memaknai secara filsafat ilmu

Upload: dharijono1974

Post on 13-Jul-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. 1.1.

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI Ontologi Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui dari peneliti an ini (ilmu) dan apa yang menjadi bidang/obyek telaahan ? Obyek dari penelitian ini adalah penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusah aan yang dilakukan oleh perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Realita dalam penelitian ini adalah obyektif dan bukan produk kognitif penulis, dan asumsi mengenai obyek empirisnya yaitu : 1) obyek mempunyai keseru paan satu dengan yang lain, 2) obyek tidak mengalami perubahan dalam jangka wakt u tertentu dalam arti relative dan 3) menganggap tiap gejala bukan merupakan sua tu kejadian yang bersifat kebetulan. 1.2. Epistemologi Epistemologi mencerminkan secara operasional dalam metode ilmiah, keran gka pemikiran bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahua n sebelumnya, penjabaran hipotesis (deduksi) dan melakukan verifikasi termasuk m enguji kebenarannya secara faktual. Logiko Hipotetiko Verifikatif atau Dedukto Hipotetiko verifikatif 1.3. Aksiologi Pada dasarnya ilmu/penelitian harus digunakan untuk kemaslahatan umat ma nusia, Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup man usia dengan menitik beratkan pada kodrat dan martabat. Untuk kepentingan manusia maka hasil penelitian yang disusun dipergunakan secara komunal dan universal. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis : 1) manfaat teoritis, diharapkan dapat memberikan kontribusi t erhadap teori manajemen, terutama dalam mengidentifikasi variable struktur kepem ilikan perusahaan, ukuran perusahaan, kategori perusahaan dalam hubungannya deng an pengungkapan tangung jawab social perusahaan, kinerja perusahaan dan kompensa si manjemen dan 2) manfaat praktis, diharapkan dapat menjadi referensi bagi peru sahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dengan mempertimbangk an kinerja perusahaan.

2.

BERPIKIR FILSAFAT Setiap kegiatan keilmuan selalu berlandaskan filsafat karena hakekat filsa fat adalah kebenaran yang diperoleh melalui berpikir logis/rasional, sistematis, metodis Kebenaran merupakan tujuan penulisan disertasi agar disertasi dapat bermanfaat b agi kehidupan masyarakat. Berpikir logis adalah berpikir secara bernalar m enurut logika yang diakui ilmu pengetahuan dengan bebas sedalam-dalamnya sampai keakar permasalahan guna mengungkap kebenaran. Sistematis adalah berpikir dan be rbuat secara runtun dan berurutan, tidak tumpang tindih. Metodis adalah berpik ir dan berbuat menurut metode tertentu yang kebenarannya diakui menurut penalara

n. Desertasi ini menggunakan pendekatan filsafat yaitu melalui Ontologi, Ep stemologi dan Aksiologi (lihat jawaban no 1)

3. METODE KEILMUAN, BERFIKIR SECARA RASIONALISME DAN EMPIRIS Berfikir secara Rasionalisme dalam disertasi ini terletak pada kerangka konseptu al obyek penelitian yaitu: Selanjutnya dari konseptual tersebut diatas, dikemukakan Hipotesis Penelitian sb b: 1. Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan t anggung jawab social perusahaan. 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tang gung jawab social perusahaan. 3. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan. 4. Kategori perusahaan (BUMN / Non BUMN) berpengaruh signifikan terhadap pe ngungkapan tanggung jawab sosial. 5. Struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan kategori perusahaan berpenga ruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 6. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan te rhadap kinerja perusahaan. 7. Struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, kategori perusahaan dan pengung kapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja p erusahaan. 8. Kinerja perusahaan berpengaruh signifikan tehadap kompensasi manajemen. Berpikir secara Empiris dalam desertasi ini terletak pada metode penelitian: Rancangan Penelitian Penelitian ini menggambarkan pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh s eperangkat variable terhadap variable yang lainnya, baik secara langsung maupun melalui variable lain sebagai variable moderating. Pola hubungan semacam ini dap at dianalisis dengan multiple regression analysis. Populasi dan Sampel Populasi adalah perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia, sampel diam bil dari perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan tahunan dan meng ungkapkan laporan tanggung jawab social perusahaan.. Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan ta hunan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk tahun ya

ng berakhir 31 Desember 2008 sampai dengan tahun 2010. Data diperoleh dari lapo ran tahunan yang diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

4. KEKURANGAN KELEBIHAN BERPIKIR SECARA KEILMUAN Ada dua cara berpikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yaitu berpikir secara rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis, pende katan yang dihasilkan penjelasan teoritis dan teori yang dikemukakan hanya bersi fat dugaan sementara mengenai obyek yang dipermasalahkan. Jadi rasionalisme dala m memberikan jawaban permasalahan masih sebatas dugaan saja karena jawaban yang diberikan mendahului yang sebenarnya oleh karena itu jawaban yang diberikan buka n kesimpulan akhir. Dalam desertasi ini jawaban permasalahan secara rasionalisme berhenti hanya samp ai pada Hipotesis yang masih perlu diuji kebenarannya. (Bab 2. Tinjauan Pustaka, Bab 3, Kerangka Konseptual ). Empirisme menekankan pengalaman sebagai sumber utama untuk mendapat peng etahuan, Kelemahan empiris adalah : 1) pengalaman seringkali tidak berhubungan l angsung dengan kenyataan obyektif, 2) sering bergantung pada persepsi pancainder a dan 3) pengetahuan yang deiperoleh bersifat tidak pasti. Dalam desertasi ini penalaran yang dilakukan dengan mengkaji teori dalam memahami permasalahan fakta yang baru sampai pada hipotesis, maka hipotesis diu ji melalui empiris dengan mengumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang relevan dengan obyek permasalahan dikumpulkan, disusun dan dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang bersiat pasti. ( Bab IV, Metode Penelitian dan Bab V, Analisi da n Pembahasan )

5. METODE DEDUKSI DAN INDUKSI PADA DESERTASI Metode deduksi yaitu metode menarik kesimpulan yang bersifaat khusus dari pernya taan yang bersifat umum. Proposal ini dalam proses penyelesaian menggunakan metode deduksi pada: Bab I, Pendahuluan, latar belakang masalah diawali dengan perkembangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di dunia, landasan hukum TJSP di Indonesia yait u Undang Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penerapannya di perusahaan. Bab II, Tinjauan Pustaka dengan teori-teori yang mendasari, grand teori yaitu ilmu ekonomi, middle teori manajemen keuangan, teori keagenan, teori stake

hoder dan operasional teori tanggung jawab sosial perusahaan, teori kinerja peru sahaan. Bab III, Kerangka konseptual dan hipotesis penelitian. Dimulai d engan kajian teori dan kajian empiris, disusun dalam kerangka konseptual dan dir umuskan hipotesis. Bab IV, Metode Penelitian. Populasi adalah perusahaan terbuka d i Bursa Efek Indonesia, sampel diambul dari perusahaan manufaktur yang menyajika n laporan keuangan tahunan dan mengungkapkan laporan tanggung jawab social perus ahaan. Metode Induksi yaitu metode untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum da ri kasus yang bersfiat khusus . Proposal ini dalam proses penyelesaian menggunakan metode induksi pada: Bab V Analisis Hasil Penelitian, pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), Pembahasan, hasil pengujian hipotesis, H1 s ampai dengan H8 Bab VI Kesimpulan, merupakan generalisir hasil pengujian hipotesis (proses induktip)

7.

ILMU SEBAGAI PROSES, PROSEDUR DAN PRODUK Ilmu sebagai proses memiliki arti suatu rangkaian aktiv itas berupa sebuah proses yang bersifat rasional, kognitif, dan teleologis. 1). Rasional berarti mempergunakan kemampuan pikiran untuk menalar (suatu prose s berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan), kognitif mengkonstruksi pengetahuannya, dan teleologis mengarah pada tujuan yang ingin di capai 2). Ilmu sebagai prosedur berarti merupakan kegiatan penelitian menggu nakan metode ilmiah. (penentuan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hasil dan kesimpulan,) 3). Ilmu sebagai produk bermakna pengetahuan ilmiah yang kebenarannya d apat diuji secara ilmiah. ilmu mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek material sering disebut pokok soal (subject matter). Sebagai sistem pengetahuan atau pengetahuan sistematis, ilmu memiliki ciri- ciri empiris, sistematis, obye ktif, analitis, dan verifikatif. Ilmu sebagai suatu proses Penelitian ini dilandasi dengan pemikiran adanya fenomena Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan diundangkannya UU No 25 dan No 40 tahun 2007. Dalam U U No 40 tahun 2007 pasal 1 ayat 3 menyebutkan TJSL adalah suatu komitmen, sedang pasal 74 ayat 1 menyebutkan wajib, sehingga TJSP yang sebelumnya sukarela beru bah menjadi kewajiban. Dalam ayat 2 menyebutkan TJSP sebagai biaya perusahaan, apakah menurut peraturan perpajakan dapat dikurangkan dari penghasilan kena paja k. Sementara itu BUMN, TJSP dilakukan dengan program PBKL yang dananya dianggark an dari penyisihan laba bersih. Ilmu sebagai prosedur Penelitian ini disusun dengan mengunakan metode ilmiah yaitu pendahulua n (rumusan masalah), tinjauan pustaka (kajian teori dan penelitian terdahulu), k erangka konseptual dan hipotesis, metode penelitian, analisis pembahasan dan kes impulan. Ilmu sebagai produk Hasil akhir dari penelitian ini dituangkan dalam bentuk Desertasi, yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah. 8. GAMBAR PROSES KEGIATAN KEILMUAN

9. ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN BERASAL DARI FAKTA PENGALAMAN Menurut kaum induktivitis, pengalaman merupakan sumber dari pengetahuan, ilmu didasarkan pada apa yang dialami, dilihat, dirasakan, didengar dan sebagai nya. Pengetahuan dikatakan ilmiah apabila pengetahuan tersebut telah dibuktik an kebenarannya, metode ini disebut dengan metode induktivis karena didasarkan p ada penalaran induktif. Menurut kaum induktivis, teori-teori ilmiah ditarik seca ra ketat dari fakta-fakta pengalaman yang diperoleh melalui observasi dan eksper imen. Keterangan-keterangan tunggal hasil observasi dan eksperimen dapat dirum uskan menjadi keterangan universal yang kemudian membentuk pengetahuan ilmiah, y aitu dengan cara melakukan generalisasi. Generalisasi harus memenuhi syarat: 1) jumlah keterangan observasi yang membentuk dasar generalisasi harus besar, 2) observasi harus diulang-ulang pada variasi kondisi yang luas, 3) keterangan observasi yang sudah dapat diterima, tidak boleh bertentangan deng an hukum universal yang menjadi kesimpulannya. Keterbatasan dari metode induktivis adalah : 1). Pengalaman berhubungan langsung dengan kenyataan obyektif, pengalaman bukan semata mata sebagai hasil tangkap pancaindera, akan tetapi sering diikuti dengan penilaian. 2). Dalam mendapatkan fakta dan pengalaman pada alam nyata, manusia sangat berga ntung pada persepsi pancaindera. Pancaindera manusia mengalami keterbatasan sehi ngga persepsi obyek yang ditangkap dapat saja keliru dan menyesatkan. 3). Dalam alam nyata pada prinsipnya pengetahuan yang diperoleh bersifat tidak p asti tergantung situasi dan kondisi.

12. KEBENARAN KOHERENSI, KORESPONDENSI DAN PRAGMATIS Kebenaran Koherensi merupakan teori kebenaran yang mendasarkan diri kepada krite ria konsistensi suatu argumentasi. (tingkat kebenaran tinggi, prinsip deduksi ya itu dari umum ke khusus) Sesuatu itu benar jika ia mengandung koheren, artinya kebenaran itu kons isten dengan kebenaran sebelumnya. Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lai nnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar. Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena kesesuaian dengan fakta, melainkan karena bersesuaian atau dengan pengetahuan yang kita miliki. Contoh: Bung Karno memiliki anak bernama Guntur suatu pernyataan Apabila terdapat pernyataan koheren dengan pernyataan tersebut diatas, maka pern yataan ini dinyatakan benar. Guruh adakah keturunan Bung Karno Kebenaran korespondensi merupakan teori kebenaran yang mendasarkan diri kepada k riteria tentang kesesuaian antara materi yang dikandung oleh suatu pernyataan de ngan obyek yang dikenal pernyataan tersebut. (tingkat kebenaran agak rendah, pri nsip induksi yaitu dari khusus ke umum ) Kebenaran dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (observasi dan verifikasi). Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara apa yang dimaksud oleh suatupendapat dan apa yang sungguh sungguh merupakan fakta. Contoh: Surabaya adalah ibu Propinsi kota Jawa Timur sekarang suatu pernyataan. Apabila kenyataannya Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, maka pernyata an itu adalah suatu kebenaran. Kebenaran pragmatisme merupakan kebenaran yang mendasarkan diri kepada kriteria tentang fungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam lingkungan ruang dan waktu t ertentu. (tingkat kebenaran lemah) Benar tidaknya suatu pendapat, teori atau dalil semata-mata bergantung p ada manfaat dan tidaknya pendapat tersebut bagi manusia dalam kehidupannya yaitu ada nilai praktis, ada hasilnya, berguna, memuaskan. Bagi pragmatism, suatu agama bukan benar karena Tuhan yang disembah ata u Tuhan itu benar-benar ada, tetapi karena pengaruhnya yang positif dan berkat k epercayaan itu, msyarakat jadi tertib.