materi presentasi bab 15 ips

34
Kelompok 4 Adlu Rizal S (01) Faisal Siddiq (10) Naufal M R (19) Silvia E T () !i"#i" $ (%0)

Upload: naufalmuhammadrifqi

Post on 07-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi IPS Sejarah tentang "PERKEMBANGAN LEMBAGA INTERNASIONAL DAN PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL"

TRANSCRIPT

BAB 15 PERKEMBANGAN LEMBAGA INTERNASIONAL DAN PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL

Kelompok 4Adlu Rizal S(01)Faisal Siddiq(10)Naufal M R(19)Silvia E T(22)Yinyin H (30)

BAB 15PERKEMBANGAN LEMBAGA INTERNASIONAL DAN PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL

Peta KonsepA. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peran Indonesia.B. Association of South East Asia Nations (ASEAN) dan Peran Indonesia

C. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Peran IndonesiaD. Gerakan Non Blok ( GNB ) dan Peran Indonesia

A. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peran Indonesia.Latar Belakang Konferensi Asia Afrika Sebelum perang dunia II, negara-negara dunia ketiga yang berada di kawasan benua Asia dan Afrika umumnya adalah daerah jajahan. Namun setelah berakhirnya perang dunia II pada Agustus 1945, negara-negara dunia ketiga menjadi bangkit dan semakin meningkatkan perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan. Hal tersebutlah yang menyebabkan timbulnya konflik dan pergolakan di berbagai tempat seperti konflik di Semenanjung Korea, Vietnam, Palestina, Yaman, Daratan China, Afrika, dan Indonesia.Kondisi keamanan dunia yang masih belum stabil pasca berakhirnya perang dunia kedua tersebut semakin diperparah dengan munculnya perang dingin antara dua blok yang saling berseberangan yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

Kedua kekuatan besar yang saling berlawanan baik secara ideologis maupun kepentingan tersebut terus berlomba-lomba untuk membangun senjata modern, sehingga situasi dunia pada saat itu selalu diliputi oleh kecemasan akan terjadinya perang nuklir. Kondisi tersebutlah yang mendorong negara-negara yang baru merdeka untuk menggalang persatuan dan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian.

2. Persiapan Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika

Sebelum Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan, telah terlebih dahulu dilaksanakan pertemuan pendahuluan di Colombo (Srilanka) pada tanggal 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954. Pertemuan inilah yang dikenal sebagaiKonferensi Colombo. Hasil dari Konferensi Colombo ini adalah kesepakatan untuk menyelenggarakan konferensi lanjutan antara negara-negara Asia-Afrika.Pertemuan selanjutnya diadakan di Bogor (Indonesia) pada tanggal 28-31 Desember 1954. Dalam pertemuan ini, dibahas mengenai persiapan penyelenggaraan KAA. Konferensi di Bogor ini dikenal sebagai Konferensi Panca Negara.

Konferensi Panca Negara sendiri dihadiri oleh lima negara pelopor, yaitu:

Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamijoyo.India, diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawaharlal Nehru.Pakistan, diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah.Srilanka, diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala.Burma (sekarang Myanmar), diwakili oleh Perdana Menteri U Nu.

Hasil dariKonferensi Panca Negaraantara lain.Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada bulan April 1955.Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Panca Negara (Konferensi Bogor) sebagai negara-negara sponsor.Menetapkan jumlah negara Asia Afrika yang akan diundang.Menentukan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika.

Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamijoyo (Indonesia)

Perdana Menteri Shri Pandit Jawaharlal Nehru (India)

Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah(Pakistan)

Perdana Menteri Sir John Kotelawala(Srilanka)

Perdana Menteri U Nu (Myanamar)3. Tujuan Konferensi Asia Afrika a. Kepentingan bersama negara-negara Asia Afrika. b. Meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. c. Kedaulatan negara, imperialisme, dan masalah-masalah rasialisme. d. Kedudukan negara-negara Asia Afrika dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.4. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-25 April 1955. Konferensi ini berlangsung di Gedung Merdeka yang sekarang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung. Konfrensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Sukarno pada tanggal 18 April 1955 ini dihadiri oleh 29 negara, dan dan 6 diantaranya adalah negara-negara Afrika.

Ke-29 negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut antara lain:Afganistan, Yordania, Saudi Arabia,Burma, Kamboja, Srilanka,Jepang, Laos, Sudan, Ethiopia, Libanon, Suriah,Filipina, Liberia, Turki,Ghana, Libya, Vietnam Selatan,India, Thailand, Vietnam Utara,Indonesia, Mesir, Yaman,Irak, Nepal, Pakistan,Iran, dan RRC.Berbagai masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hak asasi manusia.Hak menentukan nasib sendiri.Rasialisme (perbedaan warna kulit).Kerjasama internasional.Masalah pelucutan senjata.Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara.Masalah Irian Barat.

5. Hasil Konferensi Asia Afrika Hasil Pertemuan KAA telah berhasil pula merumuskan sepuluh asas yang tercantum dalam Dasasila Bandung. Dan berikut adalah isi Dasasila Bandung.Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB.Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa.Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain.Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif.Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.Menyelesaikan masalah dengan jalan damai.Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Gambar Situasi Konferensi KAA :

B. Association of South East Asia Nations (ASEAN) dan Peran Indonesia

Sejarah Berdirinya ASEANASEAN resmi dibentuk 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui prakarsa Deklarasi Bangkok oleh lima negara Asia Tenggara. Adapun lima negara dan menteri luar negeri penandatangan prakarsa Deklarasi Bangkok adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S Rajaratnam dari Singapura dan Thanat Khoman dari Thailand. Setiap bulan Oktober/ November para anggota ASEAN mengadakan rapat umum.Isi Deklarasi Bangkok Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, social, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. Memelihara kerjasama yang erat di tengah- tengah organisasi regional dan internasional Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Anggota ASEAN Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecualiTimor LestedanPapua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:Filipina(negara pendiri)Indonesia(negara pendiri)Malaysia(negara pendiri)Singapura(negara pendiri)Thailand(negara pendiri)Brunei Darussalam(7 Januari1987)Vietnam(28 Juli1995)Laos(23 Juli1997)Myanmar(23 Juli1997)Kamboja(16 Desember1998)

Tujuan Utama Berdirinya ASEAN Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan social di kawasan Asia Tenggara Mengembangkan kebudayaan negara- negara anggotanya. Memajukan perdamaian di tingkat regional. Prinsip Utama ASEAN Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas dari pada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan Kerja sama efektif antara anggota

Tokoh-tokoh Pendiri ASEAN :1. Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia )

2. Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia )

3. S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura )4. Thanat Khoman ( Menteri Luar Negeri Thailand )

5. Narsisco Ramos (MENTERI LUAR NEGERI FILIPINA

Kantor ASEAN di Bangkok Thailand

C. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Peran IndonesiaSejarah Berdirinya PBB Menurut catatan sejarah,Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan dipelopori oleh lima negara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Republik Rakyat Cina. Berdirinya PBB dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita untuk menciptakan perdamaian diantara negara-negara di dunia setelah sebelumnya mengalami dua peperangan besar. Perang dunia I yang berlangsung antara tahun 1914-1918, dan perang dunia II yang terjadi antara tahun 1939-1945.

Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin Delano Roosevelt, mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill. Pertemuan yang berlangsung di atas kapal Augusta yang berlayar di Samudera Atlantik ini membahas tentang perdamaian dunia dan rencana untuk menghindarkan korban yang lebih banyak lagi akibat peperangan. Dalam pertemuan ini lahirlah sebuah kesepakatan yang disebut dengan Piagam Atlantik.Isi Piagam Atlantik1. Setiap bengsa tidak dibenarkan untuk melakukan perluasan wilayah.2. Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.3. Setiap bangsa berhak ikut serta dalam perdagangan internasional.4. Menciptakan perdamaian dunia agar setiap bangsa dapat hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan. Isi dari Piagam Atlantik tersebut langsung mendapatkan respon positif dari beberapa negara di dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya sebuah konferensi di kota Washington, Amerika Serikat pada tanggal 1 Januari 1942 yang dihadiri oleh 26 negara yang menyetujui isi Piagam Atlantik.

Tujuan didirikan PBBMemelihara perdamaian dan keamanan dunia.Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.

Keanggotaan dalam PBB bersifat terbuka, hingga tahun 2011 tercatat 193 negara telah bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai negara yang cinta perdamaian dan anti penjajahan, secara resmi Indonesia menjadi anggotaPBBpada tanggal 28 September 1950 dan tercatat sebagai negara anggota PBB yang ke-60Syarat Menjadi Aggota PBBAdapun syarat-syarat untuk diterima menjadi anggota PBB yaitu :Negara yang merdeka.Negara itu mencintai perdamaian.Bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum PBB.

Hak Veto dimiliki oleh Negara Negara Anggota Tetap Dewan keamanan PBB yang saat ini dimiliki olehAmerika Serikat,Rusia(duluUni Soviet), Republik RakyatChinamenggantikan Republik China (Taiwan) pada tahun 1979,InggrisdanPerancis.Pada saat ini opini yang berkembang di media-media internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara-negara besar yang dianggap membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompok

Lembaga-Lembaga khusus di PBBAda banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalahBadan Energi Atom Internasional,Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa),Bank DuniadanOrganisasi Kesehatan Dunia.Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan. Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melaluiWHO), menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karyaWFP) dan perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, olehUNHCR).

Markas Besar PBB di New York Amerika Serikat :

D. Gerakan Non Blok ( GNB ) dan Peran Indonesia Gerakan Non-Blok(GNB) (bahasa Inggris:Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatuorganisasi internasionalyang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadapblokkekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalamDeklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentangimperialisme,kolonialisme,neo-kolonialisme,apartheid,zionisme,rasismedan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atauhegemonidan menentang segala bentuk blok politik.Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaanPBB. Berdirinya Gerakan Non Blok (Non Aligned Movement) diprakarsai oleh para pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik Persatuan ArabMesir (Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru), Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito), dan Ghana (Presiden Kwame Nkrumah).

1. LATAR BELAKANG Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut.1) Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia.2) Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.3) Ditandatanganinya Dokumen Brioni tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.4) Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.5) Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar PBB, yaitu:a) Presiden Soekarno (Indonesia),b) PM Jawaharlal Nehru (India),c) Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir),d) Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dane) Presiden Kwame Nkrumah (Ghana).

2. Tujuan Gerakan Non BlokGerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:1) meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa;2) mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;3) mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;4) menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme;5) memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;6) meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok;7) menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.

3. Prinsip GNB adalah :Saling menghormati integritas teritorial dankedaulatan.Perjanjian non-agresiTidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lainKesetaraan dan keuntungan bersamaMenjaga perdamaian4. Asas Gerakan Non Blok1) GNB bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan.2) GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif.3) GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat, memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme.

5. Keanggotaan GNB Pada waktu berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Setiap diselenggarakan KTT anggotanya selalu bertambah, sebab setiap negara dapat diterima menjadi anggota GNB dengan memenuhi persyaratan. Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut:1) menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;2) mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;3) tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.

6. Tempat dan tanggal KTT GNBKTT I Belgrade,1 September19616 September1961KTT II Kairo,5 Oktober196410 Oktober1964KTT III Lusaka,8 September197010 September1970KTT IV Aljir,5 September19739 September1973KTT V Kolombo,16 Agustus197619 Agustus1976KTT VI Havana,3 September19799 September1979KTT VII New Delhi,7 Maret198312 Maret1983KTT VIII Harare,1 September19866 September1986KTT IX Belgrade,4 September19897 September1989KTT X Jakarta,1 September19927 September1992KTT XI Cartagena de Indias,18 Oktober199520 Oktober1995KTT XII Durban,2 September19983 September1998KTT XIII Kuala Lumpur20 Februari200325 Februari2003KTT XIV Havana,11 September200616 September2006.

Situasi Sidang dalam pertemuan Gerakan Non Blok :

SELESAI

THANKYOUFOR WATCHING