materi integritas sdm ap

13
11/15/2014 1 INTEGRITAS SDM APARATUR DAN PEDOMAN UMUM PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN (PERMENPAN-RB NOMOR 37 TAHUN 2012) Disampaikan oleh : Ir. Bambang D. Sumarsono, MPA Asisten Deputi Koord. Kebijakan, Penyusunan Evaluasi Program dan Pembinaan Integritas SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAGIAN I INTEGRITAS

Upload: moh-subhan

Post on 17-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • 11/15/2014

    1

    INTEGRITAS SDM APARATURDAN

    PEDOMAN UMUM PENANGANANBENTURAN KEPENTINGAN

    (PERMENPAN-RB NOMOR 37 TAHUN 2012)

    Disampaikan oleh :Ir. Bambang D. Sumarsono, MPA

    Asisten Deputi Koord. Kebijakan, Penyusunan Evaluasi Program dan Pembinaan Integritas SDM Aparatur

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    BAGIAN I

    INTEGRITAS

  • 11/15/2014

    2

    Ilustrasi :

    Saya ingin menolak pemberian oleh-oleh saat kunjungan ke daerah, tapi saya selalu ragu untuk melakukan itu.

    KENAPA ITU BISA TERJADI?

  • 11/15/2014

    3

    PNS tidak boleh menerima pemberian (gratifikasi !)

    Dasar hukum:Dasar hukum:Pasal 12 B UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001

    Pengertian (Penjelasan Pasal 12B) :adalah pemberian dalam arti luas, meliputi pemberian uang,rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket

    j l f ilit i j l i tperjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, peng-obatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

    ss

    Source: OECD, 2009

  • 11/15/2014

    4

    Instrumen,Prosedur,Struktur

    Memastikan ketersediaanaturan tertulis maupuntidak tertulis (nilai nilai)

    Memastikan internalisasi komponenintegritas mengikuti siklus perencanaan,

    Instrumen Prosedur Struktur

    Memastikan pembangunanintegritas mendapatdukungan dari para pihaktidak tertulis (nilai-nilai)

    dari komponen integritas

    Memastikan instrumentelah efektif untuk : 1. mendefinisikan

    makna integritas, 2. menjadi panduan

    bagi pencapaianintegritas,

    3. mendorong penegakanI t it

    eg as e g u s us pe e ca aa , pelaksanaan, evaluasi dan penyesuaian(Plan, Do, Check, Act PDCA)

    PLAN: memastikan pembangunan integritasmemiliki rencana program yang memilikilegitimasi, kegiatan yang spesifik dankoheren dalam pencapaian tujuanpembangunan integritas secara utuh.

    DO: memastikan program dilaksanakansesuai rencana.

    dukungan dari para pihakyang terdiri dari:1. Pejabat-2 instansi

    pada level operasionaldan pengambil keputusan

    2. Unit khusus terkaitintegritas

    3. Unit/ pejabat yang tidakSecara khusus terkaitintegritas

    4 Pih k l IntegritasCHECK: memastikan adanya mekanismemonitoring dan evaluasi terhadappembangunan integritas

    ACT: memastikan pelaksanaantindak lanjut hasil evaluasi termasukpenyesuaian atau penyempurnaanyang diperlukan.

    4. Pihak luar yang berkepentingan langsung Stakeholder

    Memastikan ketersediaanmekanisme komunikasi dankoordinasi yang efektifantar pihak-pihak di atas.

    FORMULA INTEGRITAS

    I = (A,C,E) - C, Integritas merupakan akumulasi sikapakuntabilitas, kompeten, dan etika, dan tidak korupsi.p

    Fredrick Galtung

  • 11/15/2014

    5

    BAGIAN II

    BENTURAN KEPENTINGAN

    Analisis dalam Benturan Kepentingan

    Tent kan konteks

    Evaluasi kemungkinan dan konsekuensi serta upaya mitigasi yang adaK ki j i t i

    Identifikasi dan AnalisisSituasi konflik apa yang terjadi yang memiliki potensi resiko terhadap tujuan dan

    kebijakan organisasi?

    Tentukan konteks

    Apa faktor eksternal dan internal organisasi yang mengakibatkan situasi ini?

    Atasi Resiko

    Menerapkan kebijakan tertentu untuk mengurangi resiko sampai tingkatan tertentu

    Kemungkinan yang jarang sampai sangat seringKonsekuensi rendah sampai sangat tinggi

  • 11/15/2014

    6

    Pemetaan benturan kepentingan

    INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

    AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012

    12

  • 11/15/2014

    7

    Benturan Kepentingan adalah :situasi dimana penyelenggara negara

    iliki t t t did iliki memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya

    13

    keputusan dan/atau tindakannya

    PEDOMAN UMUM PENANGANAN PEDOMAN UMUM PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGANBENTURAN KEPENTINGAN

    Sebagai kerangka acuan untuk mengenal,mencegah, dan mengatasi benturan kepentingan1.

    2.

    Menciptakan budaya pelayanan publik yangdapat mengenal, mencegah, dan mengatasisituasi-situasi benturan kepentingan secaratransparan dan efisien tanpa mengurangi kinerjapejabat yang bersangkutan.Mencegah terjadinya pengabaian pelayanan

    14

    p g gMencegah terjadinya pengabaian pelayananpublik dan kerugian negara

    3.

    4.

    5.

    Menegakkan integritas.Menciptakan Pemerintahan yang bersih danberwibawa.

  • 11/15/2014

    8

    1. Di Lingkungan Eksekutif:a. Pejabat pemerintah yang berwenang dalam

    pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan.

    PEJABAT YANG BERPOTENSI MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGANPEJABAT YANG BERPOTENSI MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN

    p g p p jb. Perencana;c. Pengawas;d. Pelaksana;e. Penilai;f. Jaksa;g. Penyidik;g y ;h. Panitera

    15

    2. Di Lingkungan Yudikatif Hakim

    3. Pejabat lain yang diangkat oleh Presiden/Menteri(Staf Khusus dan Utusan Khusus Presiden/Wakil Presiden/Menteri,

    Bentuk benturan kepentingan yang sering terjadi dandihadapi oleh penyelenggara negara seperti antara lain

    1. Situasi yang menyebabkan seseorang menerimagratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas suatugratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas suatukeputusan/jabatan.

    2. Situasi yang menyebabkan penggunaan asetjabatan/instansi untuk kepentingan pribadi/golongan.

    3. Situasi yang menyebabkan informasi rahasiajabatan/instansi dipergunakan untuk kepentingan

    ib di/ l

    16

    pribadi/golongan.4. Perangkapan jabatan di beberapa instansi yang memiliki

    hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atautidak sejenis, sehingga menyebabkan pemanfaatan suatujabatan untuk kepentingan jabatan lainnya.

  • 11/15/2014

    9

    JENIS BENTURAN KEPENTINGAN YANG SERING TERJADI

    1. Di Lingkungan Eksekutif seperti antara lain:a. Kebijakan yang berpihak, akibat

    pengaruh/hubungan dekat/ketergantungan/pemberian gratifikasi; (Kebijakanyang berhubungan dengan kepentingan pribadiyang berhubungan dengan kepentingan pribadi/golongan).

    b. Pengeluaran ijin mengandung unsur ketidak adilanatau pelanggaran tehadap persyaratan perijinanyang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    c. Pengangkatan personil pegawai berdasarkanc. Pengangkatan personil pegawai berdasarkanhubungan dekat/balasjasa/rekomendasi/pengaruh dari pejabatpemerintah;

    d. Pemilihan partner/rekanan kerja pemerintahberdasarkan keputusan yang tidak professional;

    e. Melakukan komersialisasi pelayanan publik;

    17

    2. Di Lingkungan Yudikatifa. Putusan pengadilan yang

    dipengaruhi oleh pihak yang terlibat dalam kasus persidanganterlibat dalam kasus persidangan.

    b. Pengangkatan/mutasi/promosihakim yang tidak fair danberindikasi adanya pengaruh dankepentingan pihak tertentu.

    18

    c. Menjabat sebagai dewan direksi disuatu perusahaan atau membukajasa profesi lainnya.

  • 11/15/2014

    10

    SUMBER PENYEBAB BENTURANKEPENTINGAN

    1 P l h1. Penyalahgunaan wewenang.2. Perangkapan jabatan.3. Hubungan afiliasi.4. Gratifikasi.

    19

    5. Kelemahan sistem organisasi

    1. Mengutamakan kepentingan umum.2. Menciptakan keterbukaan

    d

    PRINSIP DASAR DALAM PENANGANANBENTURAN KEPENTINGAN

    penanganan dan pengawasanbenturan kepentingan.

    3. Mendorong tanggung jawab pribadidan sikap keteladanan

    4. Menciptakan dan membina budayai i tid k t l

    20

    organisasi yang tidak toleranterhadap benturan kepentingan.

  • 11/15/2014

    11

    1. Penyusunan kerangka kebijakan penangananbenturan kepentingan.

    2. Identifikasi situasi benturan kepentingan.3. Penyusunan strategi penanganan benturan

    TAHAPAN DALAM PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

    kepentingan.4. Serangkaian tindakan yang diperlukan apabila

    seorang penyelenggara negara berada dalam situasibenturan kepentingan, seperti:a. Pengurangan (divestasi) kepentingan pribadi;b. Penarikan diri (recusal);

    21

    ( )c. Membatasi akses informasi;d. Mutasi;e. Alih tugas dan tanggung jawab;f. Pengunduran diri;g. Pemberian sanksi.

    1. Komitmen dan Keteladanan Pemimpin.

    FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

    2. Partisipasi dan keterlibatan para penyelenggaranegara.

    3. Perhatian khusus atas hal tertentu.

    4. Beberapa langkah prevetif dapat dilakukan untukmenghindarai situasi benturan kepentingan.

    5 Penegakan kebijakan penanganan benturan

    22

    5. Penegakan kebijakan penanganan benturankepentingan.

    6. Pemantauan dan Evaluasi.

  • 11/15/2014

    12

    1. Dilarang melakukan transaksi dan/ataumenggunakan aset instansi untuk kepentinganpribadi, keluarga atau golongan;

    2. Dilarang menerima dan/atau memberi

    Tindakan Terhadap Potensi Benturan Kepentingan

    g /hadiah/manfaat dalam bentuk apapun yangberkaitan dengan jabatannya dalam kaitannyadengan mitra kerja, penyedia barang dan jasa.

    3. Dilarang mengijinkan pihak ketiga memberikansesuatu dalam bentuk apapun kepada pejabatpemerintah dan Hakim.

    23

    p4. Dilarang menerima refund dan keuntungan

    pribadi lainnya yang melebihi dan atau bukanhaknya dari hotel atau pihak manapun jugadalam rangka kedinasan atau hal-hal yangdapat menimbulkan potensi benturankepentingan.

    1. Laporan.2. Atasan langsung memeriksa kebenaran laporan

    paling lambat 3 (tiga) hari kerja.

    TATA CARA MENGATASI TERJADINYA BENTURAN KEPENTINGAN

    3. Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut tidakbenar maka keputusan dan/atau tindakanpejabat yang dilaporkan tetap berlaku.

    4. Pemeriksaan tersebut benar, dalam jangka waktu2 (dua) hari keputusan dan/atau tindakantersebut ditinjau kembali.

    24

    5. Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusandilaksanakan oleh unsur pengawasan.

    6. Instansi pemerintah menindak lanjuti sertasosialisasi kepada seluruh pegawai.

  • 11/15/2014

    13

    25