media komunikasi indonesia power · edisi 3 / 2019 / 2 berita gembira kabar gembira datang di...

26
PLTA Rajamandala: Siap Berkontribusi bagi Sistem Kelistrikan Jawa-Bali www.indonesiapower.co.id Media Komunikasi Indonesia Power EDISI 3 / 2019 3 BERANDA Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, M.M. Nakhoda Baru untuk Kapal Besar Indonesia Power 22 PROFIL Tugas Karya: Perluas Kesempatan Karir di IP Group

Upload: vunhu

Post on 10-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PLTA Rajamandala:Siap Berkontribusi

bagi Sistem Kelistrikan

Jawa-Bali

www.indonesiapower.co.id

M e d i a K o m u n i k a s i I n d o n e s i a P o w e r

EDISI 3 / 2019

3 BERANDADr. Ir. M. Ahsin Sidqi, M.M.Nakhoda Baru untuk Kapal Besar Indonesia Power

22 PROFILTugas Karya: Perluas Kesempatan Karir di IP Group

EDISI 3 / 2019 / 2

BERITA GEMBIRA

Kabar gembira datang di tengah keluarga besar Indonesia Power, khususnya, dan juga PLN Group.

Kabar pertama datang bersama dengan kehadiran seorang anggota keluarga baru. M. Ahsin Sidqi, demikian namanya, pulang kembali ke tengah keluarga besarnya di Indonesia Power setelah “nyantri” selama lebih dari 4 tahun di PT PLN (Persero).

Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham, Ahsin—begitu ia akrab disapa akan menakhodai bahtera Indonesia Power. Kembalinya Ahsin ke Indonesia Power pun memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi Ahsin. Ahsin pun berbagi kesan dan pengalamannya selama nyantri di PLN, serta mimpi-mimpinya untuk Indonesia Power.

Kabar gembira berikutnya datang dari PLTA Rajamandala. Pembangkit yang mulai dibangun sejak tahun 2014 ini resmi beroperasi setelah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM. PLTA Rajamandala tak hanya akan menambah pasokan listrik bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali. Namun, pembangkit energi terbarukan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Indonesia Power dalam mendorong tercapainya target 23% EBT dalam bauran energi primer di tahun 2025 mendatang.

Kabar gembira ini diharapkan dapat menjadi motivasi sehingga seluruh insan Indonesia Power semakin terpacu untuk mencapai Kinerja Unggul di tahun 2019. Maju terus Indonesia Power untuk menjadi leading dalam bisnis pembangkitan di kancah global.

Kepala Bidang Komunikasi Korporat

Indonesia Power Rahmi Sukma

Pelindung: Direksi PT Indonesia Power, Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan, Pemimpin Redaksi: KBIDKOM, Redaktur Pelaksana: Ganis Nugraheni Purnamawati, Sekretaris Redaksi: Bimara Aryanoraga, Staf Redaksi: Sigid Endro Winarno, Elza Febrianto, Fotografer: Yusuf Dewantoro, Sirkulasi: Niken Retno Sari, Konsultan Media: Integriti, PT Integra Cipta Kreasi, T/F: (021) 2765 0747, www.integriti.web.id, Editor: M. Pamungkas, Reporter: Dyota Lakhsmi T., Abdullah Baraja, Imam Kadhafi, Chairudi B. Dharma, Kreatif: Andesrianta Rakhmad, Alamat Redaksi: Bidang Komunikasi Korporat, Centennial Tower Lt. 7-8 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta Selatan 12950 Tel. (62-21) 526 7666, Fax. (62-21) 575 1923, email : [email protected]

daftar isiEDITORIAL

3 beranda Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, M.M. Nakhoda Baru untuk Kapal Besar Indonesia Power

6-8 liputan khusus PLTA Rajamandala: Siap

Berkontribusi bagi Sistem Kelistrikan Jawa-Bali

9 infografis10 OPINI Harris, S.T., M.T.: Akselerasi

Peningkatan Porsi EBT dalam Bauran Energi Nasional

12 liputan khusus Cogindo, Kembangkan Sayap

Bisnis hingga ke Mancanegara

16-20 berita Halal Bihalal Keluarga Besar

Indonesia Power: Pererat Silaturahmi, Tingkatkan Sinergi

Forum Leader Tengah Tahun 2019: Kolaborasi dan Disiplin Eksekusi untuk Kinerja Unggul

IP Academy Selenggarakan “Training for Tanjung Priok Step 1

Batch 1”

21 CSR Indonesia Power – KLHK: Pecahkan

Rekor MURI Bebersih Sungai Ciliwung

22 profil Tugas Karya: Perluas Kesempatan

Karir di IP Group

24 KOLOM BUDAYA BuDaYa CERiA: Tanamkan BuDaYa

Unggul Perusahaan

Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, M.M.NAKHODA BARU UNTUK KAPAL BESAR INDONESIA POWER

Sosok baru hadir di tengah keluarga besar Indonesia Power. Di antara jajaran Direksi Indonesia Power, adalah Muhammad Ahsin Sidqi yang mengemban amanah pemegang saham untuk menakhodai Indonesia Power. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham, PT PLN (Persero), Ahsin ditetapkan sebagai pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Indonesia Power menggantikan Direktur Utama Periode 2016—2019, Sripeni Inten Cahyani.

StrategiSosoknya memang baru di antara jajaran Direksi Indonesia Power. Namun, wajahnya bukanlah wajah baru di antara keluarga besar Indonesia Power. Setelah selama lebih dari 4 tahun meninggalkan Indonesia Power untuk mengabdi di PT PLN (Persero), kini Ahsin telah kembali ke kampung halamannya.

Selain ilmu dan pengalaman yang bertambah, satu hal yang tak berubah dari sosok Ahsin adalah semangatnya yang tetap membara sebagai insan pembangkitan. Semangat yang sama, seperti yang Ahsin lihat pada diri setiap insan Indonesia Power. Semangat para insan pembangkitan terbaik yang tak pernah meredup sejak ia meninggalkan Indonesia Power pada tahun 2014 lalu.

Semangat para insan pembangkitan inilah yang akan menjadi bekal perusahaan untuk terus tumbuh, maju, dan berkembang. Semangat berpadu dengan sinergi dan kolaborasi di bawah payung besar SOLID PLN akan menjadikan Indonesia Power perusahaan pembangkitan yang terdepan dan tepercaya.

Untuk itu, di bawah nakhodanya, Ahsin telah menyiapkan dua strategi utama, yaitu Strategi Pertumbuhan dan Strategi Produktivitas. Strategi Pertumbuhan merupakan strategi untuk membawa Indonesia Power menjadi pemain besar tingkat dunia di bidang pembangkitan.

BERANDA

EDISI 3 / 2019 / 3

“Di antara strategi pertumbuhan itu adalah, kami siap menyambut PLTU Lontar 4 dengan kapasitas 300 MW. Lalu, kami juga akan percepat pengembangan PLTU Jawa 9 dan 10 yang saat ini sudah masuk tahap konstruksi,” jelas Ahsin.

Sementara, Ahsin menambahkan, Strategi Produktivitas adalah strategi untuk menjadikan aset yang dimiliki bisa menghasilkan lebih banyak lagi. “Tidak hanya dari sisi jumlah Megawatt, melainkan juga bentuk karya lainnya. Selain kinerja, kami juga harus mencetak insan-insan unggulan melalui praktik-praktik di pembangkit eksisting guna mempersiapkannya menjadi pemimpin bagi pembangkit-pembangkit modern di masa mendatang,” lanjutnya.

“Parameter dari strategi produktivitas ini, tentu efisiensi pembangkit semakin baik, gangguan semakin menurun, EAF semakin tinggi. Artinya, produksi orang per KWH itu meningkat,” imbuh pria kelahiran Salatiga, 4 Mei 1966.

Learning OrganizationDisamping menyiapkan strategi, Ahsin juga mempunyai tiga mimpi besar terhadap Indonesia Power. Pertama, bahwa kehadirannya di Indonesia Power, bisa membuat semua insan Indonesia Power bahagia. Dengan kebahagiaan, militansi untuk menjaga unit-unit pembangkit pun akan menjadi luar biasa.

Impian kedua adalah stakeholder merasa puas dengan layanan Indonesia Power. “Mimpi berikutnya adalah kami bisa menjaga aset bernilai triliunan yang diamanahkan kepada kami, sebagaimana kami merawat anak sendiri. Baik mesin-mesin lama maupun baru, harus kami rawat dan sayangi karena itu merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat,” papar Ahsin.

Mewujudkan mimpi bukanlah hal mudah. Namun, bukan berarti tak mungkin. Selama ada kemauan

dan tekad, tentu akan ada jalan untuk menggapai semua impian. Menurut Ahsin, semuanya memungkinkan dengan sinergi dan kolaborasi yang berpadu dengan pengalaman, kapabilitas, serta militansi seluruh insan Indonesia Power. Hal tersebut akan menjadikan Indonesia Power sebagai The Power of Indonesia yang mampu memberikan pengaruh positif kepada dunia.

Lalu, hal lain yang menjadi catatan Ahsin dalam mewujudkan performa perusahaan yang ekselen adalah adanya pengaruh dominan dari Learning Organization. Learning Organization adalah semangat bekerja yang baik dan kuat harus disertai dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik dan terus terpelihara. Hal tersebut hanya terjadi jika aliran pengetahuan di dalam perusahaan tidak tersumbat.

“Pengetahuan perusahaan ini bermacam-macam, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, teknis dan nonteknis, tetapi itu semua harus dipelihara di dalam perusahaan berupa pengalaman dan cara kerja serta pemecahan masalah yang lebih sempurna. Artinya, kontribusi dari para pendahulu di masa lalu harus dihargai karena mereka lah pencetak landasan sehingga pengetahuan hari ini di semua pembangkit harus terpelihara dengan baik. Buktinya adalah keandalan pembangkit dan kompetensi SDM-nya,” ungkap pria yang sebelumnya menjabat sebagai Executive Vice President (EVP)

Pengadaan IPP PT PLN (Persero) Kantor Pusat ini.

Untuk learning organization ini, Ahsin menginginkan proses transfer knowledge yang lebih lanncar dan menyenangkan, antara lain menggunakan Digital Virtual Reality Learning di IP Academy. Ahsin berharap, seluruh insan Indonesia Power—tanpa terkecuali dirinya—dapat saling berbagi (sharing) dan harus saling peduli (caring). Dengan demikian, satu masalah adalah milik bersama yang harus dipikirkan bersama solusinya.

NyantriAhsin bukanlah sosok baru di dunia pembangkitan. Sejak bergabung dengan Indonesia Power, selama hampir 15 tahun, Ahsin mengabdi di PLTU Suralaya. Seperti halnya insan pembangkitan lainnya, Ahsin pun pernah merasakan berlebaran di lokasi pembangkit selama beberapa tahun.

“Saya dan teman-teman di unit sangat mendalami dan menghayati pekerjaan ini. Beruntungnya, kami juga digembleng oleh para senior yang mempunyai semangat dan dedikasi tinggi,” akunya.

Dari Suralaya, jabatan demi jabatan pun pernah dijalaninya, mulai dari Deputi GM Batubara, GM UPJP Kamojang, UP Grati, UPJP Priok, hingga akhirnya ditugaskan di PLN. Ahsin diamanahi tugas sebagai GM PT PLN (Persero) Sumatra Bagian Selatan (2015—2017), Kepala Satuan Pengadaan

Ahsin berkunjung ke setiap ruang kerja dan menyapa insan Indonesia Power

BERANDA

4 / 2019 / EDISI 3

BERANDA

IPP pada PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2017—2018), dan EVP Pengadaan IPP pada Direktorat Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2018—2019).

“Pengalaman lebih dari 4 tahun di PLN sering dianggap sedang nyantri. Karena selama di PLN, merasa ditempa luar dalam, lahir batinnya, dengan pengalaman spiritualitas yang sangat bermanfaat dalam menjalani peran selanjutnya, saya mendapatkan dan mempelajari hal yang sangat baik. Saya harap dengan bekal pengalaman tersebut saya bisa memberikan manfaat dan kontribusi bagi perusahaan. Kehadiran saya kembali di tengah keluarga besar Indonensia Power semoga bisa menjadi berkah dan penyemangat untuk seluruh insan perusahaan,” tutup Ahsin yang disertai harapan.

Sertijab PLT Direktur Utama Indonesia PowerPagi itu, M. Ahsin Sidqi terlihat menghampiri satu per satu ruang kerja di Indonesia Power Kantor Pusat. Tepat di hari Selasa, 25 Juni 2019, Ahsin berkesempatan untuk menyapa langsung insan Indonesia Power sebelum acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Direktur Utama dimulai. Office tour ini sekaligus menjadi momen temu kangen bagi Ahsin yang sempat meninggalkan sementara Indonesia Power selama lebih dari 4 tahun untuk mengabdi di PT PLN (Persero).

Usai kunjungan singkat tersebut, Ahsin pun kembali ke Ruang Rapat Sintang Sanggau, Gedung Centennial Tower Lt. 7 untuk mengikuti prosesi Sertijab Direktur Utama Indonesia Power. Prosesi Sertijab diawali dengan penandatanganan Berita Acara Sertijab dan Pakta Integritas oleh PLT Direktur Utama sementara, Okto Rinaldi kepada PLT Direktur Utama yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), M. Ahsin Sidqi.

Tampak hadir, menyaksikan kegiatan sertijab, Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero)—Sripeni Inten Cahyani, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero)—Syofvi Felienty Roekman, dan Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero)—Muhamad Ali, serta para senior leader dan insan Indonesia Power.

Dalam sambutannya, Ahsin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan serta memohon kerja sama dan dukungan dari seluruh insan Indonesia Power untuk membangun Indonesia Power bersama-sama dan menjadikannya The Power of Indonesia.

“Saya ucapkan selamat datang kembali di Indonesia Power kepada Pak Ahsin. Hari ini, kita—insan Indonesia Power

mendapat pemimpin baru, meskipun wajahnya bukanlah

wajah baru. Selama mengabdi di PLN, tentunya Pak Ahsin mendapat banyak ilmu dan pengalaman dan, sekarang, saatnya melanjutkan lagi bersama kami di Indonesia Power. Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Okto yang telah melakukan tugas dengan baik selama beberapa hari menjabat sebagai PLT Dirut sementara.” (Komisaris Utama Indonesia Power, Bagus Setiawan)

“Selamat kembali ke keluarga besar Indonesia Power untuk Pak Ahsin.

Kami, pemegang saham, sangat berharap Pak

Ahsin bersama insan Indonesia Power di seluruh Indonesia dapat saling bergandengan

tangan, berjalan seirama, dan terus melangkah

maju dengan kecepatan yang semakin tinggi. Konsekuensinya adalah semua harus siap untuk membawa gerbong pembangkitan Indonesia Power menjadi lebih efisien dengan segala dinamikanya.” (Direktur HCM PT PLN (Persero), Muhamad Ali)

EDISI 3 / 2019 / 5

TeknologiPLTA Rajamandala merupakan pembangkit bertenaga hidro yang dikembangkan Indonesia Power bersama dengan Kansai Electric Power Co. asal Jepang. Konsorsium kedua perusahaan listrik ini ditindaklanjuti dengan pembentukan perusahaan patungan, yaitu PT Rajamandala Electric Power (REP). REP didirikan guna mengelola serta melaksanakan operasi dan pemeliharaan PLTA Rajamandala.

Pembangunan PLTA Rajamandala menyerap investasi sebesar 150 juta dolar AS. Berlokasi di Desa Cihea, Haurwangi, Cianjur, PLTA Rajamandala memiliki kapasitas sebesar 47 MW dan akan berkontribusi bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui transmisi 150kV Cianjur—Cigereleng.

PLTA Rajamandala berada di hilir PLTA Saguling. Pengoperasiannya memanfaatkan aliran air Sungai Citarum keluaran dari PLTA Saguling.

PLTA Rajamandala:Siap Berkontribusi bagi Sistem Kelistrikan Jawa-Bali

Sejak beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date – COD) pada 12 Mei 2019 lalu, PLTA Rajamandala telah siap memasok listrik bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali. Tak hanya meningkatkan kapasitas produksi listrik nasional, kehadiran PLTA Rajamandala sekaligus menjadi wujud komitmen PLN Group—dalam hal ini Indonesia Power—guna mendukung pencapaian target 23% Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 mendatang.

Dengan kata lain, pembangkit ini merupakan jenis PLTA run-off-river yang tidak memerlukan waduk dan memanfaatkan debit air 168 m3 serta ketinggian jatuh air (gross head) 34 m.

“Jadi, PLTA Rajamandala beroperasi mengikuti PLTA Saguling. Kapan pun PLTA Saguling beroperasi, PLTA Rajamandala ikut beroperasi. Meskipun, hanya satu unit PLTA Saguling yang beroperasi,” jelas Direktur Utama PT Rajamandala Electric Power, Basuki Setiawan.

“Hal lain yang perlu diketahui tentang PLTA Rajamandala adalah pembangkit ini merupakan unmanned power plant. Pengoperasiannya langsung dari control room di Saguling sehingga tidak ada lagi SDM di power plant. Petugas turun langsung ke lapangan saat daily patrol yang dilakukan sekali dalam sehari. Pemantauan kondisi pembangkit juga dilakukan melalui kamera pengawas (CCTV),” lanjutnya.

Direktur Utama PT Rajamandala Electric Power

Basuki Setiawan

Ceremony of Commercial Operation PLTA Rajamandala

LIPUTAN KHUSUS

6 / 2019 / EDISI 3

LIPUTAN KHUSUS

Kunjungan Komut PLN, Ilya Avianti ke PLTA Rajamandala

Dari sisi teknologi, PLTA Rajamandala telah menggunakan turbin Francis Vertical Kaplan—buatan pabrikan kolaborasi Jerman-Jepang yang sudah proven di dunia pembangkit hidro. Keunggulan lain dari teknologi turbin ini adalah interval pemeliharaannya yang sangat panjang.

Dalam hal ini, overhaul untuk pull out turbin baru akan dilakukan dalam waktu 16 tahun mendatang. Begitu pula dengan inspeksi yang dilakukan, hanya dua tahun sekali (biennial inspection). “PLTA ini memang didesain dengan teknologi baru. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi biaya pemeliharaan,” tegas Basuki.

PPAKesiapan PLTA Rajamandala untuk beroperasi didasarkan pada Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang telah diterbitkan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM. Kelaikannya juga didasari pada hasil tes Nett Dependable Capacity (NDC) dan Reliability Run (RR) yang telah dilaksanakan selama 3x24 jam

Wujud Pengembangan EBT di Tanah AirKehadiran PLTA Rajamandala memiliki arti penting, tak hanya bagi Indonesia Power, melainkan juga PT PLN (Persero). Bagi PLN, PLTA Rajamandala berarti tiga hal, yakni pencapaian target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dalam pengembangan pembangkit listrik nasional; sebagai terobosan atas persoalan pembiayaan pembangunan proyek pembangkit melalui skema International Projejct Financing; serta sebagai langkah menuju target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Utama PT PLN (Persero), Ilya Avianti, saat melakukan kunjungan kerja ke PLTA Rajamandala, 24 Juni lalu. Ilya bersama jajaran Dewan Komisaris PLN didampingi oleh Direktur Utama Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi. Ilya menyampaikan optimismenya akan komitmen pengembangan pembangkit listrik EBT untuk mencapai target 23% EBT dalam bauran energi primer di tahun 2025.

Hal tersebut tak terlepas dari sepak terjang Indonesia Power yang selama ini memiliki komitmen kuat dalam pengembangan EBT. Ilya juga menegaskan bahwa PLN sangat yakin Indonesia Power akan menjadi leading dalam pengembangan EBT di Tanah Air. Karenanya, PLTA Rajamandala dapat menjadi pilot project sekaligus best practices bagi program kelistrikan nasional.

EDISI 3 / 2019 / 7

LIPUTAN KHUSUS

PLTA RajamandalaResmi Beroperasi

sebagai rangkaian dari uji kelayakan. Kedua tes tersebut bertujuan untuk menguji keandalan sekaligus kapasitas maksimum pembangkit listrik.

Basuki menambahkan, jika merujuk pada hasil tes NDC, PLTA Rajamandala memiliki daya mampu netto mencapai 47,89 MW. Dalam mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit ini, REP juga telah menandatangani kontrak jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero)—sebagai off taker.

PPA yang ditandatangani pada 20 Agustus 2013 tersebut memiliki masa kontrak selama 30 tahun masa operasi. Adapun skema yang digunakan adalah BOOT (Built-Own-Operate-Transfer). Berdasarkan skema tersebut, PLTA Rajamandala akan diserahkan kepada PLN dalam keadaan baik dan beroperasi saat masa kontrak berakhir.

Dengan beroperasinya PLTA Rajamandala,diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam pemerataan pasokan energi listrik ke seluruh wilayah Indonesia melalui peningkatan rasio elektrifikasi. Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga kuartal 1 tahun 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 98,5%. Tahun ini, target rasio elektrifikasi yang ditetapkan adalah sebesar 99,9%. Dengan target tersebut, diharapkan mampu menyediakan energi listrik secara merata dan dengan harga yang terjangkau.

Setelah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM) dan beroperasi secara komersial di bulan Mei lalu, PLTA Rajamandala

pun diresmikan oleh PT PLN (Persero) pada 12 Juli 2019 lalu. Peresmian PLTA Rajamandala sekaligus menjadi wujud komitmen PLN Group dalam mendorong pertumbuhan pembangkit listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Peresmian PLTA Rajamandala berlangsung di site pembangkit, yang berlokasi di Desa Cihea, Haurwangi, Cianjur. Secara simbolik, PLTA RAjamandala diresmikan oleh Direktur Aneka Energi baru dan Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Harris, S.T., M.T. Dengan disaksikan EVP Konstruksi Regional Jawa bagian Tengah PT PLN (Persero)—Dady Murihno, PLT Direktur Utama Indonesia Power—M. Ahsin Sidqi, Direktur Utama PT Rajamandala Electric Power—Basuki Setiawan, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia—Tadayuki Mayashita.

“PLN dan Indonesia Power sangat komit dengan penggunaan renewable energy dan pengembangan komunitas. Maka, kami yakin, jika Indonesia Power akan menjadi leading dalam bidang renewable energy,” sambut M. Ahsin Sidqi.

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penanaman pohon kelapa, yang melibatkan anggota Pramuka. Kegiatan penanaman pohon sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan kelistrikan yang peduli akan lingkungan.

PLTA Rajamandala wujud sinergi Indonesia Power - Kansai Eletric Power

Direktur Aneka EBT Kementerian ESDM meresmikan PLTA Rajamandala

8 / 2019 / EDISI 3

INFOGRAFIS

KOMITMEN PEMERINTAH:S Capai target RUEN

sebesar 23% EBT pada tahun 2025

S Mendorong pengembangan teknologi untuk Energi Terbarukan di Indonesia

PLTA RAJAMANDALADikembangkan dan dikelola PT Rajamandala Electric Power (REP). REP adalah Special Purpose Company (SPC) yang dibentuk oleh Indonesia Power dan Kansai Electric Power Co. Inc.

*) Sumber: Kementerian ESDM

PEMBANGUNAN & PEMBIAYAANS Menelan biaya 150 juta dolar ASS Pinjaman dari Japan Bank International

Cooperation dan Mizuho BankS Skema pembiayaan International

Project FinancingS Pembiayaan tanpa Jaminan Kelayakan

Usaha (JKU) Pemerintah IndonesiaS Penjamin proyek: Multilateral

Investment Guarantee Agency (MIGA)

KEUNGGULAN:S PLTA run-off-river sehingga

tidak memerlukan bendungan

S Ramah lingkungan: tidak ada limbah dan rendah polusi

SUMBER ENERGI TAK TERBATAS:S Memanfaatkan arus

Sungai CitarumS Maksimum debit air

168 m3/detik dari ketinggian jatuh air (gross head) 34 meter

TERHUBUNG DENGAN SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI YANG DIKELOLA PT PLN (PERSERO) P2B JAWA BALIS Output 181 GWH per tahun, setara produksi listrik yang

dihasilkan dari 70 juta liter BBM*)

S Menambah pasokan listrik Jawa-BaliS Bersertifikat Laik Operasi (SLO) dari Ditjen Ketenagalistrikan

Kementerian ESDM

EDISI 3 / 2019 / 9

opini

Harapan ini sebagaimana yang disampaikan Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan

Kementerian ESDM—Harris, S.T., M.T., saat menghadiri Ceremony of Commercial Operation PLTA Rajamandala, 12 Juli 2019 lalu. Dalam sesi wawancara, Harris pun memaparkannya secara gamblang kepada Redaksi INPOWER, seperti berikut ini.

Bagaimana progres pengembangan EBT hingga saat ini?Secara nasional, realisasi EBT terhadap konsumsi energi nasional memang baru sekitar 8,55%. Sedangkan porsi EBT dari sisi pembangkitan, berada di angka 12,5% (Desember 2018) dari kapasitas pembangkitan nasional atau sekitar 9.761,5 MW. Sampai saat ini, PLTA masih menjadi porsi terbesar dari implementasi EBT.

Pengembangan EBT terus berjalan. Regulasi dan kebijakan terkait EBT tetap menjadi concern Pemerintah. Kami juga melakukan upaya-upaya agar proyek EBT lebih diminati dan mengundang banyak pihak agar lebih banyak partner yang terlibat dalam proyek-proyek pengembangan EBT.

Sepanjang tahun 2017—2018, sudah ada 75 kontrak pengembangan

Harris, S.T., M.T.:Akselerasi Peningkatan Porsi EBT dalam Bauran Energi Nasional

Harapan besar tersemat pada PLTA Rajamandala. Sebuah harapan yang menguatkan optimisme terhadap pengembangan renewable energy di Tanah Air. PLTA Rajamandala pun menjadi pembelajaran terbaik dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor pembangkitan energi listrik.

pembangkit EBT yang sudah ditandatangani dan 8 di antaranya sudah COD (Commercial Operation Date) dengan kapasitas total 37,5 MW. Dari 75 kontrak tersebut, nantinya akan masuk kapasitas sebesar 1.500 MW.

Bagaimana dengan kontrak lainnya?Selain 8 proyek pembangkit yang sudah COD, 35 kontrak sudah dalam proses konstruksi dengan kapasitas total sekitar 800 MW. Sisanya masih dalam proses mencari pembiayaan,

meskipun sebagian kontrak sudah

efektif.

Kami juga melakukan

upaya untuk

mengakselerasi porsi EBT dalam

bauran energi primer. Saat ini, kami sudah mengidentifikasi 157 potensi proyek dengan kapasitas total 4.700 MW, di luar 75 proyek yang sudah PPA tadi. Potensi tersebut sedang menunggu proses untuk bisa diadakan.

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM

Harris, S.T., M.T.

10 / 2019 / EDISI 3

opini

Dengan kapasitas 4.700 MW, potensi teridentifikasi tersebut tentunya sangat penting dalam menambah porsi EBT sesuai dengan target yang ditetapkan dalam kebijakan energi nasional. Dimana, pada tahun 2025 nanti, kapasitas pembangkit EBT ditargetkan sebesar 45 ribu MW.

Apakah kehadiran PLTA Rajamandala menjadi salah satu upaya akselerasi pertumbuhan EBT?Ya, tentu saja. Bukan hanya menambah porsi EBT dari sisi pembangkitan, dengan kapasitas 47 MW, PLTA Rajamandala juga berperan penting dalam sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali). Yang juga patut diapresiasi adalah keberadaan PLTA Rajamandala yang, ternyata berperan pula dalam melestarikan Sungai Citarum.

Selama ini, mungkin kita memahami bahwa pembangkit EBT itu fungsi utamanya adalah meningkatkan akses/penyediaan energi listrik yang ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan polusi. Ternyata dengan teknologi yang diterapkan di PLTA Rajamandala, dapat mendorong perbaikan kualitas air Sungai Citarum sehingga kondisi Sungai Citarum pun menjadi lebih bersih.

Mengapa? Karena turbinnya hanya bekerja dengan air yang jernih. Air yang digunakan di sini sudah mengalami proses penyaringan. Untuk itu, masyarakat juga sangat berperan dalam menjaga Sungai Citarum.

Bagaimana kontribusi Indonesia Power dalam pengembangan EBT di Tanah Air?Saya melihat, baik Indonesia Power, PLN, PJB, Pemerintah, dan IPP memiliki spirit yang sama. Mereka sangat concern dengan pengembangan EBT serta ingin berpartispasi dan berkontribusi secara nyata. Kontribusi Indonesia Power sendiri sangat nyata. Beberapa proyeknya sudah memberikan kontribusi bagi peningkatan porsi EBT.

Saya berharap, Indonesia Power bisa lebih mengakselerasi lagi dengan mengidentifikasi potensi-potensi proyek EBT, baik dari inisiatif sendiri maupun bermitra dengan pihak lainnya. Harapan yang sama juga saya sampaikan kepada seluruh stakeholder, agar dapat berperan secara signifikan terhadap peningkatan EBT.

Manfaat dari EBT ini untuk kita semua. Bukan hanya Pemerintah, PLN, atau Indonesia Power saja yang menikmatinya. Melainkan, kita semua, seluruh bangsa Indonesia. Yang terpenting adalah, dengan pengembangan EBT, masyarakat bisa mendapatkan sumber energi yang ramah lingkungan dan juga terjangkau harganya.

Site visit saat peresmian PLTA Rajamandala

EDISI 3 / 2019 / 11

LIPUTAN KHUSUS

Core BusinessCogindo merupakan anak perusahaan PT Indonesia Power yang didirikan pada 15 April 1998 dengan mayoritas sahamnya (99,9%) dimiliki Indonesia Power. Seperti halnya induk perusahaan (Indonesia Power), Cogindo pun hadir sebagai perusahaan yang bergerak di sektor ketenagalistrikan, khususnya industri pembangkitan. Bisnis Cogindo pun berjalan, bertumbuh, dan berkembang guna mendukung bisnis Indonesia Power dan PLN Group secara umum dalam rangka memajukan sektor ketenagalistrikan nasional.

Perkembangan bisnis Cogindo terjadi secara signifikan ketika Indonesia Power mendapat penugasan dari PT PLN (Persero) untuk mengelola pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit-pembangkit FTP 1 (Fast Track Program) dengan kapasitas total sekitar 5.000 MW. Di sinilah, urgensi peran dan kontribusi Cogindo dalam rangka mendukung pertumbuhan listrik di Indonesia, yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Kontribusi tersebut diwujudkan melalui penyediaan layanan suplai energi dan Jasa Operasi dan Pemeliharaan (O&M).

Kembangkan Sayap Bisnis hingga ke MancanegaraMemasuki tahun ke-21, PT Cogindo DayaBersama (Cogindo) kian mengukuhkan bisnisnya dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri pembangkitan nasional. Bermula sebagai pionir bisnis Co-generation, Distributed Generation, dan pengelolaan Captive Power, kini Cogindo telah mengembangkan kompetensi bisnis intinya dan melebarkan sayap bisnisnya hingga mancanegara.

Pengembangan bisnis Jasa O&M ini sekaligus menjadi langkah Cogindo dalam menjawab tantangan percepatan pembangunan pembangkit listrik, sehubungan dengan adanya Program FTP 1 dan 35 ribu MW.

“Disamping menjalankan bisnis Jasa O&M, untuk meningkatkan keandalan pembangkit dan memastikan kontinuitas suplai energi, kami juga memberikan solusi tepat bagi pelanggan melalui Jasa Maintenance, Repair, Overhaul (MRO),” jelas Direktur Utama PT Cogindo DayaBersama, Tri Tjahjonoputro, yang saat ini telah diberi amanah baru sebagai Plt. GM Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) Indonesia Power

Kemudian di tahun 2015, Tri menambahkan, Cogindo bekerja sama dengan PT Wartsila Indonesia dan merintis Jasa Trading dan Stockist Spare Part Engine Wartsila Group. Rintisan ini pun berkembang menjadi salah satu bisnis utama Cogindo, yaitu Gas Diesel Engine Services.

Dengan mengembangkan 4 bidang core business-nya, Cogindo menjalankan bisnis, baik di lingkungan Indonesia Power Group, PLN Group, maupun di luar PLN Group. “Saat ini, kami tengah menyasar peluang bisnis di luar negeri. Kami bersama Indonesia Power sedang menjajaki bisnis Jasa

O&M di Kuwait,” ungkap pria yang pernah menjabat GM Indonesia Power UPJP Priok ini.

Penugasan BaruSeiring waktu, Cogindo kian menunjukkan performanya sebagai perusahaan pembangkitan sehingga semakin meningkatkan kepercayaan—baik pemegang saham, stakeholder, pelanggan, maupun mitra bisnis—kepada Cogindo. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya penugasan ataupun proyek-proyek pengelolaan pembangkit yang diterima Cogindo.

Hingga saat ini, Cogindo telah menyediakan Jasa O&M pembangkit-pembangkit FTP 1 dengan cakupan wilayah kerja mulai dari Pangkalan Susu di Medan hingga Holtekamp di Papua. Pengelolaan pembangkit yang tersebar hampir di seluruh pulau di Indonesia ini (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua) merupakan penugasan langsung dari Indonesia Power.

“Untuk di 4 lokasi pembangkit, yaitu PLTU Sanggau, PLTU Sintang, PLTU Berau, dan PLTU Holtekamp, kami diberikan kepercayaan oleh pemegang saham untuk mengelola sepenuhnya," jelas Tri.

Untuk bisnis Jasa O&M, khususnya di pembangkit-pembangkit FTP 1, Cogindo telah mengerahkan SDM sekitar 2.000 orang. Di tahun ini, Cogindo pun telah menargetkan penambahan SDM sebanyak 300 orang. Hal ini guna mendukung bisnisnya yang semakin berkembang dan adanya penugasan-penugasan baru yang diterima Cogindo, baik dari Indonesia Power maupun PLN.

“Kami diberi kepercayaan untuk penugasan-penugasan baru. Di antaranya, sebagai supporting dalam pengoperasian dan pemeliharaan PLTU Lontar unit 4 kapasitas 300 MW. Penugasan yang tidak kalah menarik adalah pelaksanaan O&M untuk Mobile Power Plant (MPP) di 7 lokasi di Papua dengan total kapasitas 160 MW,”

12 / 2019 / EDISI 3

LIPUTAN KHUSUS

papar pria kelahiran Pasuruan, 19 November 1966 ini.

Selain berbisnis di lingkungan PLN Group, Cogindo kini telah mengambil langkah bisnis di luar PLN Group. Dalam hal ini, Cogindo telah mendapat kepercayaan dari perusahaan-perusahaan asing yang menggandeng Cogindo untuk bersama menjalankan bisnis O&M pembangkit dan EPC (Engineering, Procurement, Construction) .

“Hal ini, tentunya, menjadi perubahan yang cukup ekstrem yang terjadi di Cogindo. Kami berbisnis secara mandiri, tentunya sesuai dengan aturan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan anggaran dasar,” ujar Tri.

Kompetitif Seiring hadirnya penugasan dan bisnis baru, tak dipungkiri, tantangan baru pun menghadang. Maka, Cogindo pun telah menyusun langkah untuk menghadapi setiap tantangan yang ada. Di antara tantangan yang dihadapi adalah kesiapan SDM yang akan menjalankan tugas O&M, baik dari sisi kualitas, kompetensi, maupun kuantitas.

Tantangan berikutnya adalah adanya target Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% dalam bauran energi nasional, mendorong perkembangan teknologi baru di bidang EBT. Kemudian, bidang EPC yang tengah digeluti Cogindo pun membutuhkan kemampuan dari sisi teknologi maupun kompetensi. “Inilah yang sedang kami siapkan saat ini, membangun kompetensi EPC,” tambah Tri.

Untuk itu, sinergi dan kolaborasi menjadi hal penting dalam menjawab tantangan bisnis. Menurut Tri, sinergi—baik dengan Indonesia Power, PLN, maupun perusahaan lainnya di lingkungan PLN Group—menjadikan Cogindo lebih kompetitif dari berbagai aspek, yaitu SDM, teknologi, maupun harga/biaya.

Direktur Utama PT Cogindo DayaBersama

Tri Tjahjonoputro

EDISI 3 / 2019 / 13

Direksi PT PLN (Persero), Dewan Komisaris Indonesia Power, dan jajaran Direksi Indonesia Power menyambut kehadiran M. Ahsin Sidqi sebagai Plt. Direktur Utama Indonesia Power.

14 / 2019 / EDISI 3

EDISI 3 / 2019 / 15

BERITA

SinergiDalam balutan busana batik, seluruh insan Indonesia Power berkumpul di Ruang Serbaguna Gedung PLN (dahulu Gedung Kantor Indonesia Power), 14 Juni 2019. Tampak berbaur dengan insan Indonesia Power, perwakilan dari stakeholder yang hadir memenuhi undangan di pagi itu.

Halal bihalal kali ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Happy Hadiastuty, S.H., C.N. beserta jajarannya; Direktur Pengadaan Strategis I PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani; Komisaris Utama Indonesia Power, Bagus Setiawan; jajaran Direksi Indonesia Power; serta jajaran Direksi dan Komisaris Indonesia Power terdahulu. Kehadiran Jamaica Café dan Voice of Indonesia Power (VOIP) di atas panggung turut memeriahkan kegiatan Halal Bihalal.

Dengan momen Idul Fitri ini, diharapkan dapat meningkatkan sinergi harmonis yang telah terjalin antara Indonesia Power dan stakeholder selama ini.

Halal Bihalal Keluarga Besar Indonesia Power: Pererat Silaturahmi, Tingkatkan SinergiUntuk mempererat kerja sama, Indonesia Power mengundang jajaran stakeholder dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar PT Indonesia Power. Acara tersebut juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Keluarga besar Indonesia Power menyambut hangat stakeholder Penampilan Jamaica Café meriahkan suasana

Komisaris Utama, Bagus Setiawan bersama jajaran Direksi terdahulu

Inilah para wanita pejuang pembangkitan Jajaran Direksi Indonesia Power bersama Direktur Pengadaan Strategis I PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani

16 / 2019 / EDISI 3

BERITA

Jakarta, (18/6). Jajaran Manajer Pengelola SDM di seluruh unit Indonesia

Power dan senior leader di Kantor Pusat mengikuti Pembekalan Change Sponsor atau Agen Perubahan pada Level Advance (Leader). Hadir sebagai pemateri, Vice President Corporate Culture PT PLN (Persero), Sri Heny Purwanty.

JAKARTA (17/6). Indonesia Power menerima anugerah Indonesia Most Creative Companies

2019 dalam ajang bertajuk “Competitive Edge: Accelerating Growth in Industry 4.0 Through Product Innovation”. Penghargaan diberikan atas upaya Indonesia Power yang terus bertransformasi demi mewujudkan pasokan listrik yang berkelanjutan.

Jakarta, (11/7). Indonesia Power menampilkan produk-produk mitra binaan dalam Pekan Lingkungan

Hidup dan Kehutanan 2019. Salah satunya, Kopi Sengkuyung dari Banjarnegara. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya pun berkesempatan untuk mencicipi Kopi Sengkuyung di booth Indonesia Power.

Babel, (4/7). Untuk meningkat-kan bauran energi listrik di Tanah Air, Indonesia Power

bersama Pemprov Kepulauan Bangka Belitung menandatangani MoU. Nota Kesepahaman tersebut pun menjadi langkah dalam pengembangan EBT di sektor kelistrikan.

Denpasar, (22/7). Sebagai wujud komitmen terhadap upaya pengendalian dan pencemaran lingkungan, Indonesia Power menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan KLHK. PKS ditandatangani oleh

GM Indonesia Power UP Bali, IGAN Wardiana Yasa dan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Perairan dan Laut KLHK, Dida Migfar Ridha.

DENPASAR, (21/6). Indonesia Power lakukan aksi nyata dalam Program Pelestarian Lingkungan dengan

berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Regional Capacity for Clean seas (RC3S). kegiatan yang diinisiasi KLHK ini bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dan laut dari aktivitas sumber polusi yang berasal dari daratan.

Kubu Raya, (22/7). Indonesia Power dan Pemkab Kubu Raya menanda-tangani

MoU terkait implementasi Program IP Pintar. Penandatanganan oleh PLT Dirut Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi dan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

EDISI 3 / 2019 / 17

BERITA

Agenda Selama dua hari, 2—3 Juli 2019, jajaran Senior Leader, Direksi, dan Komisaris Indonesia Power mengikuti rangkaian kegiatan Forum Leader yang terdiri dari tiga agenda utama, yaitu arahan Direksi dan Komisaris, Focus Group Discussion (FGD), dan Sharing Session. Kegiatan dibuka oleh sambutan PLT Direktur Utama Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi.

“Tahun 2019, diharapkan, kita bisa mencapai tingkat kinerja yang

Forum Leader Tengah Tahun 2019:Kolaborasi dan Disiplin Eksekusi untuk Kinerja Unggul

Memasuki semester 2 tahun 2019, Indonesia Power menggelar Forum Leader Tengah Tahun 2019. Dengan mengusung tema “Kolaborasi dan Disiplin Eksekusi untuk Mencapai Kinerja Unggul 2019”, Forum Leader menjadi wadah bagi para senior leader untuk bersama merumuskan strategi pencapaian target 2019.

ekselen sesuai tema yang diangkat dalam Forum ini. Semoga, sesuai namanya, Indonesia Power bisa menjadi The Power of Indonesia,” ujar Ahsin dalam sambutannya.

Pada agenda berikutnya, seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti FGD yang berfokus pada perumusan strategi untuk mencapai target 2019. Sesi FGD ditutup dengan dengan penanandatanganan komitmen pengendalian gratifikasi guna mendukung implementasi Good

Corporate Governance (GCG) dan Program Indonesia Power Bersih.

Agenda hari pertama diakhiri dengan Welcoming Ceremony sebagai bentuk sambutan atas kehadiran PLT Direktur Utama yang baru, M. Ahsin Sidqi. Acara yang dihelat saat malam hari ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

Sharing SessionHari kedua Forum Leader berisikan agenda sharing session dari berbagai narasumber eksternal. Di antaranya

Komitmen Indonesia Power untuk mencegah beragam bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan

Jajaran Direksi, Komisaris, dan Leader Indonesia Power bersinergi capai Kinerja Unggul 2019

18 / 2019 / EDISI 3

BERITA

“Hampir seluruh pekerjaan yang dilaksanakan Indonesia Power harus dilakukan pengawalan

karena termasuk pekerjaan yang

strategis. Maka, teman-teman di Indonesia Power dapat meminta pendampingan dari kami (Kejaksaan Agung), mulai dari proses pengadaan hingga serah terima proyeknya. Langkah ini dapat menjadi upaya pencegahan Indonesia Power terhadap adanya risiko beragam bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan.” (Jaksa Utama Kasubdit Investasi dan Penerimaan Negara Kejaksaan Agung RI, Agus Salim)

“Model bisnis yang sehat itu hendaknya disertai regulasi yang fair. Begitupun

dengan hubungan bisnisnya, juga

harus sehat. Dengan begitu, hubungan bisnis antara off taker, Indonesia Power, dan IPP dapat saling menyehatkan. Jangan sampai ada parasitisme di sana.” (Ketua Tim Pencegahan Korupsi di Sektor Energi KPK, Deni Rifky Purwana)

Agus Salim, S.H., M.H. (Jaksa Utama Kasubdit Investasi dan Penerimaan Negara) dan Deni Rifky Purwana (Ketua Tim Pencegahan Korupsi di Sektor Energi KPK) yang berbagi informasi seputar pencegahan dan penindakan kejahatan korupsi.

Turut hadir sebagai pembicara, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero)—Supangkat Iwan Santoso. Iwan menyampaikan arahan terkait

keberlangsungan PLN Group, khususnya Indonesia Power untuk bisa semakin andal dan efisien dalam bisnisnya.

Akhir sharing session, Merry Riana hadir berbagi kisah inspiratifnya. Merry mengajak seluruh insan Indonesia Power untuk selalu bekerja keras dan tidak mudah putus asa, seperti yang ditulisnya dalam bukunya yang berjudul “Mimpi Sejuta Dolar”. Pengarahan dan sharing session oleh PLT Direktur Utama,

M. Ahsin Sidqi

Inspirasi Merry Riana dalam sharing session Tim yang solid, kunci mencapai kinerja unggul

Membangun sinergi dan kekompakan dalam sesi Tim Building

EDISI 3 / 2019 / 19

BERITA

IP Academy berkolaborasi dengan Mitsubishi Hitachi Power System (MHPS) selenggarakan pelatihan bidang Operasi dan Pemeliharaan. Dengan tajuk “Training for Tanjung Priok Step 1 Batch 1”, pelatihan ini merupakan wujud misi IP Academy dalam menyelenggarakan program pembelajaran yang menunjang pencapaian kinerja organisasi.

Tingkatkan Kompetensi“Training for Tanjung Priok Step 1 Batch 1” merupakan rangkaian awal dari Training Modules for Capacity Building in Tanjung Priok Power Plant (lihat skema). Pelatihan yang berlangsung selama 5 hari ini, 15—19 Juli 2019, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

IP Academy Selenggarakan “Training for Tanjung Priok Step 1 Batch 1”

peralatan dan P&ID Gas Turbin, HRSG, dan Steam Turbin. Kemudian, Tahap 2 tentang Pengenalan Operasi dan Pemeliharaan, serta breakdown untuk Gas Turbin, Generator, HRSG, dan Steam Turbin. Sementara, di Tahap 3, pelatihan mengenalkan tentang daily operation (termasuk logic protection), daily maintenance, dan netmation.

Materi disampaikan dengan metode pembelajaran classroom dan site visit. Adapun instruktur adalah para praktisi dari MHPS Indonesia, yaitu Kensuke Nakamura, Rully Bakrie, dan Yoppy Setyo Duto. Kepala Divisi Pembangkitan I (KDIVKIT-I) Indonesia Power sekaligus pembina—Pelita Pakpahan yang didampingi perwakilan Manajemen UPJP Priok—Taufik Rahman berharap, bahwa setelah pelatihan, seluruh peserta dapat mempresentasikan hasil yang telah didapat kepada Manajemen Priok.

“Secara keseluruhan evaluasi dalam pelaksanaan Training for Tanjung Priok Step 1 Batch 1 ini sangat membantu dalam pekerjaan sehari-hari, terutama general arrangement serta piping and instrument diagram PLTGU blok 3 bagi operator,” imbuh salah seorang peserta.

Di akhir sesi, pengarahan dari Ahli Senior Pembangkit 1—Slamet Riyanto dan GM UPJP Priok—Rachmad Handoko menutup kegiatan pelatihan batch 1 di UPJP Priok.

DAILY OPERATION(Including Logic Protection)Classroom : 3 daysOJT : 2 weeksTGO + JERA

GTTraining(2 days)

TGO

STTraining(2 days)

TGO

GENTraining(2 days)MELCO

HRSGTraining(1 days)

NGA

EQUIPMENT MAPPING OF POWER PLANT (Including P & I)(5 days)

MHPS-IDN

Option:HSE + 5S Training

JERA

STEP 3

STEP 2

STEP 1

DAILY MAINTENANCE

Classroom : 3 daysOJT : xxx weeksJERA

NETMATION TRAINING

Classroom : 3 days

MHPS-CS

para ujung tombak di bidang operasi, pemeliharaan, dan enjiniring di unit PLTGU Priok Blok 3 dan 4.

Pelatihan diikuti oleh 17 orang peserta dari beragam bidang O&M. Mulai dari Operator Control Room (GT, HRSG, dan ST), Teknisi Senior Mesin, Teknisi Senior Listrik, Ahli Muda Turbin, Ahli Muda Boiler dan HRSG, Ahli Muda Generator dan Trafo, Ahli Muda BOP, Ahli Muda Rendal Operasi dan Pemeliharaan Pembangkitan I-2, hingga OJT dari Divkit-I.

Tahap Pelatihan“Training for Tanjung Priok Step 1 Batch 1” dilaksanakan dalam 3 tahap. Tahap 1 mengangkat materi tentang pemetaan

Gambar. Skema Training Modules for Capacity Building in Tanjung Priok Power Plant

20 / 2019 / EDISI 3

CSR

Rekor NasionalBebersih Ciliwung merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh KLHK dengan menggandeng sejumlah stakeholder. Di antaranya, pemerintah daerah setempat, masyarakat di sekitar DAS Ciliwung, Komunitas Peduli Ciliwung, gerakan Pramuka, lembaga pendidikan, dan dunia usaha. Sebagai perusahaan yang pedulli terhadap kelestarian lingkungan, Indonesia Power turun langsung dalam kegiatan tersebut.

Dengan mengusung tema “Biru Langitku, Hijau Bumiku”, Bebersih Ciliwung bertujuan untuk

Indonesia Power – KLHK:Pecahkan Rekor MURI Bebersih Sungai CiliwungSekali lagi, Indonesia Power wujudkan misinya sebagai perusahaan pembangkitan listrik yang bersahabat dengan lingkungan. Bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia Power berperan aktif dalam kegiatan Bebersih Ciliwung pada 23 Juni 2019 lalu di Yayasan Bambu Indonesia, Cibinong, Bogor.

Klik di sini untuk melihat

tayangan video

membersihkan Sungai Ciliwung sekaligus kampanye dan edukasi lingkungan. Kegiatan Bebersih Ciliwung berlangsung mulai dari hulu hingga ke hilir dan dilaksanakan secara serentak di 36 lokasi di 3 kecamatan.

Tak kurang dari 8.000 partisipan mengikuti kegiatan Bebersih Ciliwung. Tampak hadir di antara para partisipan, Menteri LHK—Siti Nurbaya Bakar, PLT. Direktur Utama Indonesia Power—M. Ahsin Sidqi, Wakil Gubernur Jawa Barat—H. UU Ruzahanul Ulum beserta

Aparatur Pemerintahan Jawa Barat, serta Putri Indonesia Lingkungan 2019—Jolenee Marie.

Berdasarkan jumlah komunitas yang terlibat

serta panjang sungai yang dibersihkan, Bebersih Ciliwung

2019 meraih Rekor Nasional MURI. Dalam sambutannya, Siti Nurbaya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

terlibat dan memiliki kepedulian terhadap Sungai Ciliwung.

“Saya berharap, para champion pengelolaan sungai berbasis masyarakat yang lahir dari tempaan Ciliwung ini akan menjadi virus kebaikan untuk perbaikan kualitas sungai di seluruh Indonesia,” harap Siti Nurbaya menutup sambutannya.

Jajaran Direksi Indonesia Power menyambut kedatangan Menteri LHK

Sharing session dihadiri Putri Indonesia Lingkungan 2019, Jolenee Marie

Menteri LHK menerima penghargaan Rekor MURI

Kegiatan bebersih Sungai Ciliwung

EDISI 3 / 2019 / 21

PROFIL

Dessi SetiawatiManajer Organisasi, Perencanaan, & Talenta PT Cogindo DayaBersama

Prihantina Ardaniswarie VP Pengembangan Usaha & Niaga PT Artha Daya CoalindoDi tahun 2015, untuk pertama kalinya, Prihantina mendapatkan penugasan di anak perusahaan, yaitu PT Cogindo DayaBersama (CDB). Di CDB, perempuan yang merayakan hari jadi setiap tanggal 24 Maret ini mengemban amanah sebagai Sekretaris Perusahaan (Sekper).

Tugas karya merupakan salah satu upaya Indonesia Power (IP) untuk memperluas kesempatan karir bagi seluruh pegawai di lingkungan IP Group. Dengan cara, menugaskan karyawan dari Indonesia Power—sebagai induk perusahaan ke anak-anak usahanya, dan sebaliknya. Bagi pegawai sendiri, tugas karya tak hanya menjadi peluang karir. Melainkan, juga sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian melalui wawasan, ilmu, serta tantangan baru yang terangkai sebagai pengalaman yang sarat pembelajaran.

Tugas dan fungsi sebagai Sekper dirasakan Prihantina tak jauh berbeda dengan tugas-tugas yang dijalani sebelumnya sebagai Manajer Informasi Korporat Bidang Tata Kelola & Informasi Korporat (BIDTIK) di Indonesia Power.

“Tugas yang sama sekali baru untuk saya adalah ketika saya ditugaskaryakan di PT Artha Daya Coalindo (ADC) di tahun 2016. Tepat setahun setelah penugasan di CDB, saya ditugaskan kembali di anak perusahaan Indonesia Power lainnya, yaitu ADC,” ungkap perempuan kelahiran Surabaya ini.

ADC membuka wawasannya terhadap bisnis batubara. Selama 3 tahun, ia menjalankan tugas sebagai VP Audit Internal dan Manajemen Risiko (VP AI&MR). “Saya adalah orang pertama yang menduduki posisi VP AI&MR

di ADC. Jadi, hal pertama yang saya lakukan

adalah mempelajari proses bisnis ADC

serta membuat pedoman tata kelola dan

ketentuan sebagai Auditor Internal dan pengelola Manajemen Risiko,” jelasnya.

Tugas baru menghadirkan tantangan baru. Namun, di balik tantangan baru, Prihantina justru dapat menimba ilmu baru dan merangkai pengalaman demi pengalaman. Pada akhirnya, meningkatkan kemampuan dirinya, baik secara kompetensi maupun kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Dessi SetiawatiManajer Organisasi, Perencanaan, & Talenta PT Cogindo DayaBersamaSeperti halnya Prihantina, Dessi pun menjalankan tugas karya di CDB sejak tahun 2015 hingga sekarang. Baik di Indonesia Power maupun CDB, Dessi menggeluti bidang yang sama, yaitu SDM. Kendati demikian, Dessi tetap harus beradaptasi terhadap pekerjaan

Prihantina ArdaniswarieVP Pengembangan Usaha & Niaga PT Artha Daya Coalindo

Tugas Karya: Perluas Kesempatan Karir di IP Group

22 / 2019 / EDISI 3

PROFIL

Rian KuspratomoPLT Manajer Unit UJP PLTU Holtecamp

Fadola Wardana

Ahli Madya Organisasi DIVSDM

Indonesia Power

maupun perubahan lingkungan kerja.“Perubahan yang sangat signifikan, yang saya rasakan adalah kondisi bisnis CDB yang relatif cepat sehingga menuntut kecepatan proses dan optimasi pelayanan pelanggan. Saya juga harus beradaptasi dengan insan CDB yang 96% adalah generasi milenial,” aku perempuan yang bergabung di Indonesia Power pada tahun 2002 ini.

Di sisi lain, Dessi sangat merasakan manfaat dari tugas karya. Penugasan ini telah meningkatkan exposure bisnis di IP Group. Selain itu, memperluas sudut pandang karena membuka peluang lebih besar untuk bertemu lebih banyak orang dengan latar belakang, pandangan, budaya, dan karakter berbeda.

“Saya berharap, penugasan pegawai sebagai pegawai tugas karya menjadi bagian dari sistem karir (ladder) perusahaan secara menyeluruh,” harap perempuan kelahiran Ponorogo, 27 Juni 1974 ini.

Rian KuspratomoPlt. Manajer Unit UJP PLTU HoltecamppRian adalah salah seorang ujung tombak pembangkitan di PT Cogindo DayaBersama (CDB). Sarjana Teknik

Mesin lulusan Universitas Sriwijaya ini pertama kali bergabung di CDB pada tahun 2002 sebagai operator PLTG General Electric di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatra Selatan (relokasi eks UPJP Priok). Setelah 17 tahun berkarya di CDB, Rian dipercaya untuk mengawal O&M PLTU Holtekamp di Papua sebagai Plt. Manajer UJP PLTU Holtekamp.

“Selain harus beradaptasi dengan perbedaan tugas dari sebelumnya di PLTG menjadi di PLTU, kami di sini juga harus bisa memberikan yang terbaik dan lebih baik lagi di tengah keterbatasan yang ada. Sebuah tantangan besar bagi kami adalah menjadikan PLTU Holtekamp agar dapat berperan penting dalam mendukung kelistrikan di wilayah Papua,” ungkap Rian.

Penugasan karya diakui Rian telah memberikan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat baginya. Di antaranya, pengembangan potensi diri, pembentukan pribadi menjadi lebih baik dan bertanggung jawab, serta disiplin. “Hal ini tidak bisa dipelajari hanya dari balik meja. Karenanya, saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan memupuk pengalaman,” tutup pria kelahiran Semarang, 21 Agustus 1977 ini.

Fadola WardanaAhli Madya Organisasi DIVSDM Indonesia PowerFadola mengawali karirnya pada tahun 2013 di PT Cogindo DayaBersama. Di tahun 2016, Fadola mendapat kesempatan untuk berkontribusi di Indonesia Power sebagai Pegawai Tugas Karya di Divisi Sistem SDM dan Manajemen Perubahan Kantor Pusat.

“Tugas sebagai Ahli Madya Organisasi ini cukup berbeda dengan tugas terakhir saya di CDB sebagai Supervisor Rekrutmen dan Diklat. Jika di CDB tugas saya bersifat operasional, di Indonesia Power

tugas-tugasnya lebih banyak bicara tentang konsep dan analisis,” ujar pria kelahiran 18 Juli 1985 ini.

Penugasan ini pun menjadi pengalaman menarik yang dirasakan Fadola. Dimana, dirinya bisa bertemu dengan rekan-rekan baru serta berbagi ilmu dan pengalaman baru. “Di sini, saya harus membawa nama baik perusahaan tempat saya berasal dengan cara memberikan upaya terbaik dari kemampuan dan potensi yang saya miliki,” tegasnya.

Fadola berharap, rekan-rekannya bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan penugasan-penugasan baru yang akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman serta memperluas jaringan relasi. Pengalaman, pengetahuan, dan relasi tersebut akan menjadi bekal bagi pegawai untuk menghadapi tantangan demi tantangan dalam meniti karirnya.

EDISI 3 / 2019 / 23

KOLOM BUDAYA

BUDAYA dan CERIAProgram BuDaYa CERiA adalah wujud implementasi Budaya Unggul di Indonesia Power. BuDaYa CERiA dirumuskan berdasarkan beragam tantangan yang dihadapi internal perusahaan. Tantangan tersebut berupa integritas data dalam pengelolaan data serta apresiasi dan motivasi sebagai bentuk kepedulian dari para leader yang masih perlu ditingkatkan.

BuDaYa CERiA sendiri merupakan akronim dari perilaku-perilaku yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh insan Indonesia Power. BuDaYa adalah

BUat DAta TepercaYA, sedangkan CERiA adalah Cek, Evaluasi data, mitigasi RIsiko, dan Akurasi keputusan.

BuDaYa CERiA memerlukan peran serta aktif, baik para leader maupun staf, untuk menerjemahkan BuDaYa CERiA menjadi perilaku kerja sehari-hari demi tercapainya integritas data. Perilaku Budaya ditujukan kepada staf sebagai sasarannya.

Untuk mewujudkan BuDaYa, insan Indonesia Power—dalam hal ini, lini staf—harus membiasakan untuk menginput data secara akurat dan valid. Keberhasilan ataupun kegagalan yang dialami dalam proses penyediaan data dapat menjadi pembelajaran bagi insan perusahaan lainnya melalui kegiatan berbagi pengalaman.

Sementara, para leader diharapkan dapat berperilaku sesuai nilai-nilai yang tertuang dalam CERiA. Perilaku tersebut dapat diwujudkan melalui apresiasi kepada staf yang merespon cepat permintaan data, memberi arahan atau story telling saat kegiatan CoC, internalisasi nilai-nilai perusahaan, serta tepat waktu dalam setiap kegiatan kedinasan.

“Perilaku BuDaYa tersebut akan menjadikan staf sebagai insan yang Gigih dan Gesit. Dari sisi leader,

perilaku CERiA akan menjadikan leader sebagai insan yang Peduli dan Kompeten,” jelas Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Perusahaan Indonesia Power, Martanti Hadiati.

Perubahan PerilakuImplementasi BuDaYa CERiA tak terlepas dari keberadaan aplikasi INPACT—sebagai salah satu tool internalisasi Budaya di perusahaan. Aplikasi INPACT berfungsi sebagai bentuk validasi atas partisipasi aktivitas dan perilaku BuDaYa yang dilaporkan secara online. Untuk setiap perilaku atau aktivitas BuDaYa yang dilakukan, insan Indonesia Power akan memperoleh poin. Dengan apresiasi bagi poin terbanyak, BuDaYa CERiA diharapkan dapat segera terwujud.

Aplikasi INPACT sendiri senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan proses bisnis perusahaan. “Saat ini, INPACT tengah dikembangkan lagi dalam versi social enterprise. Tak ubahnya media sosial, INPACT versi ini memungkinkan publikasi adanya perilaku yang sudah dilakukan setiap saat,” papar perempuan yang akrab disapa Tanti ini.

Selain INPACT, implementasiBuDaYa CERiA juga berjalan seiring dengan implementasi Maximo Excellence. “Dalam hal ini, teman-teman dari Direktorat Operasi akan memperbaiki sistemnya. Sementara, dari Bidang SDM, yang memperbaiki dari sisi people-nya dengan menggerakkan kebiasaan-kebiasaan dalam bentuk mendorong terbentuknya kebiasaan yang diharapkan. Dalam hal ini, Staf menjadi lebih Gigih & Gesit melalui aktivitas BuDaYa (BUat DAta TepercaYA) dan Leader menjadi lebih Peduli & Kompeten melalui aktivitas CERiA ( Cek Evaluasi Mitigasi Risiko, Akurasi Keputusan),” tambah Tanti.

Aplikasi BuDaYa CERiA dalam perilaku kerja sehari-hari diharapkan dapat membentuk kebiasaan kerja yang mampu mendorong perbaikan kinerja.

: Tanamkan BuDaYa Unggul PerusahaanDi tahun 2019, PT PLN (Persero) menetapkan Budaya unggul yang harus diimplementasikan oleh seluruh pegawai di lingkungan PLN Group. Budaya Unggul yang terfokus pada perilaku Gigih, Gesit, Peduli, dan Kompeten ini merupakan upaya PT PLN (Persero) dalam mewujudkan values dan believes yang sama di PLN Group. Sebagai salah satu anak usaha PLN, Indonesia Power pun menerjemahkan Budaya Unggul tersebut ke dalam perilaku-perilaku yang dirumuskan menjadi sebuah program Budaya perusahaan, yaitu Program BuDaYa CERiA .

Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Perusahaan

Indonesia PowerMartanti Hadiati

24 / 2019 / EDISI 3

KOLOM BUDAYA

BuDaYa CERiA hendaknya bisa selalu menyatu, menjadi bagian, dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan insan Indonesia Power.

“BuDaYa CERiA ini diharapkan tidak hanya dipandang sebagai slogan semata. Melainkan, sebuah program yang disusun menggunakan pendekatan problem solving atas masalah yang berkaitan dengan perilaku kerja dan diimplementasikan sebagai solusi dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan,” tegas Tanti.

Dengan demikian, implementasi BuDaYa CERiA akan dapat memberikan dampak yang baik, yaitu adanya perubahan perilaku dan kebiasaan insan perusahaan yang signifikan sesuai dengan nilai-nilai Budaya. Terutama, perubahan perilaku yang terkait dengan kebiasaan dalam pengelolaan data sehingga integritas dan validitas data dapat terjaga yang akan mendukung keputusan-keputusan terbaik yang ditetapkan perusahaan.

Review Pekerjaan dengan CERiA

Memberi Meaning Bekerja

Memberi Apresiasi atas Kecepatan Respon

- Cepat dalam memberi review dan evaluasi pekerjaan staf

- Mempertimbangkan mitigasi dan dampak

- Memberikan saran perbaikan

- Mengambil keputusan dengan cepat, dengan pertimbangan risiko

- Sharing video dan menyampaikan lesson learned secara langsung. Misalkan, share referensi melalui kanal Youtube

- Sharing kisah secara langsung atau melalui media sharing untuk memotivasi pegawai dalam memaknai tujuan bekerja

- Memberikan perhatian atas keberhasilan staf dengan berbagai cara

- Menunjukkan kepedulian atas kendala yang dihadapi staf

- Mengucapkan terima kasih dan apresiasi di forum WAG

PERILAKU CERiA oleh LEADER

Gigih Input & Validasi Data

Kepo Data (Gigih Mencari Data)

Share Pengalaman Pengelolaan Data

- Target oriented- Aktif meng-update data/

info- Tetap semangat

walaupun ada perubahan

- Bekerja lebih cepat sebelum tenggat waktu

- High competitiveness- Selalu penasaran jika

belum berhasil- Aktif cek data- Aktif mencari tahu- Aktif mencari sumber

informasi- Aktif bertanya

- Rajin memberi tips ke rekan kerja

- Sharing saat berhasil membuat suatu hal baru

- Mengingatkan rekan saat ada yang belum paham

- Aktif mengajarkan tips & tricks yang dikuasai

PERILAKU BuDaYa oleh STAF

Klik di sini untuk melihat

tayangan video

EDISI 3 / 2019 / 25

Merry RianaEnterpreneur & Motivator“Mimpi Sejuta Dolar”

“Jangan menyamakan antara gaji dan rezeki. Gaji itu dari perusahaan, rezeki itu dari Tuhan. Jadi, janganlah takut untuk memberikan lebih dalam pekerjaan Anda karena rezeki tidak akan pernah tertukar.

Saya percaya, rezeki tidak selalu datang terbungkus dengan indah, seindah kain sutra. Tetapi, terkadang rezeki datang terbungkus dengan karung bekas, sesuatu yang awalnya terlihat seperti musibah. Namun, sesuatu yang awalnya terlihat seperti musibah, ternyata bukan sebuah musibah.

Melainkan, sebuah berkah yang memang Tuhan sedang siapkan untuk kita. Tugas kita, hanya satu: selalu melangkah dengan rasa syukur dan ikhlas, melangkah dengan tuntas.”