mekanisme aksi neutrofil pada proses radang akut

Upload: nabila-rizkika

Post on 04-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut

    1/4

  • 7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut

    2/4

    tidak cukup efektif membunuh bakteri. Namun demikian lisosom neutrofil mengandung

    enzim milopeoksidase dan dengan adanya Cl-. Setelah mikroba tersebut tersebut mati

    kemudian akan didegradai oleh asam hidrolasi asam lisosom.

    7. Killing

    Proses membunuh bakteri terjadi melalui generasi spesies racun oksigen (superoksida) yang

    diubah di dalam granul neutrofi. Melalui adanya oksidasi, lisozim dari granul neutrofil dapat

    membentuk lubang di dalam membrane mikroba.

    eksudat itu dapat terjadi setelah proses adhesi, atau setelah netrofil keluar/merebes ke endotel

    Tanda terpenting radang akut adalah terjadinya emigrasi sel radang yang berasal dari darah.

    Pada fase awal yaitu dalam 24 jam pertama, sel yang paling banyak bereaksi ialah sel netrofil

    atau leukosit polimorfonucleus (PMN). Sesudah fase awal yang bisa berlangsung sampai 48

    jam, mulailah sel makrofag dan sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh seperti

    limfosit dan sel plasma bereaksi.

    Lekosit polimorfonukleus berfungsi menelan dan merusak bakteri, komleks imun dan debris

    yang berasal dari jaringan yangnekrotik. Selain itu lekosit juga dapat mengeluarkan enzim

    dan radikal beracun yang dapat menyebabkan makin luasnya reaksi radang atau makin

    banyaknya kerusakan jaringan.

    Radang akut: sakit, kemerahan, panas, bengkak dihubungkan dengan berbagai infeksi

    merupakan hasil peradangan akut.

    - Radang Kronik:

    Ciri yang dijumpai pada radang kronik adalah:

    Infiltrasi sel mononuklear terutama makrofag, limfosit, dan sel plasma.

    Kerusakan sel.

    Penggantian jaringan ikat yang terkena oleh suatu proses yang ditandai oleh proliferasi

    pembuluh darah dan fibrosis.

    sel-sel apa saja yang berperan dalam peradangan dan jelaskan juga fungsi-fungsi dari masing-masing sel

    Netrofil: Fungsinya sebagai faositosis bakteri dan destruksi sel dengan enzim lisosomal.

    - Basofil : Berperan dalam reaksi hipersensitifitas.

    - Eosinofil: Menghasilkan antihistamin dan berperan untuk mencegah reaksi hipersensitifitas.

    - Sel Mast : Mempunyai fingsi mirip basofil dan merupakan sel jaringan ikat yang terletak

    dekat sel darah kecil.

  • 7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut

    3/4

    - Makrofag :

    fungsi endositosis

    pencernaan partikel yang dikelilinginya

    Dominasi PMN jenis neutrofil khas terdapat pada mekanisme jenis inflamasi apa saja?

    Pada radang akut, terutama pada mekanisme fagositosis atau inflamasi akut (eksudat

    purulenta dan eksudat supuratifa). Kerja neutrofil dalam peradangan terutama pada proses

    fagositosis. Dominasi PMN jenis neutrofil yaitu sebanyak 60%, dijumpai pada abses dan

    empiema serta akan mengakibatkan lekositosis. Juga terjadi pada radang akut terutama

    radang akut yang disertai pus, sel nonsegmen ini dapat meningkat hingga 20% atau lebih dari

    seluruh leukosit. Sel PMN ini biasanya berada dalam darah akan tetapi bila ada radang, sel-

    sel ini dapat keluar dari peembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan.

    Granulosit (bahasa Inggris: granulocytes, polymorphonuclear, PMN) adalah sebuah sub-kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Tiga jenis

    granulosit dengan inti sel yang berlainan dikeluarkan oleh sumsum tulang sebagai protein

    komplemen wewenang.

    Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika

    bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati

    dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel

    darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam

    rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang

    mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.

    Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada

    akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan

    mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di

    dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit,

    tergantung kepada lokasi abses.

    Suatu kondisi patologis seperti abses dapat dibedakan menjadi kondisi akut dan kronis, dalam

    hal ini abses yang diawali dengan infeksi bakteri sehingga terjadi karies gigi, jadi absesnya

    disebut abses periapikal. Abses periapikal akut timbul tiba-tiba,di ujung akar dan pulpa gigi

    yang berisi pembuluh darah dan syaraf sudah mati. Bakteri hidup yang menyebabkan infeksiberada di saluran akar dalam jumlah yang sangat banyak, dan menyebar dengan cepat ke ke

    arah ujung akar hingga jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal), dan dapat

    menyebabkan periodontal mengalami peradangan dan timbul rasa sakit yg berat terutama saat

    gigi mengunyah atau ditekan.

    Abses dapat akut atau kronik, bergantung dari jumlah dan agresivitas bakteri penginfeksi dan

    sistem imun pasien. Bila respon imun pasien cukup kuat untuk menahan infeksi bakteri, maka

    abses tidak timbul dalam fase akut namun bertahan dalam kondisi kronik. Meski demikian,

    sewaktu-waktu kondisi ini dapat berubah menjadi akut kembali, dan gigi kembali sakit parah.

    Bila dibiarkan tanpa perawatan,abses dapat meluas ke tulang rahang dan jaringan lunak danmenyebabkan pembengkakan yang cukup besar. Misal gigi molar bawah mengalami abses,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris
  • 7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut

    4/4

    pipi dapat mengalami pembengkakan yang cukup besar, bila dipegang terasa panas, sakit dan

    bisa disertai demam. Terkadang kelenjar limfe yang berdekatan dapat membesar dan terasa

    sakit. Kalau kondisi memburuk (misalnya daya tahan tubuh pasien lemah, dikombinasi

    dengan bakteri yang virulen dan tidak dirawat), bisa terjadi komplikasi yang cukup serius.

    Bakteri dapat menyebar melalui aliran darah ke organ vital, dan dapat terjadi kondisi yang

    disebut Angina Ludwig yang menyebabkan pasien kesulitan bernafas, akibatnya dapatberujung kepada kematian, seperti yang dilaporkan pada beberapa kasus. Hal tersebut adalah

    dampak terburuk, dan belum tentu terjadi pada semua pasien yang mengalami abses

    periapikal.