membangkitkan islam melalui ilmu pengetahuan

47
MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN KELAS 7 ANGGOTA KELOMPOK : ATIK ASHDIQA ADZIM 1216100035 ARINDA KUSUMA D. 3516100031 FARIS SALMAN ELY 3216100009 RIZALDY FIRSTKY A.W. 1116100097 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2016 / 2017

Upload: firstky-firstky

Post on 20-Mar-2017

32 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI

ILMU PENGETAHUAN

KELAS 7

ANGGOTA KELOMPOK : ATIK ASHDIQA ADZIM 1216100035

ARINDA KUSUMA D. 3516100031

FARIS SALMAN ELY 3216100009

RIZALDY FIRSTKY A.W. 1116100097

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TAHUN 2016 / 2017

Page 2: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam merupakan ajaran agama yang paripurna. Agama ini merupakan agama yang telah

disempurnakan semua ajarannya dan telah mendapat ridho-Nya. Allah telah memerintahkan

kepada seluruh manusia melalui ajaran Islam untuk berbuat kebaikan dan tidaklah

Rasulullah SAW diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlaq manusia sesuai dengan

sabda beliau :

األخالق مكارم ألتمم بعثت إنما

dan Allah telah menjadikan beliau sebagai suri tauladan bagi umatnya.

Belajar merupakan suatu proses yang diperlukan agar manusia mampu berproses

sehingga sanggup mengemban amanah sebagai Khalifah Allah di muka bumi. Banyak dalil

naqli (Al-Quran dan Al-Hadits) yang menunjukkan keutamaan sebuah proses belajar serta

keutamaan seorang ahli ilmu dibandingkan dengan orang awam. Tidaklah mungkin bagi

seorang manusia untuk dapat mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi tanpa

melalui proses belajar kecuali Allah menghendakinya.

Dalil-dalil naqli tersebut bukan hanya sebatas perkataan saja. Mudah bagi Allah untuk

memenuhi semua janji-Nya terhadap orang-orang yang berilmu. Bila kita menengok

sejarah, maka sesungguhnya umat Muslim secara bertahap telah mencapai masa

kejayaannya yang dimulai sejak hijrah nya Nabi Muhammad SAW menuju Yatsrib atau

yang kita kenal dengan Madinah Al Munawwaroh (sekarang) hingga runtuhnya

kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman Chaliphate). Sungguh pada masa-masa itu, Allah

SWT tealh meridhoi sebuah kejayaan bagi umat muslim dikarenakan ketaqwaannya dan

keilmuannya.

Namun pada masa-masa setelah itu, umat muslim banyak terpecah belah, mundurnya

kualitas pendidikan, semakin banyaknya aliran-aliran sesat ditambah lagi dengan bayang-

bayang kolonialisme - imperialisme. Bahkan hingga sekarang, umat Muslim masih belum

mampu bangkit sebagai sebuah kekuatan "superpower" di dunia layaknya zaman Khulafa’

2

Page 3: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Ar-Rasyidin hingga Turki Utsmani. Hal ini menunjukkan pentingnya sebuah kesadaran bagi

umat muslim untuk bersatu dalam memperbaiki kualitas keimanan dan pendidikannya.

Insya Allah dengan introspeksi diri, kita akan mampu untuk menjadi umat yang terbaik

sesuai dengan Sabda Allah SWT pada surah Ali Imron ayat 139 : “Janganlah kamu merasa

terhina dan janganlah bersedih, sesungguhnya kalian adalah umat terbaik apabila kalian

beriman.”

.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban umat Muslim?

2. Mengapa terjadi kemunduran dan keterbelakangan umat Islam dalam sains?

3. Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa muslim yang merupakan generasi

penerus bangsa dan umat muslim dalam memperbaiki kondisi saat ini?

C. TUJUAN

1. Mengetahui peran ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban umat muslim.

2. Mengetahui sebab-sebab kemunduran dan keterbelakangan umat muslim dalam

sains

3. Memahami peran mahasiswa muslim sebagai generasi penerus dalam

memperbaiki kondisi saat ini.

3

Page 4: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

BAB II

Dasar Teori

1. Al-Mujadilah ayat 11

ز�وا ز� ن� ا ل� ق�ي ل ا ق�ا لو � ن� ز� ل� ز� �� ل ا� ق� ل� ن� ل� ز�وا ل� �ن ل�ا ق� ق� ل ا ل! ن� ا ق�ي ز�وا ل�� ل� ل# ن� ز� ل� ل� ق�ي ل ا ق�ا ز$وا ل% آا ل' ق)� �� ل ا ل(ا ز�� ل*ا ل�ا ر+ ق-ي ل. ل/ ز�و ل! ن0 ل# ل!ا ق1 ز� �� ل لوا� � ت3 ل5ا ل6 ل7 ل� ن� ق0 ن� ا ز#وا ز*او ل' ق)� �� ل لوا ن� ز� ن$ ق% ز$وا ل% آا ل' ق)� �� ل ا ز� �� ل ا� ق8 �ل ن+ ل� ز�وا ز� ن� ل�ا

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW tentang penuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Abu Daud

�تض8 ا�!لائ�ة �ا/ و ، ا� $ة ط+ق '% ط+�قا �1 ا��� س�ك �ي�، �ط�ب ط+�قا س�ك '% ، األرض في ومن السماوات في من له ليستغفر العالم وإن ، العلم لطالب رضا أجنحتها

سائ+ ع�ى ا�-د6 �ي�ة ا�ق!+ ك�ض� ا�0ا1د ع�ى ا�0ا�� �ض� �ا/ و ، ا�!اء 5وف �ي وا��يتا/ '!� ا���0 و6ثوا ، 67ه!ا ولا �7$ا6ا �و6ثوا �� *ا�-ياء ال �ا/ و ، *ا�-ياء ال و6ثة ا��0!اء �ا/ و ، ا��واكب

+�وا 1�ظ *ا.) *ا.)ه 

 

4

Page 5: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

BAB III

PEMBAHASAN

A. PERAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN PERADABAN UMAT

ISLAM

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Nabi

Muhammad

Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal pada tahun gajah. Pada penanggalan masehi

beliau lahir pada 8 Juni 632M. Kemudian Muhammad bin Abdullah pertama kali

mendapatkan wahyu pada usia 40 tahun yang kemudian masa-masa setelah beliau

mendapatkan wahyu disebut dengan tahun kenabian hingga hijrahnya Nabi Muhammad

SAW menuju kota Yatsrib. Berdasarkan penanggalan Masehi maka diperkirakan Nabi

Muhammad SAW pertama kali pada tahun 610M.

Masyarakat Arab pada saat itu menggantungkan kehidupannya pada kegiatan ekonomi.

Hal ini disebabkan karena lingkungan mereka yang kering dan tandus sehingga untuk

memenuhi kehidupan mereka sehari-hari, mereka harus berdagang. Salah satu kota tujuang

bangsa Arab adalah Damaskus, sedangkan untuk Makkah sendiri kaum jahiliyah

menjadikan Makkah sebagai wahana wisata religi bagi penyembah berhala. Hal ini

menyebabkan pengetahuan bangsa Arab mengenai ekonomi sudah cukup maju pada

zamannya.

Sedangkan untuk ilmu pengetahuan selain ekonomi, masyarakat Arab cukup tertinggal

dibandingkan dengan dua kekuatan imperial besar yang mengapit jazirah arab, yakni

Bizantium Romawi dan Sassania Persia. Untuk ilmu pengetahuan sosial mereka tidak

memiliki sistem yang cukup baik ditunjukkan dengan masih adanya perbudakan yang

buruk, bahkan untuk tulis menulis saja hanya sebagian kecil saja orang yang bisa

melakukannya.

5

Page 6: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Ketika Nabi masih berdakwah di dalam kota Makkah (Belum berhijrah) beliau belum

mampu mengubah banyak dalam sector ilmu pengetahuan karena terbatasnya pergerakan

dakwah Nabi. Keterbatasan ini berupa intimidasi dari kaum kafir Quraisy, ancaman

pembunuhan, bahkan pernah dilakukan pemboikotan oleh kaum kafir Quraisy. Hal ini

menyebabkan Nabi lebih berfokus kepada penguatan pemahaman Aqidah bagi para

pengikutnya untuk mepererat umat Islam dalam menghadapi intimidasi-intimidasi tersebut.

Ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Yatsrib atau yang kita kenal sekarang

sebagai Madinah Al-Munawwaroh pada tahun ke-13 kenabian atau 622M, beliau bisa

leluasa menyebarkan risalah agama ditambah lagi posisi beliau yang menjadi pemimpin

kota tersebut. Ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang sejak pada masa ini. Beliau

sukses menjadi solusi dalam berbagai masalah yang terjadi baik berkaitan dengan

peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber langsung dari Al-Quran dan As-

Sunnah. Rasulullah SAW memulai pembangunan masyarakat Madinah dengan membangun

masjid sebagai pusat dakwah Islam. Di masjid itulah dilakukan berbagai kegiatan dakwah,

mulai dari masalah peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik. Dari sinilah Islam menjadi

maju pesat dan menjadi salah satu peradaban yang maju pada masa tersebut.

Tokoh-Tokoh ilmuwan pada masa Rasulullah SAW lebih terfokus pada Al-Quran antara

lain Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Sabit, kemudian ada Salman al-Farisi yang ahli strategi

perang.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Khulafa’

Ar-Rasyidin

Pada zaman ini umat Muslim hidup bersama para sahabat Nabi yang disebut Nabi

Muhammad sebagai generasi terbaik sepeninggal beliau. Masa ini dimulai dari tahun 11 –

41 Hijriyah atau 632 – 661 Masehi. Pada masa ini umat Muslim dipimpin oleh Abu Bakar

Ash-Shiddiq RA, Umar bin Khaththab RA, Utsman bin Affan RA, lalu berakhir pada masa

kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Karomallahu Wajhah. Ada beberapa pendapat yang

menyebutkan Khulafa’ Ar-rasyidin masih berlanjut hingga masa kepemimpinan Hasan bin

Ali bin Abi Thalib RA. Zaman ini disebut dengan Khulafa Ar-Rasyidin karena para

pemimpin umat setelah Nabi Muhammad SAW meninggal merupakan pemimpin yang

6

Page 7: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

paling benar dan lurus. Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwasannya kita

dianjurkan untuk mengikuti Sunnah para Khulafa’ Ar-rasyidin (seperti pengambilan

keputusan dan lain-lain).

Dengan kepemimpinan dari keempat tokoh ini, Kaum Muslim berhasil meluaskan

penyebaran agamanya hingga ke seluruh jazirah Arab. Bahkan pada masa kepemimpinan

Umar bin Khaththab, beliau berhasil menaklukkan Palestina dari kekuasaan Bizantium

Romawi, serta daerah Iraq – Iran dengan menaklukkan Dinasti Sassania Persia. Kemudian

dilanjutkan dengan kepemimpinan Utsman bin Affan RA, beliau melanjutkan ekspansi

hingga Afrika Utara termasuk Mesir. Pada masa ini juga pertama kalinya Umat Muslim

memiliki angkatan laut untuk pertama kalinya dibawah komando Muawiyah bin Abu

Sufyan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai angkatan laut pertama yang

dimiliki umat muslim ini.  Imam al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari hadits

Ummu Haram Radhiyallahu 'anha, bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda: "Pasukan pertama dari umatku yang berperang mengarungi lautan telah

dipastikan bagi mereka (yakni surga)". Angkatan Laut pertama Umat Muslim ini digunakan

untuk usaha penaklukan Kota Benteng Konstantinopel pada 654 Masehi yang kemudian

gagal dikarenakan minimnya pengalaman orang Arab dan Islam secara umumnya pada

pertempuran laut.

Perkembangan daerah di bawah kepemimpinan Khulafa’ Ar-Rasyidin sempat terhenti

pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib dikarenakan adanya permasalahan yang terjadi pada

internal umat Muslim yaitu perseteruan Ali dengan Muawiyah. Perseteruan internal ini

menimbulkan munculnya beberapa peperangan saudara seperti perang Jamal, perang

Shiffin, tragedi Karbala, serta munculnya beberapa aliran sesat yaitu Syiah dan Khawarij.

Walaupun masa Khulafa’ Ar-rasyidin berakhir dengan banyaknya perseteruan yang

terjadi pada internal umat, namun sejarah tetap mencatat seluruh kesuksesan yang berhasil

dicapai oleh umat Muslim pada zaman tersebut. Pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa

Khulafa’ Ar-Rasyidin masih berkisar pada ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-

Hadist. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ilmu pengetahuan masih relatif dekat dengan

sumbernya, yaitu para sahabat Nabi yang sanadnya langsung pada Rasulullah SAW dan

menjadi pewaris langsung ilmu-ilmu yang pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad

SAW. Adapun ilmu-ilmu yang lahir pada periode Khulafaur Rasyidin sebagai berikut :

7

Page 8: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

1. Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-

Quran. Ilmu ini muncul pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Sebab munculnya

adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahaminya dan

dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya. Oleh karena itu

diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri. 

2. Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah

diterangkan oleh Rasulullah SAW baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan

Sunnahnya. Tokohnya yaitu Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu

Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.

3. Ilmu Hadist. Ilmu ini muncul dalam rangka untuk mempertahankan ajaran Nabi

sehingga umat muslim kedepannya bisa menjadikan Nabi Muhammad sebagai contoh

dari penerapan agama Islam dengan meriwayatkan hadits-hadits. Tokohnya antara

lain, Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu

Darda.

4. Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran. Pada masa

Rasulullah SAW telah dikenal ilmu Khat Al-Quran, yaitu dilakukan setelah

Rasulullah mendapatkan wahyu. Kemudian pada masa Abu Bakar diadakan

pembukuan Al-Quran dan ditulis dengan menggunakan khat Kufi dari Irak dan untuk

surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dari Syam dan

sekitarnya.

5. Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin

Abbas (Mekkah), Abdullah bin Mas’ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin

Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir).

6. Ilmu Nahwu dan Shorof, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh

pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.

7. Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi

dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam

berdakwah diperlukan bahasa yang indah.

8. Ilmu Arsitektur, dimulai dari Masjid Quba oleh Rasulullah. Beberapa bangunan kota

yang didirikan pada masa Khulafaur Rasyidin adalah kota Basrah tahun 14 -15 H

dengan arsitek Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan

arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun pada tahun 21 H atas usulan

Khalifah Umar bin Khattab.

8

Page 9: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Adapun tokoh-tokoh ternama dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :

1. Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu

Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab. 

2. Ahli Ilmu Hadist : Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit

dan Abu Darda.

3. Ahli Ilmu Fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas,

Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin

Ash.

4. Ahli Ilmu Nahwu : Ali bin Abi Thalib.

5. Ahli Ilmu Arsitektur : Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti

Umayyah

Setelah berakhirnya masa Khulafa’ Ar-Rasyidin yang berakhir dengan banyaknya

konflik, maka berdirilah kekhalifahan dinasti Umayyah yang berpusat di Kota Damaskus,

Syria. Khalifah pertama dari dinasti ini adalah Sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan. Mereka

berhasil mengembalikan kesatuan umat, dengan menyadari betapa rentannya posisi mereka

dengan dikelilingi musuh-musuh yang bisa saja memanfaatkan kesempatan seperti ini.

Berdasar pada yang telah disebutkan pada pembahasan mengenai kondisi masyarakat

Arab sebelum kenabian Muhammad SAW, mereka belum pernah mengurus suatu sistem

yang memiliki daerah kepengurusan yang luas karena kebanyakan dari mereka hanya

mengurus suku masing-masing. Namun pada kondisi yang sekarang, dengan luasnya daerah

yang harus diurus, serta kompleksnya kepengurusan pemerintahan, ditambah dengan

konflik yang sebelumnya terjadi, maka Dinasti Umayyah saat itu banyak menggunakan

bantuan dari non-muslim dalam hal ini. Namun dalam waktu yang cukup singkat (periode

satu khalifah saja) umat Muslim sudah mampu menggeser keberadaan non-muslim dalam

roda pemerintahan. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa karena dengan ke-

tidak bergantungannya mereka kepada orang non-muslim menjadikan mereka lebih mandiri

serta roda pemerintahan berjalan lebih kondusif.

9

Page 10: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Kekhalifahan Bani Umayyah mulai berdiri pada 661 Masehi dan kemudian berakhir pada

750 Masehi karena timbulnya pemberontakan dari kalangan rakyat. Pada masa dinasti

Umayyah ini, Umat Muslim mampu menyebarkan ajaran Islam hingga lebih luas lagi.

Melalui Afrika Utara lalu kemudian masuk ke dataran Spanyol pada 29 April 711 Masehi

dibawah kepemimpinan panglima Thariq bin Ziyad. Pada masa ini pula Umar bin Abdul

Aziz.

Pada masa Dinasti Umayyah pernah dilakukan dua kali usaha dalam penaklukkan

konstantinopel, namun keduanya berujung dengan kegagalan. Usaha pertama dilakukan

oleh khalifah pertama dinasti Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan dan usaha kedua

dilakukan oleh Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik yang kemudian pasukannya ditarik

mundur oleh Khalifah selanjutnya, Umar bin Abdul Aziz karena masalah stabilitas nasional.

Masa keemasan pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Dinasti Umayyah berada pada

masa Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah Umayyah yang layak disebut sebagai

penerus Khilafah Rasyidin, hadits-hadits Rasulullah SAW mulai dikodifikasi dan dibukukan

untuk menjaga keaslian dan otentisitasnya. Selain itu, Aswad al-Du’ali (wafat 681 M),

seorang ulama, menyusun gramatika Arab dengan member titik pada huruf-huruf hijaiyah

yang tadinya gundul tak bertitik. Usaha ini merupakan revolusi kebahasaan yang luar biasa

karena membaca teks kitab suci. Beberpa kebijakan Dinasti Umayyah yang patut dicatat

sebagai prestasi adalah berikut :

10

Page 11: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

1. Ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara oleh Khalifah Abdul Malik,

yang kemudian menjadi bahasa ilmiah. 

2. Menetapkan dinar dan dirham sebagai mata uang resmi.

3. Penyeberangan ke Andalusia (Spanyol) oleh Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair

melalui selat Gibraltar pada tahun 711 M, serta Muhammad bin Qasim membawa

Islam sampai di lembah Indus pada tahun berikutnya.

Keilmuan yang berkembang di zaman Bani Umayyah adalah ilmu syari‘ah, ilmu

lisaniyah, dan ilmu tarikh. Selain itu berkembang pula ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis,

ilmu nahwu, ilmu bumi, dan ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing. Kota yang menjadi

pusat kajian ilmu pengetahuan ini antra lain Damaskus, Kuffah, Makkah, Madinah, Mesir,

Cordoba, Granada, dan lain-lain dengan menjadikan masjid sebagai pusat pengajarannya

selain Madinah atau lembaga pendidikan yang ada. Ilmu pengetahuan yang berkembang di

zaman Daulah zaman Bani Umayyah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Al Ulumus Syari‘ah, yaitu ilmu-ilmu Agama Islam, seperti Fiqih, tafsir Al-Qur‘an

dan sebagainya.

2. Al Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu yang perlu untuk memastikan bacaan Al

Qur‘an, menafsirkan dan memahaminya.

3. Tarikh, yang meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya, riwayat

hidup pemimpin-pemimpin mereka, serta tarikh umum, yaitu tarikh bangsa-bangsa

lain.

4. Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang membahas tentang membaca Al Qur‘an. Pada masa ini

termasyhurlah tujuh macam bacaan Al Qur‘an yang terkenal dengan Qiraat Sab‘ah

yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan, yaitu cara bacaan yang dinisbahkan

kepad acara membaca yang dikemukakan oleh tujuh orang ahli qraat,yaitu Abdullah

bin Katsir (w. 120 H), Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H), Abdullah

bin Amir Al Jashsahash (w. 118 H), Ali bin Hamzah Abu Hasan al Kisai (w. 189 H)

,Hamzah bin Habib Az-Zaiyat (w. 156 H), Abu Amr bin Al Ala (w. 155 H), dan Nafi bin Na‘im

(169 H).

5. Ilmu Tafsir, yaitu ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam menafsirkan

Al Qur‘an. Pada masa ini muncul ahli Tafsir yang terkenal seperti Ibnu Abbas dari

kalangan sahabat (w. 68 H), Mujahid (w. 104 H), dan Muhammad Al-Baqir bin Ali

bin Ali bin Husain dari kalangan syi‘ah

11

Page 12: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

6. Ilmu Hadits, yaitu ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad al-

Hadis, karena banyak Hadis yang bukan berasal dari Rasulullah. Diantara

Muhaddisyang terkenal pada masa ini ialah Az Zuhry (w. 123 H), Ibnu Abi Malikah

(w. 123 H), Al Auza‘i Abdur Rahman bin Amr (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H),

dan As-Sya‘by (w. 104 H).

7. Ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat didalam

berbagai posisinya. Ilmu ini muncul setelah banyak bangsa - bangsa yang

bukan Arab masuk Islam dan negeri negeri mereka menjadi wilayah Negara Islam.

Adapun penyusun ilmu Nahwu yang pertama dan membukukannya sepertihalnya

sekarang adalah Abu Aswad Ad Dualy (w. 69 H). Beliau belajar dari Ali bin Abi

Thalib, sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai

Bapaknya ilmu Nahwu.

8. Ilmu Bumi (al- Jughrafia). Ilmu ini muncul oleh karena adanya kebutuhan kaum

muslimin pada saat itu, yaitu untuk keperluan menunaikan ibadah Haji, menuntut

ilmu dan dakwah, seseorang agar tidak tersesat di perjalanan, perlu kepada ilmu yang

memebahas tentang keadaan letak wilayah. Ilmu ini pada zaman Bani Umayyah baru

dalam tahap merintis.

9. Arsitektur dan Tata Ruang Kota. Pada masa Khalifah Muawiyah, Uqba bin Nafi’

membangun kota Al-Qayrawan di Afrika Utara, kemudian Khalifah Sulaiman bin

Abdul Malik membangun kota Ramla di Palestina, dan Al-Hajjaj membangun kota

Wasit di Iraq. Pembangunan kota-kota baru yang juga diiringi dengan pengembangan

kota-kota lama berhasil membangun banyak Masjid dan Istana dengan kosntruksi

indah. Salah satunya yang terkenal adalah The Dome of The Rock di Palestina dan

Masjid Agung di Damaskus. Pada pembangunan kota-kota ini juga termasuk

pembangunan irigasi serta pengembangan teknik metalurgi logam. Jalanan di kota

juga disusun dengan rapi.

10. Ilmu Medis. Pada masa Bani Umayyah, pertama kalinya umat muslim memiliki

rumah sakit yang dibangun oleh Al-Walid bin Abdul Malik pada 715 M.

4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti

Abbasiyah

Setelah berakhirnya masa Dinasti Umayyah, maka berdirilah dinasti Abbasiyah yang

merupakan kekhilafahan monarki absolut. Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas As-

12

Page 13: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Saffah. Dinasti ini berlangsung sejak tahun 750 M hingga 1250 M. Zaman keemasan pada

dinasti Abbasiyah berada pada masa kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid

Rahimahullah yang termasyhur (786 – 809 M) dan putranya, Al-Ma’mun (813 – 833 M).

Pada masa dinasti Abbasiyah umat muslim diterpa banyak konflik internal seperti resiko

pemberontakan dan konflik eksternal seperti perang salib dan serbuan tentara Mongol.

Terdapat beberapa perbedaan pada masa kekahlifahan Bani Abbasiyah ini. Hal ini

disebabkan karena Khalifah pertama memindahkan ibu kota yang sebelumnya berada di

Damaskus, Syria ke Baghdad, Iraq. Hal ini menyebabkan pemerintahan Bani Abbasiyah

banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Turki dan Persia, sebelumnya pada Bani Umayyah

pemerintahan masih dipengaruhi budaya Arab Islam. Dengan dipengaruhinya pemerintahan

oleh kebudayaan Turki dan Persia yang terkenal ahli dalam peperangan, maka pada masa ini

system militer lebih tersusun lebih profesional serta adanya jabatan baru berupa wazir yang

membawahi departemen-departemen.

Departemen-departemen ini kemudian berkembang seiring dengan berkembangnya

perpustakaan-perpustakaan sebagai pusat studi. Pada zaman itu pendidikan lebih terbuka

yaitu pada perpustakaan, semua orang bisa membaca kitab-kitab, membaca, menulis, dan

berdiskusi. Hal ini semakin ditunjang dengan kebijakan pada masa Bani Umayyah untuk

menjadikan bahasa arab sebagai bahasa Nasional sehingga pada masa Bani Abbasiyah

Bahasa Arab menjadi bahasa ilmu pengetahuan pula. Pada masa itu juga gencar-gencarnya

umat muslim menerjemahkan buku dari bahasa asing bahkan diberi upah berupa emas

seberat buku yang diterjemahkan.

Pada zaman Bani Abbasiyah juga pertama kalinya muncul imam 4 madzhab, lalu masa

hidup para periwayat hadits. Kemudian dikarenakan gencarnya penerjemahan buku bahasa

asing, maka kemudian filsafat-filsafat Yunani Kuno mulai masuk ke pemikiran para Alim

Ulama sehingga pada beberapa kejadian muncullah beberapa aliran sesat seperti Murjiah

dan Mu’tazilah. Mu’tazilah ini terkenal sebagai aliran yang mengedepankan logika serta

mengatakan bahwasannya Al-Quran adalah makhluk.

Abu ja’far Al-Manshur, Khalifah kedua Bani Abbasiyah (754 – 775 M) adalah orang

yang tepelajar yang menunjukkan minatnya terhadap pengembangan dan pendidikan ilmu

pengetahuan dan sains. Beberapa ilmuwan yang terkenal pada masa nya adalah imam Abu

13

Page 14: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Hanifah, Ibnu Ishaq, Imam Malik, Abu Amr Abdurrahman bin Amr, dan Sufyan At-Tauri.

Sarjana yang paling berpengaruh pada masa tersebut adalah Abdullah bin Muqaffa yang

menerjemahkan Panchatantra menjadi Qolila wa Dimna dan beberapa buku Persia lainnya

ke bahasa arab.

Sedangkan pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid, khalifah ke-15, beliau

membangun sekolah Baitul Hikmah / Darul Hikmah. Dari sekolah ini banyak menghasilkan

lulusan yang ahli dalamm bidang kedokteran, sastra, musik, logika, matematika, penulis,

sains, kebudayaan, serta ilmu agama. Dengan adanya sekolah ini, maka proses penyerapan

ilmu dari bangsa lain seperti filsafat dari yunani, konsep bilangan dan medis dari India,

teknologi kimia, kertas, sutra dan tembikar dari China, serta sistem administrasi, irigasi, dan

bercocok tanam dari Zoroaster lebih gencar dilakukan. Bahkan hanya Baitul Hikmah saja

satu-satunya pusat studi terbesar serta memiliki observatorium yang ada di dunia saat itu.

Adapun ilmu pengetahuan yang berkembang pada dinasti Abbasiyah dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Ilmu Matematika. Pada masa ini, ilmuwan Ibnu Musa Al-Khawarizmi berhasil

menggabungkan sistem numerik Babilonia dan India menjadi sebuah sistem numeric

yang mudah dipahami, menemukan manfaat dari bilangan 0, sistem pecahan tingkat

lanjut, serta penemuan yang paling besar adalah Aljabar dan Algoritma. Beberapa

buku yang beliau tulis adalah Kitab Hisab al-adad al-Hindi dan Kitab al-Jabr wa al-

Muqabala.

2. Astronomi. Umat muslim pertama kali mempelajari Astronomi dari karya klasik

yunani, Persia, dan India. Umat Muslim banyak mengembangkan Astronomi karena

ilmu ini adalah salah satu ilmu yang dekat penerapannya dengan Matematika. Salah

satu tokoh untuk ilmu astronomi ini adalah Muhammad bin Ibrahim Al-Fazari yang

menemukan astrolabe, alat untuk memprediksikan posisi objek luar angkasa.

3. Arsitektur. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Umar Al-Farukhan. Beliau adalah

konseptor pembangunan kota Baghdad.

4. Ilmu Medis. Perkembangan ilmu medis berawal ketika khalifah Al-Manshur sakit,

lalu diperintahkan pada ilmuwan-ilmuwan muslim untuk menerjemahkan buku-buku

medis dari bangsa lain. Kemudian dari kejadian inilah ilmu medis banyak dipelajari

oleh umat muslim. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Yuhanna bin Masawaih

dengan karyanya Kitab al-Mushajjar al-Kabir.

14

Page 15: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

5. Ilmu Kimia. Pada awalnya, umat mulim banyak belajar dari orang Alexandria

tentang kimia. Namun pada akhirnya umat muslim mampu mengembangkan sendiri

ilmu kimia. Tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu kimia ini adalah Abu Musa Jabir

bin Hayyan dengan karyanya Kitab Al-Kimya. Beliau dijuluki sebagai Bapak Kimia

Muslim. Beliau berasal dari Baghdad. Abu Musa Jabir telah banyak melakukan

percobaan terkait dengan distilasi HCl, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, filtrasi,

peleburan, kondensasi, serta pelarutan kimia.

6. Geografi. Ilmuwan muslim banyak belajar geografi dari tulisan klasikal yunani kuno.

Para ahli kebumian dan maritim Yunani lah yang menjadi inspirasi. Salah satu

ilmuwan muslim pada bidang geografi adalah Hisham al-Qalbi dengan karangannya

Surat Al-‘Ardl.

7. Filsafat. Ilmuwan muslim pada masa itu berhasil membuat cabang baru dalam

keilmuan filsafat, sehingga masih ada hingga sekarang yang dinamakan filsafat

Islam. Pada masa itu pula muncul sekte Mu’tazilah, salah satu sekte yang

mengedepankan logika dengan menggunakan filsafat. Salah satu filsuf muslim pada

saat itu adalah Al Kindi dan Al Farabi.

Pada abad keduabelas, Dinasti Abbasiyah mendapat tekanan baik konflik internal,

kemungkinan pemberontakan, serbuan dari bangsa Mongol yang membumihanguskan kota

Baghdad beserta seluruh perpustakaannya, munculnya dinasti syiah, serta terjadinya perang

Salib. Dikarenakan tekanan-tekanan yang dialami oleh Dinasti Abbasiyah ini, mereka

mengalami disintegrasi sehingga pecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Pada masa ini

perkembangan ilmu pengetahuan oleh ilmuwan muslim menjadi terhambat.

5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Dinasti Umayyah

Spanyol

Umat Muslim pertama kali menginjakkan kakinya ke Spanyol pada 29 April 711 M oleh

Thariq bin Ziyad. Pada saat dinasti Umayyah runtuh, dinasti Abbasiyah melakukan

pembersihan keluarga Umayyah dari ranah politik di Timur Tengah. Pada saat itu

Abdurrahman bin Marwan, salah satu anggota bani Umayyah, melarikan diri dari

pembersihan yang dilakukan oleh dinasti Abbasiyah menuju Spanyol. Kemudian ketika di

Spanyol beliau menundukkan Yusuf Abdurrahman Al-Fikri, gubernur Spanyol yang patuh

pada dinasti Abbasiyah, dan melanjutkan masa kepemimpinan dinasti Umayyah di Spanyol.

15

Page 16: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Setelah mendirikan dinasti Umayyah baru di Spanyol, beliau menjadikan kota kordoba

menjadi pusat pemerintahan. Beliau memimpin selama 32 tahun. Selama masa

kepemimpinan itu beliau berhasil mengalahkan Raja Frederick dan Ratu Julian serta

menumpas pemberontakan disana sehingga beliau dijuluki Rajawali Quraisy.

Masa kejayaan dinasti Umayyah Spanyol dimulai dari Khalifah Abdurrahman An-Nashir

dan berlanjut hingga kepemimpinan Hakam II. Pada masa ini bahasa arab menyebar dengan

cepat di spanyol bahkan di kalangan orang non-muslim. Dengan menyebarnya bahasa arab

ini sehingga para penuntut ilmu di spanyol lebih mudah dalam memahami karangan-karangan

dari para ilmuwan sebelumnya serta bisa menulis dalam bahasa yang digunakan bersama.

Walaupun dinasti umayyah spanyol memiliki konflik dengan dinasti Abbasiyah yang berada

di Baghdad, namun hal itu tidak menghalangi ilmuwan dari kedua daerah untuk saling

bertukar ilmu.

Beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Umayyah Spanyol adalah sebagai

berikut :

1. Ilmu Medis. Salah satu ilmuwan medis yang terkenal dari Spanyol adalah Ar-

Razi. Dia adalah orang pertama yang menulis mengenai penanganan medis

terhadap penderita variola dan measles dengan mengkombinasikan metode

fisiologi dan psikologi pasien. Dia juga menulis ensiklopedia tentang 50 cara

melakukan kontrasepsi pada wanita. Ilmuwan-ilmuwan medis lainnya adalah

Ibnu Al-Khatib, Ibnu Zuhri, dan Al-Zahraw

2. Farmasi. Di Kordoba dibangun sebuah rumah sakit dengan perpustakaan. Dari

rumah sakit inilah banyak perkembangan terhadap ilmu farmasi dilakukan.

3. Ilmu Sains Terapan. Beberapa ilmuwan dalam bidang ilmu sains terapan adalah

Ibnu Rusyd, Jabir bin Hayyan, dan Al-Farabi. Pada masa itu banyak dibangun

pabrik tekstil dan pabrik peralatan logam.

4. Teknik Mesin. Ilmuwan yang terkenal pada bidang ini adalah Al-Jaziri. Hasil

dari pengembangan ilmu ini adalah pengembangan mesin pemetik hasil panen

pertanian-perkebunan, mesin pengairan ladang, dan alat-alat peperangan.

16

Page 17: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Turki

Utsmani

Kesultanan Utsmani berpusat di Turki sekarang ini. Kesultanan ini bertahan sangat lama

yaitu sejak 1299 – 1923 Masehi. Turki Utsmani terdiri dari 29 Provinsi yang tersebar mulai

dari Eropa Barat, Asia, dan Afrika Utara. Kesultanan ini disebut Kesultanan Utsmani karena

Khalifah pertamanya bernama Osman I. Bangsa pendiri kesultanan ini adalah bangsa Turki

yang berasal dari China Utara dan Mongolia. Bangsa ini terkenal sebagai ahli peperangan.

Sekolah pertama yang didirikan oleh Turki Utsmani berada di Iznik, Nicaea pada 1331

M. Orang-orang yang belajar disana tidak hanya berasal dari kalangan keluarga sultan,

namun juga menerima bahkan memberikan fasilitas bagi penuntut ilmu dari daerah yang

jauh. Kemudian pada 1453 M (setelah Turki Utsmani menguasai Konstantinopel),

Muhammad Al Fatih mendirikan Fatih Kulliyesi di Istanbul yang terdiri dari masjid, sekolah

dasar, sekolah tingkat lanjut, rumah sakit, dapur umum, dan bangunan lainnya. Dengan

didirikannya Fatih Kulliyesi, Kesultanan mengalami kemajuan yang pesat dalam

perkembangan sains. Ilmu-ilmu seperti ilmu agama, logika, matematika, astronomi dan fisika

diajarkan disana.

Pada masa kepemimpinan Sulaiman Al-Qanuni, beliau mendirikan Sulimaniya Complex

dan Dar Ath-Thibb pada rumah sakit Shifa Khanes. Pada kompleks yang didirikan oleh

Sultan Sulaiman Al-Qanuni tersebut, semua ilmuwan terutama pada bidang astronomi, medis,

dan farmasi diberikan fasilitas tempat tinggal dan tempat riset.

Beberapa ilmuwan yang terkenal adalah Qazizadeh Rumi dengan karyanya Syarh Ashkal

At-Tasis. Kemudian ada Yusuf Mardani sebagai ahli kesastraan, Sharaf ad-Din sebagai ahli

medis dengan karyanya Jarahiyyat al-Khaniyya tentang pembedahan, Seyyid Ali Bey sebagai

ahli astronomi yang memodelkan planet, Musa bin Hamun yang menulis buku pertama

tentang kedokteran gigi, kemudian Piri Reis yang merupakan kapten angkatan laut yang juga

ahli geografi.

17

Page 18: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Turki Utsmani bisa memiliki daerah kekuasaannya yang amat luas. Salah satu

penyebabnya adalah majunya teknologi militer Turki Utsmani terutama pada angkatan

daratnya. Salah satu angkatan militer yang terkenal adalah pasukan infantri nya yang disebut

dengan Jannisary. Pada abad ke 16 Masehi sudah menggunakan bubuk mesiu secara massif,

para infantri Janissary membawa senapan laras panjang yang proses reload nya lebih cepat

daripada senapan yang digunakan di Eropa pada abad selanjutnya. Selain itu Muhammad Al-

Fatih juga mengembangkan salah satu meriam paling fenomenal yang disebut sebagai Great

Bombard yang sanggup member efek kerusakan yang besar pada dinding kota

Konstantinopel.

Permasalahan terjadi ketika Daerah Turki Utsmani menjadi terlalu luas yang tidak

diimbangi dengan peningkatan akomodasi militer. Hal ini menyebabkan pemerintah

mengirimkan empat pelajar untuk belajar militer kepada Prancis. Pada 1839 dikirimkan lagi

39 orang untuk belajar di London, Paris, dan Vienna. Kamudian pada 1857 Turki Utsmani

mendirikan Mektebi Osmani dengan guru-guru yang berasal dari murid yang dikirimkan ke

luar negeri. Kesultanan kemudian mendirikan Darul Funun (House of Science) untuk

meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat.

Hasil dari didirikannya Mektebi Osmani dan Darul Funun adalah keberhasilan kesultanan

dalam menjaga persatuan dan keutuhannya menghadapi banyaknya kemungkinan

pemberontakan serta serangan dari luar. Ilmu sains berkembang dengan pesat mengikuti

18

Page 19: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

perkembangan Eropa setelah Renaissance dan Revolusi Industri. Selain itu mereka juga

mampu menjadikan militer mereka sebagai kekuatan yang ditakuti se-antero Eropa.

Salah satu bukti kekuatan militer Turki Utsmani bisa dilihat dari teknologi maritimnya.

Pada 1865 M mereka membuat kapal perang besi pertamanya, Âsâr-ı Tevfik. Kemudian pada

1872 mereka membuat kapal perang besi terbesar diantara Negara Eropa lainnya yaitu

Mesudiye. Pada 1886 M, Turki Utsmani berhasil mengembangkan kapal selam pertama yang

dapat menembakkan torpedo di dalam air. Dengan keberadaan teknologi-teknologi ini

menjadikan mereka sebagai kekuatan militer yang disegani.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti

Mughal

Dinasti Mughal adalah salah satu kesultanan Islam yang berdiri sejak tahun 1526 M

hingga 1858 M. Kesultanan ini berpusat di Delhi, India. Bangsa pendiri dari kesultanan ini

adalah bangsa Mongol, cucu dari Timur Lenk yang mempunyai garis keturunan kepada

Jenghis Khan. Ketika Mongolia melakukan ekspansi ke negeri muslim (pada masa dinasti

Abbasiyah, banyak orang Mongol yang kemudian selanjutnya menjadi muallaf .

Pada bidang administrasi, pemerintahan Mughal telah melakukan sebuah sistem yang

cukup modern, dengan gelar resmi, tata mata uang, serta penetapan bahasa resmi dalam

pemerintahan dan dokumen. Pada bidang ekonomi, dinasti Mughal banyak bergantung pada

hasil pertanian. Sedangkan untuk bidang ilmu pengetahuan, mereka menggalakkan

pembelajaran ilmu pengetahuan terutama pada masa kepemimpinan Syah Jahan dan

Aurangzeb yang ditandai dengan dibangunnya banyak pusat studi ilmu.

Keilmuan yang dikembangkan pada zaman ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Astronomi. Khalifah Mughal pada tahun 1526 M tertarik untuk mengembangkan

ilmu astronomi. Kemudian dia membangun Observatorium Pribadi di dekat Delhi.

Peralatan serta teknik observasi yang digunakan berasal dari ilmu-ilmu yang

sebelumnya dikembangkan di masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu ahli Astronomi

pada masa ini adalah Maharajah Sawai Jai Singh.

2. Bangunan Air. Khalifah pertama Mughal, Babur, terkenal dengan ide nya untuk

membangun konstruksi irigasi untuk taman istana kesultanan. Tradisi keilmuan ini

19

Page 20: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

berlanjut hingga cucu nya membangun bendungan dengan 13 pintu air. Bendungan

ini digunakan untuk mengatasi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada

musim kemarau.

3. Kimia. Ilmuwan terkemuka pada bidang ini adalah Dean Mahomed yang

mempelajari teknik untuk menggunakan alkali tertentu dan sabun sebagai sampo.

4. Matematika. Salah satu ahli matematika adalah Faizi, beliau juga merupakan ahli

sastra istana. Faizi banyak melakukan eksperimen tentang aritmatika dan aljabar.

5. Farmasi. Pada masa ini dikembangkan mengenai jumlah dosis, metode persiapan,

serta keamanan farmasi. Salah satu ahli farmasi yang bekerja untuk istana adalah

Muhammad Raza.

6. Kemiliteran. Perkembangan militer kesultanan Mughal terkait dengan beberapa

ilmu yang lainnya seperti metalurgi dan roket. Dengan metalurgi, dinasti Mughal

membuat meriam-meriam yang lebih ringan, sehingga salah satu pasukan militer

kesultanan ini adalah Gajah dengan Meriam diatasnya. Merima-meriam ini

diproduksi secara missal melalui pabrik-pabrik. Dengan keilmuan metalurgi ini

mereka bisa meniru konsep pembuatan pedang damaskus yang konon merupakan

pedang tertajam.

8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Modern

Pada masa modern ini, umat Muslim mengalami ketertinggalan dalam hal ilmu

pengetahuan, teknologi, dan penerapannya. Hal ini terjadi karena banyaknya Negara-negara

muslim yang tidak cukup kondusif sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan

di Negara-negara tersebut. Namun hal itu hanya berpengaruh secara umum saja. Bila dilihat

lebih detail lagi, masih ada ilmuwan muslim yang memberikan banyak pengaruh pada dunia

sains modern seperti teori Grand Unified Theory yang disampaikan oleh Ilmuwan asal

Pakistan. Beliau adalah warga Negara Pakistan pertama yang meraih penghargaan nobel.

Selain itu juga masih ada beberapa ilmuwan muslim lainnya seperti Sayyid Qutb,

Ziauddin Sardar, Muhammad Hashim Kamali, Agus Purwanto dan lainnya. Namun jumlah

ini tidaklah sebanding dengan jumlah populasi umat Muslim yang berada di seluruh dunia.

sumbangsih negeri Barat dalam perkembangan sains sangatlah besar. Amerika Serikat

menyumbang 30,8% ; Jepang 8,2% ; Inggris 7,9% ; Jerman 7,1% ; India 1,66% ; Spanyol

1,66% ; Israel 0,89%. Namun akumulasi sumbangsih dari 20 Negara Arab pada

20

Page 21: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

perkembangan sains hanya 0,55% saja. Hal ini terjadi karena seluruh discovering &

developing dari sains sendiri telah didominasi oleh negeri Barat.

B. PENYEBAB TERJADINYA KEMUNDURAN DAN KETERBELAKANGAN

UMAT ISLAM DALAM SAINS

Kemunduran Islam ditandai dengan kekuasaan dan kerajaan yang semakin terpecah-

belah. Fase yang terjadi pada abad ke-12 hingga abad ke-18, pada umumnya merupakan

akibat dari beberapa faktor sebagai berikut :

1   Faktor ekologi dan alami

Di negara-negara Islam, kondisi tanahnya sangat gersang atau semi gersang. Kondisi

yang demikian ini juga rentan untuk bertahan dari serangan luar. Demikian pula pada tahun

1347 hingga 1349, telah terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, Syiria dan Iraq.

Akibatnya, penduduk tidak berkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu dan juga terhadap

dunia pendidikan.

2     Adanya orang-orang yang meninggalkan agama

Tindakan meninggalkan agama bukan hanya tindakan yang mengakibatkan dirinya

menganut agama lain. Pada masa ini, orang-orang lebih mementingkan keluarganya sendiri

dalam segala bidang. Peristiwa ini disebut juga dengan nepotisme. Misalnya dalam urusan

pemerintahan, seseorang mengutamakan keluarganya dan kemudian mengangkat pimpinan

dari keluarganya sendiri. Hal ini tidak akan menimbulkan masalah baru jika

kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik. Namun akan menjadi masalah yang lebih

besar jika pimpinan tersebut tidak mampu mengelola dan memberdayakan kemampuannya

dengan baik.

3     Para Penguasa yang lemah dalam kepemimpinannya dan tidak menjaga dengan

baik wilayah kekuasaan yang luas

Hal ini ditunjukkan oleh peristiwa Perang salib yang terjadi pada tahun 1096 hingga

1270 dan serangan Mongol pada tahun 1220 sampai tahun 1300-an. Menurut Bernand Lewis,

Perang Salib pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme barat yang

ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai

medium psikologisnya.

21

Page 22: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil

membumihanguskan Bagdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya

dengan ilmu pengetahuan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya

dipegang oleh Al Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad. Setelah Bagdad di

taklukkan Hulagu Khan  yang beragama syamanism tersebut, kekuatan politik Islam

mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah  menjadi

beberapa kerajaan kecil yang tidak dapat bersatu kembali. Peninggalan – peninggalan budaya

dan peradaban Islam hancur dan semakin parah lagi setelah diserang oleh pasukan yang

dipimpin oleh Timur Lenk. Baitul Hikmah dibakar serta bukunya dihanyutkan di sungai yang

konon warna sungai menjadi hitam saking banyaknya tinta yang ditumpahkan.

4     Kemunduran kerajaan besar Islam yaitu Kerajaan Mughal (Abad 19 M)

Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam terbesar pada masanya. Masa keemasan

kerajaan-kerajaan tersebut, tentunya menjadikan faktor berkembangnya peradaban Islam

dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik serta seni.

Kemunduran Kerajaan tersebut mengakibatkan peradaban Islam turun secara drastis.

Kemerosotan moral para pemimpin serta kekuatan militer yang lemah, menjadi pengaruh

besar terhadap kemunduran kerjaan. Sehingga, eksistensi Islam terutama di bidang

pendidikan ikut mengalami kemerosotan.

5     Konflik antar kerajaan islam

Sebelumnya, penulis telah mengemukakaan bahwa salah satu penyebab kemunduran

peradaban Islam yaitu mundurnya kerajaan-kerajaan besar Islam. Seperti pada Turki Utsmani

yang mengalami kemunduran karena terjadi konflik yang berkepanjangan dengan Dinasti

Safawi.  

6     Apatis dan stagnasi dalam dunia IPTEK muslim

Awalnya, Muslim banyak mendapatkan penemuan baru terkait dengan kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mereka sangat giat untuk melakukan hal tersebut.

Namun sangat disayangkan, penemuan yang ada hanya berhenti di sana, tanpa adanya tindak

lanjut. Kemalasan membuat mereka berhenti untuk menciptakan karya-karya baru.

Akibatnya, penemuan yang ada justru menjadi modal utama bangsa lain sebagai dasar

penemuan baru yang dapat memberikan manfaat secara nyata dalam kehidupan manusia.

22

Page 23: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

7     Krisis ekonomi

Pada saat Muslim sedang giat-giatnya melakukan pengembangan di bidang IPTEK,

semuanya hanya terfokus pada hal tersebut. Hal ini mengakibatkan perekonomian menjadi

dinomor- duakan. Mereka hanya memikirkan upaya pengembangan IPTEK tanpa melirik

kesejahteraan masyarakatnya. Akibatnya, muncul permasalahan baru di bidang ekonomi

yaitu terjadinya krisis yang cukup mengkhawatirkan.

Salah satu penyebab melemahnya ekonomi muslim saat itu adalah ditemukannya

tambang emas di Amerika oleh orang Eropa. Dengan ditemukannya tambang emas tersebut

orang Eropa lebih leluasa untuk banyak membeli produk dari Turki Utsmani sehingga

pasokan dalam negeri untuk Turki Utsmani menjadi kurang dan terjadi krisis.

8     Cara pandang muslim yang sempit

Muslim sangat taat pada agama mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Namun, ketaatan yang berlebihan mengakibatkan Muslim menutup sebelah mata akan

perkembangan ilmu pengetahuan dari dunia luar. Mereka seakan-akan cenderung membatasi

perkembangan itu jika tidak sesuai dengan pemikiran mereka. Sedangkan bangsa Eropa

bertindak sebaliknya. Bahkan, mereka besifat terbuka dengan dunia baru, sehingga mereka

semakin bertambah ilmu pengetahuannya.

Selanjutnya, umat Islam terlebih pada pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan

dan kebudayaan yang pada mulanya, mereka memberikan kesempatan untuk berkembang dan

memperhatikan ilmu pengetahuan dengan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para

ahli ilmu pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih mementingkan pemerintahan,

begitu juga dengan para ahli ilmunya yang telibat dalam urusan-urusan pemerintahan.

Hubungan Kemunduran Islam dengan Kebangkitan Bangsa Eropa

Telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa perkembangan IPTEK Muslim

mengalami pasang surut. Pada awalnya, Muslim sangat mendominasi perkembangan ilmu

pengetahuan. Namun, pada abad pertengahan hal yang sebaliknya justru terjadi. Beberapa

faktor baik internal maupun eksternal memberi dampak negatif bagi perkembangannya.

Kemajuan IPTEK Muslim justru berhenti, dan bahkan mengalami kemunduran. Hal ini

menjadi keuntungan bagi bangsa lain yang dapat memanfaatkan kondisi dengan baik. Salah

23

Page 24: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

satunya adalah tindakan yang dilakukan oleh bangsa Barat dengan kreativitasnya dapat

mengambil alih periode kemajuan IPTEK yang sebelumnya dipegang Muslim. Periode ini

menjadi masa kebangkitan Eropa atau yang biasa disebut dengan Renaissance. Beberapa hal

yang telah mereka lakukan antara lain :

1   Bangsa Barat berhasil memanfaatkan kondisi dengan menerjemahkan karya-karya

Muslim

Muslim telah banyak menciptakan karya dari hasil penemuannya. Namun, mereka tidak

memiliki semangat yang kuat untuk mengembangkan hasil penemuannya. Orang-orang Barat

lulusan sarjana Cordoba sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang bahasa

Arab, memanfaatkan kondisi ini dengan baik untuk bergerak. Ilmu-ilmu Islam yang mereka

peroleh diterjemahkan ke bahasa Inggris. Akhirnya, mereka menjadi lebih tahu persis

mengenai ilmu yang telah mereka perdalam sebelumnya.

2   Bangsa Barat mengembangkan kolonialisasi dan imperialisasi bagi orang Muslim

Setelah mereka berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya

merupakan hasil penemuan Muslim, mereka mulai bertindak sewenang-wenang. Penjajahan

bagi Muslim terjadi di mana-mana. Kondisi ini sangat mengenaskan. Terlebih lagi, pada

masa ini Muslim tidak diperbolehkan untuk bersekolah. Dengan begitu, ilmu Muslim hanya

akan berhenti di sana, sedangkan di sisi lain bangsa Barat justru melejit dengan

kemampuannya dalam mengembangkan IPTEK. Akhirnya bangsa Barat dapat menguasai

dunia dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3   Bangsa Barat berhasil membuka jalur baru lewat laut

Pada awal kebangkitannya, bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat

berat. Dihadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan angkatan perang Islam yang sulit

dikalahkan, terutama kerajaan Usmani yang terletak di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka

harus menembus jalan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi

gerak mereka.

Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia-rahasia alam, berusaha

menaklukkan lautan dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi kegelapan.

Setelah Christopher Colombus menemukan Amerika (1492 M) dan Vasco da Gamma

menemukan jalan ke timur melalui Capetown (1498 M), Benua Amerika dan kepulauan India

24

Page 25: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

segera jatuh ke tangan Eropa. Dua penemuan itu, sungguh tak terkirakan nilainya, Eropa

menjadi maju dalam dunia perdagangan karena tidak lagi tergantung kepada jalur lama yang

dikuasai umat Islam. L. Stoddard dalam “The New World of Islam”, menggambarkan situasi

tersebut dengan kata-kata demikian “Lalu dengan sekejap mata dinding laut itu berubah

menjadi jalan raya dan Eropa yang terpojok itu menjadi yang bertuan di laut dan dengan

demikian yang dipertuan di dunia. Terjadilah perputaran nasib yang maha hebat dalam

sejarah seluruh umat manusia.”

4   Revolusi Industri Bangsa Barat

Di dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-

daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk

meningkatkan kesejahteraan negerinya. Maka mulailah kemajuan bangsa Barat menandingi

kemajuan umat islam yang sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran.

Kemajuan bangsa Barat itu dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu

pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa

semakin memantapkan kemajuan mereka.

5   Renaissance

Renaissance adalah lahirnya kembali peradaban barat. Renaissance dari bahasa Prancis

terdiri dari kate re (kembali) dan naitre (lahir). Jadi Dalam konteks sejarah barat, renaissance

mengacu pada terjadinya kebangkitan kembali minat yang besar dan mendalam terhadap

kekayaan warisan Yunani dan Romawi kuno dalam berbagai aspeknya. Tanpa renaissance di

Eropa tidak akan mungkin menapaki abad-abad modern begitu cepat. Renaissance

membangkitkan kembali cita-cita alam pemikiran yang menstrukturi standar dunia modern

seperti optimisme, hedonisme, naturalisme, dan individualisme.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun

kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa

Renaissance bukan suatu yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan

sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad

pertengahan.

Pada masa itu, agama Kristen menjadi penghambat dalam pengembangan IPTEK. Hal ini

dikarenakan anggapan yang salah dari pihak gereja. Siapapun yang melakukan penemuan,

25

Page 26: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

namun hasil penemuannya tidak disebutkan di Injil, mereka akan diusir atau bahkan dibunuh.

Namun, pemuda-pemudanya justru menjadi lebih bersemangat dalam mengembangkan

kemampuannya di bidang IPTEK. Dan sejak itulah Eropa mengalami kebangkitan yang pesat

hingga sekarang.

C. PERAN MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI GENERASI PENERUS DALAM

MEMPERBAIKI KONDISI SAAT INI

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,

menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar7; merekalah orang-orang

yang beruntung. (Q.S. Ali Imran:104)

Kini peradaban sedang menanti sepak terjang mahasiswa yang sangat diharapkan akan

merubah suatu peradaban ini menjadi lebih baik, sesuai dengan ayat di atas. Mahasiswa

menjadi tumpuan berbagai pihak. Mahasiswa merupakan harapan bangsa, harapan

masyarakat, harapan keluarga, dan harapan dunia.

Setidaknya ada 3 peran yang seharusnya dimiliki mahasiswa, yaitu :

Pertama, mahasiswa memiliki peran sebagai intelektual akademisi. Ini memang

tugas mahasiswa yang seharusnya dimiliki. Seorang mahasiswa intelektual akademisi

selayaknya tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi juga kecerdasan spiritual.

Sebagaimana kita tahu Indonesia banyak memiliki orang-orang pintar tapi sedikit memiliki

orang-orang pintar bermoral. Akibatnya kerusakan terjadi dimana-mana karena segala

sesuatu tidak diseimbangkan antara fikiran logika rasional dan spiritual kepada Allah SWT.

Kinilah saatnya mahasiswa menjadi motor penggerak dan pelopor kebangkitan bangsa.

Dimulai dengan serius menimba ilmu, mengentalkan islam dalam hati, dan buktikan dengan

amalan terbaik. Jangan hanya sibuk mengkritik orang tapi kritik lah diri sendiri apakah sudah

baik diri ini mengemban amanah sebagai mahasiswa. Jangan sibuk menjelek-jelekan orang

tapi lihat diri adakah keburukan yang hendaknya tidak ada pada diri kita sebagai pemuda

harapan bangsa. InsyaAllah mahasiswa muslim intelektual akan menjadi solusi dari persoalan

bangsa ini.

26

Page 27: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Kedua, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan (agent of change). Mahasiswa

yang berpendidikan akan menjadi faktor peubah dalam masyarakat kedepan. Apa yang

dilakukan mahasiswa saat ini akan menjadi cerminan bangsa di masa yang akan datang. Jika

saat ini mahasiswa berleha-leha, malas, dan urung belajar maka hasilnya akan berakibat

buruk pada masa depan bangsa. Sebaliknya jika mahasiswa rajin, terus belajar, tiada henti

berjuang membela keadilan dan kebenaran maka dapat ditebak kemudian, bangsa ini akan

menjadi bangsa yang jaya.

Semua itu sekali lagi bermula dari diri kita masing-masing. Maukah kita menjadi agent

of change menuju kebaikan ummat? Tentu tidaklah mudah menjadi agen perubahan di tengah

gejolak multidimensi seperti saat ini. Tapi inilah perjuangannya. Semakin sulit cobaan yang

Allah beri maka surga adalah jaminannya. Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi

kemampuan ummatnya.

Ketiga, mahasiswa berperan sebagai calon pemimpin masa depan. Demi waktu yang

terus-menerus menerjang tanpa ada yang mampu menghentikannya, maka regenerasi

merupakan keniscayaan kehidupan. Demikian pula dengan kelangsungan kehidupan bangsa

dan negara. Bangsa ini membutuhkan regenerasi, mengganti generasi terdahulu dengan

generasi baru dengan semangat baru (Ar-Ruh Al-Jadiid). Disinilah mahasiswa disiapkan

untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Mahasiswa harus siap dengan segala

tuntutan yang harus dimiliki untuk mengemban amanah sebagai calon pemimpin masa depan.

Pemimpin bertakwa, berwawasan luas, dan memiliki kemampuan memimpin yang baik

merupakan pemimpin harapan bangsa ini. Mahasiswa memiliki amanah yang sangat mulia

untuk menciptakan generasi khoiro ummah yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad

SAW :

“Pemimpin suatu kaum adalah yang paling banyak memberikan pelayanan kepada

mereka yang dipimpinnya.” (Rasulullah Muhammad SAW).

Melihat potensi dari pemuda atau mahasiswa, wajar kalau pada setiap zaman kemudian

pemuda memegang peranan penting dalam perubahan kaumnya. Kita bisa melihat dari kisah

Nabi Ibrahim AS sang Pembaharu, atau kisah pemuda kahfi (QS Al Kahfi 18 : 9 – 26) yang

masing-masing siap menerima kebenaran.

27

Page 28: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

Ada ulama yang kemudian menyampaikan bahwa pemuda memiliki tiga peran, yaitu :

1. Sebagai generasi penerus (Ath Thur : 21); meneruskan nilai-nilai kebaikan yang

ada pada suatu kaum.

2. Sebagai generasi pengganti (Al Maidah : 54); menggantikan kaum yang memang

sudah rusak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut

kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan orang

yang mencela.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari

agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai

mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang

mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah,

dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,

diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-

Nya), lagi Maha Mengetahui.

3. Sebagai generasi pembaharu (Maryam : 42); memperbaiki dan memperbaharui

kerusakan yang ada pada suatu kaum.

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu

menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu

sedikitpun?

28

Page 29: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Perkembangan ilmu pengetahuan berperan penting dalam kebudayaan umat Muslim.

Hal ini dapat dilihat dari kejayaan umat Muslim pada masa kekhalifahan. Pada masa

tersebut peradaban Umat Muslim memimpin peradaban dunia dan menjadi rujukan

oleh bangsa-bangsa yang lainnya.

2. Dengan mendalami penyebab ketertinggalan umat muslim dalam pengembangan ilmu

pengetahuan, maka ilmu pengetahuan bukanlah satu-satunya cara untuk memajukan

umat. Kualitas keimanan dan ketaqwaan umat juga harus ditingkatkan seiringan

dengan meningkatkan kualitas diri dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains,

dan teknologi. Hal ini bisa dibentuk dengan mendirikan sebuah sistem pendidikan

yang baik untuk generasi penerus.

3. Para mahasiswa dan pemuda telah dikarunai oleh Allah SWT dengan segenap potensi

untuk mengemban amanah-Nya sebagai Khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu,

kita sebagai mahasiswa, pemuda, penerus bangsa dan agama hendaknya senantiasa

melakukan muhasabah (introspeksi) sehingga pada masa yang akan dating siap untuk

menjalankan amanah sebagai Khalifah-Nya.

B. SARAN

Dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki oleh kami sebagai penyusun, maka tidak

menutup kemungkinan terdapatnya kesalahan dalam penulisan, penyampaian, dan yang

berkaitan dengan materi. Oleh karena itu, untuk kedepannya kami mengharapkan hubungan

timbal balik yang baik dari para pembaca. Dengan dukungan para pembaca diharapkan kami

bisa melakukan instropeksi untuk berbenah diri.

Pengambilan judul “Membangkitkan Islam melalui Ilmu Pengetahuan” dan

membahasnya dengan pembahasan sejarah merupakan usaha dari penulis agar sejarah Umat

Muslim tetap diingat. Dari sejarah tersebut diharapkan agar kita sebagai penerus umat bisa

mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian yang ada sebelumnya. Insya Allah, Allah

akan memberikan Ridho-Nya kepada kita, para penuntut ilmu.

29

Page 30: MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI ILMU PENGETAHUAN

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong Karen. 2014. Sejarah Islam. Bandung : Mizan

Gaudah, Muhammad Gharib. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam.

Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.

Islam, Arshad. 2011. The contribution of Muslims to science during the Middle Abbasid

Period. Kuala Lumpur : International Islamic University Malaysia

Purwanto, Agus. 2008. Ayat-Ayat Semesta. Bandung : Mizan

http://www.history-science-technology.com/articles/articles%2012.html Diakses pada 11

November 2016

https://www.alislam.org/egazette/articles/science-and-technology-in-ottoman-sultanate/

Diakses pada 16 November 2016

https://selfstudyhistory.com/2015/01/27/mughal-science-and-technology/ Diakses pada

16 November 2016

https://peradabandansejarah.blogspot.co.id/2015/08/Abbasiyah.html Diakses pada 11

November 2016

http://www.abahraka.com/2009/01/peran-mahasiswa-islam-sebagai-watch-dog.html

Diakses pada 4 November 2016

30