mekanika iii agus 071624
TRANSCRIPT
Teknik sipil untirta
BAB 7
DISTRIBUSI MOMEN
A.Pendahuluan
Cara distribusi momen merupakan salah satu cara menghitung momen – momen di
dalam struktur balok dengan beberapa bentang dengan perletakan menerus atau
portal.cara ini di usulkan pertama kali oleh Prof.hardy cross dari universitas Illinois pada
tahun 1930,dengan artikelnya berjudul “analysis of contionuous frame by disrtibusing fixed
and momens “cara ini bila dibandingkan dengan cara – cara lain yang lebih eksak memeng
tampak sedik kurang teliti,namun karna sederhana,mudah dipahami ,serta relative lebih
mudah untuk di hafakan,maka menjadi sangat popular(sebelum cara matriks yang dihitung
dengan bantuan computer).Di Indonesia,cara ini sudah lama dikenal luas dengan istilah cara
“cross”
B.Prisip Kerja
Pada prinsipnya,cara ini menggunakan keseimbangan momen pada suatu titik
bahul(titik pertemuan batang),dan momen indiakasi terhadap titik bahul
didekatnya,sebagaimana diuraikan sebagai berikut.
Di tinjau sruktur dengan 4 balokyang bertemu pada titik bahul A seperti berikut:
C
Ma
B A D
E
Dengan menganggap bahwa balok-balok tidak mengalami perubahan panjang
maka titik A tidak dapat berpindah tempat ,kecuali hanyaberrotasi saja.
Apabial pada titik A diberikan momen luar ML,a maka titik buhul A akan berrotasi sebesar ѳ
sebagai mana Nampak pada gambar berikut ini:
Mekanika struktur III Page 1
Teknik sipil untirta
Pada rotasi tersebut,semua ujungb batang di A berotasi sama beras sehingga masing
– masing balok menerima momen distribusi yang jumlah besar momennya sama besar
dengan momen luar di A
ML,a =Mab +Mac +Mad+M ae
Momen disrtibusi diujung balok – balok tampak seperti pada gambar berikut ini:
Mac
Mab Mad
Mae
Sesuai dengan uraian pada halaman 65 maka besar momen disrtibusi pada masing – masing
balok sebanding dengan kekeuatan rotasinya,yaitu:
Mekanika struktur III Page 2
Teknik sipil untirta
Mab : Mac : : M ae= Kab : Kac : Kad : K ae
Analisis rotasi di bahul A,batang – batang tersebut ,yaitu batang AB,AC,AD, dan AE berubah
bentuk menjadi sebagai berikut(pada gambar berikut hanya batang AD saja yang di
gambar,3 batang yang lain tidak digambar):
Dari gambar diatas Nampak ,bahwa akibat perubahan sudut sebesar ѳ diujung A
maka diujung lainnya (untuk balok D adalah dibatang D)timbul momen sebesar Mad yaitu:
Mad Mad
dengan memperhatihan gaya kerja diatas ,maka tampak bahwa teori yang diusulkan cross
amatlah sederhana ,dan mudah diikuti.
Dalam praktek,dari langkah diatas terdapat beberapa istilah yang perlu diikuti :
a) Momen luar ,ialah momen dari luar struktur yang berusaha memutar titik buhul
sehingga beerotasi
b) Momen distribusi ,ialah momen diujung – ujung balok yang bertemu diujung titik
buhul tersebut ,sebagai akibat titik buhul tersebut ,sebagai akibat dari titik buhul itu
berotasi , besarnya momen distribusi pada masing – masing balok sebanding dengan
kekakuan masing – masing baloknya,adapun jumlah momen distribusi harus sama
dengan momen luar .
c) Momen induksi,ialah momen yang timbul ujung yang lain dari masing – masing
balok .besarnya momen induksi ini dari setengah momen distribusi yang timbul di
ujung balok yang bertemu di titik bahul.
Mekanika struktur III Page 3
Teknik sipil untirta
C. MOmen Distribusi Kekakuan Batang,factor disrtibusi ,dan momen induksi
Diperhatikan balok dengan perleakan rol – jepit seperti berikut:
Balok dengan bahan reaksi diatas ,untuk menyelesaikannya dijadikan 2 tahap,sebagai
berikut:
1) Tahap 1 :balok dengan sendi perletakan roll akibat momen di A
Akibat momen di A yang mengakibatkan perubahan sudut ѳad,1 maka diujung D juga
terjadi perubahan sudut sebesar ѳad,1 hubungan antara dim omen A ,perubahan sudut
di A dan perubahan sudut di D dapat dihitung dengan cara luas diagram momen
berikut:
Mekanika struktur III Page 4
Teknik sipil untirta
L
Ma
L
ѳad,1
ѳad,1
2) Tahap II.balok dengan sendi perletakanrol dengan momen di D agar perubahan
sudut D menjadi nol lagi
Mekanika struktur III Page 5
Teknik sipil untirta
Md
L
ѳad,2
ѳad,2
tahap I dan tahap II menghasilkan rotasi di D kembali menjadi nol,sehingga :
ѳad,1= ѳad,
Jadi : Md Ma
jadi ,akibat rotasi sebesar ѳ di A maka timbul momen diujung A balok AD sebesar :
αad =αad.1 + αad.2=(Ma)(L/(3.E.I)) –(Md )(L/(6.E.I))
αad =(Ma).(L/(3.E.I)) –(½).(Mda).(L/(6.E.I))
αad=(4/12).(Ma).(L/(E.I)) –(½).(Ma).(L/(E.I))
Mekanika struktur III Page 6
Teknik sipil untirta
αad=(3/12).(Ma).(L/(E.I))
αad=(¼).(Ma).(L/(E.I))
Ma= ѳad.
Ditinjau dari titik buhul tempat bertemunya beberapa balok seperti gambar
diatas .pada gambar tersebut ,tampak bahwa akibat momen luar dititik buhul A ,maka
masing – masing ujung balok di pertemuan tersebut .
Akibat samanya rotasi di sudut A ,maka pada masing – masing ujung balok di A akan timbul
momen masing – masing sebesar :
M1=. untuk balok 1
M2= untuk balok 2
Mekanika struktur III Page 7
Teknik sipil untirta
M3= untuk balok 3
M4= untuk balok 4
Dengan catatan bahwa selalu jumlahnya sama dengan momoen luar ,yaitu:
M1+M2+M3+M4=Mluar
Tampak juga karna perubahan sudutnya sama,maka proporsi besarnya M1,M2,M3 dan M4
harus sebanding dengan nilai EI/L Masing – masing ,atau :
M1:M2:M3:M4 = := := :=
=k1:k2:k3:k4(dimana k+nilai kekakuan rotasi)
Adapun di ujung batang yang lain ,yaitu yang jauh dari titik pertemuan ,timbul momen
sebesar :
M’1 M1
M’2 M2
M’3 M3
M’4 M4
Kesimpulan :
a. Akibat momen luar pada titik bahul (titik petemuan ujung – ujung batang )maka
terjadi momen distribusi ditiap ujung batangnya dan momen dari ujung batang yang
jauh dari titkik buhul (selanjutnya disebut :momen induksi )
b. Momen distribusi pada masing – masing batang ,dengan jumlah semua momen
distribusi sama dengan momen luar (Σ Mdisribusi = M luar)
Mekanika struktur III Page 8
Teknik sipil untirta
c. Factor disrtibusi kepada masing – msing ujung batang ,besarnya sebanding dengan
kekakuan rotasi masing – masing batang (kekakuan=k=EI /L)sehingga masing –
masing untuk ujung batang adealah sebesar :fd,i=k4/( Σ k)
d. Momen induksi pada masing – masing batang besarnya sama dengan minus
setengah momen distribusi (Minduksi = ½ M disrtibusi)
Keadaan khusus:
Apabila ujung balok yang jauh dari titik buhul tidak terjepit,misalnya sendi atau
rol ,seperti pada gambar berikut ,maka kekakuan batang yang bersangkutan besarnya agak
berbeda
Dengan memperhatikan rumus di depan ,tampak bahwa besarnya momen di ujung balok AD
sebesar :
αad,1
Ma= αad,1
Ma= αad,1 . k
Mekanika struktur III Page 9
Teknik sipil untirta
Dimana K =
Atau k sendi =¾.k jepit ada pun momen induksi di ujung batang yang tidak terjepit
besarnya nol.
D.penerapan teori distribusi momen pada balok dengan perletakan menerus
Balok tiga bentang dengan E dan I sama besar seperti pada gambar berikut:
Penyelesaian dilakukan dengan langkah – langkah berikut :
1. Dihitung dulu titik buhul B
2. Dihitung factor distribusi masing – masing batang yang bertemu di titik buhul B
Fd,ba= fd,bc=
3. Dihitung momen luar (biasa di sebut momen primer)pada tahap ini masing –
masing
Mekanika struktur III Page 10
Teknik sipil untirta
balok dianggap terjepit pada kedua pperletakan nya pada hitungan ini,momen
primer adalah momen yang diadakan oleh ujung batang terhadap jepitan di
kanan dan kiri titik buhul .tanda posiif dan negative sesui dengan arah jarum
jam.besarnya momen primer dapat dilihat –pada bab III.E halaman 51 butir 13
4. Dihitung momen distribusi diujung batang yang bertemu di titik buhul B
Md,ba = - fd,ba .(Mp,ba + Mp,bc)
Md,bc = - fd,bc .(Mp,ba + Mp,bc)
5. Dihitung momen induksi di ujung lain batang yang bertemu dititk buhul B
Mi,ab= .Md,ba
Mi,bc= .Md,cb
II.dihitungtitik buhul C
Mekanika struktur III Page 11
Teknik sipil untirta
1. Dihitung “kekekuan”masing – masing batang yang bertemu ditik buhul C
2. Dihitung factor distribusi masing – masing batang yang bertemu dititik buhul C
Fd,ba= fd,bc=
3. Dihitung momen luar (momen primer)pada batang BC dan CB seperti titik
buhul B ,masing – masing balok sianggap terjepit pada dua perletakannya
momen primer batang BC adalah dihitung pada tahap I,sehingga tidak pelu
dihitung lagi .jadi tinggal menghitung momen luar pada batang CD.
4. Hitung momen distribusi diujung batang yang bertemu dititik buhul C
Md,bc = - fd,bc .(Mp,bc + Mp,cd)
Md,cd = - fd,cd .(Mp,bc + Mp,cd)s
Mekanika struktur III Page 12
Teknik sipil untirta
5. Hitung momen induksi diujung batang yang bertemu dititik buhul C
Mi,bc= .Md,cb
Mi,cd= .Md,cd
III.Dihitung titik buhul B (ulangi, putaran kedua)
Pada ulangan ini ,sebagai momen luar(momen primer)adalah momen induksi dari
hitungan langkah ii(karna pada langkah I titik buhul B sudah seimbang)
1. Dihitung “kekakuan “masing – masing batang yang bertemu dititik buhul B
2. Dihitung fakror distribusi masing – masing batang yang bertemu dititik buhul B
3. Dihitung momen luar (momen induksi dari langkah ii)
Mp,bc= .Md,cb
4. Dihitung momen distribusi di ujung batang yang bertemu dititik buhul B
5. Dihitung momen induksi di ujung lain batang yang bertemu dititik buhul B
Keterangan :hitungan no 2 dan no 3 tidak di hitung pada langkah I,sehingga
hitungan pada no 4 dan no 5 saja yang di laksanakan
IV.Dihitung titik buhul C (ulangi putaran ke 2)
1. Dihitung “kekakuan “masing – masing batang yang bertemu dititik
buhul C
2. Dihitung fakror distribusi masing – masing batang yang bertemu dititik
buhul C
3. Dihitung momen luar (momen induksi dari langkah III)
Mp,cb=Mi,cb(Mi,cb adalah momen induksi dari langkah III)
4. Dihitung momen distribusi di ujung batang yang bertemu dititik buhul
C
5. Dihitung momen induksi di ujung lain batang yang bertemu dititik
buhul C
Mekanika struktur III Page 13
Teknik sipil untirta
Keterangan :hitungan no 2 dan no 3 tidak di hitung pada langkah
I,sehingga hitungan pada no 4 dan no 5 saja yang di laksanakan
V.berikutnya dihitung titik buhul B( ulangan putaran ke 3)
IV. berikutnya dihitung titik buhul C( ulangan putaran ke 3)
II.Hitungan tahap akhir
Pada tahap akhir ini analisis hitungan hanya berupa penjumlahan dari semua momen dari
awal sampai akhir (momen luar,momen distribusi dan momen induksi masing – masing
ujung batang dijumlahkan ).hasil penjumlahan ini adalah momen akhir ,yaitu momen yang
terjadi akibat pembebanan (beban luar)
Misalnya akan di hitung Mbc akibat beban di atas:
Langkah II
Dihitung factor disribusi masing – masing balok (disini hanya ada satu titik buhul B)
Mbc =Mp.bc(dari langkah I ) +Md.bc(dari langkah I)+Mi.bc(dari langkah II)+Mb.bc (dari
langkah III)+Mi.bc (dari langkah ke VI)+Mi.bc(dari langkah ke:…)dan seterusnya
Contoh 6.1
Mekanika struktur III Page 14
Teknik sipil untirta
Balook 2 batang dengan tiga perletakan sederhana (sendi – roll)menerima beban terbagi
rata .balok mempunyai E dan I sama sepanjang batang
Langkah I
Dihitung kekakuan balok :
K1 =( ¾) =
K2=( ¾) =
Langkah II
Dihitung faktor distribusi masing – masing balok (disini hanya ada satu titik buhul B)
Langkah ke III
Dihitung momen luar (momen primer)
Pada balok ini,perketakan A dan C karna di tepi tetap berupa sendi dan rol.
Dengan perletakan B karna dititik buhul maka dianggap jepit dulu.rumus
Momen di perletakan jepitnya lihat di bab III.E tipe nomor 8 .halaman 341
Mekanika struktur III Page 15
Teknik sipil untirta
Langkah IV
Dihitung momen distribusi di buhul B
Md.ba = .(31.25 +20) =-5 KNm
Md.ba = .(31.25 +20) =+6.25 KNm
Langkah V
Dihitung momen induksi
Karna ujung yang lain semua berupa sndimaka tidak ada momen onduksi.
Langkah VI
Dijumlah semua momen – momen yang ada
Mab = 0
Mba = 20 +6,25=26,25
Mbc = 20 +6,25=26,25
Mcb =0
Hasilnya digambarkan:
Mab = 0
Mba =31.25 +5=26,25
Mbc = 20 +6,25=26,25
Mcb =0
Hasilnya di gambar :
Mekanika struktur III Page 16
Teknik sipil untirta
Momen di temgah bentang : M1 = .10.52 =31.25 kNm
M2 = .10.42 =20 kNm
Gambar diagram momen kuga dapat di lihat sebagai berikut:
Mekanika struktur III Page 17
Teknik sipil untirta
Mekanika struktur III Page 18