membaca makna di balik iklan produk pencokelat kulit nivea

22
Vol.1, No.1, Juni 2016 Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea: Representasi Kecantikan Perempuan di Jerman Puti Parameswari [email protected] Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan representasi kecantikan perempuan dan identitas masyarakat yang terdapat dalam iklan produk pencokelat kulit Nivea. Dalam tulisan ini, teori mitos kecantikan dan sirkuit budaya—yang memuat hubungan antara representasi, identitas dan konsumsi—digunakan untuk menganalisis iklan yang menjadi korpus data. Melalui analisis beragam iklan, tercipta suatu penilaian baru terhadap kulit cokelat yang dikaitkan dengan gaya hidup masyarakat. Penulis berargumen bahwa masyarakat sebagai konsumen, khususnya perempuan, diarahkan untuk meyakini bahwa kulit cokelat lebih bergengsi dibanding kulit putih, maka hanya dengan konsumsi produk kosmetik seolah dapat mengubah identitas seorang konsumen menjadi bagian dari masyarakat kelas atas. Konsumsi bukan hanya terbatas penggunaan produk, namun menjadi konsumsi budaya untuk mempertahankan identitas. Pemaparan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa identitas budaya bagi masyarakat konsumen, khususnya perempuan, dikonstruksi secara hegemoni melalui media iklan. Segala representasi kecantikan perempuan dalam iklan adalah hal yang dikonstruksi oleh pihak dominan (patriarki). Kata Kunci: Representasi Kecantikan, Mitos Kecantikan, Iklan, Kulit Cokelat

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Vol.1, No.1, Juni 2016

Membaca Makna di Balik Iklan Produk

Pencokelat Kulit Nivea:

Representasi Kecantikan Perempuan di Jerman

Puti [email protected]

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan representasi kecantikan

perempuan dan identitas masyarakat yang terdapat dalam iklan produk pencokelat

kulit Nivea. Dalam tulisan ini, teori mitos kecantikan dan sirkuit budaya—yang

memuat hubungan antara representasi, identitas dan konsumsi—digunakan untuk

menganalisis iklan yang menjadi korpus data. Melalui analisis beragam iklan,

tercipta suatu penilaian baru terhadap kulit cokelat yang dikaitkan dengan gaya

hidup masyarakat. Penulis berargumen bahwa masyarakat sebagai konsumen,

khususnya perempuan, diarahkan untuk meyakini bahwa kulit cokelat lebih

bergengsi dibanding kulit putih, maka hanya dengan konsumsi produk kosmetik

seolah dapat mengubah identitas seorang konsumen menjadi bagian dari

masyarakat kelas atas. Konsumsi bukan hanya terbatas penggunaan produk,

namun menjadi konsumsi budaya untuk mempertahankan identitas. Pemaparan

dalam tulisan ini menunjukkan bahwa identitas budaya bagi masyarakat

konsumen, khususnya perempuan, dikonstruksi secara hegemoni melalui media

iklan. Segala representasi kecantikan perempuan dalam iklan adalah hal yang

dikonstruksi oleh pihak dominan (patriarki).

Kata Kunci: Representasi Kecantikan, Mitos Kecantikan, Iklan, Kulit

Cokelat

Page 2: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari2

ETTISAL Journal of Communication

Cantik, kata yang begitu dekat dengan perempuan. Kata Cantik

sendiri memiliki beragam makna. Dalam kamus Oxford Learner sPocket Dictionary (1991 : 32), makna cantik (beautiful) adalah givingpleasure to the senses or mind . Sementara itu, dalam kamusLangenscheidt Groâwörterbuch (1997 : 8 kata cantik (schön) berarti so,dass es einem gefällt, wenn man es sieht, hört o erlebt. Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia (2008 : 33), kata cantik didefinisikan elok,rupawan, molek; indah dalam bentuk dan perbuatan. Terlihat sebuahbenang merah dari tiga makna berbeda tersebut yaitu keindahan.

Keindahan dan kecantikan memang identik dengan perempu-an. Kecantikan seorang perempuan tidak jarang dihubungkandengan keindahan tubuhnya. Salah satu keindahan tubuh yang amatdiperhatikan oleh perempuan adalah kecantikan kulitnya. Padaumumnya, masyarakat menilai kecantikan seorang perempuan dariwarna kulit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Francoise Kadri,perempuan Jepang —bahkan yang masih anak-anak— seringbermimpi memiliki kulit yang putih seperti cangkang telur rebusyang bersih (dikutip oleh Yulianto, 2008). Kadri menyebutkan pula,perempuan di Singapura dan Taiwan memiliki perilaku yang takjauh berbeda dari perempuan Jepang Mereka juga ingin memilikikulit putih, bahkan putih translucent, hampir seperti kulit transparan.

Keinginan mendapatkan warna kulit yang putih ternyata tidakhanya dimiliki oleh perempuan di Asia. Claudia Octavia, istri KaisarNero dari Romawi, menggosokkan batu apung ke seluruh tubuhnyauntuk membuat kulitnya kulitnya tampak lebih putih. RatuElizabeth I dari Inggris, yang hidup pada abad ke-16, menggunakankosmetik Venetian Ceruse, yang mengandung pigmen berbahandasar timah putih —yang sesungguhnya berbahaya bagi wajah—demi tetap cantik. (Megarani, 2010).

Berbanding terbalik dengan kulit putih yang identik dengankecantikan, kulit gelap identik dengan kelas sosial menengah kebawah. Masyarakat berkulit gelap dianggap sebagai masyarakat yangmemiliki kelas lebih rendah daripada masyarakat berkulit terang,karena lebih sering bekerja di luar dan terkena sinar matahari. DiJepang, kulit putih yang dimiliki perempuan menunjukkan bahwa iatidak berasal dari desa, atau pekerja lapangan (Yulianto, 2008). Di India,kulit gelap identik dengan status sosial yang lebih rendah (Megarani,2010). Maka tak heran jika para perempuan di negara-negara tersebutmelakukan berbagai cara untuk mendapatkan kulit yang lebih terang,seperti mengenakan pakaian tertutup ketika keluar rumah.

Page 3: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 3

Vol.1, No.1, Juni 2016

Meskipun kulit gelap atau cokelat khas tersengat panasmatahari dihubungkan dengan kulit masyarakat kelas rendah,ternyata hal ini tidak berlaku di Eropa. Dewasa ini, pandanganmasyarakat —khususnya di Amerika Serikat dan Eropa— tentangkulit cokelat mengalami perubahan. Kulit cokelat kini dianggapbagus dan mencirikan kulit khas orang kaya (“Kulit Coklat ituMewah Eksotis” n.d.). Pada zaman masyarakat Barat modern, kulitkecokelatan dianggap lebih menarik. Perempuan yang memiliki kulitkecokelatan dinilai lebih modis, mewah, dan sehat. Kulit kecokelatantak lagi diidentikan dengan pekerjaan luar ruangan, namun lebihdikaitkan dengan ketersediaan waktu luang dan sportivitas. Kulitcokelat juga menunjukkan kesehatan yang terjaga dengan baik sertastatus sosial yang lebih tinggi.

Kulit berwarna cokelat juga sering dikaitkan warna kulit yangsehat. Menurut Dr. Susan Taylor (2003) penulis dari buku BrownSkin: Dr. Susan Taylor’s Prescription for Flawless Skin, Hair, and Nails,kulit berwarna memiliki banyak keunggulan dibanding kulit putih.Kulit cokelat merupa kulit dengan pigmen yang melimpah.Kandungan melanin yang tinggi juga dimiliki oleh lapisan epidermiskulit berwarna cokelat. Kandungan melanin inilah yang memberikanbanyak manfaat kesehatan bagi pemilik kulit. Kulit cokelat jugamemiliki perlindungan lebih dari kerusakan akibat terkena sinarmatahari. Melanin yang lebih banyak dimiliki oleh kulit cokelat jugamembuat kulit berwarna cokelat selalu terlihat lebih muda. Disamping itu, kulit cokelat juga lebih kebal terhadap berbagai penyakitkulit berbahaya, seperti kanker kulit. Berbagai manfaat kesehatantersebut juga merupakan faktor yang membuat banyak masyarakatJerman, khususnya perempuan, begitu mendambakan kulitberwarna cokelat.

Hingga kini, pandangan-pandangan positif seputar kulitberwarna cokelat masih bertahan. Kulit cokelat khas terpapar sinarmatahari merupakan kulit yang dianggap indah dan eksotis di Eropa,khususnya di Jerman. Berbagai upaya pun dilakukan oleh masyarakatJerman, khususnya para perempuan, untuk menjadikan kulitmereka berwarna lebih cokelat. Mulai dari penggunanan caratradisional, cara medis, bahkan hingga cara modern yang cenderunginstan dengan mereka lakukan untuk mendapatkan predikat cantik.Tak heran, ketika mu panas tiba begitu banyak warga di daratanEropa yang berjemur untuk mencokelatkan kulit mereka. Selainitu, jasa tanning kulit juga menjadi salah satu cara populer yang dipilih

Page 4: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari4

ETTISAL Journal of Communication

para perempuan untuk mendapatkan kulit yang lebih cokelat.Berbagai fenomena tersebut tentu dimanfaatkan pula oleh

industri kosmetik untuk meraup keuntungan. Banyak produsenkosmetik yang berlomba-lomba menjual produk yang menawarkancara mudah menjadikan kulit lebih cokelat di Eropa. Salah satuprodusen kosmetik tersebut adalah Nivea. Nivea adalah merekproduk kecantikan dan perawatan yang begitu ternama di Jermanbahkan di seluruh dunia. Merek Nivea ini dimiliki oleh perusahaanBeiersdorf Jerman. Perusahaan Beiersdorf juga memproduksiproduk-produk perawatan seperti sampo, toner wajah, krim cukur,dan sebagainya. Nivea yang berdiri sejak tahun 1911 ini memangkonsisten dalam memproduksi produk perawatan kulit dan tubuhhingga akhirnya beragam jenis produk perawatan kecantikan itudiproduksi di bawah nama Nivea.

Dalam memasarkan produknya, Nivea memanfaatkan iklan.Melalui iklan baik di media cetak maupun media elektronik, Niveamempromosikan produk kepada para konsumen di seluruh dunia.Media iklan merupakan media yang paling sering digunakan sebagaisarana promosi. Berbagai bentuk iklan dapat dijumpai dimana-mana.Mulai dari tempat umum, majalah, hingga halaman di dunia mayamemuat iklan. Keinginan para perempuan untuk memiliki kulit yanglebih gelap atau cokelat tidaklah terlepas dari pengaruh berbagai iklanproduk pencokelat kulit.

Iklan menjadi media yang dirasa pas dalam mengenalkan suatuproduk. Tak heran jika Nivea dan banyak perusahaan bisnis lainnyaselalu memajukan dan meningkatkan kualitas periklanan mereka.Periklanan menjadi begitu penting karena dikenal sebagai pelaksanaberagam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnisdan organisasi. Peranan penting periklanan antara lain : informing(memberi informasi), persuading (mempersuasi), reminding(mengingatkan), adding value (memberikan nilai tambah), danassisting (mendampingi) upaya promosi lain (Shimp, 2003: 357). Daribeberapa fungsi tersebut, dapat terlihat bahwa sebenarnya iklan tidakhanya berperan sebagai media yang digunakan untuk mengenalkansuatu produk. Di dalam suatu iklan, terdapat unsur yang sangatberpengaruh seperti nilai-nilai (values) yang disampaikan kepadamasyarakat sebagai konsumen.

Saat ini, masyarakat hidup dalam dunia dengan media tanpabatas, mulai dari media cetak, media elektronik, media virtual, danmasih banyak lagi. Dunia menjadi begitu multimedia dengan

Page 5: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 5

Vol.1, No.1, Juni 2016

beragamnya cara penyampaian pesan komunikasi antara satuindividu dengan individu lainnya. Segala informasi hiburan denganmudah masyarakat dapatkan dari media seperti buku, radio, televisi,dan masih banyak lagi (Sardar dan Van Loon, 1997: 154). Mediamenjadi salah satu topik hangat yang sering dikaji dalam studibudaya. Budaya begitu cair dan luas sehingga manusia dapatmenganalisis suatu hal secara lebih mendalam dengan studi budaya(cultural studies). Media dalam bentuk iklan cetak adalah hal yangakan dikaji dan dianalisis dari sudut budaya dalam tulisan ini.

Iklan memang sengaja dibuat untuk mengenalkan danmempromosikan suatu produk kepada masyarakat. Menurut OttoKlepper, seorang ahli periklanan, iklan berasal dari bahasa Latin yaituad-vere. Ad-vere memiliki arti mentransfer pikiran atau gagasankepada orang lain. Namun, tidak dipungkiri bahwa iklan jugamemuat suatu ideologi tertentu. Ideologi tersebut disampaikan secarahalus dalam iklan sehingga masyarakat ataupun konsumen seolahtidak menyadari pengaruh iklan tersebut.

Pengaruh iklan yang diterima masyarakat bukanlah perkarayang sepele.Ketika melihat suatu iklan, seseorang akanberkomunikasi dengan iklan tersebut. Perusahaan sponsor yangmembuat iklan secara simultan berkomunikasi dengan penerimapesan yang beraneka ragam (keseluruhan masyarakat), bukan lagikepada individu tertentu ataupun kelompok kecil (Shimp, 2003 :5). Dalam tulisannya yang berjudul Advertising as The Magic System,Raymond Williams juga menegaskan bahwa bahwa iklan memilikipengaruh yang mencengkeram dalam peran sebagai ideologi (Fasya,2009). Maka, intensitas kemunculan iklan yang tinggi dan sangatsering secara langsung maupun tidak sesungguhnya disadarimemberikan pengaruh terhadap masyarakat sebagai konsumen.

Dalam cultural studies, iklan tidak hanya menjadi media namunmenjadi alat representasi. Iklan juga mengandung suatu pesan. Iabukan hanya sekedar promosi sebuah produk, tetapi telah menjadisebuah sistem yang memiliki nilai-nilainya sendiri secara otonom.Seperti yang juga disebutkan David Gauntlett dalam buku berjudulMedia, Gender, and Identity, media massa juga memuat representatifkuat tentang gender (2002: 56). Iklan yang begitu mudah dijumpaidimana-mana sekarang dapat menjadi tolak ukur, tujuan, bah rolemodel bagi masyarakat. Orang-orang menginginkan diri merekaterlalu seperti dan atau persis seperti model dalam suatu iklan.Ziauddin Sardar dan B Van Loon (1997: 158) menyatakan ¯A branded

Page 6: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari6

ETTISAL Journal of Communication

shirt worn by a sport star on a programme can encourage the viewers tobuy products with “the sporty lo And “the sporty look” can itself becomefashion.”.

Berbagai iklan menjadi senjata ampuh Nivea untuk mengajakmasyarakat agar lebih mengenal dan kemudian memakai berbagaiproduk kecantikannya. Iklan yang begitu menarik di antaranyaadalah iklan cetak produk pencokelat kulit dari Nivea. Iklan tersebutadalah iklan cetak dari produk Nivea Sun Selftan Spray. Sebuah iklancetak Nivea Sun Selftan Spray menampilkan sosok tokoh perempuandalam dongeng Schneewittchen atau Snow White (Putih Salju). SnowWhite dikenal dengan kulitnya yang putih bersih layaknya salju.Namun, dalam iklan cetak Nivea tersebut sang putri salju justruditampilkan memiliki kulit yang begitu cokelat, sangat berbedadengan tokoh dongeng Snow White yang melegenda sejak puluhantahun yang lalu. Maka dalam tulisan ini akan dilakukan pembahasantentang representasi kulit cokelat bagi masyarakat dalam iklan cetakproduk pencok kulit Nivea.

Representasi perempuan cantik dalam iklan cetak produkpencokelat kulit Nivea di Jerman dan representasi kulit cokelatsebagai identitas tertentu yang terdapat dalam iklan Nivea Sun SelftanSpray merupakan tema besar dari tulisan ini. Nivea sendiri merupa-kan merek dari produk kosmetik yang diproduksi oleh negaraJerman dan banyak dikonsumsi masyarakat, terutama para perempu-an di Jerman. Maka, iklan cetak Nivea adalah suatu pilihan korpusdata yang tepat untuk menganalisis berbagai hal yang telah dijabarkandi atas.

Membaca Representasi Kecantikan di Balik Iklan Cetak Nivea

Iklan menjadi begitu penting sebagai korpus data untukdianalisis karena pengaruhnya. Iklan menjadi salah satu mediaberperan penting dalam studi budaya. Studi tentang budaya dikenaldengan istilah Cultural Studies. Studi mengenai budaya memilikicakupan yang luas dan cair. Dalam mempelajari budaya, kita dapatmengambil beragam teori dari disiplin ilmu lainnya untuk meng-analisis maupun mengkaji suatu hal. Studi budaya juga melingkupiberagam hal yang umum dalam kehidupan bermasyarakat, sepertiseni, arsitektur, literatur, media, film, dan masih banyak lagi. Budayaitu sendiri merupakan hal yang sering muncul dan ditampilkan diberbagai media, salah satunya dalam media iklan.

Page 7: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 7

Vol.1, No.1, Juni 2016

Budaya ditampilkan dalam suatu iklan dan menjadi saranauntuk menampilkan representasi suatu hal, seperti gaya hidupmaupun identitas tertentu. Pengaruh iklan yang bersifat hegemonisecara tidak langsung dalam mempengaruhi masyarakat sebagaikonsumen. Iklan juga berperan sebagai media pembawa pesan.Dalam circuit of culture, tanda menduduki posisi sebagai sistemrepresentasi yang menjadi inti dari proses produksi itu sendiri. Selainitu, tanda juga menjadi alat komunikasi dan representasi dalam suatuiklan. Tanda dalam iklan di sini tidaklah terbatas hanya berupa teksatau tulisan, namun juga meliputi tanda dalam bentuk gambar, foto,warna, simbol, dan lain sebagainya.

Ketika memandang atau melihat suatu iklan, maka pembacaakan menangkap suatu pesan tertentu. Tiap orang yang menjadikonsumen iklan, akan memiliki interpretasi masing-masing terhadapiklan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dalam iklan tidak hanyaterjadi dialog atau komunikasi searah, melainkan dua arah. Di suatusisi produsen produk berkeinginan untuk menunjukkan dan menge-nalkan produk yang mereka jual kepada masyarakat, namun di sisilain bisa jadi bukan cuma tujuan itu yang ditangkap oleh masya-rakat. Masyarakat selaku konsumen iklan, dapat menerima pesan-pesan lain yang tersembunyi dalam iklan tersebut. Masyarakat akanmenangkap sebuah pesan dibalik suatu iklan (a message beyond theadvertising).

Representasi Schneewittchen dalam Iklan Nivea Sun Selftan

Spray “Snow White”1

Salah satu iklan yang terlihat sederhana namun menarik dariNivea ada iklan produk Nivea Sun Selftan Spray. Meskipun dalamiklan tidak terdapat na judul, ataupun tema iklan, menurut sumberwww.adsoftheworld.com, iklan bertajuk “Snow White”, yangmenampilkan tokoh Schneewittchen atau Snow White (Putri PutihSalju). Dalam iklan cetak ini, terdapat gambar tokoh Schneewittchenyang sedang tersenyum. Di sudut kanan bawah iklan terpampangnama dan gambar kemasan produk Nivea Sun Selftan Spray yangberukuran lebih kecil dari ukuran gambar Schneewittchen. Sosok

1Iklan ini terdapat dalam website resmi arsip iklan cetak, yaitu http://adsoftheworld.com/media/print/nivea_snow_white (Diunduh pada 27 Maret 2012). LihatLampiran.

Page 8: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari8

ETTISAL Journal of Communication

Schneewittchen menjadi fokus perhatian utama dalam iklan ini,karena Schneewittchen tersebut memiliki kulit yang berwarna cokelat.

Tokoh Schneewittchen dikenal dengan kulitnya yang putihbersih layaknya salju. Maka dari itu pula, tokoh putri dalam dongengSchneewittchen und Die Sieben Zwerge ini mendapatkan nama sesuaidengan warna kulitnya yang seputih salju. Namun, dalam iklan cetakNivea ini sang Putri Putih Salju memiliki kulit berwarna cokelatseperti warna cokelat batang kayu, sangat berbeda dengan tokohdongeng Schneewittchen yang melegenda sejak puluhan tahun yanglalu. Tokoh Schneewittchen dalam dongeng digambarkan sebagaitokoh perempuan yang sempurna fisiknya. Hal ini terlihat darikutipan dongeng Snow White and The Seven Dwarfs yang merupakanterjemahan bahasa Inggris dari dongeng Schneewittchen und Die SiebenZwerge yang ditulis oleh Brüder Grimm, seperti berikut ini.

“Dikisahkan sang Ratu yang merupakan ibu dari Schneewittchen sedangmenjahit di dekat jendela pada saat salju sedang turun. Sambilmenjahit, ia melihat seekor burung gagak hitam, pada saat itu jarinyapun tertusuk jarum jahit dan berdarah. Ketika melihat salju yangputih, burung gagak hitam, dan darah merah yang mengalir daritangannya ia pun berdoa mengharapkan kecantikan yang sempurnabagi putrinya”2

Dari uraian kisah tersebut kecantikan yang sempurna tersebutdigambarkan dalam kalimat-kalimat : kulit putih seputih salju, bibirmerah semerah darah, dan rambut gelap atau hitam sehitam warnabulu burung gagak hitam. Namun, tampilan Schneewittchen yangberbeda kita temukan dalam iklan Nivea Sun Selftan Spray ini.Schneewittchen memiliki kulit yang berwarna gelap.

Gambar tokoh Schneewittchen dalam iklan ini merupakangambar setengah badan. Dalam iklan ini ditampilkan mulai daribagian rambut Schneewittchen hingga bagian lengannya. Gambartokoh ini menempati bagian tengah agak ke kiri dari keseluruhanframe iklan (dilihat dari sudut pandang orang yang melihat iklan)

2One winter’s day, when the snow was falling, a beautiful queen sat sewing by awindow. As she looked out on to the white garden she saw a black raven, and while shelooked at it she accidentally pricked her finger with the needle. When she saw the drop ofblood she thought to herself, “How wonderful it would be if I could have a little girl whoseskin was as white as the snow out there, her hair as black as the raven and her lips as red asthis drop of blood.” (¯Snow White and The Seven Dwarfs. Grimm Brothers. <http://www.childrenstory.info/childrenstories/snowwhiteandthesevendwarfs.htm> Diakses pada 28 Maret2012 pukul 12.50 WIB.)

Page 9: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 9

Vol.1, No.1, Juni 2016

dan menjadi fokus utama iklan Nivea Sun Selftan Spray Bagian ataskepala model sedikit terpotong. Bagian atas kepala model tidakditampilkan secara utuh, karena memang bukan bagian tersebutyang ingin ditonjolkan dalam iklan ini. Namun, bagian kulit dariSchneewittchen yang ingin ditampilkan adalah kulit di bagian wajah,leher, hingga dada. Badan dan wajah Schneewittchen menghadap kedepan. Kepalanya sedikit menoleh ke kiri dan menunduk. Matanyamenatap ke arah depan dan ia menyunggingkan sebuah senyum. Iaterlihat sedang tersenyum seolah sangat percaya diri akanpenampilannya yang berbeda dan senang akan hal itu. Hal ini dapatditangkap dari senyumnya yang sedikit lebar dan memperlihatkanbarisan gigi putihnya yang rapi.

Schneewittchen dalam iklan ini mengenakan gaun dengan warnayang berbeda dari warna gaun tokoh Schneewittchen Disney. Penam-pilan sosok Schneewittchen Disney digunakan sebagai perbandingankarena sosok Schneewittchen yang digambarkan oleh Disney yangpaling dikenal dan melekat dalam ingatan banyak orang. Disneymenggambarkan tokoh Schneewittchen sebagai perempuan berkulitputih, bermata bulat cokelat, berbibir merah, mengenakan gaundengan warna dominan biru, merah, dan kuning. Gaun yang dikena-kan Schneewittchen memiliki model lengan balon yang meng-gembung. Pada bagian leher gaunnya, terdapat kerah tinggi dan kakuberwarna putih yang menutupi bagian belakang leher sang puteri.

Schneewittchen dalam iklan Nivea ini menggunakan gaundengan dominasi warna putih, biru muda, dan kuning keemasan.Warna biru muda mendominasi warna gaun pada bagian dada, danwarna kuning keemasan menjadi warna dominan pada bagian lenganbalon gaun Schneewittchen. Kerahnya yang tinggi, kaku, danmenutupi bagian belakang leher berwarna putih yang senada denganwarna bando putih tanpa pita yang dikenakannya. Ketiga warna yangmendominasi warna gaun Schneewittchen, yaitu biru muda, putih,dan kuning keemasan ini memiliki kesan yang mengilap sehinggagaun yang dikenakan Schneewittchen dalam iklan ini terlihat mewah.Tiga warna yang mendominasi gaun Schneewittchen dalam iklan inijuga merupakan warna khas dari produk Nivea Sun Selftan Sprayitu sendiri. Warna keemasan adalah warna dominan kemasan produkNivea Sun Selftan Spray dan warna biru adalah warna khas tulisanmerek Nivea.

Pada bagian pojok kanan bawah iklan terdapat ilustrasi produkyang diiklankan. Nama dan kemasan produk Nivea Sun Selftan Spray

Page 10: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari10

ETTISAL Journal of Communication

terpampang disana. Kemasan produk berdiri tegak, dan di sampingkiri kemasan tertulis nama produk, yaitu “NIVEA SUN Self TanSpray”. Nama dari produk ini merupakan satu-satunya kalimat yangterdapat pada iklan ini. Selain itu, iklan memiliki latar belakangberwarna putih polos terang. Warna putih terang yang menjadi latarbelakang iklan ini membuat kulit tokoh Schneewittchen terlihat lebihcokelat. Iklan Nivea Sun Selftan Spray “Schneewittchen” tampil sebagaiiklan yang sederhana, namun mampu meninggalkan kesan. Iklanini tidak mengandung banyak unsur teks. Unsur dominan yangtampak dalam iklan ini adalah gambar model dan gambar kemasanproduk Nivea yang berpadu dengan latar belakang warna putihpolos. Tokoh Schneewittchen yang muncul dan tersenyum dalam iklanmenjadi suatu fokus dan daya tarik iklan ini. Sesuai judul iklan, iklanNivea Sun Selftan Spray “Schneewittchen” ini menampilkan sosokutama Sang Putri Putih Salju.

Hal yang sangat menimbulkan kesan mendalam dari ilustrasiiklan Nivea Sun Selftan Spray “Schneewittchen” ini tentu adalah warnakulit model yang menjadi tokoh Schneewittchen. Kulitnya begitucokelat dan gelap. Iklan ini ingin menunjukkan bahwa kulit sangPutri Putih Salju yang dikenal seputih salju, dapat menjadi cokelatdan lebih gelap dengan produk Nivea Sun Selftan Spray. Ketikamelihat iklan ini muncul sebuah kesan, bahwa tanpa penyebutansecara eksplisit iklan ini mengarahkan interpretasi orang yang melihatbahwa kulit cokelat Schneewittchen dapat diperolehnya setelahmemakai produk Nivea Sun Self Spray.

Model yang menjadi Schneewittchen tersebut berpose santaidengan kepala agak menunduk miring ke kiri, mata menatap kedepan, dan senyum yang seolah menyiratkan kepuasan. Gambarmodel yang tersenyum agak lebar menunjukkan ekspresi rasa puasSchneewittchen karena hasil kulit cokelat setelah penggunaan NiveaSun Selftan Spray. Kepalanya yang agak miring ke kiri sedikitmenunduk mengisyaratkan bahwa ia ingin orang-orang melihatkulitnya yang cokelat. Pose model tersebut menunjukkan bahwa iamerasa puas dan lebih percaya diri dengan kulit tubuhnya yang baru.Dari tatapan matanya yang tajam dan menghadap ke depan jugadapat kita tangkap bahwa ia memiliki tingkat kepercayaaan diri yangtinggi. Bagian depan dari gaun yang dipakai oleh Schnewittchen dalamiklan agak terbuka di bagian dada. Kerah gaun yang begitu rendahdapat memperlihatkan kulit leher hingga bagian atas dada model.Gaun Schneewittcchen dalam iklan ini memang sengaja dibuat

Page 11: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 11

Vol.1, No.1, Juni 2016

demikian untuk menunjukkan lebih banyak kulit cokelat yangdimiliki Schneewittcchen. Hal ini juga untuk menunjukkan bahwakulit Schneewittchen itu berwarna cokelat di seluruh bagian, bahkandi bagian yang sering tertutup sekalipun seperti bagian dada.

Selain itu, gaun yang lebih terbuka di bagian dada inimenyiratkan karakter tertentu. Gaun yang terbuka yang dikenakanSchneewittchen dalam iklan ini menyiratkan kesan berani, seksi,dewasa, dan modern. Tampilan gaun ini tentu berbeda dari gaunyang dikenakan oleh tokoh Schneewittchen versi Disney yang tertutup,klasik, dan berwarna-warni cerah. Gaun yang dikenakan Schneewitt-chen versi Disney tersebut menyiratkan kesan innocent, ceria, dankekanakan. Nivea menampilkan representasi Schneewittchen yangsangat berbeda dalam iklan ini melalui model gaun dan warna gaun.Schneewittchen dalam iklan ini terlihat jauh lebih dewasa dariSchneewittchen versi Disney. Hal ini juga menunjukkan bahwa kulitcokelat itu layak dimiliki oleh perempuan dewasa yang ingin tampilseksi dan berani layaknya Schneewittchen versi Nivea ini. Dari hal ini,terlihat bahwa perempuan dewasa yang modern juga menjadi salahsatu target konsumen iklan produk pencokelat kulit Nivea ini.

Dengan melihat tokoh Schneewittchen dalam iklan dengan kulitcokelatnya dan gambar kemasan produk serta membaca teks“NIVEA SUN Tan Spray”, maka pembaca akan mengerti bahwaSchneewittchen mendapat kulit berwarna cokelat setelah memakaiproduk Nivea Sun Selftan Spray meskipun figur Schneewittchen tidakterlihat sedang menggunakan produk Nivea Sun Selftan Spray.Gambar Schneewittchen yang tersenyum dengan kulit cokelatnya jugamenunjukkan bahwa produk Sun Selftan Spray seolah dapatmencokelatkan kulit siapa saja, bahkan seorang Schneewittchen yangidentik dengan Schnee (salju). Gambar tokoh Schneewittchen tersebutmerupakan tanda utama yang berperan dalam iklan ini.

Selain gambar, juga terdapat sebuah teks dalam iklan ini. Tekstersebut berbunyi “NIVEA SUN Self Tan Spray”. Teks ini jugamerupakan nama dari produk Nivea yang diiklankan. Teks iklan inimenjadi jawaban dari berbagai pertanyaan yang muncul dalam benakpembaca iklan ketika pertama kali melihat iklan ini. Begitu melihatgambar tokoh Schneewittchen, muncul pertanyaan seperti: Bagaimanakulit Schneewittchen bisa berubah menjadi berwarna cokelat sepertiitu? Jawabannya adalah produk Nivea yang dapat mencokelatkankulit, yaitu “NIVEA SUN Self Tan Spray”.

Page 12: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari12

ETTISAL Journal of Communication

Gender dalam Iklan

Gender adalah salah satu hal yang menjadi suatu bahasanmenarik dari sebuah iklan, khususnya iklan kecantikan. Dari waktuke waktu, kajian mengenai gender dari suatu iklan terus mengalamiperkembangan dan pendalaman. Sekitar tahun 1970-1980, iklan-iklan selalu menampilkan pria sebagai pekerja perempuan sebagaiibu rumah tangga secara berkesinambungan (Gauntlett, 2 55).Gauntlett menulis bahwa karakter pria dalam iklan terlihat selaluterlihat dengan pencapaian dan kesenangan (achievement and havingfun), sedang karakter perempuan lebih terkait dengan kecantikan,kebersihan keluarga, upaya menyenangkan orang lain. (Gauntlett,2002: 55). Karakter pria dalam iklan dikonstruksi lebih baik darikarakter perempuan. Baik dari segi pekerjaan maupun sikapkepribadian. Model pria dalam suatu iklan tampak lebih aktif,meyakinkan, berani, cerdas, dan banyak akal. Media televisi danfilm pun juga menunjuk kualitas lebih dari para pria dibandingkandengan perempuan. (Gauntlett, 2 56).

Dewasa ini stereotip representasi gender dalam iklan sudahmulai berkurang. Pria dan perempuan mulai sering tampil secaralebih sejajar dalam iklan. Perempuan tidak lagi diidentikkan denganpekerjaan rumah tangga meskipun masih ada beberapa iklan yangmenampilkan hal tersebut. Namun kini penampilanlah yang menjadimain role. Pria dan perempuan yang tampil dalam iklan dikonstruksiuntuk dapat terlihat semenarik mungkin. Akan tetapi sebenarnyapenampilan menarik mereka di dalam iklan tidak terlepas dariberbagai teknik dibalik pembuatan iklan, seperti tata cahaya, tatarias wajah dan rambut, hingga proses editing melalui photoshop. Parafigur dalam media iklan terlihat begitu menarik, dan enak dilihatkarena dibuat.

David Gauntlett menyatakan dalam Media, Gender and Identity,bahwa kesempurnaan penampilan laki-laki dan perempuan yangditampilkan dalam iklan menekan masyarakat untuk selaluberpenampilan sempurna (Gauntlett, 2002: 90). Mereka ingin tampilsegagah dan setampan para laki-laki dalam iklan. Mereka juga inginmemiliki postur tubuh dan kecantikan sesempurna para perempuandalam iklan. Maka, tak heran jika hingga kini isu kecantikan (sepertiproduk make-up, perawatan tubuh, fashion, dan sebagainya) masihmenjadi topik utama yang tidak pernah habis untuk diiklankan. Halini disebabkan masih kuatnya pengaruh patriarki yang membuat

Page 13: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 13

Vol.1, No.1, Juni 2016

para perempuan harus tampil cantik. Selaras dengan dengan masihbanyaknya perempuan yang selalu ingin mengubah penampilanuntuk tampil lebih cantik dan menarik lagi, maka industri kecantikanjuga akan terus ada dan berkembang. Iklan Nivea Sun Self Tan Sprayini menampilkan image baru tentang kecantikan yang ditampilkanmelalui tokoh Schneewittchen dengan kulit berwarna cokelatnya.

Iklan Nivea Sun Selftan Spray ini adalah salah satu iklan produkkosmetik pencokelat kulit. Model utama dalam iklan ini adalahperempuan yang berperan sebagai Schneewittchen berkulit cokelat.Kosmetik, kecantikan, dan perempuan adalah beberapa hal yangmenjadi tema dalam iklan ini. Kecantikan perempuan seringdihubungkan dengan mitos kecantikan (the beauty myth)10. Disadariataupun tidak, mitos kecantikan akan selalu ada dan berkembangdalam tata masyarakat. Mitos kecantikan membuat kita memandangdan mempercayai bahwa takaran kecantikan itu objektif dan berlakusecara universal. Perempuan dipaksa secara halus untuk menaatinya,dan pria juga dipaksa secara halus untuk menginginkan perempuanyang memenuhi standar kecantikan tertentu (Wolf, 2002 : 12).

Tokoh Schneewittchen dalam iklan ini mengingatkan kita padabebe tokoh puteri dalam dongeng lainnya yang juga muncul dalamversi Disney. Putri Duyung (The Little Mermaid), Putri Yasmin(Princess Jasmine), Cinderela (Cinderella), Putri Tidur (The SleepingBeauty), dan masih banyak lagi. Ada kesamaan yang dapat kita lihatdari semua tokoh tersebut, yaitu penampilan fisik para puteri yangdigambarkan sempurna dan seorang laki-laki tampan –yang biasanyamenjadi pangeran– sebagai pasangan. Naomi Wolf menulis dalambuku The Beauty Myth bahwa laki-laki kuat berjuang untuk paraperempuan yang cantik (2002:12). Penampilan fisiklah yangmembuat para pria berusaha untuk perempuan.

Tidak dapat dimungkiri, Schneewittchen merupakan salah satuikon mitos kecantikan dalam dongeng yang paling dikenal luas didunia. Dongeng adalah cerita yang sering dibacakan bagi anak-anaksemenjak usia dini. Maka, melalui dongeng dapat dimasukkanbanyak pesan dan hikmah yang menjadi pelajaran bagi anak-anak.Selain itu, dongeng juga dapat menjadi media internalisasi akansebuah konsep. Schneewittchen adalah sebuah dongeng yang menjadiinternalisasi konsep kecantikan. Melalui dongeng Schneewittchen,diinternali konsep “perempuan cantik” pada anak-anak, khususnyaanak-anak perempuan. Ciri-ciri fisik sempurna yang dimilikinyaseperti rambut hitam sehitam bulu burung gagak, bibir merah

Page 14: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari14

ETTISAL Journal of Communication

semerah darah, dan kulit putih seputih salju, sukses menjadikanSchneewittchen sebagai representasi cantik. Banyak perempuan inginberpenampilan secantik dan sesempurna Schneewittchen. Hal inimenjadi peluang bagi industri kecantikan. Mereka berlomba-lombamemproduksi dan menjual berbagai alat dan produk kecantikan(make-up) yang dapat mempercantik penampilan seorangperempuan.

Industri kecantikan menawarkan beragam kosmetik untukmenciptakan kecantikan bak Schneewittchen seperti lipstik untukbibir agar lebih berwarna merah, cat rambut sebagai penghitamrambut, serta krim maupun lotion untuk membuat kulit semakinputih. Banyak perempuan harus berjuang untuk memenuhi itusemua, namun Schneewittchen telah memiliki semua tanpa harusberdandan. Seluruh paradigma tersebut tentu salah. Wolfmengatakan bahwa “kecantikan” ibarat ukuran dasar emas. Sepertiekonomi yang ditetapkan politik, kecantikan adalah kepercayaanyang membuat dominasi pria selalu berjaya. Kecantikan itu tidakbersifat universal dan dapat berubah (Wolf, 2002: 12).

Schneewittchen yang tampil dalam iklan Nivea Sun Self Tan Sprayini seolah mendukung pernyataan Naomi Wolf tersebut. Ia tampildengan kulit berwarna cokelat. Salah satu image kulit putih yangdimilikinya tak lagi ia bawa. Sosok Schneewittchen yang munculdalam iklan ini seolah menyangkal segala atribut mitos kecantikanyang tadinya melekat pada diri Schneewittchen, khususnya warnakulit putihnya. Lagi-lagi warna kulit dari model merupakan bagianpenting yang menjadi fokus perhatian dalam iklan ini. Melalui iklanini juga terlihat bahwa warna kulit memegang peranan penting dalamkonstruksi kecantikan perempuan.

Representasi Kecantikan

Iklan Nivea Sun Self Tan Spray ini menampilkan perubahanfisik yaitu perubahan warna kulit dari Schneewittchen. KulitSchneewittchen yang tadi berwarna putih, berubah menjadi cokelatdan lebih gelap. Perubahan ini juga mendukung pernyataan NaomiWolf tentang ukuran kecantikan. Wolf menyata bahwa kecantikanitu tidak bersifat universal dan dapat berubah. Pesan inilah yang jugaditegaskan figur Schneewittchen dalam iklan ini.

Dalam iklan Nivea Sun Self Tan Spray ini, tokoh Schneewittchenyang bisa dikatakan sebagai representasi perempuan cantik

Page 15: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 15

Vol.1, No.1, Juni 2016

mengubah penampilan fisiknya. Perubahan fisiknya yang berupaperubahan warna kulit tersebut tidak lantas membuatnya tidakcantik, namun ia tetaplah cantik merasa percaya diri akan haltersebut. Ini semua terlihat dari ekspresi wajah juga pose model dalamiklan ini. Kepalanya yang sedikit menunduk dan menghadap ke kiri,matanya yang menatap ke kamera, dan senyumnya yang agakterbuka menunjukkan ia senang akan perubahan yang terjadi padadirinya. Sikap ke Schneewittchen ala Nivea yang agak menundukdengan mata yang menatap depan dengan senyum yang menggodadimaksudkan untuk memberi isyarat pada siapapun yang melihatiklan ini untuk lebih memperhatikan kulitnya yang berubah menjadicokelat setelah pemakaian produk Nivea Sun Self Tan Spray.

Ciri fisik dari model yang berperan menjadi Schneewittchendalam iklan ini merepresentasikan citra baru kecantikan perempuandi Jerman. Model dalam iklan ini memiliki ciri-ciri fisik sebagaiberikut: rambut yang hitam, mata besar dan lebar, gigi yang ratadengan bibir seimbang, dan kulit yang berwarna cokelat terbakarmatahari. Dari iklan Nivea Sun Self Tan Spray ini bisa juga dilihatbahwa model yang menjadi tokoh Schneewittchen ini memiliki tubuhyang proporsional. Ia tidak terlalu kurus, tidak juga terlalu gemuk.

Pergeseran represetasi kecantikan bagi perempuan terdapatdalam iklan ini. Seperti yang dibahas pada awal tulisan, dahulu kulitberwarna putih selalu diidetikkan dengan kecantikan dan kelas sosialyang tinggi. Namun iklan ini menunjukkan bahwa sekarang kulitcokelat atau gelaplah yang menjadi idaman banyak perempuan diEropa, khususnya di Jerman. Represetasi perempuan cantik dalamiklan ini diwakili oleh model yang menjadi Schneewittchen berkulitcokelat ini. Kulit cokelat kini menjadi kulit yang merepresentasikankecantikan eksotis dan status sosial yang tinggi. Apabila seseorangmemiliki kulit cokelat, maka ia dinilai kayak arena dianggap seringmenghabiskan liburan berjemur di negara-negara beriklim tropisdan sering meghabiskan uang untuk melakukan perawatanpencokelatan kulit (tanning).

Kesempurnaan penampilan model dalam suatu iklan dapatmemicu masyarakat pembaca iklan untuk mengikutinya. Iklanmemberikan gambaran kesempurnaan teladan yang paling passesuai acuan. Segala cirri fisik dan penampilan yang dimiliki olehtokoh Schneewittchen dalam iklan Nivea Sun Self Tan Spray ini, jugamenjadi contoh bagi masyarakat. Iklan ini memberikan gambaranmodel sempurna yang menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya

Page 16: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari16

ETTISAL Journal of Communication

seseorang mencokelatkan kulitnya. Jika seorang perempuanberupaya mencokelatkan kulitnya, khususnya meggunakan produkNivea Sun Self Tan Spray yang diiklankan, maka ia akan mengingatkulit cokelat sosok Schneewittchen dalam iklan ini. Pada awalnya, iaakan bercita-cita untuk memiliki kulit secokelat Schneewittchen dalamiklan ini dan membandingkannya degan perubahan warna kulitnyasendiri. Schneewittchen yang bersanding dengan gambar kemasanproduk Nivea Sun Self Tan Spray juga megisyaratkan bahwwa yanganda butuhkan untuk mencokelatkan kulit hanyalah produk Niveatersebut. Gunakan saja, dan kulit anda akan bertambah gelap.Namun, apakah betul demikian? Apakah hanya dengan memakaiproduk Nivea Sun bisa membuat kulit lebih cokelat? Masyarakatdiminta untuk meyakini hal ini melalui iklan tersebut.

Dari uraian di atas, dapat ditangkap pesan tersirat dalam iklanNivea Sun Self Tan Spray ini bahwa meskipun terlihat pergeseranmitos kecantikan dan representasi perempuan cantik dalam iklanini, namun tetap saja represetasi kecantikan pada perempuan itudikonstruksi dalam iklan ini. Iklan Nivea Sun Self Tan Spraymenciptakan paradigma baru akan represetasi kulit cokelat sebagaiukuran cantik bagi perempuan untuk mejual produk Nivea yangmereka produksi. Dari iklan ini, terlihat adanya sebuah represetasikecantikan baru, yaitu perempuan berkulit cokelat. Iklan tersebutjuga memperlihatkan gambaran bahwa standar kecantikanperempuan di Jerman ditentukan berdasarkan idealisasi gambarankelas masyarakat tertentu, dalam hal ini kelas atas.

Dengan kata lain perempuan yang dianggap memenuhi stan-dar kecantikan masa kini adalah mereka yang mampu liburan keluar negeri. Representasi kecantikan dalam iklan ini kemudian mem-betuk suatu ilusi bagi para konsumennya, karena kulit cokelat diang-gap lebih bergengsi, maka hanya dengan produk kosmetik seolahdapat mengubah juga identitas seorang perempuan menjadi bagiandari masyarakat kelas atas. Inilah yang terjadi di balik proses produksimakna dari iklan cetak Nivea Sun Self Tan Spray “Snow White” ini.

Konsumsi Ideologi Iklan

Representasi, identitas dan konsumsi memiliki hubungan yangtimbal balik. Representasi bekerja melalui sistem representasi. Dalamsistem representasi, bahasa menjadi media penting yang bertugasmenjalankan fungsi sistem represetasi tersebut. Bahasa menjadi alat

Page 17: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 17

Vol.1, No.1, Juni 2016

untuk menyampaikan konsep yang ada di pikiran kita kepada oranglain. Dalam sistem represetasi, di mana di dalamnya terjadi prosespembentukan makna dan pertukaran makna, manusia juga mem-ber identitas pada pihak lain. Manusia tidak hanya member identitaspada benda-benda di sekelilingnya, namun juga memberi identitaspada manusia lain dalam kehidupan sosial.

Identitas yang dimaksud adalah identitas budaya. MenurutHall, idetitas budaya bukanlah idetitas mutlak seseorang, melainkanidentitas yang bersifat cair, senantiasa berproses, dan dapat berubah-ubah. Pembentukan identitas budaya itu sendiri dipengaruhi olehbanyak hal, di antaranya kekuasaan (power). Maka, identitas budayatersebut dapat diperoleh dan dibentuk dari hasil konstruksikekuasaan yang dilakukan dengan sangat halus sehingga tidakdisadari masyarakat. Pengonstruksian identitas budaya juga dapatdilakukan melalui beragam media, salah satunya adalah iklan.

Berdasarkan analisis korpus data berupa iklan Nivea Sun SeflTan Spray, diperlihatkan bahwa representasi kecantikan perempuandi Jerman sekarang sudah berubah. Representasi kecantikanmengalami pergeseran, di mana kulit cokelat yang dulu dipandangsebagai kulit yang tidak menarik justru kini dinilai lebih cantikdibanding kulit berwarna putih. Representasi kulit cokelat pada iklanini juga memuat pergeseran mitos kecantikan (beauty myth) yangkental lewat tokoh Schneewittchen yang menjadi model utama.Schneewittchen yang lebih dikenal sebagai tokoh dongeng cantikberkulit seputih salju ternyata kini tampil dengan kulit cokelat yangberwarna cokelat secokelat batang kayu. Representasi perempuanberkulit cokelat yang berani, dewasa, dan menggoda juga ditampilkandalam iklan tersebut.

Dari iklan tersebut juga muncul sebuah reprensentasikecantikan baru tentang warna kulit cokelat yang diidentikan dengankulit masyarakat kelas atas. Kulit cokelat menjadi representasikecantikan karena identik dengan kesehatan kulit dan hasil berjemurdi bawah sinar matahari. Hal ini membuat kulit cokelat dipandangsebagai kulit cantik dan menjadi idaman banyak orang di Jerman,khususnya para perempuan. Masyarakat kelas atas memilikikesempatan lebih untuk melakukan berbagai upaya pencokelatankulit, diantaranya melakukan liburan ke negara tropis dan perawatantanning kulit. Kulit cokelat dipandang lebih bergengsi dan menarik,maka dengan penggunaan produk kecantikan Nivea, seseorangseolah dapat mengubah identitasnya menjadi bagian dari masyarakat

Page 18: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari18

ETTISAL Journal of Communication

kelas atas.Ideologi yang oleh iklan Nivea yang menjadi korpus data tulisan

ini adalah bahwa cantik itu identik dengan warna cokelat di Eropa,khususnya di Jerman. Kulit cokelat atau berwarna gelap kinidipandang lebih menarik dan bergengsi. Seseorang yang berkulitcokelat dianggap termasuk ke dalam bagian dari masyarakat kelasatas. Hal ini tak lain disebabkan oleh pandangan bahwa kulit cokelatdinilai identik dengan kesehatan kulit yang diperoleh melaluiberbagai perawatan khusus seperti tanning di salon dan banyakkesempatan berjemur dengan berlibur ke negara-negara tropis yangdianggap sebagai liburan mahal.

Iklan juga dikonsumsi oleh masyarakat luas. Kegiatan kon-sumsi tersebut kini tidak lagi hanya sebatas kegiatan pemakaiansebuah benda, namun menjadi budaya. Konsumen tidak hanyamengonsumsi produk yang diiklankan, namun juga mengonsumsitanda, simbol, dan makna dalam iklan. Kegiatan konsumsi terhadapsuatu produk membuat konsumen memberi penilaiaan dan identitasterhadap dirinya. Melalui barang-barang yang dikonsumsinya,terlihat identitas yang dimiliki konsumen tersebut. Ia juga menjadiyakin bahwa ia membutuhkan identitas dan terus berusahamelakukan kegiatan konsumsi. Aktivitas konsumsi terasa wajibuntuk dilakukan, guna mempertahankan dan menunjukkaneksistensi identitas yang dimilikinya.

Kegiatan konsumsi yang berkaitan erat dengan prosesrepresentasi dan pemberian identitas akan terus berlangsung, terlebihmengingat bahwa kebutuhan manusia sebagai konsumen tidak akanpernah usai terdefinisi dan tidak akan pernah mencapai titikkepuasan. Konsumsi juga banyak dipengaruhi oleh makna, tanda,dan simbol dalam iklan yang sedemikian rupa mendorongmasyarakat untuk selalu konsumtif.

Meskipun penilaian terhadap warna kulit berubah dan seolahmeniadakan konstruksi yang ada sebelumnya, namun sebenarnyayang terjadi hanyaperubahan mitos kecantikan yang dikonstruksioleh pihak yang dominan. Pihak dominan yang dengan memilikikuasa dalam hal ini adalah pembuat iklan dan produsen produk yangdiiklankan. Dengan kata lain, identitas budaya perempuandikonstruksi melalui mitos kecantikan yang ditampilkan oleh iklan.Hal ini dimungkinkan karena perempuan dan konsumen iklandianggap sebagai objek yang dapat dikontruksi sesuai dengankebutuhan dan selera laki-laki.

Page 19: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 19

Vol.1, No.1, Juni 2016

Kesimpulan

Kecantikan merupakan tema yang dekat dengan perempuan.Industri kecantikan adalah salah satu industri yang terus berjalandengan memanfaatkan media untuk mempromosikan produknyake masyarakat luas. Media yang sering digunakan adalah iklan,dalam berbagai bentuk, baik itu cetak maupun elektronik. Iklanyang digunakan kerap dibuat dan diatur dengan penampilansemenarik mungkin untuk menarik perhatian masyarakat selakukonsumen. Masyarakat sebagai konsumen iklan membaca danmenangkap makna yang disampaikan oleh iklan. Ketika seseorangmelihat atau mendengar sesuatu, maka dia akan melakukan kegiatanpemberian makna terhadap benda ataupun suara yang didegarnya.Inilah yang disebut proses represetasi. Dalam proses representasiatau proses pemberian makna, tanda menjadi unsur penting. Bahasaberfungsi sebagai penanda yang juga menjadi alat berbagi makna.Tanda dalam suatu iklan tidak terbatas hanya dalam teks, namunjuga mencakup gambar, layout, warna, dan lain sebagainya.

Iklan juga merupakan salah satu alat representasi. Dalamiklan dimuat unsur-unsur yang merepresetasikan hal tertentu,contohnya representasi kecantikan yang diwakili oleh model-modelperempuan dalam iklan serta representasi budaya yang ditampilkandalam suatu iklan. Representasi juga tidak terlepas dari identitas dankonsumsi. Dalam proses representasi akan terjadi kegiatanpemberian identitas. Masyarakat selaku konsumen tidak hanyamelakukan konsumsi produk yang diiklankan, namun jugamengkonsumsi iklan yang menampilkan produk tersebut.

Iklan memegang peran sebagai media representasi budaya yangjuga memuat tampilan (image) yang secara sadar atau tidak, mem-pengaruhi masyarakat sebagai konsumen. Iklan dapat mengkons-truksi serta mengubah pandangan seseorang mengenai suatu hal.Bahkan, iklan dapat membuat masyarakat mengubah identitasdirinya sendiri sesuai representasi identitas budaya yang ditampilkandalam iklan, meskipun hal tersebut di luar jangkauan diri sendiri.

Kontruksi identitas ini khususnya ditujukan pada kaumperempuan yang masih dipandang sebagai objek yang dilihat dandiarahkan penampilannya guna memuaskan pihak lain yangmelihatnya (laki-laki). Perempuan dalam iklan Nivea direpresentasi-kan sebagai objek yang dapat dipoles, dan dirubah sesuai selera.Pengkonstruksian ini akan selalu ada selama ada kekuasaan yang

Page 20: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari20

ETTISAL Journal of Communication

masih memandang perempuan sebagai objek yang dapatdikonstruksi, karena mitos kecantikan dan penampilan bukan hanyaterbatas berpengaruh pada pihak perempuan, tapi juga berkaitanerat dengan lembaga yang berkuasa (institutional power).

Daftar Pustaka

Baker, Chris. (2004). The SAGE Dictionary of Cultural Studies. London: Sage Publication Ltd.

Baudrillard, Jean. (1998). The Consumer Society : Myths and Structures.(Chris Turner, Penerjemah). London: SAGE Publication

Du Gay, Paul (Ed). (1997). Production of Culture/Culture ofProduction. Great Britain: Bath Press Colourbooks

Gauntlett, David. (2002). Representation of Gender in The Past.Media, Gender, and Identity An Introduction. London: Routledge

Giles, Judy dan Tim Middleton. (1999). Studying Culture: A PracticalIntroduction. Great Britian; Blackwell Publishers.

Gotz, Gunther, dkk. (1997). Langenscheidt Gro•wOrterbuch Deutschals Fremdsprache. Berlin: Langenscheidt AG

Hall, Stuart. (1989). Cultural Identuty and Diaspora. JournalFramework, 36,222-237.

Hall, Stuart. (1997). Introduction. Culture, Media, Identity. Repre-sentation: Cultural Representation and Signifying Practices. GreatBritain: SAGE Publication

Joseph, John E. (2004). Language and Identity : National, Ethnic,Religious. Great Britain : Palgrave Macmillan.

Oxford. (1991). Oxford Learner s Pocket Dictionary (New Edition).Oxford : Oxford University Press.

Pelz, Heidrun. (1975). Linguistik für Anfänger. Hamburg : Hoffmanund Campe Verlag.

Sardar, Van Loon, (1997). Zianuddin dan Borin. Introducing CulturalStudies. Singapore: Tien Wah Press Ltd.

Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi dan Aspek TambahanKomunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sugono, Dendy, dkk. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa.

Taylor, Susan C. (2003). Brown Skin: Dr. Susan Taylor’s Prescriptionfor Flawless Skin, Hair, and Nails. New York : Amistad.

Wolf, Naomi. (2002). The Beauty Myth How Images of Beauty AreUsed Against Women. New York : Harper Perennial.

Page 21: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea... 21

Vol.1, No.1, Juni 2016

Yulianto, Ita Vissia. (29 April 2008). Acting White?. Dipresentasikandalam Acara Temu Koreografer Wanita ke-6, Mataya Arts andHeritage, Solo Grand Mall.

Sumber Internet

Fasya, Taufik Kemal. (2009). Iklan! Sihir Industri Kapitalisme. 27 Maret2012 pukul 14.55 WIB. http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/k/konsumen/b_iklan.pdf

Hall, Stuart. Cultural Identity and Diaspora. (n.d.). 24 mei 2012,Pukul 09.43 WIB. http://www.unipa.it/~michele.cometa/hall_cultural_identity.pdf

Grimm, Brothers. Snow White and The Seven Dwarfs. 28 Maret 2012pukul 12.50 WIB. http://www.childrenstory.info/childrenstories/snowwhiteandthesevendwarf s.htm

Mulvey, Laura. (n.d.). The Male Gaze Laura Mulvey. 5 juni 2012, Pukul15.19 WIB. http://www.slideshare.net/fleckneymike/the-male-gaze-laura-mulvey

Restaty, Niken. (n.d.). Pengertian Iklan. 27 Maret 2012 pukul 14.55WIB. http://id.shvoong.com/business-management/advertising-press- release/2263120-pengertian-iklan/#ixzz1oylXWlRy

Megarani, Amanda Mustika. (19 Juli 2010). Demi Kulit Putih Berseri.18 April 2012, pukul 14.15 WIB. Tempo Interaktif. http://w w w. t e m p o i n t e r a k t i f . c o m / h g / k e c a n t i k a n / 2 0 1 0 / 0 7 / 1 9 /brk,20100719- 264350,id.htm

Wallechinsky, Wallace, David dan Irving. (1975-1981). History ofAdvertising: Ancient History, Middle Ages and the Early Days. 4Maret 2012. http://www.trivia-library.com/a/history-of-advertising-ancient-history- middle-ages-and-the-early-days.htm

Beliebste Urlaubsziele (n.d.) 15 Mei 2012, Pukul 14.00 WIBwww.beliebteste- urlaubsziele.htm.

Culture and Society. (n.d.). 15 Mei 2012, Pukul 10.12www.articlestreet.com/culture-and-society/spain-tops-european-quality poll.htm

Foto-Foto Taksi Termewah di Jerman. (n.d.). 25 April 2012, pukul 12.35http://www.forumkami.net/photo/166356-foto-foto-taksi-termewah-di- jerman.htm

Kulit Coklat Itu Mewah Dan Eksotis. (n.d.). 17 Agustus 2011 pukul14.57 Viva News. http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=55095

Page 22: Membaca Makna di Balik Iklan Produk Pencokelat Kulit Nivea

Puti Parameswari22

ETTISAL Journal of Communication

Pengertian Iklan. (n.d.). 27 Maret 2012 pukul 14.55 wib. http://id.shvoong.com/business-management/advertising-press-release/2263120-pengertian-iklan/#ixzz1oylXWlR

LAMPIRAN

Nivea Sun Selftan Spray : Snow White

Sumber :http://adsoftheworld.com/media/print/nivea_snow_white (Diunduh pada

27 Maret 2012