membangun jaringan peer to pee1.doc

22
MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEER I. TUJUAN Membangun jaringan peer to peer 2 komputer Membangun jaringan peer to peer lebih dari 2 komputer II. ALAT DAN BAHAN PC > 2 buah Kabel UTP (Straight dan Cross) Hub / Switch III. LANDASAN TEORI 1. IP Address IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing- masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal : Desimal 167 205 206 100 Biner 10100111 11001101 11001110 01100100 Format IP Address 1

Upload: haryadi-borntobeat

Post on 02-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEER

I. TUJUAN• Membangun jaringan peer to peer 2 komputer• Membangun jaringan peer to peer lebih dari 2 komputer

II. ALAT DAN BAHAN

• PC > 2 buah• Kabel UTP (Straight dan Cross)• Hub / Switch

III.LANDASAN TEORI

1. IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap

8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai

range dari

00000000.00000000.00000000.00000000

sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner

seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang

masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”.

Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP

address dalam format biner dan desimal :

Desimal 167 205 206 100

Biner 10100111 11001101 11001110 01100100

Format IP Address

2. Pembagian Kelas IP Address

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host

(host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan

host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang

tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian

awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.

Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP

1

Page 2: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh

sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas

D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E

untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis

kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan

dengan cara berikut :

� Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24

bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A

terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host

(255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

0-127 0-255 0-255 0-255

0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

IP address kelas A

� Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara

128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada

komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161.

Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari

128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host

tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

128-191 0-255 0-255 0-255

10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

IP address kelas B

� IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit

pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit

2

Page 3: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network

memiliki 256 host.

192-223 0-255 0-255 0-255

110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

IP address kelas C

� IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D

selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit

berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam

multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

� IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address

kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.

Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang

menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti

angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu

network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan

panjang bit untuk network prefix kelas B.

3. Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID

Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :

� Network ID tidak boleh sama dengan 127

Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang

digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.

� Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255

Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat

yang mewakili seluruh jaringan.

� Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0

IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk

3

Page 4: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.

� Host ID harus unik dalam suatu network.

Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

4. Jaringan peer to peer

P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari

“ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-

berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P

memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.

Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu

dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi

dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian

bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh

server pusat.

Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk

mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat

tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P

yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi

yang "mengganggu".

Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer

dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam

perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam

jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap

komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara

pengguna.

Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi

Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS)

dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik

kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang

mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer

klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah

dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih

4

Page 5: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

rumit.

Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan

Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade

1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan

menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik

pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat

dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta

pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan

konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-

to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak

perusahaan juga.

Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari

beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem

jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-

sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer

Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipejari dan dipakai.

5

Page 7: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

Susunan kabel straight

Warna Urutan Warna

Putih Orange 1 Putih Orange

Orange 2 Orange

Putih Hijau 3 Putih Hijau

Biru 4 Biru

Putih Biru 5 Putih Biru

Hijau 6 Hijau

Putih Coklat 7 Putih Coklat

Coklat 8 Coklat

Susunan kabel cross

Warna Urutan Warna

Putih Orange 1 Putih Hijau

Orange 2 Hijau

Putih Hijau 3 Putih Orange

Biru 4 Biru

Putih Biru 5 Putih Biru

Hijau 6 Orange

Putih Coklat 7 Putih Coklat

Coklat 8 Coklat

Kabel straight digunakan untuk jaringan yang menggunakan hub / switch, sedangkan kabel cross

Page 8: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

digunakan untuk jaringan peer to peer atau koneksi langsung antar dua buah device jaringan,

misal: komputer to komputer atau hub to hub.

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1.     Pastikan Cek terlebih dahulu kabel UTP dengan menggunakan Cable Tester apakah sudah

terpasang dengan benar atau belum.

2.      Jika tidak ada masalah di cable tester, sambungkan kabel UTP dengan Laptop dan switch.

3.   Selanjutnya Masuk ke Control Panel - Network and internet pilih change adapter settings

kemudian pilih Local Area Network klik kanan lalu pilih Enable.

4.     Langkah selanjutnya mengatur IP Address.Masih pada Local Area Network klik kanan lalu

pillih properties,setelah muncu pilih Networking kemudian pada bagian this connection uses

the following items pilih Internet protocol versian 4(TCP/IPv4) klik dua kali.

5.    Setelah muncul Tab baru pilih use the following IP address , kemudian Isikan IP addressnya

misalnya 192.168.1.12 dan Subnet mask 255.255.255.0

6.   Selesai mengatur IP address, ping laptop lain untuk mengecek koneksi. Caranya, Start - cmd

(Command Prompt) lalu ketikkan Ping 192.168.1.13 Jika hasilnya Reply seperti contoh

dibawah

maka Laptop/PC telah terhubung dengan baik.

7. Mensharing sebuah file, folder, atau hard drive

Untuk bisa melakukan sharing kita harus mengaktifkan dulu file and printer sharing

Dengan cara masuk ke network and sharing center ,dengan cara klik kanan pada network icon

yang berada pada bagian taskbar,kemudian pilih open network and sharing center

Sperti gambar dibawah ini

Page 9: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

Lalu pilih change adapter setting

Kemudian aktifkan fitur sharing dengan cara member chex box pada bagian file and printer sharing.

Page 10: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

A. Cara mensharing file/folder

• Pilih dulu folder mana yang ingin di share kemudian klik kana pilih share with > specific

people

• .Lalu akan muncul jendela file sharing tambahkan user everyone,kemudian klik

add.setelah user everyone masuk dalam daftar,klik share setelah itu akan dapat

konfirmasi “your folder is shared”, kemudian klik done.

B. Cara sharing drive atau local disk

• Tentukan dulu drive mana yang ingin di share,setelah itu klik kanan pada drive yang

akan di share,kemudian pilih share with > advanced sharing

• Seteah terbuka jendela properties dan berada pada tab sharing.kemudian klik advanced

sharing

• Setelah jendela advanced sharing terbuka lalu ceklis pada share this folder,kemudian

Page 11: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

klik permissions untuk menambahkan user dan mengatur permission

• Klik tombol add untuk menambah user lalu pilih everyone,lalu atur permissionnya klik

ok

• Kemudian kembali lagi ke jendela properties ,beralih ke tab security. Lalu klik tombol

edit untuk menambahkan user dan mengatur permission

• Lalu akan muncul jendela permission,untuk menambahkan user klik add

akan muncul lagi jendela select user or group,klik tombol advanced

• Di bagian ini kita bias memilih user mana saja yang bias mengakses data yang di

share.klik find now terlebih dahulu agar muncul daftar user nya,kemudian pilih saja

everyone klik ok.

• Kemudian atur permissionnya,klik terlebih dahulu everyone,lalu atur permission sesuka

kita,lalu klik ok.

V. ANALISA

• apabila langkah percobaan ping ke komputer lain berhasil maka tampilannya akan

seperti gambar dibawah ini.

Page 12: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

• Untuk melihat data yang telah dishare dapat dilakukan dengan cara mengetikan ip

addres dari computer yang melakukan sharing tersebut contohnya \\192.168.1.3

VI. KESIMPULAN

1. Koneksi antar dua komputer dapat dilakukan dengan menggunakan kabel cross, dengan

konfigurasi sebagai berikut :

Warna Urutan Warna

Putih Orange 1 Putih Hijau

Orange 2 Hijau

Putih Hijau 3 Putih Orange

Biru 4 Biru

Putih Biru 5 Putih Biru

Page 13: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

Hijau 6 Orange

Putih Coklat 7 Putih Coklat

Coklat 8 Coklat

Yaitu pin RX pada komputer 1 akan tersambung dengan pin TX pada komputer 2, begitu pula

sebaliknya pin RX pada komputer 2 akan tersambung dengan pin TX pada komputer 2, sehingga

komputer dapat berkomunikasi secara langsung. Kabel cross ini juga dapat digunakan untuk

menyambung hardware jaringan yang lain, seperti Hub, Switch dll.

2. Kabel straight digunakan apabila koneksi delakukan antara komputer dengan mode client –

server, ataupun mode biasa tetapi yang menggunakan hardware jaringan berupa hub atau switch,

Central node (consentrator)

3. Keuntungan &kesulitan peer to peer Keuntungan :

Desentralisasi jaringan P2P memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan dengan jaringan

klien-server tradisional. Jaringan P2P menyeimbangkan diri secara terus menerus tanpa

menambah waktu pencarian alamat panggilan dan tanpa harus menggunakan suatu sumber-

sumber terpusat. Mereka memanfaatkan mesin – mesin perangkat yang digunakan pengguna-

akhir (end users) karena sumber-sumber ini selalu berjalan ke arah proporsi tujuan jaringan.

Setiap penambahan ujung baru pada jaringan menambah potensi lebih pemrosesan yang lebih

kuat dan bandwith yang lebih besar untuk jaringan tersebut. Ditambah lagi, karena sumber-

sumbernya terdesentralisasi, generasi kedua (2G) dari jaringan P2P telah berhasil secara virtual

mengeliminasi seluruh biaya yang berhubungan dengan infrastruktur terpusat yang besar.

Kesulitan:

Pada penerapan teknologi telephony P2P dimana Telephony berbasis internet – VoIP (Voice

over IP : suara melalui protokol internet) telah ada selama bertahun-tahun namun tidak pernah

menyentuh pasar besar karena: • Kualitas yang buruk dari produk-produk yang jelas-jelas

menguntungkan dari segi biaya (jauh lebih hemat) dibandingkan dari penggunaan telepon biasa.

• Frekuensi keberhasilan panggilan telpon rendah karena terhalang oleh firewall-firewall dan

penggunakan NAT (Network Address Translation) atau pencarian jaringan yang dituju, dimana

Page 14: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc

hal ini menyebabkan 50% komputer-komputer rumah gagal terhubung dengan perangkat lunak

VoIP tradisional).

• Penggunaan dan pemasangan perangkat lunak ini penuh dijejali oleh berbagai hal dan

membutuhkan konfigurasi yang tidak mudah dan sedikit kemampuan teknis. Pemusatan aktifitas

dapat menyelesaikan beberapa kesulitan ini dengan mengarahkan panggilan melalui firewall-

firewall dan NAT yang ada. Namun, bila ada pemusatan maka biaya untuk menjalankan jaringan

menjadi naik mendekati jumlah biaya yang dikenakan jaringan telpon yang sudah ada. Sebagai

tambahan, biaya ini bertambah secara proporsional sebanding dengan bertambahnya pengguna.

Dampaknya perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan jasa ini biasanya mengalokasikan

sumberdaya yang sedikit pada servernya untuk satuan pengguna, dimana hal ini secara serius

mengurangi kualitas panggilan.

4. Dengan sharing kita dapat melakukan transfer data dan memakai device secara bersama-sama. Ini berguna untuk menghemat waktu, kita tidak perlu repot-repot apabila ingin mengirim data ke seseorang dimanapun berada, begitupun dengan sharing device, kita hanya perlu memiliki 1 device dalam sebuah jaringan, tentu hal ini akan menghemat pengeluaran dan cenderung praktis.Penggunaan Switch yaitu untuk menghubungkan lebih dari dua computer/pc dalam satu jaringan local.

Page 15: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc
Page 16: MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEE1.doc