materi budidaya padi organik sri (nosc_nagrak)

Upload: erigas-ekaputra

Post on 14-Apr-2018

313 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    1/60

    1

    PEMBELAJARANBUDIDAYA PADI ORGANIK SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION

    (SRI)

    I. PENDAHULUAN

    Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang penting, sehingga keseimbangan

    tanah dengan kandungan bahan organik, mikro organisme dan aktifitas biologi serta

    keberadaan unsur-unsur dan nutrisi sangat diperlukan untuk keberlanjutan pertanian

    kedepan, begitu juga dengan kesehatan manusia berhubungan langsung dengan

    kesehatan tanah.

    Salah satu permasalahan saat ini yang

    dihadapi oleh banyak petani adalah

    kesehatan dan kesuburan tanah yang

    semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan

    gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat

    kering, retak-retak bila kurang air, lengket bila

    diolah, lapisan olah dangkal, asam danpadat, produksi sulit meningkat bahkan

    cenderung menurun. Kondisi ini semakin

    buruk karena penggunaan pupuk an-organik

    terus meningkat dan penggunaan pestisida untuk mengendalikan organisme

    pengganggu tumbuhan juga meningkat.

    Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan cara memupuk

    tanah agar tanah menjadi subur, sehingga dapat menyediakan sekaligus memberikan

    banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini

    secara umum belum melibatkan tanah

    sebagai komponen yang mempengaruhi dan

    menentukan keputusan pengendalian dalam

    pengelolaan suatu agroekosistem.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    2/60

    2

    Di beberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa jerami sebelum pengolahan lahan,

    sehingga mengakibatkan pencemaran udara dan rotasi unsur hara tidak terjadi.

    Oleh karena itu percepatan pengembangan pupuk organik untuk perbaikan

    kesuburan lahan sawah perlu segera dilakukan. Kegiatan ini dilakukan melalui

    usahatani padi sawah organik metoda System Of Rice Intensification (SRI).

    Keunggulan usahatani padi sawah organik metode SRI merupakan teknologi

    alternative yang ramah lingkungan, efisiensi input (hemat benih sampai 70%, hemat

    air sampai (40%), berbasis kearifan lokal, produksi tinggi dan menghasilkan produk

    pertanian yang sehat.

    Untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan perlu

    dipamahaminya tentang ekologis, sehingga didalam mengelola agroekosistem padisawah metode SRI organik mesti melalui proses Pembelajaran Ekologi Tanah (PET)

    terlebih dahulu. Proses pembelajaran memerlukan waktu selama 6 (enam) hari efektif

    II. Tujuan

    a. Mengetahui, mengerti dan memahami tentang ekologi tanah dan budidaya padi

    metode SRI organik

    b. Mampu mengaplikasikan budidaya padi metode SRI organik

    c. Mampu memproduksi pupuk organik, MOL dan pestisida nabati sendiri

    d. Meningkatkan kesuburan lahan sawah

    e. Meningkatkan produksi dan kualitas padi (organik)

    f. Mendaur ulang limbah sampah

    g. Mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk anorganik dan pestisida sintetis

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    3/60

    3

    MATERI HARI PERTAMA

    I. Perkenalan, penggalian dasar dan gagasan budidaya metode SRI

    a. Apa yang diharapkan peserta pada pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan

    dan Berkelanjutan (PRLB) meliputi :

    Pengertian tentang apa yang dimaksud

    budidaya padi SRI

    Mengapa diperlukan pelatihan SRI

    Bagaimana proses pembelajarannya

    Apa yang diharapkan peserta dari proses

    pembelajaran

    b. Proses pembelajaran :

    Diskusi kelompok

    Pleno

    Kesimpulan tentang pelatihan dasar pemikiran dan proses belajar melalui

    perkenalan, pendidikan orang dewasa kritis dan partisipatif

    II. Melakukan kontrak/kesepakan belajar antara pemandu dengan peserta

    a. Materi pelatihan budidaya padi SRI c. Waktu pelaksanaanb. Proses pembelajarannya d. Pengorganisasian

    III.Konsep dasar pelatihan budidaya padi metode SRI

    a. Persepsi awal latihan budidaya padi SRI

    b. Kemampuan dasar peserta latihan SRI

    c. Peran dan fungsi pemandu SRI

    IV.Metodologi pelatihan dasar budidaya padi metode SRIa. Proses pendidikan orang dewasa kritis

    b. Dinamika kelompok

    SRI, salah satu Upaya perbaikan kualitas

    Budidaya padi sawah dan Pemberdayaanpetani

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    4/60

    4

    MATERI HARI KEDUA

    1. Pengantar Pengelolaan Pertanian Ramah Lingkungan

    Berkelanjutan (PRLB)

    Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan suatu system pertanian

    yang berdasarkan pada pemahaman ekologis, sehingga didalam mengelola

    agroekosistem padi sawah mesti belajar ekologi tanah terlebih dahulu.

    Pengelolaan agroekosistem padi sawahmelalui pendekatan Pengendalian Hama

    Terpadu (PHT) merupakan sistem

    pengendalian hama dengan pendekatan

    ekologis. Pendekatan PHT tersebut

    mengutamakan pada hasil dari proses

    pengelolaan lingkungan pertanian ( termasuk

    petani sebagai salah satu komponen

    lingkungan).

    Hal ini dapat dipahami sejalan dengan prinsip PHT yaitu; Budidaya tanaman

    sehat, Pelestarian dan pendayagunaan musuh alami, Pengamatan berkala dan

    Petani ahli PHT.

    Berbicara tentang ekologi berarti kita mesti memahami proses aliran energi dan

    siklus nutrisi pada suatu areal lingkungan pertanian tertentu. Pada awal belajar

    PHT, kita akan belajar tentang bagaimana aliran nutrisi dari tanaman ke hama dan

    dari hama ke musuh alami. Ternyata pemahaman tersebut belumlah cukup,

    karena ada hal yang lebih penting yang belum kita pelajari yaitu bagaimanatanaman mendapatkan nutrisi.

    Tanaman akan tumbuh dan berkembang pada tanah yang telah tersedia

    berbagai kebutuhannya berupa unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang

    besar atau dalam jumlah kecil. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

    PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    5/60

    5

    diantaranya : kondisi tekstur, struktur (aerasi tanah, drainase, kemampuan

    mengikat air dan kemampuan tanah dalam mengikat nutrisi), aktivitas biologi tanah

    dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Tanah yang memiliki sifat fisik, sifat bioloigi

    dan sifat kimia yang baik adalah tanah yang dapat memberi kehidupan bagi

    tanaman. Salah satu upaya memulihkan kesuburan tanah kita perlu mempelajari

    dan memahami tentang Ekologi Tanah (Rumah Tangga Tanah).

    Berikut digambarkan secara ilustratif hubungan timbal balik atau interaksi antar

    komponen yang terkait dalam dalam rumah tangga tanah :

    2. Perinsip-prinsip Pembelajaran Ekologi Tanah (PET)

    A. Identi fikasi Masalah

    Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di lapangan seperti :a. Tentang kondisi tanah pada saat ini meliputi : tingkat keasamannya,

    kepadatannya dan tingkat kelengketannya

    b. Reaksi Tanah yang sangat kompleks

    c. Dasar logika dalam budidaya tanaman

    d. Upaya memecahkan permasalahan.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    6/60

    6

    B. Materi

    a. Berkaitan dengan masalah-masalah yang ada di lapangan

    b. Dapat dimengerti, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan di lapangan

    c. Menggunakan metoda/dan cara-cara yang praktis tidak rumit

    d. Membutuhkan alat dan bahan yang mudah didapat dan murah harganya

    (terjangkau)

    e. Dapat membantu dalam memecahkan masalah di lapangan

    f. Bermanfaat bagi dirinya, kelompoknya dan bagi masyarakat sekitarnya

    g. Materi yang satu dengan yang lainnya berkaitan atau tidak berdiri sendiri

    h. Pembahasan materi secara sistimatis sesuai dengan keterkaitannya.

    C. Proses

    a. Demokrasi, dimana keputusan berdasarkan penggalian dan kesepakatan

    b. Menyusun perencanaan, koontrak belajar, proses kegiatan kegiatan

    pembelajaran

    c. Mempermudah tujuan pembelajaran Ekologi Tanah dengan simulasi

    sederhana dan bermakna

    d. Dapat menciptakan suasana yang memotivasi untuk bersemangat dalam

    kegiatan belajar mengajar.

    D. Pembelajaran

    a. Pembelajaran oleh seorang pemandu yang memiliki kriteria

    Dapat baca tulis

    Menguasai materi PET, materi penunjang dan kepemanduan

    Tidak bersifat menggurui Meyakinkan dan percaya diri

    Rilek, santai tapi serius

    Mampu mendorong peserta untuk kreatif.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    7/60

    7

    b. Kriteria Peserta

    Petani/Kelompok Tani/Petugas

    Alumni SLPHT di peruntukkan TOT PET, atau petani yang

    memahami PHT dan menerapkannya

    Petani yang kritis, mau dan peduli memperbaiki dirinya

    Petani yang kreatif dalam menerapkan ide gagasan di lahan usaha

    taninya.

    Pengusaha tani/pemilik lahan yang peduli akan perbaikan lingkungan

    E. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

    a. Didasarkan atas dasar kebutuhan dan tingkat permasalahan yang dihadapi

    b. Berorientasi pada tujuan / latar belakang, materi dan proses PET

    c. Menjaga / mempertahankan pemahaman masing-masing topik atau materi

    secara utuh dan berupaya agar sampai di tingkat sasaran

    d. Adanya perumusan perencanaan dengan melihat dari analisa masalah,

    sehingga tercipta kajian-kajian dan studi-studi

    e. Didasarkan dengan kemampuan dan mempertimbangkan; Pendanaan,

    areal dampak dan sarana prasarana

    3. Analisis Petani

    A. Analisis permasalahan petani merupakan sebuah proses penyadaran

    kesadaran dalam Pemberdayaan)

    a. Tujuan

    Agar petani mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada

    disekitar nya dan menyadari bahwa banyak hal yang menghimpit

    dalam meningkatkan pendapatan dan tarap hidupnya, sehingga

    mampu mengatasi baik persoalan sosial, budaya, ekonomi maupun

    masalah teknis.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    8/60

    8

    b. Proses

    1. Penyampaian tujuan materi analisis masalah petani

    2. Selanjutnya melakukan identifikasi melalui beberapa pertanyaan

    sesuai tujuan materi antara lain :

    Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam berusaha

    tani

    Sumber daya alam apa saja yang terasa mulai hilang saat ini

    Apa yang menyebabkan masalah-masalah tersebut terjadi

    Bagaimana perilaku masyarakat dalam mengelola sumber

    daya yang ada

    Bagaimana dampak masalah-masalah tersebut terhadap

    kondisi petani saat ini

    Bagaimana mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas

    3. Pada dasarnya semua masalah adalah tekanan bagi petani, oleh

    karena itu perlu menstrukturkan hasil identifikasi dalam bagan

    berikut ini :

    4. Menganalisis permasalahan diatas. Kemudian, melakukan

    identifikasi kegiatan apa saja yang dapat kita lakukan untuk

    mengatasi masalah tersebut diatas.

    Tekanan:

    BagaimanaPosisi

    Petani ?

    Apa yang perlu

    dilakukan petani ?

    BagaimanaKesadaran

    etani:

    Tekanan:Tekanan:Tekanan:Tekanan:

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    9/60

    9

    B. Analisis Kebutuhan dan Potensi

    a. Tujuan

    1. Agar petani memahami kondisi seputar kehidupan sehari hari dan

    dimana letak persoalan, permasalahan dan bagaimana upaya

    pemecahan masalahnya

    2. Petani mampu mengelola dan memanfaatkan potensi lokal untuk input

    usaha tani.

    b. Proses

    1. Membuat beberapa pertanyaan tentang kebutuhan sehari hari, apa

    saja yang dapat disediakan sendiri dan apa saja yang tidak dapat

    disediakan sendiri, Mengapa, potensi pemenuhan kebutuhan sendiridan apakah orang lain dalam kelompok yang sama juga

    membutuhkan. Untuk mempermudah menganalisis, dibuat format

    analisis dalam kertas besar , sbb:

    Hasil Proses Analisis Kebutuhan dan Potensi

    No Kebutu han DDS DSOL OLB Masalah Potensi Pihak

    lain

    butuh

    Uapaya

    mengatasi

    Masalah

    I Sehari-hari

    1

    2.

    3.

    II Input

    Usahatani

    1

    2

    3

    Keterangan : DDS=Dapat Disediakan Sendiri, DOL=Disediakan Orang

    Lain, OLB= Orang Lain Butuh.

    2. Membuat kesimpulan hasil analisis dan kegiatan apa yang perlu

    dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    10/60

    10

    4. Identif ikasi Masalah Petani

    Peningkatan produksi padi terus dilakukan dengan berbagai jenis program, sejakrevolusi hijau sampai dengan saat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan

    khususnya kebutuhan beras di dalam negeri, sehingga peningkatan produksi

    menjadi tujuan yang utama dan terus berupaya untuk menekan tingkat kehilangan

    hasil panen. Pada pertengahan tahun 1984 Indonesia dilaporkan sebagai negara

    yang berhasil meningkatkan produksi padi atau beras, hal ini dibuktikan dengan

    pernyataan swasembada beras bahkan Indonesia dilaporkan telah mampu

    menyumbang beras ke salah satu negara yang pada saat itu dilanda kekurangan

    pangan (beras). Salah satu program Intensifikasi dengan menggunakan sarana

    produksi yang berasal dari bahan-bahan sintetis, baik pupuk maupun pestisida

    telah mengantarkan produksi meningkat secara drastis, namun demikian

    peningkatan produksi beras tersebut tidaklah kekal.

    Penggunaan bahan-bahan sintetis berupa

    pupuk dan pestisida telah terus menerus

    dilakukan dalam jumlah yang semakin

    meningkat. Namun akhir-akhir ini produksi padi

    sulit untuk ditingkatkan bahkan cenderung

    menurun. Di sisi lain gangguan organisme

    pengganggu tanaman (OPT) cenderung

    mengalami peningkatan disamping bencana alam seperti banjir disaat musim

    hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.

    Penurunan produksi tidak hanya ditentukan oleh hal-hal seperti diatas namun

    perilaku usaha tani mengenai pengelolaan lahan (tanah, air dan tanaman) sangatmenentukan, disamping terjadinya penurunan kualitas struktur dan tekstur tanah

    yang sekaligus mempengaruhi aktivitas biologi tanah dan terancam terjadinya

    degradasi biodiversitas, dari yang kompleks menjadi lebih sederhana akibat

    kandungan bahan organik yang dikandung tanah sangat kurang karena perlakuan

    terhadap lahan kurang memperhatikan kaidah-kaidah ekologis.

    0

    PERMASALAHAN BERTANI SAAT INI

    KONDISI

    < 1970 1970 - 1990 1990 Saat ini

    X

    Y

    Produksi

    Pupuk Kimia

    Pestisida

    HamaPenyakitTanaman

    TAHUN

    0

    PERMASALAHAN BERTANI SAAT INI

    KONDISI

    < 1970 1970 - 1990 1990 Saat ini

    X

    Y

    Produksi

    Pupuk Kimia

    Pestisida

    HamaPenyakitTanaman

    TAHUN

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    11/60

    11

    Terjadinya perubahan unsur-unsur dalam ekosistem pertanian khususnya agro

    ekosistem padi sawah banyak menimbulkan permasalahan dalam berusaha tani.

    Namun demikian kondisi tersebut seolah dianggap menjadi hal yang terbiasa dan

    tidak disadari padahal kita merugi, dan bahkan produksi padi kian hari kian

    menurun. Melalui kegiatan materi ini peserta akan secara intensif mengevaluasi

    segala kegiatan usaha tani yang telah dijalaninya, mulai dari aspek produksi padi /

    produktivitas lahan, penggunaan pupuk anorganik setiap musim tanam baik jumlah

    maupun jenisnya, pemakaian pestisida dilahan usahatani, jenis dan tingkat

    serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT ), kondisi air dan biaya usaha

    tani.

    Pelatihan dalam peningkatan kemampuan teknis pengelolaan lahan usahatani padi

    diawali dengan kondisi saat ini yang terungkap secara sistematik melalui identifikasi

    masalah yang mengutamakan proses partisipatif, peggalian masalah oleh para

    peserta sendiri sehingga kedudukan petani dan aktivitasnya akan diketahui,

    dimengerti bahkan dipahami. Masalah utama adalah kesenjangan antara harapan

    dengan kenyataan. Ketika masalah telah secara strategis dipahami oleh para

    pelaku usahatani, hal ini menjadi pintu masuk untuk mencari/menganalisa penyebab

    utama, sehingga solusi akan lebih mengarah dan menjadi bahan-bahan dalam

    memunculkan alternatif pemecahan masalahnya.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    12/60

    12

    MATERI HARI KETIGA

    1. Pengelolaan Agro Ekosistem Padi SawahAda beberapa hal yang menyebkan terjadinya perubahan unsur-unsur dalam

    ekosistem pertanian khususnya agro ekosistem padi sawah diantaranya adalah :

    Pertama, menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah sawah, kondisi ini perlu

    perbaikan karena : Tanah adalah sumber kehidupan. Kualitas dan keseimbangan

    tanah dengan kandungan: bahan organik, micro-organisme dan aktivitas biologi

    serta keberadaan unsur-unsur dan nutrisi adalah sangat penting untuk keberlanjutan

    pertanian, begitu juga dengan kesehatan manusia berhubungan langsung dengankesehatan tanah. Persoalan menurunnya kesehatan tanah saat ini sedang dihadapi

    banyak petani namun demikian banyak dari mereka belum menyadarinya. Hal ini

    menyebabkan prilaku pelaku usahatani umumnya belum melibatkan unsur tanah

    dalam proses menentukan keputusan pengelolaan lahan maupun dalam hal

    pengendalian organisme pengganggu tanaman.

    Kedua, kecenderungan potensi padi untuk berproduksi lebih tinggi ternyata sulit.dari

    beberapa pengalaman hal ini terjadi akibat dari proses budidaya yang belum

    memberikan kesempatan penuh pada padi untuk berkembang sesuai potensinya.

    Ketiga, penggunaan unsur kimia anorganik baik pupuk maupun pestisida pada

    umumnya semakin tinggi kecuali bagi petani yang telah mengikuti program PHT dan

    mempraktekan di lahannya. Akibat penggunaan unsur kimia tersebut menyebabkan

    makro dan mikro-organisme yang ada dalam tanah tidak berfungsi sebagaimana

    mestinya, sehingga menyebabkan aliran energi dari bawah ke atas permukaan

    tanah menjadi tidak seimbang. Keadaan ini menyebabkan suplai nutrisi dari tanah

    sangat kurang atau bahkan tidak ada maka pada akhirnya tanaman akan menunggu

    suplai makanan dari kimia anorganik yang ditebarkan oleh petani (melalui Urea,

    TSP, KCL, dll.) Sementara rantai makan menjadi putus akibatnya Musuh Alami

    (MA) hanya menunggu makanan dari keberadaan Hama. Karena jenjang hirarkhis

    MA lebih tinggi maka hama akan berkembang lebih pesat.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    13/60

    13

    Keempat, perilaku petani saat ini sudah jauh dari kearifan dalam memanfaatkan

    potensi lokal, misalnya jerami sebagai makanan mikro-organisme dalam tanah kini

    lebih banyak dibakar atau dibiarkan saja, padahal ketika terjadi kerjasama dengan

    microorganisme akan memanfatkan untuk hidup dan berkembang biak dan dari

    hasil pengurainnya maka akan menghasilkan nutrisi bagi tanaman dan akan

    merubah sifat fisik tanah yang lebih baik. Oleh karena itu mungkin sudah saatnya

    kita melakukan proses penyadaran kesadaran tentang mulai rapuhnya alam

    pertanian kita, jangan biarkan terjadi proses penggurunan lahan pertanian yang

    tidak ekologis.

    A. Cara Pandang dan Perilaku Budidaya Padi

    Bila kita cermati prilaku pelaku usaha tani secara umum, saat ini setidaknya

    ditemukan tiga pandangan dan sekaligus perilaku usaha taninya dilapangan,

    dapat dianalisis dari tiga bagan sebagai berikut :

    Pandangan I, Perilaku Pemberantasan

    Pandangan II, Perilaku Rintisan PHT

    HAMA

    PESTISIDA/RACUNPandangan ini hanya berpikir bahwa di lahan

    sawah hanya ada tanaman dan hama, danuntuk memenangkan persaingan maka hama

    harus dibunuh. Oleh karena itu pestisidalahyang berkuasa untuk memusnahkan hama.

    Ternyata pestisida juga tidak bisamengentaskan masalah yang disebabkan olehhama. Dan dampaknya.hama menjadi kebal,

    AMBANGEKONOMI

    HAMA

    PESTISIDA

    MUSUHALAMI

    Pandangan ini mulai ada kemajuan bahwa dilahan usaha tani ternyata ada serangga /mahluk hidup lain yang berguna, namundemikian jika hama dengan perhitunganambang ekonomi tidak menguntungkan makapestisida yang dapat menghancurkan seranganhama. Jika dicermati lebih dalam ternyata yangberubah adalah soal waktu dan legalitaspestisida, karena ketika ambang ekonomidigunakan sebagai dasar penyemprotan

    peledakan hama (resurgensi), pencemaran lingkungan, terbunuhnya jasadbukan sasaran sehingga mengurangi keragaman unsur hayati, dan gangguanterhadap kesehatan manusia .

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    14/60

    14

    Dampaknya tetap masih ada dan cenderung sama dengan pandangan dan

    perilaku konvensional. Hama menjadi kebal, peledakan hama (resurgensi),

    pencemaran lingkungan, terbunuhnya jasad bukan sasaran sehingga

    mengurangi keragaman unsur hayati, gangguan terhadap kesehatan manusia

    dan pencemaran lingkungan

    Dua cara pandang dan prilaku pelaku usaha tani diatas bukan konseppertanian yang berkelanjutan, oleh karena itu sudah saatnya kita berubah pada

    cara pandang dan prilaku yang holistik, seperti ditunjukan pada cara Pandang

    III di bawah ini.

    Pandangan III, Prilaku PHT Seutuhnya

    Plangton

    HAMA

    MUSUHALAMI

    MICRO-ORGANISMEBO

    PENGURAI

    M

    Serangga/Binatangpemakan

    Ketika mati

    Nutrisi

    Dalam prakteknya sebelum memperhitungkan berapa musuh alami yang ada ?,Bagaimana stadia hama tersebut..? Pandangan dan prilaku ini sebenarnyamemulai mempraktekan pengelolaan untuk ekosistem, tetapi belum sempurna

    dan pada akhirnya tetap menggunakan pestisida

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    15/60

    15

    Pandangan diatas menunjukan bahwa agroekosistem itu merupakan satu

    sistem yang dinamis dan dapat dikelola Berangkat dari pemahaman ini, maka

    cara pengelolaan usaha tani dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang

    ada, dengan demikian tidak perlu banyak masukan dari luar. Konsep inilah

    yang menjadi ruh Pengendalian Hama Terpadu (PHT) lalu bagaimana unsur

    agroekosistem menjadi bermanfaat dan sumber kekuatan.

    Berkaitan dengan pengelolaan potensi yang ada, maka proses belajar

    diarahkan pada bagaimana petani mampu mengelola unsur agro-ekosistem

    sebagai sebuah potensi yang dapat dikembangkan, contoh kemampuan petani

    dalam pengelolaan unsur agroekosistem sebagai praktek pertanian yang

    ramah lingkungan :

    MATAHARI : Energi Matahari sangat potensial dan mendukung kehidupan di

    dunia ini, spesifik pengelolaan : 1) mengurangi persaingan antar

    tanaman sehingga proses fotosinthesis lebih sempurna, untuk itu

    dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam yang lebar dan

    tanam tunggal. 2) beberapa hama membutuhkan energi matahari

    tetapi dalam kondisi tertentu dapat menghambat pertumbuhan

    mereka, cara mengelolanya : misal untuk Hama Putih gulungan

    daun padi dibuka dengan alat penyabit dan tanah dikeringkan,

    kemudian untuk hama Wereng Batang Coklat merubah iklim mikro

    disekitar tanaman, agar panas matahari bisa masuk maka dilakukan

    penyuaian, dll.

    TANAMAN : Tanaman berpotensi untuk mempertahankan diri dari serangan

    hama dan penyakit jika tanaman tersebut sehat, agar tanaman

    sehat dapat dikelola : 1) menanam benih yang bermutu bukan benih

    yang berlabel, perlakuan pemupukan, 2) memberikan pupukdengan kandungan unsur makro dan mikro yang seimbang. Pada

    umumnya pupuk anorganik hanya mengandung bahan tertentu,

    untuk itu pemberian pupuk organik akan mendukung tanaman untuk

    tumbuh lebih sehat.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    16/60

    16

    MIKRO-

    ORGANISME

    : Agar micro-organisme dalam tanah berperan lebih baik maka perlu

    makanan yaitu dengan cara pemupukan oleh bahan pupuk organik,

    kemudian Micro-organisme akan mengurai dan memberikan

    dampak yang baik yaitu : menyediakan nutrisi bagi tanaman,

    menghasilkan humus yaitu tempat parkir unsur-unsur sebelum

    dimanfaatkan oleh akar tanaman, dan dari proses terurainya pupuk

    organik maka akan memberikan efek :

    1) Memiliki efek sebagai unsur gizi.

    Merupakan sumber penyuplaian unsur kecil bersamaan

    unsur besar seperti : nitrogen, pottassium, asam silikat,

    kalsium. dsb.

    Nitrogen yang terkandung dalam pupuk kompos dan pupuk

    kandang itu bersifat efek lambat,dan sangat besar efeknya

    sebagai nitrogen penyubur tanah.

    2) Berfungsi sebagai humus stabil

    Memperbaiki sifat fisik tanah seperti mempertinggi peredaran

    udara maupun penembusan air dan memperlembut tanah,

    dsb.

    Berfungsi mempertinggi daya menyimpan pupuk bagi tanah,

    mencegah terhanyutnya pupuk-pupuk, dan mengatur

    pembagian unsur-unsur gizi

    Berfungsi sebagai material penyangga untuk memperlunak

    penghambatan oleh kadar asam tanah, kadar alkali,

    kelebihan zat asam dsb, dan mencegah material yang

    merugikan.

    AIR dan

    OKSIGEN

    (ZAT ASAM)

    Pengelolaan air untuk pengendalian dapat dilakukan misalnya untuk

    pengendalian Penggerek Batang pada stadia pupa maka melakukan

    pengelaban agar pupa mati terendam. Sedang untuk pengelolaan

    oxygen melakukan pengaturan pengairan, pengeringan dan

    penyiangan, kegiatan ini berfungsi : menyuplai oxygen (zat asam)

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    17/60

    17

    yang cukup dan memperbaiki pertumbuhan dan fungsi akar . dengan

    pengeringan pertumbuhan tinggi batang padi akan tertekan karena

    pengisapan nitrogen terbatasi, maka tangkai daun padi akan besar

    dan tebal, keras dan kuat, memiliki daya tahan terhadap serangan

    hama penyakit dan penyimpanan pati akan lebih aktif.

    MAKRO-

    ORGANISME

    (Cacing dan

    Serangga)

    Perlakuan pengurangan air dan pupuk organik akan berfungsi juga

    untuk menghidupkan makro-organisme misalnya Cacing, Cacing

    akan hidup aktif, ketika bahan organik banyak tersedia cacing akan

    memanfaatkannya, dalam aktivitas hidupnya cacing akan menggali

    lubang dan memindahkan bagian tanah bawah ke bagian permukaan

    tanah, dengan proses ini maka berfungsi merubah struktur tanahsehingga tercipta ruang-ruang dan dalam ruang-ruang tersebut akan

    tersedia udara / zat asam.

    MUSUH ALAMI

    dan PENGURAI

    Jika dilakukan pemupukan dengan Pupuk Organik dan tidak

    melakukan penyemprotan dengan Pestisida, maka daur energi akan

    berjalan dengan baik maka keberadaan musuh alami tidak hanya

    tergantung kepada keberadaan hama tetapi makanan MA akan

    tersedia dari serangga-serangga lain, misalnya dari golongan

    Chyromidae dan pengurai.

    HAMA Jika hama dalam posisi populasi rendah maka hama akan berfungsi

    sebagai makanan musuh alami, untuk itu dari berbagai pengalaman

    misalnya hama Wereng Batang Coklat jika disemprot saat populasi

    rendah maka akan terjadi populasi akan berkembang dengan pesat,

    dan menimbulkan hoperburn.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    18/60

    18

    B. Tawaran Sebuah Gagasan

    Mengatasi kompleknya persoalan uasaha tani saat ini

    diantaranya menurunnya kesehatan tanah dan

    mandegnya produksi mungkin sudah saatnya ada yang

    perlu kita renungkan : Jika kita masih menunggu ahli

    tanah datang ke lahan usaha petani dan berdialog

    tentang persoalan tanah yang sedang dihadapinya saat

    ini, adalah sebuah penantian yang lama, oleh karena

    itu bagaimana jika petani bisa menjadi ahli untuk

    lahannya sendiri, sehingga mampu menganalisis dan mengambil keputusan

    tentang lahannya dan mampu mengkaji dan mempraktekan budidayatanaman yang menitik beratkan pada pengelolaan potensi lokal.

    Untuk sampainya gagasan tersebut perlu adanya proses pembelajaran yang

    menitik beratkan pada hal-hal yang praktis dan yang menyangkut kepentingan

    dengan melepaskan diri dari ketergantungan, dengan demikian petani menjadi

    lebih mandiri.

    Selanjutnya proses pembelajaran menekankan pada wilayah keberadaan

    manusia sebagai mahluk sosial yang berbeda satu sama lain, yakni wilayah:

    Pekerjaan, hubungan antar sesama manusia dan wilayah peran. Wilayah

    pekerjaan petani menyangkut masalah pengendalian terhadap lingkungan,

    secara teknis termasuk lingkungan sosial.

    Gagasan tersebut diatas telah lama dikenal dan digunakan dalam program

    PHT, seperti halnya dikembangkan di Kelompok Studi Petani (KSP) / anggota

    jaringan IPPHTI Kab. Ciamis Jawa Barat, dalam hal pengembangan dan

    penguatan Program PHT dalam kegiatan pengembangan PembelajaranEkologi Tanah (PET) dan SRI (System of Rice Intensification).

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    19/60

    19

    2. Pengantar Sifat Fisik Tanah

    A. Pemahaman Tanah Sehat

    Peningkatan penduduk dunia saat ini khususnya di negara-negara Asia

    tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan

    seperti padi yang meningkat dan harus segera diatasi.. Pada tahun 2005,

    peningkatan kebutuhan beras dapat dipenuhi dengan memperkenalkan hasil

    temuan varietas padi yang dapat memberikan hasil tinggi, peningkatan luas

    areal tanaman dan meningkatnya jumlah areal setiap tahunnya. Peningkatan

    produksi yang sangat tinggi secara keseluruhan memungkinkan pemakaian

    pupuk kimia lebih banyak seperti urea atau amonium sulphate dan pestisida,

    atau umumnya insektisida.

    Intensifikasi produksi tersebut bersifat sementara dan secara umum

    penggunaan pestisida secara intensif, berdampak sangat merusak kesehatan

    petani, berefek negatif pada organisme yang potensial dan dapat

    menyebabkan kerusakan lingkungan. Penggunaan Nitrogen secara intensif,

    perlakuan pemindahan atau pembakaran jerami menyebabkan berkurangnya

    bahan organik secara drastis dan berefek kurang baik terhadap tanah dankesehatan tanaman. Hasil produksi padi tergantung pada beberapa faktor

    (Diagram 1.), Untuk menjaga produksi padi dimasa depan, perlu tindakan

    peningkatan dengan menggunakan sistem tanam padi yang berkelanjutan,

    berdasarkan pada pengelolaan nutrisi dan pengendalian serangga serta

    menjaga bahan organik dalam tanah.

    Sistem pertanian berkelanjutan tersebut harus mampu untuk memanfaatkan

    sumber pertanian alami, dan jika perlu system tersebut berkombinasi dengan

    bahan-bahan kimia. Pemanfaatan sinar matahari dan air hujan secara

    optimum, dan jika diperlukan mengendalikan hama dan menjaga kesuburan

    tanah. Seperti sistem pertanian terpadu yang dapat membantu petani

    mengurangi ongkos produksi dengan menurunkan input dan secara

    konsekuen dapat meningkatkan pendapatan petani.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    20/60

    20

    Untuk mencapai tujuan tersebut,

    a. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menggunakan

    Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pengendalian serangga telah

    berhasil dikembangkan di negara-negara Asia Tenggara dan khususnya

    di Indonesia. Sekarang program PHT telah diadopsi oleh petani-petani

    dengan didukung sistem Sekolah Lapangan Pengendalian hama Terpadu

    (SLPHT). Saat ini petani PHT dapat menurunkan jumlah insektisida

    sampai lebih dari 40 % dengan hasil yang tetap sama jika dibandingkan

    dengan yang menggunakan pestisida.

    b. Langkah kedua, adalah para petani PHT saat ini dibeberapa tempatmisalnya di Kabupaten Ciamis selain tidak menggunakan pestisida juga

    tidak menggunakan pupuk buatan seperti Urea, TSP, KCL dll. Mereka

    menggunakan potensi lokal untuk memupuk tanaman mereka, yaitu

    dengan pupuk organik dan mampu mengembangkan IMO (Indigenous

    Micro Organism).

    c. Langkah ketiga, keuntungan dari tanah seperti kemampuan menyerap

    nutrisi alami harus dipertahankan dan dipelihara secara berkelanjutan

    sampai optimum.

    Tanah sehat dan subur dengan struktur yang baik (optimum) aktivitas

    mikrobia tinggi dan kandungan nutrisi yang siap pakai (telah dirombak)

    bagi tanaman untuk tetap berdiri tegak dan secara keseluruhan

    berpengaruh terhadap kesehatan tanaman.

    Tanah sehat secara umum didefinisikan sebagai kemampuan tanah

    secara terus menerus dalam fungsinya sebagai sistem kehidupan yang

    penting dalam ekosistem dan memanfaatkan tanah untuk berproduksisecara biologi, mengikat banyak udara dan air dari lingkungan untuk

    menjaga kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Pada dasarnya, tanah

    yang sehat menghasilkan tanaman yang sehat pula. Dulu tanah yang

    sehat ditunjukan dengan meningkatkan kandungan bahan organik,

    berkurangnya kerusakan daun yang salah satu penebabnya adalah hama.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    21/60

    21

    Walau fenomena ini sulit untuk dijelaskan, hal itu dapat dapat

    diperlihatkan dengan jelas akan pentingnya tanah tidak hanya sebagai

    media/tempat tumbuh, tetapi juga sebagai faktor penentu terhadap

    kesehatan tanaman.

    Diagram 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil padi.

    a. Iklim

    Efek Langsung

    pada tanaman

    Efek Tidak langsung

    melalui tanah

    Energi matahari

    Temperatur Udara

    Temperatur Tanah

    Hujan

    b. Tanah Sehat

    Struktur Tanah

    Ketersediaan Nutrisi

    Ketersediaan air

    Aerasi

    Daerah perakaran

    Makro-nutrisi, Mikro

    Nutrisi dan Bahan-

    bahan lainnya

    c. Hama dan penyakit

    d. Pengelolaan

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    22/60

    22

    B. Karakteris tik Tanah

    Umumnya tanah diartikan sebagai media tumbuh yang mendukung

    pertumbuhan tanaman. Selanjutnya bahan mineral dan organik akan di

    transformasikan ke lingkungan sekitarnya dan diserap oleh air, udara dan

    mikro-organisme (Diagram 2.). Terbentuknya tanah sangat lambat rata-rata

    perlu 100 sampai 400 tahun untuk membentuk lapisan top soil setebal 1 Cm.

    Diagram 2. Proses terbentuknya tanah dari batu karang

    Batu Karang

    Air

    Tanaman

    Temperatur/ panas

    Mikro-organisme

    Tanah Subur

    Komponen-komponen tanah umumnya terdiri dari:

    Mineral an-organik dan pasir, lumpur dan partikel lempung

    Serpihan-serpihan sisa tanaman dan bahan rombakan dari bahan

    organik yang berasal dari proses penguraian tanah oleh biota (makhluk

    hidup)

    Organisme hidup seperti : ulat tanah, serangga, bakteri, jamur, alga,

    nematoda, dll

    Bahan gas meliputi O2, Co2, N2, Nox dan CH4

    Tahapan proses perpindahan molekul/ion secara kontinnyu diantara bahan

    padat, cair dan gas dihantarkan melalui proses fisika, kimiawi dan biologi

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    23/60

    23

    dalam tanah. Komponen an-organik dari tanah berperan dalam pengikatan

    kation melalui perubahan ionisasi, komponen organik non polar (tidak

    mengandung energi) dan anion melalui reaksi penyerapan.

    Bahan organik tanah merupakan sumber utama unsur C, N, P dan S. Rata-

    rata siklus dan ketersediaan komponen-komponen ini dirubah oleh organisme

    tanah yang diambil sebagai sumber makanan dan energi. Oleh karena itu,

    secara luas tanah merupakan sumber kehidupan yang dinamis yang

    berkualitas/bermutu dan sehat dalam menyokong pertanian yang

    berkelanjutan.

    C. Proses Pembentukan tanah secara fisik dan kimiawi

    Produksi padi didataran rendah ditandai dengan penggunaan lapisan dasar

    tanah secara terus menerus selama siklus pertumbuhan tanaman padi. Tipe-

    tipe lapisan tanah tergantung pada ketersediaan oksigen. Dekat dengan

    lapisan udara terdapat lapisan tipis tanah yang merupakan daerah terjadinya

    proses oksidasi, dan hanya beberapa centimeter atau milimeter dapat

    terbentuk ketika oksigen diatmosphere diikat oleh lapisan air dan adanya

    suplai oksigen dari algae dan gulma air pada permukaan tanah. Pada daerah

    ini (permukaan) adanya mikro-organisme aerobik (yang memerlukan

    oksigen) menyebabkan proses oksidasi berlangsung sempurna pada bahan-

    bahan seperti : Nitrat, sulphate dan besi Fe. sehingga tersedia bagi tanaman.

    Di bawah lapisan ini terjadi oksidasi yang sama kejadiannya ditemukan pada

    tanah yang tidak beririgasi.

    Pada sawah yang airnya melimpah, daerah utama dari perkembangan akar

    didominasi oleh suasana-aerobik (tidak ada oksigen), permukaan dari akar

    sendiri adalah aerobik sebab adanya oksigen yang dikeluarkan olehtanaman. Akhirnya pada permukaan akar mikro-organisme aerobik dapat

    hidup, paling tidak pada fase awal dari perkembangan tanaman. Sebelum

    pertumbuhan akar berhenti sehingga transportasi media dan elemen-elemen

    lainnya ke akar.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    24/60

    24

    D. Sifat Fisik Tanah

    Tanah terdiri dari tiga fase yaitu padat, cair dan gas. Fase padat terdiri dari

    bahan organik atau mineral tanah, meliputi pasir, debu, dan lempung.

    Komposisi interakasi fase tanah serta kestabilan interaksi tersebut

    menyebabkan beberapa kondisi atau sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik

    tanah antara lain : Kepadatan tanah, konsistensi, kematangan, kedalaman

    efektif tanah, kadar air, infiltrasi, tahanan penetrasi tanah, daya menahan air,

    aerasi serta tekstur dan struktur tanah yang merupakan sifat utama fisik

    tanah.

    Tekstur tanah merupakan komposisi pasir, debu, dan lempung yangmembentuk tanah. Sedangkan ikatan pasir, debu yag membentuk susunan

    atau geometri tanah yang lebih besar (skunder) disebut struktur. Kedua sifat

    fisik tanah ini yang mempengaruhi sifat fisik lain termasuk pengaruh dari

    kandungan bahan organik tanah.

    Peranan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah sangatlah besar.

    Sifat fisik tanah yang sangat dipengaruhi antara lain tekstur tanah, struktur

    tanah dan kapasitas menahan tanah. Sedangkan ketiga sifat fisik tersebut

    sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas atau kesuburan tanah.

    Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tekstur tanah mengandung

    pengertian komposisi dasar bahan fisik/partikel tanah, yaitu pasir, debu,

    lempung. Jumlah lempung pada tanah akan berpengaruh pada tingkat

    kesuburuan tanah. Sedangkan struktur tanah berarti susunan atau bentuk

    geometri dari partikel tanah tersebut.

    Tekstur tanah berubah dari waktu ke waktu, tergantung masukkan atau

    perubahan partikel tanah. Sedangkan struktur tanah sangat dipengaruhi olehcara petani mengelola tanahnya. Kedua sifat fisik tanah tersebut akan

    berpengaruh terhadap kapasitas / kemampuan tanah dalam menahan air.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    25/60

    25

    3. Pengantar Praktek Sifat Fisik Tanah

    A. Percobaan Tekstur Tanah

    Tekstur tanah dengan komposisinya adalah

    suatu parameter umum untuk mengetahui ciri

    khas dari tipe tanah. Tekstur tanah terdiri dari

    partikel tanah yaitu :Pasir, debu dan lempung

    yang bervariasi ukurannya, yaitu pasir 0,05 2

    mm, debu : 0,05 0,002 mm dan lempung

    0,002. ukuran partikel berhubungan erat dengan

    sirkulasi air dan udara, kemampuan serap nutrisi / unsur hara dan struktur

    tanah

    Tujuannya adalah:

    Untuk memahami apa itu tekstur tanah

    Untuk mengembangkan kepekaan dalam mengetahui karakteristik tanah

    dengan menggunakan jari tangan.

    Pemahaman arti dan pentingnya tekstur tanah dalam mendukung

    kualitas tanah dan pertumbuhan.tanaman

    Percobaan - 1

    Alat bahan :

    - 3 Jenis contoh tanah, yaitu :

    tanah sawah

    tanah yang mengandung banyak bahan organik, tanah yang mengandung banyak pasir,

    - plastik kantong diameter 15 Cm dan panjang 1 meter,

    - karet gelang dan mistar.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    26/60

    26

    Langkah-langkah :

    Diskusi/ curah pendapat tentang apa itu tekstur tanah, apa

    pentingnya kita kita mengetahui tekstur, dan bagaimana cara

    memahami tekstur tanah.

    Mrmbagi kelompok dalam melakukan percobaan dan diskusi

    masing-masing 5-6 orang.

    Melakukan praktek secara sederhana

    Masing-masing contoh tanah dimasukan pada plastik kantong,

    sampai setengah penuh

    Masukan air hingga sepertiga bagian plastik dan ditiup terus

    diikatkan

    Kocok-kocok hingga rata, tidak ada gumpalan/ sampai halus

    Letakan pada daerah terbuka (terkena sinar matahari) selama

    satu jam

    Amati masing-masing sampel tanah, dengan perhatian khusus

    pada lapisan / bagian yang tampak, gunakan mistar untuk

    mengukur lapisan-lapisan tersebut.

    Lakukan pencatatan pada blanko yang tersedia

    B. Percobaan Struktur tanah.

    Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur

    ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh

    suatu perekat seperti bahan organik atau jenis perekat lainnya. Gumpalan-

    gumpalan kecil ini mempunyai bentuk warna dan kemantapan / ketahanan yang

    berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak

    melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir). Tanah dengan

    struktur baik (remah) mempunyai kandungan udara yang baik, sehingga unsur-

    unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    27/60

    27

    Tujuan

    Untuk memahami apa itu struktur tanah

    Untuk dapat membedakan antara tekstur dan struktur tanah yang memperbaiki

    kesuburan dan mencegah tindakan-tindakan yang dapat merusak struktur

    tanah.

    Alat dan bahan

    - 3 Jenis contoh tanah dan lain-lain agar disiapkan, yaitu :

    tanah sawah

    tanah yang berpasir

    tanah yang mengandung banyak bahan organik),

    - gelas aqua

    - bandul timbangan

    - 2 buah botol aqua ukuran 0,5 liter per kelompoknya

    - lem plastik.

    Durasi : 120 menit

    Langkah-langkah :

    Pertama lakukan pengamatan :

    Apakah di dalam tanah ada udara? dan

    Bagaimana udara bisa masuk ke dalam tanah?

    Pada tanah yang tergenang / digenang, mungkinkah banyak udara di sana?

    Mengapa ? dan bagaimana keadaan tanamannya ?

    Adakah tanah yang cepat kering / retak ? Mengapa dan apa pengaruhnya

    terhadap tanaman ?

    Kedua hasil pengamatan buat kesimpulan Apa itu struktur tanah ?

    Ketiga dalam melakukan percobaan perlu dibagi kelompok masing-masing

    kelompok 5 6 orang dalam melakukan simulasi struktur tanah dan didampingi

    oleh pemandu

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    28/60

    28

    Percobaan :

    - Masukan tanah contoh (4 jenis) masing-masing ke dalam gelas hingga

    Penuh

    - Pasang alat yang terbuat dari botol aqua (500 cc) telah dilubangi dan

    telah di lem, dan Jatuhkan bandul timbangan ke dalam alat tersebut yang

    terpasang diatas gelas yang berisi ketiga contoh tanah.

    Catat / ukurlah turunnya permukaan tanah akibat tekanan bandul timbangan

    tersebut. ( dari masing-masing 4 contoh tanah)

    - Ulangi kegiatan langkah-langkah diatas, sebelunya tanah ditumpahkan dan

    dibasahi lebih dahulu ( tidak terlalau basah)

    - Amati kelebihan tanah, ukurlah kedalaman tekanan bandul serta tambahkanair seperlunya untuk membasahi ketiga contoh tanah.

    Selanjutnya lakukan diskusi

    - Apa yang terjadi pada perlakuan 3 percobaan diatas ?

    - Adakah perbedaan kedalamannya antara sebelum diberi air dan sesudah

    diberi air. Megapa ?

    - Komponen apa apa saja yang mempengaruhi struktur tanah dan komponen

    apa yang sangat berpengaruh terhadap perubahan struktur tanah. Mengapa ?

    C. Kemampuan Tanah Mengikat dan menyerap air/ nutris i.

    Kemampuan tanah mengikat dan menyerap air / nutrisi adalah suatu ukuran dari

    jumlah air / nutrisi yang dapat diserap dan tidak hilang. Contoh : Pasir sangat miskin

    air karena air dalam pasir akan cepat hilang. Struktur tanah yang baik selamanya

    mengandung bahan organik yang tinggi, cukup air yang tersedia dalam tanah dan

    kemampuan menyerap air dengan mudah adalah indikator penting yang digunakanuntuk mengidentifikasikan kualitas tanah. Hal ini khususnya terjadi pada musim

    kering ketika air menjadi faktor penentu pertumbuhan tanaman. Proses hilangnya air

    atau nutrisi dan penguapan adalah kenyataan yang tidak bisa dihindarkan.

    Kemampuan menahan / mengikat dan menyerap air rata-rata tergantung pada

    struktur tanah dan kandungan bahan organik yang dikandungnya. Kemampuan

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    29/60

    29

    tanah untuk penyerapan / menahan air akan meningkat dengan perbandingan

    antara kuantitas pori-pori tanah (cukup, sedang dan besar) dengan kandungan

    bahan organik yang tinggi.

    Tujuan

    Memahami pentingnya kemampuan tanah dalam menahan / mengikat dan

    menyerap air / nutrisi

    Memahami pentingnya bahan organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah

    terutama kemampuan menahan / mengikat dan menyerap air dan nutrisi.

    Mengetahui fungsi dari masing-masing tanah (struktur lempung, tekstur pasir,

    serta bahan organik / humus) dan hubungannya dalam kemampuan menahan /

    menyerap air dan nutrisi.

    Alat bahan

    - Botol aqua besar (1500 cc),

    - cutter ,

    - 3 Jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah kebun, tanah pekarangan, dan

    tanah yang mengandung banyak pasir),

    - air bening

    Durasi : 120 menit

    Langkah-langkah

    - Siapkan bahan dan alat seperti; botol plastik yang dipotong bagian atasnya,

    kemudian bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil agar dapat mengalirkan

    air, kemudian potong pula atasnya botol aqua yang sama besarnya dan

    dijadikan wadah penampung.- Posisikan botol aqua yang telah diberi lubang pada bagian diatas botol aqua

    penampung.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    30/60

    30

    - Masukkan 0,6 Kg tanah kedalam masing-masing botol plastik, kemudian

    posisikan botol tersebut pada botol plastik yang berfungsi sebagai sebagai

    penampung air.

    - Masukkan air kedalam botol yang sudah diisi contoh tanah tadi

    - Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang jatuh

    pada masing-masing contoh tanah

    - Percobaan ini dapat dilakukan secara paralel oleh setiap kelompok diskusi

    (satu kelompok diskusi melakukan satu percobaan)

    - Setelah semua kelompok selesai melakukan percobaan, lakukan kunjungan

    silang antar kelompok untuk studi banding hasil proses percobaan masing-

    masing.

    Selanjutnya lakukan diskusi

    - Apa pendapat peserta tentang peranan bahan organik dalam membentuk sifat

    fisik tanah.

    - Apa pengaruh sifat fisik tanah terhadap ketersediaan hara bagi

    tanaman ?.

    D. Aerasi

    Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori didalam tanah kurang

    lebih 50 % dari volume tanah. Sedangkan jumlah air dan udara di dalam tanah

    berubah-rubah. Ketika tanah tergenang air, semua pori-pori diisi air dan pada tanah-

    tanah lembab ditemukan air terutama pada pori-pori mikro. Udara mengisi pori-pori

    tanah yang tidak terisi air. Pori-pori tanah dapat dibedakan sebagai pori-pori kasar

    dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau gravitasi (air yang mudah hilang

    karena gaya gravitasi) sedang pori-pori halus berisi air kapiler dan udara

    Tujuan

    Pemahaman apa itu aerasi Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah dalam mendukung

    pertumbuhan tanaman

    Peserta mampu mengelola kondisi tanah, setelah didukung oleh pemahaman

    pentingnya kedudukan udara dalam mendukung / menjalin komponen ekologi tanah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    31/60

    31

    Alat bahan

    - Paralon (pipa) berukuran setengah inci, panjang 30 Cm,

    - Sediakan 3 jenis tanah ( tanah sawah, tanah darat, tanah berpasir, dan tanah

    yang banyak mengandung bahan organik),

    - Balon

    - Karet gelang

    - Air bening dan

    - Kain kasa.

    Langkah-langkah

    - Diskusi dan curah pendapat tentang apa itu aerasi, apa fungsi dan peranan

    udara yang ada dalam tanah

    - Bagi peserta menjadi kelompok, yang sebelumnya telah memahami judul

    percobaan ini

    - Percobaan :

    Ambil 3 jenis tanah dan kompos (dalam keadaan kering) masing-masing

    masukan dalam paralon sampai setengah bagian terisi tanah

    Tambahkan air sepertiga bagian paralon, kocok tanah dan air dalam

    paralon hingga merata

    Pasang kain kasa pada satu ujung paralon di masing-masingjenis tanah,

    Pasang balon yang telah ditiup dengan ukuran sama besarnya dan

    dipasang pada setiap bagian atas ujung paralon.

    Amati keempat paralon tersebut. Mana yang cepat kempis ?

    - Selanjutnya lakukan diskusi tentangi:

    Apa yang terjadi pada masing-masing jenis tanah ? Mengapa ?

    Apa yang dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah dengan aerasi yang

    baik ?

    Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    32/60

    32

    E. Kemampatan ( Konsistensi Tanah)

    Kemampatan tanah erat sekali dengan istilah kemantapan atau perkembangan

    struktur/kestabilan tanah. Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasarkan atas

    kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah terhadap tekanan. Ketahanan

    struktur tanah dibedakan menjadi :

    - Tingkat perkembangan lemah (butir struktur tanah mudah hancur).

    - Tingkat perkembangan sedang (butir struktur tanah agak sukar hancur)

    - Tingkat perkembangan kuat (butir struktur tanah sukar hancur)

    Hal tersebut sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah, tanah-tanahpermukaan yang lebih banyak mengandung humus biasanya mempunyai tingkat

    perkembangan yang banyak mengandung humus biasanya mempunyai tingkat

    perkembangan yang kuat. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila bulir-bulir tanah

    tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau saling melekat

    menjadi satu yang padu. Tanah dengah struktur baik atau remah mempunyai tata

    udara yang baik unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan diolah. Struktur tanah

    hendaknya tidak mudah tersedia dan diolah tidak mudah pecah (mantap) sehingga

    pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.

    Tujuan

    Agar memahami apa itu kemampatan

    Untuk ebih memahami dampak positif dari tanah yang baik dan

    perkembangannya

    Memberikan gambaran kedudukan bahan organik dalam menstabilkan kondisi

    tanah.

    Alat dan bahan

    - jenis tanah dalam keadaan kering - Mistar 1 meter

    - Botol aqua1500 cc - Gayung,

    - Lem plastik, - Air bening dan

    - Ember - Papan/trip.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    33/60

    33

    Durasi: 120 menit

    Langkah-langkah

    Potong botol aqua bagian atas dan bawahnya (24 buah). Sambungkan 2 botol

    aqua dengan menggunakan lem sehingga mendapatkan botol aqua menjadi 4

    buah (satu buah terbuat dari 3 buah botol aqua)

    Letakan botol aqua berdiri ( tanah tegak, isi dengan..... Tanah tiga

    perempatnya bagian botol ( tanah dalam keadaan kering)

    Ukurlah keadaan tinggi tanah, kucurkan air kedalam masing-masing botol,

    perhatikan tinggi permukaan tanah.

    Ulangi kucuran air sampai 3-4 kali kucuran

    Ukur dan catat pengurangan yang terjadi disetiap botol.

    Lakukan Diskuasi

    Apa yang terjadi disetiap perlakuan ? Mengapa ?

    Tanah yang mana yang paling besar pengurangannya dan tanah mana yang

    sedikit/kecil pengurangannya, mengapa ?

    Kucurkan 2 gelas air ke dalam baskom,lakukan masing-masing jenis tanah

    Amati setiap baskom, proses perembesannya, kecepatan resapannya,

    berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan tingginya

    pesesapan.

    F. Uji Air Kapiler

    Air kapiler terdapat didalam tanah karena ditanah atau diserap oleh masa tanah,

    tertahan oleh lapisan kedap air, keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan

    air ataupun kekurangan air dapat menggangu pertumbuhan.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    34/60

    34

    Kegunaan air untuk pertumbuhan tanaman

    - Sebagai unsur hara tanaman. Tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2

    untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis

    - Sebagai pelarut unsur hara. Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh

    akar tanaman dan larut dalam tanah

    - Sebagai bagian dari sel-sel tanaman. Air merupakan bagian dari proto plasma. Air

    dapat meresap atau di tahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi

    dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat

    dibedaan menjadi :

    Air higroskopis : Air yang yang diserap tanah dengan sangat kuat, sehingga

    tidak dapat digunakan tanaman Air kapiler: Air dalam tanah dimana gaya kohesi dan daya adhesinya antara

    air dan tanah lebih kuat dari grafitasi. Air ini dapat bergerak kesamping atau

    keatas karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler maupun air

    yang tersedia dapat diserap oleh tanaman.

    Tujuan

    - Untuk memahami apa itu air kapiler

    - Untuk memahami arti penting dan fungsi air bagi pertumbuhan tanaman

    - Memberi gambaran kedudukan air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman

    dalam mendukung ekosistem yang sehat.

    Alat dan bahan

    - 3 jenis tanah ( tanah sawah, kebun, tanah berpasir, dan tanah yang banyak

    mengandung bahan organik)

    - Botol aqua 1500 cc,

    - Baskom berdiameter 15-20 cm air,- Lem plastik

    Durasi: 120 menit

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    35/60

    35

    Langkah-langkah :

    - Secara curah pendapat pemandu mendiskusikan, apa itu yang dinamakan air

    kapiler, mengapa air dapat meresap/ ditahan oleh tanah.

    - Bagi kelompok kecil (5-6 kelompok) untuk melihat hasil kegiatan sebelumnya

    yang ada hubungannya dengan air kapiler,

    - Pemandu mengajak diskusi tentang arti penting air kapiler

    - Melakukan prakteks sederhana :

    Letakan botol aqua yang sebelumnya telah disambungkan/dua

    Kucurkan dua gelas kedalam baskom, lakukan di masing-masing jenis

    tanah

    Amati seiap jenis baskom, proses perembesannya, kecepatan resapannya,berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan

    tingginya resapan.

    Lakukan diskusi :

    - Apa yang terjadi pada masing-masing perlakuan/ jenis tanah ?

    - Jenis tanah mana yang paling banyak meresap air dan jenis tanah mana yang

    paling sedikit ? Apa alasannya ?

    - Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini ?

    - Diskusikan pengaruh sifat fisik tanah terhadap sifat tanah lainnya dan tanah

    pada tanaman

    Buatlah bagan tiga fungsi tanah bagi pertumbuhan tanaman, kemudian

    letakan di bagian bawahnya potongan-potongan kertas yang bertuliskan

    beberapa sifat fisik tanah

    Diskusikan secara berkelompok

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    36/60

    36

    G. Drainase Tanah

    Tanah ditemukan baik didaerah yang tergantung air maupun daerah-daerah kering

    yang tidak pernah tergenang air. Mudah tidaknya air hilang dari tanah menentukan

    keberadaan / klas drainase tanah tersebut. Air dapat hilang melalui permukaan

    tanah maupun melalui peresapan ke dalam tanah. Berdasarkan atas klas

    drainasenya, tanah dibedakan menjadi klas drainase terhambat (tergenang) sampai

    sangat cepat (air sangat cepat hilangdari tanah).

    Tujuan :

    - Untuk memahami tingkatan drainase tanah- Peserta memahami/mengetahui tentang pengaruh-pengaruh genangan-

    genangan air yang kuat

    - Peserta dapat menentukan cara pengelolaan tanah yang berdrainase baik

    Alat bahan

    - Tiga jenis tanah (sawah, darat dan tanah yang banyak mengandung

    bahan organik), kompos,

    - Botol aqua berukuran 500 cc,

    - Balon,

    - Karet gelang

    - Kain kasa/ tile dan

    - Gelas aqua.

    Langkah-langkah

    Melakukan curah pendapat mendiskusikan apa itu drainase tanah, apa pengaruhnya

    terhadap tanah, pertumbuhan tanaman dan air

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    37/60

    37

    H. Kedalaman Tanah:

    Hubungan lapisan top soil dan perakaran

    Perkembangan tanaman secara optimal terletak pada daerah perakaran yang

    secara extensive dapat menjamin tidak terganggunya pertumbuhan akar. Pada

    kondisi tertentu, penyebaran akar tergantung pada ketersediaan udara yang

    mencukupi, tersedianya pupuk dan varietas tanaman. Pada lapisan top-soil

    biasanya kaya akan bahan organik dan nutrisi tanaman, dan pada lapisan sub-soil

    biasanya miskin akan nutrisi. Meskipun demikian, sampai akhir pertumbuhan

    tanaman, akar-akar juga tumbuh pada lapisan sub soil utuk menyerap nutrisi yang

    ada pada sub soil, kadang-kadang sampai pada lapisan keras atau lapisan tebal dari

    lempung yang menghalangi tumbuhnya akar sampai pada lapisan sub soil sehinggapertumbuhannya kerdil dan kekurangan nutrisi. Pada sawah beririgasi kedalaman

    top-soil biasanya sama dengan kedalaman pada waktu proses pembajakan (sekitar

    18 Cm), walaupun daerah perakaran umumnya sampai pada lapisan sub-soil.

    Tujuan:

    Memvisualisasikan kedalaman lapisan top soil dan daerah perakaran.

    Alat/bahan:

    - Sekop untuk menggali tanah,

    - Semprotan dan botol kecil atau

    - Semprotan punggung (backsprayer) dengan air

    Langkah-langkah :

    Gali tanah seluas 50x50 cm dengan kedalaman 50 cm pada tanah sawah sehabis

    panen atau sewaktu tanah kering. Ikuti akar-akar pada profil tanah tersebut dan ukur

    berapa dalam akar-akar tersebut? Apa warna tanahnya? Gunakan penyemprot air

    untuk membersihkan tanah agar dapat melihat dengan jelas

    Pengamatan :

    Kebanyakan pertumbuhan akar berada pada lapisan diatas 8 Cm dari tanah yang

    terbajak, sampai akhir pertumbuhannya akar hanya ditemukan pada lapisan sub-

    soil saja.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    38/60

    38

    PENGANTAR PRAKTEK SIFAT FISIK TANAH

    Praktek sifat fisik tanah yang dilakukan oleh peserta sebanyak 5 kelompok yang

    berjumlah 52 orang, dimana setiap kelompok sebanyak 10 orang atau lebih akan

    mencoba membuktikan peranan dan fungsi bahan organik di lahan sawah/tanah yang

    sengaja diambil oleh para peserta. Adapun ujicoba pada sifat fisik tanah yang dilakukan

    ke 5 kelompok diantaranya :

    1. Uji Tekstur Tanah.

    Uji untuk mengetahui isi tanah sebagai bahan penyusunya dari mulai butiran

    yang paling halus sampai dengan yang paling kasar.

    2. Uji Kemampatan Tanah.

    Uji yang diarahkan untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap

    kepadatan tanah, selain mengetahui tingkat pengembangan tanah bila basah

    dan pengerutan bila kering,

    3. Uji Daya Kapiler.

    Uji untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap gerakan air dari bawah

    tanah ke permukaan atas tanah, hal ini erat kaitannya dengan permasalahan

    petani tentang isue bahwa tanah mudah kering/retak yang sangat berpengaruh

    terhadap tingkat evaporasi tanah.

    4. Uji Kemampuan Tanah mengikat Air .

    Uji untuk mengetahui peranan atau fungsi bahan organik terhadap tingkat

    kemampuan tanah dalam mengikat air.

    5. Uji Aerasi Tanah.

    Uji untuk mengetahui peranan / fungsi bahan organik terhadap

    pertukaran/perputaran udara/02 yang terjadi di dalam tanah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    39/60

    39

    PRAKTEK UJI SIFAT FISIK TANAH

    a. Tujuan

    1. Memahami pentingnya kemampuan tanah dalam menahan/mengikat danmenyerap air dan nutrisi

    2. Memahami pentingnya bahan organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah

    terutama dalam hal ini kemampuan menahan/mengikat dan menyerap air dan

    nutrisi

    3. Mengetahui fungsi dari masing-masing tanah (tekstur liat, tekstur pasir, serta

    bahan organik/humus) hubungannya dalam menahan/menyerap air dan nutrisi.

    b. Alat dan bahan

    1. Botol air mineral besar (1500cc),

    2. Cutter,

    3. 3 jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang

    mengandung banyak bahan organik),

    4. Air bening.

    Uji Kemampuan Mengikat Air

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    40/60

    40

    c. Langkah-langkah:

    1. Siapkan bahan dan alat seperti : botol plastik yang dipotong bagian atasnya

    kemudian bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil agar dapat mengalirkan air,

    kemudian potong pula botol air mineral yang sama besarnya, kemudian potong

    bagian atasnya dan dijadikan wadah penampung air, simpan botol air mineral

    yang diberi lubang pada bagian atas botol air mineral penampung.

    2. Masukan masing-masing contoh tanah kedalam botol plastik masing-masing 0,4

    kg kemudian letakan pada botol plastik yang berfungsi sebagai penampung air.

    Masukan air kedalam botol yang sudah diisi contoh tanah tadi secara bersama-

    sama dan dengan jumlah yang sama.

    3. Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang jatuh padamasing-masing contoh tanah.

    4. Catat pada blanko yang tersedia.

    d. Pertanyaan untuk diskusi

    1. Apa pendapat anda tentang peranan bahan organik dalam mebentuk sifat fisik

    tanah ?

    2. Apa pengaruh sifat fisik tanah terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman ?

    Uji Daya Kapiler Tanah

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    41/60

    41

    a. Tujuan

    1. Peserta memahami apa itu air kapiler

    2. Peserta memahami pergerakan air dari bawah keatas

    3. Peserta memahami akan terjadinya kehilangan air setelah adanya

    pergerakan air ke permukaan yang disebabkan penguapan oleh

    sinar matahari

    4. Peserta memahami arti penting dan fungsi air bagi pertumbuhan tanaman

    5. Peserta memahami gambaran kedudukan air yang dapat dimanfaatkan oleh

    tanaman dalam mendukung ekosistem yang sehat.

    b. Alat dan bahan

    1. 3 jenis contoh tanah (tanah sawah, tanah berpasir dan tanah yang banyakmengandung bahan organik),

    2. Botol air mineral 600 cc,

    3. Mangkok berdiameter 15-20cm,

    4. Air bening,

    5. Lem plastik.

    c. Langkah-langkah

    1. Masukan contoh tanah kedalam masing-masing botol yang sebelumnya telah

    disambung dua menjadi satu

    2. Letakan botol tersebut kedalam mangkok

    3. Kucurkan dua gelas air kedalam mangkok, lakukan pada masing-maisng jenis

    tanah secara bersamaan

    4. Amati pergerakan air setiap 15 menit, proses perembesannya, kecepatan,

    resapannya, berkurangnya air dan banyaknya air yang meresap serta kemampuan

    tingginya resapan.

    5. Catat pada blanko yang telah tersedia.

    d. Pertanyaan:

    1. Apa yang terjadi pada masing-masing perlakuan/jenis tanah ?

    2. Jenis tanah mana yang paling banyak meresap air dan jenis tanah mana yang

    paling sedikit ? Apa alasannya ?

    3. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    42/60

    42

    a. Tujuan:

    1. Peserta memahami apa itu tekstur tanah

    2. Untuk mengembangkan kepekaan dalam mengetahui karakteristik

    tanah dengan menggunakan jari tangan.

    3. Peserta memahami arti pentingnya tekstur tanah dalam

    mendukung kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.

    b. Alat bahan:

    1. 3 jenis contoh tanah ( tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang

    mengndung banyak bahan organik),

    2. Kantong plastik diameter 15 cm dan panjang 1 meter,

    3. Karet gelang dan4. Mistar.

    Uji Tekstur Tanah

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    43/60

    43

    c. Langkah-langkah

    1. Melakukan praktek secara sederhana

    2. Masing-maisng contoh tanah dimasukan ke nampan plastik, kemudian diberi air

    dan diremas sampai halus

    3. Masing-masing contoh tanah tsb, dimasukan pada plastik, sehingga mengisi

    setengah bagian plastik tersebut

    4. Masukan air hingga mencapai tiga perempat bagian plastik dan ditiup terus

    diikatkan

    5. Kocok-kocok hingga rata, tidak ada gumpalan/sampai halus

    6. Gantung dan biarkan beberapa jam

    7. Amati masing-masing contoh tanah tersebut, dengan memperhatikan

    lapisan/bagian yang tampak, gunakan mistar untuk mengukur lapisan-lapisantersebut

    8. Catat pada blanko yang tersedia

    d. Pertanyaan untuk diskusi

    1. Apa yang terjadi pada perlakuan 3 percobaan diatas?

    2. Adakah perbedaan kedalamannya antara sebelum diberi air dan sesudah diberi

    air, mengapa ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    44/60

    44

    a. Tujuan

    1. Peserta memahami apa itu aerasi

    2. Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah dalam

    mendukung pertumbuhan tanaman

    3. Peserta mampu mengelola kondisi tanah, dalam hal ini kedudukan

    udara dalam mendukung/menjalin komponen ekologi tanah.

    b. Alat dan bahan

    1. Botol air mineral ukuran 500cc,

    2. Cutter,

    3. 3 jenis contoh tanah (tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang

    mengandung banyak bahan organik)

    c. Langkah-Langkah:1. Ambil 3 jenis tanah (tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang mengandung

    banyak bahan organik) dalam keadaan kering, masing-masing masukan kedalam

    botol (tiga perempat bagian botol)

    2. Tambahkan air sampai mencapai tiga perempat bagian botol, biarkan sesaat

    sampai tanah terbasahi sampai lapisan bawah.

    Uji Aerasi Tanah

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    45/60

    45

    3. Pasangkan balon yang telah ditiup (menjadi besar ) dengan ukuran sama besar,

    kemudian dipasang di mulut botol dalam waktu bersamaan

    4. Amati ketiga botol tersebut mana yang cepat kempes?

    5. Catat pada blanko yang tersedia

    d. Pertanyaan untuk diskusi:

    1. Apa yang terjadi pada masing-masing tanah ? mengapa ?

    2. Apa yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah dengan aerasi cukup

    baik ?

    3. Apa yang dapat disimpukan dari percobaan ini ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    46/60

    46

    SIFAT KIMIA TANAH

    1. Masalah Ketersediaan Unsur Hara

    Latar Belakang

    Meskipun unsur hara (bahan makanan) adalah di dalam tanah, akan tetapi belum

    tentu tersedia atau dapat diserap oleh tanaman. Unsur hara diikat oleh partikel lempung

    dalam bentuk ion (mengandung listrik). Sedangkan tanaman menyerap unsur hara

    tersebut dengan cara absorbsi dan pertukaran kation, dimana akar tanaman

    mengeluarkan ion hidrogen (H+) untuk ditukar dengan ion unsur lain.

    Unsur hara dalam tanah menjadi tidak tersedia karena dua hal, yaitu :

    Fiksasi : unsur tidak dapat diserap karena diikat kuat oleh partikel tanah

    atau dikuasai / didominasi oleh unsur tertentu.

    Keasaaman : Tanah mengandung banyak ion hidrogen dan diikat oleh partikel

    lempung.

    Kedua permasalahan ini hendaknya dapat dikurangi agar unsur hara dalam tanah

    menjadi tersedia dan dapat diserap oleh tanaman. Upaya yang perlu dilakukan adalah

    penambahan bahan organik atau pengapuran.

    Tujuan

    Kita dapat memahami bagaimana tanaman menyerap unsur hara.

    Kita dapat memahami penyebab unsur hara tidak tersedia (tidak dapat diserap olehtanaman) dan memberikan gambaran yang sederhana tentang keasaman tanah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    47/60

    47

    Alat dan Bahan

    Batu baterei, kabel, pupuk urea, garam dapur, kapur, air, fermentasi urine sapi, gelas,

    kertas koran, spidol.

    Waktu : 90 menit

    Langkah-langkah

    Pengantar

    1. Pemandu memberikan gambaran luas permukaan partikel lempung sebagai tempat

    parkir unsur hara. Setiap unsur yang berbentuk ion menempati satu tempat parkir.Selanjutnya memberikan gambaran yang sederhana bagaimana tanaman menyerap

    unsur hara.

    2. Demontrasi unsur yang berbentuk ion

    3. Larutkan pupuk urea, kapur, garam dapur masing-masing dalam satu gelas dan satu

    gelas lagi diisi dengan fermentasi urine sapi. Gabungkan dua batu baterei dan setiap

    ujung batu (+ dan -) dihubungi dengan kabel.

    4. Secara bergantian dalam setiap larutan, masukkan ujung dua kabel dan amati apa

    yang terjadi dalam larutan dan ujung kabel.

    5. Demontrasi proses pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah

    6. Bila tanah terlalu asam, berarti tempat parkir diisi oleh ion hidrogen, dengan demikian

    unsur lain tidak mendapat tempat. Kapur pertanian yang mengandung melekul

    calsium carbamat (CaCo3) bila bereaksi dengan ion hidrogen akan menghasilkan

    calsium yang dibutuhkan oleh tanaman dan karbamat yang mengikat ion hidrogen,

    sehingga tempat parkirnya dapat ditempati oleh unsur lain.

    Pertanyaan untuk diskusi

    Apa pendapat anda tentang penggunaan kompos untuk membantu unsur haramenjadi tersedia bagi tanaman ?

    Apa pentingnya pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    48/60

    48

    2. Proses Memasak Tenaga (FOTOSINTESIS)

    Proses fotosintesis merupakan proses penting bagi tanaman karena menghasilkan

    energi atau tenaga bagi aktivitas tanaman tersebut. Tanaman sebagai produsen bahan

    makanan sangat penting peranannya karena mampu melakukan proses mengubah

    energi matahari menjadi energi kimia organik melalui proses fotosintesis.

    Daun yang mengandung klorofil mampu menangkap energi dari sinar matahari.

    Dalam hal ini unsur fosfat( P ) berperan sebagai penyimpan energi (dianalogikan sebagai

    baterai) yang akan mengalirkan energi tersebut untuk memecah molekul karbon dioksida

    (CO2) dan molekul air (H2O).

    Melalui lubang daun atau stomata, karbondioksida (CO2) masuk ke jaringan

    tanaman. Sedangkan air masuk lewat akar. Kedua bahan tersebut akan dibongkar dan

    dirangkai kembali oleh energi yang disimpan fosfat menjadi molekul baru yaitu glukosa.

    Rangkaian glukosa menjadi berbagai bentuk antara lain gula dan pati yang didalamnya

    mengandung energi.

    Tujuan

    Kita dapat mendemontrasikan proses fotosintesisi secara sederhana dan dapat

    memahami fungsi dari beberapa unsur hara dalam pertumbuhan tanaman.

    3. Sumber dan Sifat Bahan Makanan (Nutris i)

    Setiap nutrisi mempunyai sumber utama yang berbeda-beda meskipun lokasinya

    sama. Untuk unsur karbon , nitrogen dan oksigen sumber utamanya adalah udara. Akan

    tetapi ketiganya juga banyak terdapat pada bahan-bahan yang kering dari tanaman atau

    hewan yang mati. Unsur karbon dan oksigen dapat masuk secara langsung melalui

    stomata tanaman. Sedangkan unsur nitrogen tidak dapat langsung masuk ke dalam

    jaringan tanaman. (hanya tanaman tertentu dan dibantu oleh mikro organisme)

    Di sisi lain tanah merupakan sumber dari unsur-unsur yang lain seperti fosfat,

    kalium, belerang, dan kalsium. Unsur-unsur tersebut di atas termasuk unsur lainnya

    dibentuk dari proses pelapukan batuan tanah yang menghasilkan mineral tanah.

    Tujuan

    Kita dapat memahami sumber dan fungsi dari nutrisi bagi pertumbuhan tanaman

    dan kandungan nutrisi pada sisa tanaman (seperti jerami).

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    49/60

    49

    SIFAT BIOLOGI TANAH

    A. MENGENAL MIKRO ORGANISME TANAH

    Latar Belakang

    Secara sederhana mikro-organisme diartikan sebagai makhluk hidup yang

    berukuran kecil, tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata. Ada beberapa jenis

    kelompok mikro-organisme, yaitu ; nematoda, jamur, protozoa, bakteri, dan virus.

    Menurut pengamatan mikroskopis, para ahli menyebutkan ukuran mikro-

    organisme adalah : (1) Jamur :> 0,002 mm, (2) Bakteri : 0,001 mm, danVirus: < 0,001 mm

    Mikro-organisme dalam tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu :

    Parasit : Hidup pada makhluk hidup lain (penyebab penyakit

    tanaman)

    Saprovit : Hidup dengan mengurai bahan yang mati (pengurai).

    Antagonis : Hidup dengan memangsa mikro-organisme lainnya.

    Khusus mikro-organisme pengurai mempunyai peranan yang sangat besar dalam

    proses perombakan / penguraian bahan organik menjadi bahan makanan bagi

    tanaman. Meskipun berukuran kecil, mikro-organisme jumlahnya sangat besar

    baik di dalam tanah maupun dalam udara atau tempat lain. Kandungan mikro

    organisme dalam tanah :

    ORGANISME 1 Kg TANAH 1 Ha LAHAN

    Bakteri 600.000.000.000 1500 kg

    Jamur 400.000.000 3500 kgGanggang 100.000.000 100 kg

    Cacing kecil 50.000.000 50 kg

    Cacing besar 2 600 kg

    Serangga 6 17 kg

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    50/60

    50

    Tujuan

    1. Kita dapat memberikan gambaran tentang mikro organisme secara sederhana.

    Memahami peranan mikro-organisme dalam proses penyediaan bahan

    makanan bagi tanaman dan keseimbangan ekosistem.

    2. Memahami keberadaan mikro-organisme dalam ekosistem sehingga kita dapat

    mengkritisi segala produk dagang yang menjual mikro organisme.

    Alat dan Bahan

    1. Tiga contoh tanah (tanah sawah, tanah pasir / jalan, tanah yang mengandung

    banyak bahan organik),

    2. Toples plastik, 7. Kain kasa

    3. Kantong plastik, 8. Karet4. Nasi yang steril, 9. Kertas koran

    5. air bening, 10. Spidol

    6. gula pasir,

    Durasi : 120 menit

    Langkah-langkah

    1. untuk membuka diskusi dengan menanyakan apa itu mikro organisme ?

    Bagaimana keberadaannya dalam alam? Apa fungsi dan perannya dalam

    ekosistem ? (gunakan analogi; ketika ada tikus yang mati, setelah tiga hari apa

    yang terjadi).

    2. Pemandu memberi gambaran seberapa besar ukuran mikro organisme dengan

    mengambil perbandingan ukuran gabah, pasir, debu, dan lempung dan

    diperbesar 10.000 kali. Berikut ukuran yang sebenarnya dan ukuran setelah

    diperbesar :

    Gabah : 1 Cm diperbesar menjadi 100 m

    Pasir : 2 mm diperbesar menjadi 20 mDebu : 0,05 mm diperbesar menjadi 0,5 m atau 50 Cm

    Lempung : 0,002 mm diperbesar menjadi 2 Cm

    Bakteri : 0,001 mm diperbesar menjadi 1 Cm

    3. Berikan gambaran komposisi dan jumlah makhluk hidup dalam tanah, agar

    peserta menyadari bahwa begitu banyaknya mikro organisme dalam tanah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    51/60

    51

    Praktek sederhana

    1. Percobaan melihat mikro-organisme

    Kita tak dapat melihat langsung mikro organisme, tanpa memperbanyak

    lebih dahulu. Cara perbanyakannya adalah sebagai berikut: Ambil tiga

    sampel tanah, masing-masing masukkan dalam plastik dan tambahkan air

    lalu kocok sampai merata.

    Cara pertama ;

    ambil kapas secukupnya, bungkus dengan kain kasa lalu masukkan pada

    air gula. Kapas yang sudah dibasahi dengan air gula, dimasukkan pada

    larutan tanah. Simpan pada kantong plastik, setelah satu minggu amatiperubahan warna dan bau kapas.

    Cara Ke-dua ;

    Masukkan nasi dalam kantong plastik, lalu sterilkan dengan cara dikukus

    selama 1 jam atau dimasukkan dalam almari es selama 1 minggu.

    Tambahkan larutan tanah pada nasi yang steril, simpan dan amati

    perubahannya setelah 1 minggu.

    2. Percobaan kemampuan mikro organisme merombak bahan organik.

    Siapkan daun-daunan dan potonglah kecil-kecil, lalu masukkan dalam

    kantong yang terbuat dari kertas semen. Masukkan endapan larutan tanah

    dan sedikit air, lalu kocok sampai merata. Tutup rapat kantong tersebut

    dan berilah lubang kecil (tusuk dengan paku), lalu pendam dalam tanah.

    Jagalah kelembaban tanah, setelah 2-3 minggu, bongkar dan amati

    perubahan yang terjadi dari masing-masing perlakuan.

    Setiap percobaan ini dilakukan dengan 3 perlakuan jenis tanah dan bilamemungkinkan setiap perlakuan mempunyai 2-3 ulangan serta mempunyai

    perlakuan kontrol.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    52/60

    52

    Pertanyaan untuk diskusi

    Ada perubahan apa pada masing-masing percobaan? Larutan tanah mana

    yang menunjukkan perubahan yang paling cepat? Mengapa ?

    Bagaimana membuat kompos agar lebih cepat prosesnya dan mudah

    dilakukan ? Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat kompos

    ?.

    B. APA ITU BAHAN ORGANIK ?

    Latar Belakang

    Bahan organik adalah sesuatu yang utuh atau sebagian dari makhluk hidup,

    baik berupa kotoran maupun makhluk hidup itu sendiri yang sudah mati. Bahan

    organik merupakan bahan pembentuk tanah yang prosesnya sering disebut

    pembentukan tanah dari atas. Perombakan bahan organik oleh biota perombak

    (makro maupun mikro organisme) akan menghasilkan humus yang kaya akan

    bahan makanan.

    Fungsi bahan organik sebenarnya tidak hanya sebagai sumber bahan makanan,

    tetapi lebih dari itu, meskipun baik secara langsung maupun tidak langsung, bahan

    organik mempunyai fungsi sangat banyak. Fungsi bahan organik antara lain :

    Sebagai sumber bahan makanan (nutrisi) untuk tanaman secara langsung.

    Sebagai sumber nutrisi dan energi serangga perombak dan mikro-organisme

    pengurai. Pada tahap selanjut, biota mengurai tersebut akan menjadi sumber

    bahan makanan organisme lain termasuk tanaman.

    Memperbaiki aerasi tanah.

    Meningkatkan kapasitas menahan air dan kapasitas menahan nutrisi.

    Membantu proses nutrisi yang tidak tersedia menjadi tersedia melalui proses

    fiksasi dan mengurangi keasaman tanah.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    53/60

    53

    Ada pendapat bahwa penggunaan bahan organik itu tidak efisien, karena

    kandungan nutrisi sangat rendah, sehingga memerlukan dalam jumlah yang besar.

    Namun kenyataannya, bila melihat fungsi bahan organik sebenarnya pendapat

    tersebut tidaklah benar.. Dampak panjang dari penggunaan bahan organik adalah

    judul yang lebih penting dari pada fungsi sebagai penyedia nutrisi.

    Tujuan

    Kita lebih memahami arti dan fungsi bahan organik.

    Dapat memberikan gambaran kedudukan bahan organik dalam siklus nutrisi

    pada ekosistem.

    Menumbuhkan motivasi untuk menggunakan bahan organik dalam mengelola

    usaha tani.

    Alat dan Bahan

    1. Tiga jenis tanah (tanah sawah, tanah jalan dan tanah yang kaya akan bahan

    organik),

    2. kompor, 5. Timbangan

    3. wajan, 6. Spidol

    4. pengaduk, 7. kertas koran.

    Durasi : 90 Menit

    Langkah-langkah

    Pemandu membuka pembahasan topik ini dengan mendiskusikan apa itu bahan

    organik, apa yang dikandungnya dan dari mana kita mendapatkannya.

    Berdasarkan hasil diskusi topik sebelumnya (isi dan sifat tanah), pemandu

    mengajak diskusi tentang fungsi bahan organik.

    Buatlah bagan siklus nutrisi, lalu hilangkan komponen bahan organik dan tanyakanapa yang terjadi ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    54/60

    54

    C. PERCOBAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK

    Langkah-langkah

    1. Keringkan tiga contoh tanah sampai kering (usahakan kandungan air sangat

    rendah).

    2. Timbang masing-masing contoh tanah seberat 200 gram.

    3. Masing-masing contoh tanah digoreng sangan selama 20 menit lalu timbang,

    berapa pengurangan berat tanah. (pengurangan berat tanah menunjukkan

    kandungan bahan organik).

    Pertanyaan untuk diskusi

    1. Apa pentingnya kita menggunakan bahan organik? Apakah kita mendapat lebih

    banyak keuntungan bila dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia

    anorganik?

    2. Perlukah kita memasang target (dengan dosis tertentu) dalam penggunaan

    bahan organik? Mengapa ?

    3. Bagaimana kita dapat mempercepat proses perombakan bahan organik ?

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    55/60

    55

    UJI MIKRO ORGANISME DAN PENGEMBANGANNYA

    Biologi tanah berhubungan dengan aktivitas mahluk hidup yang ada di dalam danpermukaan tanah. Berbagai jenis mahluk hidup berkembang di dalam tanaman, baik

    berbagai jenis tumbuhan, hewan atau mahluk hidup yang berukuran besar (makro)

    maupun yang berukuran kecil (mikro), penggolongan mahluk hidup yang ada di dalam

    tanah adalah sbb :

    Makro fauna (binatang besar) ; serangga, laba-laba, sifut,cacing dll.

    Makro flora (tumbuhan besar) : Rumput rumputan tanaman budidaya.

    Mikro fauna ( binatang kecil) : jamur, bakteri, virus.

    Mikro flora ( tumbuhan Kecil ) ganggang.

    Berbagai jenis mahluk ini membentuk sebuah sistem kehidupan di dalam tanah.

    Mereka mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda tapi saling berhubungan, saling

    mempengaruhi dan perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan lainnya.

    Berdasarkan pola/ sumber makan, mahluk hidup kecil (mikroorganisme) di dalam tanah

    dikelompokan dalam 3 golongan yaitu :

    Parasit : Hidup pada mahluk lain ( penyebab penyakit tanaman) Saprofit : Hidup dengan mengurai bahan yang mati ( pengurai)

    Antagonis : Hidup dengan memagsa mikro-organisme lainnya.

    Berdasarkan uraian diatas, maka untuk pembuktian sebuah pembelajaran perlu

    diketahui meskipun melalui uji secara sederhana. Uji mikro organisme ini bertujuan untuk

    mengetahui dan membuktikan bahwa keberadaannya di alam selalu ada dan beraktivitas.

    Langkah-langkah dalam uji ini memberi gambara awal dalam pengkayaan wawasan agar

    peserta mampu untuk mengembangkan /explorasi secara alami untuk berbagai

    kepentingan dalam berusaha tani.

    Langkah-langkah dalam kegiatan uji pemeliharaan mikro-organisme adalah sbb:

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    56/60

    56

    Ambil nasi yang ditanak tidak perlu masak dan masukan pada kantong plastik

    (1/2 kg) tekanlah sekeras-kerasnya, lalu seterilkan dengan cara mengukus

    selama 2 jam.

    Ambilah cairan kompos, tanah sawah dan cairan pupuk kandang yang ada

    disekitar jerami, sisa makanan di kadang ternak, lalu saringlah dengan kain

    kasa.

    Suntikan cairan tersebut pada nasi yang sudah disterilkan, lalu diamkan pada

    tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung. Amati

    perubahan yang terjadi pada nasi setelah 1 minggu.

    Dengan topik ini diharapkan peserta memahami keragaman agen hayati terutama

    yang mikroskopis yang merupakan mikro organisme sebagai pelaku penghancuranbahan organik, sehingga menjadi bahan pemikiran untuk dapat dikembangkan lebih

    lanjut dan intensif.

    BAHAN ORGANIK DAN PROSES DEKOMPOSISI

    Bahan organik terdiri dari campuran sisa tanaman dan hewan dalam berbagai

    tingkat proses penghancuran bahan organik, campuran dari senyawa-senyawa yangsintetis dari hasil pelapukan baik secara kimia maupun biologi dan sisa-sisa

    dekomposisinya .

    Pada dasarnya keberadaan bahan organik didalam tanah memberikan kontribusi

    terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui fisika, kimia dan biologi

    tanah. Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah ditunjukan dengan terjadinya

    perbaikan dan perubahan dari beberapa sifat fisik tanah , antara lain berat volume dan

    daya ikat lengas tanah.

    Pengaruh Kimia meliputi peningkatan kapasitas Tukar Kation (KTK), PH dan kandungan

    unsur hara, sedangkan

    Pengaruh Biologi dihubungkan dengan bahan organik tersebut sebagai sumber energi

    dan mokrobia tanah dalam melakukan aktivitas hidupnya. Secara garis besar

    Pengomposan diartikan sebagai proses perubahan limbah organik melalui kompos

    melalui aktivitas biologi dibawah kondisi yang terkontrol.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    57/60

    57

    Menurut Houg (1993) Pengomposan adalah dekomposisi biologi dan stabilisasi

    substrak organik dibawah kondisi yang sesuai dengan perkembangan suhu thermopilik

    dari hasil produk biologi, hasil akhirnya berupa kompos yang stabil, bebas penyakit dan

    gulma dan dapat memberikan keuntungan dilahan. Kecepatan dekomposisi dipegaruhi

    oleh banyak faktor. Dalam dekomposisi, dimana nutrisi dilepaskan, terjadi ketika substrak

    organik kaya akan nutrisi, nisbah C/N dan C/P sangat rendah

    Perbedaan formulasi bahan organik, perbedaan teknik dan lamanya

    pengomposan, serta perbedaan tingkat aplikasi ( teknik dan perbedaan waktu), akan

    berpengaruh terhadap peyebaran nutrisi dari bahan organik (Melech, 1985). Tujuan

    pengomposan adalah untuk memantapkan bahanbahan organik yang berasal dari

    bahan limbah, mengurangi bau busuk, membunuh organisme pathogen (penyebab

    penyakit), membunuh biji-biji gulma dan pada akhirnya menghasilkan pupuk organic /kompos yang sesuai dengan tanah. Pengomposan dinyatakan selesai bila kompos dalam

    keadaan matang. Menurut Kurihara (1984) , kematangan kompos diketahui bila kompos

    disimpan tidak menimbulkan gangguan atau jika diaplikasikan ke dalam tanah tidak

    menimbulkan masalah. Hsieh (1990) mengelompokan kematangan kompos dalam tiga

    kategori:

    1. Kompos belum matang : dalam kategori ini bahan yang dikomposkan warna dan

    bentuk dari bahan asli mudah diidentifikasi.

    2. Kompos matang sebagaian :dalam kategori ini bahan yang dikomposkan berubah

    warna menjadi kecoklatan, tetapi masih kelihatan bentuk aslinya dan tidak mudah

    dihancurkan apabila digesek-gesekan dengan jari/ tangan

    3. Kompos matang : Pada kompos matang sebagaian besar bahan yang

    dikomposkan berstruktur crumbel berwarna coklat kehitaman.

    Permasalahan dalam pengomposan bahan organik segar seperti jerami adalah

    nisbah jerami adalah nisbah C/N yang sangat tinggi ( lebih dari 100). Sedangkan nisbah

    ideal untuk pengomposan adalah 30-40 ( Haga, 1990). Penurunan nisbah C/N dapatdilakukan dengan penambahan unsur nitrogen dari luar misalnya dengan penggunaan

    kompos matang atau dengan penambahan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi.

    Bahan organik yang sedang menjalani proses penghancuran yang dilakukan oleh mikro

    organisme dan mengalami perubahan dari mulai bahan segar- bahan menjadi lapuk-

    kompos matang - sampai dengan humus adalah merupakan Dekomposisi.

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    58/60

    58

    Gambar proses dekomposisi.

    GASPANAS AIR

    UNSUR HARA HUMUS

    BAHAN

    ORGANIK

    Biota

    Tanah

  • 7/29/2019 Materi Budidaya Padi Organik SRI (NOSC_NAGRAK)

    59/60

    59

    TRANSECT

    PENGAMATAN DI TIGA WILAYAH ; PERSAWAHAN, PEKARANGANDAN VEGETASI HUTAN

    Sifat dari agroekosistem adalah terjadinya perubahan dari waktu ke waktu baik

    populasi atau intensitas serta kondisi lainnya sesuai lajimnya dengan sistem kehidupan

    dan terjadi struktur jenjang hirarkis yang saling terkait satu sama lain sehingga

    keberadaanya akan memperkuat kedudukan sebuah agroekosistem,kondisi ini dimiliki

    oleh ketiga ekosistem