memahami iku_kasus bappeda kab cianjur

Upload: elisabeth-yuniarti

Post on 16-Jul-2015

414 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

MEMAHAMI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Kriteria Indikator Kinerja

spesifikdapat dicapai

relevan menggambarkan sesuatu yang diukur dapat dikuantifikasi dan diukur

Pengertian Indikator Kinerja UtamaDalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kinerja utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau yang menjadi core area/core business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah Jadi, IKU (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Jenis dokumen perencanaan yang menggunakan IKUPerencanaan Perencanaan Perencanaan Jangka Tahunan Anggaran Menengah

Dalam penyusunan RPJMD & Renstra SKPD, IKU digunakan untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan dokumen tersebut

Dalam penyusunan perencanaan kinerja tahunan, maka IKU akan menjadi pemandu ditetapkannya program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan suatu instansi pemerintah akan terkait langsung dengan ukuran keberhasilan instansi ybs yang merupakan penjabaran dari tugas & fungsi instansi

Terdapat keselarasan antara indikator kinerja kegiatan dengan IKU instansi ybs

Anggaran hanya dipergunakan untuk program dan kegiatan yang memang akan mendukung keberhasilan instansi dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi

IKU pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator keluaran (output) dan hasil (outcome) Sekurang-kurangnya Pada tingkat Pemerintah menggunakan indikator hasil Kabupaten (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas, dan fungsi Sekurang-kurangnya Pada unit organisasi menggunakan indikator keluaran setingkat eselon II/SKPD (output)

Langkah-langkah penetapan IKUTahap I : Klarifikasi apa yang menjadi kinerja utama, pernyataan hasil atau tujuan/sasaran yang ingin dicapai Tahap II : Menyusun daftar awal IKU yang mungkin dapat digunakan

Hati2, tentukan hasil yang akan dicapai Ada beberapa indikator yang dapat digunakan, pilih yang benar-benar tepat Hindari pernyataan yang luas/makro Daftar awal indikator ini bisa disusun Pastikan jenis perubahan yang setelah mengidentifikasi kebutuhan dimaksudkan informasi kinerja dan kewajiban Pastikan di mana perubahan akan terjadi pelaporan akuntabilitas (dg menyebut Identifikasi target khusus perubahan nama/judul indikator dan untuk apa dengan lebih cepat indikator diperlukan) Pelajari kegiatan & strategi yang diarahkan dalam mengupayakan perubahan Brainstorming dengan tim perumus, konsultasi dengan para ahli, dll

Tahap IV : Memilih IKU

Tahap III : Melakukan penilaian setiap IKU yang terdapat dalam daftar awal indikator kinerja Lakukan evaluasi setiap indikator dengan membandingkan antara setiap indikator kinerja dengan kriterianya.

Indikator kinerja disusun dalam suatu set indikator yang optimal dapat memenuhi kebutuhan manajemen Pilih indikator yag paling mendasar dan penting untuk setiap tujuan dan sasaran

Pelaksanaan Penetapan IKU di tingkat PemdaPenetapan IKU yang digunakan di tingkat Pemerintah Kabupaten dilakukan oleh tim yang dibentuk Terdiri dari : unsur Bappeda, Bawasda, Setda, dan dari unit lainnya

Indikator yang dipilih diantaranya : Indikator gabungan (komposit), indikator-indikator yang merupakan outcomes, hasil program dan kegiatan utama, indikator makro, atau sebagian indikator fasilitas

Penyusunan indikator kinerja paling tidak harus diidentifikasikan untuk memenuhi beberapa kebutuhan untuk tujuan pelaporan : Keuangan pemerintah daerah, kinerja pemerintah daerah, penyelenggaraan pemerintah daerah, dam program-program prioritas secara regional dan nasional

Indikator Kinerja Utama (IKU) atau yang dikenal dengan Key Performance Indicator (KPI) merupakan salah satu diantara konsep indikator kinerja lainnya. IKU yang dimaksud di atas, dalam konsep Balanced Scorecard (BSC) yang merupakan metode perencanaan strategis organisasi adalah suatu cara untuk mengaitkan strategi organisasi dan kinerja organisasi. IKU merupakan indikator keberhasilan dalam perspektif finansial dan non-finansial. BSC memungkinkan organisasi yang berorientasi profit untuk memantau pencapaian strategi organisasi dilihat dari perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Reading Material : 1. Teknik Menyusun IKU Organisasi, Mahmun Syarif Nasution. 2. Indikator Kinerja Utama Sumberdaya Manusia, Sjafri Mangkuprawira 3. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards, Suwardi Luis

Yang menjadi fokus utama dalam organisasi publik adalah misi organisasi, yaitu melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi kemudian diformulasikan menjadi strategi yang kemudian diterjemahkan ke dalam 4 perspektif (customers & stakeholders, financial, internal business process , dan employees & organization capacity)Reading Material : 1. Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik, Imelda RHN

Perspektif customers & stakeholders menggambarkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Perspektif financial mengidentifikasikan pemanfaatan anggaran untuk pemberian pelayanan yang efisien. Perspektif internal business process menggambarkan proses-proses yang penting bagi organisasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan Perspektif employees & organization capacity) menggambarkan kompetensi dan kemampuan semua anggota organisasi

Reading Material : 1. Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik, Imelda RHN

Pemikiran Kilas Balik INDIKATOR KINERJA UTAMA Bappeda Kabupaten Cianjur 2006-2011 (An Exercise by Elisabeth Yuniarti)

Organisasi Bappeda Kabupaten Cianjur(KepBup No 20 Tahun 2001)Kepala

Sekretariat

Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Pengembangan Prasarana

Bidang Penelitian dan informasi Data

Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda

Kedudukan Bappeda Kabupaten Cianjur adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten yang dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Tugas pokok Bappeda adalah melaksanakan sebagian kewenangan otonomi daerah Kabupaten di bidang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah.

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda

Fungsi Bappeda Kabupaten Cianjur adalah : pelaksana sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah; penyiapan bahan perumusan kebijakan umum Pemerintahan Kabupaten di bidang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah; penyiapan bahan perumusan kebijakan Pemerintahan Kabupaten di bidang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah; penyelenggaraan administrasi perlengkapan, umum, kepegawaian dan keuangan serta penyelenggaraan kegiatan perencanaan program Badan; penyusunan bahan rencana penelitian, pelaksanaan dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah; penyiapan kebijakan teknis di bidang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah; penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah; penyiapan bahan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Kewenangan Bappeda1. Menyusun dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah. 2. Menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencanan yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan daerah provinsi atau kedalam program tahunan nasional. 3. Melakukan koordinasi perencanaan diantara SKPD dalam lingkup Pemerintah daerah Kabupaten Cianjur, Instansi Vertikal, dan seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Cianjur 4. Menyusun rancangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur bersama-sama dengan Dinas Pendapatan daerah dan bagian keuangan dengan koordinasi Sekretaris Daerah. 5.

Kewenangan Bappeda5. Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan di daerah. 6. Memantau perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk penyempurnaan rencana lebih lanjut. 7. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan pembangunan melalui kegiatan monitoring dan mengevaluasi pencapaian tahapan pembangunan secara periodik, kemudian memberikan arahan/rekomendasi atas hasil evaluasi. 8. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Kepala Daerah.

Visi Bappeda(Renstra 2006-2011) Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Cianjur yang Berkualitas dan Partisipatif

Misi Bappeda1. Meningkatkan profesionalisme aparatur perencana guna mewujudkan perencanaan pembangunan yang mendorong perkembangan dan kemajuan masyarakat Meningkatkan kualitas data dan rumusan perencanaan pembangunan yang operasional, sistematis, aspiratif, dan berkelanjutan Meningkatkan pengendalian pembangunan guna meningkatkan kinerja Perencanaan Daerah Meningkatkan transparansi proses dan hasil perencanaan dalam upaya meningkatkan partisipasi pelaku pembangunan Membangun sinergi perencanaan daerah yang memperhatikan berbagai kepentingan pelaku pembangunan

2.

3. 4. 5.

Tujuan Bappeda Optimalisasi fungsi pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah Terselenggaranya fungsi data dan dokumen perencanaan sebagai acuan dalam implementasi rencana pembangunan Tercapainya efektivitas dan efisiensi pembangunan daerah Terwujudnya akuntabilitas perencanaan untuk menjadikan proses perencanaan pembangunan yang demokratis Menjamin berlangsungnya keharmonisan pengelolaan pembangunan daerah

Sasaran Strategis (SS) BappedaMendorong terwujudnya implementasi perencanaan pembangunan berkualitas yang sesuai kebutuhan masyarakat, mempercepat terselenggaranya pengembangan wilayah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Menyelenggarakan perencanaan pembangunan partisipatif Mengawal kebijakan implementasi perencanaan dalam APBD yang aspiratif Mendorong penyelenggaraan penataan ruang wilayah kabupaten Mewujudkan perencanaan strategis sektoral

Customers & Stakeholders

Financial

Mewujudkan alokasi pendanaan APBD yang tepat dan seimbang untuk membiayai program-program pembangunan daerah

Mengelola anggaran organisasi secara efisien & transparan

MenyelenggaraInternal Business kan perencanaan sesuai tatacara, Process

tahapan, & waktu yang ditentukan

Menyelenggarakan fungsi data sbg indikator pembangunan

Menyelenggarakan monitoring & evaluasi perencanaan pembangunan

Merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah

Mengembangkan koordinasi perencanaan pembangunan

Employee & Organization Capacity

Meningkatkan kapasitas pegawai

Mendorong produktivitas pegawai

Mengembangkan sistem informasi perencanaan pembangunan

Tabel Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BappedaPerspektif Sasaran Strategis Mendorong terwujudnya implementasi perencanaan pembangunan berkualitas yang sesuai kebutuhan masyarakat, mempercepat terselenggaranya pengembangan wilayah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Customer & Stakeholders (bobot 25) Menyelenggarakan perencanaan pembangunan partisipatif Mengawal kebijakan implementasi perencanaan dalam APBD yang aspiratif IKU Tingkat kepuasan masyarakat Koordinasi pengembangan infrastruktur di pusat-pusat pertumbuhan Koordinasi pengembangan kegiatan ekonomi di pusat-pusat pertumbuhan Koordinasi percepatan pencapaian IPM Tingkat partisipasi masyarakat dalam musrenbang Prosentase usulan masyarakat yang didanai oleh APBD Tersedianya perencanaan tata ruang wilayah kabupaten Terselenggaranya pengendalian pemanfaatan ruang Tersedianya perencanaan strategis sektoral Target

Mendorong penyelenggaraan penataan ruang wilayah kabupaten Mewujudkan perencanaan strategis sektoral