materi keanekaragaman hayati

Upload: rina-istiani

Post on 02-Mar-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klasifikasi

TRANSCRIPT

Materi keanekaragaman hayati, salah satu kompetensi dasarnya menuntut siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan. Namun, pelaksanaan pembelajaran materi keanekaragaman hayati di sekolah-sekolah, khususnya SMP Negeri 1 Petanahan masih berpedoman pada buku. Hal ini mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang kurang optimal. Kebun Wisata Pendidikan Unnes memiliki berbagai macam tanaman yang dapat dijadikan sebagai objek pengamatan oleh siswa. Bioedutainment adalah strategi pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan Kebun Wisata Pendidikan Unnes sebagai sumber belajar dengan menerapkan pembelajaran bioedutainment pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang pada semester genap tahun 2010/2011. Sampel penelitian yaitu siswa kelas X.b dan X.d yang ditentukan secara purposive. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental Design dengan menggunakan desain One-Shot Case Study. Pemanfaatan Kebun Wisata Pendidikan dan penerapan pembelajaran bioedutainment dikatakan optimal apabila keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan 75% siswa aktif dan sangat aktif, serta sebanyak 80% siswa hasil belajarnya mencapai 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 97% siswa kelas X.b dan 94% siswa kelas X.d memiliki aktivitas belajar dengan kriteria aktif dan sangat aktif pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua, 100% siswa kelas X.b dan 97% siswa kelas X.d juga memiliki aktivitas belajar dengan kriteria aktif dan sangat aktif. Hasil belajar siswa yaitu 100% siswa X.b dan 94% siswa X.d telah mendapat nilai 70. Hasil pengisian angket tanggapan siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil pengisian angket tanggapan guru menunjukkan bahwa guru tertarik dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Kebun Wisata Pendidikan sebagai sumber belajar dan penerapan pembelajaran bioedutainment pada materi keanekaragaman hayati dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa di MA Al-Asror. Kebun Wisata Pendidikan dapat dimanfaatkan dan pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan pada materi keanekaragaman hayati di MA Al-Asror.

Jika dilihat dalam standar isi berdasarkan permendiknas no 22 tahun 2006, tujuan dari mata pelajaran IPA/Sains di SMP antara lain 1) melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi, 2) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA dan, lingkungan dan teknologi dan masyarakat. Sejalan dengan hal itu, berdasarkan framework PISA 2006, tujuan literasi sains meliputi 1) pengetahuan ilmiah digunakan untuk mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena alam dan menarik kesimpulan yang berhubungan dengan masalah ilmu pengetahuan 2) memahami tentang karakteristik ilmu pengetahuan sebagai bentuk pengetahuan manusia dalam melakukan penyelidikan, 3) kesadaran tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi membentuk suatu material, intelektual, dan kebudayaan, 4) kesediaan untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah dan ide-ide ilmu pengetahuan sebagai bagian dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan kemampuan yang diukur dalam framework TIMSS 2007 meliputi pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning) yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (contextual life). Sementara itu, Pemerintah melalui penyelenggaraan Ujian Nasional mengukur kemampuan siswa mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Buklet adalah meedia komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi anjuran larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan. Bentuk fisiknya menyerupai buku yang tipis dan lengkap informasinya, yang memudahkan media tersebut untuk dibawa. Tampilan buklet mengetengahkan tulisan maupun gambar, dimana porsi gambar lebih dominan sehingga dapat menarik perhatian (Rahmawati, 2010). Dalam bidang perdagangan buklet digunakan sebagai media promosi. Isinya yang berupa gambar gambar dan informasi mengenai produk yang ditawarkan konsumen. Sama halnya dalam bidang pendidikan buklet digunakan dengan tujuan untuk menarik perhatian dan motivasi belajar siswa. Selain itu buklet juga diharapkan dapat mengubah pemahaman siswa yang abstrak menjadi lebih konkret melalui gambar gambar yang ada dalam buklet ytersebut.

Prinsip pelaksanaan model picture and picture yaitu sajian informasi kompetensi, materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi

Objek biologi adalah fenomena nyata , sehingga cara cara eksploratif adalah cara yang tepat untuk mempelajarinya (Djohar, dalam Christijanti & Marianti 2006). Hal ini sesuai dengan pendapat Zandvliet (2007) yang menyatakan bahwa dalam mempelajari lingkungan sebaiknya dilakukan di lingkungan langsung karena dapat meningkatkan lebih banyak aspek positif dibanding mempelajari lingkungan yang dilakukan di dalam kelas.

Media ini merupakan alat peraga dua dimensi yang dapat memberikan informasi yang diperlukan tentang suatu benda atau masalah yang digambarkan. Media gambar memilik beberapa keunggulan/kelebihan (sadiman dalamSanaky, 2011) pertama sifatnya konkret. Gambar lebih realistis meninjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal biasa. Kedua, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Ketiga media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Keempat murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khususus. Media gambar juga memliki beberapa kekurangan antara lain gambar hanya menekankan pada persepsi indera mata, gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.