melihat jendela hati - dunia1download.files.wordpress.com file31. selamat malam, eleanor 75 32....

30

Upload: dothu

Post on 07-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170
Page 2: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

MELIHAT JENDELA HATI

Mindo

www.escaeva.com

99 Kisah Keseharian yang Membuka Hati

Anda diperbolehkan untuk mengirimkan lewat pos dan email dan memberikan buku elektronik ini kepada siapa saja yang Anda inginkan, selama Anda tidak mengubah, atau mengedit isinya dan format digitalnya. Sebenarnya, kami akan sangat senang bila Anda membuat duplikat buku elektronik ini sebanyak-banyaknya. Tetapi bagaimanapun, hak untuk membuat buku dalam bentuk cetak atas naskah ini, sebagian dan seluruhnya

dan menjualnya hanya ada pada Penerbit Escaeva.

Anda dapat menemukan buku elektronik ini di http://www.escaeva.com

Anda juga dapat membeli versi cetak “Melihat Jendela Hati” di http://www.escaeva.com atau di toko buku di kota Anda. Isi buku elektronik ini adalah contoh satu bab dari Melihat Jendela Hati: 99 Kisah Keseharian

yang Membuka Hati karya Mindo.

Page 3: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

iii MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

READ AND SHARE

Jika Anda merasa bahwa contoh bab di dalam novel “Melihat Jendela Hati” ini bermanfaat bagi teman, saudara, atau seseorang yang Anda kenal, di sini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

1. Kirimkan file ini kepada mereka

2. Kirimkan link http://www.escaeva.com kepada mereka, sehingga mereka dapat men-download-nya sendiri

3. Cetak sendiri dengan printer Anda dan bagikan kepada mereka

4. Beli versi cetak “Melihat Jendela Hati” di http://www.escaeva.com atau di toko buku di kota Anda (ISBN : 979-99509-4-5), untuk dibaca atau dibagikan kepada mereka

Page 4: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

iv MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Kata Pengantar: Dunia Kecil yang Terabaikan ixCatatan Penulis xiii

1. ShapeYourHeart 12. DoubleMistakes,StupidMistake 33. Kejujuran 54. Cepat, Cepat, Cepat 75. Tante Bawa Hadiah Apa? 106. Nasihat Seorang Sahabat 127. Yang Biasa dan Tidak Biasa 148. HomoHominiLupus 169. Jam – Sepanjang Hari 1810. Suit, Sret, Dubrak! 2311. Kisah ala Sinetron 2512. Komunikasi Terbuka 2813.WhenIReadMyself 3014.PitchControl 3315.DoEverySingleThingJustByYourself 3516. Prinsip Marketing versi Pengamen 3717. Mundur! 4118. Hari Ini Hari Jumat 4319. Terjatuh dan Menggelinding 4620. Ojek Musiman 4921. Usaha Dibalik “Usaha” 52

DAFTAR ISI

Page 5: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

v MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

22. Pak Tua Batuk 5423. Dunia Kecilku 5624. Ayo Bersemangat 5825. MOS (Masa Orientasi Sekolah) 6026. Pak Sopir, Pak Kondektur, Terima Kasih 6327. Ijin untuk Menangis 6528. Tertawalah, Sebelum Tertawa Dilarang 6729. Pilihan 6930. Teladan Seorang Bapak 7331. Selamat Malam, Eleanor 7532. Mogok 8033. Terimakasih 8234. Dua Lembar Rp 10.000 8435. Ternyata Memang Rp 2.000! 8636. Rp 500 atau Rp 1.000 8937. Anak Kecil 9138. Wanita dalam Dunia Laki-Laki 9339. Sadim dan Secangkir Kopi di Pagi Hari 9640. Taman Kota 9841. Memberi dari Kekurangan 10042. Wanita Penghibur 10243. Ngeyel 10544.WhatCanIDoToHelpMyChildTalk? 10745. Ketika Malam Hidup 10946. Yang Salah Adalah Gitar Saya 11147. Kemana Tujuan Anda? 11348. Sebatang Rokok Teman Malam 11549. Wangsit di Tengah Macet 117

Page 6: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

vi MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

50. Membaca yang Tersisa 11951. Bosan Dengan Yang Itu 12152. Pengemis Buntung 12353. Berbuka di Tengah Sendiri 12654. Kursi Roda Bapak 12855. Hangat Malam Dingin 13056. Akar Api-Api 13257. Ulet Versi Indonesia 13558. Yang Ingin Aku Dengar 13759. Melayang Membawa Pesan 13960. Ibu dan Seorang Perempuan 14161. Ibu Gendut Penjual Gudeg 14362. Jaka Sembung 14663. Mengalir Bersama Hidup 14864. InDaKlub 15065. Sopir Mikrolet Masuk Surga 15266. Tato si Tato 15567. Macet Untuk Lancar 15768.You’reGoingtoDie 15969. Didorong, Jangan Ditarik! 16170. Lampu Merah Mati, Jalan atau Berhenti! 16471. Olah Raga Yuk! 16672. Jangan Pipis Sembarangan 16873. Kerja sampai Pensiun 17074. Lentur! 17275. Dekat 17476. Bayar Pakai Kacang Atom Rp 1.000 17677. Semua Rp 1.000 179

Page 7: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

vii MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

78. Daster Butut 18279. Dua Pengamen 18480. Bahagia Abadi 18781. Kesempatan 19082. Opa Tukang Cukur 19283. Kabut Putih 19484. Cahaya Menembus Pagi 19685. Nongkrong di Tengah Pagi 19886. Tulusnya Hatiku 20087. Tidak Jadi Luluran 20288. Orkestra Kehidupan 20489. Tanaman di Ruang Ber-AC 20690. Ketombe, Siapa Takut! 20891. Sepuluh Doa Syukur 21192. Manajemen Versi Ena 21493. Pintar Tanpa Belajar 21694. Harta Terbesarku 21895. Membaca Pagi 22096. Waktu Bertumbuh 22297. Buta Hati 22398. Kakek Petugas Kebersihan 22599. SuchAnOrdinaryLife 228

Page 8: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

viii MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

KATA PENGANTAR

Dunia Kecil yang Terabaikan

Oleh: Sigit Susanto (Moderator Milis Apresiasi-Sastra)

“Hidup bukan berarti bagaimana orang mengalaminya, na-mun bagaimana orang itu mengingat ulang kehidupannya, lalu menuliskan kembali dalam sebuah cerita,” ungkap Ga-briel Garcia Màrquez pada buku biografinya berjudul “LivingtotelltheTale”.Ungkapan Marquez di atas memperlicin jalan bagi siapa saja yang sedang menekuni sebuah kegiatan menulis kisah tentang dirinya. Tak terkecuali pada karya Mindo Huta-gaol berjudul “Melihat Jendela Hati”. Ketika manuskrip “Melihat Jendela Hati” saya terima dan saya baca isinya, saya merasa diajak pergi ke Jakarta. Ke Jakarta bukan berkeliling ke tempat-tempat istimewa, seperti Monumen Nasional (Monas), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pelabuhan tua Sunda Kelapa atau tempat-tempat penting lain. Saya terpana, karena justru Mindo mencoba memotret wajah Jakarta dari sisi yang berbeda. Sekarang ini jumlah penduduk Jakarta sekitar 11,5 juta jiwa di siang hari, tapi di malam hari menyusut menjadi 8,5 juta jiwa. Nyaris sekitar 3 juta manusia bergerakkeluar masuk Jakarta hampir

Page 9: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

ix MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

setiap hari. Sejumlah 3 juta manusia menyemut dengan meng-gunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jalan raya menjadi makin sempit serta polusi menyesakkan rongga dada. Mindo bukan termasuk kelompok warga yang 8,5 juta, melainkan tergolong kelompok warga yang 3 juta. Dia tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta. Perjalanan pergi pulang menggunakan jasa bus umum dan mikrolet, juga kadang taksi itulah yang dia catat dengan jeli. Mencermati tulisan Mindo yang berbentuk prosa pendek berjumlah 99 judul ini, seolah-olah ada “napas“ pan-tun. Ciri khas pantun biasanya pada baris pertama dan kedua berupa sampiran, yakni ilustrasi alam atau lingkungan, sedang pada baris ketiga dan keempat berupa isi atau pesan. Sebab itu membaca hampir semua prosa pendek karya Mindo ini seper-tinya terpotong menjadi dua bagian. Bagian pertama berupa ulasan peristiwa atau kisah sehari-hari, sedang bagian kedua, berisi renungan, pertanyaan, refleksi, serta umpatan pada tema yang lebih luas lagi. Dia mampu menjaga jarak, tanpa terseret pada wejangan moral. Tak jarang temuannya di lapangan dia pakai sendiri sebagai cermin, etos kerja, dan filsafat hidup. Sebagai seorang pekerja kantor di sebuah perusahaan asing di Jakarta, Mindo boleh dikatakan secara sosial taraf hidupnya lebih baik dari rata-rata. Seperti pekerja sekelasnya, ketika kemapanan itu terwujud, kecenderungan untuk peka terhadap lingkungan menjadi memudar atau hilang sama sekali. Mindo sebaliknya. Dia justru tertarik pada dunia ke-cil yang terabaikan. Hasil pengamatannya itu dia ungkapkan dalam bentuk tulisan. Di perjalanan, di tempat kerja, maupun

Page 10: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

x MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

di rumah, bagaikan arena pergolakan hidup, sekaligus sebagai sekolah pribadi. Pada ketiga tempat itulah bertebaran kisah orang-orang kecil, tukang pel, pembersih toilet, para pekerja urban, pengamen jalanan, preman, pedagang asongan, penge-mis, sopir, kondektur, polisi dan para komuter dengan ber-bagai perangai dan pekerjaan. Itulah daya tarik buku Mindo yang penuh nuansa humanisme. Acapkali saya membayangkan, bagaimana Mindo me-ngamati seorang pengamen kecil berusia 8 tahun dan 4 tahun di atas bus yang mematok uang sumbangan sebesar Rp500 atau Rp1000. Sementara itu Mindo sudah menggenggam uang di tangan, lalu dia batalkan serta mengikuti anjuran pengamen kecil itu. Ulasannya itu dia proyeksikan pada kebutuhan hidup yang mahal di Jakarta. Kemudian bagaimana Mindo mengu-ping pembicaraan tentang etos kerja antara tukang pel dan pembersih toilet. Setelah itu dengan mudahnya dia menikung pada hakekat hidup orang biasa. Juga kisah seorang perem-puan di dalam bus yang bertanya pada Mindo berkali-kali, “Sekarang sudah jam berapa, ya, Mbak?“ Ternyata perempuan tersebut hendak berbuka puasa. Kesulitan berpuasa di luar bu-lan Ramadhan itu, dihubungkan Mindo dengan cara memper-tahankan prinsip di tengah perbedaan orang banyak. Selain itu ada dialog romantis antara sopir taksi dan istri. Dilengkapi pula cerita humor tentang sopir taksi yang masuk neraka dan sopir mikrolet yang masuk surga. Meskipun Mindo dalam perjalanan kadang juga tidur, membaca buku serta memanjatkan doa, namun mengamati lingkungan dan bercakap-cakap dengan penumpang lain

Page 11: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

xi MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

mendapat prioritas utama. Tradisi itu serupa dengan perjala-nan penggembala domba bernama Santiago dalam novelnya Paulo Coelho berjudul “TheAlchemist.“Seandainya saja San-tiago tidak berniat membuka diri di perjalanan untuk men-gamati perubahan alam, baik di oase maupun di tengah sa-hara, tapi terus berkutat membaca buku seperti mahasiswa Inggris dalam kisah novel itu, niscaya Santiago tidak pernah akan bertemu dengan Alchemist. Hanya saja Mindo banyak menggunakan istilah bahasa Inggris, yang semestinya masih bisa dicari padanan kata dalam bahasa Indonesia. Namun bukan ciri metropolis, bila membi-carakan Jakarta tanpa banyak menyisipkan istilah asing. Seo-lah-olah Jakarta memang sebagai gerbang pertama masuknya arus budaya luar ke tanah air. Menurut hemat saya, Mindo dalam memaparkan cerita kadang tidak tuntas, membuat cerita terasa terpenggal di tengah jalan. Barangkali sifat prosa pendek ini yang membatasi ruang, agar peristiwa-peristiwa lain bisa mendapat porsi cerita. Lepas dari itu semua, keberpi-hakan Mindo pada orang-orang kecil adalah wujud solidaritas pada sesamanya. Zug, Switzerland, 27 Februari 2006

Page 12: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

xii MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

CATATAN PENULIS

Tulisan dengan judul “Melihat Jendela Hati” ini berisi ten-tang pengalaman keseharian hidup, lengkap dengan segala suka dukanya. Pengalaman yang biasa dihadapi oleh mereka yang hidup dan atau bekerja di Jakarta. Pada setiap cerita ter-dapat hal-hal yang diharapkan dapat membuat para pembaca dicerahkan setelah membaca tulisan tersebut. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui tetapi bermaksud mengajak para pem-baca untuk merenung dan pada akhirnya mampu mengambil sikap berdasarkan pemahaman masing-masing. Inspirasi dan harapan terkadang lebih dibutuhkan daripada petuah nan panjang dan membosankan. Inspirasi mengijinkan pemahaman masing-masing pihak untuk tum-buh dan berkembang berdasarkan pengalaman hidup yang telah dijalani. Harapan mengijinkan langkah yang lebih ringan untuk hari esok. Ucapan terima kasih dihaturkan khusus kepada Bapak Didik Wijaya yang sudah memberikan kepercayaan penuh un-tuk penerbitan tulisan ini, serta kawan-kawan dari Diary Ring Family yang sudah memberikan inspirasi selama penulisan. Semoga setelah membuka lembar demi lembar buku ini, para pembaca dapat menemukan inspirasi dan harapannya masing-masing. Selamat membaca.

Mindo

Page 13: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Shape Your Heart

Malam tadi si Mas bertanya dengan nada sedikit kesal. “Besok pagi tidak mau diantar lagi?” Aku mengge-lengkan kepala. “Capek, kan! Nanti kamu sakit.” Aku kembali meng-gelengkan kepala sekali. “Bajumu akan kusut, bedak luntur.” Kali ini aku terse-nyum sambil menggelengkan kepala. Akhirnya ia menyerah. “Kalau besok mau diantar, telepon, ya!” Nah, seka-rang aku baru menganggukkan kepala. “Tapi pulangnya, seperti biasa, dijemput, ya…” kataku mengingatkan saja. Kali ini ia menggelengkan kepalanya be-berapa kali keras-keras. He, he, he…

Kenapa aku memilih berangkat dengan angkutan umum pa-dahal aku punya kesempatan untuk duduk enak dalam mobil yang nyaman ber-AC dan tidak perlu berdesak-desakan ter­gencet dari kanan dan kiri? Dengan naik angkutan umum aku bisa melihat dengan jelas berbagai kejadian menarik dan me-nyentuh hati sepanjang perjalanan. Entah itu dari sesama pe-

Page 14: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

numpang angkutan umum atau berbagai kejadian yang terjadi di sekitarku. Berbagai kejadian itu dapat menimbulkan ber-bagai macam ide dan kreativitas. Berbagai macam kejadian itu aku harap dapat membuatku menjadi orang yang lebih baik lagi. Berbagai macam kejadian itu dapat shapemyheartandmind. Kalau berada dalam mobil yang nyaman dan ber-AC, aku pas-ti hanya akan tertidur ayam sambil mendengarkan lagu-lagu asyik dari CD player atau radio tanpa sempat menggubris apa yang terjadi di sekitarku. Aku mau membiasakan diri untuk membuka mata, telinga, terutama hati, setiap hari. Memperhatikan apa yang terjadi di sekitarku. Aku memilih sedikit bersusah-susah dalam angkutan umum dan menikmati berbagai kejadian menarik itu. Aku juga bermaksud membagikan berbagai kejadian tersebut kepada para pembaca. Aku berharap para pembaca nantinya dapat menemukan cara untuk membuat diri menjadi lebih baik lagi. Tentu saja dengan caranya masing-masing. Pengalaman keseharian itu semoga dapat membuat diriku dan Anda lebih baik lagi dan membantuku serta Anda menemukan kebaikan dalam diri kita masing-masing.

Allsorrowscanbeborneif youputthemintoastory

ortellastoryaboutthem.

Page 15: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Kalau pulang dari kantor, biasanya aku turun dan mengganti bis lain di Komdak dan menunggu bis yang ke arah UKI un-tuk kemudian mengambil bis jurusan Bogor. Dari Komdak, lebih banyak pilihan bis yang menuju UKI dibandingkan jika langsung dari depan kantorku di Sudirman. Dari berbagai al-ternatif bis Komdak-UKI tersebut, biasanya aku lebih me-milih mengambil bis jurusan Tanjung Priok. Bis jurusan Tan-jung Priok biasanya langsung masuk tol sehingga perjalanan bermacet-macet ria yang mengundang stres di sekitar Gatot Subroto bisa dihindari. Bis jurusan Tanjung Priok sangat khas karena cat badan bisnya berwarna ungu sehingga mudah dike-nali dari jauh. Sore itu aku kaget karena ada bis ungu yang melintas tepat di depan kantorku. TumbenadabisTanjungPrioklewatsini, begitu batinku. Setelah naik bis itu aku menjadi sedikit curiga karena bis ini tampak kosong melompong tidak banyak pe-numpangnya. Biasanya bis ini hanya menyisakan sedikit ruang di dalamnya karena dipenuhi penumpang yang berjubel. Ak-hirnya aku bertanya kepada mbak yang berdiri di sampingku.

Double Mistakes,Stupid Mistake

Page 16: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

“Oh, bukan, bis ini tidak ke Tanjung Priok!” Akhirnya aku turun dari bis itu. Aku perhatikan lagi bis itu dari arah belakang. TN ABANG, begitu tulisannya, bukan TG PRI-OK. Dua singkatan huruf di depan dan sejumlah huruf yang menyusul di belakang membuat aku mengira bis itu jurusan Tanjung Priok. Maklumlah, kita membicarakanMindo, siButadariBogor. Aku tidak melihat dengan teliti papan arah jurusan yang terpampang di bis tersebut sebelum naik tadi. Akhirnya aku sampai ke Komdak dengan mikro-let, seperti yang biasa kulakukan setiap harinya. Tidak lama menunggu, muncul bis ungu kesayanganku. Aneh,kenapabisini kosong melompong, batinku setelah naik ke dalam bis yang maha lega itu. Biasanya bis ke arah Tanjung Priok cukup padat penumpangnya pada jam-jam pulang kantor. Karena curiga, aku kembali bertanya pada mbak yang berdiri di sampingku. “Oh, bukan, bis ini tidak ke Tanjung Priok!” Akhirnya aku turun dari bis itu. Aku perhatikan lagi bis itu dari arah be-lakang. TN ABANG, begitu tulisannya, bukan TG PRIOK. Lagi-lagi aku tidak melihat dengan teliti papan arah jurusan di bis itu. Hei ! Itu kan kondektur yang sama dengan kondektur bis yang tadi aku salah naik di depan kantor? Jadi, aku salah naik bis sebanyak dua kali dan dengan bis yang sama? Jadi, sebenarnya kita tidak sekedar membicarakan Mindo siButa dariBogor tapi Mindo the double stupidmistakesfromBogor…

Page 17: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Kejujuran

Hari itu adalah hari sebelum aku pindah kerja ke kantor baru di Jakarta. Rupanya rasa bingung dan sedikit gelisah begitu nyata di mata adikku. “Kamu kenapa sih? Kaya orang hilang saja?” Aku hanya nyengir malu. “Takut untuk besok.” “Takut kenapa?” “Takut tidak bisa.” “Kalau ada yang tidak bisa, tanya saja.” “Justru itu. Takut disangka bego kalau kebanyakan ti-dak tahu.” “Lho, justru sebaliknya. Jujur saja dari awal, mana yang kamu tidak bisa, mana yang kamu tidak tahu, supaya mereka bisa bantu kamu jadi tahu. Kalau tidak bertanya, kamu bu-kannya disangka bego, malah jadi bego beneran.” Oke, aku pu-tuskan untuk jujur saja dari awal. Mana yang tidak kuketahui kutanyakan sampai detil, berkali-kali. Masa bodoh saja kalau mereka menjadi bosan, biar tidak menjadi bego beneran. Ternyata saran adikku benar juga. Hari pertama di

Page 18: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

tempat baru kulalui dengan lancar. Pandangan bahwa orang Jakarta individualis dan tidak mau peduli dengan sekitarnya tidak terbukti sepenuhnya. Aku tidak mendapat tatapan ce-mooh dan menuduhkubego, tapi bantuan mengalir dan mem-perlancar pekerjaan baru di tempat baru itu. Kejujuran ternya-ta membuka banyak hal dan menjadi awal yang baik. Kejujuran sering menjadi barang langka. Tapi kenapa hanya saat BBM langka semua orang menjadi ribut? Kenapa saat cabe langka semua orang menjerit? Kenapa saat kejujuran langka tidak ada gembar-gembornya di TV, media cetak dan media informasi lainnya? Tidak juga menjadi omongan seru di terminal-terminal bis, ruang-ruang kantor atau saat makan siang? Apa kelangkaan kejujuran sudah menjadi hal yang biasa dan tidak merupakan sesuatu yang langka lagi? Kelangkaan kejujuran sering dipandang dari skala atau ukurannya saja. Saat ada yang menilep uang umat, itu baru di-pandang sebagai kelangkaan kejujuran yang menghebohkan. Atau saat ada korupsi di sebuah badan yang diyakini sangat bersih, semua orang jadi angkat bicara. Padahal kalau kita membayar ongkos angkot dengan menilep Rp 100 atau Rp 50, itu juga kontribusi kita melangkakan kejujuran. Atau saat kita mengeluarkan seribu dalih untuk menghindari olah raga dan menutupi perut membuncit yang sudah seharusnya dibawa olahraga, itu juga kontribusi kita untuk membuat kejujuran menjadi barang langka. Atau saat kita memanipulasi bawah-an kita yang tidak mengetahui suatu hal, itu juga merupakan kontribusi kita membuat langka kejujuran. Padahal kejujuran dapat membuka banyak hal dan menjadi awal yang baik.

Page 19: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Cepat, Cepat, Cepat

Di kota besar rasanya bergerak cepat adalah kunci utama me-menangkan persaingan yang sangat ketat. Waktu kadang men-jadi teman tetapi kadang menjadi musuh bebuyutan. Pagi itu aku berjalan santai menaiki jembatan pe-nyeberangan. Hari masih terlalu pagi. Perjalanan pagi itu sa-ngat lancar sehingga aku sampai di jembatan yang biasa me-ngantarku ke seberang—ke kantorku—lebih cepat satu jam dari biasanya. Aku mencoba menikmati suasana Sudirman yang sudah tampak ramai pagi itu. Tiba-tiba terdengar bunyi peluit di tengah deru bis yang lalu lalang di bawah jembatan. Aku kaget, begitu juga orang-orang yang sedang berjalan di sekitarku. Kemudian tampak beberapa orang berlari cepat dari arah belakangku sambil membawa buntelan besar. Aku masih belum mengerti apa yang terjadi. Ternyata bunyi peluit itu adalah dari petugas ketertiban kota dan yang berlari-lari sambil membawa bunta-lan besar itu adalah pedagang kaki lima yang setiap pagi men-jajakan jualannya di sepanjang jembatan penyeberangan itu. Tidak jauh dari posisiku, aku melihat seorang pengemis tua

Page 20: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

sedang sibuk memasang kaki palsu di kedua tungkai kakinya yang hanya tersisa sampai sebatas lutut. Secepat kilat, setelah kedua kaki palsunya terpasang, ia berjalan tergopoh-gopoh mengikuti pedagang kaki lima yang sudah siap membereskan jualannya. Semua hanya berlangsung dalam hitungan detik. Jembatan penyeberangan yang biasanya penuh sesak dengan pedagang yang menjajakan stocking, tempat handphone, buku anak-anak dan beberapa macam jualan lainnya, juga dua orang pengemis tua, sekarang tampak hanya dilalui oleh pekerja dan pejalan kaki yang kembali berjalan tergesa-gesa menuju tem-pat tujuan masing-masing. Sampai di bawah jembatan, aku melihat pedagang kaki lima yang tadi terburu-buru pergi kembali menaiki tangga jembatan penyeberangan. “Kembali,” kata salah satu pedagang kaki lima pada si kakek tua pengemis dengan kaki buntung itu, “sempritan palsu.” Sebelum masuk ke halaman gedung tempatku bekerja, aku menoleh sekali lagi ke arah jembatan penyeberang-an. Tampak pedagang kaki lima sedang sibuk menawarkan dagangannya kepada beberapa orang yang lewat. Aku kem-bali melangkahkan kaki, menyapa Bapak Satpam dengan helm yang tampak terlalu besar untuk ukuran kepalanya, sambil berpikir. Apa yang sedang dilakukan bapak pengemis tadi? Sudahkah ada yang memberikan sedekah padanya pagi ini? Sudah berapa lama ia mengemis di tempat itu? Apakah ia pernah ditangkap oleh petugas Tramtib? Masih sanggupkah

Page 21: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

ia bergerak cepat ketika petugas Tramtib datang? Siapa yang pagi itu iseng meniupkan peluit palsu?

Page 22: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�0

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Tante Bawa Hadiah Apa?

“Tante bawa hadiah apa?” Mata keponakanku menatap de-ngan pandangan yang sulit diartikan. “Yah, Tante tidak bawa apa-apa. Tadi dari kantor lang-sung kesini, tidak mampir kemana-mana dulu,” jawabku me-nyesal. “Tidak apa-apa. Tapi Ena tadi dapat tepuk tangan dari teman-teman, lho. Waktu nyanyi di depan kelas.” Sesaat kemu-dian meluncurlah cerita dengan penuh kebanggaan dari mulut kecil keponakanku itu tentang acara menyanyi di kelasnya tadi pagi. “Wah, hebat dong,” jawabku setelah ia mengakhiri ceritanya, “kalau tahu, Tante bawakan hadiah untuk Ena.” “Tidak bawa hadiah juga tidak apa-apa.” Aku bangga sekali mendengarnya. Aku cium sekilas kepalanya. Melihat cara berceritanya yang lucu, semua penat yang kurasakan, kekesalan hatiku karena berulang kali kakiku diinjak selama di dalam bis tadi, rasanya hilang lenyap. Terkadang kita berbuat suatu kebaikan kalau ada bala-sannya saja. Bekerja dengan rajin kalau ada atasan atau super­

Page 23: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

visor yang mengawasi. Memberikan kue buatan sendiri pada tetangga dengan harapan suatu waktu ia juga melakukan hal yang sama pada kita. Belajar dengan rajin supaya nilainya ba-gus dan akhir tahun ajaran pantas untuk meminta hadiah pada orang tua. Memberikan sumbangan di gereja dengan jumlah banyak agar orang lain melihat “kebaikan” kita itu. Tapi di-katakan: hendaknyaterangmubercahayadidepanorang,supayamere­kamelihatperbuatanmuyangbaikdanmemuliakanDia. Kebaikan kita asalnya dari Dia Sang Sumber Kebaikan. Jadi jangan ber-megah diri. “Tapi, kalau kapan-kapan Tante sempat dan punya duit, beliin Ena hadiah ya, kalau datang lagi …” pinta ke-ponakanku sambil membawakan tas kerjaku. He, he, he, he, tetep…

Page 24: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

��

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Nasihat Seorang Sahabat

Sesaat sebelum meninggalkan kampung kecil tempatku tiga tahun bekerja, aku sempat berkata kepada sahabatku. “Keramahan dan kebaikan orang-orang disini mungkin tidak bisa aku dapatkan saat di Jakarta nanti.” “Jangan bilang begitu, kamu belum tahu dengan te-pat apa yang akan terjadi di sana nanti.” Benar juga, aku belum mengalaminya sendiri. Pendapatku hanya berdasarkan perkiraan dan pengalaman atau cerita orang lain. Buktinya, aku pernah dipayungi oleh orang yang tidak kukenal saat hujan deras mengguyur Jakarta suatu malam. Ongkos bisku pernah dibayarkan oleh seorang bapak saat mengetahui aku kesulitan mengambil uang dalam dompet karena keadaan bis saat itu yang sangat penuh sesak. Aku pernah ditemani menyetop bis oleh seorang mbak yang sebenarnya tengah terburu-buru, ketika ia mengetahui contactlens­ku copot dan aku tidak bisa melihat nomor bis dengan jelas. Aku pernah diajak pulang dengan seorang Ibu tua, ikut dalam mobil yang dikendarai anak perempuannya saat tidak ada bis yang menuju Bogor, karena saat itu ada kecelakaan

Page 25: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

kereta api, sehingga sebagian besar komuter yang ingin pu-lang dari Jakarta memilih menggunakan bis. Masih banyak kebaikan yang aku dapatkan dari orang-orang di Jakarta, yang katanya dihuni oleh orang-orang yang tidak ramah. Jadi sebaiknya jangan mempunyai prasangka buruk. Kedua, tebarkan kebaikanmu dimanapun dan dalam keadaan apapun. Ketiga, percaya dengan sahabatmu…

Page 26: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

��

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Yang Biasa dan Tidak Biasa

Perjalanan UKI-Bogor hanya membutuhkan waktu ± 45 me-nit. Tapi kalau beruntung, dengan keadaan lalu lintas yang lan-car, aku sudah bisa sampai di terminal Baranangsiang hanya dalam waktu setengah jam. Untuk membunuh waktu, biasanya aku mengisi dengan membaca buku. Malam itu aku sedang asyik dan tenggelam dengan salah satu buku tulisan seorang pengarang muda asal Jogja yang mengupas tentang Pramoedya Ananta Toer. Aku kenal beberapa karya Pramoedya, tapi siapa Pramoedya sendiri, aku belum tahu banyak. Makanya aku ter-tarik sekali dengan tulisan dalam buku ini. Saking asyiknya, aku sampai tidak menyadari kalau bapak di sebelahku sudah cukup lama memperhatikan tampang seriusku di hadapan he-laian buku yang tidak terlampau tebal itu. Rupanya ia pena-saran, buku apa yang sedang kubaca dan membuatku sampai seasyik itu. “Maaf, Mbak. Boleh lihat covernya? Baca buku apa?” Sedikit terkejut aku membalik halaman yang sedang kubaca dan menggantinya dengan cover buku itu. “PramoedyaAnantaToer:SastraRealismeSosialis.” Bapak

Page 27: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

itu mengeja judul buku dalam genggamanku seperti layaknya seorang anak SD yang baru lancar membaca. “Senang sastra?” Aku mengangguk. “Wah, aneh! Jarang sekali anak muda seperti Mbak ini menyukai sastra,” begitu katanya. Aku mengerutkan dahi. Apanya yang aneh? Rasanya tidak ada keanehan kalau ada anak muda yang masih suka dengan sastra, apalagi karya sastra dari sastrawan negaranya sendiri. Sebenarnya kita cukup sering mendengarkan kata-kata seperti itu. “Kamu ini aneh. Kenapa tidak ikut-ikutan korupsi? Semua juga melakukan.” “Tidak perlu menyalakan lampu sein kalau mau mem-belok di Jakarta. Orang tidak akan memberikan jalan kepada-mu, malah mobilnya semakin dipepetkan ke mobil yang ada di depan dan tidak memberi kesempatan mobilmu berbelok.” “Sudah kasih saja uang damai sama Pak Polisi itu dari-pada repot harus ke pengadilan?” Justru aneh kalau kita tidak mengikuti kebiasaan jelek dunia. Justru aneh kalau kita melakukan yang sebaliknya, yang baik, yang menuruti norma, yang mematuhi peraturan dan eti-ka. Dunia memang sudah jungkir balik. Yang benar dikatakan salah karena tidak ada orang yang melakukan hal itu. Yang salah diklaim sebagai kebenaran karena semua orang melaku-kan hal itu. Sekarang pilihan ada di tangan kita. Apakah mau ikut jungkir balik dengan dunia atau memilih untuk dikatakan aneh oleh dunia.

Page 28: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

��

MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Homo Homini Lupus

Seorang pengamen kecil, bermodalkan kedua telapak tangan-nya, mengiringi lagu yang keluar dari mulutnya yang cemong-cemong belum tersentuh air apalagi sabun mandi. Pengamen kecil itu mengiringi kesibukan pagi di dalam bis yang masih separuh kosong yang kutumpangi. Ia tidak membawa gitar, ti-dak membawa kecrikan dari tutup botol yang dipaku di sebuah kayu kecil, tidak juga membawa alat musik lainnya. Biasanya para pengamen membawa alat pengantar musik untuk mem-bantu melantunkan sejumlah lagu, sebelum beberapa uang lo-gam dan uang kertas beralih ke dalam kantong permen yang disodorkan ke beberapa orang yang tengah berbaik hati dan mau berderma pada saat itu. Badan kecilnya terdorong ke sana kemari ketika be-berapa orang calon penumpang bis mencari bangku yang ko-song untuk diduduki. Tiba-tiba sebuah dorongan yang lebih keras membuat tubuh si pengamen kecil terhuyung memben-tur kursi bis. Rupanya ada seorang pengamen, dengan badan gempal besar, merasa terganggu dengan kehadiran pengamen kecil itu. Sepertinya si pengamen kecil cukup tahu diri dan

Page 29: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

mengerti jelas apa arti dorongan kasar yang baru saja ia teri-ma. Pelan-pelan, si pengamen kecil keluar dari dalam bis dan membiarkan pengamen dengan tubuh gempal itu mengganti-kan posisinya. HomoHominiLupus. Manusia menjadi serigala un-tuk manusia lainnya. Siapa yang kuat ia yang menang. Apa-lagi di sebuah kota besar. Jegal menjegal, tindas menindas, sikut menyikut bukan barang baru lagi dan seakan menjadi syarat utama untuk memenangkan pertandingan tanpa tropi. Saat ini arti kata kuat bukan dari segi tenaga saja. Bukan yang badannya berotot kawat bertulang besi layaknya Gatot Kaca saja. Kuat juga dalam arti pintar, dalam arti teknologi, dalam arti kecepatan pengelolaan informasi. Siapa yang lebih pin-tar, siapa yang menguasai teknologi canggih, siapa yang cepat mengelola informasi, ia yang menjadi pemenang dan menjadi ‘serigala untuk manusia lain’.

Page 30: MELIHAT JENDELA HATI - dunia1download.files.wordpress.com file31. Selamat Malam, Eleanor 75 32. Mogok 80 33. Terimakasih 82 34. Dua Lembar Rp 10.000 ... 73. Kerja sampai Pensiun 170

�� MELIHAT JENDELA HATI WWW.ESCAEVA.COM

Masih ada puluhan kisah lain yang dapat membuat Anda dicerahkan sehingga dapat menemukan inspirasi dan

harapannya masing-masing. Total ada 99 kisah yang akan menyentuh lubuk hati Anda.

Dapatkan di toko buku di kota Anda, atau pesan langsung via email ke [email protected] atau SMS ke Direct

Selling Escaeva 0818-890848.

Download juga berbagai ebook gratis lain, hanya di http://www.escaeva.com

Melihat Jendela HatiMindo

xiv+232 halamanHarga Rp 36.000,-