mekanisme dan patofisiologi gangguan fungsi pendengaran
TRANSCRIPT
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 1/7
Mekanisme dan patofisiologi Gangguan Fungsi pendengaran
Terdapat 2 mekanisme pendengaran, gelombang suara masuk melalui
hantaran udara dan hantaran tulang. Pada hantaran tulang, gelombang suara masuk
melalui perambatan udara pada telinga luar ke meatus akustikus eksternussetelah itu
membran timpani akan bergetar dan merambat ke tulang pendengaran (maleus, inkus,
dan stapes), mempengaruhi perubahan tekanan dalam telinga tengah yang berisi cairan
dan akan menuu membran basilaris koklea. (!orrison, 2""#)
$edangkan pada hantaran tulang, suara akan begetar dengan tulang dan
beralan pada membran basilaris. $terosilia yang ada pada sel rambut organ corti
tertanam dalam membran tektorial dan mengalami deformasi akibat getaran. Pergeseran
maksimal membran basilaris ditentukan oleh frekuensi nada. %ila nada berfrekuensi
tinggi, membran basilaris ke dekat basis kokhlea. $edangkan, nada berfrekuensi rendah
akan mengarah ke apeks kokhlea. (!orrison, 2""#)
&elainan yang menyebabkan gangguan fungsi pedengaran
a. $erumen
$erumen adalah sekret kelenar sebasea dan apokrin yang terdapat pada
bagian kartiloginosa liang telinga. $erumen diketahui memiliki fungsi proteksi.
'apat berfungsi sebagai sarana pengangkut debrisepitel dan kontaminan untuk
dikeluarkan dari membran timpani. $erumen yang berfungsi sebagai pelumas dan
dapat mencegah kekeringan dan pembentukan fisuran pada epidermis. Penelitian
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 2/7
menunukan baha serumen basah ataupun kering memiliki efek bakteriasidal yang
sama. $ekalipun penelitian ini bersifat in itro, namun agaknya layak dibandingkan
dengan hasil*hasil in io. +fek penghambat atau bakteriasidal diduga berasal dari
komponen asam lemak, lisoim dan imunoglobulin dalam serumen.
&umpulan serumen yang berlebihan bukanlah suatu penyakit. $ebagian
oang menghasilkan amat banyak serumen seperti halnya sebagian orang lebih mudah
berkerinagat dibandingkan yang lain. Pada sebagian orang, serumen dapat mengeras
dan membentuk sumbat yang padat- pada yang lain, seumlah besar serumen dengan
konsistensi seperti mentega dapat menyumbat liang telinga. Pasien mungkin
merasakan telinganya tersumbat atau tertekan. %ila suatu sumbatan serumen yang
dapat menadi lembab, misalnya setelah mandi, maka sumbat tersebut dapatmengembang dan menyebabkan gangguan pendengaran sementara.
Pada orang tua, serumen cenderung menadi lebih kering karena atrofi
fisiologis dari kelenar apokrin yang diikuti berkurangnya komponen keringat dari
serumen. agipula, khususnya orang tua, sumbatan telinga mungkin tidak hanya
karena serumen namun karena tumpukan debris epitel. &arena bagian tersempit dari
liang telinga terletak di tengah, pemakaian lidi pakas dapat mendorong serumen ke
isthmus yang sempit dan menempel pada membran timpani, shingga akan sukar dan
sakit bila dikeluarkan.
$erumen biasanya diangkat dengan sebuah kuret di baah pengamat
langsung. Perlu ditekankan disini pentingnyapengamat dan paparan yang memadai.
/munya kedua faktor tersebut paling baik dicapai dengan penerangan cermin kepala
dan suatu spekulum sederhana. 0rigasi dengan air memakai spuit logam khusus uga
sering dilakukan. 1khir*akhir ini sebagian dokter lebih memilih suatu alat irigasi
yang biasa digunakan pada kedokteran gigi. $ementara aurikula ditarik ke atas
belakang untuk melurus liang telinga, air dengan suhu tubuh dialirkan dengan arah posterosuperior agar dapat leat di antara massa serumen dengan dinding belakang
liang telinga. amun pada seumlah kasus, sekalipun irigasi telah beberapa kali
dilakukan, pasien masih saa mengeluhkan telinga yang tersumbat dan pada
pemeiksaan masih terdapat sumbat yang besar. Pada kasus demikian, kadang*kadang
dilakukan penghisapan. Forsep aligator tipe !artman uga berguna pada sumbat yang
keras. 'alam melakukan irigasi perlu berhati*hai agar tidak merusak membran
timpani, sebaiknya irigasi tidak dilakukan.
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 3/7
1dakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telinga
untuk aktu singkat. Tetes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak mineral,
hidrogen peroksida, 'ebro3 dan 4erumene3. Pemakaian preparat komersial untuk
angka panang atau yang tidak tepat dapat menimbulkan iritasi kulit atau bahkan
dermatitis kontak.
b. &eratosis obturans dan kolesteatoma pada liang telinga
'ua kondisi yaitu keratosis obturans dan kolesteatoma liang telinga
dapat bermanifestasi sebagai sumbat keratin pada liang telinga. &eratosis obturans
biasanya bilateral dan dapat disertai bronkiektasis dan sinusitis kronis. Pasien datang
dengan keluhan nyeri dan gangguan pendengaran. 5alaupun dapat diamati pelebaran
liang telinga serta hiperplasia dan radang epitel dan subepitel, namun tidak ada erossi
tulang. &ondisi ini diduga disebabkan oleh produksi epitel dan sumbat skuamosa
yang berlebihan atau migrasi epitel yang sah. Terapi yang dianurkan adalah
pengangkutan sumbat dan penanganan proses radang.
&oleostetoma pada liang telinga biasanya unilateral. Pasien mengeluh
nyeri tumpul dan otore intermiten akibat erosi tulang dan infeksi sekunder. $ebagai
penyebab diduga migrasi epitel yang salah dan periotitis timpanomastoidektomi
untuk mencegah berlautnya erosi tulang.
c. 6titis eksterna
0stilah otitis eksterna telah lama dipaki untuk menelaskan seumlah
kondisi. $pektrum infeksi dan radang mencakup bentuk akut atau kronik. 'alam hal
infeksi perlu dipertimbangkan agen bakteri, amur dan irus. 7adang non*infeksi
termasuk pada dermatosis, beberapa diantaranya merupakan kondisi primer yang
langsung menyerang liang telinga. 'hspito telah menegaskan baha perbedaan
antara otitis eksterna yang berasal dari dermatosis dengan otitis eksterna akibat
infeksi tidak selalu elas. $uatu dermatosis dapat menadi terinfeksi setelah beberapa
aktu, sementara pada infeksi kulit dapat teradi reaksi ekematosaterhadap
organisme penyebab. $ekali lagi, anamnesis dan pemeriksaan yang cermat seringkali
akan memberika petunuk ke arah kondisi primernya.
Penekanan disini akan diberikan pada kondisi*kondisi infeksi dan radang
yang paling sering dihadapi dokter. 0nfesi dapat terad sebagai akibat faktor*faktor
predisposisi tertentu sebagai berikut8
9) Perubahan p! kulit kanalis yang biasanya asam menadi basa
2) Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan kelembapan
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 4/7
:) $uatu trauma ringan seringkali karena berenag atau membersihkan telinga
secara berlebihan
Prinsip*prinsip penatalksanaan yang dapat diterapkan pada semua tipe
otitis eksterna antara lain89) Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas dengan berhati*hati
2) Penilaian terhadap sekret, edema dinding kanalis dan membran timpani
bilamana mungkin
:) Pemilihan pengobatan lokal
Infeksi dan Radang akut
a) Furunkulosis (6titis +ksterna $irkumskripta)
&ondisi umum ini terbatas pada bagian telinga kartilaginosa
meatus akustikus eksternus. ;ika pemeriksaan memasukan spekulum ke dalam
kanalis tanpa terlebih dahulu menarik aurikula untuk memeriksa telinga, makainfeksi ini dapat terluputkan. Furunkulosis dimulai dari folikel pilosebaseus dan
biasanya disebabkan oleh Staphyllococcus adau S albus. Pada kasus yang lebih
berat, selulitis pada aringan sekitar dapat meluas melampaui daerah ini. yeri
dapat cukup berat karena terbatasnya ruangan untuk perluasam edema pada
daerah anatomi ini. 1khirnya terbentuk abses, maka pengobatan bergantung
pada ukuran kurunkel dan reaksi aringan sekitar.
b) 6titis +ksterna 'ifusa
0nfeksi ini dikenal uga dengan nama <simmer=s ear>. %iasamya
teradi pada cuaca yang oanas dan lembab, terutama disebabkan oleh kelompok
Pseudomonas dan kadang*kadang uga Staphylociccus albus, +scherichia coli
dan sumber potensial untuk infeksi ini. Gambaran diagnostik antara lain.
9) yeri tekan tragus
2) yeri hebat
:) Pembengkakan sebagian besar dinding kanalis
?) $ekret yang sedikit
@) Pendengaran normal atau sedkit berkurang
A) Tidak adanya partikel amur B) Mungkin ada adenopati regional yang nyeri tekan
$troma yang menutupi tulang pada sepertiga bagian dalam liang
telinga sangat tipis sehingga hanya memungkinkan pembengkakan minimal.
Maka gangguan subektif yang dialami pasien seringkali tidak sebanding dengan
beratnya penyakit yang diamati.
&arena edema dinding kanalis yang sirkumferensial, maka untuk
menempelkan obat pada dinding kanalis seringkali perlu memakai sumbu.
/ntuk itu dapat digunakan gulungan kasa yang kecil, namun kin tersedia pula
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 5/7
produk yang khusus dirancang untuk keperluar tersebut dan umunya lebih
disukai, seperti Popeotoick. Forsep aligator dapat dipakai untuk emmasukan
sumbu telinga yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan solusi telinga yang
dipilih. Tetes telinga sering digunakan adalah 4ortisporin (Polimiksin %,
neomisin, hidrokortison), 4oli*Mycin $ (kolistin, neomisin, hidrokortison),
Pyocydin (polimiksin %, hidrokortison), Co$ol !4 (asam asetat*nonakeus 2D),
hidrokortison), dan 4hloromycetin (kloramfenikol). (%oies, 2"92)
c) 0nfeksi ;amur (6tomikosis)
%eberapa amur dapat menyebabkan reaksi radang pada telinga.
'ua enis amur yang paling sering ditemukan di tempat ini adalah Pityrosforum
dan 1spergillus (1. iger dan 1 flaus). ;amur Pityrosforum dapat hanya
menyebabkan sisik superfisial yang menyerupai ketombe pada kulit kepala, atau
dapat menyertai suatu dermatitis suboroika yang meradang atau dapat menadi
tempat berkembangnya infeksi yang lebih berat seperti furunkel atau perubahan
ekematosa. 'emikian pula halnya amur 1spergillus. ;amur ini kadang*kadang
didapatkan di liang telinga tanpa adanya geala apapu kecuali rasa tersumbat
dalam telinga, atau dapat berupa peradangan yang menyerang epitel kanalis atau
gendang telinga dan menimbulkan geala*geala akut. &dang*kadang dapat uga
ditemukan 4andida albicans.
Pengobatan kembali berupa pembersihan liang telinga denga kasa
ataupun dengan penghisap ataupun penghisap dan terkadang dengan irigasi
ringan yang diikuti pengeringan. Tetes telinga siap beli seperti Co$ol (asam
asetat*nonakueus 2D), 4resylate (m*kresil asetat) dan 6tic 'omeboro (asam
asetat 2D) bermanfaat pada banyak kasus. 1khir*akhir ini makin banyak dipakai
fungisida topikal spesifik seperti preparat yang mengandung nistalin
(Mycostatin, Mycolog) dan klotrimaol (otrimin) yang tidak hanya tersediadalam kemasan tetes ringan. (%oies, 2"92)
d) !erper Eoster otikus (Penyakit 7amsay !unt)
1itan suatu paralisis aah seringali bersama otalgia dan erupsi
hepetik pada bagian*bagian telinga luar dianggap sebagai akibat infeksi irus
pada gangliom genikulatum. esi kulit asikular mungkin hanya terbatas pada
sebagian liang telinga yang mempersarafi olehsuatu cabang sensorik kecil dari
saraf kranialis ketuuh, atau dapat meluas ke aurikula, atau telah menghilang saat
pasien datang ke dokter. &ombinasi geala lainya dapat timbul dengan adanya
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 6/7
keterlibatan progresif serabut*serabut saraf akustikus dan esibularis dari saraf
kedelapan. Pengobatan bersifat asimtomatik, meskipun tak arang diberikan
steroid sistemik untuk paralisis aah, tergantung hasil penguian fungsi saraf.
(%oies, 2"92)
e) Perikondritis
&ondisi ini teradi bila suatu trauma atau radang menyebabkan
efusi serum atau pus diantar lapisan perikondrium dan kartilago tulang luar.
/munya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan yang tidak disengaa pada
pembedahan telinga. 1dakalanya perikonditis teradi setelah suatu memar tanpa
adanya hematom. $uatu furunkel yang tidak memadai pengobatanya merupakan
sumber agen penyebab yang potensial, seperti mikrokokus enis irulen
($tafilokokus), streptokokus, atau Pseudomonas aeruginosa. 'iagnosanya
mudah8 bagian aurikula yang terlibat membengkak, menadi merah, terasa panas
dan sangat nyeri tekan. (%oies, 2"92)
%erikan antibotik paranteral dan pengobatan topikal untuk infeksi
kanalis penyerta. Pilihan obat disesuaikan dengan hasil biakan atau petunuk lain
mengenai organisme yang terlibat. %ila kondisi ini tampaknya meluas dan
terdapat bukti"bukti adanya cairan di baah perikondrium, terdapat indikasi
untuk mengeluarkan cairan. &arena tulang raan tidak memiliki suplai darah
langsung bila dipisahkan dari perikondrium, maka dapat teradi nekrosis tulang
raan. 'engan demikian tulang raan yang nekrosis perlu dieksisi dan drainase
dipertahankan. 1kibat perikondritis dapat teradi deformitas aurikula yang nyata.
(%oies, 2"92)
f) Trauma
aserasi
$eringkali bersikap akibat pasien mengorek*ngorek telinga dengan
ari atau deng suatu alat seperti epit rambut atau klip kertas. aseasi dindingkanalis dapat menyebabkan perdarahan semntarayang membuat pasien cemas,
sehingga ia menghubungi dokter. %iasanya tidak memerlukan pengobatan selain
menghentikan perdarahan. Pasien diminta untung datang kembali guna
memastikan tidak ada perforasi membran timpani. (%oies, 2"92)
aserasi hebat pada aurikula harus dieksplorasi untuk menegtahui
apakah ada kerusakan tulang raan. Tulang raan diperiksa dengan cermat
sebelum dilakukan respirasi plastik pada kulit. uka seperti ini benar*benar
8/19/2019 Mekanisme Dan Patofisiologi Gangguan Fungsi Pendengaran
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-dan-patofisiologi-gangguan-fungsi-pendengaran 7/7
diamati kemungkinan infeksi perikondrium. %erikutya antibiotik profilaktif bila
ada kontaminasi nyata pada luka atau bila tulang raan terpapar. (%oies, 2"92)
Frostbite
Frosbite pada aurikula timbul dengan cepat pada lingkungan
bersuhu rendah dengan angn dingin yang kuat. &arena perubahan yang
perlahan*lahan maka tidak terasa nyeri sampai telinga <memanas> lagi.
1kibatnya tergantung pada dalamnya cedera dan lamanya paparan. 4edera
diduga sebagai akibat kerusakan seluler dan gangguan mikroaskular yang
mengarah ke pada iskemia lokal. (%oies, 2"92)
Pemanasan yang cepat dianurkan sebagai terapi. Telinga yang
terkena harus terguyur dengan air hangat bersuhu antara 9""o F dan 9"o F
sampai terlihat tanda*tanda pencairan. Pasien perlu diberi analgesik deraat
cedera sepenuhnya belum nyata dalam beberapa hari, maka pasien yang
dipulangkan perlu diperiksa lebih lanut dengan teliti. (%oies, 2"92)
!ematoma
$eringkali ditemukan pada pegulat atau petinu. ;ika tidak diobati
dapat berakibat terbentuknya apa yang disebut dengan bunga kol. 'ahulu
dilakukan aspirasi sedrhana pada hematom, namun kini kenbanyakan dokter
menganurkan terapi yang lebih ekstensif dengan insiasi dan drainase kumpulan
darah dalam kondisi steril, diikuti dengan pemanasan balutan tekan khususnya
konka. Terapi paling baik membuat ahitan menembus di atas dental rol atau
materi serupa. Terap paling baik dilakukan segera setelah cedera, sebelum
teradi organisasi hematoma. Para pegulat perlu diingitkan untuk memakai
pelindung kepala, uga oada saat berlatih. (%oies, 2"92)
g) eoplasma
%erbagai lesi kulit termasuk neoplasma dapat ditemukan pada
aurikula dan liang telinga. %erbagai lesi tidak laim pada aderah ini, salah
satunya oeteoma. Merupakan suatu tumor unak pada dinding liang telinga yang
tampak sebagai benolan tunggal, keras, bundar, yang menempel melalui suatu
pedikel tulang yang kecil pada sepertiga bagian dalam (bagian tulang) liang
telinga. Tumor ini perlu dibedakan dengan suatu eksositosis yang lebih laim
diumpai, berupa tonolan bundar dari tulang kanalis yang hipertrofik (biasanya
multiplr dsn bilateral). Penyebab eksositosis tidak sepenuhnya elas-telah
ditemukan baha pertumbuhan ini lebih sering teradi pada orang*orang yang
sering berenag dalam air dingin. (%oies, 2"92)