materi sl ptt
DESCRIPTION
panduang tentang teknik pertanian yang perlu diketahui oleh penyuluh dan pentaniTRANSCRIPT
MATERI SL PTT PADIMATERI SL PTT TANAMAN PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
• APA ITU SL PTT ? Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu
• KATA-KATA KUNCI : Sekolah Lapang, Kelola, Tanaman dan
Terpadu
• PAKET TEKNOLOGI : BENIH UNGGUL , PENGOLAHAN
LAHAN, PERSEMAIAN, SISTEM TANAM, PENGAIRAN
BERSELANG, PEMUPUKAN DAN PENYIANGAN, POPTT serta
PANEN DAN PASCA PANEN
• PEMAHAMAN BUAT PETANI
- Jelaskan kalau selama ini banyak Tanah Sawah
Sakit ( kurang bahan organik, pupuk kimia tinggi dan pestisida
tinggi) maka jadikan Tanah Sawah Sehat. Di samping itu, yang
membuat tanah sehat adalah melakukan pengaturan pola
tanam. Bisa padi-padi-palawija atau padi-palawija-padi.
Banyak keuntungan yang didapat antara lain, memutus siklus
hama dan penyakit, mengistirahatkan tanah, bisa menambah
hara dalam tanah (bila ditanam leguminosa seperti kacang
tanah, kedelai, dll ) sebab akarnya dapat mengikat hara N), dll.
Tapi prakteknya, jarang petani yang menerapkan pola tanam ini.
- Jelaskan Cara Memperbaiki Pengolahan Lahan .
Bagaimana? Jerami/sekam dikembalikan lagi ke sawah, berikan
Bahan Organik ( pupuk kandang ) minimal 1-2 ton/ha supaya
tanah gembur, mudah dibelah, C organik tinggi di atas 3 %,
pertukaran oksigen lancar, dll. Berikan kesempatan tanah untuk
istirahat, jangan langsung selesai dibajak kemudian 1-3 hari
langsung ditanam.
- Jelaskan pula tanah sawah miskin unsur hayati maka
tambahkan unsur Mikro Organisme dan POC ( Pupuk Organik
Cair )seperti EM4, Organox, dll (menambah unsur hayati dan
membantu penyerapan hara)
- Jelaskan mengapa selama ini Bibit-Bibit Padi yang
dihasilkan kecil maka jadikan bibit yang tumbuh besar dan
sehat. Caranya : Pakai Benih Bermutu, Perbaikan Tempat
Pembibitan, Sistem Tanam yang sehat dan Melakukan
Pengairan Berselang.
- Jelaskan mengapa anakan padi sedikit, hama mudah
berkembang, produksi kurang maksimal. Maka rubah
sistem tanam yang acak-acakan dengan cara yang berbaris dan
teratur. Bisa pakai sistem tanam tandur jajar dan
Legowo. Jelaskan manfaat sistem tanam ini.
Lakukan Pengoyosan minimal 3x dalam 1 musim tanam. Sebab
dengan pengoyosan yang baik akan memutus akar. Dengan
putusnya akar maka akan menghasilkan anakan baru.
- Jelaskan PEMUPUKAN yang berimbang sebab pupuk
adalah makanan tanaman. Berikan informasi Jenis-Jenis Pupuk,
Dosis Pupuk, Aplikasi Pemupukan, dan Cara Menghitung NPK
ke dalam pupuk tunggal.
- Jelaskan metode POPTT ( Pengendalaian Organisme
Pengganggu Tanaman Terpadu). Berikan pemahaman bahwa
yang disebut pengendalian ada tahapannya : pra- serangan,
pasca serangan (pertama, pakai pestisida organik. Kedua, pakai
pestisida anorganik). Kenalkan apa itu musuh alami, jenis-jenis
musuh alami, dll.
Sebagai contoh untuk hama keong mas, perlu tahapan-tahapan
untuk mengendalikannya.
- Jelaskan panen dan pasca panen yang baik. Berikan pula
penjelasan cara panen yang tepat waktu, cara mengetahui
perkiraan hasil panen, cara merontokan hasil, cara
penyimpanan hasil dll
Sekarang, marilah kita bahas satu persatu, tetapi sebelum kita
bahas, sebaiknya kita memahami analisa usaha tani padi sawah.
Dengan memahami analisa usaha taninya maka kita
mendapatkan gambaran yang baik tentang laba rugi menanan
tanaman padi. Dilihat dari segi ekonomi, menanam tanaman
padi yang berorientasi pada pasar sangat menguntungkan.
Analisa usaha tani tanaman padi dapat baca disini, Analisa
Usaha Tanaman Padi.
1. BENIH UNGGUL
Klasifikasi Benih Unggul Di Indonesia. Secara
umum klasifikasi (pembagian) benih padi unggul di Indonesia
adalah 4 macam : Benih Penjenis ( Label Putih), Benih Dasar
( Label Kuning), Benih Pokok (Label Ungu) dan Benih Sebar
(Label Biru).
Buat perbandingan : Ada petani yang menggunakan benih
IR64 dalam 1 kotak sawah dapat hasil 12 karung GKG. Tetapi
sewaktu menggunakan Benih Unggul Terbaru Jenis Inpari 10
mendapatkan hasil ditempat yang sama sekitar 16 karung GKG.
Kenapa? sebab benih IR64 dikeluarkan sejaka tahun 1986
( sudah 26 tahun). Sedangkan Inpari 10 pada tahun 2009 (baru
3 tahun).
Artinya semakin petani menggunakan benih unggul terbaru
semakin baik sebab umur padi semakin pendek dan hasilnya
semakin banyak. Penggunaan benih terbaru pun bergunan
untuk memotong siklus hama dan penyakit padi.
Buat Ilustrasi : Cara hemat memakai benih. Petani A punya
sawah 2.000 m2, dia pakai benih 10 kg, sedang petani B luas
sawah 5000 m2 cukup pakai benih 10 kg.
Kenapa petani B dengan sawah luas 5.000 m2 , benih 10 kg
cukup untuk pembibitan ( 20 kg/ha). Sedangkan petani A
dengan luas 2.000 m2 sering memakai benih 10 kg ( 50 kg/ha).
Jelaskan dari keduanya mana yang efesien dan ekonomis? Bila
para petani bisa menghemat benih sampai 10-20 kg/ha maka
berapa banyak dana petani yang dapat dihemat.
Beda Benih dengan Bibit. Beri pemahaman kepada petani
apa beda benih dengan bibit? Setelah itu jelaskan ciri-ciri benih
unggul dan juga ciri-ciri bibit unggul.
Rekomendasi Benih/Ha . Untuk benih padi kebutuhan normal
atau rekomendasi adalah sekitar 25 kg/ha. Bila ada petani yang
memakai benih 25 kg/ha berarti sudah sesuai anjuran. Tapi, bila
di atas 25 kg/ha berarti para petani perlu dibimbing kembali.
Cara Menghitung Kebutuhan Benih. Untuk menghitung
kebutuhan benih padi per hektar ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut adalah jarak tanam,
berat 1000 butir, jumlah bibit/tancep. Setelah itu dikurangi daya
tumbuh dan hama yang biasa menyerang bibit padi. Silahkan
baca Cara menghitung Kebutuhan benih.
Cara Mendapatkan Benih. Untuk mendapatkan benih unggul
kembali petani diharapkan bisa melakukannya sendiri. Sebelum
panen, sebaiknya petani melakukan 2 kali panen. Panen
pertama adalah panen buat benih yang akan ditanam pada
musim berikutnya. Cari benih yang bagus dan jarak dari
pematang min 2 meter. Kebutuhannya disesuaikan dengan luas
lahan yang akan digarap. Baru setelah itu, petani panen
semuanya.
Dan yang lebih bagus adalah petani dapat melakukan
persilangan sendiri. Artinya petani dapat menjadi seorang
pemulia padi. Di beberapa daerah tertentu ada petani yang
sekaligus seorang pemulia tanaman. Hasil panen yang didapat
dari petani pemulia sungguh luar biasa. Dan juga kisah Pak
Warsiyah seorang pemulia padi.
Menguji Daya Tumbuh Padi. Untuk melakukan ini caranya
sangat sederhana. Ambil sekitar 100 butir padi. Rendam selama
24 jam. Tiriskan. Setelah itu taro di piring yang di atsnya ada
kertas tissu. Beri air sedikit dengan cara diperciki. Setelah 2-3
hari lihat dan hitung. Berapa % yang tumbuh. Bila dibawah 80
% berarti benih tsb daya tumbuhnya kurang baik. Benih yang
baik daya tumbuh di atas 90 %.
Perlakuan Benih. Untuk memperoleh benih yang baik dapat
dilakukan dengan merendam pada air larutan garam 2 – 3 %.
Bisa juga pake larutan ZA dengan perbandingan 20 gram
ZA/liter air. Tapi yang ada juga yang menggunakan garam,
setelah diberi garam dengan jumlah tertentu telur yang semula
berada di dasar air akan terangkat ke permukaan.
Benih yang digunakan hanya benih yang tenggelam dan yang
mengapung dibuang. Setelah diangkat benih perlu dibilas
dengan air agar garam yang menempel di benih dapat tercuci.
Benih yang baik untuk dijadikan bibit adalah benih yang
tenggelam dalam larutan tersebut. Diamkan beberapa saat,
kemudian tiriskan. Benih dicuci kembali sampai bersih.
Selanjutnya rendam selama 1 hari. Setelah itu tiriskan kembali,
benih tsb dimasukan ke dalam karung selama 1-2 hari ( sebagai
patokan : mulai keluar titik tumbuh gabah ). Bila demikian
benih siap untuk disebarkan.
Varietas Unggul Benih Padi. Berikan pemahaman tentang
Varietas Unggul Benih padi yang telah dikeluarkan Kementan.
Jelaskan manfaat benih unggul dalam hal produksi. Adapun VUB
tersebut adalah : IR64, Ciherang, Sintanur, Cibogo, Cileulis,
Fatmawati, Inpari 1-13, Inpara, Hipa, Situpatenggang, Inpari
14-20, dll.
Sedangkan dari Varietas Unggul Benih dari BATAN : Cilosari,
Diahsuci, Bestari, Inpari Sidenuk, Pandan Putri dll.
Selengkapnya bisa baca Jenis-jenis padi yang banyak ditanam di
Indonesia
2. PENGOLAHAN LAHAN ,
Jadikan Sawah Sehat. Salah satu faktor keberhasilan
menanam padi sawah adalah memperhatikan cara dan waktu
pengolahan padi sawah. Dengan cara ini akan membuat sawah
kita sehat.
Bila petani memperhatikan cara pengolahan lahan sawahnya
dengan sempurna, memberikan bahan organik, mengembalikan
jerami, sekam dll ke dalam sawah. Kemudian memberikan
kesempatan lahan sawahnya minimal 2 pekan untuk memproses
bahan organik, jerami, sekam dll secara alami. Maka sang
petani tsb telah menjadikan tanah sawahnya sehat.
Pengertian Pengolahan Lahan. Pengolahan Lahan adalah
proses membalik tanah dari lapisan bawah tanah ke permukaan
tanah agar terjadi proses pertukaran aliran udara, air bisa
meresap masuk dan sinar matahari masuk kedalamnya. Pada
saat yang sama, sisa-sisa jerami atau rumput pada lapisan atas
berada dibawah agar terjadi proses pembusukan.
Proses Pengolahan Lahan. Proses pengolahan pada padi
sawah ini biasanya diawali dengan mengalirkan air ke
dalamnya. Setelah beberapa hari tanah sawah dikeringkan.
Setelah itu, proses selanjutnya adalah tanah tersebut dibalik.
Proses pembalikan tanah itu bisa dengan banyak cara, salah
satunya adalah dengan hand traktor.
Bila menggunakan handtraktor, proses membalik tanah ini
bisanya seperti spiral, memutar dengan menyempit. Oleh sebab
itu biasanya, tanah padi sawah perlu dipacul kembali pada
bagian-bagian sudutnya atau pinggirnya.
Realitas di kalangan petani : baru selesai mengolah lahan
selama 1-2 hari , lahan sawahnya sudah ditanami. Silahkan
baca Pengolahan Lahan Padi Sawah
Ciri-ciri Sawah Sehat
- Kandungan C organik di atas 3 %. Apalagi bisa di atas 5 %.
- Banyak binatang-binatang kecil dan MO
- Banyak ikan, belut, anak katak, capung dll
- Kedalaman sawah sebetis orang dewasa atau min 25 cm
- dll
Fungsi jerami sangat penting, apalagi jerami mengandung
berbagai unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman. Dengan
mengetahui fungsi jerami ini maka akan bisa menambah hasil
panen dan menghemat pengeluaran pupuk.
Kembalikan Jerami Ke sawah. Selama ini, banyak di kalangan
petani yang membakar jerami padinya. Padahal dengan
mengembalikan jerami di sawah sama saja memberikan
“kehidupan” buat sawahnya.
3. LAHAN PEMBIBITAN selengkapnya bisa baca disini
Lahan Persemaian. Lahan pembibitan bisa juga disebut lahan
persemaian. Dengan lahan persemaian yang baik dan benar
maka akan dihasilkan bibit padi yang sehat dan besar.
Kemudian memperhatikan jumlah benih yang akan di sebar per
meter persegi. Maka bibit padi umur 15 hss akan diperoleh bibit
yang siap tanam.
Luas Lahan Persemaian. Berdasarkan rekomendasi yang
dianjurkan luas lahan persemaian adalah 4 % dari luas lahan
yang akan ditanam. Misalkan ada petani yang punya lahan 1 Ha
maka luas lahan perrsemaiannya sekitar 4 % dari 10.000 m2
adalah 400 m2. atau 1/25 bagian lahan yang akan kita garap.
Bila petani punya sawah 2.000 m2 maka butuh 80 m2 buat
lahan persemaiannya. Kenapa? Dengan cara ini akan hemat
benih dan bibit padi cepat tumbuh subur dan besar
Arah Tempat Pemsemaian. Diusahakan dalam membuat
petak persemaian melihat arah matahari. Dibuat sejalan dengan
terbit dan tenggelamnya matahari. Artinya menghadap arah
Timur dan Barat.
Perhatikan Lebar Petak Persemaian. Ini yang penting.
Indikasi keberhasilan petani sawah adalah melihat petak
persemaiannya. Bila petani menggunakan lebar petak
persemaian antara 1,2 – 1,5 m maka petani tsb sudah mengerti
cara buat petak persemaian.
Hindari, Jangan sampai ada petani yang membuat petak
persemaian seperti lapangan bola mini. Panjang bisa 10 m x
lebar 5-7 meter.
Berapa banyak Benih yang disebar. Untuk ukuran standar,
sebar benih sebanyak 1-1,5 genggaman insan (orang) dewasa
per meter persegi.
Pupuk Untuk Lahan Persemaian. Dengan lahan sekitar 400
m2/ha maka diperlukan Pupuk Kandang sebanyak 100-200 kg,
tambahkan sekam padi beberapa karung atau abu dari
pembakaran sekam. Berikan pupuk NPK sebanyak 10 g/m2.
Atau 4 kg/ 400 m2.
Umur Bibir Persemaian. Secara umum tanam bibit padi dalam
umur 15- 20 hss. Tapi pendapat saya, umur persemaian padi
disesuaikan dengan umur tanaman padi.Bila varietas padi umur
103 hari seperti Inpari 13 atau 102 hari seperti Inpari 19 maka
sebaiknya ditanam ketika bibit padi berumur di bawah 15 hss.
Bila umur padi berumur sekitar 108-116 hari seperti Inpari 10
dan varietas yg seumur maka bibit padi berumur di bawah 18
hss. Untuk Ciherang, yang berumur 115-125 hari sebaiknya
umur bibit ditanam di bawah 20 hss.
Prinsip Pindah Tanam : Pindah tanam tanaman padi sama
dengan prinsip wanita, semakin kawin muda semakin banyak
anak. Demikian pula bibit padi, ditanam di bawah umur 15 – 20
hss maka akan banyak jumlah anakannya.
Sebelum Pindah Tanam. Sebaiknya sebelum 2-3 hr sebelum
bibit pindah tanam disemprot insektisida alami atau insektisida
kimia ( spontan, regant, hipolag, culbix, dll). Hal ini untuk
menghindari adanya telur atau hama yang menempel pada
lahan persemaian.
4. SISTEM TANAM
Pengertian Sistem Tanam. Menurut saya, Sistem
Tanam adalah cara atau metode terbaik yang dilakukan petani
untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik bagi luasan
sawahnya. Silahkan baca Sistem tanam sebagai Sarana Hasil
Panen.
Macam-Macam Sistem. Sistem tanam yang dilakukan petani
beragam. Namun dari sistem tanam yang baik adalah :
1. Tandur Jajar. Secara umum bila petani mau melakukan sistem
ini dengan rapi dan tanaman berbaris sudah bagus. Hasilnya
pun akan baik. Asalkan jarak tanam agak lebar. Saya
menyaksikan banyak petani yang memakai sistem tandur jajar
denga hasil yang terbaik.
2. Sistem Tanam Legowo. Setelah itu kenalkan sistem tanam
legowo. Kemukakan hasil yang didapat dari sistem tanam
legowo dengan tandur jajar. Sistem tanam legowo ada 2 pilihan,
pakai sisipan atau tanpa sisipan. Biarkan petani mencobanya,
supaya petani melihat hasilnya.
Manfaat Sistem Tanam Yang Baik. Dengan sistem tanam
yang baik, keuntungan buat petani adalah mempermudah
pemupukan, pengoyosan, penyemprotan, panen dll. Akan hemat
dalam hal waktu. Apalagi pengoyosan, dengan alat oyos akan
menghemat waktu dan tenaga juga biaya.
Sistem Tanam Legowo.
Secara umum, sistem tanam legowo boleh disebut sebagai
sistem tanam yang memberikan hasil terbaik. Adapun
keuntungan sistem tanam legowo adalah sbb :
1. Memperbanyak tanaman pinggir, dengan banyak tanaman
pinggir maka jumlah anakkan padi banyak sehingga produksi
padinya akan maksimal
2. Sinar matahari bisa langsung masuk ke bagian bawah
tanaman terutama bagi tanaman pinggir. Semakin banyak sinar
matahari yang mengenai daun, maka proses fotosintesis akan
semakin maksimal sehingga tanaman menjadi subur
3. Mengurangi kemungkinan serangan hama. Hama tikus paling
tak suka daerah yang agak terbuka.,
4 Pada lahan yang agak terbuka, kelembaban akan berkurang,
sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
5. Mempermudah dalam penyiangan, dengan cara ini akan
menghemat 50 % tenaga kerja
6. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 4: 1,
populasi tanaman akan bertambah sekitar 20 %. Bertambahnya
populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan
produksi gabah.
7. Akan mempermudah pelaksanaan pemupukan dan
penyemprotan hama dan penyakit. dll
Sistem Tanam Indikator Keberhasilan Pertanian.
Bila di suatu hamparan sawah terlihat sistem tanam yang
berbaris dan teratur. Maka daerah tersebut telah berhasil dan
bagus teknologi pertaniannya. Dapat dilihat secara kasat mata
indikasi keberhasilan pertanian padi sawah.
Untuk memahami sistem tanam yang baik maka silahkan
baca Sistem Tanam Legowo danSejarah Padi Sistem Legowo.
5. PENGAIRAN BERSELANG
Padi bukan tanaman air tapi tanaman butuh akan air. Dengan
kaidah ini maka tak selamanya tanaman padi selalu tergenang.
Ada saatnya tanaman padi tak butuh genangan air. Oleh sebab
itu perlu adanya tehnik pengairan berselang.
Mengapa ada saatnya tak perlu tergenang? karena bukan
tanaman air maka akar padi juga butuh oksigen di dalamnya.
Begitu juga dengan mikroorganisme tertentu dan binatang-
binatang tertentu seperti cacing. Dengan tehnik pengairan
berselang ini akan dapat menyuburkan tanaman padi.
Cara melakukan pengairan serselang :
1. Pergiliran air berselang fase tanam sampai anakan maksimal
(50 hari setelah tanam)
anjurannya adalah 4 hari basah 3 hari kering
2. fase pembentukan malai sampai pengisian biji (50-85 hari
setelah tanam)
petakan sawah digenangi terus cuma kadar air sekedarnya
3. Sekitar 10 – 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan
Untuk memahami lebih jelas tentang pengairan
berselang silahkan baca disini
6. PEMUPUKAN BERIMBANG
Mengapa Tanaman Butuh Pupuk ?
Tanaman adalah mahkluk hidup yang membutuhkan makanan.
Makanan untuk tanaman berupa hara makro ( N P dan K ) dan
mikro ( Ca, Mg, S, dll ). Hara makro dan mikro tsb disebut
pupuk. Dengan pupuk inilah tanaman tumbuh berkembang.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang pemupukan
selengakpnya Aplikasi dan Dosis Pemupukan Tanaman
PAdi dan Kapan Tanaman Padi Dipupuk .
Ilustrasi Pemupukan Pada Petani
- Ada petani A ,dia cuma pake urea sekali saja pada umur 7 hst.
- Ada petani B, dia pakai NPK saja. Itupun cuma sekali
tanaman.
- Ada petani C, dia pakai pupuk sesuai dosis yang dianjurkan
pemerintah.
Jelaskan hasil yang diperoleh. Misalkan petani A dapat 6 karung
dalam 1 kotak sawah, petani B dapat 8 karung dalam kotak yang
sama. Sedangkan petani C dapat 10 karung. Terangkan
manfaat menggunakan pupuk berimbang.
Perumpamaan pupuk
Tanaman tumbuh seperti seperti anak kecil. Anak kecil butuh
makan untuk tumbuh berkembang. Anak kecil makan butuh
nasi, sayur dan lauk.
Tanaman pun demikian, bagi tanaman pupuk Urea adalah Nasi,
pupuk TSP adalah sayur dan pupuk KCL adalah lauk Pauk. Oleh
sebab itu, tanaman perlu dipupuk dengan seimbang. Jangan
sampai anak kecil dikasih nasi aja. Jangan sampai tanaman
dikasih pupuk urea aja.
Jenis-Jenis Pupuk
Secara umum, pupuk dapat di bagi ke dalam 2 kelompok :
1. Pupuk Organik.
Yang dapat dikelompokan dalam pupuk organik adalah pupuk
kandang, kompos dari tanaman, kotoran hewan/manusia, sisa-
sisa makanam, dll. Dari pupuk organik ini dapat dibuat POC
( pupuk organik cair ). Bahkan dari urine kita pun dapat dibuat
POC.
2. Pupuk Anorganik / pupuk kimia
Pupuk Pabrik/kimia dibedakan kedalam 2 jenis :
- Pupuk Tunggal : pupuk buatan yang mengandung 1 unsur
hara makro. Seperti Urea, untuk mengenal pupuk urea baca
disini dan ZA,TSP untuk mengenal pupuk TSP baca disini, KCL
- Pupuk Majemuk : pupuk buatan yang mengandung minimal 2
unsur makro atau lebih ( NPK Kujang, Ponska, pelangi, dll)
Sebagai pupuk buatan, kita diharapkan dapat mengenal
karakteristik pupuk buatan tsb sehingga dapat mengetahui
manfaat penggunaannya.
Kandungan Pupuk Buatan
Pupuk Tunggal seperti urea ( 46 % hara N ) dan ZA ( 21 % hara
N dan 24 % sulfur ), SP-18 (Super Phosphate -18) ( 18 %
P2O5 ), SP-36 (Super Phosphate -36) ( 36 % P2O5 ) atau TS-36 (
36 % P2O5 ) dan TSP (Triple Super Phosphate) ( 46 % P2O5 )
serta KCL ( 60 % K2O)
Pupuk Majemuk. Pupuk majemuk banyak macamnya, akan
tetapi ada beberapa yang paling banyak digunakan petani
seperti NPK Kujang 30 6 8, NPK Ponska 15 15 15 dan NPK
pelangi 20 10 10.
Menghitung Kandungan Pupuk NPK Majemuk ke dalam
Pupuk Tunggal
Dalam 100 kg NPK Kujang 30 6 8terdapat 65,22 kg Urea,
16,67 kg Sp36 dan 13,33 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1
karung NPK kujang terdapat 32,6 kg Urea, 8,33 kg SP36 dan
6,66 kg KCL.
Dalam 100 kg NPK Ponska 15 15 15 terdapat 32,6 kg Urea,
41 kg Sp36 dan 25 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1
karung NPK Ponska terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan
12,5 kg KCL.
Dalam 100 kg NPK Pelangi 20 10 10 terdapat 43,47 kg Urea,
27,78 kg Sp36 dan 16,67 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1
karung NPK Pelangi terdapat 21,73kg Urea, 13,89 kg SP36
dan 8,33 kg KCL.
Berapa Dosis Pupuk Untuk Tanaman Padi/Ha ?
Dalam kesempatan ini, ada 3 dosis yang bisa dijadikan
rekomendasi, Untuk lebih jelasnya silahkan Dosis dan Aplikasi
Pupuk Untuk Tanaman Padi.
Dosis 1, 250 kg urea, 100 kg TSP (sebanding dng 128 SP-
36/TS-36) , 75 kg KCL, dan jangan lupa pakai 1.000 kg
Pupuk Organik,
Aplikasi :
Pupuk dasar : 50 kg TSP + 40 kg KCL dan 50 kg urea
Pupuk Susulan (PS) 1 : 50 kg TSP kg + 35 kg KCL + 100 kg
Urea,
PS2 : 100 kg urea
Dosis 2, 150 kg NPK ponska +300 kg NPK kujang
Aplikasi : Pupuk dasar : 150 kg Kujang
PS1 : 150 kg NPK ponska,
PS 2 : 150 kg Kujang
Dosis 3, 300 kg ponska + 150 kg urea (sebanding dng 100
kg urea dan 110 kg ZA)
Aplikasi : Pupuk dasar : 150 kg ponska + 1000 kg PO
Pupuk Susulan (PS) 1 : NPK ponska 150 kg + 50 kg Urea,
PS2 : 100 kg urea
Atau untuk 1000 meter
Dosis 1, 25 kg urea, 10 kg TSP , 7,5 kg KCL, 100 kg PO,
Pupuk dasar : 5 kg TSP + 4 kg KCL dan 5 kg urea
Pupuk Susulan (PS) 1 : 5 kg TSP kg + 3,5 kg KCL + 10 kg Urea,
PS2 : 10 kg urea
Dosis 2, 30 kg ponska, 15 kg urea, 100 kg PO,
Pupuk dasar : 15 kg ponska + 100 kg PO
Pupuk Susulan (PS) 1 : NPK ponska 15 kg + 5 kg Urea,
PS2 : 10 kg urea
Dosis 3, 30 kg NPK kujang, 15 kg NPK ponska, 100 kg PO,
Pupuk dasar : 15 kg Kujang + 100 kg PO
PS1 : 15 kg NPK ponska,
PS 2 : 15 kg Kujang
Bila Tak Ada Pupuk Urea
Permasalahan yang dihadapi oleh petani : nga ada pupuk urea
nga mau pupuk. Ada petani yang begitu fanatik dengan pupuk
ini.
Solusi ?
1. berikan penjelasan ada pupuk pengganti urea seperti pupuk
ZA.Dan jg katakan kpdnya bahwa tanaman tak hanya butuh urea
tapi jg pupuk SP dan KCL.
2. Jelaskan kalau didalam pupuk NPK ada kandungan pupuk
ureanya.
Pemupukan Berbanding Lurus dengan Hasil Panen.
Bila petani melakukan pemupukan berimbang, maka sebagian
besar saya jumpai merkea mendapatkan hasil yang tinggi.
Demikian pula dengan hasil rendemen beras yang tinggi.
Dengan demikian petani memperoleh pendapatan yang baik.
PENYIANGAN atau PENGOYOSAN
Pengertiannya
Secara umum menurut kebanyakan petani yang disebut
pengoyosan/penyiangan pada tanaman padi adalah
membersihkan gulma atau tanaman lain yang mengganggu
pertumbuhkan tanaman yang akan kita panen hasilnya.
Fungsi Utama Penyiangan
Menurut saya fungsi utama penyoyosan : memutus akar padi.
Dengan putusnya akar maka akan muncul anakkan padi yang
baru. Jadi fungsi utamanya bisa disebut memperbanyak anakkan
padi.
Kalau begitu, makin sering dilakukan pengoyosan maka makin
banyak anakkan yang diperoleh. Disamping juga dapat
membersihkan tanaman padi dari gulma. Dengan demikian min
2 atau 3 tanaman padi dioyos. Selengkapnya dapat
dibacaPengoyosan/Penyiangan Tanaman Padi
7. POPTT
Arti Kata POPTT? . POPTT singkatan dari Pengelolaan
Organisme Pengganggu Tanaman Terpadu. Jadi dalam
menghadapi serangan OPT dilakukan dengan cara terpadu.
Kata Kunci : Kelola, Organisme (hidup), Pengganggu, Tanaman
dan Terpadu
Apa itu OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman )
Secara umum OPT dapat dikelompokan dalam 2 bagian : Hama
dan Penyakit. Jelaskan beda antara hama dan Penyakit.
Kasus-Kasus Di Lapangan
Selama jadi PPL, kita punya beberapa kasus di lapangan
mengenai POPT ini. Jelaskan kasus-kasus tersebut dengan
lengkap. Sebagai gambaran saya berikan ilustrasi :
- Ada Petani A keracuan Furadan, hal ini disebabkan pak A
menyemprot hama kungkang cuma tak langsung mati. Karena
kesal, maka dia memakai Furadan. Furadan tsb direndam selam
2 pekan. Kemudian dia semprotkan. Dan akhirnya petani A
keracunan,
- PPL beserta petani B melihat ada tanaman padi yang terkena
penggerek batang. Ada tanaman padi yang pertumbuhannya
kurang bagus. Diambil anakkan padi yang daunnya menggulung
kaya sedotan.
Batang tanaman tsb dibuka dan terlihat ada ulat penggerek, dan
dipelajari nama hama padi tsb. Bila menyerang di masa
vegetatif disebut sundep. Bila penyerangan pada masa generatif
disebut beluk. Berikan penjelasan insektisida apa yang cocok
untuk penggerek batang.
- Ada petani C, dia melakukan penyemprotan dengan
insektisida 2-3 hari sebelum pindah bibit dengan insektisida.
Hal ini dilakukan supaya terhindar dari hama tanaman padi
- .Ada petani D yang bingung cara mengatasi keong mas.
Dengan bijak sang PPL memberikan cara mengendalikan hama
koeng mas. Dst dst
Jenis-Jenis OPT
Secara umum, hama dan penyakit utama tanaman padi adalah
sbb :
Hama : Penggerek batang, Wereng, Walang Sangit, Tikus,
Burung, dll
Penyakit : Hawar Daun Bakteri (HDB), Blas /blast (Pyicularia
grisea), Busuk batang , dll
Mengendalikan OPT
Dalam mengendalikan OPT ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan, dan tindakan terakhir adalah melakukan pencegahan
dengan pestisida kimia.
- Mengenal Musuh Alami
Dengan mengetahui musuh alami maka petani akan sadar
pentingnya keberadaan mereka. Musuh alami adalah sahabat
petani. Seperti : Katak, capung, tomcat, dll.
Membuat Perangkap Hama
Bila ada hama yang bisa dikendalikan dengan perangkap
sederhana maka gunakan tindakan tsb. Saya sering
mengajarkan cara membuat perangkap hama walang sangit dari
botol minuman bekas 1500 ml.
Kapan penerapannya : untuk walang sangit, biasanya mereka
akan berkembang biak 2 pekan sebelum malai padi keluar.
Maka buat dan pasanglah perangkap tsb dimana walang sangit
akan tiba.
Atau bisa juga perangkap yang lain sesuai dengan kondisi
lapangan yang terjadi,,,
Gunakan Pestisida Alami
Ada baiknya petani menggunakan tanaman tertentu untuk
melakukan pengendalain hama dan penyakit. Selain murah,
penggunaan pestisida ini aman dan ramah lingkungan. Dan
yang penting : musuh alami tak mati.
Cara membuat pestisida alami dapat kita cari di google.
Gunakan Pestisida / Insetisida Berspektrum Terbatas
Melakukan penyemprotan pestisida adalah langkah terakhir.
Atau bila hama dan penyakit sudah di atas ambang ekonomi.
Penggunaan pestisida/insektisida pun harus melihat daya
spektrumnya. Hindari bahan aktif yang bisa membunuh banyak
musih alami. Untuk penggerek batang bisa gunakan insektisida
sistemik dibandingkan yang kontak dan lambung.
Di samping itu, para PPL juga bisa mengetahui berbagai kode
dan arti yang terdapat pestisida. Dan apa arti racun kontak,
sistemik dan lambung. Sebab masalah utama bagi petani adalah
masalah hama dan penyakit. Jadi minimal sbg PLL
mengetahuinya.
8. PANEN DAN PASCA PANEN
Pengertian Panen dan Kapan Gabah Dipanen?
Panen adalah memetik hasil yang telah kita tanam. Untuk
menentukan kapan panen adalah sekitar 30-35 hari setelah
keluar malai. Atau sekitar 90 % gabah telah menguning, bagian
bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau. Untuk kadar
air sekitar 21-26 % dll
Panen pun disesuaikan dengan umur tanaman padi disamping
keadaan iklim. Bila musim kemarau biasanya umur padi lebih
cepat dibandingkan musim penghujan.
Sebagai contoh : IR64 (110-20 hss, 5-6 ton gkg), Ciherang (116-
125 hss, 5-8,5ton/ha GKG), , inpari 13 (103 hss, 8ton), Inpari 10
(108-116 hss, 5-7 ton gkg), dll
Panen Awal Untuk Benih Selanjutnya
Bagi petani yang mengerti pentingnya benih unggul maka
biasanya mereka akan melakukan panen 2 kali. Panen Awal dan
Panen Susulan.
Panen awal, Lakukan panen awal untuk kita jadikan benih
selanjutnya. Caranya :
- Cari malai bernas yang jauhnya sekitar 2 meteran dari
pematang sawah. Malai dari tanaman yang rata tingginya.
- Tentukan jumlah benih yang akan petani pakai. Misalkan
petani punya lahan 5.000 m2 maka kebutuhan benihnya sekitar
12,5 kg. Karena masih GKP maka panen sekitar 20 kiloan saja.
- Usahakan hasil panen yang dijadikan benih jangan dirontokan
dengan cara dibanting. Melainkan dengan cara diilis atau
diinjak-injak atau dengan cara dirontokan. Sebab dengan
dibanting bisa menimbulkan kepatahan pada gabah.
Panen Susulan
Untuk Panen susulan, bisa dilakukan bila panen untuk benih
dilakukan.
Cara Panen
Untuk cara panen ini, banyak cara yang bisa petani lakukan.
Tetapi yang terbaik adalah kelompok tani mempunyai mesin
perontok padi. Jadi para anggotanya bisa menggunakannya.
Keuntungan dengan cara ini adalah menghindari banyaknya
butir gabah yang jatuh dan hilang.
Kadar Air Dalam Panen
Biasanya habis panen dinyatakan adalam GKP ( Ganah Kering
Panen ) . Biasanya kadar air dalam GKP sekitar 22-25 %.
Setelah dilakukan penjemurankadar air menjadi 14-15 %. Dan
dalam kondisi gabah seperti ini dinamakan GKG ( Gabah Kering
Giling ).
Menghitung Perkiraan Hasil Panen
Untuk menghitung perkiraan hasil panen yang didapat maka
kita dapat menggunakan model ubinan. Ubinan ini adalah
perkiraan sementara, alangkah baiknya bila nanti para petani
mencocokkan dengan hasil realitanya.
Selama ini, menurut saja terjadi ketidaktepatan / kesalahan kita
dalam melakukan ubinan. Kita lebih suka memakai cara 2,5 x
2,5 m atau mudahnya hasil ubinan tinggal dikali 1.600. Padahal
kenyataannya tak seperti itu.
Untuk mengetahui model ubinan, dapat dibaca atau dipelajari
disini, untuk sistem tanan tandur jajar Model Ubinan Padi Yang
Tepat . Dan untuk sistem legowo adalah Ubinan Sistem
Legowo .
Tapi secara umum tehnik ubinan adalah sbb :
1. Melakukan ubinan disesuaikan dengan sistem tanamnya.
Sebab cara ubinan sistem tanam tandur jajar berbeda dengan
sistem legowo.
2. Bila kita mengetahui jumlah rumpun/ha, jmlh anakan, jumlah
butir/malai, berat 1000 butir maka akan dapat diketahui hasil
perkiraan hasil panennya.
Sekian.
Demikianlah materi SL PTT ini saya tulis dan jelaskan. Semoga
saja tulisan ini dapat memberikan pencerahan dan pembelajaran
bagi saya dan teman-teman PPL terutama kepada THL dalam
mengajarkan SL PTT kepada petani.
Semoga dengan pengetahuan yang kita peroleh ini dapat
menambah wawasan dan ilmu pertanian kita sehingga dapat
kita share (bagikan dan jelaskan) kepada petani di daerah kita
masing-masing.
Dengan demikian, kita sebagai PPL THL telah berkontribusi
untuk memajukan pertanian di Indonesia. Dan semoga saja, ilmu
budidaya padi melalui penyuluhan kita sbg PPL THL dapat
menjadi ladang amal kita di dunia ini. Amin
LikeBe the first to like this.
3 Responses to MATERI SL PTT PADI
1. tin-tin says:
29 September 2011 at 11:09 pm
makasih tausiyahnya mas
Reply
2. rukun makmur ds musir lor rejoso nganjuk jatim says:
18 May 2012 at 12:35 pm
terima kasih pak untuk ulasan nya semoga bisa bermanmaat
untuk petani maju indonesia
Reply
3. Armeina Yukanita (@AYukanita) says:
13 August 2012 at 10:45 pm
terimakasih…infonya sangat membantu
Reply
POLA TANAM PADI SAWAH DAN IP 400Posted on 13 April 2012
POLA TANAM : TARGET PADI DAN KEDELAI BISA
TERCAPAI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Melihat harga gabah yang sedang membaik, para petani yang
baru saja panen langsung tancap gas. Apalagi kalau bukan
menanam padi kembali. Kejadian seperti ini dapat kita saksikan
di berbagai daerah, termasuk di daerah tempat saya bertugas.
Apalagi, pemerintah seakan dikejar “target besar” surplus beras
10 juta ton sampai tahun 2014. Sehingga cerita di atas sesuai
dengan skenario penanaman padi sawah menjadi IP 300 bahkan
IP 400 yang ingin digalakkan pemerintah.
Tapi ada beberapa daerah di Indonesia yang petaninya santai
saja. Santai di sini bukan berarti tak giat bekerja. Santai disini
berarti mereka tak ikut-ikutan menanam padi kembali. Sebab
mereka punya pola tanam yang jelas : Padi Padi Palawija
(kedelai).
Saya ambil contoh, ada petani di Daerah Banyumas, sebut saja
namanya Sutono. Sutono adalah petani yang pernah mengecap
bangku pendidikan. Sewaktu MT1, dia menanam padi. Varietas
yang digunakan adalah padi logowa. Umur padi logowa adalah
sekitar 115 hari. Alhamdulillah, selesai panen dia dapat 11,2
ton/ha riil GKP.
Kemudian petani ini di MT2, menanam padi varietas Inpari 4.
Sekali lagi, petani ini bersyukur sebab hasil panennya dapat
sekitar 7,5 ton/ha riil GKP. Dia memilih menanam varietas ini
sebab akan mengejar tanam kedelai.
Selesai MT2, dia punya target menanam palawija, dalam hal ini
adalah kedelai. Varietas kedelai yang ditanam adalah grobogan
atau gepak kuning. Untuk tahun kemarin dia pakai varietas
gepak kuning. Alhamdulillah, dia panen sekitar 2,5 ton. Harga
kedelai saat itu, di tingkat petani sekitar 6.000-6500 per kilo.
Dari tahun ke tahun, pola tanan yang dia kembangkan adalah
seperti itu, padi padi palawija. Salah satu alasannya adalah
tanaman kedelai sangat efektif untuk memutus siklus hidup
hama dan penyakit tanaman padi.
Apalagi menanam kedelai amat menguntungkan. Mengapa?
sebab tanpa olah tanah. Bekas tanaman-tanaman padi MT2
dijadikan lubang tanam. Caranya cukup dilugal, kemudian
dimasukan benih kedelai.
Bertani kedelaipun tanpa pupuk dan pestisida, tanaman kedelai
tumbuh subur sebab unsur hara di dalam tanah bekas MT2
masih subur. Jadi bisa dibilang, ini adalah kedelai organik.
Cuma petani petani ini, menggunkan POC dari urine. Ya, cukup
beberapa kali tanaman kedelai disemprot dengan POC buatan
sendiri.
Coba kita hitung berapa petani Sutono dapat dalam 1 tahun?
dari hasil padi MT1 sebanyak 11,2 ton. Dari MT2 dapat 7,5 ton.
Total padi 18,7 ton. Plus kedelai 2,5 ton.
Coba bandingkan dengan hasil penelitian yang ingin agar
tercapai IP 400. Supaya di dapatkan hasil dari IP 400 itu hasil
sebesar 28 ton/ha/tahun. Baca disini.
Ringkasnya seperti ini, karena 2025 penduduk indonesia 300
juta maka butuh banyak beras. Dari mana? salah satunya pake
IP 400. Untuk MT1 dilaksanakan pada minggu ke 3 Desember
2009, dan dipanen pada minggu ke 2 Maret 2010. Sedangkan
pertanaman MT.II dipanen pada akhir Juni 2010. Pertanaman
MT. III terlaksana pada minggu ke 3 Juli 2010 dan panen pada
minggu pertama November 201 0. Sedangkan pertanaman ke IV
dilaksanakan pada minggu ke dua bulan November 2010, dan
diperkirakan akan panen pada akhir Januari 2011.
Hasilnya sbb : Pada MT.I hasil tertinggi sebesar 5.857 kg/ha
didapatkan pada lahan sawah Sutiyo, dan hasil tertinggi pada
MT.II sebesar 6.150 kg/ha didapatkan dengan varietas GH.OM.
2395 (Inpari 12), dengan perlakuan pemupukan A (pemberian
100% N-P-K berdasarkan hasil analisis tanah dengan PUTS) juga
didapatkan pada lahan sawah Sutiyo. Sedangkan pad a MT.III
hasil tertinggi sebesar 5. 900 kg/ha didapatkan dengan
perlakuan pemupukan D (pemberian pupuk N-P-K (50%-100%-
50% berdasarkan PUTS) + 2 t/ha Pukan pada MT.II dan dengan
takaran pupuk yang sama + 2 t/ha kompos jerami pada MT.III.
Sampai dengan MT.III, total hasil gabah kering panen (GKP)
tertinggi yang telah didapatkan adalah sebanyak 17.907 kg/ha
atau 17,9 ton/ha untuk 3 kali tanam (3 MT). Ingat, ini adalah
hasil tertinggi dari setiap di 3 MT.
Coba bandingkan !!!
Petani dengan pola tanam padi padi palawija dapat 18,7
ton/ha/tahun + kedelai lokal 2,5 ton.
Penelitian dengan IP 400, tapi dari pekan ke-3 Desember –
November ( IP 300 ) dapat 17,9 ton/ha/tahun.
Bila pemerintah ingin swasembada pangan, mengapa tidak
dikejar pola tanam yg efektif dan efesien. Selain mengejar
target padi, ditempat atau areal yang sama dapat meningkatkan
komoditas kedelai.
Sekali mendayung, produksi padi bagus. Produksi kedelai
mantap. Apa yang kurang wahai, para pengambil kebijakan?
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
CIRI-CIRI BENIH ATAU BIBIT BERMUTUPosted on 11 December 2011
CIRI-CIRI BENIH UNGGUL
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Ketika ada petani ditanya mengenai benih unggul maka salah
satu jawabannya adalah “tumbuhnya bagus”. Apakah itu betul ?
Sebelum saya menjawabnya, harus kita bedakan dulu arti benih
unggul dan bibit unggul. Saya akan jelaskan beda benih dan
bibit.
Padi disebut benih bila masih dalam bentuk gabah, sedangkan
bibit adalah gabah yang telah tumbuh, bisa di areal persemaian
atau di tempat lainnya seperti di tanam di besek, di ember dll
Jadi untuk Benih Unggul di sini, kita melihat dari segi
gabahnya. Jadi Ciri-ciri benih bermutu adalah pertama, benih
tersebut diketahui varietasnya dan bersertifikat atau berlabel.
Kedua, tingkat kemurniannya mencapai 98%. Ketiga, Daya
tumbuhnya di atas 90%. Keempat, bernas dan seragam. Kelima,
Potensi hasilnya tinggi. Keenam, sehat artinya bebas dari infeksi
jamur dan bersih dari hama . dll
Sehingga apabila benih bermutu tsb ditanam akan tumbuh dan
menghasilkan bibit-bibit unggul dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
• Pertumbuhan bebit seragam.
• Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
• Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan
menghijau
• Tahan hama dan penyaakit
• Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan
petani.
• dll
Dengan pemahaman ini, maka dapat kita bedakan istilah benih
unggul dan bibit unggul. Semoga,,,
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
SISTEM TANAM SEBAGAI SARANA HASIL PANENPosted on 31 May 2012
PAKAI SISTEM TANAM YANG MEMBERI HASIL TINGGI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Ada petani A, dia sudah lama menerapkan sistem tanam tandur
jajar. Sebelum tanam, petani A ini mencaplak sawahnya. Jarak
tanam yang dipakai adalah 27 x 27 cm. Hasil panen yang
didapat pun sudah tergolong baik.
Beberapa tahun kemudian, PPL datang memberikan
penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam
legowo. Legowo pun dengan sisipan. Singkat cerita, musim
tanam berikutnya petani A ini tak menggunakan sistem legowo.
Hitung punya hitung, hasil panen sebelum legowo lebih baik.
Dan petani A ini kurang sreg dengan sistem legowo apalagi yang
pake sisipan.
Pertanyaannya : “apakah petani A ini salah bila tak pakai sistem
legowo?”
Ada juga petani B, beberapa musim tanam yang lalu Petani B
menggunakan sistem tanam “semau-mau tangan tukang tandur
(asal-asalan) ” alias sistem “tanam ceker ayam”.
Beberapa musim sebelumnya, PPL datang memberikan
penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam
legowo. Yang diarahkan PPL adalah Legowo pun dengan sisipan.
Tapi petani B tak pakai sisipan. Singkat cerita, musim tanam
berikutnya petani B selalu pakai sistem legowo. Hitung punya
hitung, hasil panen setelah pakai sistem legowo lebih baik.
Petani B ini begitu bangga bisa menerapkan sistem legowo.
Bahkan petani B ini menawarkan petani lain menggunakan
sistem legowo ini.
Pertanyaannya : ” apakah petani B ini sudah benar bila memakai
sistem legowo ?
Ada juga petani C, beberapa musim tanam yang lalu Petani C
menggunakan sistem tanam “semau-mau tangan tukang tandur”
alias sistem “tanam ceker ayam”.
Beberapa musim sebelumnya, PPL datang memberikan
penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam
legowo. Tapi petani C tak pakai sisipan.
Singkat cerita, musim tanam berikutnya petani C tak pakai
sistem legowo. Kembali lagi ke sistem tanam ”semau-mau
tangan tukang tandur”. Walau hitung punya hitung, hasil panen
setelah sistem legowo lebih baik. Tapi petani C ini tak
menerapkan sistem tanam yang sudah membuat panennya
meningkat. Aneh ya?
Pertanyaannya : ” apakah petani C salah bila memakai sistem
legowo ?
Dari ketiga kejadian yang dialami oleh para petani tersebut
manakah yang disebut petani terbaik?
Mungkin jawaban terbanyak dari pembaca : “pasti B lah”
Jawaban saya : ” pasti bukan C lah”
Artinya petani A dan petani B sama-sama baik. Kok gitu?
Menurut saya,” sistem tanam adalah sarana yang bisa
menghantarkan petani kepada hasil panen terbaik (terbanyak)”
Bila petani A dengan tandur jajar hasilnya lebih banyak dari
legowo maka itu adalah pilihannya. Pilihan untuk mendapatkan
hasil terbaik.
Demikian pula, bila petani B mendapatkan hasil terbaik dari
sistem legowo maka itu adalah pilihannya. Pilihan untuk
mendapatkan hasil terbaik.
Kalau ada pertanyaan : “kalo petani C dengan sistem tanam
“semau-mau tangan tukang tandur” mendapatkan hasil terbaik.
Bukankah itu pilihannya?”
Jawaban saya : “Mau tau?”
“Apa dong ?”
” yang tanya seperti itu pasti bukan petani”
” kok gitu?”
” ya harus begitu” heee
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
This entry was posted in SISTEM TANAM. Bookmark the permalink.
← HABIS MAKAN HINDARI 7 KEGIATAN INI
PUPUK PADI DENGAN URINE MANUSIA →
2 Responses to SISTEM TANAM SEBAGAI SARANA HASIL PANEN
1. suli says:
1 June 2012 at 7:20 pm
ha ha ha…..Pak Ihsan bisa improvisasi juga. ha ha ha
ya ya….betul betul betul…..semakin saya mendekati percaya Pak
Ihsan menjiwai JIWA petani.
syukurlah…senang saya, ada perbandingan seperti itu,
setidaknya bagi petani yang masih beranggapan bahwa banyak
rumpun banyak hasilnya. lebih sistem ceker ayam…..harus
sudah di tinggalkan sebetulnya.
Reply
o NURMANIHSAN says:
1 June 2012 at 11:15 pm
Begitulah yg terjadi di lapangan Mas
Para PPL sepertinya begitu senang bila sistem legowo
diterapkan. Mereka berpendapat dng legowo hasil akan tinggi.
Padahal kan tidak slalu.
Bisa jd ada petani yg hasilnya bisa tinggi dng tandur jajar.
Sy pernah telp Pak Ito, dipakai sistem tandur jajar dengan jarak
35 x 35 cm. Dan hasil malainya kan luar biasa.
Reply
ANALISA USAHA TANI PADI SAWAHPosted on 29 August 2011
ANALISA EKONOMI USAHA TANI PADI SAWAH
Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP DEPTAN BANTEN )
Bila kita ingin memulai bertanam padi maka alangkah baiknya
bila seseorang itu dapat melihat analisa usaha taninya. Bahkan
akan lebih baik lagi bila orang tersebut yang membuat sendiri
analisa usaha taninya.
Adapun rincian ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH adalah
sbb :
Modal
1. Kebutuhan benih 20 kg @ 6.000 = 120.000
2. pupuk kandang 1000 kg @ 1.000 = 1.000.000
3. sekam padi 20 karung @ 2.000 = 40.000
4. pupuk NPK kujang 5 karung @ 120.000 = 600.000
5. pupuk NPK Ponska 3 karung @ 120.000 = 360.000
6. pestisida / insektisida = 150.000
———– +
2.270.000
Biaya Operasional
1. Pengolahan lahan 30 HOKp @ 35.000 atau borongan =
1.050.000
2. Pencabutan bibit + penanaman 20 HOKw @ 25.000 =
500.000
3. Penyiangan + pemupukan ke-1 6 HOK @ 35.000 = 210.000
4. Penyiangan + pemupukan ke-2 6 HOK @ 35.000 = 210.000
5. Penyemprotan 4 HOK @ 35.000 = 140.000
6. Panen dan pasca panen 12 HOK @ 35.000 = 420.000
7. Biaya pengeringan 8 HOK @ 35.000 = 280.000
———– +
2.810.000
Pengeluaran = Modal + biaya operasional
= 2.270.000 + 2.810.000
= 5.080.000
Pendapatan
Hasil Panen misalkan 7 ton GKP per hektar. Setelah dikeringkan
susut 18 %, maka hasilnya 5,74 ton GKG per hektar.
Harga 1 kg GKG adalah 3.500
Maka hasil yang diperoleh adalah 5.740 kg x 3.500 =
20.090.000
Keuntungan
= HPendapatan – Biaya Pengeluaran
= 20.090.000 – 5.080.000
= 15.010.000
Bila dalam 1 musim tanam adalah 4 bulan, berarti dalam 1 bulan
keuntungannya
= 15.010.000 : 4
= 3.752.5000
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
This entry was posted in ABOUT TANAMAN PADI. Bookmark the permalink.
← MENCARI HASIL PANEN PADI YANG TINGGI
MENGHITUNG PRODUKSI PADI →
One Response to ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH
1. omyosa says:
15 September 2011 at 4:10 pm
MARI..
“KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA”. .
“BERTANI DENGAN SISTEM GABUNGAN SRI DIPADUKAN
DENGAN PENGGUNAAN EFFECTIVE MICROORGANISME 16
PLUS (EM16+), PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA),
AGEN HAYATI PENGENDALI HAMA TANAH/TANAMAN (GLIO
dan BVR), DENGAN POLA TANAM JAJAR GOROWO”
Prakiraan biaya pupuk untuk bertani sistem gabungan
SRI, PO, EM16+, dan pola tanam jajar gorowo pada luas lahan 1
hektar, adalah:
- Kompos 2 ton = 2000kg X Rp. 700,- (untuk menghemat biaya,
kompos bisa dibuat sendiri) = Rp. 1.400.000,-
- Kapur Dolomit 500 kg X Rp. 1000,- = Rp. 500.000,-
- Agen hayati pengendali hama tanah GLIO NASA
30pact@100gram X Rp. 25.000,- = Rp. 750.000,-
- Pupuk Ajaib SO 13 liter X Rp. 125.000,- = Rp. 1.625.000,-
- Pupuk Organik Padat Power NASA 2 kg X Rp. 200.000,- = Rp.
400.000,-
- Agen hayati pengendali hama tanaman BVR NASA
40pact@100gram X Rp. 25.000,- = Rp. 1.000.000,-
Total = Rp. 5.675.000,-
Prakiraan hasil yang akan diperoleh bertani sistem gabungan
SRI, PO, EM16+, dan pola tanam jajar gorowo pada luas lahan 1
hektar, adalah:
- Lahan 1 hektar dapat ditanam 112.800 rumpun X 100 gram
GKP/rumpun = 11.280 kg GKP X 60% = 6.768 kg BERAS X Rp
5.000,- (harga beras organik sejenis IR-64 di pasar swalayan Rp.
10.900,-/kg) = Rp. 33.840.000,-
Total laba bruto 1 periode tanam 3 bulan (belum dikurangi biaya
kerja dan sewa lahan) = Rp. 28.165.000,-
Biaya kerja, sewalahan dan lain-lain terdiri dari :
- Sewa lahan 1 hektar 1 tahun X Rp.6.000.000,-/3 (3 periode
tanam masih bisa nego) = Rp. 2.000.000,-
- Biaya kerja borongan dengan traktor 1 hektar (masih bisa
nego) = Rp. 1.250.000,-
- Upah kerja/jaga 3 orang X 3 bulan X Rp. 900.000,- (jumlah
pekerja tetap bisa dikurangi) = Rp. 8.100.000,-
- Uang makan 3 orang X 90 hari X Rp. 15.000,- (jumlah pekerja
tetap bisa dikurangi) = Rp. 4.050.000,-
- Biaya panen 1 paket (masihbisa dihemat lagi) = Rp.
1.865.000,-
= Rp. 18.165.000,-
Total laba netto 1 periode tanam 3 bulan (sudah dikurangi biaya
kerja dan sewa lahan) = Rp. 10.000.000,-
- Investasi/3 bulan = Rp. 5.675.000,- + Rp. 18.165.000,- = Rp.
23.840.000,-
- Laba netto/3 bulan = Rp. 10.000.000,-
- % laba netto/bulan = (10.000.000 : 23.840.000) X 100% : 3
bulan = (41,95% : 3) = 13,98% *)
Catatan : *) Prosentase laba netto masih bisa ditingkatkan bila
dilakukan beberapa penghematan.
Selamat mencoba dan terimakasih,
[email protected]; 02137878827
KLASIFIKASI BENIH PADIPosted on 13 August 2011
KLASIFIKASI BENIH atau BIBIT PADA TANAMAN PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN DI BANTEN )
Saya, beberapa rekan THL dan pengurus poktan yang didaftar
pernah ke Balai Besar Padi di Sukamandi, Subang. Di sana, kami
melihat dan menyaksikan secara langsung proses penanaman
padi yang sangat luas.
Sambil naik mobil yang disediakan gratis oleh Balai Besar, saya
keliling melihat beragamnya varietas padi. Ada banyak tanda,
tulisan dan varietas padi yang saya perhatikan. Dengan seksama
saya perhatikan dan saya amati, mungkin ini adalah satu satu
cara untuk mendapatkan jenis-jenis benih padi.
Sewaktu pulang, para ketua poktan mendapatkan benih Inpari-
10 dari BB Sukamandi. Benih itu berlabel Biru. Apakah artinya
ini?
Secara umum, pembagian jenis benih pada tanaman padi ada 4
jenis. Ini bisa kita sebut dengan Klasifikasi Benih Padi, antara
lain :
1. Benih Penjenis (Breeder Seed). Benih varietas unggul
yang dihasilkan atau diciptakan oleh para pemulia tanaman.
Jumlah Benih Penjenis (BP) masih sangat murni dengan jumlah
terbatas. Sehingga BP ini secara langsung mendapatkan
perawatan serta pengawasan dari para pemulia. BP ini
berlabel PUTIH. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata
kunci, Jenis Pertama Putih.
2. Benih Dasar (Foundation Seed). Benih Dasar ini merupakan
F-1 dari BP. Benih Dasar ini masih mendapatkan perlakuan
sedemikian rupa sehingga kemurnian sifat – sifat genetiknya
tetap tinggi. Pengawasan penanaman dan pertanamanBD masih
dilakukan langsung oleh para pemulia dan ahli perbenihan. BD
ini berlabel KUNING. Supaya mudah diingat maka kita pakai
kata kunci, Dasar 2 Kuning.
3. Benih Pokok (Stock Seed). Benih Pokok ini merupakan F-1
dari BD . BD ini diperbanyak dengan sebaik-baiknya supaya
dapat dijaga tingkat kemurnian genetiknya. Benih Pokok ini
berlabel UNGU. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata
kunci, Pokoknya Ungu ke-3.
4. Benih Berlabel (Extension Seed). Benih ini merupakan F-1
dari BPk (Benih Pokok). atau kadang terjadi BB ini perbanyakan
langsung dari Benih Dasar. Biasanya BB inilah yang disebarkan
kepada konsumen atau dibagikan pada para petani dalam
rangka mensosialisasikan suatu benih bermutu. BB ini berlabel
BIRU. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata kunci, Label
Biru.
Dengan mengetahui klasifikasi ini, maka benih yang didapat
para poktan itu adalah Benih Sebar. Benih Sebar inilah yang
akan ditanam petani untuk dijadikan benih lagi beberapa
musim.
BENIH PADI DARI MASA KE MASAPosted on 18 February 2012
BENIH PADI DARI WAKTU KE WAKTU
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Sekitar tahun 1943, keluarlah SK benih bermutu yang
bernama Bengawan. Umur padi bengawan ini sekitar 155-160
hari, umurnya di atas 5 bulan. Untuk tingginya, tanaman ini
berkisar 145-165 cm. Potensi hasil belum diketahui pasti.
Untuk tahun 1960an, varietas yang dihasilkan salah satunya
adalah PB5. Dilepas pemerintah pada tahun 1967. Umur padi ini
berkisar antara 135-145 hari. Sedangkan mengenai tingginya
100-130 cm. Untuk hasil produksinya sekitar 4,5-5,5 ton/ha gkg.
Tahun 1978, salah satu benih bermutu yang keluar adalah
Berantas. Umur varietas ini 125-130 hari dengan tinggi 105-110
cm. Varietas ini mempunyai potensi hasil 4,0 – 4,5 ton / ha
gabah kering.
Sekitar tahun 1980an, tepatnya sekitar tahun 1986, keluarlah
varietas unggul padi yang terkenal sampai sekarang yaitu IR64.
Umur tanaman ini lebih genjah dari varietas-varietas
sebelumnya, yaitu sekitar 121 hari. Tinggi tanamannya cuma
101 cm. Rata-rata dan potensi hasilnya sekitar 5-6 ton/ha gkg.
Pada awal tahun 2000 ini, varietas yang terkenal dikeluarkan
adalah varietas ciherang. Varietas ini begitu dikenal petani,
sampai suatu masa ada sekitar 47 % petani kita menggunakan
varietas ini. Umur varietas ini 116-125 hari dengan tinggi
tanaman 107 cm. Untuk potensi hasilnya juga makin meningkat
yaitu sekitar 5-8,5 ton/ha gkg.
Sekitar tahun 2008, muncullah benih padi dengan nama
Inpari. Benih unggul Inpari ini sejak 2008 sampai tahun 2011
sudah ada 20 varietas, dari Inpari 1-20. Dengan keunggulan
yang lebih baik dari varietas sebelumnya.
Dilihat dari keluarnya benih unggul padi dari masa ke masa,
terlihat dari umur padi yang tadinya mencapai 155-160 hari bisa
mencapai 100 hari. Demikian pula dengan tinggi tanaman, di
tahun 1940an ada tanaman yang tingginya 145-165 dengan ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang tinggi tanaman ini bisa
mencapai rata-rata 100 cm. Bahkan untuk inpari 1 tingginya
mencapai 93 cm.
Untuk umur tanaman dan tinggi tanaman semakin berkurang,
tapi untuk hasil kebalikannya. Hasil panen dari tahun ke tahun
harus semakin meningkat.
Ada sebuah pertanyaan, apakah 10 tahun kedepan ada benih
unggul yang berumur 90 hari dengan potensi hasil mencapai 12
ton/ha gkg? bisa saja. Waktulah yang akan menyingkapnya.
Referensi : BB padi
MENGHITUNG KEBUTUHAN BENIH PADI PER HEKTARPosted on 27 July 2011
MENGHITUNG KEBUTUHAN BIBIT atau BENIH PER
HEKTAR
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN BANTEN )
Bagi para petani, menghitung benih seharusnya merupakan
suatu kebutuhan. Sebab dari benih inilah, proses usaha tani
mereka dimulai. Untuk memudahkan perhitungan, sebetulnya
pemerintah telah membuat anjuran atau rekomendasi bahwa
untuk 1 ha diperlukan sekitar 25 kg benih.
Atas dasar inilah, saya akan menguraikan atau menjelaskan
mengapa angka 25 kg jadi patokan.
Bila kita tanya kepada petani, ” pak, jarak tanam yang biasa
bapak tanan atau yang dilakukan di daerah ini, biasanya
berapa?”
” kalo di sini sih, 25 x 25 cm, pak mantri. tapi ada juga yang
tanam 20 x 22 cm”
” oh gitu ya, bla-bla….”
Dari dialog singkat itu, dapat kita jadikan patokan untuk
menghitung kebutuhan benih tersebut.
Dalam 1 ha itu artinya luasan 10.000 m2. Atau untuk mudahnya
1 ha itu 100 m x 100 m
100 m = 10,000 cm
Bila jarak tanam 25 x 25 cm, jumlah tancep/rumpun dalam 1
ha =
= 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm =
= 400 x 400 = 160.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada
3 x 160.000 = 480.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram.
Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka
27/ 1000 x 480.000 = 12.960 g atau 12,96 kg atau kita bulatkan
jadi 13 kg
Kok sedikit? bukannya rekomendasinya 25 kg?, itu baru
perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10
% yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh.
Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita
perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka.
Jadi total yang hilang 2,5 + 3,5 kg = 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 25 x 25 cm
dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (13 + 6) kg = 6 kg
Sekarang kita bahas bila jarak tanam 22 x 22 cm,
Jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
= 10.000 cm/20cm x 10.000 cm/33cm
= 500 x 454 = 227.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada
3 x 227.000 = 681.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram.
Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka
27/ 1000 x 681.000 = 18.387 g atau 18,4 kg
Jumlah benih lebih banyak. itu baru perhitungan jumlah bibit
(benih) yang ada di sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10
% yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh.
Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita
perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Total
yang hilang 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 22 x 22 cm
dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (18,4 + 6) kg = 0,6 kg ( jarak tanam ini yang
mendekati rekomendasi dari kementan )
Semoga bermanfaat. Amin
PENGOLAHAN LAHAN PADI SAWAHPosted on 24 September 2011
PENGOLAHAN LAHAN PADI SAWAH
Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP di BANTEN )
Hari ini, ada 3 petak sawah sedang diolah oleh kuli traktor.
Sawah itu milik Pak Sarjan. Luas lahan 3 petak sawah sekitar
6000 m2. Lahan sawah itu sedang dibajak dengan hand traktor.
Di sudut sawahnya ada bibit padi yang sudah berumur 18 hari.
Kalau tidak cepat dibajak, bisa jadi bibit padi yang sudah
disebar itu akan ditanam lebih dari 20 hari.
Tak berapa lama, 2 insan THL datang menemui pak Sarjan. Pak
sarjan segera menghampiri mereka.
“ ohh pak mantri,”
“ sedang apa, pak sarjan?” salah seorang thl yang bernama
dedih bertanya. Sedangkan temannya yang satu lagi bernama
Pak Ruhli, dia melihat bibit padi di pojok sawah
“ ini pak mantri, lagi olah lahan. Soal bibit dah 18 hari. Kalo
telat dikit bisa-bisa ditanamnya lewat 20 hari nih”
“ memang seperti ini tiap tahun keadaannya, pak sarjan”
“ sebagaian besar memang seperti ini, kebut dibajaknya. Paling
lusa besok baru bisa ditanam”
“ kalau menurut bapak, proses seperti ni sudah betul apa
belum?”
“ abis mau bagaimana lagi pak mantri, traktor cuma satu”
“ karena cuma 1 trakktor, makanya bisa disiasati pak”
“ caranya bagaimana pak mantri?”
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang pengolahan
tanah padi sawah. Yang dimaksud Pengolahan Lahan adalah
proses membalik tanah dari lapisan bawah tanah ke permukaan
tanah agar terjadi proses pertukaran aliran udara, air bisa
meresap masuk dan sinar matahari masuk kedalamnya. Pada
saat yang sama, sisa-sisa jerami atau rumput pada lapisan atas
berada dibawah agar terjadi proses pembusukan.
Proses pengolahan pada padi sawah ini biasanya diawali dengan
mengalirkan air ke dalamnya. Setelah beberapa hari tanah
sawah dikeringkan. Setelah itu, proses selanjutnya adalah tanah
tersebut dibalik. Proses pembalikan tanah itu bisa dengan
banyak cara, salah satunya adalah dengan hand traktor.
Bila menggunakan handtraktor, proses membalik tanah ini
bisanya seperti spiral, memutar dengan menyempit. Oleh sebab
itu biasanya, tanah padi sawah perlu dipacul kembali pada
bagian-bagian sudutnya atau pinggirnya.
Setelah proses in selesai, sebaiknya ditambahkan pupuk
kandang. Kebutuhan pupuk kandang minimal 1-2 ton pe hektar.
Lebih baik lagi diberikan jerami padi yang telah dikompos. Atau
bisa juga dimasukan sekam padi hasil atau gabah. Semakin
banyak semakin baik.
Selanjutnya tanah kembali diratakan, agar proses percampuran
lapisan tanah dan bahan organik atau sekam ini dapat terurai
dengan baik. Biarkamlah proses ini berlangsung selama 15-20
hari. Jadi setelah bibit berumur < 20 hst, lahan sawah juga
sudah siap ditanami. Boleh dibilang lahan sawah tersebut
sudah sehat.
Setelah 15-20 hari setelah proses percampuran tersebut, lahan
sawah yang telah di balik dan dicampurkan (baca digemburkan)
diproses kembali. Proses itu dinamakan pelumpuran lahan.
Bila benih yang kita hasilkan sudah sehat, maka akan
bertambah subur bila tanah sawah yang kita akan tanami bibit-
bibit tersebut juga tanah sehat.
PENGOLAHAN LAHAN TEMPAT PERSEMAIAN
Selama menunggu proses penguraian lahan sawah selesai,
sebaiknya kita membuat tempat persemaian. Rekomendasi
tempat persemaian yang baik adalah 4-5 % dari luas lahan yang
akan kita tanam. Kalau kita mempunyai lahan 1 hektar maka
tempat perseamaian yang akan kita buat minimal 400 – 500 m2.
Bila petani punya lahan ½ ha maka diperlukan sekitar 200-
250m2.
Untuk tempat pembibitan ini, harus kita perhatikan.
Pertama, lihat arah matahari. Arah temapat pembibitan ini
harus menghadap timur dan barat. Mengapa? Jawabannya,
supaya sinar matahari maksimal merata sampai ke semua
tanaman, terutama pada bagian bawah tanaman.
Kedua, Jangan terhalang pohon lain.
Ketiga, Lebar tempat pembibitan. Sesuai rekomendasi, bila kita
beli benih kemasan (label biru) biasanya ada petunjuk teknis
pembibitan. Lebar tempat pembibitan tersebut 1,1-1,2 meter.
Dan tak boleh lebih dari 1,5 m. Sedangkan buat panjangnya
disesuiakan dangan panjang sawah si petani. Untuk mudahnya,
tempat pembibitan yang baik sama seperti kita menanam pohon
bayam/kacang tanah dll. Ada jarak yang lowong.
Keempat, berikan juga pupuk kandang atau bahan organik yang
sudah jadi untuk tempat pembibitan ini. Ukurannya bisa 50-100
kg per 400 m2.
Kelima, berikan pupuk npk kujang//ponska sebanyak 1 sendok
maka per 1 m2. Kalau 1 sendok ukurannya adalah 15 g maka
untuk 400 meter adalah 6000 g atau 6 kg. Pupuk organic dan
pupuk NPK bisa dicampurkan dan disebar merata pada
permukaan tempat pembibitan. Setelah itu permukaan lahan
yang akan ditanami diratakan.
Keenam, benih siap ditaburkan ke tempat persemaian.
Ketujuh, Taburkan/sebarkan 1-2 genggam benih yang ada di
tangan kita untuk setiap 1 meter persegi.
Kedelapan, tanamlah bibit-bibit tersebut dibawah 20 hst, sebab
makin muda bibit ditanam maka semakin banyak anakannya.
NILAI EKONOMIS JERAMI PADIPosted on 27 March 2012
JERAMI PADI MENGURANGI PUPUK BUATAN
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Pada musim tanam kali ini, saya dibuat takjub oleh seorang
petani sederhana. Petani yang bagitu konsisten dalam
mengelola sawahnya. Tiap hari pasti dia ke sawah, mengamati
perkembangan tanaman padi dari waktu ke waktu. Bentuk
cintanya pada tanaman padinya membuat hasil panen padi
Inpari 10 nya begitu memikat hati. Saya hitung anakkan hasil
panennya dalam satu petak melalui random sebanyak 12
tanaman, rata-rata 20-22 anakkan. Bahkan di satu petak yang
lain, saya hitung di bagian pinggirnya, rata-rata anakkan dengan
7 sampel di atas 30. Padahal sawahnya, sawah tadah hujan !!!
Mengapa saya takjub? dia tak melakukan penyemprotan
pestisida/insektisida sama sekali. Dia hanya membutuhka
ratusan bahkan lebih katak dan anak katak, capung, laba-laba
dan predator lainya untuk menyeimbangkan habitat sawahnya.
Kemudian, dia juga tak terlalu banyak menggunakan pupuk
buatan.
APa yang diperbuatnya? memberikan kotoran sapi dan
mengembalikan jerami padinya ke sawah. Untuk jerami padi,
petani ini memasukan ke sawah dalam jumlah banyak. Ternyata,
di sinilah letak jawaban : JERAMI PADI.
Dalam satu penelitian yang
dilakukan oleh Sugiyatna dan teman2, dinyatakan bahwa bila
padi sawah menghasilkan jerami dengan bobot kering 5-7 ton
maka di dalamnya terdapat kandungan hara N sekitar 49
kilogram. Untuk hara P2O5 sekitar 16 kg. Dan untuk K2O
sekitar 145 kg. ( Sumber Sinar Tani )
Coba kita hitung kandungan hara tsb dalam bentuk pupuk yang
ada di pasaran. Setelah saya hitung ternyata :
Hara N sebesar 49 kg setara dengan 106,5 kg UREA atau
233,3 pupuk ZA
Hara P2O5 sebesar 16 kg setara dengan 44,44 kg SP-36/TS-
36 atau 88,88 SP-18
Hara K2O sebesar 145 kg setara dengan 241,6 kg KCL(60)
Dari angka itu, ada yang Luar Biasa. Kandungan K2O nya atau
hara yang ada pada pupuk KCL. Ternyata, disinilah rahsianya
mengapa sawah petani yang saya sebutkan di atas begitu
memikat hati walau dipupuk sekedarnya. Di samping pupuk
kandang kotoran sapi.
Mengapa jerami begitu dahsyat bila dimasukan kembali ke
sawah :
Pertama, tanah sawah jadi sehat. Bila jerami dimasukan
drainase sawah jadi bagus. Perputaran oksigen lancar.
Kedua, jerami menjadi media biak bagi mikroorganisme dan
jesad renik. Setelah hal itu terjadi, berkembanglah cacing-
cacing kecil. Selanjutnya berkembanglah anak katak, capung
dll.
Ketiga, terjadinya proses kimia di dalam sawah, melalui proses
yang rumit terjadi penguraian hara di dalamnya sehingga
keberadaan hara mudah diserap oleh akar tanaman.
Keempat, di dalam jerami padi seperti yang saya jelaskan sudah
terdapat hara N, P, K dll sehingga dapat mengurangi
penggunaan pupuk anorganik/kimia. Dengan demikian dapat
menghemat pengeluaran petani.
Kelima, dll
Kalau melihat fungsi jerami yang begitu dahsyat dan
menguntungkan, mengapa para petani tak mau atau tak sempat
melirik potensi yang demikian besar. Apalagi keberadaan jerami
ada di depan mata,,,
PENGOLAHAN LAHAN TEMPAT PEMBIBITANPosted on 18 November 2011
PENGOLAHAN SAWAH BUAT TEMPAT PERSEMAIAN
Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP DEPTAN BANTEN )
Biasanya kalau kita tanya para petani, kapan pengolahan lahan
dilakukan? sebagian besar dari petani akan menjawab, ” setelah
membajak saya selesai, besok atau lusa juga ditanam pak”.
Jelas sekali bahwa yang mereka lakukan kurang sesuai anjuran
dari para PLL. Proses pengolahan sawah sebaiknya dibarengkan
dengan proses pembuatan tempat pembibitan. Sawah dibajak
semua, sekitar 4-5 % baru dijadikan tempat pembibitan.
Jadi bahasa gampangnnya, selama para petani menunggu proses
penguraian lahan sawah selesai, sebaiknya mereka membuat
tempat persemaian. Rekomendasi tempat persemaian yang baik
adalah 4-5 % dari luas lahan yang akan kita tanam. Kalau kita
mempunyai lahan 1 hektar maka tempat perseamaian yang akan
kita buat minimal 400 – 500 m2. Bila petani punya lahan ½ ha
maka diperlukan sekitar 200-250m2.
Untuk tempat pembibitan ini, harus kita perhatikan.
Pertama, lihat arah matahari. Arah temapat pembibitan ini
harus menghadap timur dan barat. Mengapa? Jawabannya,
supaya sinar matahari maksimal merata sampai ke semua
tanaman, terutama pada bagian bawah tanaman.
Kedua, Jangan terhalang pohon lain.
Ketiga, Lebar tempat pembibitan. Sesuai rekomendasi, bila kita
beli benih kemasan (label biru) biasanya ada petunjuk teknis
pembibitan. Lebar tempat pembibitan tersebut 1,1-1,2 meter.
Dan tak boleh lebih dari 1,5 m. Sedangkan buat panjangnya
disesuiakan dangan panjang sawah si petani. Untuk mudahnya,
tempat pembibitan yang baik sama seperti kita menanam pohon
bayam/kacang tanah dll. Ada jarak yang lowong.
Keempat, berikan juga pupuk kandang atau bahan organik yang
sudah jadi untuk tempat pembibitan ini. Ukurannya bisa 50-100
kg per 400 m2.
Kelima, berikan pupuk npk kujang//ponska sebanyak 1 sendok
maka per 1 m2. Kalau 1 sendok ukurannya adalah 15 g maka
untuk 400 meter adalah 6000 g atau 6 kg. Pupuk organic dan
pupuk NPK bisa dicampurkan dan disebar merata pada
permukaan tempat pembibitan. Setelah itu permukaan lahan
yang akan ditanami diratakan.
Keenam, benih siap ditaburkan ke tempat persemaian.
Ketujuh, Taburkan/sebarkan 1-2 genggam benih yang ada di
tangan kita untuk setiap 1 meter persegi.
Kedelapan, tanamlah bibit-bibit tersebut dibawah 20 hst, sebab
makin muda bibit ditanam maka semakin banyak anakannya.
APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADIPosted on 12 August 2011
TIGA TAHAP DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADIPenulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Saya pernah bertanya pada seorang petani, nama petani itu Pak
Karta. Pertanyaan saya ini, berkaitan dengan masalah
pemupukan.
” pak Karta, waktu pupuk tempo hari, dikasih pupuk apa aja?”
” cuma urea aja, pak “
“ kok cuma pupuk urea ?”
“ nga punya uang tuk beli yang lain”
” ohh gituu, tapi bapak pakai pupuk kandangkan?”
” tahun ini, nga dikasih”
” pas musim tanam kemarin, emang dikasih pupuk kandang apa,
pak karta?
” dikasih sih, tapi cuma 4 karung ayam petelor”
” kalo jeraminya dimasukin lagi ke sawah nga pak?”
” nga sih…. “
Di dalam hati saya, keluar kata, ” Innalillahi “. Kok bisa kata itu
yang keluar?
Kata Innalillahi adalah kata yang kita ucapkan bila kita atau
orang lain mendapatkan musibah. Bukan sebatas ada orang
meninggal saja, kalimat itu baru keluar dari mulut kita. Orang
yang meninggal itu, salah satu bagian dari musibah.
Bagi saya, apa yang diceritakan pak Karta adalah musibah.
Bukan saja bagi pak Karta tapi juga bagi sebagian besar petani
di Indonesia. Pak Karta hanya mewakili saja kenyataan yang
dialami sebagian besar para petani.
Saudaraku para petani,,,,
PUPUK KUJANG
Apa yang bisa kita harapkan dari usaha tani, bila kita sebagai
petani mempersiapkan makanan bagi tanaman kita seadanya.
Wajar saja bila hasil yang kita dapatkan pun seadanya juga.
Secara umum, tanaman butuh makanan, termasuk tanaman
padi. Dengan makanan yang cukup, maka perkembangan fase
vegetatif dan fase generatifnya akan tumbuh dengan baik. Bila
kita sudah memberikan yang terbaik bagi tanaman maka
tanaman akan mengeluarkan hasil terbaiknya buat kita. Jadi ada
korelasi antara usaha tani yang baik dengan hasil yang baik.
Untuk tanaman padi, pola pemupukannya ( aplikasi ) dibagi
dalam 3 tahap pemberian. Pada tulisan sebelumnya saya sudah
menjelaskan 3 Macam Dosis untuk Tanaman Padi .Kaidah Umum Pemupukan :
- Secara umum, aplikasi untuk hara N adalah pupuk dasar 20 %,
pupuk susulan ke-1 sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah
40 %.
Mengapa pupuk dasar untuk hara N cuma 20 % ?? sebab
tanaman padi yang berumur sekitar 8-12 hari masih kecil.
Pertanyaannya : Apakah tanaman kecil dangan perakaran
sedikit perlu banyak pupuk yang mengandung N? jelas tidak.
Sedangkan untuk hara yang mengandung P dan K aplikasinya
adalah sbg pupuk dasar 50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50
%. Mengapa banyak? sebab pupuk yang mengndung P atau K
larut juga cuma waktunya agak lama.
- Bila pemakaian pupuk organik (terutama pupuk kandang
banyak) maka penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi.
Pembahasan
Sekarang marilah kita bahas 3 macan dan 3 tahap
pemberiannya : ( jangan lupa memberikan pupuk kandang min
1-2 ton/ha sewaktu pengolahan lahan )Cara Pertama, 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg pupuk Urea
( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) .
Pupuk dasar : 150 kg ponska. Ada 2 pendapat mengenai dosis
ini, pertama diberikan pada awal tanam sampai 3 hst. Kedua,
diberikan 8-14 hst. Saya pribadi lebih suka cara yang kedua.
Mengapa? sebab pada umur 8-14 hst perakaran padi sudah
mulai berkembang dan siap menghisap pupuk yang diberikan
walau jumlahnya sedikit. Makanya dosis kandungan N diawal
tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-1 dan ke-2.
Pernah saya bertanya pak seorang petani yang memberikan
pupuk urea di awal tanam 1 hst.
“Pak, tanaman menghisap pupuk lewat akar kan?”
” ya pak”
“menurut bapak, anak-anak (bulu-bulu) akar pada bibit padi dah
berkembang belum?”
“kayanya belum pak mantri”
“kalau bibit belum dapat menghisap pupuk lewat akar kenapa
diberikan pak. Apalagi pupuk urea mudah menguap, mudah
hilang”.
Petani tersebut mengangguk setuju,,,
Untuk pupuk NPK ponska, pupuk ini punya nilai lebih sebab
terdapat kandungan Sulfur sekitar 10 %. Salah satu fungsi
sulfur ini adalah merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman
muda. Baca disini Fungsi Sulfur Bagi Tanaman.
Pupuk 150 kg Ponska/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1.000
m2
Pupuk ke-1 : 150 kg ponska + urea 50 kg. Diberikan sekitar
pekan ke-3 atau 21 hst. Diberikan pada waktu selesai
pengoyosan, sehingga anakkan yang dihasilkan bisa maksimal.
Pupuk Ponska 150 kg/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1000
m2 ditambah Pupuk Urea 50 kg/ha = 50 kg/10.000 m2 = 5
kg/1.000 m2 .
Pupuk ke-2 : 100 kg urea. Diberikan sekitar 30-40 hst. Atau
sebagai patokan sewaktu daun bendera atau daun terakhir
keluar. Pada kondisi ini, tanaman padi membutuhkan energi
( baca pupuk ) dalam jumlah maksimal. Kenapa? sewaktu
tanaman padi akan mengeluarkan malai maka daun perlu hijau,
apalagi daun bendera.
Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses
fotosintesis akan maksimal. Dan ini berpengaruh kepada
panjang malai. Saya sering memperhatikan daun bendera yang
masih agak hijau maka isi malai akan semakin baik, semakin
merunduk. Dan perhatikan lagi, ketika daun bendera suatu
malai sudah kuning maka gabah yang dihasilkan kurang
bernas,,,
Pupuk Urea 100 kg/ha = 100 kg/10.000m2 = 10 kg/1.000
m2.Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang
( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ).
Sebaiknya ditambah 12 kg TSP
Pupuk dasar : 150 kg ponska
Pupuk ke-1 : 150 kg kujang + 12 kg TSP
Pupuk ke-2 : 150 kg kujang
Cara Ketiga, 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL
( kandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O )
Pupuk dasar : 50 kg TSP + 40 kg KCL + 50 kg Urea
Pupuk ke-1 : 50 kg TSP + 35 kg KCL + 100 kg Urea
Pupuk ke-2 : 100 kg Urea
Bila tak ada pupuk TSP maka bisa diganti dengan 128 SP36 /TS
Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui
tahap kebutuhan makanan tanaman. Dengan mengetahui
kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal
diserap oleh tanaman. Sehingga pertumbuhan dan produksi
yang kita harapkan akan maksimal. Dan jangan lupa, pas
pemupukan sebaiknya kondisi air di sawah dalam keadaan
macak-macak.
Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi para pembaca.
Amin.
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink.
← UANG ARISAN BISA JUGA HARAM
KLASIFIKASI BENIH PADI →
100 Responses to APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI
1. dwi khoirudin says:
29 November 2011 at 7:48 am
jika ada tambahan SP36 apa bisa mas,,.dan kapan
pengaplikasiannya
Reply
o NURMANIHSAN says:
13 December 2011 at 9:42 pm
Bisa saja mas Dwi, dengan menghitung dosis di NPK Ponska
maka NPK nya bisa dikurangi dan ditambahkan SP-36 dan
KClnya. Sekedar perbandingan 100 kg TSP46 = 128 kg SP-36.
Untuk aplikasi sebaiknya SP-36 dan KCl diberikan pada pupuk
dasar atau pupuk susulan ke-1 sebab pupuk ini larut dalam
waktu agak lama.
Reply
2. jumadil says:
13 December 2011 at 10:26 am
apakah aplikasi dan dosis pupuk yang anda tulis tersebut
diperuntukan untuk lahan irigasi saja ?kalo iya bagaimana
dengan lahan tadah ujan ?
Reply
o NURMANIHSAN says:
13 December 2011 at 9:37 pm
Terima kasih mas Jumadil
Secara umum tanaman padi membutuhkan pupuk dengan dosis
seperti itu, jadi bisa sawah irigasi maupun tadah hujan. Memang
kelebihan sawah irigasi, pengairan bisa diselang-seling dan saat
yang baik untuk memberikan pupuk adalah saat dimana kondisi
sawah sedang macak-macak.
Reply
3. amin says:
15 December 2011 at 8:35 pm
mas kq justru pemupukan yang terakir urea kq bukan ponska
apa alasanya mas.biasanya kalau kebanyakan urea biji padinya
jadi ampang
Reply
o NURMANIHSAN says:
17 December 2011 at 11:36 am
sebelum membahas lebih lanjutnya, mari kita lihat umur padi.
Biasanya padi sudah dipanen berumur 110-120 hss (hari setelah
sebar). bila pupuk terakhir diberikan umur 30-40 hst. jadi masih
ada rentang waktu 50-60 hari setelah pemupukan terakhir
( dipotong 20 hr dipersemaian ).
Dengan dosis 300 kg ponska + 150 kg urea.
Mengapa urea terakhir? pupuk NPK ponska adalah pupuk
majemuk yang terdiri atas 3 unsur : Urea, TSP dan KCl. Pupuk
Urea, pupuk yang mudah larut dan menguap. sedangkn TSP dan
KCL larut dalam jangka waktu yg agak lama.
Oleh sebab itu pemberiannya diberikan pada tahap awal dan
susulan ke-1. Jadi sewaktu aplikasi 1 dan 2 kandungan urea
yang ada dlm ponska sudah sedikit atau habis. Oleh sebab itu
pemberian urea perlu diberikan juga pada tahap akhir. Tujuan
pemberiannya adalah agar daun tetap hijau sehingga proses
fotosintesis tanaman akan maksimal. Sehingga untuk proses
pembentukan dan pembesaran malai akan maksimal pula.
Makanya sering kita saksikan daun padi yang menguning
bersamaan dengan gabah yang menguning. Bila demikian hasil
akan berkurang, sy sudah sering melakukan ubinan model ini.
Tapi kita akan senang, bila daun padi masih dalam keadaan
hijau tapi padi sudah menguning, hasilnya lebih banyak.
Reply
4. muliyatul khamdiyati says:
16 December 2011 at 8:27 pm
Porsi pemupukan trsbt untuk luas sawah berapa ya mas.
Makasih
Reply
o NURMANIHSAN says:
17 December 2011 at 11:37 am
Untuk 1 hektar mas muliyatul
Reply
5. ryo wijaya says:
23 December 2011 at 10:18 am
Mas dari pemupukan dasar hingga akhir,apakah bisa hanya
menggunakan NPK KUJANG saja?
karena NPK KUJANG sudah campuran.jadi tidak memakai
urea,sp36,phonska,dan kcl.!
Reply
o NURMANIHSAN says:
23 December 2011 at 9:24 pm
Trima kasih mas ryo wijaya.
Secara umum bisa saja para petani memakai pupuk NPK kujang
saja dengan dosis tertentu per hektar. Kita bisa mengkonversi
(menghitung) berapa kebutuhannya per hektar.
Untuk 100 kg pupuk kujang 30:6:8 terdpt:
Untuk Urea (46 kg N) maka tinggal kita balik menghitungnnya
100/46 x 30 kg = 65,22 kg
Untuk TSP (46 kg P2O5) maka tinggal kita balik
menghitungnnya
100/46 x 6 kg = 13 kg kg
Untuk KCL (60 kg K2O) maka tinggal kita balik menghitungnnya
100/60 x 8 kg = 13,33 kg
Karena keb secara umum tanaman padi adalah 250 kg Urea,
100 kg TSP dan 75 KCl maka kebutuhan pupuk NPK kujang
yang setara adalah 400 kg. Itu artinya 4 x 65,2 urea = 260,8 kg
urea , 52 kg TSP dan 53,32 KCL. Dari unsur hara yang tersedia
di NPK kujang maka dapat kita lihat ada kekurangan dari pupuk
TSP sebesar 48 kg dan kekurangan KCL 21,68 kg.
Tetapi kekurangan ini dapat kita tutupi dengan penambahan
bahan organik (pupuk kandang) sekitar 2,5 ton/ha. atau jerami
padi atau sekam padi ke dalam petak sawah.
Reply
6. joko supriyono, madiun says:
22 January 2012 at 5:45 pm
Di kelompok tani di desa saya kalau pengambilan pupuk harus
lengkap, urea, Za, phonska dan SP36 (harus diambil semua
sesuai arahan distributor pupuk)n gimana mas takaran pupuk
tsb utk pemakaian 1 ha, mulai pupuk dasar, susulan 1 dan
susulan 2…joko supriyono -Madiun, terimakasih
Reply
o NURMANIHSAN says:
23 January 2012 at 4:50 pm
Trim atas pertanyaannya mas joko
Untuk menghitung kebutuhan pupuk, cara yg paling mudah
adalah dengan melihat zat tertentu yg dikandungnya.
Sekarang, marilah kita hitung KADAR UNSUR HARA masing-
masing pupuk, 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL
Dosis pupuk Urea 250 kg. Untuk Urea ( 46% kg N dalam 100 kg)
berarti dalam 250 kg urea, ada 2,5 x 46 kg N = 115 kg N
Dosis pupuk TSP 100 kg. Untuk TSP ( 46 % kg P2O5 dalam 100
kg) berarti dalam 100 kg TSP, ada 1 x 46 kg P2O5 = 46 kg P2O5
Dosis pupuk KCL 75 kg. Untuk KCL ( 60% kg K2O dalam 100
kg) berarti dalam 75 kg KCL, ada 0,75 x 60 kg K2O = 45 kg K2O
Nah, RDKK tiap daerah berbeda, demikian pula di madiun.
Untuk itu, sebaiknya mas Joko sebutkan dosisnya masing2.
Kemudian nanti sy hitung, apakah sesuai atau mendekati
kebutuhan umum tanaman padi. Trim
Sekedar perbandingan :
100 kg Urea = 220 Pupuk ZA
100 kg TSP (46%) = 128 kg SP/TS-36
Reply
jokosupriyono, madiun says:
26 January 2012 at 8:57 pm
terimakasih Mas atas petunjuknya, namun yg menjadi
permasalahan di kelompok tani saya Pupuk Za sendiri sebagai
bagian yang harus di ambil oleh petani saat mengambil pupuk di
kelompok tani, apa masuk hitungan unsur N yang ada di urea
mas ? sedangkan unsur K sudah ada di pupuk jenis Phonska.
secara pribadi saya senang memakai pupuk/mengambil pupuk
jenis NPK/phonska dan Urea saja lebih gampang menghitungnya
dan pemakaiannya.
NURMANIHSAN says:
26 January 2012 at 9:40 pm
Untuk pupuk ZA ( 21 % Nitrogen, 24 % Sulfur ), jelas masuk
hitungan dengan Urea (46% unsur N). Jadi unsur N nya
digabungkan. Cuma memang kelebihan pupuk ZA ada unsur
sulfur tsb.
Untuk aplikasi sebaiknya pupuk ZA untuk pupuk dasar sebab
ada unsur S yang baik untuk pertumbuhan tanaman muda.
Untuk RDKK pupuk seingat saya kira-kira seperti ini : 100 kg
Urea, 100 kg ZA, 300 kg ponska + 50 kg SP-36 per hektar.
Untuk dosis dan aplikasi : pupuk dasar 150 kg ponska + 50 P-
36, susulan ke-1 : 150 kg ponska + 100 kg ZA, susulan ke-2
adalah 100 kg urea.
Untuk Mas joko bisa coba 2 petak ( luas 500-1000 meter), yg 1
pake Ponska + urea saja. yg satunya pake ponska + urea + ZA.
Dan liat hasilnya !! Trim
7. jokosupriyono, madiun says:
27 January 2012 at 9:30 pm
Terimakasih mas Ihsan atas petunjuknya, nanti saya cobanya
utk musim tanam berikutnya, karena lahan sawah yang
sekarang sudah masuk musim tanam semua dan menjelang
pemupukan susulan ke dua.
Setelah membaca arahan dari Mas pola pemupukan susulan
sudah saya rubah yang semula susulan pertama ditekankan ke
urea dulu sekarang dibalik utk pupuk npk didulukan dan urea
didominankan ke susulan kedua, saya ingin tahu perubahan
hasilnya dua bulan lagi……Salam ” Ayo Bertani “
Reply
o NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 11:35 am
Oke, saya tunggu hasil panennya. Semoga meningkat mas joko.
Salam juga. Maju pertanian Indonesia
Reply
8. wawan suarjana says:
30 January 2012 at 9:58 pm
Mas, tentang pemupukan ke 3, saat padi umur 45 hari. Apa itu
tidak akan menyebab kan penyakit kresek. Biasanya di tempat
saya pemupukan terakhir itu maksimal umur 30 hari setelah
tanam. Bila melebihi 30 hari biasanya terkena penyakit
kresek(blas)
Reply
o NURMANIHSAN says:
31 January 2012 at 10:13 pm
Trima kasih atas komennya mas wawan,
Oh ya, saya waktu itu menghitungnya dari masa pembenihan,
trim atas koreksinya. Pada tulisan berikutnya sudah ada,
silahkan
bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/10/03/kapan-
tanaman-padi-dipupuk/ .
Reply
9. zainul ahmadi says:
30 January 2012 at 10:31 pm
Saya mau nanya mas, tapi sebelumnya saya minta maaf kalau
pertanyaan saya nanti membingungkan karena saya kurang
begitu pahan tentang dunia pertanian. Begini; mertua saya
biasanya dalam menggunakan pupuk itu berlebihan menurut
aplikasi yang biasa digunakan petani yang lain. contoh musim
padi sekarang ini, pupuk dasar SP36 150 kg dan ZA 50 kg,
susulan awal PONSKA 250 kg, susulan kedua UREA 250
kg(umur sebulan), dan nanti masih direncanakan lagi akan ada
pemupukan lagi minimal 250 kg UREA. Bagaimana menurut
mas, apakah itu berlebihan?, dan apakah kandungan unsurnya
masih punya pengaruh baik untuk tanaman setelah padi?
Reply
o NURMANIHSAN says:
5 February 2012 at 9:29 pm
Trim atas komennya dan pertanyaannya mas zainul ahmadi
Coba kt liat kandungan haranya
pupuk dasar Sp36 150 kg dan ZA 50 kg
150 kg SP36 = 1,5 x 36 kg = 54 kg
50 kg ZA (21% N) = 0.5 x 21 kg = 10,5 kg
pupuk ke-1, 250kg ponska
N = 15 x 2,5 = 37,5 kg N
P = 15 x 2,5 = 37,5 kg P2O5
K = 15 x 2,5 = 37,5 kg K20
pupuk ke-2, 250 kg urea
N = 46 x 2,5 = 115 kg N
Jadi total N 10,5 + 37,5 + 115 = 163 N, P2O5 54 + 37,5 =91,5
kg dan K2O 37,5 kg
Secara umum tanaman padi/ha butuh 115 kg N, 36 kg P2O5 dan
56,25 kg K2O
jd untuk mertua mas, kandungan N dan P2O5 kebanyakan dan
K2O kurang.
Apalagi mau dikasih 250 kg urea lagi (115 kg N) yg kandungan
N nya tinggi. Ini sudah sangat2 kelebihan. Hati-hati bisa kena
peneyakit blas atau kresek. Trim
Reply
10. Wawan Suarjana says:
1 February 2012 at 1:53 pm
Mas, kok pemupukan terakhir yang mas anjurkan (150 phonska
+ 150 urea). Apa ngga kebanyakan tuh unsur N nya. Emang sih
dosis tsb bisa membuat pohon padi tumbuh besar, daun hijau
kehitaman, dan biasanya malai nya panjang. Tapi dari
pengalaman sih. Biasanya bulir padi banyak yang hampa/ga
ngisi. Pohon padi mudah rebah. Dan yang paling parah kalau
kelemban tinggi, daun yg terlalu hijau bisa terkena penyakit
blas.
Mas bagai mana kalo pemupukannya seperti ini.
Pemupukan 1 (5-7hst) Urea 100kg, Sp36 50kg, Phonska 50kg.
Pemupukan 2/ terakir(20-25hst)
Urea 50kg, Sp36 50kg, Phoska 200kg.
Selanjutnya pemberian pupuk dilakukan melalui penyemprotan.
-Umur padi 30hst, pupuk multi NPK(13,2,45) 1Kg.
-Umur padi 40hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg.
-Umur padi 50hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg.
-Umur padi 80hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg, hormon ga3 20%
5gr.
Allhadulilah musim panen kemarin hasilnya 10ton/ha.
Reply
o NURMANIHSAN says:
5 February 2012 at 9:00 pm
Trim mas wawan atas komennya selama ini,
Mhn maaf sy tak menulis pemupukan terakhir seperti itu (150
phonska + 150 urea).
yg sy tulis seperti ini
“Pupuk susulan ke-2 ini diberikan sejak umur bibit 30-35 hst.
Sebagai patokan, pemberian pupuk susulan ke-2 ini setelah
daun bendera ( daun terakhir) pada tanaman padi keluar. Sebab
pada fase ini tanaman padi akan mengeluarkan malainya. Untuk
fase ini dibutuhkan makanan yang cukup tinggi. Oleh sebab
itulah pupuk susulan ke-2 diberikan.
Cara 1, dosis yang disarankan 100 kg Urea.
Atau untuk cara 2, dosis yang diberikan adalah 150 kg NPK
Kujang.”
Memang pemupukan pd tulisan tsb ada 2 cara :
cara 1, dosis 300 NPK Ponska dan 150 kg Urea
pupuk dasar 150 kg NPK ponska
pupuk susulan 1, 150 kg Ponska + 50 kg urea
pupuk susulan 2, 100 kg urea
cara 2, dosis 300 NPK Kujang + 150 NPK Ponska
pupuk dasar 150 kg NPK ponska
pupuk susulan 1, 150 kg NPK Kujang
pupuk susulan 2, 150 kg NPK kujang
Yg mas wawan tanyakan itu diatas, hal tsb ada kata atau jadi
bukan digabungkan. Kalau digabungkan cara 1 dan 2 jelas
kandungan N nya tinggi.
Mas wawan, tanaman padi umur 5-7 hari perakarannya masih
sedikit dan pendek, jadi sayang kalo diguyur urea dalam jumlah
besar.
Sy senang mas wawan menerapkan pemupukan model tsb, smga
ditiru pembaca lain. Tapi yg saya tuliskan bila diterapkan oleh
petani kita saja sudah bagus. Kendala di lapangan, petani
banyak yg blm melakukan pemupukan sesuai anjuran.
Bila menerapkan pemupukan yg berimbang sj maka hasilnya
akan bagus. Sy jg pernah melakukan ubinan dng hasil di atas 10
ton/ha dengan dosis pemupukan 300 kg NPK ponska + 150 kg
urea. Tp waktu itu, sy melakukan ubinan model lama. Silahkan
baca
disinihttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/14/model-
ubinan-padi-yang-lebih-tepat/ atauhttp://
ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/09/09/menghitung-
produksi-padi-sistem-legowo/
Reply
11. WS says:
5 February 2012 at 11:28 pm
Mas, mo nanya nih. musim kemarin morekat 2011 alhamdulillah
saya dapat 10ton/ha. Tapi kok tanaman padi nya roboh
semua/ayeuh, padahal ga ada hujan tuh. Varietas padi nya
ciherang bima/cidenok.
Apa kurang unsur kalium ya. Aku pake phonska
250kg(k2o=37,5kg). Apa harus nambah KCl ya.
Reply
o NURMANIHSAN says:
14 February 2012 at 9:48 am
Sebelum saya jawab, sy mau tanya tanaman rebah semua
hasilnya bisa tinggi mas?. Oh ya mas WS tinggal dimana?.
Mengenai varietas sebenarnya di daerah kerawang dan sekitar
menurut ucapan pak sutisna ( pemulia BATAN) yang
berkembang disana adalah Sidenuk ( si dedikasi nuklir ). cuma
para petani disana memberi nama jadi sidenok. Dan memang
hasil untuk sidenuk ini tergolong tinggi.
Kalo sy liat dari unsur pupuk KCL memang kurang. Kebutuhan
K2O per hektar sekitar 45 kg. Kalo dari 250 NPK ponska cuma
ada 37,5 kg K2O mas. Menurut saya, bisa ditambah 7,5/60 x 100
kg = 12,5 kg KCL lagi. trim
Reply
12. Izid Muttaqin says:
13 February 2012 at 12:39 pm
saya pempunyai sawah sekitar 1,5 hektar, saya menggunakan
pupuk 50 kg urea dan 50 kg sp 36 dan 6 kg furadan 3g. padi
yang saya gunakan adalah jenis bibit 1 tahun sekali bukan bibit
unggul. lokasi saya di kabupaten banjar gambut kalimantan
selatan.
Reply
o NURMANIHSAN says:
23 February 2012 at 7:16 pm
Trima kasih atas komentarnya mas Izid,
Maaf sebelumnya, yg ingin mas Izid tanyakan tentang apa ya?
Benih/bibitnya umur berapa hari mas sampe panen?
Reply
13. abraham masykur says:
1 March 2012 at 1:17 am
mas, saya baru tanam padi di lahan seluas 3000m2, bibit
ditanam pada umur 25 hari persemaian. saya tanam tidak
serumpun tp hanya 3-4 btg perlubang, pemupukan pertama
pada umur 15 hst dengan pupuk urea 20 kg dan tsp 20 kg.
yg sy tanyakan umur brp sy hrus pupuk lg dan dosisnya brp?
kondisi saat ini tanaman nampak kurus dan kecil-kecil jika
dibanding dengan padi yg ditanam serumpun.
bls sgr. trima ksih
Reply
o NURMANIHSAN says:
3 March 2012 at 6:49 am
Terima kasih mas Masykur atas komentarnya,,,
Sy bisa jawab lebih leluasa bila melihat langsung kondisinya,
sebelum sy jawab sy juga masih bingung dng kata serumpun.
Serumpun itu artinya banyak bibit atau 1 rumpun.
Memang bila kita ingin memndapatkan hasil yg maksimal harus
melihat kondisi tanah, cara pengolahan lahan dll lihat disini,
materi sl ptt padi
Sy jawab dari sisi pupuk sj: untuk lahan 3000 m2, pupuk
pertama sdh mas berikan 15 hst. Dosisnya diatas cukup
( setelah sy hitung untuk 3000m2 sekitar 15 kg Urea, 15 kg TSP
dan 12 KCL). Apakah mas berikan pupuk kandang? tidak tidak
15 hst agak terlambat. Bila diberikan PK sebaiknya pupuk urea
+ tsp + kcl disebar sekitar 10 hst.
Untuk pemberian sebaiknya 10 hari kedepan
Reply
14. Ina says:
1 March 2012 at 8:41 am
sawah sy 40 are, dengan jenis padi yang akan d tanam adalah IR
64
rencananya saya mau mengaplikasikan hormon (pupuk hantu),
kira2 dosis pemupukannya berapa y?
Reply
15. Ibana Naga says:
2 March 2012 at 3:32 pm
saya bingung dalam pemupukan, cari2 di internet yg saya
dapatkan
1. urea untuk masa vegetatif atau memperbanyak anakan
2. sp 36 untuk batang dan buah
3. kcl untuk enzim (getah/manusia darah yg menyalurkan
energi)
dan waktu pemupukan
1. sp 36 sejak awal krn payah larut
2. kcl sejak awal agar tanaman tahan terhadap penyakit
3. urea sejak awal agar anakan banyak
pemupukan harus 3 kali, jadi bila penting pupuk sejak awal knp
harus 3 kali???
saya punya tanah 1 hektar, sebaiknya takaran pupuk apa aja
dan kapan diberikan ( ponska +urea+sp36+za)?
Reply
o NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 10:45 pm
Untuk Ibana Naga silahkan
bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/03/pupuk-
padi/
Reply
16. BUDI says:
9 March 2012 at 8:01 pm
aslkum pak nurma..sy petani gurem yg miskin ilmu bertani.di
daerah tmpt sy klau pakae standar pemupukn bpk yg dosis
totalnya cuman 450kg kemungkinan hasilnya hnya 5ton/ha.
karena mayoritas petani pemupukan min 700kg. itu
penyebabnya apa n bagaimana solusinya?
Reply
o NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 11:00 pm
wslm mas budi
Untuk mengetahui penyebab dan solusinya silahkan
bac
ahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/01/ringkasan-
materi-sl-ptt-tanaman-padi/
Reply
17. pak barus says:
12 March 2012 at 10:46 am
Yth: Mas Nurman
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
terima kasih telah berkenan sharing informasi melalui blog ini
saya ingin menanam padi varietas BUNDA (benih unggul
nusantara dimensi alam) yang potensi hasilnya sangat tinggi,
mencapai 20 ton / ha. (di Banyuwangi telah berhasil hingga 22
ton / ha. GKP)
belum lama ini ada sosialisasi oleh BKP Kementerian Pertanian,
yang salah satu sesi nya tentang padi bunda oleh pemilik PVT-
nya, Prof. DR. Hariyadi MP
dalam presentasinya, ternyata kebutuhan unsur hara per Ha.
untuk padi bunda ternyata cukup besar, yakni sebagai berikut:
N= 600 kg P= 95 kg K= 565 kg
Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg
namun saya mengalami kesulitan untuk mengkonversi nilai
kebutuhan di atas kedalam ukuran kebutuhan pupuk yang
beredar di pasaran
untuk itu mohon bantuan Mas Nurman untuk memberikan
besaran konversi pupuk yang ada di pasaran, apakah dengan
kombinasi NPK Phonska dengan yang lain, ataupun kombinasi
NPK Kujang dengan yang lain, agar saya bisa
mengaplikasikannya pada tanaman saya
saya juga mohon saran, mana yang kira-kira lebih recommended
menurut Mas Nurman menggunakan NPK Phonska ataukah NPK
Kujang ?
informasi tambahan, dalam budidaya padi bunda ini, saya
mencoba aplikasi sistem TABELA, untuk itu mohon juga agar
dibuatkan jadwal pemupukannya, pada berapa HST saja pupuk
tersebut diberikan
terima kasih atas kesediaan Mas Nurman untuk membantu,
semoga menjadi amal jariyah dan mendapat pahala dari Allah
SWT. Amin.
tak lupa saya mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan
Wassalamu’alaiku Wr.Wb.
Reply
o NURMANIHSAN says:
12 March 2012 at 10:15 pm
Wa’alaikum salam Wr.Wb.
Terima kasih sebelumnya saya ucapkan telah bersedia
berkunjung ke blog saya, Pak Barus.
Wah saya masih dalam tarap belajar pak kalau urusan
pemupukan nih. Tapi sy akan jwab semampu saya,,,
Sebelum sy jwb, ada beberapa pertanyaan yg akan sy ajukan,
1. varietas BUNDA ini jenis hibrid atau bukan?
2. umur tanaman ini brp hss?
3. tinggi tanaman?
Kalau sy lihat dari hara yg diperlukan varietas ini “boros” hara,
tapi tetap akan sy cari konversinya dng pupuk yg beredar
dipasaran. Trim
Reply
pak barus says:
13 March 2012 at 3:44 pm
Terima kasih Man Nurman, maaf telah merepotkan
oh ya, varietas BUNDA ini menurut pemilik PVT nya bukan
hibrida, tapi padi unggul lokal, hanya saja dari pertemuan
kemaren itu, dikatakan bahwa untuk menjadikan padi yang kita
panen bisa menjadi benih, harus dengan perlakuan khusus, yang
hingga kini masih dipegang sendiri oleh Prof. Hariyadi, tapi bila
diinginkan oleh masyarakat, beliau akan memberikan tekniknya,
hanya saja saya belum tahu apa syaratnya
dari budidaya yang sudah dilakukan, umurnya 105 hss
kalau tinggi tanaman saya belum tahu persis, tapi dari informasi
yang saya terima, tingginya seperti padi lokal, lebih tinggi dari
varietas ciherang gitu
sebenarnya sudah ada takaran2 dari beberapa orang yang
sudah menanam, tapi saya lihat itu merupakan kreasi mereka
sendiri2, tapi data yang saya tulis di atas, berdasarkan data
presentasi dari pemilik PVT nya
Terima kasih sekali lagi Mas Nurman, maaf bila ada yang
kurang berkenan
o NURMANIHSAN says:
13 March 2012 at 8:46 pm
Terima kasih atas infonya Pak Barus,
Nga merepotkan kok pak, malah saya senang dapat “ujian”
mengerjakan soal baru, hee.
Saya sudah buat hara yang disebutkan di atas sejak kemarin
malam, baru malam ini sy jawab. Hara tsb adalah N= 600 kg P=
95 kg K= 565 kg, Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg
Jawaban saya :
1. Pakai pupuk tunggal
Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA
( S=24 , N=21
kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg
(Ca=75, Mg=55) untuk unsur ini saya cari yang paling
mendekati
Ketiga, pakai urea 1.259 kg ( N=579 )
Keempat, pakai TSP46 207 kg ( P= 95,22 )
Kelima, pakai KCL 942 kg ( 565,2 )
2. Pakai pupuk tunggal + majemuk
Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA
(S=24 , N=21)
kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg
( Ca=75, Mg=55 )
Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128)
Keempat, Urea 215 kg ( N=99)
Kelima, KCL 728 kg (P=436,8)
3. DLL ( nyusul pak )
Saya pribadi cukup “heran” ada varietas umurnya 105 hss dan
tingginya diatas ciherang hasilnya begitu banyak. Tapi pada sisi
lain saya merasakan varietas ini “sangat2 boros” pupuk.
Insya Allah akan saya bahas dalam tulisan khusus, pak Barus.
Reply
pak barus says:
14 March 2012 at 8:11 am
Alhamdulillah, terima kasih Mas Nurman, sudah dibuatkan
“resep” nya
sebenarnya di daerah jawa timur, padi bunda sudah cukup
dikenal oleh masyarakat, karena padi bunda ini sudah menyebar
ke masyarakat sejak sekitar 2010 (atau mungkin 2009), bahkan
juga hingga ke sulawesi
sebenarnya sosialisasi oleh BKP kemarin di malang itu
dikhususkan untuk santri pesantren, juga ada yang dari Banten,
tapi saya lupa nama pesantren nya, kalau Mas Nurman
menginginkan, mungkin bisa tanya ke BKP pasar minggu, nanti
saya kasih nomor kontak orang BKP nya
keberadaan saya disana pun waktu itu bukan sebagai peserta
resmi, kebetulan saya dikasih info tentang acara tsb, kemudian
saya kontak sana sini, dan saya diperbolehkan mengikuti sesi
nya Pak Hariyadi dan juga Pak Jafar dari UGM, lalu saya pulang
(sebenarnya jadwalnya 3 hari dan ada kunjungan lapang juga ke
sawahnya Pak Hariyadi)
sedikit info tambahan dari Pak Hariyadi, dalam beberapa hari ke
depan akan ada kunjungan tim dari Thailand, untuk melihat
program dan sawah Pak Har yang memiliki potensi hasil hingga
40 ton/Ha. dimana benih dan teknik budidayanya akan
dilaunching dalam waktu yang tidak lama lagi
NURMANIHSAN says:
14 March 2012 at 7:20 pm
Maaf Pak Barus,
Untuk NPK kujang kemarin saya tulis 1500 kg, seharusnya
1.600 kg. Kemarin salah ketik, tapi dah sy rubah.
Trima kasih untuk semua infonya tentang varietas BUNDA, Pak.
Boleh pak, saya bisa ke BKP pasar minggu kok. Bisa dikirim ke
email atau no hp saya di 0812.82030682. Sekali lagi trima kasih
banyak.
NURMANIHSAN says:
17 March 2012 at 6:03 am
Lanjutan,,,
3. Pakai pupuk tunggal + majemuk
Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska
kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg
( Ca=75, Mg=55 )
Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90)
Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510)
Kelima, KCL 791kg (P=475)
Aplikasi dosis pupuk
Untuk kapur dolomit, diberikan sewaktu pengolahan lahan.
Tujuannya supaya kondisi pH tanah mendekati nertal (6,5-7).
Diberikan min 3 pekan sblm tanam
Pupuk kandang, menurut saya dosis pupuk organik/kandang min
5 ton/ha. Diberikan/ditaburkan 10 hari sblm tanam.
Karena dosis pupuk yg luar biasa dan umur yg genjah (105 hss)
maka pemberian diberikan 5 kali ( 0,10,20,30,40 hst)
1. pake pupuk tunggal
pakai 100 kg ZA + urea 1.259 kg
pakai TSP46 207 kg
pakai KCL 942 kg
0 hst TSP 40 % dari 207 kg + KCL 40 % dari 942
10 hst ZA 100% + urea 15 % dari 1259 kg + TSP 30% + KCL
30%
20 hst urea 25 % + TSP 30% + KCL 30%
30 hst urea 30 %
40 hst urea 30 %
2. Pakai pupuk tunggal + majemuk kujang
Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA
(S=24 , N=21)
kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg
( Ca=75, Mg=55 )
Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128)
Keempat, Urea 215 kg ( N=99) dan Kelima, KCL 728 kg
(P=436,8)
0 hst KCL 50 %
10 hst ZA 100% + NPK kujang 250 kg + TSP 30% + KCL 20 %
20 hst NPK kujang 500 kg + KCL 30 %
30 hst NPK kujang 600 kg
40 hst NPK kujang 250 kg + urea 215 kg
3. Pakai pupuk tunggal + majemuk ponska
Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska
kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg
( Ca=75, Mg=55 )
Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90)
Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510)
Kelima, KCL 791kg (P=475)
0 hst KCL 50 %
10 hst 300 kg NPK ponska + urea 15 % + KCL 25 %
20 hst 300 kg NPK ponska + urea 25 % + KCL 25 %
30 hst urea 30 %
40 hst urea 30 %
o MUFRODI says:
14 March 2012 at 9:32 pm
Yth : Pak Barus…untuk mendapatkan benih padi BUNDA dimana
? saya tertarik untuk menanamnya.
Reply
pak barus says:
15 March 2012 at 8:24 am
sebenarnya didaerah banyuwangi, lumajang etc. (jatim) ada
yang jual, tapi disarankan beli langsung ke malang Mas, ke
tempat Prof Hariyadi, silahkan kontak di 0341-416341
semoga bermanfaat
pak barus says:
28 March 2012 at 10:45 am
bila kesulitan menghubungi nomor di atas, bisa juga melalui
Mas Andi dari Tulungagung, bisa di hubungi di 081335188488
semoga bermanfaat
18. mushon says:
12 March 2012 at 9:20 pm
untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg dprlukan ap saja dan
berapa takaranya
Reply
19. eka says:
12 March 2012 at 9:24 pm
untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg diberikan apa saja dan
berapa takaranya
Reply
20. nurul nganjuk says:
16 March 2012 at 12:50 pm
sawah saya luasnya 180 ru dosis pemupupuk ke 1 urea, ponka ,
kcl, za brp kg ke 2 dan ke 3 brp kg makasih
Reply
o NURMANIHSAN says:
27 March 2012 at 7:30 am
Sawah dng luas 180 ru = ….. ?
1 ru adalah 3,75 x 3,75 m. Jadi 180 ru adalah 2520 dibulatkan
2500 m2 atau 1/4 ha.
Kebutuhan pupuk : pupuk kandang dan pupuk anorganik.
Jangan lupa pake pupuk kandang 250 kg/2500m2
Untuk pupuk anorganik :
kalo pake ponska keb/ha adalah 300 kg ponska dan 100 kg urea
dan 110 za. bisa ditambah 25 KCL.
Aplikasi :
pupuk dasar : 150 kg ponska + KCL 25 kg
pupuk susulan ke-1 : 150 ponska + 110 ZA
pupuk sus ke-2 : 100 kg urea
KARENA LUAS MAS NURUL CUMA 1/4 Ha maka kebutuhan itu
dibagi 4 untuk 2500m2.
Reply
21. budi says:
30 April 2012 at 4:22 pm
assalmualaikum……
pak barus…..pemupukan yang tepat untuk padi yang sudah
berumur lebih 25 hari baru ditanam?,saya sdh pupuk yang
ke1:organik…pupuk ke2:Za+Sp36…pupuk yang tepat
selanjutnya apa?sedangkan padi sudah muncul padi dan belum
tumbuh anakan…..
Reply
22. mar says:
2 May 2012 at 7:01 pm
mas nur bagaimana caranya pemupukan tabela [tanam benih
langsung]? dan apakah ada bedanya kalau tanahnya masih
subur dgn tdk subur pemupukannya?
Reply
o NURMANIHSAN says:
3 May 2012 at 8:24 pm
Secara umum cara pemupukan dengan tabela atau bukan sama
saja. Yg membedakan adalah waktu/tgl pemupukan dan
dosisnya.
Dosis yang saya tulis di tulisan adalah secara umum. Bila kita
tahu tanah kita subur maka pemupukannya dikurangi. Misalkan
daun padi pada umur 35 hst subur dan hijau ketuaan maka hara
N nya dikurangi. Dari 100 kg menjadi 75 kg.
Kalau tanah tak subur maka yang perlu diperhatikan adalah
tanahnya bukan pupuknya. Berikan pupuk kandang pd tanah
tsb. Mengapa? sebab bila tanahnya tidak remah dan liat maka
tanaman “seakan2 tercetkik” shg pupuk yang kt berikan tak
maksimal diserap akar.
Reply
23. suli says:
3 May 2012 at 11:38 am
Saya trenyuh sama pak budi….terutama tanaman padi sudah
tumbuh padi tapi belum ada anakan gitu tho….? dari umur
varietas tersebut mungkin sangat genjah,umpama inpari 13 ya
sudah terlalu tua bagi bibit ditanam 25 hari, kedua apakah itu
betul betul umur 25 hari ? kalau bibitnya beli,harus curiga ?
jangan jangan lebih dari itu, ketiga tanam terlalu dalam,
beranak pasti susah/lambat,bernafas aja susah apalagi
beranak.keempat bibit terlalu mungil ini terjadi sewaktu nyebar
benih terlalu rapat jadi tumbuhnya jangkung jangkung,jawanya
“nyada” =seperti lidi lidi. tidak pipih sedikit besar,kelima dari
benih rapat dicabut akarnya putus/pendek pendek lebih lebih
umur 24 hari, jadi di butuhkan tenaga LEBIH untuk sehat dulu
baru beranak, urusan pupuk pak ihsan saja….saya nga jago
urusan pupuk. kedepan saya sarankan begitu. MT selanjutnya
perbaiki diawal , tidak ada kata terlambat.
Reply
24. Farid says:
9 May 2012 at 1:28 am
Saya punya tanaman padi seluas 1,5ha skrg brumur 30 hari,
pemupukan biasanya saya berikan 2 kali, yaitu pertama umur 7
hst (300kg phonska, 150kg sp36, dan 150kg urea) dan
pemupukan yang kedua biasanya 35 hst. Pupuk apa yang
sebaiknya saya berikan pada pemupukan kedua nanti? Mohon
saran.! Suwun
Reply
o NURMANIHSAN says:
12 May 2012 at 8:14 pm
Kalau melihat pupuk pertama yg diberikan, terlihat sudah
terlalu banyak yang diberikan. Kebutuhan dosis untuk tanaman
padi secara umum adalah 300 kg NPK ponska dan 150 kg urea.
Nah, pemupukan ptama saja sudah 300kg phonska, 150kg sp36,
dan 150kg urea. Apalagi diberikan pd umur 7 hst. Tanaman dng
umur 7 hst akarnya masih kecil dan pendek jadi sangat sayang
pupuk dng Hara N diberikan banyak. Apalagi hara N mudah
menguap ke udara.
Jadi untuk umur 35 hst, menurut saya cukup diberikan 100 kg
urea saja. Karena hara P2O5 dan K2O masih banyak tersedia.
Semoga saja tanahnya diolah dan diberikan pupuk kandang
yang banyak supaya tanahnya remah.
Reply
25. sodikin says:
18 May 2012 at 11:56 pm
Saya coba menyemprot tanaman padi saya dengan pupuk daun
dan saya campur dengan sedikit pupuk urea.setelah 2 hari
pucuk daun padi yang baru saya semprot menjadi kering.apakah
padi saya bisa pulih kembali?dan apakah cara saya itu tidak
benar? mohon bantuannya.
Reply
o NURMANIHSAN says:
19 May 2012 at 9:00 am
Salah satu sifat pupuk urea (46 %hara N) adalah bersifat sangat
higroskopis ( kemapuan mengikat upa air ). Bila daun terkena
pupuk urea maka pupuk urea akan mengikat uap air yg ada di
daun sehinggi daun akan kering.
Bila urea banyak menempelnya maka daun akan cepat kering tp
bila sedikit maka daun akan kering secara perlahan-lahan.
Tanaman akan pulih bila air yang ada disawah banyak,
Bila ingin menyemprot tanaman dng pupuk daun jngn dicapur
urea.
Reply
26. sodikin says:
18 May 2012 at 11:58 pm
umur padi saya 3 minggu
Reply
27. pongki says:
21 May 2012 at 6:08 pm
bagaimana jika hanya menggunakan pupuk za,urea,phonska dan
sp36. berapa dosisnya setiap pemupukan
Reply
o NURMANIHSAN says:
23 May 2012 at 9:49 pm
Silahkan
bac
ahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/11/kebutuhan-
pupuk-padi-per-hektar/ .
= 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA bisa ditambah
50 kg SP36.
Reply
28. Zainal says:
26 May 2012 at 6:50 pm
Saya punya tanah 1ha dgn tnm padi tahunan, berapa pupuk yg
sy butuhkan dan jenis pupuk apa
Reply
o NURMANIHSAN says:
27 May 2012 at 5:50 pm
Trim mas zainal,
Maksud “padi tahunan” apa ya?
Reply
zainal says:
1 June 2012 at 4:22 am
Ass wr wb
atas pertanyaan saya kemarin, padi tahunan maksudnya
bertanam padi 1 tahun sekali dan dilahan pasang surut. trims
NURMANIHSAN says:
1 June 2012 at 11:29 pm
Wslm Pak Zainal.
Sy belum pernah melihat secara langsung lahan padi di pasang
surut. Tapi berdasarkan literatur yg saya baca kebanyakan dosis
pupuknya sbb : Urea sebanyak 200 kg/ha, SP-36 sebanyak 75
kg/ha dan KCl sebanyak 50 kg/ha. Kalau bisa jerami musim
panen sebelumnya dimasukan kembali.
29. Hasan Basri says:
30 May 2012 at 7:34 pm
Ass,,, sy dari lombok mas pengen nanya apakah pemupukan ini
berlaku juga untuk persawahan di lombok sebab disini kita gak
pernah nanam tanaman lain sekarang selain padi, apakah gak
berpengaruh???
Reply
30. zainal says:
2 June 2012 at 9:50 pm
ass..wr wb
sy senang sekali ats penjelasan bp yg brharga buat sy,krn bagi
sy ini adalh pengetahuan dan ilmu yg sy dpt dr bp,apalg sy
petani pemula yg belum begitu mengerti mslh pemupukn yg
benar. didaerah sy dosis dan aplikasiny
N14-25kg/0.3ha-14hst
tsp10kg/0.3ha-1bulan stlh ppk ke1. menurut bp bgmn?
Dgn jarak 1bln untuk ppk kedua apa tdk kelamaan pa?
daerah sy variates padi unus, mutiara,siam. 2.5 bln stlh
tugal/semai baru ditanam. panen 6bln stlh tanam.
Dosis yg bp berikan berapa kali aplikasi.
Reply
31. NURMANIHSAN says:
11 June 2012 at 9:54 pm
Terima kasih Pak Zainal,,,
Kalau tulisan saya di atas adalah dosis secara umum untuk padi
sawah. Umurnya pun hampir sama.
Nah, ketika diaplikasikan ke tanaman padi dengan habitat lain
seprti lahan rawa maka jelas beda perlakuan dan dosisnya.
Apalagi umur padinya pun mencapai 160 hari.
Hal yg baru bagi saya adalah umur 2,5 bulan ( 75 hss ) setelah
tugal baru ditanam. Ini saja sudah luar biasa Pak Zainal.
Ok pak, sebelum sy lanjutkan, ada bebrapa pertanyaan yg sy
ingin ketahui :
Pertama, umur 2,5 bulan tingginya brp cm?
Kedua, umur 14 hst tingginya brp cm?
Ketiga, umur berapa hst keluar malainya?
Keempat, berapa kali pemupukan? dengan pupuk yg biasa
dipakai bagaimana keadaan daun dan hasil panenya?
Trima kasih banyak.
Reply
o zainal says:
12 June 2012 at 1:07 am
Begini bp norman ..
1) umur 2.5 bln tinggi padi sekitar 70-80cm
2) tinggi padi setelah tanam skitar 2.5 jengkal atau 45-50cm
(sebelum tanam daun/akar padi dipangkas dlu)
3) saat keluar malai 4-4.5bulan hst dgn catatan air cukup
tergenang dilahan persawahan
4) untuk pemupukan 2x aplikasi,warna daun hijau.
hasil panen 260 balik/ha atau 520gantang/ha
didaerah sy pa’ tdk ada badan penyuluhan pertanian,hingga sy
bingung bgmn bertani yg benar, mohon petunjuknya pa’
trima ksh pa’ ats komentar n waktunya
Reply
32. sugi says:
12 June 2012 at 12:59 pm
wah terimakasih atas pencerahanya,sangat sangat sangat
membantu, pak saya tinggal di daerah ngawi, begini pertanyaan
saya pak, sawah saya 1/3 ha. d sini umumnya memupuk dng
dosis 1/3 ha dng 3 kw pupuk, 100 kg urea, 100 kg ponska,100
kg za,organik 160 kg hasil berkisar 2,8 ton-3,2 ton yg saya alami
slma ini. stlh saya lht tulisan bpk ternyata pemukan saya slma
ini sangt berlebihan, dan tentu saja pemborosan. pertanyaan
saya pak
1. bila saya menerapkan pemukan yg bapak
rekomendasikan,otomatis pupuk yg saya terapkan selama ini dr
300 kg/ 1/3 ha akan berkurang menjadi 150 kg / 1/3 ha. it nanti
apa tidak mempengarui hasil nya pak,mengingat tanah d sdh
trbiasa dng 300kg.
2. pernyataan bpk sngt berbanding terbalik dng apa yg saya
lakukan,yaitu membuang pupuk urea sbgai penutup pupuk,
kalau pupuk urea d berikan d belakang, bukankah daun nya yg
subur dan isi nya sedikit?
3. biasanya d sini sering terkena kresek, ujung daun nya
mengering,biasanya d mulai pada saat padi dlm keadaan
bunting. apa karna aplikasi pupuk yg berlebihan itu ya
pak.
sebelumnya saya minta maaf,karna banyak
bertanya.terimakasih.
Reply
33. NURMANIHSAN says:
13 June 2012 at 10:48 pm
Terima ksh atas kunjungannya,,,
Kalau dilihat dari hasil panen yg dicapai mas sugi, sudah masuk
katagori bagus. Dng hasil terendah saja 2,8 ton ( 8,4 ton/ha )
sudah bagus. Apalagi bisa 3,2 ton ( 9,6 ton/ha). Sangat bagus
Mas
Bisa dijelaskan bisa mencapai hasil seperti itu Mas Sugi? brp
kali pemupukan dan aplikasi dosisnya? apa mas sugi pakai POC?
varietas apa yg dipakai? supaya pembaca lain dpt pencerahan.
1. Untuk pemakaian dosis pupuk yg dipilh mas sugi adalah
pupuk ponska + urea + ZA
Keb pupuk padi untuk model spt ini per hektar adalah 300 kg
ponska + 100 kg urea + 110 ZA.
Kalau 1/3 ha mjadi sekitar 100 kg ponska + 35 kg urea + 40 kg
ZA. = 175 kg.
( didalam 100 NPK ponska tdpt 32,6 kg Urea + 42 kg SP-36 dan
25 KCL)
Masalah pemupukan adalah masalah/wilayah perkiraan. Untuk
mengetahuinya ada baiknya dilakukan uji coba. Bila nanti dng
pupuk yg biasa digunakan hasilnya sama/mendekati sama dng
100 kg ponska + 35 kg urea + 40 ZA maka ini adlah pilhan mas
sugi. Tp bila hasilnya beda jauh, pemupukan yg biasa digunakan
dpt diteruskan. Sbb sy juga dalam tarap menuntut ilmu,,,
2. Mas sugi bisa baca
tulisanhttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/03/pupuk-
padi/ .
3. Bisa jadi, dng dosis hara N tinggi membuat daun mudah
terserang kresek. Padahal pd masa bunting, unsur N ( Urea/ZA
dibutuhkan untuk mempertahankan daun spy hijau ) agar proses
fotosintesis sempurna. Fungsinya lebih kpd penghasil energi
tanaman. Cuma tak boleh berlebihan. Trim
Reply
34. sugi says:
14 June 2012 at 12:33 pm
terimakasih, sblmnya saya mau mengklarifikasi dulu, 2,8ton-
3,2ton it biasanya kita dpt pada musim tanam antra bln 7-bln 10.
d bln ini lah hasil bs maksimal, dan d musim tanam bln 11- bln 2
hasil nya tdk jauh berbeda. nah kendalanya pada musim tanam
antara bln 2 – bln 6 biasanya hasil merosot tajam kisaran 2,2 ton
per 1/3 ha. karna bnyk sekali serangan sundep,beluk potong
leher dll. hasil terbaik yg pernah saya dpt pada musim tanam
kemarin,,bln 11-bln 2 saya mendapatkan 3,3 ton dng IR 64, urea
100kg, 150 kg, za 100kg. dng 3 kali pemupukan. pupuk dasar d
hari ke 3 dr tanam bibit urea 100kg, susulan pertama d hari ke
11 dng ponska 150kg, dan d tutup d hari ke 25 dng za 100kg.
dan saya tdk memakai poc. saya hanya menggunakan pestisida
dan fungisida yg biasa d gunakan para petani, oh iya pupuk
organik saya gunakan 160 kg. stlh saya baca tulisan mas
nurman, msh bnyk hal2 yg keliru dng apa yg saya lakukan slma
ini. saya jg masih pemula d bidang pertanian. msh harus bljr lbh
bnyk lg dr orang2 yg lbh paham d bidang nya. sprt mas nurman.
tulisan2 mas nurman sngt membantu skali,dan menambah ilmu
jg saya dan semua pembaca. semoga ilmu yg bermanfaat dr mas
nurman d balas oleh Alloh SWT. amin.
Reply
o sugi says:
14 June 2012 at 12:40 pm
maaf ada yg kurang , yg 150 itu pupuk ponska.
Reply
o NURMANIHSAN says:
15 June 2012 at 10:48 pm
Mas Sugi, skemanya gini :
Di Musim Tanam (MT) 1 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil bagus
Di Musim Tanam (MT) 2 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil
mendekati bagus
Di Musim Tanam (MT) 3 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil
kurang karena banyak hama dan penyakit.
Solusi mengatasi hama dan penyakit silahkan
bac
ahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/04/27/mengenal-
musim-tanam-dan-pola-tanam/
- sekarang banyak varietas padi yang terbaru dan banyak
hasilnya. Dan pernah coba pakai varietas Inpari mas sugi? atau
bisa juga pakai varietas logawa. Semakin terbaru benih maka
hama dan Penyakit akan berkurang sebab hama dan penyakit
blm mengenal karakter varietas terbaru.
Atau diselang seling MT1 pakai IR64 dan MT2 pakai yg lain.
Dan di MT3 tanam kacang kedelai atau kacang hijau.
Reply
sugi says:
16 June 2012 at 9:26 am
ooo bgt ya, sekali lg trimakasih mas, pengetahuan saya tmbh lg,
rencana saya mau tanam padi bunda. katanya hasilnya bs 15ton
per ha. sprt biasa orng2 d sni suka ikut2an, termsuk saya. saya
jg ikut2an. insyallloh akan saya sering lg hasilnya 3 bln ke dpn,
stlh panen. dng modal tulisan2 mas nurman d atas akan coba
saya terapkan. sekali lg terimakasih mas.
35. mufti says:
17 June 2012 at 1:05 pm
mas mau tnya., Apa yang membedakan tanaman tertentu harus
dipupuk dengan ZA (Amonium Sulfat) dan tidak cukup dengan
Urea, meskipun kandungan N urea 2 kali lipat ZA??
Reply
o NURMANIHSAN says:
17 June 2012 at 8:17 pm
Untuk tanaman sayuran ( sawi ), ada petani yg menggunakan
pupuk ZA. mengapa? sebab pupuk ZA kata petani tsb, nga
terlalu panas. Dan hasil panen jg lebih manis.
Berdasarkan pengalaman berbagai petani : kalau menggunakan
pupuk ZA memang tak cepat tanaman menghijau dibanding urea
tp secara bertahap tanaman tumbuh berkembang. Jd hasilnya
tidak langsung. MAsalahnya, petani dikita ingin segera melihat
hasil pemupukan dng cepat.
menurut sy : untuk tanaman sayuran yang umurnya relatif
pendek menggunakan pupuk ZA lebih baik sebab selain
mengandung unsur N jg me ngandung sulfur. Baca fungsi sulfur
bg
tanama
nhttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/01/26/fungsi-
sulfur-s-atau-belerang-bagi-tanaman/
Untuk tanaman padi, menurut sy di awal pemupukan lbh baik
menggunakan pupuk ZA sbb spt di atas mengndung sulfur. Baru
setelah itu, menggunakan urea.
Reply
adehamka says:
22 June 2012 at 2:30 pm
ass pak nurman
mohon infonya pak saya punya lahan sawah irigasi tehnis luas
7000 m2 dosis pupuk yang diberikan berapa ? dan aplikasinya
kapan? agar hasil memuaskan saya dirumah sudah ada
urea,phonska,sp36 dan kcl, terima kasih
waassalam
adehamka
36. NURMANIHSAN says:
22 June 2012 at 9:21 pm
Kalau ada pupuk Ponska, berarti tinggal pakai urea /ZA.
DOsis 300 kg NPK ponska + 150 kg urea / ha / 10.000 m2
Bisa jg pakai 200 kg ponska + 182 kg urea + 41 kg Sp36 + 25
KCL
kalau sawah bapak 7.000 m2 bisa kan cari brp kebutuhannya?
Catatan : Didalam 1 karung NPK Ponska terdapat 16,3 kg Urea,
20,5 kg SP36 dan 12,5 kg KCL.
Untuk aplikasi bisa baca lag tulisan diatas, pak.
Bapak bisa
bac
ahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/11/kebutuhan-
pupuk-padi-per-hektar/#comment-683
Reply
37. tia says:
4 July 2012 at 8:43 pm
sawah saya 10.000 m2 pupuk yg biasa sya gunakan : pupuk
dasar : 100kg Sp36,100kg ZA
susulan 1 : 150kg Urea,150kg NPK susulan 2: 100kg urea,100kg
NPK…….! apakah cara saya sudah benar..?ini anjuran dari PPL
di daerah saya..! pada musim hujan pemupukan susulan 1 di
ubah : 100kg Urea, 200kg NPK..! karena hujan sdh mengandung
unusr N yg tinggi..itu kata PPL di daerah saya..!MOHON
BANTUANNYA..!!
Reply
o NURMANIHSAN says:
21 July 2012 at 8:32 am
trima kasih ibu tia,
sblm sy jawab, saya mau tau dulu pupuk NPK tsb merk apa?
sebab kandungan tiap NPK berbeda. NPK yg umum adalah NPK
kujang, NPK ponska dan NPK pelangi
Reply
tia says:
21 July 2012 at 10:35 am
NPK Ponska.
NURMANIHSAN says:
21 July 2012 at 4:58 pm
Secara umum keb pupuk untuk tanaman padi adalah 250 kg
urea, 100 kg TSP/120 kg SP36 dan 75 (bisa jg 100 kg) KCL
Untuk tia, dari pupuk dasar-ppk susulan 2 total 250 kg urea, 100
kg ZA,100 kg sp36 dan 250 kg NPK ponska.
Mengetahui isi NPK 100 kg ponska : 32,6 kg Urea, 41 kg Sp36
dan 25 kg KCL
jd dlm 250 kg ada 81,5 kg urea, 102,5 sp36 dan 62,5 kg KCL.
jd, urea 331,5 kg, ZA 100, SP36 202,5 kg dan kcl 62,5
Mnrt sy : urea lebih 81,5 kg plus ZA 100 kg, sp36 82,5 kg dan
minus kcl 12,5 kg
kalau sudah pakai NPK ponska sebaiknya tak pakai ZA, sbb
kandungan ponska dan ZA sama2 terdapat unsur belerang.
Untuk musim hujan, memang air hujan mengandung urea.
baca tulisan
sayahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/11/21/air-
hujan-mengandung-urea/
38. Rolis razali says:
23 July 2012 at 12:37 pm
mohon penjelasan nya pak, kalau tanam sistem tabela apakah
jadwal pemupukannya sama,atau lebih awal. mohon rinciannya
pak.
Reply
o NURMANIHSAN says:
23 July 2012 at 9:00 pm
terima kasih atas pertanyaannya mas Rolis razali
mungkin ada masukan pembaca lain yang pernah
mengaplikasikan sistem tabela,,,
Reply
39. Pongki says:
1 August 2012 at 7:42 pm
Gimana mas nurman sudah punya info tentang bibit padi
BUNDA? Setelah baca artikel mas kok saya penasaran dg padi
BUNDA trims.
Reply
o NURMANIHSAN says:
3 August 2012 at 9:01 pm
coba bapak hub pak barus. dia dah tanam padi bunda tempo
hari.
coba lihat di di www,petanipadi.co.cc. hun pa effan.
Sekedar Info Pak, untuk memperoleh benih padi BSM bisa
pesan ke Distributor BSM Jatim, an. Effan Sholeh Wahyudi,
email :[email protected]. Hp. 082143407030. Dan jika
ingin mengetahui perkembangan tanaman padi BSM klik
saja :http://www.petanipadi.co.cc.Insya Allah beberapa info
tambahan dapat diperoleh juga.
Reply
40. Pongki says:
1 August 2012 at 7:51 pm
Oh ya di daerah saya tepatnya lamongan kok banyak yg
terserang blas,beluk ato potong leher. Bagaimana solusinya n
pengendaliannya? Trims.
Reply
o NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 10:03 pm
terima kasih mas suli atas penjelasannya,,,
Menurut sy, tersebarnya penyakit dipengaruhi oleh min 3
faktor:’
1. tanaman yang mas suli sebutkan, memiliki karakter
varietasnya atau tanaman inang yang rentan.
2. lingkungan yg mendukung. ada varietas yang tahan penyakit
kresek, tp karena ada sebagian besar sawah varietas lain
tanaman kena kresek maka tanaman tsb kena imbasnya
3. kemampuuan pathogen dalam menimbulkan penyakit.
Artinya ke3 faktor di atas memiliki keterkaitan satu sama lain.
Dan petani memiliki peran dalam mengatur atau manipulasi
untuk menekan penyakit tsb.
Untuk Blas atau potong leher sama saja disebakan oleh Jamur
Pyricularia oryzaelgrisea.
cuma kalau blas biasanya yg terserang adalah daun makanya
disebut Leaf blast ( Blash daun) di masa vegetatif.
Untuk potong leher biasa terdapat pada malai. malai bisa patah
atau malai keluar tak maksimal.
Untuk beluk disebabkan oleh HAMA PENGGEREK BATANG.
Cara yg paling mudah: kenali dulu ini penyakit atau hama. Bila
penyakit disebabkan oleh apa? bakteri atau jamur atau virus.
banyk merk dagang untuk mengendalikannya.
Untuk beluk maka pakai insektisida. Sy sengaja tak menyebut
merk dagang.
Biasanya, untuk blas karena disebakan oleh jamur maka faktor
kelembaban harus diperhatikan, atur jarak tanam yang agak
lebar, sistem legowo.
untuk pupuk, biasa yang doniman adalah hara N spt Urea tinggi.
Jd tanaman rentan terserang penyakit ini.
Reply
41. alief says:
3 August 2012 at 10:51 pm
kalau menggunakan cara tanam jajar legowo yg benar baris
tanaman menghadap ke arah mana?
saya menggunakan jajar legowo 2:1 dan biasa menghadap utara
selatan alasan sya mengikuti arah angin….ad yg menyarankan
mengikuti arah sinar matahari..!mohon penjelasanx..trims.
Reply
o NURMANIHSAN says:
4 August 2012 at 12:47 pm
Trim mas alief atas pertanyaannya,
Pertanyaan yg menarik nih.
Selama ini pemahaman saya adalah menghadap timur dan
barat. artinya mengikuti terbit menggelamnya matahari. banyak
keuntungan yg bisa didapatkan.
Bila menggunakan krn mengikuti arah mata angin,
pertanyaannya adalah apakah arah angin selalu tetap ke arah
utara selatan?
setahu saya arah angin bisa berbeda dari waktu ke waktu.
Karena berbeda maka tidak cocok dijadikan patokan.
Kecuali di daerah tertentu yang anginnya besar. dengan
menghadap arah angin maka akan mengurangi tingkat
kerobohan tanaman. hal ini mungkin saja dilakukan.
Reply
42. suli says:
4 August 2012 at 2:54 pm
Pak pongki
penyakit blast atau potong leher biasanya sudah pembawaan
varietas tersebut,dideskripsi padi….contohnya varietas sidenuk
tidak tahan blast, saya pernah menanamnya gagal disawah semi
rawa,tapi panen di sawah irigasi. solusi pilih yang tahan….
beluk itu karena hama jadi bukan penyakit,beluk kalau sudah
bunting,keluarnya gabuk/hampa,sundep tanaman masih
muda,bisa menyerang dari awal persemaian.
Pestisida? bisa tanyakan pada kios dan sales pestisida yang
selalu memakai baju nama produsennya
Reply
43. kartolo says:
6 August 2012 at 12:44 am
Dosis 3, 30 kg NPK kujang, 15 kg NPK ponska, 100 kg PO,
Pupuk dasar : 15 kg Kujang + 100 kg PO
PS1 : 15 kg NPK ponska,
PS 2 : 15 kg Kujang
Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang
( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ).
Sebaiknya ditambah 12 kg TSP
Pupuk dasar : 150 kg ponska
Pupuk ke-1 : 150 kg kujang + 12 kg TSP
Pupuk ke-2 : 150 kg kujang
pak ini dosis yang benar yang mana
Reply
o NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 9:32 pm
trima kasih,
yg di ats untuk 1.000 meter mas kartolo
yg di bawah, untuk 1 ha.
sebetulnya sama saja, cuma sy ingin memudahkan saja.
Reply
44. kartolo says:
6 August 2012 at 12:45 am
makasih penjelasanya slm kenal
Reply
45. kartolo says:
6 August 2012 at 11:12 pm
oya maksudnya pupuk dasarnya itu kujang dulu ato pomska
dulu.dan sya pernah baca itu lbih baik mnggunakan pupuk yang
kandungan p dan k nya banyak sedangkan kujang kandunga p 6
dan k 8 mohon penjlasan matur nuwun.
Reply
o NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 11:32 pm
pupuk NPK ponska dulu, apalagi npk ponska terdapat sulfur 10
%.
kandungan hara ini baik untuk awal tanam.
baca http://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/01/26/fungsi-
sulfur-s-atau-belerang-bagi-tanaman/
Reply
46. lito says:
8 August 2012 at 12:49 am
Mas Nur,
pertama tama saya ucapkan, terimakasih atas pencerahanya,
karena saya masih pemula,
ada beberapa pertanyaan yg mungkin Mas Nur bisa membantu,
1. apakah pupuk urea, za, sp, kcl, phonska, npk mutiara,
kieserite, dolomite, zeolite, kalsit (kaptan) boleh dicampur
dahulu sebelum ditaburkan di sawah? apa saja yg boleh
dicampurkan untuk sekali penaburan pupuk supaya bisa
menghemat biaya penaburan pupuk?
2. apakah dolomite dan za atau sp kalau dicampur bisa saling
mengikat, mengingat sp dan za bersifat asam sedangkan
dolomite bersifat basa?
3. berhubung di daerah saya (sumatera utara) tidak dapat
dolomite yg berbentuk granule, kalau dolomite yg berbentuk
tepung dicampurkan dengan urea akan menggumpal sehingga
sulit untuk ditaburkan secara merata, mohon pencerahannya
supaya tdk menggumpal.
4. kalau kebanyakan pupuk berbentuk granule, sedangkan
dolomite dan zeolite berbentuk tepung, bagaimana cara
penaburanya supaya merata? (granule pasti lebih jauh daripada
tepung)
5.bagaimana dosis dan usia padi untuk pemakaian mpk kalinitra
dan kaliphos? kenapa diberikan asam gliberrelin 20% pada usia
80 hst?
6.kalau pada waktu pengolahan tanah diberikan bakteri psb ( sp
lactobassilus) apakah dapat mempercepat proses pembusukan
jerami? bagaimana cara aplikasi yg benar supaya bakteri
tersebut tdk mutan? pemakaian bakterisida?
mohon penjelasan dan..trims
Reply
o NURMANIHSAN says:
9 August 2012 at 11:48 pm
Trim pak lito,
dari pertanyaan saja, mas lito tak masuk “katagori petani
pemula”. sy malah bs beljar dari pak lito,,,
sy ini masih belajar pak, masih banyak hal yang blm saya
ketahui,,,
mngkn tak semua pertanyaan bisa sy jwb:
1. untuk yg ini, sebetulnya ada tabelnya, sy pernah baca, cm
saya lupa. disana dijelaskan ppk apa saja yang bolh dicampur
atau tidak
2. tergantung aplikasi, biasanya dolomite diberikan pas
pengolahan lahan. spy pH mendekati netral. pengolahan tanah
yg baik dilakukan 2-4 pekan sblm penanaman. Untuk ppk ZA +
SP bisa diberikan pada pemupukan pertama. jd jngan
berbarengan aplikasinya
Untuk pupuk ponska sendiri mengndung urea/za, sp36 dan kcl
plus sulfur.
3. untk dolomite (granule/tepung) kan aplikasinya pas
pengolahn lahan. tuk urea sendiri diberikan berlainan. Kalau
pake npk malah ppk urea aplikasinya pemupukan ke-2 dan ke-3
4. ya itu tadi pak, beda waktu saja.
5. biasanya ada aturan pemakaiannya, biasanya pemberian di
masa generatif. atau ada juga yg memberikan pada 30 hst. cuma
bisanya aplikasinya 3- 4kali saja. cuma jarang petani yang
memakainya. mngkn banyk petani yang tak kenal mpk tsb.
kalo 20% asam gliberrelin usia 80 hst, sy harus bnyk beljar lg
pak.
itu mungkin dari saya. trim
Reply
lito says:
11 August 2012 at 9:23 am
Salam Mas Nur,
terima kasih banyak atas penjelasannya, gini loh mas Nur,
saya ini masih petani bodoh, masih kurang pengetahuan di
pertanian,
1. untuk tabel pencampuran pupuk lito pernah baca di
web.http://www.pusri.co.id/indexC030204.php
tapi saya kurang yakin apakah za yg bersifat asam dapat
dicampur dengan dolokmite yg bersifat basa. karena pemakaian
dolokmite pada pengolahan tanah terbentur dengan pemakaian
bakteri laktobasillus sp (supaya pembusukan jerami dapat
dipercepat dan tidak terbentur jadwal air irigasi) yg
menghendaki sifat asam, sedangkan sawah saya kekurangan zat
kalsium dan magnesium, mohon pencerahannya.
2. katanya pemakaian zeolite aktif dicampur dengan pupuk
supaya kadar nitrogen dan kaliumnya dapat diikat oleh zeolite
(nilai ktk zeolite tinggi), pupuk menjadi slow release, dan juga
kadar silikatnya diperlukan padi, saya sdh pernah mencoba
hasilnya cukup memuaskan, tetapi terbentur dengan masalah
pengumpalan tersebut. mohon pencerahannya.
3. kalau pemakaian tricoderma diawal penanaman itu gimana
ya?
sekali lagi lito ucapkan terima kasih, karena penjelasan Mas Nur
sangat membantu dan bermanfaat bagi saya. semoga Tuhan
dapat membalas kebaikan Mas Nur.
thanks
NURMANIHSAN says:
13 August 2012 at 10:43 pm
wah, sy bisa belajar dari mas lito nih. kynya seorang peneliti,,,
1. sebetulnya, pemakaian pupuk kandang dan jerami padi yg
dikembalikan ke sawah cukup efektif untuk mengembalikan
kondisi tanah sawah.
selama ini kan kebalikan, petani kita royal pakai pupuk kimia
cuma pupuk kandang tak diberikan sesuai kebutuhan tanaman.
dan jerami tak dibalikan. akibatnya tanah sawah cendrung
asam.
tapi bila pupuk kandang + jerami masuk ke sawah, pemakaian
kapur dolomite bisa diabaikan.
ini yg saya sering terjadi dilapangan mas,,,
2. kalau mas lito pernah mencoba dan hasilnya ckp mmuaskan
itu artinya mas lito dah aplikasi lapangan. ini modal yg bagus.
walau terjadi penggumpalan, kalau hasilnya ckp memuaskan itu
artinya penggumpalan tsb tak terlalu berpengaruh mas.
itu pandangan sy yg blm blm aplikasi lapangan. mknys sy bisa
beljar dari mas lito
3. wah, perlu di uji lapangan mas lito. sy berharap, mas lito bis
aplikasi lapangan terutama pada tanaman padi. dan hasilnya,
bisa dishare buat pembaca yg lain.
sy jg terima kasih, sebab mas lito memberikan pencerahan bagi
saya dan pembaca yang lain. semoga Allah SWt jg membalas
kebaikan mas lito. trima kasih.
47. kartolo says:
9 August 2012 at 6:22 pm
pak,di daerah saya pake tanam sitem baris tpi ada legownya
yaitu 13:1 klo yang baik itu sistem legowo 1 bandins berapa?
Reply
o NURMANIHSAN says:
9 August 2012 at 11:24 pm
Kalo di BB padi, banyak legowo 2:1 tapi ada jg yg 4:1
mnrt saya: legowo yang bisa dijadikan pegangan legowo 2:1 –
6:1 lah. kalau di atas itu terlalu banyak. trim
Reply
Leave a Reply
KAPAN TANAMAN PADI DIPUPUK?Posted on 3 October 2011
PEMUPUKAN YANG TEPAT BAGI TANAMAN PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN BANTEN )
Untuk memahami pemupukan bagi tanaman padi, kita harus
mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Sekarang ini
banyak varietas padi yang dilepas pemerintah berumur genjah.
Contoh, Inpari 10 berumur 108-116 hari dan Inpari 13 berumur
103 hari.
Tetapi untuk padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115-
125 hari.
FASE TUMBUH PADI
Dengan melihat 2 kondisi ini saja, kita akan kesulitan untuk
menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi
keduanya.
Kalau saya pribadi, untuk menentukan kapan tanaman padi
dipupuk dilihat dari fase-fase tumbuhnya tanaman padi.
Saya ambil contoh padi ciherang yang berumur 115 – 125 hari.
Biasanya pembagian fase-fase ini adalah sbb :
- persemaian 20 hari
- fase vegetatif 35 hst
- fase generatif reproduktif 36-65 hst
- fase generatif pematangan 66-100 hst
- PUPUK DASAR, Sswaktu bibit pindah tanam, bibit
perlu waktu sekitar 8-12 hst atau rata-rata 10 hst untuk
dapat memperkokoh perakaran. Saat inilah, sebaiknya
pemupukan pertama dilakukan. Sebab pada saat itu daun dan
akar tanaman padi sudah mulai berkembang. Dengan demikian
akan maksimal menyerap unsur hara.
Jangan diberikan pada waktu 0-5 hst, sebab daun dan akar
tanaman padi belum berkembang dan masih dalam kondisi
stres. Artinya akar belum siap menerima pupuk. Bila kita
berikan akan sia-sia, apalagi kita berikan pupuk urea dalam
jumlah yang tinggi. Sebab pupuk urea mudah menguap dan
bersifat higroskopis. Pada waktu pemberian sebaiknya
memperhatikan kondisi air. Sebaiknya sewaktu pemberian
pupuk, saat kondisi air lagi macak-macak.
- PUPUK SUSULAN KE-1 . Diberikan sekitar pekan ke 3
( sekitar 21-25 hst )ditandai setelah para petani melakukan
pengoyosan, saat inilah pemupukan dilakukan. Sewaktu
pengoyosan dilakukan maka akar tanaman padi akan putus.
Dengan putusnya akar, tanaman akan membentuk anakan baru.
Pada kondisi ini seperti ini, tanaman dapat maksimal penyerap
unsur hara yang diberikan. Dengan demikian, tanaman padi
akan menghasilkan jumlah anakan yang maksimal ke depannya.
- PUPUK SUSULAN KE-2. Diberikan sekitar umur tanaman
mencapai pekan ke 5 ( sekitar 30-40 hst ). Masa ini adalah
peralihan dari fase vegetatif ke generatif. Dalam kondisi ini
tanaman sedang membutuhkan nutrisi yang tinggi. Hal ini
ditandai dengan keluarnya daun bendera atau padi bunting.
Artinya malai padi akan segera keluar. Pada umur tersebut
adalah saat yang tepat pemupukan tahap ke 3 diberikan.
Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan malai yang
optimal.
Jadi bila kita ingin melakukan pemupukan tanaman padi,
lihatlah 3 kondisi yang saya sebutkan di atas. Saat itulah kondisi
tanaman padi akan maksimal menyerap unsur hara yang kita
berikan. Dan hasilnya, kita sebagai petani akan puas
memanennya sambil tersenyum. Semoga,,,
Like
Be the first to like this.
About NURMANIHSANBila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
View all posts by NURMANIHSAN →
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink.
← ARTI PERSAHABATAN
BAHAYA IMUNISASI →
8 Responses to KAPAN TANAMAN PADI DIPUPUK?
1. tin-tin says:
3 October 2011 at 10:21 pm
wah info ini s9t barti bg sy. thank
Reply
2. Ibana Naga says:
2 March 2012 at 3:40 pm
bila saya ingin gunakan ponska za dan urea berapa takaran
yang efektif utk 3 kali pemupukan tsb per hektar?
Reply
o NURMANIHSAN says:
4 March 2012 at 12:05 am
Untuk pupuk yang mengandung N kebutuhan per hektarnya
secara umum adalah 114 kg N. Yang ideal 3 kali pemupukan.
Kebutuhannya
= 300 kg ponska + 150 kg urea
= 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA
= 300 kg ponska + 50 kg urea + 220 pupuk ZA
= 300 kg ponska + 330 pupuk ZA
Anda tingal pilih salah satu di atas.
Reply
h says:
23 May 2012 at 5:21 pm
diperlukan 100 kg N untuk tanaman tomat di tanah berpasir
tinggi berapa kg pupuk ZA yang diperlukan??
NURMANIHSAN says:
23 May 2012 at 9:46 pm
100 kg urea = 219 kg ZA
o NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 10:46 pm
Untuk lebih jelasnya baca tentang pupuk Urea
dihttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/10/pupuk-
urea/
Reply
3. Syafiudin says:
7 April 2012 at 6:06 am
Mau tanya kalau pakai pupuk semacam petroganik,
+urea,za,phonska,sp 36 berapa takaran& waktu aplikasinya ?
Terima kasih ( syafiudin di ngawi)
Reply
o NURMANIHSAN says:
7 April 2012 at 4:47 pm
pupuk petrogonik adlh pupuk organik, pemberian ppk organik
dpt menaikkan C-organik padi sawah. Sehingga sawah akan
sehat dan subur. Makin banyak pupuk organik makin baik.Tanah
akan gembur, dan meningkatkan daya simpan dan daya serap
air, dll
Secara umum, keb pupuk 1 ton pupuk organik, 300 kg ponska,
100 kg urea, 100 kg za dan 50 kg tsp.
aplikasi pupuk pertama, 10 hst 100 kg ponska + 50 kg za + 50
tsp
pupuk kedua, 21 hst 200 kg ponska + 50 kg za
pupuk ketiga 100 kg urea
Reply
CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIRPosted on 19 May 2012
CARA MUDAH MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Untuk membuat POC banyak media dan bahan yang dapat kita
gunakan. Berikut ini adalah salah satu cara yang amat mudah
untuk membuat pupuk organik cair ( POC ). Gambar di bawah
ini adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan.
Bahan dan alat:
Kotoran domba/kambing
Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia
beracun/berbahaya)
Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak
dijual di pasar, kalau ada)
Tong/drum ukuran volume 100-120 liter
Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk
diterapkan pada tanaman hortikultura.
Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC
ke dalam 1 liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali.
Manfaatnya adalah keniscayaan. Sumber :
http://dusunlaman.net/2009/01/cara-mudah-membuat-pupuk-
organik-cair-poc/
Bila POC tsb sudah kita buat maka aplikasi dapat lakukan setiap
10 hari sekali atau bisa juga setiap 7 hari sekali. Dengan
memakai POC tsb maka penggunaan pupuk kimia bisa kita
kurangi.
KEBUTUHAN PUPUK PADI PER HEKTARPosted on 11 March 2012
MACAM-MACAM PUPUK UNTUK TANAMAN PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Setelah bergelut dalam hitung menghitung pupuk untuk
tanaman padi per hektar maka saya dapatkan berbagai variasi
di dalam jumlah dan jenis pupuk yang diberikan.
Jadi, para petani atau siapa saja bisa memakai sesuai dengan
kondisi pupuk yang tersedia. Dengan demikian, kita mempunyai
pilihan untuk mengaplikasikannya.
Kandungan 1 karung pupuk NPK ( didalamnya ada pupuk
tunggal )
1 karung NPK Kujang : terdapat 32,6 kg Urea, 8,33 kg SP36 dan
6,66 kg KCL.
1 karung NPK Ponska : terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan
12,5 kg KCL.
1 karung NPK pelangi : terdapat 21,73kg Urea, 13,89 kg SP36
dan 8,33 kg KCL.
Adapun jenis dan jumlahnya sbb :
= 250 kg urea + 100 kg TSP + 75 KCL
= 200 kg urea + 110 kg ZA + 100 kg TSP + 75 KCL
= 150 kg urea + 220 kg ZA + 100 kg TSP + 75 KCL
= 250 kg urea + 128 kg Sp-36/TS-36 + 75 kg KCL
= 250 kg urea + 256 kg SP-18 + 75 kg KCL
= 300 kg NPK ponska + 150 kg urea
= 200 kg NPK ponska + 182 kg urea + 41 kg SP36 + 25 kg KCL
= 100 kg NPK Ponska + 215 kg Urea + 82 kg SP36 + 50 kg KCL
= 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA
= 300 kg ponska + 50 kg urea + 220 pupuk ZA
= 300 kg ponska + 330 pupuk ZA
= 300 kg ponska + 150 npk kujang
= 300 kg ponska + 50 npk kujang + 100 kg urea
= 300 kg ponska + 50 npk kujang + 220 kg ZA
dll
Sebetulnya masih banyak variasi kebutuhan pupuk baik tunggal
maupun mejemuk untuk tanaman padi. Yang terpenting adalah
tercukupinya hara makro N, P dan K per hektarnya. Kalau dalam
bahasa lugasnya : yang penting isi bukan merk dan jumlah.
Dalam lain kesempatan mungkin akan saya tambah variasi di
atas. Semoga,,,