matrik ruu ppnpipghasil rapat 20 november 2015 bho 23 nov 2015

Upload: andika-pambudi

Post on 24-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    1/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    1. RANCANGAN

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR... TAHUN...

    TENTANG

    PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN,

    PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    Tetap Tetap

    2. Menimbang :

    a.bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945

    mengamanatkan negara mempunyai tanggung

    jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesiadan memajukan kesejahteraan umum,

    mencerdaskan kehidupan bangsa serta

    mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

    Indonesia;

    Perubahan redaksional bahwa Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945

    mengamanatkan negaramempunyai tanggung jawab

    untuk melindungi segenap

    bangsa Indonesia dan

    seluruh tumpah darah

    Indonesia dan untuk

    - menambahkan frasa

    seluruh tumpah darah

    Indonesia dan untuk

    - menyesuaikan dengan

    pembukaan UUDNRITahun 1945

    1

    BAHAN RAPAT PEMBAHASAN

    TGL 24 NOVEMBER 2015

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    2/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    memajukan kesejahteraan

    umum, mencerdaskan

    kehidupan bangsa, serta

    mewujudkan keadilan sosial

    bagi seluruh rakyat

    Indonesia;

    3. b.bahwa untuk mewujudkan tujuan bernegara

    mensejahterakan rakyat, termasuk Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam negara

    menyelenggarakan perlindungan dan

    pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, danPetambak Garam secara terencana, terarah, dan

    berkelanjutan;

    Tetap Tetap

    4. c.bahwa Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam sangat tergantung kepada sumber daya

    ikan, kondisi lingkungan, sarana dan prasarana,

    kepastian usaha, akses permodalan, dan teknologi

    informasi sehingga membutuhkan perlindungan

    dan pemberdayaan;

    Perubahan redaksional bahwa Nelayan, Pembudi

    Daya Ikan, dan Petambak

    Garam sangat tergantung

    kepada sumber daya ikan,

    kondisi lingkungan, sarana

    dan prasarana, kepastian

    usaha, akses permodalan,

    dan ilmu pengetahuan,

    teknologi dan informasi

    sehingga membutuhkan

    perlindungan dan

    pemberdayaan;

    -Menambahkan frasa ilmu

    pengetahuan

    -diselaraskan dengan batang

    tubuh Bab V bagian

    keenam

    5. d.bahwa peraturan perundang-undangan yang Tetap Tetap

    2

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    3/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    mengatur mengenai perlindungan dan

    pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam belum komprehensif;

    6. e.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan

    huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang

    Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam;

    Tetap Tetap

    7. Mengingat :

    Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), Pasal 28H ayat(2), dan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

    Perubahan redaksional Mengingat :

    Pasal 20, Pasal 21, Pasal28H ayat (1), Pasal 28H ayat

    (2),Pasal 28H ayat (3),dan

    Pasal 33 ayat (3) Undang-

    Undang Dasar Negara

    Republik Indonesia Tahun

    1945;

    -Menambahkan Pasal 28H

    ayat (3)

    -Berdasarkan UUDNRI 1945,

    Pasal 28H ayat (3)

    berbunyi sebagai berikut:

    Setiap orang berhak atas

    jaminan sosial yang

    memungkinkan

    pengembangan dirinya

    secara utuh sebagai

    manusia yang

    bermartabat

    8. Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    dan

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

    Tetap Tetap

    3

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    4/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    9. MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :

    UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN

    PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN,

    DAN PETAMBAK GARAM.

    Tetap Tetap

    10. BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Tetap Tetap

    11. Pasal 1 Tetap Tetap

    12. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan

    dengan:

    Tetap Tetap

    13. 1.Perlindungan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam adalah segala upaya untuk

    membantu Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam dalam menghadapi

    permasalahan kesulitan melakukan Usaha

    Perikanan atau Usaha Pergaraman.

    Tetap Tetap

    14. 2.Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam adalah segala upaya untuk

    meningkatkan kemampuan Nelayan, Pembudi Daya

    Ikan, dan Petambak Garam untuk melaksanakan

    Usaha Perikanan atau Usaha Pergaraman yang

    lebih baik.

    Tetap Tetap

    15. 3.Nelayan adalah warga negara Indonesia

    perseorangan yang mata pencahariannya

    Tetap Tetap

    4

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    5/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    melakukan Penangkapan Ikan, meliputi Nelayan

    Kecil, Nelayan Tradisional, Nelayan Buruh, dan

    Nelayan Pemilik.

    16. 4.Nelayan kecil adalah Nelayan yang menggunakan

    kapal Perikanan berukuran paling besar 10

    (sepuluh) gross ton(GT) dan alat Penangkapan

    Ikan sederhana atau bekerja pada pemilik kapal,

    meliputi Nelayan Tradisional dan Nelayan buruh,

    termasuk rumah tangga Nelayan Kecil yang

    melakukan pemasaran.

    Perubahan substansi Nelayan Kecil adalah

    Nelayan yang melakukan

    penangkapan ikan untuk

    memenuhi kebutuhan hidup

    sehari-hari yang

    menggunakan kapal

    perikanan berukuran paling

    besar 5 (lima) gross ton (GT).

    -Definisi nelayan kecil

    disesuaikan dengan UU

    No. 31 Tahun 2004

    tentang Perikanan jo. UU

    No. 45 Tahun 2009

    17. 5.Nelayan Tradisional adalah Nelayan yang mengelola

    daerah penangkapan ikan yang tetap berada dalam

    wilayah tertentu yang dijamin dalam undang-

    undang dengan menggunakan tradisi

    penangkapan ikan sesuai dengan budaya dan

    kearifan lokal masyarakatnya.

    Perubahan substansi Nelayan Tradisional adalah

    Nelayan yang melakukan

    penangkapan ikan di

    perairan yang merupakan

    hak perikanan tradisional

    yang telah dimanfaatkan

    secara turun temurun

    sesuai dengan budaya dan

    kearifan lokal.

    Definisi nelayan tradisional

    menyesuiakan dengan

    UNCLOS

    18. 6.Nelayan Pemilik adalah Nelayan yang berkuasaatas kapal/perahu, baik perseorangan maupun

    berbentuk badan usaha, yang dipergunakan dalam

    usaha Penangkapan Ikan.

    Perubahan substansi Nelayan Pemilik adalahNelayan yang memiliki kapal

    perikanan yang digunakan

    dalam usaha Penangkapan

    Ikan dan secara aktif

    melakukan Penangkapan

    -Menghapus frasa berkuasaatas kapal/perahu, baik

    perseorangan maupun

    berbentuk badan usaha

    menjadi memiliki kapal

    perikanan dan

    5

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    6/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Ikan. menambahkan frasa dan

    secara aktif melakukan

    penangkapan ikan

    19. 7.Nelayan Buruh adalah Nelayan yang menyediakan

    tenaganya turut serta dalam usaha Penangkapan

    Ikan.

    Tetap Tetap

    20. 8.Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk

    memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam

    keadaan dibudidayakan dengan alat dan cara yang

    mengedepankan asas keberlanjutan dan

    kelestarian, termasuk kegiatan yang menggunakan

    kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,

    mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau

    mengawetkannya.

    Perubahan substansi Penangkapan Ikan adalah

    kegiatan untuk memperoleh

    ikan di perairan yang tidak

    dalam keadaan

    dibudidayakan dengan alat

    atau cara apa pun,

    termasuk kegiatan yang

    menggunakan kapal untuk

    memuat, mengangkut,

    menyimpan, mendinginkan,

    menangani, mengolah,

    dan/atau mengawetkannya.

    Disesuaikan dengan UU

    Nomor 31 Tahun 2004

    tentang Perikanan jo. UU

    Nomor 45 Tahun 2009

    21. 9.Pembudi Daya Ikan adalah warga negara Indonesia

    perseorangan yang mata pencahariannya

    melakukan Pembudidayaan Ikan, baik di perairan

    air tawar, air payau, dan air laut yang meliputi

    Pembudi Daya Ikan Kecil serta Penggarap dan

    Perubahan substansi Pembudi Daya Ikan adalah

    warga negara Indonesia

    perseorangan yang mata

    pencahariannya melakukan

    Pembudidayaan Ikan, baik

    -Menghapuskata perairan

    karena pembudidayaan

    ikan tidak selalu di

    perairan

    -Menghapuskata air pada

    6

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    7/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Pemilik lahan budi daya. di air tawar, air payau, dan

    laut yang meliputi Pembudi

    Daya Ikan Kecil, Penggarap,

    dan Pemilik Lahan Budi

    Daya.

    air laut karena laut sudah

    termasuk air

    22. 10.Garam adalah senyawa kimia yang komponen

    utamanya mengandungnatrium clorida, senyawa

    air, magnesium, kalsium, sulfat, dan bahan

    tambahan atau tanpa bahan tambahan iodium,

    sehingga layak diperdagangkan.

    Perubahan substansi Garam adalah senyawa

    kimia yang komponen

    utamanya natrium klorida

    dan dapat mengandung

    unsur lain, seperti

    magnesium, kalsium, besi,

    dan kalium dengan bahan

    tambahan atau tanpa bahan

    tambahan iodium.

    Hasil konsultasi dengan

    pakar pergaraman

    23. 11.Pergaraman adalah semua kegiatan yang

    berhubungan dengan pengelolaan dan

    pemanfaatan air laut untuk pembuatan garam

    mulai dari praproduksi, produksi, dan pengolahan

    sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan

    dalam suatu sistem.

    Perubahan substansi Pergaraman adalah semua

    kegiatan yang berhubungan

    dengan praproduksi,

    produksi, pascaproduksi,

    pengolahan, dan pemasaran

    garam.

    -Hasil konsultasi dengan

    pakar pergaraman

    -Menambah kata

    pascaproduksi sesuai

    dengan DIM 35

    24. 12.Pembudi Daya Ikan Kecil adalah Pembudi Daya

    Ikan dengan skala usaha, luas lahan atau luas

    kolom air, termasuk Penggarap Lahan Budi Daya

    dan rumah tangga Pembudi Daya Ikan Kecil yang

    Perubahan substansi Pembudi Daya Ikan Kecil

    adalah Pembudi Daya Ikan

    yang melakukan

    pembudidayaan ikan untuk

    Menyesuaikan DIM 21

    7

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    8/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    melakukan pemasaran. memenuhi kebutuhan hidup

    sehari-hari.

    25. 13.Pemilik Lahan Budi Daya adalah Pembudi Daya

    Ikan dengan hak/izin apapun berkuasa atas suatu

    lahan, baik perseorangan maupun badan usaha,

    yang digunakan untuk pembudidayaan ikan.

    Perubahan substansi Pemilik Lahan Budi Daya

    adalah Pembudi Daya Ikan

    yang memiliki lahan dan

    secara aktif melakukan

    kegiatan Pembudidayaan

    Ikan.

    Menyesuaikan DIM 18 dan

    DIM 21

    26. 14.Penggarap Lahan Budi Daya adalah warga negara

    Indonesia yang menyediakan tenaganya dalam

    pembudidayaan ikan atas dasar perjanjian bagi

    hasil yang diadakan dengan Pemilik Lahan Budi

    Daya.

    Perubahan Substansi 14.Penggarap Lahan Budi

    Daya adalah Pembudi

    Daya Ikan yang

    menyediakan tenaganya

    dalam Pembudidayaan

    Ikan.

    - Menyesuiakan DIM 19

    dan DIM 21

    - Menghapus frase atas

    dasar perjanjian bagi

    hasil yang diadakan

    dengan Pemilik Lahan

    Budi Daya;

    - Perjanjian bagi hasil

    diatur dalam batang

    tubuh karena

    merupakan norma [DIM

    237]

    27. 15.Petambak Garam adalah warga negara Indonesia

    yang melakukan kegiatan produksi garam yang

    meliputi Pemilik Tambak Garam, Penggarap

    Tambak Garam, dan Petambak Garam Kecil.

    Perubahan redaksional 15.Petambak Garam adalah

    warga negara Indonesia

    perseorangan yang

    melakukan kegiatan

    Usaha Pergaraman yang

    meliputi Pemilik Tambak

    - Menambahkan kata

    perseorangan karena

    menyesuaikan dengan

    definisi nelayan dan

    pembudi daya ikan (DIM

    8

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    9/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Garam, Penggarap

    Tambak Garam, dan

    Petambak Garam Kecil.

    15 dan DIM 21)

    - Menghapus kata

    produksi garam

    menjadi usaha

    pergaraman karena

    kegiatan yang dilakukan

    tidak hanya pada tahap

    produksi saja.

    28. 16.Pemilik Tambak Garam adalah petambak garam

    dengan hak atau izin apapun berkuasa atas suatu

    lahan, baik perseorangan atau badan usaha yangdigunakan untuk produksi garam.

    Perubahan substansi Pemilik Tambak Garam

    adalah Petambak Garam

    yang memiliki lahan yangdigunakan untuk produksi

    garam dan secara aktif

    melakukan usaha

    pergaraman.

    -Menyesuaikan DIM 18, 25,

    dan 27

    29. 17.Penggarap Tambak Garam adalah warga negara

    Indonesia yang menyediakan tenaganya dalam

    produksi garam atas dasar perjanjian yang

    diadakan dengan Pemilik Tambak Garam

    Perubahan substansi Penggarap Tambak Garam

    adalah Petambak Garam

    yang menyediakan

    tenaganya dalam Usaha

    Pergaraman.

    -Menyesuaikan DIM 26 dan

    27

    30. 18.Petambak Garam Kecil adalah Petambak Garam

    dengan skala usaha kecil, luas tambak kecil, dan

    teknologi sederhana, termasuk Penggarap Tambak

    Garam dan Petambak Garam yang melakukan

    pemasaran berskala kecil.

    Perubahan substansi Petambak Garam Kecil

    adalah Petambak Garam

    yang melakukan Usaha

    Pergaraman pada lahannya

    sendiri dengan luas lahan

    -Menyesuaikan DIM 16, 24,

    dan 27

    -Menghapus frasa dengan

    skala usaha kecil, luas

    tambak kecil, dan

    9

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    10/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    paling luas 2 (dua) hektare,dan perebus garam.

    teknologi sederhana,

    termasuk Penggarap

    Tambak Garam dan

    Petambak Garam yang

    melakukan pemasaran

    berskala kecil.

    -Memberi batasan petambak

    garam kecil dengan luas

    lahan tidak lebih dari 2

    (dua) hektare, dan

    perebus garam

    31. 19.Pembudidayaan Ikan adalah kegiatan untuk

    memelihara, membesarkan, dan/atau

    membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam

    lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan

    yang menggunakan kapal untuk memuat,

    mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

    menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

    Tetap Tetap

    31A Perubahan Substansi

    Penambahan angka baru

    19A. Pendanaan adalah ..

    31B Perubahan Substansi

    Penambahan angka baru

    19B. Pembiayaan adalah

    31C Perubahan Substansi 19C. Permodalan adalah ..

    10

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    11/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Penambahan angka baru

    31D Perubahan Substansi

    Penambahan angka baru

    19D. Kredit adalah

    penyediaan uang atau

    tagihan yang dapat

    dipersamakan dengan itu,

    berdasarkan persetujuan

    atau kesepakatan pinjam-

    meminjam antara bank

    dengan pihak lain yang

    mewajibkan pihak peminjam

    untuk melunasi utangnya

    setelah jangka waktu

    tertentu dengan pemberian

    bunga.

    32. 20.Setiap orang adalah orang perseorangan atau

    korporasi, baik yang badan hukum maupun yang

    tidak berbadan hukum.

    Tetap Tetap

    33. 21.Pelaku Usaha adalah orang-perseorangan atau

    korporasi yang melakukan usaha prasarana

    dan/atau sarana produksi perikanan, prasaranadan/atau sarana produksi garam, pengolahan dan

    pemasaran hasil Perikanan dan produksi garam

    yang berkedudukan di wilayah hukum Republik

    Indonesia.

    Tetap Tetap

    11

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    12/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    34. 22.Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh

    atau sebagian dari siklus hidupnya berada di

    dalam lingkungan perairan, termasuk jenispisces

    (ikan bersirip),crustacea(udang, rajungan, dan

    kepiting),mollusca(kerang, mutiara, cumi-cumi,

    gurita, dan tiram), coelenterata(ubur-ubur),

    echinodermata(tripang, dan bulu babi),amphibia

    (kodok), reptilia(penyu, biawak, dan buaya),

    mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, dan

    duyung), algae(rumput laut, dan tumbuh-

    tumbuhan lain yang hidup di dalam air) dan biota

    perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis

    ikan.

    Perubahan substansi Ikan adalah segala jenisorganisme yang seluruh

    atau sebagian dari siklus

    hidupnya berada di dalam

    lingkungan perairan.

    Definisi ikan menyesuaikan

    dengan UU Nomor 31 Tahun

    2004 tentang Perikanan, jo.

    UU Nomor 45 Tahun 2009

    35. 23.Perikanan adalah semua kegiatan yang

    berhubungan dengan pengelolaan dan

    pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya

    mulai dari praproduksi, produksi, pascaproduksi

    dan pengolahan sampai dengan pemasaran yang

    dilaksanakan dalam suatu sistem.

    Tetap Tetap

    36. 24.Kelembagaan adalah lembaga yang

    ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, atau Petambak

    Garam atau berdasarkan kearifan lokal.

    Tetap Tetap

    37. 25.Usaha Perikanan adalah kegiatan yang

    dilaksanakan dengan sistem bisnis perikanan yang

    meliputi praproduksi, produksi, pengolahan dan

    Perubahan substansi Usaha Perikanan adalah

    kegiatan yang dilaksanakan

    dengan sistem bisnis

    Menambahkan kata

    pascaproduksi karena

    menyesuaikan definisi

    12

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    13/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    pemasaran. perikanan yang meliputipraproduksi, produksi,

    pascaproduksi, pengolahan

    dan pemasaran.

    perikanan (DIM 35)

    38. 26.Usaha Pergaraman adalah kegiatan yang

    dilaksanakan dengan sistem bisnis pergaraman

    yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan

    dan pemasaran.

    Perubahan substansi Usaha Pergaraman adalah

    kegiatan yang dilaksanakan

    dengan sistem bisnis

    pergaraman yang meliputi

    praproduksi, produksi,

    pascaproduksi, pengolahan

    dan pemasaran.

    Menambahkan kata

    pascaproduksi karena

    menyesuaikan dengan

    definisi usaha perikanan

    (DIM 35)

    39. 27.Komoditas Perikanan adalah hasil dari Usaha

    Perikanan yang dapat diperdagangkan, disimpan,

    dan/atau dipertukarkan.

    Tetap Tetap

    40. 28.Komoditas Pergaraman adalah hasil dari Usaha

    Pergaraman yang dapat diperdagangkan, disimpan,

    dan/atau dipertukarkan.

    Tetap Tetap

    41. 29.Asuransi Perikanan adalah perjanjian antara

    Nelayan atau Pembudi Daya Ikan dengan pihak

    perusahaan asuransi untuk mengikatkan diridalam pertanggungan risiko penangkapan ikan

    dan pembudidayaan ikan.

    Tetap Tetap

    42. 30.Asuransi Pergaraman adalah perjanjian antara

    Petambak Garam dengan pihak perusahaan

    Tetap Tetap

    13

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    14/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    asuransi untuk mengikatkan diri dalam

    pertanggungan risiko Usaha Pergaraman

    43. 31.Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan

    oleh perusahaan penjaminan atas pemenuhan

    kewajiban finansial Nelayan, Pembudi Daya Ikan,

    dan Petambak Garam, kepada perusahaan

    pembiayaan dan bank.

    Tetap Tetap

    44. 32.Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik

    Indonesia yang memegang kekuasaan

    pemerintahan negara Republik Indonesia yang

    dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

    Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    Tetap Tetap

    45. 33.Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai

    unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang

    memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

    yang menjadi kewenangan daerah otonom.

    Tetap Tetap

    46. 34.Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan

    urusan pemerintahan di bidang kelautan dan

    perikanan.

    Tetap Tetap

    47. BAB II

    ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP PENGATURAN

    Tetap Tetap

    48. Pasal 2 Tetap Tetap

    49. Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Tetap Tetap

    14

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    15/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Daya Ikan, dan Petambak Garam berdasarkan asas:

    50. a.kedaulatan; Tetap Tetap

    51. b.kemandirian; Tetap Tetap

    52. c.kebermanfaatan; Tetap Tetap

    53. d.kebersamaan; Tetap Tetap

    54. e.keterpaduan; Tetap Tetap

    55. f. keterbukaan; Tetap Tetap

    56. g.efisiensi-berkeadilan; Tetap Tetap

    57. h.keberlanjutan; Tetap Tetap

    58. i. kesejahteraan; Tetap Tetap

    59. j. kearifan lokal; dan Tetap Tetap

    60. k.kelestarian fungsi lingkungan hidup. Tetap Tetap

    61. Pasal 3 Tetap Tetap

    62. Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi

    Daya Ikan, dan Petambak Garam bertujuan untuk:

    Tetap Tetap

    63. a.menyediakan prasarana dan sarana yang

    dibutuhkan dalam mengembangkan usaha;

    Tetap Tetap

    64. b.memberikan kepastian usaha yang berkelanjutan;Tetap Tetap

    15

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    16/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    65. c.meningkatkan kemampuan, kapasitas, danKelembagaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam serta penguatan kelembagaan

    dalam menjalankan usaha yang mandiri,

    produktif, maju, modern, dan berkelanjutan serta

    mengembangkan prinsip kelestarian lingkungan;

    Perubahan redaksional c.meningkatkan

    kemampuan, kapasitas,

    dan Kelembagaan

    Nelayan, Pembudi Daya

    Ikan, dan Petambak

    Garam serta penguatan

    Kelembagaan dalam

    menjalankan usaha yang

    mandiri, produktif, maju,

    modern, dan

    berkelanjutan;

    -Menghapus frasa serta

    mengembangkan prinsip

    kelestarian lingkungan

    -Subtansi prinsip tidak tepat

    apabila merupakan tujuan

    perlindungan dan

    pemberdayaan

    66. d.menumbuhkembangkan sistem dan Kelembagaan

    pembiayaan yang melayani kepentingan usaha;

    Perubahan redaksional d.menumbuhkembangkan

    sistem dan kelembagaan

    pembiayaan yang

    melayani kepentingan

    usaha;

    Mengubah kata

    Kelembagaan dengan K

    kapital menjadi

    kelembagaan karena

    berbeda dengan batasan

    pengertian di Pasal 1

    67. e.melindungi dari risiko bencana alam dan

    perubahan iklim; danPerubahan redaksional e.melindungi dari risiko

    bencana alam, perubahan

    iklim, dan pencemaran;

    dan

    -Menambahkan kata dan

    pencemaran

    -Tujuan melindungi tidak

    hanya berasal dari

    bencana alam dan

    perubahan iklim, namun

    juga terkait adanya

    pencemaran

    68. f. memberikan perlindungan hukum dan keamanan Perubahan redaksional f. memberikan -Menghapus kata di laut

    16

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    17/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    di laut. perlindungan hukum dan

    keamanan usaha.

    dan diganti dengan kata

    usaha

    -Perlindungan hukum dan

    keamanan berlaku umum,

    tidak hanya kepada

    nelayan saja, sehingga

    kata di laut disarankan

    dihapus

    69. Pasal 4 Tetap Tetap

    70. Lingkup pengaturan perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam

    meliputi:

    Tetap Tetap

    71. a.perencanaan; Tetap Tetap

    72. b.perlindungan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam;

    Tetap Tetap

    73. c.pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam;

    Tetap Tetap

    74. d.pembiayaan dan pendanaan; Tetap Tetap

    75. e.pengawasan; dan Tetap Tetap

    76. f. partisipasi masyarakat Tetap Tetap

    77. BAB III

    PERENCANAAN

    Tetap Tetap

    17

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    18/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    78. Pasal 5 Tetap Tetap

    79. (1)Perencanaan Perlindungan dan Pemberdayaan

    dilakukan secara sistematis, terpadu, terarah,

    menyeluruh, transparan, dan akuntabel.

    Perubahan Redaksional Perencanaan Perlindungan

    dan Pemberdayaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam dilakukan

    secara sistematis, terpadu,

    terarah, menyeluruh,

    transparan, dan akuntabel.

    Menambah subjek

    perlindungan dan

    pemberdayaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam

    80. (2)Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    harus dilakukan dengan berdasarkan pada:

    Tetap Tetap

    81. a.daya dukung sumber daya alam dan

    lingkungan;Tetap Tetap

    82. b.potensi sumber daya ikan di Wilayah

    Pengelolaan Perikanan Negara Republik

    Indonesia;

    Tetap Tetap

    83. c.potensi lahan dan air; Tetap Tetap

    84. d.rencana tata ruang wilayah; Tetap Tetap

    85. e.rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-

    pulau kecil;

    Perubahan substansi rencana zonasi wilayah

    pesisir dan pulau-pulaukecil, rencana tata ruang

    laut nasional, dan rencana

    zonasi kawasan laut;

    -Menambah rencana tata

    ruang laut nasional danrecana zonasi kawasan

    laut

    -Menyesuaikan Pasal 43 ayat

    (1) UU 32/2014 ttg

    18

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    19/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Kelautan

    86. f. perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi;

    Tetap Tetap

    87. g.kebutuhan sarana dan prasarana; Tetap Tetap

    88. h.kelayakan teknis dan ekonomis serta

    kesesuaian dengan Kelembagaan dan budaya

    setempat;

    Tetap Tetap

    89. i. tingkat pertumbuhan ekonomi; dan Tetap Tetap

    90. j. jumlah Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam.

    Tetap Tetap

    91. (3)Untuk penentuan jumlah nelayan, pembudi daya

    ikan dan Petambak Garam sebagaimana dimaksud

    pada ayat (2) huruf j, Pemerintah dan Pemerintah

    Daerah sesuai dengan kewenangannya

    berkewajiban mencantumkan pekerjaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan/atau Petambak Garam di

    dalam pencatatan administrasi kependudukan.

    Perubahan redaksional (3)Untuk penentuan

    jumlah Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan dan

    Petambak Garam

    sebagaimana dimaksud

    pada ayat (2) huruf j,

    Pemerintah Daerah

    sesuai dengan

    kewenangannya

    berkewajiban

    mencantumkan

    pekerjaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan,

    dan/atau Petambak

    Garam di dalam

    -Menghapus kata

    Pemerintah dengan

    pertimbangan bahwa

    kewenangan

    pencantuman pekerjaan

    merupakan kewenangan

    pemerintah daerah

    berdasarkan UU No. 23

    tahun 2014

    19

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    20/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    pencatatan administrasikependudukan.

    92. (4)Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    merupakan bagian yang integral dari:Tetap Tetap

    93. a.rencana pembangunan nasional; Tetap Tetap

    94. b.rencana pembangunan daerah; Tetap Tetap

    95. c.rencana anggaran pendapatan dan belanja

    negara; dan

    Tetap Tetap

    96. d.rencana anggaran pendapatan dan belanja

    daerah.

    Tetap Tetap

    97. Pasal 6 Tetap Tetap

    98. Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

    ayat (1) paling sedikit memuat strategi dan kebijakan.

    Perubahan redaksional Perencanaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5

    ayat (1) paling sedikit

    memuat kebijakan dan

    strategi.

    Bahwa strategi

    dilaksanakan berdasarkan

    kebijakan, sehingga dalam

    perencanaan paling sedikit

    memuat kebijakan dan

    strategi

    98A Perubahan substansi

    Reposisi dari Pasal 8 menjadi

    Pasal 7

    Pasal 7

    98B Perubahan substansi

    Reposisi dari Pasal 8 menjadi

    Pasal 7

    Kebijakan perlindungan dan

    pemberdayaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 6

    ditetapkan oleh Pemerintah

    20

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    21/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Pusat dan PemerintahDaerah sesuai dengan

    kewenangannya.

    99. Pasal 7 Perubahan substansi

    Reposisi dari pasal 7 menjadi

    pasal 8

    Pasal 8

    100. (1)Strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

    ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah

    Daerah sesuai dengan kewenangannya

    berdasarkan pada kebijakan Perlindungan dan

    Pemberdayaan.

    Tetap Tetap Strategi merupakan

    penjabaran dari kebijakan

    101. (2)Strategi Perlindungan dilakukan melalui: Tetap Tetap

    102. a.penyediaan prasarana Perikanan dan

    Pergaraman;

    Perubahan substansi a.penyediaan prasarana

    Usaha Perikanan dan

    Usaha Pergaraman;

    - Menambahkan kata

    usaha sebelum kata

    perikanan dan sebelum

    kata pergaraman

    - Penyediaan prasarana

    dilakukan mulai hulu

    sampai dengan hilir

    103. b.kemudahan memperoleh sarana produksi

    Perikanan dan Pergaraman;

    Perubahan substansi kemudahan memperoleh

    sarana Usaha Perikanan

    dan Usaha Pergaraman;

    - Menghapus kata

    produksi dan diganti

    dengan kata usaha dan

    menambahkan kata

    21

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    22/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    usaha sebelum katapergaraman

    - Menyesuaikan DIM 102

    104. c.jaminan kepastian usaha; Tetap Tetap

    105. d.jaminan risiko Penangkapan Ikan,

    Pembudidayaan Ikan, dan Pergaraman;

    Tetap Tetap

    106. e.penghapusan praktik ekonomi biaya

    tinggi;

    Tetap Tetap

    107. f. jaminan keamanan dan keselamatan; Tetap Tetap

    108. g.fasilitasi dan bantuan hukum bagi nelayan;

    dan

    Perubahan Substansi g. fasilitasi dan bantuan

    hukum; dan

    -Menghapus frasa bagi

    nelayan

    -Fasilitasi dan bantuan

    hukum tidak terbatas

    hanya pada nelayan saja,

    namun juga pembudi

    daya ikan, dan petambak

    garam

    109. h.Pengendalian impor Komoditas Perikanan dan

    Komoditas Pergaraman.

    Tetap Tetap

    110. (3)Strategi pemberdayaan dilakukan melalui: Tetap Tetap

    111. a.pendidikan dan pelatihan; Tetap Tetap

    112. b.penyuluhan dan pendampingan; Tetap Tetap

    22

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    23/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    113. c.kemitraan usaha; Tetap Tetap

    114. d.penyediaan fasilitas pembiayaan dan

    permodalan;

    Perubahan Substansi Dihapus Materi mengenai penyediaan

    fasilitas pembiayaan dan

    permodalan digabung

    dalam Bab Pembiayaan dan

    Pendanaan

    115. e.kemudahan akses ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan informasi; dan

    Tetap Tetap

    116. f. penguatan Kelembagaan. Tetap Tetap

    117. Pasal 8 Perubahan substansi

    Reposisi dari Pasal 8 menjadi

    Pasal 7

    Dihapus

    118. Kebijakan perlindungan dan pemberdayaan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditetapkan oleh

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai

    dengan kewenangannya.

    Perubahan substansi

    Reposisi dari Pasal 8 menjadi

    Pasal 7

    Dihapus

    119. Pasal 9 Tetap Tetap

    120. (1)Perencanaan perlindungan dan pemberdayaan

    disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau

    Pemerintah Daerah dengan melibatkan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam dan

    Kelembagaan termasuk perempuan dalam rumah

    tangga Nelayan, rumah tangga Pembudi Daya

    Perubahan substansi (1)Perencanaan

    perlindungan dan

    pemberdayaan disusun

    oleh Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah

    sesuai dengan

    -Menghapus kata atau

    karena perencanaan

    disusun oleh Pemerintah

    Pusat dan pemerintah

    daerah

    -Menghapus frasa dengan

    23

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    24/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Ikan, dan rumah tangga Petambak Garam. kewenangannya. melibatkan Nelayan,Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam dan

    Kelembagaan termasuk

    perempuan dalam rumah

    tangga Nelayan, rumah

    tangga Pembudi Daya

    Ikan, dan rumah tangga

    Petambak Garam

    -Setelah Pemerintah Daerah

    ditambahkan frasa sesuai

    dengan kewenangannya

    -Pelibatan masyarakat sudah

    diatur dalam Pasal 70 ayat

    (2) huruf a

    121. (2)Perencanaan perlindungan dan pemberdayaan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun di

    tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

    Tetap Tetap

    122. (3)Perencanaan perlindungan dan pemberdayaan

    ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah

    provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota menjadi

    rencana perlindungan dan pemberdayaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam baik

    jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka

    panjang.

    Perubahan redaksional (3)Perencanaan

    perlindungan dan

    pemberdayaan

    ditetapkan oleh

    Pemerintah Pusat,

    pemerintah provinsi, dan

    pemerintah

    kabupaten/kota

    -Kata menjadi diubah

    menghasilkan karena

    menyesuaikan dengan UU

    Nomor 25 Tahun 2004

    tentang Sistem

    Perencanaan

    Pembangunan Nasional

    24

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    25/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    menghasilkan rencanaperlindungan dan

    pemberdayaan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam baik

    jangka pendek, jangka

    menengah, maupun

    jangka panjang.

    123. Pasal 10 Tetap Tetap

    124. Rencana perlindungan dan pemberdayaan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) terdiriatas:

    Tetap Tetap

    125. a. rencana perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam nasional;

    Tetap Tetap

    126. b. rencana perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam provinsi; dan

    Tetap Tetap

    127. c. rencana perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam kabupaten/kota.

    Tetap Tetap

    128. Pasal 11 Tetap Tetap

    129. (1)Rencana perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam nasional menjadi pedoman untuk

    Tetap Tetap

    25

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    26/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    menyusun perencanaan perlindungan danpemberdayaan tingkat provinsi.

    130. (2)Rencana perlindungan dan pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam provinsi menjadi pedoman untuk

    menyusun perencanaan perlindungan dan

    pemberdayaan tingkat kabupaten/kota.

    Tetap Tetap

    131. (3)Rencana Perlindungan dan Pemberdayaan

    Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak

    Garam nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

    menjadi pedoman untuk merencanakan dan

    melaksanakan kegiatan Perlindungan dan

    Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam.

    Tetap Tetap

    132. BAB IV

    PERLINDUNGAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN,

    DAN PETAMBAK GARAM

    Tetap Tetap

    133. Bagian Kesatu

    Umum

    Tetap Tetap

    134. Pasal 12 Tetap Tetap

    135. (1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai

    dengan kewenangannya bertanggung jawab atas

    Perlindungan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Tetap Tetap

    26

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    27/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Petambak Garam.136. (2)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    melakukan koordinasi dalam pelaksanaan

    Perlindungan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam.

    Tetap Tetap

    137. (3)Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    dilakukan untuk melaksanakan strategi

    perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    7 ayat (2).

    Perubahan redaksional (3)Koordinasi sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2)

    dilakukan untuk

    melaksanakan strategi

    perlindungan

    sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (2).

    Perubahan pasal acuan,

    menyesuaikan DIM 99

    138. Pasal 13 Tetap Tetap

    139. Perlindungan dilakukan melalui pelaksanaan strategi

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2).

    Perubahan redaksional (1)Perlindungan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam

    dilakukan melalui

    strategi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8

    ayat (2).

    -Menghilangkan kata

    pelaksanaan

    -Perubahan pasal acuan

    menyesuaikan DIM 99

    -Menambahkan pasal baru

    untuk memberikan

    batasan nelayan, pembudi

    daya ikan, dan petambakgaram yang akan

    dilindungi

    139A Perubahan substansi

    Menambah ayat baru

    (2)Strategi perlindungan

    sebagaimana dimaksud

    27

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    28/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dalam Pasal 8 ayat (2)huruf a sampai dengan

    huruf d, dan huruf f

    sampai dengan huruf h

    untuk Nelayan terdiri

    dari:

    139B Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a.Nelayan Kecil;

    139C Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.Nelayan Tradisional;

    139D Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    c.Nelayan Buruh; dan

    139E Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    d.Nelayan Pemilik yang

    memiliki kapal

    perikanan baik

    dalam satu unit atau

    jumlah kumulatif

    lebih dari 5 (lima) GT

    sampai dengan 60

    (enam puluh) GTyang dipergunakan

    dalam usaha

    Penangkapan Ikan.

    139F Perubahan substansi (3)Strategi Perlindungan

    28

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    29/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Menambah ayat baru sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (2)

    huruf a sampai dengan

    huruf d, dan huruf f

    sampai dengan huruf h

    untuk Pembudi Daya

    Ikan terdiri dari:

    139G Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a.Pembudi Daya Ikan

    Kecil dengan kriteria:

    139H Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1.menggunakan

    teknologi

    sederhana;

    139I Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2.melakukan

    Pembudidayaan

    Ikan dengan luas

    lahan:

    139J Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a)usaha

    Pembudidayaan

    Ikan di air tawar

    untuk kegiatan:

    139K Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1)pembenihan

    ikan paling

    luas 0,75 (nol

    koma tujuh

    puluh lima)

    29

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    30/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    hektare;

    139L Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesaran

    ikan paling

    luas 2 (dua)

    hektare.

    139M Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b)usaha

    Pembudidayaan

    Ikan di air payau

    untuk kegiatan:

    139N Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1)pembenihanikan paling

    luas 0,5 (nol

    koma lima)

    hektare;

    139O Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesaran

    ikan paling

    luas 5 (lima)

    hektare.

    139P Perubahan substansiMenambah huruf baru

    c)usahaPembudidayaan

    Ikan di laut

    untuk kegiatan:

    139Q Perubahan substansi 1)pembenihan

    ikan paling

    30

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    31/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Menambah angka baru luas 0,5 (nolkoma lima)

    hektare;

    139R Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesaran

    ikan paling

    luas 2 (dua)

    hektare.

    139S Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.Penggarap Lahan

    Budi Daya;

    139T Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    c.Pemilik Lahan Budi

    Daya dengan kriteria:

    139U Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1.memiliki lahan:

    139V Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a)usaha

    Pembudidaya

    an Ikan di air

    tawar untuk

    kegiatan:

    139W Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1)pembeniha

    n ikan

    lebih dari

    0,75 (nol

    koma

    31

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    32/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    tujuhpuluh

    lima)

    hektare

    sampai

    dengan 5

    (lima)

    hektare;

    139X Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesara

    n ikan

    lebih dari2 (dua)

    hektare

    sampai

    dengan 5

    (lima)

    hektare.

    139Y Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b)usaha

    Pembudidaya

    an Ikan di air

    payau untuk

    kegiatan:

    139Z Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1)pembeniha

    n ikan

    32

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    33/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    lebih dari0,5 (nol

    koma lima)

    hektare

    sampai

    dengan 5

    (lima)

    hektare;

    139A

    A

    Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesara

    n ikan

    lebih dari5 (lima)

    hektare

    sampai

    dengan 15

    (lima belas)

    hektare.

    139A

    B

    Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    c)usaha

    Pembudidaya

    an Ikan di

    laut untuk

    kegiatan:

    139A

    C

    Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    1)pembeniha

    n ikan

    33

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    34/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    lebih dari0,5 (nol

    koma lima)

    hektare

    sampai

    dengan 5

    (lima)

    hektare;

    139A

    D

    Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2)pembesara

    n ikan

    lebih dari2 (dua)

    hektare

    sampai

    dengan 5

    (lima)

    hektare;

    dan

    139A

    E

    Perubahan substansi

    Menambah angka baru

    2.menggunakan

    teknologi

    sederhana atauteknologi semi

    intensif.

    139A

    F

    Perubahan substansi

    Menambah ayat baru

    (4)Strategi perlindungan

    sebagaimana dimaksud

    34

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    35/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dalam Pasal 8 ayat (2)huruf a sampai dengan

    huruf d, dan huruf f

    sampai dengan huruf h

    untuk Petambak Garam

    terdiri dari:

    139A

    G

    Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a.Petambak Garam

    Kecil;

    139A

    H

    Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.Penggarap Tambak

    Garam; dan

    139AI Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    c.Pemilik Lahan

    Tambak Garam yang

    memiliki lahan lebih

    dari 2 (dua) hektare

    sampai dengan 15

    (lima belas) hektare.

    139AJ Perubahan substansi

    Menambah ayat baru

    (5)Strategi perlindungan

    sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 8 ayat (2)

    huruf e diberikan kepada

    Nelayan Kecil, PembudiDaya Ikan Kecil, dan

    Petambak Garam Kecil.

    140. Bagian Kedua

    Prasarana Perikanan dan Pergaraman

    Perubahan substansi Bagian Kedua

    Prasarana Usaha Perikanan

    Menambah kata usaha

    sebelum kata perikanan

    35

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    36/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dan Usaha Pergaraman dan sebelum katapergaraman, karena

    menyesuaikan dengan DIM

    102

    141. Pasal 14 Tetap Tetap

    142. (1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai

    dengan kewenanganya bertanggung jawab

    membangun ketersediaan prasarana Perikanan

    dan Pergaraman sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat (2) huruf a.

    Perubahan substansi (1)Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah

    sesuai dengan

    kewenanganya

    menyediakan prasarana

    Usaha Perikanan danUsaha Pergaraman.

    - Kata bertanggung jawab

    membangun

    ketersediaan diubah

    menjadi menyediakan,

    serta menghapus pasal

    refering- Sesuai dengan

    kewenangannya berarti

    sudah termasuk

    bertanggung jawab,

    sehingga tidak perlu

    ditulis kembali dan

    disesuaikan dengan

    Pasal 8 ayat (2) huruf a

    - Menambah kata usaha

    sebelum kata

    perikanan dan

    sebelum kata

    pergaraman

    142A Perubahan substansi (2)Prasarana Usaha

    Perikanan sebagaimana

    - Untuk memperjelas

    bahwa prasarana

    36

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    37/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Menambah ayat baru dimaksud pada ayat (1)meliputi:

    perikanan terdiri dariprasarana penangkapan

    ikan dan prasarana

    pembudidayaan ikan

    karena prasarana

    penangkapan ikan dan

    prasarana

    pembudidayaan ikan

    berbeda

    142B Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a.Prasarana

    Penangkapan Ikan;

    dan

    142C Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.Prasarana

    Pembudidayaan Ikan.

    143. (2)Prasarana yang dibutuhkan Nelayan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:

    Perubahan substansi (3)Prasarana Penangkapan

    Ikan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2)

    huruf a meliputi:

    -Menyesuaikan karena

    adanya ayat (2) baru

    -Kata paling sedikit

    dihapus karena terbatas

    anggaran

    -Frasa prasarana yang

    dibutuhkan nelayandiubah menjadi

    prasarana penangkapan

    ikan karena

    menyesuaikan dengan

    37

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    38/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    DIM 142B

    144. a.kapal yang dilengkapi dengan kenavigasian,

    perlengkapan keselamatan berlayar, dan alat

    penangkap ikan yang sesuai dengan

    kebutuhan Nelayan dan karakteristik lokasi

    Penangkapan Ikan;

    Perubahan substansi Dihapus

    a. kapal yang dilengkapi

    dengan kenavigasian,

    perlengkapan

    keselamatan berlayar,

    dan alat penangkap ikan

    yang sesuai dengan

    kebutuhan Nelayan dan

    karakteristik lokasi

    Penangkapan Ikan;

    -Kapal merupakan sarana

    penangkapan ikan

    -Reposisi ke Pasal 17 ayat (2)

    145. b.stasiun pengisian bahan bakar untuk Nelayan;Tetap Tetap

    146. c.pelabuhan Perikanan yang terintegrasi dengan

    tempat pelelangan ikan;

    Tetap Tetap

    147. d.jalan pelabuhan dan jalan akses ke

    pelabuhan;

    Tetap Tetap

    148. e.alur sungai dan muara; Tetap Tetap

    149. f.jaringan listrik dan air bersih; dan Tetap Tetap

    150. g.tempat penyimpan berpendingin dan/atau

    pembekuanPerubahan redaksional tempat penyimpanan

    berpendingin dan/atau

    pembekuan.

    Menambah akhiran -an

    pada kata penyimpan

    38

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    39/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    151. (3)Prasarana yang dibutuhkan Pembudi Daya Ikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

    meliputi:

    Perubahan substansi (4)PrasaranaPembudidayaan Ikan

    sebagaimana dimaksud

    pada ayat (2) huruf b

    meliputi:

    -Menyesuaikan karenaadanya ayat (2) baru

    -Kata paling sedikit

    dihapus karena terbatas

    anggaran

    -Frasa Prasarana yang

    dibutuhkan Pembudi

    Daya Ikan diubah

    menjadi Prasarana

    Pembudidayaan Ikan,

    karena menyesuaikan

    dengan DIM 142C

    152. a.lahan dan air; Perubahan substansi a.air; -Lahan dihapus

    -Penyediaan lahan bukan

    tanggung jawab

    pemerintah

    153. b.stasiun pengisian bahan bakar untuk Pembudi

    Daya Ikan;

    Tetap Tetap

    154. c.saluran pengairan; Tetap Tetap

    155. d.jalan produksi; Tetap Tetap

    156. e.jaringan listrik dan air bersih; dan Tetap Tetap

    157. f. tempat penyimpan berpendingin dan/atau

    pembekuan.Perubahan redaksional f. tempat penyimpanan,

    penyimpanan

    berpendingin, dan/atau

    Menambah akhiran -an

    pada kata penyimpan, dan

    menambahkan

    39

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    40/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    pembekuan. penyimpanan karena tidakseluruhnya membutuhkan

    penyimpanan berpendingin,

    contohnya untuk komoditas

    rumput laut.

    158. (4)Prasarana yang dibutuhkan Petambak Garam

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

    meliputi:

    Perubahan substansi (5)Prasarana Usaha

    Pergaraman

    sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1)meliputi:

    -Menyesuaikan karena

    adanya ayat (2) baru

    -Kata paling sedikit

    dihapus karena terbatas

    anggaran

    -Frasa Prasarana yangdibutuhkan Petambak

    Garam diubah menjadi

    Prasarana Usaha

    Pergaraman, karena

    menyesuaikan dengan

    DIM 142

    159. a.lahan; Perubahan substansi Dihapus

    a.lahan

    -Lahan dihapus

    -Penyediaan lahan bukan

    tanggung jawab

    pemerintah160. b.saluran pengairan; Tetap Tetap

    161. c.jalan produksi; dan Tetap Tetap

    162. d.tempat penyimpan garam. Perubahan redaksional tempat penyimpanan garam; Menambah akhiran -an

    40

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    41/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dan pada kata penyimpan

    162A Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    e.kolam penampung air. Kolam penampung air

    merupakan prasarana

    petambak garam

    163. Pasal 15 Tetap Tetap

    164. (1)Selain Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

    Pelaku Usaha dapat menyediakan dan/atau

    mengelola prasarana Perikanan dan Pergaraman

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang

    dibutuhkan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, danPetambak Garam.

    Perubahan substansi Selain Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah,

    Pelaku Usaha dapat

    menyediakan dan/atau

    mengelola prasarana UsahaPerikanan dan Usaha

    Pergaraman sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 14

    yang dibutuhkan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam.

    165. (2)Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah

    dapat bekerja sama dengan Pelaku Usaha dalam

    menyediakan atau mengelola prasarana Perikanan

    dan Pergaraman.

    Perubahan substansi (2)Pemerintah Pusat

    dan/atau Pemerintah

    Daerah dapat bekerja

    sama dengan Pelaku

    Usaha dalammenyediakan dan/atau

    mengelola prasarana

    Usaha Perikanan dan

    Usaha Pergaraman.

    -Menambahkan kata dan

    setelah kata menyediakan

    -Penyediaan dan pengelolaan

    prasarana dapat

    dilakukan salah satu atau

    keduanya (alternatif

    komulatif)

    -Menghapus kata produksi

    dan diganti dengan kata

    41

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    42/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    usaha danmenambahkan kata

    usaha sebelum kata

    pergaraman, karena

    menyesuaikan dengan

    DIM 102

    166. Pasal 16 Tetap Tetap

    167. Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam

    berkewajiban memelihara prasarana Perikanan atau

    prasarana Pergaraman yang telah ada sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 15 ayat(1).

    Perubahan substansi Nelayan, Pembudi Daya

    Ikan, dan Petambak Garam

    berkewajiban memelihara

    prasarana Usaha Perikananatau prasana Usaha

    Pergaraman yang telah ada

    sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (1) dan

    Pasal 15 ayat (1).

    Menambahkan kata usaha

    sebelum kata perikanan

    dan sebelum kata

    pergaraman, karenamenyesuaikan dengan DIM

    102

    168. Bagian Ketiga

    Sarana Produksi Perikanan dan Pergaraman

    Perubahan substansi Bagian Ketiga

    Sarana Usaha Perikanan

    dan Usaha Pergaraman

    Menambah kata usaha

    sebelum kata perikanan

    dan sebelum kata

    pergaraman, karena

    menyesuaikan dengan DIM103

    169. Pasal 17 Tetap Tetap

    170. (1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai Perubahan substansi (1)Pemerintah Pusat dan Disesuaikan dengan pasal 8

    42

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    43/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dengan kewenangannya bertanggung jawabmenyediakan sarana produksi Perikanan dan

    sarana Usaha Pergaraman sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b dengan harga

    terjangkau bagi Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam.

    Pemerintah Daerahsesuai dengan

    kewenangannya

    memberikan kemudahan

    memperoleh sarana

    Usaha Perikanan dan

    sarana Usaha

    Pergaraman paling

    sedikit melalui:

    ayat (2) huruf b (DIM 103)

    170A Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    a.menjamin

    ketersediaan sarana

    Usaha Perikanan dan

    Usaha Pergaraman;

    dan

    Mengurai substansi DIM

    170

    170B Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.pengendalian harga

    sarana Usaha

    Perikanan dan Usaha

    Pergaraman.

    Mengurai substansi DIM

    170

    170C Perubahan substansi

    Menambah ayat baru

    (2)Sarana Usaha Perikanan

    sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) meliputi:

    -Untuk memperjelas bahwa

    sarana produksi

    perikanan terdiri dari

    sarana nelayan dan

    sarana pembudi daya

    ikan.

    170D Perubahan substansi a.sarana Penangkapan Mengurai substansi DIM

    43

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    44/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Menambah huruf baru Ikan; dan 170C

    170E Perubahan substansi

    Menambah huruf baru

    b.sarana

    Pembudidayaan Ikan.

    Mengurai substansi DIM

    170C

    171. (2)Sarana produksi Perikanan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) bagi Nelayan paling sedikit

    meliputi:

    Perubahan redaksional (3)Sarana Penangkapan

    Ikan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2)

    huruf a meliputi:

    -Frasa sarana produksi

    Perikanan diganti

    menjadi sarana

    Penangkapan Ikan,

    karena menyesuaikan

    adanya ayat (2) baru

    -Kata paling sedikit

    dihapus karena terbatas

    anggaran

    171A Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    a.kapal perikanan

    yang dilengkapi

    perlengkapan

    keselamatan kapal;

    dan

    -Reposisi dari Pasal 14 ayat

    (2) huruf a

    -Kapal perikanan merupakan

    sarana nelayan

    -Sarana kenavigasian

    dihapus karena

    merupakan bagian dari

    perlengkapan

    keselamatan kapal

    171B Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    b.alat penangkapan

    ikan dan alat bantu

    -Reposisi dari Pasal 14 ayat

    (2) huruf a

    44

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    45/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    penangkapan ikan. -Alat penangkapan ikan danalat Bantu penangkapan

    ikan merupakan sarana

    nelayan

    172. c.bahan bakar minyak dan sumber energi

    lainnya; dan

    Tetap Tetap

    173. d.air bersih dan es. Tetap Tetap

    174. (3)Sarana produksi Perikanan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) bagi Pembudi Daya Ikan

    paling sedikit meliputi:

    Perubahan redaksional (4)Sarana Pembudidayaan

    Ikan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2)

    huruf b meliputi:

    -Frasa sarana produksi

    Perikanan diganti

    menjadi sarana

    Pembudidayaan Ikan,

    karena menyesuaikan

    adanya ayat (2) baru

    -Kata paling sedikit

    dihapus karena terbatas

    anggaran

    175. a.Induk, bibit, dan benih; Tetap Tetap

    176. b.pakan; Tetap Tetap

    177. c.obat-obatan; dan Perubahan substansi c.obat ikan; -Penambahan kata ikan

    -Untuk memperjelas jenis

    obat yang termasuk

    dalam sarana pembudi

    dayaan ikan

    45

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    46/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    178. d.air bersih. Tetap Tetap

    178A Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    e.pupuk; Pupuk termasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    178B Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    f. alat pemanenan Alat pemanenan termasuk

    sarana pembudidayaan ikan

    178C Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    g.kapal pengangkut ikan

    hidup;

    kapal pengangkut ikan

    hidup termasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    178D Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    h.bahan bakar minyak dan

    sumber energi lainnya;

    bahan bakar minyak dan

    sumber energi lainnyatermasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    178E Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    i. pompa air; pompa air termasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    178F Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    j. kincir; dan kincir termasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    178G Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    k.keramba jaring apung. keramba jaring apung

    termasuk sarana

    pembudidayaan ikan

    179. (4)Sarana Pergaraman sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) bagi Petambak Garam paling sedikit

    meliputi:

    Perubahan redaksional (5)Sarana Usaha

    Pergaraman sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1)

    meliputi:

    -Menambahkan kata usaha

    sehingga menjadi sarana

    usaha pergaraman

    46

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    47/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    -Menyesuaikan pasal 17ayat(1) [DIM 170]

    180. a.bahan bakar minyak/sumber energi lainnya

    nya;

    Tetap Tetap

    181. b.pompa air; Tetap Tetap

    182. c.kincir angin; Tetap Tetap

    183. d.geoisolator; Tetap Tetap

    184. e.alat ukur salinitas; Tetap Tetap

    185. f. mesin pemurnian/ pencucian garam; Tetap Tetap

    186. g.alat angkut sederhana; Tetap Tetap

    187. h.alat iodisasi; Tetap Tetap

    188. i. alat pengemas; dan Tetap Tetap

    189. j. alat perata tanah Tetap Tetap

    189A Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    k.alat ukur suhu

    (thermometer); dan

    Alat ukur suhu

    (thermometer) termasuk

    sarana usaha pergaraman

    189B Perubahan substansi

    Penambahan huruf baru

    l. alat ukur kekentalan air

    laut (boume hydro meter).

    Alat ukur kekentalan air

    laut (boume hydro meter)

    termasuk sarana usaha

    pergaraman

    47

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    48/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    190. (5)Penyediaan sarana produksi diutamakan berasaldari produksi dalam negeri.

    Perubahan substansi (6)Sarana Usaha Perikanandan Usaha Pergaraman

    diutamakan berasal dari

    produksi dalam negeri.

    -Menghilangkan katapenyediaan karena

    menyesuaikan dengan

    DIM 170

    -Frasa sarana produksi

    diubah menjadi sarana

    usaha perikanan dan

    usaha pergaraman

    karena menyesuaikan

    dengan DIM 103

    191. Pasal 18 Tetap Tetap

    192. Selain Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

    Pelaku Usaha dapat menyediakan sarana produksi

    Perikanan dan Pergaraman sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 17 yang dibutuhkan Nelayan, Pembudi

    Daya Ikan, dan Petambak Garam.

    Perubahan substansi Selain Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah,

    Pelaku Usaha dapat

    menyediakan sarana Usaha

    Perikanan dan Usaha

    Pergaraman sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 17

    yang dibutuhkan Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan

    Petambak Garam

    - Menghapus kata

    produksi dan diganti

    dengan kata usaha dan

    menambahkan kata

    usaha sebelum kata

    pergaraman

    - Menyesuaikan DIM 102

    193. Pasal 19 Perubahan substansi Dihapus

    Pasal 19

    194. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai

    dengan kewenangannya dapat bekerja sama dengan

    Perubahan substansi Dihapus

    Pemerintah Pusat dan

    Telah diatur dengan

    peraturan perundang-

    48

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    49/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Pelaku Usaha dalam menyediakan sarana produksiPerikanan dan Pergaraman sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 17.

    Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya

    dapat bekerja sama dengan

    Pelaku Usaha dalam

    menyediakan sarana

    produksi Perikanan dan

    Pergaraman sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 17.

    undangan terkait barangdan jasa

    195. Pasal 20 Perubahan substansi Dihapus

    Pasal 20

    196. (1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berkewajiban memberikan

    subsidi:

    Perubahan substansi Dihapusi. Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah

    sesuai dengan

    kewenangannya

    berkewajiban

    memberikan subsidi:

    Pasal 20 dihapus, karenasudah dicantumkan dalam

    kriteria Pasal 17 ayat (1)

    [DIM 170]

    197. a.bahan bakar minyak/sumber energi lainnya,

    air bersih dan es kepada Nelayan;

    Perubahan substansi Dihapus

    a.bahan bakar

    minyak/sumber

    energi lainnya, airbersih dan es kepada

    Nelayan;

    Pasal 20 dihapus, karena

    sudah dicantumkan dalam

    kriteria Pasal 17 ayat (1)

    [DIM 170]

    198. b.bahan bakar minyak/sumber energi lainnya,

    induk, bibit dan benih, pakan, dan obat-

    Perubahan substansi Dihapus Pasal 20 dihapus, karena

    sudah dicantumkan dalam

    49

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    50/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    obatan kepada Pembudi Daya Ikan Kecil; dan b. bahan bakarminyak/sumber

    energi lainnya,

    induk, bibit dan

    benih, pakan, dan

    obat-obatan kepada

    Pembudi Daya Ikan

    Kecil; dan

    kriteria Pasal 17 ayat (1)[DIM 170]

    199. c.bahan bakar minyak/sumber energi lainnya

    kepada Petambak Garam Kecil;

    Perubahan substansi Dihapus

    c. bahan bakar

    minyak/sumber

    energi lainnya

    kepada Petambak

    Garam Kecil;

    Pasal 20 dihapus, karena

    sudah dicantumkan dalam

    kriteria Pasal 17 ayat (1)

    [DIM 170]

    200. (2)Pemberian subsidi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) harus tepat guna, tepat sasaran, tepat

    waktu, tepat kualitas, dan tepat jumlah.

    Perubahan substansi Dihapus

    (2)Pemberian subsidi

    sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) harus tepat

    guna, tepat sasaran,

    tepat waktu, tepat

    kualitas, dan tepat

    jumlah.

    Pasal 20 dihapus, karena

    sudah dicantumkan dalam

    kriteria Pasal 17 ayat (1)

    [DIM 170]

    201. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

    pemberian subsidi diatur dalam Peraturan

    Presiden.

    Perubahan substansi Dihapus

    (3)Ketentuan lebih lanjut

    mengenai tata cara

    Pasal 20 dihapus, karena

    sudah dicantumkan dalam

    kriteria Pasal 17 ayat (1)

    50

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    51/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    pemberian subsididiatur dalam Peraturan

    Presiden.

    [DIM 170]

    202. Bagian Keempat

    Kepastian Usaha

    Tetap Tetap

    203. Pasal 21 Tetap Tetap

    204. (1)Untuk menjamin kepastian usaha sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c,

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai

    dengan kewenangannya berkewajiban:

    Perubahan redaksional (1)Untuk menjamin

    kepastian usaha

    sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 8 ayat (2)

    huruf c, Pemerintah

    Pusat dan Pemerintah

    Daerah sesuai dengan

    kewenangannya

    berkewajiban:

    Merubah pasal acuan

    205. a. menciptakan kondisi yang menghasilkan harga ikan

    atau harga garam yang menguntungkan bagi

    Nelayan dan Pembudi Daya Ikan atau Petambak

    Garam;

    Tetap Tetap

    206. b. menjaga kualitas lingkungan perairan, perairan

    pesisir, dan laut; danPerubahan substansi b.melakukan pengendalian

    kualitas lingkungan

    perairan, perairan

    pesisir, dan laut; dan

    - Mengganti frase

    menjaga kualitas

    menjadi melakukan

    peengendalian;

    - Tidak tepat apabila

    menjaga kualitas

    51

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    52/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    lingkungan perairan,perairan pesisir, dan laut

    dilakukan oleh

    pemerintah

    207. c. memastikan adanya perjanjian tertulis dalam

    hubungan Usaha Penangkapan Ikan,

    Pembudidayaan Ikan, dan Pergaraman.

    Tetap Tetap

    208. (2) Untuk menciptakan kondisi sebagimana dimaksud

    pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan:

    Perbaikan redaksional Untuk menciptakan kondisi

    sebagimana dimaksud pada

    ayat (1) huruf a dilakukan

    dengan:

    Perbaikan huruf refering

    209. a.mengembangkan sistem pemasaran Komoditas

    Perikanan dan Komoditas Pergaraman;Tetap Tetap

    210. b.memberikan jaminan pemasaran ikan melalui

    pasar lelang;Tetap Tetap

    211. c.memberikan jaminan pemasaran garam melalui

    resi gudang;Perbaikan substansi c.memberikan jaminan

    pemasaran ikan dan

    garam melalui resi

    gudang;

    Menambahkan kata ikan

    yang memperoleh jaminan

    pemasaran melalui resi

    gudang

    212. d.mewujudkan fasilitas pendukung pasar ikan; Tetap Tetap

    213. e.menyediakan sistem informasi terhadap harga

    ikan secara nasional maupun internasional

    berdasarkan permintaan dan pasokan; dan

    Perubahan substansi e.menyediakan sistem

    informasi terhadap harga

    ikan dan harga garam

    secara nasional maupun

    internasional.

    -penggabungan substansi

    dari huruf f

    -tersedianya sistem

    informasi terhadap harga

    tidak hanya terbatas pada

    52

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    53/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    harga ikan, tetapi jugatermasuk harga garam

    -menambahkan kata harga

    garam

    -Tidak perlu berdasarkan

    permintaan dan pasokan

    untuk menyediakan

    sistem informasi.

    214. f. menyediakan sistem informasi harga garam

    secara nasional maupun internasional

    berdasarkan permintaan dan pasokan.

    Perubahan substansi Dihapus

    f. menyediakan sistem

    informasi harga garamsecara nasional maupun

    internasional

    berdasarkan permintaan

    dan pasokan

    Susbtansi digabung dengan

    huruf e [DIM 213]

    215. (3) Untuk menjamin kepastian usaha sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c,

    Pemerintahan Daerah menetapkan rencana zonasi

    dan/atau rencana zonasi rinci wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil dan rencana tata ruang wilayah

    untuk Penangkapan Ikan, Pembudidayaan Ikan,dan lahan produksi Garam sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    Perubahan substansi Untuk menjamin kepastian

    usaha sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8

    ayat (2) huruf c, Pemerintah

    Pusat menetapkan rencana

    tata ruang laut nasional,

    dan Pemerintah Daerah

    menetapkan rencana zonasi,

    rencana zonasi rinci wilayah

    pesisir dan pulau-pulau

    kecil untuk Penangkapan

    - Merubah pasal acuan

    menjadi pasal 8 ayat (2)

    huruf c

    - penambahan frasa

    Pemerintah Pusat

    menetapkan rencanatata ruang laut nasional

    - Sesuai dengan UU No.27

    Th 2007, jo. UU No. 1 Th

    2014 dan UU No.32 Th

    53

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    54/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    Ikan dan PembudidayaanIkan dan/atau rencana tata

    ruang wilayah untuk

    Pembudidayaan Ikan dan

    lahan produksi Garam

    sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-

    undangan.

    2014- RTRW untuk wilayah

    yang ada di darat,

    sehingga tidak tepat

    untuk penangkapan ikan

    216. (4) Penetapan rencana sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3) dilakukan dengan memberikan ruang

    penghidupan kepada Nelayan Kecil, Pembudi Daya

    Ikan Kecil, dan Petambak Garam Kecil.

    Tetap Tetap

    217. Pasal 22 Tetap Tetap

    218. (1)Untuk menjamin kepastian Usaha Nelayan,

    Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam,

    Pemerintah dapat menugasi atau membentuk

    badan atau lembaga yang menangani Komoditas

    Perikanan dan/atau Komoditas Pergaraman.

    Perubahan substansi Untuk menjamin kepastian

    Usaha Nelayan, Pembudi

    Daya Ikan, dan Petambak

    Garam, Pemerintah Pusat

    menugasi badan atau

    lembaga yang menangani

    Komoditas Perikanan

    dan/atau KomoditasPergaraman.

    -Menghapus pembentukan

    badan

    -Menambahkan kata pusat

    -Menyesuaikan UU No.23

    Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah

    219. (2)Badan atau Lembaga sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) berfungsi:

    Tetap Tetap

    54

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    55/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    220.a.menjamin ketersediaan ikan dan garam; Tetap Tetap

    221. b.mendukung sistem logistik ikan dan garam;

    dan

    Tetap Tetap

    222. c.mewujudkan harga ikan dan harga garam yang

    menguntungkan bagi Nelayan, Pembudi Daya

    Ikan, dan Petambak Garam.

    Tetap Tetap

    223. (3)Penugasan badan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    Tetap Tetap

    224. (4)Pembentukan badan atau lembaga sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui

    Keputusan Presiden.

    Dihapus Dihapus

    Pembentukan badan atau

    lembaga sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1)

    ditetapkan melalui

    Keputusan Presiden.

    tidak perlu membentuk

    badan baru dengan

    pertimbangan agar

    mengoptimalkan fungsi

    badan atau lembaga yang

    ada.

    225. Pasal 23 Tetap Tetap

    226. (1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    mengembangkan sistem pemasaran Komoditas

    Perikanan dan Komoditas Pergaraman

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3)

    huruf a.

    Perbaikan redaksional Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah

    mengembangkan sistem

    pemasaran Komoditas

    Perikanan dan Komoditas

    Pergaraman sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 21

    ayat (2) huruf a.

    Mengubah ayat refering

    55

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    56/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    227. (2)Pengembangan sistem pemasaran KomoditasPerikanan dan Komoditas Pergaraman dilakukan

    melalui:

    Tetap Tetap

    228. a.penyimpanan Komoditas Perikanan dan

    Komoditas Pergaraman;Tetap Tetap

    229. b.transportasi; Tetap Tetap

    230. c.pendistribusian; dan Tetap Tetap

    231. d.promosi. Tetap Tetap

    232. Pasal 24 Perubahan substansi Dihapus

    Pasal 24

    233. Pelaku Usaha dilarang menggunakan bahan

    tambahan melampaui ambang batas maksimal yang

    ditetapkan untuk Komoditas Perikanan dan

    Komoditas Pergaraman.

    Perubahan substansi Dihapus

    Pelaku Usaha dilarang

    menggunakan bahan

    tambahan melampaui

    ambang batas maksimal

    yang ditetapkan untuk

    Komoditas Perikanan dan

    Komoditas Pergaraman

    Substansi sudah di atur di

    UU No. 31 Tahun 2004

    tentang Perikanan, jo. UU

    No.45 Tahun 2009 dan UU

    No. 18 Tahun 2012 tentang

    Pangan

    234. Pasal 25 Perubahan substansi DihapusPasal 25

    235. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang

    berpotensi atau mengakibatkan pencemaran

    lingkungan perairan, perairan pesisir, dan laut yang

    Perubahan substansi Dihapus

    Setiap orang dilarang

    melakukan perbuatan yang

    Substansi sudah di atur di

    Pasal 12 UU No. 31 Tahun

    2004 tentang Perikanan, jo.

    56

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    57/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    dapat mengganggu atau merusak Usaha Perikananatau Usaha Pergaraman.

    berpotensi ataumengakibatkan pencemaran

    lingkungan perairan,

    perairan pesisir, dan laut

    yang dapat mengganggu

    atau merusak Usaha

    Perikanan atau Usaha

    Pergaraman.

    UU No.45 Tahun 2009 danUU No. 18 Tahun 2012

    tentang Pangan

    236. Pasal 26 Tetap Tetap

    237. (1)Pemilik dan penyewa kapal atau pemilik dan

    penyewa lahan budi daya ikan yang melakukankegiatan Penangkapan Ikan dan Pembudidayaan

    Ikan dengan melibatkan Nelayan Kecil atau

    Pembudi Daya Ikan Kecil harus membuat

    perjanjian kerja atau perjanjian bagi hasil secara

    tertulis.

    Perubahan substansi (1)Pemilik dan penyewa

    kapal atau pemilik danpenyewa lahan budi daya

    ikan yang melakukan

    kegiatan Penangkapan

    Ikan atau

    Pembudidayaan Ikan

    dengan melibatkan

    Nelayan Kecil, Nelayan

    Tradisional, Nelayan

    Buruh atau Penggarap

    Lahan Budi Daya harus

    membuat perjanjiankerja atau perjanjian bagi

    hasil secara tertulis.

    -Menghapus kata kecil

    setelah kata nelayan danpembudi daya ikan;

    -Mengganti frase nelayan

    kecil menjadi nelayan

    buruh;

    -Mengganti pembudi daya

    ikan kecil menjadi

    penggarap lahan budi

    daya;

    -Mengganti kata dan

    diantara penangkapan

    ikan dan pembudidayaan

    ikan dan diganti menjadi

    atau

    -perjanjian kerja atau

    perjanjian bagi hasil tidak

    57

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    58/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    hanya dibatasi padanelayan kecil atau

    pembudi daya ikan kecil,

    namun juga melibatkan

    nelayan buruh atau

    penggarap lahan

    budidaya

    238. (2)Pemilik Tambak Garam atau penyewa tambak

    Garam yang melakukan kegiatan produksi Garam

    dengan melibatkan Petambak Garam Kecil harus

    membuat perjanjian kerja atau perjanjian bagi

    hasil secara tertulis.

    Perubahan substansi (2)Pemilik Tambak Garam

    atau penyewa tambak

    Garam yang melakukan

    kegiatan produksi Garam

    dengan melibatkanPenggarap Tambak

    Garam harus membuat

    perjanjian kerja atau

    perjanjian bagi hasil

    secara tertulis.

    - Menghapus kata petambak

    garam kecil menjadi

    penggarap tambak garam;

    -perjanjian kerja atau

    perjanjian bagi hasil tidak

    hanya dibatasi pada

    petambak garam kecil,

    namun juga melibatkan

    petambak garam

    239. (3)Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan

    pendampingan kepada Nelayan Kecil, Pembudi

    Daya Ikan Kecil, dan Petambak Garam Kecil

    dalam membuat perjanjian kerja atau perjanjian

    bagi hasil sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

    Perubahan substansi (3)Pemerintah Daerah

    berkewajiban

    memberikan

    pendampingan kepada

    Nelayan Kecil, NelayanTradisional, Nelayan

    Buruh atau Penggarap

    Lahan Budi Daya dan

    Penggarap Tambak

    Garam dalam membuat

    - Mengganti frase Nelayan

    Kecil, Pembudi Daya

    Ikan Kecil, dan

    Petambak Garam Kecil

    menjadi Nelayan Kecil,Nelayan Tradisional,

    Nelayan Buruh atau

    Penggarap Lahan Budi

    Daya dan Penggarap

    58

    BAHAN RAPAT PANJA 25 27 JUNI 2015 KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    59/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    perjanjian kerja atauperjanjian bagi hasil.

    Tambak Garam- Menghapus frase sesuai

    dengan peraturan

    perundang-undangan di

    bidang ketenagakerjaan

    karena sudah diatur

    dalam Pasal 27 [DIM

    243-244].

    240. (4)Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dan ayat (2) dilakukan dengan kemitraan usaha

    berdasarkan prinsip adil, menguntungkan bagi

    kedua belah pihak, dan mempertimbangkan

    kearifan lokal.

    Perubahan substansi (4)Perjanjian sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1)

    dan ayat (2) dilakukan

    berdasarkan prinsip adil,

    menguntungkan bagi

    kedua belah pihak, dan

    mempertimbangkan

    kearifan lokal.

    -Urutan ayat menyesuaikan

    karena penambahan ayat

    (4) baru

    -kata kemitraan usaha

    dihapus

    241. (5)Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dan ayat (2) merupakan salah satu persyaratan

    pemberian izin dalam Usaha Perikanan.

    Perubahan substansi Dihapus

    Perjanjian sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dan

    ayat (2) merupakan salah

    satu persyaratan pemberian

    izin dalam Usaha Perikanan.

    Tidak relevan dengan sistem

    perizinan di bidang kelautan

    dan perikanan

    242. Pasal 27 Tetap Tetap

    243. (1)Perjanjian kerja dilaksanakan sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan dibidangPerubahan redaksional (1)Perjanjian kerja paling

    sedikit harus memuat

    - Menambahkan frase

    ketentuan perjanjian

    59

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

  • 7/25/2019 Matrik Ruu Ppnpipghasil Rapat 20 November 2015 Bho 23 Nov 2015

    60/158

    BAHAN RAPAT PANJA 25-27 JUNI 2015-KOPO

    NO. DRAFT RUU INISIATIF DPR-RI VERSI PEMERINTAH KETERANGAN

    USULAN PERUBAHAN HASIL PERUBAHAN

    1 2 3 4 5

    ketenagakerjaan.hak dan kewajiban,jangka waktu perjanjian,

    dan pilihan penyelesaian

    sengketa.

    Kerja paling sedikitharus memuat hak dan