memahami politik luar negeri as: sebuah pengantar...

13
Memahami Politik Luar Negeri AS: Sebuah Pengantar (2) Nur Rachmat Yuliantoro HI UGM, 1 Maret 2012

Upload: ngoduong

Post on 06-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Memahami Politik Luar Negeri AS: Sebuah Pengantar (2)

Nur Rachmat Yuliantoro

HI UGM, 1 Maret 2012

Andreas, Addicted to War, 2003, p. 3.

Andreas, p. 3

Idealis dan Realis (1)

Amerika mempunyai destiny untuk menyebarkan nilai-nilai kebebasan, kemerdekaan, dan demokrasi serta ekonomi pasar. (Callahan, p. 2)

Idealis (Paine, Jefferson): Politik luar negeri AS harus berdasarkan hukum dan nilai-nilai moral.

Realis (Hamilton, Jay): Kepentingan nasional adalah penentu utama politik luar negeri.

Contoh dari percampuran idealisme dan realisme: ‘Doktrin Monroe’ (1823). (Callahan, p. 4)

Idealis dan Realis (2)

Theodore Roosevelt menjadi yang pertama menunjukkan ‘keterlibatan aktif’ AS dalam politik internasional. (Callahan, pp. 4-5)

Setelah Perang Dunia I, Woodrow Wilson meletakkan dasar-dasar idealisme politik luar negeri AS dalam ‘Empat Belas Poin’ (1918). Termasuk di dalamnya adalah “a call for open diplomacy, self-determination, general disarmament, and the abandonment of the balance of power principle in favor of a system of collective security.” (Callahan, p. 6)

Di tahun 1920, Warren Harding, dengan slogan ‘‘America First’’-nya, kembali membuat AS menjadi isolasionis dan proteksionis.

AS kembali menjadi ‘idealis’ pasca Perang Dunia II.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0b/Roosevelt_monroe_Doctrine_cartoon.jpg

The Roosevelt Corollary

Dimodifikasi dari Andreas, p. 12.

Dimodifikasi dari Andreas, p. 12

Perang Dingin (1)

Jurnal Foreign Affairs (25/4, July 1947) memuat tulisan dari “X”: containment policy.

Perang Dingin (2)

• “Doktrin Truman” 12 March 1947: “It must be the policy of the United States to support free peoples who are resisting attempted subjugation by armed minorities or by outside pressures. The free peoples of the world look to us for support in maintaining their freedoms ... if we falter in our leadership, we may endanger the peace of the world – and we shall surely endanger the welfare of our nation.” (Callahan, p. 8 – cetak tebal ditambahkan)

• “Rencana Marshall”, Mei-Juni 1947: bantuan ekonomi untuk membendung komunisme.(Callahan, p. 8)

Perang Dingin (3)

NATO dibentuk pada 1949, disusul Perang Korea 1950-1953.

‘Petualangan’ lain AS: Vietnam 1964-1973, Republik Dominika 1965, Lebanon 1982-1983, Grenada 1983, Libya 1986, Panama 1989, Iraq 1991, Kosovo 1999. (Andreas, pp. 13-28)

Antara 1947 hingga 1989, tujuan utama politik luar negeri Amerika Serikat adalah melawan komunisme. Di masa ini, “the US developed into a global superpower, unlike any other in history.”(Callahan, p. 9)

Pelajaran penting: The ‘Vietnam syndrome’ (Callahan, pp. 9-10)

Pasca Perang Dingin

AS cenderung lebih aktif dalam kerjasama multilateral dan ‘intervensi kemanusiaan.’

Doktrin Bush: “Either you are with us or with the terrorists” dan ‘axis of evil.’

Andreas, p. 31.