materi agar

5
Agar merupakan polisakarida senyawa galaktan yang bersumber dari alga merah gracilaria dan gelidium. Agar-agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan, tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel. Agar-agar diekstraksi dari ganggang laut yang berasal dari kelompok Rhodophyceae, seperti Gracilaria dan Gelidium (Chapman and Chapman, 1980). Beberapa jenis Gracilaria yang bernilai ekonomi tinggi yang tumbuh di perairan Indonesia antara lain Gracilaria gigas, Gracilaria verrucosa, dan Gracilaria lichenoides. Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, penstabil, pengemulsi, pengisi, penjernih, pembuat gel, dan lain-lain. Beberapa industri yang memanfaatkan sifat kemampuan membentuk gel dari agar-agar adalah industri makanan, farmasi, kosmetik, kulit, fotografi, dan sebagai media penumbuh mikroba. agar merupakan polisakarida yang terdiri dari agarosa dan agaropektin. Struktur agarosa merupakan polimer dari 3,6-anhidro-L- galaktosa dengan b-d-galaktose. Untuk memperoleh agarosa murni sering sekali tercampur dengan agaropektin karena pemisahan yang tidak sempurna, agarosa merupakan komponen agar yang tidak bermuatan, sedangkan agaropektin bermuatan. Gambar 2. Agarose Agarose memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kegunaannya yang sangat prospektif sebagai media buffer dalam pemisahan gen DNA dan gen mapping. Sifat-sifat agarose jauh lebih stabil daripada agar biasa (campuran agarose dan agaropektin), digunakan juga untuk mendeteksi bahan antigen terutama indikasi penyakit dan dalam bidang kromatografi. Perbedaan agarose dan agaropektin dilihat dari sifat fisik, kimia dan kegunaannya: 1. agarosa Berat molekul diatas 100.000

Upload: ibnumaulanah

Post on 25-Nov-2015

183 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

yyy

TRANSCRIPT

Agar merupakan polisakarida senyawa galaktan yang bersumber dari alga merah gracilaria dan gelidium. Agar-agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan, tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel. Agar-agar diekstraksi dari ganggang laut yang berasal dari kelompok Rhodophyceae, seperti Gracilaria dan Gelidium (Chapman and Chapman, 1980). Beberapa jenis Gracilaria yang bernilai ekonomi tinggi yang tumbuh di perairan Indonesia antara lain Gracilaria gigas, Gracilaria verrucosa, dan Gracilaria lichenoides. Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, penstabil, pengemulsi, pengisi, penjernih, pembuat gel, dan lain-lain. Beberapa industri yang memanfaatkan sifat kemampuan membentuk gel dari agar-agar adalah industri makanan, farmasi, kosmetik, kulit, fotografi, dan sebagai media penumbuh mikroba. agar merupakan polisakarida yang terdiri dari agarosa dan agaropektin. Struktur agarosa merupakan polimer dari 3,6-anhidro-L-galaktosa dengan b-d-galaktose. Untuk memperoleh agarosa murni sering sekali tercampur dengan agaropektin karena pemisahan yang tidak sempurna, agarosa merupakan komponen agar yang tidak bermuatan, sedangkan agaropektin bermuatan.

Gambar 2. Agarose

Agarose memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kegunaannya yang sangat prospektif sebagai media buffer dalam pemisahan gen DNA dan gen mapping. Sifat-sifat agarose jauh lebih stabil daripada agar biasa (campuran agarose dan agaropektin), digunakan juga untuk mendeteksi bahan antigen terutama indikasi penyakit dan dalam bidang kromatografi. Perbedaan agarose dan agaropektin dilihat dari sifat fisik, kimia dan kegunaannya: 1. agarosa Berat molekul diatas 100.000 Kadar sulfat dibawah 0,15% bahkan tidak ada kadar sulfatnya Memiliki gel strength yang tinggi Stabil Tidak bermuatan (galaktan linear netral) Dimanfaatkan sebagai medium bakteri Komponen utama penyusun agar2. agaropektin Berat molekul dibawah 20.000 Kadar sulfat tinggi sekitar 5-8% Gel strenght lebih rendah dari agarose Kurang stabil Bermuatan Memiliki gugus sulfat

Gambar 3. Distribusi Berat Molekul Agar

Langkah-langkah pemisahan agaropektin dengan agarose adalah:1. asetilasi kloroform untuk melepaskan agarose asetat terlarut dan agaropektin asetat2. pengendapan agaropektin dan garam amonium kuartener3. pengendapan bertingkat agaropektin dengan penambahan kombinasi karagenan dan garam amonium kuartener4. pengendapan agarose dengan polietilen glikol5. pelarutan agaropektin dengan pektinase dan kalsium sequestrans6. fraksinasi dengan kromatografi lalu agarose dipisahkan

Gambar 4. Hidrolisis Agarosa

Gambar 5. Hidrolisis AgaropektinFigure 11 Agar production diagram

Gambar 6. Diagram Produksi Agar

Macam-macam Medium Agar:1. Mac Conkeys AgarDigunakan untuk menumbuhkan bakteri gram negatif, dan usebagai medium fermentasi laktosa. Terdiri dari garam (untuk menghambat pertumbuhan hampir semua bakteri gram positif), crystal violet dye, neutral red dye, laktosa dan pepton.2. Eosin Methylen Blue AgarDigunakan untuk menumbuhkan bakteri gram negatif yang terdiri dari perbandingan eosin dan metilen sebesar 6:1. Warna hijau dan merah3. Hektoen Enteric AgarDigunakan untuk menumbuhkan bakteri Salmonella, Shigella dan golongan Enterobactericeae. Terdiri dari garam, bromtimol biru, acid fuchsin, lactose, sucrose, salicin, sodium thiosulfat, ferric ammonium sitrat, 4. Trypticase soy agarDigunakan untuk menumbuhkan berbagai macam bakteri, terdiri dari kasein dan ekstrak kedelai yang mengandung asam amino dan nitrogen yang lain sebagai nutrisi, sumber energi berasal dari dekstrosa, garam NaCl sebagai pengatur keseimbangan osmotik, dikalium fosfat sebagai buffer, dan agar sebagai gelling agent.

Daftar Pustaka http://faculty.mdc.edu/jmorata/TYPES%20OF%20AGAR.pdfhttp://www.fao.org/docrep/x5822e/x5822e03.htmDestantina, Dkk. 2008. Pengaruh konsentrasi dan jenis larutan perendaman terhadap kecepatan ekstraksi dan sifat gel agar-agar dari rumput laut Gracilaria verrucosa. Surakarta : Jurnal Rekayasa ProsesRachmat, Rahmaniar Dkk, 2002. Ekstraksi Agarose dari Agarofit Gracillaria verrucosa. Makkassar : Prosiding Seminar Rumput Laut dan Mini Simposium MikroalgaPraseptiangga, Danar. 2014. Karbohidrat (polisakarida) kimia pangan. Surakarta : Bahan Kulah Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan UNS SurakartaMujaheddin, Dkk. Miscibility Studies of Agar-agar/Starch blends using Various Techniques. India : IJRPC 2012