meditasi dalam pandandang anand...

63
MEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Theologi Islam Oleh Dini Listia 102032124623 Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat U I N Syarif Hidayatullah Jakarta 2008

Upload: doannhi

Post on 14-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

MEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Theologi Islam

Oleh

Dini Listia 102032124623

Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

U I N Syarif Hidayatullah Jakarta

2008

Page 2: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang................................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah…………………………………………………………. 7 C. Metode Penelitian …………………………………………………………... 7 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8 E. Sistematika Pembahasan ................................................................................ 9 BAB II BIOGRAFI ANAND KRISHNA ............................................................ 10 A. Riwayat Hidup Anand Krishna ..................................................................... 10 B. Karya-karya Anand Krishna ............................................................. ......... 20

BAB III MEDITASI DAN AGAMA …………….............................................. 24 A. Pengertian Meditasi ...................................................................................... 24 B. Tujuan Meditasi ............................................................................................ 26

C. Meditasi: Pandangan Beberapa Agama......................................................... 31

BAB IV MEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA ................ 39 A. Pengertian Meditasi ........................................................................................ 39 B. Tujuan Meditasi .............................................................................................. 43 C. Manfaat Meditasi ........................................................................................... 56 D. Macam-macam Meditasi ............................................................................... 58 E. Praktik Meditasi ............................................................................................ 60

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 69 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 69 B. Saran-saran ..................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

Page 3: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi kehidupan modern cenderung mendekatkan manusia pada kekuatan di

luar dirinya. Kekuatan tersebut adalah sekumpulan materi yang diusung oleh kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebahagian hidup diukur dari sejauh mana

penguasaan manusia atas materi. Setiap individu cenderung memiliki hasrat untuk

memuaskan kehidupan materialnya. Dalam kondisi tersebut, suasana kompetisi tidak

bisa dihindarkan. Pada kenyataannya, yang menang berujung pada kepuasan, sementara

kondisi yang kalah selalu berujung pada kegelisahan dan keputusasaan hidup.

Tidak hanya itu, kebahagiaan yang diukur oleh pemenuhan hasrat material

terkadang juga luput dari ukuran kepuasaan. Tidak sedikit manusia merasakan

kehampaan di tengah gelimang nikmat materi. Bagi kaum agamawan dan kaum

spiritual, penyebab utama kondisi tersebut adalah kebahagiaan yang tidak bersumber

dari dalam diri manusia sendiri. Kebahagiaan yang dicari dan diperoleh bersumber dari

luar dirinya. Sementara segala sesuatu yang bersumber dari luar dirinya tidak bersifat

permanen. Mereka mencari kebahagiaan abadi dari benda-benda yang tidak abadi.

Tidak sedikit manusia menyadari dirinya ibarat mesin di alam modern. Mereka

beraktivitas dan bertindak layaknya mesin yang telah dirancang sedimikian rupa. Hidup

mereka telah terjadual sesuai tuntutan aktivitas yang memungkinkan untuk memperoleh

kebahagiaan materi. Tujuan utama adalah untuk meraih kebahagiaan. Namun

kebahagiaan yang diperoleh bersifat temporal, sebab diperoleh tidak atas dasar

Page 4: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

kesadaran individu itu sendiri. Mereka memperoleh kebahagiaan dari kondisi hidup

layaknya seorang robot yang memiliki kesadaran.1

Menurut Anand Krishna, semua persoalan tersebut besumber dari ketidasadaran.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup, namun

untuk bebas memilih tersebut diperlukan kesadaran. Memilih atas dasar kesadaran

seperti halnya bertindak dan berperilaku atas dasar kesadaran. Dengan demikian

manusia mengenal dan menemukan jati dirinya, sebab tidak bersandar pada kekuatan di

luar dirinya.2

Banyak di antara manusia yang merasa tidak merasa puas dengan kebahagiaan

yang bersifat materi dan yang mengalami kekalahan dalam persaingan hidup melarikan

diri dari kehidupan dengan stres dan putus asa. Mereka yang telah begelimang nikmat

materi merasa hampa dan stres, sementara yang kalah merasa putus asa dan hendak

melarikan diri dari kehidupan dunia.

Di samping dua hal itu, aneka ragam persoalan juga tidak lepas dari cerita hidup

setiap orang. Beban kerja yang berat, persaingan bisnis yang ketat, lalu lintas yang

padat, ataupun persoalan keluarga yang bikin penat dapat memicu timbulnya stres dan

putus asa. Konsekuensi dari kondisi tersebut adalah munculnya perasaan tertekan,

marah, frustrasi, atau sedih.3

Secara medis, kondisi stres dan putus asa berdampak buruk, merugikan.

Pendekatan medis memiliki alternatif jalan keluar, seperti dengan pengendalian melalui

pertahanan fisik. Pertahanan fisik bisa ditempuh dengan cara meningkatkan kesehatan

(olahraga), menikmati hidup (cukup tidur dan santai), serta merawat diri. Meski

demikian, pendekatan medis tidak cukup menyelesaikan persoalan tersebut, sebab 1 Anand Krishna, Ilmu Medis dan Meditasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 38. 2 Krishna, Ilmu Medis dan Meditasi, h. 39. 3 http://www.srcm.org/centers/as/id/MEDITASI.htm

Page 5: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

tekanan hidup yang bisa memunculkan stres dan putus asa juga tidak lepas dari

persoalan batin dan mental. Karena itu, pendekatan mental juga diperlukan. Dalam

konteks inilah meditasi merupakan alternatif pilihan bagi mereka yang hendak

menyelesaikan persoalan hidup yang menghimpit pikiran, memberikan tekanan,

memunculkan stres dan menghadirkan putus asa.4

Alternatif meditas juga menunjukkan bahwa upaya penyelesaian tersebut

diperlukan sebagai bentuk pencarian hakikat dan inti kehidupan dengan merujuk pada

potensi diri sendiri. Bagi Anand Krishna, meditasi merupakan jalan menuju ke diri

sendiri yang memungkinkan manusia memperoleh kebahagiaan yang bersumber dari

dalam diri. Dengan meditas, seseorang bisa belajar menjalani hidup dengan baik atas

dasar keinginannya sendiri dan mencoba mengatasi masalah yang dihadapi. Apa pun

yang terjadi selalu diterima dan disyukuri. Perasaan inilah yang menimbulkan keinginan

untuk menikmati hidup dari sisi baiknya.

Terdapat kenderungan orang yang mengalami kondisi stres dan putus asa akibat

memisahkan dimensi kehidupan materi dan batin. Menurut Anand Krishna konsep ini

seperti halnya memisahkan antara mind dan body. Meditasi merupakan upaya penyatuan

dua dimensi dalam diri manusia itu. Kembali pada potensi diri sendiri ini juga dilakukan

dalam tradisi “Yoga” yang berarti sebuah bentuk latihan yang dilakukan untuk

mencapai integralitas dan keutuhan ruhani. Potensi diri sendir pada yoga berbentuk

pemaksimalan potensi batin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tradisi yoga

adalah mendengar suara batin yang memuat saripati moral dasar kehidupan, berpikir,

serta merefleksikan suara batin yang memuat inti kehidupan. Sementara langkah utama

yoga adalah mengalihkan diri dari kehidupan temporer menuju kehidupan abadi, di

4 Herbert Benzon dan Miriam Z. Klipper, Respon Relaksasi, (Bandung: Kaifa, 2000), h. 28.

Page 6: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

mana kebahagiaan yang hendak diperoleh tidak bersifat semu, namun mampu

merangkai kebahagiaan materi sekaligus kebahagiaan batin.5

Dengan demikian, meditasi dipandang sebagai upaya mengatasi kekeliruan

dalam cara pandang manusia atas alam kehidupan, seperti terhadap alam modern.

Kekeliruan itu berasal dari cara pandang manusia atas diri, lingkungan, bahkan atas

Tuhannya. Manusia tidak mampu menyeimbangkan elemen-elemen dasar yang

mengitari hidupnya. Lebih jauh manusia tidak mampu lagi menjadikan dimensi spritual

sebagai media untuk memahami kehidupan. Alam modern yang seharusnya

menghadirkan kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan hidup, malah menimbulkan

tekanan, stres dan putus asa yang bisa merugikan kehidupan manusia itu sendiri.

Manusia kini terperangkap dalam dunia citraan meterialistis dan bersifat fisikal.

Segala hal yang berada di balik yang nampak dianggap tidak ada. Penampakan lebih

penting dari kebenaran. Tidak ada waktu bagi manusia untuk merenungkan makna dan

memandang apa yang berada di balik segala yang nampak. Saat itulah, cara pandang

atas kehidupan mesti berubah, jika manusia ingin tetap berjalan harmonis di permukaan

bumi ini.6 Saat itulah manusia membutuhkan metode baru yang mampu mengontrol diri

mereka. Metode itu sendiri tidak lagi diupayakan berasal dari sains dan teknologi yang

terbukti rapuh dalam memayungi realitas hidup manusia.7

Dunia yang didominasi oleh kebudayaan yang berpusat pada materi cenderung

membakar-bakar keinginan. Kecukupan materi, bukan hanya harta, namun juga

kedudukan dan kekuasaan yang dijadikan parameter keberhasilan. Itulah paradigma

dunia modern tentang sukses dan bahagia. Sehingga semangat hidup adalah semangat

5 Budhy Munawar Rachman, Islam Pluralis, (Jakarta: Paramadina, 2001), h. 148-149. 6 Sukidi, New Age: Wisata Spiritual Lintas Agama, (Jakarta: PT. Gramedia, 2001), h. 173. 7 Michael S. Northcott, "Sociological Approaches", dalam, Peter Connolly (ed.), Approaches to Study of Religion, (London: Cassel, 1999), h. 204.

Page 7: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

kerakusan dalam persaingan. Manusia tidak melihat dimensi internal sebagai faktor

terpenting keberhasilan.

Menurut Sri Pannyavaro Mahathera, salah seorang pemikir Buddhisme, sumber

dari kondisi ini adalah ketidakpedulian manusia pada kecenderungan negatif pada

dirinya sendiri. Nafsu keserakahan ada dalam diri setiap orang.8 Keserakahan tak

memiliki batas kepuasan, tidak mengenal pertimbangan, kepedulian, dan saat untuk

berhenti. Nafsu serakah mudah berubah menjadi kebencian dan menjadi benih

kehancuran. Bila suatu saat keserakahan tak mampu memberikan kepuasan sesaat,

kebencian muncul ke permukaan, melahirkan kemarahan, keinginan untuk

menghancurkan, permusuhan, balas dendam, bahkan pembunuhan. Karena itu,

diperlukan upaya untuk mengintropeksi diri, dengan berusaha memasuki relung diri

yang terdalam dengan jalan meditasi.

Meditasi bukan berarti upaya melarikan diri dari kenyataan hidup yang tidak

sesuai harapan individu, melainkan upaya mencari jalan yang lain dari apa yang

biasanya dilalui. Jika modernitas menghadirkan realitas seperti yang tampak di depan

mata, maka meditasi menghadirkan jalan di balik itu. Kalangan yang mengangungkan

meditasi sebagai sebuah jalan menganggap bahwa modernitas telah mengabaikan

universalitas dalam kesadaran kosmis. Pikiran mereka tercarai-berai pada dimensi

tertentu yang bersifat lahiriah. Meditasi merupakan salah satu cara untuk menjawab

beberapa tantangan dan kekacauan modernitas, karena meditasi juag juga memiliki

dimensi spiritualitas, sementara spiritualitas hampir dimiliki setiap agama sebagai

nilainya.

8 Maria Hartiningsih dan Hariadi Saptono, “Renungan dari Mendut”, dalam Harian Kompas, edisi 18 Desember 2005.

Page 8: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Di tengah kondisi ketika manusia menjauh dari kesadaran sejatinya, meditasi

justru mampu menuntun untuk menelusuri kembali tiap lapis kesadaran itu dengan

melakukan perjalanan ke dalam diri untuk mencapai puncak pemekaran potensi diri

manusia. Oleh karena itu, dari beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis akan membahas Meditasi dalam pandangan Anand Krishna, salah satu

tokoh yang akhir-akhir ini mengkampanyekan meditasi. Meditasi yang dimaksud di sini

adalah meditasi yang dimaksudkan dalam karya-karya Anand Krishna.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas muncullah masalah yang akan dibahas dalam skripsi

ini bahwa meditasi adalah salah satu cara untuk mengantisipasi dampak modernitas.

Upaya ini dipakai sebagai pendekatan utama dalam pemikiran Anand Krishna. Adapun

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah meditasi, tujuan dan manfaat

meditasi, macam-macam dan praktik meditasi dalam pandangan Anand Krishna.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Research). dengan

menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah: Atisha-Melampaui

Meditasi, Ilmu Medis & Meditasi, Meditasi & Neo Zen Reiki: Seni Memberdayakan Diri

1, Meditasi & Neo Zen Reiki: Seni Memberdayakan Diri 2, Meditasi & Neo Zen Reiki:

Seni Memberdayakan Diri 3, Renungan Harian, Sehat Dalam Sekejap, Fiqr: Memasuki

Alam Meditasi, dan Soul Quest. Adapun sumber sekunder adalah: Sudirman Tebba,

Page 9: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Meditasi Sufistik, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2004), Herbert Benson M. D & Mirian

Z. Klipper, Respon Relaksasi, Teknik Meditasi Sederhana untuk Mengatsi Tekanan

Hidup, (Bandung: Kaifa, 2000), Sutradharma TJ Sudarman, Menjalani Kehidupan

Budhisme, Confusianisme, dan Taoisme (Jakarta: Sunyata, 1998). Adapun metode

pembahasan menggunakan tiga metode, yakni deskriptif, komparatif, dan analitis.

Ketiganya bersamaan membangun isi skripsi.

Metode deskriptif dimaksudkan untuk melukiskan keadaan objek semata-mata

apa adanya (objektif). Langkah ini diambil sebagai awal yang sangat penting karena ia

adalah dasar bagi penelitian selanjutnya. Sebagai suatu Pemikiran, Meditasi

sebagaimana yang dikemukakan oleh Anand Krishna tentu tidaklah lahir dari ruang

hampa secara sosio-historis, dan kondisi tersebut sekaligus menjadi latar belakang

kemunculan serta motif-motif pemikiran Anand tentang meditasi.

Metode perbandingan diketengahkan untuk melihat pemikiran Anand tentang

meditasi dengan mengurai beberapa pandangan agama sekaligus diletakkan dalam

konteks wacana keberagamaan. Secara dialektis pemikiran Anans tentang meditasi

memiliki hubungan dengan pola-pola keberagamaan maupun praktik lainnya.

Metode analitis dianggap perlu karena menghasilkan penelitian yang bersifat

aposeteriori. Dengan memakai metode ini, diharapkan tersingkap pengaruh pemikiran

Anand tentang meditasi dengan realitas kehidupan keberagamaan di sekitarnya, sikap

dan tanggapannya dalam menatap nilai-nilai keberagamaan yang berlaku pada

zamannya, serta pandangannya terhadap dunia modern. Metode penulisan skripsi ini

mengacu pada pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pandangan Anand

Krishna tentang meditasi. Selain itu tentu saja penelitian ini juga sebagai skripsi untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana di bidang teologi Islam.

E. Sistematika Pembahasan

Mengacu pada metode penelitian di atas, pembahasan dalam penelitian ini

disistematisasikan sebagai berikut. Pembahasan diawali dengan pendahuluan yang

menguraikan argumentasi seputar signifikansi studi ini. Selain itu, dalam pendahuluan

dijelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Selanjutnya, pada Bab II, akan dibahas Riwayat Hidup Anand Krishna dan

karya-karyanya

Pada bab III akan dipaparkan tentang Meditasi dan spiritualitas Agama.

Pembahasan diawali dengan pengertian meditasi, tujuan dan fungsi meditasi secara

umum, serta meditasi dan spiritualitas ; pandangan beberapa agama.

Bab IV merupakan bab pokok dari penelitian, yang berisi tentang pandangan Anand Krishna tentang meditasi, yang meliputi pengertian meditasi Pengertian Meditasi, Tujuan Meditasi, Fungsi dan Manfaat Meditasi, Macam-Macam Meditasi, dan Praktik Meditasi

Bab V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

BIOGRAFI ANAND KRISHNA

Page 11: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

A. Riwayat Hidup Anand Krishna

Anand Krishna (selanjutnya disebut Anand), lahir di kota Solo pada tanggal 1

September 1956, dari seorang ayah bernama Tolaram dan seorang Ibu bernama

Shamibai. Anand merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya yang bernama

Devi, enam belas tahun lebih tua dari Anand.9

Ayah Anand adalah kelahiran Shind, salah satu propinsi di Pakistan, sehingga

Anand Krishna adalah keturunan dari bangsa Shind. Sang ayah, Tolaram, berasal dari

keluarga pegawai negeri dan tuan tanah. Sementara kakek Anand adalah seorang

District Collector untuk sebuah daerah yang bernama Badaain di Shind. Dari segi

pekerjaan, Tolaram merupakan sosok yang mampu mendobrak tradisi keluarga dengan

memasuki dunia bisnis dengan berdagang kecil-kecilan.10 Sebelum Anand lahir,

Tolaram sudah memikirkan untuk memberikan nama Krishna. Nama tersebut

didasarkan atas perhitungan horoskop India yang begitu rumit dengan memperhatikan

detik, dan jam lahir sang anak, yang kemudian diberi nama berawalan “K” yaitu

Krishna.

Peristiwa yang patut dicatat dalam proses kelahiran Anand adalah ketika

Tolaram bertemu dan memberikan bantuan kepada seorang janda yang ditinggal

suaminya karena kecelakaan mobil, sementara janda tersebut harus membiayai enam

orang anaknya. Setelah menerima bantuan, janda tersebut mendoakan kepada Tolaram

9 Anand Krishna, Melampaui Kelahiran dan Kematian : Reinkarnas hidu tak pernah berakhir. (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998) h.14 10 Anand Krishna, Soul Quest: Pengemberaan Jiwa, dari Kematian menuju Keabadian, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2004) h. 4-5.

Page 12: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

bahwa ia akan akan memiliki seorang Putra yang akan lahir di tengah-tengah keluarga,

dan akan membawa tanda dipunggungnya dalam bentuk tanda Shiva.11

Ketika Anand lahir dan menangis, orang-orang disekelilingnya pun gembira

bahkan ada yang berteriak dengan keras dengan ungkapan “bayi laki-laki, seorang bayi

laki-laki..!”. Tolaram pun datang sambil berlari-lari. Sebagaimana ramalan seorang

perempuan janda yang pernah di bantu olehnya, Anand lahir ke dunia dengan memiliki

tanda yang berwarna putih di punggungnya. Tanda yang dimaksud adalah Trisula Shiva,

yang dalam pandangan orang Hindu simbol tersebut memrupakan simbol kekuasaan

Tuhan akan masa lalu, masa kini dan masa depan. Dalam pandangan seorang Muslim,

tanda itu jelas berbentuk Bulan Sabit dan Bintang. Tanda itu adalah bukti kelemahan,

keanggunan dan kemurahan Allah. Tolaram tidak mempersalahkan perbedaan tersebut,

karena Allah tidak berbeda dengan Shiva. Bedanya hanya seperti memanggil satu orang

dengan nama yang berbeda.

Semasa kecil, Tolaram sering menyanyikan Sufi Kalaam, lagu-agu persembahan

mistik Sindhi, Shah Abdul Latif, seorang Sufi besar yang dipuja-pujanya yang tidak

pernah memandang perbedaan satu jalan dengan jalan yang lainnya, karena semua jalan

dengan jalan lainnya, sama-sama menuju kebenaran. Saat usia Anand 3 tahun, ia

seringkali diberi buku-buku bergambar oleh Ibu Naniek. Bagi keluarga Anand, Ibu

Naniek adalah Guru, karena telah mengajarkan bahasa Indonesia kepada Ibu dan Kakak

perempuannya.12

Saat Anand berusia 4-5 tahun ini, keluarga Anand bermukim di Solo, tepatnya di

jalan Coyudon di sebuah rumah toko dengan penataan ruang bawah dijadikan toko,

11 Krishna, Soul Quest, h.14-15 12 Krishna, Soul Quest, h.21-22

Page 13: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

sementara ruang atas dijadikan tempat tinggal. Di ruang atas inilah Anand sering

bermain sendirian dan membolak-balik koleksi buku ayahnya.

Saat berusia 6-7 tahunan, Anand untuk pertama kalinya menyaksikan

kematian nenek dari pihak Ayah. Neneknya meninggal di rumah dalam keadaan tenang

dan seluruh keluarga berkumpul mengelilingi ranjangnya. Pada hari itu juga jasadnya

diperabukan ke tepi Bengawan Solo yang sudah dipersiapkan tumpukkan kayu bakar,

kemudian diletakkan di atas tumpukkan kayu lalu dibakar. Sesekali Anand menengok

kebelakang untuk melihat kobaran api yang menghanguskan tubuh neneknya yang

sudah tidak berdaya.13 Ayah Anand mengundang seorang biarawan Budha dan seorang

muslim untuk membacakan do’a, lalu ada doa-doa itu dibacakan menurut tradisi Sindhi.

Anand memasuki bangku sekolah (waktu itu masih SR-Sekolah Rakyat) pada

usia yang kelima di tahun 1961. Namun karena situasi yang sangat genting dengan

pemberontakan G/30/S/PKI pada tahun 1965, ia belajar di Indonesia hanya empat

tahun, karena waktu peristiwa itu. Saat usianya sembilan tahun, ia terpaksa

meninggalkan Indonesia bersama Ayahnya ke India. Selama belajar di India, Anand

dapat menyelesaikan pendidikan secara cepat, dan pada usia empat belas (14) tahun

telah dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya sampai lulus dari SMA (Sekolah

Menengah Atas).14

13 Krishna, Melampaui Kelahiran dan Kematian, h. 40 14 Selama belajar di India, Anand seringkali mengalami lompatan kelas, sehingga Anand terhitung sangat cepat dalam menyelesaikan pendidikannya sampai SMA. Di India, karena Anand berbadan tinggi besar maka langsung naik kekelas VII Yunior High School di Lucknow, negara bagian utara Pradesh. Hal ini atas saran dokter yang juga om-nya yang cukup terkenal di Kota Babaratna. Bahwasannya bila Anand masuk kelas V maka akan mengalami mentally down (turun mental), karena anak-anak dikelas V ukuran badannya setengah dari badan Anand.kemudian untuk mendongkrak pengetahuan Anand, om-nya tersebut mengusulkan untuk mengundang guru les. Dari bulan November 1965-Mei 1966 Anand belajar bahasa, sejarah India dan lain-lain.akhirnya pada bulan mei tahun 1966, atas`saran guru les, Anand memasuki kelas VII hanya dengan diuji tanpa mengikutsertakan raport sekolah sebelumnya. Dikelas VII Anand mempunyai nilai yang amat baik sehingga naik tingkat langsung ke kelas IX, melompati satu tingkat.

Page 14: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Selama belajar di sekolah, Anand termasuk anak yang tekun membaca buku

pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang ditugaskan gurunya disekolah,

sehingga pulang sekolah ia tidak perlu belajar lagi. Setelah pulang sekolah, Anand

menghabiskan waktunya dengan membaca buku-buku spiritual koleksi ayahnya serta

membaca novel. Dengan ketekunan tersebut, ia bisa memasuki Universitas pada usia 15

tahun, tepatnya tahun 1971, pada jurusan kedokteran, di salah satu Universitas di India.

Namun hanya enam bulan Anand kuliah, ia keluar dan kembali ke Indonesia.

Sewaktu di India, Anand bertemu dan berguru dengan seorang mistikus sufi

Sheikh Baba yang juga penjual (atau dengan sebutan lain: tukang) es balok. Sheikh

Baba mengantarkan Anand berkenalan dengan dunia tasawuf pada usia yang masih

belia. Perkenalan Anand dengan Sheikh Baba melalui Nagma, keponakan Sheikh yang

membantu berjualan es balok.15 Melalui Sheikh Baba inilah Anand mengenal latihan-

latihan Sufi, mengenal Jalaludin Rumi, seorang mistik sufi pengarang Matsnawi.16

Melalui Sheikh Baba pula, Anand mengenal Islam.17 Pada usia 15 tahun, Anand

mendalami ajaran Yesus secara serius dan sering ke Gereja, baik Katolik maupun

Protestan.18 Ia pun mengenal dan memahami beberapa ajaran Agama.

Sejak tahun 1973, Anand, yang waktu itu berusia 17 tahun, aktif dalam

organisasi masyarakat pada Yayasan Sri Satya Sai milik Sri Satya Sai Baba. Menurut

penuturan Anand, Sai Baba berbeda dengan Sheikh Baba yang memerkenalkannya

dengan dunia tasawuf. Sai Baba adalah guru spiritual Anand. Sai Baba sangat terkenal

karena mukjizat-mukjizatnya dan pemenuhan kebutuhan masyarakat bawah, seperti

15 Anand Krishna, 99 Nama bagi Orang Modern (Jakarta : Gramedia, 1999) h. 8 16 Anand Krishna, Matsnawi, Bersama Jalaludin Rumi Menggapai Langit Biru tak Berbingkai (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), h.3 17 Di sampaikan Anand Krishna dalam Diskusi Klub Kajian Agama (KKA) Paramdina di Hotel Reagent pada tanggal 22 september 2000. 18 Anand Krishna, Sabda pencerahan, Ulasan Khotbah Yesus di atas Bukit bagi Orang Modern, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998) h. 4

Page 15: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

sekolah dan politekhnik, bahkan sampai rumah sakit dan perguruan tinggi. Pengikut Sai

Baba lebih dari 100 juta, baik yang berbeda di India maupun yang di luar India.19 Anand

menjadikan Sai Baba sebagai guru spiritual karena ia tertarik dengan ajaran cinta dan

kasih.20

Semasa di India, Anand sebenarnya tidak pernah mendengar tentang Sai Baba.

Anand tertarik dengan Sai Baba karena mengkonfirmasi keyakinannya tentang cinta

kasih. Pada tahun 1975, Anand pergi ke India bertemu dengan Sai Baba. Semenjak itu,

sepulang dari India, Anand lebih apresiatif terhadapnya, dan mulai aktif di

organisasinya di Indonesia sampai posisi Sekretaris Nasional. Selama 11-12 tahun

lamanya Anand aktif dan total di organisasi tersebut dan mengundurkan diri pada tahun

1986. Meskipun aktif di Yayasan Sai Baba, Anand tidak menutup kehadiran guru-guru

yang lain, termasuk Krishna Mukti (yang bertemu di Southerland, Swiss dan India),

Antony de Mello (yang bertemu di India) dan lain sebagainya. Sai Baba pula yang

memperkenalkan dan mengajarkan Anand tentang Meditasi.

Di usia ke-21 (1977), Anand melangsungkan pernikahan dengan Rani dan

selang dua tahun dikaruniai anak laki-laki yang bernama Prashant. Prashant mempunyai

adik perempuan yang hanya berbeda satu tahun bernama Pooja. Sejak umur lima tahun,

anak-anak ini diberi kesempatan oleh Anand untuk memperoleh pendidikan dasar di

sekolah Baba.21 Setelah menikah, Anand pergi ke Jepang untuk bekerja sambil belajar.

Di negeri Jepang ini Anand mengenal sekaligus mendalami ajaran Tao teh Ching.22

Anand tinggal di Jepang sampai tahun 1979.

19 Anand Krishna, Seni Memberdayakan Diri I : Meditasi untuk Management Stres dan Neo Zen Reiki untuk Kesehatan jasmani dan Rohani (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1999), h. 10 20 Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 10 21 Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 13 22 Indrawati, Tao dalam Tao the Cing ( Suatu kajian atas Penafsiran Anand Krishna), (IAIN Syahid Jakarta : Skripsi, 2001) h. 8-9

Page 16: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Setelah dari Jepang, Anand pergi ke Amerika untuk menyelesaikan dan

memperoleh gelar MBA dari Pasific Southern University di kota Hawai. Dengan modal

gelar MBA, Anand berkutat dalam dunia bisnis modern sebagai marketing Director

(Sainth Group of Companies, Indonesia, tahun 1979-1986) CEO (D’Jar Inc, USA tahun

1986-1989) dan Director/Shareholder (Svarna Artha Interbuana, Jakarta, 1989-1991).23

klimak dari karir pekerjaannya, setelah bekerja selama 19 tahun, dari juru ketik sebuah

perusahaan yang hanya memiliki dua staf hingga menjadi direktur pemasaran pada

perusahaan besar. Anand mendirikan pabrik garmen, pakaian jadi untuk di ekspor ke

Bekasi. Belum sampai setahun, Anand terkena penyakit Leukimia, Kanker Darah.

Penyakit tersebut disebabkan terlalu capek, keletihan dan kesehatan yang terabaikan,

atau dalam bahasa Anand sendiri, yaitu Interfensi keberadaan, bahasa lain dari takdir.

Penyakit yang diderita Anand ini termasuk penyakit yang berbahaya dan kemudian

menjadi sejarah tersendiri bagi kehidupannya, di mana ia nyaris putus asa dengan

penyakit tersebut.

Sebetulnya Anand mulai merasa terserang penyakit sejak sekitar bulan Oktober

hingga November 1990, namun ia tetap tidak mau ke dokter. Penyakit Anand terdeteksi

oleh dokter pada bulan Maret 1991, ketika ia terjatuh di kamar mandi saat menggosok

gigi. Sejak itu Anand mesti berurusan dengan rumah sakit. Anand kekurangan sel-sel

darah merah dan harus segera ditransfusi darah segar. Penyakit ini merupakan keanehan

bagi Anand, karena enam bulan yang lalu ia menjadi donor darah. Namun sejak 5-6

bulan terakhir Anand merasa lesu, cepat capek, dan itu tidak begitu dirasa dan

diperhatikan. Anand berurusan dengan rumah sakit selama beberapa bulan, namun tidak

ada kemajuan dari penyakitnya.

23 Diambil dari setiap Cover buku Anand Krishna terbitan Gramedia Pustaka

Page 17: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Anand mencari jalan lain dengan mencari mukjizat agar sembuh dari

penyakitnya meskipun kemungkinan kecil. Bersama sang istri dan seorang sahabat dari

kalangan organisasi Sai, Anand berangkat ke India untuk menemui Sri Satya Sai Baba

yang merupakan guru spiritualnya. Namun Sai Baba tidak menemui Anand sama sekali.

Dengan penuh keyakinan, setelah Baba mengatakan kepada anaknya bahwa ‘Ayahmu

tidak sakit’, Anand merasa Baba sudah menyembuhkannya. Anand pun kembali ke

Indonesia. Setelah sampai di Indonesia, karena persoalan menumpuk baik dari

perusahaan maupun keluarga, Anand yang pada awalnya menikmati kehidupan tenang

selama satu bulan, penyakitnya kambuh kembali sehingga sempat berpikir untuk bunuh

diri. Anand kembali ke India untuk menemui Sang Guru. Meski demikian, Sang Guru

tetap tidak mau menemuinya. Akhirnya Anand pergi ke kota Bangalore, India Selatan.

Di Bangalore, Anand bertemu dengan Bapak Shastry, seorang mistikus yang

juga menguasai astrologi kuno berdasarkan lontar-lontar yang ia miliki. Anand

mapointment (petunjuk atau janji) dari “Buku Kehidupan” yang dibacakannya, bahwa

yang menyembuhkan penyakitnya adalah dirinya sendiri. Hasilnya tetap nihil,

penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Anand pun pergi ke berbagai negara, hingga ke

dukun dan paranormal. Ia mencari ketenangan dengan mengunjungi tempat-tempat

ibadah (Gereja, Mesjid, Wihara, Candi, dan tempat-tempat ibadah lainnya) yang pada

akhirnya menuntunnya bertemu dengan Lama, seorang Bikshu (Bikku) dari pegunungan

Himalaya di Leh (laddakh-India) yang kebetulan mengunjungi Daratan India. Sang

Lama menawarkan kepada Anand untuk menuju ke Leh. Anand menuju ke Leh

menemui Sang Bikshu tersebut. Di Leh inilah Anand menemui kehidupannya dan

sembuh dari penyakitnya yang mematikan. Kesembuhan ini terjadi tepatnya pada bulan

Page 18: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

november 1991.24 Proses penyembuhan penyakit inilah yang menjadi inspirasi untuk

menekuni meditasi. Setelah sembuh, Anand kemudian berkonsentrasi untuk mendirikan

Padepokan Anand Ashram di kantornya jalan Sunter Mas Barat II-E, Blok H-10/1

Jakarta-14350. Tempat inilah yang kemudian beralih fungsi menjadi tempat pelatihan

meditasi.

Untuk menelusuri dan memahami pemikiran Anand bukanlah hal yang mudah,

karena dalam menyampaikan pemikirannya, ia cenderung mengalir, bahkan tidak

nampak teori yang melandasi pemikirannya. Namun, dalam buku-buku yang ditulis

olehnya, dapat ditemukaan satu hal yang selalu menjadi pembahasaannya yaitu tentang

meditasi. Meditasi inilah yang dapat dibaca dan dianalisa serta dipraktikan dari apa

yang disampaikan oleh Anand.

Lebih jauh harus dirujuk pula dari latar belakang kehidupan dan orang-orang

yang mempengaruhi pemikiran Anand. Ia selalu mengalami pengalaman spiritual,

bahkan sejak dalam kandungan sampai ia menderita penyakit Leukimia. Penyakit

Leukimia inilah yang menjadi pelajaran sekaligus renungan serta perubahan besar

dalam dirinya. Oleh karena itu, secara umum, pemikiran Anand sangat dipengaruhi oleh

perjalanan spiritual dalam hidupnya.

Pemikiran Anand juga dipengaruhi oleh beberapa orang yang sangat dekat

dalam hidupnya, di antaranya Ibu Naniek, seorang yang sejak usia belia mengingatkan

dan mengajarkan Anand tentang semua pelajaran kehidupan di masa lalu serta

memberikan buku-buku dan komik. Melalui buku dan komik itulah Anand mempelajari

legenda Jawa yang diinspirasi oleh cerita besar Ramayana dan Mahabarata dari India.

24 Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 3-40

Page 19: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Anand juga belajar Injil bergambar yang saat Anand masih belia tidak terlalu banyak

buku tentang nabi-nabi Muslim dan tokoh-tokohnya.

Kedua adalah Sheikh Baba, seorang penjual es balok yang juga seorang sufi.

Sheikh Babalah yang mengantarkan Anand berkenalan dengan dunai tasawuf pada usia

yang masih belia. Melalui Baba inilah Anand mengenal latihan-latihan Sufi dan

mengenal Jalaludin Rumi. Ketiga adalah Sri Satya Sai Baba saat ia aktif di organisasi

masyarakat Yayasan Sri Satya Sai milik Sri satya Sai Baba. Baginya, Sai Baba adalah

guru spiritual. Ia terkenal karena mukjizat-mukjizatnya dan pemenuhan kebutuhan

masyarakat bawah, seperti sekolah dan politeknik, bahkan sampai rumah sakit dan

perguruan tinggi. Anand menjadikan Baba sebagai guru spiritual karena tertarik dengan

ajaran cinta dan kasih. Melalui perkenalan dengan Baba, Anand mempelajari meditasi

yang selanjutnya dikembangkannya

Ketiga orang di atas sangat mempengaruhi pemikiran Anand dalam mempelajari

dan mengembangkan meditasi. Selain ketiga orang tersebut, patut juga di catat beberapa

orang yang bersentuhan secara spiritual dengan Anand, yaitu Krishna Mukti, Antony de

Mello, Bapak Shastry. Melaui Bapak Shastry, Anand mendapatkan apointment

(petunjuk atau janji) dari “Buku Kehidupan” yang dibacakannya, yang ketika Anand

menderita Leukimia Bapak Shastry inilah yang mengatakan bahwa menyembuhkan

penyakitnya adalah diri Anand sendiri. Pernyataan inilah yang direnunginya dan

membawa keyakinan akan kesembuhan penyakitnya. Perjalanan dan perjumpaan

dengan beberapa tokoh serta ragam tradisi yang ditemui membuatnya mencapai

kematangan berpikir seperti saat ini.

Pengalaman dan perjalanan yang panjang membentuk konstruksi pemikiran

Anand yang didirikan atas dasar perbedaan agama yang tidak dapat dihindari. Sejak

Page 20: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

kecil ia telah diajarakan untuk menerima perbedaan dari kedua orang tuanya serta tradisi

dan pertemuannya dengan beberapa tokoh. Pengalaman meditasi yang diperoleh Anand

dari berbagai guru juga memberi sumbangan atas bangunan pemikiran tersebut.

Meditasi inilah yang kemudian ia kembangkan dengan memadukan tradis-tradisi yang

ia temukan dari berbagai agama dan negara.

B. Karya-Karya Anand Krishna

Karya-karya Anand berawal ketika ia sering memberikan ceramah-ceramah

tentang kesadaran, baik di dalam maupun di luar negeri. Ceramah-ceramah tersebut

direkam dan menghasilkan beberapa buah kaset. Dari ceramah-ceramah tersebut

banyak usulan dan harapan dari banyak pihak terutama yang sering mendengar

ceramah-ceramahnya, agar ceramah-ceramahnya dibukukan. Anand kemudian

menyetujui usulan tersebut, dengan syarat isi buku tersebut tidak diedit isinya dan harus

sama dengan isi rekaman ceramahnya. Dari terbitan buku pertama, banyak sekali orang

yang berminat terhadap buku tersebut. Banyaknya permintaan untuk menerbitkan buku-

bukunya, menjadikan pihak PT. Gramedia Pustaka menawarkan untuk bekerja sama

dalam penerbitan, termasuk juga dalam hal penjualannya. Sampai disinilah Anand

kemudian secara produktif menulis buku.

Dalam setiap penulisan buku-bukunya, Anand tidak pernah memikirkan terlebih dahulu apa yang akan ditulis untuk bukunya, semuanya mengalir begitu saja. Anand sering mengemukakan bahwa dalam setiap penulisan buku-bukunya tak pernah terpikirkan hal-hal yang bersifat komersial apalagi untuk mencari popularitas. Tidak ada satu pun buku yang ditulisnya berdasarkan pesanan atau desakan pihak penerbit. Anand menulis buku mengalir saja, dan apa yang saat itu ada dipikirannya maka saat itu pula langsung menulis. Dalam karya-karyanya, Anand juga nampaknya tidak diawali oleh salah satu metodologi ilmiah.

Karya-karya Anand Krishna berupa buku telah berjumlah lebih dari 100 buah

dengan jumlah buku yang terkait dengan sipiritualitas berjumlah lebih dari 50 buku.

Sebahagian dari karya-karya tersebut, Anand memiliki perhatian untuk membahas

meditasi, baik secara teoritis maupun praktis. Namun dari karya-karya yang ada, Anand

Page 21: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

lebih banyak membahas meditasi dalam kerangka praktis, atau tuntunan untuk

melakukan meditasi25. Secara umum terdapat beberapa buku yang secara spesifik

membahas tentang meditasi, yaitu :

1. Seni Memberdayakan Diri 1 : Meditasi & Neo Zen Reiki.

Buku ini merupakan buku panduan pertama tentang Seni memberdayakan diri,

yang berisi tentang tuntunan untuk melakukan meditasi. Dalam buku ini,

Anand memadukan meditasi dengan Neo Zen Reiki. Neo Zen Reiki

merupakan penemuan Sensei Usui yang sudah diimprovisasi dan

dikembangkan setelah terapan intensif dan penggalian lebih jauh dari berbagai

manuskrip kuno dalam bahasa Sansekerta.

2. Seni Memberdayakan Diri 2 : Meditasi untuk Peningkatan Kesadaran.

Buku ini merupakan buku panduan kedua tentang seni memberdayakan diri,

yang membahas tentang meditasi. Sebagai buku panduan kedua, buku ini

merupakan kelanjutan dari buku yang pertama yang membahas tentang

tuntunan untuk melakukan meditasi. Kelebihan dari buku yang kedua ini

adalah merupakan tuntunan lebih lanjut tentang tekhnik meditasi yang

diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan memajamklan konsentrasi,

sehingga meditasi dapat tercapai secara maksimal.

3. Seni Memberdayakan Diri 3: Athisa, Melampaui Meditasi untuk Hidup

Meditatif.

Buku ini merupakan buku panduang ketiga tentang seni memberdayakan diri

yang membahas tentang meditasi. Sebagai buku panduan ketiga, buku ini

merupakan kelanjutan dari buku panduan yang pertama dan kedua, sekaligus

25 http://www.akcbali.org/tulisan/Radar230407.htm

Page 22: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

sebagai penyempurna dari kedua buku diatas. Kelebihan dari buku ketiga ini

adalah merupakan panduan dan tuntunan untuk dapat melakukan meditasi

secara maksimal. Akan tetapi tidak cukup sekedar melakukan meditasi,

melainkan praktik meditasi tersebut harus berimbas kepada praktik

klehidupan. Sehingga seorang yang melakukan praktik meditasi, maka dalam

kehidupannya akan nampak sebagai seorang yang meditative, yang pada

akhirnya meditasi dapat dijadikan sebagai gaya hidup.

4. Renungan Harian: Sarana Penunjang Meditasi.

Dalam buku ini, Anand lebih banyak membahas tentang fenomena kehidupan

yang patut menjadi renungan bahkan menjadi pelajaran dan dapat menjadi

sumber inspirasi untuk melakukan meditasi. Buku ini mengurai tuntutan

meditasi yang bersumber fenomena kehidupan yang telah diamati dan

renungkan. Renungan inilah yang kemudian dijadikan sebagai sarana

penunjang meditasi.

5. Ilmu Medis & Meditasi.

Buku ini merupakan buku yang membahas beberapa prinsip- prinsip dasar

tentang meditasi. Di samping itu buku ini membahas tentang ilmu medis yang

terkait dengan teori dan tekhnik meditasi. Dalam buku ini, Anand melakukan

dialog dengan Dr. B. Setiawan yang membahas tentang meditasi dalam

tinjauan medis. Lebih jauh, buku ini menguraikan tentang kesesuaian pralktik

meditasi dalam tinjauan ilmu Medis.

6. Fiqr , Memasuki Alam Meditasi Lewat Gerbang Sufi

Dalam buku ini dikemukakan bahwa ditengah aksi kekerasan yang terjadi di

berbagai belahan dunia, semakin mengantarkan ajaran sufi menjadi sangat

Page 23: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

relevan. Lewat buku ini, Anand mengajak berenang dalam kolam kasih, dan

memasuki pencerahan para sufi melalui proses Takhali (pembersihan diri),

Tahalli (pembenahan diri), dan Tajalli (pencerahan). Lebih jauh buku ini

membahas tahap-tahap meditasi melalui proses pencerahan sufi tersebut.

Page 24: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

BAB III

MEDITASI DAN AGAMA

A. Pengertian Meditasi

Meditasi seringkali dipakai bergantian dengan kontemplasi.26 Meditasi

dipandang sebagai tahap persiapan untuk meraih tingkat kontemplasi. Meditasi

melibatkan konsentrasi dan memfokuskan kesadaran pada satu titik, atau symbol-simbol

tertentu. Meditasi terkait dengan agama, sedang kontemplasi terkait dengan hal yang

lebih umum. Meditasi berasal dari bahasa latin Meditari, yang berarti refleksi atau

konsentrasi. Sedang kontempalasi itu diambil dari bahasa latin Cum, yang berarti With

dan Templum yang berarti ruang atau tempat kontemplasi. Kontemplasi merupakan

kondisi spiritual yang mengarah kepada praktek asketisme. Hal ini didapati dari budaya

Yudaisme, Kristen dan Islam.

Meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Hal

yang senada juga dikemukakan oleh Moeslim Dalid dari Yayasan Krishnamurti

Indonesia, yang mendefinisikan meditasi sebagai suatu cara, metode, dan latihan yang

dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.27

Perlu diperhatikan, dalam melakukan meditasi setiap orang akan memiliki

pengalaman yang unik, dan tidak ada keseragaman. Setiap orang akan mengalami

pengalaman yang berbeda tergantung potensi diri yang dimiliki sang meditator.

Meditasi juga dapat dipahami sebagai suatu aktivitas yang mengakibatkan

hubungan erat sang meditator dengan Tuhan ; meditasi pada yang abstrak, tidak

berbentuk, dan tidak bernama. Karena Yang Tertinggi tidak mempunyai bentuk dan 26 Winston L King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief) The Encyclopedia of Religion, Vol. 9 (New York : Mac Millan Library Reference USA), h. 325 27 Sudirman Tebba, Meditasi Sufistik, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2004), h. 11

Page 25: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

tidak mempunyai nama, tidak juga mempunyai kwalitas atau lambang-lambang. Oleh

karena itu, satu hal yang penting adalah bahwa Tuhan hanya bisa dirasakan dengan

kehadirannya, dan kehadirannya tersebut yang coba untuk dirasakan selama meditasi.

Dalam meditasi, sang meditator juga dapat merasakan lahirnya suatu cahaya.

Lahirnya cahaya di dalam hati adalah konsep yang paling abstrak yang dapat diterima,

yang tidak mempunyai bentuk, tidak mempunyai bahan-bahan, dan tidak mempunyai

berat. Jadi itulah sebagai titik permulaan, setelah meditasi berlangsung khusu dan lebih

khusu, maka akan terungkap setiap diri dari dalam diri pelaku meditasi. Dan pasti ada

saatnya, pada suatu ketika akan mendapat pengalaman yang sangat berharga, seperti

dalam bentuk mempunyai suatu persangkaan tentang sesuatu, bukan karena pernah

melihatnya atau merabanya tetapi karena sudah merasakannya, dan pengalaman

tersebut akan sangat sukar untuk dipahami.28

Penting untuk diperhatikan, bahwa banyak orang melakukan meditasi, tapi

banyak dari mereka tidak tahu apa yang sedang berlangsung dalam sistem selama

meditasi, karena mereka tidak memperhatikan untuk apa ini terjadi. Seseorang harus

siap siaga untuk sebuah transmisi dan tindakannya menurut sistem. Baru kesenangan

atas meditasi yang sesungguhnya dimulai. Apakah seseorang mempunyai pengalaman

atau tidak, transmisi akan bekerja dan melengkapi tugasnya. Tetapi kegembiraan yang

sesungguhnya datang adalah saat mengetahui apa yang telah diperoleh.29

B. Tujuan Meditasi

Di zaman modern saat ini, yang sarat dengan tantangan eksistensi kemanusiaan

banyak orang yang masih mencari makna hidupnya, yaitu suatu kehidupan yang sesuai

28 Diurai dan disedrhanakan dari www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm 29 www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm

Page 26: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

dengan fitrah manusia dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak dapat dipungkiri,

bahwa banyak manusia terjebak dengan permainan kehidupan dunia semata yang pada

akhirnya mengantarkan kepada suatu ruang kosong dalam kehidupan. Kehidupan

ekonomi mereka makmur, akan tetapi benyak diantara mereka yang merasa hidupnya

hampa.30

Di era modern ini, banyak manusia mengalami problem yang akut, seperti

kehilangan identitas diri dan teralienasi dari dirnya sendiri. Kemodernan telah menyeret

manusia dalam kehidupan material matematis yang dangkal dan kering sehingga timbul

kegersangan, kalau tidak kekeringan, dalam kehidupan manusia. Manusia modern

diarahkan kepada pemenuhan kehidupan materiil dengan hitungan matematis, semua

tingkah laku dan perbuatan dihitung dengan untung brugi. Orientasi manusia dalam

kehidupan modern ini diarahkan sedemikian rupa bahwa hidup ini adalah pemenuhan

kepuasan materi an sich, tidak lebih dari itu.31

Manusia modern dicekoki dengan berbagai iming-iming bahwa kepuasan hanya

diperoleh setelah memiliki hal-hal yang bersifat materi. Dengan keterpenuhan atas hal-

hal tersebut seakan-akan kebahagaian serta-merta dapat diraih dan dinikmati.

Penciptaan image disebar lewat berbagai jalur yang mampu menyentuh segala penjuru

kehidupan manusia dari kamar tidur, rumah, perkampungan, ruas-ruas jalan sampai

perkantoran dan kembali ke rumah lagi – sehingga kalau bisa manusia bermimpi pun

memimpikan hal itu. Gaya hidup direkayasa sedemikian rupa dengan pesan “inilah

hidup masa kini”, “inilah citra manusia modern”, dan slogan-slogan lain lain yang

30 www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm 31 www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm

Page 27: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

murni pemenuhan kebutuhan hidup yang materailistik semata. Sehingga yang terjadi

pada manusia modern saat ini adalah suatu sikap kehampaan.32

Untuk mengatasi hidup yang hampa ini, banyak orang yang menempuh jalan

untuk melakukan meditasi. Meditasi merupakan suatu proses, dimana setiap orang akan

menjalankannya untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai, yaitu suatu tujuan

yang sudah ditetapkan sebelumnya atau sudah dikodratkan.

Meditasi merupakan aktivitas yang paling penting, kalau orang ingin membuat

disiplin diri atas dirinya sendiri. Karena pada awalnya hal ini akan memungkinkan

terjadinya disiplin mental, kemudian hal ini akan memungkinkan terjadinya disiplin

fisik, mengatur kehidupan, memberi ketentraman di dalamnya, menghasilkan disiplin

mental yang lebih besar dan lebih besar, lalu menghasilkan dukungan terhadap diri

seseorang , semacam perputaran yang menopang diri untuk membuat tujuan dapat

dicapai. Oleh karena itu tanpa sedikit kedisiplinan tujuan tidak dapat dicapai. Jadi suatu

tujuan memungkinkan untuk dicapai selama mempunyai kedisiplinan diri.33

Jika tidak ada disiplin mental, maka disiplin fisik tidak dapat terjadi. Itulah

mengapa bermeditasi. Untuk memperoleh pengaturan terhadap pikiran, membuatnya

menjadi disiplin, membuatnya memungkinkan bagi seseorang untuk menggunakan

pikiran kemanapun memilihnya, biasanya dalam bentuk proses berikut ; -

menggunakan pikiran, tidak menggunakan pikiran, dan selanjutnya menggunakan

pikiran kembali - dengan demikian mencapai 100 % kekuatan pikiran, sehingga

memungkinkan apa yang sudah dijanjikan dari suatu meditasi akan menjadi mahir

dalam hal apapun yang dikerjakannya.34

32 www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm 33 www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm 34 diurai dan disedrhanakan dari www.srcm.org/centers/as/id/meditasi.htm

Page 28: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Ketika orang melakukan meditasi, maka terdapat beberapa tujuan yang ingin

diraihnya. Tujuan meditasi sendiri bermaca-macam, tergantung pada masing-masing

orang yang melakukannya. Akan tetapi, secara umum dapat dirumuskan bahwa tujuan

melakukan meditasi adalah

1. Mencari makna hidup. Hal ini dilakukan, karena dengan meditasi setiap

orang akan dapat merenungkan proses kehidupan sehingga mampu menjadi

refleksi untuk memaknai kehidupan. Tujuan yang pertama ini merupakan

tujuan yang yang cukup berat untuk diraih. Oleh karena itu, meditasi harus

dilakukan secara terus menerus dan dengan penuh kesungguhan. Tujuan

yang pertama ini lebih diarahkan untuk menjawab rasa dan kondisi

kehampaan dalam kehidupan manusia.

2. Mecari ketenangan pikiran dan perasaan. Dengan mencapai ketenangan

pikiran dan perasaan, orang akan terhindar dari penyakit-penyakit yang

muncul dari gangguan jiwa, seperti stres. Sehingga bisa hidup sehat dan

bahagia.35 Tujuan yang kedua ini, secara praktis lebih diarahkan untuk

menjawab beberpa kebutuhan fisik yang sering mengganggu aktivitas

kehidupan manusia, sehingga manusia dapat menajalankan kehidupannya

lebih memiliki masa depan.

Dalam agama Budha, apapun alirannya, semua meditasi memiliki tujuan yang

sama, yaitu untuk mancapai Nibbana. Hal ini dikarenakan, tidak seorang pun dapat

mencapai Nibbana atau keselamatan tanpa mengembangkan pikiran memalui

meditasi.36 Di samping itu, menurut ajaran Budha, pelatihan-pelatihan meditasi akan

35 Tebba, Meditasi Sufistik, h. 11-12 36 Sri Dhammananda, Keyakinan Ummat Budha, (Jakarta : Yayasan Penerbit Karaniya, 2002), h. 256

Page 29: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

membantu seseorang menyadari dan mengalami keutuhan-diri total (perfected

selflessness) yang menyebabkan hilangnya kesedihan dan menuju suatu keadaan

damai.37

Secara praktis, meditasi juga memiliki manfaat dan berfungsi terhadap

kesehatan. Berbagai eksperimen memperlihatkan, sebagaimana penelitian yang

dilakukan oleh Herbert Benson M.D dan Miriam Z. Klipper bahwa selama melakukan

meditasi terdapat penurunan nyata konsumsi oksigen tubuh. Setiap sel menggunakan

energi yang ada dalam bahan makanan dengan membakar sari-sari makanan secara

perlahan-lahan. Agar dapat membakar bahan tersebut, sel biasanya memanfaatkan

oksigen yang diangkut melalui aliran darah. Jumlah metabolisme tunggal dari setiap sel

yang menggunakan oksigen merupakan jumlah konsumsi oksigen, total tubuh.

Perubahan fisiologis utama yang dikaitkan dengan meditasi adalah penurunan laju

metabolisme. Penurunan metabolisme semacam itu, yang disebut hipometabolisme,

merupakan keadaan tenang. Sehingga dengan bermeditasi akan menyebabkan

pengurangan penggunaan sumber energi tubuh.38

Meditasi adalah sebuah pelatihan yang menggunakan pikiran untuk tujuan

mengatur pikiran dengan usaha manusia. Mungkin akan timbul pertanyaan, jika pikiran

seseorang dapat secara otomatis mengatur sendiri, mengapa harus bermeditasi ?.

Seluruh tujuan meditasi adalah untuk mengadakan pemutaran dari kenyataan hidup ini

bahwa pikiran adalah master/tuan setiap orang. Setiap diri harus menjadi tuan atas

pikirannya. Hanya sebatas ini, maka tugas selanjutnya adalah hanya membalikkannya

saja. Pikiran harus diatur, dan ini dapat dimungkinkan hanya dengan disiplin awal yang

digunakan untuk meditasi. Ini berarti bahwa sedikit kedisiplinan adalah hal pertama 37 Herbert Benson M.D & Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi: Teknik Meditasi Sederhana untuk Mengatsi Tekanan Hidup, terj : Nurhasan (Bandung : Kaifa, 2000), h.125 38 Benson M.D & Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi, h. 104-105.

Page 30: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

yang dibutuhkan untuk menghasilkan disiplin yang lebih besar dan yang paling besar.

Jadi adanya sedikit kedisiplinan ini lah yang dibutuhkan, pertama secara fisik bahwa

sedikit kedisiplinan digunakan untuk meditasi dulu. Secara mental sedikit kedisiplinan

digunakan untuk mencoba meditasi terhadap apa yang harus dimeditasikan.

Selanjutnya, orang yang terlatih melakukan meditasi, maka akan dapat mengetahui apa

yang akan dilakukannya kedepan.

Page 31: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

C. Meditasi: Pandangan Beberapa Agama

Hampir dapat dipastikan bahwa meditasi memiliki relasi yang sangat kuat

dengan meditasi. Bahkan lebih jauh dapat dikemukakan bahwa meditasi tidak dapat

dipisahkan dari aspek spritualitas, dan dapat menjadi implementasi dari spiritualitas

agama. Artinya bahwa meditasi dapat menjadi wujud dari spiritualitas agama. Sampai

disini yang menjadi titik temu untuk menjelaskan meditasi dan spiritualitas adalah

agama itu sendiri. Hal ini dapat dijelaskan antara lain dengan mengemukakan bahwa

meditasi terdapat dalam berbagai agama dan budaya. Setiap agama dapat dipastikan

memiliki dimensi spiritualitas, meskipun dengan cara dan praktik yang berbeda-beda.

Berikut akan diurai pandangan beberapa agama tentang meditasi dan spiritualitas :

a. Islam

Dalam Islam, meditasi diajarkan dan sangat terkait dengan dunia tasawuf. Jika

diidentifikasi secara serius, maka ada beberapa kegiatan spiritual yang dapat

dikategorikan sebagai sebagai praktek meditasi dalam tasawuf, antara lain :

muraqabah, muhasabah, wirid, tafakur, dzikir, do’a. ‘uzlah, dan i’tikaf.39 Untuk

memahami lebih lanjut tentang kegiatan-kegiatan spiritual ini, berikut akan diurai

penjelasannya:

a. Muraqabah ; konsentrasi penuh waspada dengan segenap kekuatan jiwa,

pikiran dan imajinasi serta pemeriksaan yang dengannya sang hamba

mengawasi dirinya sendiri secara cermat. Selama muraqabah berlangsung,

sang mengamati bagaimana Allah mewujud dengan jelas dalam kosmos dan

dalam dirinya sendiri. Muraqabah ada kaitannnya dengan mujahadah, yaitu

39 Tebba, Meditasi Sufistik, h. 12

Page 32: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

perjuangan dan upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai

kecenderungan jiwa rendah.

b. Muhasabah ; analisis terus menerus terhadap hati berikut keadaannya yang

selalu berubah. Selama muhasabah, orang yang merenung pun memeriksa

gerakan hati yang paling tersembunyi dan rahasia. Dengan kata lain, dia

menghisab dirinya sendiri tanpa menunggu hari kebangkitan diakhirat kelak.

c. Wirid ; latihan spiritual denagn menyebut nama-nama Tuhan, biasanya Al-

Asma al-Husna, yang jumlahnya 99 nama. Wirid juga adalah tafakur,

mengerjakan shalat sunat, membaca al-Quran, zikir dan do’a. Dalam tarekat,

pengamalan wirid melahirkan transformasi batin secara bertahap. Namun

kadar transformasi spiritual ini tergantung pada rahmat Tuhan dan juga pada

kesucian niat serta ketulusan.

d. Tafakur ; merenungkan ciptaan Allah SWT, kekuasaannya yang nyata dan

tersembunyi serta kebesarannya diseluruh langit dan bumi. Tafakur sebaiknya

dilakukan setiap hari, terutama pada tengah malam. Karena saat tengah malam

adalah saat yang paling baik, lengang, jernih dan tepat untuk penyucian jiwa.

Selain istilah tafakur, dalam tasawuf juga ada istilah tadzakur. Kedua istilah

ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa kedua

istilah tersebut berarti perenungan. Sementara perbedaannya adalah, menurut

sebagian ulama, tafakur merupakan cara tadzakur, sedangkan tadzakur adalah

wujud nyata tafakur itu sendiri.

e. Dzikir ; berarti mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah dengan

mengulang-ulang salah satu namanya atau kalimat keagungannya. Dzikir yang

Page 33: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

hakiki adalah sebuah keadaan spiritual di mana seseorang yang mengingat

Alla memusatkan segenap kekuatan fisik dan spiritualnya kepada Allah,

sehingga seluruh wujudnya bisa bersatudengan yang Maha Mutlak.

f. Do’a ; berarti permintaan atau permohonan. Yang dimaksud adalah

permohonan manusia kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan

keselamatan di akhirat. Kebaikan di dunia adalah kesehatan, kemakmuran,

pengetahuan dan kedudukan yang tinggi serta terhindar dari musibah. Sesang

keselamatan diakhirat adalah masuk surga dan terhindar dari api neraka. Doa

merupakan kesempatan yang dimiliki manusia untuk mencurahklan keinginan

hationya kepada Tuhan, menyatakan kerinduan, ketakutan dan kebutuhan

manusia kepada Tuhan.

g. Uzlah ; berarti mengasingkan diri. Yang dimaksud dalam hal ini adalah

mengasingkan diri dari pergaulan dengan masyarakat untuk menghindari

maksiat dan kejahatan serta melatih jiwa dengan melakukan ibadah, dzikir,

doa dan tafakur tentang kebesaran Allah dalam mendekatkan diri kepada-Nya.

h. I’tikaf ; berdiam diri atau melazimkan sesuatu yang baik atau buruk. Akan

tetapi, i’tikaf yang dimaksud dalam konteks meditasi adalah berdiam diri di

dalam mesjid dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.40

Meditasi dan kontemplasi terkait dengan tradisi Islam Ortodoks, khususnya

tradisi sufistik yang bertujuan untuk menghadirkan kondisi kesatuan antara hamba

dengan Tuhan melalui proses transendensi diri. Meditasi juga sering dikaitkan dengan

40 Tebba, Meditasi Sufistik, h.12-16

Page 34: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

praktik zikir.41 Kegiatan-kegiatan spiritual sebagaimana telah dikemukakan di atas,

dalam Islam khususnya dunia tasawuf dapat dikatakan sebagai bentuk-betuk meditasi.

Dengan demikian, meditasi dapat diidentikkan sebagai suatu kegiatan spiritual. Dalam

praktik sufisme (tasawuf), suatu aliran mistisisme Islam, meditasi juga dapat

menimbulkan pengalaman transendental.42

b. Budha

Meditasi merupakan salah satu tahapan dalam Budhisme untuk pengembangan

diri, sehingga bisa mencapai pencerahan dengan kebijaksanaan yang tinggi di dalam

dharma dan hidup secara bahagia. Kegiatan meditasi selalu dilakukan oleh ummat

Budha dari berbagai aliran Budhisme yang ada, khususnya pada saat melakukan puja

bhakti. Meskipun metode atau tahapan meditasi sebagaimana yang diajarkan oleh sang

Budha telah mengalami berbagai perkembangan. Sesuai kebudayaan masing-masing

negara dan aliran Budhisme yang di anut.43

Di antara aliran dalam agama Budha terdapat aliran aliran Theravada. Aliran ini

juga memiliki konsep dan tata cara melakukan meditasi sebagai upaya pendakiann

spiritual. Dalam aliran Theravada metode meditasinya menggunakan 2 (dua) latihan,

yang diajarkan oleh Sang Budha, yaitu Samatha dan Vipassana.44 Karena dalam

meditasi tanpa Samatha dan Vipassana, tidak ada kebersihan batin, karena untuk

bahagia mencapai nibbana batin harus bersih dan bebas dari noda-noda kotoran, maka

antara Samatha dan Vipassana terkait antara keduanya.45 Dua metode yang digunakan

41 King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief), The Encyclopedia of Religion, h. 327. 42 King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief), The Encyclopedia of Religion, h. 327 43 Sutradharma TJ Sudarman, Menjalani Kehidupan Budhisme, Confusianisme, dan Taoisme (Jakarta: Sunyata, 1998), h. 80 44 Sutradharma TJ Sudarman, Menjalani Kehidupan Budhisme, Confusianisme, dan Taoisme, h. 90 45 Natani, Indahnya Meditasi, (Jakarta : Yayasan Kusalayani, 1995), h.8

Page 35: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

dalam latihan meditasi, yaitu: pertama, Samantha Bhavana: menditasi pengembangan

ketenangan batin; kedua, Vipassana Bhavana: meditasi pengembangan pandangan

terang.46

c. Yudaisme

Meditasi merupakan gagasan sentral dan otoritas tradisi Yahudi. Tradisi ini biasa

ditemukan dalam Mishnah dan Talmud. Meditasi dalam perspektif Yahudi ini

dipengaruhi oleh Gnostisisme dan Helenisme, yang merujuk kepada mistisime

Heikhalot. Meditasi juga merujuk pada tradisi Hasidic, bersumber dari pengaruh dari

fiosof Yahudi bernama Philo Judaeus. Dalam kontemplasi ala Hasidic transendensi

ketuhanan diraih dengan menjadikan obyek kontemplasi berupa Shekhinah atau

semangat ketuhanan. Tuhan hanya bisa dikontemplasi atau direnungi secara langsung

dengan menempatkan sebagai tujuan dunia. Kontemplasi dalam tradisi yahudi itu

dengan menempatkan jarak antara hamba dengan Tuhan. Dan jarak tersebut merupakan

kesatuan yang erat antara Tuhan dengan hamba.47

Dalam tradisi Yahudi, meditasi juga terkait dengan tindakan asketis yang

mengarah pada praktik kontemplasi yang dilakukan oleh jiwa (soul) melalui tujuh

tahapan menuju karakter perilaku yang baik. Kondisi tersebut dipandang sebagai

pengalaman mistik seseorang yang mendengar dan melihat secara langsung kepada

Tuhannya. Meski demikian, tidak ada bentuk kesatuan mistik di dalam kondisi tersebut,

sebab Tuhan hanya bersifat meliputu segalanya atau yang lain (wholly other).48

d. Kristen 46 Oka Diputhera, et al., Kuliah Agama Budaha untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta : Yasadari, 1997), h. 98 47 King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief), The Encyclopedia of Religion, h. 325 48 King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief), The Encyclopedia of Religion, h. 325

Page 36: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Meditasi dan kontemplasi merupakan lingkaran monastik yang dianggap sebagai

tingkatan tertinggi dalam tradisi Kristen. Dalam agama Kristen, tradisi meditasi dan

kontempalssi dipengaruhi oleh literatur Hermetic dan filsafat Neo-platonisme. Buku-

buku Hermetic mengetengahkan tema tentang kesatuan mistik yang mengarah kepada

pengetahuan tentang Tuhan. Sementara plotinus menggambarkan empat tahap dalam

memperoleh pengetahuan ilahiah : 1) tahap keutamaan; 2) perkembangan pemikiran

yang melampaui persepsi indrawi; 3) trasendesnsi pikiran dalam meraih kesatuan; 4)

bersatu dengan yang satu.

Dalam tradisi kristen juga dikenal 3 tahap meditasi : 1) menempatkan subyek

(diri) dalam kehadiran Tuhan, 2) menyembah sesuatu diluar kehadiran Tuhan, sebagai

wasilah, dan 3) membayangkan segala sesuatu ini sebagai kehidupan Yesus. Menurut

Ignatius Loyola (1495-1956), salah seorang pendiri Jesuit, yang menggagas praktek

meditasi secara progresif, ia menganggap bahwa meditasi tidak bisa diwakili oleh

orang lain, melainkan harus keterlibatan subyek secara langsung. Caranya adalah

subyek itu harus membayangkan gambaran tertentu seperti kebangkitan Yesus.49

e. Taoisme

Taoisme-satu dari sistem filosofis berpengaruh dalam sejarah dan pemikiran

Cina- bermula pada abad keenam SM, melalui Chuang Tzu yang mengelaborasi ajaran

Lao Tzu mengemukakan konsep Taoisme dan memberikan penakanan kuat pada

individu. Untuk memparktekkan Taoisme, menurut Chuang Tzu, berarti “menganggap

yang fundamental sebagai esensi, menggangap berbagai hal sebagai yang tidak halus,

menganggap akumulasi sebagai kekurangan, dan mendiami sendiri dalam keheningan

49 King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade (ed. in Chief), The Encyclopedia of Religion, h. 326

Page 37: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

yang spiritual dan akal. Melelui ketenangan pikiran, dalam hal ini juga termasuk praktik

meditasi, seseorang mencapai keserasian dengan alam dan kemudian dengan Tao yang

tunggal. Chuang Tzu mengatakan bahwa berdiam diri dalam keheningan dengan jiwa

dan akal berarti melaupakan segalanya.50

Di samping agama, dari aspek kebudayaan juga dapat ditemukan Praktik

meditasi, seperti dalam kebudayaan Shamanisme. Shamanisme merupakan salah satu

bentuk mistisisme, yaitu kidung atau lagu yang disuarakan oleh seorang Shaman, atau

orang suci, menimbulkan perasaan “terasuki” atau ndadi (trance). Shamanisme

dipraktikan bersama-sama dengan agama-agama suku di Amerika Utara dan Selatan,

Indonesia, Afrika, Siberia dan Jepang.51 Selain Shamanisme, tidak menutup

kemungkinan masih banyak kebudayaan lain di dunia yang juga mempraktekkan

meditasi, baik sebagai ritual semata atau menjadi proses pendakian spiritual.

Dengan memperhatikan dan menganalisa beberapa praktek keagamaan dan

kebudayaan sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat dikemukakan bahwa meditasi

dan spiritualitas, atau meditasi sebagai upaya spiritual ditemukan dalam beberapa

agama dan budaya.

50 Benson M.D & Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi, h. 148-149 51 Benson M.D & Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi, 151

Page 38: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

BAB IV

MEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA

A. Pengertian Meditasi

Pandangan tentang meditasi dalam pemikiran Anand Krishna terkait dengan

tradisi sufistik dan spiritualitas. Hal ini disebabkan perjalanan hidup Anand yang sarat

dengan pengalaman sufistik dan dunia spiritual serta intensitas pertemuannya dengan

tokoh-tokoh dan guru-guru spiritualnya. Secara khusus, ia mempelajari berbagai macam

aliran dan ajaran beberapa agama seperti pemikiran Jalaludin Rumi, seorang tokoh Sufi

besar yang sangat berpengaruh dalam tradisi sufi di dunia Islam.

Menurut Anand, meditas terkait dengan proses pembersihan diri (cleansing)

yang bisa dilihat dari sudut pandang tradisi sufisme Islam seperti proses takhalli, atau

pembersihan jiwa. Metode ini, bagi Anand, sering dilupakan oleh berbagai agama.54

Atas dasar itu, proses pembersihan diri dikaitkan dengan tahap-tahap meditasi

menurut para sufi, yakni takhali, tahalli, tajalli.

Pertama, takhalli atau tahap pembersihan. Tahap ini adalah pembersihan

pikiran. Hasilnya adalah pikiran menjadi bersih, tidak kotor, jinak, tidak liar, tenang dan

tidak bergejolak. Pikiran yang demikian sesungguhnya sudah bukan pikiran lagi. Ia

sudah mengalami proses daur ulang dan berubah menjadi kesadaran.

Kedua, tahalli atau tahap pembenahan. Anand menyebutnya dengan tahap

pembentukan ulang (creation of new mind). Ketiga, tajalli atau tahap pencerahan.

Inilah tahap terakhir di mana pelaku meditasi bisa memilih duduk diam, hening atau

54 Wawancara Anand Krisna, yang dimuat dalam Majalah Panjimas, September 2003, No 16, h. 33

Page 39: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

berdansa dan menari untuk mengungkapkan ketenangan dan kebahagiaan55. Sangat jelas

pengaruh sufi mewarnai pemikiran meditasi Anand. Berbagai buku yang ditulisnya

tentang tuntunan parktik meditasi sangat kental dipengaruhi dan diwarnai tradisi sufi

melalui spiritualitas. Dalam konteks ini, meditasi bukanlah suatu kegiatan yang instan,

melainkan sebuah proses dengan tahao-tahap tertentu.

Anand Krishna memandang meditasi sebagai gaya hidup yang terserap dalam

perilaku dan tindakan manusia dalam hidup kesehariannya. Karena itu, meditasi bukan

sekedar konsentrasi yang tercipta pada momen-momen tertentu. Konsentrasi hanya

sekedar anak tangga menuju meditasi. Meditasi juga tidak dapat didefinisikan sebagai

’semedi’, sebagaimana banyak dipahami. Duduk dan diam selama beberapa menit atau

beberapa jam yang disebut semedi, pada dasarnya bukan maditasi. Meditasi harus

menjadi dasar kehidupan seseorang, dan apabila sudah melakukan hal yang terakhir ini

maka seseorang tersebut dapat dikatakan sebagai seorang meditator56. Penjelasan Anand

ini mengisyaratkan bahwa meditasi bukanlah kegiatan yang instan dan untuk

kepentingan sesaat, melainkan harus dilakukan secara terus-menerus hingga

berimplikasi pada gaya hidup.

Ketika seseorang mengawali meditasi, mungkin tidak mampu untuk benar-

benar bermeditasi, bahkan untuk satu menit dalam waktu 1 jam sekalipun. Namun, lama

kelamaan seseorang akan mampu melakukan meditasi untuk waktu yang lebih lama.

Saat baru memulai, biasanya banyak waktu yang terbuang untuk menyesuaikan diri

dengan situasi meditasi, mencoba untuk mengontrol pikiran, menempatkannya dan

menyimpannya dalam obyek dari meditasi.52

55 Anand Krishna, Fiqr : Memasuki Alam Meditasi Lewat Gerbang Sufi. (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2002), h. 11-12 56 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1, h. 51 52 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1, h. 52.

Page 40: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Berdasarkan penjelasan tersebut, menurut penulis, dalam proses menunju

kehidupan yang meditatif, praktik-praktik yang merupakan tahapannya harus dilakukan.

Tahapan-tahapan itulah yang mengandung momen-momen tertentu sebagai bagian dari

praktik meditasi. Saat itu tubuh hendaknya dalam kondisi yang nyaman, karena tidak

semua orang yang mampu melakukan meditasi dalam seluruh prosesnya, sehingga

memperoleh hasil yang diharapkan. Menggeliat-geliat, berputar dan mencoba

menemukan posisi yang menyenangkan. Setelah itu harus segera dimulai dengan

menyusun kekuatan pikiran dan perasaan.

Jadi jika memperhatikan hal-hal tersebut dengan baik, maka seseorang akan

benar-benar menghargai bahwa untuk meditasi secara pantas memerlukan banyak sekali

waktu. Hanya pada waktu memulai meditasi, akan ditemukan perkembangannya.

Meditasi menyediakan janji yang sangat banyak sesuai dengan kemampaun orang yang

melakukannya. Oleh karena itu, dengan melakukan meditasi secara kontinyu, lambat

laun akan menambah kemampuan untuk menerima perintah atas situasi yang ada.

Meditasi yang dilakukan secara kontinyu menjadikan pikiran terbiasa pada apa

yang harus dikerjakan. Jadi meditasi sebaiknya dipraktekkan seperti yang diperintahkan

dan dalam sikap yang sudah diatur, karena dengan demikian pelaku meditasi secara

otomatis masuk ke dalam keadaan meditasi pada waktu yang tepat.

Dengan demikian, meditasi meniscayakan kontinuitas. Sebab meditasi bukanlah

kegiatan sekedarnya yang hanya bertujuan untuk kepentingan sesaat seperti untuk

menyembuhkan penyakit atau untuk kesehatan. Namun lebih sebagai landasan dan

dasar hidup seseorang. Saat sampai pada titik, meditasi dapat dikatakan sebagai gaya

hidup bagi seseorang yang melakukannya.

Page 41: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Dengan melakukan meditasi setiap orang akan mampu menyerap lebih banyak

intisari dari Tuhan yang di cita-citakan dan menaikkan setiap diri secara perlahan-lahan

sampai saatnya tiba, dengan keagungan-Nya dan berkat-Nya. Dengan demikian,

meditasi dapat mengantarkan manusia untuk berjumpa dan merasakan kehadiran Tuhan,

yang senantiasa mewarnai gerak hidup bagi sang meditator.

Menurut Anand, meditasi bukanlah gerakan atau bagian dari gerakan New Age.

Meditasi lebih diasumsikan dari ajaran tarekat Qadariyah dan tarekat Chistiyyah, yang

menimbulkan kecintaan kepada Allah.57

Terkait dengan agama dan spiritualitas, Anand berpandangan bahwa kedua hal

tersebut memiliki posisi yang sama-sama penting. Meskipun meditasi dan pemikirannya

sangat dipengaruhi tradisi sufi, akan tetap ia berpandangan bahwa ‘religion yes,

spiritualitas yes’. Agama, dalam pengertian ritus keagamaan, sangat dibutuhkan untuk

kelembutan jiwa. Menolak satu bentuk ritus akan berdampak kepada pencarian ritus-

ritus yang lain, seperti yang terjadi di Amerika sekarang. Satu bentuk ritus keagamaan

ditolak, tetapi kemudian mereka mencari ritus-ritus yang lain. Kalau seseorang telah

memeluk agama tertentu sejak kecil, akan lebih bagus dia melanjutkan dengan

agamanya itu.58

B. Tujuan Meditasi

Anand tidak secara spesifik menulis tentang tujuan meditasi. Namun dalam

beberapa bukunya dapat disebutkan dua hal yang menjadi tujuan Meditasi, yaitu

meditasi untuk keseimbangan dan meditasi untuk pencerahan hidup.

57 Wawancara Anand Krishna dalam majalah Panjimas, September 2003, No. 16, h. 32 58 Wawancara Anand Krishna dalam majalah Panjimas, September 2003, No. 16, h.33

Page 42: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

a. Meditasi untuk Keseimbangan

Menurut Anand Krishna, meditasi sama dengan perluasan kesadaran. Tujuan

atau hasil akhir dari meditasi adalah samadhi atau keseimbangan. Setelah mencapai

keseimbangan, diharapkan tidak ada lagi rasa takut, rasa khawatir, rasa gelisah dan

cemas, serta perasaan lainnya yang menjadikan hidup tidak bersemangat dan pesimis.

Dalam proses mencapai keseimbangan diri, Anand mengemukakan beberapa hal dalam

diri manusia yang harus diketahui dan dipahami, dalam bentuk lima lapisan kesadaran,

yaitu :

Lapisan Fisik. Lapisan ini yang ditentukan oleh makanan. Makanan yang

dikonsumsi menentukan kesehatan fisik, karena untuk kegiatan manusia sehari-harinya

menggunakan fisik, dan lapisan fisik ini dikendalikan oleh lapisan berikutnya.

Lapisan Energi atau Psikis. Lapisan ini diperoleh dari alam sekitar lewat

pernapasan dan sebagainya. Setiap manusia mungkin dapat hidup tanpa makan dan air

untuk beberapa hari, akan tetapi dapat dipastikan bahwa manusia tidak akan dapat

mempertahankan kehidupannya tanpa napas, tanpa energi. Fisik hanya merupakan

salah satu dari sekian banyak lapisan kesadaran yang membentuk kepribadian manusia.

Apabila setiap manusia menginginkan kesehatan secara menyeluruh, maka lapisan-

lapisan lain juga harus diolah, termasuk lapisan Energi. Lapisan energi sendiri

dikendalikan oleh lapisan berikutnya.

Lapisan Mental atau Emosional. Lapisan ini meperbudak manusia. pikiran yang

kacau akan membuat napas juga kacau. Sebagai contoh, dalam keadaan marah maka

napas akan ngos-ngosan, namun sebaliknya apabila keadaan tenang maka napas juga

akan tenang. Seluruh kepribadian manusia selama ini dikendalikan oleh lapisan

mental/emosional.

Page 43: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Lapisan Inteligensia. Lapisan ini bukan lapisan intelek. Inetelegensia dan

intelektualitas harus dibedakan. Intelek dapat diperoleh dari sumber-sumber di luar

manusia. setiap manusia dapat menguasai teknologi dan menjadi teknokrat, serta dapat

menguasai berbagai macam ilmu dan menjadi intelektual. Akan tetapi, setiap manusia

belum tentu memiliki intelegensia. Inteligensia merupakan nurani, sesuatu yang tak

terpisahkan dari kepribadian setiap manusia. salah satu contoh intelegensia adalah

ketika manusia diajarkan bagaimana cara mendapatkan air susu dari Ibu. Alam sudah

menempatkan intelegensia dalam diri manusia sejak lahir. Inetelegensia ini mungkin

dapat diterjemahkan sebagai “budi pekerti”, yang tidak sama dengan moral.

Intelegensia membuat seseorang menjadi bijak. Pendidikan dalam bentu apapun,

formal akademis atau informal non akademis hanya dapat menjadikan manusia sebagai

intelektual. Sementara intelegensia berkembang berdasarkan pengalaman-pengalaman

yang diperoleh dalam kehidupan. Semakin terbuka manusia, maka akan semakin banyak

pengalaman ayang akan diperoleh. Ajaran-ajaran agama bertujuan untuk mengantarkan

manusia mencapai tingkatan ini. Pemekaran setiap lapisan kesadaran di atas, melahirkan

fenomena baru, yaitu : Kesadaran Spiritual atau yang disebut dengan Kesadaran Murni

Lapisan Kesadaran Murni. Lapisan ini merupakan hasil akhir pemekaran

kepribadian manusia. Manusia melihat bahwa kelahiran dan kematian hanyalah dua sisi

kehidupan. Kehidupan meliputi kedua-duanya. Tidak ada yang dapat membuat manusia

gelisah lagi. Manusia melamapaui dua-duanya. Dengan demikian maka setiap manusia

dapat menjadi sehat secara keseluruhan. Menjalani kehidupan dengan kesadaran

seperti ini baru dapat disebut hidup meditatif.59

59 Disarikan dari Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1, h. 52-60

Page 44: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Kelima lapisan kesadaran ini merupakan sebuah proses bagi sang meditator agar

memperoleh keseimbangan, karena meditasi merupakan perluasan kesadaran untuk

memahami diri dan kecenderungannya. Hasil akhir dari meditasi adalah samadhi atau

keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud dalam hal ini adalah keseimbangan

antara kebutuhan jasmaniah dan ruhaniah. Keseimbangan merupakan prasyarat bagi

individu agar tidak larut dalam kebiasan sikap yang cenderung mengedepankan materi,

ataupun sebaliknya, karena materi bukanlah tujuan dan kebutuhan hidup yang utama,

demikian juga ruhaniah atau spiritualitas. Dengan kata lain keduanya harus terpenuhi

secara seiring dan seimbang. 60

Meditasi menghadirkan sebuah alam baru dalam renungan individu. Manusia

menghayalkan sebuah ketenangan dan ketentraman hidup, meski dalam realitas tidak

mereka alami. Karena itu, dalam tradisi Timur, guru-guru kuno mengajarkan bahwa

sebagai apa seseorang meditasi, dia akan menjadi seperti yang dimeditasikan. Individu

memperoleh kondisi apa yang ia meditasikan. Subjek bermeditasi atas sebuah keinginan

dengan tujuan mencapai kenyataan atau menginginkan hasil yang dicapai.

Meditasi berpusat pada hati, karena hati adalah tempat duduknya Tuhan. Ketika

subjek hendak mendekati Tuhan, ia mendekatinya dengan merasakan kehadiran-Nya

dalam hati. Hati adalah tempat dimana kehidupan manusia serta karakternya di

tentukan. Hati adalah tempat dimana sirkulasi darah dimulai dan berhenti. Darah adalah

unsur pokok yang paling penting bagi sistem hidup manusia, karena darahlah yang

membawa zat makanan kepada setiap bagian tubuh, membawa kembali produk-produk

sisa dari kehidupan, mengalirkannya ke dalam paru-paru, menjernihkan dan kemudian

mengalirkan kembali kepada seluruh bagian melalui sistem tubuh.

60 www. anandkrishna.org

Page 45: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Meditasi merupakan aktivitas yang mengakibatkan hubungan erat beberapa

orang dengan Tuhan. Subjek bermeditasi pada yang abstrak, tidak berbentuk, tidak

bernama. Karena Yang Tertinggi tidak mempunyai bentuk dan tidak mempunyai nama,

tidak juga mempunyai kwalitas atau lambang-lambang. Oleh karena itu satu ajaran yang

penting dalam meditasi adalah Tuhan hanya bisa dirasakan dengan kehadirannya.

Kehadiran Tuhan tersebut yang dicoba untuk dirasakan selama meditasi.

Saat manusia melakukan meditasi dengan mata tertutup, ia mampu menyerap

lebih dan lebih banyak intisari dari Tuhan yang kita cita-citakan dan menaikkan diri kita

perlahan-lahan sampai saatnya tiba, dengan keagungan-Nya dan berkat-Nya subjek

hampir serupa dengan Dia.61 Menyerap lebih banyak intisari Tuhan, dan mengharapkan

mampu bersandingan dengan-Nya merupakan salah satu upaya agar memperoleh tujuan

meditasi, yaitu keseimbangan.

b. Meditasi untuk Pencerahan Hidup

Anand memiliki perhatian dan pengamatan serius tentang kehidupan saat ini.

Tema kehidupan menjadi salah satu kerangka pemikirannya. Kehidupan dalam arti

bagaimana manusia bisa menjalani hidup ini mengalir bagaikan air sesuai perjalanan

hidup manusia (mati, lahir, hidup, dimatikan kembali dan berakhir menuju kehadiran

Tuhan), selain mengisi kehidupan-agar bermakna- sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan.

62

Perhatian Anand pada tema kehidupan ini dilandasi oleh keprihatinan yang

mendalam bahwa manusia sekarang ini (manusia modern) mengalami problem yang

61 www. anandkrishna.org 62 Kehidupan ini menjadi judul buku Anand Krishna tersendiri “Kehidupan, Panduan untuk Meniti jalan ke dalam Diri” yang dicetak pertama kali pada bulan september 1997, dan dicetak untuk ketiga kalinya pada bulan juni 2000.

Page 46: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

akut, yakni cenderung kehilangan identitas diri dan teralienasi dari dirinya sendiri.

Kemodernan telah menyeret manusia dalam kehidupan material yang matematis,

dangkal serta kering, sehingga menimbulkan kegersangan dan kekeringan. Manusia

modern diarahkan kepada pemenuhan kehidupan materiil dengan hitungan matematis,

semua tingkah laku dan perbuatan dihitung dengan untung rugi secara materi. Orientasi

manusia dalam kehidupan modern diarahkan sedemikian rupa dalam pola hidup yang

dilandasi adalah pemenuhan kepuasan materi an sich.

Manusia modern dicekoki dengan berbagai iming-iming bahwa kepuasan hanya

diperoleh setelah memiliki hal-hal yang bersifat materi. Dengan keterpenuhan atas hal-

hal tersebut, seakan-akan kebahagiaan serta merta dapat diraih dan dinikmati.

Penciptaan image disebar lewat berbagai jalur yang mampu menyentuh segala

penjuru kehidupan manusia dari kamar tidur, rumah, perkampungan, ruas-ruas jalan

sampai perkantoran dan kembali ke rumah lagi-sehingga kalu bisa manusia bermimpi

pun memimpikan hal itu. Gaya hidup (life style) direkayasa sedemikian rupa dengan

makna ”inilah hidup masa kini”, “inilah citra manusia modern”, “selera anda ditentukan

dengan ini”, dan slogan-slogan yang murni pemenuhan kebutuhan hidup yang

materialistik sifatnya.

Tema kehidupan pada masa modern ini telah disulap dengan kehidupan yang

materialistis dan kapitalistik. Semua hal ditentukan dengan kapital suatu barang.

Manusia dengan teknologi yang serba canggih-yang itu dipercayai sebagai langkah

kemajuan-, Erick Fromm menyebutnya dengan “megamachine” tidak malah

terbebaskan, manusia menjadi bagian dari dominasi mesin tersebut-manusia diatur dan

dikendalikan olehnya. Dengan teknologi maju, produksi meningkat dan manusia

menjadi penyanggah utama. Dengan produksi meningkat, manusia diarahkan menjadi

Page 47: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

konsumerisme dengan segala macam rekayasa. Demikian manusia menjadi robot yang

telah diprogram untuk target-target produksi, dan manusia menjadi target distribusi dari

produkasi tersebut. Akhirnya manusia menjadi hilang kemanusiaannya; manusia

kehilangan hubungan dengan dirinya sendiri dan kehidupan. 63

Gambaran manusia modern seperti tersebut diatas menginspirasikan itikad yang

kuat bagi Anand untuk mengembalikan kedirian manusia pada kehidupan yang lebih

bermakna (spirit kehidupan). Anand memimpikan manusia modern bisa kembali

mendapatkan identitas dirinya dan tidak lagi teralienasi dari diri dan kehidupannya.

Anand mengusung tema kehidupan untuk meluruskan dan mengantarkan mansuia

modern kepada kesadaran akan diri dan kehidupannya.53

Kehidupan yang merupakan tema pemikiran Anand ini adalah perjalanan

mengikuti alur yang sudah “ditentukan” dalam kembali kedalam diri, kepada Tuhan

Yang Esa. Ia merumuskan perjalanan ini sesuai dengan alur kehidupan, yakni kelahiran,

kehidupan dan kematian. Jalan kehidupan tersebut mesti dilalui oleh setiap manusia

dengan dirinya sendiri tidak boleh tidak; tidak bisa tergantung pada orang lain-semisal :

nabi, guru, orang tua, ustadz, ulama, pastor, pendeta, resi dan sebagainya-dan sesuatu

yang lain-misalnya : agama, kepercayaan, patung, dan lain-lainnya.64

Bukan berarti nabi dan agama tidak penting, nabi adalah pemandu jalan

manusia, sedangkan agama adalah rakit yang membawa manusia menyeberangi laut

kehidupan.65 Sementara bekal-atau bahasa Anand koper perjalanan-adalah kasih.66

63 Erich Fromm, Revolusi Harapan Menuju Masyarakat Teknologi yang Manusiawi, terj : Kamdani (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), h. 2 53 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1, h. 61-62 64 yang tergabung dalam kelompok ini adalah Muhammad, Yesusu, Musa, Budha, Lao Tze, Zarathustra, Krishna, Nanak dan yang lainnya yang merupakan pemandu manusia terus sampai kepada Tuhan (Anand Krishna, Kehidupan, Panduan untuk Meniti Jalan ke dalam Diri (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), hal. 13 65 Anand Krishna, Kehidupan: Panduan untuk Meniti Jalan ke Dalam Diri (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), h. 11-15

Page 48: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Anand menekankan bahwa jalan tersebut tidak bisa dihindari dengan melarikan diri atau

berhenti pada satu titik tertentu. 67

Menurut Anand, perjalanan hidup tidaklah linear, tapi berbentuk siklus dalam

bentuk siklus kehidupan. Kelahiran bukanlah awal dan kematian bukan pula akhir

kehidupan. Kehidupan ini merupakan siklus yang berakhir pada “kesatuan” kepada

Tuhan. Kehidupan ini berawal dari Tuhan dan berakhir pula kepada-Nya. Kelahiran

merupakan proses kesadaran manusia, kehidupan adalah perjalanan (penempaan)

kesadaran, sedangkan kematian adalah perolehan (hasil dari) kesadaran tersebut. 68

Kehidupan digambarkan oleh Anand dengan sebuah perjalanan, yaitu perjalanan

kesadaran atau bisa disebut transformasi kesadaran, yang diri merupakan pusatnya. Bayi

kesadaran yang telah dititipkan kepada manusia sejak lahir mesti dipelihara, dibina dan

dikembangkan atau diperluas. Jangan sampai kesadaran yang sudah ada dalam diri

manusia menjadi terdesak-untuk tidak mengatakan hilang-dibawah pikiran, amarah,

ambisi, dan nafsu. Kesadaran ini mesti ditingkatkan dari hari kehari hingga sampai

kepada pencerahan diri manusia.69

Pencerahan adalah puncak kesadaran dimana manusia mampu berdialog dan

menyatu dengan Tuhan, yang dalam tradisi tasawuf dikenal dengan khulul atau ittihad,

dalam Budha dikenal dengan Nirwana, atau Moksa dan lain sebagainya.

Bagi Anand, kesadaran hanya bisa digapai dengan memberikan waktu pada

pikiran untuk bermeditasi tentang kehidupan, sekaligus melatih diri menyadari bahwa

66 Anand Krishna, Kehidupan, Panduan untuk Meniti Jalan ke dalam Diri (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), h. v 67 Melarikan diri berarti lari dari fitrah atau dalam bahasa Anand kepolosan, tantang kepolosan ini baca Anand Krishna, Zen Bagi Orang Modern (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998), h. 109-117 68 Baca Anand Krishna, Reinkarnasi, Hidup tak Pernah Berakhir (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998) 69 Dalam Islam kesadaran dasar yang dibawa manusia sejak lahir adalah fitrah. Fitrah ini merupakan naluri ketuhanan yang ada sejak manusia lahir, dan itu merupakan perjanjian suci atau perjanjian primordial antara Tuhan dengan makhluknya (manusia) untuk selalu mengesakan Tuhan (Yasien Muhammed, Insan Yang Suci, Konsep Fitrah dalam Islam (Bandung: Mizan,1997), h. 19-25

Page 49: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

dalam kehidupan senantiasa diselingi oleh kematian. Dalam menjalani kehidupan,

Anand mengingatkan untuk senantiasa mengingat kematian. Kematian selalu ada tanpa

perlu mengadakan tindakan khusus untuk menerima atau melawannya. Boleh jadi

kematian lebih indah dari kehidupan itu sendiri, meski sulit dibuktikan sebab kita

sendiri tidak pernah mengalami kematian dalam hidup ini. Pada prinsipnya kematian

bukanlah lawan dari kehidupan. Ia hanya serangkaian aktivitas lainnya, seperti halnya

makan, minum, berjalan, tidur, bercinta. Kematian adalah sebuah pengalaman.70

Kesadaran akan kematian ini merupakan langkah penting untuk meraih

kesuksesan maditasi. Menurut Anand, setiap meditasi adalah sebuah pelatihan untuk

mati, karena saat manusia mengunjungi dan masuk ke dalam dirinya dan setelah itu

keluar dan berkata: “Saya sudah terserap” dan saya tidak tahu dimana saya. Saya

bahkan tidak tahu apakah saya sedang tidur atau sedang meditasi.54

Bagi Anand, manusia sungguh -sungguh tidak di sana, dalam arti ia mati di

dalam kehidupan ini. Dengan demikian, meditasi adalah latihan di dalam kematian, dan

jika telah melakukan ini dengan benar, manusia seharusnya menjadi tuan dari kematian,

tuan atas tindakan kematian, seseorang dapat mati ketika dia menginginkannya,

seseorang dapat mati ketika dia memilihnya, kembali lagi dan kembali lagi jika dia

menginginkannya. Jadi kematiannya bukanlah benar-benar sebuah kematian.71

Dalam konteks ini, salah satu dimensi yang mampu menhidupkan ajaran

kematian adalah ajaran keagamaan. Agama dapat dijadikan media yang mampu

mengantarkan kesadaran manusia dari pembinaan kesadaran awal sampai pada tingkat

pencerahan. Agama sekaligus sebagai wahana yang mengantarkan manusia dari

70 Krishna, Soul Quest, h. 233-234. 54 Krishna, Soul Quest, h. 233-234 71 Krishna, Soul Quest, h. 234-235.

Page 50: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

kesadaran yang rendah menuju kesadaran yang tinggi, yaitu suatu kesadaran

kemanusiaan menuju kesadaran ketuhanan.

Agama adalah jalan menuju kepada penghampiran yang Maha Kuasa, sementara

nabi-yang di antaranya Muhammad, Musa, Yesus, Budha, Zarathustra, Krishna, Lao

Tze dan lain sebagainya-adalah penuntun manusia menuju jalan kepada-Nya. Mereka

yang memberikan arahan, petunjuk atas marka jalan yang mesti dilalui oleh manusia

untuk sampai kepadaNya. Dengan agama dan nabi-nabi ini, Anand mengingatkan

jangan sampai manusia tergantung dan terikat olehnya sehingga tidak bisa mencapai

pencerahan pada diri sendiri. Agama adalah jalan, dan nabi adalah pemandunya72

Dengan kesadaran dasar yang ada pada diri setiap manusia, dan dengan agama

dan nabi yang mengantarkan kesadaran tersebut-menuju kepada Yang Satu-, dalam

kehidupan ini, diperlukan perluasan kesadaran yaitu ditempuh dengan konsep meditasi.

Meditasi ini selain menggali kesadaran kemanusiaan juga merupakan perluasan

kesadaran ketuhanan bahwa Tuhan pada dasarnya tidak jauh, Dia bersemayam pada diri

manusia. Meditasi bagi dan menurut Anand tidak untuk menyaingi agama atau

menggantikan agama, tapi merupakan suplemen vitamin tambahan yang melengkapi

agama dalam rangka menuju pantai ilahiyah kehadiran Tuhan Yang Kuasa73.

Atas dasar kondisi perluasan kesadaran tersebut, manusia bisa sampai kepada

kesadaran tinggi, yang dalam konsep Anand digambarkan dengan “kasih”. Kasih ini

merupakan nilai yang paling inti dari setiap agama tersebut. Kesadaran inilah yang 72 Anand Krishna, Kehidupan, Panduan untuk Meniti Jalan kedalam Diri (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), h. 11-15 73 Pertanyaan perbedaan antara meditasi dan agama sama dengan pertanyaan perbedaan agama (Islam) dengan Tarekat atau tasawuf. Dalam islam, tasawuf adalah jalan, metode, jalan yang ditempuh untuk mencapai derajat hakekat, makrifat dan seterusnya setelah syareat. Meditasi dalam pengertian Anand tidaklah jauh berbeda dengan hal ini, ia adalah “perluasan kedaran” atas kesadaran yang telah ada pada diri manusia, yang merupakan perjanjian primordial manusia untuk selalu tunduk kepadaTuhan dengan tidak mnyekutukannya, yang agama sebagai rakit jalan, atau kereta pengantarnya menuju kesadaran tinggi yang merupakan puncak kesadaran, kesadaran ini dalam tasawuf adalah setelah menemukan kebenaran atau bertemunyan dengan sang khalik.

Page 51: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

dimiliki para nabi seperti Musa, Yesus, Muhammad, Krishna, Zarathustra. Lao Tze, dan

lain sebagainya yang digunakan untuk menuntun manusia sampai pada kehadiran,

kebersatuan dengan Tuhan. Dengan kasih inilah manusia mampu meyeberangi lautan

kehidupan dengan selamat, tahan diterjang ombak dan angin yang menenggelamkan,

dan sampai kepada pantai ilahiyah74. Kalau manusia sudah sampai pada pantai tersebut,

maka akan memperoleh dan menikmati hidup yang harmonis dalam pengertian yang

seluas-luasnya.75

Meditasi sebagai bentuk perluasan kesadaran, dalam beberapa kondisi tidak bisa

meninggalkan peran agama di dalamnya, karena agama juga merupakan salah satu

komponen pengantar kesadaran mencapai pencerahan hidup menuju kehadirat yang

suci. Menurut Anand, meditasi dan agama merupakan dua hal yang saling melengkapi

dan meyempurnakan.55

Dari dan dengan agamalah meditasi mampu mengantarkan manusia pada

perluasan kesadaran dan pencerahan hidup. Melalui meditasi, agama bisa dinikmati

dengan indah dan damai. Meditasi merupakan salah satu cara memahami agama dan

menginterpretasikan sesuai dengan kehidupan manusia. Tradisi agama yang terbentuk

dengan konteks dimana agama diturunkan sesuai dengan kondisi sosial historis kultural

masyarakat yang bersangkutan mesti diinterpretasikan kembali dengan konteks zaman

sekarang ini, tanpa menghilangakan esensi dari agama tersebut. Seperti inilah yang kira-

kira hendak dilakukan oleh Anand Krishna. Penjelasan agama dikaitkan dengan

meditasi, tidak lain hanya sebagai penunjang untuk mencapai tujuan meditasi

sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, yaitu mencapai pencerahan hidup.

74 Kasih yang menjadi sifat Tuhan tidak hanya untuk diagung-agungkan dan dipuji tapi untuk dihayati dalam kehidupan sehari-hari, maka kasih akan mewarnai hidup anda (Anand Krishna, Surat al-Fatihah Bagi Orang Modern (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1999), h. 32 75 Anand Krishna, Surat-Surat Terakhir bagi Orang Modern (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000), h. 8 55 Krishna, Surat-Surat Terakhir bagi Orang Modern, h. 9-10.

Page 52: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa spiritualitas, termasuk dalam hal ini

adalah meditasi, merupakan nilai terbesar yang terkandung dalam agama, bahkan

puncak tertinggi sikap beragama dapat ditempuh dan dicapai melalui kegiatan spiritual.

Dalam pandangan Taoisme Esoterik dijelaskan bahwa meditasi merupakan serangkaian

pengalaman mistik dengan jalan perenungan (tafakur) untuk memperoleh pencerahan

batin, yang berujung kepada pencerahan hidup. Kondisi kehidupan modern saat ini

membutuhkan suasana hidup yang reflektif dan intuitif dengan menyatukan diri bersama

alam semesta.76

Perenungan yang reflektif membawa manusia pada kepasrahan dari sikap awal

yang angkuh. Manusia seringkali memaksakan apa yang ia pikirkan untuk terjadi.

Padahal tidak semua yang diharapkan bisa terjadi. Dalam suasana tersebut terkadang

suasana yang tidak seimbang seringkali menghampiri manusia dan berimbas pada pola

kehidupan yang jauh dari tuntunan Ilahi.77 Dalam kondisi inilah diperlukan state of

mind (kondisi pikiran) yang sesuai dengan kehendak semua elemen dalam kehidupan.

State of mind adalah keadaan hening (semacam “puasa pikiran” atau

kekeosongan atau silence). Dan itu semua dapat ditemukan dan dirasakan melalui

meditasi. Sehingga pada akhirnya, meditasi dapat menjadi jalan bagi upaya pencapaian

pencerahan hidup.

Keterikatan pada kekosongan pada dasarnya bukan sekedar keterikatan, namun

merupakan cinta yang murni dan melampaui apa yang bisa dipikirkan oleh manusia.

Mencintai kekosongan, menjadi satu dengan kekosongan, maka diri menjadi

kekosongan itu sendiri. Saat itulah efek meditasi memberi harapan pencerahan, di mana

76 Huston Smith, Agama-agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1990) h. 43. 77 Smith, Agama-agama Manusia, h. 44.

Page 53: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

segala sesuatu tampak bermanfaat, indah, damai dan tentram. Semua bersumber dari

subjek yang tentram, damai dan indah dengan meditasi.78

C. Manfaat Meditasi

Terkait dengan manfaat meditasi berarti membicarakan suatu hal yang praktis

dapat dirasakan oleh orang yang melakukan meditasi. Secara khusus, Anand tidak

membahas tentang manfaat meditasi. Akan tetapi ketika melakukan wawancara dengan

Dr. Setiawan dalam bukunya “Ilmu Medis dan Meditasi” akan nampak beberapa

manfaat dari meditasi. Anand sendiri memang tidak pernah melebih-lebihkan dan

mengagung-agungkan meditasi sebagai kegiatan spiritual serta untuk memahami dan

menjalani hidup dengan damai, dan juga sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan. Anand hanya sebatas memberikan tuntunan dan mengajarkan serta tidak

memaksakan setiap orang untuk melakukan meditasi. Karena kelebihan, keuntungan

dan manfaat meditasi hanya dapat dirasakan oleh orang yang telah melaksanakannya.

Ketika memasuki alam meditasi, setiap individu akan memiliki pengalaman

yang unik dan tidak seragam. Oleh karena itu, Anand tidak pernah menjelaskan apa

yang terjadi dalam alam meditasi karena setiap orang akan memiliki pengalaman yang

berbeda., tergantung potensi diri yang dimiliki oleh orang yang melakukan meditasi.

Mengenai tidak adanya keseragaman dalam pengalaman meditasi ini, dapat juga

dijelaskan secara medis, karena pengalaman setiap orang bersifat khas. Hal itu terjadi

karena irama simfoni getaran medan energi bio-electric pada level conscious mind tiap

orang berbeda satu dengan lainnya. Irama simfoni pada level ini sudah bisa dilihat

dengan menggunakan alat EEG (Electro Encephalo Graphy). Biasanya akan tampak

78 Krishna, Soul Quest, h. 256-257.

Page 54: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

gelombang yang amplitudo dan frekuensinya kacau tak teratur. Gambaran disetiap

lokus otak saja tidak seragam. Gelombang dan frekuensi yang kacau dan tidak sinkron

ini melemahkan energi manusia. Oleh karena itu, setiap orang harus mengenali irama

simfoninya yang kacau itu agar dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya

menjadi sinkron. Tentu saja tidak bisa seketika, melainkan harus bertahap. Semakin

sinkron gelombang serta frekuensi manusia, semakin tinggi pula kewaspadaannya.79

Karena itu, meditasi dipandang sebagai proses peningkatan kesadaran. Suatu

proses yang berlangsung dan bergulir terus-menerus. Iramanya menjadi semakin indah

dan semakin indah80. Oleh karena itu, meditasi harus dilakukan secara terus-menerus

untuk dilatih sehingga keseimbangan diri benar-benar dapat dirasakan.

Latihan-latihan untuk memasuki alam meditasi, pada prinsipnya adalah seni

memberdayakan diri, seperti badan yang diberdayakan untuk melawan berbagai

penyakit. Akan tetapi, hal terakhir ini bukanlah tujuan meditasi, melainkan hanya

sebatas efek samping. Kesehatan raga merupakan efek samping” dari meditasi.81

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa efek samping meditasi

dapat dikatakan sebagai manfaat meditasi, yaitu untuk melawan penyakit dan menjaga

kesehatan. Meskipun kesehatan dikatakan Anand sebagai efek samping, akan tetapi

dalam kerangka praktis, maka kesehatan raga dapat diposisikan sebagai manfaat dari

meditasi.

D. Macam-macam Meditasi

Anand juga tidak secara spesifik membahas tentang jenis atau macam meditasi. Namun secara implisit paling tidak akan ditemukan dua macam meditasi, yaitu Meditasi Sufistik dan Meditasi non-Sufistik. Kedua istilah ini tidak disebut secara eksplisit oleh Anand, dengan kata lain ia tidak mengemukakan sebagai istilah tersendiri. Kedua istilah ini muncul dari hasil pembacaan penulis terhadap beberapa buku Anand.

79 Krishna bersama Dr. B. Setiawan, Ilmu Medis & Meditasi, h. 103-104 80 Krishna bersama Dr. B. Setiawan, Ilmu Medis & Meditasi, h. 104 81 Krishna bersama Dr. B. Setiawan, Ilmu Medis & Meditasi, h. 107

Page 55: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

a. Meditasi Sufistik Meditasi sufistik adalah meditasi yang dilandasi oleh tradisi-tradisi sufi, khususnya dalam agama Islam, yang bertujuan untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Anand terinspirasi pemikiran Jalaluddin Rumi serta beberapa tokoh sufi lainnya yang menjadi guru spiritualnya.

Anand secara panjang lebar membahas meditasi sufistik ini dalam buku “Fiqr:

Memasuki Alam Meditasi Lewat Gerbang Sufi”. Dalam buku ini dikemukakan bahwa

konteks saat ini menjadikan ajaran sufi menjadi suatu kebutuhan dan sangat relevan.

Melalui buku ini, Anand mengemukakan pencerahan yang dilakukan oleh para sufi

melalui proses takhalli (pembersihan diri), tahalli (pembenahan diri), dan tajalli

(pencerahan).56

b. Meditasi Non-Sufistik

Yang dimaksud meditasi non-sufistik adalah meditasi dengan didasari oleh potensi fisik yang ada dalam diri seseorang, yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan untuk menjaga kesehatan. Anand secara panjang lebar menjelaskan dalam bukunya “Seni Memberdayakan Diri 1: Meditasi untuk Management Stres dan Neo Zen Reiki untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani”. Dalam buku ini dikemukakan panduan dan tuntunan untuk melakukan meditasi, yang secara praktis bertujuan untuk menghilangkan stress. Meditasi dalam hal ini kemudian dipadukan dengan ajaran Neo Zen Reiki. Dalam prakteknya kedua meditasi tersebut di atas, hampir tidak dapat dibedakan. Pembedaan dan macam-macam meditasi tersebut, hanya untuk membedakan dari segi tujuannya secara praktis.

56 Lihat penejelasan tahap-tahap ini pada halaman 38-39 dan 65-66.

Page 56: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

E. Praktek Meditasi

Anand menyadari bahwa meditasi tidak bisa diajarkan. Seorang master hanya bisa menunjukkan jalan menuju meditasi. Meditasi adalah sebuah “kejadian”, tetapi seseorang bisa mempercepatnya dengan mempersiapkan lahan yang akan menunjang terjadinya meditasi. Dan lahan itu adalah hati seseorang, diri seseorang, jiwa seseorang. Teknik-teknik meditasi yang diberikan oleh seorang master adalah alat untuk membersihkan lahan dalam diri seseorang. Tetapi, alat tak lebih dari alat, semua dibuat dari bahan yang sama. Sebelum seseorang benar-benar menggunakannya, mereka bisa saja kelihatan sama. Sekali digunakan, seseorang akan menyadari bahwa alat-alat tertentu memberikan jalan untuk terjadinya meditasi. Alat-alat itu sesungguhnya tak cukup. Seseorang yang telah mempersiapkan alat-alat ituyang sebenarnya sangat menentukan.82 Dengan demikian, keberhasilan meditasi sangat tergantung kepada kesiapan yang melakukannya, diri seseorang dan jiwa seseorang. Teknik-teknik dan latihan-latihan hanya sekedar alat untuk menunjang keberhasilan meditasi. Anand mengembangkan teknik-teknik dan latihan-latihan meditasi berdasarkan pengalamannya. Ia tidak menciptakan latihan-latihan meditasinya tertentu melainkan diperoleh dari master yang mengajarkannya. Akan tetapi, Anand juga mengemukakan bahwa para master tersebut juga tidak menciptakannya. Para master tidak mengklaim keasliannya. Mereka tidak pernah melakukan hal itu. Masing-masing dari mereka punya keunikan dalam dalam hal memberikan ajaran-ajaran itu, seperti uniknya terbitnya matahari. Kendati matahari yang sama, terbitnya matahari pagi ini berbeda dari terbitnya matahari kemarin.83 Bagi Anand, latihan meditasi dibagi atas enam latihan yang berbeda, yakni: 1. Latihan relaksasi atau memberikan stimulus pada saraf otak.

2. Latihan pernapasan atau melepaskan rasa cemas.

3. Latihan membudayakan emosi.

4. Latihan membudayakan suara.

5. Latihan membudayakan penglihatan.

6. Latihan mengendalikan pikiran.

Setiap latihan melalui beberapa tahap. Latihan-latihan tadi juga berlaku seperti terapi. Dalam latihan melepaskan rasa cemas misalnya, ada tahapan di mana individu diminta berbaring. Dalam posisi itu, individu bisa mencapai tahap meditatif atau tingkat relaksasi tertentu. Kelenjar hipofisa bekerja mengeluarkan melatonin, suatu hormon yang membuat si pelaku sangat rileks. Setelah keluar dari efek melatonin, kita akan mencapai kesadaran yang indah sekali. Kejadiannya mungkin cuma setengah atau satu menit, bahkan beberapa detik. Namun, waktu secepat itu sudah cukup. Terapi selama 20 menit hanya untuk mencapai yang beberapa detik tadi. Meditator duduk dalam posisi yang nyaman dengan mata tertutup dan mendengarkan bimbingan diiringi musik istrumentalia lembut. Posisi bermeditasi dipilih senyaman mungkin. Boleh duduk bersila, atau duduk di kursi.84 Meditator berlatih bernapas seperti kelinci (napas dada) selama 10 menit. Mulut dibuka sedikit, ujung lidah dikeluarkan sedikit, dan bernapas lewat mulut. Teknik bernapas ini diperlukan untuk memancing emosi. Setelah itu, meditator diminta membayangkan segala pikiran yang negatif. Lalu pikiran negatif itu—atau juga rasa cemas—kita keluarkan dengan cara berteriak atau memukul lantai. Ambil contoh, kalau punya masalah dengan bos di kantor, kita bayangkan wajahnya sembari berteriak atau memukul lantai. Latihan tahap ini dilakukan selama 10 menit.85 Pada tahap berikutnya, pernapasan diatur kembali lalu tubuh rebahan dalam keadaan rileks dan mata terpejam. Mata tertutup penting sekali, karena bisa menunjang keluarnya melatonin. Saat ini meditator akan merasakan relaksasiyang berlangsung selama 10 menit. Setelah itu meditator duduk kembali dengan mata tetap terpejam. Sekitar lima menit kemudian, maditator berdiri dengan mata masih tertutup, untuk bernyanyi "la-la-la" dengan irama yang makin lama makin cepat sambil bertepuk tangan. Tujuannya untuk menyebarkan energi yang kita peroleh selama berbaring ke seluruh badan.86 Pada seluruh rangkaian latihan meditasi menurut Anand, latihan konsentrasi justru di-bypass. Kalaupun ada, hanya merupakan bagian dari latihan memberikan stimulasi pada saraf otak. Objek untuk membantu konsentrasi dipilih lilin yang menyala dan lamanya sekitar 10 menit. Dari enam kali pertemuan, masing-masing 1,5 jam, hanya 10 menit untuk latihan konsentrasi. Menurut Anand, orang baru dikatakan berhasil melakukan meditasi bila sudah terbebas dari latihan. Jika seumur hidup masih berlatih terus, itu belum berhasil. Keberhasilan justru bila hidup kita menjadi meditatif. Dengan demikian, meditator tak berlu lagi melakukan ritual seperti saat latihan untuk melepaskan kecemasan. Mereka bisa melakukan meditasi di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja.87 Berikut ini adalah diberikan beberapa contoh teknik-teknik dan latihan-latihan meditasi sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh Anand. a. Stretch to Relax Technique-SRT Lepaskan ketegangan tubuh Anda—dengan penuh kesadaran periksalah ketegangan dibagian-bagian tubuh anda, dan kendurkan semua bagian itu. Latihan ini lebih baik dilakukan sambil berdiri, tapi anda juga bisa melakukannya sambil duduk di atas kursi atau sofa. Tujuannya adalah untuk membuat nyaman. Selanjutnya lakukan hal berikut:

82 Krishna, Soul Quest, h. 236 83 Krishna, Soul Quest, h. 274-275 84 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1 : Meditasi dan Neo Zen Reiki, h. 60 85 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1 : Meditasi dan Neo Zen Reiki, h. 61 86 Krishna, Seni Memberdayakan Diri 1 : Meditasi dan Neo Zen Reiki, h. 62. 87 I Gede Agung Yudana, “Kendalikan Stres dengan Meditasi”, dalam http://www.indomedia.com/intisari/1999/maret/stres.htm

Page 57: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

1. Dengan mata tertutup, kencangkan semua otot-otot tubuh anda, angkat lengan anda dan tegangkan semaksimal

mungkin sambil mengeluarkan suara “Aaaaahhhhhh…”

2. Kemudian lepaskan. Turunkan lengan dan kepala anda. Kendurkan semua otot-otot anda dari kaki hingga kepala,

dan tetaplah dalam postur itu selama kurang lebih 1 menit. Mata tetap tertutup.

3. Bila anda berdiri, sekarang anda bisa duduk dengan nyaman di atas kursi atau sofa. Mulailah bernapas dengan

penuh kesadaran dengan mata tetap dalam keadaan tertutup. Ambil napas panjang, perlahan dan isilah diafragma

dan paru-paru anda dengan udara yang segar. Rasakan energi mengalir ke dalam tubuh anda dan biarkan perut

anda mengembang. Lalu hembuskan napas perlahan, sampai napas habis, melalui lubang hidung---dan biarkan

perut anda mengempis. Jangan menghitung napas anda, hal itu akan mengaktifkan otak anda. Lakukan latihan ini

selama selama kira-kira 10 menit, kemudian berkatalah pada diri anda : saya tenang, dan perlahan bukalah mata

anda.

Semua orang mengenal peregangan semacam ini. Anak-anak kecil melakukannya dengan dara yang lebih ekspresif. Mereka bahkan berteriak dengan bebas untuk melepaskan segala ketegangan. Latihan ini mirip dengan itu, namun dlakukan dengan kesadaran. Setiap orang bisa melakukan latihan ini sberapa banyak setiap orang suka dalam satu hari. Yang paling penting adalah memahami bahasa tubuh anda dan mendengarkan apa yang hendak ia sampaikan kepada anda. Bila tubuh anda membutuhkannya sekali dalam sehari, jangan melakukannya 2 kali, tapi jika tubuh membutuhkan ini 4 kali, jangan hanya melakukannya sekali. b. Speedy Emotion Culturing Technique-SPECT Pilihalah posisi duduk yang nyaman. Bila Anda biasa bersila di atas lantai, silahkan duduk bersila. Akan membantu bila anda memakai bantal meditasi atau sebuah matras. Bila tidak, anda juga bisa melakukan latihan ini sambil duduk di atas kursi atau sofa. Selanjutnya lakukan hal berikut:

1. Dengan mata tertutup, putarlah leher anda searah dengan arah jarum jam. Cukup sembilan putaran untuk setiap

sesi, dan anda bisa menghitungnya. Kecepatan yang paling efektif adalah sekitar 3 putaran tiap menit, jadi tidak

terlalu pelan dan tidakl terlalu cepat. Tapi jangan buka mata anda untuk melihat jam. Sambil memutar leher anda,

jagalah kenyamanan tubuh anda, biarkan hanya leher yang berputar. Ulangi jumlah utaran yang sama,kali ini

dengan arah putaran yang berlawanan. Bila dilakukan dengan sadar, putaran-putaran ini akan menegndurkan

banyak titik stress disekitar leher.

2. Ambil napas perut…..sambil menghembuskan napas perlahan lakukan humming dengan mengeluarkan suara

“mmmmmmm” sampai napas habis dan biarkan paru-paru anda kosong. Ulangi kira-kira 3-10 menit. Ini akan

secara langsung mempengaruhi gelombang otak yang menimbulkan relaksasi penuh.

3. Bernapas normal kembali. Selanjutnya, mulailah teknik pembersihan energi dengan mengibaskan kedua tangan

anda sebanyak 3 kali masing-masing disekitar kepala, dada dan perut anda. Telapak tangan anda harus menghadap

ke bawah. Hal ini untuk membersihkan daerah elektromagnetik disekitar anda, yang dikenal dengan aura tubuh.

Anda tidak harus melakukan visualisasi apapun, yang dibutuhkan hanyalah niat untuk melakukan eksplorasi

kedalam diri.

4. Akhirilah sesi ini dengan afirmasi : saya damai. Kemudian perlahan bukalah mata anda, amati apa yang anda

rasakan.

Page 58: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

5. Bila Anda menderita ketidakseimbangan emosi, lakukan latihan ini sekali dalams ehari selama 7-21 hari secara

berturut-turut. Dalam keadaan biasa, sekali atau 2 kali seminggusudah cukup88.

Selain kedua latihan tersebut, masih banyak latihan-latihan yang disampaikan oleh Anand. Anand juga menyampaikan latihan-latihan para sufi dalam melakukan meditasi, yang terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Takhali

Duduk santai dengan mata tertutup. Ucapkan Bismillah dalam hati. Jangan terjebak dalam permainan kata dan bahasa. Yang dimaksud adalah Asma Allah. “Nama” Allah, “sebutan” bagi keberadaan sesuai dengan kepercayaan anda. Tarik napas pelan-pelan lewat hidung. Berhenti sebentar, dan betul-betul sebentar saja. Kemudian , mulut dibuka sedikit seperti untuk bersiul dan pelan-pelan., pelan-pelan sekali, buang napas lewat mulut. Berhenti sebentar dan tarik napas lagi seperti tadi. Lakukan selama 2-3 menit.

88 Krishna, Soul Quest, h. 278-281

Page 59: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

2. Tahalli Dalam tahap ini, dalam buku Fiqr, Memasuki Alam Meditasio Lewat Gerbang Sufi, Anand memberikan 52 renungan . Gunakan satu renungan selama atu minggu penuh. Kemudian, renungan berikutnya untuk satu minggu berikutnya. Sambil menarik napas, ucapkan bagian pertama dari renungan itu. Dan, sambil membuang napas, ucapkan bagian kedua. Pelan-pelan dan dalam hati. Lakukan pernapasan semacam ini selama 10-15 menit dengan mata tertyutup. Tidak perlu konsentrasi. Bila ada pikiran yang melintas, biarkan saja. Jangan gelisah. Jangan pula melawannya. Biarkan ia lewat. 3. Tajalli Dengan mata tetap tertutup, duduk diam selama 2-3 menit. Atau menari, berdansa bebas. Anda bisa menggunakan musik halus ataus ebuah lagu lembut sebagai pengiring. Kemudian ucapkan Alhamdulillah---terima kasih kepada Sang Keberadaan atas pengalaman meditasi yang baru saja anda peroleh. Setelah itu baru membuka mata.

Keberhasilan seseorang memasuki alam meditasi terbukti ketika ia sudah tidak lagi memikirkan keberhasilan dan kegagalan. Ia tidak mengharapkan sesuatu dari meditasi, karena hidup meditatif, hidup dengan kesadaran itu sendiri sudah merupakan sebuah hasil.89 Di sinilah letak keberhasilan suatu meditasi. Praktik meditasi yang dijelaskan oleh Anand memerlukan sebuah momen-momen tertentu yang lepas dari kesibukan keseharian. Momen-momen tersebut diperlukan sebagai wadah pemberhentian seseorang dari berbagai rutinitas duniawi. Kondisi ini pada dasarnya berbenturan dengan suasana kehidupan modern yang serba kompleks dan membutuhkan kerja keras. Momen-momen meditasi yang identik dengan perenungan tentu saja berpotensi menguras waktu tertentu, sementara aktivitas kehidupan duniawi harus terus berjalan. Pada dasarnya, dalam tradisi Islam suasana meditasi telah terkandung dalam ibadah-ibadah yang merupakan kewajiban setiap individu, seperti shalat dan ibadah haji. Ibadah shalat menuntut konsentrasi vertikal seorang hamba di hadapan Tuhannya. Demikian pula ibadah haji yang disertai dengan perenungan akan kelemahan manusia dan kemahakuasaan Tuhan serta perenungan akan kemahabesaran Tuhan dengan segala ciptaannya. Oleh karena itu, praktik meditasi seperti yang digagas oleh Anand Krishna pada dasarnya hanyalah sebuah alternatif pendekatan kepada Tuhan yang bisa dilakukan oleh seseorang, meski pada dasarnya telah memiliki tradisi tersendiri dalam ajaran Islam. Puncak kesukesan meditasi dalam pemikiran Anand Krishna berada pada gaya hidup seseorang, di mana suasan ketenangan, keseimbangan dan pencerahan hidup telah mendarahdaging dalam setiap gerak-gerik dan tingkah-laku individu. Demikian pula kewajiban shalat dan haji yang tidak sekedar berlangsung pada tataran praktis dengan berbagai ritual khusus, tapi lebih kepada gaya hidup seorang Muslim yang merepresentasikan tujuan shalat dan haji.

89 Krishna, Fiqr, Memasuki Alam Meditasi Lewat Gerbang Sufi, h. 12-14

Page 60: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan, yaitu : Dalam pandangan Anand Krishna, meditasi merupakan praktik yang terserap dalam pola hidup keseharian manusia daripada sekedar sebagai praktik dengan latihan tertentu. Praktik dan latihan meditasi yang dilakukan oleh seroang yang mengikuti praktik meditasi hanyalah sebuah tahap yang dilalui untuk menyerap inti dari meditasi terrsebut ke dalam pola atau gaya hidup. Sebagai pola hidup, meditasi menuntut praktik setiap saat. Meditasi bukanlah kegiatan yang instan dan untuk kepentingan sesaat, melainkan harus dilakukan secara kontinu sehingga berimplikasi kepada gaya hidup.

Terkait dengan akar tradisi meditasi, Anand menjelaskan meditasi sebagai bagian dari proses pemebrsihan diri (cleansing), yang juga memiliki latar belakang dalam tradisi sufistik Islam, seperti proses takhalli atau pembersihan jiwa. Dalam proses menuju kehidupan yang meditatif, praktik-praktik dan latihan adalah momen-momen yang mengarah pada tujuan penemuan jati diri sekaligus inti sari ketuhanan. Kondisi meditatif akan membawa manusia merasakan kehadiran Tuhan yang mewarnai gerak dan tingkah laku kesehariannya.

Saat manusia mampu meraih kondisi meditatif dan merasakan kehadiran Tuhan, maka saat itulah tujuan meditasi tercapai. Secara khusus tujuan tersebut tampak dalam kehidupan yang seimbang dan tercerahkan. Menurut Anand, kehidupan yang seimbang ditandai dengan kondisi seseorang yang lepas dari rasa khawatir, gundah, gelisah dan cemas dalam menjalani kehidupan. Suasana seimbang mengandikan adanya keseimbangan lapisan-lapisan dari diri manusia, yakni lapisan fisik yang dikendalikan oleh energi psikis.

Keseimbangan lapisan fisik dengan energi psikis menunjukkan bahwa manusia mampu menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan jasmani sekaligus ruhani. Energi yang diperoleh lewat makanan diseimbangkan dengan energi yang diperoleh malalui kesadaran yang membentuk kepribadian.

Suasana seimbang juga tampak dalam kemampuan manusia menyeimbangkan potensi mental dan emosionalnya yang cenderung tidak terkontrol dengan potensi yang terdapat dalam lapisan intelegensia. Intelegensia bersumber dari hati nurani yang tertuang dalam budi pekerti. Intelegensi mengandung sifat bijak dan arif dalam bertindak. Ketika seluruh lapisan individu tersebut asling mengendalikan satu sama lain sehingga membentuk suasana seimbang, maka lapisan kesadaran murni akn hadir dengan sendirinya sebagai bagian dari kehidupan meditatif.

Tujuan meditasi juga hendak menghadirkan suasana hidup yang tercerahkan dengan sebuah kesadaran bahwa hidup mengikuti alur yang telah ditentukan oleh Tuhan, yakni kembali kepada diri atau kembali kepada Tuhan. Hidup yang cerah adalah hidup yang bersumber dari hati nurani individu sebagai potensi yang dianugerahkan oleh Tuhan. Hidup tidak bersumber dari realitas di luar individu seperti objek-objek semu yang cenderung memperdaya dan menjadi objek ketergantungan, seperti materi.

Sementara itu, manfaat dan fungsi meditasi bisa dirasakan secara sufistik maupun non-sufistik. Secara umum, Anand menegaskan bahwa manfaat dan fungsi meditasi sangat variatif, di mana setiap individu yang melakukan meditasi merasakan manfaat yang berbeda-beda tergantung pada proses latihan dan praktik yang dilakukan. Sementara manfaat dan fungsi yang bisa dilihat dengan kasat mata adalah manfaat medis, seperti melawan penyakit dan menjaga kesehatan.

Terkait dengan macam-macam meditasi serta praktiknya, Anand menjelaskan adanya jenis meditasi sufistik yang dilandasi oleh tradisi-tradisi sufi, khususnya dalam agama Islam, yang bertujuan untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Jenis meditasi yang kedua adalah meditasi non-sufistik dengan didasari oleh potensi fisik yang ada dalam diri seseorang, yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan untuk menjaga kesehatan.

Anand Krishna juga mengajarkan tentang teknik dan praktek meditasi, antara lain Stretch to Relax Technique-SRT, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan diri dan menghilangkan ketegangan, serta Speedy Emotion Culturing Technique-SPECT keseimbangan emosi. Praktik-praktik lainnya merupakan adaptasi dari tekniik-teknik sufistik, seperti proses takhalli, tahalli dan tajalli.

Page 61: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

B. Saran-saran

Selama melakukan penelitian tentang meditasi dalam perspektif Anand Krishna ini, penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang dianggap penting untuk penelitioan selanjutnya, yaitu :

a. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk meneliti tentang meditasi dalam perspektif Anand Krishna. Dan

untuk selanjutnya diharapkan semoga dapat dilakukan penelitian lebih mendalam tentang meditasi dalam

perspektif Anand Krishna, terutama terkait hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian.

b. Mengingat bahwa Anand Krishna telah menjadi fenomena yang menarik di Indonesia dan memiliki pemikiran

yang luas, maka kedepan diharapkan ada penelitian yang membahas secara spesifik tentang dampak atau

pengaruh pemikiran Anand Krishna terhadap pemikiraan keagamaan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Bastaman, Hanna Djumhana, Makna Hidup bagi Manusia Modern: Tinjuan Psikologis,

dalam Muhammad Wahyuni Nafis (ed.), Rekomendasi dan Renungan Religius

Islam, (Jakarta: Paramadina, 1996)

Benson M.D, Herbert & Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi, Teknik Meditasi

Sederhana untuk Mengatasi Tekanan Hidup, terj : Nurhasan, (Bandung : Kaifa,

2000).

Diputhera, Oka, et al., Kuliah Agama Budaha untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta :

Yasadari, 1997).

Dhammananda, Sri, Keyakinan Ummat Budha, (Jakarta: Yayasan Penerbit Karaniya,

2002).

Fromm, Erich, Revolusi Harapan Menuju Masyarakat Teknologi yang Manusiawi, terj :

Kamdani (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999).

Hartiningsih, Maria dan Hariadi Saptono, Renungan dari Mendut, dalam Harian

Kompas, edisi 18 Desember 2005.

Page 62: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

Indrawati, Tao dalam Tao the Cing (Suatu kajian atas Penafsiran Anand Krishna), IAIN

Syahid Jakarta (Jakarta, IAIN Syahid, 2001).

J.A. Buddhasa, Mahathera, Vipassana-Dhura, (Jakarta: P.C. Mapanbudhi, 1982).

King, Wilston L. “Meditation”, dalam Eliade, Mircea, (ed. in Chief), The Encyclopedia

of Religion, Vol. 9, (New York: Mac Millan Library Reference USA, 1985).

Krishna, Anand, Atisha-Melampaui Meditasi, (Jakarta: PT Gramedia, 2002).

_______, Ilmu Medis & Meditasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002).

_______, Renungan Harian, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002).

_______, Sehat Dalam Sekejap, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002).

_______, Kehidupan, Panduan untuk Meniti Jalan kedalam Diri, (Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2000).

_______, Surat al-Fatihah Bagi Orang Modern, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1999).

_______, Surat-Surat Terakhir bagi Orang Modern, (Jakarta: Gramedia Pustaka,

2000).

_______, dan B. Setiawan, Ilmu Medis & Meditasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2002).

_______, Soul Quest, Pengembaraan Jiwa dari Kematian Menuju Keabadian, terj:

Meidyna Arrisandi, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2004).

_______, Melampaui Kelahiran dan Kematian : Reinkarnas hidu tak pernah berakhir,

(Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998).

_______, Zen Bagi Orang Modern, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998).

_______, Reinkarnasi, Hidup tak Pernah Berakhir, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1998).

_______, Fiqr : Memasuki Alam Meditasi Lewat Gerbang Sufi, (Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2002).

_______, 99 Nama bagi Orang Modern, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1999).

_______, Matsnawi, Bersama Jalaludin Rumi Menggapai Langit Biru tak Berbingkai,

(Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000).

Page 63: Meditasi dalam Pandandang anand Krishnarepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19698/1/DINI LISTIA-FUF.pdfMEDITASI DALAM PANDANGAN ANAND KRISHNA Skripsi Diajukan kepada

_______, Seni Memberdayakan Diri I : Meditasi untuk Management Stres dan Neo Zen

Reiki untuk Kesehatan jasmani dan Rohani, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2006).

Mattdewi W, Bhavana, Pengembangan Batin, (Jakarta: Graha Metta Sejahtera, 2002).

Muhammed, Yasien, Insan Yang Suci, Konsep Fitrah dalam Islam, (Bandung: Mizan,

1997).

Natani, Indahnya Meditasi, (Jakarta : Yayasan Kusalayani, 1995).

Northcott, Michael S., “Sociological Approaches”, dalam, Peter Connolly (ed.),

Approaches to Study of Religion, (London: Cassel, 1999).

Rahmawati, Konsep Reinkarnasi Menurut Anand Krishna (Telaah atas ayat-ayat

Esoteris), IAIN Syahid Jakarta, Skripsi, (Jakarta: IAIN Syahid, 2001).

Smith, Huston, Agama-agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1990).

Sukidi, New Age: Wisata Spiritual Lintas Agama, (Jakarta: PT. Gramedia, 2001).

TJ Sudarman, Sutradharma Menjalani Kehidupan Budhisme, Confusianisme, dan

Taoisme, (Jakarta: Sunyata, 1998).

Tebba, Sudirman, Meditasi Sufistik, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2004).

Majalah dan Website

Majalah Panjimas, September 2003, No 16.

www. anandkrishna.org

http://www.srcm.org/centers/as/id/MEDITASI.htm

http://www.indomedia.com/intisari/1999/maret/stres.htm