materi_presentasi magelang

22
Nama Kecil : Muhamad Zamrodji Nama : Jamrozi Tempat Tanggal Lahir : Jember, 09 Pebruari 1962 Agama : ISLAM Alamat : Jln. Manyar No 28 Lingkungan Poren Kelurahan Slawu RT 01 RW 02, Kec. Patrang Kab. Jember, Propinsi Jawa Timur HP : 081249995880 Kantor : Dinas Tenaga Kerja dan Tranrmigras Kab. Jember Jawa Timur Alamat : Jln. Kartini No 2 Jember telp. 033 486177 Pendidikan : MIMA 3 Tahun Tahun 1971 SDN 3 tahun Tahun 197 STN Listrik Tahun 197 STM Bangunan Gedung dan Air Tahun 1981 S1 Ilmu Hukum Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Kontruksi Bangunan Dosen Luar Biasa di Fak. Teknik UNEJ

Upload: norma-aulia-narulita

Post on 03-Jan-2016

131 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi_presentasi Magelang

Nama Kecil : Muhamad ZamrodjiNama : JamroziTempat Tanggal Lahir : Jember, 09 Pebruari 1962Agama : ISLAMAlamat : Jln. Manyar No 28 Lingkungan Poreng Kelurahan Slawu RT 01 RW 02, Kec. Patrang Kab. Jember, Propinsi Jawa Timur

HP : 081249995880Kantor : Dinas Tenaga Kerja dan Tranrmigrasi

Kab. Jember Jawa TimurAlamat : Jln. Kartini No 2 Jember telp. 0331 486177Pendidikan : MIMA 3 Tahun Tahun 1971

SDN 3 tahun Tahun 1974 STN Listrik Tahun 1977 STM Bangunan Gedung dan Air Tahun 1981 S1 Ilmu Hukum

Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Kontruksi Bangunan Dosen Luar Biasa di Fak. Teknik UNEJ

Dosen Luar Biasa di Politeknik Negeri Jember Dosen Luar Biasa di FKM UNEJ

Istri : 1 (satu) Anak : 3 (Tiga)

Page 2: Materi_presentasi Magelang

KESELAMATAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KESEHATAN KERJA (K3)

YANG BERKAITAN YANG BERKAITAN DENGAN KONSTRUKSIDENGAN KONSTRUKSI

OLEHOLEHJAMROZI. SHJAMROZI. SH

NIP 19620209 199203 1 004NIP 19620209 199203 1 004

PENGAWAS KETENAGAKERJAAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 KONSTRUKSI BANGUNANSPESIALIS K3 KONSTRUKSI BANGUNANDISNAKERTRANS KABUPATEN JEMBERDISNAKERTRANS KABUPATEN JEMBER

Page 3: Materi_presentasi Magelang

1.1. UU Uap Tahun 1930 dan peraturan UAP tahun UU Uap Tahun 1930 dan peraturan UAP tahun 19301930

2.2. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja pasal 2 ayat (1); pasal 2 ayat Keselamatan kerja pasal 2 ayat (1); pasal 2 ayat (2) huruf c, I, k, l; pasal 3 ayat (1) huruf a dan o(2) huruf c, I, k, l; pasal 3 ayat (1) huruf a dan o

3.3. Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi Pasal 8, 9 dan 10 (persyaratan usaha, konstruksi Pasal 8, 9 dan 10 (persyaratan usaha, keahlian, dan ketrampilan)keahlian, dan ketrampilan)

4.4. Undang-undang No. 28 Tahun 2000 tentang Undang-undang No. 28 Tahun 2000 tentang bangunan gedungbangunan gedung

5.5. UU No 21 Tahun 2003 tentang pengawasan UU No 21 Tahun 2003 tentang pengawasan industri dan perdaganganindustri dan perdagangan

6.6. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 ayat (1) huruf a, b, dan ketenagakerjaan pasal 86 ayat (1) huruf a, b, dan c; pasal 86 ayat (2); pasal 87 ayat (1)c; pasal 86 ayat (2); pasal 87 ayat (1)

7.7. SKB Menakertrans dan Men. PU No. KEP. 174 / SKB Menakertrans dan Men. PU No. KEP. 174 / MEN / 1986 dan No. 104 / KTPS /1986 tentang MEN / 1986 dan No. 104 / KTPS /1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman K3 tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman K3 pada tempat kegiatan konstruksipada tempat kegiatan konstruksi

Page 4: Materi_presentasi Magelang

8.8. Surat Men. Pemukiman Prasarana wilayah No. UM. Surat Men. Pemukiman Prasarana wilayah No. UM. 03.05 Mn / 451 tanggal 14 september 2004 perihal 03.05 Mn / 451 tanggal 14 september 2004 perihal pencegahan kecelakaan kerja pada pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja pada pelaksanaan kegiatan konstruksi yang ditujukan kepada Bapak kegiatan konstruksi yang ditujukan kepada Bapak Gubernur, Bupati, Walikota diseluruh IndonesiaGubernur, Bupati, Walikota diseluruh Indonesia

9.9. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 117 / MEN / PPK-PKK / III /2005 tanggal 3 No. SE. 117 / MEN / PPK-PKK / III /2005 tanggal 3 maret 2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh maret 2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat dan tempat-pusat perbelanjaan, gedung bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya yang ditujukan kepada Bapak tempat publik lainnya yang ditujukan kepada Bapak Bupati, Gubernur, Walikota diseluruh Indonesia Bupati, Gubernur, Walikota diseluruh Indonesia

10.10. Surat Edaran Menakertrans No. SE. 321 / MEN / PPK-Surat Edaran Menakertrans No. SE. 321 / MEN / PPK-PNK3 / X / 07 tanggal 22 oktober 2007 tentang PNK3 / X / 07 tanggal 22 oktober 2007 tentang peningkatan pembinaan dan pengawasan peningkatan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja pada keselamatan dan kesehatan tenaga kerja pada kegiatan konstruksi yang ditunjukan kepada Bapak kegiatan konstruksi yang ditunjukan kepada Bapak Gubernur, Bupati, Walikota diseluruh indonesia Gubernur, Bupati, Walikota diseluruh indonesia

11.11. Surat keputusan dirjen pembinaan pengawasan Surat keputusan dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. KEP. 20 / DJPPK / 2004 tanggal ketenagakerjaan No. KEP. 20 / DJPPK / 2004 tanggal 30 juni 2004 tentang Sertifikasi kompetensi 30 juni 2004 tentang Sertifikasi kompetensi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bidang konstruksi bangunankonstruksi bangunan

Page 5: Materi_presentasi Magelang

12.12. Surat keputusan dirjen pembinaan Surat keputusan dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. KEP. pengawasan ketenagakerjaan No. KEP. 31 / DJPPK /2005 tanggal 28 nopember 31 / DJPPK /2005 tanggal 28 nopember 2005 tentang sertifikasi kompetensi ahli 2005 tentang sertifikasi kompetensi ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bangunan tempat kerja bangunan tempat kerja

13.13. Pelaksanaan jasa konstruksi harus Pelaksanaan jasa konstruksi harus memiliki sertifikasi ahli keselamatan dan memiliki sertifikasi ahli keselamatan dan keaehatan kerja (K3) konstruksi dan untuk keaehatan kerja (K3) konstruksi dan untuk mendapatkan sertifikat tersebut harus mendapatkan sertifikat tersebut harus melalui proses pelatihan.melalui proses pelatihan.

Page 6: Materi_presentasi Magelang
Page 7: Materi_presentasi Magelang

A.A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA LATAR BELAKANG TIMBULNYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITINJAU DARI SEJARAH DITINJAU DARI SEJARAH PERKEMBANGANNYA.PERKEMBANGANNYA.

Page 8: Materi_presentasi Magelang

B.B. BEBERAPA HAL YANG BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI ADANYA MEMPENGARUHI ADANYA PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI SEKARANG INIINDUSTRI SEKARANG INI

Dengan dipergunakannya Mesin-Dengan dipergunakannya Mesin-mesin peralatan kerja, Instalasi-mesin peralatan kerja, Instalasi-instalasi, produk berbahaya dan instalasi, produk berbahaya dan lain yang serba pelik serta beraneka lain yang serba pelik serta beraneka ragam sumber bahayanya ditempat ragam sumber bahayanya ditempat kerja, hal ini dapat mempengaruhi kerja, hal ini dapat mempengaruhi atau mendorong akan terjadinya atau mendorong akan terjadinya proses kecelakaan kerja termasuk proses kecelakaan kerja termasuk penyakit kerja ditempat kerja.penyakit kerja ditempat kerja.

Page 9: Materi_presentasi Magelang

C.C. UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA YANG SEMPURNA TERKAIT DENGAN KERJA YANG SEMPURNA TERKAIT DENGAN SETIAP KASUS KECELAKAAN KERJA ATAU SETIAP KASUS KECELAKAAN KERJA ATAU SAKIT AKIBAT KERJA YAITU ADA FAKTOR-SAKIT AKIBAT KERJA YAITU ADA FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYAFAKTOR PENYEBABNYA::

Upaya yang dapat menghilangkan faktor Upaya yang dapat menghilangkan faktor penyebab tersebut secara preventif penyebab tersebut secara preventif sebelum dapat menentukan upaya sebelum dapat menentukan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, harus keselamatan dan kesehatan kerja, harus didahului dengan upaya untuk didahului dengan upaya untuk meramalkan dan memperhitungkan meramalkan dan memperhitungkan terjadinya faktor penyebab kecelakaan terjadinya faktor penyebab kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja, misalnya kerja atau sakit akibat kerja, misalnya dengan melaksanakan penyelidikan dengan melaksanakan penyelidikan kecelakaan kerja, statistik dan analisis kecelakaan kerja, statistik dan analisis kecelakaan kerja yang efektif sesuai kecelakaan kerja yang efektif sesuai dengan bentuk faktor penyebab yang dengan bentuk faktor penyebab yang bersangkutan.bersangkutan.

Page 10: Materi_presentasi Magelang

D.D. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TINJAU DARI SEGIKERJA DI TINJAU DARI SEGI

1). FILOSOFI1). FILOSOFIPemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, Pemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju rohani manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnyatenaga kerja pada khususnya

2). KEILMUAN2). KEILMUANSuatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang cara pencegahan dan yang mempelajari tentang cara pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja di tempat kerjapengendalian kecelakaan kerja di tempat kerja

3). PRAKTIS3). PRAKTISMerupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta begitu pula melakukan pekerjaan di tempat kerja serta begitu pula bagi oarang lain yang memasuki tempat kerja maupun bagi oarang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyaefisien dalam pemakaiannya

4). HUKUM4). HUKUMMerupakan himpunan ketentuan tentang pencegahan Merupakan himpunan ketentuan tentang pencegahan kecelakaan untuk melindungi tenaga kerja agar tetap kecelakaan untuk melindungi tenaga kerja agar tetap selamat dan sehatselamat dan sehat

Page 11: Materi_presentasi Magelang

E.E. BEBERAPA ISTILAH YANG SERING BEBERAPA ISTILAH YANG SERING DIPAKAI DALAM KESELAMATAN DAN DIPAKAI DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ANTARA LAIN:KESEHATAN KERJA ANTARA LAIN:

1.1. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan dikehendaki yang dapat menimbulkan kerugian harta benda dan atau korban kerugian harta benda dan atau korban manusia termasuk penyakit akibat kerja.manusia termasuk penyakit akibat kerja.

2.2. Aman atau selamat adalah bebas dari Aman atau selamat adalah bebas dari malapetaka (bebas dari bahaya)malapetaka (bebas dari bahaya)

3.3. Tindakan Bahaya adalah perbuatan yang Tindakan Bahaya adalah perbuatan yang menyimpang dari tatacara atau prosedur aman menyimpang dari tatacara atau prosedur aman

4.4. Kondisi berbahaya adalah keadaan lingkungan Kondisi berbahaya adalah keadaan lingkungan kerja yang memberikan kemungkinan kerja yang memberikan kemungkinan terjadinya kecelakaan.terjadinya kecelakaan.

5.5. Sehat adalah suatu kondisi seseorang yang Sehat adalah suatu kondisi seseorang yang terbebas dari penyakit terbebas dari penyakit

Page 12: Materi_presentasi Magelang

6.6. Penyakit akibat kerja adalah keadaan Penyakit akibat kerja adalah keadaan terganggunya kesehatan seseorang yang terganggunya kesehatan seseorang yang diakibatkan oleh pekerjaan atau diakibatkan oleh pekerjaan atau lingkunganlingkungan

7.7. Nilai Ambang Batas (NAS) adalah kadar Nilai Ambang Batas (NAS) adalah kadar tertinggi suatu zat dilingkungan kerja tertinggi suatu zat dilingkungan kerja yang tidak akan mengakibatkan gangguan yang tidak akan mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap pekerja terpapar terus kesehatan terhadap pekerja terpapar terus menerus selama 8 jam sehari dan 40 jam menerus selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. seminggu.

Page 13: Materi_presentasi Magelang

F.F. TUJUAN KESELAMATAN DAN TUJUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAKESEHATAN KERJA

1.1. Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu dalam yang berada ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehatkeadaan selamat dan sehat

2.2. Agar sumber-sumber produksi dapat Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.dipakai dan digunakan secara efisien.

3.3. Agar proses produksi dapat berjalan Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatansecara lancar tanpa hambatan

Page 14: Materi_presentasi Magelang

G.G. SASARAN KESELAMATAN DAN SASARAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ADALAHKESEHATAN KERJA ADALAH

1.1. Mencegah, mengurangi kecelakaan, Mencegah, mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan dan kebakaran.bahaya peledakan dan kebakaran.

2.2. Mencegah dan mengurangi timbulnya Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit akibat kerjapenyakit akibat kerja

3.3. Mengamankan material-material Mengamankan material-material bangunan, mesin/ pesawat dan lain-lain.bangunan, mesin/ pesawat dan lain-lain.

4.4. Mencegah pemborosan tenaga kerja dan Mencegah pemborosan tenaga kerja dan moralmoral

5.5. Meningkatkan produksi dan jaminan Meningkatkan produksi dan jaminan tempat kerja sehat dan amantempat kerja sehat dan aman

Page 15: Materi_presentasi Magelang

H.H. FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI/ FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI/ MENDORONG TERJADINYA PENYAKIT MENDORONG TERJADINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA ADALAH:AKIBAT KERJA ADALAH:

1.1. FAKTOR FISIK seperti kebisingan, suhu, FAKTOR FISIK seperti kebisingan, suhu, penerangan, dan lain-lain.penerangan, dan lain-lain.

2.2. FAKTOR BIOLOGIS dikarenakan bakteri.FAKTOR BIOLOGIS dikarenakan bakteri.

3.3. FAKTOR KIMIA seperti debu, gas, uap FAKTOR KIMIA seperti debu, gas, uap logam dan lain-lainlogam dan lain-lain

4.4. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ERGONOMIERGONOMI

5.5. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGISPSIKOLOGIS

Page 16: Materi_presentasi Magelang

I.I. SEBAB-SEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA SEBAB-SEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA INDUSTRI DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA INDUSTRI DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA BAGIAN YAITU KONDISI BAHAYA DAN BAGIAN YAITU KONDISI BAHAYA DAN PERBUATAN BERBAHAYAPERBUATAN BERBAHAYA

1.1. Kondisi berbahaya yang selalu bertalian dengan: Kondisi berbahaya yang selalu bertalian dengan:

a. Mesin-mesin peralatan kerja dan lain-laina. Mesin-mesin peralatan kerja dan lain-lain

b. lingkungan kerja b. lingkungan kerja

c. proses produksic. proses produksi

d. sifat pekerjaand. sifat pekerjaan

e. cara kerjae. cara kerja

2.2. Perbuatan berbahaya, yang dalam beberapa hal Perbuatan berbahaya, yang dalam beberapa hal dapat dilatar belakangi faktor-faktor:dapat dilatar belakangi faktor-faktor:

a. kurangnya pengetahuan dan keterampilana. kurangnya pengetahuan dan keterampilan

b. cacat tubuh yang tidak kentarab. cacat tubuh yang tidak kentara

c. keletihan dan kelesuhanc. keletihan dan kelesuhan

d. sikap dan tingkah laku yang tidak amand. sikap dan tingkah laku yang tidak aman

e. dan lain-laine. dan lain-lain

Page 17: Materi_presentasi Magelang

J.J. KERUGIAN-KERUGIAN YANG TIMBUL KERUGIAN-KERUGIAN YANG TIMBUL AKIBAT KECELAKAAN KERJA AKIBAT KECELAKAAN KERJA INDUSTRIINDUSTRI

A. Kerugian yang bersifat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung

1. kehancuran/kerusakan mesin peralatan kerja, pesawat dll.

2. biaya pengobatan dan perawatan 3. tunjangan kecelakaan kerja 4. menurunnya jumlah maupun mutu produksi 5. dan lain-lainB. Kerugian yang bersifat non ekonomi yaitu

berupa penderitaan pada umumnya dan si korban pada khususnya, baik itu merupakan kematian, luka/cedera berat maupun ringan termasuk penderitaan kehilangan keluarga korban apabila korban meninggal dunia atau cacat total.

Page 18: Materi_presentasi Magelang

K. Pencegahan K. Pencegahan kecelakaan kerjakecelakaan kerja

Adanya konsesus bahwa kecelakaan Adanya konsesus bahwa kecelakaan merupakan resiko yang melekat pada merupakan resiko yang melekat pada setiap usaha produksi adalah modal setiap usaha produksi adalah modal utama dari program pencegahanutama dari program pencegahan

Pencegahan kecelakaan pertama-tama Pencegahan kecelakaan pertama-tama haruslah diusahakan untuk mengenal haruslah diusahakan untuk mengenal dan menemukan sebab-sebabnya atau dan menemukan sebab-sebabnya atau sumber kecelakaan dan selanjutnya sumber kecelakaan dan selanjutnya mengamankan dan mengendalikan mengamankan dan mengendalikan sumber bahayasumber bahaya

Page 19: Materi_presentasi Magelang

L. Rentetan Kejadian L. Rentetan Kejadian KecelakaanKecelakaan

(Teori Domino)(Teori Domino)

Manajemen

Kurang Pengawas

an

Asal Mula

Sebab dasar

Sympton

Sebab Tak

Langsung

Kontak

Kecelakaan

Kerugian

Cidera kerusaka

n

Page 20: Materi_presentasi Magelang

M. LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT M. LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT DITEMPUH UNTUK MENANGGULANGI DITEMPUH UNTUK MENANGGULANGI KECELAKAAN KERJA INDUSTRI ADALAH KECELAKAAN KERJA INDUSTRI ADALAH DENGAN:DENGAN:

A.A. Peraturan PerundanganPeraturan Perundangan

B.B. StandarisasiStandarisasi

C.C. Inspeksi atau PengawasanInspeksi atau Pengawasan

D.D. Riset teknis, medis, psikologis dan Riset teknis, medis, psikologis dan statistikstatistik

E.E. Pendidikan dan PelatihanPendidikan dan Pelatihan

F.F. PersuasifPersuasif

G.G. AsuransiAsuransi

H.H. Penerapan-penerapan tersebut diatas Penerapan-penerapan tersebut diatas secara langsung ditempat kerjasecara langsung ditempat kerja

Page 21: Materi_presentasi Magelang

N. LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN N. LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA KHUSUS DI SEKTOR KECELAKAAN KERJA KHUSUS DI SEKTOR

KONSTRUKSI: KONSTRUKSI:1.1. Mengevaluasi dan menilai dokumen pekerjaan Mengevaluasi dan menilai dokumen pekerjaan

konstruksi bangunan;konstruksi bangunan;2.2. Mengevaluasi dan menganalisa sistem K3/ Mengevaluasi dan menganalisa sistem K3/

sefety plan;sefety plan;3.3. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3

pekerjaan persiapan konstruksi;pekerjaan persiapan konstruksi;4.4. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3

pekerjaan penggalian dan pembongkaran; pekerjaan penggalian dan pembongkaran; 5.5. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3

pondasi;pondasi;6.6. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3

struktur (baja, beton, kayu);struktur (baja, beton, kayu);7.7. Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan

K3 dalam pekerjaan mekanikal, elektrikal dan K3 dalam pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing(MEP);plumbing(MEP);

Page 22: Materi_presentasi Magelang

8.8. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3 perancah dan tangga;perancah dan tangga;

9.9. Memeriksa dan menguji persyaratan K3 Memeriksa dan menguji persyaratan K3 finishing dan arsitektur;finishing dan arsitektur;

10.10. Mengevaluasi dan menilai pekerjaan lain;Mengevaluasi dan menilai pekerjaan lain;11.11. Memeriksa dan menilai penerapan Memeriksa dan menilai penerapan

persyaratan lingkungan kerja dan house persyaratan lingkungan kerja dan house keeping serta APD pada pekerjaan keeping serta APD pada pekerjaan konstruksi;konstruksi;

12.12. Memeriksa dan menilai penerapan Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan kesehatan kerja pada persyaratan kesehatan kerja pada pekerjaan konstruksi;pekerjaan konstruksi;

13.13. Memeriksa dan mengevaluasi kecelakaan Memeriksa dan mengevaluasi kecelakaan kerja di pekerjaan konstruksi bangunan;kerja di pekerjaan konstruksi bangunan;

14.14. K3 merupakan budaya kerja;K3 merupakan budaya kerja;15.15. K3 harus ada komitmen dari semua pihak;K3 harus ada komitmen dari semua pihak;