melengkapi infrastruktur pasar modal melindungi investor dengan

8
01 Edisi Tahun 2011 Dari Redaksi ila tahun lalu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memfokuskan pada sosialisasi Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), fasilitas bagi inves- tor untuk memantau portofolio Efeknya yang disimpan di KSEI, tahun ini, seperti diungkapkan Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, KSEI akan menuntaskan penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor Identification atau SID). Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bape- pam-LK) melalui Peraturan No. V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Peran- tara Pedagang Efek yang diterbitkan pada tanggal 28 Desember 2010 lalu telah me- wajibkan kepemilikan SID ini sebagai syarat investor bertransaksi di pasar modal mulai B Tahun ini, KSEI akan menerapkan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID). Melalui SID, jumlah investor akan terhitung dengan lebih jelas, karena satu SID mewakili satu investor. KSEI juga mulai mem- persiapkan pemisahan rekening dana, setelah meluncurkan Kartu AKSes untuk memantau portofolio Efek investor. Dengan penerapan pemisahan rekening dana, inves- tor pasar modal tidak hanya bisa melihat mutasi portofolio Efek mi- liknya, tetapi juga bisa memantau keberadaan dan pergerakan dana miliknya yang dikelola perusahaan Efek (Anggota Bursa). Informasi pendirian The Indo- nesian Capital Market Institute juga dihadirkan pada artikel Fokuss kali ini. Lembaga pendidikan standar profesi pasar modal yang dibuka P3MI atas prakarsa Bapepam-LK, BEI, KSEI dan KPEI ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga profesional di pasar modal Indone- sia yang masih minim. Informasi pendirian aktivitas dan statistik KSEI seperti biasa kami suguhkan. Semoga edisi pertama Fokuss di Tahun Kelinci ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat untuk pembaca sekalian. Selamat membaca! Redaksi Toll Free 0800 -1- 865734 Call Center KSEI 021 - 515 2855 Website KSEI www.ksei.co.id Sejumlah pengembangan infrastruktur pasar modal direncanakan KSEI untuk direalisasikan tahun ini. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dengan mengutamakan kepentingan investor, agar masyarakat lebih percaya untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. 1 3 DAFTAR ISI 6 The Indonesian Capital Market Institute Mencukupi Kelangkaan SDM Pasar Modal AKTIVITAS & STATISTIK 8 5 Melindungi Investor dengan Pemisahan Rekening Dana Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo email [email protected] Inilah Para Pemenang Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes

Upload: donga

Post on 21-Jan-2017

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

01 �����������������������

Edisi

Tahun 2011

Dari Redaksi

ila tahun lalu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memfokuskan pada sosialisasi Kartu AKSes (Acuan

Kepemilikan Sekuritas), fasilitas bagi inves-tor untuk memantau portofolio Efeknya yang disimpan di KSEI, tahun ini, seperti diungkapkan Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, KSEI akan menuntaskan penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor

Identification atau SID). Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bape-pam-LK) melalui Peraturan No. V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Peran-tara Pedagang Efek yang diterbitkan pada tanggal 28 Desember 2010 lalu telah me-wajibkan kepemilikan SID ini sebagai syarat investor bertransaksi di pasar modal mulai

B

Tahun ini, KSEI akan menerapkan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID). Melalui SID, jumlah investor akan terhitung dengan lebih jelas, karena satu SID mewakili satu investor. KSEI juga mulai mem-persiapkan pemisahan rekening dana, setelah meluncurkan Kartu AKSes untuk memantau portofolio Efek investor. Dengan penerapan pemisahan rekening dana, inves-tor pasar modal tidak hanya bisa melihat mutasi portofolio Efek mi-liknya, tetapi juga bisa memantau keberadaan dan pergerakan dana miliknya yang dikelola perusahaan Efek (Anggota Bursa).

Informasi pendirian The Indo-nesian Capital Market Institute juga dihadirkan pada artikel Fokuss kali ini. Lembaga pendidikan standar profesi pasar modal yang dibuka P3MI atas prakarsa Bapepam-LK, BEI, KSEI dan KPEI ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga profesional di pasar modal Indone-sia yang masih minim.

Informasi pendirian aktivitas dan statistik KSEI seperti biasa kami suguhkan. Semoga edisi pertama Fokuss di Tahun Kelinci ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Selamat membaca!

Redaksi

���������������������������

��������������������������������������������������

Toll Free0800 -1- 865734Call Center KSEI021 - 515 2855

Website KSEIwww.ksei.co.id

Sejumlah pengembangan infrastruktur pasar modal direncanakan KSEI untuk direalisasikan tahun ini. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dengan mengutamakan kepentingan investor, agar masyarakat lebih percaya untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

1

3

DaftaR isi

6

The Indonesian Capital Market InstituteMencukupi Kelangkaan sDM Pasar Modal

aKtivitas & statistiK8

5

Melindungi investor dengan Pemisahan Rekening Dana

Direktur Utama KSEI, Ananta WiyogoMelengkapi infrastruktur Pasar Modal

Melengkapi infrastruktur Pasar Modal

Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo

email [email protected]���������������������������

��������������������������������������������������

inilah Para Pemenang Kompetisi sosialisasi Kartu aKses

Page 2: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

KSEI. Server ini telah mulai didistribusikan secara bertahap kepada 150 Pemegang Rekening KSEI sejak akhir Januari lalu. Pemegang Rekening KSEI hanya perlu mempersiapkan sistem back-office ma-sing-masing agar dapat terhubung dan berkomunikasi secara langsung ke sistem C-BEST melalui server interface tersebut.

Pengembangan infrastruktur ini ada-lah sesuai arahan Bapepam-LK. “Kalau kita tidak mempersiapkan infrastruktur untuk mengantisipasi peningkatan jumlah trans-aksi ke depan, Bursa Efek Indonesia akan ditinggalkan pemodal. Penyempurnaan ini juga dibuat untuk antisipasi menyam-but linkage bursa global dengan bursa domestik,” paparnya.

Untuk para partisipan KSEI, Ananta berharap, sebagai mitra bersama-sama menjaga kredibilitas pasar modal Indone-sia. “Ujungnya bagaimana kita memberi-kan rasa percaya dan rasa aman kepada para investor. Kita semua harus berupaya membuat investor mencintai berinvestasi di pasar modal,” tutur Ananta.

Dengan kepercayaan pemodal yang meningkat, dan sosialisasi yang dijalan-kan bersama antara Anggota Bursa dan dukungan Self Regulatory Organization, diharapkan target 2 juta investor akan segera terwujud. “Tahap awal mengem-bangkan infrastruktur pasti sulit. Tetapi kalau semua itu sudah terlewati, maka pengembangan ke depan akan lebih mu-dah,” tandasnya. l

[Redaksi]

“Nomor SID bisa digunakan investor

untuk memonitor posisi dan mutasi

portofolio Efek, dan rekening dana di Bank

Pembayaran”

Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan • Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI • alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI

SID tersebut, setiap pemilik SID dapat secara otomatis dibuatkan Kartu AKSes. Nomor SID akan tercantum di setiap Kartu AKSes. Nomor SID itulah yang bisa digunakan investor untuk memonitor po-sisi dan mutasi portofolio Efek, dan reke-ning dana di Bank Pembayaran, yang juga akan diberlakukan mulai tahun ini.

Berikutnya, selain data investor yang tercatat memiliki Sub Rekening Efek di sistem KSEI, C-BEST, ditargetkan tahun ini data investor pemilik unit penyertaan Reksa Dana yang tercatat di sistem ARIA di Bapepam-LK sudah dapat dikonsoli-dasikan dalam SID yang dibentuk oleh sistem KSEI. Bila hal ini dapat diwujudkan, diharapkan investor juga bisa melihat data Reksa Dana miliknya yang ada di sistem ARIA di Bapepam-LK. “Diharap-kan tahun ini juga dapat dikaji agar data kepemilikan unit penyertaan Reksa Dana bisa dilihat melalui AKSes,” kata Ananta.

Penambahan infrastruktur berikutnya adalah back-office realtime interface sys-tem. Melalui fasilitas ini, semua komuni-kasi data terkait administrasi penyimpan-an dan penyelesaian transaksi Efek antara sistem back-office Pemegang Rekening KSEI dengan sistem C-BEST dapat dilaku-kan secara real time dan otomatis. Efisensi akan terjadi karena akan mengurangi proses duplikasi dan input data secara manual di sistem C-BEST. KSEI, menurut Ananta, akan memberikan server back-office interface system ini secara gratis kepada seluruh Pemegang Rekening

Februari 2012. Untuk itulah diharapkan tahun ini, seluruh investor sudah memi-liki identitas tunggal tersebut.

Melalui SID, jumlah investor akan ter-hitung dengan lebih akurat, karena satu SID mewakili satu investor. Selama ini jumlah investor hanya bisa diperkirakan dari jumlah Sub Rekening Efek yang ter-data di KSEI. Data jumlah Sub Rekening Efek ini tidak dapat sepenuhnya dijadi-kan acuan jumlah investor karena sangat umum ditemui saat ini investor yang menjadi nasabah di beberapa Perusa-haan Efek sehingga tercatat memiliki be-berapa Sub Rekening Efek.

Menurut Ananta, dari total lebih kurang 330 ribu Sub Rekening Efek, saat ini data yang sudah siap untuk dibuatkan SID sebanyak 149 ribu. Dari jumlah 149 ribu, 56 ribu diantaranya sudah memiliki Kartu AKSes. Nantinya, dengan adanya peraturan yang mewajibkan kepemilikan

Ananta Wiyogo

Page 3: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

paya melindungi kepentingan in-vestor untuk meningkatkan keper-cayaan terhadap pasar modal, terus

dilakukan fasilitor perdagangan Efek di Indo-nesia. KSEI pun terus berupaya memberikan layanan Jasa Kustodian Sentral yang aman dan nyaman buat para investor.

Setelah tahun lalu meluncurkan Kartu AKSes yang memungkinkan investor memo-nitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang disimpan di Perusahaan Efek (PE) dan ter-catat di KSEI, tahun ini KSEI akan menerap-kan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 terkait kewajiban pemisahan rekening dana milik nasabah dengan rekening dana milik PE.

Selama ini, umumnya dana kas milik in-vestor atau nasabah PE tergabung dengan dana milik nasabah lainnya, dan dana milik PE di satu rekening dana atas nama PE yang ada di bank masing-masing. Atas dana yang mengendap dan diadministrasikan oleh PE, seperti halnya catatan kepemilikan Efek, in-vestor akan menerima laporan dari PE, bera-pa dana kas mereka yang masih tersimpan di PE. Kondisi ini tentunya kurang dapat men-jamin hak investor atas dana yang dimilikinya karena dana yang diadministrasikan oleh PE di bank bercampur jadi satu. Dalam kondisi normal dimana catatan pembukuan dana milik nasabah oleh PE sesuai dengan dana yang tersimpan di bank, hal ini tidak menjadi masalah. Namun berkaca pada kasus-kasus yang terjadi di pasar modal, ketika terjadi masalah dan ditemukan ketidaksesuaian pembukukuan PE dengan catatan di bank, akan membutuhkan proses untuk menetap-kan dan mengembalikan hak investor.

Sebagaimana penerapan pemisahan Sub Rekening Efek di KSEI untuk setiap na-sabah PE, dengan penerapan pemisahan rekening dana nasabah ini, setiap PE harus membukakan rekening khusus di bank per masing-masing individu nasabah. KSEI telah bekerjasama dengan empat Bank Pem-bayaran di mana nantinya informasi terkait

U

rekening dana nasabah yang dibuka oleh PE di setiap Bank Pembayaran akan dikon-solidasikan dengan Sub Rekening Efek ber-dasarkan nomor Single Investor ID milik na-sabah PE. Dengan konsolidasi data ini maka investor sebagai nasabah PE melalui website Kartu AKSes bisa memantau saldo dan mu-tasi dananya yang tersimpan dan diadminis-trasikan oleh PE.

Pemisahan dana dalam rekening yang terpisah dari rekening milik PE memung-kinkan investor tercatat secara sah di bank sebagai nasabah, sehingga dimungkinkan juga bagi bank untuk memberikan fasilitas pelaporan saldo dana dalam bentuk reke-ning koran reguler atau fasilitas perbankan lainnya seperti internet banking.

Namun, keberadaan rekening ini tidak diperuntukkan untuk pengambilan atau pendebetan dana oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan oleh bank terbatas bagi in-vestor untuk melakukan inquiry atau peman-tauan saja. PE tetap memiliki otoritas untuk menarik atau mendebet dana sesuai instruk-si transaksi dari nasabahnya. Tetapi dengan begini, menurut Margeret Mutiara Tang, Direktur KSEI, investor bisa melihat apakah amanat yang mereka sampaikan kepada broker-nya dijalankan sesuai instruksi atau tidak. “Pemantauan ini, meminimalisir ter-jadinya penyelewengan dana nasabah oleh oknum Anggota Bursa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Saat ini, seperti dijelaskan Margeret, KSEI tengah mempersiapkan kesiapan pemisa-han rekening dana dari sisi Bank Pembayaran terlebih dahulu. Ada 4 (empat) Bank Pem-bayaran yang ditunjuk KSEI untuk melayani transaksi pembayaran di pasar modal saat ini, yaitu: Bank Mandiri, BCA, Bank CIMB Niaga dan Bank Permata. Dari sisi bank, ungkapnya, sudah siap dengan sistem pemisahan reken-ing ini. Yang terutama dibutuhkan adalah upaya PE untuk membukakan rekening para nasabahnya. Bila mengacu pada jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI sebanyak 330 ribu, berarti dibutuhkan kira-kira seba-nyak itu yang harus dibuka masing-masing PE di Bank Pembayarannya. Setiap PE bisa

“Dengan konsolidasi data, maka investor sebagai nasabah PE melalui website Kartu AKSes bisa memantau saldo dan mutasi dananya yang tersimpan dan diadministrasikan oleh PE”.

Bila setahun terakhir baru portofolio Efek yang bisa terpantau lewat website Kartu AKSes, tak lama lagi akan ada fasilitas yang memungkinkan investor memonitor dana yang selama ini tersimpan di rekening Perusahaan Efek. Dana milik investor akan tercatat di rekening tersendiri atas nama investor di bank.

Melindungi investor dengan Pemisahan Rekening Dana

Zulkifl Margeret Mutiara Tang Setyorini W Deti

Page 4: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

memilih salah satu Bank Pembayaran untuk melayani transaksinya di pasar modal. Lang-kah awal yang dilakukan KSEI mulai Februari 2011 adalah sosialisasi kepada PE, yang di-lakukan bersama Bank Pembayaran. “Jadi setiap Bank Pembayaran akan mengundang PE yang membuka rekening di banknya, dan bersama KSEI memberikan sosialisasi untuk pembukaan rekening dana terpisah untuk nasabahnya,” paparnya.

Margeret berharap pemisahan rekening dana ini bisa secepatnya terwujud dalam rangka memberi keamanan buat investor. “Bapepam-LK mengharapkan awal April su-dah mulai terjadi penyesuaian pemisahan rekening dana ini. Saya menyadari ini bukan pekerjaan mudah, tapi harus diupayakan,” lanjutnya.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai salah satu Bank Pembayaran, seperti ditutur-kan Didiek Hartantyo, Senior Vice President Financial Insti-tutions Coverage & Solutions Group, menyatakan telah siap mendukung implementasi pemisahan rekening dana na-sabah. “Kesiapan tersebut kami tunjukkan dengan me-nyediakan produk tabungan yang khusus untuk investor, yaitu Mandiri Tabungan Bisnis Investor,” ujarnya. Tabung-an tersebut, lanjutnya, dirancang selain untuk melindungi kepentingan investor, juga untuk melindungi kepentingan peru-sahaan sekuritas. “Salah satu fitur tabungan ini adalah investor tidak dapat melakukan penarikan dana secara langsung tetapi tetap dapat memantau mutasi rekeningnya, baik melaui fasilitas electronic channel yang dise-diakan oleh Bank Mandiri maupun melalui fasilitas AKSes dari KSEI. Untuk itu, kami telah melakukan enhancement aplikasi interface scripless untuk melakukan pengiriman data mutasi rekening investor secara real time.

“Kendala terbesar adalah sulitnya pemenuhan

syarat pembukaan rekening terutama untuk investor yang berdomisili

di berbagai daerah di seluruh Indonesia”.

Saat ini sistem tersebut telah diimplementa-sikan,” papar Didiek.

PT Bank Central Asia TBk (BCA), menurut Kapala Satuan Cash Management, Rusdi-anti Salim, telah melakukan pengembang-an sistem mekanisme pemisahan rekening dana investor yang terintegrasi dengan KSEI. “Dengan demikian nasabah dapat meman-tau rekening efek dan dana menggunakan aplikasi AKSes. Kami juga telah melakukan pendekatan kepada Anggota Bursa untuk dapat menggunakan konsep pemisahan re-kening dana investor. Kami siap untuk mem-berikan yang terbaik bagi kelangsungan bisnis pasar modal di Indonesia,” tuturnya. Dijelaskan Rusdianti, BCA telah melakukan piloting project dengan salah satu Anggota

Bursa dan terus mengembangkan sistem un-tuk mendukung kecepatan informasi. “Kami sedang mengembangkan koneksi Host-to-Host dengan KSEI dan Anggota Bursa sehing-ga dapat memfasilitasi kecepatan informasi yang dibutuhkan oleh KSEI, Anggota Bursa maupun Investor,” ujarnya

Bank Mandiri menurut Didiek, juga telah melakukan piloting project dengan PT Mandiri Sekuritas yang hingga saat ini telah membu-ka rekening investor baru secara terpisah se-banyak kurang lebih 400 rekening sejak Okto-ber 2010 dan berjalan dengan lancar. Untuk mensukseskan project ini, Didiek berharap, selain ketentuan yang mengatur perusahaan sekuritas, diperlukan juga aturan bagi inves-tor yang bertransaksi di pasar modal. “Apabila investor belum memiliki rekening dana sam-pai batas waktu tertentu, maka investor terse-but tidak dapat melakukan transaksi di pasar modal. Aturan-aturan baik untuk Perusahaan Efek maupun investor tersebut menjadi en-forcement tools bagi investor dan Perusahaan Efek yang reluctant untuk mengikuti aturan baru ini,” sarannya.

Tak kalah pentingnya, adalah sosialisasi kepada investor agar memiliki kesadaran untuk berperan aktif dalam mendukung transaksi pasar modal yang transparan, teru-tama terhadap investor yang selama ini telah bertransaksi di pasar modal. “Dalam setiap pengembangan produk maupun fasilitas

baru pasti terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi. Kendala yang dihadapi dalam penerapan konsep pemisahan rekening dana investor adalah perubahan mekanisme yang lebih transparan antara investor dengan Anggota Bursa, sehingga diperlukan sosia-lisasi secara berkala agar konsep ini dapat digunakan oleh seluruh Anggota Bursa,” urai Rusdianti.

Bank Mandiri, disampaikan Didiek, bu-kannya tak menemukan kendala dalam pelaksanaan pemisahan rekening dana ini. Kendala terbesar, katanya, adalah sulitnya pemenuhan syarat pembukaan rekening (pe-ngisian aplikasi pembukaan rekening, foto kopi KTP/NPWP, asli surat kuasa) terutama untuk investor yang berdomisili di berbagai

daerah di seluruh Indonesia. Kebanyakan investor sudah merasa nyaman dengan kondisi yang berjalan saat ini. “Untuk itulah dibutuhkan peran pihak regulator baik Bapepam-LK dan Bank Indo-nesia mengeluarkan aturan bersama untuk memfasilitasi pembukaan rekening lang-sung untuk nasabah existing tanpa mengurangi prinsip Good Corporate Governance,”

urainya.Untuk mendorong AB membukakan

rekening dana untuk nasabah, kisah sukses PT Bahana Securities (Bahana) bisa dijadi-kan contoh. Sebelum KSEI merencanakan pemisahan rekening dana untuk investor, Bahana telah terlebih dahulu melakukan pe-misahan rekening dana di Bank CIMB Niaga yang menjadi Bank Pembayaran sekuritas BUMN ini. Pemisahan rekening dana para nasabah Bahana yang jumlah nasabah re-gulernya berkisar antara 1.500 - 2.000 orang ini, dilakukan sejak sekitar 1,5 tahun lalu. Ide pemisahan rekening dana ini, menurut Zul-kifli, Assistant Vice President Head of System Development, muncul dari jajaran pimpinan Bahana setelah muncul kasus penyalahgu-naan dana nasabah yang sempat mencoreng citra pasar modal Indonesia. Ide tersebut mendapat sambutan positif dari Bank CIMB Niaga dan diaplikasikan seperti project yang kini dikembangkan KSEI.

“Jadi buat kami, ketika saat ini KSEI mengharuskan untuk memisahkan dana AB dan nasabahnya, tidak sulit lagi bagi kami, karena tiap nasabah sudah memiliki reke-ning masing-masing di Bank Pembayaran. “Mereka tinggal mendapatkan nomor baru Single Investor ID untuk memonitor posisi dana mereka di bank,” lanjutnya. Selama ini, Bahana memberikan akses khusus nomor ID yang dibuat bersama Bank CIMB Niaga

Rusdianti SalimDidiek Hartantyo

Page 5: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

“Dari hasil ujian standar profesi yang diadakan sejak tahun 1992 - 2010, tingkat kelulusan peserta ujian standar profesi dipasar modal hanya 21,83%”.

untuk memberi akses kepada pemodalnya memantau dana mereka yang dipercayakan kepada Bahana.

PT Trimegah Securities Tbk, mendukung rencana pemisahan rekening dana ini, se-suai dengan tujuan transparansi. Menurut Setyorini W Deti, Finance Group Head, “Yang paling sulit adalah meminta nasabah untuk melengkapi dokumen yang diperlukan un-tuk pembukaan sub-rekening di bank. Se-hingga terkesan para nasabah dimintai data yang relatif sama lebih dari satu kali, untuk keperluan pembukaan rekening bank yang dedicated untuk keperluan transaksi Pasar Modal,” ungkapnya.

Pengalaman yang kedua kata Deti, masalah mensetarakan beberapa proses penerapan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 dan Undang-Undang No. 8 tahun 2010 ten-tang Prinsip-prinsip Mengenal Nasabah dan Pencegahan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang, standardisasi pelaksanaan antara PE dan di pihak bank. “Pengalaman lainnya yang sama beratnya, yaitu membuat kesepakatan kerjasama dengan pihak bank agar melalui progam ini dapat menjadi sal-ing sinergi tanpa melanggar kode etik dan compliance masing-masing pihak,” tuturnya.

Untuk itu Deti memandang perlunya sosialisasi yang berkelanjutan mengenai tu-juan positif pemisahan rekening dana, agar tidak terjadi salah pengertian dari investor. Setiap waktu, kata Deti, ada saja investor baru yang mulanya awam terhadap investasi Pasar modal, dan perlu informasi. “Sosialisasi tersebut harus melalui variasi media, selain bentuk brosur tapi juga surat kabar dan ma-jalah, radio, iklan layanan masyarakat dan event yang melibatkan masyarakat baik yang sudah jadi investor maupun yang belum, se-perti event olah raga, lomba menulis pengala-man investasi pasar modal, seminar-seminar pendek dan gratis, dan lain-lain,” tuturnya.

Saran dari Zulkifli, yang terutama, selain sosialisasi, karena seperti juga dituturkan Margeret, investor kadang sudah memiliki akses untuk memantau portofolio efek dan dana, tapi tidak melakukan kontrol atau membuka akses tersebut. Tidak kalah pent-ing adalah pelayanan dari tiap Bank Pem-bayaran yang menurutnya harus sama. “Khu-sus buat kepentingan transaksi pembayaran ini, Bank Pembayaran harus memiliki stan-dar pelayanan yang sama. Misalnya dalam menetapkan bunga, dan fasilitas-fasilitas lain yang bisa diperoleh investor. Karena kadang ada pertanyaan dari nasabah, mengapa AB misalnya memilih Bank Pembayaran A atau B? Kalau untuk produk lain tak masalah bank punya pelayanan yang berbeda-beda. Tapi khusus untuk transaksi pasar modal diharap-kan bisa ada standar layanan,” tuturnya. l

[Redaksi]

Mencukupi Kelangkaan sDM Pasar ModalUntuk memasyarakatkan pasar modal dan memenuhi kebutuhan profesional di pasar modal, Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia mendirikan The Indonesian Capital Market Institute, menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai pilot project.

erkembangan pasar modal Indo-nesia, layak disebut menakjubkan. Di tengah sentimen krisis ekonomi

global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia bertumbuh 87% akhir 2009 lalu, dan membukukan ke-naikan sebesar 46,13% akhir 2010, dengan rekor indeks tertinggi di posisi 3.786,097 pada 9 Desember 2010.

Tetapi, siapa menyangka kalau pasar modal Indonesia yang bertumbuh pe-sat itu masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) alias profesional yang me-miliki sertifikat profesi. Saat ini menurut data Panitia Standar Profesi (PSP), jum-lah pemilik gelar WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek), WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek) dan Wakil Manajer Investasi (WMI) baru sebanyak 16.529 orang dari hasil ujian standar profesi yang diadakan sejak tahun 1992 - 2010. Padahal peserta ujian standar profesi selama 18 tahun itu berjumlah 75.715 orang. Artinya, tingkat kelulusan peserta ujian standar profesi di pasar modal hanya 21,83%.

Kondisi ini ditenggarai karena tidak adanya lembaga pendidikan yang diawasi penyelenggaraannya secara langsung oleh otoritas pasar modal dan pelaku pasar modal. Untuk itulah, Badan Penga-

was Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indone-sia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendirikan Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI). Bapepam-LK kemudian melengkapinya dengan menetapkan Komite Standar Pengajaran (KSP) lewat Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK akhir November tahun lalu. Bapepam-LK juga merevisi peraturan

The Indonesian Capital Market Institute

P

Page 6: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

­

“TICMI akan menjadi penyelenggarakursus standar

profesi pasar modal,dan melaksanakan ujian

WPPE, WPEE dan WMI. Nantinya, lulusan TICMI

setara dengan lulusan PSP”.

mengenai penyelenggara ujian standar profesi pasar modal, yang sebelumnya hanya diselenggarakan PSP, menjadi bisa diadakan lembaga lainnya.

Selain bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) membuat kurikulum untuk S1 dan S2 jurusan Manajemen Pasar Modal, P3MI akhir tahun lalu mendirikan The Indone-sian Capital Market Institute (TICMI). Untuk tahap pertama, menurut sekretaris P3MI, Yoyok Isharsaya, P3MI menggandeng FEUI membuka TICMI di Kampus UI Sa-lemba. TICMI akan menjadi penyeleng-gara kursus standar profesi pasar modal, dan melaksanakan ujian WPPE, WPEE dan WMI. “Nantinya, lulusan TICMI setara de-ngan lulusan PSP,” ujarnya.

Jadi, peserta kursus profesi pasar modal di TICMI secara otomatis setelah masa pendidikan selesai, akan ikut ujian standar profesi. Kalaupun ada mata ajar-an yang tidak lulus, hanya perlu meng-ulang ujian di mata pelajaran tersebut. Sementara ujian yang diadakan PSP bila tak memenuhi nilai yang disyaratkan ha-rus mengulang ujian seluruh mata ujian. Ini yang ditenggarai membuat prosen-tase kelulusan tenaga profesional men-jadi kecil. Namun, anggota masyarakat yang tidak mengikuti kursus kecakapan pasar modal di TICMI, tetap bisa mengi-kuti ujian sertifikasi yang diadakan PSP. “Ini memberikan pilihan bagi masyarakat,” urai Yoyok.

Ke depan, TICMI akan dibuka pula di daerah lainnya. Untuk itu, tahap berikut-nya P3MI akan menggandeng universi-tas-universitas lain di berbagai daerah. “Tapi kemungkinan tidak dalam waktu dekat, dalam dua tahun ini kami akan fokus pada pilot project TICMI yang dibuka

rogram Sosialisasi Kartu AKSes skala nasional dan lokal periode 6 (enam) bulan pertama tahun

2010 selesai dilakukan. Namun, masih menyisakan satu lagi kegiatan, yaitu peng-umuman pemenang Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes. Untuk itulah KSEI mengelar acara Malam Anugerah bagi pemenang kompetisi di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011.

Kegiatan Malam Anugerah pada awal tahun 2011 ini merupakan bentuk apre-siasi KSEI kepada Perusahaan Efek dan Wartawan yang telah mendukung upaya peningkatan citra pasar modal Indonesia menjadi semakin transparan dan terper-caya melalui Sosialisasi Kartu AKSes. Acara ini dihadiri oleh para Finalis Kompetisi So-sialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek dan Finalis Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes, serta para nara sumber pen-dukung sosialisasi Kartu AKSes pada tahun 2010 lalu. Turut menghadiri acara tersebut Nurhaida selaku Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, Lili Widjaya selaku Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia serta Direksi PT Bursa Efek Indonesia dan Direksi PT Kliring Penjamin-an Efek Indonesia.

Setelah melalui seleksi administratif dan proses penjurian, Panitia Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes berhasil mendapat-kan 10 Perusahaan Efek yang memberikan dukungan terbaiknya dalam pelaksanaan sosialisasi Kartu AKSes dari 42 Perusa-haan Efek peserta kompetisi. Selain itu, panitia juga menyaring total 510 artikel dan mendapatkan 10 artikel cetak dan 10 artikel online terbaik. Pada acara peng-anugerahan ini, secara khusus diberikan penghargaan dan hadiah kepada 2 artikel online terbaik, 3 artikel cetak terbaik, dan 3 Perusahaan Efek terbaik.

Keluar sebagai pemenang untuk kategori artikel online terbaik adalah Abd. Rahman Mawazi dari Tribun Batam sebagai Pemenang I dengan judul artikel “Kartu AKSes untuk mengurangi Resiko Bermain Saham” dan sebagai Pemenang II jatuh kepada Eva Martha Rahayu dari Maja-lah Swa dengan judul artikel “Menyelamatkan Hak Investor Melalui Kartu AKSes”.

Pada kategori artikel cetak, terdapat 3 pemenang, yaitu Ema Damayanti, dari Tribun Pekanbaru, dengan judul artikel “Berdayakan Investor Lewat Kartu AKSes” (Pemenang I), Fadmi Sustiwi, dari Ke-daulatan Rakyat, dengan judul artikel “Se-dikit Peduli, Investor Akan tidur Nyenyak” (Pemenang II), dan Kormensius Barus, dari Business Review, dengan artikel “Pantau

Pdi FE UI lebih dahulu, karena pasti perlu evaluasi dan penyempurnaan sambil ber-jalan,” tambahnya.

Anggota KSP saat ini terdiri atas 7 (tujuh) orang yang diwakili Ketua Bapepam-LK Nurhaida, Kepala Biro Per-undang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK Robinson Simbolon, Direk-tur Utama BEI Ito Warsito, wakil Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Chaeruddin Berlian dan Ricardo Silaen, mewakili aka-demisi dari Sampoerna School of Business Irwan Adi Ekaputra, dan dari manajer investasi, Eddy Wijoyo.

TICMI membuka kelas pertama untuk WPPE pertengahan Februari ini. Diharap-kan, dengan kapasitas ruang belajar yang tersedia, menurut Direktur Eksekutif TIC-MI, Rini Amidjono, akan ada 20 angkatan per tahun, dengan masing-masing ang-katan 24 orang per kelas. Ada tiga paket pendidikan yang disediakan TICMI, Kelas Reguler dua kali seminggu, Kelas Intensif lima kali seminggu dan Kelas Eksekutif yang diadakan Jumat-Sabtu. Untuk WPPE, lama pelatihan sepanjang 75 jam, sedang-kan untuk WPPE dan WMI masing-masing 120 jam.

“Kami bertanggungjawab pada ting-kat kelulusan yang diharapkan bisa opti-mal untuk memenuhi kebutuhan SDM di pasar modal. Untuk itu akan ada evaluasi hasil ujian untuk mengukur efektivitas pengajaran. Kami akan terus melakukan penyempurnaan baik dalam pelaksanaan pendidikan, pengajaran, ketersediaan sarana dan prasarana, serta penyeleng-garaan ujian standar profesi untuk men-dukung kemajuan pasar modal,” ujar aka-demisi yang juga menjadi pendiri Indone-sian Council for Economics Education.

Selain menyelenggarakan kursus standar profesi pasar modal, Rini juga berharap lembaganya bisa memasyara-katkan pasar modal melalui edukasi yang diberikan kepada kalangan muda dan anak-anak sekolah. Ia juga punya rencana memperkenalkan pasar modal kepada ibu-ibu yang punya ketertarikan berin-vestasi di pasar modal, atau sekadar ingin mengetahui keberadaan pasar modal dan dampaknya timbal baliknya terhadap perekonomian negara.

Untuk para profesional yang saat ini sudah terjun di industri pasar modal, TICMI akan menyiapkan refreshment class. “Kami akan buka kelas-kelas untuk menginformasikan perkembangan ter-kini, misalnya mengenai peraturan-per-aturan baru, dan produk-produk baru di pasar modal,” tuturnya. l

[Redaksi]

Page 7: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

­

“Hingga 17 Januari 2011, jumlah kepemilikan Kartu AKSes mencapai 48.638. Pencapaian ini meningkat 270% dibanding akhir Mei 2010 saat dimulainya Sosialisasi Kartu AKSes”.

Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes yang dimulai sejak Juni hingga Desember 2010 telah selesai dilakukan. Malam Anugerah (awarding night) digelar oleh KSEI sebagai bentuk penghargaan bagi peserta kompetisi. Siapa saja pemenangnya?

inilah Para Pemenang Kompetisi sosialisasi Kartu aKses

Investasi Bersama AKSes”. Pada Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes

antar Perusahaan Efek, dari 10 finalis yang terpilih, penghargaan khusus diberikan kepada 3 (tiga) Perusahaan Efek yang telah memberikan dukungan terbaiknya dalam melakukan sosialisasi Kartu AKSes. Ketiga Perusahaan Efek tersebut adalah PT Equ-ity Securities Indonesia, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, dan PT BNI Securities.

Walaupun Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek tidak diikuti oleh seluruh Perusahaan Efek yang masih aktif dan terdaftar di KSEI, sejumlah per-usahaan tetap berupaya keras mening-katkan hasil sosialisasinya hingga akhir pe-riode penjurian. Jumlah kepemilikan Kartu AKSes, kemampuan staf Perusahaan Efek dalam menjelaskan Kartu AKSes kepada nasabahnya, dan tingkat kehadiran inves-tor pada acara temu investor yang dise-lenggarakan KSEI merupakan beberapa poin penilaian dewan juri dalam menen-tukan 10 Perusahaan Efek terbaik dalam mundukung sosialisasi Kartu AKSes.

Dalam sambutan acara Malam Anuge-rah tersebut, Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo menyampaikan apresiasi kepada para pemenang kompetisi sosialisasi. “Kami mengucapkan selamat atas prestasi rekan-rekan Perusahaan Efek dan jurnalis. Kami berharap pada tahun 2011 dan ta-hun-tahun ke depan, kita dapat semakin

Finalis Kompetisi Jurnalistik Kategori Artikel Online:

• Menanti Tuah Kartu AKSes Berkah Investor (Businessreview.co.id)• Menyelamatkan Hak Investor Melalui Kartu AKSes (Swa.co.id)• Kartu AKSes untuk mengurangi Resiko Bermain Saham

(Tribunbatamnews.com)• Perkuat Pengaman Pasar Modal Via Kartu AKSes (Neraca.co.id)• Sosialisasi Kartu AKSes, Penghapus Trauma Melindungi Investor

(Suaramerdeka Cybernews)• Kartu AKSes bermasalah, KSEI Beri Solusi (Businessreview.co.id)• Penggunaan Kartu AKSes 'Early Warning' bagi investor

(Businessreview.co.id)• AKSes tak sekedar informasi Tapi Kunci Keterbukaan

(Suarasuarabaya online)• Genggam Kartu AKSes, Jaminan Investasi, Perlindungan dan

Transparansi (Businessreview.co.id)• Kartu AKSes Kurangi Resiko Investasi Pasar Modal; Butuh

Sosialisasi di Indonesia Timur (fajar.co.id)

Finalis Kompetisi Jurnalistik Kategori Artikel Cetak:

• Data Tersimpan, Investasi Aman (Seputar Indonesia)• Berdayakan Investor Lewat Kartu AKSes (Tribun Pekanbaru).•Mendongkrak Kredibilitas Bursa Lewat Kartu AKSes

(Warta Ekonomi).• Pantau Investasi Bersama AKSes (Business Review)• Sosialisasi Kartu AKSes, Tantangan dan Harapan (Radar Surabaya)• Menjaring Investor Lokal dengan Kartu AKSes (Medan Bisnis)• Sedikit Peduli, Investor Akan tidur Nyenyak (Kedaulatan Rakyat)• Menggugah Hak Investor Melalui Kartu AKSes (Harian Global-Medan)• Investasi Pasti Aman, Tidurpun Jadi Nyaman (Riau Pos)• Aman dengan Kartu AKSes (Neraca)

Finalis Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek:

• PT Equity Securities Indonesia• PT Kresna Graha Sekurindo Tbk• PT BNI Securities• PT Intiteladan Arthaswadaya• PT CIMB Securities Indonesia• PT Panin Sekuritas Tbk• PT Reliance Securities• PT Sinarmas Sekuritas• PT Indo Premier Securities• PT Panca Global Securities

meningkatkan kerja sama dalam rangka mewujudkan pasar modal Indonesia yang transparan dan terpercaya.” tukas Ananta sebagai ungkapan terima kasih atas kerja sama Perusahaan Efek dan rekan-rekan media dalam sosialisasi Kartu AKSes.

Terkait dengan hasil penjurian Kom-petisi Jurnalistik Kartu AKSes, Didik Su-priyanto, yang merupakan salah satu juri, memberikan komentar, “Straight news atau feature punya kesempatan yang sa-ma untuk memenangkan sebuah kom-petisi jurnalistik. Pemilihan nara sumber yang kompeten sekali lagi bisa membe-dakan pengaruh artikel terhadap target pembacanya. Ini adalah hal penting yang kami dapatkan selama periode penjurian”.

Hingga 17 Januari 2011, jumlah kepe-milikan Kartu AKSes mencapai 48.638. Pencapaian ini meningkat 270% diban-ding akhir Mei 2010 saat dimulainya Sosia-lisasi Kartu AKSes. KSEI yakin bahwa hal ini adalah hasil kerja sama yang baik antara Perusahaan Efek dan Media. Dalam rangka meningkatkan kepemilikan Kartu AKSes, KSEI selain akan melanjutkan pelaksanaan sosialisasi skala lokal di Palembang, Solo, Balikpapan, Singkawang, Makassar, dan Manado, KSEI juga akan menggelar Kom-petisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Ta-hap 2. Selamat kepada para pemenang. l

[Redaksi]

Page 8: Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal Melindungi Investor dengan

Foku

ss

E

disi

01,

�01

1

������

������

������

������

������

������

�����������������������������������������������������������������������������������������������

������ ������ ������

��������������������������������������������������������������������������������������������������������������

������ ������ ������

�����������������������������������������������������������������������������������������������������

���������

������������������

�������

������� �������

aKtivitas

statistiK

sosialisasi Layanan Jasa KsEi KSEI mengadakan sosialisasi layanan jasa bagi

Pemegang Rekening KSEI pada tanggal 29 Desember 2010 bertempat di Graha Niaga - Financial Club, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 200 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Perusahaan Efek, Bank Kustodian dan Bank Pembayaran. Sebagai agenda dalam acara tersebut KSEI mensosialisasikan layanan jasanya terkait Single Investor Identification (SID), Straight Through Processing (STP), Fund Separation atau pemisahan rekening dana nasabah. Diharapkan dengan sosialisasi ini Pemegang Rekening dapat lebih mengetahui manfaat dan kegunaan layanan tersebut dengan baik. l

Pemilihan Bank Pembayaran Baru KsEi Sebagai proses awal pemilihan Bank Pembayaran

baru untuk periode 2011 - 2015, KSEI mengadakan kegiatan penyampaian Request For Proposal kepa-da perwakilan dari 15 (lima belas) bank yang diun-dang di Hotel Mulia Senayan Jakarta pada Rabu, 16 Februari 2011. Kegiatan ini dilakukan sehubungan dengan akan berakhirnya perjanjian dengan Bank Pem-bayaran periode 2009 - 2011 pada Juli 2011 nanti. Pemi-lihan Bank Pembayaran ini ditujukan agar KSEI bersama dengan Bank Pembayaran dapat mengelola dana milik Pemegang Rekening untuk keperluan penyelesaian trans-aksi bursa melalui sistem yang terhubung dengan sistem utama KSEI. l

Konferensi Pers akhir tahun 2010Pada tanggal 30 Desember 2010 lalu Bapepam-LK bersama de-

ngan BEI, KPEI dan KSEI menggelar Konperensi Pers Akhir Tahun 2010 yang menandai penutupan perdagangan bursa di tahun 2010. Acara yang diselenggarakan di Galeri BEI - Lantai 1 ini dibuka oleh Ketua Bapepam-LK Bapak Ahmad Fuad Rahmany didampingi oleh Bapak Ito Warsito, Bapak Hoesen dan Bapak Ananta Wiyogo selaku Direktur Utama yang menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia selama tahun 2010. Sebagai akhir acara dilakukan penekanan tombol oleh Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati sekaligus meresmikan penutupan perdagangan bursa tahun 2010 di PT Bursa Efek Indonesia. Pada penutupan perdagangan 2010 tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup pada posisi 3,703.512. l

DanaJan - Des 2010 Jan 2011

Rp (triliun) USD (juta) Rp (triliun) USD

(juta)

Equity (Dividen dan Exercise) 42,87 80,84 7,98 0,00

Debt (Bunga dan Pokok) 29,09 12,94 2,67 0,00

Total Dana 71,96 93,78 10,65 0,00

Efek (Jumlah/Unit Efek) (Jumlah/Unit Efek)

Saham 101,87 miliar 15,33 miliar

Waran 11,45 miliar 144,50 juta

HMETD 130,93 miliar 77,26 miliar

Total Distribusi “Corporate Action”Periode Januari - Desember 2010 dan Januari 2011