mekanisme aksi neutrofil pada proses radang akut
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut
1/4
-
7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut
2/4
tidak cukup efektif membunuh bakteri. Namun demikian lisosom neutrofil mengandung
enzim milopeoksidase dan dengan adanya Cl-. Setelah mikroba tersebut tersebut mati
kemudian akan didegradai oleh asam hidrolasi asam lisosom.
7. Killing
Proses membunuh bakteri terjadi melalui generasi spesies racun oksigen (superoksida) yang
diubah di dalam granul neutrofi. Melalui adanya oksidasi, lisozim dari granul neutrofil dapat
membentuk lubang di dalam membrane mikroba.
eksudat itu dapat terjadi setelah proses adhesi, atau setelah netrofil keluar/merebes ke endotel
Tanda terpenting radang akut adalah terjadinya emigrasi sel radang yang berasal dari darah.
Pada fase awal yaitu dalam 24 jam pertama, sel yang paling banyak bereaksi ialah sel netrofil
atau leukosit polimorfonucleus (PMN). Sesudah fase awal yang bisa berlangsung sampai 48
jam, mulailah sel makrofag dan sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh seperti
limfosit dan sel plasma bereaksi.
Lekosit polimorfonukleus berfungsi menelan dan merusak bakteri, komleks imun dan debris
yang berasal dari jaringan yangnekrotik. Selain itu lekosit juga dapat mengeluarkan enzim
dan radikal beracun yang dapat menyebabkan makin luasnya reaksi radang atau makin
banyaknya kerusakan jaringan.
Radang akut: sakit, kemerahan, panas, bengkak dihubungkan dengan berbagai infeksi
merupakan hasil peradangan akut.
- Radang Kronik:
Ciri yang dijumpai pada radang kronik adalah:
Infiltrasi sel mononuklear terutama makrofag, limfosit, dan sel plasma.
Kerusakan sel.
Penggantian jaringan ikat yang terkena oleh suatu proses yang ditandai oleh proliferasi
pembuluh darah dan fibrosis.
sel-sel apa saja yang berperan dalam peradangan dan jelaskan juga fungsi-fungsi dari masing-masing sel
Netrofil: Fungsinya sebagai faositosis bakteri dan destruksi sel dengan enzim lisosomal.
- Basofil : Berperan dalam reaksi hipersensitifitas.
- Eosinofil: Menghasilkan antihistamin dan berperan untuk mencegah reaksi hipersensitifitas.
- Sel Mast : Mempunyai fingsi mirip basofil dan merupakan sel jaringan ikat yang terletak
dekat sel darah kecil.
-
7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut
3/4
- Makrofag :
fungsi endositosis
pencernaan partikel yang dikelilinginya
Dominasi PMN jenis neutrofil khas terdapat pada mekanisme jenis inflamasi apa saja?
Pada radang akut, terutama pada mekanisme fagositosis atau inflamasi akut (eksudat
purulenta dan eksudat supuratifa). Kerja neutrofil dalam peradangan terutama pada proses
fagositosis. Dominasi PMN jenis neutrofil yaitu sebanyak 60%, dijumpai pada abses dan
empiema serta akan mengakibatkan lekositosis. Juga terjadi pada radang akut terutama
radang akut yang disertai pus, sel nonsegmen ini dapat meningkat hingga 20% atau lebih dari
seluruh leukosit. Sel PMN ini biasanya berada dalam darah akan tetapi bila ada radang, sel-
sel ini dapat keluar dari peembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan.
Granulosit (bahasa Inggris: granulocytes, polymorphonuclear, PMN) adalah sebuah sub-kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Tiga jenis
granulosit dengan inti sel yang berlainan dikeluarkan oleh sumsum tulang sebagai protein
komplemen wewenang.
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika
bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati
dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel
darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam
rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang
mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada
akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan
mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di
dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit,
tergantung kepada lokasi abses.
Suatu kondisi patologis seperti abses dapat dibedakan menjadi kondisi akut dan kronis, dalam
hal ini abses yang diawali dengan infeksi bakteri sehingga terjadi karies gigi, jadi absesnya
disebut abses periapikal. Abses periapikal akut timbul tiba-tiba,di ujung akar dan pulpa gigi
yang berisi pembuluh darah dan syaraf sudah mati. Bakteri hidup yang menyebabkan infeksiberada di saluran akar dalam jumlah yang sangat banyak, dan menyebar dengan cepat ke ke
arah ujung akar hingga jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal), dan dapat
menyebabkan periodontal mengalami peradangan dan timbul rasa sakit yg berat terutama saat
gigi mengunyah atau ditekan.
Abses dapat akut atau kronik, bergantung dari jumlah dan agresivitas bakteri penginfeksi dan
sistem imun pasien. Bila respon imun pasien cukup kuat untuk menahan infeksi bakteri, maka
abses tidak timbul dalam fase akut namun bertahan dalam kondisi kronik. Meski demikian,
sewaktu-waktu kondisi ini dapat berubah menjadi akut kembali, dan gigi kembali sakit parah.
Bila dibiarkan tanpa perawatan,abses dapat meluas ke tulang rahang dan jaringan lunak danmenyebabkan pembengkakan yang cukup besar. Misal gigi molar bawah mengalami abses,
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris -
7/30/2019 Mekanisme Aksi Neutrofil Pada Proses Radang Akut
4/4
pipi dapat mengalami pembengkakan yang cukup besar, bila dipegang terasa panas, sakit dan
bisa disertai demam. Terkadang kelenjar limfe yang berdekatan dapat membesar dan terasa
sakit. Kalau kondisi memburuk (misalnya daya tahan tubuh pasien lemah, dikombinasi
dengan bakteri yang virulen dan tidak dirawat), bisa terjadi komplikasi yang cukup serius.
Bakteri dapat menyebar melalui aliran darah ke organ vital, dan dapat terjadi kondisi yang
disebut Angina Ludwig yang menyebabkan pasien kesulitan bernafas, akibatnya dapatberujung kepada kematian, seperti yang dilaporkan pada beberapa kasus. Hal tersebut adalah
dampak terburuk, dan belum tentu terjadi pada semua pasien yang mengalami abses
periapikal.