membangun jaringan peer to pee1.doc
TRANSCRIPT
MEMBANGUN JARINGAN PEER TO PEER
I. TUJUAN• Membangun jaringan peer to peer 2 komputer• Membangun jaringan peer to peer lebih dari 2 komputer
II. ALAT DAN BAHAN
• PC > 2 buah• Kabel UTP (Straight dan Cross)• Hub / Switch
III.LANDASAN TEORI
1. IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap
8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai
range dari
00000000.00000000.00000000.00000000
sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner
seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang
masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”.
Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP
address dalam format biner dan desimal :
Desimal 167 205 206 100
Biner 10100111 11001101 11001110 01100100
Format IP Address
2. Pembagian Kelas IP Address
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host
(host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan
host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang
tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian
awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.
Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
1
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh
sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas
D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E
untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis
kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut :
� Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24
bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A
terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host
(255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:
0-127 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
IP address kelas A
� Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara
128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada
komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161.
Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host
tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
128-191 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
IP address kelas B
� IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit
pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit
2
sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 host.
192-223 0-255 0-255 0-255
110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
IP address kelas C
� IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D
selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit
berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam
multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
� IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address
kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang
menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti
angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu
network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan
panjang bit untuk network prefix kelas B.
3. Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
� Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang
digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
� Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat
yang mewakili seluruh jaringan.
� Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk
3
menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.
� Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
4. Jaringan peer to peer
P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari
“ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-
berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P
memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu
dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi
dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian
bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh
server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk
mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat
tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P
yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi
yang "mengganggu".
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer
dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam
perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam
jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap
komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara
pengguna.
Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi
Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS)
dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik
kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang
mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer
klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah
dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih
4
rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan
Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade
1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan
menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik
pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat
dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta
pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan
konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-
to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak
perusahaan juga.
Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem
jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-
sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer
Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipejari dan dipakai.
5
5. Peralatan Jaringan
1. Kabel UTP
2. RJ-45 connector
3. Crimping Tool
4. Lan Tester
Susunan kabel straight
Warna Urutan Warna
Putih Orange 1 Putih Orange
Orange 2 Orange
Putih Hijau 3 Putih Hijau
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Hijau
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Susunan kabel cross
Warna Urutan Warna
Putih Orange 1 Putih Hijau
Orange 2 Hijau
Putih Hijau 3 Putih Orange
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Orange
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Kabel straight digunakan untuk jaringan yang menggunakan hub / switch, sedangkan kabel cross
digunakan untuk jaringan peer to peer atau koneksi langsung antar dua buah device jaringan,
misal: komputer to komputer atau hub to hub.
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Pastikan Cek terlebih dahulu kabel UTP dengan menggunakan Cable Tester apakah sudah
terpasang dengan benar atau belum.
2. Jika tidak ada masalah di cable tester, sambungkan kabel UTP dengan Laptop dan switch.
3. Selanjutnya Masuk ke Control Panel - Network and internet pilih change adapter settings
kemudian pilih Local Area Network klik kanan lalu pilih Enable.
4. Langkah selanjutnya mengatur IP Address.Masih pada Local Area Network klik kanan lalu
pillih properties,setelah muncu pilih Networking kemudian pada bagian this connection uses
the following items pilih Internet protocol versian 4(TCP/IPv4) klik dua kali.
5. Setelah muncul Tab baru pilih use the following IP address , kemudian Isikan IP addressnya
misalnya 192.168.1.12 dan Subnet mask 255.255.255.0
6. Selesai mengatur IP address, ping laptop lain untuk mengecek koneksi. Caranya, Start - cmd
(Command Prompt) lalu ketikkan Ping 192.168.1.13 Jika hasilnya Reply seperti contoh
dibawah
maka Laptop/PC telah terhubung dengan baik.
7. Mensharing sebuah file, folder, atau hard drive
Untuk bisa melakukan sharing kita harus mengaktifkan dulu file and printer sharing
Dengan cara masuk ke network and sharing center ,dengan cara klik kanan pada network icon
yang berada pada bagian taskbar,kemudian pilih open network and sharing center
Sperti gambar dibawah ini
Lalu pilih change adapter setting
Kemudian aktifkan fitur sharing dengan cara member chex box pada bagian file and printer sharing.
A. Cara mensharing file/folder
• Pilih dulu folder mana yang ingin di share kemudian klik kana pilih share with > specific
people
• .Lalu akan muncul jendela file sharing tambahkan user everyone,kemudian klik
add.setelah user everyone masuk dalam daftar,klik share setelah itu akan dapat
konfirmasi “your folder is shared”, kemudian klik done.
B. Cara sharing drive atau local disk
• Tentukan dulu drive mana yang ingin di share,setelah itu klik kanan pada drive yang
akan di share,kemudian pilih share with > advanced sharing
• Seteah terbuka jendela properties dan berada pada tab sharing.kemudian klik advanced
sharing
• Setelah jendela advanced sharing terbuka lalu ceklis pada share this folder,kemudian
klik permissions untuk menambahkan user dan mengatur permission
• Klik tombol add untuk menambah user lalu pilih everyone,lalu atur permissionnya klik
ok
• Kemudian kembali lagi ke jendela properties ,beralih ke tab security. Lalu klik tombol
edit untuk menambahkan user dan mengatur permission
• Lalu akan muncul jendela permission,untuk menambahkan user klik add
akan muncul lagi jendela select user or group,klik tombol advanced
• Di bagian ini kita bias memilih user mana saja yang bias mengakses data yang di
share.klik find now terlebih dahulu agar muncul daftar user nya,kemudian pilih saja
everyone klik ok.
• Kemudian atur permissionnya,klik terlebih dahulu everyone,lalu atur permission sesuka
kita,lalu klik ok.
V. ANALISA
• apabila langkah percobaan ping ke komputer lain berhasil maka tampilannya akan
seperti gambar dibawah ini.
• Untuk melihat data yang telah dishare dapat dilakukan dengan cara mengetikan ip
addres dari computer yang melakukan sharing tersebut contohnya \\192.168.1.3
VI. KESIMPULAN
1. Koneksi antar dua komputer dapat dilakukan dengan menggunakan kabel cross, dengan
konfigurasi sebagai berikut :
Warna Urutan Warna
Putih Orange 1 Putih Hijau
Orange 2 Hijau
Putih Hijau 3 Putih Orange
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Orange
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Yaitu pin RX pada komputer 1 akan tersambung dengan pin TX pada komputer 2, begitu pula
sebaliknya pin RX pada komputer 2 akan tersambung dengan pin TX pada komputer 2, sehingga
komputer dapat berkomunikasi secara langsung. Kabel cross ini juga dapat digunakan untuk
menyambung hardware jaringan yang lain, seperti Hub, Switch dll.
2. Kabel straight digunakan apabila koneksi delakukan antara komputer dengan mode client –
server, ataupun mode biasa tetapi yang menggunakan hardware jaringan berupa hub atau switch,
Central node (consentrator)
3. Keuntungan &kesulitan peer to peer Keuntungan :
Desentralisasi jaringan P2P memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan dengan jaringan
klien-server tradisional. Jaringan P2P menyeimbangkan diri secara terus menerus tanpa
menambah waktu pencarian alamat panggilan dan tanpa harus menggunakan suatu sumber-
sumber terpusat. Mereka memanfaatkan mesin – mesin perangkat yang digunakan pengguna-
akhir (end users) karena sumber-sumber ini selalu berjalan ke arah proporsi tujuan jaringan.
Setiap penambahan ujung baru pada jaringan menambah potensi lebih pemrosesan yang lebih
kuat dan bandwith yang lebih besar untuk jaringan tersebut. Ditambah lagi, karena sumber-
sumbernya terdesentralisasi, generasi kedua (2G) dari jaringan P2P telah berhasil secara virtual
mengeliminasi seluruh biaya yang berhubungan dengan infrastruktur terpusat yang besar.
Kesulitan:
Pada penerapan teknologi telephony P2P dimana Telephony berbasis internet – VoIP (Voice
over IP : suara melalui protokol internet) telah ada selama bertahun-tahun namun tidak pernah
menyentuh pasar besar karena: • Kualitas yang buruk dari produk-produk yang jelas-jelas
menguntungkan dari segi biaya (jauh lebih hemat) dibandingkan dari penggunaan telepon biasa.
• Frekuensi keberhasilan panggilan telpon rendah karena terhalang oleh firewall-firewall dan
penggunakan NAT (Network Address Translation) atau pencarian jaringan yang dituju, dimana
hal ini menyebabkan 50% komputer-komputer rumah gagal terhubung dengan perangkat lunak
VoIP tradisional).
• Penggunaan dan pemasangan perangkat lunak ini penuh dijejali oleh berbagai hal dan
membutuhkan konfigurasi yang tidak mudah dan sedikit kemampuan teknis. Pemusatan aktifitas
dapat menyelesaikan beberapa kesulitan ini dengan mengarahkan panggilan melalui firewall-
firewall dan NAT yang ada. Namun, bila ada pemusatan maka biaya untuk menjalankan jaringan
menjadi naik mendekati jumlah biaya yang dikenakan jaringan telpon yang sudah ada. Sebagai
tambahan, biaya ini bertambah secara proporsional sebanding dengan bertambahnya pengguna.
Dampaknya perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan jasa ini biasanya mengalokasikan
sumberdaya yang sedikit pada servernya untuk satuan pengguna, dimana hal ini secara serius
mengurangi kualitas panggilan.
4. Dengan sharing kita dapat melakukan transfer data dan memakai device secara bersama-sama. Ini berguna untuk menghemat waktu, kita tidak perlu repot-repot apabila ingin mengirim data ke seseorang dimanapun berada, begitupun dengan sharing device, kita hanya perlu memiliki 1 device dalam sebuah jaringan, tentu hal ini akan menghemat pengeluaran dan cenderung praktis.Penggunaan Switch yaitu untuk menghubungkan lebih dari dua computer/pc dalam satu jaringan local.