materi pendidikan pancasila - ideologi p

Upload: fahrizalakhmad

Post on 01-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    1/8

    PEMBAHASAN (LANDASAN TEORI)

    A. PENGERTIAN IDEOLOGI

    Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep,

    pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea berasal dari bahasa

    yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang artinya melihat. Maka

    secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian dasar.

    Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang

    dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang

    bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada

    hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar

    ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan

    demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan

    dan cita-cita.

    Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan

    dikemukakan oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya

    Leibniz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem pengetahuan.

    Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system of truth dimana

    tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, De Tracy menyebutkan ideologi

    yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan

    Internasional dalam masyarakat perancis. Namun Napoleon mencemoohkannya sebagaikhayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka

    yang tidak akan menemukan kenyataan.

    Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi adalah

    suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan dengan itu,

    Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada tindakan. Ia merupakan

    pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

    Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali

    dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau perbuatan

    dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi

    tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang meyakini kebenarannya

    untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai, wajar dan sehat tentang dirinya,

    tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah dapat diharapkan akan lahir dan

    berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan tepat dalam proses perwujudannya dalam

    berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

    B. MAKNA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA

    Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat

    kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu

    yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    2/8

    ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang

    ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga

    membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

    Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan negara

    untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal ini disebabkandalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis.

    C. PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGI

    1. Ideologi Terbuka

    Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

    a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (falsafah). Jadi, bukan

    keyakinan ideologissekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat.

    b.

    Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia adalah

    milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemuksn dalam kehidupan mereka.

    c.

    Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu

    menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi ke-kini-an

    mereka.

    d.

    Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan

    menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan

    falsadah itu.

    e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari

    berbagai latar belakang budaya dan agama.

    2. Ideologi Tertutup

    Ideologi tertutup adalah suatu sistem emikiran tertutup dan sifatnya mutlak yang

    memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita

    sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.

    b. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan

    kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat

    akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.

    c.

    Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Ideologitertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan

    pendidikan. Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk

    mempengaruhi perilaku masyarakat.

    d. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.

    e. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban

    bagi ideologi tersebut.

    f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan

    operasional yang keras, mutlak, dan total.

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    3/8

    3. Ideologi Komperenhensif

    Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system pemikiran menyeluruh

    mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang

    bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.

    4. Ideologi Partikular

    IdeologiPartikular didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn

    secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam

    masyarakat.

    D. SIFAT IDEOLOGI

    Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi

    fleksibilitas .

    1.

    Dimensi realitas : nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilaiyang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir sehingga

    mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik

    mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.

    2. Dimensi idealisme : Ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam

    berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan

    saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas.

    3. Dimensi Fleksibilitas : Ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan

    memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis, demokratis.

    Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat

    relevansinya dari masa ke masa.

    E. PERANAN IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA

    Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang ada di

    Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah

    cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-

    cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.

    Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan

    kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta

    menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan,

    yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan negara.

    Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.

    Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi

    memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi berfungsi

    mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama berfungsi juga

    mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.

    Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu

    ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan

    sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan)

    dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    4/8

    pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman,

    misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam

    kesatuan.

    F. FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA1. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang

    berkembang secara cepat.

    2. Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku

    cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

    3. Pengalaman sejarah politik masa lampau.

    4. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat

    abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai

    tujuan nasional.

    Sekalipun Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, namun ada batas-batasketerbukaan yang tidak boleh dilanggar, yaitu :

    1.

    Stabilitas nasional yang dinamis.

    2.

    Larangan terhadap ideologi Marxisme, Leninnisme dan Komunisme.

    3.

    Mencegah berkembangnya paham Liberalisme.

    4.

    Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan

    bermasyarakat.

    5.

    Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus.

    G. MACAMMACAM IDEOLOGI DI DUNIA

    Penyebaran ideologi secara keseluruhan dapat dikatakan sangat banyak dan terkadang

    kita agak terhambat untuk benar benar mengenal secara detail ke semua ideologi. Dari

    semua ideologi yang ada biasanya terdiri dari turunan turunan sebuah ideologi besar yang

    biasanya dimodifikasi oleh seorang tokoh. Hal itulah yang membuat banyak ideologi. Akan

    tetapi rata rata ideologi turunan tersebut lebih ke arah kesempatan manusia untuk

    berdemokratisasi, sedangkan ideologi besar akan selalu tetap kokoh di atas sebagai sebuah

    hal yang besar. Berikut ini ideologi yang biasanya kita secara familiar mendengar seperti,

    Komunis, Sosialis, Kapitalisme, dan lainlain.

    1. Sosialisme

    a. Asal Mula Ideologi Sosialime

    Istilah Sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan

    dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilsh ini mulai di

    gunakan sejak awal abad ke- 19. Dalam bahasa inggris, istilah ini digunakan pertama kali

    untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu

    pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang di populerkan oleh Pierre

    Leroux dan J. Regnaud dalam IEncyclopedia Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering

    di gunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi

    hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakkan kaum buruh industri dan

    buruh tani pada abad ke 19 hingga awal abad ke 20 berdasarkan prinsip solidaritas dan

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    5/8

    memperjuangkan masyarakat dengan persamaan hak dengan sistem ekonomi menurut

    mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite

    b. Konsep Sosialisme

    Dalam kehidupan sehari-hari sosialisme digunakan dalam banyak arti. Istilah

    sosialisme selain digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi, juga digunakan untuk

    menunjukkan aliran filsafat ideolgi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerkan. Sosialisme sebagai

    gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan yang timbul dari sistem

    kapitalisme.

    Bilamana melirik di dalam sejarahnya, sosialisme muncul ketika feodalisme

    tersingkir, dan masyarakat merdeka kapitalis muncul di dunia, maka muncullh suatu sistem

    penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja. Maka dari itu sosialisme datang

    dengan harapan mewujudkan negara kemakmuran dengan usaha bersama yang produktif dan

    membatasi milik perseorangan. Inti paham dari sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur

    masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layananyang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat

    manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling

    tolong-menolong. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan

    kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal

    ini ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada

    negara feodal.

    Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan

    usaha kolektifyang produktif dan membatasi milik perseorangan. Inti paham sosialisme

    adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus

    berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal

    ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan,

    tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

    (1989), Sosialisme adalah ajaran atau paham kenegaraan yang berusaha supaya harta benda,

    industri, dan perusahaan menjadi milik negara

    Menurut Sutan Sjahrir dalam Suara Sosialis ( 1956 ), Sosialisme adalah suatu cara

    memperjuangkan kemerdekaan dan kedewasaan manusia, yaitu bebas dari penindasan dan

    penghisapan, serta penghinaan oleh manusia terhadap manusia. Sosialisme adalah sebuah

    masyarakat dimana kaum pekerja sendiri yang menguasai alat-alat produksi dan

    merencanakan ekonomi secara demokratik dan semua ini secara internasional

    John Stuart Mill ( 1806 -1873 ), menyebutkan sebutan Sosialisme menunjukkan

    kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit

    tergantung dari bantuan pemerintah.

    Sosialisme juga diartikan sebagai bentuk perekonomian di mana pemerintah paling

    kurang bertindak sebagai pihak dipercayai oleh seluruh warga masyarakat, dan

    menasionalisasikan industri-industri besar lain lain yang menyangkut hajat hidup orang

    banyak. Dalam bentuk yang paling lengkapsosialisme negara, dan menghilangkan milik

    swasta (Blinton: 1981).

    Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai reaksi terhadapLiberalisme abad ke 19. Pendukung Liberalisme abad ke 19 adalah kelas menengah yang

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    6/8

    memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di pemerintahan besar akibatnya kaum

    buruh terlantar.

    2. Liberalisme

    a.

    Asal Mula LiberalismeLiberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi

    politik yang di dasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.

    Secara umum, Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan

    oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham Liberalisme menolak adanya pembatasan,

    khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan

    yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif

    bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan

    terhadap pemilikan individu. Oleh karna itu paham Liberalisme lebih lanjut menjadi dasar

    bagi tumbuhnya kapitalisme.

    b. Rukun Liberalisme

    1) Yang utama adalah perorangan, berkebalikan dengan khakikian komunitas.

    Liberalisme memiliki keyakinan mendalam dan nilai-nilai perorangan, penekanan

    pada hak-hak pribadi dihadapan hak-hak sosial. Dalam pandangan leberalisme, hak-

    hak pribadi seseorang sekali-kali tidak dapat di abaikan atau di jadikan tumbal hak-hk

    sosial.

    2) Yang utama adalah kerelaan dan kesepakatan; apabila pemerintah ingin memiliki

    legalitas maka legilitas tersebut harus bedasarkan kerelaan masyarakat dan

    bedasarkan kontrak sosial eperti yang dikemukakan Rousseau (1778). Berangkat darimasalah ini, sebaik-baik pemeritahan demokrasi. Lantaran dalam pemerintahan

    demokrasi yang menjadi poros adalah kerelaan/keridhaan dan kontak sosial.

    3) Bebas dalam memiliki hak memilih; asas dalam mewujukan kebebasan sejati

    bedasarkan maktab ini adalah bahwa setiap orang memiliki kemampun dan hak untuk

    memilih atau dua atau beberapa opsi. Dan dia memeiliki kebebasan penuh dalam

    memilih bedasarkan selera dan keinginan sendiri.

    4) Bersyarat dan beraturan; artinya kekusaan penguasa tidak boleh tidak terbatas tanpa

    syarat dan batasan, tetapi kekuasaannya harus terbatas dan harus edasarkan syarat-

    syarat tertentu. Dengan kata lain, kekuasaan, domain penguasa haru tercatat jelas

    dalam sebuah piagam (charter). Atas alasan ini, pemerintahan penguasa harus terbatas

    dan jalan untuk mewujudkan pemerintahan terbatas adlah pemisah kekuasaan,

    eksekutif, yudikatif dan legislatif sebuah konsep yang di ambil dari konsep

    Montesquieu (1775) untuk pertama kalinya.

    5) Kesamaan dalam memperoleh kesempatan dan fasilitas; liberalisme sebagaimana

    yang telah diterangi sebelumnya, memiliki hubungan erat dengan sistem

    perekonomian kapitalis. Berangkat dari sini pada domain ekonomi seluruh individu

    memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan kesmpatan dan fasilitas.

    6) Keadilan sosial bedasarkan meritokrasi; ganjaran setiap orang dalam memperoleh

    keuntungan ekonomi harus bedasarkan potensi dan meritokrasinya. Bedasarkanpandangan liberalisme, harus tercipta sebuah kondisi pada sebuah komunitas sehingga

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    7/8

    bedasarkan potesi dan kecakapan nnatural yang mereka miliki, mereka dapat

    memperoleh keuntungan dan maslahat ekonomi yang ada. Pada hakikatnya,

    liberalisme sekali-kali tidak akan menerma keadilan sosial tanpa memandang

    kebebasan dan hak-hak indivdu. Oleh karena itu sebagai orag menggolongkan bahwa

    salah satu rukun prioritasnya kebebasan individu atas keadilan sosial; artinyakebebasan individu merupakan tujuan utama dan persamaan sosial merupakan alat

    dan media untuk sampai pada kebebasan individu. Dengan kata lain, dengan dalih

    menciptakan keadilan dan persamaan, kebebasan-kebebasan dibatasi atau dieliminir.

    7)

    Toleran terhadapakidah dan pikiran orang lain; liberalisme menyakini kebebasan

    tanpa kait dan syarat dalam ranah pemikiran-pemikiran politik, keyakinan-keyakinan

    agama dan pandangan-pandangan sosial. Mereka menyakini bahwa hanya dengan

    bersikap bebas terhadap akidah setiap orang yang dapat mengantar manusia menuju

    kemajuan dan kesempurnaan. Dalam pandangan kaum Liberalis, tiada satu hakikat

    (kebenaran) di alam semesta ini, namun hakikat-hakikat dan keragamanlah yang ada.

    8)

    Perbedaan pada ranah pribadi dan sosial; liberalisme senantiasa menggambarkan

    adanya jarak dan pemisah antara ranah persoalan pribadi (termasuk kehidupan sosial-

    ekonomi) dan persoalan umum (termasuk kehidupan politik).menurut puak

    Liberalisme pemerintah tidak diperkenankan melakukan campur tangan dalam

    persoalan-persoalan pribadi. Dan semakin sedikit intervensi pemerintah dalam ranah

    eksklusif setiap orang, maka performa pemerintah semakin baik.

    9)

    Dunia sebagai proses dan tujuan (sebagai ganti akhirat); dalam pandangan

    Liberalisme, perhatian terhadap nilai-nilai, urusan, dan keyakinan-keyakinan duniawi

    merupakan proses dan fondasi.

    a)

    Universalisme; keyakinan bahwa hak dan taklif seluruh manusia memiliki sisiuniversal, umum dan global. Keyakinan ini bersumber dari fitrah dan tabiat

    manusia.

    b) Masyarakat madani; pemrerintah terbatas dan bersyarat yang telah disinggung

    sebelumnya dan menjaga kebebasan warga kota membutuhkan masyarakat

    madani yang beragam yang berdiri dari berbagai kelompok pemikiran, filsafat,

    mazhab, kebudayaan dan politik.

    c)

    Kontrol masyarakat; apriori bahwa pemerintah merupakan keburukan yang tak-

    terhindarkan adalah salah satu fondasi ideologi Liberalisme. Menurut John Lock,

    politisi, secara potensial, merupakan makhluk liar. Makhluk liar ini tidak segan-

    segan menggunakan cara-cara licik untuk memelihara kekuasaan dan

    kemaslahatan pribadinya. Berangkat dari sini, dengan menciptakan pranata dan

    kontrol masyarakat secara terus menerus dapat mencegah adanya praktik-praktik

    politisi ini. Dengan demikian, kontrol masyarakat atas penguasa dan politisi

    merupakan rukun Liberalisme.

    d)

    Hak kepemilikan; Liberalisme memandang bahwa hak kepemilikan merupakan

    media utama dalam menjaga dan memelihara kebebasan politik. Seorang individu

    dengan kepemilikan dapat menjaga otonomi individu dan resistensinya terhadap

    kekuasaan pemerintah. David Hume memandang bahwa kepemilikan merupakan

    asas dan basis pranata-pranata demokrasi.

  • 7/25/2019 Materi Pendidikan Pancasila - Ideologi P

    8/8

    c. Asal Mula Kapitalisme

    Kapitalisme atau kapital adalah suatu paham yang menyakini bahwa pemilik modal

    bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut,

    maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama.

    Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak sebenarnya tidak memiliki definisiuniversal yang bisa di terima secara luas. Beberapa ahli mendefiisikan Kapitalisme sebagai

    sebuah sistem yang mulai berlaku dieropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada

    masa perkembangan perbankan komersial eropa dimasa sekelompok individu maupun

    kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun

    melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tahan dan

    manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan

    modal-modal tersebut, para Kapitalis harus mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

    Kapitalisme memiliki sejarah panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan

    yang dilakukan oleh pihak swasta. Di eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai

    cikal bakal kapitalisme. Saat ini, Kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan

    hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan Kapitalisme dengan Sosialisme

    tanpa adanya pengubahan menjadikn kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad

    yang lalu.

    d. Konsep Kapitalisme

    Kapitalisme adalah salah satu pola pandangan manusia dalam segala kegiatan

    ekonominya. Perkembangannya tidak selalu bergerak kearah positif seperti yang dibayangkan

    banyak orang, tetapi naik turun. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan

    terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini

    banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme,

    melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkan, seperti Komunisme.

    3.1 KESIMPULAN

    Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk

    kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan

    pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan

    membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila juga

    merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah

    desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia dengan

    berdasarkan Pancasila.

    Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politik

    dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahteraan bangsa.

    Oleh karenanya, prestasi bangsa kita akan menentukan posisi Pancasila di tengah percaturan

    ideologi dunia saat ini dan di masa mendatang.