mekanisasi pertanian

21
MEKANISASI PERTANIAN ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH A. PENDAHULUAN Pengolahan tanah adalah suatu usaha manipulasi kondisi sifat fisik maupun kimia tanah baik langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat diperoleh berbagai kondisi tanah yang baik dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada umumnya pengolahan tanah dilakukan dengan cara memotong, membalikan dan mencacah gumpalan tanah. Dengan demikian pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi tanah yang baik dan siap tanam. Walaupun pengolahan tanah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai suatu ilmu eksakta yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu

Upload: fajar-yulyanto-mdfsmekper-dwasadwalkman

Post on 20-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEKANISASI PERTANIAN

MEKANISASI PERTANIAN

ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH

A. PENDAHULUAN

Pengolahan tanah adalah suatu usaha manipulasi kondisi sifat fisik maupun kimia tanah baik

langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat diperoleh berbagai kondisi tanah yang baik dan

menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada umumnya pengolahan

tanah dilakukan dengan cara memotong, membalikan dan mencacah gumpalan tanah. Dengan

demikian pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi tanah yang baik dan

siap tanam. Walaupun pengolahan tanah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah

mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang

digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai suatu

ilmu eksakta yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang memuaskan yang

tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta

belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah yang khusus untuk berbagai tanaman.

B. TUJUAN PENGOLAHAN TANAH

Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa masalah pengolahan tanah merupakan masalah

yang penting untuk mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Kondisi tanah yang baik

adalah salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman, dan untuk mencapai kondisi tanah yang

baik itu diperlukan alat-alat pertanian. Meskipun masalah utama di dalam pembukaan dan

pengolahan tanah adalah bagaimana agar didapatkan tingkat efisiensi yang optimal.

Walaupun demikian tujuan pengolahan tanah adalah sebagai berikut :

Page 2: MEKANISASI PERTANIAN

1. Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tumbuh benih/bibit.

Tanah yang padat diolah sampai gembur hingga mempercepat infiltrasi air, berkemampuan baik

menahan curah hujan, memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar tanaman.

2. Meningkatkan kecepatan infiltrasi yang selanjutnya akan menurunkan run off dan mengurangi

bahaya erosi.

3. Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.

4. Membenamkan tumbuh-tumbuhan atau seresah yang ada di atas tanah ke dalam tanah

sehingga menambah kesuburan tanah.

5. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan iklim mikro, tempat

tinggal dan terik matahari.

Meskipun demikian pengolahan tanah guna menghasilkan kondisi tanah yang baik untuk

memenuhi persyaratan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan biaya yang rendah, hal ini

dimaksudkan dari pengertian minimal tillage yaitu suatu usaha pengolahan tanah yang minimal

mungkin dibawah kondisi tanah yang ada saat itu. Dikenal juga zero tillage atau tanpa olah tanah

(TOT), yang menurut Buku tahunan ASAE (1973) yaitu suatu prosedur dimana penanaman

dilakukan langsung tanpa persiapan, dan sering disebut dengan istilah bera kimiawi (chemical

fallow).

Ada 3 sistem umum tanpa olah tanah yang dikenal, yaitu :

a. Menanam dilahan tidak dibuka atau lahan rumput poa

b. Menanam pada lahan tanaman penutup seperti misalnya biji-bijian kecil

c. Menanam pada lahan yang tanggul-tanggul atau sisa-sisa tanaman yang lalu terdapat pada

permukaan tanah.

Page 3: MEKANISASI PERTANIAN

Pekerjaan pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan tanah pertama (primer) dan

pengolahan tanah kedua (sekunder). Secara singkat alat pengolahan tanah dapat digolongkan

dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Alat pembuka (Primary Tillage Equipment) pada pngolahan tanah pertama

2. Alat penghancur/penghalus (Secondary Tillage Equipment) pada pengolahan tanah kedua

3. Alat perata dan pembedeng (Finishing Tillage Equipment)

Dengan demikian cara perencanaan pengolahan tanah dengan menggunakan peralatan mekanis

(mesin atau non mesin) dapat digolongkan menjadi :

a. Pengolahan tanah dengan mata bajak diangkat pada akhir pekerjaan

b. Pengolahan tanah dengan mata bajak tidak diangkat.

Bila mata bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk bagian-

bagian tanah dengan istilah sebagai berikut :

1. Alur (Furrow) yaitu bagian tanah yang terkerat berbentuk parit akibat tanahnya terbajak dan

terlempar ke samping

2. Keratan tanah (Furrow Slice) yaitu bagian tanah yang diangkat dan diletakkan ke samping.

3. Alur Balik (Back Furrow) yaitu alur bajakan yang berhadapan satu sama lain

4. Lempengan (Slice) yaitu lempengan tanah yang terbajak dan terlempar ke samping.

5. Alur Gores (Scrath Furrow) yaitu pembajakan dangkal di ujung/akhir petakan sawah yang

digunakan sebagai garis ancar-ancar untuk mengangkat peralatan dan membelok.

6. Kepala Bidang (Head Land) yaitu sepetak tanah yang dibiarkan tidak dibajak pada permulaan

pekerjaan dan akan diselesaikan pada akhir pekerjaan. Petak ini umumnya merupakan bidang

tanah pembelokan traktor.

Page 4: MEKANISASI PERTANIAN

7. Alur Mati (Dead Furrow) yaitu sebidang tanah yang tidak terolah dan umumnya berada di

tengah areal yang dikerjakan.

Ada beberapa cara pengolahan tanah dengan menggunakan alat bajak, antara lain :

1. Sistem Balik Rapat dengan Head Land

2. Sistem berkeliling dengan scrath furrow

3. Dengan head land di dua sisi dan back furrow yang berganti dengan dead furrow

4. Dengan head land di dua sisi dan back furrow terdapat tepat di tengah-tengah lahan

5. Sistem berkeliling berawal dari pusat (tanpa head land) untuk membedakan dengan

berkeliling dari pinggir

6. Sistem loncat kijang tanpa head land

1. C. SISTEM PENGOLAHAN TANAH

1. PENGOLAHAN TANAH PERTAMA (Primery Tillage)

Peralatan yang digunakan oleh petani pada pengolahan tanah primer adalah untuk

memotong, memecah dan membalik tanah sampai kedelaman dari 15 sampai 91 cm.

Alat-alat tersebut yaitu :

a) Bajak Singkal (Mold Board Plow)

Bajak Singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan

sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang berfungsi

memotong dan membalik tanah disebut botton, yang dibangun dari bagian-

Page 5: MEKANISASI PERTANIAN

bagian utama, yaitu : singkal (molg board), pisau (share) dan penahan

samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut dipadukan pada bagian

yang disebut frog. Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui

batang penarik (beam).

Ada 2 macam bajak singkal yang kedua-duanya adalah moldboard type,

yaitu : 1. Single action, yaitu bajak yang hanya dapat memotong dan

melemparkan tanah ke satu arah saja, bajak jenis ini sekarang sudah sangat

jarang dipergunakan. 2. Double action, yaitu bajak yang dapat berubah-ubah

arah pelemparan tanahnya (ke kiri atau ke kanan).

Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau memotong tanah dan

mengarahkan potongan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal.

Singkal akan menerima potongan tanah, karena kelengkungannya maka

potongan tanah akan dibalik dan dipecah. Kelengkungan ini berbeda untuk

kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan

pemecahan tanah yang baik. Penahan samping adalah bagian yang berfungsi

untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, sekaligus

menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian paling banyak

bersinggungan dengan tanah adalah bagian belakang yang disebut tumit

(heel).

Selain bagian tersebut di atas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat

yang disebut pisau pemotong (coulter) yang berfungsi untuk membelah tanah,

tumbuhan atau seresah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong

tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan di atas tanah dapat dibalik

Page 6: MEKANISASI PERTANIAN

dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada 2 bentuk pisau

pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stasionery knife) dan pisau

pemotong berputar (rolling coulter).

Ukuran lebar bajak dinyatakan dalam satuan panjang, dengan mengukur

jarak dari wing sampai penahan samping. Secara teoritis ukuran ini dapat

dianggap sebagai lebar pembajakan atau lebar pemotongan tanah. Tanah yang

berlainan membutuhkan singkal dengan bentuk yang berbeda untuk mencapai

tingkat kehancuran yang sama. Dengan demikian singkal dibagi dalam

beberapa kelas, yaitu bajak untuk lahan dengan tunggul jerami, serba guna

unutk lahan berumput dan bertunggul jerami, tanah hitam, pemecah dan

kecepatan tinggi.

Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping terlihat suatu rongga

atau suction, yang sangat penting untuk mencapai kedalaman atau lebar

potongan bajak dan juga berperanan dalam menstabilkan jalannya bajak.

Besarnya suction ini beragam dari 1/8 – 3/16 inchi, ukuran ini disebut juga

clearance. Dalam operasinya bajak dapat digolongkan atas bajak tarik

(trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik

(mounted moldboard plow).

Singkal adalah bagian bajak yang terletak langsung dibelakang mata bajak

(kejen), merupakan bagian bajak yang terpenting sebab oleh singkal itulah

lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan dilembutkan, bagian ini menerima

potongan tanah dari kejen dan membaliknya.

a) Bajak Piringan (Disk Plow)

Page 7: MEKANISASI PERTANIAN

Bajak piringan diciptakan untuk mengolah tanah dengan kondisi yang sulit

bagi bajak singkal. Piringan dari bajak ini pada saat beroperasi dapat

menggelinding dan berputar, sehingga bukan telapak bajak yang harus

meluncur sehingga diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah

(draff) yang terjadi. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi

dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah

yang lengket pada piringan juga membantu dalam pembalikan potongan

tanah.

Keuntungan menggunakan bajak piringan yaitu :

Dapat bekerja di tanah keras dan kering

Dapat untuk tanah-tanah yang lengket dan berdebu

Dapat untuk tanah-tanah yang kasar, berbatu dan banyak perakaran

Dapat untuk tanah-tanah yang gambut dan berseresah tebal

Dapat untuk pembajakan yang dalam.

Ada tiga jenis bajak piringan yang ditarik dengan traktor, yaitu :

Tipe tarik (trailing) yang terdiri atas tipe regular trailing disk plow, heavy

duty disk plow (pengolah tanah dalam) dan one way disk plow (piring

bajak yang disusun dalam satu gang melalui satu poros)

Tipe hubungan langsung (semi mounted disk plow) yang sering digunakan

pada lahan sempit

Tipe diangkat penuh (integral mounted) karena pada tipe ini seluruh

rangkaian bajak piringan dapat diangkat sepenuhnya oleh sistem hidrolik.

b) Bajak Rotari (Rotary Plow)

Page 8: MEKANISASI PERTANIAN

Bajak rotari mempunyai pisau pemotong (cangkul-cangkul kecil) yang

berputar digerakkan oleh mesin pembantu/tambahan. Bajak ini sering disebut

bajak putar, jenis ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk

pertanaman pada. Ada tiga jenis bajak rotari yang banyak digunakan saat ini,

yaitu :

Tipe tarik dengan mesin tambahan (Pull auxiliary rotary engine),

dilengkapi dengan motor khusus untuk menggerakkan bajak.

Tipe tarik dengan penggerak PTO (Pull power Take Off driven rotary

plow), umumnya alat ini digandengkan dengan traktor, sedangkan tenaga

pemutar bajak menggunakan tenaga dari as PTO.

Tipe kebun bergerak sendiri (Self propeled garden type rotary plow), alat

ini sering terdapat pada traktor tangan (hand tractor)

c) Bajak Brujul (Chisel Plow)

Bajak tipe ini dilengkapi dengan tangkai yang kaku melengkung atau lurus

dengan ujung sekop yang relatif sempit (tajak). Bajak ini seringkali disebut

dengan istilah kultivator dalam dengan tugas yang berat, dan cara kerjanya

tidak seperti bajak singkal atau pun bajak piringan dengan membalik,

memecah tanah, dan membenamkan sisa-sisa tanaman, karena tanah dihancur

dengan pengadukan, tanah tersebut tidak terbalik dan tergemburkan seperti

yang diperoleh dari bajak singkal dan bajak piringan. Oleh sebab itu bajak

brujul sering digunakan untuk memecah dan menggemburkan tanah yang

keras dan kering sebelum diolah dengan bajak singkal atau bajak piringan.

Page 9: MEKANISASI PERTANIAN

Dengan alat ini tanah sedikit banyak diaduk di tempat dengan kedalaman

pembajakan mencapai 45 cm atau batas kedalaman lapisan olah tanah.

Operasi pembrujulan dan pengadukan tanah tidak melemparkan tanah

untuk menutupi seresah secara sempurna sehingga biasa digunakan untuk

pengerjaan tanah dengan mulsa tunggul jerami atau pengolahan tanah di

bawah permukaan, terutama untuk memecah lapisan tanah keras (hardpan)

atau sol bajak (plowsole) yang terdapat dibawah kedalaman pembajakan

biasa.

d) Bajak Bawah Tanah (Subsoil Plow)

Bajak ini lebih kuat dibandingkan dengan bajak brujul karena digunakan

untuk menembus dan mengaduk tanah sampai kedalaman 51-91,5 cm. Pada

umumnya merupakan alat tugas berat yang dirancang untuk beroperasi

dibawah kedalaman pengolahan tanah yang normal serta untuk melonggarkan

tanah guna memperbaiki drainase tanah.

e) Bajak Raksasa (Giant Plow)

Alat ini sesuai dengan namanya berbentuk sangat besar dan dipergunakan

untuk membalik tanah pada kedalaman 100-180 cm. Dengan menggunakan

alat ini tanah yang subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat ke atas

permukaan tanah.

2. PENGOLAHAN TANAH KEDUA (Secondary Tillage)

Pengolahan Tanah kedua dilakukan setelah pembajakan, istilah pengolahan tanah

kedua atau pengolahan tanah sekunder diartikan sebagai pengadukan tanah sampai jeluk

Page 10: MEKANISASI PERTANIAN

yang relatif tidak terlalu dalam. Peralatan pengolahan tanah pertama dapat dipergunakan

untuk pengolahan tanah kedua dengan melakukan beberapa modifikasi.

Tujuan pengolahan tanah kedua adalah sebagai berikut :

a. Untuk memperbaiki pertanian dengan menggemburkan tanah yang lebih baik

b. Untuk mengawetkan lengas tanah

c. Untuk menghancurkan sisa-sisa tanaman yang tertinggal dan mencampurnya

dengan tanah lapisan atas

d. Untuk memecah bongkahan tanah dan sedikit memantapkan lapisan tanah atas,

sehingga menempatkan tanah dalam kondisi lebih baik untuk penyebaran

perkecambahan benih

e. Mempersiapkan kondisi tanah yang siap tanam (guludan, bedengan dll)

f. Membunuh gulma dan mengurangi penguapan terutama tanah bero.

Alat pengolahan tanah kedua yang umumnya digunakan antara lain :

1) Garu (Harrow)

Merupakan peralatan yang dipergunakan untuk meratakan tanah,

memecah bongkahan tanah, mengaduk tanah dan mencegah serta

membinasakan gulma, dan sering juga dipergunakan untuk menutup biji.

i. Garu Piringan (Disk Harrow)

Garu piringan yang digunakan sebelum pembajakan untuk

memotong sisa tanaman yang tertinggal dipermukaan tanah dan

menggemburkan tanah lapisan atas sehingga paliran akan membentuk

hubungan yang lebih baik dengan tapak paliran sehingga mencegah

Page 11: MEKANISASI PERTANIAN

terbentuknya ruang-ruang udara saat paliran dibalik. Penggunaan setelah

pembajakan untuk menggemburkan tanah dan menempatkan tanah dalam

keadaan yang lebih baik bagi benih. Tujuan lain adalah :

Menyiapkan lahan dalam keadaan siap tanam

Pendangiran tanah

Pemberaan

Menutup biji yang disebarkan dengan tanah.

Secara umum garu piringan dibagi atas : 1) garu

piringan tipe tarik (trailing disk harrow), dan 2)

garu piringan tipe angkat (hounted disk harrow).

Sedangkan menurut pemasangannya terbagi

atas : a) garu piringan aksi tunggal, apabila pada

saat memotong tanah hanya melemparkan tanah

ke satu arah, b) garu piringan aksi ganda,

apabila piringan yang didepan berlawanan arah

dengan yang dibelakang dalam melempar tanah,

c) garu offset, apabila garu piringan dipasang

menyamping.

Kedalaman penetrasi ke tanah tergantung pada berbagai hal, yaitu :

ukuran piringan, berat garu, ketajaman piringan, sudut rangkaian piringan,

kemencengan piringan dan sudut penggandengan.

i. Garu Gigi Paku

Page 12: MEKANISASI PERTANIAN

Disebut garu demikian karena gigi garu yang mengaduk tanah

mirip paku-paku yang panjang. Garu ini dikenal sebagai garu pasak, garu

tarikan, garu seksi atau garu penghalus. Kegunaan utama garu ini adalah

untuk mengfhaluskan dan meratakan tanah langsung setelah pembajakan

sampai kedalaman 2 inchi (5,1 cm). Alat ini dapat pula digunakan untuk

mendangir jagung dan kapas serta tanaman lain yang berbaris pada awal

masa pertumbuhannya.

ii. Garu Gigi Pegas

Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang keras

dan mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang

dapat melenting (memegas) apabila mengenai gangguan. Sealain itu untuk

melonggarkan tanah setelah dibajak sebelum penanaman biji-bijian, dan

mempunyai kemampuan yang baik untuk mengendalikan dan membunuh

gulma karena dapat merobek-robek perakaran gulma dan mengangkatnya

kepermukaan tanah.

iii. Garu Rotary

Ada dua macam garu rotary, yaitu : garu rotary cangkul (rotary

hoe harrow) dan garu rotary silang (rotary cross harrow). Garu rotary

cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk

pisau (cangkul kecil) yang dipasang pada as dengan jarak tertentu dan

berputar vertikal, yang disebabkan oleh tarikan traktor. Sedangkan garu

rotary silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan

tanah dan dipasang pada rotor, dan berputar horizontal mengikuti PTO.

Page 13: MEKANISASI PERTANIAN

iv. Garu Spesial

Yang termasuk kedalam garu jenis ini adalah penyiang pemberi

mulsa (weeder mulcher) dan soil surgeon. Weeder mulcher adalah alat

yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa, memecah lapisan

tanah di atas biji yang berkecambah, dan pengendalian dan pemberantasan

gulma saat tanaman baru tumbuh. Soil surgeon adalah alat yang

merupakan susunan pisau berbentuk U yang digunakan untuk memecah

bongkahan-bongkahan tanah di permukaan dan alat untuk meratakan

tanah.

1) Penggilas dan Penggembur Tanah (Land Rollers and Pulverizers)

Merupakan peralatan yang digunakan untuk mempersiapkan lebih

lanjut tanah persemaian. Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda

yang disusun rapat pada satu poros, secara umum dapat digolongkan atas

dua jenis yaitu :

a. Surface Packer, terdiri bermacam-macam, bentuk, antara lain : 1) V Shaped

roller Pulverizers, 2) Kombinasi T shape dan sprocket wheel pulverizers,

3) Flexible sprocket wheel pulverizers

b. Subsurface Packer, terdiri dari 2 macam, yaitu : 1) V Shaped packer dan 2)

Crowfoot roller.

2) Sub Surface Tillage and Field Cultivation

Alat mekanis ini digunakan untuk mengolah dan mengaduk tanah

dibawah permukaan tanpa merubah tanah dibagian permukaan dan sekaligus

dapat untuk penyiangan. Tujuannya adalah mengolah tanah sedemikian rupa,

Page 14: MEKANISASI PERTANIAN

sehingga sisa-sisa tanaman tetap tertinggal di permukaan tanah. Cara

bercocok tanam ini dikenal dengan beberapa istilah yang berbeda-beda

seperti usaha tani tanpa pembajakan, usaha tani sampah, mulsa tunggul

jerami, pengelolaan sisa tanaman, pengolahan bawah permukaan dan

pengolahan tanah minimum. Keuntungan penggunaan alat ini adalah : 1)

meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air, 2) mengurangi

aliran permukaan (run off), 3) mengurangi erosi air atau angin, 4) mengurangi

penguapan air dari permukaan tanah, dan 5) mengurangi pekerjaan

pendangiran untuk membasmi gulma.

Alat ini ada 2 jenis, yaitu :

a. Subsurface tillage sweeps

b. Subsurface tillage rod weeders.