media icmi 04

29
ICMI ICMI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ICMI NO. 04 / TAHUN 1 / FEBRUARI 2009 Media Media Muslimin Nasution : "Kita Harus Berani Berfikir Out Of The Box"

Upload: icmi-pusat

Post on 24-May-2015

895 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media ICMI 04

ICMIICMIMEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ICMI

NO. 04 / TAHUN 1 / FEBRUARI 2009

MediaMediaMuslimin Nasution : "Kita Harus Berani Berfikir Out Of The Box"

Page 2: Media ICMI 04

Penanggung Jawab/Pemimpin

Umum

Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng

Wakil Pemimpin Umum

Drs. Hadimulyo

Pemimpin Redaksi

Drs. Yasril Ananta Baharudin

Wakil Pemimpin Redaksi

Ir. E. Herman Khaeron, M.Si

Redaktur Pelaksana

Drs. Suradi

Sekretaris Redaksi

Sibawaihi

Dewan Redaksi

Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief

Dr. Ir. Muhammad Said Didu

Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng

Drs. Yasril Ananta Baharudin

Drs. Hadimulyo

Dr. Ir. Muhammad Taufik

Ricky Rachmadi, SH

Ir. Prasetyo Sunaryo, MT

Drs. Wahyudi Pramono, Msi

Hadi Buana, SE, Msi

Drs. Dadang Solihin, MA

Ir. Ibnu Mahmud

Staff Redaksi

Sriyanto

Rahman Asidin

Slamet

Eneng Sri Mulyani

Eka Indra Susiani

Tarmedi

Nuryasin

Aan Widiatman

Artistik / Desain Grafis

Abdul Aziz Hamid

Salafin Ahmad

Alamat Redaksi

Jl. Warung Jati Timur No.1 Kalibata

Pancoran Jakarta Selatan

Indonesia 12740

Telp. 021. 7994466

Fax. 021. 7995111

E-mail : [email protected]

Website : www.icmi.or.id

Redaksi menerima kiriman naskah, artikel, surat pembaca dan berita. Redaksi berhak mengurangi atau menambah naskah tanpa menghilangkan esensinya.

serambi

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 3

A s s a l a m u ' a l a i k u m warahmatullahi wabarakatuh

Keluarga ICMI yang dirahmati Allah SWT

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberi kesempatan kita ber temu kembal i lewat MEDIA ICMI; media perekat silaturahmi kita semua. Salawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah terakhir petunjuk kehidupan seluruh umat sekalian alam.

Keluarga ICMI yang dilindungi Allah SWT

D a l a m p e m b u k a a n Si laknas ICMI 2008 ; Memperkuat Kemandirian dan Ketahanan Ekonomi N a s i o n a l d a l a m Membangun Martabat Bangsa, Wakil Presiden Republik Indonesia, H. M Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia bisa bertahan

karena berada di lapisan ketiga dalam pusaran krisis g l o b a l . Ya n g p e r t a m a Amerika sebagai Negara pengimpor, kemudian Negara pengimpor besar seperti Cina dan Jepang, lalu Indonesia. Hal tersebut dapat diatasi d e n g a n m e n i n g k a t k a n kual i tas produksi yang d i e k s p o r n y a t e r u t a m a komodi tas dan barang kebutuhan pokok. Produk-produk ekspor Indonesia termasuk kelas menengah sehingga lebih ekonomis dibanding produk Negara lain yang berkelas luxuries.

Praktik sistem keuangan syariah makin memperoleh kepercayaan para investor seiring pembuktian waktu. Asian Development Bank (ADB) mempekirakan, aset-aset lembaga keuangan Islami secara global mencapai 1 triliun dolar dengan angka pertumbuhan per tahun

sebesar 10 sampai 15 persen. Perkiraan ini bisa lebih tinggi, karena perkembangan pesat industri keuangan Islami telah menarik minat perusahaan-perusahaan dari luar Timur Tengah.

Keluarga ICMI yang diberkahi Allah SWT

Kali ini pergantian Tahun Baru Islam (1 Muharram 1430H/ 29 Desember 2008) dan tahun baru Masehi ( 1 Ja nu a r i 2 0 0 9 ) h a m p i r berdekatan. Apapun pilihan dan interpretasi bagi makna pergantian tahun tersebut, satu yang pasti harus didasari perbaikan dan peningkatan terutama dalam berbangsa dan bernegara.

S e b a g a i m u s l i m khususnya dan umat manusia d u n i a u m u m n y a y a n g menentang segala bentuk penindasan, kita pun tergerak menyaksikan penderitaan saudara kita di di jalur Gaza, Palestina akibat agresi terbaru Israel. Di saat bersamaan juga tak boleh dilupakan ujian bencana alam yang saat ini tengah dialami saudara kita di Manokwari dan Manado serta di belahan nusantara lainnya. S e m o g a A l l a h S W T m e n e g u h k a n h a t i d a n memberikan yang terbaik untuk kita semua. Amin.

Akhir kalam, layangkan tulisan, saran dan kritik ke Redaksi Media ICMI demi k e s e m p u r n a a n m e d i a silaturahmi kita bersama ini. Selamat membaca.

Wassalamu 'alaikum

warahmatullahi wabarakatuh

dan KetahananKemandirian

Page 3: Media ICMI 04

content

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 4

07SILAKNAS ICMI 2008PenguatanSistem Demokrasi EkonomiMenuju Kemandirian danKetahanan Ekonomi Nasional

13PRESIDIUM

Kita Harus Berani Berfikir

Out Of The BOX

SERAMBI .................................... 03

CONTENT ................................... 04

SURAT PEMBACA ....................... 05

EDITORIAL ................................. 06

SILAKNAS ICMI 2008 .................. 07

PRESIDIUM ................................ 13

MAKALAH ................................. 14

FOKUS ....................................... 17

GALERI ...................................... 18

WAWANCARA ........................... 22

INSPIRASI .................................. 24

KAJIAN ...................................... 25

ORWIL ....................................... 28

BATOM ...................................... 29

KLARIFIKASI ............................... 31

RESENSI ..................................... 33

INFO .......................................... 35

17 FOKUS

Memperkuat Kemandiriandan Ketahanan Ekonomi

dalam Membangun Martabat Bangsa

24INSPIRASI

Nurhayati Ali Assegaf Perempuan lebih Survive

22WAWANCARA

Jihad sebagai Perlawanan Terhadap Tirani

IdentitasPemimpin Islami

31 KLARIFIKASI

Ekonomi Kreatifdan Alisa Khadijah

29 BATOM

Page 4: Media ICMI 04

surat pembaca

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 5

Pembantaian Palestina = “Pembantaian” Seluruh Dunia

Israel melanggar gencatan senjata dengan serangan pertama pada 4 September 2008, ber tepatan har i terpilihnya Obama. Menjelang pemilu, partai-partai Israel yang pro-perang t e b a r p e s o n a dengan menyerang Palestina. Hingga 17 J a n u a r i 2 0 0 9 , serbuan Israel ke Gaza telah membunuh tak kurang 1.000 warga sipil, termasuk lebih dari 200 anak-anak, dan melukai 3.250 warga Palestina. Memberi daerah Gaza kepada Israel bak peribahasa dikasih hati minta jantung. Jadi warga Plaestina hanya berusaha mempertahankan wilayahnya. Anak-anak menjadi target utama karena mereka hafal Al Qur'an. Media-media barat mengiring opini masyarakat bahwa konflik ini adalah perang keagamaan. Resolusi PBB hanyalah angin lalu. Sementara Israel tak segan menghancurkan gedung perwakilan PBB dan media Associated Press. Indonesia harus tegas mengambil sikap sebagai saudara seiman khususnya dan warga dunia yang mengusung HAM umunya. Hamas menyatakan tidak memerlukan relawan jihad medan perang kecuali bantuan medis dan material. Selain berdoa dan menyumbang, memboikot produk Amerika yang menjadi penyokong perang patut dipertimbangkan. Apalagi menghadapi krisis global, menggunakan produk dalam negeri merupakan tindakan tepat.

Reza Pahlevi, Bungur- Jakarta Selatan

Perkuat Pasar Domestik

Lebih dari 70% pendapatan negara berasal dari pasar dalam negeri. Pasar ekspor hanya menyumbang kurang dari 30%. Menurut Menkeu, pada 2009 pasar domestik diperkirakan menyumbang pendapatan negara lebih dari 80%, sedangkan pasar ekspor hanya sekitar 18%. Artinya pasar domestik memiliki potensi luar biasa untuk digerakkan dan merupakan jawaban menghadapi imbas krisis finansial global yang akan lebih dirasakan negara-negara yang bergantung pada ekspor. Dalam menjaga daya beli, bisa dengan melibatkan secara penuh produsen dalam negeri pada semua proyek negara. Bahan-bahan yang komponennya sudah bisa diproduksi di dalam negeri harus dimaksimalkan. Untuk memperluas pasar domestik, negara harus memberi insentif lebih berupa pembebasan pajak pertambahan nilai kepada dunia usaha yang dominan memakai komponen bahan baku dalam negeri dan banyak menyerap tenaga kerja. Kebijakan itu perlu dilakukan

agar masyarakat tetap menjangkau harga produk tersebut dan pengusaha juga diuntungkan karena pasarnya terjaga. Lalu yang tak kalah penting, perangi habis penyelundupan. Bendung produk Cina yang masuk secara ilegal dan menghancurkan industri dalam negeri.

Zulkifli, Bintara- Bekasi

Potret Pendidikan Kita

Bangsa kita makin ngawur dalam memetakan persoalan dan menggulirkan aksi solutifnya. Terkesan

jauh dari substansi. Penetapan jam masuk sekolah bagi anak-anak kita memang suatu langkah yang baik. Namun perlu dicontohkan dan diteladani orang tuanya. Bagaimana dengan mental karyawan kita yang sudah mengakar budaya “masuk terlambat-pulang cepat” ini. Yang perlu dikaji dan mendapat porsi perhatian dunia pendidikan kita seharusnya akses program belajar 9 tahun yang merata, SDM para pengajar dan materi pelajaran yang mengedepankan penguatan Iptek dan Imtaq demi melahirkan generasi-generasi yang beriman otomatis tahan banting.

Mutia, Cempaka Putih- Jakarta Timur

Page 5: Media ICMI 04

editorial

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 6

D a l a m k e l e l a h a n , ketegangan dan kekalutan, kaum mus l im in mas ih memiliki secercah harapan meraih kemenangan. Itulah kekuatan kaum muslimin saat dikepung pasukan Ahzab. Bahkan dalam situasi yang menegangkan dan jauh dari perhitungan untuk menang itu mereka masih berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.". (33:22). Rasulullah SAW pun mengobarkan semangat bahwa mereka mampu menundukkan Romawi , Persia, Iskandariyah dan negeri-negeri lainnya. Dan memang kaum muslimin b e r h a s i l m e m e t i k kemenangan pada Perang Ahzab tanpa pecahnya pertempuran sebagaimana lazimnya dan Allah SWT membuktikan janji-Nya, dengan d i tak lukkannya negeri-negeri besar pada masa pemerintahan Umar bin Khatthab RA.

Optimis salah satu kunci dalam setiap kesuksesan dan kemenangan. Dalam berbagai medan peperangan pasukan muslim senantiasa kalah dalam hal kekuatan seperti jumlah tentara, fasilitas persenjataan, medis, dan sebagainya. Namun sejarah mencatat hampir di tiap peperangan pasukan muslim meraih kemenangan. Jumlah pasukan yang sedikit bukan menjadi penghalang para mujahid menaklukkan kaum kafir. Sebut saja Perang Badar, U h u d , A l Q o d i s i y a h , Penaklukan Konstantinopel dan Jerusalem. Semua bukti sejarah kejayaan mujahid Islam dengan kemampuan m i n i m m e n g h a s i l k a n kekuatan yang luar biasa. Hal ini sangat menarik perhatian para pengamat strategi perang hingga kini.

Asy syaja'ah (keberanian)

menjadi salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri b e r u p a a l - i t h m i ' n a n (ketenangan) dan at-tafaul ( o p t i m i s m e ) . D e n g a n d e m i k i a n o r a n g y a n g istiqamahlah akan senantiasa berani, tenang dan optimis karena yakin berada di jalan yang benar dan yakin pula akan dekatnya pertolongan Allah.

Leb ih da r i s ekada r n o s t a l g i a , a d a l a h semangatnya yang juga menjadi bahan bakar bangsa Indonesia untuk mampu b e r t a h a n d a n b a n g k i t mengatasi segala krisis yang tengah mendera tiap sendi k e h i d u p a n s a a t i n i . Memusatkan seluruh energi positif tiap elemen bangsa dalam satu kekuatan penuh adalah harga mati demi

m e n d u k u n g u p a y a p e n y e l a m a t a n d a n pembangunan. Lenggok tari dalam pesta politik adalah gempita sesaat untuk nanti bermuara pada kesungguhan niat merubah nasib bangsa. Pergantian tahun layaknya disongsong bersama agenda yang lebih komprehensif agar hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih jelas lagi.

Optimis

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata bahwa Tuhan kami adalah Allah

dan mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dan

berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati;

dan bergembiralah kamu (memperoleh) sorga yang telah dijanjikan

kepadamu”. (Fusshilat:30)

Page 6: Media ICMI 04

Menurut Rahmat Gobel, momen krisis global ini s ebena r nya b i s a l eb ih meningkatkan semangat nasonalisme. Yaitu dengan mengangkat industri berbasis budaya seperti yang terdapat dalam Roadmap Industri Kadin 2010 Visi 2030. “Karena usaha-usahanya

adalah usaha kecil, bahan bakunya bisa didapat di dalam negeri dan punya nilai budaya t ing gi ,” sebut Rahmat. Produk warisan budaya Indonesia seperti tekstil yaitu batik, tenun ikat, songket. Handycraft antara lain mebel dari kayu, besi, rotan, dsb. P r o d u k m a k a n a n d a n

minuman seperti jamu, pempek dari ikan patin, dsb. Ekonomi berbasis budaya inilah, kata Rahmat, yang saat ini melahirkan ekonomi kreatif.

D a l a m r a n g k a m e m b a n g u n j i w a kewirausahaan dan membuka lapangan ker ja, Rahmat mengusulkan perlu dibentuk p r o g r a m l a t i h k e r j a . “Hitungan saya lima tahun, dua tahun dalam negeri dan 3 tahun di luar negeri. Minimal dia punya uang Rp 100 juta

u n t u k m o d a l u s a h a ,” i m b u h n y a . R a h m a t menjelaskan program ini lebih terhormat daripada s t a t u s k e r j a k o n t r a k . Pe r u s a h a n - p e r u s a h a a n terutama yang multinasional bisa melakukan seleksi dan s a l i n g b e r k o m p e t i s i m e m p e t a h a n k a n kredibilitasnya.

Sementara A. Riawan Amin mengungkapkan akar permasalahan krisis global dan sulitnya bertumbuh ekonomi Negara-negara betrkembang, ada dalam sektor keuangan yang sangat mempengaruhi sektor riil. “Saya sangat yakin this is not a wrong conduct but this is a wrong system. Tanpa merubah sistem, tidak akan ada perubahan yang terjadi. Ada tiga pilar setan dalam sistem keuangan yang menciptakan money bubling machine; bunga, uang ker tas dan g i ro wa j ib minimum,” jelasnya. Giro wa j ib min imum bukan sekadar berarti bank harus menyediakan 10% uang tunai dari liabilitasnya. Artinya juga, untuk setiap rupiah yang diterimanya, Bank bisa menciptakan uang 9 kali lipat dalam bentuk kredit. Ini hak istimewa bank.

Kemudian disebutkan bagaimana para pelaku pasar modal bisa memperoleh keuntungan lebih banyak dan

silaknas icmi 2008

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 7

Sidang paralel merupakan bagian dari rangkaian Silaknas ICMI. Sidang dibagi menjadi empat, diselenggarakan secara bersamaan dan terpisah dengan masing-masing tema politik, ekonomi dan pendidikan. Hasil sidang yang disajikan berbagai narasumber serta diperkaya masukan dari peserta, menghasilkan rekomendasi padat gagas yang terintegrasi sebagai referensi program aksi Pemerintah dalam memperkuat: Kemandirian dan Ketahanan Ekonomi Nasional dalam Membangun Martabat Bangsa. Berikut rangkuman dua dari empat sidang tersebut.

Sidang Paralel

Pimpinan Sidang : Dr. Marwah Daud IbrahimNarasumber : Prof. Dr. Didik J. Rachbini

Dr. Rahmat GobelDr. A. Riawan Amin

Sidang Paralel II

Penguatan Sistem Demokrasi EkonomiMenuju Kemandirian danKetahanan Ekonomi Nasional

Page 7: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 8

dalam waktu singkat daripada pelaku sektor riil. “Pernah dengar short selling di pasar modal? Short seller adalah orang yang menjual benda yang tidak dipunyainya. Bay a n gka n k i t a h a r u s produksi mati-matian baru bisa menjual sementara ada orang lain yang tidak bisa produksi tapi bisa menjual,” imbuhnya memberi contoh. Karena itu tak adal pilihan lain kecuali kembali ke khittah dengan menerapkan ekonomi syariah. Dirut Bank Muamalat ini mengakui, Bank syariah di Indonesia saat ini hanya mampu memerangi bunga. Sedangkan dua riba lainnya hanya bisa diatasi Pemerintah dan Bank Indonesia.

D i d i k J R a c h b i n i mengatakan, kualitas SDM

jug a d i teng ara i sang at b e r p en g a r uh t e rh a d a p pertumbuhan eknomi di Indonesia. “Makin tinggi pendidkan formal seseorang di Indonesia, makin besar prosentase menganggur. Tingkat SD menganggur prosentasenya kecil, SMP menganggur lebih besar, SMA lebih besar lagi dan Perguruan Tinggi lebih besar lagi. Kenapa? Orang lebih senang kompetensi dari sekolah sekadar simbol saja,” beber Didik yang juga menyampaikan tiga strategi kebijakan reformasi UKM mencakup moder n i sas i usaha, stabilitas manajemen usaha serta mengurangi kelemahan usaha kecil dan menengah. Disampaikan juga m a s u k a n u n t u k R U U

lembaga keuangan mikro, karena menurut Didik, masih ada yang menganggap Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

ilegal, padahal memiliki potensi dan manfaat bagi anggotanya.

Gumilar R. Somantri m e m a p a r k a n t e n t a n g langkah-langkah membangun

ke tahanan bangsa dan memperkuat ekonomi rakyat. Menurutnya, shadow economy

harus diberdayakan melalui akses politik dan hak atas tanah. Hal lainnya dengan

membantu permodalan. “Misalnya di pedesaan, kita melakukan social development lewat pembebasan tanah dan beurocratic reform. Kebijakan pupuk murah hanya dinikmati segelintir petani yang punya sawah. Sebenarnya 80% penduduk desa tidak punya tanah. Tidak benar kalau di masa lalu selalu dituduh land reform identik dengan PKI. Taiwan, Jepang dan Jerman saja melakukan itu,” jelas Rektor Universitas Indonesia ini.

Dikatakan juga perlunya modernisasi pertanian dari ekploitasi lahan menjadi preservasi. Lalu industrialisasi pengolahan pasca panen. “Sebenarnya awal orde baru s u d a h a d a p r o s e s pembangunan, pertanian, dsb. Sepuluh tahun pertama k i ta berhas i l seh ing g a swasembada dan Pak Emil Salim menyarankan masuk ke industri pengolahan. Tapi da t ang g ag a san un tuk menjadi industri besar dengan teknologi. Karena itu bujet lebih dari 60% masuk industri strategis dan lainnya,” ungkap Gumilar. Yang tak kalah

Sidang Paralel III

Pimpinan Sidang : Narasumber : Prof. Dr. Mahfud MD

Prof. Dr. Gumilar R. Somantri, Der.SozDr. Bachtiar Effendi

Dr. Avip Saefullah, Drg. MPd

Page 8: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 9

penting juga mengenai pendidikan, meningkatkan industri kecil dan transmigrasi dengan format baru yang tidak berkesan membuang orang di belantara.

Semen t a r a Bach t i a r Effendi mengatakan, capaian Indonesia sebagai Negara demokratis terbesar ketiga tidaklah cukup. Demokrasi selalu dikaitkan dua tujuan utama; stabilitas politik dan kesejahteraan ekonomi. Banyak yang mengatakan Indonesia mengalami transisi yang berkepanjangan karena tidak mampu menciptakan dua tujuan utama tadi. Secara prosedura l pengalaman demokratis kita sudah bagus tapi harus diimbangi dengan d e m o k r a s i s u b s t a n s i f . “Demokrasi kita bergantung kepada siapa yang melihat. Ada yang yang mengatakan sangat liberal, sudah terlalu m a j u . A d a j u g a y a n g mengatakan sebenarnya ini gradual. Demokrasi saat ini tidak terlalu demokratis dilihat dari substansi, cara dan tujuan” kata Bachtiar.

Dalam tubuh DPR sendiri juga, sebut Bachtiar, ada persoalan insentif makro dan mikro yang menghambat p r o s e s d e m o k r a t i s a s i . “Contohnya, UU partai politik. Dari dulu orang sudah menganjurkan kalau memilih jelas orang ini mewakili d a e r a h i n i , s e h i n g g a pertanggungjawabannya juga jelas. Itu tidak terjadi. Orang Madura atau Yogyakarta bisa mewakili daerah Kalimantan. Sekarang meski UU parpol sedikit agak maju, masih banyak partai menyiasati. Ada yang setuju dan ada yang tidak mengenai suara terbanyak. Lalu tentang elektroral treasure yang 3 %. Mustinya partai yang tidak bisa memenuhinya tidak boleh ikut pemilu. Pada 2004 d i s i a s a t i deng an mengubah nama partai. Karena itu diganti parlementary treasure dengan syarat 2,5 % bisa ikut. Itu yang disebut

insentif mikro,” tambahnya. Politik dianggap tangga

untuk mobilitas vertikal. Banyak sekali yang mau masuk partai politik dan mendirikan partai politik. Parpol jadi punya kekuatan besar tapi tersebar. Sehingga proses negosiasi mencapai kebijakan-kebijakan publik menjadi sangat lamban. Akibatnya banyak sekali sistem ketatanegaraan yang tidak pas antara satu dengan yang lain. “Memang tidak ada sistem presidensial ditandai dengan banyak partai, karena akan membuat sistem itu tidak bisa berjalan efektif. Ini adalah suatu kenyataan yang dulu pada 1999 ketika merancang format demokrasi tidak ditangani serius karena ada kepentingan-kepentingan mikro tadi itu, tutur Bachtiar.

D i s a m p a i k a n j u g a mengenai otonomi daerah dan p i l kada l angsung. “Menurut saya tidak pas. misalnya, saya seorang bupati d i p i l i h l a n g s u n g d a n ber tang gungjawab pada rakyat saya. Kok dengan mudah saya bisa dipanggil menter i da lam neger i ? Presiden pun secara teoritis tidak punya hak memanggil apalagi memarahi saya. Dia tidak mengangkat saya dan saya tidak bertanggungjawab kepada dia. Jaman Pak Harto sebetulnya lebih koheren. Dia yang memilih Bupati dan Gubernur. Sehingga kalau dipanggil Pak Harto pasti takut. Ini menurut saya a n o m a l i d a r i p r a k t e k

demokrasi kita yang selama 10 tahun sudah waktunya kita pikirkan cara mengatasinya,” ujar Dewan Pakar ICMI Pusat ini. Jadi hubungan pusat d e n g a n d a e r a h h a r u s ditataulang sehingga otonomi daerah bisa berjalan. Sebab yang terjadi sekarang bukan d e s e n t r a l i s a s i t a p i dekonsentrasi.

B a c h t i a r j u g a menyebutkan tentang sistem yang d ianut par lemen. “Menurut saya praktek sekarang ini adalah satu kamar. Yang sangat berkuasa adalah DPR khususnya dalam membuat dan mengesahkan UU. Anda bayangkan , menurut saya DPD adalah s a t u - s a t u n y a l e m b a g a perwakilan politik yang dipilih pa l ing demokrat i s dan langsung tidak mengadakan partai. Tapi fungsinya hampir t i dak ada . Jad i sudah waktunya kita melihat ulang proses demokratisasi kita ini dengan mulai memikirkan sistem ketatanegaraan Negara kita yang lebih koheren. Mohon maaf, NKRI itu s e k a r a n g d i t a f s i r k a n pokoknya asal tidak Islam,” tandasnya.

Sementara itu menurut Bachtiar, dalam pos-pos kabinet meski ada UU-ya, masih terlihat inkonsistensi “Pos-pos itu sekarang jauh lebih besar dari jaman orde baru. Ada sekitar 36 dengan j a b a t a n - j a b a t a n y a n g b e r c a b a n g s e h i n g g a menyulitkan koordinasi. Itu terjadi karena pos-pos kabinet

d i p a k a i p o s u n t u k mengakomodir kekuatan-kekuatan politik yang besar. Jadi tepat gagasan Pak Jusuf Kalla agar partai-partai disederhanakan,”jelasnya.

“Pena taannya har us dimulai dari undang-undang dasar. Yang penting adalah m e m b e r i h a k e k a t kewenangan terhadap kepala daerah yang sudah dipilih secara langsung. Kalau kepala daerah itu bisa dengan mudah dipanggil pusat, menurut saya t i d ak pe r l u pemi l i h an langsung yang berbiaya banyak. Problemnya adalah siapa yang mau merumuskan UUD ini? Memang secara hukum hanya MPR. Tapi muncul dilema antara insentif makro dengan mikro dari pelaku-pelaku politik dan UU. Saya kira jalan keluarnya adalah fatwa dari mahkamah konstitusi,” pungkas Bachtiar.

Mahfud menang gapi pertanyaan peserta mengenai amandemen UU yang kelima. “Memang sekarang terjadi perdebatan bagaimana kita memulai amandemen ini. Usulan agar MPR terdiri dari DPR dan DPD mengarah ke dua kamar, itu gagasan yang paling lama diperjuangkan. Tapi kemudian hal i tu dianggap federalistik. Waktu itu ditolak habis-habisan oleh teman-teman dari PDI-P. Sehingga komprominya tetap ada DPD dengan fungsinya sedikit. Lalu yang di MPR itu bukan DPR dan DPD tapi anggotanya. Sehingga tidak a d a l a g i k a m a r -k a m a r ,” j e l a s n y a . S o a l pertanyaan tentang di mana posisi kaum independen saat pembagian kue, menurut Mahfud, sebenarnya saat pembagian itu, banyak juga y ang non pa r t a i a t au independen. “Tapi begitu masuk lingkungan parlemen, mereka jadi partisan juga. Yang tadinya tidak berpartai karena keahliannya dia bisa masuk ,” imbuh Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Page 9: Media ICMI 04

Pilihan Sistem Ekonomi serta Modal politik dan Sosial

Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita menyampaikan langkah-langkah yang bisa ditempuh guna keluar dari krisis global ini. Pertama, mengamankan pasar dalam negeri dengan

m e n g e m b a l i k a n ketergantungan kita dari ekspor kepada pasar dalam n e g e r i . “ I t u t i d a k bertentangan dengan WTO, karena konsumen punya hak yang menentukan untuk membel i apa yang dia inginkan. Jadi tidak akan ada o r a n g y a n g m e l a r a n g

Pemerintah dengan apa yang dia beli. Misalnya, jika kita mendapat undangan seminar luar negeri pasti disertai dengan tiket penerbangan n e g a r a p e n y e l e n g g a r a seminar. Jadi pengeluaran mereka pasti untuk produksi dalam negerinya,” jelasnya. Jadi pemerintah harus

membuat pasar. Dengan r a t u s a n t r i l i y u n , j i k a digunakan untuk pasar dalam negeri ekonomi kita akan membaik. Perbatasan kita juga jangan sampai mudah diterobos barang-barang impor yang legal maupun ilegal yang masuk ke mal-mal maupun tradisional. Selain mempromosikan barang-barang dalam negeri juga menjaga daya beli rakyat dengan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga supaya efek belanjanya sama.

Ginanjar memaparkan, krisis global menunjukan k a p i t a l i s m e s e k a r a n g , menurut para pakar di Amerika, belum mati tapi sekarat. Karena itu harus dicari ekonomi alternatif yang cocok untuk bangsa kita. Kita s u d a h b e r e k s p e r i m e n ekonomi neo liberalisme selama lebih kurang 20 tahun dan tiap 10 tahun terjadi krisis. Kita perlu memikirkan ekonomi seperti apa yang pas untuk kita. Sudah selayaknya menegok kembali pemikiran para pendiri republik ini tentang ekonomi yang diinginkan dalam pasal 33 UUD 1995 yang a s l i . ”Sekarang berkembang di dunia islam dengan ekonomi syar i ah . Banyak orang mempelajari ekonomi islam, ekonomi non riba, ekonomi berkeadilan dan ekonomi resiko yang ditanggung bersama. Walau pangsanya baru 2 % di dunia perbankan, tapi naik terus. Mungkin ini bisa kita perkaya dengan sistem ekonomi kita dengan tidak harus menggunakan nama ekonomi syariah,”

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 10

Memperkuat Kemandiriandan Ketahanan Ekonomi Nasional

Sidang Pleno II

dalam Membangun Martabat Bangsa

Sidang Pleno adalah bagian dari rangkaian aktivitas Silaknas ICMI. Sidang yang terbagi

menjadi dua ini menyampaikan Pengantar Ketua Panitia Pengarah serta Penjelasan dan

pembagian Sidang Paralel, Presentasi Dewan Kehormatan ICMI serta penyampaian

Laporan Pelaksana Program Tahunan ICMI sekaligus Rencana Program ICMI ke

depan. Sidang Pleno juga membentuk kerangka-kerangka gagas untuk bahan berdiskusi

yang lebih intens lagi dalam Sidang-sidang paralel. Berikut rangkuman sidang Pleno II

yang diisi oleh Ketua Dewan Pakar dan Ketua Dewan Penasehat.

Page 10: Media ICMI 04

paparnya. P e n g a l a m a n

m e m b u k t i k a n , y a n g menunjang ekonomi kita sehingga tidak hancur sama seka l i ada lah ; Per tama , e k o n o m i p e d e s a a n . Berdasarkan statistik mereka yang beker ja di sektor p e d e s a a n m e n i n g k a t sedangkan pekerja di sektor perkotaan berkurang. Berarti pekerja sektor pedesaan menampung pekerja dari sektor perkotaan. Walau tidak efesien betul pekerjaan 1 orang dikerjakan oleh 1,5 – 2 orang. Makannya dua hari menjadi tiga hari. Kedua yang menyangga ekonomi kita adalah ekonomi skala kecil dan menengah, ekonomi non bank, ekonomi non dolar dan ekonomi non impor itu yang membuat ekonomi kita selamat. Di mana semua ekonomi tersebut ambruk yang sekarang menjadi BLBI. ”Kenapa kita tidak belajar dari ekonomi skala kecil dan menengah, jangan sekedar menjadi slogan,” tukas Ketua DPD ini.

Martabat bangsa ini tidak hanya ekonomi, ada modal politik juga ada modal sosial. M o d a l p o l i t i k y a i t u demokrasi, hak asasi manusia, good governance, pemberantasan

korupsi dan kebebasan. Ini harus diperkuat dengan desentraliasi. Lalu Ginajar m e n a n y a k a n e s e n s i desentra l i sas i saat in i . P e m e k a r a n m e m a n g membuat kesejahteraan untuk rakyat. Tapi apa betul pembuatan kabupaten baru/ kota baru membuat rakyatnya sejahtera? Apa betul pilkada harus diadakan sampai dua kali? ”Pemilihan gubernur dan bupati, nanti bupatinya dipilih tidak mau dengar gubernurnya , gubernur dipilih tidak mau dengan p e m e r i n t a h p u s a t . Sedangkan mereka dikasih uang, tapi tidak bisa d i g u n a k a n a k h i r n y a disimpan di SBI. Ini artinya negara yang ngasih uang tapi negara pula yang membayar pajak, kita berikan uang kemudian kita bayar bunganya lagi,” imbuhnya. Karena itu b a n y a k y a n g h a r u s d i t e r t i b k a n u n t u k meningkatkan kualitas modal politik juga modal s o s i a l s e h i n g g a ke s emuanya mampu membangun martabat bangsa.

K o n s t i t u a l i s a s i Kebijakan Ekonomi

Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat, Jimly Asshidiqie, menggulirkan tema yang juga perlu didiskusikan yaitu b a g a i m a n a f o r u m i n i memberikan sumbangan pemikiran sebagai referensi kebijakan ekonomi. Supaya b i s a m e n g i k a t d a n diberlakukan maka kebijakan tersebut harus dituangkan d a l a m b e n t u k h u k u m tertentu. “Yang paling tinggi ialah konstitusi, di bawahnya da lam bentuk undang-undang, misalnya UU migas, investasi dan sumber daya air. Supaya ide-ide kita menjadi kebijakan publik yang kalau dilanggar ada koreksinya melalui prosess termasuk pengadilan. Jadi ada bagian-bagian dari ide-ide yang didorong menjadi publik policy resmi. Ada yang sifatnya memerlukan bentuk hukum juga ada yang bersifat eksekuting; operasional yang diserap menjadi program-program,” jelas Jimly.

Jarang orang melihat kebijakan-kebijakan itu harus di konstitusionalisasikan, apa lagi pada 1940-an yang d i ang g ap t i dak l a z im . Biasanya, lanjut Jimly, itu

hanya populer di lingkungan neg a r a -neg a r a so s i a l i s komunis. Tapi di tahun 1945 k i t a m e m a s u k a n pereknomian dalam bab husus yang menyangkut kesejahteraan sosial (pasal 33 dan pasal 34). Banyak sekali negara sekarang ini meski bukan komunis bahkan anti komunis tapi mengadopsi b e r b a g a i k e t e n t u a n kons t i tu s iona l t en t ang k e b i j a k a n e k o n o m i . ”Misalnya Taiwan sebuah negara anti komunis, tapi jelas d a l a m k o n s t i t u s i n y a kebijakan-kebijakan pokok t en t ang pe rekonomian d i c a n t u m k a n d a l a m konstitusi. Termasuk harga tanah yang bila harganya naik tanpa usaha dari pemerintah, maka pemilik tanah tersebut tidak bisa menikmati hasilnya s e n d i r i . P e m e r i n t a h dibolehkan menerapkan kebijakan pajak progresif dan rakyat kebanyakan ikut menikmati kenaikan harga itu, sehingga mencegah orang melakukan spekulasi, dsb,” imbuhnya.

Supaya kebijakan tersebut tidak larut dalam dinamika politik mayoritarian saja,

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 11

Page 11: Media ICMI 04

perlu dimasukan ke dalam kontrak sosial yang paling t ing gi yaitu konst i tusi . Demikian juga negara-negara lain seperti Afrika Selatan, pasal-pasal perekonomian dimuat dalam konstitusi, bahkan d i skus i -d i skus i tentang konstitusionalisasi k e b i j a k a n e k o n o m i berkembang termasuk di Amerika Serikat sendiri. Banyak ahl i misalnya Busanan tahun 1986 dalam pidato penghargaan nobelnya berjudul “The Constitution of Economic Po l i cy” , menggambarkan ide-ide yang berkembang dan membuat umat manusia menganggap penting kebijakan ekonomi dituangkan dalam ketentuan tertinggi di suatu negara supaya ada daya paksa.

Sebab begitu kebijakan e k o n o m i d i m a s u k k a n menjadi konstitusi, kata Jimly, publik konstitusi turunannya tidak boleh melanggar. Kalau ada public economy policy yang dituangkan dalam bentuk undang-undang me l ang g a r , maka b i s a dibatalkan melalui prosedur pengadilan. “Maknanya adalah kekuatan memaksa ekonomi. Ekonomi sekarang d i h a r a p k a n h a n y a memperhitungkan. Maka saya sering mengatakan ekonomi memperhitungkan, politik memutuskan, hukum yang m e n e n t u k a n . A r t i n y a kebijakan ekonomi tidak boleh bertentangan dengan kesepakatan. Bukan soal benar dan salah dalam b e r t e o r i , t a p i s o a l kesepakatan,” jelasnya.

Hal yang sama dalam konstitusi RI, ada perdebatan pada waktu perubahan UUD. Ada yang beranggapan pasal 33 harus dihapus dan juga ada y a n g t e t a p i n g i n mempertahankannya dengan tidak boleh ditambah atau dikurangi. Setelah melalui proses perdebatan panjang akhirnya dicapai kesepakatan pasal itu tidak dirubah tapi

disempurnakan menjadi 5 ayat dan pasal 34 berisi 4 ayat, lalu judul dari bab IV ini disempurnakan. Semula judulnya “Kesejahteraan S o s i a l ” m e n j a d i “Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial”, meski Prof. Mubiyarto sempat mengundurkan diri sebagai tim ahli.

Dengan demikian UUD RI sekarang bukan hanya Political Constitution tapi juga Economic Constitution. Berbeda dengan Konstitusi Amerika yang hanya mengatur bidang-bidang politik dan tidak mengatur soal ekonomi. Karena persoalan ekonomi dianggap bukan persoalan negara tapi urusan pasar, s e h i n g g a t i d a k p e r l u dirumuskan dalam konstitusi. “Tapi kita beranggapan soal ekonomi tetap harus diatur dalam konstitusi negara. Adapun di kemudian hari n a n t i d a l a m perkembangannya perlu diadakan revisi. Artinya makna kebijakan ekonomi kita harus tunduk pada kebijakan konstitusi tertinggi. Seperti halnya politik tidak b o l e h l a r u t d a l a m kehendaknya sendiri. Padahal itu menyangkut kepentingan bersama. Semua keputusan-keputusan politik dan bidang ekonomi harus didasarkan kontrak sosial, yaitu hukum yang kita sepakati bersama dan hukum yang paling tinggi adalah UUD,” papar Ketua KPU ini.

Selanjutnya dalam lingkup lebih luas lagi, menurut Jimly, kebijakan ekonomi dan rumusan-rumusannya bisa dijabarkan misalnya dalam efesiensi berkeadilan dan soal s u s t a i n a b l e e n v i r o n m e n t development yang global. Seluruh dunia saat ini sibuk membincangkan tentang kerusakan lingkungan dan global warming. Sehingga Prancis pada 2004 membuat charter appointment 2004. Waktu Ja q u e C h i r a c m en j a d i

p r e s i d e n C h a r t e r A p p o i n t m e n t 2 0 0 4 dimasukan dalam preambule konstitusi pada 2006 sebagai tambahan. Dua dokumen yang dianggap setara yaitu Declaration of Rights dan Charter for Appointment. Isu lingkungan itu dianggap setara dengan Magna Charta di Inggris, Bill of Rights di Amerika dan Declaration of Rights di Perancis 1789.

Jadi antara human rights dan inhuman rights, Konstitusi Perancis sudah dianggap clean constitution dan diikuti n e g a r a - n e g a r a l a i n . “Kebijakan ini bahkan kadang dipakai untuk proteksi. Misalnya di Amerika dan Eropa, kalau ada impor produk pertanian kita selalu dikaitkan isu lingkungan. Jika melanggar, mereka jadikan itu

jaman. Dulu para pendiri b a n g s a R I d a l a m merumuskan bab-bab dan pasal-pasal terutama bab 14 , memang melihat tantangan liberalisme dan kapitalisme itu. Karena itu rumusan konstitusi kita ada elemen-elemen yang anti liberal. Menurut Jimly, ini saatnya m e r e v i t a l i s a s i , k a r e n a tantangan kini mengharuskan k i t a m e n g e v a l u a s i keterl ibatan kita dalam agenda-agenda liberal ini. S e h i n g g h a r u s k r i t i s m e n g i n g a t r u m u s a n kesimpulan yang menjadi public polecy berdampak jangka panjang. “Karena itu mari kita kembali ke khittah kita serta tidak kaku dan jumud. Era globalisasi mengharuskan kita m e n e r i m a k e n y a t a a n -kenyataan sehingga kita tidak

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 12

sebagai proteksi. Apakah kita j u g a t i d a k s e b a i k n y a melakukan hal yang sama?” tandas Jimly

Human rights, lingkungan hidup, dan standar mutu yang dipakai negara-negara lain, lanjut Jimly, perlu diadopsi supaya kita makin cerdas dalam pergaulan dunia. Karena itu ada cara pandang atau paradigma berpikir yang harus dirubah sesuai tuntutan

terjebak pragmatisme. Boleh jadi kita harus memilih jalan yang tepat, jalan realistis supaya idealisme Founding Leader kita dialogkan dengan kenyataan-kenyataan sebagai tugas kaum intelektual untuk memberikan sumbangan, s a m b i l m e n g e r j a k a n p rog r am-p rog r am k i t a sebagai organisasi,” imbau Jimly.

Page 12: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 13

Ekonomi KerakyatanD r I r M u s l i m i n

Nasution, APU lahir di Tapanuli, 26 Januari 1939). Ia mantan Menteri Kehutanan d a n Pe r ke b u n a n p a d a K a b i n e t R e f o r m a s i Pembangunan (23 Mei 1998- 20 Oktober 1999). Selama

berkegiatan dalam Presidium ICMI, Muslimin Nasution senantiasa memberikan buah pikir dan gagasan serta sebisa mungkin menyempatkan diri dalam tiap kesempatan m e m b e r i s a m b u t a n , presentasi dan moderator di serangkaian kegiatan-kegiatan ICMI.

M u s l i m i n N a s u t i o n dilantik menjadi Ketua Presidium ICMI 2009 dalam Silaturahmi Kerja Nasional (S i l aknas ) ICMI 2009 , D e s e m b e r l a l u , m e n g g a n t i k a n K e t u a Presidium ICMI 2008, Hatta Rajasa yang juga Mensesneg RI. Dalam Silaknas tersebut, ICMI merekomendasikan agar pemerintah memperkuat ekonomi kerakyatan untuk menghadapi dampak krisis ekonomi global. Sistem ekonomi kerakyatan yang sudah ada dalam konstitusi namun dianggap belum

diterapkan dengan benar. Menur ut penul i s buku “Mewujudkan Demokrasi Ekonomi dengan Koperasi” ini, sistem ekonomi kapitalis d a n l i b e r a l i s t e r b u k t i membawa bencana yang dialami tidak hanya Amerika Serikat namun juga negara-negara lain seperti Indonesia. Karena itu pemerintah harus meletakkan kembali sistem e k o n o m i b e r d a s a r k a n ekonomi kerakyatan. ”Bangsa Indonesia harus bersyukur karena dalam Undang-Undang Dasar pasal 32, 33, dan 34 sudah dijelaskan mengenai sistem ekonomi

kerakyatan. Selama ini kita masih mengabaikan ekonomi kerakyatan,” kata Muslimin. Sumber daya alam yang ada di Indonesia dikuasai negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran orang per orang. ICMI mendukung pemerintah dalam program-program y a n g k o n k r e t memberdayakan ekonomi rakyat seper t i bantuan langsung tunai, bio-energi, dan sebagainya.

Peduli Pendidikan BangsaSelain fokuskan pada

bidang politik, ekonomi dan s o c i a l , I C M I j u g a menitikberatkan program-program yang mendorong perkembangan pendidikan di tanah air yang menguasai Iptek (Ilmu Pengetahuan dan teknologi) juga Imtaq (Iman dan Taqwa). Dinamika badan

otonom dan program ICMI seper t i , Gerakan Guru Be rkua l i t a s (Ger u t a s ) , Sekolah Insan Cendekia dan Beasiswa Orbit, dsb adalah kegiatan-kegiatan ICMI dalam rangka mempersiapkan kader-kader yang paripurna.

Hasil dari pendidikan yang bagus bar u akan dirasakan setelah dua puluh lima tahun sang anak belajar. Masa-masa sejak TK hingga SMU, diyakini merupakan masa perkembangan di mana p e r a n g u r u s a n g a t berpengaruh membentuk karakter anak.dengan metode p e m b e l a j a r a n y a n g

diterapkan. Menurut Ketua Presidium ICMI, untuk m e n g h a s i l k a n p r o s e s pend id ikan yang ba ik , peningkatan kualitas guru merupakan prioritas utama. “Pengaruh guru sebesar 48%, baru diikuti manajemen dan sarana sebesar 30%. Jadi guru yang paling penting kalau kita mau berhasil membangun ahlak di masa depan,” i m b u h n y a . M u s l i m i n m e n g a j u r k a n , s e l a i n berpatokan pada kurikulum nasional, para pengajar juga d i t u n t u t m e n e r a p k a n pendidikan berbasis alam khususnya dalam upaya membangun karakter anak. “Kita harus berani berpikir out of the box. Kita tidak bisa lagi mengikuti konsep-konsep pendidikan yang hasilnya seperti yang kita rasakan sekarang”

M e nu r u t M u s l i m i n , Indonesia merupakan negara

nomor satu di bidang mega by diversity (keanekaragaman). S a l a h s a t u n y a keanekaragaman hayati . Karena itu alam juga bisa m e n j a d i g u r u d a n perpustakaan yang pintunya selalu terbuka untuk diambil manfaat ilmu yang tersirat di dalamnya. Selain mampu membaca Al Qur 'an kauliyah (tersurat), kata Muslimin, kita juga hendaknya mampu membaca Al Qur 'an kauniyah (tersirat) yang dipakai sebagai basis pendidikan. Dengan begitu sekolah akan mencetak insan cerdas, berahlak mulia sekaligus ulil albab; makhluk yang selalu berfikir dan berzikir.

Pendidikan berbasis alam a d a l a h e d u k a s i y a n g memanfaatkan alam dan kehidupan nyata sebagai kelas, instrumen pelajaran dibalut suasana belajar s a m b i l b e r m a i n y a n g menyenangkan serta sarat nilai-nilai akidah dan ahlak. Pendekatan guru sebagai u s w a t u n h a s a n a h y a n g mengembangkan karakter d a n ke c e r d a s a n a n a k . “Misalnya, tiap anak wajib menanam satu biji terong. Setelah panen, disuruh hitung berapa bijinya. Dia tanam satu ternyata hasilnya ratusan. Jadi pelajaran disajikan dengan contoh. Sulit kalau mereka hanya disuruh menghafal; nanti kalau beramal satu dapat sepuluh kemudian dikali seratus, lalu ditambah, dsb. Tapi kalau melihat biji terong tumbuh, kita contohkan betapa kebesaran Allah. Lalu misalnya mereka disuruh tanam pohon pisang yang d i tebang tumbuh l ag i , ditebang lalu tumbuh, begitu seterusnya. Tapi kalau kita biarkan dia tumbuh dan berbuah. Setelah berbuah, b a r u i a m a t i d a n meninggalkan buah-buahnya. I t u l a h c o n t o h - c o n t o h rahmatan lil alamin,” jelasnya.

presidiumMuslimin Nasution

Page 13: Media ICMI 04

F u n g s i P e n d i d i k a n Rasulullah

Paradigma pendidikan yang berjalan selama ini terasa s e k a l i m e n g g u n a k a n pendekatan rasionalistik dan posit i f is t ik . Pendidikan sebatas didekati secara rasional dan dikembangkan atas dasar data empirik. Ak iba tnya , pend id ikan berjalan secara mekanistik. M a nu s i a d i b e r l a k u k a n bagaikan mesin, dan lebih parah lagi didekati secara birokratis. Kepala sekolah, guru, kepala tata usaha, dan juga murid, dikemas dalam sebuah sistem yang sangat terstruktur dan kaku. Padahal, manusia memiliki berbagai dimensi yang menuntut pengembangan secara khas dan luwes bentuk perlakuan yang berbeda dari pola pengembangan manusia yang b e r b a s i s p a n d a n g a n p o s i t i v i s t i k - e m p i r i k . Kehidupan manusia perlu r u a n g b e r k r e a s i d a n beraktivitas secara longgar. Karena itu, pendidikan akhlak mulia, tidak begitu saja dan s e r t a m e r t a d a p a t d i l a k s a n a k a n , t a p i s e b e l u m n y a h a r u s dirumuskan pendidikan berparadigma Al-Qur'an itu sendiri.

Mengikuti Al-Qur'an, misalnya mengikuti Qs. Al-Baqarah, 2:29, dan mengikuti fungsi pendidikan Rasulullah,

pendidikan dijalankan melalui empat tahapan atau dimensi, yaitu mengajak melakukan (1) tilâwah, (2) tazkiyah, (3) ta'lîm dan (4) hikmah. Proses tilâwah adalah aktivitas memahami fenomena jagad raya ini. Para anak didik diantarkan untuk memahami l i ngkung an sebagai ciptaan Allah Yang M a h a K u a s a . S e c a r a operas ional , bentuknya mungkin, berupa pendidikan bahasa, berhitung, membaca d a n m e n u l i s , s e r t a pengetahuan lain, dari satu t a h a p a n k e t a h a p a n berikutnya dalam lingkup dan

wilayah yang lebih luas. Mendidik sesungguhnya juga harus dimaknai mensucikan hati, ialah tazkiyah. Dalam konteks ini anak didik dijaga jangan sampai melakukan kebohongan, mengkonsumsi makanan yang tidak halal, diperkenalkan cara bersyukur, b e r s a b a r , i k h l a s , d a n istiqamah. Selanjutnya, anak didik dikenalkan Kitab Suci dan juga tentang kearifan atau hikmah. Proses tazkiyah, pengenalan Kitab Suci apalagi kearifan adalah wilayah yang melampaui taraf rasional maupun positifistik.

Dalam pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi, aspek ini melampaui kategori tujuan pembelajaran yang sangat terukur, atau sekurang-kurangnya bersifat laten, yang orang menyebutnya sebagai kurikulum tersembunyi; bahkan, mendidik lebih dari sekadar mengajar, lebih dari sekadar pertemuan rutin di kelas.

Menuju Orientasi kepada Kitab Suci yang Lebih Utuh

Jika misi utama kenabian Muhammad SAW, setelah

makalah

Pendidikan Akhlak MuliaProf. Dr. Imam Suprayogo

Rektor Universitas Islam Negeri [UIN] Malang

“Dan Yakub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain” (QS 12: 67)

Sementara ini, terkait dengan perilaku, tidak sedikit orang menyamakan akhlaq dengan moral, atau etika. Padahal sesungguhnya tiga kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Moral bersumber dari nilai-nilai yang disepakati bersama oleh masyarakat. Etika berdasarkan pandangan hidup yang bersifat filosofis. Sedangkan akhlaq bersumberkan dari Kitab Suci. Sebagai muslim, maka tata pergaulan diatur Al-Qur'an dan teladan dari kehidupan Rasul, yang selanjutnya disebut Sunnah Nabi. Bertitik tolak dari pengertian ini, istilah yang lebih tepat digunakan adalah pendidikan akhlaq, bukan pendidikan moral, atau pendidikan etika.

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 14

Page 14: Media ICMI 04

meluruskan tawhid adalah membangun akhlaq mulia, mestinya pendidikan akhlak mulia tidak ada jalan lain, kecuali pintunya adalah Islam. Sedangkan sumber ajaran Islam adalah Al-Qur'an dan as-Sunnah. Al-Qur'an, dan As-Sunnah, d inyatakan sebagai petunjuk (hudan), penjelas (tibyân), pembeda (furqân), rahmah, dan bahkan obat (ashifâ'). Dalam sebuah hadits Nabi juga dikatakan bahwa: “Telah aku tinggalkan dua hal kepada kalian; kalian tidak akan tersesat selamanya manakala kalian memegang teguh keduanya; Yaitu al-Qur'an dan Sunnah Nabi.”

A l - Q u r ' a n s e n d i r i , mengajarkan agar umatnya selalu membaca, baik ayat-ayat tertulis (al-maktûbah) maupun ayat-ayat yang terhampar (al-kâ'inat). Bacaan yang tertulis berupa al-Qur'an dan al-Hadits, sedangkan yang tidak tertulis berupa fenomena alam dan sosial yang terbentang luas, yang b i s a d i k e n a l i m e l a l u i observasi, eksperimen dan penalaran logis. Sumber pengetahuan berupa ayat-ayat al-Qur'an disebut ayat-ayat q a w l i y y a h s e d a n g k a n fenomena alam dan sosial yang dipahami mela lu i kegiatan ilmiah itu disebut ayat-ayat kawniyyah.

U m a t I s l a m s e s u n g g u h n y a s e c a r a metodologis memiliki sumber informasi lebih sempurna dibanding ilmuwan lain umumnya. Mereka memiliki

sumber pengetahuan berupa ayat-ayat qawliyyah sekaligus ayat-ayat kauniyah.

Hanya saja yang perlu dicatat, ketika menggunakan ayat-ayat qawliyyah, ilmuwan I s l a m t e r j e b a k d a n terbelenggu pada dimensi ritual. Mereka larut dalam perbincangan tauhid, fiqh, akhlaq dan tasawuf serta sejarah tanpa berkesudahan. Sedangkan perbincangan fenomena alam dan sosial terbengkalai. Itulah akibatnya, kemudian , umat Is lam menjadi tertinggal dari umat lainnya. Umat Islam memiliki kekayaan pengetahuan luar biasa, terkait dunia spiritual, sebaliknya sangat miskin dari produk-produk kajian ayat-ayat kawniyyah.

Akibat selanjutnya dari orientasi tersebut, umat Islam tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak saja Indonesia, negara-negara berpenduduk muslim bahkan yang mendeklarasikan diri mereka sebagai Negara Islam, berasaskan al-Qur'an dan as-Sunnah, pun mengalami ketertinggalan. Umat Islam, dalam hal ilmu pengetahuan d a n t e k n o l o g i , m a s i h berposisi sebagai konsumen, belum pada tingkat menjadi produsen. Memang, akhir-akhir ini ada kesadaran tentang itu. Sudah cukup banyak anak-anak dari negeri m u s l i m b e l a j a r i l m u pengetahuan dari negara maju. Namun, lagi-lagi, karena fasilitas di negeri a s a l n y a u n t u k

m e n g e m b a n g k a n i l m u pengetahuan belum tersedia, maka mereka berhijrah ke n e g e r i m a j u u n t u k mengembangkan diri. Sebuah kenyataan yang seringkali menjadi kebanggaan umat Islam, dua ilmuan muslim yang mendapatkan hadiah nobel, yaitu Dr. Abdus Salam dan Dr. Ahmed Zawail, mas ing -mas ing mera ih Hadiah Nobel Fisika dan Kimia, hijrah dari Pakistan ke Inggris, dan dari Mesir ke Amerika Serikat. Mereka, sebagai ilmuan, tidak tumbuh dan berkembang di negerinya sendiri, tetapi di negeri Barat.

Selanjutnya, jika hal itu dianggap kekeliruan dan bahkan kecelakaan, ilmuan muslim selama ini terjebak pada sebuah kosakata, yang sesungguhnya jika dikaji secara mendalam sangat merugikan. Islam dipahami sebatas i agama sebagaimana a g a m a - a g a m a l a i n n y a , memiliki lingkup yang amat sempit sebatas urusan ritual- spiritual. Padahal, Islam lebih luas. Bahkan, Islam berisi konsep tentang bangunan peradaban. Hal itu juga pernah dipertegas H.A.R. Gibb; Islam tidak sebatas agama, melainkan sebuah peradaban. Islâm ad-dîn wad dawlah; Islâm ad-dîn wal 'ilm wal hadhârah.

Karena itu, saat bicara Islam kemudian membatasi diri pada wilayah spiritual, tentulah tidak memadai. Sayangnya di dunia Islam sendiri, sampai lembaga

k a j i a n I s l a m s e n d i r i , membatasi diri pada wilayah persoalan tauhid, f iqh, tasawwuf, akhlak, tarikh dan Bahasa Arab. Lebih dari itu, lembaga-lembaga pendidikan t i n g g i I s l a m , j u g a merumuskan lingkup kajian Islam hanya terwadahi dalam beberapa fakultas seperti Fa k u l t a s U s h u l u d d i n , Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari'ah, Fakultas Adab dan Fakultas Dakwah. Pembagian seperti itu disadari atau tidak s e s u n g g u h n y a a k a n melahirkan kesan, pandangan dan bahkan pemahaman bahwa Islam menjadi sempit dan terbatas. Anehnya, orang Islam dan bahkan mereka yang telah menjadi tokoh pun, berpandangan seperti itu.

Cara pandang terhadap Islam seperti itu harus diubah. P e r u b a h a n i t u m e s t i dilakukan kalangan internal; pihak-pihak yang selama ini memi l i k i o to r i t a s dan berkecimpung dalam kajian Islam, seperti mereka yang berada di perguruan tinggi Islam. Tapi, harapan itu sangat sulit diharapkan. Berbagai alasan dikemukakan untuk memper tahankan format yang selama ini. Sampai saat ini, masih sulit memahami sesungguhnya I s l am t i d ak meng ena l dikotomi ilmu pengetahuan. Alih-alih bersedia mengubah pandangan dari pemahaman yang terbatas itu, bahkan yang justru terjadi adalah upaya-upaya mempertahankannya. I s lam d iang gap h i l ang manakala, kelembagaan yang ada sekarang, seperti Fakultas U s h u l u d d i n , Fa k u l t a s Syari'ah, Fakultas Dakwah, Fakultas Adab kehilangan peminat. Mereka berjuang m a t i - m a t i a n u n t u k mempertahankannya.

Karena itu, jika kita ingin me l akukan pe r ubahan , menjadikan akhlak mulia s e b a g a i p a r a d i g m a

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 15

Page 15: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 16

membangun bangsa yang lebih unggul dan beradab, hanya akan berhasil jika ada intervensi dari luar lembaga yang memiliki otoritatif kajian Islam itu sendiri. Selama ini, telah muncul pandangan dan keyakinan Islam menuntun agar dalam m e n g e m b a n g k a n i l m u pengetahuan dilakukan secara utuh, bersumber ayat-ayat qawliyyah Al Qur'an dan al-Hadits sekaligus ayat-ayat kawniyyah; hasil observasi, eksperimen, dan penalaran logis. Kedua sumber itu harus dipandang sama penting. Al-Qur'an juga mengajarkan agar tiap muslim mencari ilmu sampai di negeri Cina. Melalui Al-Qur'an, umat manus i a d iper in tahkan memperhatikan bagaimana unta d ic ip takan , bumi d i h a m p a r k a n , l a n g i t ditinggikan dan gunung ditegakkan. Perintah seperti in i sangat erat terkai t pengembangan sains yang bermanfaat membangun sebuah peradaban.

Dasar-dasar membangun pe r adaban y ang pe r l u dipelajari telah dikemukakan di dalam al-Qur'an, dan telah diimplementasikan dalam sejarah oleh umat Islam, m i s a lnya d imu l a i d a r i peradaban yang diwujudkan pada masa Nabi Muhammad, dalam konteks pembentukan masyarakat dan Negara Madinah. Al-Qur'an maupun H a d i t s , m i s a l n y a , menunjukkan penekanan yang kuat kepada tonggak peradaban; ilmu pengetahuan d a n i l m u a n . I l m u pengetahuan adalah software peradaban, sedangkan ilmuan adalah perancang. Mereka, dalam ungkapan sejarawan Arnold Toynbee, adalah para m i n o r i t a s e l i t y a n g memengaruhi perubahan. Peradaban, bagi Toynbee, adalah produk kreativitas mereka. Dalam Al-Qur'an

disebutkan banyak kasus dalam sejarah peradaban d u n i a y a n g ke l o m p o k minoritas, dengan kekuatan intelektualnya atau teknologi i n t e l e k t u a l n y a m a m p u mengalahkan mayoritas.

Metafora Bangunan Ilmu Yang Utuh

M e m b a n g u n a k h l a k mulia, tidak cukup hanya melalui pendidikan akhlak, terlebih jika pendidikan hanya dipandang sebagai proses mekanistis pembelajaran, dan penekanan yang sangat kuat h a n y a k e p a d a a s p e k intelektual-rasional, dan mengabaikan spiritualitas. Yang perlu disadari adalah akhlak mulia merupakan sebuah produk dari proses panjang pendidikan, dalam r a n g k a p e m b e n t u k a n kepribadian manusia yang u t u h s e r t a m e n c a k u p keseluruhan aspek yang t e r ke m b a n g k a n s e c a r a seimbang dan fungsional. P roses i tu me l iba tkan berbagai komponen, mulai dar i keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, termasuk komponen sistem pengetahuan yang diberikan

kepada para peserta didik. P e n g e t a h u a n y a n g terpragmentasi juga akan melahirkan perilaku yang tidak utuh. Dalam konsep B.S. Bloom, disebutkan, antara aspek kognitif, psikomotor, dan afektif harus dibangun secara terpadu. Pandangan itu, jika dimanfaatkan umat Islam, harus disempurnakan atau diteruskan, hingga menjadi lebih utuh lagi; bahwa pengetahuan yang bersumber dari wahyu Al-Qur ' an dan A l -Had i t s d i s e m p u r n a k a n a t a u d i p a d u k a n d e n g a n pengetahuan yang diperoleh dari kreativitas akal manusia melalui metode ilmiah.

Al-Qur'an bicara tentang Tuhan, penciptaan, manusia dengan berbagai sifat dan ciri-cirinya, berbicara tentang a l a m b e s e r t a h u k u m -hukumnya, berbicara tentang makhluk baik yang dapat dikenali oleh panca indera maupun yang abstrak (ghayb), seperti malaikat, jin, dan s e t an . A l -Qur ' an j ug a berbicara tentang jagad raya (kosmos, al-'âlam)), berbicara tentang bumi atau tanah (al-'ardh), matahari (as-syams),

bulan (al-qamar), bintang (an-nujûm), air (al-mâ'), gunung (al-jabal), petir (al-barq), laut (al-bahr), binatang (al-'an'âm, al-b a hâ ' îm ) d an tumbuh-tumbuhan (an-nabâtât), dan lain-lain. Al-Qur'an juga b e r b i c a r a t e n t a n g keselamatan (an-najât, al-falâh), baik di dunia dan di akhirat. Keselamatan dapat diraih oleh siapa saja asal mengikuti jalan Allah (as-shirat al-mustaqîm), yaitu beriman, ber-Islâm dan ber-ihsân. Selain harus melakukan amal shalih serta berakhlakul karimah. Semua ini diterangkan dalam Al-Qur'an maupun Hadis Nabi.

Berangkat dari pemikiran itu, sesungguhnya tidak akan sulit mengintegrasikan antara apa yang disebut dengan agama dan ilmu (sains) itu. Melalui Al-Qur'an dan al-Had is, akan d ipero leh penjelasan dan petunjuk tentang alam dan jagat manusia, yang selanjutnya dapat dijadikan titik tolak ( s ta r t ing po in t ) untuk melakukan eksperimentasi, o b s e r v a s i , d a n j u g a kontemplasi. Demikian pula, hasil-hasil kajian ilmiah bisa digunakan untuk memperluas wawasan dalam rangka memahami kitab suci maupun Hadis Nabi tersebut. Cara berpikir seperti ini, mungkin dapat dijadikan sebagai pintu untuk melihat Islam dalam wilayah yang amat luas dan u n i v e r s a l i t u . S a b d a Rasulul lah : ”Siapa sa ja m en g h e n d ak i ke un g g u l a n duniawi, hendaklah dengan ilmu; siapa saja yang menghendaki kejayaan di akhirat, hendaklah dengan ilmu; dan siapa saja yang menghendaki keduanya sekaligus, hendaklah juga dengan ilmu p e n g e t a h u a n . ” ( d a r i : “Membangun Dunia Baru Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan Berbasis Akhlak Mulia”)

Page 16: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 17

Optimisme Perekonomian Indonesia 2009

IMF mengungkapkan, pe r tumbuhan ekonomi se jumlah Negara maju mengalami kontraksi. Negara seperti Jepang, Singapura dan Jerman sudah menyatakan masuk jurang resesi. Bank d u n i a m e m p e r k i r a k a n pertumbuhan ekonomi dunia melambat di 2009 menjadi 0,9 % dari 2,5 % tahun ini. Pertumbuhan di Negara-negara maju negatif 0,3 % dari sebelumnya 1,2 % di

2008. Di Negara-negara dengan pasar yang sedang tumbuh pertumbuhan di 2009 sekitar 4,5 % turun dari 7,9 % di 2007. Cina dan India menerima tekanan paling berat untuk kelompok ini dengan angka pertumbuhan hanya 7,5 % dari 9,5 % untuk Cina, dan 5,8 % di 2009 dari 6,3 % untuk India.

Krisis ini tak pelak ikut berdampak ke sektor riil. Menurut Imam Sugema, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Pemerintah

dalam rangka melindungi sektor riil. Pertama, perbankan tidak mau mengucurkan dana bagi perusahaan-perusahaan besar yang meng a lami kesulitan likuiditas. Sehingga dapat dipastikan,investasi ke depan akan berkurang. “ K e d u a , k e p e r c a y a a n antarbank kini berkurang, karena tiap bank lebih m e m i l i h m e n j a g a likuiditasnya dalam jumlah besar. Sehingga pasar uang antarbank menjadi tersumbat karena bank-bank akan sangat

berhati-hati meminjamkan dananya ke bank lain. Begitu pula terhadap sektor riil. Alasanya bukan karena tidak visible, tapi bank sedang enggan memberi kredit,” tutur pengamat ekonomi INDEF ini. Ketiga, eksportir d a l a m n e g e r i j u g a menghadapi kendala, karena buyer luar negeri mulai mengurangi bahkan sebagian menghentikan ordernya. Imam mengingatkan, pesaing berat seperti Cina kini mulai mengalihkan pasarnya ke luar

fokus

Memperkuat Kemandirian dan Ketahanan Ekonomi

Silaknas ICMI 2008Palembang – Sumatera Selatan, 12-14 Desember 2008

Erupsi subprime mortgage merupakan salah satu letusan

kejutan lanjutan dari 2007 yang terjadi di 2008. Kegagalan

jutaan debitor yang tidak layak memperoleh kredit rumah

memantik tingginya kredit macet di perbankan dan pasar

finansial Amerika Serikat (AS). Akibatnya krisis besar yang

menghantam tidak hanya AS. Nasibnya setali tiga uang

dengan benua Eropa dan Asia yang sudah terintegrasi satu

sama lain dalam Pasar keuangan global. Pasar saham

ambruk dan fluktuasi mata uang terhadap dolar AS tidak

terbendung lagi. Sementara lonjakan harga komoditas di

sektor energi, mineral minyak dan gas serta agribisnis terus

terjadi hingga memasuki kuartal ketiga 2008. Tingginya

harga barang dan daya beli masyarakat yang makin rendah

menjadikan langkah penyelamatan Negara-negara

melepaskan stimulus ekonomi, termasuk Indonesia,

menjadi sangat krusial.

dalam Membangun Martabat Bangsa

Page 17: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 20

Silaknas ICMI 2008Anggaran Rumah Tangga

ICMI Bab VI pasal 21 ayat 1 menyebutkan; Silaturahmi adalah pertemuan atau forum komunikasi kekeluargaan yang membahas pelaksanaan program ker ja dan evaluasi berkala termasuk masalah koordinasi yang m e n ya n g k u t ke p e n t i n g a n bersama/kebijakan publik. Sebagai wadah menyatukan semua elemen kekuatan anggota, memacu dinamika Orwil, Orda dan Orsat serta setelah membaca persoalan bangsa dan merumuskan langkah solutifnya, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) kembali melaksanakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) I C M I d e n g a n t e m a ; “Memperkuat Kemandirian dan Ketahanan Ekonomi dalam Membangun Martabat Bangsa”.

K e t u a D e w a n Kehormatan ICMI, BJ. Habibie mengamanatkan, Silaknas ICMI kali ini selain harus konsisten didasari program 5 K, kepentingan masyarakat mesti diutamakan dengan memiliki rencana b e r p e l a k s a n a a n n y a t a menye lesa ikan masa lah kemiskinan, lapangan kerja, sembako terjangkau, pemerataan dan melanjutkan program yang sedang berjalan. Dibutuhkan juga peningkatan ketahanan budaya dalam masyarakat yang pluralistik. Selain itu perlu menfokuskan konsentrasi pada penyelesaian permasalahan dan tidak pada kepentingan pemilu dan pemilihan presiden dengan mampu membuat prioritas. “Produktivitas serta disiplin yang menghasilkan daya saing y a n g t i n g g i m e l a l u i pendidikan dan lapangan kerja sangat menentukan kemampuan kita keluar dari krisis saat ini. Kita harus p a n d a i m e m a n f a a t k a n peluang yang disediakan krisis global ini,” tegasnya.

Selain itu untuk menarik para investor yang memberi

A m e r i k a d a n E r o p a . “Sehingga kemungkinan produk mereka akan membanjiri pasar kita dengan berbagai cara seperti dumping atau masuk secara ilegal,” jelasnya.

Bukan berarti imun dari berbagai penyakit ekonomi. Namun keadaan kini, dalam hampir segala hal, jauh berbeda dengan kondisi krisis 10 tahun lalu. Paling tidak diyakini daya tahan kita sekarang lebih baik. Indonesia memiliki pasar domestik yang cukup besar. Peranan ekspor dalam produk domestik bruto (PDB) jauh lebih kecil dibanding Negara-negara t e t a n g g a s e h i n g g a kemerosotan pertumbuhan perdagangan dunia, terutama akibat kontraksi ekonomi di Negara-negara maju, tak akan merobohkan perkonomian. Pengalaman membuktikan, penurunan ekspor akan disertai kemerosotan impor yang lebih tajam sehingga secara neto dampaknya te rhadap per tumbuhan

eko n o m i b i s a p o s i t i f . Indonesia tergolong Negara yang sangat kecil menyerap investasi asing langsung. Peranan investasi asing langsung dalam pembentukan modal tetap bruto tiap tahunnya rata-rata hanya sekitar 6 %. Angka ini jauh di bawah rata-rata Negara Asia d a n A m e r i k a S e l a t a n sekalipun yang berkisar antara 25-26%. Pelaku utama di sektor-sektor 'strategis' masih ditempati BUMN, meski banyak peranannya yang tidak bisa dibilang prestasi.

Karena itu, seperti biasa, peran Pemerintah sangat d i b u t u h k a n . M e n u r u t pengamat Ekonomi dari UI, Fasial Basri, pembenahan infrastruktur dan sistem logistik sangat mendesak u n t u k m e n a r i k m i n a t i nve s t a s i . Peng e lua r an pemerintah harus dipacu u n t u k m e m b a n g u n infrastruktur di sentra-sentra produksi pertanian dan i n d u s t r i s e r t a s a r a n a p e n d u k u n g u n t u k

memperlancar distribusi sampai ke pelabuhan dan konsumen akhir. “Selain bisa menyerap tenaga kerja lewat proyek-proyek padat karya, upaya itu akan sangat berarti menekan ongkos produksi s e h i n g g a k e t i k a p e r e k o n o m i a n d u n i a berangsur pulih, kita lebih siap menghadapi persaingan yang lebih ketat,” imbuhnya. Pesta demokrasi sebagai sumber energi tambahan, kata dia, juga bisa menggulirkan dana-dananya sampai ke pelosok desa dalam bingkai p e m e r a t a a n d a n pemberdayaan ekonomi. M a k a k i t a o p t i m i s pertumbuhan ekonomi 2009 bisa mencapai di atas 4,5% bahkan di atas 5%. Akhirnya berpulang pada niat dan ke sung guhan in t eg r a s i seluruh sumber kekuatan bangsa ini menegakkan kedaulatan ekonomi untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Sumber : Republika, Media Indonesia, Suara Karya

Page 18: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 21

perhatian pada pembangunan Prasarana Ekonomi Tingkat Lokal dan Nasional, adalah wajar memberikan insentif khusus yang menarik dan diamankan melalui UU, PP dsb agar tercipta suatu sistem ekonomi biaya rendah. Insentif khusus diberi pada para investor yang padat SDM. Insentif khusus dalam bidang perpajakan, dsb agar arus valuta asing US$ dan EURO dapat lancar mengalir.

Sementara Wakil Dewan Pakar ICMI Pusat, Sugiharto, dalam sidang paralel I “Tantangan dan Solusi Mengatasi Dampak Krisis Global” memaparkan tahapan program pengembangan sektor ri i l . “Kita perlu menyikapi liberalisai perdagangan dengan cerdas, mengingat perkembangan Asia Pasifik, tekanan terhadap sektor pertanian, perdagangan global dan kesiapan dunia industry,” ujarnya. Di sektor perbankan, penyehatan harus langsung menyentuh sektor riil. Tidak seper ti rekapital isasi perbankan pasca krisis 1998. Tahun-tahun mendatang harus diciptakan sebagai tahun investasi dengan memulihkan stagnasi industri pasca krisis serta memacu stabilitas fiskal dan moneter. Keseimbangan fiskal dijaga secara berkelanjutan dengan tetap memperbaiki sisi penerimaan negara dan menyiasati beban pengeluaran.

Sedangkan di ekspor non-migas, pengembangannya melalui penciptaan “supply-chain” dalam negeri terhadap produk produk primer, selain memangkas kendala ekspor seperti tingginya biaya logistik dan transportasi dan terus mendorong diversifikasi tujuan ekspor . “Juga yang tak kalah pen t ing t i d ak mengu l ang i kesalahan sama seperti 1998 dengan loyalitas yang tinggi terhadap klausul IMF serta mendorong pemulihan sektor riil dengan melibatkan negara negara Asia dan Timur Tengah sebagai pilihan baru alternatif pendanaan,” pungkas Sugiharto.

Page 19: Media ICMI 04

Foto bersama Presidium dan Dewan Pakar ICMIKetua Dewan Penasehat, Jimly asshidiqie, Presidium ICMI, Muslimin Nasutiondan Ketua Dewan Pakar ICMI, Ginanjar Kartasasmita dalam Sidang PlenoKonferensi Pers Silaknas ICMI

Sekretaris Dewan Penasehat ICMI, M. Said Didu dan SekretarisDewan Kehormatan ICMI, Haryanto Dhanutirto mengikuti sidang pleno

Dewan Pakar ICMI A. Riawan Amin dan Bendahara Umum ICMI, Rachmat Gobeldalam Sidang Paralel II

Dewan Pakar ICMI, Siti Nurbaya dan M. Mahfud mengikuti sidang pleno

Pelantikan dan pengukuhanMajelis Pengurus Wilayah ICMI

Orwil Bantenperiode 2007-2012

(29 November 2008)

Kegiatan Penyembelihan hewan qurban ICMI 1429 H

Mothers day, ajang kreatifitas ibu dan anakSeminar : perempuan, teknologi dan kemandirian

(26 Desember 2008)

Orientasi pelatihan pendamping danpengelola ASKESOS dan BKSP di Palembang(28 November 2008)

SILAKWIL ICMI Orwil Jatim"Kepemimpinan Amanah & Kesejahteraan"

(22 November 2008)

Page 20: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 22

wawancara

Perempuanlebih Survive

Bagaimana Anda melihat potensi pendidikan di sana?

Di Malang daerah kotanya saya rasa sudah sudah maju. Ada Unibraw yang termasuk 10 besar universitas di Indonesia. Juga ada banyak perguruan tinggi swasta seprti Muhammad i y ah , STIA Yayasan Majapahit, dsb. Kecuali yang di daerah pinggir seperti di Malang Selatan, dan di Kabupaten yang masih terpencil. Di sana mayoritas masyarakatnya menjadi TKW kaerna sebatas itu yang mereka bisa lakukan. Tapi itu juga halal selama dilakukan dengan baik. Sekarang Pemerintah sudah memberikan 20% APBN untuk pendidikan. Tapi kembali lagi Malang Kota h a n y a m e m i l i k i l i m a k e c a m a t a n s e d a n g k a n k a b u p a t e n n y a a d a 3 3

kecamatan. Resource-nya juga tidak begitu banyak. Beda dengan Kota Batu yang hanya punya tiga kecamatan. Jadi kelihatan agak jomplang kehidupan antara di Kota Batu dengan Kabupaten, apalagi daerah yang lebih jauh. Ini yang perlu dipikirkan.

Harus dilakukan berbagai inovasi. Bagus sekali ide Ibu Ani Yudoyono dengan program mobil pintar. Mobil pustaka yang terkoneksi i n t e r n e t i n i s a n g a t dibutuhkan. Sifanya informal d a n m a s y a r a k a t b i s a menjangkau; to reach the unreach. Kita juga sebenarnya sangat bersyukur karena di sana pendidakan mayoritas berbasis pesantren. Hanya memang yang dibutuhkan mereka saat ini adalah akses teknologi seperti internet, terutama di Kabupaten Malang Selatan.

Nurhayati Ali Assegaf Ketua Departemen ICMI Bidang Kesejahteraan dan Kesehatan

Peran Siti Khadijah dalam mendukung aktivitas kenabian

Rasulullah SAW serta Siti Aisyah sebagai sumber

konsultasi selain Rasulullah dan memimpin perang

merupakan beberapa contoh eksistensi muslimah dalam

lingkup spektrum kehidupan yang lebih luas. Menurut

Nurhayati Ali Assegaf, Al Qur'an sendiri selalu

menyebutkan muslimin dan muslimat, mukminin dan

mukminat. Jadi tidak dibeda-bedakan kecuali hal-hal

tertentu yang memang sudah diatur Al Qur'an, Hadis dan

fikih. “Bagaimanapun juga, buat saya, semaju-majunya

perempuan dia tidak boleh melupakan komitmen terhadap

rumah tangganya. Itu yang ingin saya garis bawahi,” tandas

wirausahawati dan aktivis sosial ini. Berikut petikan

percakapan Media ICMI bersama salah satu Tim Perumus

Silaturahmi Nasional Cendekiawan Muslimah ICMI ini

seputar potensi daerah asalnya yang kerap dikunjunginya

dan dinamika cendekiawan muslimah ICMI.

Page 21: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 23

potensi anggota ICMI t e r u t a m a perempuannya. Meski s e b a g a i o r g a n i s a s i independen, ICMI bisa j u g a m e l i h a t d a n memberikan masukan b a g i m a s y a r a k a t mengenai siapa saja yang berpotensi maju ke depan. Apa lagi dengan diberikannya 30% kuota perempuan dan sistem pemilihan dengan suara terbanyak. Saya kira ini tantangan global ini bukan hanya untuk cendekiawan muslimah saja tapi juga

bagi perempuan umumnya untuk menunjukkan kapasitas potensinya. Jadi kita mau belajar dan belajar. Tidak merasa kecil saat menggalami kesulitan, belajar. Kita positif

thinking, tidak merusak diri dengan pikiran negatif. Tidak per lu jug a pengkotak-kotakan, muslimah atau bukan. Tapi sebagai muslimah tentunya kita harus memiliki nilai lebih. Karena sebenarnya kita beruntung sebagai m u s l i m a h . K i t a b i s a menggunakan pakaian yang menujukkan identitas kita. S a a t b e r i n t e r ak s i k i t a tunjukkan bahwa kita tidak hanya menutupi kepala kita tapi juga punya isi di kepala kita.

Bagaimana dengan potensi ekonominya?

Malang itu besar. Kelihatannya Malang Raya hanya Kota Malang saja. Di Malang Raya ada sekitar 51 kecamatan dan saya kira yang terpadat di Jawa Timur. Malang m a s i h d i k e n a l m a s y a r a k a t n y a tradisional. Memang p e r e m p u a n m a s i h sampai sebatas ranah domestik .Tapi ini satu pi l ihan. Saya ingin m e n g a j a k a t a u mendorong perempuan untuk masuk ke ranah publik sehingga suara-suaranya lebih luas terdengar. Karena di Malang banyak juga perempuan-perempuan yang pintar dan mampu. Di sana banyak juga usaha-usaha rumahan. Mereka sering melakukan border dan menjahit. ada peranjin perak, keramik, vas bunga, kaca, dsb. Yang paling cocok buat ibu rumah tangga adalah home industry. Berwirausaha dan masih bisa mengurus anak.

Itu juga pilihan apakah dia mau jadi pengusaha yang benar-benar keluar rumah dan mempunyai industri. Selain bisa menghasilkan uang juga mendidik anak-anaknya. Kalau saya lebih cenderung ke pembinaan dan p e m b e r d ay a a n d e n g a n ko p e r a s i - ko p e r a s i d a n perkumpulan-perkumpulan yang ada. Beberapa waktu lalu saya menemuai HWPCI ( H i m p u n a n W a n i t a Penyandang Cacat) dan Pertuni (Persatuan Tunanetra Indones ia ) . Saya leb ih mengajak mereka untuk mandiri dan mendorong mereka untuk mandi r i melakukan usaha-usaha sendiri. Biasanya kalau kita berinteraksi dengan mereka, yang ditemukan adalah masalah. Kita dengarkan kesulitan-kesulitan mereka dan berupaya membawanya

ke pemerintahan untuk bersama diperjuangkan.

B u k a n n y a s a y a m e n g e c i l k a n l a k i - l a k i . Menurut saya perempuan lebih survive. Kembali kita lihat krisis 1998. Banyak bapak-bapak yang di PHK. Tapi kemudian muncul entrepreneurship dari ibu-ibu. Ada yang jual pisang goreng, kue-kue, buka katering, dsb. Apalagi pemerintah kini m e n c a n a n g k a n t a h u n I n d o n e s i a k r e a t i f . Gelombang keempat ini adalah ekonomi kreatif. Kita unggul dalam menghadapi krisis global karena kita punya budaya yang beragam. Ini bisa dimanfaatkan. Kebudayan jadi satu modal. Misalnya, yang khas dari Malang banyak sekali. Budaya Malang lebih p l u r a l k a r e n a b a n y a k pendatangnya di Malang Kota. Kalau di kabupatennya masih asli. Masih sangat kental melakukan segala s e r e m o n i a l d e n g a n meng adakan pag e l a ran wayang. Tiap daerah beda cerita dan bahasanya. Ini menarik sekali bisa menjadi keunggulan.

J a d i b a g a i m a n a Silaturahmi Cendekiawan P e r e m p u a n I C M I merespon hal tersebut?

Pemberdayaan tersebut

juga akhirnya membutuhkan penguatan modal. Itu sangat membantu. Karena itu dalam tiap agenda ICMI khususnya silaturahmi cendekiawan p e r e m p u a n h a r u s

m e n g a n g k a t t e m a pengembangkan lembaga k e u a n g a n . I n i s a n g a t menunjang karena umumnya p e r e m p u a n - p e r e m p u a n pemgembal iannya tepat waktu, lebih telaten dan ulet. Ini harus jadi salah satu prioritasnya. Jadi kita harus pandai-pandai menyikapi situasi dan memanfaatkan potensi yang ada untuk melakukan sesuatu bagi bangsa dan negara.

Silaturahmi ini waktunya sangat tepat. ICMI bisa menunjukkan kapasitas dan

Page 22: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 25

“Shalatlah tepat waktu, biar dapat pahala lebih banyak,” demikian Bu Mus se la lu menasihati kami. Bukankah ini kata-kata yang diilhami surah An-Nisa dan telah diucapkan ratusan kali oleh puluhan khatib? Sering kali dianggap sambil lalu saja oleh umat. Tapi jika yang mengucapkannya Bu Mus kata-kata itu demikian berbeda, begitu sakti, berdengungdengung di dalam kalbu. Yang terasa kemudian adalah penyesalan mengapa telah terlambat shalat. Sepenggal memoir “Laskar pelangi” karya Andrea Hirata ini menunjukkan betapa kekaguman seorang anak didik terhadap sosok gurunya ini menohok banyak orang untuk sejenak menegok realita pendidikan dalam negeri. Berpijak dari lusinan pengalaman berpeluh upaya m e m a j u k a n k u a l i t a s pendidikan di tanah air dan a k h i r n y a b e r t u j u a n me l ah i rkan s a l ah s a tu referensi solusi bagi problema multidimensional bangsa, Ikatan Cendekiawan Muslim s e - I n d o n e s i a b e r s a m a segenap praktisi, pemerhati dan peminat pendidikan, bersilatutrahmi dalam satu waktu meninjau, memetakan dan merumuskan suatu konsep pal ing mutahir tentang metode pendidikan yang teringtegrasi berimbang demi mencetak generasi-generasi masa depan berjiwa IMTAQ dan IPTEK.

S e k o l a h Pe m u p u k a n Karakter dan Penerapan Sekolah Alam

P r o f J a a l i s e b a g a i p e m b i c a r a p e r t a m a m e n j e l a s k a n “ S i s t e m Pendidikan Nasional Yang

Mengarah pada Penguatan Karakter”. Perkem bangan pengembangan s tandar nasional pendidikan secara kebijakan antara lain; Standar Sarana & Prasarana Umum ditetapkan dengan Permen No 24 Th 2007, Standar S a r a n a & P r a s a r a n a P e n d i d i k a n K h u s u s ditetapkan dengan Permen No 33 Th 2008, Standar Pengelolaan ditetapkan dengan Permen 19 Th 2007 dan S tandar Pen i l a i an ditetapkan dengan Permen N o m o r 2 0 T h 2 0 0 7 . Mengenai standar kelulusan, Jaali mengatakan, keliru kalau masyarakat menganggap hanya ujian nasional yang menentukan.

Menurut Jaali, Depdiknas menyambut baik sekolah-s e k o l a h y a n g mengembangkan kurikulum yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta didiknya. “Tapi ada catatan. Jangan lupa standar dan kompetensi dasar esensial yang harus minimal dikuasai. Sebelum masuk pada pendidikan berorientasi kompetensi, kita mengakui terlalu banyak menekankan p a d a p e n d i d i k a n p e n g e t a h u a n . B a h k a n d i t a m b a h m e t o d e pemberitahuan. Tapi sejak 2000 ada kesadaran terutama Depdiknas bahwa tugas utama guru bukan untuk muridnya berahlak mulia. Tantangan guru kita adalah masya r aka t y ang su l i t m e n d u k u n g p e n i l a i a n obyektif, valid apalagi tegas. Keputusan ini berdasarkan informasi hasil pengamatan guru yang dilaporkan guru agama dan guru BKN,” jelas pengurus Badan Standarisasi

Nasional Pendidikan ini. Hasil penilaian ahlak dan kepribadian menentukan ke l u l u s a n d a r i s a t u a n pendidikan. Karena itu dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan itu ada empat komponen yang menentukan kelulusan anak d a r i s e k o l a h . Y a i t u menye l e sa ikan se lu r uh program pendidikan di sekolah, memperoleh nilai minimal baik untuk penilaian akhir ahlak dan kepribadian yang penetapannya melalui rapat dewan pendidik, lulus ujian sekolah dan lulus ujian nasional.

S t anda r pend id i k an sekolah merupakan salah satu instrumen untuk memberikan patok mutu minimal yang harus dicapai, termasuk akhlak. Batas ahlak baik itu merupakan kriteria minimal

yang harus dipenuhi seorang anak untuk dinyatakan berhas i l da l am proses pendidikan di sekolah. “Jadi m a r i l a h k i t a b e r s a m a mendukung terutama guru yang jumlahnya 2 juta tujuratus ribu orang. Karena selama guru kita masih lari-lari, sulit mengharapkan mutu yang baik di sekolah. Malaysia bisa bagus karena guru dan d o s e n n y a f u l l t i m e . Pertanyaannya, kapankah guru-guru Indonesia bisa betul-betul seluruh energi, tenaga, waktu dan pikirannya. Semua dicurahkan untuk peserta didiknya. Mereka tidak lagi pikir bagaimana anaknya bisa membayar uang sekolah atau istrinya bisa memasak yang bergizi,” imbuh Jaali.

D r a . I r . R a t n a Mengawangi menyajikan

kajian

Workshop Pendidikan“Pemberdayaan Pendidikan Nasional melaluiPendidikan Berbasis Akhlaq dan Karakter”Aula Bappenas – Jakarta 30 Oktober 2008

Kualitas Generasi BangsaKonsistensi Memperbaiki dan Meningkatkan

Page 23: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 26

“ Pe n d i d i k a n H o l i s t i k B e r b a s i s K a r a k t e r ” . Pendidikan Holistik Berbasis K a r a k t e r b e r t u j u a n membangun seluruh dimensi manusia (akademik, emosi, s o s i a l b u d a y a , f i s i k , kreativitas, dan spiritual) d e n g a n p e n d e k a t a n p e n g a l a m a n b e l a j a r menyenangkan dan inspiratif. “ D i I n d o n e s i a k a l a u pendidikan moral, bahkan pendidikan agama, saya pikir sudah cukup mengakar. Ini merupakan kewajiban dari usia SD sampai SMU. Tapi kenapa masih banyak sekali masalah di bangsa kita. Kita tahu hal kecil; kebersihan

sebagian dari iman. Anak diajarkan menolong orang miskin karena sesuai sila pancasila. Tapi kenapa itu tidak terlihat pada perilaku? Ada sesuatu yang salah yang selama ini tidak kita sadari. Karena itu kami coba mencari so l u s i a t au t e robosan bagaimana bisa mengukir m a n u s i a s e h i n g g a mempunyai ahlak mulia,” ujar pendiri Indonesia Heritage Foundation ini IHF).

S e i r i n g p r o g r a m P e m e r i n t a h d e n g a n Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejak 2003 yang m e n c o b a m e n g i s i kesenjangan. IHF memiliki

salah satu program Semai Benih Bangsa; sebuah sekolah a l t e r n a t i f b e r b a s i s masyarakat. Sekolah TK i n f o r m a l y a n g b i s a di laksanakan di garasi , mushala atau tempat-tempat lain yang layak pakai. Hampir sekitar 80% anak-anak usia TK tidak punya akses ke TK. “Usia TK paling strategis membangun karakter. Kalau kita melihat llmu neuro science, 95% otak manusia dibangun pada usia di bawah 7 tahun dan karakter itu semua diperintah otak. Pendidikan karakter diterapkan bukan sekadar pendidikan moral atau budi pekerti karena kalau

pendidikan moral hanya kognitif saja. Sedangkan ka r ak t e r l eb ih ke pada 'mengukir' manusia sehingga ukirannya indah sekali dari perilaku, tutur kata dan p ik i ran , mencer minkan berahlak mulia,” ungkap Ratna.

Menurut Ratna, masih banyak sekolah misalnya di TK lebih ke arah calistung. Pendidikan agama dan moral sehar usnya b i sa d ig a l i dimensi-dimensi lain. Aspek spiritual dan emosi cenderung d i k o g n i t i f k a n d e n g a n hafalan-hafalan. Memang dalam penerapan kurikulum kompetensi, ahlak juga

menjadi ukuran. Namun masih banyak pendidik yang belum paham mengukur ahlak. “Keluarga saya tinggal di Amerika. Hampir 7 tahun. Anak kami yang pertama dari Playgroup sampai kelas 4 memang di sana dan di sekolahnya ada prisip tidak memberi nilai. Nilainya hanya dicantumkan dalam hal bakat di bidang apa, konsisten atau konsisten. Jadi tidak ada penilaian seperti “baik” atau “tidak baik”, apalagi diberikan rangking. Waktu saya ikut suami saya ke Finlandia, saya sempat pergi ke sekolah-sekolah di sana. Negara-negara Skandinavia termasuk yang the best educationional system in the world. Ternyata sampai kelas 9 tidak dberikan nilai apalagi rangking. Itu suatu hal yang menarik,” tutur Istri Meneg BUMN, Sofyan Djalil.

IHF pun mempelajari apakah peniadaan sistem pemberian angka atau nilai b i s a merangsang anak bermotivasi tinggi untuk belajar. Ternyata dengan menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter, anak-anak jadi semangat sekolah. “Bagi kami sekolah sesuai dengan filosofinya dari bahasa Yunani, scolea, artinya; tempat bersenang-senang. Saya mendukung kurikulum sekolah. Tapi ujung-ujungnya sekolah diikat juga oleh ujian nasional dengan ukuran kognitif. Walau sebenarnya hanya seperempat dar i dimensi kelulusan. Di sekolah kami, enam sekolah SD ikut UN tapi anak-anak itu tidak tahu kalau mereka sedang ujian supaya tidak ada beban. Nilainya hanya diketahui guru dan orang tua. Kita lihat bersama, misalnya anak ini bakatnya di mana dan perlu dikembangkan. Alhamdulillah hasilnya tidak kalah bahkan lebih bagus dari sekolah-sekolah lain,” sebut Ratna. Menatap masa depan penuh tantangan akan ter jadi

perubahan pesat sekali. Sikap dan karakter manusia perlu disiapkan untuk beradaptasi lalu mengelolanya menjadi problem solving. “Karakter yang bisa beradaptasi di masa depan adalah seorang yang risk taker. Orang sudah mengatakan creative economy adalah modal di masa depan. Anak-anak jug a ha r us menjadi kreatif. Tentu perlu perubahan dalam mendidik anak,” pungkasnya.

Dra. Widowati Budijastuti M . s i m e m a p a r k a n “Penerapan Pembelajaran Green Education”. Tujuan utama prog ram Green Education (GE) adalah memberikan kesadaran pada s i s w a , m a s y a r a k a t d i lingkungan sekolah, wali murid dan lingkungan sekitar untuk mengetahui lingkungan tersebut kaya potensi alam y a n g b i s a d i g a l i d a n dimanfaatkan. Dalam menilai karakter masing-masing s i s w a , g u r u h a r u s meng embangkan sua tu k u r i k u l u m d e n g a n peningkatan pembelajaran dan sistem evaluasi tersendiri. Kurikulumnya ada dua macam; terintegrasi dengan tema-tema pembelajaran atau berdiri sendiri, punya jam dan p e n i l a i a n t e r s e n d i r i . Kurikulum GE dirancang dengan enam pilar yang sesuai p o t e n s i s e k o l a h , pengembangan perangkat, silabus dan RPP.

Enam pilar tersebut a n t a r a l a i n p e n g e n a l a n pembelajaran GE, tumbuhan dan h ewan , masa lah/ancaman l i n g k u n g a n , m e m b a n g u n komunitas, kesadaran global dan keterampilan hidup berbasis GE. Pilar ket iga , mater inya t e n t a n g m e n a t a p e t a l ingkungan yang sehat. Mereka disuruh membuat suatu peta atau denah sejak kelas satu. Lalu diberikan masalah lingkungan lewat permainan. “Al Muslim dekat wilayah lumpur Sidoarjo, kira-kira 19 km dari lumpur

Page 24: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 27

L a p i n d o . J a d i w a k t u mengembangkan, kami punya c o n t o h k a s u s u n t u k kurikulum science plus yang sarat ilmu dan keterampilan proses. Kita juga punya ilmu potensi a lam atau bio mimikri. Jangan sampai siswa k i t a n a n t i m e n j a d i teknologiwan yang tidak mengetahui alam sehingga mengebor seenaknya, karena biayanya murah akhirnya ter j ad i seper t i lumpur Lapindo,” imbuhnya. Contoh lainnya, siswa ditugaskan mengamati dan menganalisis dampak banjir. Untuk siswa SMP mereka ditugaskan membuat proposal dan menanam sendiri ketela pohon lalu membuat kreasi dari ketela pohon untuk berinovasi. Lalu mereka membuat rencana anggran, dipresentasikan dan dijual ke wali murid.

L i t b a n g b e r t u g a s m e n g e m b a n g k a n l a l u m e n g u j i c o b a k a n d a n merevisi kurikulum GE. Penelitian dari hasil ujicoba perangkatnya di lakukan untuk mengetahui mana yang bisa diteruskan dan mana y a n g t i d a k . “ K u n c i keberhasilannya kembali yang melaksanakan adalah bapak-ibu guru. Gurulah yang membantu semua model di GE untuk diterapkan siswa-siswa. Kami melatih para guru, tidak hanya guru agama dan PPKN, semua guru harus bisa GE. Jadi mereka semua punya catatan tentang akhlak, psikomotorik dan afektif. Karena itu raport kami bukan sebuah angka saja tapi berupa narasi meski tetap ada penilaian,” jelas Litbang Lembaga Pendidikan Al Muslimin ini.

D i b u t u h k a n j u g a manajemen sekolah yang efektif dan efisien. Contoh, air kolam renang harus berputar kembali. Sisa makan siang dan limbah lainnya tidak dibuang tapi diolah jadi kompos untuk berkebun,

menghasilkan buah dan dijual ke wali murid. Dananya jadi modal untuk pengembangan Green Education. Kemudian ada rubrik. Bukan penilaian seperti baik-cukup-sedang. Yang dikatakan nilai A, deskripsinya apa, begitu s e t e r u s n y a . I t u y a n g dibutuhkan. Jadi berbasis kompetensi yang tahu hanya guru bukan pemerintah. Jadi yang menilai bukan UNAS tapi gurunya. “Sebenarnya pengembangan perangkat pembelajaran itu sudah dilakukan para pendidik. Tapi sudahkah sesuai potensi sekolah. Sudahkah dinilai secara portofolio dari awal

dengan khas interaksi antara murid dengan guru. Jadi guru seper t i apa yang b i sa melahirkan good citizen? Guru yang profes iona l , b i sa m e n d i d i k , m e n g a j a r , meng arahkan , me la t ih , membimbing, memecahkan persoalan anak dengan pembelajaran kontekstual, be r makna , d sb,” j e l a s pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia ini

Pendid ikan karakter dilakukan dalam sebuah p r o s e s p e n a n a m a n pembudayaan nilai-nilai terus m e n e r u s. G u r u h a r u s mempunyai dasar keilmuan yang kuat agar mampu

sampai akhir. Karena guru tanpa administrasi yang baik juga tidak akan terwujud p e n d i d i k a n k a r a k t e r ,” pungkas Widowati.

Dr Unifah Rosyidhi tampil terakhir menjabarkan “ K u a l i t a s G u r u d a n Pend id ikan K arak te r” . Menurutnya, kegiatan belajar s e h a r u s n y a m e m a n g membebaskan anak-anak pada pend id ikan yang menyenangkan, demokratris, saling menghargai, kebebasan akademik, perbedaan akan k e a n e k a r a g a m a n d a n persamaan hak. “Karena itu peran guru tidak tergantikan

mengarungi lautan ilmu p e n g e t a h u a n s e r t a mengintegrasikan iman dan takwa. Namun harus dilihat juga kondisi guru di Indonesia s a a t i n i . D a l a m h a l p e n g e m b a n g a n profesionalitas berkelanjutan, misalnya, kadang berbentur kepentingan. “Contohnya s e t e l a h e r a o t o n o m i . Jang ankan kesempatan training, kadang hari ini jadi kepala sekolah, besok bisa diganti karena dampak otonomi,” sebut Unifah Penyelenggaraan Permen Diknas RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru

dalam Jabatan, merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas guru. Sertifikasi guru melalui uji k o m p e t e n s i m e m p e r h i t u n g k a n pengalaman profesionalitas melalui penilaian portofolio guru. Sepuluh komponen portofolio dinilai perguruan t i n g g i p e n y e l e n g g a r a sertifikasi guru. Bagi guru yang belum memenuhi batas minimal lolos, akan mengikuti pendidikan dan pelatihan hingga guru dapat menguasai kompetensi guru. “Dalam data kami 25% kuota untuk sertifikasi tidak bisa dipenuhi seko lah swas ta karena

berbagai alasan. Beberapa guru swasta yang sudah disertifikasikan dan lulus t e r n y a t a t i d a k d a p a t tunjangan karena alasan yayasan belum memberikan status sebagai guru tetap. Jadi guru itu yang beda hanya gaji p o k o k n y a . Ta p i s o a l tunjangan, walau namanya subsidi, akan diberikan pemerintah menurut UU. Belum lagi menyebut kasus-kasus guru di meja hijau. Bagaimana mereka harus membangun pendidikan yang berkarakter sedangkan secara profesi saja mereka tidak terlindungi,” ungkap Unifah.

Page 25: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 28

ICMI Orw i l Bog or mengundang Hasan Rifai Alfaridy, mantan direktur utama Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) Khusus ser ta pembimbing dan pengamat haji dan umrah s e b a g a i p e m b i c a r a . Sedangkan dari Departemen Agama, diwakili oleh A. Chalik Mawardi, Kepala Seksi

penyelenggara Haji Kantor D e p a r t e m e n A g a m a (Kadepag) Kota Bogor.

Hasan Rifai memaparkan, masih banyak permasalahan yang harus segera dicarikan pemecahannya agar ibadah haji dapat dijalankan dengan baik. “Saat ini masih sulit untuk memperoleh akses informasi tentang haji, mulai

dari proses pendaftaran, latihan manasik, sampai gambaran umum tentang pelaksanaan ibadah haji,” jelasnya. Minimnya informasi tersebut seharusnya dapat d i a t a s i d e n g a n m e m p e r m u d a h a k s e s informasi segala sesuatu tentang haji. Mulai dari skema pendaftaran dan skema pelaksanaan haji seharusnya ditempel di setiap kantor desa a tau min imal d i KUA Kecamatan.

Dibahas juga tentang pemondokan di Tanah Suci yang jaraknya jauh dengan Masjidil Haram atau Mesjid Nabawi “Salah satu sebab kesu l i t an mendapatkan pemondokan haji yang baik dengan harga terjangkau adalah karena Depag selalu terlambat menetapkan Mou dengan pemilik pemondokan di Arab Saudi. Sehingga waktu yang sudah mepet

orwil

Diskusi: Perbaikan Pelaksanaan Haji

Depag Janji Bangun Pondok Haji

tersebut mengakibatkan pemondokan yang dekat sudah terisi semua. Pada akhirnya kita hanya akan memperoleh pemondokan yang jauh dengan harga yang mahal pula,” ungkapnya.

Hasan mencontohkan Negara Turki yang telah menyewa pemondokan bagi jemaah hajinya untuk jangka waktu sewa dalam 99 tahun. “Seharusnya Negara kita juga bisa menyewa pemondokan dalam jangka waktu yang lama seperti itu agar jemaah hajinya bisa tinggal di pemondokan yang baik dan tiap tahun tidak u s a h r e p o t m e n c a r i pemondokan,” imbuh pria

y a n g b e r p e n g a l a m a n m e m b i m b i n g d a n mengantarkan jemaah haji ini.

“Pada penyelenggaraan tahun 2009 nanti, Depag akan m e n g u p a y a k a n u n t u k membangun pemondokan sendiri untuk menampung jemaah haji Indonesia di sana,” janji A. Chalik Mawardi yang jug a meng atakan pihaknya berupaya akan menyelenggarakan ibadah haji lebih baik lagi.

Sementara Prof. Dr. H. M. H. Bintoro, M. Agr Ketua Umum ICMI Orwil Bogor berharap, dengan diskusi semacam ini semoga dapat m e m b a n t u t e r j a d i n y a p e r b a i k a n d a l a m penyelenggaraan haji. “Hasil diskusi ini akan kami teruskan ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkasnya yakin.S u m b e r ; . Ju r n a l B o g o r , 14/01/09

Demi memberikan masukan bagi pemerintah agar pelaksanaan ibadah haji lebih baik lagi, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Bogor menggelar diskusi yang bertema; Perbaikan Pelaksanaan Haji yang dihadiri oleh anggota ICMI Orwil Bogor. Bertempat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Institut Pertanian Bogor (IPB)

I C M IOrwil Bogor

Khusus Indonesia

Page 26: Media ICMI 04

batom

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 29

Saraswati Chasanah

Ekonomi Kreatif dan Alisa Khadijah Jumlah penduduk Indonesia kini mencapai 235 juta

jiwa. Tentu saja hal ini sangat menggiurkan dunia usaha. Tidak hanya bagi pelaku bisnis didalam negeri tetapi juga untuk pengusaha manca Negara. Hal ini membuat produk dari luar negeri bersaing mendapatkan perhatian dari penduduk Indonesia, sehingga pasar domestik dikuasai produk impor. Produk Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk asing. Hal ini disebabkan karena kebijakan impor pemerintah yang sangat longgar , belum lagi banyaknya selundupan yang masuk ke Indonesia. Tidak mengherankan jika kalangan pengusaha mengeluhkan pasar domestik Indonesia yang terlalu terbuka, lebih-lebih disaat industri dalam negeri terpuruk.

Ekonomi KreatifS e h a r u s n y a p a s a r

domestik bisa direbut dunia usaha nasional, karena pasar domestik sangat potensial menyelamatkan kelangsu-ngan industri nasional dalam kondisi krisis sekarang. Apalagi belakangan ini pasar internasional terus melemah. Krisis f inancial tengah mengancam sektor r i i l sehingga berimbas pada pemutusan hubungan kerja masal. Hal ini terjadi karena menurunnya kinerja ekspor. K a rena i t u y ang b i s a dilakukan adalah meng-alihkannya ke dalam negeri. Kris is sela lu menandai datangnya momentum untuk menjadikan potensi ekonomi domestik sebagai tumpuan pertumbuhan. Indonesia

bukan saja kaya dengan sumber daya alam, tetapi juga dilimpahi keragaman sosial budaya. Dari sini tidak terbatas ide kreatif yang bisa digali.

Kerjasama dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memastikan penguasaan kemampuan kreatif juga memerlukan iklim lebih kondusif, antara lain terkait hak kekayaan intelektual dan fas i l i t a s r uang publ ik . Pengenalan dan apresiasi terhadap warisan budaya, insan kreatif, dan produk-produk kreatif juga diperluas. H a l i n i a k a n m a k i n memper luas pasar dan dukungan finansial bagi industri kreatif. Infrastruktur teknologi dan komunikasi

diperkuat untuk mendukung pengembangan industr i kreatif. Dan yang tak kalah penting adalah kemudahan akses permodalan, baik dari perbankan maupun non bank.

E k o n o m i k r e a t i f merupakan satu dari tiga sector yang dapat mendorong perekonomian Indonesia d i t e n g a h p e r l a m b a t a n ekonomi dunia. Ekonomi kreatif didasarkan pada p e n g o l a h a n a t a s i d e , kreatifitas dan keterampilan individu untuk mengembang-kan secara berkelanjutan. Ada b e b e r a p a s e k t o r y a n g diidentifikasi sebagai industri kreatif antara lain periklanan, kerajinan, arsitektur, design, f a s h i o n , mu s i k , f i l m , percetakan, pertunjukan seni, penerbitan, radio dan televisi.

Pelatihan Perkembangan Usaha anggota

Pada 22 Desember lalu, Presiden Susiolo Bambang Yudhoyono mencanangkan tahun 2008 sebagai tahun Indonesia kreatif. Hal ini sejalan dengan yang tengah dilakukan ALISA Khadijah , antara lain menumbuh-kembangkan usaha-usaha rumahan dari anggotanya dengan terus mengadakan

pelatihan-pelatihan. Materi pelatihan meliputi motivasi un tuk t e t ap s emang a t b e r u s a h a s e t i d a k n y a membantu perekonomian k e l u a r g a m e m e n u h i kebutuhan hidup sehari-hari h i n g g a t u m b u h d a n berkembang, pelatihan keterampilan hidup dengan membuat aneka kue kering, kerajinan tangan, membuat aneka sulaman, bordiran dan anyaman, mengelola usaha ( m a n a j e m e n u s a h a ) , m e m b u k a s a l o n - s a l o n muslimah, memamerkan p ro duk -p ro duk u s a h a , p e n g e m a s a n p r o d u k , k e t e r a m p i l a n m e n j a d i pramusaji serta merawat bayi dan lans ia . Semua i tu diberikan kepada anggota dan remaja-remaja putri putus sekolah yang menjadi binaan ALISA Khadijah.

Di tengah krisis yang melanda negeri ini, anggota ALISA Khadi jah tetap s emang a t un tuk t e r u s berupaya menggali dan mengembangkan potensi wirausaha dalam upaya menciptakan peluang usaha. Sekecil apapun mari kita bersama bahu membahu bekerjasama dan bekerja untuk kemashlahatan umat khususnya kaum muslimah.

Page 27: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 30

Sosial isasi di lakukan untuk memaparkan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan serta tahapan-tahapan pelaksanaan program Jaminan Sosia l melalui Askesos dan BKSP melalui LKM BMT. Sosialisasi di tingkat Kabupaten/ kota dilaksanakan Team Leader mewakili Laznas BMT diikuti Departemen Sosial RI c/q Direktorat Jaminan Sosial, Dinas Sosial Propinsi, Dinas Sosial Kabupaten-Kota/ Asosiasi BMT Kabupaten/ Kota sebagai jaringan Laznas B M T , K o o r d i n a t o r Pendamping, Pendamping, Pengurus dan Pengelola LKM BMT serta stake holder l a i n n y a y a n g t e r k a i t . Sementara sosialisasi di tingkat desa/ kelurahan dilaksanakan pendamping lapangan dibantu koordinator pendamping yang didikuti aparat kecamatan dan desa

serta LKM sasaran program Jaminan Sosia l mela lui Askesos dan BKSP dengan LKM BMT.

Jadwal kegiatan sosialisasi tersebut antara lain pada 4 Agustus 2008 dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Pada 6 Agustus 2008 diadakan di Kota Palembang, Propinsi Sumatera Selatan dan pada 7 Agustus 2008 di Kota Palu, Propinsi Sulawesi Selatan. Sebelumnya pada Juli lalu telah diadakan persiapan, identifikasi dan koordinasi di

ma s i ng -mas ing d a e r ah tersebut.

Pelaksanaan program Askesos 2006-2007 telah berhasil mengikutsertakan sebanyak 37 BMT-BMT eksisting dan KUBE di Bogor, Rembang, Sleman, T u b a n , M e d a n , Lhokseumawe, Pontianak dan Makassar. Total peserta Askesos yang bergabung sebanyak 11.922 orang. Sedang untuk program BKSP, sejumlah 21 BMT eksisting d a n K U B E t e l a h mendistribusikan bantuan

untuk 454 orang penyandang nasalah kesejahteraan sosial.P r o g r a m j a m i n a n kesejahteraan sosial melalui Askesos dan BKSP melalui po la LKM BMT yang mendapat pendampingan Laznas BMT secara amanah, profesional dan akuntabel terbukti sangat efektif mengendalikan pelaksanaan tahap-tahap pemberdayaan masyarakat , pembinaan mental spiritual, kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan ekonomi produktif yang berkelanjutan.

Setelah sukses dengan program ASKESOS dan BKSP 2006-2007, pada pertengahan

2008, Departemen Sosial RI bersama Laznas BMT kembali melakukan sosialisasi program

ASKESOS dan BKSP ke daerah-daerah di nusantara. Kali ini tim Despsos dan Laznas BMT

menyambangi propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah.

ASKESOS dan BKSP 2008Sos ia l i sas i

Page 28: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 33

Menggapai Kesehatan Jiwa IslamiPenulis: dr. H. Rafid Hasan SpKJPenerbit:Cahaya Printing 2008

Agama merupakan unsur penting dalam pembinaan mental. Mental yang tumbuh tanpa agama belum tentu dapat mencapai integritas, karena kurangnya ketenangan jiwa. Al Qur'an dan Hadist membagi empat macam nafs (jiwa) menurut tingkatan

kualitasnya; zakiyyah (jiwa yang masih suci), al ammarah bissu ( jiwa yang cenderung masih dikuasai hawa nafsu), al lawwamah (jiwa yang sudah bisa mengendalikan nafsu namun belum sempurna) dan al muth mainah (jiwa yang sudah mencapai ketenangan). Sistem nafsani manusia sendiri terdiri dari elemen-elemen gaib; qalb (selain bermakna fisik; hati/ jantung, juga bersifat fluktiatif (sifat

baik dan buruk), 'aql (akal), ruh (jiwa/ nyawa/wahyu), basyirah (hati nurani) dan fitrah.

S e m u a u n s u r y a n g menjadi subsistem dari sistem nafsani ini memiliki fungsi masing-masing yang diikat perasaan dan pikiran, saling berinteraksi menyusun suatu reaksi terhadap rangsang dari dalam diri maupun luar, lalu menghasilkan tingkah laku s e b a g a i h a s i l a k h i r . Keseluruhan sistem jiwa tidak

dapat dipisahkan dari sistem fisik yang merupakan satu k e s a t u a n m e n e n t u k a n perilaku manusia. Hasil akhir tersebut sangat dipengaruhi t i n g k a t - t i n g k a t perkembangan mas ing-masing unsur terutama nafs, qalb dan aql sejak manusia lahir sampai dewasa. Tingkat kematangan perkembangan itu ditentukan pula oleh pembawaan, pendidikan, lingkungan sosial budaya dan pengalaman pribadi masing-masing.

Buku ini merupakan tinjauan medis kontemprer berkenaan dunia kejiwaan yang diperkaya dan dikuatkan dengan sumber Al Qur'an dan Hadist, menghasilkan kiat-kiat menjaga kesehatan jiwa yang paripurna sebagai makhluk hidup umumnya dan hamba Allah SWT khususnya.

JelaJah Jiwa“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS 13:28)

resensi

Page 29: Media ICMI 04

Februari 2009 | MEDIA ICMI | 34

Seorang militan paling tidak mempunyai tiga ciri. Pertama, seorang aktivis, melihat problem dan tampil untuk menyelesaikannya. Kedua, tak pernah berhenti berjuang dan paham bahwa kemenangan adalah hasil perjuanagan yang panjang. K e t i g a , m e m i l i k i kepemimpinan yang kuat dan v i s i o n e r . S i a p a y a n g meragukan militansi Bung Karno dan Bung Hatta dan Jenderal Sudirman? Militansi s e p e r t i i n i l a h y a n g menggetarkan para penjajah.

Militansi tak hanya milik mereka yang berseragam angkat senjata. Ia bisa seorang guru di pelosok yang tetap semangat meski gajinya tak sepadan dengan tugasnya mencerdaskan anak bangsa. Ia bisa seorang nelayan tak gentar ditantang ombak demi nafkah halal keluarga, dsb. Karena itu tak adil pula menyand ingkan makna

militansi dengan 'sikap keras' golongan agama tertentu karena semangat tersebut juga dimiliki golongan agama manapun.

Militansi adalah bagian dari konsep penulis tentang MIKR (Militan, Intelek, Kompetitif, Regeneratif) sebagai komunitas Indonesia baru dengan formula solid bagi kejayaan bangsa. Penulis menganggap militan yang merupakan warisan karakter

para pahlawan terdahulu sebagai salah satu karakter vital yang mesti dimiliki tiap individu bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan. Sifat ini disebut penulis sebagai suatu karakter yang sudah luntur terutama di ka l ang an mereka yang mendapat amanah duduk di l ap i s a t a s bangsa in i . Indonesia Militan, Intelek, Kompetitif, Regeneratif m e r u p a k a n k u m p u l a n

tulisan-tulisan A. Riawan Amin yang pernah dimuat di berbagai surat kabar ibukota. Tiap tulisan berdiri sendiri dengan berbagai tema yang menarik dibagi menjadi empat bab; Militan, Menuju K e m a n d i r i a n B a n g s a , R e v i t a l i s a s i S i s t e m Perbankan dan Keuangan serta Manajemen Ilahiah.

Indonesia MILITANIntelek, Kompetitif, Regeneratif

Penulis: A. Riawan AminPenerbit: Celestial Publishing 2008

Indonesia (Harus) Militan