materi sosialisasi sbk
TRANSCRIPT
Drs. Haryanto Kadi, MScKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN2010
Landasan Hukum Tujuan dan Landasan Konseptual
Penganggaran Standar Biaya dalam Penganggaran
Berbasis Kinerja Pengertian SBU dan SBK SBK dalam Penganggaran 2011 Fungsi & Manfaat SBK Hal-hal penting mengenai SBK Tata cara Penyusunan SBK Reposisi SBK 2010
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100 Tahun
2010 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011
Peraturan Direktur Jenderal Anggaran Nomor 02/AG/2010 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Standar Biaya Khusus
Pedoman bagi kementerian negara/lembaga untuk menyusun SBK dalam rangka menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah keluaran dari suatu kegiatan
Menjadi acuan bagi Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran dalam melakukan penelaahan usulan SBK
Tujuan
Landasan Konseptu
al
Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);
Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);
Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).
Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);
Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);
Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi Unit Kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).
a.
b.
c.
c.
b.
a.
Penganggaran Berbasis Kinerja
Indikator Kinerja
Standar Biaya
Evaluasi KinerjaDIP
ER
LUK
AN
SBU
SBK
Satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen masukan kegiatan , yang ditetapkan sebagai biaya masukan
Besaran biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah kegiatan yang merupakan akumulasi biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya keluaran
SBK
SBU
STANDAR BIAYA KHUSUS DALAM STANDAR BIAYA KHUSUS DALAM PENGANGGARAN 2011PENGANGGARAN 2011
• Merupakan pembentuk output.
• Strukturnya tergantung pada masing-masing unit kerja.
• Berada pada level eselon II/Satker
• Keluaran yang harus dicapai oleh eselon II/Satker.
• Capaian keberhasilannya diukur dengan indikator kinerja kegiatan.
• Berada pada level eselon II/Satker
• Nomenklatur yang merupakan refleksi tusi eselon II/Satker.
• Menghasilkan output.
• Berada pada level eselon I
• Nomenklatur yang merupakan refleksi tusi eselon I.
• Menghasilkan outcome.
SBK SBK
Program
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Keluaran Keluaran Keluaran
Komponen input
Komponen input
Komponen input
SBUNon SBU
SBK
Mempercepat penyusunan dan penelaahan RKAKL, khususnya untuk kegiatan kementerian negara/ lembaga yang keluarannya bersifat terus menerus;Menyederhanakan proses penyusunan RKAKL tahun berikutnya. Dengan ditetapkannya SBK, kementerian negara/lembaga tidak perl;u lagi melakukan proses penyusunan RKAKL dari awal, namun cukup dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan;Mempermudah pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas anggaran yang telah dialokasikan
Fungsi : Efisiensi dan efektifitas alokasi anggaran dalam pencapaian keluaran kegiatan
MA
NFA
AT
M
AN
FAA
T
SBK disusun pada tataran keluaran (output) kegiatan;
Kegiatan tersebut di atas adalah kegiatan yang telah ditetapkan dari hasil restrukturisasi program dan kegiatan;
SBK disusun untuk jenis keluaran (output) kegiatan
yang bersifat terus menerus dari tahun – ke tahun (on going), mempunyai komponen masukan , dan jenis keluaran maupun satuan ukur yang jelas.
SBK dapat disusun dengan 2 (dua) cara : Indeks Biaya Keluaran Total Biaya Keluaran
Lanjutan …..
INDEKS BIAYA KELUARAN
TOTAL BIAYA KELUARAN
Berupa Satuan biayaFleksibilitas komponen masukan/ tahapan Fleksibilitas volume keluaran
Besaran biaya sebuah keluaranStandarisasi komponen masukanStandarisasi volume keluaran
SBK sebagai Indeks Biaya Keluaran
Sebuah kegiatan mempunyai beberapa keluaran (output). Sebagai salah satu keluaran kegiatan adalah bea siswa ,
dengan volume sebanyak 2000 siswa. Besaran untuk keluaran Rp 1 miliar.
Biaya untuk keluaran tersebut di atas , merupakan gabungan dari biaya komponen masukan ( misalnya, workshop, penyusunan juklak, pengolahan data, verifikasi data, bantuan beasiswa).
Indeks biaya keluaran : Rp 500.000/siswa.
SBK sebagai Total Biaya Keluaran
Sebuah kegiatan mempunyai beberapa keluaran (output). Salah satu keluaran kegiatan tersebut biayanya dapat distandarkan menjadi SBK. Keluaran tersebut mempunyai beberapa sub keluaran dan setiap sub keluaran terdiri dari beberapa komponen masukan (input).
Kegiatan : Pengembangan Sistem Penganggaran
Keluaran(output) : 4 (empat) Peraturan Bidang Sistem Penganggaran
Sub Keluaran : 1 PMK SBU, 1 PMK SBK, 1 PMK Revisi, PMK Juknis RKAKL
Biaya Keluaran : Rp 1. 200.000.000 ( 4 PMK)
TATA CARA PENYUSUNAN
STANDAR BIAYA KHUSUS
A. A. Langkah-langkah Penyusunan SBKLangkah-langkah Penyusunan SBK
1. Mengidentifikasi /Menentukan keluaran (output) kegiatan yang biayanya akan diusulkan menjadi SBK . Keluaran (output) dimaksud adalah keluaran (output) dari kegiatan yang merupakan hasil restrukturisasi program dan kegiatan;
2. Menyusun KAK/TOR, sesuai format yang ditetapkan;
3. Membuat RAB sesuai format yang ditetapkan, dengan menerapkan satuan biaya mengacu SBU dan di luar SBU (bilamana tidak di atur di SBU gunakan SPTJM)
4. Menetapkan SBK sebagai Indeks atau Total Biaya Keluaran
5. Menandatangani usulan dan rekapitulasi usulan SBK sesuai format, untuk selanjutnya diajukan oleh kementerian negara/lembaga c.q. Kepala Biro Perencanaan atau pejabat lain yang berwenang kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dilengkapi dengan TOR, RAB, data pendukung lainnya serta backup data Aplikasi SBK ;
BB. Format. Format1. KAK/TOR
Merupakan dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan singkat mengenai keluaran kegiatan yang akan dilaksanakan/dicapai sesuai dengan tugas fungsi kementerian negara/lembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian serta biaya yang diperlukan.
2. RABMerupakan dokumen yang berisi tahapan pelaksanaan, rincian komponen masukan (input) dan biaya masing-masing komponen masukan (input) suatu keluaran kegiatan
3. Rekapitulasi Usulan SBK Merupakan daftar yang memuat usulan SBK pada
setiap kementerian negara/lembaga
4. Rekapitulasi Persetujuan SBKBerupa daftar yang memuat SBK yang telah disetujui pada setiap kementerian negara/lembaga.
5. Catatan PenelaahanMerupakan dokumen yang memuat hasil penelaahan SBK yang telah disepakati.
WAKTU PENGAJUAN SBK DAN INSTITUSI TERKAIT
Usulan SBK Tahun 2011 diajukan oleh kementerian negara/lembaga kepada Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Anggaran paling lambat minggu ke tiga bulan Mei 2010.
Penelaahan SBK direncanakan minggu ke empat bulan Mei 2010
PMK SBK ditetapkan pada minggu ke dua bulan Juni 2010
Institusi terkait : - Kementerian Keuangan c.q Ditjen Anggaran - Kementerian Negara/Lembaga terkait
Direktorat Anggaran I/II/III bersama kementerian negara/lembaga:
a. Mengunggah (upload) data usulan SBK ke server b. Meneliti dan menilai: - keluaran kegiatan - terus menerus - jenis dan satuan ukur - jelas - tahapan/komponen input - terkait keluaran, wajar - satuan biaya masukan - wajar, sesuai SBU c. Hasil penelaahan yang disepakati - catatan
penelaahan, tanda tangan eselon III
d. Rekapitulasi persetujuan SBK - ditandatangani Direktur Anggaran
e. Dokumen dikirim - Direktorat Sistem Penganggaran
SBK 2010 tersebut dapat ditetapkan kembali menjadi SBK 2011, dengan penyesuaian komponen masukan/input
SBK dapat diusulkan untuk digunakan sebagai komponen masukan/ tahapan dari SBK 2011
SBK 2010 berada pada tataran keluaran (output) dari suatu kegiatan hasil restrukturisasi
SBK 2010 tidak berada pada tataran keluaran suatu kegiatan hasil restrukturisasi
terima
kasih