materi musda xviii ipm metro
TRANSCRIPT
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
MATERI MUSDA XVIII
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
METRO
Komplek Ahmad Dahlan, 20 s.d 22 Maret 2015
“Massifikasi Peran Kader untuk Pelajar Berkemajuan”
PIMPINAN DAERAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
METRO
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
2
PENGANTAR TIM MATERI
”Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang di langit dan apa yang ada di
bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang
memberi penerangan.” (QS. Luqman : 20)
Puji syukur kepada Allah S.W.T Pengusaha segala yang Maha bisa atas berkat rahmat
serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada hamba-nya sehingga sampai hari ini masih
diberi keistiqomahan dalam menegakan Islam di muka bumi ini.
Sholawat serta salam tak lupa kita ucapakan kepada Nabi Muhammad S.A.W manusia pilihan
untuk kita teluadani sifatnya dan semoga kita adalah hamba-hamba-Nya yang selalu mengikuti
ajaran beliau yang Hanif.
Allhamdulilah TIM Materi MUSDA IPM Kota Metro ke XVIII telah menyelesaikan materi
ini dengan baik, TIM Materi berusaha menyusun materi MUSDA kali dengan beberapa
tindakan dam landasan dengan melihat keadaan IPM Kota metro saat ini agar materi ini dapat
dijadikan pertimbangan dalam rangka perbaikan IPM kota metro secara menyeluruh, namun
masih banyak kekerungan dalam penyusunan materi ini yang mungkin belum dapat dimuat
dalam buku materi ini.
Ikatan pelajar muhammadiyah Kota Metro merupakan Organisasi dakwah
Muhammadiyah dikalangan pelajar yang memiliki peran strategis untuk menampilkan
keberadaannya sebagai organisasi kepemudaan. Di dukung oleh program pemerintah daerah
yang memiliki visi misi untuk menjadikan Kota metro sebagai Kota pendidikan sehingga,
menjadi motivasi tersendiri bagi IPM untuk menunjukan gerakan populis sebagai pelajar yang
berkemajuan dalam bingkai Islam.Didorong oleh kondisi tersebut maka IPM perlu memiliki
rencana yang harus di siapkan demi kemajuan dan Eksitensi IPM sebagai Organisasi dakwah
Islam di kota metro untuk priode selanjutnya.
Merancang program kerja sampai pada gerakan Aksi IPM di kota metro Untuk
mencapai program kerja yang realistis maka perlu di tetapkan managemen POAC
(planning,Organizing,Actuating, dan controlling) Sehingga perjalanan IPM pada periode
berikut nya dapat berjalan dengan seimbang dan benar sesuai Al-quran dan As-sunah.
Pada MUSDA IPM Kota Metro ke XVIII kali ini bertema ”Masifikasi peran kader untuk
pelajar berkemajuan” yang sengaja direncang dengan melihat beberapa aspek IPM Kota
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
3
Metro dan rasa kebersamaan untuk mengatasi segala macam Problem yang selama ini di
hadapi agar kinerja IPM Kota metro lebih baik dan mampu memaksimalkan peran kadernya
untuk pelajar yang berkemajuan sebagai objek perubahan dikalangan pelajar pada lingkup
yang lebih luas bukan hanya di sekolah muhammadiyah saja.
Pada momentum yang baik ini kami mengajak seluruh kader IPM Kota Metro untuk
bermusyawarah dengan sungguh sungguh,mencurahkan segenap pemikirannya demi
kemajuan ikatan di masa mendatang sehingga IPM dapat menjadi Kawahcandradimuka bagi
seluruh kader IPM kota metro dan memohon kepada Allah S.W.T demi suksesi MUSDA kali
ini semoga program yang direncanakan dan agenda agenda aksi yang direncanakan dapat
teralisasi.
Amiin,,,,,
Salam Surya pena
Nunwalqolammi wamma yasturuun
Wasalamu’alaikum wr.wb
Metro, 20 Maret 2015
TIM MATERI MUSDA IPM KOTA METRO KE XVIII
Ketua
Ilham azzam khairur rizqi
Sekretaris
Asamara setiawati
Anggota
Andi saputra
Aan fergiawan
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
4
DAFTAR ISI
Pengantar Tim Materi....................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................. ...........
Alur Logika............................................................................................................ .........................
Fokus (ISU)...................................................................................................................................
Bedah Tema “Massifikasi peran kader untuk pelajar berkemajuan”..............................................
Komunitas Pelajar..........................................................................................................................
Agenda Aksi................................................................................... .................................................
Mekanisme, kebijakan, dan program kerja.....................................................................................
Rekomendasi Musyawarah Daerah IPM XVIII...............................................................................
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
5
Idealitas Realitas
Problem
PARADIGMA
IDEOLOGI
FOKUS STRATEGI
AGENDA
AKSI
ALUR LOGIKA
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
6
FOKUS (ISU) `Setelah menganalisa masalah dan kondisi objektif organisasi, selanjutnya adalah merumuskan
masalah utama dan masalah-masalah yang melingkupi- nya. Dalam konteks SWOT, permasalahan
pada poin-poin kelemahan dan ancaman adalah fokus utama yang harus digarap dengan tujuan
menyelesaikan problematika organisasi.
Permasalahan itu antara lain kurang aktif nya personalia Pimpinan Daerah yang masuk dalam
struktural. Akibat mati suri nya struktur tersebut, organisasi menjadi berat untuk melangkah sehingga
kurang progressif. Kemudian masih jamaknya menggunakan pendekatan organisatoris secara mayoritas.
Seharusnya, problem problem IPM banyak diselesaikan secara kultural yang tidak kaku, humanis,
tidak serba resmi, namun tepat sasaran dan substansial.
Di samping itu, lambannya merespon isu-isu kekinian menyebabkan IPM menjadi organisasi
gagap realitas. Akibatnya, IPM tidak bisa eksis di ruang publik dan hanya berkutat pada
permasalahan organisatorisnya yang cenderung kaku dan serba formal. Pendek kata, ketika isu IPM
difokuskan pada dunia pelajar (pendidikan), maka IPM seharusnya menjadi rujukan utama publik ketika
muncul isu-isu yang berkenaan dengan pelajar dan berbagai macam problem dunianya. Semangat
inilah yang seharusnya mendorong IPM menjadi organisasi yang populer, sekaligus populis. Populer
secara eksternal dan populis di internal.
BEDAH TEMA
“Massifikasi Peran Kader Untuk Pelajar Berkemajuan Sejarah mencatat bahwa Garis perjuangan keorganisasian IPM telah melakukan upayanya dalam
pembentukan individu-individu menjadi Pelajar Berkemajuan. Dalam pembentukan Pelajar Berkemajuan yang
diridhai oleh allah swt dan sesuai garis Tajdid Muhammadiyah, kader dijadikan sebagai tangan utama organisasi
dalam melakukan perwujudan cita-cita tersebut. Sebagai organisasi gerakan pelajar, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah tentunya memiliki tujuan sebagai arah organisasi. Sebagaimana teks tujuan organisasi Ikatan
Pelajar Muhammadiyah tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPM.
Dalam tingkatan Daerah, adanya kader sebagai sumber daya yang harus digunakan untuk pencapaian
suatu tujuan atau target. Pimpinan Daerah sekarang bila dilihat dari kuantitas pimpinan serta kader yang berada di
atas hitam putih memang tidak seprogres dari kepemimpinan tahun-tahun tempo dulu, tetapi kami berharap hal itu
tidak menjadi suatu alasan bagi kita untuk malas bergerak demi kejayaan IPM bersama. Karena kita akui atau tidak
bahwasannya hampir semua elemen pergerakan agak sepakat bahwa dunia pergerakan di tingkatan pelajar akhir-
akhir ini mengalami kemunduran, entah hal itu didataran kualitas ataupun kauntitas.
Perasaan gelisah “ Kader-kader yang ada merasa tidak bisa maksimal dalam menjalani dan menuangkan
idenya untuk membesarkan nama IPM”. Terkadang kegelisahan tersebut seolah menjadi Penyakit yang membuat
kita selaku pimpinan minder dan pesimis untuk melakukan langkah-langkah awal di gerbong kepemimpinan IPM
Metro, karena tidak dapat dipungkiri budaya-budaya matrealistik, hedeonis dan kapitalis telah memberikan
pergeseran paradigma dan makna hidup. Hidup yang dijalani tidak lagi memberikan efek sosial untuk memberikan
perubahan didataran masyarakat. Namun kini yang ada dibenak kita adalah bagaimana kita dapat memenuhi
kebutuhan sendiri dahulu Masalah orang lain biar diatur masing-masing (krisis kesadaran akan tanggung jawab).
Pemikiran seperti ini, Saya rasa telah ada dibenak setiap person yang telah terjangkit virus MHK (Matrealistik,
Hedeonis, Kapitalis) tersebut mungkin termasuk saya dan anda.
Dari beberapa kegelisahan diatas, Untuk itu sesuai dengan pedoman struktur organisasi yang terdapat
dalam Anggaran Dasar bahwasannya “Pemassifan potensi kader perlu di realisasikan sebagai upaya untuk
membentuk Pelajar Berkemajuan yang professional dan bertanggung jawab”. Karena ketika seorang kader
bergerak dengan suatu potensi yang ia miliki dengan memberikan ruang ekspresi berkarya dalam lingkungan
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
7
kerjasama struktur, harapannya seorang kader ini dapat bekerja secara professional. Karena dengan terbukanya
ruang ekspresi maka suatu ide ataupun wacana akan muncul dengan adanya aksi, sehingga tidak hanya sebatas
idealitas yang mengawang-awang tanpa adanya aplikasi, dan tentunya aktualisasi yang dilakukan tanpa lepas dari
pedoman idealisme Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Kemampuan yang dimiliki oleh kader baik berupa skill ataupun soskill dapat direalisasikan secara
profesional yakni kemampuan yang benar-benar sudah ada yang didukung pula dengan waktu yang tepat.
Misalnya dalam bidang keilmuan, dapat kita support dengan diskusi-diskusi sebagai penambahan wawasan serta
pengasahan intelektual kader. Atau dapat juga melibatkan langsung kader dalam berbagai hal dengan diskusi
publik ataupun diskusi-diskusi praktis yang melibatkan langsung dengan lembaga-lembaga pemerintahan. Dengan
dilakukannya upaya pemassifan potensi kader harapannya dengan kemampuan yang kader miliki semua kegiatan
ataupun agenda yang direncanakan dapat dilakukan secara hati-hati sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara realitas. Karena kader yang maju adalah kader yang tidak mau menyerah terhadap realita kehidupan dan
selalu berupaya melakukan perubahan yang lebih maju sehingga organisasi dan dirinya akan lebih baik dari hari -
hari perjuangannya.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
8
KOMUNITAS PELAJAR
A. Definisi Komunitas
Komunitas (community) berarti kumpulan orang (lebih dari 3 orang) yang mempunyai kesamaan hobby
(minat dan bakat) untuk mengembang-kan potensi yang terdapat pada setiap individu. Komunitas tidak bersifat
mengikat (bebas) dalam mengekspresikan diri. Istilah lain komunitas dalam al-Qur’an adalah ummah, yaitu berakar
dari kata al-umm (induk, ibu).
Komunitas yaitu semua kelompok yang diikat oleh urusan, seperti satu agama, satu zaman, satu tempat,
baik perkumpulan bersifat terpaksa maupun sukarela. Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah khairu ummah
(komunitas terbaik). Sehingga IPM bercita-cita untuk membentuk komunitas-komunitas terbaik yang terdiri dari
pribadi-pribadi terbaik yang menjadi komponen masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
B. Strategi Komunitas
Strategi kominitas adalah metode penanaman nilai-nilai ajaran Islam dalam seluruh dimensi kehidupan
pelajar dengan memperhatikan potensi minat dan bakat pelajar sebagai makhluk budaya secara luas dalam rangka
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (MIYS) dalam kelompok-kelompok pelajar yang disebut
komunitas.
o Secara Umum: kegiatan komunitas dengan memperhatikan potensi dan minat bakat pelajar sebagai makhluk
budaya dalam rangka menghasilkan komunitas alternatif yang Islami, yakni komunitas pelajar yang
berkebudayaan dan berperadaban yang dijiwai oleh pemahaman, penghayatan, dan pengalaman ajaran Islam
berkemajuan.
o Secara Khusus: kegiatan komunitas dengan memperhatikan, memperhitungkan, dan memanfaatkan seni,
budaya, dan olahraga serta segala kegiatan berbasis hobi pelajar yang tidak bertentangan dengan ajaran
Islam dalam proses menuju kehidupan Islami sesuai dengan paham agama menurut Muhammadiyah pada
prinsip purifikasi dan pembaruan.
Strategi komunitas memiliki tiga kerangaka teoritik sebagai cara memandang sebuah karya, yaitu unity,
rasionalitas, dan toleransi. Kesatuan: setiap karya adalah percampuran antara unsur yang asli (tauhid) dengan
unsur asing (kebudayaan, tradisi, pemikiran akal, seni, budaya, dan olehragal). Rasionalitas: karena setiap karya
adalah percampuran antara yang asli dan asing, maka jalan kreatif adalah dengan cara merasionalisasi unsur
asing menjadi sebuah karya baru. Toleransi: karya baru akan senantiasa tercipta, sehingga terwujudlah
keanekaragaman karya yang harus saling mengenal (lita’arofu) dan menghormati serta belajar dari komunitas lain.
C. Komponen Utama
Strategi komunitas ada tiga komponen, yaitu:
a. Inti komunitas (anggota IPM, sebagai motor penggerak, pembimbing, dan pembina);
b. Strategi komunitas (strategi yang dilakukan oleh inti komunitas dengan pendekatan kesejahteraan);
c. Komunitas (kelompok minat dan bakat berbasis hobby di suatu tempat yang hendak dan berhasil dirangkul
oleh inti komunitas dengan strategi komunitas).
Dapat disimpulkan bahwa:
a. Inti komunitas adalah pelaku atau kader
b. Strategi komunitas adalah alat
c. Komunitas adalah tujuan yang hendak dicapai, yaitu suatu lingkungan hidup yang sejahtera lahir -batin,
dunia-akhirat, yaitu komunitas terbaik (khoiru ummah)
D. Pengorganisasian
1. Basis Komunitas
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
9
Komunitas berbasis pada kesatuan kelompok pelajar yang bergabung dalam satu minat dan hobbi tertentu
tertentu. Anggota pelajar Muhammadiyah maupun pelajar lainnya.
2. Inti Komunitas
Inti komunitas adalah anggota atau simpatisan IPM yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh PR IPM
sebagai inti komunitas. Ia bertugas membentuk dan mengkoordinasi komunitas bersama dengan pengurus
komunitas dan harus mengadakan pertemuan rutin.
3. Motivator Inti Komunitas
Motivator inti komunitas bertugas untuk membimbing, mengevaluasi dan membina inti komunitas.
Motivator inti komunitas adalah anggota IPM yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh PC atau PD IPM , atas
usulan PR IPM. Motivator inti komunitas dan penanggung jawab program komunitas PR IPM dalam satu cabang
mengadakan pertemuan, minimal 3 bulan sekali untuk mengevaluasi program program komunitas, mencari solusi
hambatan dan koordinasi dengan PC atau PD IPM.
4. Pengelolaan Komunitas
Komunitas digerakkan oleh inti komunitas dan dipimpin ketua & sektretaris yang dipilih oleh anggota.
Pertemuan sebaiknya seminggu sekali. Nama komunitas sesuai dengan minat dan hobi: tadarus al-Qur’an, kajian
Islam, taushiyah & muahasabah, evaluasi pelaksanaan program yang lalu, perencanaan program baru, arisan,
basket, footsall, rumah baca, lingkar pena, jurnalistik, dan lain-lain.
5. Pembentukan Komunitas
Pembentukan bisa dilakukan dengan dua cara: pertama, komunitas minat dan bakat yang sudah ada dikelola
oleh IPM. Kedua, membentuk dari tidak ada komunitas. Yang kedua bisa dilakukan sebagai berikut:
a. PR IPM mengundang anggota lalu menjelaskan program komunitas. PR IPM melakukan pemetaan tempat
kepada para pelajar sesuai dengan minat bakat.
b. PR IPM merencanakan ada berapa komunitas yang dapat dibentuk. Lalu menentukan inti komunitas-nya.
c. PR IPM mengesahkan inti komunitas kemudian anggota memilih pengurus komunitas. Inti komunitas
melapor susunan pengurus pada PRM.
d. PRM mengesahkan pengurus.
6. Program Komunitas
a. Pengurus melakukan pengenalan anggota-anggotanya.
b. Merumuskan program kerja komunitas berdasar need of assesment.
c. Implementasi Program kerja
Catatan:
o Sebelum strategi komunitas dilaksanakan, terlebih dulu hendaklah Cabang bersama Ranting-Ranting dalam
lingkungannya melakukan kajian bersama untuk mendalami dan memahami program penting ini. Barulah
kemudian disosialisasikan untuk memahamkan secara baik kepada para anggota IPM.
o Strategi komunitas bermanfaat menjadi sarana mengaktifkan dan menggairahkan anggota IPM menjadi subjek
pelaku gerakan (kader inti), sebagai inti komunitas, dan komunitas yang dilahirkan oleh dakwah jama’ah setelah
berhasil akan bermanfaat bagi pengembangan IPM ke depan.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
10
AGENDA AKSI
A. Gerakan Sekolah Ideologi
pengertian
Gerakan Sekolah Ideologi adalah sebuah gerakan perkaderan yang bermaksud dan bertujuan untuk
menanamkan ideologi Muhammadiyah dan ideologi IPM pada kader – kader IPM.
Tujuan
Terbentuknya kader IPM yang memiliki wawasan ideologi Muhammadiyah dan ideologi IPM yang berlandaskan
Al – Qur’an dan As – Sunnah untuk melanjutkan dan memperjuangkan estafet kepemimpinan di IPM maupun di
persyarikatan Muhammadiyah.
Target
1. Menciptakan kader yang memiliki idealitas yang tinggi.
2. Membuat kader paham akan ideologi Muhammadiyah dan ideologi IPM.
3. Mencetak kader yang militant sebagai pelopor dan pelangsung kepemimpinan IPM maupun
Persyarikatan Muhammadiyah.
Bentuk Aksi
1. Melakukan pelatihan yang mengarah kepada ideologi Muhammadiyah dan ideologi IPM.
2. Mengadakan Pelatihan Kader, baik secara formal maupun informal.
Sasaran
Seluruh anggota PD IPM, PC IPM dan PR IPM se – Metro.
Penyelenggara
Pimpinan IPM setempat dari Ranting hingga Daerah se – Metro.
Penutup
Sudah sejatinya bahwa Pelajar Muhammadiyah di kenalkan dengan ideologi Muhammadiyah dan ideologi IPM.
Maka dari itu, Gerakan Sekolah Ideologi ini bisa menjadi alternatif terhadap penanaman ideologi Muhammadiyah
dan ideologi IPM di kalangan pelajar.
B. Gerakan Dakwah
Pengertian
Gerakan Dakwah merupakan gerakan yang di tujukan tentang pemahaman nilai – nilai Islam yang melingkupi
Aqidah, Akhlaq dan syariah Islam. Gerakan Dakwah ini juga termasuk upaya untuk melakukan penyadaran
keislaman kepada pelajar.
Tujuan
Terbentuknya pelajar yang memiliki pemahaman tentang Islam sesuai Al – Qur’an dan As – Sunnah.
Target
1. Terbentuknya pelajar yang berakhlaq mulia
2. Terciptanya pelajar yang paham akan kemurnian Islam SESUAI Al – Qur’an dan As –
Sunnah.
3. Membentuk kepribadian pelajar yang religious.
Bentuk Aksi
1. Melakukan kajian rutin tentang keislaman
2. Pembentukan materi “Tarbiyah Islamiyah” (buku saku acuan kajian) berdasar isu
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
11
penyimpangan pelajar.
Sasaran
Anggota PD IPM, PC IPM dan PR IPM se – Metro.
Penyelenggara
Pimpinan IPM setempat dari Ranting hingga Daerah se – Metro.
Penutup
Melakukan pemahaman tentang keislaman pada pelajar di nilai penting. Karena pelajar sebagai generasi muda
dituntut memiliki kepribadian yang baik dan religious.
C. Gerakan Qoliq (Qolam dan Iqra’)
Pengertian
Gerakan Qoliq adalah sebuah manifiesto pemberdayaan kader di ruang lingkup IPM, khususnya pada sudut
pandang IPM sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna. Hal ini dirasa sangat perlu ketika pelajar saat ini
dalam kondisi krisis minat untuk membaca dan menulis . Oleh sebab itu gerakan ini sebagai bentuk tindakan
nyata pelajar Muhammadiyah sebagai tonggak arah mata angin sebuah bangsa. Alasan lain adalah pelajar
Muhammadiyah sebagai pemegang kunci awal untuk menghantarkan pelajar – pelajar Indonesia menjadi agen
perubahan yang cerdas dan berkemajuan.
Tujuan
a. Mewujudkan tradisi gemar membaca dan menulis, serta mendiskusikan intisari
dalam bacaan tersebut.
b. Membuat kelompok – kelompok kecil untuk melakukan pengkajian ilmiah serta
memberikan solusi yang solutif melalui media publik.
c. Menciptakan pelajar – pelajar yang gemar membaca dan menulis melalui wadah
komunitas – komunitas baca tulis.
d. Mewujudkan kader IPM yang paham akan isu – isu lokal maupun nasional melalui
Cipta Karya Media Control.
e. Membangun tradisi keilmuan di kalangan pelajar.
Target
a. Terwujudnya kader – kader yang mempunyai intelektual dan pandangan public
yang luas.
b. Terciptanya suatu ruang komunitas – komunitas sebagai pengkaji terhadap
wacana – wacana pelajar masa kini.
c. Hadirnya seorang pelajar Muhammadiyah yang mampu menggerakan opini – opini
publik menjadi kajian ilmiah yang bisa dipecahkan.
d. Terbentuknya basis – basis massa pelajar Muhammadiyah yang mengerti dan
memahami agenda setting tentang isu – isu publik.
Bentuk Aksi
a. Melakukan kajian terhadap media – media saat kini yang telah menjadi konsumsi
publik.
b. Melakukan pembentukan komunitas – komunitas baca tulis sebagai wadah wadah
dari gerakan Qoliq.
c. Pembinaan intensif kepada kader – kader IPM untuk membentuk sebuah opini
yang relevan dan mampu menciptakan solusi – solusi yang reaktif.
d. Mengadakan forum – forum kecil yang mampu merangsang pengetahuan kader
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
12
terhadap latar belakang terciptanya opini publik.
Sasaran
Seluruh anggota pimpinan IPM dari ranting hingga Daerah se – Metro.
Penyelenggara
Pimpinan IPM setempat dari Ranting hingga Daerah se – Metro.
Penutup
Pelajar merupakan sebuah kelompok Sumber Daya Manusia yang mempunyai pemikiran yang khusus dan unik,
sehingga mampu menciptakan sebuah karya dan persepsi masing – masing dalam melaksanakan gerakan Qoliq
sebagai wadah kemajuan bangsa.
D. Gerakan Cinta Budaya
Pengertian
Seiring banyaknya budaya asing yang masuk ke Negara kita, maka terancam pula budaya lokal kita. Maka, pada
Gerakan Cinta Budaya ini adalah salah satu langkah konkret untuk menyelamatkan budaya asli Indonesia.
Tujuan
1. Melestarikan Budaya lokal.
2. Mengenalkan kembali budaya lokal di kalangan pelajar.
Target
1. Terciptanya popularitas budaya lokal di kalangan pelajar.
2. Terwujudnya pengetahuan pelajar tentang budaya lokal.
Bentuk Aksi
1. Melakukan diskusi tentang buday lokal.
2. Mengunjungi dan melakukan pembelajaran pada tempat pelestarian budaya lokal yang ada
di Metro.
Sasaran
Seluruh anggota pimpinan IPM dari ranting hingga Daerah se – Metro.
Penyelenggara
Pimpinan IPM setempat dari Ranting hingga Daerah se – Metro.
Penutup
Gerakan Cinta Budaya ini di arahkan pada pengenalan kembali dan pelestarian budaya lokal pada pemikiran
pelajar.
E. Gerakan Student Lawyers Club
Pengertian
Student Lawyers Club adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk melakukan optimalisasi hak dan kewajiban
pelajar. Gerakan ini adalah gerakan pembelaan pelajar atas hak dan kewajibannya di sekolah.
Tujuan
1. Membentuk kepribadian pelajar yang sadar hak dan kewajibannya di sekolah.
2. Menciptakan pelajar yang sadar akan hak dan kewajibannya.
Target
1. Menciptakan pelajar yang sadar peraturan sekolah.
2. Mewujudkan pelajar yang mengetahui hak dan kewajibannya.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
13
3. Menciptakan pendampingan pelajar yang tidak mendapatkan hak dan kewajibannya.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
14
Bentuk Aksi
1. Melakukan pembinaan atau pelatihan yang mengarah kepada hak dan kewajiban pelajar di
sekolah.
2. Membentuk suatu kelompok atau komunitas yang focus terhadap pembelaan hak – hak
pelajar.
Sasaran
Anggota PD IPM, PC IPM dan PR IPM se – Metro.
Penyelenggara
Pimpinan IPM setempat dari Ranting hingga Daerah se – Metro.
Penutup
Gerakan Student Lawyers Club ini adalah salah satu upaya pergerakan untuk pembelaan hak – hak di kalangan
pelajar. Maka dari itu gerakan ini di fokuskan pada permasalahan – permasalahan pelajar di sekolah.
MEKANISME, KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
SASARAN KEBIJAKAN IPM
Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran personal dan sasaran institusional. Berikut ini
penjelasannya.
1. Sasaran Personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan bertindak
sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
2. Sasaran Institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional
melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung
gerakan Ikatan menuju gerakan yang berparadigma kritis transformatif.
LANDASAN YURIDIS
Bahwa program IPM sebagai rangkaian kebijakan dan kegiatannya senantiasa berpijak pada :
1. Al-Qur’an dan As-Sunah sebagai sumber ajaran dan hukum Islam
2. AD ART dan keputusan2 yang berlaku dalam ikatan
3. Mengindahkan falsafah dan dasar negara serta hukum yang sah dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
HIRARKI KEBIJAKAN
PD IPM Kota Metro
a. Motor penggerak IPM secara daerah
b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah di
atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat
daerahnya
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
15
MEKANISME DAN PROGRAM KERJA BIDANG-BIDANG
1. Mekanisme Bidang Umum (Kepemimpinan, Administrasi Umum dan Keuangan)
Bidang Umum ini lebih di arahkan kepada mekanisme dan penggerak roda organisasi yang
bertugas untuk mengatur dan me-manage kinerja dari bidang bidang di bawahnya.
Bidang Umum ini juga di proyeksikan untuk mengawal pergerakan organisasi yang riil dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas organisasi.
A. Bidang Kepemimpinan
Konsep Dasar Bidang (tanfidz Muktamar IPM XVIII)
Bidang ini diarahkan berupa terciptanya kepemimpinan yang kuat dan progresif menuju
gerakan IPM yang transformative. Hal tersebut meliputi pengelolaan kepemimpinan dan
management serta penataan mekanisme dan sistem kepemimpinan. Bidang ini memiliki
program :
a. Mengawal Orientasi Ikatan
b. Optimalisasi kinerja dan partisipasi Ikatan
c. Optimalisasi peran lembaga kepemimpinan
d. Penguatan komunikasi eksternal
B. Bidang Administrasi Umum
Konsep Dasar Bidang
Bidang ini diarahkan kepada terciptanya administrasi organisasi yang tertib, rapi dan
memudahkan proses organisasi. Karena itu, bidang ini memiliki program :
a. Optimalisasi sosialisasi sistem administrasi IPM
b. Optimalisasi pelaksanaan sistem administrasi IPM
c. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan kebutuhan administrasi organisasi.
C. Bidang Keuangan
Bidang ini diarahkan pada terwujudnya sytem keuangan yang baik dan diarahkan pada
keuangan mandiri bagi organisasi.
a. Penataan administrasi keuangan IPM
b. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan pemanfaatan dana organisasi
c. Pengembangan spirit kekayaan dan kewirausahaan dengan inovasi lembaga usaha
penopang dana organisasi.
2. Program Kerja Bidang Organisasi
Bidang ini diarahkan pada penguatan organisasi (struktur, suprastruktur, dan infastruktur) guna
mewujudkan gerakan transformatif. Menjadikan gerakan pelajar terdepan (leading) dalam
manajemen organisasi keIslaman maupun dalam menjalankan perannya. Karena itu, bidang ini
memiliki program:
a. Penelitian dan potensi organisasi
b. Konsolidasi dan penataan tata kelola organisasi
c. Pengembangan dan penguatan fungsi struktur organisasi
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
16
d. Membangun manajemen organisasi yang efektif dan pro fesional agar berjalan efektif,
efisien, accountable dan kuat dalam memobilisasi seluruh jaringan dan kekuatan
3. Program Kerja Bidang Perkaderan
Bidang ini diarahkan pada penguatan karakter kader inti ikatan dalam rangka
menumbuhkembangkan semangat yang terorganisir serta jiwa militansi pada setiap kader.
Karena itu, bidang ini memiliki program:
a. Massifikasi rekruitmen kader
b. Mentoring dan pendampingan sebagai upaya penjagaan nilai-nilai kaderisasi pada kader inti
gerakan (mentoring/pengawasan and penjagaan kader)
c. Peningkatan kapasitas pada setiap kader inti ikatan
d. Transformasi kader inti ikatan dalam berbagai ranah kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara (transformasi kader di berbagai sektor publijk)
4.Program Kerja Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI)
Bidang ini diarahkan pada penanaman nilai-nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat
membangun identitas pelajar muslim yang memiliki akhlak karimah. Karena itu, bidang ini memiliki
program:
a. Mengintensifkan kajian dan pendampingan keislaman
b. Penyempurnaan dan sosialisasi konsep dakwah IPM
c. Pengembangan kegiatan yang berorientasi pada dakwah dikalangan pelajar
d. Pengembangan dan implementasi dakwah mutimedia baik media lokal maupun media dengan
muatan teknologi baru di ruang publik
5. Program Kerja Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Bidang ini diarahkan pada terciptanya tradisi berpikir kritis, penguasaan ilmu pengetahuan
teknologi di kalangan pelajar dalam bingkai nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu bidang ini
memiliki program:
a. Menciptakan tradisi berpikir kritis di kalangan pelajar melalui pembudayaan tradisi baca dan
tulis
b. Peningkatan kualitas ilmu pengetahuan melalui adanya komunitas-komunitas kreatif dan
ilmiah di kalangan pelajar
c. Penyadaran akan pentingnya menguasai teknologi
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
17
6.Program Kerja Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olah raga (ASBO)
Bidang ini diarahkan pada pengembangan minat dan bakat serta apresiasi terhadap seni untuk
terbentuknya pelajar kreatif. Karena itu, bidang ini memiliki program:
a. Pengembangan kajian budaya
b. Melestarikan seni dan budaya lokal
c. Menguatkan gerakan “Sastra Masuk Sekolah”
d. Membudayakan oleh raga di kalangan pelajar
7. Program Kerja Bidang Advokasi
Bidang ini diarahkan pada penyadaran, pendampingan, dan pembelaan terhadap hak -hak anak
anak usia pelajar. Karena itu, bidang ini memiliki program:
a. Identifikasi persoalan-persoalan dan kebijakan-kebijakan publik yang tidak berpihak pada hak-hak
anak-anak usia pelajar.
b. Melakukan kerja-kerja penyadaran,pemberdayaan dan pembelaan terhadap anak dan orang tua
anak.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
18
REKOMENDASI MUSYAWARAH DAERAH XVIII IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
KOTA METRO
A. Rekomendasi untuk Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Metro
1. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Metro
untuk mendampingi dan mendukung Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar
Muhammadiyah se-Metro yang kurang aktif.
2. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Metro untuk
meningkatkan kerjasama dengan organisasi kepelajaran lainnya untuk memperjuangkan hak-
hak pelajar.
3. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Metro lebih
responsive terhadap isu-isu yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan
kepelajaran nasional.
4. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Metro untuk lebih
rensponsive dan pro aktif melawan globalisasi,kapitalisme dan neoliberalisme.
5. Menertibkan atribut IPM di berbagai level kepemimpinan, dari Pimpinan Ranting, Pimpinan
Cabang hingga Pimpinan Daerah IPM se – Metro.
B. Rekomendasi untuk Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung
1. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung untuk lebih responsive
terhadap isu-isu yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan kepelajaran nasional.
2. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammdiyah Lampung untuk responsive dan pro
aktif melawan globalisasi, kapitalisme dan neoliberalisme.
3. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung untuk meningkatkan
kerjasama dengan organisasi kepelajaran lainnya dalam memperjuangkan hak -hak pelajar.
4. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung untuk melibatkan
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Lampung terlibat pada setiap acara.
5. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung untuk menanggapi
terhadap isu-isu yang berkembang di dunia kepelajaran.
6. Mendesak kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung untuk segera
merumuskan SOP (Standart Operasional Pengkaderan) sebagai barometer pengkaderan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah di Lampung.
7. Mendesak kepada PW IPM mengadakan kerjasama dengan Non Government Organization (NGO)
demi kemajuan islam.
C. Rekomendasi untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro
1. Mendesak Pimpinan Muhammadiyah Kota Metro untuk mengoptimalkan fungsi lembaga pendidikan.
2. Mendesak Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk menjalankan program beasiswa kepada kader
yang aktif dan berprestasi untuk melanjutkn study ke berbagai jenjang pendidikan baik di dalam
maupun di luar negeri.
3. Mendesak Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro untuk memfasilitasi Angkatan Muda
Muhammadiyah (AMM) untuk lebih mendinamisasikan Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai level.
4. Mendesak kepada Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpian Daerah Muhammadiyah Metro
untuk lebih memperhatikan eksistensi Ikatan Pelajar Muhammadiyah di ranting sekolah dan
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
19
menetapkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi kepelajaran resmi dan satu-satunya
didalam sekolah SMP,SMA dan SMK Muhammadiyah.
5. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro agar tidak merangkap jabatan pada
Amal Usaha Muhammadiyah.
6. Mendesak kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro agar memberikan kesempatan yang
luas kepada Angkatan Muda Muhammadiyah untuk masuk dalam struktural Muhammadiyah di semua
level pimpinan.
7. Mendesak kepada kepala sekolah Muhammadiyah, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro agar mencari Pembina IPM yang paham mengenai
Muhammadiyah dan IPM, bila perlu di utamakan dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kota Metro atau alumni dari IPM/IRM.
D. Rekomendasi untuk Pemerintah Kota Metro
1. Mendesak pemerintah untuk melaksamnakan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
mengenai anggaran pendidikan.
2. Mendesak pemerintah untuk segera membuat regulasi atau aturan hukum untuk melindungi
keberadaan serta eksistensi pelajar.
3. Mendesak kepada pemerintah untuk melaksanakan tata pemerintahan yang bersih dan transparan.
4. Mengkaji ulang hasil UNAS SD, SMP dan SMA denganteliti dan sungguh-sungguh.
E. Sekolah Muhammadiyah
1. Mendukung segala bentuk kegiatan positif yang diadakan oleh IPM baik ranting hingga Daerah.
2. Harus mengakui bahwa IPM merupakan satu-satunya organisasi intra sekolah Muhammadiyah dan
menghapuskan atribute OSIS dari Sekolah Muhammadiyah agar tidak terjadi d ualisme organisme
pelajar.
3. Mendesak kepada kepala sekolah muhammadiyah agar mencari pembina IPM yang benar-benar
paham muhammadiyah dan IPM, bila perlu seorang pembina diuatamakan alumni IPM/IRM
4. Melibatkan IPM ranting dalam membuat kebijakan-kebijakan tertentu di tingkat sekolah.
F. Pondok Pesantren Muhammadiyah
1. Mendukung segala bentuk kegiatan positif yang dilaksanakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Memberi kesempatan kepada santri yang aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk dapat
aktif berorganisasi IPM.
3. Menjadikan IPM sebagai garapan santri dengan mengizinkan santri untuk aktif ber-IPM.
G. Ortom Muhammadiyah Tingkat Daerah
1. Mempererat sialturrohim antar ortom muhammadiyah Kota Metro
2. Menjalin komunikasi antar ortom muhammadiyah Kota Metro yang berkelanjutan.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KOTA METRO | MUSDA XVII
20
TIM MATERI MUSDA XVIII IPM METRO
Ketua Sekretaris
Ilham azzam khairur rizqi
PD IPM Metro
Asmara Setia
PD IPM Metro
Anggota Anggota
Aan Fergian
PC IPM Metro Barat
Andi Saputra
PC IPM Metro Pusat