matius 5

10
MATIUS 5:9 (“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”) Saudara yang terkasih dalam Tuhan, dari ayat yang kita baca ini, ada beberapa hal yang kita pelajari. Hal pertama yang kita pelajari adalaha tentang orang yang membawa damai. Saudara, kata damai didalam bahasa Yunani, disebut dengan Irene. Jadi Irene, artinya Damai..dan dalam bahasa Ibrani lebih populer disebut dengan kata syalom.. Nah, perlu di ingat, bahwa kadang-kadang kita ucapkan kata syalom ini berbeda ya..sebenarnya kata syalom yang benar itu tanpa “Y”, tapi kadang-kadang kita bilang syalom. Tapi sebenarnya adalah shalom. Saudara yang terkasih dalam Tuhan, kata shalom ini memiliki pengertian yang sangat luas dan di dalam penggunaannya didalam bahasa Ibrani, kata shalom dijelaskan oleh pendeta Andar Ismail, sebagai berikut : “ Jika bangsa dan negara berada di dalam

Upload: proof14

Post on 16-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

alki

TRANSCRIPT

MATIUS 5:9 (Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah)Saudara yang terkasih dalam Tuhan, dari ayat yang kita baca ini, ada beberapa hal yang kita pelajari.

Hal pertama yang kita pelajari adalaha tentang orang yang membawa damai.

Saudara, kata damai didalam bahasa Yunani, disebut dengan Irene. Jadi Irene, artinya Damai..dan dalam bahasa Ibrani lebih populer disebut dengan kata syalom..

Nah, perlu di ingat, bahwa kadang-kadang kita ucapkan kata syalom ini berbeda ya..sebenarnya kata syalom yang benar itu tanpa Y, tapi kadang-kadang kita bilang syalom. Tapi sebenarnya adalah shalom.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, kata shalom ini memiliki pengertian yang sangat luas dan di dalam penggunaannya didalam bahasa Ibrani, kata shalom dijelaskan oleh pendeta Andar Ismail, sebagai berikut : Jika bangsa dan negara berada di dalam persatuan, tak terpecah dan terkotak, maka dikatakan bahwa bangsa dan negara berada didalam shalom, jika panen berhasil dan tiap orang tercukupi kebutuhan hidupnya, maka disebutlah rakyat hidup dalam shalom.

Disini shalom berarti damai sejahtera/berkat, jadi kalau orang yang/petani-petani yang berhasil didalam usahanya lalu hidup rakyat terpenuhi, biasa disebut dengan kata shalom. Jika suatu perjalanan telah kita lalui dengan baik tanpa gangguan atau kecelakaan, maka dikatakan kita telah mendapatkan kata shalom. Disini kata shalom berarti selamat. Demikianlah kata shalom mengandung arti yang luas dan tiap kali dalam alkitab berkata tentang damai sejahtera maka yang dimaksud adalah syalom yakni utuh, selaras, berkat, bahagia, selamat, sehat, tertib. Dan semua berada di dalam fungsi yang sebagaimana seharusnya. Jadi itu pengertian kata shalom yang dijelaskan oleh pendeta Andar Ismail. Nah, karena itu ketika kita berbicara atau mengatakan shalom kepada orang lain sebenarnya kita sedang mengatakan bahwa semoga kamu bahagia,semoga kamu berhasil, semoga kamu memilki damai, semoga kamu selamat dan sebagainya. Tapi kadang-kadang kita mengatakan shalom itu hanya sebagai bahasa sapaan. Ketemu satu ditimur, satu diutara shalom.. atau kadang-kadang kita menerima telpon, kita ganti selamat pagi dengan shalom pak, bagaimana ya?? Seperti itu..

Ketika seorang mengucapkan kata shalom, memiliki pengertian yang dalam. Jadi jangan sekali-kali kita ucapkan kata shalom dengan orang lain tapi hati kita penuh caci maki terhadap orang tersebut. Bilang shalom tapi didalam hati di bilang em,,,,,,,, sudah ada kata-kata yang tidak benar.

Ada sebuah ilustrasi, suatu hari bangau dan anjing punya hubungan yang sudah tidak harmonis. Orang-orang disekitar mereka ini tidak tahu bahwa mereka berdua sedang bertikai. Suatu kali bangau mengajak anjing ini makan dirumahnya, si anjing datang kerumah bangau lalu si anjing berkata shalom, lalu si bangau jawab shalom.mari masuk,kata si bangau. Sampai didalam bercerita dan tiba saatnya jam makan. Si bangau memanggil pembantu-pembantunya suruh siapkan makanan, tapi apa yang terjadi ?, ternyata makan yang disediakan, ditaruh di suatu tempat yang besar tapi mulut dari tempat itu kecil seperti vas bunga. Dan bangau mengajak si anjing untuk makan. Si bangau karena paruhnya panjang, di bisa makan di tempat itu tetapi si anjing hanya melihat saja, tidak bisa makan. Namun sekali lagi si bangau mengajak si anjing untuk makan, namun tetap saja si anjing tidak bisa makan. Bagaimana cara dia makan? Dan akhirnya, singkat cerita si anjing ini pulang. Si anjing mengucapkan shalom dan si bangau juga berkata shalom. Setelah beberapa hari, si anjing mengundang si bangau untuk makan dirumahnya. Waktu si bangau datang, si bangau bilang shalom anjing, si anjing juga membalas shalom bangau. Seperti biasa, mereka makan bersama dan si anjing ini menyuruh pembantu-pembantunya siapkan makanan dan ditaruh dimeja. Tetapi makanan di taruh ditempat yang ceper dan berisi biji-bijian/kacang-kacangan. Ketika makan, si anjing berkata ayo bangau, silahkan makan..makanan ini enak sekali. Bagaimana si bangau bisa makan?? Dia berusaha untuk mematok makan, tetapi makanannya tidak bisa dimakan. Tetapi si anjing, menjilat makan ini hingga habis. Sekali lagi si anjing mengajak si bangau tuk makan, tapi tetap saja si bangau tidak bisa makan. Pada akhirnya si bangau pulang dan mereka tetap saling mengucapkan shalom sebelum berpisah.Nah, sodara yang terkasih dalam Tuhan, perhatikan bahwa perilaku dari bangau dan anjing ini kelihatan dari luar akrab/karib sekali, mereka saling mengundang makan, bertemu mengucapkan shalom, tetapi hati mereka saling tidak senang, satu sama lain. Hati mereka saling membalas satu sama lain. Ini contoh bahwa banyak orang saat ini, sama seperti bangau dan anjing, kelihatan dari luar akrab, namun teryata didalamnya mereka tidak akrab. Sebagian orang ingin menunjukan kepada orang lain bahwa mereka tidak bertikai satu sama lain dengan cara ketika bertemu di gereja saling menyapa shalom,tapi diluar saling gosip. Nah ini menjadi hal yang tidak benar. Budaya poles sudah menjurus masuk ke kehidupan kita. Poles sana, poles sini, akhirnya kelihatan yang buruk itu menjadi baik tetapi sebenarnya didalam itu merupakan suatu kebrobrokan..Nah, sodara yang terkasih didalam Tuhan, karena itu jangan menjadi seperti bangau dan anjing yang sungguh-sungguh tidak ada damai, namun mau mengucapkan kata damai. Jadi kalau saudara ingin mengucapkan shalom, perhatikan baik-baik apakah shalom itu sungguh-sungguh atau pura-pura.

Berkaitan dengan konteks ini, maka kata damai yang dimaksudkan dalam pasal 5 ayat ke 9 ini, tidak berbicara mengenai urusan membuat tujuan tercapai, berhasil maupun kemakmuran. Tetapi kata damai yang dimaksudkan disini adalah berbicara tentang keutuhan dari sebuah relasi atau sebuah kedamaian yang ada dalam setiap relasi. Karena itu, damai tidak hanya berarti tidak bertengkar tetapi damai harus dimiliki dalam pengertian memiliki hubungan/relasi yang baik dengan orang lain. Faktanya sekarang, kita memang tidak bertengkar, dalam gereja jemaat tidak bertengkar, didalam keluarga tidak bertengkar, tapi di dalam pribadi mereka tidak ada damai. Jadi jangan kelihatan kita tidak saling adu fisik, lalu bilang itu damai-damai saja. Tetapi ada menyimpan sakit hati dalam dada kita. Jadi jangan berpikir bahwa saudara tidak perang, saudara tidak bertikai, maka saudara hidup damai. TIDAK,kalau saudara punya hubungan tidak baik dengan sesama, maka sebenarnya tidak ada damai dalam hidup saudara. Contohnya kita dengan malaysia, kita tidak berperang dengan mereka tapi hubungan kita tidak baik dengan mereka. Atau bahasa kerennya perang dingin. Karena itu, menjadi seorang yang mengucapkan kata shalom harus benar-benar mengerti arti dari kata ini. Kata membawa damai dalam ayat ini, lebih tepat disebut dengan orang-orang yang mengusahakan damai. Dalam terjemahan lama dikatakan,Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu disebut anak-anak Allah. Jadi orang membawa damai adalaha orang yang mengusahakan damai ditengah pertikaian antara sesama. Terkait dengan hal itu, dalam kehidupan kita ada 4 golongan orang, Golongan yang pertama, adalah orang yang suka merusak perdamaian/trouble maker. Orang ini biasanya merusak perdamaian dengan iri hati, suka fitnah, suka gosip, mengadu domba. Golongan kedua adalah orang yang acuh tak acuh. Ada damai atau tidak ya bukan urusan saya, yang penting tidak ada orang lain yang ganggu saya. Mau orang lain bertikai atau berperang, saya tenang-tenang saja. Orang seperti ini harus bertobat karena mereka sebenarnya harus menjadi pembawa damai.

Golongan ketiga adalah orang-orang yang menghambat perdamaian. Orang-orang seperti ini sering menghambat perdamaian dirinya dengan orang lain, atau orang lain dengan orang lain. Golongan yang keempat, adalah orang yang membawa damai atau peace maker. Orang-orang ini senantiasa mengusahakan damai. Orang-orang ini biasa tidak tenang apabila melihat ada ketidak damaian. Dan orang-orang ini akan memikirkan bagaimana caranya mengusahakan kedamaian itu terwujud diantara pihak-pihak yang sedang bertikai.

Melihat 4 kelompok ini sodara berada di kelompok yang mana? Saudara berada dikelompok yang pertama (orang yang membenci perdamaian), kelompok kedua?, kelompok ketiga? Atau kelompok yang ke empat? Tetapi saya percaya kita semua disini tidak berada di dalam kelompok yang pertama (orang yang membenci kedamaian). Tetapi cenderung kita berada di posisi yang kedua dan ketiga (orang yang acuh tak acuh terhadap kedamaian dan orang yang menghambat terjadinya kedamaian).

Kalau ada di antara kita, bertobatlah. Bertobat dan mari kita mau menjadi seorang yang membawa damai karena itu merupakan sesuatu yang luar biasa dan sesuatu yang akan membuat kita berbahagia. Berbahagialah orang yang membawa damai. (2 korintus 13:11). Amin..