materi pelatihan implementasi kur 2013smp

201
SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Prakarya SMP i

Upload: edipuspa

Post on 26-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi pelatihan

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran PrakaryaSMP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2014

i

Page 2: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu PendidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan2014

Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanHak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ii

Page 3: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan mulai dilaksanakan tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

iii

Page 4: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.

Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014

Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom

NIP.196202031987031002

iv

Page 5: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

v

Page 6: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 4

1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 13

1.3 Pendekatan, Penilaian, dan Model-model Pembelajaran pada Kurikulum 2013 22

B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 52

Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 53

C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 72

3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

75

3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 91

3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 106

D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 112

4.1 Analisis Video Pembelajaran 115

4.2 Penyusunan RPP 120

4.3 Peer Teaching 136

vi

Page 7: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1

MATERI PELATIHAN 1

KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM1.2 SKL, KI, KD, DAN STRATEGI IMPLEMENTASI

KURIKULUM 20131.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

PADA KURIKULUM 2013

Page 8: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.

Kompetensi yang d icapai 1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa Indonesia4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa

depan2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan

Standar Penilaian.3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

Tanya jawab tentang

Kurikulum 2013 dan

implementasi-nya di sekolah

Mengamati tayangan video

cuplikan contoh

pembelajaran Kurikulum

2013

Diskusi kelompok tentang rasional dan perubahan pada Kurikulum

2013 yang meliputi

SKL,KI,KD, pendekatan, model dan penilaian

pembelajaran

Presentasi hasil diskusi

kelompok dan tanyajawab

dengan kelompok lain

dan Penyimpulan hasil diskusi

tentang Konsep

Kurikulum

2

Page 9: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kegiatan

ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013

Langkah Kerja:

1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian

2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia

3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi

4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?

2 Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013

3 Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?

4 Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013

5 Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013

6 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?

3

LK-1.1

Page 10: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP KURIKULUM 2013

MATERI 1.1: RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan

kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.

c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.

d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.

e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian

4

HO-1.1/1.2

Page 11: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced).

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang

5

Page 12: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

- low mengukur kemampuan sampai level knowing- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying- high mengukur kemampuan sampai level reasoning- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

C. Karakteristik Kurikulum 2013

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

6

Page 13: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.

1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

7

Page 14: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

F. Struktur Kurikulum SMP/MTS

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

8

Page 15: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.

9

Page 16: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

G. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013

Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d) penilaian.

1. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.

2. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

3. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.

4. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). • Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. • Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,

bertanggung jawab. 2. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. 3. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

10

Page 17: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 1: Elemen Perubahan

Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude.

11

Page 18: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 3: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 3 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.

Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).

12

Page 19: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI 1.2: SKL, SI, KI, KD, DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

1. Cakupan Kompetensi Lulusan

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAPMenerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam

13

Page 20: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Berdasarkan tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:

1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:

Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:a. perkembangan psikologis anak,b. lingkup dan kedalaman materi,c. kesinambungan, dand. fungsi satuan pendidikan.

2. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B diuraikan sebagai berikut ini

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

14

Page 21: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

B. Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan criteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.

Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi SMP/MTs/SMPLB/PAKET B mata peajaran bahasa Indonesia berdasarkan Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Tingkat Kompetensi

Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII -- VIII

Memiliki perilaku jujur, percaya diri, tanggung jawab, kreatif, peduli, santun dalam merespons berbagai hal secara pribadi

Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks

Mengenal bentuk dan ciri teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan

Memahami teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan

Mengklasifikasi teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan

Menemukan makna teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan

Menyajikan teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan secara lisan dan tulis

Struktur teks genre cerita (teks cerita pendek, teks cerita moral, teks cerita biografi, teks cerita prosedur), genre factual (hasil observasi, teks eksplanasi), genre tanggapan (teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks diskusi, teks ulasan)

Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks

Satuan bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, morfem, kata, kelas kata, frasa, klausa

Penanda kebahasaan dalam teks Paralinguistik (lafal, kelantangan,

intonasi, tempo, gestur, dan mimik)4a IX Memiliki perilaku jujur, percaya diri,

tanggung jawab, kreatif, peduli, dan santun dalam menangani dan memberikan berbagai hal

Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks

Struktur teks genre cerita (teks eksemplum), genre faktual (teks rekaman percobaan), dan genre tanggapan (teks tantangan, tanggapan kritis)

Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang

15

Page 22: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkat Kompetensi

Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Mengenal bentuk dan ciri teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita

Memahami teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita

Mengklasifikasi teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita

Menemukan makna teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita

Menyajikan teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan dan tulis

melatarbelakangi lahirnya jenis teks

Satuan bahasa pembentuk teks: klausa, kalimat inti, kalimat tunggal, kalimat majemuk

Penanda kebahasaan dalam teks Paralinguistik (lafal, kelantangan,

intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

C. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP mengacu pada Permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam

16

Page 23: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

KELAS: VII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.

2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna

2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat

2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses berbentuk linear

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan

17

Page 24: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

maupun tulisan3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut pandang moral yang eksplisit

2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh makna

2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang

2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya diri dalam mengungkapkan kembali tujuan dan metode serta hasil kegiatan

2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam pengungkapan

18

Page 25: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang lain

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam menangani kejadian dan memberikan makna kejadian dalam konteks

19

Page 26: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

budaya masyarakat2.2 Memiliki perilaku cinta tanah air dan semangat kebangsaan

atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna dalam hal pesan dan nilai-nilai budaya

2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang tentang suatu masalah

2.4 Memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam kegiatan ilmiah dan menceritakan kembali kesimpulan hasil kegiatan ilmiah

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

Contoh keterkaitan KD dari KI3 dan KI4 dengan KD dari KI1 dan KI2

Mata Pelajaran: Bahasa IndonesiaKelas/Semester: VII/2Materi Pokok: Teks Cerita Pendek

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

I.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

20

Page 27: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan

D. Strategi Implementasi

1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.

- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.

- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.

5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

21

Page 28: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI 1.3: PENDEKATAN, MODEL-MODEL, DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

22

HO-1.3a

Page 29: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/- aktivitas - wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/ mengolah informasi

- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

a. Mengamati

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

23

Page 30: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.

1) Menentukan objek apa yang akan diobservasi2) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder4) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi5) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar

berjalan mudah dan lancar6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku

catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

b. Menanya

Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif!

1) Fungsi bertanya

a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

24

Page 31: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

2) Kriteria pertanyaan yang baik

a) Singkat dan Jelasb) Menginspirasi Jawabanc) Memiliki Fokusd) Bersifat Probing atau Divergene) Bersifat Validatif atau Penguatanf) Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulangg) Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitifh) Merangsang Proses Interaksi

3) Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaanKognitif yang lebih rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah...

25

Page 32: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis) Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis) Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:

1) melakukan eksperimen;2) membaca sumber lain selain buku teks;3) mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan 4) wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

26

Page 33: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai berikut.

1) mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

2) Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

27

Page 34: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan

atau pelaziman.7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan

pembelajaran perbaikan.

e. Mengomunikasikan

Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata

kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.

Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

28

Page 35: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Daftar PustakaAllen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum

Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science Education, 57, 123-151.

Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic Process

Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research in Science Teaching, French Lick, IN.

Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296.Science Education, 62, 215-221.

Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155-166.

Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

a. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

a. Definisi dan Konsep1) Definisi

Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan materi pelajaran dalam bentuk final, melainkan diharapkan mengorganisasi sendiri. Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.

Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasisendiri.

2) Konsep

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.

29

HO-1.3b

Page 36: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya

b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran

Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Menentukan tujuan pembelajaranb) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya

belajar, dan sebagainya)c) Memilih materi pelajaran.d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh

generalisasi)e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,

tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswaf) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak,

atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolikg) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

2) Pelaksanaan

Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian

30

Page 37: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)

c) Data collection (pengumpulan data)Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

d) Data processing (pengolahan data)Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.

e) Verification (pembuktian)Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

c. Sistem PenilaianDalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses dan hasil belajar pada materi berikutnya

Daftar Pustaka

Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discovery-learning.html (diunduh 23 Mei 2013).http://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-ahli-pdf-d368189396 (diunduh 23 Mei 2013).Jurnal Geliga Sains 3 (2), 8-13, 2009 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X.

Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

31

Page 38: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Model Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based Learning)

a. Konsep

Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah metode pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.

Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Base Learning (PBL) mengacu pada hal-hal sebagai berikut ini.

1) Kurikulum Pembelajaran berbasis masalah tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat pembelajaran.

2) ResponsibilityPembelajaran berbasis masalah menekankan responsibility dan answerability para peserta didik untuk cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada dan cepat mengambil keputusan sebagai solusi .

3) Realisme Kegiatan peserta didik difokuskan pada kegiatan yang serupa dan nyata. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas otentik ke dalam pembelajaran untuk mennumbuhkan sikap profesional.

4) Active-learning Mengkaitkan isu yang relevan dengan materi pembelajaranuntuk menghasilkan pertanyaan dan mendorong peserta didik untuk menemukan jawaban, sehingga dalam pembelajaran ini terjadi proses pembelajaran yang mandiri.

5) Umpan Balik Diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik digunakan sebagai umpan balik yang berharga. Diskusi, presentasi dan evaluasi digunakan untuk mendorong peserta didik kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.

6) Keterampilan Umum PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.

7) Driving Questions Pembelajaran berbasis masalah difokuskan pada kemampuan siswa membuat pertanyaan atau merumuskan permasalahan sehingga peserta didik harus dapat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

8) Constructive Investigations Sebagai titik pusat, pembelajaran harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.

32

endry boeriswati, 31/03/14,
Page 39: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

9) Autonomy Pembelajaran menjadikan aktivitas peserta didik merupakan aktivitas yang sangat penting.

b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan utama pembelajaran berbasis masalah bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara akktif membangun pengetahuan sendiri. Secara khusus tujuan terperinci seperti berikut ini.

1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah

Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2) Pemodelan peranan orang dewasa.

Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah. Berikut ini aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan.

Pembelajaran berbasis masalah mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.

Pembelajaran berbasis masalah memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang diamati tersebut.

Pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun femannya tentang fenomena itu.

3) Belajar Menentukan Sendiri (self directed learning)

Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di bawah bimbingan guru.

c. Langkah-Langkah Operasional Imlementasi Dalam Proses Pembelajaran

Pembelajaran suatu materi pelajaran dengan menggunakan Pembelajaran berbasis masalah sebagai basis model dilaksanakan dengan cara mengikuti lima langkah Pembelajaran berbasis masalah dengan bobot atau kedalaman setiap langkahnya disesuaikan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia.

Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena yang ada di lingkungannya terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang ada dalam fenomena tersebut. Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada dengan berbagai tugas yang nyata. Hasil berpikir kritis dalam pemecahan masalah peserta didik akan terlihat dari kemampuan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan menyatakan pendapat yang berbeda dengan peserta didik yang lain. Oleh karena itu guru harus mengamati peserta didik saat melakukan aktivitas tersebut.

Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah proses pembelajaran memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh pengalaman belajar. Oleh karena itu, guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan oleh peserta didik di berbagai konteks lingkungan, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.

33

Page 40: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Dengan proses pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

Tahapan-Tahapan Model PBL

Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik

Tahap 1

Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan.Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan

Tahap 2

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya.

Tahap 3

Membimbing observasi secara individual maupun kelompok

Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan observasi untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dalammerencanakan atau menyiapkan karya ilmiah yang memuat hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau model.

Tahap 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan

(Sumber: Nur, 2011)

Fase 1: Mengorientasikan Peserta Didik pada Masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah, tahapan ini sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan guru, serta bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti muatan pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.

1. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri.

2. Permasalahan dan pertanyaan yang diteliti tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, karena sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak alternatif penyelesaian.

34

Page 41: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Selama tahap penelitian (dalam pengajaran ini), peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya.

4. Selama tahap analisis dan pembahasan, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara bebas dan terbuka. Tidak ada ide yang akan ditertawakan oleh guru atau teman sekelas. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbangkan pemikiran untuk penelitian in .

Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran berbasis masalah juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antaranggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok, dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam pembeljaran berbasis masalah seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok, maka guru harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah maka selanjutnya guru dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penelitian, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penelitian dan hasil-hasil penelitian ini dapat menghasilkan penyelesaian masalah tersebut.

Fase 3: Membantu Penelitian Mandiri dan Kelompok

Penelitian adalah inti dari Pembelajaran Berbasis Masalah. Meskipun setiap permasalahan memerlukan teknik penelitian yang berbeda, namun pada umumnya ada hal yang sama, yakni teknik pengumpulan data, eksperimen, perumusan hipotesis dan pembahasan, serta pemecahan masalah. Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian yang digunakan oleh Pembelajaran Berbasis Masalah. Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami permasalahan yang dihadapi. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merancang pemecahan masalah.

Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi dan data sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Kemudian guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik tentang informasi dan data yang dibutuhkanuntuk pemecahan masalah dengan melibatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan merumuskan permasalahan tentang fenomena yang mereka hadapi, selanjutnya mereka mulai memberikanrancangan penelitian sampai pada hidoptesis yang akan diuji dalam penelitian serta pembahasan bagaimanahasil pengujian hipotesis serta pemecahan masalahnya. Selama pengajaran pada fase ini, guru mendorong peserta didik untuk menyampikan semua ide-idenya dan menerima secara penuh ide tersebut. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan hipotesis dan pemecahan masalah yang mereka buat serta tentang kebenaran informasi yang dikumpulkan.

35

Page 42: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Artifak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya

Tahap penelitian diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa dalam bentuk video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi tingkat berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses yang mereka lakukan sendiri dan keterampilan melaksanakan penelitian dan kemaampuan berpikir. Selama fase ini guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi hasil pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.

Tahapan-tahapan PBM yang dilaksanakan secara sistematis berpotensi dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dan sekaligus dapat menguasai pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar tertentu. Tahapan-tahapan PBM tersebut dapat diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas pendekatan saintifik sesuai dengan karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 sebagaimana tertera pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses dan Permendikbud No. 8iA Lampiran IV tentang implementasi Kurikulum 2013. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eskperimen, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.

d. Sistem Penilaian

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.

Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Penilaian pembelajaran dengan PBM dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.

Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.

36

Page 43: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.

Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.

1) Penilaian kinerja peserta didik.

Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.

2) Penilaian portofolio peserta didik.

Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.

Dari informasi perkembangan itu peserta didik dan guru dapat menilai kemajuan belajar yang dicapai dan peserta didik terus berusaha memperbaiki diri. Penilain dengan portofolio dapat dipakai untuk penilaian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Penilaian kolaboratif dalam PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self assesment) dan peer assesment.

Self assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar. Peer assessment adalah penilian dimana peserta didik berdiskusi untuk memberikan penilaian upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang diselesaikan sendiri maupun teman dalam kelompoknya.

3) Penilaian Potensi Belajar

Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.

4) Penilaian Usaha Kelompok

Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif dapat dilakukan pada PBM. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama.

Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut, penilaian ini antara lain: 1).assesment kerja, 2). assesment autentik dan 3). portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.

Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan konteks atau lingkungannya, maka di samping pengembangan kurikulum juga

37

Page 44: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang memungkinkan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka berpikir dalam memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar (learning how to learn).

Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik akan mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan kontruktivis yang menekankan kebutuhan peserta didik untuk menyelidiki lingkungannya dan membangun pengetahuan secara pribadi pengetahuan bermakna.

Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal : 1. bagaimana peserta didik dan evaluator menilai produk (hasil akhir) proses 2. bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja melalui masalah 3. bagaimana peserta didik akan menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan akan masalah atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka belajar menyampaikan hasil-hasil penilaian atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang beragam, misalnya secara lisan atau verbal, laporan tertulis, atau sebagai suatu bentuk penyajian formal lainnya. Sebagian dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik maupun dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja bersama pihak lain).

Daftar PustakaAlbanese, M.A. & Mitchell, S.. (1993). Problem BasedLearning: a Review of The Literature on Outcomes

and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical Education.

New York: Springer Publishing Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr. (2008).

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: AlfabetaDelisle, R. (1997). How to Use Problem_Based Learning In the Classroom. Alexandria, Virginia USA: ASCD.Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia :

http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010].Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging Perspectives on Learning,

Teaching, and Technology [Online]. Tersedia: http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm. [17 Juni 2005].

Karim, S., et al. (2007). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika serta Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan Kecakapan Ilmiah. Proposal Hibah Kompetitif UPI 2007. Bandung: Tidak diterbitkan

Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia : http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010]

Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA: Allyn & Bacon Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandung : Lembaga Penelitian IKIP

Bandung

Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran, Jambi: Gaung Persada Press

c. Model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)

38

Page 45: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Konsep/Definisi

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Pembelajaran Berbasis Proyek memfokuskan aktivitas peserta didik untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan pemanfaatan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk menghasilkan berbagai produk sebagai bentuk hasil belajar.

Proses inquiry dalam Pembelajaran Berbasis Proyek dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata yang berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Oleh karena peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya dalam melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.

2) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.

3) Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.

4) Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.

5) Proses evaluasi dijalankan secara berkesinambungan.

6) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.

7) Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.

8) Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perbaikan.

Peran instruktur atau guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat, dan perantara. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi peserta didik.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain berikut ini:

1) Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks.

2) Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

3) Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional sehingga mereka masih memegang

39

Page 46: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyekPenentuan Proyek

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru6. Evaluasi proses dan hasil proyek

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

peran utama di kelas. Kondisi ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang dan tidak menguasai teknologi.

4) Kebutuhan listrik bertambah karena banyak peralatan yang harus disediakan.

Berdasarkan hambatan-hambatan dalam implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek, maka disarankan menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek akan lebih menarik jika suasana ruang belajar tidak monoton. Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan lay-out ruang kelas, seperti: traditional class (teori), discussion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Suasana belajar menyenangkan pun dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak harus dilakukan di ruang kelas.

b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruk tugas yang diberikan guru sehingga puncaknya dapat menghasilkan produk karya peserta didik. Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai berikut:

1) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.

3) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.

4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber, bahan, dan alat untuk menyelesaikan tugas.

5) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya dalam Pembelajaran Berbasis Proyek yang dilakukan dalam kelompok.

c. Langkah-Langkah Operasional

Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut:

Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Projek (diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010))

1) Penentuan Proyek

Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.

40

Page 47: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Perancangan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek

Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas projek, dan kerja sama antaranggota kelompok.

3) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek

Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Jadwal tersebut menunjukkan berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.

4) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru

Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek projek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.

5) Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil Proyek

Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.

6) Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini pun dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dilakukan.

Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

1) Peran Guru

Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan mendesain pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa, d) Mencari keunikan siswa, e) Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan siswa.

2) Peran Peserta Didik

Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d) Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f) Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll)

41

Page 48: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Contoh Penerapan

Proses pembelajaran berbasis proyek meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek, tahap persiapan meliputi kegiatan menemukan tema/topik proyek, merancang langkah penyelesaian proyek, dan menyusun jadwal proyek. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring dari guru serta penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek. Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan proyek.

Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada tahap kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1) Persiapan

Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas proyek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu, termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek adalah sebagai berikut:

a) Menentukan proyek, yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan, karya seni, atau karya keterampilan) dengan karakteristik mata pelajaran dengan menekankan keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang tersedia.

b) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan, langkah-langkah, serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir.

c) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan guru.

2) Pelaksanaan

a) Menyelesaikan proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.

b) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk dalam bentuk diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan masyarakat.

3) Evaluasi

Evaluasi proses dan hasil proyek, yaitu meninjau proses pelaksanan proyek dan menilai produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.

e. Teknik Penilaian

Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis proyek meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan peserta didik yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu sejak dari perencanaan, penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyusunan laporan, serta evaluasi proses dan hasil proyek. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik akan kemampuan mengaplikasikan materi pelajaran, kemampuan penyelidikan/berkarya dan kemampuan menginformasikan mata pelajaran tertentu.

42

Page 49: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada penilaian tugas proyek yang perlu dipertimbangkan adalah:

1) Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan bahasan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan proyek, mencari serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas proyek, dan penulisan laporan.

2) Relevansi

Kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang diberikan guru dengan mempertimbangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan peserta didik dalam pembelajaran.

3) Keaslian

Produk tugas proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya baik secara individu maupun kelompok.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan ketrampilan dilakukan melalui penugasan individu/kelompok. Penilaian di antaranya dengan penilaian kinerja yang dilengkapi dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang digunakan berupa tugas-tugas belajar (learning tasks) meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis, lisan maupun praktik. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan daftar cek atau skala penilaian.

Contoh Format Penilaian Proyek:

Penilaian pembelajaran berbasis proyek juga dapat dilakukan dengan menilai produk yang dihasilkan dari tugas proyek. Penilaian produk dilakukan untuk menilai proses pembuatan dan kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian produk dapat dilakukan pada tugas yang

43

Mata Pelajaran : ………………………………......................Nama Proyek : ………………………………......................Alokasi Waktu : ……………………………….....................Nama/Kelompok : …………………………………................NIS : …………………………………................Kelas : …………………………………................

No. Aspek Penilaian Skor1 2 3 4 5

1. PERENCANAANa. Persiapanb. Perumusan Judul/Tema

2. PELAKSANAANa. Proses pengamatan b. Pengumpulan datac. Persiapan alat/media/bahand. Teknik pengolahan/eksplorasi

3. LAPORAN PROYEKa. Hasil produk/performansb. Presentasi/penguasaanc. Laporan Tertulis/portopolio (sistematika, keakuratan

sumber data, kuantitas sumber data, analisis data, penarikan kesimpulan)

TOTAL SKOR

Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Page 50: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menekankan pada produk teknologi maupun karya seni. Adapun contoh format penilaian produk adalah sebagai berikut.

Contoh Format Penilaian Produk (Teknologi/Karya Seni)

Pada penilaian sikap dapat dilakukan dengan bentuk penilaian observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation), dan penilaian jurnal oleh peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan yang disusun oleh guru. Contoh instrumen penilaian sikap dengan lembar pengamatan/observasi adalah sebagai berikut.

Contoh Format Penilaian Sikap

Penilaian sikap juga dapat dilakukan dengan penilaian diri dengan menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale). Contoh instrumen penilaian sikap dengan penilaian diri adalah sebagai berikut.

44

Mata Pelajaran : …………………… Nama/Kelompok : ………………………Nama Proyek : …………………… NIS : ……………………Alokasi Waktu : …………………… Kelas : ………………………

No. Tahapan Penilaian Skor1 2 3 4 5

1. TAHAP PERENCANAAN BAHAN (merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk)

2. TAHAP PROSES PEMBUATANa.Persiapan alat dan bahanb.Teknik pengolahanc.Keselamatan kerja, Keamanan, dan Kebersihan

3. TAHAP AKHIRa. Bentuk fisik produkb. Inovasi

TOTAL SKOR

Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Nama : ………………………………….NIS : …………………………………Kelas : …………………………………

No. Aspek Penilaian Skor1 2 3 4 5

1. Kerajinan2. Ketekunan3. Tanggung Jawab4. Kedisiplinan5. Kerjasama6. Tenggang rasa7. Kejujuran

TOTAL SKORKeterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang skor 1 sampai 5.1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik dan 5 = amat baik.Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta didik, bukan sebagai harga mati untuk KKM.

Page 51: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Instrumen Penilaian Diri

Daftar Pustaka

Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (17 Oktober 2011).

Barron, B., & Darling-Hammond, L. (2008). Teaching for meaningful learning: A review of research on inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from http://www.edutopia.

Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online]. Diakses dihttp://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011).

Florin, Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online]. Diakses di http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober 2011)

Grant, M. (2009, April). Understanding projects in projectbased learning: A student’s perspective. Paper presented at Annual Meeting of the American Educational Research Association, San Diego, CA.

Keser, H. & Karahoca, D. 2010. Designing a project manajement e-course by using project base learning. Procedia Social and Behavioral Sciences 2 (2010) 5744-5754

Lucas, George .(2005). Instructional Module Project Based Learning. http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php. Diakses tanggal 13 Juli 2010.

Markham, T. (2003). Project-Based Learning Handbook (2nd ed.). Novato, CA: Buck Institute for Education.

Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based learning: Definitions and distinctions. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 1(1), 9–20. Journal of Problem-Based Learning, 3(1), 12–43.

45

Nama : ______________________________NIS : ______________________________Kelas : ______________________________PetunjukBerilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi diri Anda.KeteranganSS : Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, dan STS: Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN PenilaianSS S TS STS

1 Saya sudah dapat mengembangkan tema pada tugas proyek yang diberikan guru

2 Saya dapat merancang jadwal pelaksanaan kegiatan proyek dengan baik

3 Saya dapat menyusun jadwal pelaksanaan proyek dengan sistematis4 Saya dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan langkah langkah

yang telah ditetukan5 Saya dapat menyusun laporan dengan sistematis dan baik6 Saya dapat mempresentasikan hasil kegiatan proyek dengan baik7 Saya telah menguasai materi pembelajaran dengan baik

Page 52: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

1. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan pada kurikulum 2013 mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.

a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

46

HO-1.3C

Page 53: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

2. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.

3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,

c. menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

d. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

47

Page 54: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

e. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

f. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

g. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

4. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013

a. Belajar Tuntas

Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.

b. Otentik

Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

c. Berkesinambungan

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).

d. Berdasarkan acuan kriteria

Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.

48

Page 55: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian

a. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.

b. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

1) Penilaian Kompetensi Sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

a) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

c) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

d) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

49

Page 56: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

c) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:

a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan

c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

6. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.

b. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.

- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.

- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).

- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:

50

Page 57: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- menyusun kisi-kisi ujian;

- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;

- melaksanakan ujian;

- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan

- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar

f. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.

g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.

Daftar Pustaka

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Tentang Standar Penilaian pendidikan

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Tentang tentang Implementasi Kurikulum

51

Page 58: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

52

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Page 59: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD; kecukupan dan kedalaman materi; dan kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian.

Kompetensi yang Dicapai

1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru

2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar

proses dan standar penilaian 4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Indikator

1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa

2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku guru

3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,

KI, dan KD 5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar

penilaian6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar

penilaian7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa 8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa 9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

53

Page 60: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan

Dalam kelompok mengkaji isi materi

struktur, dan pola pikir keilmuan dalam buku guru dan buku siswa

Menganalisis isi buku guru (LK-2.1)

dan buku siswa (LK-2.2)

Mendiskusikan hasil analisis buku guru

dan buku siswa dalam kesesuaiannya dengan pendekatan saintifik dan standar

proses

Presentasi hasil analisis buku gurudan buku

siswa

Mendiskusikan hasil analisis untuk

membuat rekomendasi tentang penggunaan buku guru dan buku siswa

Mendiskusikan hasil analisis buku guru dan

buku siswa dalam kesesuaiannya dengan

standar penilaian

54

Page 61: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kegiatan

Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

BUKU GURU dan BUKU SISWA

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.

A. Buku Guru

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.

Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.

Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.

B. Buku Siswa

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji pemahaman konsep secara individual.

Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.

55

Page 62: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis Buku Siswa

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Kompetensi:

1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran

2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat

- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran

- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar

- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:

1. Kerjakanlah secara berkelompok!

2. Pelajari format Analisis Buku Siswa

3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!

4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti kegiatan

siswa dan evaluasi

5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada

format dengan cara:

- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis

- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik

- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut

- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,

- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang

harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.

- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran.

56

LK 2.1

Page 63: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Judul Buku : .....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : .....................................................................................................

Topik : .....................................................................................................

Komponen Buku Deskripsi pada buku

KualifikasiAlasan Tindak lanjut

Kurang Cukup BaikA. Sistematika

Judul sesuai dengan KD yang harus dicapai

Urutan sub topik /materi sesuai dengan KD dan sistematika keilmuan

Komponen penilaian sesuai tuntutan penilaian autentik

B. Uraian MateriPendahuluan bab memotivasi siswa untuk belajar

Cakupan materi setiap sub topik/sub bab memenuhi kebutuhan pencapaian KDKegiatan pada buku memfasilitasi pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

57

Page 64: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Komponen BukuDeskripsi pada

buku

KualifikasiAlasan Tindak lanjutC. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilaian Pengetahuan

Penilaian Sikap

Penilaian Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa

....................................................................................................................... .......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

58

Page 65: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA

Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis

menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

59

R- 2.1

Page 66: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis Buku Guru

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU

Kompetensi:

1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat

- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran

- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar

- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:

1. Kerjakanlah secara berkelompok!

2. Pelajari format Analisis Buku Guru

3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!

4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya

5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada

format dengan cara:

- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru

- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik

- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut

6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,

Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus

dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat

digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara buku

guru dan buku siswa yang Anda analisis.

60

LK- 2.2

Page 67: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

ANALISIS BUKU GURU

Judul Buku :

Kelas :

Jenjang :

Topik :

Kegiatan GuruIsi buku yang relevan

dengan kegiatan guru

KualifikasiAlasan

Tindak lanjutKurang Cukup Baik

A. Perencanaan Pembelajaran

Menentukan KI dan KD yang berkaitan

Menentukan alokasi waktu

Merumuskan indikatorMerumuskan tujuan pembelajaran Menentukan cakupan materi pembelajaranMenentukan pendekatan

Menentukan model

Menentukan strategi

Menentukan metode

Menentukan media, sumber dan alat

Mendeskripsikan langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan, model, dan metode

61

Page 68: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan GuruIsi buku yang relevan

dengan kegiatan guru

KualifikasiAlasan Tindak

lanjutKurang Cukup Baik

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Menilai Pengetahuan- Contoh

instrumen- Pembahasan

Menilai Sikap- Contoh

instrumen- RubrikMenilai Keterampilan- Contoh

instrumen- RubrikPortofolio

Penilaian Diri

Penilaian Antar TemanInformasi Pengayaan Belajar

Informasikan hubungan guru dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru

................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

62

Page 69: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis

menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru.

63

R - 2.2

Page 70: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI 2: PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS

A. Pengantar

Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud, baik teks tulis maupun teks lisan (bahkan dalam multi modal: perpaduan teks lisan dan tulis serta gambar/ animasi/film). Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama. Pertama, adalah konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakngi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field).

Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan (tenor), dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas (mode). Terkait dengan format bahasa, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.

Terkait perbedaan antara satu jenis teks tertentu dan jenis teks lain. Perbedaan dapat terjadi, misalnya pada struktur teks itu sendiri. Sebagai contoh, teks deskripsi dengan teks prosedural berbeda strukturnya meskipun kedua teks tersebut termasuk ke dalam kategori jenis teks faktual. Apabila teks deskripsi memiliki ciri tidak terstruktur dan tidak bersifat generalisasi, teks prosedural justru bersifat terstruktur dan dapat digeneralisasi.

Struktur Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik teksnya juga berbeda. Jika pada teks deskripsi strukturnya terdiri atas pernyataan umum yang diikuti pernyataan deskriptifnya, struktur teks prosedural terdiri atas tujuan langkah-langkah. Begitu pula kedua jenis teks tersebut berbeda dengan teks cerita/naratif. Di samping jenisnya berbeda dengan kedua jenis teks di atas, yaitu masuk ke dalam kategori teks jenis sastra, juga strukturnya berbeda, teks yang terakhir ini terdiri atas judul, orientasi (kapan, siapa, dan di mana), komplikasi (masalah apa yang terjadi dan mengapa terjadi), serangkaian peristiwa, resolusi/klimaks, dan koda (bagaimana cerita berakhir).

Struktur teks membentuk struktur berpikir sehingga dalam setiap penguasaan jenis teks tertentu, siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur teks yang dikuasainya. Dengan berbagai macam teks yang sudah dikuasainya, siswa akan mampu menguasai berbagai struktur berpikir. Bahkan, satu topik tertentu dapat disajikan dalam jenis teks yang berbeda dan tentunya dengan struktur berpikir yang berbeda pula.

Selain itu, secara garis besar dapat dipilah atas teks sastra dan teks nonsastra. Teks sastra dikelompokkan ke dalam teks naratif dan nonnaratif. Adapun teks nonsastra dikelompokkan ke dalam teks jenis faktual yang di dalamnya terdapat subkelompok teks laporan dan prosedural serta teks tanggapan yang dikelompokkan ke dalam subkelompok teks traksaksional dan ekspositori.

Dengan memperhatikan jenis-jenis teks itu, serta adanya unsur utama yang harus dimiliki sebuah teks salah satunya adalah mode (sarana bahasa yang digunakan untuk mengemas pesan, pikiran, gagasan, ide yang disampaikan melalui teks) melalui pembelajaran bahasa berbasis teks, materi sastra dan kebahasaan dapat disajikan.

64

HO-2.1

Page 71: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks?

1. Pengertian Genre

Menurut Martin (dalam Pangesti 2013) genre merupakan serangkaian langkah yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan sosial yang terwujud dalam bentuk teks lisan, tulis, multimodal (perpaduan teks tulis, lisan, gambar). Dalam teks terdapat struktur teks dan tekstur (kohesi, appraisal,hubungan konjungtif, leksiko-gramatika, dan grafologi (tulis) atau fonologi (lisan).

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membahas Teksa. Generic structure (bagaimana teks diorganisasikan).b. Piranti kohesi (bagaimana gagasan dikaitkan).c. Kosakata (kata-kata apa yang digunakan dan mengapa).d. Tatabahasa (bagaimana kata-kata disusun).e. Intonasi, paragraf, dan tanda baca (bagaimana ide penting disampaikan).f. Ejaan (bagaimana huruf dirangkaikan).g. Ciri non-kebahasaan (hal lain yang mempengaruhi makna).

3. Bahasa yang Digunakan dalam Teks

Bahasa yang digunakan dalam teks diwarnai oleh hal-hal berikut ini.

a. Apa yang dibahas (field)?b. Siapa yang berinteraksi (tenor)?c. Bagaimana kabar disampaikan (mode). d. Field, tenor, dan mode ini tercakup dalam konteks sosial masyarakat pemakai bahasa. Pemakaian

bahasa dalam suatu masyarakat sosial didasarkan pada suatu tujuan sosial tertentu.e. Aspek kebahasaan (struktur bahasa dan fungsinya) dibahas secara kontekstual karena jenis teks

tertentu mempunyai karakter kebahasaan tertentu pula, sesuai konteksnya.f. Misalnya, teks prosedur menggunakan sederetan kalimat perintah yang tidak dijumpai pada jenis

teks lain.

4. Teks Mendukung Daya Kreatif, Imajinatif, Nalar, dan Kritis Siswa

a. Mengidentifikasi jenis teks, mengetahui aspek pembangunnya, dan mampu mengkreasikan teks senada dengan pengungkapan yang berbeda dari teks dasar yang dipelajarinya.

b. Ketika mengkreasikan teks dengan judul sama, siswa dapat mengkreasikan jenis teks berbeda baik dalam kategori kelompok teks sama atau kelompok teks berbeda.

5. Struktur Teks

a. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. b. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir.c. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir

yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.d. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. e. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir.f. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir

yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.

65

Page 72: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6. Genre (macam-macam) Teks

a. Teks Prosedur

Fungsi sosial teks prosedur : memberikan petunjuk tentang cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah/menunjukkan beberapa tahap sesuai dengan langkah langkah yang telah ditentukan. Ada perintah, arah, petunjuk, panduan, aturan, dan resep.

Struktur teks prosedur: 1) tujuan kegiatan, b) bahan-bahan, dan c) langkah-langkah.

Ciri-ciri kebahasaan teks prosedur.

1) Pola kalimatnya Imperatif atau kalimat perintah. Misalnya: ambillah, potong, sambunglah,

2) Pola kalimatnya biasanya connectives, maksudnya untuk mengurutkan kegiatan. Misalnya: kemudian, setelah itu.

3) Adverbials, yaitu menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang akurat. Misalnya: tunggu beberapa saat.

b. Teks Deskripsi Faktual

• Fungsi sosial: Menggambarkan ciri khas tertentu, tempat, orang, atau benda.

• Teks-teks ini tidak selalu berupa jenis teks 'berbeda dan sering terselip di dalam jenis teks yang lebih panjang’.

c. Teks Laporan

1) Teks Laporan Informasi

Fungsi sosial: digunakan untuk memberi informasi umum tentang berbagai kelas benda, seperti ular, kota, komputer, batu, dan lain-lain.

2) Teks Melaporkan Prosedur

• Fungsi sosial: Untuk merekam langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan investigasi.

• Khususnya sangat penting untuk merekam pengalaman belajar praktis dalam sains dan teknologi seperti eksperimen dan pengumpulan data.

3) Teks Melaporkan Fakta

• Fungsi sosial: menceritakan tentang 'apa yang terjadi' dengan mendokumentasikan serangkaian peristiwa dan mengevaluasi signifikansinya.

• Teks dapat menceritakan sejarah, otobiografi, atau biografi. Selain itu juga dapat digunakan untuk merekam peristiwa dan pengamatan dalam kunjungan lapangan dan wisata.

4) Teks Pelaporan Sastrawi

Fungsi sosial: untuk menceritakan kembali serangkaian kegiatan dengan tujuan menghibur.

Pelaporan sastrawi melibatkan pengalaman pribadi atau imajinasi.

d. Teks Penjelasan

66

Page 73: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Fungsi sosial: untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana fenomena teknologi dan alam terwujud, bagaimana cara atau hal-hal terjadi.

• Penjelasan sekuensial menekankan pada urutan atau tahap-tahap suatu proses -bagaimana proses terjadi (misalnya siklus hidup kupu-kupu).

• Penjelasan kausal memberi perhatian penyebab peristiwa-peristiwa -mengapa proses terjadi (misalnya mengapa gelombang pasang terjadi).

e. Teks Eksposisi

• Eskposisi (penjelasan terperinci/perawian) adalah jenis teks persuasif yang berdebat suatu kasus atau terhadap suatu sudut pandang tertentu.

• Beberapa eksposisi membujuk pembaca untuk berpikir dengan cara tertentu dengan menerima teori atau posisi.

• Jenis lainnya membujuk pembaca untuk bertindak dengan cara tertentu.

f. Teks Diskusi

• Fungsi sosial: digunakan untuk melihat suatu masalah dari berbagai perspektif, sebelum membuat keputusan atau rekomendasi.

g. Teks Deskripsi Sastrawi

• Fungsi sosial: menggambarkan ciri karakteristik dari orang tertentu, tempat atau objek (sering imajinatif).

• Teks ini tidak selalu merupakan jenis teks yang 'berbeda' dan sering menjadi bagian dalam teks-teks sastra seperti narasi.

h. Teks Narasi

• Fungsi sosial: untuk menyampaikan pesan tentang bagaimana seseorang mengungkapkan kehidupan yang pernah dialami dalam suatu kejadian. Narasi sering menyampaikan pesan tentang bagaimana orang-orang diharapkan untuk berperilaku ketika dihadapkan pada jenis budaya tertentu kita

• Struktur teks narasi: orientasi”, “komplikasi”, “evaluasi”, dan resolusi”.

i. Teks Tanggapan

• Fungsi sosial: untuk meringkas, menganalisis, dan menanggapi sastra, teks karya seni atau pertunjukan.

• Teks ini dapat beupa respon pribadi atau reviu.

Genre Teks menurut Brian PALTRIDGE 2004

1. Teks Cerita

Teks Cerita Genre TujuanKisahan MenceritrakanNarasi Menyelesaikan komplikasi dalam sebuah cerita.Exemplum (bahasa Itali)

Menilai karakter atau perilaku dalam cerita.

Anekdot Berbagi reaksi emosional dalam sebuah cerita.

67

Page 74: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Teks Tanggapan

Teks Tanggapan Genre TujuanTanggapan Pribadi Bereaksi emosional terhadap teks.Mereviu Mengevaluasi teks, sastra visual, atau musik.Panafsiran Menafsir/memaknai pesan sebuah teks.Tanggapan Kritis Menanggapi pesan teks.

3. Teks Argumentasi

Teks Argumentasi

Genre TujuanEksposisi Mendebat suatu sudut pandang lingkungan dan

sosial.Diskusi Mendikusikan dua atau lebih sudut pandang.

4. Teks Cerita Faktual

Teks Cerita Faktual

Genre TujuanMenceritrakan Otobiografi Menceritrakan peristiwa dalam

kehidupan.Menceritrakan Otobiografi Menceritrakan tahap kehidupan.Menceritrakan Sejarah Menceritrakan peristiwa sejarah.Ihwal Sejarah Menceritrakan peristiwa sejarah.

5. Teks Penjelasan

Penjelasan Genre TujuanPenjelasan yang Berurut. Menjelaskan suatu urutan.Penjelasan. Menjelaskan beberapa penyebab.Penjelasan Sebab-Akibat Menjelaskan efek ganda.

6. Teks Laporan Hasil Observasi

Laporan Genre Tujuan

Laporan dengan Klasifikasi Mengelompokkan jenis dan menggambarkan fenomena.

Laporan Berdasarkan Unsur Menggambarkan bagian dari keutuhan.

7. Teks Prosedur

Prosedur Genre TujuanProsedur Bagaimana melakukan percobaan dan

pengamatan.Penceritaan Prosedur Percobaan dan pengamatan.

Genre Teks menurut Droga, Louis dan Humphrey, Sally. 2005

1. Teks Deskripsi Faktual

Tujuan sosial: menggambarkan ciri khas tertentu, tempat, orang, atau benda. Teks-teks ini tidak selalu berupa jenis teks “berbeda dan sering terselip di dalam jenis teks yang lebih panjang.

2. Teks Laporan Informasi

68

Page 75: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan sosial: laporan informatif digunakan untuk memberikan informasi umum tentang berbagai kelas benda, seperti ular, kota, komputer, batu, dan lain-lain.

3. Teks Prosedur

Tujuan sosial: teks menunjukkan beberapa tahap sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Ada perintah, arah, petunjuk, panduan, aturan, dan resep.

4. Teks Melaporkan Prosedur

Tujuan sosial: untuk merekam langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan investigasi.Khususnya sangat penting untuk merekam pengalaman belajar praktis dalam sains dan teknologi seperti eksperimen dan pengumpulan data.

5. Teks Melaporkan Fakta

Tujuan Sosial: faktual menceriterakan tentang apa yang terjadi dengan mendokumentasikan serangkaian peristiwa dan mengevaluasi signifikansinya. Teks dapat menceriterakan sejarah, otobiografi, atau biografi. Selain itu juga dapat digunakan untuk merekam peristiwa dan pengamatan dalam kunjungan lapangan dan wisata.

6. Teks Penjelasan

Tujuan Sosial: untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana fenomena teknologi dan alam terwujud, bagaimana cara atau hal-hal terjadi.Penjelasan sekuensial menekankan pada urutan atau tahap-tahap suatu proses –bagaimana sutau proses terjadi (misalnya siklus hidup kupu-kupu). Penjelasan kausal memberi perhatian penyebab peristiwa-peristiwa –mengapa proses terjadi ( misalnya mengapa gelombang pasang terjadi).

7. Teks Eksposisi

Tujuan Sosial: eksposisi (penjelasan terperinci/ perawian) adalah jenis teks persuasif yang berdebat suatu kasus atau terhadap suatu sudut pandang tertentu. Beberapa eksposisi membujuk pembaca untuk berpikir dengan cara tertentu dengan menerima teori atau posisi. Jenis lainnya membujuk pembaca untuk bertindak dengan cara tertentu.

8. Teks Diskusi

Tujuan sosial: Diskusi digunakan untuk melihat suatu masalah dari berbagai perspektif, sebelum membuat keputusan atau rekomendasi.

9. Teks Sastrawia. Deskripsi sastra menggambarkan ciri karakteristik dari orang tertentu.b. Tempat atau objek (sering imajinatif). Jenis ini tidak selalu merupakan jenis teks yang

berbeda dan sering menjadi bagian dalam teks-teks sastra seperti narasi.

10. Teks Naratif

Tujuan sosial: naratif sering digunakan untuk menyampaikan pesan tentang bagaimana seseorang mengungkapkan kehidupan yang pernah dialami dalam suatu kejadian. Narasi sering menyampaikan pesan tentang bagaimana orang-orang diharapkan untuk berprilaku ketika dihadapkan pada jenis budaya tertentu kita.

11. Teks Pelaporan Sastrawi

Tujuan Sosial: untuk menceriterakan kembali serangkaian kegiatan dengan tujuan menghibur. Pelaporan sastrawi melibatkan pengalaman pribadi atau imajinasi.

69

Page 76: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

12. Teks Tanggapan

Tujuan Sosial: merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas, menganalisis, dan mennaggapi sastra, teks karya seni atau pertunjukkan. Teks ini dapat berupa respon pribadi atau reviu.

STRUKTUR TEKS DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP KLS VII KURIKULUM 2013

1. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur teks laporan hasil observasi mencakup: definisi umum yang mnjadi pembuka, deskripsi bagian yang menjadi isi, dan deskripsi kegunaan yang menjadi penutup. Untuk memahami hal tersebut, marilah kita lihat bagan berikut ini!

2. Struktur Teks Tanggapan Deskriptif

Struktur teks tanggapan deskriptif mencakup: identifikasi, klasifikasi/ definisi, dan deskripsi bagian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.

3. Struktur Teks Eksposisi

Struktur teks eksposisi mencakup: tesis (pembukaan) yang merupakan pendapat atau opini, argumentasi atau alas an yang merupakan isi, dan penegasan ulang yang merupakan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di berikut ini.

70

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

1. Definsi Umum

3. Deskripsi Kegunaan

2. Deskripsi Bagian

Struktur Teks Tanggapan Deskriptif

1. Identifikasi

3. Deskripsi Bagian

2. Klasifikasi/ Definisi

Struktur Teks Eksposisi

3.Penegasan Ulang (Penutup)

2. Argumentasi (Isi)

1.Tesis (Pembukaan)

Page 77: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi mencakup: pernyataan umum, deretan penjelasan (eksplanasi), dan interpretasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di berikut ini.

5. Struktur Teks Cerita Pendek

Struktur teks cerita pendek mencakup: orientasi, komplikasi, dan resolusi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di berikut ini.

Sumber:

1. Droga, Louis dan Humphrey, Sally. 2005. Grammar and Meaning An Introduction for Primary Teachers. New South Wales, Australia: Target Texts.

2. Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

71

Struktur Teks Eksposisi

1.Pernyataan Umum

3.Interpretasi

2.Deretan Penjelasan (Eksplanasi)

Struktur Teks Cerita Pendek

1. Orientasi

3. Resolusi

2. Konpikasi

Page 78: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

72

MATERI PELATIHAN 3 PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN

PENILAIAN

3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor

Page 79: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.

Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor

Kompetensi yang Dicapai 1. Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran 2. Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery

Learning) dan penilaiannya.3. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Indikator1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran bahasa Indonesia.2. Membuat contoh penerapan model –model pembelajaran pada pembelajaran bahasa Indonesia

dan penilaiannya3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran bahasa

Indonesia5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

1. Perancangan Pembelajaran

73

Page 80: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja Kelompok menelaah HO

contoh penerapan

model pembelajaran

Kerja kelompok menyusun

contoh model pembelajaran

Presentasi hasil kerja kelompok

dan dikomentari oleh kelompok

lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

2. Perancangan Penilaian

Diskusi kelompok

perancangan penilaian

sikap, pengetahuan, keterampilan

Kerja Kelompok menyusun

contoh instrumen

penilaian yg baik

Presentasi hasil kerja kelompok

dan dikomentari oleh kelompok

lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi kelompok

pengolahan hasil penilaian

Kerja Kelompok menyusun

contoh laporan hasil penilaian

Presentasi hasil kerja kelompok

dan dikomentari oleh kelompok

lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

74

Page 81: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja

Kegiatan Pembelajaran dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik

Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang contoh penerapanpendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa Indonesia

Langkah Kegiatan :

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran bahasa Indonesia 2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Kompetensi Dasar : Topik /Tema :Sub Topik/Tema :Tujuan Pembelajaran :Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran KegiatanMengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

75

LK- 3.1a

Page 82: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja

PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia

Langkah Kegiatan :

Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran

1. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model

2. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih3. Presentasikan hasil rancangan Anda4. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

76

LK - 3.1b

Page 83: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Model Discovery Learning

Kompetensi Dasar : 3. ..…………………..4… …………………..

Topik : …………………………………..

Sub Topik :Tujuan :Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Stimulation

(simullasi/Pemberian rangsangan)

2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

3. Data collection (pengumpulandata)

4. Data processing (pengolahan Data)

5. Verification (pembuktian)

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

77

Page 84: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kompetensi Dasar : 3.. 4..

Topik :Sub Topik :Tujuan :Alokasi Waktu : 1x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARANFase 1Orientasi peserta didik kepada masalah

.............................................

Fase 2Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Fase 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Fase 5Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

78

Page 85: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN

Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik bahasa Indonesia.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Penilaian LK- 3.1

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar

2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu

3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar

2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu

3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran)

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

79

R-3.1/3.2

Page 86: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI 3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik

Kompetensi Dasar

: Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

Topik/Bahasan : Perbedaan teks hasil observasi dan teks deskripsi berdasarkan strukturnyaAlokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati 1. Peserta didik membaca teks laporan observasi melalui buku teks siswa halaman 5

2. Peserta didik membaca informasi mengenai struktur teks hasil observasi di buku teks siswa halaman 6 – 7

Menanya 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran

4. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa memilih dan merumuskan salah satu di antaranya (struktur dan ciri-ciri bahasa)

Mengumpulkan data/eksperimen

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau internet sekolah

6. Peserta didik membaca teks hasil observasi pada halaman 10

7. Peserta didik mengenal dan mendiskusikan struktur teks hasil observasi tersebut dengan menggunakan tugas 2 halaman 10

Mengolah informasi/ Mengasosiasikan

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk memperluas, memperdalam, atau mencari solusi dari masalah terkait materi

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memverifikasi sehingga dapat menemukan konsep tentang struktur teks hasil observasi

Mengkomunikasikan 10. Peserta didik melaporkan struktur teks hasil laporan observasi

80

HO-3.1a/3.1b

Page 87: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Kompetensi Dasar

: 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

Topik/Bahasan : Sruktur teks hasil observasiAlokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)

Langkah Pembelajaran

Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan)

1. Guru membacakan atau memperdengarkan pembacaan puisi “Tanah Kelahiranku” Karya Ramadhan KH berikut ini.

2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi terhadap pemahaman teks hasil observasi. Kemungkinan pertanyaan tersebut di antaranya Apa isi puisi yang kamu dengarkan tadi? Apa yang kamu bayangkan saat mendengarkan puisi tersebut? Apakah kamu rasakan bagian-bagian penggambaran tersebut?

3. Guru mengarahkan jawaban siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan

Illustrasi guru : puisi tersebut menginformasikan pengalaman atau hasil pengamatan penyair tentang keindahan suatu daerah (tanah kelahiran penyair). Gagasan yang dituangkan dalam bentuk puisi ini dikembangkan berdasarkan bagian-bagian. Antara bagian tersebut saling melengkapi dan mendukung. Bila kita pahami lebih lanjut, puisi tersebut adalah salah satu contoh teks hasil observasi yang dikembangkan berdasarkan bagian-bagaian tertentu. Untuk lebih lanjut memahamai bagian-bagian atau struktur teks hasil observasi, marilah kita mengamati informasi berikut ini.

81

HO-3.1b

Page 88: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Siswa membaca contoh teks hasil observasi dan informasi yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi

Contoh teks

Cinta Lingkungan

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.

Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.

Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah. Di gua dan sekitar sungai masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton. Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran. Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok, dan berbagai serangga hidup saling pengaruh.

Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.

Diolah dari sumber “Lingkungan Hidup” Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 27 April 2012

Struktur teks

82

Page 89: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,

Hasil Identifikasi masalah

1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa memilih dan merumuskan salah satu di antaranya dalam bentuk hipotesis

Apa dan bagaimanakah struktur teks laporan hasil observasi?

Data collection (pengumpulan data)

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau internet sekolah

83

Page 90: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Informasi Sumber

8. Siswa secara berkelompok mencoba menentukan struktur teks hasil observasi berikut ini.

Bacalah teks berikut ini

Biota Laut

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.

Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang.

Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.

Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.

Diolah dari sumber:“Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No.1, 2006, hlm. 27—38

84

Page 91: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tentukanlah struktur teks tersebut

Unsur Teks Laporan Hasil Observasi

Paragraf

Data processing (pengolahan data)

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk memperluas, memperdalam, atau mencari solusi dari masalah terkait materi

Verification (pembuktian)

10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memverifikasi sehingga dapat menemukan konsep tentang struktur teks hasil observasi

Unsur Teks Laporan Hasil

Observasi

Penjelasan Contoh

85

Page 92: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan

Topik/Bahasan : Sruktur dan ciri-ciri bahasa teks cerita moral/fabelAlokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fase 1Orientasi peserta didik kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran. Melakukan brainstorming dengan menggunakan media gambar, misalnya

Peserta didik menentukan masalahnya misalnya “ gambar tersebut menceritakan apa? Siapa tokoh dalam cerita itu? Apa peristiwa yang terjadi dalam cerita itu? Bagaimana caranya agar cerita berdasarkan gambar tersebut menjadi sebuah cerita utuh? Apakah ada struktur tersendiri untuk mengembangkan atau menulis cerita tersebut? Apa dan bagaimana struktur tersebut?”

Fase 2Mengorganisasikan peserta didik

Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil. Peserta didik membaca informasi dan merancang jawaban sementara yang bersifat dugaan sementara yang berisi tentang alternatif-alternatif strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah, yaitu terkait dengan struktur teks moral/fabel

86

Page 93: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fase 3Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan membaca teks cerita moral/fable

Lembar kerja

87

Page 94: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah mengacu LK tersebut

Fase 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Data yang sudah terkumpul dianalisis sesuai dengan permasalahan yang terdapat dalam teks moral/fabel. Data yang telah dianalisis kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan yang telah dirumuskan. Peserta didik harus memberikan argumentasi terhadap jawaban dari masalah yang ada dalam teks moral/fabel. Peserta didik diminta untuk menyusun laporan penelitian secara tertulis sesuai dengan kaedah dan format karya ilmiah. Setiap kelompok wajib mempresetasikan hasil penelitiannya (mengomunikasi) selama 10 menit di depan kelas. Kelompok lainnya menanggapi secara kritis tentang kebenaran dan kelogisan jawaban permasalahan yang dihasilkan dari penelitian dengan masalah yang dirumuskan dari teks moral/fabel.

Fase 5Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya struktur teks cerita moral/fable dan cirri-ciri bahasanya.

88

Page 95: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VIII/2Materi Pokok : Teks Cerita Biografi

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteriktik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

Indikator

1. Menentukan langkah-langkah menyusun teks teks cerita biografi

2. Menyusun teks teks cerita biografi

Petunjuk Umum

1. Tentukanlah tokoh yang menjadi idola kalian!

2. Rumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan perjalanan hidup idola Kalian!

3. Buatlah jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek (membuat timeline dan deadline untuk menyelesaikan proyek menyusun teks cerita biografi)

4. Amati dan catatlah hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan idola yang menjadi objek untuk penulisan teks cerita biografi!

5. Susunlah sebuah teks cerita biografi dari seorang tokoh yang menjadi idola kalian. Tentukan tokoh idola, tulis hal-hal yang berkaitan dengan tokoh idola (seperti: tempat dan tanggal kelahiran, tempat tinggal, pendidikan, kegemaran, dan perjuangan hidupnya sampai meraih sukses), susun dalam bentuk teks cerita biografi berdasarkan informasi tentang tokoh idola, serta tuliskan kesimpulan dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan EYD!

6. Mintalah temanmu untuk mengoreksi teks cerita biografimu dan perbaiki sesuai dengan hasil koreksi temanmu

LEMBAR KERJA 1

89

Page 96: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

JADWAL PEMBUATAN PROYEK

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaProyek : Teks Cerita BiografiNama :Kelas : VIII

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Pelaporan

LEMBAR KERJA 2

PELAKSANAAN PEMBUATAN PROYEK

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaProyek : Teks Cerita Biografi Nama :Kelas : VIII....

Waktu Catatan Pelaksanaan Pembuatan Proyek

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

LEMBAR KERJA 3

LAPORAN HASIL PEMBUATAN PROYEK

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaProyek : Teks Cerita BiografiNama :Kelas : VIII

TEKS CERITA BIOGRAFI

TOKOH IDOLA:

JUDUL :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

90

Page 97: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Kerja

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran bahasa Indonesia

Langkah Kegiatan :

1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian

2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok Anda

3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian

4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan

Format:

Identitas Materi

Kompetensi Dasar : 3. ..………………….................................................................4…. ………………..............................................................….. 2.........................................................................................

Topik/Materi : ……………………………….....................................................….. Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................

1. Instrumen Penilaian Sikap

Indikator: ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

a. Observasi

91

LK-3.2

Page 98: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Penilaian Diri

c. Antar Peserta Didik

d. Jurna l

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Indikator : ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

a. Tes Tertulis

- Pilihan Ganda

- Uraian

b. Tes Lisan

c. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan

Indikator: ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

a. Tes Praktik

b. Tes Proyek - Proyek

92

Page 99: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Produk

c. Portofolio

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio

Langkah-langkah penilaian

1. Cermati kriteria penilaian produk peserta2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk

tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut

Penilaian Sikap

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Pengetahuan

93

R- 3.2

Page 100: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Keterampilan

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

94

Page 101: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI 3.2 : PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran bahasa Indonesia dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran bahasa Indonesia. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.

A. Penilaian Sikap

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Kompetensi sikap pada pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.

Berdasarkan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : .....................Topik/Subtopik : ..............................

95

HO-3.2

Page 102: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator : Peserta didik menunjukan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan .

1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan

No.Nama

Peserta didik

Jujur Tanggung jawab

Santun Jumlah Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

Nilai= Jumlahskor12

x 100

Dengan predikat:

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) <60

2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

Contoh Format Penilaian Diri untuk Tugas Proyek

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No Pernyataan YA TIDAK

96

Page 103: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok

2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah

dirancang4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca

literature yang mendukung tugas5 ……………………………………….

3. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian (rating scale). Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik

Contoh penilaian antar peserta didik

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VII / 2Topik/Subtopik : ...................................Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur dan percaya diri

dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang lain

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No

PerilakuDilakukan/muncul

YA TIDAK1 Mau menerima pendapat teman 2 mengambil keputusan secara cepat dan bisa dipertanggungjawabkan3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan4 Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan5 ......................................

Keterangan:

1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.2dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2

2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.

No NamaSkor perilaku/sikap

Jumlah Nilai1 2 3 4 5

1 …….2 Ami 2 2 1 2 2 9

97

Page 104: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

Nilai= Jumlahskor2 x jumlah perilaku

x 100

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:

- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. - Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. - Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. - Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis. - Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif. - Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik - Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:a. Catatan atas pengamatan guru harus objektif b. Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian / peristiwa yang

berkaitan dengan Kompetensi Inti.c. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Pedoman umum penskoran jurnal:a. Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1

sampai dengan 4. b. Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati. c. Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.d. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1,

sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.e. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. f. Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakang. Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-

rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Contoh JurnalModel Pertama

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

98

Page 105: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh guru.

2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. Tulislah dengan segera kejadian

3) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.4) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal

Jurnal Aspek yang diamati: ………………………….Kejadian: ………………………….Tanggal: ………………………….

Nama Peserta Didik: ………………………….Nomor peserta Didik: ………………………….

Catatan Pengamatan Guru:........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Model KeduaPetunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru) Contoh Format Jurnal

JurnalNama Peserta Didik : ………………..Aspek yang diamati : ………………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/TINDAK LANJUT

B. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi(HOTS,“Higher Order thinking Skill”) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan

99

Page 106: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil belajar bahasa Indonesia dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom. Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat membuat soal dengan menggunakan kata kerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3...Teknik dan Bentuk Instrumen PenilaianTeknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Tes lisan Daftar pertanyaan.Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu

atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

1. Soal Pilihan Ganda

Topik : Teks observasiKD : 3.1 Memahami teks hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan Indikator : Disajikan teks observasi, peserta didik dapat menentukan strukturnya dengan tepat.Soal : Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan

timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batinBerdasarkan strukturnya, teks observasi tersebut termasuk bagian ...

A. Definisi umumB. Definisi khususC. Deskripsi manfaatD. Deskripsi bagian

2. Soal Uraian

Topik : Teks cerita pendekKD : 3.1 Memahami teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisanIndikator : Disajikan teks cerpen, peserta didik dapat menentukan struktunya disertai

dengan data yang mendukungSoal : Bacalah teks cerpen berikut ini.

Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke tempatnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari

100

Page 107: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.

Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang dibawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.

Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah.

Tentukanlah bagian-bagian struktur teks tersebut dengan disertai data yang mendukung!

Pedoman Penskoran

No. Aspek dan Kriteria Skor

1. Kelengkapana. Struktur teks cerpen lengkapb. Struktur teks cerpen kurang lengkapc. Struktur teks cerpen tidak lengkap

321

2. Kesesuaiana. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan struktur teks cerpen

dimaksudb. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai dengan

struktur teks cerpen dimaksudc. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai dengan

struktur teks cerpen dimaksud

3

2

1

3. Tes Lisan

Pada pembelajaran bahasa Indonesia tes lisan dapat dilakukan, khususnya untuk menilai kompetensi pengetahuan. Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat membuat daftar pertanyaan dan cara menjawabnya

4. Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dan KD.

Topik : Teks eksposisIndikator : Disajikan gambar, peserta didik dapat menulis teks eksposisi berdarkan gambar

tersebut.

101

Page 108: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Penilaian Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.

1. Tes Praktik

Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

Contoh Tes Praktek

Topik : Teks cerita prosedurKD : 4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi

baik secara lisan maupun tulisan Indikator : Disajikan teks cerita prosedur, peserta didik dapat meringkas teks tersebut.Soal : Bacalah teks cerita prosedur berikut ini.

102

Page 109: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ringkaslah teks tersebut menjadi butir-butir utama. Di dalam meringkas teks prosedur, kamu harus berpedoman pada struktur teks prosedur dan mencari ide pokok dari tiap bagian.

Rubrik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Isia. Lengkap dan terincib. Lengkap tetapi kurang terincic. Kurang lengkap dan terincid. Kurang lengkap dan kurang terinci

4321

2. Organisasia. Teratur dan logisb. Teratur tetapi tidak logisc. Kurang teratur dan logisd. Kurang teratur dan kurang logis

4321

3. Pilihan kataa. Tepat dan sesuaib. Kurang tepat dan sesuaic. Tiidak tepat dan sesuai

321

103

Page 110: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Kalimata. Mudah dipahamib. Sedikit sulit dipahamic. Sulit dipahami

321

5. Ejaan dan tanda bacaa. Tidak ada yang salahb. Sedikit yang salahc. Banyak yang salah

321

2. Penilaian Proyek

Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan tugas proyek.

Contoh penilaian proyek

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas/Semester VII/1

Materi Pokok Teks Hasil Observasi

Kompetensi Dasar Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

Rumusan Tugas Lakukan observasi atau pengamatan mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu. Tuliskan rencana pengamatanmu, lakukan, dan buatlah laporannya. Dalam membuat laporan perhatikan latar belakang, perumusan masalah, kebenaran informasi/data, kelengkapan data, sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan!

Contoh Format Penilaian Proyek

Mata Pelajaran :Nama Proyek :Alokasi Waktu :

Guru Pembimbing :Nama :Kelas :

No. ASPEK SKOR (1 - 3)1 PERSIAPAN :

a. Latar Belakangb. Rumusan Masalah

104

Page 111: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2 PELAKSANAAN :a. Keakuratan Data / Informasib. Kelengkapan Datac. Analisis Datad. Penarikan Kesimpulan

3 LAPORAN PROYEK :a. Sistematika Laporanb. Penggunaan Bahasac. Ejaan d. Tampilan

TOTAL SKOR

3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.

Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.

- masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.

- menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan. - sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukan

dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.

- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.- catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga

perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,

105

Page 112: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

- Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.- Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. - Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun

portofolio pembelajaran.- Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai

catatan tanggal pengumpulannya.- Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.- Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang

dihasilkan.- Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PETUNJUK KEGIATAN

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP

2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia selama satu semester

106

LK- 3.3

Page 113: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya

4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi

5. Masukkan kedalam format rapor

RUBRIK PENGOLAHAN NILAI BAHASA INDONESIA UNTUK RAPOR

Rubrik pengolahan ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3

2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai dengan data nilai

Baik (B) 80 < B ≤ 90Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat,dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Kurang (K) ≤ 70 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah.

Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.

2. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

107

HO-3.3

R-3.3

Page 114: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e nomor 1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:

1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.

2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan (terus- menerus) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan kemajuan pencapaian kompetensi peserta didik.

Laporan pencapaian kompetensi peserta didik merupakan dokumen penghubung antara sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, laporan pencapaian kompetensi peserta didik harus komunikatif, informatif, dan komprehensif (menyeluruh) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai pencapaian kompetensi peserta didik dengan jelas dan mudah dimengerti.

Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), seperti pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 : Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap(Berdasarkan Permendikbud No. 81A Tahun 2013)

PREDIKAT NILAI KOMPETENSIPENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

A 4 4 SBA- 3.66 3.66B+ 3.33 3.33 BB 3 3B- 2.66 2.66C+ 2.33 2.33 CC 2 2C- 1.66 1.66D+ 1.33 1.33 KD 1 1

108

Page 115: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan pencapaian kompetensi ada 3 (tiga) macam, yaitu:

1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)

b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:

1) Nilai Harian (NH)

2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)

3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)

c. Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari: tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).

d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS.

e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.

f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.

g. Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai seperti pada tabel 2 untuk membantu guru dalam menentukan nilai.

Tabel 2 : Rentang Nilai Kompetensi Pengetahuan

No. Nilai Predikat1 0,00 ˂ Nilai ≤ 1,00 D2 1,00 ˂ Nilai ≤ 1,33 D+3 1,33 ˂ Nilai ≤ 1,66 C-4 1,66 ˂ Nilai ≤ 2,00 C5 2,00 ˂ Nilai ≤ 2,33 C+6 2,33 ˂ Nilai ≤ 2,66 B-7 2,66 ˂ Nilai ≤ 3,00 B8 3,00 ˂ Nilai ≤ 3,33 B+9 3,33 ˂ Nilai ≤ 3,66 A-

10 3,66 ˂ Nilai ≤ 4,00 A

h. Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara :

1) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.

2) Menetapkan pembobotan dan rumus.

3) Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.

109

Page 116: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Nilai harian disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan UAS karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik.

5) Rumus:

6) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 untukNH : NUTS : NUAS (jumlah perbandingan pembobotan = 4

Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai berikut:NH = 70,NUTS = 60,NUAS = 80Nilai Rapor = {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4

= (140+60+80) : 4= 280: 4

Nilai Rapor = 70Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = BaikDeskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi denganbaik namun masih perlu peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian yang kurang baik atau pengamatan dalam penilaian proses ).

2. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).

b. Penilaian Keterampilandiperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:

1) Nilai Praktik

2) Nilai Portofolio

3) Nilai Proyek

c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.

d. Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang nilai seperti penilaian Pengetahuan pada tabel 2

e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:

1) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan

2) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.

3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.

4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Portofolio dan Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik.

5) Rumus:

110

Jumlah Nilai (Praktik, Portofolio, Projek)x 4

Jumlah nilai maksimal

Jumlah Nilai (NH, NUTS, NUAS) x 4Jumlah nilai maksimal

Page 117: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6) Contoh Penghitungan

Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai Proyek (jumlah perbandingan pembobotan = 4

Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai berikut :Nilai Praktik = 80 Nilai Portofolio = 75Nilai Proyek = 80

Nilai Rapor = (2x80 + (1x75) + (1x80) X 4400

= (160+75+80) X 4400

Nilai Rapor = (315:400) X 4Nilai Konversi = 3,15 = B+ Deskripsi = sudah baik dalam mengerjakan praktik dan proyek, namun masih perlu ditingkatkan kedisiplinan merapikan tugas- tugas dalam satu portofolio.

3. Penilaian Sikapa. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)

b. Penilaian Sikapdiperoleh menggunakan instrumen:

1) Penilaian observasi

2) Penilaian diri sendiri

3) Penilaian antar peserta didik

4) Jurnal catatan guru

c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)

d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai Kualitatif seperti pada tabel 3 sebagai berikut:

e. Tabel 3 : Rentang Nilai Kompetensi Sikap

No. Skor Predikat

1 Skor ≤ 1,33 Kurang (K)

2 1,33 < Skor ≤ 2,33 Cukup (C)

3 2,33 < Skor ≤ 3,33 Baik (B)

4 3,33 < Skor ≤ 4,00 Sangat Baik (SB)

f. Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :

1) menentukan Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 - 4, contoh :

111

Page 118: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. = sangat kurang;

2. = kurang konsisten;

3. = mulai konsisten;

4. = konsisten;

2) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan

3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik

4) Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru karena lebih lebih mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta didik yang otentik.

5) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai Penilaian Diri Sendiri : Nilai Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah perbandingan pembobotan = 5.

6) Rumus penghitungan:

Siswa A dalam mata pelajaran bahasa Indonesia memperoleh :

Nilai Observasi = 4Nilai diri sendiri = 3Nilai antarpeserta didik = 3Nilai Jurnal = 4Nilai Rapor = {(2x4)+(1x3)+(1x3)+(1x4)} : 20 x 4

= (18:20) x 4 = 3, 6Nilai Konversi = 3,6 = Sangat Baik

Deskripsi = Memiliki sikap SangatBaik selama dalam proses pembelajaran.

112

Jumlah nilai (Observasi,diri sendiri,antar teman,jurnal)-------------------------------------------------------------------- x 4

Jumlah Nilai maksimal

Page 119: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)

Kompetensi yang Dicapai 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan

memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

113

MATERI PELATIHAN 4PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Analisis Video Pembelajaran4.2 Penyusunan RPP4.3 Peer Teaching

Page 120: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

Indikator 1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik

menggunakan RPP yang telah disusun.6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain

Langkah Kegiatan

1. Analisis Video

Mengamati tayangan video pembelajaran

Kerja kelompok

mengidentifikasi aspek aspek

kegiatan pembelajaran

pada video

Presentasi hasil diskusi analisis tayangan video

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman hasil

2. Penyusunan RPP

Mendiskusikan rambu-rambu penyusunan

RPP yang sesuai standar Proses

Kerja Kelompok menyusun RPP untuk satu KD

Telah RPP hasil kerja kelompok lain dan merevisi RPP berdasarkan hasil

telaah

Presentasi RPP yang telah direvisi dan

Penyimpulan hasil diskusi

3. Peer Teaching

114

Page 121: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diskusi tentang instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran

Mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun melalui peer teaching

Melakukan refleksi terhadap

pelaksanaan peer teaching

Penyimpulan hasil diskusi dan rangkuman hasil

peer teaching

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

PETUNJUK KEGIATAN

Kompetensi : Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik

Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

115

LK-4.1

Page 122: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan:

1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model dalam video

2. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek

3. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran

4. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan pembelajaran yang disajikan pada video

5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ................................................................................Kelas : ................................................................................Topik/Sub Topik : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak CatatanKegiatan PendahuluanApersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang

116

Page 123: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatansudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari

3 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai4 menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik Kegiatan IntiPenguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut3 Menguasai kelas4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan PendekatanScientific1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

untuk mengamati2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan

bagaimana3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

untuk mengumpulkan informasi4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

117

Page 124: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatanuntuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Autentik

1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan

4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian autentik.

6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran

118

Page 125: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk

merefleksi proses dan materi pelajaran3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

5 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

6 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

119

Page 126: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO

Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta terhadap tayangan video pembelajaran

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

4. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai5. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap

hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat,catatan logis

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis

120

R- 4.1

Page 127: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PETUNJUK

Kompetensi: Mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar proses

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP

Langkah Kegiatan:

1. Buatlah sebuah RPP sesuai standar secara berkelompok2. Telaahlah RPP yang telah diuat, pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus

ditelaah dalam format yang tersedia3. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP 4. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP5. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom

yang tersedia

121

LK- 4.2

Page 128: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT TELAAH RPP

1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda

2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.Nama Guru : .....................................................Mata pelajaran : .....................................................Topik/Sub topik : ......................................................

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan SkorCatatan

1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada

Kurang Lengkap

Sudah Lengkap

1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/subtema, jumlah pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kompetensi Inti2. Kompetensi Dasar

C. Perumusan Indikator Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan.

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek ketrampilan

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan KDKesesuaian dengan Indikator

2 Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

D. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan KDKesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

3 Keruntutan uraian materi ajar

E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

122

Page 129: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan SkorCatatan

1 2 31. Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

F. Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

G. Metode Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

H. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran4. Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan materi5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi

I. Rancangan Penilaian Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Sikap

3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Ketrampilan

Jumlah skor

123

Page 130: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP

Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh 5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

Mata Pelajaran

Nilai= Jumlahskor90

x 100 %

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

124

Masukan terhadap RPP secara umum:

.............................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................... .....................

.............................................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................................

...................................................................................................................................

R- 4.2

Page 131: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Hakikat RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian

125

HO-4.2

Page 132: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

i. Keterkaitan dan keterpaduan.

j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Komponen dan Sistematika RPP

RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

126

Page 133: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Langkah-Langkah Pengembangan RPP

a. Mengkaji Silabus

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta

didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya , mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:

1) potensi peserta didik;

2) relevansi dengan karakteristik daerah,

127

Page 134: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

4) kebermanfaatan bagi peserta didik;

5) struktur keilmuan;

6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

8) alokasi waktu.

c. Menentukan Tujuan

Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.

e. Penjabaran Jenis Penilaian

Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:

128

Page 135: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

f. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.

g. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Sumber:

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013

129

Page 136: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP……

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/2

Materi Pokok : Teks Biografi

Waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.

2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang lain.

3.2 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi

baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator:

1) Membedakan teks biografi dengan teks cerita moral dilihat dari struktur isi.

2) Membedakan teks biografi dengan teks cerita moral dilihat dari fitur bahasanya.

4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteriktik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Indikator

1) Menentukan langkah-langkah menyusun teks cerita biografi

2) Menyusun teks cerita biografi

C. Tujuan Pembelajaran

130

Page 137: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pertemuan 1

1. Melalui membaca teks/struktur teks cerita moral dan biografi, peserta didik dapat membedakan teks cerita moral dan biografi dilihat dari struktur isi dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Melalui membaca teks cerita moral dan biografi, peserta didik dapat membedakan teks cerita moral dan biografi dilihat dari fitur bahasanya secara jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan 2

1. Setelah mengamati langkah-langkah dalam menyusun teks biografi, menentukan langkah-langkah dalam menyusun teks biografi dan mengumpulkan data/informasi tentang tokoh idola yang akan ditulis biografinya, peserta didik dapat menulis teks biografi tokoh yang diidolakannya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Setelah menyelesaikan tulisan tentang teks biografi tokoh idolanya, peserta didik dapat mempresentasikan teks biografi tulisannya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

D. Materi Pokok

Pertemuan 1

Perbedaan teks cerita moral dan teks biografi berdasarkan struktur.

Perbedaan teks cerita moral dan teks biografi berdasarkan fitur bahasanya.

Pertemuan 3

Langkah-langkah penyusunan teks biografi.

Menyusun teks biografi.

E. Metode Pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek

F. Media, Alat, dan Sumber

1. Media Pembelajaran

Film Dokumenter Biografi “Hellen Keller”

Power Point tentang Langkah-langkah menyusun teks biografi.

2. Alat dan bahan

Teks cerita moral dan teks biografi

3. Sumber

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013b. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit)

131

Page 138: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Perserta didik menrespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas

2. Perserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

3. Untuk memberikan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menulis teks biografi, guru menampilkan satu teks cerita moral dan teks biografi

4. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang teks biografi dengan menanyakan teks cerita moral dan teks biografi yang pernah mereka baca.

5. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran.

6. Perserta didik menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik membaca teks biografi dengan cermat.

2. Peserta didik membaca teks cerita moral dengan cermat.

Menanya :

3. Dengan percaya diri dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, peserta didik menanyakan perbedaan teks biografi dan teks cerita moral yang dibaca.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 5-6 orang. Untuk menarik perhatian mereka, guru menyediakan nama-nama kelompok sesuai dengan tokoh yang mereka idolakan.

5. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks biografi dan teks cerita moral dari struktur isinya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

6. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks biografi dan teks cerita moral dari fitur bahasanya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mengasosiasi:

7. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang perbedaan teks cerita moral dan teks biografi antarteman dalam kelompoknya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mengomunikasikan:

8. Masing-masing kelompok peserta didik mempresentasikan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang perbedaan teks cerita moral dan teks biografi.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami perbedaan teks cerita moral dan teks biografi

132

Page 139: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai perbedaan teks cerita moral dan teks biografi.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran

Pertemuan kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik menrespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas

2. Perserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang menyusun teks biografi dengan menanyakan buku biografi tokoh-tokoh yang pernah mereka baca atau ketahui.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan dan manfaat pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati

1. Peserta didik mengamati contoh teks teks biografi seorang tokoh.

Menanya

2. Peserta didik menanyakan tentang langkah-langkah menyusun teks biografi, struktur teks biografi, dan ciri/fitur bahasa dalam teks biografi.

Mengumpulkan Informasi

3. Peserta didik diarahkan untuk berkelompok kembali dengan anggota 5-6 orang seperti pada pertemuan pertama.

4. Peserta didik menyusun teks biografi tentang tokoh idolanya dengan memperhatikan berbagai informasi tentang alasan-alasan memilih tokoh dalam tulisan biografinya, identitas tokoh, dan perjuangan, prestasi, dan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh idolanya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mengasosiasi

5. Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan penyusunan teks biografi tokoh idolanya berdasarkan informasi tentang tokoh dari sumber yang akurat dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mengkomunikasikan

6. Masing-masing kelompok mempresentasikan teks biografi yang telah disusun, kemudian kelompok lain memberikan tanggapan/masukan dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

7. Peserta didik bersama dengan guru menentukan teks biografi terbaik dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

133

Page 140: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Teks biografi yang telah disusun oleh masing-masing kelompok dimuat di mading kelas.

Penutup (10 menit)

1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran tentang penyususnan teks biografi.

2. Guru memberikan umpan balik dengan menanyakan kendala-kendala yang dialami peserta didik dalam menyusun teks biografi.

3. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, yaitu menyusun teks biografi secara mandiri.

H. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Teknik : Pengamatan Sikap

b. Bentuk : Lembar Pengamatan

c. Instrumen

No.Nama

Peserta didik

Religius/PBI Jujur Percaya Diriskor Nilai Kon

v1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Rubrik

Rubrik Skor

sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 1

menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

2

menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten

3

menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

4

Pedoman penilaian sikap:

Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = skor yang diperoleh x 100

skor maksimal

Konversi Nilai = (nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (K, C, B, SB)

134

Page 141: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik : Tes Tertulis

b. Bentuk : uraian

c. Instrumen :

1) Jelaskan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi ditinjau dari struktur isinya!

2) Jelaskan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi ditinjau dari fitur bahasanya!

Lembar Kerja:

Nama : .............................. Kelas : ........... Sekolah : .................................

Jenis Teks Unsur Pembeda skor Nilai Konv.

Struktur Fitur Bahasa

Teks Cerita Moral

Teks Biografi

Rubrik

Rubrik Skor

Menuliskan struktur dan fitur bahasa dengan kurang tepat 1

Menuliskan struktur dan fitur bahasa dengan cukup tepat 2

Menuliskan struktur dan fitur bahasa dengan tepat 3

Menuliskan struktur dan fitur bahasa dengan sangat tepat 4

Pedoman Penilaian:

Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = skor yang diperoleh x 100

skor maksimal

Konversi Nilai = (nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk : Tes Uji Petik Kerja dan rubrik

c. Instrumen :

Susunlah sebuah teks cerita biografi dari seorang tokoh yang menjadi idola kalian. Tentukan tokoh idola, tulis hal-hal yang berkaitan dengan tokoh idola (seperti: tempat dan tanggal kelahiran, tempat tinggal, pendidikan, kegemaran, dan perjuangan hidupnya sampai meraih sukses), susun dalam bentuk teks cerita biografi berdasarkan informasi tentang tokoh idola, serta tuliskan kesimpulan dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan EYD!

135

Page 142: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RubrikNo. Kriteria Penilaian Skor

1. Isie. Lengkap dan terincif. Lengkap tetapi kurang terincig. Kurang lengkap dan terincih. Kurang lengkap dan kurang terinci

4321

2. Organisasie. Teratur dan logisf. Teratur tetapi tidak logisg. Kurang teratur dan logish. Kurang teratur dan kurang logis

4321

3. Pilihan katad. Tepat dan sesuaie. Kurang tepat dan sesuaif. Tiidak tepat dan sesuai

321

4. Kalimatd. Mudah dipahamie. Sedikit sulit dipahamif. Sulit dipahami

321

5. Ejaan dan tanda bacad. Tidak ada yang salahe. Sedikit yang salahf. Banyak yang salah

321

Jakarta, Juli 2013

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Cika Anugrah

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Peer-teaching)

PETUNJUK

Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan pendekatan saintifik

136

LK-4.3

Page 143: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:

1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek yang dinilai

2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap

penyajian pembelajaran5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran

137

Page 144: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta : ...............................................................................

Asal Sekolah : ...............................................................................

Mata Pelajaran : ...............................................................................

Kelas : ................................................................................

Topik/Subtopik : ...............................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak CatatanKegiatan PendahuluanApersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari

3 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai4 menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik Kegiatan IntiPenguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut3 Menguasai kelas4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

138

Page 145: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakanPenerapan PendekatanScientific

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana

3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Autentik

1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan

4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian autentik.

6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

139

Page 146: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui

interaksi guru, peserta didik, sumber belajar2 Merespon positif partisipasi peserta didik3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

5 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

6 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Jumlah

140

R-4.3

Page 147: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.

Langkah Kegiatan:

- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran

- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK - Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

Mata Pelajaran

Nilai= JumlahYA48

x 100 %

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

141

HO-4.3

Page 148: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses adalah sebagai berikut.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b. Menanya

142

Page 149: Materi Pelatihan Implementasi Kur 2013SMP

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan

d. Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

Sumber: Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013

143