materi syariah 1. standar perbuatan

Upload: hafshah-sumayyah

Post on 15-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Materi Syariah 1. Standar Perbuatan

TRANSCRIPT

  • OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.DMEMBANGUN BISNIS SYARIAH(BAGIAN KE-2)

  • SUKSES BISNIS ADA 4 PILAR:BISNIS1. ASAS BISNIS3. QIMAH BISNIS4. SUNNAH BISNIS2. AMAL BISNISPEMBUKAPENUNTUNPENDORONGPENENTU

  • 4 PILAR BISNIS:ASAS BISNIS: AQIDAH ISLAM SEBAGAI GHOYATUL-GHOYAH.AMALIYAH BISNIS: TERIKAT DENGAN HUKUM SYARIAT.QIMAH BISNIS: QIMAH MADIYAH (NILAI MATERI).SUNAH BISNIS: TERIKAT DENGAN SUNNATULLAH.

  • KETERIKATAN DENGAN HUKUM SYARIATBAGIAN IIMEMBANGUN AMAL BISNIS

  • STANDAR PERBUATAN MANUSIAMATERI SYARIAH 1

  • STANDAR PERBUATANMENGAPA MELAKUKAN?MENGAPA TIDAKMELAKUKAN?APA YANG MENDORONG?SUKABEBAS?TIDAKSUKA TERIKAT?APA YANG LEBIH BERPENGARUH?

  • PENGETAHUAN / PEMAHAMANBAIKBURUKDENGAN SUKARELADENGAN SUKARELAMELAKUKANMENINGGALKANDAMPAK PERBUATAN

  • DAMPAK PERBUATANKEBUTUHAN MANUSIADENGAN APA MANUSIA MENETAPKAN?APA YANG PASTI MEMBERI DAMPAK BAIK?JANGKA PENDEKJANGKA PANJANGJANGKA PANJANG SEKALI (AKHERAT)

  • STANDAR YANG UMUMNYA DIGUNAKAN MANUSIA:Pengamatan inderaNaluri atau perasaanPredikat perbuatan Pendapat orang banyak Adat-istiadatUndang-undang

  • Dengan kemampuan inderanya, manusia mampu memahami fakta yang dihadapinya.Manusia bisa membedakan: apel itu enak dimakan, dampaknya akan baik. Sedangkan batu itu tidak enak, dampaknya akan buruk dst.Pengetahuan itulah yang menjadi landasan bagi manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak.Apalagi kemampuan inderawi tersebut terus dibantu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Apakah dengan kemampuan memahami fakta saja manusia sudah cukup?Jawabnya: belum cukup!1. Pengamatan indera

  • Banyak perbuatan manusia yang faktanya tidak dapat diindera manusia.Misalnya: jujur, santun, pujian, keras, lembut, celaan dsb.Untuk menilainya manusia memerlukan naluri atau perasaan.Jujur itu baik, bohong itu jelek. Santun itu baik, kurang ajar tu jelek. Menolong itu baik, tidak peduli itu jelek. Lembut itu baik, keras itu jelek. Memuji itu baik, mencela itu jelek dsb.Manusia berpendapat, yang baik jika dilakukan akan berdampak baik, sebaliknya yang jelek akan berdampak buruk.Apakah dengan naluri/perasaan ini sudah cukup?Jawabnya: belum cukup! 2. Naluri atau Perasaan

  • Terkadang manusia suka memberi status perbuatan dengan pujian dan celaan, bukan karena pertimbangan 1 dan 2.Dengan aqalnya manusia suka memberi status perbuatan: membunuh itu tercela, menolong terpuji, mencuri tercela, memberi terpuji, perbuatan sex tercela, nikah terpuji, hemat terpuji, boros tercela, adil terpuji, dzalim tercela dst.Dengan adanya predikat tersebut manusia akan melakukan perbuatan yang terpuji dan meninggalkan yang tercela. Apakah sudah cukup?Jawabnya: belum cukup!3. Predikat perbuatan

  • Terkadang manusia berbuat bukan karena pertimbangan 1-3, tetapi semata-mata karena mengikuti pendapat orang banyak.Misalnya model pakaian, model rambut, gaya bicara, gaya berjalan dsb, harus mengikuti trend. Manusia berpendapat: jika mengikuti trend akan berdampak baik, sebaliknya akan berdampak buruk.Apakah sudah cukup?Jawabnya: belum cukup!4. Pendapat orang banyak

  • Terkadang manusia melakukan perbuatan bukan karena 1-4, tetapi semata-mata mengikuti adat-istiadat.Misalnya: menentukan hari pernikahan, pindah rumah, peringatan kematian dsb.Manusia berpendapat: jika mengikuti adat akan selamat, jika melanggar akan celaka.Apakah sudah cukup?Jawabnya: belum cukup!5. Adat istiadat

  • Terkadang manusia berbuat bukan karena 1-5, tetapi semata-mata karena mengikuti peraturan.Misalnya: membayar pajak, mengikuti aturan lalu lintas, memiliki KTP, memiliki ijin usaha dsb.Manusia berpendapat: jika mentaati peraturan akan baik, melanggarnya akan berakibat buruk.Apakah sudah cukup?Nampaknya sudah, jika belum silakan ditambah.6. Undang-undang

  • Pasti berdampak baik, dalam jangka pendek, jangka panjang maupun jangka panjang sekali?Apakah standar yang digunakan manusia itu akan memberi kepastian?

  • IKUTI SEGMENMATERI SYARIAH 2BAGAIMANA PENILAIAN TERHADAP STANDAR MANUSIA TERSEBUT?