materi pengelolaan kas perbankan stie singaraja

127

Click here to load reader

Upload: adiwinata

Post on 30-Jan-2016

97 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

lnfldnlndldvcdvdsmvdcms;lcmdm;mvfdvlflvdfvkdfmvfdmv;dfmv;m;sm;dmvdmnsvkdnkvnnsklndjhvcdbvkbvcbsdbhbsbhvbdudbscbjkdsbkjbjksdjkkcjkidhciwhuhdehswdjnjcnkjdbibwebdcbjdbksbckjbdkjcbkdsbckbdebhbbkdvbkdbkjbskjbcjkbdjbkcjbdsjkbwkidefhudhufhdicdjcbjsbjbcjbcjkbscjkbdcsdvbgksjbdjcndbsadhajdjsdjlsbdjabdjbskbdkskhsdbsbkdbsjbdsdbkjsdjksbcsjkbcsabkbdbcfbdkcbdbcvhkvxdckvbjdkxckbdbcjdbjksbkdbkbcksbdbkbckbsdkjsbdjkbvcjkdbjkcbdjkcbjkdbckdbkcjbdkcbdkjbckdbcjksbckbdksbdcbkdbcdbksbdbcksbcksdbcdjbckdsjbckdbcdkbcsdkbcdbckdbcdkbc

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

DISUSUN OLEHIDA BAGUS PUTU SURYAWANKEPALA DIVISI TREASURY

PERSEROAN TERBATASBANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Page 2: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

o PENDAHULUAN

o ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG

o PERENCANAAN KAS

o OPERASIONAL KAS

o PENGELOLAAN UANG

o PENGENDALIAN KAS

o PELAPORAN

o PENGAWASAN DAN KEPATUHAN

o PENDAHULUAN

o ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG

o PERENCANAAN KAS

o OPERASIONAL KAS

o PENGELOLAAN UANG

o PENGENDALIAN KAS

o PELAPORAN

o PENGAWASAN DAN KEPATUHAN

Page 3: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 4: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Latar Belakang

2. Maksud Dan Tujuan

3. Dasar Hukum

Page 5: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Kas merupakan salah satu komponen dari aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan hiduplembaga keuangan, baik perbankan, organisasi permerintah maupun perusahaan swasta.Kas merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasionalperusahaan. Tanpa adanya manajemen kas yang baik, suatu bank mungkin dapat kehilanganreputasinya dan sulit untuk bertransaksi dengan pihak lain karena bank tersebut tidak dapatmembayar tagihannya yang sudah jatuh tempo. Oleh karena itu manajemen kas merupakansuatu keharusan bagi bank.

Secara umum, lembaga keuangan yang dapat memperbaiki metode dalam menerima danmengeluarkan kas akan menjadi lebih sukses. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwakekurangan uang dalam bank dapat menimbulkan biaya yang seharusnya dapat dihindarimanakala terdapat manajemen kas yang baik. Kekurangan kas akan menyebabkan suatubank harus mencari pinjaman dana dalam rangka menutupi kekurangan kas untukmelaksanakan kegiatan operasionalnya. Namun, pinjaman yang didapatkan akanmenimbulkan resiko berupa biaya baru seperti biaya bunga dan denda atas keterlambatanpembayaran. Di sisi lain dengan adanya manajemen kas yang baik suatu bank dapatmenyediakan berbagai sumber daya lainnya tepat pada waktunya ketika dibutuhkan, belumlagi kemungkinan memanfaaatkan peningkatan kepercayaan yang diperoleh dari customersaat memberikan pelayanan prima dan penyelesaian kewajiban tepat waktu.

Kas merupakan salah satu komponen dari aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan hiduplembaga keuangan, baik perbankan, organisasi permerintah maupun perusahaan swasta.Kas merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasionalperusahaan. Tanpa adanya manajemen kas yang baik, suatu bank mungkin dapat kehilanganreputasinya dan sulit untuk bertransaksi dengan pihak lain karena bank tersebut tidak dapatmembayar tagihannya yang sudah jatuh tempo. Oleh karena itu manajemen kas merupakansuatu keharusan bagi bank.

Secara umum, lembaga keuangan yang dapat memperbaiki metode dalam menerima danmengeluarkan kas akan menjadi lebih sukses. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwakekurangan uang dalam bank dapat menimbulkan biaya yang seharusnya dapat dihindarimanakala terdapat manajemen kas yang baik. Kekurangan kas akan menyebabkan suatubank harus mencari pinjaman dana dalam rangka menutupi kekurangan kas untukmelaksanakan kegiatan operasionalnya. Namun, pinjaman yang didapatkan akanmenimbulkan resiko berupa biaya baru seperti biaya bunga dan denda atas keterlambatanpembayaran. Di sisi lain dengan adanya manajemen kas yang baik suatu bank dapatmenyediakan berbagai sumber daya lainnya tepat pada waktunya ketika dibutuhkan, belumlagi kemungkinan memanfaaatkan peningkatan kepercayaan yang diperoleh dari customersaat memberikan pelayanan prima dan penyelesaian kewajiban tepat waktu.

Page 6: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Manajemen kas perlu mendapat perhatian karena potensi timbul kerugian atau darikeputusan yang salah akan membebani rencana bisnis bank pada periode yang panjang dimasa depan dan dapat menyebabkan beban, sedangkan manajemen kas yang buruk bersifatjangka pendek dan dapat diperbaiki segera. Jika praktik manajemen kas yang buruk tidaksaja menimbulkan pemborosan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan bank dan dapatmengurangi efektivitas dari kebijakan yang dilaksanakan.

Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Bank, maka perlu ditetapkan suatu sasaranbidang pelayanan yakni pengelolaan kas untuk mendukung pelayanan prima kepadanasabah, meningkatkan kompetensi, mampu bersaing, konsisten dan berkesinambungan.Dalam melaksanakan sasaran tersebut agar dapat tercapai sesuai dengan rencana, perlumemperhatikan pengembangan dan review bidang pelayanan dalam rangka pengelolaan kassecara terukur, jujur, disiplin dan mengutamakan ketulusan untuk melayani. Bahwa sejalandengan perkembangan regulasi, organisasi maupun perkembangan kebutuhan bisnis Bank,maka dipandang perlu untuk melakukan penyusunan dan penyesuaian terhadap ketentuandan prosedur yang ada.

Manajemen kas perlu mendapat perhatian karena potensi timbul kerugian atau darikeputusan yang salah akan membebani rencana bisnis bank pada periode yang panjang dimasa depan dan dapat menyebabkan beban, sedangkan manajemen kas yang buruk bersifatjangka pendek dan dapat diperbaiki segera. Jika praktik manajemen kas yang buruk tidaksaja menimbulkan pemborosan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan bank dan dapatmengurangi efektivitas dari kebijakan yang dilaksanakan.

Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Bank, maka perlu ditetapkan suatu sasaranbidang pelayanan yakni pengelolaan kas untuk mendukung pelayanan prima kepadanasabah, meningkatkan kompetensi, mampu bersaing, konsisten dan berkesinambungan.Dalam melaksanakan sasaran tersebut agar dapat tercapai sesuai dengan rencana, perlumemperhatikan pengembangan dan review bidang pelayanan dalam rangka pengelolaan kassecara terukur, jujur, disiplin dan mengutamakan ketulusan untuk melayani. Bahwa sejalandengan perkembangan regulasi, organisasi maupun perkembangan kebutuhan bisnis Bank,maka dipandang perlu untuk melakukan penyusunan dan penyesuaian terhadap ketentuandan prosedur yang ada.

Page 7: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Maksud Pengelolaan Kas

Maksud Pengelolaan Kas ini disusun untuk memberikan pedoman bagi unit kerjayang menjalankan aktivitas dan pelayanan kas kepada nasabah atau stakeholder.Disamping itu untuk memahami pengelolaan risiko operasional dan risiko lainnyayang terkait pada aktivitas pelayanan kas.

2. Tujuan Pengelolaan Kas

a. Untuk melaksanakan tatakelola kas yang baik, sehingga bank dapat mendanaidan memenuhi setiap kewajibannya.

b. Memberikan arahan kepada Unit Pelayanan, Unit Cabang, Unit Kas dan Unitlainnya dalam menjalankan pelayanan kas.

c. Menjadi acuan bagi Unit Pelayanan, Unit Cabang, Unit Kas dan Unit lainnyaagar memiliki Risk Awareness pada setiap tahapan proses pelaksanaanaktivitas Pelayanan.

d. Tercapai keseimbangan antara volume dan biaya pelayanan yang baiksehingga diperoleh Risk Adjusted Return yang optimal.

1. Maksud Pengelolaan Kas

Maksud Pengelolaan Kas ini disusun untuk memberikan pedoman bagi unit kerjayang menjalankan aktivitas dan pelayanan kas kepada nasabah atau stakeholder.Disamping itu untuk memahami pengelolaan risiko operasional dan risiko lainnyayang terkait pada aktivitas pelayanan kas.

2. Tujuan Pengelolaan Kas

a. Untuk melaksanakan tatakelola kas yang baik, sehingga bank dapat mendanaidan memenuhi setiap kewajibannya.

b. Memberikan arahan kepada Unit Pelayanan, Unit Cabang, Unit Kas dan Unitlainnya dalam menjalankan pelayanan kas.

c. Menjadi acuan bagi Unit Pelayanan, Unit Cabang, Unit Kas dan Unit lainnyaagar memiliki Risk Awareness pada setiap tahapan proses pelaksanaanaktivitas Pelayanan.

d. Tercapai keseimbangan antara volume dan biaya pelayanan yang baiksehingga diperoleh Risk Adjusted Return yang optimal.

Page 8: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Kebijakan Pengelolaan Kas Bank disusun dengan memperhatikan ketentuan dan peraturanyang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan aktivitas pelayanan termasuk pengelolaan risikonamun tidak terbatas pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia;

2. Peraturan Bank Indonesia;

3. Surat Edaran Bank Indonesia;

4. Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

5. Keputusan Direksi Bank Tentang Struktur Organisasi.

6. Keputusan Direksi Bank Tentang Treasury.

7. Keputusan Direksi Bank Tentang Batas Modal Kerja Kas Harian.

Kebijakan Pengelolaan Kas Bank disusun dengan memperhatikan ketentuan dan peraturanyang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan aktivitas pelayanan termasuk pengelolaan risikonamun tidak terbatas pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia;

2. Peraturan Bank Indonesia;

3. Surat Edaran Bank Indonesia;

4. Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

5. Keputusan Direksi Bank Tentang Struktur Organisasi.

6. Keputusan Direksi Bank Tentang Treasury.

7. Keputusan Direksi Bank Tentang Batas Modal Kerja Kas Harian.

Page 9: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 10: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Organisasi

2. Tugas Dan Tanggungjawab

Page 11: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Dalam operasional bank untuk mencapai efektivitas kerja dan tercapai pengedalian kas,bank telah membentuk organisasi dan memiliki Pedoman tentang Struktur Organisasi danUraian Tugas yang mendukung pengelolaan kas. Untuk lebih jelasnya akan dituangkandalam bab ini terkait tugas dan tanggungjawab yang dimaksud dalam pengelolaan kas.

Pelaksanaan di Kantor Pusat untuk penyediaan kas dikordinasikan oleh Divisi Treasury dandibantu Bagian Likuiditas dan Bagian Treasury. Sedangkan untuk unit Bagian Settlementdan Bagian Akuntansi dikordinasikan oleh Divisi Operasional dan Akuntansi.

Pelaksanaan di Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Kantor Pelayanan Kasoperasional kas dikordinasikan oleh Kepala Cabang/Unit Kerja dan dibantu oleh WakilCabang, Kepala Cabang Pembantu, Kepala Kantor Kas, Kepala Kantor Pelayanan, HeadTeller, Teller dan Petugas Akuntansi Unit Kerja.

Dalam operasional bank untuk mencapai efektivitas kerja dan tercapai pengedalian kas,bank telah membentuk organisasi dan memiliki Pedoman tentang Struktur Organisasi danUraian Tugas yang mendukung pengelolaan kas. Untuk lebih jelasnya akan dituangkandalam bab ini terkait tugas dan tanggungjawab yang dimaksud dalam pengelolaan kas.

Pelaksanaan di Kantor Pusat untuk penyediaan kas dikordinasikan oleh Divisi Treasury dandibantu Bagian Likuiditas dan Bagian Treasury. Sedangkan untuk unit Bagian Settlementdan Bagian Akuntansi dikordinasikan oleh Divisi Operasional dan Akuntansi.

Pelaksanaan di Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Kantor Pelayanan Kasoperasional kas dikordinasikan oleh Kepala Cabang/Unit Kerja dan dibantu oleh WakilCabang, Kepala Cabang Pembantu, Kepala Kantor Kas, Kepala Kantor Pelayanan, HeadTeller, Teller dan Petugas Akuntansi Unit Kerja.

Page 12: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Bagian Likuiditas Melaksanakan Cash Suply dan Cash Remise berdasarkan permintaan dari unit

kerja dengan persetujuan Kepala Divisi Treasury atau pejabat pengganti. Mengelola dan memantau Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia sesuai

ketentuan limit. Mengelola dan menatausahakan serta membuat menyelesaikan rekonsiliasi atas

Cash In Transit. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas

pada unit kerja dan pihak jasa pelayanan kas. Menyusun Proyeksi Arus Kas Konsolidasi dengan persetujuan Kepala Divisi

Treasury atau pejabat pengganti. Menyusun Laporan Arus Kas untuk kepentingan intern dan ekstern.

Bidang Pooling Fund Menerima permohonan cash supply dan cash remise dari unit kerja dan

melakukan kompilasi atau rekap kebutuhan kas. Menginput kebutuhan kas pada system BISILK (Bank Indonesia Sistem

Informasi Layanan Kas) pemenuhan prioritas oleh dan dari anggota Bank Focus. Jika kebutahan kas tidak dapat terpenuhi pada Bank Focus baru dimungkinkan

untuk mengajukan permohonan ke Bank Indonesia. Mendistribusikan kas kepada unit kerja dan membukukan pada rekening antar

kantor.

Bagian Likuiditas Melaksanakan Cash Suply dan Cash Remise berdasarkan permintaan dari unit

kerja dengan persetujuan Kepala Divisi Treasury atau pejabat pengganti. Mengelola dan memantau Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia sesuai

ketentuan limit. Mengelola dan menatausahakan serta membuat menyelesaikan rekonsiliasi atas

Cash In Transit. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas

pada unit kerja dan pihak jasa pelayanan kas. Menyusun Proyeksi Arus Kas Konsolidasi dengan persetujuan Kepala Divisi

Treasury atau pejabat pengganti. Menyusun Laporan Arus Kas untuk kepentingan intern dan ekstern.

Bidang Pooling Fund Menerima permohonan cash supply dan cash remise dari unit kerja dan

melakukan kompilasi atau rekap kebutuhan kas. Menginput kebutuhan kas pada system BISILK (Bank Indonesia Sistem

Informasi Layanan Kas) pemenuhan prioritas oleh dan dari anggota Bank Focus. Jika kebutahan kas tidak dapat terpenuhi pada Bank Focus baru dimungkinkan

untuk mengajukan permohonan ke Bank Indonesia. Mendistribusikan kas kepada unit kerja dan membukukan pada rekening antar

kantor.

Page 13: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Bagian Treasury Melaksanakan penempatan dana dan mengelola/ menatausahakan investasi dalam

rangka pengelolaan kas melalui penempatan dan pembelian surat berharga. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan untuk kebutuhan kas

diseluruh unit kerja.

Bagian Settlement Melaksanakan transaksi incoming atau outgoing sesuai dokumen permintaan kas

dari unit likuiditas baik untuk Cash Suply maupun Cash Remise . Memberikan persetujuan incoming atau outgoing dengan syarat dan ketentuan

telah dipenuhi berdasarkan kewenangan.

Bagian Akuntansi Melaksanakan otorisasi sesuai kewenangan atas pemindahan dana antara

rekening Giro Wajib Minimum Bank Indonesia dengan Kas Besar unit kerja. Mengadministrasikan dan menyimpan bukti dan dokumen atas transaksi kas. Mensupervisi dan menyajikan laporan keuangan atas rekening kas pada neraca

maupun nominatif.

Bagian Treasury Melaksanakan penempatan dana dan mengelola/ menatausahakan investasi dalam

rangka pengelolaan kas melalui penempatan dan pembelian surat berharga. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan untuk kebutuhan kas

diseluruh unit kerja.

Bagian Settlement Melaksanakan transaksi incoming atau outgoing sesuai dokumen permintaan kas

dari unit likuiditas baik untuk Cash Suply maupun Cash Remise . Memberikan persetujuan incoming atau outgoing dengan syarat dan ketentuan

telah dipenuhi berdasarkan kewenangan.

Bagian Akuntansi Melaksanakan otorisasi sesuai kewenangan atas pemindahan dana antara

rekening Giro Wajib Minimum Bank Indonesia dengan Kas Besar unit kerja. Mengadministrasikan dan menyimpan bukti dan dokumen atas transaksi kas. Mensupervisi dan menyajikan laporan keuangan atas rekening kas pada neraca

maupun nominatif.

Page 14: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Kepala Unit Kerja Mengajukan surat permohonan ke Divisi Treasury cq. Bagian Likuiditas dalam

rangka pemenuhan kas unit kerja baik Cash Suply maupun Cash Remise. Memegang dan mengendalikan kunci kluis tempat penyimpanan uang. Mengelola dan memantau tempat penyimpanan dan pengamanan uang. Melakukan pengelolaan dan pemantauan atas batas wewenang modal kerja

harian. Menyetujui proyeksi arus kas yang disusun unit kerja. Melakukan pemeriksaan atas total kas dan uang seperti Kas Besar, Kas Harian,

Kas ATM sesuai laporan neraca beserta perinciannya. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya. Menandatangani Laporan Arus Kas unit kerja.

Head Teller Memegang dan mengendalikan kode kluis tempat penyimpanan uang. Mengelola dan memantau ketersediaan Kas Besar, Kas Harian dan Kas ATM. Melakukan pemeriksaan atas seluruh transaksi kas sesuai rekap jurnal masing-

masing Teller dan dibandingkan dengan uang dan saldo kas. Menyusun proyeksi arus kas dan meminta persetujuan Kepala Unit Kerja. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya. Menyusun Laporan Arus Kas dan meminta tandatangan Kepala Unit Kerja

sebagai bahan evaluasi.

Kepala Unit Kerja Mengajukan surat permohonan ke Divisi Treasury cq. Bagian Likuiditas dalam

rangka pemenuhan kas unit kerja baik Cash Suply maupun Cash Remise. Memegang dan mengendalikan kunci kluis tempat penyimpanan uang. Mengelola dan memantau tempat penyimpanan dan pengamanan uang. Melakukan pengelolaan dan pemantauan atas batas wewenang modal kerja

harian. Menyetujui proyeksi arus kas yang disusun unit kerja. Melakukan pemeriksaan atas total kas dan uang seperti Kas Besar, Kas Harian,

Kas ATM sesuai laporan neraca beserta perinciannya. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya. Menandatangani Laporan Arus Kas unit kerja.

Head Teller Memegang dan mengendalikan kode kluis tempat penyimpanan uang. Mengelola dan memantau ketersediaan Kas Besar, Kas Harian dan Kas ATM. Melakukan pemeriksaan atas seluruh transaksi kas sesuai rekap jurnal masing-

masing Teller dan dibandingkan dengan uang dan saldo kas. Menyusun proyeksi arus kas dan meminta persetujuan Kepala Unit Kerja. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya. Menyusun Laporan Arus Kas dan meminta tandatangan Kepala Unit Kerja

sebagai bahan evaluasi.

Page 15: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Teller Tunai Memegang dan mengendalikan kunci box Teller atau pintu tempat penyimpanan

uang. Melakukan aktivitas verifikasi warkat dan dokumen atas penyetoran dan

pengambilan kas. Melakukan aktivitas penginputan pada system atau membukukan warkat dan

dokumen atas penyetoran dan pengambilan kas serta melakukan validasi. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya.

Teller Non Tunai Melakukan aktivitas verifikasi warkat dan dokumen atas pelimpahan dan

pembebanan non kas. Melakukan aktivitas penginputan pada system atau membukukan warkat dan

dokumen atas pelimpahan dan pembebanan non kas serta melakukan validasi. Melakukan approval atas transaksi non kas sesuai dengan kewenangannya.

Akuntansi Melakukan otorisasi atas transaksi kas dan non kas sesuai dengan

kewenangannya. Mengadministrasikan dan menyimpan bukti dan dokumen atas transaksi kas dan

non kas di unit kerja. Mensupervisi dan menyajikan laporan keuangan atas rekening kas dan non kas

pada neraca maupun nominatif.

Teller Tunai Memegang dan mengendalikan kunci box Teller atau pintu tempat penyimpanan

uang. Melakukan aktivitas verifikasi warkat dan dokumen atas penyetoran dan

pengambilan kas. Melakukan aktivitas penginputan pada system atau membukukan warkat dan

dokumen atas penyetoran dan pengambilan kas serta melakukan validasi. Melakukan approval atas transaksi kas sesuai dengan kewenangannya.

Teller Non Tunai Melakukan aktivitas verifikasi warkat dan dokumen atas pelimpahan dan

pembebanan non kas. Melakukan aktivitas penginputan pada system atau membukukan warkat dan

dokumen atas pelimpahan dan pembebanan non kas serta melakukan validasi. Melakukan approval atas transaksi non kas sesuai dengan kewenangannya.

Akuntansi Melakukan otorisasi atas transaksi kas dan non kas sesuai dengan

kewenangannya. Mengadministrasikan dan menyimpan bukti dan dokumen atas transaksi kas dan

non kas di unit kerja. Mensupervisi dan menyajikan laporan keuangan atas rekening kas dan non kas

pada neraca maupun nominatif.

Page 16: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 17: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Kebutuhan Perencanaan Kas

2. Pergerakan Arus Kas

3. Penarikan Kas Jumlah Besar

4. Unsur Arus Kas

5. Tipe Perencanaan Kas

6. Mobilisasi Kas

7. Penyusunan Proyeksi Arus Kas

8. Pengelola Perencanaan Arus Kas

9. Manfaat Penyusunan Proyeksi Arus Kas

10. Waktu Dan Pengiriman Proyeksi Arus Kas

1. Kebutuhan Perencanaan Kas

2. Pergerakan Arus Kas

3. Penarikan Kas Jumlah Besar

4. Unsur Arus Kas

5. Tipe Perencanaan Kas

6. Mobilisasi Kas

7. Penyusunan Proyeksi Arus Kas

8. Pengelola Perencanaan Arus Kas

9. Manfaat Penyusunan Proyeksi Arus Kas

10. Waktu Dan Pengiriman Proyeksi Arus Kas

Page 18: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Kebutuhan penyusunan anggaran atau rencana kas untuk merencanakan posisi likuiditasbank sesuai ketentuan dan kebijakan bank termasuk penentuan penempatan, pembeliansurat berharga dan pinjaman yang diterima atau sumber dana. Rencana aliran kas masukdan keluar menunjukkan perlunya kemungkinan pinjaman yang diterima jika terjadi defisitkas dan perlunya perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas.

Tujuan proyeksi arus kas sebagai berikut:1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari

operasional yang dijalankan.2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.3. Menentukan kebutuhan pinjaman yang diterima dan/atau kelebihan kas menganggur

untuk penempatan.4. Menyelaraskan kas dengan (a) total modal kerja, (b) penyetoran, (c) penarikan, (d)

pendapatan, (e) biaya, (f) penempatan, (g) pinjaman yang diterima dan (h) giro wajibminimum.

5. Menetapkan dasar kas yang sehat dan untuk pemantauan posisi kas secara terusmenerus.

Kebutuhan penyusunan anggaran atau rencana kas untuk merencanakan posisi likuiditasbank sesuai ketentuan dan kebijakan bank termasuk penentuan penempatan, pembeliansurat berharga dan pinjaman yang diterima atau sumber dana. Rencana aliran kas masukdan keluar menunjukkan perlunya kemungkinan pinjaman yang diterima jika terjadi defisitkas dan perlunya perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas.

Tujuan proyeksi arus kas sebagai berikut:1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari

operasional yang dijalankan.2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.3. Menentukan kebutuhan pinjaman yang diterima dan/atau kelebihan kas menganggur

untuk penempatan.4. Menyelaraskan kas dengan (a) total modal kerja, (b) penyetoran, (c) penarikan, (d)

pendapatan, (e) biaya, (f) penempatan, (g) pinjaman yang diterima dan (h) giro wajibminimum.

5. Menetapkan dasar kas yang sehat dan untuk pemantauan posisi kas secara terusmenerus.

Page 19: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Arus kas akan timbul sebagai akibat dari kebijakan yang berhubungan dengan manajemenaktiva dan pasiva, keputusan manajemen yang menimbulkan aliran arus kas sebagaiberikut:1. Kebijakan operasional

Kebijakan yang terkait dengan perubahan sistem dan prosedur yang diterapkan bankseperti jasa perbankan, jasa keuangan, skala mutu pelayanan kepada customer,pemindahan bukuan atas beban bank, perluasan jaringan kantor dan pengembanganelektronik banking.

2. Kebijakan pendanaanKebijakan yang terkait dengan penambahan fitur produk dana, peningkatan marketing,layanan penjemputan setoran, pemberian hadiah dan bunga negosiasi.

3. Kebijakan perkreditanKebijakan yang terkait dengan penambahan skim kredit yang diberikan, peningkatanmarketing, jasa garansi bank, pembiayaan korporasi, jangka waktu kredit yangdiberikan dan jenis penggunaan kredit.

4. Kebijakan treasuryKebijakan yang terkait dengan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain,Pembelian Surat Berharga, Pinjaman Antar bank, Penerbitan Surat Utang dan Jasa riteltreasury.Implementasi dari kebijakan-kebijakan tersebut akan mengakibatkan penyesuaiandalam arus kas keluar dan arus kas masuk.

Arus kas akan timbul sebagai akibat dari kebijakan yang berhubungan dengan manajemenaktiva dan pasiva, keputusan manajemen yang menimbulkan aliran arus kas sebagaiberikut:1. Kebijakan operasional

Kebijakan yang terkait dengan perubahan sistem dan prosedur yang diterapkan bankseperti jasa perbankan, jasa keuangan, skala mutu pelayanan kepada customer,pemindahan bukuan atas beban bank, perluasan jaringan kantor dan pengembanganelektronik banking.

2. Kebijakan pendanaanKebijakan yang terkait dengan penambahan fitur produk dana, peningkatan marketing,layanan penjemputan setoran, pemberian hadiah dan bunga negosiasi.

3. Kebijakan perkreditanKebijakan yang terkait dengan penambahan skim kredit yang diberikan, peningkatanmarketing, jasa garansi bank, pembiayaan korporasi, jangka waktu kredit yangdiberikan dan jenis penggunaan kredit.

4. Kebijakan treasuryKebijakan yang terkait dengan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain,Pembelian Surat Berharga, Pinjaman Antar bank, Penerbitan Surat Utang dan Jasa riteltreasury.Implementasi dari kebijakan-kebijakan tersebut akan mengakibatkan penyesuaiandalam arus kas keluar dan arus kas masuk.

Page 20: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Pemenuhan Penarikan Kas Dalam Jumlah Besar1. Proses pencairan kredit dalam jumlah besar dalam satu periode diwajibkan kepada

Pejabat Administrasi Kredit untuk menyampaikan atau bersurat mengenai rencanapencairan kredit paling lambat H-1 kepada Head Teller atau pejabat yang ditunjuk.

2. Pengambilan simpanan dalam jumlah besar dalam satu periode diwajibkan kepadaPejabat Dana & Jasa untuk melakukan pendekan model marketing kepada nasabah(giran, penabung, deposan) untuk menyampaikan atau bersurat mengenai rencanapenarikan paling lambat H-1 kepada Head Teller atau pejabat yang ditunjuk.

3. Petugas bank perlu melakukan konfirmasi kepada pemilik rekening, apabila yangmelakukan penarikan adalah orang lain.

Page 21: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Saldo Awal (Beginning Balance)Saldo kas terdiri dari seluruh kas yang tersedia (cash on hand) antara lain, KasBesar, Kas Harian, Cash In Trancit dan Kas di ATM. Termasuk juga Giro WajibMinimum pada Bank Indonesia (valuta rupiah maupun valuta asing.) akhir harisebelumnya.

2. Kas MasukSeluruh transaksi penerimaan arus kas dengan Bank Indonesia, Antar Bank,Pemerintah, Korporasi, Perusahaan dan Nasabah Perorangan baik valuta rupiahmaupun valuta asing.

3. Kas KeluarSeluruh transaksi pengeluaran arus kas dengan Bank Indonesia, Antar Bank,Pemerintah, Korporasi, Perusahaan dan Nasabah Perorangan baik valuta rupiahmaupun valuta asing.

4. Net Cash FlowMerupakan selisih transaksi penerimaan arus kas dikurangi dengan pengeluaranarus kas, baik valuta rupiah maupun valuta asing.

5. Saldo Akhir (Ending Balance)Saldo kas awal dikurangi dengan Net Cash Flow atau selisih transaksi penerimaanarus kas dikurangi dengan pengeluaran arus kas, baik valuta rupiah maupun valutaasing.

1. Saldo Awal (Beginning Balance)Saldo kas terdiri dari seluruh kas yang tersedia (cash on hand) antara lain, KasBesar, Kas Harian, Cash In Trancit dan Kas di ATM. Termasuk juga Giro WajibMinimum pada Bank Indonesia (valuta rupiah maupun valuta asing.) akhir harisebelumnya.

2. Kas MasukSeluruh transaksi penerimaan arus kas dengan Bank Indonesia, Antar Bank,Pemerintah, Korporasi, Perusahaan dan Nasabah Perorangan baik valuta rupiahmaupun valuta asing.

3. Kas KeluarSeluruh transaksi pengeluaran arus kas dengan Bank Indonesia, Antar Bank,Pemerintah, Korporasi, Perusahaan dan Nasabah Perorangan baik valuta rupiahmaupun valuta asing.

4. Net Cash FlowMerupakan selisih transaksi penerimaan arus kas dikurangi dengan pengeluaranarus kas, baik valuta rupiah maupun valuta asing.

5. Saldo Akhir (Ending Balance)Saldo kas awal dikurangi dengan Net Cash Flow atau selisih transaksi penerimaanarus kas dikurangi dengan pengeluaran arus kas, baik valuta rupiah maupun valutaasing.

Page 22: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Perencanaan Kas NormalPenyusunan perencanaan kas normal ini bersifat stabil berdasarkan prediksi aktivitassebelumnya serta memperhatikan trend perkembangan bisnis bank dengan perubahanyang tidak signifikan.

2. Perencanaan Arus Kas Tidak NormalPenyusunan perencanaan kas tidak normal atau liquidity contingency plan ini bersifatlabil berdasarkan prediksi kondisi eksternal bank seperti gajian pegawai awal bulan,hari raya, akhir tahun buku, kondisi lain dengan perubahan yang signifikan.

3. Perencanaan Arus Kas Tidak WajarPerencanaan kas ini lebih diakibatkan karena terjadinya krisis moneter, kondisiperbankan yang buruk penyusunan perencanaan akan dilakukan secara khusus.

1. Perencanaan Kas NormalPenyusunan perencanaan kas normal ini bersifat stabil berdasarkan prediksi aktivitassebelumnya serta memperhatikan trend perkembangan bisnis bank dengan perubahanyang tidak signifikan.

2. Perencanaan Arus Kas Tidak NormalPenyusunan perencanaan kas tidak normal atau liquidity contingency plan ini bersifatlabil berdasarkan prediksi kondisi eksternal bank seperti gajian pegawai awal bulan,hari raya, akhir tahun buku, kondisi lain dengan perubahan yang signifikan.

3. Perencanaan Arus Kas Tidak WajarPerencanaan kas ini lebih diakibatkan karena terjadinya krisis moneter, kondisiperbankan yang buruk penyusunan perencanaan akan dilakukan secara khusus.

Page 23: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Mempercepat kas masukMempercepat penerimaan kas masuk akan memberikan keuntungan bagi perusahaanantara lain; mengurangi biaya pinjaman yang diterima dan meningkatkan kemampuanperusahaan untuk menghasilkan pendapatan tambahan.a. Memperluas jaringan pelayanan dan kantor.b. Meningkatkan system pembayaran.c. Meningkatkan pelayanan melalui elektronik banking.

2. Mengendalikan kas keluarPraktik manajemen kas yang baik mengharuskan penarikan kas dilakukan denganbatasan batasan. Keputusan mengenai besaran transaksi kas dan waktu terjadinyapenarikan merupakan keputusan yang sangat penting bagi perusahaan karena akanmempengaruhi posisi likuiditas bank. Pada perusahaan besar potensi perubahan dalambentuk dan kualitas dari keputusan mengenai penarikan kas sering menjadi suatutantangan besar bagi manajemen. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakanuntuk menghadapi tantangan tersebut yaitu:a. Sentralisasi atas pinjaman yang diterima bank terutama yang melibatkan jumlah

dana yang besar. Tujuan ini dapat dicapai melalui sentralisasi untuk bisnistreasury dan korporasi. Dengan adanya konsolidasi atas counterpartymemungkinkan manajemen untuk mengontrol dan menjadwalkan prosespenarikan dana.

1. Mempercepat kas masukMempercepat penerimaan kas masuk akan memberikan keuntungan bagi perusahaanantara lain; mengurangi biaya pinjaman yang diterima dan meningkatkan kemampuanperusahaan untuk menghasilkan pendapatan tambahan.a. Memperluas jaringan pelayanan dan kantor.b. Meningkatkan system pembayaran.c. Meningkatkan pelayanan melalui elektronik banking.

2. Mengendalikan kas keluarPraktik manajemen kas yang baik mengharuskan penarikan kas dilakukan denganbatasan batasan. Keputusan mengenai besaran transaksi kas dan waktu terjadinyapenarikan merupakan keputusan yang sangat penting bagi perusahaan karena akanmempengaruhi posisi likuiditas bank. Pada perusahaan besar potensi perubahan dalambentuk dan kualitas dari keputusan mengenai penarikan kas sering menjadi suatutantangan besar bagi manajemen. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakanuntuk menghadapi tantangan tersebut yaitu:a. Sentralisasi atas pinjaman yang diterima bank terutama yang melibatkan jumlah

dana yang besar. Tujuan ini dapat dicapai melalui sentralisasi untuk bisnistreasury dan korporasi. Dengan adanya konsolidasi atas counterpartymemungkinkan manajemen untuk mengontrol dan menjadwalkan prosespenarikan dana.

Page 24: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

b. Membuat batasan administratif atas jumlah penarikan unit kerja tertentuuntuk melakukan penarikan dalam periode yang ditentukan. Tujuan inidapat dicapai melalui penggunaan maksimum modal kerja kas harian,batas wewenang nominal pembayaran dan penerimaan secara tunaimaupun non tunai. Penarikan dana besar harus melalui pemindahbukuanatau transfer dana kalau tujuannya ke bank lain.

3. Mengendalikan Saldo GWMMemberikan pengendalian yang ketat pada saldo giro wajib minimum pada BankIndonesia menjadi sangat prioritas sebagai salah satu prinsip dalam manajemen kas.Bank menyadari bahwa uang yang tidak dibutuhkan untuk membiayai biayaoperasional atau untuk saldo kompensasi (compensating balance) harus diinvestasikankedalam penempatan atau surat berharga yang menghasilkan pendapatan bunga.Konsekuensinya adalah bank harus berusaha untuk menghidari akumulasi kas yangtidak aktif dan rekening gwm yang ada dengan cara:a. Menggunakan laporan kas harian dan/ataub. Membuat pembayaran dengan menggunakan payment order

4. Investasi Kelebihan KasKelebihan kas ditangan (cash on hand) untuk memenuhi kebutuhan kewajiban harusdiinvestasikan ke dalam penempatan atau surat berharga jangka pendek diselaraskandengan maturity profile bank. Sebagai perusahaan yang beorientasi pada keuntunganbank didorong untuk meningkatkan profitabilitas dengan mempunyai karakteristiklikuiditas yang tinggi dan mudah diubah menjadi kas baik melalui pasar uang maupunpasar modal.

b. Membuat batasan administratif atas jumlah penarikan unit kerja tertentuuntuk melakukan penarikan dalam periode yang ditentukan. Tujuan inidapat dicapai melalui penggunaan maksimum modal kerja kas harian,batas wewenang nominal pembayaran dan penerimaan secara tunaimaupun non tunai. Penarikan dana besar harus melalui pemindahbukuanatau transfer dana kalau tujuannya ke bank lain.

3. Mengendalikan Saldo GWMMemberikan pengendalian yang ketat pada saldo giro wajib minimum pada BankIndonesia menjadi sangat prioritas sebagai salah satu prinsip dalam manajemen kas.Bank menyadari bahwa uang yang tidak dibutuhkan untuk membiayai biayaoperasional atau untuk saldo kompensasi (compensating balance) harus diinvestasikankedalam penempatan atau surat berharga yang menghasilkan pendapatan bunga.Konsekuensinya adalah bank harus berusaha untuk menghidari akumulasi kas yangtidak aktif dan rekening gwm yang ada dengan cara:a. Menggunakan laporan kas harian dan/ataub. Membuat pembayaran dengan menggunakan payment order

4. Investasi Kelebihan KasKelebihan kas ditangan (cash on hand) untuk memenuhi kebutuhan kewajiban harusdiinvestasikan ke dalam penempatan atau surat berharga jangka pendek diselaraskandengan maturity profile bank. Sebagai perusahaan yang beorientasi pada keuntunganbank didorong untuk meningkatkan profitabilitas dengan mempunyai karakteristiklikuiditas yang tinggi dan mudah diubah menjadi kas baik melalui pasar uang maupunpasar modal.

Page 25: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Dalam memilih penempatan atau pembelian surat berharga terdapat beberapa hal yangharus dipenuhi antara lain:a. Tingkat hasil investasi (yield)b. Waktu jatuh tempo (maturity)c. Likuiditas (liquidity)d. Risiko (risk)e. Credit linef. Batas wewenang penempatan dan pinjaman

Page 26: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Dalam penyusunan proyeksi arus kas disamping mengacu pada pedoman kerja perlu diaturtahap-tahap proses yang sistematis dan tidak terjadi hambatan. Dengan era teknologi inidipersiapkan melalui aplikasi yang cukup untuk mencapai efektif dan efisien kinerja.1. Tahap Penyusunan Proyeksi Arus Kas (Cash budget).2. Maksud penyusunan Proyeksi Arus Kas (Cash budget) akan diketahui:

a. Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin terjadi ataub. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi kas yaitu untuk menandakan

kelebihan uang untuk penggunaan yang menguntungkan.3. Persyaratan penyusunan Proyeksi Arus Kas

a. Proyeksi kas disusun setiap minggu.b. Data proyeksi arus kas menggunakan data neraca dan laba/rugi dua (2) periode

sebelumnya seperti proyeksi minggu III menggunakan data neraca minggu I.c. Melakukan rekapitulasi terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh unit kerja

Pusat atau Cabang.d. Melakukan penyesuaian atas transaksi yang tidak wajar.e. Melakukan pemisahan antara transaksi tunai dan non tunai, bahwa transaksi tunai

akan mempengaruhi posisi saldo kas (cash on hand) sedangkan transaksi nontunai akan dapat mempengaruhi posisi saldo giro wajib minimum Bank Indonesiaatau antar rekening internal bank.

Dalam penyusunan proyeksi arus kas disamping mengacu pada pedoman kerja perlu diaturtahap-tahap proses yang sistematis dan tidak terjadi hambatan. Dengan era teknologi inidipersiapkan melalui aplikasi yang cukup untuk mencapai efektif dan efisien kinerja.1. Tahap Penyusunan Proyeksi Arus Kas (Cash budget).2. Maksud penyusunan Proyeksi Arus Kas (Cash budget) akan diketahui:

a. Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin terjadi ataub. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi kas yaitu untuk menandakan

kelebihan uang untuk penggunaan yang menguntungkan.3. Persyaratan penyusunan Proyeksi Arus Kas

a. Proyeksi kas disusun setiap minggu.b. Data proyeksi arus kas menggunakan data neraca dan laba/rugi dua (2) periode

sebelumnya seperti proyeksi minggu III menggunakan data neraca minggu I.c. Melakukan rekapitulasi terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh unit kerja

Pusat atau Cabang.d. Melakukan penyesuaian atas transaksi yang tidak wajar.e. Melakukan pemisahan antara transaksi tunai dan non tunai, bahwa transaksi tunai

akan mempengaruhi posisi saldo kas (cash on hand) sedangkan transaksi nontunai akan dapat mempengaruhi posisi saldo giro wajib minimum Bank Indonesiaatau antar rekening internal bank.

Page 27: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

f. Apabila dalam masa pelaporan terdapat hari libur atau minggu, maka kolom tetaptersedia diisi dengan angka nol.

g. Petugas pelaksana penyusun memiliki pengalaman dan mempunyai skill yangbagus untuk mempersiapkan dan memonitor perencanaan kas.

4. Perkiraan Arus KasI. Saldo Kas

A. Saldo Kas / Uang Tunai (Rupiah & Valas)B. Saldo Giro BI (Rupiah & Valas)

II. Arus Kas MasukPos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh WaktuB. Kredit/Pembiayaan yang diberikanC. Dana Pihak KetigaD. Rekening Antar KantorE. Kas Masuk Lainnya

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S RupiahPos-pos tertentu yang Mempengaruhi ON B/S ValasPos-pos tertentu yang Mempengaruhi OFF B/S Valas

f. Apabila dalam masa pelaporan terdapat hari libur atau minggu, maka kolom tetaptersedia diisi dengan angka nol.

g. Petugas pelaksana penyusun memiliki pengalaman dan mempunyai skill yangbagus untuk mempersiapkan dan memonitor perencanaan kas.

4. Perkiraan Arus KasI. Saldo Kas

A. Saldo Kas / Uang Tunai (Rupiah & Valas)B. Saldo Giro BI (Rupiah & Valas)

II. Arus Kas MasukPos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh WaktuB. Kredit/Pembiayaan yang diberikanC. Dana Pihak KetigaD. Rekening Antar KantorE. Kas Masuk Lainnya

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S RupiahPos-pos tertentu yang Mempengaruhi ON B/S ValasPos-pos tertentu yang Mempengaruhi OFF B/S Valas

Page 28: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

III. Arus Kas KeluarPos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh WaktuB. Pinjaman/Pembiayaan yang diterimaC. Dana Pihak Ketiga

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S RupiahPos-pos tertentu yang Mempengaruhi ON B/S ValasPos-pos tertentu yang Mempengaruhi OFF B/S Valas

IV. Arus Kas NetoV. Saldo Kas Akhir

III. Arus Kas KeluarPos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh WaktuB. Pinjaman/Pembiayaan yang diterimaC. Dana Pihak Ketiga

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S RupiahPos-pos tertentu yang Mempengaruhi ON B/S ValasPos-pos tertentu yang Mempengaruhi OFF B/S Valas

IV. Arus Kas NetoV. Saldo Kas Akhir

Page 29: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Untuk memperjelas fungsi organisasi dalam penyusunan perencanaan maka diatur sbb:1. Perencanaan Arus Kas Pusat

Unit pengelola adalah Kepala Bagian Likuiditas pada Divisi Treasury yang memilikitugas dan tanggungjawab antara lain:a. Mempersiapkan rencana kas mingguanb. Mengkonsolidasi seluruh data berkaitan dengan transaksi penerimaan dan

pengeluaran dalam “text file” dengan kesalahan yang minimum.c. Menyusun ringkasan informasi berkembang yang akan berpengaruh terhadap

perencanaan kas.d. Menganalisis laporan dan mengupdate perkiraan kas dengan berbasis pada “text

file”.e. Menyusun proposal guna mengatur aliran kas apabila terjadi peningkatan

kebutuhan kas.f. Menyusun perencanaan kas Kantor Pusat dengan mohon persetujuan Kepala

Divisi Treasury.g. Menyusun perencanaan kas Konsolidasi dengan mohon persetujuan Kepala

Divisi Treasury.h. Melaporkan perencanaan kas konsolidasi ke Bank Indonesia melalui Laporan

Harian Bank Umum (LHBU) sesuai peraturan Bank Indonesia.i. Melaporkan perencanaan kas konsolidasi ke Bank Indonesia melalui Laporan

Bulanan Bank Umum (LBBU) sesuai peraturan Bank Indonesia.

Untuk memperjelas fungsi organisasi dalam penyusunan perencanaan maka diatur sbb:1. Perencanaan Arus Kas Pusat

Unit pengelola adalah Kepala Bagian Likuiditas pada Divisi Treasury yang memilikitugas dan tanggungjawab antara lain:a. Mempersiapkan rencana kas mingguanb. Mengkonsolidasi seluruh data berkaitan dengan transaksi penerimaan dan

pengeluaran dalam “text file” dengan kesalahan yang minimum.c. Menyusun ringkasan informasi berkembang yang akan berpengaruh terhadap

perencanaan kas.d. Menganalisis laporan dan mengupdate perkiraan kas dengan berbasis pada “text

file”.e. Menyusun proposal guna mengatur aliran kas apabila terjadi peningkatan

kebutuhan kas.f. Menyusun perencanaan kas Kantor Pusat dengan mohon persetujuan Kepala

Divisi Treasury.g. Menyusun perencanaan kas Konsolidasi dengan mohon persetujuan Kepala

Divisi Treasury.h. Melaporkan perencanaan kas konsolidasi ke Bank Indonesia melalui Laporan

Harian Bank Umum (LHBU) sesuai peraturan Bank Indonesia.i. Melaporkan perencanaan kas konsolidasi ke Bank Indonesia melalui Laporan

Bulanan Bank Umum (LBBU) sesuai peraturan Bank Indonesia.

Page 30: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Perencanaan Arus Kas CabangUnit pengelola adalah Head Teller atau setingkat pada Kantor Cabang yang memilikitugas dan tanggungjawab antara lain:a. Mempersiapkan rencana kas mingguanb. Mengkonsolidasi seluruh data berkaitan dengan transaksi penerimaan dan

pengeluaran dalam “text file” dengan kesalahan yang minimum.c. Menyusun ringkasan informasi berkembang yang akan berpengaruh terhadap

perencanaan kas.d. Menganalisis laporan dan mengupdate perkiraan kas dengan berbasis pada “text

file”.e. Menyusun proposal guna mengatur aliran kas apabila terjadi peningkatan

kebutuhan kas.f. Menyusun perencanaan kas Kantor Cabang dengan mohon persetujuan Kepala

Cabang.g. Melaporkan perencanaan kas ke Divisi Treasury qq. Bagian Likuiditas paling

lambat H-1 dari periode laporan.

2. Perencanaan Arus Kas CabangUnit pengelola adalah Head Teller atau setingkat pada Kantor Cabang yang memilikitugas dan tanggungjawab antara lain:a. Mempersiapkan rencana kas mingguanb. Mengkonsolidasi seluruh data berkaitan dengan transaksi penerimaan dan

pengeluaran dalam “text file” dengan kesalahan yang minimum.c. Menyusun ringkasan informasi berkembang yang akan berpengaruh terhadap

perencanaan kas.d. Menganalisis laporan dan mengupdate perkiraan kas dengan berbasis pada “text

file”.e. Menyusun proposal guna mengatur aliran kas apabila terjadi peningkatan

kebutuhan kas.f. Menyusun perencanaan kas Kantor Cabang dengan mohon persetujuan Kepala

Cabang.g. Melaporkan perencanaan kas ke Divisi Treasury qq. Bagian Likuiditas paling

lambat H-1 dari periode laporan.

Page 31: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Sebagai Pedoman KerjaCash budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligusmemberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan di waktu yangakan datang.

2. Sebagai Alat Pengkoordinasian KerjaCash budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikiankelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

4. Sebagai Alat Pengawasan KerjaCash budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat perbandingan untukmenilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nantinya. Dengan membandingkanantara apa yang tertuang di dalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerjaperusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan kinerjanya telah sukses atau kurangsukses. Dan perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpanganantara budget dan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelebihan, peluang,tantangan, kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal manaakan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untukmenyusun rencana-rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

1. Sebagai Pedoman KerjaCash budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligusmemberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan di waktu yangakan datang.

2. Sebagai Alat Pengkoordinasian KerjaCash budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikiankelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

4. Sebagai Alat Pengawasan KerjaCash budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat perbandingan untukmenilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nantinya. Dengan membandingkanantara apa yang tertuang di dalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerjaperusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan kinerjanya telah sukses atau kurangsukses. Dan perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpanganantara budget dan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelebihan, peluang,tantangan, kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal manaakan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untukmenyusun rencana-rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

Page 32: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Penyampaian Proyeksi Arus Kas Konsolidasi (LBBU) dikirim paling lambat lima (5)hari kerja berikutnya setelah periode laporan.

2. Penyampaian Proyeksi Arus Kas Operasional Kantor Pusat yang disusun sesuaidengan aktivitas dan transaksi yang terjadi di Kantor Pusat dikirim paling lambat tiga(3) hari kerja berikutnya setelah periode laporan.

3. Penyampaian Proyeksi Arus Kas Operasional Kantor Cabang yang disusun sesuaidengan aktivitas dan transaksi yang terjadi di seluruh unit kerja cabang dikirim palinglambat tiga (3) hari kerja berikutnya setelah periode laporan.

4. Laporan disampaikan kepada Divisi Treasury PT. Bank Pembangunan Daerah BaliKantor Pusat.

Page 33: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 34: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Operasional Setara Kas

2. Operasional Kas

3. Larangan

4. Waktu Kerja Kas

5. Pelayanan Kas

6. Modal Kerja Teller

7. Syarat Aktivitas Teller

8. Syarat Bukti Pembukuan

9. Aktivitas Operasional

10. Reversal

11. Koreksi

1. Operasional Setara Kas

2. Operasional Kas

3. Larangan

4. Waktu Kerja Kas

5. Pelayanan Kas

6. Modal Kerja Teller

7. Syarat Aktivitas Teller

8. Syarat Bukti Pembukuan

9. Aktivitas Operasional

10. Reversal

11. Koreksi

Page 35: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Operasional setara kas dalam rangka aktivitas bisnis bank, bertujuan meminimalkan idlemoney dan untuk meningkatkan profitabilitas. Setara kas disini memiliki syarat sebagaipenempatan atau investasi yang segera dapat diubah menjadi kas tunai (cash on hand)bersifat tidak terbatas (unlimited) dan tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yangsignifikan.

1. Pembukaan rekeninga. Bank telah melakukan analisa credit line terhadap counterparty, dengan peringkat

internal atau eksternal minimal id-BBB.b. Memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan yang diwajibkan oleh counterparty.c. Mendapat persetujuan untuk pembukaan rekening dari Direksi atau pejabat yang

ditunjuk sesuai kewenangan.d. Setiap rekening yang dibuka memiliki ketentuan sewaktu-waktu dapat ditarik

dengan tanpa syarat.e. Khusus Giro Wajib Minimum Bank Indonesia tidak diberlakukan atau

dikecualikan dari syarat ini.

2. Jenis rekeninga. Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia (Giro GWM).b. Giro pada Bank lain (Giro ABA).c. Tabungan pada Bank lain (Tabungan ABA).

Operasional setara kas dalam rangka aktivitas bisnis bank, bertujuan meminimalkan idlemoney dan untuk meningkatkan profitabilitas. Setara kas disini memiliki syarat sebagaipenempatan atau investasi yang segera dapat diubah menjadi kas tunai (cash on hand)bersifat tidak terbatas (unlimited) dan tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yangsignifikan.

1. Pembukaan rekeninga. Bank telah melakukan analisa credit line terhadap counterparty, dengan peringkat

internal atau eksternal minimal id-BBB.b. Memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan yang diwajibkan oleh counterparty.c. Mendapat persetujuan untuk pembukaan rekening dari Direksi atau pejabat yang

ditunjuk sesuai kewenangan.d. Setiap rekening yang dibuka memiliki ketentuan sewaktu-waktu dapat ditarik

dengan tanpa syarat.e. Khusus Giro Wajib Minimum Bank Indonesia tidak diberlakukan atau

dikecualikan dari syarat ini.

2. Jenis rekeninga. Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia (Giro GWM).b. Giro pada Bank lain (Giro ABA).c. Tabungan pada Bank lain (Tabungan ABA).

Page 36: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Valuta rekeninga. Indonesian Rupiah (IDR).b. United State Dollar (USD).c. Valuta Asing lainnya.

4. Ketentuan transaksia. Setiap penyetoran pada rekening diwajibkan bank memperoleh bukti pelimpahan

melalaui elektronik atau hard copy dan memeriksa tujuan transaksi tersebut.b. Khusus untuk penarikan bank akan menunjuk pejabat yang berhak

menandatangani warkat penarikan, meminta cek/bilyet giro dan permintaanrekening koran (bank statement).

c. Pelimpahan terhadap jasa giro atau tabungan mengacu pada ketentuan sukubunga dan syarat standar yang berlaku pada counterparty, dan bank memperolehnota kredit.

d. Pembebanan terhadap rekening giro atau tabungan mengacu pada ketentuan tarifdan syarat standar yang berlaku pada counterparty, dan bank memperoleh notadebit.

e. Membuat laporan rekonsiliasi rekening antar bank.

3. Valuta rekeninga. Indonesian Rupiah (IDR).b. United State Dollar (USD).c. Valuta Asing lainnya.

4. Ketentuan transaksia. Setiap penyetoran pada rekening diwajibkan bank memperoleh bukti pelimpahan

melalaui elektronik atau hard copy dan memeriksa tujuan transaksi tersebut.b. Khusus untuk penarikan bank akan menunjuk pejabat yang berhak

menandatangani warkat penarikan, meminta cek/bilyet giro dan permintaanrekening koran (bank statement).

c. Pelimpahan terhadap jasa giro atau tabungan mengacu pada ketentuan sukubunga dan syarat standar yang berlaku pada counterparty, dan bank memperolehnota kredit.

d. Pembebanan terhadap rekening giro atau tabungan mengacu pada ketentuan tarifdan syarat standar yang berlaku pada counterparty, dan bank memperoleh notadebit.

e. Membuat laporan rekonsiliasi rekening antar bank.

Page 37: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

5. Limit setara kasa. Limit Giro Wajib Minimum Bank Indonesia berdasarkan ketentuan untuk GWM

Primer dan GWM LDR sedangkan untuk GWM Sekunder diatur tersendiri.Untuk besar limit GWM mengacu pada Peraturan Bank Indoensia besertaperubahan.

b. Untuk limit masing-masing Giro pada Bank lain dan rekening Tabungan padaBank lain mengacu pada ketentuan dan syarat standar yang berlaku padacounterparty. Bank perlu memantau saldo setara kas dan melakukan pengelolaandengan memperhatikan bisnis serta dapat mengoptimalkan profit.

Page 38: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Sarana kerjaKelengkapan kerja Teller yang tersedia dan diperiksa sebelum operasionaldilaksanakan dalam rangka kelancaran pelayanan kas.a. Box Teller (tempat uang).b. Mesin hitung uang.c. Lampu ultra violet.d. Kalkulator.e. Stempel (bank, nama, telah diterima, telah dibayar).f. Stampad.g. Papan Nama Teller.h. Papan Kas Buka dan Tutup.

2. Sarana bisnisa. Memiliki data informasi kurs beli dan jual real time atau dapat diakses pada

system OLIB’S.b. Photocopy keputusan tarif layanan terbaru atau via website.c. Photocopy keputusan suku bunga terbaru atau via website.d. Memahami seluruh kebijakan yang terkait dengan kas dan setara kas Bank.

1. Sarana kerjaKelengkapan kerja Teller yang tersedia dan diperiksa sebelum operasionaldilaksanakan dalam rangka kelancaran pelayanan kas.a. Box Teller (tempat uang).b. Mesin hitung uang.c. Lampu ultra violet.d. Kalkulator.e. Stempel (bank, nama, telah diterima, telah dibayar).f. Stampad.g. Papan Nama Teller.h. Papan Kas Buka dan Tutup.

2. Sarana bisnisa. Memiliki data informasi kurs beli dan jual real time atau dapat diakses pada

system OLIB’S.b. Photocopy keputusan tarif layanan terbaru atau via website.c. Photocopy keputusan suku bunga terbaru atau via website.d. Memahami seluruh kebijakan yang terkait dengan kas dan setara kas Bank.

Page 39: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Sarana Pengamanana. Tombol tanda bahaya atau lampu yang dihubungkan ke suatu tempat informasi.b. Memiliki dan menguasai kunci atau kode box Teller dan atau pintu kluis jika

ditunjuk untuk itu.c. Disarankan untuk memasang pengumuman didepan counter yang berbunyi

“Penghitungan Uang Dilakukan Di Depan Teller, Jika Terjadi Perselisihan DiLuar Counter Teller Tidak Dilayani”.

4. Keadaan bahayaa. Seluruh uang yang ada di counter segera diikat dan dimasukkan ke dalam box

Teller.b. Pembayaran yang belum selesai proses dengan nasabah agar dibatalkan dan bukti

penarikan dikembalikan.c. Penyetoran uang yang sedang dihitung dan bukti setoran yang belum

ditandatangani agar dikembalikan kepada nasabah.d. Para Teller atau petugas yang ditunjuk untuk itu agar berlindung menyelamatkan

diri di suatu tempat yang aman.e. Box Teller yang berisi uang apabila masih memungkinkan untuk bisa

diselamatkan segera diangkut di tempat lain yang aman. Bila tidak mungkincukup diawasi dari tempat yang berdekatan tetapi selamat diri dari tempatperistiwa yang terjadi.

3. Sarana Pengamanana. Tombol tanda bahaya atau lampu yang dihubungkan ke suatu tempat informasi.b. Memiliki dan menguasai kunci atau kode box Teller dan atau pintu kluis jika

ditunjuk untuk itu.c. Disarankan untuk memasang pengumuman didepan counter yang berbunyi

“Penghitungan Uang Dilakukan Di Depan Teller, Jika Terjadi Perselisihan DiLuar Counter Teller Tidak Dilayani”.

4. Keadaan bahayaa. Seluruh uang yang ada di counter segera diikat dan dimasukkan ke dalam box

Teller.b. Pembayaran yang belum selesai proses dengan nasabah agar dibatalkan dan bukti

penarikan dikembalikan.c. Penyetoran uang yang sedang dihitung dan bukti setoran yang belum

ditandatangani agar dikembalikan kepada nasabah.d. Para Teller atau petugas yang ditunjuk untuk itu agar berlindung menyelamatkan

diri di suatu tempat yang aman.e. Box Teller yang berisi uang apabila masih memungkinkan untuk bisa

diselamatkan segera diangkut di tempat lain yang aman. Bila tidak mungkincukup diawasi dari tempat yang berdekatan tetapi selamat diri dari tempatperistiwa yang terjadi.

Page 40: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Teller tidak diperkenankan mengisi slip penarikan dan setoran atau formulir lainnyauntuk kepentingan nasabah.

2. Teller tidak diperkenankan merubah tulisan-tulisan yang ditulis nasabah diatas slippenarikan atau setoran. Slip penarikan atau setoran yang mempunyai coretan-coretanyang dimaksudkan untuk diperbaiki karena kesalahan tulisan, hanya dapat diterimaapabila coretan tersebut ditandatangani oleh nasabah. Sebaiknya Teller memintanasabah untuk membuat slip penarikan atau setoran yang baru apabila terdapatbanyak coretan-coretan diatas slip penarikan atau setoran.

3. Tidak diperkenankan menguasai dokumen atau warkat milik nasabah seperti bukutabungan, bilyet deposito dan lainnya berlaku umum termasuk seluruh pejabat dankaryawan bank.

4. Tidak diperkenankan membawa barang atau benda lainnya ke dalam counter yangtidak ada hubungannya dengan bidang tugas.

5. Seluruh barang atau benda tersebut agar ditempat disuatu loker yang dikondisikanoleh unit kerja.

1. Teller tidak diperkenankan mengisi slip penarikan dan setoran atau formulir lainnyauntuk kepentingan nasabah.

2. Teller tidak diperkenankan merubah tulisan-tulisan yang ditulis nasabah diatas slippenarikan atau setoran. Slip penarikan atau setoran yang mempunyai coretan-coretanyang dimaksudkan untuk diperbaiki karena kesalahan tulisan, hanya dapat diterimaapabila coretan tersebut ditandatangani oleh nasabah. Sebaiknya Teller memintanasabah untuk membuat slip penarikan atau setoran yang baru apabila terdapatbanyak coretan-coretan diatas slip penarikan atau setoran.

3. Tidak diperkenankan menguasai dokumen atau warkat milik nasabah seperti bukutabungan, bilyet deposito dan lainnya berlaku umum termasuk seluruh pejabat dankaryawan bank.

4. Tidak diperkenankan membawa barang atau benda lainnya ke dalam counter yangtidak ada hubungannya dengan bidang tugas.

5. Seluruh barang atau benda tersebut agar ditempat disuatu loker yang dikondisikanoleh unit kerja.

Page 41: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Waktu pelayanan yang disediakan untuk melayani nasabah atau calon nasabah untukmelakukan transaksi tunai atau non tunai, dikecualikan untuk pelayanan prima ataupembukaan counter diluar kantor.1. Waktu kerja kas yang berlaku di Bank dari hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali

hari libur sebagai berikut:a. Kas dibuka 30 menit setelah jam kerja kantor buka.b. Kas ditutup 2 jam sebelum jam kerja kantor tutup.c. Pelayanan nasabah atau calon nasabah sebelum waktu kerja kas buka atau setelah

waktu kerja kas tutup sepanjang masih dalam jam kerja kantor masih dapatdilayani, dengan persetujuan kepala unit kerja masing-masing kantorbersangkutan dengan catatan untuk setoran dan perikan uang tunai tidaksignifikan dan dapat mempengaruhi limit kas atau likuiditas bank.

2. Pelayanan kas keliling, kas mobile diatur sebagai berikut:a. Untuk penunjukan petugas, waktu layanan dan lainnya diatur oleh Kepala Unit

Kerja sesuai kebutuhan bisnis.b. Dilengkapi dengan saran transportasi dalam keadaan baik.c. Limit kas ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja berdasarkan proyeksi arus kas dalam

satu periode (mingguan).d. Untuk pelaksanaannya agar melaporan ke Kantor Pusat dan mengkordinasikan

kepada unit terkait.

Waktu pelayanan yang disediakan untuk melayani nasabah atau calon nasabah untukmelakukan transaksi tunai atau non tunai, dikecualikan untuk pelayanan prima ataupembukaan counter diluar kantor.1. Waktu kerja kas yang berlaku di Bank dari hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali

hari libur sebagai berikut:a. Kas dibuka 30 menit setelah jam kerja kantor buka.b. Kas ditutup 2 jam sebelum jam kerja kantor tutup.c. Pelayanan nasabah atau calon nasabah sebelum waktu kerja kas buka atau setelah

waktu kerja kas tutup sepanjang masih dalam jam kerja kantor masih dapatdilayani, dengan persetujuan kepala unit kerja masing-masing kantorbersangkutan dengan catatan untuk setoran dan perikan uang tunai tidaksignifikan dan dapat mempengaruhi limit kas atau likuiditas bank.

2. Pelayanan kas keliling, kas mobile diatur sebagai berikut:a. Untuk penunjukan petugas, waktu layanan dan lainnya diatur oleh Kepala Unit

Kerja sesuai kebutuhan bisnis.b. Dilengkapi dengan saran transportasi dalam keadaan baik.c. Limit kas ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja berdasarkan proyeksi arus kas dalam

satu periode (mingguan).d. Untuk pelaksanaannya agar melaporan ke Kantor Pusat dan mengkordinasikan

kepada unit terkait.

Page 42: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Pelayanan kas di luar waktu kerja kas atau buka dihari libur termasuk layananweekend banking diatur sebagai berikut:a. Untuk penunjukan petugas, waktu layanan dan lainnya diatur oleh Kepala Unit

Kerja sesuai kebutuhan bisnis.b. Limit kas ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja berdasarkan proyeksi arus kas dalam

satu periode (mingguan).c. Untuk pelaksanaannya agar melaporan ke Kantor Pusat atau ke regulator dan

mengkordinasikan kepada unit terkait.

Page 43: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Head Teller

a. Sebelum buka layanano Melakukan pemeriksaan atas sarana dan prasarana kerja pada ruang kerja,

jika kurang kelengkapannya agar dikordinasikan kepada unit terkaitsehingga dapat terpenuhi sesuai standar yang ditetapkan.

o Membuka kluis dengan kepala unit kerja dan Teller/petugas yang ditunjukuntuk bersama-sama membuka kluis dan diperiksa bahwa kondisi kas sesuaidengan perkiraan di neraca.

o Menyiapkan dan menyerahkan uang tunai sesuai nota permohonan kas atauuang tunai baik valuta rupiah dan valuta asing kepada Teller sebagai modalkerja Teller.

o Melakukan validasi antara nota permohonan dan uang tunai yangdiserahterimakan dan terdapat cocok.

o Menutup kembali kluis dalam kondisi aman dan dapat membuka kembalijika diperlukan dalam rangka pengambilan atau pemasukan uang sebelumwaktu tutup operasional.

1. Head Teller

a. Sebelum buka layanano Melakukan pemeriksaan atas sarana dan prasarana kerja pada ruang kerja,

jika kurang kelengkapannya agar dikordinasikan kepada unit terkaitsehingga dapat terpenuhi sesuai standar yang ditetapkan.

o Membuka kluis dengan kepala unit kerja dan Teller/petugas yang ditunjukuntuk bersama-sama membuka kluis dan diperiksa bahwa kondisi kas sesuaidengan perkiraan di neraca.

o Menyiapkan dan menyerahkan uang tunai sesuai nota permohonan kas atauuang tunai baik valuta rupiah dan valuta asing kepada Teller sebagai modalkerja Teller.

o Melakukan validasi antara nota permohonan dan uang tunai yangdiserahterimakan dan terdapat cocok.

o Menutup kembali kluis dalam kondisi aman dan dapat membuka kembalijika diperlukan dalam rangka pengambilan atau pemasukan uang sebelumwaktu tutup operasional.

Page 44: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

b. Saat buka layanano Menyiapkan dan menyerahkan uang tunai kepada Teller sesuai nota

permohonan penambahan kas atau uang tunai baik valuta rupiah dan valutaasing sebagai penambahan modal kerja Teller.

o Menerima uang tunai dari Teller sesuai nota permohonan pengurang kas atauuang tunai baik valuta rupiah dan valuta asing sebagai pengurang modalkerja Teller.

o Pada saat meninggalkan ruang kerja seorang Head Teller harusmenyampaikan kepada rekannya dan kepentingan yang dilakukan.

c. Setelah tutup layanano Memperoleh print out aktivitas Teller, meneliti total penerimaan kas dan

pengeluaran kas sehingga terdapat net transaksi kas masing-masing Teller.o Melakukan pemeriksaan atas perincian uang baik lembar maupun nominal

akan terdapat total nominal nilai uang masing-masing Teller.o Dari saldo kas akhir dari catatan pembukuan neraca akan dibandingkan

dengan total nilai uang. Apabila terdapat selisih uang dikembalikan besertaaktivitasnya kepada Teller untuk segera diselesaikan.

o Setelah terdapat cocok antara uang dan aktivitas Teller masing-masing, makaakan dilakukan penggabungan.

b. Saat buka layanano Menyiapkan dan menyerahkan uang tunai kepada Teller sesuai nota

permohonan penambahan kas atau uang tunai baik valuta rupiah dan valutaasing sebagai penambahan modal kerja Teller.

o Menerima uang tunai dari Teller sesuai nota permohonan pengurang kas atauuang tunai baik valuta rupiah dan valuta asing sebagai pengurang modalkerja Teller.

o Pada saat meninggalkan ruang kerja seorang Head Teller harusmenyampaikan kepada rekannya dan kepentingan yang dilakukan.

c. Setelah tutup layanano Memperoleh print out aktivitas Teller, meneliti total penerimaan kas dan

pengeluaran kas sehingga terdapat net transaksi kas masing-masing Teller.o Melakukan pemeriksaan atas perincian uang baik lembar maupun nominal

akan terdapat total nominal nilai uang masing-masing Teller.o Dari saldo kas akhir dari catatan pembukuan neraca akan dibandingkan

dengan total nilai uang. Apabila terdapat selisih uang dikembalikan besertaaktivitasnya kepada Teller untuk segera diselesaikan.

o Setelah terdapat cocok antara uang dan aktivitas Teller masing-masing, makaakan dilakukan penggabungan.

Page 45: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

o Jika tidak dilakukan penggabungan diharuskan membuat rekap konsolidasiuang masing-masing Teller atau sistem account Teller yang akandimasukkan kedalam box Teller selanjutnya disimpan kedalam kluis.

o Meminta kepada kepala unit kerja untuk melakukan pemeriksaan atasseluruh kas yang berada didalam kluis.

2. Tellera. Sebelum buka layanan

o Melakukan pemeriksaan atas sarana dan prasarana kerja pada counter, jikakurang kelengkapannya agar dikordinasikan kepada unit terkait sehinggadapat terpenuhi sesuai standar yang ditetapkan.

o Membuat nota permohonan kas atau uang tunai baik valuta rupiah dan valutaasing kepada Head Teller sebagai modal kerja Teller.

o Melakukan validasi antara nota permohonan dan uang tunai yang diserahterimakan dan terdapat cocok.

o Memasang Papan Kas Buka.b. Saat buka layanan

o Jika harus meninggalkan counter agar dipastikan bahwa uang tunaidan box Teller dalam keadaan aman.

o Pada saat meninggalkan counter seorang Teller harus mendapatkan ijindari Head Teller dan memasang Papan Kas Tutup.

o Jika tidak dilakukan penggabungan diharuskan membuat rekap konsolidasiuang masing-masing Teller atau sistem account Teller yang akandimasukkan kedalam box Teller selanjutnya disimpan kedalam kluis.

o Meminta kepada kepala unit kerja untuk melakukan pemeriksaan atasseluruh kas yang berada didalam kluis.

2. Tellera. Sebelum buka layanan

o Melakukan pemeriksaan atas sarana dan prasarana kerja pada counter, jikakurang kelengkapannya agar dikordinasikan kepada unit terkait sehinggadapat terpenuhi sesuai standar yang ditetapkan.

o Membuat nota permohonan kas atau uang tunai baik valuta rupiah dan valutaasing kepada Head Teller sebagai modal kerja Teller.

o Melakukan validasi antara nota permohonan dan uang tunai yang diserahterimakan dan terdapat cocok.

o Memasang Papan Kas Buka.b. Saat buka layanan

o Jika harus meninggalkan counter agar dipastikan bahwa uang tunaidan box Teller dalam keadaan aman.

o Pada saat meninggalkan counter seorang Teller harus mendapatkan ijindari Head Teller dan memasang Papan Kas Tutup.

Page 46: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

o Tidak melakukan tindakan-tindakan atau pembicaraan yang tidak adakaitannya dengan bidang tugasnya.

c. Setelah tutup layanano Melakukan pencetakan aktivitas Teller, meneliti total penerimaan kas dan

pengeluaran kas sehingga terdapat net transaksi kas.o Memperhitungkan saldo kas Teller awal dikalkulasikan dengan net kas akan

terdapat saldo kas akhir.o Melakukan penyortiran uang dan akan memperoleh perincian uang baik

lembar maupun jumlah akan terdapat total nilai uang.o Dari saldo kas akhir dan catatan pembukuan neraca akan dibandingkan

dengan total nilai uang. Apabila terdapat selisih atau kelebihan kas yangwajar akan dibuatkan berita acara dan dibukukan menjadi pendapatan selisihkas.

o Jika terjadi selisih kas lebih atau kurang yang signifikan agar dibuatkanberita acara dan dibukukan pada rekening dalam penyelesaian selisih kas.

o Penyelesaian rekening dalam penyelesaian selisih kas agar dapatdiselesaikan dalam waktu yang relatif singkat, jika dalam batas waktu dua(2) hari kerja tidak dapat diselesaikan agar melaporkan kepada Direksi.

o Memasang Papan Kas Tutup.

o Tidak melakukan tindakan-tindakan atau pembicaraan yang tidak adakaitannya dengan bidang tugasnya.

c. Setelah tutup layanano Melakukan pencetakan aktivitas Teller, meneliti total penerimaan kas dan

pengeluaran kas sehingga terdapat net transaksi kas.o Memperhitungkan saldo kas Teller awal dikalkulasikan dengan net kas akan

terdapat saldo kas akhir.o Melakukan penyortiran uang dan akan memperoleh perincian uang baik

lembar maupun jumlah akan terdapat total nilai uang.o Dari saldo kas akhir dan catatan pembukuan neraca akan dibandingkan

dengan total nilai uang. Apabila terdapat selisih atau kelebihan kas yangwajar akan dibuatkan berita acara dan dibukukan menjadi pendapatan selisihkas.

o Jika terjadi selisih kas lebih atau kurang yang signifikan agar dibuatkanberita acara dan dibukukan pada rekening dalam penyelesaian selisih kas.

o Penyelesaian rekening dalam penyelesaian selisih kas agar dapatdiselesaikan dalam waktu yang relatif singkat, jika dalam batas waktu dua(2) hari kerja tidak dapat diselesaikan agar melaporkan kepada Direksi.

o Memasang Papan Kas Tutup.

Page 47: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Pemberian Modal Kerja Tellera. Nota pemberian modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota pemberian modal kerja dan selanjutnya dilakukanvalidasi.

c. Teller menerima modal kerja sesuai nota pemberian dan memeriksa saldo padasistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agar dilakukan klarifikasiterlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan nota pemberian modal kerja.

2. Penambahan Modal Kerja Tellera. Nota penambahan modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah

lembar uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk danTeller (Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling,Teller Kas Mobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota penambahan modal kerja dan selanjutnyadilakukan validasi.

c. Teller menerima modal kerja sesuai nota penambahan modal kerja dan memeriksasaldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agar dilakukanklarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan nota penambahanmodal kerja.

1. Pemberian Modal Kerja Tellera. Nota pemberian modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota pemberian modal kerja dan selanjutnya dilakukanvalidasi.

c. Teller menerima modal kerja sesuai nota pemberian dan memeriksa saldo padasistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agar dilakukan klarifikasiterlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan nota pemberian modal kerja.

2. Penambahan Modal Kerja Tellera. Nota penambahan modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah

lembar uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk danTeller (Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling,Teller Kas Mobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota penambahan modal kerja dan selanjutnyadilakukan validasi.

c. Teller menerima modal kerja sesuai nota penambahan modal kerja dan memeriksasaldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agar dilakukanklarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan nota penambahanmodal kerja.

Page 48: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Pengurangan Modal Kerja Tellera. Nota pengurang modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota pengurang modal kerja dan dilakukan validasi.c. Teller menyerahkan modal kerja sesuai nota permohonan pengurang modal kerja

dan memeriksa saldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agardilakukan klarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan notapermohonan pengurang modal kerja.

4. Penarikan Modal Kerja Tellera. Nota penarikan modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota penarikan modal kerja dan selanjutnya dilakukanvalidasi.

c. Teller menyerahkan modal kerja sesuai nota penarikan modal kerja danmemeriksa saldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agardilakukan klarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan notapenarikan modal kerja.

3. Pengurangan Modal Kerja Tellera. Nota pengurang modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota pengurang modal kerja dan dilakukan validasi.c. Teller menyerahkan modal kerja sesuai nota permohonan pengurang modal kerja

dan memeriksa saldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agardilakukan klarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan notapermohonan pengurang modal kerja.

4. Penarikan Modal Kerja Tellera. Nota penarikan modal kerja dan berisikan perincian nominal dan jumlah lembar

uang yang ditandatangani oleh Head Teller atau pejabat yang ditunjuk dan Teller(Teller Cabang, Teller Capem, Teller Kantor Kas, Teller Kas Keliling, Teller KasMobile, Teller Weekend Banking).

b. Head Teller membukukan nota penarikan modal kerja dan selanjutnya dilakukanvalidasi.

c. Teller menyerahkan modal kerja sesuai nota penarikan modal kerja danmemeriksa saldo pada sistem agar terdapat cocok. Jika terjadi perbedaan agardilakukan klarifikasi terlebih dahulu sehingga cocok dan sesuai dengan notapenarikan modal kerja.

Page 49: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Aktivitas pada Teller Tunaia. Seluruh aktivitas Teller tunai diwajibkan berdasarkan transaksi phisik uang

tunai yang nilai atau nominalnya sama dengan warkat baik penyetoranmaupun penarikan.

b. Jika terjadi penyimpangan dalam aktivitas Teller tunai akan berdampaksignifikan pada pelaporan transaksi keuangan PPATK, Laporan Proyeksi ArusKas pada Laporan Harian Bank Umum (LHBU) dan Laporan Bulanan BankUmum (LBBU) Bank Indonesia.

2. Aktivitas pada Teller Non Tunaia. Aktivitas Teller non tunai diwajibkan dapat melayani transaksi nasabah atau

calon nasabah tanpa menggunakan phisik uang tunai, disamping melayanitransaksi intern bank.

b. Transaksi yang dilaksanakan oleh Teller non tunai dilakukan hanyapemindahanbukuan rekening ke rekening lain, baik intern bank maupun banklain atau transfer.

1. Aktivitas pada Teller Tunaia. Seluruh aktivitas Teller tunai diwajibkan berdasarkan transaksi phisik uang

tunai yang nilai atau nominalnya sama dengan warkat baik penyetoranmaupun penarikan.

b. Jika terjadi penyimpangan dalam aktivitas Teller tunai akan berdampaksignifikan pada pelaporan transaksi keuangan PPATK, Laporan Proyeksi ArusKas pada Laporan Harian Bank Umum (LHBU) dan Laporan Bulanan BankUmum (LBBU) Bank Indonesia.

2. Aktivitas pada Teller Non Tunaia. Aktivitas Teller non tunai diwajibkan dapat melayani transaksi nasabah atau

calon nasabah tanpa menggunakan phisik uang tunai, disamping melayanitransaksi intern bank.

b. Transaksi yang dilaksanakan oleh Teller non tunai dilakukan hanyapemindahanbukuan rekening ke rekening lain, baik intern bank maupun banklain atau transfer.

Page 50: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Warkat Penerimaan Kasa. Formulir Setoran (Deposit Form)b. Formulir Transfer (Transfer Form)c. Surat Setoran Pajak (SSP)d. Surat Tanda Setoran (STS)e. Bilyet Setoran Depositof. Bilyet Setoran Sertifikat Depositog. Formulir Penjualan Valas (Foreign Currencies Selling Form)h. Kwitansi (Receipt)

Syarat :o Formulir agar diisi dengan lengkap dan jelas oleh nasabah.o Di Cap nomor urut transaksi Teller tunai.o Formulir penerimaan ditanda tangani oleh Teller tunai.o Di stempel telah diterima.o Pada Formulir di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller

tunai.

1. Warkat Penerimaan Kasa. Formulir Setoran (Deposit Form)b. Formulir Transfer (Transfer Form)c. Surat Setoran Pajak (SSP)d. Surat Tanda Setoran (STS)e. Bilyet Setoran Depositof. Bilyet Setoran Sertifikat Depositog. Formulir Penjualan Valas (Foreign Currencies Selling Form)h. Kwitansi (Receipt)

Syarat :o Formulir agar diisi dengan lengkap dan jelas oleh nasabah.o Di Cap nomor urut transaksi Teller tunai.o Formulir penerimaan ditanda tangani oleh Teller tunai.o Di stempel telah diterima.o Pada Formulir di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller

tunai.

Page 51: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Warkat pengeluaran kasa. Formulir Penarikan (Withdrawal Form)b. Formulir Pencairan Kreditc. Surat Perintah Pengambilan Dana (SP2D)d. Cheque (Cek)e. Bilyet Penarikan Depositof. Bilyet Penarikan Sertifikat Depositog. Formulir Pembelian Valas (Foreign Currencies Buying Form)h. Kwitansi (Receipt)

Syarat:o Formulir agar diisi dengan lengkap dan jelas oleh nasabah.o Di Cap nomor urut transaksi Teller tunai.o Formulir ditanda tangani oleh nasabah atau penerima dilengkapi dengan

meterai sesuai ketentuan yang berlaku.o Di stempel telah dibayar.o Pada Formulir di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller

tunai.

2. Warkat pengeluaran kasa. Formulir Penarikan (Withdrawal Form)b. Formulir Pencairan Kreditc. Surat Perintah Pengambilan Dana (SP2D)d. Cheque (Cek)e. Bilyet Penarikan Depositof. Bilyet Penarikan Sertifikat Depositog. Formulir Pembelian Valas (Foreign Currencies Buying Form)h. Kwitansi (Receipt)

Syarat:o Formulir agar diisi dengan lengkap dan jelas oleh nasabah.o Di Cap nomor urut transaksi Teller tunai.o Formulir ditanda tangani oleh nasabah atau penerima dilengkapi dengan

meterai sesuai ketentuan yang berlaku.o Di stempel telah dibayar.o Pada Formulir di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller

tunai.

Page 52: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Warkat pemindahbukuanUmuma. Bilyet Giro (BG)b. Formulir Pesan Pembayaran (Payment Order Form)Syarat:

o Warkat diisi dengan lengkap dan jelas tentang beban rekening dan pelimpahanrekening oleh nasabah.

o Warkat hanya bisa dilakukan pemindahbukuan antar rekening intern atau transferantar bank.

o Ditandatangani oleh pemilik rekening dan stempel dinas/perusahaan jika wajib.o Pemeriksaan tandatangan nasabah dan agar sesuai dengan spesimen dan kartu tanda

pengenal.o Di Cap nomor urut transaksi Teller non tunai.o Pada warkat di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller non tunai dan

tandatangan Teller.Interna. Berita Acara (BA)b. Memorandum (MEMO)c. Slip Jurnal

4. Warkat penegasana. Nota Kredit

o Warkat ini berupa penegasan pelimpahan dana yang ditujukan kepada pemilikrekening yang didasari dokumen transaksi lainnya atau sesuai perjanjian danketentuan.

b. Nota Debeto Warkat ini berupa penegasan pembebanan yang ditujukan kepada pemilik rekening

yang didasari dokumen transaksi lainnya atau sesuai perjanjian dan ketentuan..

3. Warkat pemindahbukuanUmuma. Bilyet Giro (BG)b. Formulir Pesan Pembayaran (Payment Order Form)Syarat:

o Warkat diisi dengan lengkap dan jelas tentang beban rekening dan pelimpahanrekening oleh nasabah.

o Warkat hanya bisa dilakukan pemindahbukuan antar rekening intern atau transferantar bank.

o Ditandatangani oleh pemilik rekening dan stempel dinas/perusahaan jika wajib.o Pemeriksaan tandatangan nasabah dan agar sesuai dengan spesimen dan kartu tanda

pengenal.o Di Cap nomor urut transaksi Teller non tunai.o Pada warkat di validasi yang dicetak hasil sistem dilengkapi paraf Teller non tunai dan

tandatangan Teller.Interna. Berita Acara (BA)b. Memorandum (MEMO)c. Slip Jurnal

4. Warkat penegasana. Nota Kredit

o Warkat ini berupa penegasan pelimpahan dana yang ditujukan kepada pemilikrekening yang didasari dokumen transaksi lainnya atau sesuai perjanjian danketentuan.

b. Nota Debeto Warkat ini berupa penegasan pembebanan yang ditujukan kepada pemilik rekening

yang didasari dokumen transaksi lainnya atau sesuai perjanjian dan ketentuan..

Page 53: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Verifikasia. Penerimaan Kas

Pada saat Teller tunai menerima warkat setoran, agar melakukan pemeriksaanatas kesesuaian isi formulir seperti nama pemilik dan nomor rekening, nominalsetoran, kartu tanda pengenal, melakukan konfirmasi model marketing tentangsumber dana jika nominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yang janggal agardicatat dan dilaporkan kepada unit terkait.

b. Pengeluaran KasPada saat Teller tunai menerima warkat penarikan, agar melakukan pemeriksaanatas kesesuaian isi formulir seperti nama pemilik, nomor rekening, nominalsetoran, kartu tanda pengenal, melakukan konfirmasi model marketing tentangrencana penggunaan dana jika nominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yangjanggal agar dicatat dan dilaporkan kepada unit terkait.

c. PemindahbukuanPada saat Teller non tunai menerima warkat pemindahbukuan, agar melakukanpemeriksaan atas kesesuaian isi formulir seperti pembebanan atau pelimpahanatas nama pemilik, nomor rekening, nominal setoran, kartu tanda pengenal,melakukan konfirmasi model marketing tentang pemindahan dana jikanominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yang janggal agar dicatat dan dilaporkankepada unit terkait.

1. Verifikasia. Penerimaan Kas

Pada saat Teller tunai menerima warkat setoran, agar melakukan pemeriksaanatas kesesuaian isi formulir seperti nama pemilik dan nomor rekening, nominalsetoran, kartu tanda pengenal, melakukan konfirmasi model marketing tentangsumber dana jika nominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yang janggal agardicatat dan dilaporkan kepada unit terkait.

b. Pengeluaran KasPada saat Teller tunai menerima warkat penarikan, agar melakukan pemeriksaanatas kesesuaian isi formulir seperti nama pemilik, nomor rekening, nominalsetoran, kartu tanda pengenal, melakukan konfirmasi model marketing tentangrencana penggunaan dana jika nominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yangjanggal agar dicatat dan dilaporkan kepada unit terkait.

c. PemindahbukuanPada saat Teller non tunai menerima warkat pemindahbukuan, agar melakukanpemeriksaan atas kesesuaian isi formulir seperti pembebanan atau pelimpahanatas nama pemilik, nomor rekening, nominal setoran, kartu tanda pengenal,melakukan konfirmasi model marketing tentang pemindahan dana jikanominalnya signifikan. Jika ada hal-hal yang janggal agar dicatat dan dilaporkankepada unit terkait.

Page 54: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Pembukuana. Penerimaan Kas

Penginputan pada sistem bank setiap transaksi penyetoran uang didukung denganslip setoran oleh Teller tunai.

b. Pengeluaran KasPenginputan pada sistem bank setiap transaksi penarikan uang didukung denganslip penarikan oleh Teller tunai.

c. PemindahbukuanPenginputan pada sistem bank setiap transaksi pemindahbukuan didukung denganpayment order atau warkat lainnya oleh Teller non tunai.

3. Approvala. Persetujuan melalui sistem bank atas transaksi penyetoran tunai, penarikan tunai

atau pemindahbukuan oleh pejabat yang ditunjuk dan memiliki batas kewenangantransaksi.

b. Memastikan keabsahan warkat, penerimaan uang dari nasabah, penyerahan uangkepada nasabah, pemindahanbukuan dari ke rekening tertentu seluruhnya menjaditugas dan tanggungjawabnya.

2. Pembukuana. Penerimaan Kas

Penginputan pada sistem bank setiap transaksi penyetoran uang didukung denganslip setoran oleh Teller tunai.

b. Pengeluaran KasPenginputan pada sistem bank setiap transaksi penarikan uang didukung denganslip penarikan oleh Teller tunai.

c. PemindahbukuanPenginputan pada sistem bank setiap transaksi pemindahbukuan didukung denganpayment order atau warkat lainnya oleh Teller non tunai.

3. Approvala. Persetujuan melalui sistem bank atas transaksi penyetoran tunai, penarikan tunai

atau pemindahbukuan oleh pejabat yang ditunjuk dan memiliki batas kewenangantransaksi.

b. Memastikan keabsahan warkat, penerimaan uang dari nasabah, penyerahan uangkepada nasabah, pemindahanbukuan dari ke rekening tertentu seluruhnya menjaditugas dan tanggungjawabnya.

Page 55: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

4. Validasia. Penerimaan Kas

Hasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi penyetoran tunai danmendapat persetujuan limit sesuai batas kewenangan yang dicetak pada warkat.Jika validasi gagal dapat dilakukan validasi ulang dengan persetujuan Head Telleratau pejabat yang ditunjuk.

b. Pengeluaran KasHasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi penarikan tunai danmendapat persetujuan limit sesuai batas kewenangan yang dicetak pada warkat.Jika validasi gagal dapat dilakukan validasi ulang dengan persetujuan Head Telleratau pejabat yang ditunjuk.

c. PemindahbukuanHasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi pembebanan danpelimpahan dan mendapat persetujuan limit masing-masing sesuai bataskewenangan yang dicetak pada warkat. Jika validasi gagal dapat dilakukanvalidasi ulang dengan persetujuan Head Teller atau pejabat yang ditunjuk.

5. Otorisasia. Pemeriksaan atas transaksi penyetoran tunai, penarikan tunai atau

pemindahbukuan dan keabsahan bukti yang dibukukan, otorisasi dilakukan olehpejabat akuntansi atau yang ditunjuk dan memiliki kewenangan untuk itu.

4. Validasia. Penerimaan Kas

Hasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi penyetoran tunai danmendapat persetujuan limit sesuai batas kewenangan yang dicetak pada warkat.Jika validasi gagal dapat dilakukan validasi ulang dengan persetujuan Head Telleratau pejabat yang ditunjuk.

b. Pengeluaran KasHasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi penarikan tunai danmendapat persetujuan limit sesuai batas kewenangan yang dicetak pada warkat.Jika validasi gagal dapat dilakukan validasi ulang dengan persetujuan Head Telleratau pejabat yang ditunjuk.

c. PemindahbukuanHasil pembukuan atau input pada system untuk transaksi pembebanan danpelimpahan dan mendapat persetujuan limit masing-masing sesuai bataskewenangan yang dicetak pada warkat. Jika validasi gagal dapat dilakukanvalidasi ulang dengan persetujuan Head Teller atau pejabat yang ditunjuk.

5. Otorisasia. Pemeriksaan atas transaksi penyetoran tunai, penarikan tunai atau

pemindahbukuan dan keabsahan bukti yang dibukukan, otorisasi dilakukan olehpejabat akuntansi atau yang ditunjuk dan memiliki kewenangan untuk itu.

Page 56: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Pengembalian atau pembatalan atas transaksi disebabkan karena faktor eksternal atauhuman error.

2. Pembatalan transaksi harus mendapat persetujuan dari kepala unit kerja atau yangmemiliki kewangan untuk itu.

3. Setiap terjadi reversal agar dicatatkan pada loq book minimal data nama nasabah,nomor rekening, nominal, tanggal kejadian, nama Teller yang melakukan dan sebabterjadinya atau alasan reversal.

Page 57: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Perbaikan atas kekeliruan transaksi yang melewati tanggal valuta hal ini terjadidisebabkan karena faktor eksternal atau human error.

2. Perbaikan transaksi harus menggunakan berita acara dan mendapat persetujuan darikepala unit kerja atau yang memiliki kewangan untuk itu.

Page 58: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 59: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Standar Uang2. Cash Supply3. Cash Remise4. Pengisian Uang di ATM5. Penerimaan Uang Oleh Teller6. Penyerahan Uang Oleh Teller7. Pemeriksaan Kas8. Pemeliharaan Uang9. Penyimpanan Uang10. Pengelolaan Perbedaan Kas11. Penanganan dan Penyelesaian Uang Palsu12. Sarana Penyimpanan Uang dan Pengaman13. Asuransi

1. Standar Uang2. Cash Supply3. Cash Remise4. Pengisian Uang di ATM5. Penerimaan Uang Oleh Teller6. Penyerahan Uang Oleh Teller7. Pemeriksaan Kas8. Pemeliharaan Uang9. Penyimpanan Uang10. Pengelolaan Perbedaan Kas11. Penanganan dan Penyelesaian Uang Palsu12. Sarana Penyimpanan Uang dan Pengaman13. Asuransi

Page 60: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Ciri-ciri Keaslian Uang RupiahUang KertasSecara umum ciri-ciri keaslian rupiah kertas berupa unsur pengaman yang tertanam padabahan uang dan teknik cetak yang digunakan.o Unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang kertas:

a. Tanda air (watermark) dan electrotype.Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabiladiterawangkan kearah cahaya.

b. Benang pengaman (security thread)Dianyam pada bahan kertas uang sehingga tampak sebagai garis melintang dariatas ke bawah. pada pecahan tertentu akan memendar apabila dilihat dengan sinarultraviolet.

o Unsur pengaman yang dihasilkan melalui teknik cetak:a. Cetak dalam/intagliob. Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.c. Gambar saling isi (rectoverso) pencetakan suatu ragam bentuk yang

menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan salingmengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

d. Tinta berubah warna (optically variable ink) hasil cetak tinta khusus yang akanberubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

e. Tulisan mikro (microtext) tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibacadengan menggunakan kaca pembesar.

f. Cetakan tidak kasat mata (invisible ink) hasil cetak tidak kasat mata yang akanmemendar di bawah sinar ultraviolet.

g. Gambar tersembunyi (latent image) hasil cetak berupa gambar atau tulisantersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

1. Ciri-ciri Keaslian Uang RupiahUang KertasSecara umum ciri-ciri keaslian rupiah kertas berupa unsur pengaman yang tertanam padabahan uang dan teknik cetak yang digunakan.o Unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang kertas:

a. Tanda air (watermark) dan electrotype.Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabiladiterawangkan kearah cahaya.

b. Benang pengaman (security thread)Dianyam pada bahan kertas uang sehingga tampak sebagai garis melintang dariatas ke bawah. pada pecahan tertentu akan memendar apabila dilihat dengan sinarultraviolet.

o Unsur pengaman yang dihasilkan melalui teknik cetak:a. Cetak dalam/intagliob. Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.c. Gambar saling isi (rectoverso) pencetakan suatu ragam bentuk yang

menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan salingmengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

d. Tinta berubah warna (optically variable ink) hasil cetak tinta khusus yang akanberubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

e. Tulisan mikro (microtext) tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibacadengan menggunakan kaca pembesar.

f. Cetakan tidak kasat mata (invisible ink) hasil cetak tidak kasat mata yang akanmemendar di bawah sinar ultraviolet.

g. Gambar tersembunyi (latent image) hasil cetak berupa gambar atau tulisantersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

Page 61: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Uang Logam RupiahSecara umum ciri-ciri keaslian rupiah logam diatur masing-masing setiap emisi, mengacupada surat edaran Bank Indonesia.

2. Standar Kualitas Uang RupiahUang KertasUang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria layak edardengan standar kualitas sebagai berikut:o Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu.o Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum

dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran.o Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip, terbakar, dan hilang

sebagian) yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan olehBank Indonesia.

o Memiliki ciri standar sesuai surat edaran Bank Indonesia.

Uang LogamUang logam yang dapat diedarkan kembali adalah uang logam yang memenuhi kriterialayak edar yaitu:o Uang logam asli.o Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia, terbakar, kotor, dan korosi.o Tidak terdapat lubang, bagian yang hilang, terpotong, dan bengkok/lekuk.o Memiliki bentuk standar sesuai surat edaran Bank Indonesia.

Uang Logam RupiahSecara umum ciri-ciri keaslian rupiah logam diatur masing-masing setiap emisi, mengacupada surat edaran Bank Indonesia.

2. Standar Kualitas Uang RupiahUang KertasUang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria layak edardengan standar kualitas sebagai berikut:o Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu.o Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum

dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran.o Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip, terbakar, dan hilang

sebagian) yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan olehBank Indonesia.

o Memiliki ciri standar sesuai surat edaran Bank Indonesia.

Uang LogamUang logam yang dapat diedarkan kembali adalah uang logam yang memenuhi kriterialayak edar yaitu:o Uang logam asli.o Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia, terbakar, kotor, dan korosi.o Tidak terdapat lubang, bagian yang hilang, terpotong, dan bengkok/lekuk.o Memiliki bentuk standar sesuai surat edaran Bank Indonesia.

Page 62: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Kriteria Kualitas ULE dan UTLEa. Uang Layak Edar (ULE)

Uang KertasUang asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitasyang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:o Lubang maximum 10 mmo Sobek maximum 8 mmo Sebagian hilang maximum 50 mmo Selotip maximum 225 mmo Perubahan ukuran uang maximum 8%o Tidak ada unsur pengaman yang hilango Tidak ada noda, coretan, dan stempelo Tidak lusuho Tidak terdapat bagian-bagian uang yang disambung menjadi satu dengan

menggunakan perekat atau lemo Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian kondisi

fisik dapat dilakukan dengan layak.

Uang logamo Tidak berubah warnao Tidak hilang sebagiano Tidak terpotongo Tidak bengkok/lekuk

3. Kriteria Kualitas ULE dan UTLEa. Uang Layak Edar (ULE)

Uang KertasUang asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitasyang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:o Lubang maximum 10 mmo Sobek maximum 8 mmo Sebagian hilang maximum 50 mmo Selotip maximum 225 mmo Perubahan ukuran uang maximum 8%o Tidak ada unsur pengaman yang hilango Tidak ada noda, coretan, dan stempelo Tidak lusuho Tidak terdapat bagian-bagian uang yang disambung menjadi satu dengan

menggunakan perekat atau lemo Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian kondisi

fisik dapat dilakukan dengan layak.

Uang logamo Tidak berubah warnao Tidak hilang sebagiano Tidak terpotongo Tidak bengkok/lekuk

Page 63: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

b. Uang Tidak Layak Edar (UTLE)Uang KertasUang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standarkualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu Uang lusuh, Uang Cacat,Uang Rusak dan Uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran makadikategorikan sebagai UTLE.

Uang Logamo Uang kotoro Uang korosio Uang berubah warnao Uang hilang sebagiano Uang melengkungo Uang berlobango Uang terpotong

4. Perlakuan apabila menemukan Rupiah Palsu sebagai berikut:a. Menahan Rupiah Palsu yang diragukan keasliannya tersebut dan tidak diedarkan

kembali.b. Tidak merusak fisik Rupiah yang diragukan keasliannya.c. Melaporkan dan menyerahkan Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank

Indonesia setempat atau pihak Kepolisian terdekat.

b. Uang Tidak Layak Edar (UTLE)Uang KertasUang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standarkualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu Uang lusuh, Uang Cacat,Uang Rusak dan Uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran makadikategorikan sebagai UTLE.

Uang Logamo Uang kotoro Uang korosio Uang berubah warnao Uang hilang sebagiano Uang melengkungo Uang berlobango Uang terpotong

4. Perlakuan apabila menemukan Rupiah Palsu sebagai berikut:a. Menahan Rupiah Palsu yang diragukan keasliannya tersebut dan tidak diedarkan

kembali.b. Tidak merusak fisik Rupiah yang diragukan keasliannya.c. Melaporkan dan menyerahkan Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank

Indonesia setempat atau pihak Kepolisian terdekat.

Page 64: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

5. Pengelolaan Valuta Asing.a. Standar uang valuta asing mengacu ketentuan negara penerbit uang valuta asing

yang masih berlaku.b. Pengelolaan uang valuta asing disamping pemisah jenis nominal dan tahun emisi

juga dilengkapi dengan berita acara kas.c. Pencatatan uang valuta asing pada neraca untuk cabang devisa adalah pada

rekening kas valuta asing.d. Pencatatan uang valuta asing pada neraca untuk cabang non devisa adalah pada

rekening aktiva dalam penyelesaian uang valuta asing.

5. Pengelolaan Valuta Asing.a. Standar uang valuta asing mengacu ketentuan negara penerbit uang valuta asing

yang masih berlaku.b. Pengelolaan uang valuta asing disamping pemisah jenis nominal dan tahun emisi

juga dilengkapi dengan berita acara kas.c. Pencatatan uang valuta asing pada neraca untuk cabang devisa adalah pada

rekening kas valuta asing.d. Pencatatan uang valuta asing pada neraca untuk cabang non devisa adalah pada

rekening aktiva dalam penyelesaian uang valuta asing.

Page 65: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Tata kerja kantor cabanga. Mengajukan permohonan pengambilan uang ke Kantor Pusat dilengkapi

perincian baik jumlah lembar maupun nominal rupiah dengan total kebutuhankas.

b. Penyampaian surat permohonan pengambilan uang ke Kantor Pusat paling lambatH-1 dengan batas waktu maksimal pukul 15.00 Wita.

c. Apabila melewati batas waktu tersebut agar menyampaikan dengan berkordinasimelalui telepon terlebih dahulu kepada Bagian Likuiditas Divisi Treasury, apabiladimunginkan selanjutnya disusulkan surat permohonan dimaksud.

d. Pada pukul 17.00 Wita H-1 kantor cabang akan memperoleh konfirmasi perihalpersetujuan dan ketersediaan uang untuk pengambilan uang.

e. Menyiapkan administrasi terkait pengambilan uang serta petugas keamananpetugas dan penutupan asuransi cash in transit.

f. Melakukan pembukuan pada rekening antar kantor sesuai warkat dan phisik uang.

1. Tata kerja kantor cabanga. Mengajukan permohonan pengambilan uang ke Kantor Pusat dilengkapi

perincian baik jumlah lembar maupun nominal rupiah dengan total kebutuhankas.

b. Penyampaian surat permohonan pengambilan uang ke Kantor Pusat paling lambatH-1 dengan batas waktu maksimal pukul 15.00 Wita.

c. Apabila melewati batas waktu tersebut agar menyampaikan dengan berkordinasimelalui telepon terlebih dahulu kepada Bagian Likuiditas Divisi Treasury, apabiladimunginkan selanjutnya disusulkan surat permohonan dimaksud.

d. Pada pukul 17.00 Wita H-1 kantor cabang akan memperoleh konfirmasi perihalpersetujuan dan ketersediaan uang untuk pengambilan uang.

e. Menyiapkan administrasi terkait pengambilan uang serta petugas keamananpetugas dan penutupan asuransi cash in transit.

f. Melakukan pembukuan pada rekening antar kantor sesuai warkat dan phisik uang.

Page 66: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Tata kerja kantor pusatBerdasarkan surat permohonan pengambilan uang dari Kantor Cabang, maka akandilakukan konfirmasi untuk pemenuhan cash supply mengacu efesien dan efektivitastata kelola melalui tahapan sebagai berikut:a. Antar Kantor

o Melakukan konfirmasi kepada seluruh kantor cabang mengenai kekuranganatau kelebihan kas yang dikelola.

o Merekapitulasi kebutuhan kas sehingga diketahui posisi kas cabang masing-masing, yang dimungkinkan untuk dilakukan pengelolaan secara langsung.

o Persetujuan dari Bagian likuiditas dan kesepakatan antara cabang untukpengambilalihan uang.

o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

b. Bank lokalo Memperolah informasi dari kantor cabang mengenai rencana

pengambilalihan uang antar bank setempat.o Menyiapkan coverdana antar bank.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang cabang.

2. Tata kerja kantor pusatBerdasarkan surat permohonan pengambilan uang dari Kantor Cabang, maka akandilakukan konfirmasi untuk pemenuhan cash supply mengacu efesien dan efektivitastata kelola melalui tahapan sebagai berikut:a. Antar Kantor

o Melakukan konfirmasi kepada seluruh kantor cabang mengenai kekuranganatau kelebihan kas yang dikelola.

o Merekapitulasi kebutuhan kas sehingga diketahui posisi kas cabang masing-masing, yang dimungkinkan untuk dilakukan pengelolaan secara langsung.

o Persetujuan dari Bagian likuiditas dan kesepakatan antara cabang untukpengambilalihan uang.

o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

b. Bank lokalo Memperolah informasi dari kantor cabang mengenai rencana

pengambilalihan uang antar bank setempat.o Menyiapkan coverdana antar bank.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang cabang.

Page 67: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

c. Bank focuso Berdasarkan rekapitulasi cabang yang belum dapat dipenuhi secara internal,

maka melakukan konfirmasi kepada seluruh bank focus mengenai posisi kasdengan menggunakan aplikasi Bank Indonesia Sistem Informasi LayananKas (BISILK).

o Meminta konfirmasi dan persetujuan untuk transaksi kas yang akandilaksanakan.

o Menyiapkan coverdana antar bank.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

d. Bank Indonesiao Terlebih dahulu pemenuhan kebutuhan kas diupayakan melalui antar kantor,

bank local dan bank focus.o Apabila upaya-upaya yang dilakukan tidak dapat memenuhi kebutuhan kas,

dapat disetujui melalui Bank Indonesia.o Menyiapkan coverdana pada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

c. Bank focuso Berdasarkan rekapitulasi cabang yang belum dapat dipenuhi secara internal,

maka melakukan konfirmasi kepada seluruh bank focus mengenai posisi kasdengan menggunakan aplikasi Bank Indonesia Sistem Informasi LayananKas (BISILK).

o Meminta konfirmasi dan persetujuan untuk transaksi kas yang akandilaksanakan.

o Menyiapkan coverdana antar bank.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

d. Bank Indonesiao Terlebih dahulu pemenuhan kebutuhan kas diupayakan melalui antar kantor,

bank local dan bank focus.o Apabila upaya-upaya yang dilakukan tidak dapat memenuhi kebutuhan kas,

dapat disetujui melalui Bank Indonesia.o Menyiapkan coverdana pada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia.o Melakukan validasi atas pengambilalihan uang.

Page 68: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

e. Tata kerja pengambilalihan uang.o Menyiapkan petugas yang akan melakukan pengambilan uang dilengkapi

dengan surat keterangan dan satuan pengaman.o Menyiapkan kendaraan pengangkutan uang.o Meminta pengawalan uang kepada petugas pengamanan atau dengan pihak

kepolisian.o Menyampaikan kepada pihak asuransi dan menyiapkan pembayaran premi

cash in transit.

f. Tata kerja penggunaan jasa layanan kaso Menyampaikan kepada pihak ketiga untuk melaksanakan pengambilalihan

uang dengan surat .o Pihak ketiga menyiapkan petugas dengan tanda pengenal, menyertakan

petugas pengamanan dan punutupan asuransi cash in transit.

e. Tata kerja pengambilalihan uang.o Menyiapkan petugas yang akan melakukan pengambilan uang dilengkapi

dengan surat keterangan dan satuan pengaman.o Menyiapkan kendaraan pengangkutan uang.o Meminta pengawalan uang kepada petugas pengamanan atau dengan pihak

kepolisian.o Menyampaikan kepada pihak asuransi dan menyiapkan pembayaran premi

cash in transit.

f. Tata kerja penggunaan jasa layanan kaso Menyampaikan kepada pihak ketiga untuk melaksanakan pengambilalihan

uang dengan surat .o Pihak ketiga menyiapkan petugas dengan tanda pengenal, menyertakan

petugas pengamanan dan punutupan asuransi cash in transit.

Page 69: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Tata kerja kantor cabanga. Menyampaikan rencana penyetoran uang ke Kantor Pusat dilengkapi perincian

baik jumlah lembar maupun nominal rupiah dengan total kas.b. Penyampaian surat rencana penyetoran uang ke Kantor Pusat paling lambat H-1

dengan batas waktu maksimal pukul 15.00 Wita.c. Apabila melewati batas waktu tersebut agar menyampaikan dengan berkordinasi

melalui telepon terlebih dahulu kepada Bagian Likuiditas Divisi Treasury, apabiladimunginkan selanjutnya disusulkan surat rencana penyetoran uang dimaksud.

d. Pada pukul 17.00 Wita H-1 kantor cabang akan memperoleh konfirmasi perihalpersetujuan untuk penyetoran uang.

e. Menyiapkan administrasi terkait penyetoran uang, petugas keamanan danpenutupan asuransi cash in transit.

f. Melakukan pembukuan dan validasi pada rekening antar kantor sesuai warkat danphisik uang.

1. Tata kerja kantor cabanga. Menyampaikan rencana penyetoran uang ke Kantor Pusat dilengkapi perincian

baik jumlah lembar maupun nominal rupiah dengan total kas.b. Penyampaian surat rencana penyetoran uang ke Kantor Pusat paling lambat H-1

dengan batas waktu maksimal pukul 15.00 Wita.c. Apabila melewati batas waktu tersebut agar menyampaikan dengan berkordinasi

melalui telepon terlebih dahulu kepada Bagian Likuiditas Divisi Treasury, apabiladimunginkan selanjutnya disusulkan surat rencana penyetoran uang dimaksud.

d. Pada pukul 17.00 Wita H-1 kantor cabang akan memperoleh konfirmasi perihalpersetujuan untuk penyetoran uang.

e. Menyiapkan administrasi terkait penyetoran uang, petugas keamanan danpenutupan asuransi cash in transit.

f. Melakukan pembukuan dan validasi pada rekening antar kantor sesuai warkat danphisik uang.

Page 70: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Tata kerja kantor pusatBerdasarkan surat rencana penyetoran uang dari Kantor Cabang, maka akan dilakukankonfirmasi untuk pemenuhan cash Remise mengacu efesien dan efektivitas tata kelolamelalui tahapan sebagai berikut:a. Antar Kantor

o Melakukan konfirmasi kepada seluruh kantor cabang mengenai kekuranganatau kelebihan kas yang dikelola.

o Merekapitulasi kebutuhan kas sehingga diketahui posisi kas cabang masing-masing, yang dimungkinkan untuk dilakukan pengelolaan secara langsung.

o Persetujuan dari Bagian likuiditas dan kesepakatan antara cabang untukpenyetoran uang.

o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

b. Bank lokalo Memperolah informasi dari kantor cabang mengenai rencana penyetoran

uang antar bank setempat.o Menerima coverdana antar bank dari bank lain.o Melakukan validasi atas penyetoran uang cabang.

2. Tata kerja kantor pusatBerdasarkan surat rencana penyetoran uang dari Kantor Cabang, maka akan dilakukankonfirmasi untuk pemenuhan cash Remise mengacu efesien dan efektivitas tata kelolamelalui tahapan sebagai berikut:a. Antar Kantor

o Melakukan konfirmasi kepada seluruh kantor cabang mengenai kekuranganatau kelebihan kas yang dikelola.

o Merekapitulasi kebutuhan kas sehingga diketahui posisi kas cabang masing-masing, yang dimungkinkan untuk dilakukan pengelolaan secara langsung.

o Persetujuan dari Bagian likuiditas dan kesepakatan antara cabang untukpenyetoran uang.

o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

b. Bank lokalo Memperolah informasi dari kantor cabang mengenai rencana penyetoran

uang antar bank setempat.o Menerima coverdana antar bank dari bank lain.o Melakukan validasi atas penyetoran uang cabang.

Page 71: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

c. Bank focuso Berdasarkan rekapitulasi cabang terdapat tidak ada yang membutuhkan

secara internal, maka melakukan konfirmasi kepada seluruh bank focusmengenai posisi kas dengan menggunakan aplikasi Bank Indonesia SistemInformasi Layanan Kas (BISILK).

o Meminta konfirmasi dan persetujuan untuk transaksi kas yang akandilaksanakan.

o Meminta coverdana antar bank dari bank lain.o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

d. Bank Indonesiao Terlebih dahulu penyetoran uang kas diupayakan melalui antar kantor, bank

local dan bank focus.o Apabila upaya-upaya yang dilakukan ternyata tidak ada yang memerlukan

kas, penyetoran dapat disetujui melalui Bank Indonesia.o Meminta coverdana pada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia.o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

c. Bank focuso Berdasarkan rekapitulasi cabang terdapat tidak ada yang membutuhkan

secara internal, maka melakukan konfirmasi kepada seluruh bank focusmengenai posisi kas dengan menggunakan aplikasi Bank Indonesia SistemInformasi Layanan Kas (BISILK).

o Meminta konfirmasi dan persetujuan untuk transaksi kas yang akandilaksanakan.

o Meminta coverdana antar bank dari bank lain.o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

d. Bank Indonesiao Terlebih dahulu penyetoran uang kas diupayakan melalui antar kantor, bank

local dan bank focus.o Apabila upaya-upaya yang dilakukan ternyata tidak ada yang memerlukan

kas, penyetoran dapat disetujui melalui Bank Indonesia.o Meminta coverdana pada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia.o Melakukan validasi atas penyetoran uang.

Page 72: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Kelengkapan penyetoran uang.a. Menyiapkan petugas yang akan melakukan penyetoran uang dilengkapi dengan

surat keterangan dan satuan pengamanan.b. Menyiapkan kendaraan pengangkutan uang.c. Meminta pengawalan uang kepada petugas pengamanan atau dengan pihak

kepolisian.d. Menyampaikan kepada pihak asuransi dan menyiapkan pembayaran premi cash

in transit.

4. Penggunaan jasa layanan kasa. Menyampaikan kepada pihak ketiga untuk melaksanakan penyetoran uang.b. Pihak ketiga menyiapkan petugas dengan tanda pengenal, menyertakan petugas

pengamanan dan punutupan asuransi cash in transit.

3. Kelengkapan penyetoran uang.a. Menyiapkan petugas yang akan melakukan penyetoran uang dilengkapi dengan

surat keterangan dan satuan pengamanan.b. Menyiapkan kendaraan pengangkutan uang.c. Meminta pengawalan uang kepada petugas pengamanan atau dengan pihak

kepolisian.d. Menyampaikan kepada pihak asuransi dan menyiapkan pembayaran premi cash

in transit.

4. Penggunaan jasa layanan kasa. Menyampaikan kepada pihak ketiga untuk melaksanakan penyetoran uang.b. Pihak ketiga menyiapkan petugas dengan tanda pengenal, menyertakan petugas

pengamanan dan punutupan asuransi cash in transit.

Page 73: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Tata cara pengisian uang pada ATM dilaksanakan dengan menarik uang sisa pada cassetteatm lama secara keseluruhan dan dibukukan pada sisi kredit kas, dan mengganti denganuang penuh pada cassette atm baru dibuku pada sisi debit kas.1. Dikelola Bank

a. Pengelolaan dan pengisian uang pada ATM dilaksanakan oleh Head Teller atauTeller/petugas yang ditunjuk untuk itu.

b. Pengisian uang pada ATM disaksikan oleh petugas keamanan atau satpam bank.c. Melakukan administrasi dan pembukuan baik pengisian oleh bank maupun pihak

penyedia jasa serta dilengkapi hasil validasi.2. Dikelola Pihak Penyedia Jasa

a. Pengisian uang di ATM yang diserahkan sepenuhnya kepada Pihak Penyedia Jasasesuai perjanjian kerjasama yang berlaku dan menjadi tanggungjawabnya.

b. Pengelolaan pengisian di ATM disamping sesuai perjanjian kerjasama jugatunduk kepada kebijakan bank yang berlaku.

c. Pengisian uang pada ATM disaksikan oleh petugas keamanan atau satpam.d. Menyerahkan bukti validasi pengisian uang dan atau sisa uang di ATM kepada

Head Teller / Teller/ Pejabat yang ditunjuk untuk itu pada cabang supervisi ATMyang bersangkutan atau langsung ke Bagian Likuiditas Divisi Treasury.

Penyiapan uang dalam rangka penggunaan pihak penyedia jasa akan ditampung dalamrekening cash in transit cabang induk yang mana tidak diperhitung sebagai limit kascabang bersangkutan.

Tata cara pengisian uang pada ATM dilaksanakan dengan menarik uang sisa pada cassetteatm lama secara keseluruhan dan dibukukan pada sisi kredit kas, dan mengganti denganuang penuh pada cassette atm baru dibuku pada sisi debit kas.1. Dikelola Bank

a. Pengelolaan dan pengisian uang pada ATM dilaksanakan oleh Head Teller atauTeller/petugas yang ditunjuk untuk itu.

b. Pengisian uang pada ATM disaksikan oleh petugas keamanan atau satpam bank.c. Melakukan administrasi dan pembukuan baik pengisian oleh bank maupun pihak

penyedia jasa serta dilengkapi hasil validasi.2. Dikelola Pihak Penyedia Jasa

a. Pengisian uang di ATM yang diserahkan sepenuhnya kepada Pihak Penyedia Jasasesuai perjanjian kerjasama yang berlaku dan menjadi tanggungjawabnya.

b. Pengelolaan pengisian di ATM disamping sesuai perjanjian kerjasama jugatunduk kepada kebijakan bank yang berlaku.

c. Pengisian uang pada ATM disaksikan oleh petugas keamanan atau satpam.d. Menyerahkan bukti validasi pengisian uang dan atau sisa uang di ATM kepada

Head Teller / Teller/ Pejabat yang ditunjuk untuk itu pada cabang supervisi ATMyang bersangkutan atau langsung ke Bagian Likuiditas Divisi Treasury.

Penyiapan uang dalam rangka penggunaan pihak penyedia jasa akan ditampung dalamrekening cash in transit cabang induk yang mana tidak diperhitung sebagai limit kascabang bersangkutan.

Page 74: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Dari Head Tellera. Dilengkapi administrasi berupa nota permohonan uang beserta perincian dan nota

serah terima uang yang ditandatangani bersama.b. Dibukukan dalam system serta telah dilakukan validasi.

2. Dari Customera. Dilengkapi dengan warkat setoran dengan adminitrasi dan syarat lain sesuai

ketentuan.b. Dibukukan dalam system serta telah dilakukan validasi dan paraf.c. Menandatangani bukti setoran dan stempel telah diterima.

Page 75: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Kepada Customera. Dilengkapi dengan warkat penarikan dengan adminitrasi dan syarat lain sesuai

ketentuan.b. Dibukukan dalam system serta telah dilakukan validasi dan paraf.c. Menerima bukti penarikan dan stempel telah bayar.

2. Kepada Head Tellera. Dilengkapi administrasi berupa nota penyerahan uang beserta perincian dan nota

serah terima uang yang ditandatangani bersama.b. Dibukukan dalam system serta telah dilakukan validasi.

Page 76: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Pemeriksaan kas dilakukan oleh Kepala Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk setiaphari setelah tutup kas, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu Kepala Unit Kerja atauPejabat yang ditunjuk dan Auditor.

2. Yang perlu dipersiapkan saat pemeriksaan kas adalah catatan-catatan, aktivitas Telleratau sesuai dengan kebutuhan pemeriksa sebagai berikut:Dalam daftar perincian uang harus jelas mencantumkan:a. Perincian uang kertas dan logam.b. Perincian uang asing menurut valutanya masing-masing

3. Pada waktu pemeriksaan, teler, Head Teller, harus hadir di ruang kas, tidakdiperkenankan meninggalkan tempat sebelum pemeriksaan selesai.

4. Setelah selesai pemeriksaan, dengan seijin pemeriksa, para Teller dapat membantumenghitung kembali, merapikan dan memasukkan uang ke dalam kluis/brandkast.

5. Setelah semuanya selesai, kemudian dicocokkan dengan saldo kas yang tercatat padarekening kas pada neraca.

6. Setiap dilakukan pemeriksaan kas harus dilengkapi dengan laporan dan berita acara.

1. Pemeriksaan kas dilakukan oleh Kepala Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk setiaphari setelah tutup kas, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu Kepala Unit Kerja atauPejabat yang ditunjuk dan Auditor.

2. Yang perlu dipersiapkan saat pemeriksaan kas adalah catatan-catatan, aktivitas Telleratau sesuai dengan kebutuhan pemeriksa sebagai berikut:Dalam daftar perincian uang harus jelas mencantumkan:a. Perincian uang kertas dan logam.b. Perincian uang asing menurut valutanya masing-masing

3. Pada waktu pemeriksaan, teler, Head Teller, harus hadir di ruang kas, tidakdiperkenankan meninggalkan tempat sebelum pemeriksaan selesai.

4. Setelah selesai pemeriksaan, dengan seijin pemeriksa, para Teller dapat membantumenghitung kembali, merapikan dan memasukkan uang ke dalam kluis/brandkast.

5. Setelah semuanya selesai, kemudian dicocokkan dengan saldo kas yang tercatat padarekening kas pada neraca.

6. Setiap dilakukan pemeriksaan kas harus dilengkapi dengan laporan dan berita acara.

Page 77: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Penyortiran Uanga. Penyortiran dilakukan dengan pemisahan antara uang layak edar dan uang tidak layar

edar.b. Penyortiran dilakukan dengan pemisahan antara nominal yang berbeda dan

berdasarkan tahun emisi.c. Penyortiran dilakukan terhadap uang tidak layak edar dengan pemisahan antara yang

dapat ditukar dan tidak dapat ditukar ke Bank Indonesia.

2. Pengepakana. Uang Kertas

o Satu (1) Bendel berisi 100 lembar uang dengan nominal sama diikat denganbandrol milik PT. Bank Pembangunan Daerah Bali atau bendel.

o Satu (1) Brood berisi 10 bendel uang dengan nominal sama diikat dengan benangstandar.

o Satu (1) Pak berisi 10 brood uang dengan nominal sama diikat menjadi satuikatan besar dibungkus dengan plastik.

o Setiap bendel uang pada bandrol harus di stempel bank dan dibubuhi paraf Telleryang melakukan penyortiran dan pengepakan.

o Uang dengan nominal sama dan diikat dengan banrol yang menggunakan stempeldan paraf Bank Indonesia tidak diganti.

o Uang dengan nominal sama dan diikat dengan banrol yang menggunakan stempeldan paraf bank lain, agar diganti dengan bandrol milik PT. Bank PembangunanDaerah Bali.

b. Uang Logam :o Setiap 500 keping uang logam dengan nominal dan tahun emisi sama

dimasukkan ke dalam kantong kain, plastic atau kertas gulung yang tidak mudahpecah.

1. Penyortiran Uanga. Penyortiran dilakukan dengan pemisahan antara uang layak edar dan uang tidak layar

edar.b. Penyortiran dilakukan dengan pemisahan antara nominal yang berbeda dan

berdasarkan tahun emisi.c. Penyortiran dilakukan terhadap uang tidak layak edar dengan pemisahan antara yang

dapat ditukar dan tidak dapat ditukar ke Bank Indonesia.

2. Pengepakana. Uang Kertas

o Satu (1) Bendel berisi 100 lembar uang dengan nominal sama diikat denganbandrol milik PT. Bank Pembangunan Daerah Bali atau bendel.

o Satu (1) Brood berisi 10 bendel uang dengan nominal sama diikat dengan benangstandar.

o Satu (1) Pak berisi 10 brood uang dengan nominal sama diikat menjadi satuikatan besar dibungkus dengan plastik.

o Setiap bendel uang pada bandrol harus di stempel bank dan dibubuhi paraf Telleryang melakukan penyortiran dan pengepakan.

o Uang dengan nominal sama dan diikat dengan banrol yang menggunakan stempeldan paraf Bank Indonesia tidak diganti.

o Uang dengan nominal sama dan diikat dengan banrol yang menggunakan stempeldan paraf bank lain, agar diganti dengan bandrol milik PT. Bank PembangunanDaerah Bali.

b. Uang Logam :o Setiap 500 keping uang logam dengan nominal dan tahun emisi sama

dimasukkan ke dalam kantong kain, plastic atau kertas gulung yang tidak mudahpecah.

Page 78: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Bandrol Uanga. Warna bandrol uang sebagai berikut:

o Bandrol uang dengan nominal Rp.100.000,00 berwarna merah.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 50.000,00 berwarna biru.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 20.000,00 berwarna hijau.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 10.000,00 berwarna ungu.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 5.000,00 berwarna coklat.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 2.000,00 berwarna abu-abu.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 1.000,00 berwarna kuning.

b. Kelengkapan bandrol uang sebagai berikut:o Pada bagian depan bandrol berisikan nominal uang dan tulisan PT. Bank

Pembangunan Daerah Balio Pada bagian samping bandrol berisi logo PT. Bank Pembangunan Daerah

Bali dan dibawahnya berisikan paraf Teller atau petugas yang ditunjuksetelah dilakukan verifikasi uang.

o Pada bagian belakang bandrol uang berisikan stempel perusahaan dantanggal.

c. Kualitas kertas bandrol tidak mudah robek.d. Penggantian bandrol uang agar dilakukan didepan atau terjangkau CCTV, hal ini

untuk menghindari risiko jika terdapat selisih atau perbedaan uang dimungkinkanmemperoleh ganti rugi dengan menyerahkan rekaman CCTV.

3. Bandrol Uanga. Warna bandrol uang sebagai berikut:

o Bandrol uang dengan nominal Rp.100.000,00 berwarna merah.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 50.000,00 berwarna biru.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 20.000,00 berwarna hijau.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 10.000,00 berwarna ungu.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 5.000,00 berwarna coklat.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 2.000,00 berwarna abu-abu.o Bandrol uang dengan nominal Rp. 1.000,00 berwarna kuning.

b. Kelengkapan bandrol uang sebagai berikut:o Pada bagian depan bandrol berisikan nominal uang dan tulisan PT. Bank

Pembangunan Daerah Balio Pada bagian samping bandrol berisi logo PT. Bank Pembangunan Daerah

Bali dan dibawahnya berisikan paraf Teller atau petugas yang ditunjuksetelah dilakukan verifikasi uang.

o Pada bagian belakang bandrol uang berisikan stempel perusahaan dantanggal.

c. Kualitas kertas bandrol tidak mudah robek.d. Penggantian bandrol uang agar dilakukan didepan atau terjangkau CCTV, hal ini

untuk menghindari risiko jika terdapat selisih atau perbedaan uang dimungkinkanmemperoleh ganti rugi dengan menyerahkan rekaman CCTV.

Page 79: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

4. Pelaksanaan Penyortiran Dan Pengepakan.a. Penyortiran dan pengepakan uang dilaksanakan oleh Head Teller dibantu dengan

Teller cadangan atau petugas yang ditunjuk pada jam kerja kantor.b. Apabila tidak dimungkinkan dapat diserahkan kepada Penyedia Jasa Layanan Kas

dan dibukukan pada rekening Cash In Transit.c. Sebelum diserahkan kepada Penyedia Jasa Layanan Kas dipastikan nota

pengambila dengan perincian dan phisik uang terdapat cocok.

Page 80: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Pengelolaan penyimpnan uang pada kluis dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:1. Uang disimpan di dalam kluis/brandkast yang tahan api.2. Kunci kluis/brankast dipegang oleh Kepala Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk

untuk itu.3. Kode kluis/brankast hanya diketahui oleh Head Teller.4. Setiap kali dilakukan penggantian Head Teller, Head Teller baru diharuskan untuk

mengubah sandi-sandi pembuka kluis.5. Penempatan kluis/brankas diusahakan berdekatan dengan ruang Head Teller dan

counter Teller.6. Kunci duplikast kluis/ brandkast harus disimpan di kantor lain yaitu dengan memilih

salah satu kantor:a. Kantor PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat atau Cabang terdekat.b. Kantor Bank Indonesia setempat.c. Kantor Bank Pemerintah lain terdekat.d. Pemilihan alternative tempat penyimpangan agar memperhatikan eefisiensi

waktu, keamanan.dan kemudahan untuk mengambil.

Pengelolaan penyimpnan uang pada kluis dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:1. Uang disimpan di dalam kluis/brandkast yang tahan api.2. Kunci kluis/brankast dipegang oleh Kepala Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk

untuk itu.3. Kode kluis/brankast hanya diketahui oleh Head Teller.4. Setiap kali dilakukan penggantian Head Teller, Head Teller baru diharuskan untuk

mengubah sandi-sandi pembuka kluis.5. Penempatan kluis/brankas diusahakan berdekatan dengan ruang Head Teller dan

counter Teller.6. Kunci duplikast kluis/ brandkast harus disimpan di kantor lain yaitu dengan memilih

salah satu kantor:a. Kantor PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat atau Cabang terdekat.b. Kantor Bank Indonesia setempat.c. Kantor Bank Pemerintah lain terdekat.d. Pemilihan alternative tempat penyimpangan agar memperhatikan eefisiensi

waktu, keamanan.dan kemudahan untuk mengambil.

Page 81: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Perbedaan kas ini terjadi karena adanya selisih aktivitas Teller dibandingkan dengan phisikuang, umunya selisih ini karena pembulatan nominal yang ditransaksikan sedangkan uangpengembalian terbatas. Jika selisih ini nilainya signifikan.

1. Jenis Perbedaan Kasa. Kelebihan kas, disebabkan:

o Kelebihan penerimaan setoran dari nasabah.o Kurang membayar kepada nasabah.o Kurang setoran ke Bank lain.o Kelebihan karena tidak adanya uang kecil/receh.o Pengeluaran

b. Kekurangan Kas, disebabkan:o Kelebihan membayar kepada nasabah.o Kelebihan setoran ke Bank Lain.o Kurang penerimaan setoran dari nasabah.o Pengeluaran biaya tidak dibukukan.o Terdapat uang palsu/diduga palsu.o Kecurangan oleh petugas.

Perbedaan kas ini terjadi karena adanya selisih aktivitas Teller dibandingkan dengan phisikuang, umunya selisih ini karena pembulatan nominal yang ditransaksikan sedangkan uangpengembalian terbatas. Jika selisih ini nilainya signifikan.

1. Jenis Perbedaan Kasa. Kelebihan kas, disebabkan:

o Kelebihan penerimaan setoran dari nasabah.o Kurang membayar kepada nasabah.o Kurang setoran ke Bank lain.o Kelebihan karena tidak adanya uang kecil/receh.o Pengeluaran

b. Kekurangan Kas, disebabkan:o Kelebihan membayar kepada nasabah.o Kelebihan setoran ke Bank Lain.o Kurang penerimaan setoran dari nasabah.o Pengeluaran biaya tidak dibukukan.o Terdapat uang palsu/diduga palsu.o Kecurangan oleh petugas.

Page 82: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. LaporanPada saat dilakukan pemeriksaan kas atau seterimanya nota penyelesaian setoran dari BankIndonesia dan dijumpai adanya perbedaan kas, segera pada saat itu dibuat berita acaratentang kejadian dan penjelasan, yang harus ditandatangani oleh:a. Petugas yang melakukan pemeriksaan.b. Petugas menguasai obyek (uang) yang diperiksa.c. Petugas yang turut menghitung dan menyaksikan penghitungan uang setoran.d. Pimpinan tertinggi unit organisasi dimana perbedaan kas terjadi sebagai tanda ikut

mengetahui.e. Berita Acara tersebut disampaikan kepada:

o Kepala Cabang perbedaan sd uang Rp.2.500.000,00o Divisi Treasury perbedaan uang sd Rp.5.000.000,00o DBNK perbedaan uang diatas Rp.7.500.000,00

f. Paling lambat satu minggu sejak tanggal terjadinya dan atau diterima berita acaranperbedaan kas di luar wewenang unit kerja yang bersangkutan. Harus telahmenyampaikan berita acara/usulan penyelesaian kepada unit/pejabat pemutus sesuaidengan kewenangannya. Berita acara/usulan penyelesaian tersebut diproses olehdivisi/unit kerja dan diteruskan kepada Direksi Bisnis Non Kredit.

g. Dalam hal terjadi lebih/kurang kas yang disebabkan karena tidak tersedianya uangkecil dan kekeliruan membayar kepada nasabah atau perbedaan kas yangdirealisasikan pada hari yang sama, tidak perlu dibuatkan berita acara.

h. Unit Kerja selanjutnya menyampaikan Keputusan Direksi kepada kantor cabangbersangkutan untuk penyelesaian.

i. Laporan penyelesaian pelaksanaan pemindahbukuan oleh unit kerja sesuaikewenangan harus disampaikan kepada Divisi Treasury.

2. LaporanPada saat dilakukan pemeriksaan kas atau seterimanya nota penyelesaian setoran dari BankIndonesia dan dijumpai adanya perbedaan kas, segera pada saat itu dibuat berita acaratentang kejadian dan penjelasan, yang harus ditandatangani oleh:a. Petugas yang melakukan pemeriksaan.b. Petugas menguasai obyek (uang) yang diperiksa.c. Petugas yang turut menghitung dan menyaksikan penghitungan uang setoran.d. Pimpinan tertinggi unit organisasi dimana perbedaan kas terjadi sebagai tanda ikut

mengetahui.e. Berita Acara tersebut disampaikan kepada:

o Kepala Cabang perbedaan sd uang Rp.2.500.000,00o Divisi Treasury perbedaan uang sd Rp.5.000.000,00o DBNK perbedaan uang diatas Rp.7.500.000,00

f. Paling lambat satu minggu sejak tanggal terjadinya dan atau diterima berita acaranperbedaan kas di luar wewenang unit kerja yang bersangkutan. Harus telahmenyampaikan berita acara/usulan penyelesaian kepada unit/pejabat pemutus sesuaidengan kewenangannya. Berita acara/usulan penyelesaian tersebut diproses olehdivisi/unit kerja dan diteruskan kepada Direksi Bisnis Non Kredit.

g. Dalam hal terjadi lebih/kurang kas yang disebabkan karena tidak tersedianya uangkecil dan kekeliruan membayar kepada nasabah atau perbedaan kas yangdirealisasikan pada hari yang sama, tidak perlu dibuatkan berita acara.

h. Unit Kerja selanjutnya menyampaikan Keputusan Direksi kepada kantor cabangbersangkutan untuk penyelesaian.

i. Laporan penyelesaian pelaksanaan pemindahbukuan oleh unit kerja sesuaikewenangan harus disampaikan kepada Divisi Treasury.

Page 83: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Penyelesaian perbedaan kasa. Saldo rekening kas pada dasarnya harus sama dengan saldo phisik uang kas.

Dengan demikian jika terjadi perbedaan kas agar diselesasikan dengan caramenambah transaksi kas atau uang tunai.

b. Kelebihan kas yang tidak material dibukukan untuk keuntungan bank.c. Kekurangan kas yang tidak material agar diselesaikan dengan tunjungan risiko

yang diperoleh Teller.d. Kelebihan dan Kekurangan kas yang bersifat material harus ditelusuri sampai

tuntas.e. Apabila kelebihan atau kekurangan kas yang bersifat material belum dapat

diselesaikan pada hari itu, maka jika kelebihan kas maka dibukukan pada pasivadalam penyelesaian selisih kas atau jika kekurangan kas maka dibukukan padaaktiva dalam penyelesaian selisih kas.

f. Kekurangan kas yang disebabkan hal-hal sebagaimana diatas diselesaikan kasusper kasus.

4. Teler atau petugas yang ditunjuk dalam pengelolaan kas yang dalam aktivitas seringmengalami selisih kas, disarankan pada Kepala Unit kerja untuk dilakukan mutasisesuai kewenangannya. Dan mencabut hak-haknya sebagai Teller, yang disampaikankepada Divisi SDM.

3. Penyelesaian perbedaan kasa. Saldo rekening kas pada dasarnya harus sama dengan saldo phisik uang kas.

Dengan demikian jika terjadi perbedaan kas agar diselesasikan dengan caramenambah transaksi kas atau uang tunai.

b. Kelebihan kas yang tidak material dibukukan untuk keuntungan bank.c. Kekurangan kas yang tidak material agar diselesaikan dengan tunjungan risiko

yang diperoleh Teller.d. Kelebihan dan Kekurangan kas yang bersifat material harus ditelusuri sampai

tuntas.e. Apabila kelebihan atau kekurangan kas yang bersifat material belum dapat

diselesaikan pada hari itu, maka jika kelebihan kas maka dibukukan pada pasivadalam penyelesaian selisih kas atau jika kekurangan kas maka dibukukan padaaktiva dalam penyelesaian selisih kas.

f. Kekurangan kas yang disebabkan hal-hal sebagaimana diatas diselesaikan kasusper kasus.

4. Teler atau petugas yang ditunjuk dalam pengelolaan kas yang dalam aktivitas seringmengalami selisih kas, disarankan pada Kepala Unit kerja untuk dilakukan mutasisesuai kewenangannya. Dan mencabut hak-haknya sebagai Teller, yang disampaikankepada Divisi SDM.

Page 84: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Dalam hal diketemukan uang palsu atau dimanipulasi atau diragukan keasliannya dalamsetoran/penukaran/penyerahan pada kas, diseleasaikan dengan ketentuan-ketentuan sebagaiberikut:1. Seketika menahan lembar/keping uang, dan sekali kali tidak diperkenankan

mengembalikannya kepada penyerah/penukar/penyetor.2. Mencatat nama dan alamat lengkap dari penyerah/penyetor/penukar.3. Segera mempersiapkan laporan penemuan uang palsu atau dimanipulasi atau

diragukan keasliannya dengan menggunakan formulir kepada pihak yang berwenang.

Page 85: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. KluisRuangan yang didalam berisi tempat penyimpanan uang dengan konstruksi bangunan sertapintu kluis tahan api. Dilengkapi dengan kunci dan kode rahasia.

2. BrankasAlamari tempat penyimpanan uang dengan konstruksi tahan api. Dilengkapi dengan kuncidan kode rahasia.

3. Box TellerKotak tempat penyimpanan uang dengan konstruksi tahan api. Dilengkapi dengan kunci dankode rahasia.

4. CCTVa. CCTV (Closed Circuit Television) alat pengaman berupa video yang berfungsi

mendata secara visual setiap kejadian sesuai jangkauannya.b. Sarana ini dipasang pada tempat yang strategis dan dapat merekam aktivtas didalam

kluis dan diluar kluis.c. Tempat proses pemeliharan uang seperti penggantian ban uang, sortir uang dan

pengepakan uang dilengkapi dengan CCTV. Tujuannya jika terdapat selisih uangakibat adanya uang palsu atau lainnya, maka dapat dilakukan klaim kepada pihak lainberdasarkan bukti phisik dan rekaman CCTV.

5. Alarma. Tanda Peringatan ini merupakan alat pengaman berupa suara yang bertujuan sebagai

alat kontrol keamanan tempat uang.b. Sarana ini dipasang pada pintu kluis, jika posisi pintu kluis terbuka alat ini akan

memberi tanda atau berbunyi.

1. KluisRuangan yang didalam berisi tempat penyimpanan uang dengan konstruksi bangunan sertapintu kluis tahan api. Dilengkapi dengan kunci dan kode rahasia.

2. BrankasAlamari tempat penyimpanan uang dengan konstruksi tahan api. Dilengkapi dengan kuncidan kode rahasia.

3. Box TellerKotak tempat penyimpanan uang dengan konstruksi tahan api. Dilengkapi dengan kunci dankode rahasia.

4. CCTVa. CCTV (Closed Circuit Television) alat pengaman berupa video yang berfungsi

mendata secara visual setiap kejadian sesuai jangkauannya.b. Sarana ini dipasang pada tempat yang strategis dan dapat merekam aktivtas didalam

kluis dan diluar kluis.c. Tempat proses pemeliharan uang seperti penggantian ban uang, sortir uang dan

pengepakan uang dilengkapi dengan CCTV. Tujuannya jika terdapat selisih uangakibat adanya uang palsu atau lainnya, maka dapat dilakukan klaim kepada pihak lainberdasarkan bukti phisik dan rekaman CCTV.

5. Alarma. Tanda Peringatan ini merupakan alat pengaman berupa suara yang bertujuan sebagai

alat kontrol keamanan tempat uang.b. Sarana ini dipasang pada pintu kluis, jika posisi pintu kluis terbuka alat ini akan

memberi tanda atau berbunyi.

Page 86: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Untuk menutupi resiko yang mungkin timbul atas pengangkutan uang tunai, maka setiapcash in transit harus ditutup ansuransi yang telah ditetapkan dan memiliki kerjasama.1. Penutupan Asuransi dilaksanakan oleh:

a. Kantor cabang penerima uang tunai cash in transit (CIT) dalam pelaksanaan cashsupply.

b. Kantor cabang pengirim uang tunai cash in transit (CIT) dalam pelaksanaan cashremise.

c. Kantor cabang yang mengambil uang tunai ditempat nasabah tertentu (izinpimpinan) dalam rangka service.

d. Kantor cabang pelaksana Capem/Kas service.e. Kantor cabang yang lokasinya rawan.

2. Prosedur Pendaftaran Asuransia. Unit Kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Bali berkewajiban melaporkan setiap

melakukan pengiriman uang kepada perusahaan asuransi dengan mengisiformulir-formulir deklarasi yang diterimanya.

b. Perusahaan asuransi akan membuat polis berikut nota-nota penagihannya secaraperiodik.

Untuk menutupi resiko yang mungkin timbul atas pengangkutan uang tunai, maka setiapcash in transit harus ditutup ansuransi yang telah ditetapkan dan memiliki kerjasama.1. Penutupan Asuransi dilaksanakan oleh:

a. Kantor cabang penerima uang tunai cash in transit (CIT) dalam pelaksanaan cashsupply.

b. Kantor cabang pengirim uang tunai cash in transit (CIT) dalam pelaksanaan cashremise.

c. Kantor cabang yang mengambil uang tunai ditempat nasabah tertentu (izinpimpinan) dalam rangka service.

d. Kantor cabang pelaksana Capem/Kas service.e. Kantor cabang yang lokasinya rawan.

2. Prosedur Pendaftaran Asuransia. Unit Kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Bali berkewajiban melaporkan setiap

melakukan pengiriman uang kepada perusahaan asuransi dengan mengisiformulir-formulir deklarasi yang diterimanya.

b. Perusahaan asuransi akan membuat polis berikut nota-nota penagihannya secaraperiodik.

Page 87: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Biaya Pengangkutan Uang tunaiSeluruh biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengangkutan uang tunai cash intransit (CIT) seperti biaya penagawalan, premi asuransi, dan lainnya ditetapkansebagai berikut:a. Biaya dalam rangka pelaksanaan cash supply menjadi beban cabang yang

memerlukan (cabang penerima).b. Biaya dalam rangka pelaksanaan modal kerja dan penyetoran hasil operasi dalam

hal pelaksanaan Capem/Kas mobil, menjadi beban cabang pelaksana.c. Biaya dalam rangka pelaksanaan cash remise (termasuk Biaya premi asuransi)

dibukukan atas beban rekening Biaya Premi Asuransi Pertanggugan Uang)

Page 88: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

4. Penyelesaian Klaim dan Pelaporana. Apabila terjadi sesuatu kerugian/klaim, maka bank harus segera melaporkan

kejadian tersebut langsung kepada perusahaan asuransi secara lisan, telepon, atautertulis dalam waktu dua kali 24 jam disusul dengan bukti serta keterangan yangdiperoleh oleh pihak asuransi guna penyelesaian dan pembayaran klaim tersebut.

b. Apabila untuk penyelesaian klaim ditunjuk surveyor/atau adjuster, makapenujukkan surveyor/adjuster tersebut. Oleh pihak asuransi dilakukan denganpersetujuan bersama pihak bank.

c. Setiap klaim harus diselesaikan oleh pihak asuransi selambat-lambatnya dalamwaktu satu minggu setelah bukti/keterangan klaim yang lengkap diterima olehperusahaan asuransi tersebut dan harus dibayarkan dalam waktu satu minggusetelah klaim disetujui atau sesuai dengan perjanjian.

d. Segala surat-menyurat yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi demikian jugalaporan-laporan dari surveyor/adjuster serta copy akan dikirimkan kepada bank.

e. Pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi tidak boleh di kompensasikandengan piutang-piutang atau tagihan-tagihan apapun dari pihak asuransi terhadappihak bank kecuali premi atau polis yang bersangkutan dalam jangka waktupertanggungan sedang berjalan.

4. Penyelesaian Klaim dan Pelaporana. Apabila terjadi sesuatu kerugian/klaim, maka bank harus segera melaporkan

kejadian tersebut langsung kepada perusahaan asuransi secara lisan, telepon, atautertulis dalam waktu dua kali 24 jam disusul dengan bukti serta keterangan yangdiperoleh oleh pihak asuransi guna penyelesaian dan pembayaran klaim tersebut.

b. Apabila untuk penyelesaian klaim ditunjuk surveyor/atau adjuster, makapenujukkan surveyor/adjuster tersebut. Oleh pihak asuransi dilakukan denganpersetujuan bersama pihak bank.

c. Setiap klaim harus diselesaikan oleh pihak asuransi selambat-lambatnya dalamwaktu satu minggu setelah bukti/keterangan klaim yang lengkap diterima olehperusahaan asuransi tersebut dan harus dibayarkan dalam waktu satu minggusetelah klaim disetujui atau sesuai dengan perjanjian.

d. Segala surat-menyurat yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi demikian jugalaporan-laporan dari surveyor/adjuster serta copy akan dikirimkan kepada bank.

e. Pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi tidak boleh di kompensasikandengan piutang-piutang atau tagihan-tagihan apapun dari pihak asuransi terhadappihak bank kecuali premi atau polis yang bersangkutan dalam jangka waktupertanggungan sedang berjalan.

Page 89: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 90: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Prinsip Pengendalian Intern2. Target Pengendalian Intern3. Komponen pengendalian intern4. Pengendalian Penerimaan Kas5. Pengendalian Pengeluaran Kas6. Pengendalian Saldo Kas7. Batasan Teller8. User Id dan Password9. Penanggung jawab Kunci dan Kode10. Pengawasan Cash In Transit11. Laporan Saldo Kas Harian Cabang12. Rekonsiliasi Rekening Antar Bank

1. Prinsip Pengendalian Intern2. Target Pengendalian Intern3. Komponen pengendalian intern4. Pengendalian Penerimaan Kas5. Pengendalian Pengeluaran Kas6. Pengendalian Saldo Kas7. Batasan Teller8. User Id dan Password9. Penanggung jawab Kunci dan Kode10. Pengawasan Cash In Transit11. Laporan Saldo Kas Harian Cabang12. Rekonsiliasi Rekening Antar Bank

Page 91: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Penerapan konsep pengendalian intern yang ditentukan bank adalah pengendalian padahard control dan pengendalian pada soft control sebagai berikut:

a. Penggunaan pengendalian pada hard control yakni pengendalian intern dalamperspektif pengendalian sebagai alat (control tools) yang terdiri dari bank,kebijakan, prosedur, sumber daya manusia, akuntansi, perencanan, pelaporan, danreview intern.

b. Penggunaan pengendalian pada soft control yakni pengendalian intern dalamperspektif pengendalian, bank berusaha membangun dan mengembangkankompetensi, integritas dari sumber daya manusia selain menerapkan aturan,kebijakan dan prosedur.

Page 92: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Target pengendalian intern adalah suatu proses yang ditetapkan oleh manajemen, didesainuntuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:1. Keandalan pelaporan keuangan

Keandalan pelaporan keuangan berkaitan dengan tanggung jawab manajemen dalammenyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya.Manajemen mempunyai kewajiban hukun dan profesional untuk menjamin bahwainformasi telah disiapkan sesuai dengan standar pelaporan, misalnya prinsip akuntansiyang berlaku umum.

2. Efektivitas dan efisiensi operasionalEsensi dari efektivitas dan efisiensi operasional adalah mencegah kegiatan danpemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek operasional dan untuk mengurangipenggunaan sumber daya yang tidak efisien dan efektif. Bagian penting dari efektivitasdan efisiensi adalah pengamanan aktiva dan catatan. Aktiva fisik bank dapat dicuri,disalahgunakan atau dirusak kalau tidak dilindungi oleh pengamanan yang memadai.Kondisi yang sama berlaku untuk aktiva nonfisik seperti penempatan, pinjaman yangdiberikan, efek-efek, surat berharga, dokumen penting, dan sebagainya.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlakuBank mempunyai tujuan kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku.Seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku harus tunduk dan diikuti bank.

Target pengendalian intern adalah suatu proses yang ditetapkan oleh manajemen, didesainuntuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:1. Keandalan pelaporan keuangan

Keandalan pelaporan keuangan berkaitan dengan tanggung jawab manajemen dalammenyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya.Manajemen mempunyai kewajiban hukun dan profesional untuk menjamin bahwainformasi telah disiapkan sesuai dengan standar pelaporan, misalnya prinsip akuntansiyang berlaku umum.

2. Efektivitas dan efisiensi operasionalEsensi dari efektivitas dan efisiensi operasional adalah mencegah kegiatan danpemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek operasional dan untuk mengurangipenggunaan sumber daya yang tidak efisien dan efektif. Bagian penting dari efektivitasdan efisiensi adalah pengamanan aktiva dan catatan. Aktiva fisik bank dapat dicuri,disalahgunakan atau dirusak kalau tidak dilindungi oleh pengamanan yang memadai.Kondisi yang sama berlaku untuk aktiva nonfisik seperti penempatan, pinjaman yangdiberikan, efek-efek, surat berharga, dokumen penting, dan sebagainya.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlakuBank mempunyai tujuan kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku.Seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku harus tunduk dan diikuti bank.

Page 93: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Lingkungan pengendalian menetapkan budaya suatu bank, mempengaruhi kesadaranpengendalian individu. Lingkungan pengendalian merupakan dasar semua komponenpengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Berikut komponen dariLingkungan pengendalian:a. Integritas dan nilai-nilai etika merupakan produk dari standar etika dan perilaku

entitas dan bagaimana standar tersebut dikomunikasikan dan dijalankan dalamaktivitas.

b. Komitmen terhadap kompetisi, kompetensi merupakan pengetahuan danketerampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Komitmenterhadap kompetensi meliputi pertimbangan manajemen terhadap tingkatkompetensi pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadiketerampilan dan pengetahuan yang dipersyaratkan.

c. Dasar manajemen dan gaya operasi, manajemen melalui aktivitasnya memberikanacuan yang jelas kepada Petugas tentang pentingnya pengendalian.

d. Struktur bank suatu satuan kerja membatasi garis tanggung jawab dan wewenangyang ada, juga menghubungkan garis arus komunikasi.

e. Dewan komisaris yang efektif dan independen aktif menilai aktivitas manajemen.Komite audit memiliki tanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan,mencakup struktur pengendalian intern dan ketaatan kepada undang-undang danperaturan.

1. Lingkungan pengendalian menetapkan budaya suatu bank, mempengaruhi kesadaranpengendalian individu. Lingkungan pengendalian merupakan dasar semua komponenpengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Berikut komponen dariLingkungan pengendalian:a. Integritas dan nilai-nilai etika merupakan produk dari standar etika dan perilaku

entitas dan bagaimana standar tersebut dikomunikasikan dan dijalankan dalamaktivitas.

b. Komitmen terhadap kompetisi, kompetensi merupakan pengetahuan danketerampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Komitmenterhadap kompetensi meliputi pertimbangan manajemen terhadap tingkatkompetensi pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadiketerampilan dan pengetahuan yang dipersyaratkan.

c. Dasar manajemen dan gaya operasi, manajemen melalui aktivitasnya memberikanacuan yang jelas kepada Petugas tentang pentingnya pengendalian.

d. Struktur bank suatu satuan kerja membatasi garis tanggung jawab dan wewenangyang ada, juga menghubungkan garis arus komunikasi.

e. Dewan komisaris yang efektif dan independen aktif menilai aktivitas manajemen.Komite audit memiliki tanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan,mencakup struktur pengendalian intern dan ketaatan kepada undang-undang danperaturan.

Page 94: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

f. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, metode komunikasi formalmengenai wewenang dan tanggung jawab mencakup kebijakan dari manajemententang pengendalian dan masalah berkaitan dengan pengendalian, rencanaoperasi, deskripsi tugas Petugas dan kebijakan terkait, dan dokumen kebijakanyang menggambarkan perilaku Petugas seperti perbedaan kepentingan dan kodeetik.

g. Kebijakan dan praktik operasional, aspek dalam sistem pengendalian adalahPetugas. Memiliki Petugas yang kompeten dan dapat dipercaya, pengendalianlain dapat diminimalkan dan laporan keuangan yang andal tetap akan dihasilkan.Orang yang Jujur dan efisien akan dapat bekerja pada tingkat yang tinggi bahkandengan sedikit pengendalian yang mendukung mereka.

h. Rekruitmen Petugas yang kompeten dan dapat dipercaya akan menyediakanpengendalian intern yang efektif..

2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yangrelevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukanbagaimana risiko harus dikelola.

f. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, metode komunikasi formalmengenai wewenang dan tanggung jawab mencakup kebijakan dari manajemententang pengendalian dan masalah berkaitan dengan pengendalian, rencanaoperasi, deskripsi tugas Petugas dan kebijakan terkait, dan dokumen kebijakanyang menggambarkan perilaku Petugas seperti perbedaan kepentingan dan kodeetik.

g. Kebijakan dan praktik operasional, aspek dalam sistem pengendalian adalahPetugas. Memiliki Petugas yang kompeten dan dapat dipercaya, pengendalianlain dapat diminimalkan dan laporan keuangan yang andal tetap akan dihasilkan.Orang yang Jujur dan efisien akan dapat bekerja pada tingkat yang tinggi bahkandengan sedikit pengendalian yang mendukung mereka.

h. Rekruitmen Petugas yang kompeten dan dapat dipercaya akan menyediakanpengendalian intern yang efektif..

2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yangrelevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukanbagaimana risiko harus dikelola.

Page 95: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

3. Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkanmanajemen untuk menjamin bahwa semua arahan manajemen dilaksanakan dalamrangka mencapai tujuan bank. Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan sebagaiberikut:a. Pemisahan tugas yang cukup.

Pedoman dalam pemisahan tugas untuk mencegah salah saji yang disengajamaupun tidak disengaja.

a. ValidasiPemeriksaan atas kelengkapan warkat dan turunannya yang seterusnya diinputkedalam system wajib dilakukan validasi dengan pernyataan bahwa terdapatkesesuaian warkat dan hasil input sistem sesuai dengan batas wewenang transaksitunai mapun non tunai disyahkan dengan paraf pada warkat.

a. ApprovalSetelah dilakukan validasi namun kewenangan yang dimiliki tidak memadai atauapabila terdapat batas wewenang transaksi tunai mapun non tunai tidakmemenuhi maka harus dimintakan persetujuan sesuai dengan ketentuan kepadayang berwenang.

d. OtorisasiSetiap transaksi harus diotorisasi dengan wajar sesuai tujuan pengendalian yangmemuaskan. Otorisasi umum bahwa manajemen menyusun kebijakan bagi bankuntuk ditaati.

3. Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkanmanajemen untuk menjamin bahwa semua arahan manajemen dilaksanakan dalamrangka mencapai tujuan bank. Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan sebagaiberikut:a. Pemisahan tugas yang cukup.

Pedoman dalam pemisahan tugas untuk mencegah salah saji yang disengajamaupun tidak disengaja.

a. ValidasiPemeriksaan atas kelengkapan warkat dan turunannya yang seterusnya diinputkedalam system wajib dilakukan validasi dengan pernyataan bahwa terdapatkesesuaian warkat dan hasil input sistem sesuai dengan batas wewenang transaksitunai mapun non tunai disyahkan dengan paraf pada warkat.

a. ApprovalSetelah dilakukan validasi namun kewenangan yang dimiliki tidak memadai atauapabila terdapat batas wewenang transaksi tunai mapun non tunai tidakmemenuhi maka harus dimintakan persetujuan sesuai dengan ketentuan kepadayang berwenang.

d. OtorisasiSetiap transaksi harus diotorisasi dengan wajar sesuai tujuan pengendalian yangmemuaskan. Otorisasi umum bahwa manajemen menyusun kebijakan bagi bankuntuk ditaati.

Page 96: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

e. ReversalPada saat melakukan transaksi dan input pada system terdapat kesalahan yangdiakibatkan human error atau kesalahan nasabah, ketika akan dilakukanpengembalian ataupun pembatalan harus dimintakan persetujuan kepada Kepalaunit kerja atau sesuai dengan ketentuan kepada yang berwenang.

4. Dokumen dan catatan yang memadaia. Dokumen dan catatan adalah obyek fisik dengan mana transaksi dimasukkan dan

diikhtisarkan. Mencakup bermacam unsur dokumen seperti bukti setoran,penarikan, kwitansi, cek dan bilyet giro

b. Bagan akun.Pengendalian yang sangat berkaitan erat dengan dokumen dan catatan adalahbagan akun, yang mengklasifikasikan transaksi ke dalam akun-akun individualneraca dan laba/rugi baik on balance atau off balance.

c. Pedoman sistem.Prosedur pencatatan yang wajar diuraikan dalam pedoman sistem untukmendorong penerapan yang konsisten. Pedoman memberikan informasi yangcukup sehingga memungkinkan pencatatan yang cukup dan pemeliharaanpengendalian yang wajar atas aktiva.

e. ReversalPada saat melakukan transaksi dan input pada system terdapat kesalahan yangdiakibatkan human error atau kesalahan nasabah, ketika akan dilakukanpengembalian ataupun pembatalan harus dimintakan persetujuan kepada Kepalaunit kerja atau sesuai dengan ketentuan kepada yang berwenang.

4. Dokumen dan catatan yang memadaia. Dokumen dan catatan adalah obyek fisik dengan mana transaksi dimasukkan dan

diikhtisarkan. Mencakup bermacam unsur dokumen seperti bukti setoran,penarikan, kwitansi, cek dan bilyet giro

b. Bagan akun.Pengendalian yang sangat berkaitan erat dengan dokumen dan catatan adalahbagan akun, yang mengklasifikasikan transaksi ke dalam akun-akun individualneraca dan laba/rugi baik on balance atau off balance.

c. Pedoman sistem.Prosedur pencatatan yang wajar diuraikan dalam pedoman sistem untukmendorong penerapan yang konsisten. Pedoman memberikan informasi yangcukup sehingga memungkinkan pencatatan yang cukup dan pemeliharaanpengendalian yang wajar atas aktiva.

Page 97: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

5. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaraninformasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakantanggung jawab mereka. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi akuntansimerupakan metode yang dipakai untuk mengidentifikasi, menggabungkan,mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk menjaminakuntabilitas untuk aktiva yang terkait.

6. Pemantauan adalah penilaian efektivitas rancangan operasi struktur pengendalianintern secara periodik dan terus-menerus oleh manajemen untuk melihat apakahkebijakan telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengankeadaan.

7. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatana. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau

penggunaan yang tidak semestinya. Saldo kas di tangan, sisa dari pengeluaran kasdari yang masih tersedia, perlu dilindungi dari kemungkinan pencurian dengancara menyimpannya dalam lemari besi dan menempatkan Teller di suatu ruanganyang terpisah.

b. Teller dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadapkas yang ada di tangan (almari besi, dan strong room). Umumnya fungsipenyimpanan kas ditempatkan dalam suatu ruangan yang tidak setiap Petugasdiperkenankan melakukan akses ke dalamnya tanpa izin dari pejabat yangberwenang serta dilengkapi dengan perlengkapan pengamanan yang memadai.

5. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaraninformasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakantanggung jawab mereka. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi akuntansimerupakan metode yang dipakai untuk mengidentifikasi, menggabungkan,mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk menjaminakuntabilitas untuk aktiva yang terkait.

6. Pemantauan adalah penilaian efektivitas rancangan operasi struktur pengendalianintern secara periodik dan terus-menerus oleh manajemen untuk melihat apakahkebijakan telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengankeadaan.

7. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatana. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau

penggunaan yang tidak semestinya. Saldo kas di tangan, sisa dari pengeluaran kasdari yang masih tersedia, perlu dilindungi dari kemungkinan pencurian dengancara menyimpannya dalam lemari besi dan menempatkan Teller di suatu ruanganyang terpisah.

b. Teller dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadapkas yang ada di tangan (almari besi, dan strong room). Umumnya fungsipenyimpanan kas ditempatkan dalam suatu ruangan yang tidak setiap Petugasdiperkenankan melakukan akses ke dalamnya tanpa izin dari pejabat yangberwenang serta dilengkapi dengan perlengkapan pengamanan yang memadai.

Page 98: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

8. Pengecekan independen atas pelaksanaanPenghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik atau secaramendadak oleh fungsi audit intern. Dalam penghitungan fisik kas, dilakukanpencocokan antar jumlah kas dari hitungan dengan jumlah kas yang seharusnya adamenurut neraca dan bukti penerimaan kas yang lain. Pemeriksaan secara mendadakakan mengurangi risiko penggelapan kas yang dimiliki.

9. Kebijakan dan prosedur pengendalian keamanana. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in

transit) diasuransikan dari kerugian. Jika kas yang ada ditangan dan kas yang adadi perjalanan jumlahnya besar, diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jikaterjadi perampokan atau pencurian, bank sebaiknya menutup asuransi untukmenghindari risko kerugian tersebut.

b. Teller diasuransikan (fidelity bond insurance). Untuk menghindari kerugianakibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh Petugas yang diserahi tugassebagai penyimpanan kas, Petugas tersebut diasuransikan, fidelity bond insurancemenjamin penggantian atas kerugian yang timbul sebagai akibat penyelewenganyang dilakukan oleh Teller.

c. Pada saat terdapat pemindahan kas keluar dari kluis/brankas agar menyertakanpetugas pengamanan atau pengawalan dari kepolisian sesuai kebutuhan.

8. Pengecekan independen atas pelaksanaanPenghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik atau secaramendadak oleh fungsi audit intern. Dalam penghitungan fisik kas, dilakukanpencocokan antar jumlah kas dari hitungan dengan jumlah kas yang seharusnya adamenurut neraca dan bukti penerimaan kas yang lain. Pemeriksaan secara mendadakakan mengurangi risiko penggelapan kas yang dimiliki.

9. Kebijakan dan prosedur pengendalian keamanana. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in

transit) diasuransikan dari kerugian. Jika kas yang ada ditangan dan kas yang adadi perjalanan jumlahnya besar, diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jikaterjadi perampokan atau pencurian, bank sebaiknya menutup asuransi untukmenghindari risko kerugian tersebut.

b. Teller diasuransikan (fidelity bond insurance). Untuk menghindari kerugianakibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh Petugas yang diserahi tugassebagai penyimpanan kas, Petugas tersebut diasuransikan, fidelity bond insurancemenjamin penggantian atas kerugian yang timbul sebagai akibat penyelewenganyang dilakukan oleh Teller.

c. Pada saat terdapat pemindahan kas keluar dari kluis/brankas agar menyertakanpetugas pengamanan atau pengawalan dari kepolisian sesuai kebutuhan.

Page 99: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Beberapa unit kerja bank, yang sebagai supporting unit melakukan aktivitas non bisnis.Pada entitas yang demikian dapat diterapkan pengendalian intern yang sederhana tidakberbeda dengan entitas sektor swasta.

Pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari pengeluaran tunai dapat didesaindengan mengembangkan prinsip-prinsip dalam komponen aktivitas pengendalian sehinggamenjadi lebih spesifik. Aktivitas pengendalian dalam sistem penerimaan kas dari transaksitunai.

Page 100: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Sistem pengendalian intern yang baik dalam sistem kas mensyaratkan agar melibatkanpihak auditor ikut serta dalam mengawasi kas bank. Untuk pengeluaran kas agar efisiendigunakan cara sebagai berikut:1. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan warkat yang dipersyaratkan sesuai

ketentuan produk dan fitur bersangkutan dengan memeriksa kartu tanda pengenal.2. Penarikan dalam jumlah nominal dibawah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah)

disarankan untuk menggunakan kartu debit atau ATM.3. Penarikan dalam jumlah nominal diatas Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

disarankan untuk menggunakan jasa layanan transfer atau jasa lainnya.4. Transaksi penarikan yang dilakukan nasabah diupayakan semaksimal mungkin untuk

tidak menggunakan uang/cash dengan pola marketing seperti menggunakan jasalayanan transfer atau pemindahbukuan.

5. Penarikan nasabah yang menggunakan cap jempol atau surat kuasa dengan cap jempoldapat dilaksanakan oleh Teller dengan persetujuan dan penyerahan diketahui dandisetujui oleh Head Teller atau Pejabat yang ditunjuk dengan membubuhkan paraf.

6. Penarikan nasabah yang kondisi phisiknya cacat dapat dilaksanakan dengan menunjukwali nasabah dilengkapi dengan surat keterangan dari yang berwenang dapatdilaksanakan oleh Teller dengan persetujuan dan penyerahan diketahui dan disetujuioleh Head Teller atau Pejabat yang ditunjuk dengan membubuhkan paraf.

Sistem pengendalian intern yang baik dalam sistem kas mensyaratkan agar melibatkanpihak auditor ikut serta dalam mengawasi kas bank. Untuk pengeluaran kas agar efisiendigunakan cara sebagai berikut:1. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan warkat yang dipersyaratkan sesuai

ketentuan produk dan fitur bersangkutan dengan memeriksa kartu tanda pengenal.2. Penarikan dalam jumlah nominal dibawah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah)

disarankan untuk menggunakan kartu debit atau ATM.3. Penarikan dalam jumlah nominal diatas Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

disarankan untuk menggunakan jasa layanan transfer atau jasa lainnya.4. Transaksi penarikan yang dilakukan nasabah diupayakan semaksimal mungkin untuk

tidak menggunakan uang/cash dengan pola marketing seperti menggunakan jasalayanan transfer atau pemindahbukuan.

5. Penarikan nasabah yang menggunakan cap jempol atau surat kuasa dengan cap jempoldapat dilaksanakan oleh Teller dengan persetujuan dan penyerahan diketahui dandisetujui oleh Head Teller atau Pejabat yang ditunjuk dengan membubuhkan paraf.

6. Penarikan nasabah yang kondisi phisiknya cacat dapat dilaksanakan dengan menunjukwali nasabah dilengkapi dengan surat keterangan dari yang berwenang dapatdilaksanakan oleh Teller dengan persetujuan dan penyerahan diketahui dan disetujuioleh Head Teller atau Pejabat yang ditunjuk dengan membubuhkan paraf.

Page 101: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Limit kas suatu cabang secara konsolidasi diatur dengan keputusan Direksi.2. Sedangkan limit masing-masing Teller diatur oleh kepala unti kerja cabang yang

bersangkutan mengacu pada aktivitas transaksi Teller masing-masing.3. Kelebihan atas limit saldo kas pada Teller, agar dilakukan pengurangan atau penarikan

kas oleh Head Teller.4. Jika terdapat uang tidak layak edar (UTLE) pada kas masing-masing Teller agar

dilakukan pengurangan atau penarikan kas oleh Head Teller.

Page 102: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Head Tellera. Pelaksanaan transaksi pada Head Teller hanya melayani untuk kepentingan Teller

saja, tidak diperkenan untuk melayani customer langsung.b. Mengkosolidasi atau penggabungan uang tunai sepenuhnya dilakukan Head

Teller dan dibantu oleh Teller cadangan atau yang ditunjuk untuk itu.

2. Teller Tunaia. Pelaksanaan transaksi pada Teller tunai hanya melayani transaksi yang didasarkan

pada uang phisik.b. Kode transaksi pada system harus sesuai dengan kewenangan Teller tunai.

3. Teller Non Tunaia. Pelaksanaan transaksi pada Teller non tunai hanya melayani transaksi yang tidak

menggunakan uang phisik atau hanya pemindahbukuan.b. Kode transaksi pada system harus sesuai dengan kewenangan Teller non tunai.

1. Head Tellera. Pelaksanaan transaksi pada Head Teller hanya melayani untuk kepentingan Teller

saja, tidak diperkenan untuk melayani customer langsung.b. Mengkosolidasi atau penggabungan uang tunai sepenuhnya dilakukan Head

Teller dan dibantu oleh Teller cadangan atau yang ditunjuk untuk itu.

2. Teller Tunaia. Pelaksanaan transaksi pada Teller tunai hanya melayani transaksi yang didasarkan

pada uang phisik.b. Kode transaksi pada system harus sesuai dengan kewenangan Teller tunai.

3. Teller Non Tunaia. Pelaksanaan transaksi pada Teller non tunai hanya melayani transaksi yang tidak

menggunakan uang phisik atau hanya pemindahbukuan.b. Kode transaksi pada system harus sesuai dengan kewenangan Teller non tunai.

Page 103: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Setiap petugas atau pejabat bank hanya memiliki satu (1) user id dan password dengankewenangan user sesuai dengan jabatan.

2. Pemilik user id dan password tidak diperkenankan untuk meminjamkan kepadapetugas atau pejabat lainnya, segala risiko yang terjadi sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

3. Jika petugas atau pejabat bank pemilik user id dan password tidak menjalankan tugasagar dinon aktifkan oleh Kepala unit kerja.

4. Jika petugas atau pejabat bank pemilik user id dan password telah pension atauberhenti bekerja agar dihapus oleh Kepala unit kerja.

5. Khusus untuk petugas Teller dapat diberikan dua (2) user id hanya untuk Teller tunaidan Teller non tunai.

1. Setiap petugas atau pejabat bank hanya memiliki satu (1) user id dan password dengankewenangan user sesuai dengan jabatan.

2. Pemilik user id dan password tidak diperkenankan untuk meminjamkan kepadapetugas atau pejabat lainnya, segala risiko yang terjadi sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

3. Jika petugas atau pejabat bank pemilik user id dan password tidak menjalankan tugasagar dinon aktifkan oleh Kepala unit kerja.

4. Jika petugas atau pejabat bank pemilik user id dan password telah pension atauberhenti bekerja agar dihapus oleh Kepala unit kerja.

5. Khusus untuk petugas Teller dapat diberikan dua (2) user id hanya untuk Teller tunaidan Teller non tunai.

Page 104: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Kluisa. Pemegang Kunci kluis adalah Kepala Unit Kerja, segala risiko yang terjadi

terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.b. Penanggung jawab Kode kluis adalah Head Teller atau Petugas yang ditunjuk,

segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

c. Penanggung jawab Kunci pintu ruang kluis adalah Teller atau Petugas yangditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnyamenjadi tanggungjawabnya.

2. Brankasa. Penanggung jawab Kunci Brankas adalah Kepala Unit Kerja, segala risiko yang

terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.b. Penanggung jawab Kode Brankas adalah Head Teller atau Petugas yang ditunjuk,

segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

3. Box Tellera. Penanggung jawab Kunci Box Teller adalah Head Teller / Kepala Kantor Kas

atau Petugas yang ditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yangterkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.

b. Penanggung jawab Kode Box Teller adalah Teller atau Petugas yang ditunjuk,segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

1. Kluisa. Pemegang Kunci kluis adalah Kepala Unit Kerja, segala risiko yang terjadi

terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.b. Penanggung jawab Kode kluis adalah Head Teller atau Petugas yang ditunjuk,

segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

c. Penanggung jawab Kunci pintu ruang kluis adalah Teller atau Petugas yangditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnyamenjadi tanggungjawabnya.

2. Brankasa. Penanggung jawab Kunci Brankas adalah Kepala Unit Kerja, segala risiko yang

terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.b. Penanggung jawab Kode Brankas adalah Head Teller atau Petugas yang ditunjuk,

segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

3. Box Tellera. Penanggung jawab Kunci Box Teller adalah Head Teller / Kepala Kantor Kas

atau Petugas yang ditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yangterkait sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.

b. Penanggung jawab Kode Box Teller adalah Teller atau Petugas yang ditunjuk,segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

Page 105: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

4. ATMa. Dikelola Bank

o Penanggung jawab Kunci ATM adalah Head Teller atau Petugas yangditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnyamenjadi tanggungjawabnya.

o Penanggung jawab Kode ATM adalah Teller atau Petugas yang ditunjuk,segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

b. Dikelola Pihak Penyedia Jasao Penanggung jawab Kunci dan Kode ATM yang pengelolaan diserahkan

sepenuhnya dan sesuai kebijakan dan perjanjian yang berlaku kepada PihakPenyedia Jasa.

o Pemantauan dan Pengawasan dilakukan oleh Head Teller atau Petugas yangditunuk dan Kepala Bagian Likuidtas Divisi Treasury dan unit terkait.

4. ATMa. Dikelola Bank

o Penanggung jawab Kunci ATM adalah Head Teller atau Petugas yangditunjuk, segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnyamenjadi tanggungjawabnya.

o Penanggung jawab Kode ATM adalah Teller atau Petugas yang ditunjuk,segala risiko yang terjadi terhadap kas dan yang terkait sepenuhnya menjaditanggungjawabnya.

b. Dikelola Pihak Penyedia Jasao Penanggung jawab Kunci dan Kode ATM yang pengelolaan diserahkan

sepenuhnya dan sesuai kebijakan dan perjanjian yang berlaku kepada PihakPenyedia Jasa.

o Pemantauan dan Pengawasan dilakukan oleh Head Teller atau Petugas yangditunuk dan Kepala Bagian Likuidtas Divisi Treasury dan unit terkait.

Page 106: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Meminta kepada pihak Penyedia Jasa Layanan Uang untuk menyampaikan statementposisi Cash In Transit secara berkala atau minimal setiap satu (1) bulan yang berisikandata dan pernyataan saldo kas yang dirinci antara lain Uang Layak Edar (ULE) danUang Tidak Layak Edar (UTLE).

2. Memantau masa penarikan kas dan penggunakan atau penyerahan kas sehingga tidakterjadi pengendapan terlalu lama sesuai kajian bisnis.

3. Memberikan surat peringatan dan atau sanksi jika terjadi atau melakukan kekeliruandalam pengelolaan kas berdasarkan bukti awal.

Page 107: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Kepala Bagian Likuiditas Divisi Treasury Kantor Pusat melakukan pemantauan atasrealisasi saldo kas kantor cabang dibandingkan dengan ketentuan Maksimum ModalKerja Kas Harian Kantor Cabang.

2. Memberikan penghargaan atau reward atas keberhasilan Kantor Cabang mengelola kasdengan efisien atau dibawah maksimum yang ditetapkan Direksi.

3. Memberikan teguran dan bimbingan atas kelemahan Kantor Cabang mengelola kasdengan tidak efisien atau diatas maksimum yang ditetapkan Direksi.

Page 108: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Bank memiliki rekening pada bank lain dalam operasinya terutama penyetoran, penarikan,pelimpahan atau pembebanan atas rekening giro atau tabungan akan menerima rekeningkoran (bank statement), yang berisi informasi rincian mutasi dan saldo giro, saldo tabungansetiap bulan.Bila pencatatan yang dilaksanakan pada rekening antar bank agar dilakukan pemantauandan pemeriksaan dalam bentuk laporan, yang dapat dibandingkan dengan bank statementyang diterima.Dengan melakukan perbandingan antara rekening antar bank dengan saldo bank statementmaka dibuat dan dilaporkan secara bulanan dengan alat ringkasan yang disebut rekonsiliasibank.Rekonsiliasi bank adalah suatu proses yang mengidentifikasikan perbedaan antara saldorekening atau terdapat cocok. Perbedaan pembukuan tersebut agar dikonfirmasikan dandiselesaikan secepatnya.Rekonsiliasi bank dipersiapkan untuk menyingkapkan kesalahan atau ketidak beraturan apapun baik di antara catatan bank maupun catatan counterparty. Dikembangkan dalam bentukyang mengatakan alasan atas ketidak sesuaian di dalam dua saldo.Rekonsiliasi bank dilakukan dengan prinsip:1. Dibuat oleh seseorang yang independen terhadap operasi kas, yaitu yang tidak

menangani maupun mencatat kas. Perbedaan apa pun seharusnya mendapat perhatiansegera dari pejabat yang berwenang.

Bank memiliki rekening pada bank lain dalam operasinya terutama penyetoran, penarikan,pelimpahan atau pembebanan atas rekening giro atau tabungan akan menerima rekeningkoran (bank statement), yang berisi informasi rincian mutasi dan saldo giro, saldo tabungansetiap bulan.Bila pencatatan yang dilaksanakan pada rekening antar bank agar dilakukan pemantauandan pemeriksaan dalam bentuk laporan, yang dapat dibandingkan dengan bank statementyang diterima.Dengan melakukan perbandingan antara rekening antar bank dengan saldo bank statementmaka dibuat dan dilaporkan secara bulanan dengan alat ringkasan yang disebut rekonsiliasibank.Rekonsiliasi bank adalah suatu proses yang mengidentifikasikan perbedaan antara saldorekening atau terdapat cocok. Perbedaan pembukuan tersebut agar dikonfirmasikan dandiselesaikan secepatnya.Rekonsiliasi bank dipersiapkan untuk menyingkapkan kesalahan atau ketidak beraturan apapun baik di antara catatan bank maupun catatan counterparty. Dikembangkan dalam bentukyang mengatakan alasan atas ketidak sesuaian di dalam dua saldo.Rekonsiliasi bank dilakukan dengan prinsip:1. Dibuat oleh seseorang yang independen terhadap operasi kas, yaitu yang tidak

menangani maupun mencatat kas. Perbedaan apa pun seharusnya mendapat perhatiansegera dari pejabat yang berwenang.

Page 109: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

2. Dibuat dan dilaporkan secara tepat waktu (timely basis) segera setelah menerimarekening koran setiap bulannya agar relatif lebih mudah dalam mencari informasipenyebab perbedaan antara catatan saldo menurut bank dan menurut bank.

3. Ketika laporan bank dan catatan counterparty dibandingkan, item tertentu mungkinmuncul pada salah satu dan bukan yang lain, yang menimbulkan perbedaan di dalamdua saldo. Secara umum perbedaan ini terjadi karena dua sebab yaitu:a. Perbedaan waktu (temporal) pencatatan dan;

Empat tipe umum perbedaan yang disebabkan karena perbedaan waktupencatatan muncul di dalam situasi sebagai berikut:o Pembebanan yang dilakukan oleh bank, namun warkat belum dibukukan dan

disampaikan kepada counterparty atau sebaliknya.o Pelimpahan yang dilakukan oleh bank, namun warkat belum dibukukan dan

disampaikan kepada counterparty atau sebaliknya.o oPembebanan biaya bunga dan biaya administrasi atas rekening bank,

namun warkat belum dibukukan dan disampaikan kepada counterparty atausebaliknya.

o Pelimpahan pendapatan bunga, pajak dan biaya administrasi atas rekeningbank, namun warkat belum dibukukan dan disampaikan kepada counterpartyatau sebaliknya.

b. Perbedaan karena kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

2. Dibuat dan dilaporkan secara tepat waktu (timely basis) segera setelah menerimarekening koran setiap bulannya agar relatif lebih mudah dalam mencari informasipenyebab perbedaan antara catatan saldo menurut bank dan menurut bank.

3. Ketika laporan bank dan catatan counterparty dibandingkan, item tertentu mungkinmuncul pada salah satu dan bukan yang lain, yang menimbulkan perbedaan di dalamdua saldo. Secara umum perbedaan ini terjadi karena dua sebab yaitu:a. Perbedaan waktu (temporal) pencatatan dan;

Empat tipe umum perbedaan yang disebabkan karena perbedaan waktupencatatan muncul di dalam situasi sebagai berikut:o Pembebanan yang dilakukan oleh bank, namun warkat belum dibukukan dan

disampaikan kepada counterparty atau sebaliknya.o Pelimpahan yang dilakukan oleh bank, namun warkat belum dibukukan dan

disampaikan kepada counterparty atau sebaliknya.o oPembebanan biaya bunga dan biaya administrasi atas rekening bank,

namun warkat belum dibukukan dan disampaikan kepada counterparty atausebaliknya.

o Pelimpahan pendapatan bunga, pajak dan biaya administrasi atas rekeningbank, namun warkat belum dibukukan dan disampaikan kepada counterpartyatau sebaliknya.

b. Perbedaan karena kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

Page 110: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Setelah dilakukan penelitian dan verifikasi pada rekening bank atas setiap transaksi ataubukti, jika telah dipastikan validitasnya maka agar dilakukan pembukuan sesuai dengan alurdan tujuan transaksi.

Jika setelah mempertimbangkan item-item yang dimonitor di atas, laporan rekonsiliasi bankdan saldo buku tidak dapat direkonsiliasikan, mungkin diperlukan analisis rinci keduacatatan bank dan counterparty ini untuk menentukan apakah kesalahan atauketidakberaturan ini ada pada catatan kedua pihak atau tidak.

Page 111: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 112: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Laporan Arus Kas

2. Klasifikasi Pelaporan

3. Pelaporan Arus Kas

4. Persyaratan Penyusunan Laporan Arus Kas

5. Waktu dan Pengiriman Laporan Arus Kas

Page 113: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Merupakan data yang memberikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas suatuentitas pelaporan. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kasdan setara kas selama periode tertentu.

Informasi Arus Kas memiliki manfaat sebagai berikut:1. Informasi Arus Kas sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta

berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnyadidalam perencanaan kas.

2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kaskeluar selama periode pelaporan.

3. Terkait dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasiyang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahankekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuanganpemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

Merupakan data yang memberikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas suatuentitas pelaporan. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kasdan setara kas selama periode tertentu.

Informasi Arus Kas memiliki manfaat sebagai berikut:1. Informasi Arus Kas sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta

berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnyadidalam perencanaan kas.

2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kaskeluar selama periode pelaporan.

3. Terkait dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasiyang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahankekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuanganpemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

Page 114: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Klasifikasi arus kas ini memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporanuntuk menilai pengaruh dari setiap aktivitas masing-masing terhadap posisi kas dan setarakas bank. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antaraktivitas operasi, pendanaan, jasa, perkreditan, treasury dan aset non keuangan (penjualanaset).

Page 115: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsungyang mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto.o Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang

akan datang.o Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dano Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung

diperoleh dari catatan akuntansi.

Pemgaturan khusus:1. Pelaporan Arus Kas atas dasar Arus Kas Bersih2. Arus Kas Mata Uang Asing3. Bunga Dan Laba4. Penyajian terpisah arus kas perusahaan denagn anak perusahaan.5. Transaksi Bukan Kas6. Komponen Kas dan Setara Kas7. Pengungkapan Lainnya untuk Arus Kas

Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsungyang mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto.o Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang

akan datang.o Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dano Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung

diperoleh dari catatan akuntansi.

Pemgaturan khusus:1. Pelaporan Arus Kas atas dasar Arus Kas Bersih2. Arus Kas Mata Uang Asing3. Bunga Dan Laba4. Penyajian terpisah arus kas perusahaan denagn anak perusahaan.5. Transaksi Bukan Kas6. Komponen Kas dan Setara Kas7. Pengungkapan Lainnya untuk Arus Kas

Page 116: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Laporan Arus kas disusun setiap minggu dengan periode yang ditetapkan setiapminggu.

2. Data laporan arus kas menggunakan realisasi pada neraca sesuai atau sama dengantanggal valuta.

3. Melakukan rekapitulasi terhadap seluruh transaksi tunai dan non tunai yang dilakukanoleh unit kerja Pusat atau Cabang.

4. Melakukan penyesuaian atas transaksi yang tidak wajar.5. Melakukan pemisahan antara transaksi tunai dan non tunai, bahwa transaksi tunai akan

mempengaruhi posisi saldo kas (cash on safe) sedangkan transaksi non tunai akandapat mempengaruhi posisi saldo giro wajib minimum Bank Indonesia atau antarrekening internal bank.

6. Apabila dalam masa pelaporan terdapat hari libur atau minggu, maka kolom tetaptersedia diisi dengan angka nol.

7. Petugas pelaksana penyusun memiliki pengalaman dan mempunyai skill yang bagusuntuk mempersiapkan dan memonitor perencanaan kas.

8. Membandingkan proyeksi arus kas yang dibuat sebelumnya dibandingkan denganlaporan arus yang riil berdasarkan data transaksi dan neraca.

9. Memberikan ringkasan atas peningkatan atau penurunan nominal transaksi dalamlaporan arus kas sebagai acuan untuk mengambil kebijakan dari yang berkompeten.

1. Laporan Arus kas disusun setiap minggu dengan periode yang ditetapkan setiapminggu.

2. Data laporan arus kas menggunakan realisasi pada neraca sesuai atau sama dengantanggal valuta.

3. Melakukan rekapitulasi terhadap seluruh transaksi tunai dan non tunai yang dilakukanoleh unit kerja Pusat atau Cabang.

4. Melakukan penyesuaian atas transaksi yang tidak wajar.5. Melakukan pemisahan antara transaksi tunai dan non tunai, bahwa transaksi tunai akan

mempengaruhi posisi saldo kas (cash on safe) sedangkan transaksi non tunai akandapat mempengaruhi posisi saldo giro wajib minimum Bank Indonesia atau antarrekening internal bank.

6. Apabila dalam masa pelaporan terdapat hari libur atau minggu, maka kolom tetaptersedia diisi dengan angka nol.

7. Petugas pelaksana penyusun memiliki pengalaman dan mempunyai skill yang bagusuntuk mempersiapkan dan memonitor perencanaan kas.

8. Membandingkan proyeksi arus kas yang dibuat sebelumnya dibandingkan denganlaporan arus yang riil berdasarkan data transaksi dan neraca.

9. Memberikan ringkasan atas peningkatan atau penurunan nominal transaksi dalamlaporan arus kas sebagai acuan untuk mengambil kebijakan dari yang berkompeten.

Page 117: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Penyampaian Laporan Arus Kas Konsolidasi termasuk untuk Laporan Intern dansebagai evaluasi perencanaan dikirim paling lambat tiga (3) hari kerja berikutnyasetelah periaode laporan.

2. Penyampaian Laporan Arus Kas Operasional Kantor Pusat yang disusun sesuai denganaktivitas dan transaksi yang terjadi di Kantor Pusat dikirim paling lambat tiga (3) harikerja berikutnya setelah periaode laporan.

3. Penyampaian Laporan Arus Kas Operasional Kantor Cabang yang disusun sesuaidengan aktivitas dan transaksi yang terjadi di seluruh unit kerja cabang dikirim palinglambat tiga (3) hari kerja berikutnya setelah periaode laporan.

4. Laporan disampaikan kepada Divisi Treasury PT. Bank Pembangunan Daerah BaliKantor Pusat

1. Penyampaian Laporan Arus Kas Konsolidasi termasuk untuk Laporan Intern dansebagai evaluasi perencanaan dikirim paling lambat tiga (3) hari kerja berikutnyasetelah periaode laporan.

2. Penyampaian Laporan Arus Kas Operasional Kantor Pusat yang disusun sesuai denganaktivitas dan transaksi yang terjadi di Kantor Pusat dikirim paling lambat tiga (3) harikerja berikutnya setelah periaode laporan.

3. Penyampaian Laporan Arus Kas Operasional Kantor Cabang yang disusun sesuaidengan aktivitas dan transaksi yang terjadi di seluruh unit kerja cabang dikirim palinglambat tiga (3) hari kerja berikutnya setelah periaode laporan.

4. Laporan disampaikan kepada Divisi Treasury PT. Bank Pembangunan Daerah BaliKantor Pusat

Page 118: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 119: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Fungsi pengawasan adalah untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas sistempengendalian internal secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasionaltreasury termasuk pengelolaan risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian dalampencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penerapan fungsi pengawasan pada operasionaldan pengelolaan kas dilakukan sesuai dengan prinsip – prinsip sebagai berikut:1. Fungsi pengawasan (built in control) merupakan fungsi dan tanggungjawab dari setiap

tingkatan manajemen seseaui wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing, atauyang lazim dikenal dengan istilah pengawasan melekat.

2. Konsep pengawasan aktivitas pengelolaan kas harus diawali dari upaya yang bersifatpencegahan sedini mungkin atas terjadinya hal-hal yang dapat merugikan Bank dalamaktivitas pengelolaan kas atau timbulnya aktivitas pengelolaan kas yang mengabaikanprinsip kehati-hatian. Konsep tersebut tercermin dalam struktur pengendalianinternal/Manajemen Bank yang terkait dengan aktivitas treasury.

3. Pengawasan aktivitas pengelolaan kas harus meliputi pengawasan sehari-hari olehManajemen Bank atas setiap pelaksanaan aktivitas pengelolaan kas.

4. Pengawasan terhadap aktivitas pengelolaan kas yang berisiko tinggi, penanganannyadiikuti dengan tingkat pengawasan yang semakin tinggi pula.

5. Pengawasan aktivitas pengelolaan kas meliputi review internal dan pemeriksaansecara periodik terhadap seluruh aktivitas pengelolaan kas oleh unit Audit Internal.

6. Audit atas aktivitas pengelolaan kas dapat dilakukan oleh pihak luar (audit eksternal)sesuai ketentuan yang berlaku.

Fungsi pengawasan adalah untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas sistempengendalian internal secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasionaltreasury termasuk pengelolaan risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian dalampencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penerapan fungsi pengawasan pada operasionaldan pengelolaan kas dilakukan sesuai dengan prinsip – prinsip sebagai berikut:1. Fungsi pengawasan (built in control) merupakan fungsi dan tanggungjawab dari setiap

tingkatan manajemen seseaui wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing, atauyang lazim dikenal dengan istilah pengawasan melekat.

2. Konsep pengawasan aktivitas pengelolaan kas harus diawali dari upaya yang bersifatpencegahan sedini mungkin atas terjadinya hal-hal yang dapat merugikan Bank dalamaktivitas pengelolaan kas atau timbulnya aktivitas pengelolaan kas yang mengabaikanprinsip kehati-hatian. Konsep tersebut tercermin dalam struktur pengendalianinternal/Manajemen Bank yang terkait dengan aktivitas treasury.

3. Pengawasan aktivitas pengelolaan kas harus meliputi pengawasan sehari-hari olehManajemen Bank atas setiap pelaksanaan aktivitas pengelolaan kas.

4. Pengawasan terhadap aktivitas pengelolaan kas yang berisiko tinggi, penanganannyadiikuti dengan tingkat pengawasan yang semakin tinggi pula.

5. Pengawasan aktivitas pengelolaan kas meliputi review internal dan pemeriksaansecara periodik terhadap seluruh aktivitas pengelolaan kas oleh unit Audit Internal.

6. Audit atas aktivitas pengelolaan kas dapat dilakukan oleh pihak luar (audit eksternal)sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 120: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

1. Fungsi kepatuhan dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua aktivitas pengelolaankas Bank termasuk pengelolaan risikonya telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuandan peraturan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, peraturan BImaupun kebijakan atau ketentuan dan prosedur internal yang ditetapkan Bank.

2. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan diunit kerja yang dipimpinnya. Pelaksanaan fungsi kepatuhan didukung oleh unit kerjatersendiri.

Page 121: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 122: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 123: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 124: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja
Page 125: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Perkiraan Periode Minggu I

1/1/15 2/1/15 3/1/15 4/1/15 5/1/15 6/1/15 7/1/15

I. Saldo Kas

A. Saldo Kas /Uang Tunai

A. Saldo Giro BI

A. Saldo Giro dan Tabungan Bank Lain

I. Arus Kas Masuk

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh Waktu

A. Penerimaan Angsuran Kredit/Pinjaman yang diberikan

A. Dana Pihak Ketiga

A. Rekening Antar Kantor

A. Pendapatan

A. Kas Masuk Lainnya

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Rupiah

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Valas

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Valas

I. Arus Kas Keluar

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh Waktu

A. Pembayaran Angsuran Pinjaman/Pembiayaan yang Diterima

A. Dana Pihak Ketiga

1. Penarikan Giro

1. Penarikan Tabungan

1. Penarikan Deposito

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Rupiah

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Valas

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Valas

I. Arus Kas Netto

I. Saldo Kas Akhir

Page 126: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja

Perkiraan Periode Minggu I

1/1/15 2/1/15 3/1/15 4/1/15 5/1/15 6/1/15 7/1/15

I. Saldo Kas

A. Saldo Kas /Uang Tunai

A. Saldo Giro BI

A. Saldo Giro dan Tabungan Bank Lain

I. Arus Kas Masuk

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh Waktu

A. Penerimaan Angsuran Kredit/Pinjaman yang diberikan

A. Dana Pihak Ketiga

A. Rekening Antar Kantor

A. Pendapatan

A. Kas Masuk Lainnya

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Rupiah

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S ValasPos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Valas

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Valas

I. Arus Kas Keluar

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Transaksi Jatuh Waktu

A. Pembayaran Angsuran Pinjaman/Pembiayaan yang Diterima

A. Dana Pihak Ketiga

1. Penarikan Giro

1. Penarikan Tabungan

1. Penarikan Deposito

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Rupiah

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi ON B/S Valas

Pos-pos tertentu yang mempengaruhi OFF B/S Valas

I. Arus Kas Netto

I. Saldo Kas Akhir

I. Proyeksi Arus Kas (Periode I)

I. SELISIH LAPORAN VS PROYEKSI

Page 127: Materi Pengelolaan Kas Perbankan STIE Singaraja