media pembelajaran

Upload: muhammad-aminullah

Post on 13-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Media Pembelajaran

TRANSCRIPT

  • 253

    PENGEMBANGAN MUTIMEDIA UNTUK MENINGKATKANKUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH MEDIA

    PEMBELAJARAN

    I Kadek Suartama

    Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana Singarajae-mail: [email protected]

    Abstract: The Development of Multimedia to Improve The Quality of Instructional MediaLearning Process. This research and development-based study aimed at designing instructionalmulti-media, investigating the usefulness of the multimedia, and the impact of the multimedia onthe instructional process. The participants of the study consisted of two major cohorts, namely: 36participants for the formative evaluation and 37 participants for the summative evaluation. Datawhich were analysed descriptively were also collected from content and media experts.Questionnaire and achievement test were mainly used to collect data. The results of the study areas follows: (1) multimedia has been produced through the five stages of development; (2) from theinstructional, content, display, and technical aspects, this instructional multimedia product is in thegood category with a score of 4.05, 4.22; 4.00; and 4.05 respectively; and (3) the instructionalmultimedia could improve the quality of instruction.

    Abstrak: Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran padaMata Kuliah Media Pembelajaran. Penelitian pengembangan ini bertujuan: (1) menghasilkanmultimedia mata kuliah Media Pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran, (2)mendeskripsikan kelayakan multimedia yang telah dihasilkan, dan (3) menjelaskan kualitaspembelajaran setelah menggunakan multimedia. 36 Mahasiswa dilibatkan dalam evaluasi formatifyang terbagi dalam uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Evaluasi sumatifmelibatkan 37 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok. Data yang dikumpulkan berasal dariahli materi, ahli media, dan mahasiswa. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan tes hasilbelajar. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitianini adalah: (1) multimedia telah dihasilkan melalui lima tahap pengembangan; (2) kelayakan aspekpembelajaran, isi, tampilan, dan teknis dari produk multimedia pembelajaan ini termasuk dalamkategori baik dengan skor berturut-turut 4,05; 4,22; 4,00; dan 4,05; dan (3) produk multimediapembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Media Pembelajaran.

    Kata-kata kunci: multimedia, kualitas pembelajaran, media pembelajaran

    Peningkatan mutu pendidikan merupakan isusentral di negara-negara berkembang, termasukIndonesia. Masalah ini sudah lama diatasi denganberbagai cara dan upaya namun hasilnya belumlahoptimal. Mutu pendidikan di Indonesia sampai saatini dikatakan masih rendah. Seiring dengan haltersebut upaya-upaya peningkatan mutu pendidikandi setiap lembaga pendidikan terus dan makinditingkatkan karena pendidikan yang bermutu akan

    menghasilkan SDM yang bermutu yang akanmenentukan nasib bangsa.

    Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas IlmuPendidikan Universitas Pendidikan Ganesha adalahsebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untukmenghasilkan SDM yang kompeten dalam bidangteknologi pendidikan yakni terampil dalam segalaaspek pemecahan masalah belajar manusia melaluicara-caranya yang khas (Pedoman Studi Universi-tas Pendidikan Ganesha, 2006: 56-58). Saat ini

  • Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, hlm.253-262254

    Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendi-dikan Ganesha sedang melakukan berbagai upayapeningkatan mutu dalam rangka menghasilkanoutput yang berkualitas yang nantinya mampuberperan dalam pembangunan bangsa. Upayapeningkatan mutu didasarkan atas berbagai perma-salahan yang dihadapi oleh Jurusan TeknologiPendidikan.

    Berdasarkan pengalaman peneliti selamamengabdikan diri di Jurusan Teknologi PendidikanUniversitas Pendidikan Ganesha, diketahui bahwatingkat pencapaian tujuan pembelajaran masihrelatif rendah. Indikator dari fenomena ini antaralain adanya keluhan beberapa pengelola pem-belajaran (dosen) terhadap rendahnya daya serappembelajaran dalam mengikuti perkuliahan yakninilai akhir mahasiswa terhadap beberapa matakuliah belum memuaskan secara merata. Salahsatunya pada mata kuliah Media Pembelajaranmenunjukkan mahasiswa yang memperoleh nilai Dberjumlah 2 orang (2,04%), nilai C berjumlah 4orang (4,08%), nilai B berjumlah 82 orang(83,67%), dan mahasiswa yang memperoleh nilaiA hanya 10 orang (10,21%) (data dari DaftarPeserta Kuliah dan Nilai Akhir (DPNA) mata kuli-ah Media Pembelajaran tahun 2008 dan 2009).

    Hal ini didukung pula oleh penelitian penda-huluan yang telah dilakukan peneliti terhadap duaorang dosen dan tiga orang mahasiswa yang telahmengikuti perkuliahan media pembelajaran, dapatdiketahui permasalahan-permasalahan yang dite-mui dalam perkuliahan ini. Beberapa permasalahanyang menyebabkan rendahnya kualitas prosespembelajaran mata kuliah Media Pembelajaranadalah antara lain minimnya sumber bacaan yangrelevan dengan materi kuliah, jam semester yangkurang berimbang terhadap padatnya materi matakuliah, jumlah mahasiswa yang cukup banyak sertaadanya keterbatasan media pembelajaran (hasilkuesioner tanggal 7 Agustus 2010).

    Gambaran keadaan di atas menunjukkanpentingnya suatu upaya mencari alternatif untukmeningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasilyang dicapai dalam pembelajaran dapat meningkat.Banyak faktor yang berpengaruh atau berperandalam meningkatkan proses pembelajaran tersebut.

    Beberapa di antaranya adalah penerapan teknologipembelajaran dan pemanfaatan perkembanganteknologi dalam pembelajaran.

    Teknologi Pembelajaran adalah teori danpraktek dalam perancangan, pengembangan, pe-manfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dansumber belajar (Seels & Richey, 1994). Berdasar-kan pada adanya permasalahan keterbatasan mediapembelajaran untuk mata kuliah media pem-belajaran di Jurusan Teknologi PendidikanUniversitas Pendidikan Ganesha, maka fokus daripenerapan teknologi pembelajaran ini adalah padakawasan pengembangan. Pengembangan adalahproses penerjemahan spesifikasi desain ke dalambentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakupbanyak variasi teknologi yang digunakan dalampembelajaran yang meliputi teknologi cetak,teknologi audiovisual, teknologi berbasis kom-puter, dan teknologi terpadu. Penerapan teknologipembelajaran diharapkan dapat memberikanefisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.

    Sejalan dengan itu, upaya dalam mengatasirendahnya kualitas pembelajaran juga seharusnyamemperhatikan perkembangan ilmu dan teknologi.Memasuki abad ke-21 ini banyak terjadi peru-bahan-perubahan yang besar dan mendasar. Saatini kita hidup dalam era informasi, dalam era infor-masi kecanggihan teknologi informasi dan komu-nikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaraninformasi yang cepat tanpa terhambat oleh dimensiruang maupun waktu. Teknologi informasi dankomunikasi telah memberikan berbagai macamkemudahan, efesiensi dan efektivitas dalam pem-belajaran. Munir (2008) menyatakan bahwa tekno-logi informasi dan komunikasi yang berkembangsekarang ini memberikan pengaruh terhadapberbagai aspek kehidupan, termasuk bidangpendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.Terjadi perubahan dalam proses pembelajaran,yaitu pembelajaran yang biasanya dilakukanterbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telahditentukan berkembang menjadi belajar di mana-pun dan kapanpun.

    Senada dengan itu, Smaldino, dkk., (2007)menyatakan bahwa teknologi memainkan peranpenting dalam pendidikan siswa tanpa terkeculi.

  • I Kadek Suartama, Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas... 255

    Memanfaatkan dan merancang teknologi ataupunmedia secara khusus dapat memberikan kontribusiyang besar terhadap pembelajaran yang efektifpada seluruh siswa dan dapat membantu merekamencapai potensi tertinggi mereka terlepas darikemampuan bawaan mereka. Komputer sebagaisalah satu produk teknologi dinilai tepat digunakansebagai alat bantu pembelajaran dan memilikipotensi yang cukup besar untuk dapat diman-faatkan dalam proses pembelajaran. Komputermampu menampilkan berbagai komponen mediayang disebut dengan multimedia, seperti video,gambar, teks, animasi, dan suara sehingga dapatmerangsang lebih banyak indra. Melalui video dangambar, dapat ditampilkan hal atau kejadian nyatayang berkaitan dengan materi yang dipelajarisehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstualdan siswa lebih mudah memahami materi. Materiyang disajikan dengan animasi akan membantupemahaman materi serta belajar menjadi lebihmenarik.

    Suyanto (2005) menyatakan bahwa multi-media adalah pemanfaatan komputer untuk mem-buat dan menggabungkan teks-teks, grafik, audio,gambar bergerak (video dan animasi) denganmenggabungkan link dan tool yang memungkinkanpemakai melakukan navigasi, berinteraksi, ber-kreasi, dan berkomunikasi. Selanjutnya, Vaughan(2006) mengatakan bahwa multimedia merupakankombinasi teks, seni, suara, animasi, dan videoyang disampaikan kepada audiens dengankomputer atau peralatan manipulasi elektronik dandigital yang lain. Melalui gabungan media-mediaini pengalaman belajar menjadi interaktif yangmencerminkan suatu pengalaman dalam kehidupansehari-hari. Penger-tian ini dipertegas lagi olehMunir (2008), bahwa sajian multimedia dapatdiartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkanperan komputer sebagai media yang menampilkanteks, suara, grafik, video, animasi dalam sebuahtampilan yang terintegrasi dan interaktif.

    Multimedia memiliki beberapa keistimewaanyang tidak dimiliki oleh media lain. Munir (2008)memaparkan keistimewaan multimedia antara lain:(1) multimedia menyediakan proses interaktif danmemberikan kemudahan umpan balik; (2) multi-

    media memberikan kebebasan kepada pelajardalam menentukan topik proses pembelajaran; (3)multimedia memberikan kemudahan kontrol yangsistematis dalam proses pembelajaran.

    Untuk menghasilkan multimedia yang ber-kualitas, Newby, et al. (2000) yang mengatakanbahwa multimedia harus mempertimbangkan tigahal, yaitu: (1) method, yaitu tehnik dan proseduryang digunakan dalam pembelajaran (kerjasama,game, presentasi, atau diskusi); (2) media, yaitumedia yang digunakan dalam pembelajaran untukmenarik minat siswa (video, teks, gambar, dananimasi); dan 3) material, yaitu isi pembelajaranyang meliputi: motivasi, orientasi, informasi,aplikasi, dan evaluasi. Sejalan dengan itu, Walker& Hess (Arsyad, 2009), mengatakan bahwamultimedia pembelajaran yang berkualtas harusmemenuhi kriteria yakni: (1) kualitas isi dantujuan, yang meliputi: ketepatan, kepentingan,kelengkapan, keseimbangan, daya tarik, kewajaran,dan kesesuaian dengan situasi siswa; (2) kualitasinstruksional yang meliputi: memberikan kesem-patan belajar, memberikan bantuan untuk belajar,kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksionalnya,hubungan dengan program pengajaran lainnya,kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberikandampak bagi siswa, dapat memberikan dampakbagi guru dan pembelajarannya; dan (3) kualitasteknis, yang meliputi: keterbacaan, kemudahanmenggunakan, kualitas tampilan/tayangan, kualitaspenanganan respon siswa, kualitas pengelolaanprogramnya, dan kualitas pendokumentasianya.

    Keberhasilan penggunaan multimedia tidakterlepas dari bagaimana media itu direncanakandengan baik. Media yang dapat mengubah perilakumahasiswa (behaviour change) dan meningkatkanhasil belajar tertentu, tidak dapat berlangsungsecara spontanitas, namun diperlukan analisis yangkomprehensif dengan memperhatikan berbagaiaspek yang dapat mempengaruhi keberhasilanpembelajaran. Menurut Phillips & DiGiorgio(Phillips, 1997) terdapat tiga macam desain multi-media interaktif yakni: (1) desain dokumentasi, (2)desain navigasi, dan (3) desain grafis. MenurutSadiman, dkk. (2009) prosedur pengembanganmultimedia meliputi enam langkah, yaitu: (1)

  • Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, hlm.253-262256

    menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa; (2)merumuskan tujuan instruksional (instructionalobjective) dengan operasional dan khas; (3)merumuskan butir-butir materi secara terperinciyang mendukung tercapainya tujuan; (4) mengem-bangkan alat pengukur keberhasilan; (5) pem-buatan media; dan (6) mengadakan tes dan revisi.

    Pengembangan multimedia yang dilakukanberdasarkan prinsip-prinsip desain dan mengikutilangkah-langah yang sistematis diharapkan dapatmenghasilkan multimedia yang layak. Denganmemanfaatkan multimedia yang layak dalamkegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencipta-kan pembelajaran yang berkualitas yakni mem-bantu memecahkan masalah belajar yang dihadapimahasiswa dalam rangka pencapaian hasil belajaryang optimal. Berdasarkan paparan tersebut, makadalam penelitian ini dikembangkan multimediauntuk mata kuliah Media Pembelajaran padamahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan FakultasIlmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganeshayang layak digunakan dan dapat meningkatkankualitas pembelajaran.

    METODE

    Penelitian ini menggunakan model penelitiandan pengembangan (research and development).Produk yang dikembangkan dalam penelitian iniberupa multimedia pembelajaran pada Mata kuliahMedia Pembelajaran.

    Model pengembangan yang digunakanmerupakan adaptasi langkah-langkah penelitiandan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg& Gall (1983), yang meliputi tahapan analisiskebutuhan, desain pembelajaran, pengembanganproduk, dan evaluasi produk yang terdiri darievaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasiformatif terdiri dari evaluasi perorangan (one toone), evaluasi kelompok kecil (small group eva-luation), dan evaluasi lapangan (field evalua-tion). Evaluasi sumatif dilakukan setelah pro-gram selesai dievaluasi secara formatif dandirevisi sesuai dengan standar yang digunakanoleh pengembang. Model tersebut digunakan

    karena sederhana, lengkap, dan sudah teruji.Berdasarkan model pengembangan tersebut,maka prosedur pengembangan dalam penelitianini dibagi dalam lima tahap seperti yang tersajipada Gambar 01.

    Tahap pertama, analisis kebutuhan,meliputi: studi pustaka, dan survei awal lokasipenelitian. Studi pustaka dilakukan untukmengumpulkan informasi, di antaranya denganmempelajari pedoman studi dan kurikulumJurusan Teknologi Pendidikan Fakultas IlmuPendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ber-kaitan dengan karakteristik dan deskripsi matakuliah, dan jam semester yang ada. Studilapangan dilakukan untuk melihat secara lang-sung keadaan Jurusan Teknologi Pendidikan,potensi-potensi yang dimiliki, proses perkuliah-an, dan dokumen hasil studi mahasiswa.

    Tahap kedua, mengembangkan desain pem-belajaran. Pada tahap pengembangan desainpembelajaran ini dikembangkan silabus pembe-lajaran sebagai dasar dalam mengembangkanmultimedia pembelajaran. Pengembangan silabusini terdiri dari delapan langkah, yaitu: (1)menentukan standar kompetensi, (2) menentukankompetensi dasar, (3) melakukan analisis pem-belajaran, (4) merumuskan indikator, (5) me-ngembangkan instrumen penilaian, (6) mengem-bangkan materi pembelajaran, (7) menyusunstrategi pembelajaran, dan (8) merancang evaluasi.

    Tahap ketiga, memproduksi multimediapembelajaran. Berdasarkan pada jenis-jenismultimedia yang ada, dalam mengembangkanmultimedia ini digunakan format tutorial, karenamenyajikan materi secara utuh kepada maha-siswa melalui konsep belajar tuntas dan terjadiinteraksi antara komputer dan mahasiswa.Adapun tahap pengembangan multimedia inidilakukan melalui langkah-langkah: (1) menyiap-kan materi yang dibutuhkan, (2) membuat flow-chart, (3) membuat storyboard, (4) membuatsoftware pembelajaran, (5) menyimpan softwarepembelajaran yang telah dibuat ke compact disk(CD), dan (6) melakukan tes secara modular.

  • I Kadek Suartama, Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas... 257

    Gambar 01. Prosedur Pengembangan Multimedia Pembelajaran pada Mata Kuliah Media Pembela-jaran (Diadaptasi dari Borg & Gall, 1983)

    Tahap keempat, evaluasi formatif yang ter-diri dari validasi, uji coba dan revisi produk.Validasi oleh ahli materi meliputi aspekpembelajaran dan aspek isi/materi sedangkanvalidasi oleh ahli media meliputi aspek tampilandan aspek teknis. Uji coba dilakukan melalui ujicoba perorangan (one to one evaluation), uji

    coba kelompok kecil (small group evaluation),uji coba lapangan (field trial) dilanjutkan dengananalisis data, dan revisi produk berdasarkan padahasil uji coba tersebut.

    Tahap kelima, evaluasi sumatif, untukmengetahui efektivitas atau fungsi produk atauprogram akhir dalam meningkatkan kualitas

    Produksi Media

    Membuatstoryboard

    Membuatflowchart

    view

    Memasukkanmateri ke dalam

    komputer

    Tes secaramodular

    Mengumpul-kan bahan

    Evaluasi Formatif

    Validasiahli materi &

    ahli media

    Uji cobakelompok

    kecil

    Analisis

    Analisis

    Revisi Uji cobaperorangan

    Analisis Revisi

    Revisi Uji cobalapangan

    Analisis Revisi Produkfinal

    Evaluasi Sumatif/Uji Efektivitas

    Analisis Kebutuhan

    Desain Pembelajaran

    Studi Pustaka Studi Lapangan

    Mengidenti-fikasi standarkompetensi

    Merumuskanindikator

    keberhasilan

    Mengembangkanbutir tes acuan

    patokan

    Mengembangkan& memilih materi

    pembelajaran

    Menyusunstrategi

    pembelajaran

    Mengidentifikasikarakter awal

    pebelajar

    Menganalisis &menetapkan

    kompetensi dasar

  • Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, hlm.253-262258

    pembelajaran dalam bentuk peningkatan penca-paian hasil belajar, maka dilakukan evaluasisumatif. Evaluasi sumatif dilakukan setelahprogram selesai dievaluasi secara formatif dandirevisi sesuai dengan standar yang digunakanoleh pengembang.

    Pihak-pihak yang dijadikan subjek cobadalam pengembangan multmedia ini yakni meli-batkan satu orang ahli materi dan satu orang ahlimedia pada tahapan validasi media. Pada tahapanuji coba produk yang menjadi subjek coba adalahmahasiswa Jurusan Teknologi Pendidian Univer-sitas Pendidikan Ganesha Semester II. Padatahap uji coba atau evaluasi formatif, menggu-nakan mahasiswa semester II kelas B sebanyak36 orang mahasiswa, dengan rincian sebagaiberikut: (1) 3 orang untuk uji coba perorangan,(2) 10 orang untuk uji coba kelompok kecil, dan(3) 23 orang untuk uji lapangan. Evaluasi suma-tif menggunakan kelas A yang dibagi menjadidua kelompok. Kelompok I menggunakanproduk akhir yang telah dikembangkan berupaCD multimedia pembelajaran dan kelompok IImenggunakan media yang biasa digunakan yaknibuku ajar dan media presentasi Ms. Powerpoint.

    Data yang diperoleh melalui kegiatan ujicoba diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitudata kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatifdalam penelitian ini berupa kritik dan saran yangdikemukakan ahli materi, ahli media, danmahasiswa. Data-data ini dihimpun dan disarikanuntuk memperbaiki produk multimedia pembe-lajaran. Data kuantitatif berupa skor padamasing-masing butir intrumen yang telah diisi

    oleh ahli materi, ahli media dan subjek coba,serta data pretest dan posttest pada pelaksanaanuji lapangan.

    Instrumen yang digunakan untuk mengum-pulkan data pada penelitian ini berupa angket,dan tes hasil belajar. Angket disusun denganmaksud untuk mengevaluasi kualitas multimediapembelajaran, sedangkan tes hasil belajar digu-nakan untuk mendapatkan skor hasil belajarpretest dan posttest pada kelas yang menggu-nakan multimedia pembelajaran dan pada kelasdengan media buku ajar dan media presentasiMs. Powerpoint, yang akan memperlihatkanefektivitas multimedia pembelajaran yangdikembangkan.

    Penelitian pengembangan ini menggunakandua teknik analisis data, yaitu teknik analisisdeskriptif kualitatif dan analisis statistik deskrip-tif. Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digu-nakan untuk mengolah data hasil evaluasi olehahli materi, ahli media dan mahasiswa. Teknikanalisis data ini dilakukan dengan mengelom-pokkan informasi-informasi dari data kualitatifyang berupa masukan, tanggapan, kritik, dansaran perbaikan yang dituliskan pada angket.Hasil analisis ini kemudian digunakan untukmerevisi produk multimedia pembelajaran.Teknik analisis statistik deskriptif digunakanuntuk mengolah data yang diperoleh melaluiangket dalam bentuk skor yang diubah menjadinilai atau kategori dengan acuan tabel yang dia-daptasi dari Sukardjo (2010) seperti tersaji padaTabel 01.

    Tabel 01. Konversi Skor Menjadi Nilai pada Skala Lima

    Nilai/ Kategori SkorRumus Perhitungan

    Sangat Baik X > +1,80 Sbi X > 4,21Baik + 0,60 Sbi < X + 1,80 Sbi 3,40 < X 4,21Cukup Baik - 0,60 Sbi < X + 0,60 Sbi 2,60 < X 3,40Kurang Baik -1,80 Sbi < X - 0,60 Sbi 1,79 < X 2,60Sangat Kurang Baik X -1,80 Sbi X 1,79

    Keterangan:Rerata ideal ( ) : 1/2 x (skor maksimal + skor minimal)

  • I Kadek Suartama, Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas... 259

    Sbi : 1/6 x (skor maksimal - skor minimal)Skor maksimal : 5Skor minimal : 1Rerata skor ideal ( ) : x (5+1) = 3Simpangan baku skor ideal (Sbi) : 1/6 x (5 1) = 0,67X : Skor aktual

    Dalam penelitian ini, ditetapkan nilai kela-yakan minimal baik, sebagai hasil penilaianbaik dari ahi media, ahli materi, maupunpenilaian dari mahasiswa. Jika hasil penilaianakhir (keseluruhan) pada setiap aspek pembe-lajaran, aspek isi/materi, aspek tampilan danaspek teknis dengan minimal nilai baik, makaproduk hasil pengembangan tersebut dianggaplayak digunakan sebagai sumber belajar.

    Pada evaluasi sumatif, tehnik analisis datadilakukan dengan cara mencari perbedaan hasilbelajar mahasiswa antara kelompok I (kelompokyang menggunakan multimedia pembelajaran)dengan kelompok II (kelompok yang menggu-nakan buku ajar dan media presentasi Ms.Powerpoint). Perbedaan dapat diketahui melaluiselisih nilai posttest-pretest pada keduakelompok tersebut. Data pretest maupun posttestyang diperoleh dari kelompok I dan kelompok IIdiperhitungkan besaran posttest-pretest (effectsize). Selisih perbedaan effect size antara keduakelompok tersebut memperlihatkan derajatefektivitas penggunaan multimedia pembela-jaran.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Produk multimedia yag dihasilkan dikemasdalam bentuk Compact Disc (CD). Proses pro-duksi multimedia ini diolah dalam programAdobe Flash CS3 dan program-program pendu-kung seperti Adobe Photoshop CS3, dan CorelDraw. Proses produksi tersebut dapat berjalandengan lancar, cepat, dan lebih tertata karena di-dasarkan storyboard yang sudah dibuat sebelum-nya dan kesiapan bahan-bahan yang diperlukanyang sesuai dengan karakteristik pengguna.

    Secara garis besar produk multimedia hasilpengembangan berisi: (1) pendahuluan yang be-

    risi rumusan standar kompetensi, kompetensi da-sar, dan indicator; (2) materi yang terdiri darimateri I, materi II, materi III, materi IV, dan ma-teri V; (3) latihan soal; (4) evaluasi yang terdiridari 25 butir soal pilihan ganda dengan satu ja-waban benar; dan (5) profil yang berisi biodatadari pengembang, pembimbing, ahli materi, danahli media.

    Materi I berisi media visual meliputi karak-teristik media visual dua dimensi (media grafis,media cetak, media papan) dan karakteristik me-dia visual tiga dimensi (benda asli, model, danbenda yang perangkatnya berwujud tiga dimen-si). Materi II berisi karakteristik media audio (ra-dio dan rekaman suara). Materi III berisi karakte-ristik media audio visual (video, dan televisi).Materi IV berisi karakteristik media proyeksi(Overhead Projector (OHP), Opaque Projector,Film Bingkai (Slide), dan Film Rangkai (FilmStrip). Materi V berisi karakteristik media pem-belajaran berbantuan komputer (multimedia, pre-sentasi, dan multimedia interaktif). Latihan soalterdiri dari latihan media visual, latihan mediaaudio, latihan media, audio visual, latihan mediaproyeksi, dan latihan media pembelajaran ber-bantuan komputer. Masing-masing latihan berisilima butir soal pilihan ganda dengan satu jawa-ban benar.

    Setelah produk multimedia hasil pengem-bangan dalam bentuk CD tersebut selesai dibuat,maka dilakukan pengecekan baik internal mau-pun eksternal, produk tersebut dapat berjalandengan lancar, kemudian dilanjutkan pada tahapevaluasi, yaitu validasi oleh ahli materi dan ahlimedia dan dilanjutkan pada tahap uji coba, yaituuji coba kepada mahasiswa dengan desain ujicoba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uicoba lapangan.

    Hasil penilaian ahli materi terhadap kualitasproduk ditinjau dari aspek pembelajaran menun-

  • Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, hlm.253-262260

    jukkan bahwa rerata skor sebesar 4,50 (kategorisangat baik) dan dari aspek materi/isi sebesar4,53 (kategori sangat baik). Hasil penilaian ahlimedia terhadap kualitas produk ditinjau dari as-pek tampilan menunjukkan bahwa rerata skor se-besar 4,78 (kategori sangat baik) dan dari aspekteknis sebesar 4,58 (kategori sangat baik). Hasilpenilaian secara keseluruhan aspek pada uji cobaperorangan menunjukkan bahwa untuk aspekpembelajaran diperoleh skor 4,59 (kategori san-gat baik), aspek isi/materi sebesar 4,53 (kategorisangat baik), aspek tampilan sebesar 4,08 (kate-gori baik), dan aspek teknis sebesar 4,63 (katego-ri sangat baik). Hasil penilaian secara keseluru-han aspek pada uji coba kelompok kecil menun-jukkan bahwa untuk aspek pembelajaran dipero-leh skor 4,19 (kategori baik), aspek isi/materi se-besar 4,35 (kategori sangat baik), aspek tampilansebesar 4,34 (kategori sangat baik), dan aspekteknis sebesar 4,31 (kategori sangat baik). Hasilpenilaian secara keseluruhan aspek pada uji cobalapangan menunjukkan bahwa untuk aspek pem-belajaran diperoleh skor 4,05 (kategori baik), as-pek isi/materi sebesar 4,22 (kategori sangatbaik), aspek tampilan sebesar 4,00 (kategoribaik), dan aspek teknis sebesar 4,05 (kategoribaik).

    Pada kegiatan evaluasi sumatif yang telahdilakukan, kelompok yang menggunakan multi-media mempunyai effect size sebesar 29,30 se-dangkan kelompok yang menggunakan buku ajardan media presentasi powerpoint mempunyai ef-fect size sebesar 15,00. Jadi hasil belajar padakelompok yang menggunakan multimedia lebihbaik daripada kelompok yang menggunakan bu-ku ajar dan media presentasi powerpoint , den-gan perbedaan antar kelompok sebesar 14,30point.

    Pembahasan

    Memperhatikan hasil penilaian aspek-aspekmultimedia pembelajaran baik oleh ahli materi,ahli media dan mahasiswa maka dapat dikatakanbahwa media pembelajaran yang dikembangkantermasuk ke dalam kategori baik dan sangat baik

    sehingga dapat disimpulkan multimedia layakuntuk digunakan. Lebih lanjut dari hasil evaluasisumatif yang telah dilakukan dapat dikatakanbahwa media pembelajaran yang dikembangkanefektif dan dapat meningkatkan kualitas pembe-lajaran pada mata kuliah media pembelajaran.

    Tercapainya hasil-hasil tersebut tidak terle-pas dari proses pengembangan multimedia yangdilakukan secara sistematis dengan menindaklan-juti semua saran dan komentar dari subjek coba.Beberapa saran perbaikan yang diberikan olehahli media pada saat kegiatan validasi media ada-lah: (1) pada bagian pendahuluan tidak ada tu-juan sehingga perlu ditambahkan tujuan pembe-lajaran, (2) pada bagian materi tombol link danmateri sama atau mirip, sebaiknya tombol-tombol tersebut dibedakan, (3) pada materi me-dia proyeksi contoh masih kurang lengkap, perluditambahkan media LCD. Berdasarkan saran-saran tersebut maka dilakukan perbaikan sebagaiberikut: (1) menambahkan komponen tujuanpembelajaran pada bagaian pendahuluan, (2)membedakan bentuk tombol-tombol navigasi(link) dengan tombol-tombol sub materi, dan (3)menambahkan sub materi media LCD pada ma-teri media proyeksi. Pada kegiatan uji coba untukmahasiswa dua saran yang disampaikan adalah:(1) pada bagian petunjuk perlu diberikan kete-rangan tombol volume, (2) produk multiediayang dihasilkan supaya bisa dibagikan kepadamahasiswa. Berdasarkan saran tersebut, penelitimenindaklanjuti dengan cara penambahanpenjelasan tombol menu dan volume padapetunjuk penggunaan, dan mendesiminasikanproduk yang dihasilkan kepada mahasiswasetelah selesai melakukan penelitian.

    Melalui kegiatan uji coba dan revisi yangtelah dilakukan multimedia akhir yang dihasilkandinyatakan layak digunakan dan dapat mening-katkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut jugadipengaruhi oleh adanya beberapa kelebihan darimultimedia ini sebagaimana juga diakui olehmahasiswa. Kelebihan dari produk multimediamata kuliah media pembelajaran ini antara laindesain medianya sangat menarik. Ketertarikanmahasiswa terhadap media pembelajaran meru-

  • I Kadek Suartama, Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas... 261

    pakan salah satu indikator adanya motivasi bela-jar pada mahasiswa dan merupakan gejala yangsangat baik untuk menuju peningkatan prosesdan hasil belajar. Unsur-unsur tampilan yang da-pat dipandang menarik dari produk multimediamata kuliah media pembelajaran ini di antaranyaadalah desain slide, dan animasi yang konsisten,serta perpaduan warna teks dan background yangsangat harmonis. Pengembangan multimediapembelajaran mata kuliah media pembelajaransudah mengikuti prinsip desain tampilan mediayakni penggunaan komposisi, kombinasi dan re-solusi warna yang tepat dalam bentuk tulisandengan warna cerah (biru lembut) dan latarbelakang berwarna gelap (biru tua).

    Selain tampilan yang menarik, dalam setiappokok bahasan, media ini dilengkapi dengancontoh gambar, animasi, maupun video sehinggamahasiswa atau pengguna dapat lebih memaha-minya. Produk multimedia mata kuliah mediapembelajaran memiliki keunggulan lain yaituadanya umpan balik langsung pada saat menger-jakan latihan soal. Umpan balik ini berupa pen-guatan positif maupun penguatan negatif.

    Tentang kemudahan penggunaan produkmultimedia mata kuliah media pembelajaran inidiakui pula oleh mahasiswa. Software pembela-jaran ini tidak perlu diinstall terlebih dahulu.Hanya dengan memasukkan CD ke perangkatCD-ROM pada komputer audiens sudah secaralangsung dapat menggunakannya. Kemudahanlainnya adalah karena software pembelajaran inimemiliki kapasitas file yang relatif kecil (84 MB)sehingga mahasiswa juga bisa menduplikasi pro-duk multimedia mata kuliah media pembelajaranini dengan praktis.

    Keunggulan lain adalah bahwa program inimemuat satu Kompetensi Dasar (KD) denganlima indikator untuk mata kuliah media pembela-jran. Lima indikator ini bila disajikan secarakonvensional membutuhkan alokasi waktu lebihkurang lima kali pertemuan tatap muka. Denganmenggunakan produk multimedia ini, alokasiwaktu yang dibutuhkan rata-rata dua kali perte-muan karena dengan menggunakan produk mul-timedia ini mahasiswa dapat belajar secara man-

    diri . Oleh karena itu, penggunaan multimediapembelajaran ini dapat menghemat waktu dalampembelajaran. Pembelajaran dengan mengguna-kan produk multimedia ini merupakan langkahyang lebih efisien. Dosen dapat mengoptimalkansisa waktu lainnya untuk kegiatan-kegiatan lainseperti pengayaan dan penguatan melalui bim-bingan individu.

    SIMPULAN

    Berdasarkan analisis dan pembahasanpenelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagaiberikut. Pertama, prosedur pengembanganmultimedia ini melalui lima tahapan yaitu analisiskebutuhan, mengembangkan desain pembelajaran,memproduksi multimedia pembelajaran,melakukan evaluasi formatif, dan melakukanevaluasi sumatif. Semua tahapan tersebut telahselesai dilakukan hingga menghasilkan produkmultimedia pembelajaran dalam bentuk kepinganCD multimedia pembelajaran mata kuliah mediapembelajaran yang telah memenuhi kriteriakelayakan dan efektivitas. Kedua, multimedia padamata kuliah Media Pembelajaran tergolong layakdigunakan sebagai media pembelajaran. Hal inisesuai dengan penilaian oleh ahli materi terhadapkualitas produk ditinjau dari aspek pembelajarandiketahui bahwa rerata skor sebesar 4,50 (kategorisangat baik) dan dari aspek materi/isi sebesar 4,53(kategori sangat baik), penilaian oleh ahli mediaterhadap kualitas produk ditinjau dari aspektampilan diketahui bahwa rerata skor sebesar 4,78(kategori sangat baik) dan dari aspek teknis sebesar4,58 (kategori sangat baik), dan hasil penilaiansecara keseluruhan aspek pada uji coba lapanganmenunjukkan bahwa untuk aspek pembelajarandiperoleh skor 4,05 (kategori baik), aspek isi/materisebesar 4,22 (kategori sangat baik), aspek tampilansebesar 4,00 (kategori baik), dan aspek teknissebesar 4,05 (kategori baik). Ketiga, produkmultimedia pembelajaran dapat meningkatkankualitas pembelajaran mata kuliah mediapembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan selisihperbedaan besaran posttest-pretest (effect size)kedua kelompok. Kelompok yang menggunakan

  • Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, hlm.253-262262

    multimedia mempunyai effect size sebesar 29,30sedangkan kelompok yang menggunakan buku ajardan media presentasi powerpoint mempunyaieffect size sebesar 15,00. Dengan demikian, media

    pembelajaran yang dikembangkan efektif dan dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran pada matakuliah media pembelajaran.

    DAFTAR RUJUKANArsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:

    Rajawali Pers.Borg, W. R., & Gall, M. D. 1983. Educational Research.

    An Introduction (4th ed.) New York: Longman.Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi

    dan Komunikasi. Bandung: AlfabetaNewby, T. J., Donald, S., James, L., James, D., Russell,

    & Anne, T. L. 2000. Instructional Technologyfor Teaching and Learning. New Jersey:Prentice-Hall Inc

    Phillips, R. 1997. The Developers Handbook toInteractive Multimedia: A Practical Guide forEducational Applications. London: Kogan Page.

    Sadiman, A. S., Raharjo, R., Anung, H., & Rahardjito.2009. Media Pendidikan: Pengertian,Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:Rajawali Pers

    Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. 1994. TeknologiPembelajaran: Definisi dan Kawasannya.

    Terjemahan oleh Dewi S. Prawiradilaga dkk.Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ.

    Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russell, J. D. 2007.Instructional Technology and Media forLearning (9th ed.). New Jersey: PearsonEducation, Inc.

    Sukardjo, 2010. Evaluasi Pembelajaran. Buku PeganganKuliah: PPs Universitas Negeri Yogyakarta

    Suyanto, M. 2005. Multimedia: Alat untuk Meningkat-kan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Perce-takan Andi.

    Tim Penyusun Pedoman Studi. 2006. Pedoman StudiUniversitas Pendidikan Ganesha. Singaraja:Universitas Pendidikan Ganesha.

    Vaughan, T. 2006. Multimedia:Making It Work.Terjemahan Theresia Arie Prabawati & AgnesHeni Triyuliana. McGraw: Hill Company. Inc.