memahami perubahan fisik dan psikis

7
Memahami Perubahan Fisik dan Psikis A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pada umumnya istilah pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara bergantian. Padahal kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu dengan yang lainnya. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang dan kekuatannya. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang dan lingkaran seperti lingkaran kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain lain. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang menunjukkan cara seseorang dalam bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungannya. Istilah perkembangan lebih mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori utama yaitu:

Upload: ocha-malawat

Post on 23-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: Memahami Perubahan Fisik Dan Psikis

Memahami Perubahan Fisik dan Psikis

A.      Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu pertumbuhan

dan perkembangan. Pada umumnya istilah pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara

bergantian. Padahal kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling

bergantung satu dengan yang lainnya. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat

dibedakan.

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut

peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran

kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang dan kekuatannya. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat

diteliti dengan mengukur berat, panjang dan lingkaran seperti lingkaran kepala, lingkar dada,

lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang menunjukkan

cara seseorang dalam bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungannya. Istilah

perkembangan lebih mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang

tampak.

Perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi

menjadi 4 kategori utama yaitu:

1.      Perubahan dalam ukuran

Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan.

2.      Perubahan dalam perbandingan

Dilihat dari aspek fisik, terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota badan dan anggota

gerak. Perubahan proporsional juga terjadi pada perkembangan mental. Perbandingan antara

yang tidak nyata, khayalan dengan hal-hal yang masuk akal semakin lama semakin besar.

3.      Perubahan untuk mengganti

Hal-hal yang lama pada aspek emosi terjadi peubahan kearah kemampuan mengendalikan emosi

lebih tepat.

4.      Perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru

Page 2: Memahami Perubahan Fisik Dan Psikis

Banyak hal yang baru dipelajari dan diperoleh selama perkembangan sesuai dengan tahap-tahap

atau tugas-tugas perkembangannya. Menjelang usia remaja akan mengalami perubahan-

perubahan baik fisik maupun psikis.

B.       Perubahan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang berlangsung secara fisik dan merupakan gejala

primer dalam pertumbuahn remaja. Perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan

proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri-ciri kelamin sekunder.

Berkaitan dengan perkembangan fisik anak remaja, yang terpenting adalah aspek

seksualitas. Aspek seksualitas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1.      Perubahan Seks Primer

Yang dimaksud dengan perubahan seks primer adalah perubahan fisik yang berhubungan

langsung dengan alat-alat (organ) reproduksi. Dalam perkembangannya remaja pria mengalami

pertumbuhan pesat pada organ testis yaitu pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar

prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria mengalami pulosio

(mimpi basah), keluar sperma. Sementara pada remaja putri terjadi pertumbuhan pesat pada

ovarium (kandung telur) yang memproduksi sel telur (ovum) dan hormon untuk kehamilan.

Akibatnya terjadi siklus “menarche”(menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi

dengan gangguan berupa sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi dan mudah tersinggung.

2.      Perkembangan Seks Sekunder

Perubahan seks sekunder adalah perubahan tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung

berhubungan dengan alat reproduksi. Karakteristik seks sekunder pada remaja pria adalah

perubahan bentuk tubuh yang lebih jantan seperti bertambah lebarnya bagian bahu. Suara lebih

besar, tumbuh rambut pada daerah kelamin, kaki, ketiak, kumis dan jenggot.

Karakteristik perubahan fisik seks sekunder remaja putri berupa bertambahnya jaringan

ikat dibawah kulit yang berupa lemak terutama pada dada, pantat, paha dan lengan atas. Hal ini

akan membentuk tubuh remaja putri menjadi lebih wanita (feminim).

C.       Perubahan Psikis Remaja

Ada beberapa perkembangan psikis yang penting pada masa remaja yaitu:

1.      Perkembangan Intelegensia

Page 3: Memahami Perubahan Fisik Dan Psikis

Pertumbuhan otak remaja mencapai kesempurnaan pada usia 12 sampai 20 tahun. Secara

fungsional perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai

berikut:

a.       Remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.

b.      Remaja mulai dapat membuat rencana dan membuat keputusan-keputusan serta memecahkan

masalah.

c.       Remaja sudah mampu membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.

d.      Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah.

e.       Mulai memikirkan masa depan.

f.       Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berintropeksi.

g.      Cara berfikirnya semakin luas yang dapat meliputi agama, keadilan, moralitas, dan jati diri.

2.      Perkembangan Emosi (Emosionalitas)

Secara psikis remaja umumnya mengalami puncak emosional. Perkembangan emosi

remaja awal (usia ± 12-18 tahun) menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosional

bersifat negative dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, murung). Sedangkan

remaja akhir (usia ±18-22 tahun) sudah mampu mengendalikan sifat-sifat psikis yang terjadi

pada remaja awal tersebut.

3.      Perkembangan Moral

Remaja sudah dapat berperilaku tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja. Tetapi

meningkat pada kepuasan psikologis seperti rasa diterima, dihargai dan penilaian positif dari

orang lain. Namun perkembangan moral remaja baru berkisar pada perilaku yang sesuai dengan

tuntutan  dan harapan kelompoknya saja.

4.      Perkembangan Sosial

Remaja telah mengalami perkembangan sosial dalam menjalin persahabatan. Remaja

memilih teman yang mempunyai sifat dan kualitas psikologis yang relative sama dengan dirinya.

Misalnya minat, sikap, hobi, nilai-nilai dan kepribadiannya.

5.      Perkembangan Kepribadian

Isi sentral pada masa remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang

akan menjadi bekal di masa dewasa. Remaja mulai sibuk dengan problema pencarian jati dirinya

“siapa saya?”. Terkait dengan pencarian jati diri itu remaja mulai risau mencari tokoh idola

yang menjadi panutan dan kebanggaan misalnya artis, tokoh politik, pemimpin dan lain-lain.

Page 4: Memahami Perubahan Fisik Dan Psikis

D.      Problema Yang Dialami Remaja

Secara lebih rinci, masalah-masalah yang dihadapi remaja berkaitan dengan perubahan fisik

dan psikisnya antara lain:

1.      Kekurangsiapan remaja dalam menerima perubahan fisiknya.

2.      Keinginan yang cepat berubah dan tidak sabar, emosinya kurang stabil.

3.      Timbul penolakan terhadap perubahan kondisi fisiknya.

4.      Timbulnya kecemasan dengan datangnya”menarche” dan “polusio”.

5.      Remaja terlalu kritis, sehingga dianggap sok tahu.

6.      Karena emosi yang kurang stabil, sering timbul perselisihan.

7.      Kebersamaan dengan teman sebaya sering menimbulkan rasa tertarik dengan lawan jenis.

8.      Kurang patuh pada norma yang berlaku.

9.      Mudah terpengaruh hal-hal yang negative dalam pergaulan, karena rasa ingin mencoba-coba.

10.  Timbul rasa canggung dalam pergaulan.

  Dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan remaja perlu untuk:

1.      Memahami dirinya

Yaitu dengan mengetahui dan mengenal perkembangan yang berlangsung pada dirinya, baik

aspek fisik maupun psikis. Dengan memahami dirinya, remaja akan  terbiasa dengan ukuran

badan atau perkembangan fisiknya dan menyesuaikan diri dengan keadaan fisiknya.

2.      Menerima dirinya

Keadaan fisik, struktur tubuh dan wajah harus dapat diterima sebagai karunia yang harus

disyukuri. Ketidakpuasan pada kondisi fisik, struktur tubuh dan wajah akan menimbulkan

tekanan dan rasa kurang percaya diri sehingga mengganggu usaha untuk memperluas pergaulan.

3.      Mengembangkan dirinya

Perkembangan fisik dan psikis perlu dikembangkan secara optimal dengan memperbanyak

proses belajar dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada.