materi kuliah prof emi.ppt

61
Sri Suhermiyati Sri Suhermiyati , Mochamad , Mochamad Mufti Mufti dan Ning Iriyanti dan Ning Iriyanti FISIOLOGI DAN FISIOLOGI DAN NUTRISI TERNAK NUTRISI TERNAK UNGGAS UNGGAS

Upload: prasetyo

Post on 20-Sep-2015

87 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Sri Suhermiyati, Mochamad Mufti dan Ning IriyantiFISIOLOGI DAN NUTRISI TERNAK UNGGAS

  • Ilmu nutrisi selalu berhubungan salah satu dengan fisiologi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh

    Produktifitas ternak secara optimal, Proses fisiologis, anatomi saluran pencernaan unggas pendek.Hampir semua nutrien pada unggas didapatkan dariluar tubuhDiperlukan nutrien lengkap dalam menyusun pakan, dengan melihat hubungannya dengan prosesing bahan, lingkungan, dan pakan tambahan baik bisa dicerna maupun tidak.

  • Kontrak PembelajaranMK selama 14 tatap mukaUTS dan UAS materi dari : ibu Sri Suhermiyati , Mochamad Mufti, dan Bu Ning Iriyanti Bobot penilaian:Tugas terstruktur : 20%UTS : 35%UAS : 45% PENILAIAN PAPA > 80B = 66,00 79,99C = 56,00 - 65,99 D = 46,00 - 55,99E < 45,99

  • POKOK BAHASANI. PENDAHULUANII. NUTRIEN UNTUK UNGGASIII. PROTEIN IV. MINERAL DAN AIRIV. KARBOHIDRATV. LEMAK DAN VITAMINVI. NON NUTRITIV FEED ADIFIVESVII. ENERGI DAN KEBUTUHAN NUTRIENVIII. PENGARUH LINGKUNGAN DAN KEBUTHAN NUTRIENIX. MANIPULSI PAKAN

  • PENDAHULUAN

  • Paruh, unggas tidak memp. langit2 shg rongga mulut dan pharingk tidak jelas perbedaannya. Kelenjar air liur berkembangbaik untuk membasahi pakan walaupun tidak mengandung enzim.Lidah unggas mempunyai sistem perasa berupa gustative or taste buds untuk mengenali rasa pakan. Indra penciumannya (olfactory system) kurang berkembang Unggas terhadap pakan dipengaruhi rasa dan teksturnya, bau, walaupun titik perasa lebih sedikit (Tabel 1)

    Bentuk paruh dipengaruhi oleh tekstur pakan.Tekstur yg halus akan membuat paruh jadi bengkokPakan yang berbentuk pellet akan membantu bentuk pada paruh.

  • Tabel.1 Total Taste Buds Hewan

    UNGGASJUMLAHAYAMMERPATIPUYUHITIKKAKAK TUA243762200350

    TEKSTUR PAKANBOBOT, GRAMKELAINAN (%)AWAL 3 MMG KASAR 120 0SEDANGHALUS SEKALI33 13033 101 0 75

  • Tembolok (Crop)Ayam lebih besar Itik lebih kecil, maka sering makan dibandingkan pada unggas yg mempunyai tembolok yg lebih besarPada Merpati dan burung Flaminggus ada keistimewaan tersendiri

  • TEMBOLOK (CROP): pelebaran oesophagus, enzim amylase diproduksi enzim ingested bhn pakan dr tumbuhan terjdi aktivitas Laktobacillus 5 50 mg/g isi tembolok menghasilkan asam laktat sebanyak 0 10 mg/g isi tembolok. Dalam crop telah terjadi hydrolisa karbohidrat yang menghasilkan VFA (30% mensuply energi untuk maintenance). Juga terjadi penyerapan Na, glukosa da xylosa dalam jumlah kecil.

  • KOMPOSISI NUTRIEN SBD

    Komponen%1AIR72,5 772ABU1,37 1,63PROTEIN KASAR12,4 - 164LEMAK KASAR5 105KARBOHIDRATSEDIKIT (RIBOSA & DEOXYRIBOSA dr ASAM NUKLEAT)6N lain1,327

    8910

    11MINERALFOSFORCALSIUMNATRIUMKALIUM1,2 1,80,14 - 0,170,12 0,310,11 0,150,13 - 0,15

  • Khusus pada merpati dan burung FlaminggoTEMBOLOK MENGHASILKAN SUSU BURUNG DARA (PIGION MILK) DIATUR OLEH HORMON PROLAKTIN . DISEKRESEKRESIKAN KELENJAR PITUITARI BG. DEPAN MERANGSANG PERMU-LAAN LAKTASI DAN PERKEMBANGBIAKAN EPI-THEL SQUAMOUS YG MELAPISI KELENJAR TEM-BOLOK BURUNG DARA JANTAN DAN BETINA. Prolaktin MENINGKATKAN PRODUKSI BHN MENYERUPAI KEJU TERDIRI DARI SEL-SEL EPITHEL YG TERLEPAS, DIKENAL SBG SUSU BURUBG DARA, UNTUK ANAKNYA MULAI UMUR 3 SAMPAI 7 HARI. SELANJUTNYA MASIH DICAMPUR DENGAN SBD SELAMA MASIH DIASUH INDUKNYA.

  • SBD dapat dibandingkan dengan susu KELINCI dan MAMALIA, krn.mengandung as. lemak esensial y.i. as. Oleat (18:1) paling banyak, Palmitat (16:0), Stearat (18:0), Linoleat (18:1), dan sedikit palmitoleat (16:1). Lebih dari 80% lemak susu dalam bentuk Trigliserida dan asamlemak bebas

  • Proventriculus (perut kelenjar)Terjadi pencernaan enzimatis Pencernaan protein oleh enzim protease yaitu dari pepsin memecah protein menjadi gugusan yg lebih sederhana, yaitu proteosa dan pepton. Pepsin dalam mengurai protein dengan bantuan HCl. Sel2 utama lambung bagian fundus menghasilkan proenzim pepsinogen dan proenzim ini diaktifkan setelah terjadi kontak dengan HCl. Sekresi pepsinogen terjadi krn rangsangan syaraf parasimpatis.

  • Met. OksidativO2 O2 CO2 Mekanisme Sekresi Ion H CO2 Karbonik anhidrase dan Ikuivalen Pengeluaran H2CO3 OH ION DLM sEL

    HCO3 HCO3 Intraseluler H+ OH- OH- H+ H+ Netralisasi CL- CL- CL- CL- Pertukaran ion Tranport Pasifr CL- CL- CL-

    Laktat- Laktat- Intraseluler H+ OH- OH- H+ H+ Netralisasi

    Glukosa Asam Laktat hasil glikolisis

    Tranport Pasif H2OH2O H2O

  • Ventriculus (Empedal)Di dalam empedal terjadi pencernaan secara mekanis dengan bantuan grit dan otot kuat berlapis epitil tanduk sehingga sempurna halusnya.Jika empela dihilangkan (gizzardectomy) kecernaan protein, lemak, dan serat kasar akan menurun. Tabel 2. Pengaruh penghilangan Ventriculus

    PerlakuanKoefisienKernaanSemuRempelaTekturProteinLemakSerat kasarBETN+-+-KasarKasarSempurnaSempurna77,541,279,867,887,226,187,950,614,26,83,10,493,548,592,389,7

  • USUS HALUS Pada duodenum, mencerna polipeptida dari proventriculus dan ventriculus. Selanjutnya dipecah oleh tripsin, kimotripsin, dan elastase. Peptida yg terakhir yg dicerna oleh aminopepidase, karboksipeptidase dan peptidase khusus lainnya yg terdapat dalam rongga atau mukosa usus kecil. Duodenum disekresikan enzim pancreatik yg berupa enzim amilase, lipase, dan tripsin. Trpsin diekresikan dlm bentuk tripsinogen yg tidakaktif oleh sel2 pankreas, dalam intestin tripsinogen akan diaktifkan menjadi bentuk tripsin oleh enzim enterokinase dalam usus halus. Tripsin terutama menyerang ikatan2 peptida yg mengandung gugus karboksil arginin atau lisin. Amilase akan menguraikan pati menjadi maltosa, selanjutnya maltosa akan diubah menjadi dua glukosa oleh maltase yg terdapat didalam succus entericus. pH optimum Amilase 7,0.

  • Lipase akan menguraikan lemak netral (trigliserida) menjadi digliserida, monogliseridan, lemak bebas dan gliserol. Efek khusus yg mempengaruhi lipase adalah garam2 empedu berperan secara khusus untuk membuat lemak yg dikonsumsi oleh individu berubah bentuk menjadi emulsi,sehingga luas permukaanmenjadi lebih besar untuk mempermudah enzim lipase untuk mencerna. pH lipase optimum lipase 8.0 Jejenum dan ileum berperan mengabsorbsi nutrien. Pada usus terdapat mukosa tersusun dalam tonjolan berbentuk jari yg disebut villi untukmemperluas permukaan. Pada permukaan epitel villi terdapat mikrovilli yg merupakan penjuluran sitoplasma yg dapat meningkatkan efisiensi penyerapan nutrien.

  • Usus BesarTerdiri dari rektum yg pendek bersambungan dengan kloaka. Usus besar kelanjutan dari usus halus yang ada villi2 . Terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas Caecum Dua buah berisi calon feses, Terjadi sedikit pencernaan kh. Dan protein serta absorbsi air. Terutama pencernaan serat kasar oleh aktivitas mikroorganisme. Secum terdapat villi secum lebih pendek dari usus halus,mengandung banyak kripta dan folikel limfoid serta sel-sel limpoid.

    Kloaka. Terdapat 3 muara yaitu urodeum sbg saluran kencing dan kelamin, coprodeum saluran makanan, dan proctodeum atau juga disebut vent, lubang yg berhubungan dengan luar.

  • Enzim Pencernaan

    Mulut- Amilase PatiGlukosa, maltosa, dekstrinLambung-kelenjar Pepsin

    Usus halus Dihasilkan pancreas -Amilase -Lipase -Tripsin -Khimotripsin -Elastase -Karboksipeptidase Protein

    Pati Lemak Protein

    Dekstrin Peptida

    Glukosa, maltosa, dekstrin Asam lemak, monogliserida Peptida

    Glukosa, maltosa, dekstrin Asam amino, peptida sederhana Dihasilkan usus halus Oligo-1,6-glukosidase Maltase Sukrase Amino peptidase. dipeptidase

    MaltosaSukrosa Peptida GlukosaGlukosa Glukosa dan fruktosa Asam amino

  • M.O. dalam saluran pencernaanPada unggas

    OrganMikrobaTembolokLactobacilliStreptococciEsschersia coliUsus Halus

    Usus BesarLactobacilliStreptococciEsschersia coli

    LactobacilliStreptococciYeastAn-aerobik obligat

  • PROTEINAsam amino berasal dari protein pakan disebut sumber protein eksogen diserap dan dibawa darah sebagai AA bebas ke hati dan organ2 lain.Asam amino dari hidroisis jaringan2 protein yg telah usang protein endogen.Ke 2 sumber protein membentuk pool metabolik AA tubuh dlm keadaan dinamis.Sumber protein endogen adalah penting diper-kirakan 2/3 dari pool AA berasal dari pergantian jar.protein. Maka kira2 1/3 AA yg digunakan tubuh berasal dari protein pakan.

  • JALUR UMUM METABOLISME AA Pencernaan & penyerapan Sintesa & degradasi

    Prot. Pakan Pool AA Protein tubuh(eksogen) (endogen)Ayam. Petelur 17 gr/e/hr N 201 mg/kg bb/ hr

    ekskresi renal jalur khusus tranaminasi Konsisten jar.NPN esensial (purin.piridin, kholin, kreatin, niasin, Kelebihan AA deaminasi porfirin,epineprin tiroksin,as2 melanin, prdk2 detoksikasi dll.) - AA keto NH3 Kh & hsl Lemak hsl. As.UratAntara antara

    Siklus Krebs

    CO2 + H2O + ATP

  • Atterns 0f Nitrogen in Avian UrineDomestic fowl (Gallus domesticus)

    Codition Total N Urate NH4 Urea (g/lt) (% of total) (% of total) (% of total)

    Fed 4.4 84.1 6.8 5.2 fasted 2.4 57.8 23.3 2.9 low protein 11 54.7 17.3 7.7 High protein 13 72.1 10.8 9.7

    Nitrogenous components of the urine, including creatine, amino acids,And purine always accound for < 10% ot total nitrogen.

  • Penggolongan Asam amino untuk unggas

    Esensial Semi esensial Non esensial

    Arginin Tirosin AlaninLisiin Sistin As.AspartatHistidin Hidroksilisin AsparginLeusin As GlutamatIsoleusin GlutaminValin HidroksiprolinMethionin GlisinThreonin SerinTripthopan ProlinFenilalanin

    TirosinFenilalanin, Sistin Metionin, Hidroksilisin lisin

  • KESEIMBANGAN ASAM AMINO DALAM TUBUH AYAM

    Penggunaan beberapa Bahan pakan yang mengandung AA Terutama pada tanaman tidak semua serupa dengan susunan AA produksi ternak (daging, telur, air susu, enzim dll). Sehingga terjadi ketidak seimbangan AA dalam ketidak seimbangan ini dapat disederhanakan menjadi interaksi aantar AA . Ada 4 katagori interaksi :1. Defisiensi AA : Kekurangan dr satu atau lebih AA esensiil . Derajat def.AA tersebut ber-macam2, dan yang paling luar biasa jika pakan/ransum tidak mengandung AA ess sama sekali. Jika terjadi def AA akan menurunkan feed intake dan per- forman, akan kembali menjadi baik dengan penambhan AA yg def. Conton def methionin kemudian ditambah methio- ni maka akan menjadi normal performennya (T.Ishibashi and Y.Ohta, 1998).

  • 2. AA imbalanceSuatu penomena dalam ransum kekurangan 2 AA pembatas, ini terjadi dengan rendahnya protein kasar dalam ransum, akan menurunkan performan dan level AA dalam jaringan menurun . Dapat diperbaiki dengan suplementasi AA pembatas (T.Ishibashi and Y.Ohta, 1998: dan Zuheid Noor, 1990) 3. AA Antagonisme Terjadi pada ransum yang kekurangan salah satu AA Yg mempunyai struktur kimiawi sama. Yaitu pada Lisin vs Arginin. Methionin dan Threonin. AA rantai cabang ( Leusin, Isoleusin dan Valin). Contoh jika AA Lisin berlebihan akan mening-katkan level Arginin. Contoh: Lys vs Arg, Y = 0.00565 X + 0.338 r2 = 0.996

  • Y=lys(%), X= Arg (%) pd umur 8 18 hari (T.Ishibashi and Y.Ohta, 1998Akibat antagonisme lys dan Arg bila ;1. lys meningkat smp 0.75% maka aktivitas arginase dan glysin tranamidase akan meningkat.2. meningkatan menjadi 1.50% konsumsi menurun, jika 2.0% eksresi Arg lewat urine meningkat.Potasium dan Sodium dpt menghilangkan efek antagonisme Lys vs Arg bila konsentrasinya cukup tinggi pd unggas. Krn kation2 tersebut meningkatkan proses oksidasi Lys melalui peningkatan aktivitas ezim lisin-alfa-ketoglutarat-reduktase dlm hati. Enzim inilah yg memulai proses katabolisme lisin. Sebaliknya khlor mempunyai efek menekan enzim tersebut (Austic dkk., 1977)

  • Pada AA cabang Leu, Ile, dan Val jika Leu kurang akan menyebabkan menghambat performan ayam jantan broiler pd umur 3 minggu , ttp dng penambahan Ile dan Val akan meningkatkan laju pertumbuhan (T.Ishibashi dan Y.Ohta, 1998 )

    4. Keracunan AA AA berlebihan akan menyebabkan racun dan menimbulkan kekurangan AA yag lain. Contoh: keracunan methionin dpt diperbaiki dengan penambahan threonin atau serin dan glisin. Kedua AA tsbt. Dpt saling mengganti dng sempurna, krn serin dapat mengoksidai methionin menjadi sistin

  • HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN AA dengan KUALITAS PROTEINUntuk menerangkan hal tersebut telah dibuat contoh yang disederhanakan yaitu:1. Peternak membuat ransum dengan sumber protein yg susunan AA nya : A26 B28 C2 D34 E10 . Protein ransum ini akan dijadikan daging yang susuanannya sbb : A48 B10 C4 D32 E6 ternyata dari % AA ransum yang defisien adalah A dan C yang akan mengurangi nilai protein tersebut untuk pembentukan daging krn ter gantung pada AA yg paling defisien, yg dlm ransum tsbt adalah C. Kualitasnya hanya 50% dari yg dibu- tuhkan. Jadi kuantitas daging yang dapat dibentuk = 0,50 x (A48 B10 C4 D32 E6 ) = A24 B5 C2 D16 E3 dianggap mempunyai BV 100%.

  • 2.Selanjutnya peternak membuat ransum dng sumber protein 2 susunan AA nya : A46 B18 C6 D20 E10 . Protein ransum ini akan dijadikan daging yang susuanannya sbb : A48 B10 C4 D32 E6 ternyata dari % AA ransum yang defisien adalah D yang akan mengurangi nilai protein tersebut untuk pembentukan daging krn ter gantung pada AA yg paling defisien, yg dlm ransum tsbt adalah C. Kualitasnya hanya 62,5% dari yg dibu- tuhkan. Jadi kuantitas daging yang dapat dibentuk = 0,625 x (A48 B10 C4 D32 E6 ) = A30 B6,25 C2,5 D20 E3,75 dianggap mempunyai BV 100%.

  • Sedangkan AA selisihnya sebesar A26 B28 C2 D34 E10 - A48 B10 C4 D32 E6 = A18 B26,25 C2,5D20E3,75 nasib AA ini akan dibakar menjadi enersi dan nilai BV = 0.Apabila peternak tsbt. Mencampur R1 dan 2 nilai BV Nya akan naik menjadi : 50 + 62,5 = 56,25 % yg berarti 256,25% protein daging atau produk2 lainnya yang dapat dibentuk. Efek ini dari pencampuran tersebut meningkatkan Bv pd R 1 disebut Effek suplementasi dari protein.

  • Fungsi AAMhetionin Sebagai sumber gugus methyl, berguna untuk proses mrthylasi dlm tubuh mpny pengaruh sparing effect terhadap kholinLisin Diperlukan scr tidak langsung untuk pigmentasi buluTirosin Pembentukan hormon thyroksin dan berba gai pigmen bulu unggas yg berwarnaTripthopan Diubah menjadi as nikotinat pd pertumbuh- an embrioCreatin Esensial unt fungsi jar2 urat daging, diben- tuk dlm tubuh dr. AA arginin, methionin, dan glisin

  • Menurut Kellen (2002)a. Lisin digunakan hanya untuk pembentukan protein dan hidup pokokb. Ayam broiler lisin merupakan pembatas ke 2 setelah metioninc. Proses sintesis dan suplementasi lisin mudahd. Lisin selalu digunakan untuk menyusun ransum, serta komposisi dlm.pakan

  • Kebutuhan AA Ayam Broiler umur 21 42 hariDudle Cash (1998)

    AA Lisin ratio (%) Kebutuhan dalam pakan (%)

    Lisin 100 0,865Metionin 75 0,649Threonin 70 0,606Valin 80 0,692Arginin 108 0,934Tryptopan 17 0,147Isoleusin 69 0,597Leusin 109 0,943Histidin 35 0, 303Fenil + tirosin 105 0,908

  • PERHITUNGAN KEBUTUHAN PROTEINAYAM YANG SEDANG TUMBUH HIDUP POKOK :Kehilangan N endogen pada ayam 250 mg/kg BB X 6.25 Hasilnya 1600 mg PROTEIN yang hilang/kg/BB/hari Untuk mengetahui kebutuhan Hidup pokok y.i mengalikanBB dengan protein yg hilang dibagi efisiensi protein.RUMUS :H.P. = BB (g) X 0.0016 = g/e/d Efisiensi Protein

  • PERTUMBUHAN JARINGAN :

    Karkas mengandung protein 18%, maka kebutuhanProtein Jaringan/hari y.i. pbb per hari (gram) dengan protein 18% Dibagi efisiensi proteinRUMUS : PBB (g) X 0.18 = g/e/d Efisiensi ProteinPERTUMBUHAN BULUPersentase bobot bulu dibawah 4 minggu 4%, diatas 4 minggu sampai dewasa 7%. Protein bulu 82% sehingga kebutuhan protein untuk pertumbuhan bulu y.i. pbb(gram) dikalikan 0.04 atau 0.07 kali 0.82 dibagi efisiensi protein

  • RUMUS KEB. PROTEIN PERTUMB. BULU

    PBB (g) X (0.04 atau 0.07) X 0.82 = g/e/d Efisiensi ProteinCONTOH Ayam broiler umur 2 minggu bb 250 g dengan pbb 15g/hari, ef. Protein pakan 67%. Berapa kebutuhan protein (g) per hari.Jawab :Hp = 250 x 0,0016 g = 0,597 g 0,67Prtb.Jar = 15 x 0,18 = 4,029 g 0,67Prtb.bulu = 15 x 0,04 x 0,82 = 0,734 gTotal = 0,597 + 4,029 + 0,734 = 5,36 g/e/hari

  • KEBUTUHAN PROTEIN UNTUK AYAM SEDANG BERTELURHIDUP POKOKKehilangan N endogen 201 mg/kg BB, mis. BB ayam petelur 1,5 kg kehilangan N sebesar = 201 X 1,50.75 = 273 mg, maka kehilangan protein = 0,273 X 6.25 =1,7 g/e/d. Ef. Protein 55%, maka kebutuhan proteinnya = 1,7 = 3,09 g/e/d 0,55PRODUKSI SEBUTIR TELURprotein telur 12% misal bobot telur 60 g/butir, kebutuhan protein untuk jaringan = 60 X 0,12 = 13,09 g/e/d 0,55

  • PERTUMBUHAN JARINGANKebutuhan protein untuk jaringan bila pbb 4 g/e/d adalah = 4 X 0,18 = 1,3 g/e/d 0,55PERTUMBUHAN BULUKarena ayam petelur sudah berumur 56 minggu, maka protein untuk bulu adalah= 4 X 0,07 X 0,82 = 0,42 g/e/d 0,55MAKA kebutuhan protein untuk ayam petelur yang setiap hari bertelur dan tumbuh y.i. =3,09 + 13,09 + 1,3 + 0,42= 17,9 g/e/d

  • KEBUTUHAN ENERGI HIDUP POKOK (MAINTENANCE)METABOLISME BASALEnergi minimum dalam keadaan puasa, istirahat, lingkungan optimal.PENGHITUNGAN Kebutuhan energi:HIDUP POKOK: seekor ayam broiler breeder BB 2,5 kgNEm = 83 X W 0,75 = 83 X 2.5 0,75 = 165 kkal/hariMEm = 165 = 201 kkal/hari 0,82

  • AKTIFITASKebutuhan energi tergantung aktifitas dari unggas Kondisi normal perlu 50%dari metabolisme basal.Kandang batere perlu 37% dari metabolis-me basal.Perhitungan energi untuk aktifitasMEakt= 0,50 X 201 = 100,5 kkal/hari.

    PRODUKSI (Pertumbuhan jaringan dan Produksi telur)EN Pertumbuhan berkisar antara 1,5 3,0 kkal/g pbb tergantung banyaknya protein dan lemak yang tertimbun pada bobot badan.

    Perhitungan pertumbuhan jaringanjika pertambahan bobot badan ayam broiler sebesar 7,14 g/hari, dengan protein jaringan 18% dan lemak jar. 15% MEjar= {(7,14 X 0,18) X 4 +(7,14X 0,15) X 9 = 5,14 + 9,45 = 14,6 kkal/hari.

  • Produksi sebutir telur/hariProduksi telur 85%, sedangkan energi untuk produksi 1 butir telur yang besar sebanyak 86 kkal/hari:MEegg= 86 X 0,85= 73,1 kkal/hariMAKA ENERGI yang dibutuhkan ayam broiler bibit per hari y.i., :Kebutuhan energi = 201 + 100,5 + 14,6 + 73,1 = 389,2 kkal/ekor/hari

    Pada Ayam betina untuk pembibitan dengan mak. Produksi membutuhkan energi 400 450 ME/e/d.

  • RANSUM 2600 kkal/kg Ransum (lingkungan dingin)2400 kkal/kg Ransum (lingkungan panas)

    GEJALA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI KELEBIHAN Protein ransum rendah (inbalance/tdk seimbang) Konsumsi As. Amino, Vit, Mineral sedikit pertumbuhan terganggu terjadi penimbunan lemak KEKURANGAN diatas H.P menyebabkan penurunan pertambahan BBdibawah H.P terjadi Energi Starvation y.i. pembongkaran:Pertama : glikogen hati,Kedua : timbunan lemakTerakhir : protein MATI

  • RATIO ME/P UNTUK AYAM PETELUR Tabel ME/P ratio pada fase 1

    ME dietKkal/kgHAWA DINGINHAWA PANAS%ProteinFeed/ekor/hari (g)%Protein Feed/ekor/hari (g)26002750290030503200335015.016.017.018.019.020.0117111105100959017.018.019.020.021.022.010510095908682

  • Comparison of Amino Acid Compotition of Various Animal Foods(Ensminger. 1992. Poultry Science)

    Amino AcidPercentage of the foodChickenEggsBeefMilk ArginineCystineHistidineIsoleucineLeucineLysineMethioninePhenylalanineThreonine TryptophanValine 1.470.400.440.901.451.650.400.880.880.181.470.860.280.340.901.090.870.420.690.700.241.051.120.240.490.871.431.430.390.680.680.190.970.100.030.090.180.330.270.080.160.150.050.23

  • MINERALHewan memerlukan kebuthuan mineral terutama dari tumbuhanKlasifikasi mineral berdasarkan distribusi dlm tubuh: 1. Kelompok osteotropik : Ca, P, Mg, Sr, Be, F, Vd, Ba, Ti, Rd, dan Pb Mineral ini berkonsentrasi dlm. tulang, namun juga intrinksik thdp organ lain. diseluruh tubuh. Jika dibagian lain kurang maka akan terjadi mobilisasi mineral setelah mengalami ionisasi. Contoh P terdpt dlm tulang 83% juga dlm organic complex dlm tubuh bila terjadi kekurangan akan menyebabkan timbulnya mobilisasi P dr tulang kejaringan. Tetapi tidak seluruh mineral ini termasuk osteotropik, misalnya pada Mg ini berkonsetrasi dlm tulang tapi tidak intriksik untuk kation jar lunak. Co dan Cu konsetrasi dlm hati tinggi ttp bukan dari tulang, tapi dr makanan langsung.

  • 2. Kelompok sistem retikuloendotelial adalah sistem makrofag, contoh spleen, paru-paru : Fe, Cu, Mn, Ag, Cr,Ni, dan Co 3. Kelompok non spesifik y.i berloksi di suatu jar. dan merata menyebar berbagai jar. Fungsi fisiologinya sangat umum dan banyak berpartisipasi dlm. homeostatis: Na, K, S, Cl, Li, Cs, dan J

    Klasifikasi Berdasarkan Konsetrasi dlm Tubuh Klasifikasi ini bertitik tolak pd konsentrasi mineral dlm tubuh atau % dari bobot tubuh,dpt menentukan bbrp. Kebutuhan mineral bagi hewan dan membantu dlm. Strategi penyususnan ransum. Ada 3 kelompok Y.i; 1. Makromineral : Ca 1,9%, P, K, Na, S, Cl 0.1 0,9% , Mg 0,01- 0.09%

  • 2. Mikromineral : Fe, Zn, F, Sr, Mo, Cu, 0.001% - 0,009% 3. Tracemineral : Se, Co,V, Cr, As, Ni, Li, Ba, Ti, Ag, Sn, Be, ga, Ge, Hg, Sc, Zr, Bi, sb, U, Th, Rb. : 0,000001 0,000009%Mineral Ca dan P Ca dan P merupakan pembentuk komposisi tulang dlm bentuk kristal hidroksiapatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2 Tulang mrpk. Organ yg mengandung mineral tertinggi antara 80 90%. Hampir 99% Organ lain yang termasuk tinggi adalah jeroan, kulit, otot, dan bulu, kerabang telur. Pada ayam kalsifikasi paling intensif, shg kandungan Ca dan P pd tulang ayam bertambah dng sangat cepat selama bulan2 pertama dan mencapai 80% dr kandungan Ca hewan dewasa. Pada ayam broiler krn pertumbuhannya cepat maka proses ini hanya berlangsung dlm waktu 10 15 hari.

  • Proses penyerapan ion Ca terlibat protein pengikat Ca yg khusus disebut calsium-binding-protein (CaBP) yg dihasilkan oleh sel2 mukosa usus. Absorpsi Ca dlm usus dihambat oleh terlalu banyaknya fosfat,lemak, mg, Al, dan dipercepat oleh Vit D dan zat yg menurunkan pH usus spt. LaktosePada ayam fungsi yg penting pd metabolisme Ca untuk memenuhi medullar bone tissue (tulang pipih yg mengandung sumsum tulang merah tertentu dr tl rangka pd ayam sekitar 10-12 % dr total masa tulang. Tulang ini mrpk. Sumber Ca mobil yg scr langsung dpt dimanfaatkan oleh ayam untuk membentuk kerabang.Defisiensi Ca pd ayam menyebabkan cage layer fatigue yaitu suatu type osteoporosis yg ditandai dengan pengambilan kalsium posfat dr bag medula tulang dan dari cortek terutama dari tulang panjang pd kaki. Ini disebabkan R/ kurang Ca dan P tinngi shg mengakibatkan hypertiroidisme sekunder yg mengosongkan Ca dr tulang.

  • Bentuk P dalam tubuh1. Bersama Ca membentuk komposisi tulang2. Bentuk komplek P dengan persenyawaan lain a. Merupakan bagian dari RNA dan DNA b. Bentuk sumber Energi Di dalam tubuh terdapat 2 golongan bentuk pospat sumber yaitu : gol. Dari fosfat berenergi rendah adalah bentuk ester-fosfat yg ditemukan pada zat2 antara glikolisis, dan gol yg disebut fosfat berenergi tinggi dlm bentuk anhidrida misalnya ATP. ADP, AMP. c. Mineralo-Enzim-Complek Bentuk ester triol termasuk Koenzim A, ester AA berperan sintesis protein; S-adenosilmetionin (met.aktif), dan UGD (uridin difosfat glukosa)

  • TULANG : mengandung Ca =25%, P=12% , Mg=0,5%Kekurangan Ca dan P gangguan mineralisasi pada proses pembentukan tulang dan kerabang telurANAK AYAM yang sedang tumbuh tulang jadi bengkokricketPada ayam yang produksi telur , Ca diperlukan dlm jumlah yg tinggi, kerabang telur mengandung + 2 gram Ca dlm bentuk calsium karbonat.Membicarakan Ca selalu dg P karena sangat berpengaruh terhadap availabilitas Ca.P dlm tumbuhan dengan a PHYTIN LINKAGE (ikatan P dengan asam phytate). 30% dari P tanaman sebagai nonphytin yang available untuk unggas.Jika terjadi chelation dari Ca oleh asam phytate akan membentuk phytate Ca yg tidak larut dlm intestinum dan dapat mempengaruhi absorpsi Ca di intestinum. Phytate mengurangi kalsifikasi tulang.

  • SKEMA PEMBENTUKAN KERABANG TELURPlasma darah kelenjar kulit telur cairan sel mukosa kelenjar kulit telur

    Ca++ Ca++ pembentukan kulit telurHCO3- METABOLIKCO2 CO2 Ca++ CaCO3 + H2CO3H2O H2O KARBONIK ANHIDRASE HCO3 HCO3 + H+ H+2 H+(dibuffer oleh H+ CHO3-)

  • Perbandingan Ca : P dlm ransum dapat berubah jika ada phytate dlm tanaman penyusun ransum.Kebutuhan Ca:P = 2:1 atau sampai 11:1Ca(%)P(%)Broiler0.8 1.00.34 0.45Petelur 2.9 4.00.30 0.50PENENTUAN Ca dlm RANSUM tergantung :Jumlah telur/ekorJumlah ransum yg dimakanKadar P dalam ransumDapat dihitung dg rumus:Ca = %Ca dlm ransumP = % P dlm ransumE = jumlah telur rata-rata/ekor/thF = jumlah ransum yg dikonsumsi/ekor/th dalam lbCa = 1,292. P + 0,41.E F

  • P sangat nyata berpengaruh terhadap availabilitas ca, bila Pdalam bentuk phytateChelation dari Ca oleh asa phytat membentuk phytate Ca yg tidak larut dalam intestine dan dapat mempengaruhi absorpsi Ca di intestine (Nelson dkk.,1968)Ca dan P menjadi larut dng asam gastrik,tetapi bila terlalu banyak maka pengendapannya berkurang shg absorpsi juga berkurang.P rendah menyebabkan konsentrasi ion Ca dlm plasma meningkat dengan menekan sekresi hormon parathyroid (PTH).Secara normal absorpsi Ca 2+ dikeluarkan 5-10% melalui ginjal, tetapi ketika Ca meningkat dan P defisien dlm ransum, maka output renal dari Ca 2+ diperbanyak 6 x lipat. Peningkatan P dlm ransum menurunkan availability Ca dlm intestinal lumen hal ini merangsang sekresi PTH dng resorpsi tulang meningkat dan sbg kosekensinya abu tulang menurun.

  • Kandungan mineral tulang dpt dianggap dapat mewakili penilaian status Ca dan P UnggasTulang sepanjang Tibia dan femur dpt dijadikan patokan hubungan dietary Ca : P , karena sensitif sekali dengan adanya perubahan kandungan Ca dan P dlm ransum.Plasma inorganik P dan kandungan P Tibia sangat sensitip dengan adanya kelebihan Ca pada level P (5g/kg) dlm hal ini memperlihatkan pengurangan kalsifiksi dan kecepatan tumbuh pada unggas.Posfor berenergi tinggi sebagai energy currencysel ATP sbg. Dodnor P berenergi tinggi, ADP dapat menerima P berenergi tinggi untuk membentuk ATP

  • . NILAI KIMIAWI (Chemical Score) PROTEIN/ PST

    Asam AminoT= AA Protein telur (%)B = AA Protein beras (%)B/TMetioninArginin3.ThreoninTriptopanHistidinIsoleusinLeusinLisinValinPhenilalaninSisteinMet+SisteinTirosin4,16,44,91,52,12,09,27,27,36,32,46,54,51,75,53,71,01,64,58,23,86,63,31,33,04,40,410,860,760,670,760,560,890,530,900,520,540,460,98

  • % PST = 100% - % Kekurangan AA Pembatas

    100 59 = 41 %

    Artinya protein beras tersebut dapat dipergunakan menjadi protein tubuh hanya sebesar 41%, sedangkan yang 59% dipergunakan sebagai sumber energi

  • A I RAir mempunyai berbagai fungsi, oleh karena itu sebaiknya selalu disediakan air minum dalam jumlah yg cukup sepanjang waktu. Jumlah konsumsi air minum tergantung pada macam ransum, suhu, dan kelembaban lingkungan, umur dan aktifitas unggas. Pada suhu psnas jumlah konsumsi air minumdapat naik mencapai dua kali dari dari kebutuhan dalam keadaan normal. Disamping itu jumlah konsumsi air minum mencapai 2 sampai 7 kali dari bobot konsumsipakan.

    Berbagai fungsi air di dalam tubuh a.l. -1. Pengatur suhu tubuh yg baik, karena air mempunyai ke mampuan menyerap panas yg baik. -2. Sebagai zat pelarut berbagai macam senyawa di dalam tu- buh, proses pencernaantermasyuk absorpsi dan tranportasi nutrien, gtranportasi hasil dan sisa metabolisme yg harus dikeluarkan dari tubuh

  • 3. Berperan dalam berbagai reaksi kimia, exs. Hidrolisis protein, karbohidrat, dan lemak dan lemak. 4. Sebagai pelicin persendian dan syaraf 5. Medium penghantar suara, cahaya, lstrik, dsb.

    AIR merupakan bagian terbesar dari tubuh ayam, 70% dari total berat tubuh. Dalam tubuh 70% merupakan cairan intraseluler dan 30% ekstra seluler.

    Cairan /air diperoleh lewat 3 sumber: 1. Air minum : tergantung dari umur,konsumsi pakan, tem- peratur lingkungan. 2. Air yg terdapat dalam ransum:bahan pakan biasa dipakai umumnya mengandung air 5 15 % .3.Air metabolis: airyg terbentuk dlm tubuh sebagai sebagai b product katabolisme macam2 metabolit.

  • Air sebagai hasil oksidasi sempurna dari: - gram lemak 1,18 gram - gram kh 0,60 gram - gram protein 0,50 gram

    Air keluar tubuh lewat: Ekskreta :broiler mengandung air 60-70% dan layer 80%. Evaporasi : salah satu cara fisik ayam untukmembuang energi dng menguapkan air pd mukosa traktus respiratorius dng menggunakan panastubuh . Kira2 diperlukan 575 kalori panas tubuh untuk menguapkan 1 gram air. Air minum ayam diberikan 3 sampai 4 x konsumsi pakan/hari

  • DEHIDRASIDehidrasi terjadi karena kekurangan air yang dikonsumsi atau meningkatnya air yang dikeluarkan. Jika tubuh kehilangan air sampai melebihi konsumsi air, sirkulasi cairan tubuh jadi berkurang, akibatnya tekanan hidrolik menurun dan tekanan osmotik meningkat, selanjutnya diimbangi pergeseran cairan ekstra seluler kedalam plasma. Hewan muda kepekaan peristiwa dehidrasi lebih besar dibandingkan yang tua, hal ini disebabkan cairan ekstraseluler lebih banyak dibandingkan yang lebih tua.

    **