materi bop

17
AKUNTANSI BIAYA BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) Kelompok II ; GANIS SURYA WIDIARINI 1406043058 NAUQI ASSIDIQIAHA AMRY 1406043059 NURUL DYAH AYU N. 1406043062 KOMANG SRI MEININGSIH 1406043065 I GST ARYA DWIPAYANA 1406043067 IMANUEL EFA YABES HULU 1406043068 I GEDE IRVAN PRABOWO 1406043077

Upload: yabes-hulu

Post on 09-Aug-2015

231 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

AKUNTANSI BIAYABIAYA OVERHEAD PABRIK

(BOP)

Kelompok II ;

GANIS SURYA WIDIARINI 1406043058

NAUQI ASSIDIQIAHA AMRY 1406043059

NURUL DYAH AYU N. 1406043062

KOMANG SRI MEININGSIH 1406043065

I GST ARYA DWIPAYANA 1406043067

IMANUEL EFA YABES HULU 1406043068

I GEDE IRVAN PRABOWO 1406043077

1. Pengertian BOPSemua biaya produksi selain biaya

bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Atau lebih tepatnya semua biaya produksi yang termasuk ke dalam biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan atau dibedakan langsung pada suatu proses produksi. Sehingga BOP ini sering juga disebut sebagai biaya produksi tidak langsung.

Jenis-jenis BOP

1. Biaya bahan penolong

                   Adalah biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan, pernis dan paku dalam perusahaan mebel.

2. Biaya tenaga kerja tak langsung

                   Adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan pabrik yang secara fisik tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk. Termasuk dalam kelompok ini antara lain upah mandor, gaji pegawai administrasi pabrik dll.

3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik

                   Adalah biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan di pabrik untuk penyelesaian produk baik secara lansung maupun tidak langsung, misalnya biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik

4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik

                   Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin, gedung pabrik dan peralatan pabrik lainnya.

5. Biaya asuransi

                   Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi resiko yang terjadi dalam proses produksi, biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi karyawan pabrik.

6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain

                   Adalah biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain guna penyelesaian dan kelancaran proses produksi, misalnya biaya listrik dan air untuk keperluan pabrik.

7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu

                   Dalam perusahaan yang memiliki departemen pembantu, misalnya departemen bengkel atau pembangkit tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik (BOP).

Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik/ BOP (Overhead Rate)

    Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan penentuan biaya BOP untuk masing-masing bagian, maka dapat dihitung tarif BOP dengan cara membagi BOP dianggarkan dengan tingkat kegiatan di masing-masing departemen (bagian). Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut:

1.    Menyusun anggaran BOP

Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:

a. Kapasitas Praktis

b. Kapasitas Normal

c. Kapasitas Sesungguhnya

2.    Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk

Setelah anggaran BOP selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP kepada produk. Dasar pembebanan ini dikenal sebagai satuan kegiatan atau satuan penghitung yakni satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi. Satuan kegiatan ini sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran BOP karena pada prinsipnya BOP merupakan hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan tarif BOP.

1. Satuan produkMetode ini merupakan metode yang

paling sederhana dan langsung membebankan BOP kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan formula berikut:

 

b.    Biaya bahan mentah

Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan bakuyang dipakai. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL (contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL.

Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut

d. Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)

Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

e. Jam Mesin

Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau listrik dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

3. Menghitung tarif BOP

• Setelah anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:

• Formula:

KONSEP KAPASITAS.

1. kapasitas teoritis

yaitu output maksimum yang dapat dicapai secara mutlak dengan anggapan semua beroperassi secara sempurna.

2. kapasitas praktis

yaitu output maksimum pada departemen yang beroperasi secara efisien .

3. kapisitas normal.

yaitu penyempurnaan kelemahan a konsep diatas. merupakan dasat yang baik dan tepat untuk memperhitungkan besarnya BOP.

4. kapasitas yang diharapkan (sesungguhnya)

yaitu merupakan rencan produksi yang penting untuk memenuhi kebutuhan penjualan pada tahun yang akan datang.

CONTOH KASUS

SEKIAN

TERIMA KASIH