materi hukum pidana tentang kemampuan bertanggung jawab

9
Kemampuan Bertanggungjawab Kelompok 4: 1. Verent Nadya Chrismonita (16.0201.0074) 2. Totok Priyo Husodo (16.0201.0079) 3. Annisa Nurdayanti (16.0201.0083) 4. Dian Ayu Meika Putri (16.0201.0089) 5. Akhmad Fatomy (16.0201.0092)

Upload: mahasiswa-fakultas-hukum

Post on 23-Jan-2018

559 views

Category:

Law


4 download

TRANSCRIPT

Kemampuan

Bertanggungjawab

Kelompok 4:

1. Verent Nadya Chrismonita (16.0201.0074)

2. Totok Priyo Husodo (16.0201.0079)

3. Annisa Nurdayanti (16.0201.0083)

4. Dian Ayu Meika Putri (16.0201.0089)

5. Akhmad Fatomy (16.0201.0092)

PENGERTIAN BERTANGGUNGJAWAB

Bertanggungjawab adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu kewajiban karena adanya dorongan didalam dirinya, biasanya disebut juga dengan panggilan jiwa. (Abdullah:2010)

PENGERTIAN BERTANGGUNGJAWAB

DALAM HUKUM PIDANAPertanggungjawaban pidana diartikan sebagai bentuk pembebanan kepada seseorang akibat perbuatan sesuatu yang seharusnya dikerjakan dengan kemauan sendiri dan ia tahu akan akibat-akibat dari berbuat atau tidak berbuat.

KEMAMPUAN BERTANGGUNGJAWAB

MENURUT PARA PAKARDalam kemampuan bertanggungjawab terdapat beberapa batasan yang dikemukakan oleh para pakar, antara lain:

• Van HamelKemampuan bertanggung jawab adalah keadaan normalitas kejiwaan dan kematangan yang membawa tiga kemampuan, yaitu:a) Mengarti akibat/nyata dari perbuatan sendiri.b) Menyadari bahwa perbuatanya tidak di

perbolehkan oleh masyarakat.c) Mampu menentukan kehendaknya untuk

berbuat.

• Pompe

Batasan memuat beberapa unsur tentang pengertiankemampuan yaitu:

a) Kemampuan berpikir pada pelaku yangmemungkinkan pelaku menguasai pikirannya danmenentukan kehendaknya.

b) Pelaku dapat mengerti makna dan akibat tingkahlakunya.

c) Pelaku dapat menentukan kehendaknya sesuai denganpendapatnya (tentang makna dan akibat tingkah laku)

• Soedarto

Definisi atau batasan kemampuan bertanggung jawab ituada manfaatnya. Tetapi setiap kali dalam kejadiankonkrit dalam praktik peradilan, menilai seorangterdakwa dengan ukuran tersebut diatas tidaklahmudah.

Sebagai dasar dapat dikatakan bahwa orang yang normaljiwanya mampu bertanggung jawab, ia mampu menilaidengan pikiran dan perasaanya bahwa perbuatanya itudilarang, artinya tidak dikehendaki oleh undang-undang, dan ia seharusnya berbuat seperti pikiran danperasaan itu.

Dalam KUHP tidak ada ketentuan tentang artikemampuan bertanggung jawab. Yang berhubungandengan itu ialah, terdapat pada pasal 44; “ barang siapamelakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, karena jiwanya terganggu ataukarena penyakit”.

Didalam praktik pasal 44 KUHP dilaksanakanpembuktian sedemikian rupa, yaitu pertama-tamaseorang ahli diminta untuk menentukan apakahbenar orang yang melakukan tindak pidana itukeadaan jiwanya tidak tumbuh dengan sempurnaatau mendapat gangguan penyakit, jadi secaradeskriptif. Kemudian hakim yang menentukanapakah orang tersebut berdasar atas hal-hal tertentudan dikaitkan dengan hubungan sebab-akibat dapatdipertanggungjawabkan, secara normative.

Keterangan ahli yang secara deskriptif tersebuthanya merupakan nasihat belaka dan hakim tidakterikat untuk harusmenggunakannya, walaupundalam praktik biasanya hakim juga memperhatikanhal ini.

Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk adanya

kemampuan bertanggung jawab harus ada :

1) Kemampuan untuk membeda-bedakan antaraperbuatan yang baik dan yang buruk; yangsesuai dengan hukum dan yang melawanhukum.

2) Kemampuan untuk menentukan kehendakmenurut keinsyafan tentang baik danburuknya perbuatan tadi.