masukan dari subdit bina kesehatan usia sekolah sebagai ... · pdf filebagan 3 bagan 4 bagan 5...

137

Upload: trinhtu

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas
Page 2: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas
Page 3: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI

PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN ANAK TAHUN 2009

PETUNJUK TEKNIS 2009

DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2009

Page 4: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

i

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku Petunjuk Teknis Penggunaan

Dana Dekonsentrasi Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun

2009 telah dapat disusun. Dana Dekonsentrasi diguna untuk menunjang pelaksanaan pembangunan

dibidang kesehatan terutama Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Perbaikan Gizi

Masyarakat.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Perbaikan Gizi Masyarakat seperti tahun-tahun

sebelumnya melalui dana APBN telah dialokasikan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan di daerah melalui

alokasi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Pada tahun 2009 anggaran APBN Departemen

Kesehatan mengalami keterlambatan dalam penyelesaian DIPA namun diharapkan tidak banyak

mempengaruhi kinerja program baik di pusat maupun daerah sehingga tahun 2009 sebagai tahun terakhir

RPJMN 2005 – 2009. Waktu efektigf tiga bulan benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mencapai kinerja

program yang oiptimal bukan semata-mata hanya untuk mengejar target penyerapan anggaran.

Dana dekonsentrasi sebagai salah satu sumber pelaksanaan program di daerah disamping dana APBD, dana

perimbangan, dan sumber lain diharapkan akan memacu pencapaian indikator program sesuai dengan

kewenangan disetiap jenjang. Pemerintah pusat dalam upaya tersebut tidak sebatas menyediakan dana

Dekonsentrasi bagi pelaksanaan program di daerah tetapi masih banyak dukungan pendanaan lain seperti

program Jamkesmas, PHLN, Dana Pelatihan-pelatihan, pembinaan dll.

Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaannya, kemungkinan akan ada kendala-kendala yang dihadapi baik

mengenai jumlah dana maupun menyangkut waktu pelaksanaan, tenaga maupun mekanisme pencairan

uang. Untuk itu perlu dikoordinasikan atau dikonsultasikan kepada pihak yang berkompeten sehingga dalam

pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kepada semua pihak yang membantu

dalam penyelesaian buku Petunjuk Teknis ini, kami ucapkan terima kasih. Kami mengharapkan kritik dan

saran untuk perbaikan buku Petunjuk Teknis ini di masa yang akan datang.

Semoga dalam melaksanakan kegiatan, kita selalu berada dalam lindungan dan limpahan Rahmat-Nya.

Jakarta, September 2009

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Dr. Budihardja, DTM&H, MPH NIP 195110011980081001

Page 5: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………..………….…….……... i

DAFTAR ISI ………………………………………….…………….. iii

DAFTAR SINGKATAN ………………………….……………….. v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xi

DAFTAR BAGAN ..................................................................... xii

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT, NOMOR : HK................................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………….…..….

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Ruang Lingkup ................................................

BAB II KEGIATAN BINA KESEHATAN IBU ..............…...

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Kegiatan-kegiatan ...........................................

BAB III KEGIATAN BINA KESEHATAN ANAK ..........…...

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Kegiatan-kegiatan ...........................................

BAB IV KEGIATAN BINA KESEHATAN KOMUNITAS .....

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Kegiatan-kegiatan ...........................................

BAB V KEGIATAN BINA KESEHATAN KERJA ...............

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Kegiatan-kegiatan ...........................................

BAB VI KEGIATAN BINA GIZI MASYARAKAT .................

a. Latar Belakang ................................................ b. Tujuan ............................................................ c. Sasaran ........................................................... d. Kegiatan-kegiatan ...........................................

BAB VII KEGIATAN PROYEK PHLN

a. DHS 2 1. Latar Belakang

2. Tujuan 3. Sasaran 4. Kegiatan-kegiatan b. NICE

1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran 4. Kegiatan-kegiatan

Page 6: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

ii

c. HSSP 1. Latar Belakang

2. Tujuan 3. Sasaran 4. Kegiatan-kegiatan

BAB VIII MANAJEMEN PENGELOLAAN ANGGARAN ........

A. Organisasi ......................................................... B. Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran Kementerian Kesehatan

................................... C. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola Keuangan Negara

............................................ D. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran dan Pembayaran

...................................................... E. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ......... F. Pelaporan .........................................................

BAB VIII PENUTUP …………………………………………….

LAMPIRAN

Page 7: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

i

DAFTAR SINGKATAN

A ABPK : Alat Bantu Pengambilan Keputusan AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome AKI : Angka Kematian Ibu AKB : Angka Kematian Balita AKN : Angka Kematian Neonatal / Neonatus AMP : Audit Maternal Perinatal APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan APINDO : Asosiasi Pengusaha Indonesia ANC : Anti Natal Care APE : Alat Permainan Edukatif APN : Asuhan Persalinan Normal ATK : Alat Tulis Kantor B Bappeda : Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappekab : Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Bapemas : Badan Pemberdayaan Masyarakat Baristi : Bayi Resiko Tinggi BB : Berat Badan BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah BBKPM : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBL : Bayi Bayi Lahir BdD : Bidan di Desa BHP : Bahan Habis Pakai Bides : Bidan Desa BKIM. : Balai Kesehatan Indera Masyarakat BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKMM : Balai Kesehatan Mata Masyarakat BKOM. : Balai Kesehatan Olah Raga Masyarakat BKPM : Balai Kesehatan Paru Masyarakat BND : Badan Narkotika Daerah BP3K : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi BP4 : Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BPS : Badan Pusat Statistik BULIN : Ibu Bersalin BUMIL : Ibu Hamil Buristi : Ibu Resiko Tinggi C CBOD : Cara Belajar Orang Dewasa CFR : Case Fatality Rate CTU : Contracetive Technological Update CTJ : Ceramah Tanya Jawab D DAU : Dana Alokasi Umum DAK : Dana Alokasi Khusus DDD : Donor Darah Desa Depag : Departemen Agama Diknas : Pendidikan Nasional DPT : Dengan Tempat Perawatan DTPS : District Team Problem Solving DTPS-MPS : District Team Problem Solving- Making Pregnancy Saver G GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Page 8: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

ii

Genmud : Generasi Muda GSI : Gerakan Sayang Ibu H HIV : Human Immunodeficiency Virus I IBI : Ikatan Bidan Indonesia IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia IDI : Ikatan Dokter Indonesia IGD : Instalasi Gawat Darurat J Jamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja JNPK : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik JPNK-KR : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi

Page 9: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

iii

K KAT : Komunitas Adat Terpencil KB : Keluarga Berencana KB (AMP-KB) : Keluarga Berencana (Audit Maternal Perinatal - Keluarga Berencana) Kadarzi : Keluarga Sadar Gizi KEK : Kurang Energi Kronis KEP : Kekurangan Energi Protein KIE/ KIP dan K : Komunikasi Informasi Edukasi / Komunikasi Inter Personal dan Kelompok KLB : Kejadian Luar Biasa KMS : Kartu Menuju Sehat KMRIH : Kartu Monitoring Rujukan Ibu Hamil KMRIBB : Kartu Monitoring Rujukan Ibu Bersalin dan Bayi Kesga : Kesehatan Keluarga Kesra : Kesejahteraan Rakyat Kespro : Kesehatan Reproduksi KPA : Kuasa Pengguna Anggaran KP-KIA : Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KTA : Kekerasan terhadap Anak KTD : Kehamilan Tidak Diinginkan KUA : Kantor Urusan Agama KVA : Kekurangan Vitamin A L LILA : Lingkar Lengan Atas LP : Lintas Program LPA : Lembaga Pemerhati Anak LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat LS : Lintas Sektor M MMD : Musyawarah Masyarakat Desa MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sehat MTCT : Mother to Child Transmission N Nakes : Tenaga Kesehatan NAPZA : Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif P PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini PERSAGI : Persatuan Ahli Gizi Indonesia PGPK : Penanggulanan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan PGPKT : Penanggulanan Gangguan Penglihatan dan Ketulian PHLN : Pinjaman Hibah Luar Negeri PKK : Program Kesejahteraan Keluarga PKHS : Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat PLKB : Petugas Lapangan Keluarga Bencana PMTCT : Prevention Mother to Child Transmission POGI : Persatuan Obstetri Ginekolog Indonesia Polindes : Pos Persalinan Desa PONED : Pelatihan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONEK : Pelatihan Obstetri Neonatal Emergensi Kebidanan PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Poskesdes : Pos Kesehatan Desa Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu PPGDON : Penanganan Pertama Gawat Darurat Emergensi Obstetri Neonatal PP-KtP : Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan PPT : Pusat Pelayanan Terpadu Promkes : Promosi Kesehatan PSG : Pemantauan Status Gizi PUMK : Pemegang Uang Muka Kerja

Page 10: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

iv

PUKM : Program Upaya Kesehatan Masyarakat PUG-BK : Pengarus Utamaan Gender Bidang Kesehatan PWS : Pemantauan Wilayah Setempat P2PL : Program Pemberantasan Penyakit Langsung P2KP : Pusat Pelatihan Klinik Primer P2KS : Pusat Pelatihan Klinik Sekunder P2KT : Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu P4K : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi R Risti : Risiko Tinggi RKAKL : Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian / Lembaga RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah RTL : Rencana Tindak lanjut S SABMN : Sistem Akuntansi Barang Milik Negara SAK : Sistem Akuntansi Keuangan SBH : Saka Bakti Husada SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDIDTK : Standarisasi Stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak SHK : Skrining Hipotyroid Kongenital SKDN S : ∑ Seluruh Balita

K : ∑ Balita yang mempunyai KMS D : ∑ Balita yang datang ditimbang N : ∑ Balita yang naik berat badannya SIMPUS : Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SMD : Survey Mawas Diri SKB : Surat Keputusan Bersama SKD : Sistem Kewaspadaan Dini SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran SKPG : Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi SPK : Standar Pelayanan Kebidanan SPSI : Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SP2RS : Sistem Pencatatan Pelaporan Rumah Sakit SP3 : Sistem Pencatatan Pelaporan Puskesmas T TB : Tinggi Badan TP : Tugas Pembantuan TFR : Total Fertility Rate TUPOKSI : Tugas Pokok dan Fungsi Toma : Tokoh Masyarakat Toga : Tokoh Agama TOT : Training of Trainer TUP : Tambahan Uang Persediaan U UKBM : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKK : Upaya Kesehatan Kerja UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat UKS : Usaha Kesehatan Sekolah UP : Uang Persediaan

Page 11: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

v

UPGK : Upaya Perbaikan Gizi Keluarga UPT : Unit Pelaksana Teknis Y YPAC : Yayasan Penyandang Anak Cacat

Page 12: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4

Form Laporan Dinas …………….................... Form Laporan Rapat …………………………. Form Laporan Penyelenggaraan Pertemuan Form Laporan Tahunan ………………...........

128

129

130

131

Page 13: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

ii

DAFTAR BAGAN

Halaman

BAGAN 1 BAGAN 2 BAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6

Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker dinas Kesehatan Propinsi (03) TA 2008 .............. Alur Mekanisme Hubungan Kerja Pelaksanaan Anggaran Pada Satker Dinas Kesehatan Propinsi (03) TA 2008 .......................................... Alur Mekanisme Uang Persediaan, Tambahan UP dan GU-UP .................................................... Pembayaran Langsung (LS) ……...........………… Mekanisme Pelaporan Sesuai PP 39 ……………. Mekanisme Pelaporan SAI (SAK dan SIMAK-BMN) ……….........................................................

108

111

118

119

122

125

Page 14: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005 – 2009 Bidang Kesehatan adalah mewujudkan pencapaian sasaran :

1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun.

2. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 /100.000 kelahiran hidup menjadi 226 /100.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 35 /1.000 kelahiran hidup menjadi 26 / 1.000 kelahiran hidup.

4. Menurunnya angka prevalensi gizi kurang pada balita dari 25,6 % menjadi 20 %.

Melalui keempat indikator tersebut Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat memikul tanggung jawab yang besar, hal tersebut terkait bahwa semua kegiatan di lingkungan Ditjen Bina Kesmas mengarah secara langsung dengan sasaran tersebut di atas. Tahun 2009 merupakan tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005 – 2009, sehingga sasaran Program di lingkungan Ditjen Bina Kesmas tetap mendorong program-program tersebut sampai kepada masyarakat melalui upaya peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan yang terdepan dan dibantu oleh Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Pos Yandu, Poskesdes, Poskestren, Pos UKK serta penguatan pengelolalaan program di tingkat Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota serta Puskesmas. Namun demikian kinerja tersebut akan lebih berhasil apabila didukung unit-unit utama di Depkes dan Pemerintah Daerah serta peran serta masyarakat secara aktif, swasta, dunia usaha dan LSM.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan nasional tersebut, Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perbaikan Gizi Masyarakat mengarahkan pelaksanaan kegiatan melalui pencapaian indikator Rencana Kerja Pemerintah sebagai bentuk penilaian tahunan dari RPJMN yang pada tahun 2009 telah ditetapkan indikatornya meliputi : 1) Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K4), 2) Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, 3) Cakupan kunjungan Neonatus (KN2), 4) Cakupan Puskesmas memberikan pelayanan bagi Masyarakat miskin, 5) Cakupan ASI ekslusif, 6) Cakupan Vit A, 7) Cakupan Tablet Fe, 8) Cakupan keluarga mengkonsumsi garam beriodium dan 9) Cakupan Pengembangan Desa Siaga. Serta pencapaian indikator lain yang menjadi prioritas nasional dan merupakan spesifik daerah seperti Kesehatan Indera, Kesehatan Usia Lanjut, Kesehatan Tradisional, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Perkotaan, Kesehatan Olah Raga, Perkesmas dan lain-lain. Dalam melaksanakan program-program tersebut, diperlukan dukungan sumber pendanaan yang berasal berbagai sumber pembiayaan seperti : APBN, APBN yang didaerahkan ( dana dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) dana perimbangan (Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus,) APBD dan PHLN serta sumber-sumber pembiayaan lainnya. Seperti diketahui bahwa Departemen Kesehatan telah menyediakan anggaran guna peningkatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan Perbaikan Gizi Masyarakat melalui dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Anggaran 2009 yang tersedia, antara lain melalui penyediaan biaya kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Kerja dan biaya Perbaikan Gizi Masyarakat.

1

Page 15: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Agar pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan baik sehingga hasilnya lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam pencapaian sasaran pembangunan maka dalam pelaksanaan diberikan buku pedoman berupa Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dekonsentrasi.

B. Tujuan

Memberikan acuan bagi pelaksanaan kegiatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perbaikan Gizi Masyarakat bersumber Dana Dekonsentrasi tahun 2009 dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan kesehatan.

C. Sasaran

1. Pengelola Kegiatan Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak, Kesehatan Kerja, Kesehatan Dasar dan Perbaikan Gizi tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Unit–unit terkait pengelolaan Program UKM dan Perbaikan Gizi Masyarakat. D. Ruang Lingkup

1. Kegiatan Bina Kesehatan Ibu

2. Kegiatan Bina Kesehatan Anak

3. Kegiatan Bina Kesehatan Dasar ( Komunitas)

4. Kegiatan Bina Kesehatan Kerja

5. Perbaikan Gizi Masyarakat

2

Page 16: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB II

KEGIATAN BINA KESEHATAN IBU

A. Latar Belakang

Perkembangan kesehatan ibu di dunia selama 20 tahun terakhir menunjukkan hasil yang sangat bervariasi dan belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dilihat dari besaran maupun pemerataannya apabila merujuk pada pencapaian indikator outcome yang disepakati. Indonesia sendiri menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber data baik dari Dinkes Propinsi maupun BPS menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) nasional selama kurun waktu 10 tahun terakhir sudah sesuai dengan target RPJMN pada tahun 2010, tetapi masih jauh dari harapan MDGs 2015.

Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan data SDKI 2007 menunjukkan angka 228/100.000 kelahiran hidup. Dalam kurun waktu yang sama, hasil ekstrapolasi BPS berdasarkan trend penurunan AKI didapat angka 262/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005; 255/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 dan 248/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. AKI pada tahun 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan deretan angka tersebut secara nasional sudah “on the track” dalam skenario penurunan AKI secara nasional untuk mencapai target RPJMN tahun 2009 yaitu sebesar 226/100.000 kelahiran hidup.

Seiring makin kompleksnya permasalahan kesehatan, terutama kesehatan ibu di Indonesia, serta makin tingginya harapan masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka Departemen Kesehatan, khususnya Direktorat Bina Kesehatan Ibu, menyusun beberapa program kesehatan yang dibutuhkan dengan berlandaskan pada Strategi Making Pregnancy Safer yaitu :

1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di tingkat dasar dan rujukan;

2. Membangun kemitraan yang efektif;

3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat;

4. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan program.

Keempat strategi di atas diperlukan untuk mewujudkan tiga pesan kunci Making Pregnancy Safer yaitu :

1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terampil;

2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat;

3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran.

Program kesehatan ibu disusun menganut prinsip continum of care, yang berarti pendekatan yang dilakukan adalah secara menyeluruh dari masa kehamilan sampai nifas dan pelayanan yang diberikan adalah berkualitas, mulai dari sarana pelayanan kesehatan dasar hingga pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum Mempercepat upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui dukungan dana dekonsentrasi

1

Page 17: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2. Tujuan Khusus

a. P4K terlaksana di seluruh desa

b. Meningkatnya jumlah dukun yang bermitra sebesar 10%

c. Meningkatnya jumlah puskesmas yang telah dilatih PONED sebesar 10%

d. Meningkatnya jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan KB berkualitas minimal 4 puskesmas per kabupaten

e. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu

f. Penguatan manajemen kesehatan ibu

C. Target cakupan yang diharapkan adalah meningkatnya cakupan :

1. Kunjungan Ibu Hamil (K1) menjadi 95% pada tahun 2010;

2. Kunjungan Ibu Hamil (K4) menjadi 91% pada tahun 2010;

3. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) menjadi 87,5% pada tahun 2010;

4. Ibu Hamil dengan komplikasi yang ditangani menjadi 75% pada tahun 2010;

5. Pelayanan Nifas menjadi 87,5% pada tahun 2010;

6. Peserta KB aktif menjadi 71% pada tahun 2010;

7. Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) sekurang-kurangnya 4 Puskesmas dengan tempat tidur di tiap Kabupaten/Kota.

8. Puskesmas yang mampu Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE) terpadu sekurang-kurangnya 4 Puskesmas di tiap Kabupaten/Kota

D. Sasaran Program 1. Semua Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

2. Pasangan Usia Subur (PUS).

3. Pengelola program kesehatan reproduksi

E. Kegiatan-Kegiatan 1. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

a. Koordinasi P4K dengan stiker dalam upaya PP-AKI di tingkat Propinsi 1) Tujuan

Terwujudnya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) bagi Bidan di Puskesmas dan Bidan di Desa yang terintegrasi dalam Desa Siaga.

2) Sasaran

Pengelola Program KIA di Dinas Kesehatan Propinsi, Lintas Program dan Lintas Sektor di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.

3) Penggunaan dana

(a) Belanja Bahan (ATK, Foto kopi, konsumsi, dll) (b) Transport (c) Uang Harian (d) Biaya Penginapan (e) Belanja Sewa

2

Page 18: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan (1) Adanya kesepakatan tertulis tentang rencana pelaksanaan P4K (2) Adanya laporan hasil pelaksanaan yang sudah di capai 5) Laporan kegiatan

b. Rujukan kasus Ibu Hamil Risiko Tinggi/komplikasi a) Tujuan

Meningkatnya jumlah rujukan kasus ibu hamil dengan komplikasi/resiko tinggi sesuai indikasi di Puskesmas.

b) Sasaran

(1) Pelaksana program di dinas kesehatan Kabupaten/Kota. (2) Ibu hamil, bulin dan ibu nifas di Puskesmas. (3) Lintas sektor dan lintas program terkait.

c) Penggunaan Dana

(1) Belanja Bahan (ATK, Fotokopi ). (2) Transport lokal petugas.

d) Hasil kegiatan

(1) Data hasil kasus ibu hamil dengan komplikasi/resiko tinggi

e) Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut

c. Pelacakan dan Validasi Pendataan Jumlah Ibu Hamil, bulin, nifas dan

Tindak Lanjut Pemasangan Stiker P4K

a) Tujuan

(1) Teridentifikasinya ibu hamil, ibu bersalin dan nifas resiko tinggi di Puskesmas

(2) Terlaksananya program P4K di seluruh desa

(1) Sasaran

(1) Bumil. (2) Bulin. (3) Bufas.

(2) Penggunaan Dana

(1) Belanja Bahan (ATK, Fotokopi). (2) Transport lokal petugas.

(3) Hasil kegiatan

(1) Adanya data ibu hamil, ibu bersalin dan nifas yang mutakhir

(2) Terlaksananya program P4K di seluruh desa ditandai dengan

terpasangnya stiker P4K

(4) Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut

3

Page 19: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2. Kemitraan Bidan dan Dukun

a. Pertemuan Sosialisasi/Review Kemitraan Bidan dan Dukun

1) Tujuan

a) Adanya kesamaan pemahaman dan kesiapan pengelola dan penanggungjawab program KIA-KB di Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan intervensi kemitraan bidan dan dukun.

b) Adanya telaahan pelaksanaan kegiatan kegiatan kemiteraan bidan dan dukun

2) Sasaran

a) Pelaksana puskesmas dan Pengelola Program di Dinas Kesehatan Propinsi dan Kab/Kota : Lintas Program / Lintas Sektor terkait

b) Bidan di Desa, Dukun dan LP/LS terkait

3) Penggunaan dana

a) Belanja Bahan (ATK, Fotokopi, konsumsi). b) Belanja Sewa. c) Honorarium narasumber.

d) Transport . e) Uang Harian.

f) Biaya Penginapan.

4) Hasil Kegiatan

a) Adanya Komitmen tertulis pelaksanaan program kemitraan bidan dan dukun

b) Adanya hasil telaahan pelaksanaan kegiatan kemitraan bidan dan dukun

b. Pertemuan Public Private Mix/koordinasi dengan swasta 1) Tujuan

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara swasta dan pemerintah dalam mendukung program KIA.

2) Sasaran

Swasta, pengelola program KIA di tingkat propinsi, kabupaten/kota, dan organisasi profesi terkait.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan a) Adanya komitmen kerjasama tertulis antara swasta dan pemerintah b) Adanya rencana kerjasama swasta dan pemerintah (Dinkes) 5) Laporan Kegiatan

4

Page 20: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3. PONED dan PONEK

a. Evaluasi Pelaksanaan Puskesmas PONED 1) Tujuan

a) Menelaah hasil pelaksanaan PONED di puskesmas b) Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan

PONED di puskesmas. c) Menyusun rencana tindak lanjut

2) Sasaran

a) Tim PONED Puskesmas b) Pengelola program KIA-KB. c) Pengelola program Yankes. d) Pengelola program Promosi kesehatan. e) Pemerintah daerah.

3) Penggunaan dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

a) Telaahan pelaksanaan PONED Puskesmas b) Rencana tindak lanjut

5) Laporan kegiatan

b. Audit Maternal Perinatal (AMP) Tingkat Kabupaten / Kota

1) Tujuan

a) Terlaksananya AMP secara teratur dan berkesinambungan. b) Menelaah sebab kematian / kesakitan dari ibu dan bayi baru lahir

dan menyusun Rencana Tindak lanjutnya.

2) Sasaran

Peserta kegiatan : a) Bidan di Desa tempat kejadian kematian ibu dan bayi baru lahir. b) Kepala Puskesmas dan pelaksana pelayanan KIA di Puskesmas. c) Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter

spesialis anak / dokter ahli lain RS Propinsi/ Kabupaten / Kota dan staf terkait.

d) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan staf pengelola program KIA.

e) Pihak lain yang terkait, sesuai kebutuhan, misalnya bidan praktek swasta, petugas rekam medik RS.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Transport lokal d) Honor Narasumber.

5

Page 21: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan

a) Notulen proses pelaksanaan AMP b) Laporan tertulis pelaksanaan AMP c) Rencana tindak lanjut

5) Laporan Kegiatan

c. Audit Maternal Perinatal (AMP) Tingkat Propinsi 1) Tujuan

a) Terlaksananya AMP lintas batas. b) Menelaah sebab kematian / kesakitan dari ibu dan bayi baru lahir

dan menyusun Rencana Tindak lanjutnya.

2) Sasaran

Peserta kegiatan : a) Kepala Puskesmas dan pelaksana pelayanan KIA di Puskesmas. b) Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter

spesialis anak / dokter ahli lain RS Propinsi/ Kabupaten / Kota dan staf terkait.

c) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan staf pengelola program KIA.

d) Pihak lain yang terkait, sesuai kebutuhan, misalnya bidan praktek swasta, petugas rekam medik RS.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

(1) Notulen proses pelaksanaan AMP (2) Laporan tertulis pelaksanaan AMP (3) Rencana tindak lanjut 5) Laporan Kegiatan

d. Pemantapan Forum Mata Rantai Rujukan 1) Tujuan

Menelaah kegiatan rujukan kegawat-daruratan obstetric neonatal mulai dari keluarga, masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan.

2) Sasaran

a) Pengelola program KIA (tingkat Propinsi, Kabupaten / Kota / Kecamatan).

b) Dokter Puskesmas dan Bidan di Desa. c) Rumah Sakit pemerintah dan non pemerintah. d) Lintas Program dan Sektor terkait (BKKBN, Kesra, Bappeda). e) Organisasi Profesi (IBI,IDI,POGI,IDAI). f) Organisasi kemasyarakatan/LSM.

6

Page 22: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

a) Telaahan kegiatan rujukan kegawat-daruratan obstetric neonatal dan rekomendasinya.

5) Laporan Kegiatan

4. Pelayanan KB berkualitas

a. Peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam Contraceptive Technical Updated (CTU)

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan kompeten dalam melaksanakan pelayanan KB berkualitas.

2) Sasaran

Bidan yang belum terampil dalam memberikan pelayanan kontrasepsi utamanya IUD dan Implant.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih b) Peserta latih mampu melakukan semua materi uji kompetensi CTU

sesuai standar

5) Laporan Kegiatan

b. Pemantapan manajemen pelayanan KB

Pemantapan Manajemen Pelayanan KB bagi Pengelola Program KB Dinkes Kabupaten/Kota

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan pengelola program KB Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam manajemen pelayanan KB.

2) Sasaran

Pengelola program KB Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

7

Page 23: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan Meningkatnya hasil post test para peserta latih 5) Laporan Kegiatan

Pemantapan Manajemen Pelayanan KB bagi Pengelola Program KB Puskesmas

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan pimpinan dan pengelola program KB Puskesmas dalam manajemen pelayanan KB.

2) Sasaran

Pimpinan dan Pengelola Program KB Puskesmas.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

Meningkatnya hasil post test para peserta latih

(5) Laporan Kegiatan

c. Peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam menggunakan Alat

Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB (ABPK)

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan kompeten dalam menggunakan ABPK ber-KB.

2) Sasaran

Bidan yang belum terampil dalam memberikan pelayanan konseling KB.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, Pelatih, Fasilitator.

8

Page 24: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih b) Peserta latih mampu melakukan semua materi penggunaan ABPK

ber-KB.

5) Laporan Kegiatan

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan

a. Peningkatan Kemampuan Petugas Kesehatan dalam Malaria pada Kehamilan

1) Tujuan

Dipahaminya dan dilaksanakannya Program Pencegahan dan Penanganan Malaria pada Kehamilan.

2) Sasaran Program

Pengelola program KIA, IBI Kabupaten, Dokter Puskesmas, Bidan Puskesmas, Bidan di desa.

3) Penggunaan dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, Pelatih, Fasilitator.

4) Hasil kegiatan a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih b) Peserta latih mampu melakukan penanganan malaria pada ibu hamil 5) Laporan Kegiatan

b. Peningkatan Kemampuan Tim Petugas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam Kelas Ibu Hamil

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan pengelola KIA Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.

2) Sasaran

Pengelola program KIA tingkat Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, Pelatih, Fasilitator.

9

Page 25: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih b) Peserta latih mampu melaksanakan kelas ibu hamil c) Peserta latih mampu memfasilitasi ibu, suami dan keluarga dalam

perawatan kehamilan

5) Laporan Kegiatan

c. Peningkatan Kemampuan Petugas Kesehatan dalam Asuhan Persalinan Normal

1) Tujuan

Meningkatnya kemampuan Bidan dalam melaksanakan Persalinan Normal.

2) Sasaran

Tenaga Bidan yang belum mampu memberikan pertolongan persalinan normal sesuai standar.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, Pelatih, Fasilitator.

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih

b) Peserta latih mampu melakukan semua materi uji kompetensi APN sesuai standar

5) Laporan Kegiatan

d. Peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam PONED

1) Tujuan

Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan kasus komplikasi emergensi obstetri dan neonatal dasar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2) Sasaran

Calon tim Puskesmas PONED (Dokter Umum, Bidan dan Perawat) sesuai kriteria.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi, bahan habis pakai, sertifikat, dll). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, Pelatih, Fasilitator.

10

Page 26: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih

b) Peserta latih mampu melakukan semua materi uji kompetensi PONED sesuai standar

5) Laporan Kegiatan

e. Magang PONED 1) Tujuan

Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan dan penanganan kasus emergensi obstetri dan neonatal.

2) Sasaran

a) Peserta/Tim yang sudah mendapatkan pelatihan PONED.

b) Rumah sakit yang memenuhi persyaratan sebagai tempat magang PONED (jumlah kasus memenuhi syarat yang ada dalam buku pedoman pelatihan PONED)

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi, konsumsi, bahan habis pakai). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, instruktur klinis, fasilitator.

4) Hasil kegiatan Adanya buku harian (log book) yang berisi catatan hasil kegiatan perorangan peserta magang

5) Laporan Kegiatan

catatan : Magang ini merupakan kelanjutan dari pelatihan PONED dan dapat dilaksanakan untuk penyegaran bagi tim PONED yang telah dilatih apabila diperlukan.

f. Peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam PONEK

1) Tujuan

Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan kasus komplikasi emergensi obstetri dan neonatal komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2) Sasaran

Calon Tim PONEK (Dokter Spesialis Obsgin, Dokter Spesialis Anak, Dokter Umum, Bidan dan Perawat) sesuai kriteria yang mengacu pada pedoman PONEK.

11

Page 27: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi, konsumsi, bahan habis pakai). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, instruktur klinis, fasilitator.

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih b) Peserta latih mampu melakukan semua materi uji kompetensi

PONEK sesuai standar

5) Laporan Kegiatan

g. Magang (OTJ) PONEK 1) Tujuan

Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan dan penanganan kasus emergensi obstetri dan neonatal.

2) Sasaran

Peserta/Tim yang sudah mendapatkan pelatihan PONEK.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi, konsumsi, bahan habis pakai). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, instruktur klinis, fasilitator.

4) Hasil kegiatan a) Adanya buku harian (log book) yang berisi catatan hasil kegiatan perorangan peserta magang 5) Laporan Kegiatan

h. Peningkatan Kapasitas Kespro Terpadu yang Responsif Gender 1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan pengelola program dalam pengembangan dan pelaksanaan program kespro terpadu yang responsive gender.

2) Sasaran

Pengelola program terkait kespro di propinsi dan kab/kota.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, fotokopi, konsumsi, bahan habis pakai). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber, instruktur klinis, fasilitator.

12

Page 28: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Hasil kegiatan a) Meningkatnya hasil post test peserta b) Adanya SK Tim Fasilitator kabupaten/kota yang berfungsi dalam

pengembangan PKRE di Puskesmas 5) Laporan Kegiatan

6. Manajemen

a. Administrasi Kegiatan 1) Tujuan

Terselenggaranya kegiatan dan operasional dukungan manajemen program kesehatan ibu di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.

2) Sasaran Program

Pengelola program tingkat Propinsi / Kabupaten / Kota

3) Penggunaan dana

a) Honorarium pengelola program (KPA, PK, Bendahara Pengeluaran, PUMC, Honor Staf Pengelola program, Pejabat SPM)

b) Honorarium Panitia Pengadaan Barang dan Jasa c) Biaya Lelang

d) Belanja Bahan (ATK, Foto kopi propinsi dan kabupaten/kota)

4) Laporan

a) Laporan distribusi barang. b) Laporan penerimaan barang. c) Laporan SAK dan SABMN.

b. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi KIA - KB

1) Tujuan

Tersusunnya dokumen perencanaan kegiatan percepatan penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir termasuk anggarannya berdasarkan data dan sesuai dengan kondisi setempat.

2) Sasaran

Pelaksana program dan bagian perencanaan yang terkait dengan upaya penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir (Tim DTPS-MPS Kabupaten/Kota).

3) Penggunaan dana

Persiapan : Transportasi Panitia Pelaksanaan DTPS : a) Belanja bahan (ATK, fotokopi). b) Belanja sewa c) Biaya Penginapan. d) Uang Harian. e) Transport. f) Honor Narasumber.

4) Hasil kegiatan

Dokumen evaluasi dan perencanaan program kesehatan ibu

13

Page 29: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

5) Laporan kegiatan

a) Laporan harian pelaksanaan kegiatan. b) Proposal Upaya Percepatan Penurunan AKI & AKB tiap kabupaten/kota.

c. Bimbingan Teknis/Supervisi/Konsultasi KIA - KB 1) Tujuan

a) Identifikasi masalah, faktor hambatan dan penunjang kesehatan ibu.

b) Pendampingan dalam melakukan analisa hasil. c) Tersusun/ disepakatinya alternatif pemecahan masalah setelah

bintek &/ supervisi.

2) Sasaran

a) Pengelola program kesehatan ibu di Propinsi. b) Pengelola program kesehatan ibu di Kabupaten/Kota.

3) Penggunaan Dana

a) Transport Propinsi - Pusat b) Uang harian c) Biaya penginapan

4) Hasil kegiatan

a) Adanya telaahan pelaksanaan kegiatan program kesehatan ibu

b) Rencana tindak lanjut

5) Laporan Kegiatan

d. Evaluasi Pelaksanaan PWS KIA dan Validasi Data Kematian Ibu

1) Tujuan

a) Diketahuinya permasalahan yang terkait pencapaian program KIA terhadap target yang disepakati dan tindaklanjut rekomendasi PWS KIA terdahulu termasuk penyebabnya utamanya.

b) Disepakati alternatif tindak lanjut untuk pemecahan permasalahan dalam pencapaian target daerah.

2) Sasaran Program

a) Pengelola program KIA. b) Pengelola program P2. c) Pengelola program Yankes. d) Pengelola program Promosi kesehatan. e) Petugas dari unit yang mengurusi KB. f) Pemerintah daerah (Camat, Kabupaten/ Kota).

3) Penggunaan dana

a) Transport lokal. b) Sewa Ruang Pertemuan, Sewa Komputer & LCD (bila diperlukan). c) Belanja Bahan (ATK dan Fotokopi).

4) Hasil kegiatan

a) Telaahan hasil pelaksanaan PWS KIA

b) Rencana tindak lanjut pemecahan masalah

5) Laporan

14

Page 30: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

e. Peningkatan Kemampuan Fasilitator Bidan Koordinator Sebagai Penyelia Fasilitatif

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan bidan koordinator dalam memberikan fasilitasi kepada bidan di wilayah kerjanya.

2) Sasaran

Bidan koordinator dan bidan di Puskesmas.

3) Penggunaan Dana

a) Belanja bahan (ATK, Fotokopi). b) Belanja Sewa. c) Honor Nara sumber, pelatih, fasilitator. d) Uang harian. e) Biaya penginapan . f) Transport (pelatih, peserta).

4) Hasil kegiatan

a) Meningkatnya hasil post test para peserta latih

b) Peserta latih mampu melakukan fasilitasi

5) Laporan Kegiatan

f. Pencetakan Stiker P4K

1) Tujuan

Tersedianya stiker P4K di seluruh Propinsi

2) Sasaran

Ibu Hamil

3) Pengunaan dana

Biaya pencetakkan stiker

4) Hasil

Tercetaknya stiker

6) Laporan Pengadaan dan Distribusi

g. Pengadaan Alat Pengolah Data 1) Tujuan

Tersedianya Alat Pengolah Data Untuk penelusuran, pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu & Anak (PWS-KIA).

2) Sasaran

Kesehatan Ibu & Anak.

3) Pengunaan Dana

Kontrak / Pelelangan alat pengolah data.

4) Hasil

Tersedianya alat pengolah data

5) Laporan Pengadaan

15

Page 31: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

16

Page 32: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB III

KEGIATAN BINA KESEHATAN ANAK

A. Latar Belakang

Millenium Development Goals merupakan kesepakatan lebih dari 180 Kepala Negara dan Pemerintahan termasuk Presiden RI pada tahun 2000 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Tujuan ke 4 dari Millenium Development Goals tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian balita 2/3 nya dari keadaan tahun 1990 yaitu menjadi 23/1.000 kelahiran hidup untuk Angka Kematian Bayi (AKB) dan 32/1.000 kelahiran hidup untuk Angka Kematian Balita. Kesepakatan global ini telah diterjemahkan ke dalam RPJMN 2004 – 2009 seperti tertuang dalam Peraturan Presiden no 7 tahun 2005. Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya telah dilakukan dan telah menunjukkan penurunan yang cukup tajam dalam dekade terakhir. Namun dalam 5 tahun terakhir cenderung stagnan. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena dengan tren penurunan yang stagnan maka dikhawatirkan target MDG 2015 tidak akan tercapai. Kecenderungan kematian bayi dan balita terutama terjadi pada periode persalinan dan kelahiran serta beberapa saat setelah persalinan dan kelahiran. Sebanyak 43% kematian bayi terjadi pada masa neonatal (SDKI 2007) dan sebagian besar (78,5%) dari kematian neonatal terjadi pada usia yang sangat dini yaitu dalam satu minggu pertama kehidupannya (Riskesdas 2007). Intervensi yang tepat pada periode usia neonatal diharapkan akan banyak berkontribusi dalam pencapaian MDG 4. Dengan demikian, upaya penurunan AKB perlu mendapat perhatian yang besar pada upaya penyelamatan bayi baru lahir. Bila dilihat dari data penyebab kematian neonatal berdasarkan SKRT tahun 2001 dan Riskesdas tahun 2007, penyebab kematian terbesar masih tetap sama yaitu BBLR dan asfiksia. Masih tingginya persalinan yang terjadi di rumah, status gizi pada ibu hamil, rendahnya keterampilan tenaga penolong persalinan serta sarana dan prasarana yang terbatas sangat berpengaruh pada kematian neonatus. Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa penyakit infeksi seperti diare dan pneumonia merupakan pembunuh utama balita Indonesia. Cakupan imunisasi lengkap yang rendah menunjukkan bahwa universal access belum mampu kita berikan kepada mereka. Mengingat masih lebarnya kesenjangan AKB antar provinsi, maka perlu dilakukan intervensi yang berbeda untuk setiap provinsi. Provinsi dengan AKB tertinggi yaitu Sulawesi Barat (74/1.000 Kelahiran Hidup) dan Nusa Tenggara Barat (72/1.000 KH) angkanya mencapai hampir 4 kali lipat dari provinsi dengan AKB terendah yaitu Yogyakarta (19/1.000 KH). Disamping itu terdapat kesenjangan dalam determinan angka kematian bayi dan balita yang cukup besar antar tingkat pendidikan, sosial ekonomi, antar perkotaan dan perdesaan. Kematian bayi pada penduduk yang tidak berpendidikan 3 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi dan kematian pada tingkat sosial ekonomi rendah lebih besar dari tingkat ekonomi tinggi. Demikian juga dengan kematian di pedesaan lebih banyak dari perkotaan. Hal ini menunjukkan adanya kendala aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Keterbukaan suatu daerah terhadap pembangunan ekonomi dan keterbukaan secara geografi juga sangat menentukan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Terkait dengan kendala geografis, daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan perlu mendapat perhatian besar dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyediaan sarana dan SDM kesehatan maupun peningkatan kompetensi

1

Page 33: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

mereka dalam melakukan penganganan kasus emergensi harus ditingkatkan.

Selain itu, perbaikan untuk sistem informasi dalam bentuk instrumen Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak serta pencatatan/pelaporan juga perlu dilakukan karena merupakan faktor pendukung yang penting dalam upaya melakukan pemantauan, evaluasi dan perencanaan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan/program kesehatan. Data yang akurat diharapkan akan menghasilkan perencanaan yang tepat sehingga intervensi yang dilakukan juga akan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Seluruh upaya ini harus dilihat secara komprehensif di dalam suatu continuum of care, baik dari tingkat masyarakat, puskesmas, hingga layanan rujukan di rumah sakit mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pendekatan yang harus kita berikan adalah equity dan universal access. Upaya akselerasi pencapaian RPJMN 2004-2009 & MDG 4 di 2015 program kesehatan anak menggunakan metoda : 1. Intensifikasi: kegiatan yang sudah ada diintesifkan pelaksanaannya

Contoh : a. Posyandu : imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, penggerakan

masyarakat b. Penggunaan Buku KIA di setiap fasilitas kesehatan c. Pemanfaatan PWS KIA sebagai instrumen monitoring, perencanaan tindak

lanjut, advokasi & evaluasi d. Supervisi fasilitatif, AMP e. Manfaatkan dana dekonsentrasi untuk memberikan layanan & menjangkau

sasaran f. Hindari missed opportunity

2. Ekstensifikasi: kegiatan yang belum luas implementasinya diperluas penerapannya ke seluruh puskesmas & jaringannya Contoh : a. Penerapan Manajemen Asfiksia & Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah di

puskesmas & jaringannya b. Penerapan MTBS & SDIDTK di puskesmas & jaringannya c. Penerapan PONED & RS PONEK d. Penerapan tata laksana up to date secara luas : zinc, artesunat dll

3. Inovasi : kegiatan baru sebagai upaya terobosan Contoh : Pengembangan intervensi yang bersifat baru, misal : contracting out, regionalisasi pelayanan untuk DTPK.

Sesuai dengan amanat UU Perlindungan Anak no 23/2002, Program Kesehatan Anak disusun berdasarkan Upaya Pemenuhan Hak Anak Yang Komprehensif dan Terpadu (Right Based Approach) dengan 4 prinsip hak-hak anak yaitu; non diskriminasi, demi kepentingan terbaik bagi anak, hak anak untuk hidup dan berkembang, dan menghargai pendapat anak. Ada 2 Kegiatan Pokok pada Program Kesehatan Anak yaitu upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir,bayi dan anak balita dan upaya peningkatan kualitas hidup anak.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menurunkan angka kematian bayi baru lahir,bayi dan anak balita dan mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak.

2. Tujuan Khusus

2

Page 34: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

a. Peningkatan Cakupan pelayanan neonatal (Bayi Baru Lahir) oleh tenaga kesehatan menjadi 87%.

b. Peningkatan Cakupan penanganan neonatal (Bayi Baru Lahir) dengan komplikasi menjadi 60%.

c. Peningkatan Cakupan Kunjungan Bayi menjadi 80%. d. Peningkatan Cakupan pelayanan anak balita menjadi 80%. e. Peningkatan Cakupan penjaringan siswa SD kelas 1 dan setingkat menjadi

80%. f. Peningkatan Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) menjadi 40%. g. Peningkatan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Tatalaksana Medis

Kekerasan Terhadap Anak (KTA) menjadi 10% C. Sasaran

1. Bayi Baru Lahir (Neonatus) (Usia 0-28 hari). 2. Bayi (Usia 29 hari – 11 bulan). 3. Anak Balita (Usia12 - 59 bulan. 4. Anak prasekolah (Usia 60 – 83 bulan). 5. Anak usia Sekolah (Usia 7 – 18 tahun) 6. Anak Remaja (Usia 10 – 18 tahun). 7. Anak dengan kebutuhan khusus.

D. Kegiatan-Kegiatan

1. Upaya Akselerasi Penurunan Angka Kematian Bayi Baru Lahir, Bayi dan

Anak Balita (Kegiatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota)

a. Pelatihan TOT Asfiksia BBL di Provinsi 1) Tujuan

Mencetak dan menstandarisasi fasilitator manajemen asfiksia bayi baru lahir tingkat Provinsi.

2) Sasaran

Bidan/dokter/dokter spesialis anak yang belum pernah mengikuti pelatihan, dalam kurun waktu 2 tahun ke depan masih bertugas di tempat kerja sekarang, bersedia menjadi fasilitator manajemen asfiksia bayi baru lahir di luar kota (selama 2-3 hari).

3) Protap Penyelenggaraan Merujuk Pada Buku Pedoman Pelatihan TOT Asfiksia BBL

4) Penggunaan dana

a) Uang harian bagi peserta, fasilitator/narasumber dan panitia. b) Biaya transport bagi peserta, panitia dan narasumber. c) Honor mengajar fasilitator. d) Biaya penginapan hotel. e) Biaya pembelian ATK. f) Biaya pembelian alat pelatihan resusitasi g) Biaya Sertifikat, komputer suplies. h) Biaya rapat persiapan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

3

Page 35: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

b. Pelatihan BBLR di Provinsi 1) Tujuan

Menurunkan kematian bayi melalui peningkatan kemampuan petugas dalam tatalaksana BBLR.

2) Sasaran Bidan/perawat/dokter yang belum pernah mengikuti pelatihan, dalam 2 tahun ke depan masih bertugas di tempat kerja sekarang.

3) Protap penyelenggaraan Merujuk Pada Buku Pedoman Pelatihan BBLR) 4) Penggunaan dana

a) Uang harian bagi peserta, fasilitator dan panitia . b) Biaya transport bagi peserta, fasiliatator, panitia. c) Honor fasilitator. d) Biaya penginapan. e) Biaya pembelian ATK, penggandaan, komputer suplies. f) Biaya pembelian alat dan obat-obatan untuk pelatihan g) Biaya sertifikat.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

c. Pelatihan PONED di Provinsi

1) Tujuan

Menurunkan kematian bayi melalui peningkatan kemampuan petugas dalam tatalaksana kasus emergensi maternal neonatal.

2) Sasaran Dokter, bidan dan perawat (tim) di Puskesmas yang akan dijadikan Puskesmas PONED.

3) Protap penyelenggaraan Merujuk Kepada Buku Pedoman Pelatihan PONED

4) Penggunaan dana

a) Uang harian bagi peserta, fasilitator dan panitia. b) Biaya transport bagi peserta, fasiliatator, panitia. c) Honor fasilitator. d) Biaya penginapan. e) Sewa ruangan dan peralatan pelatihan. f) Biaya pembelian ATK, penggandaan, komputer supplies. g) Biaya sertifikat.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

4

Page 36: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Provinsi 1) Tujuan

a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan, perawat dan dokter Puskesmas dalam penatalaksanaan balita sakit secara komprehensif dan integrative melalui pendekatan alogaritma klinis.

b) Meningkatkan pengetahuan penanggungjawab /pengelola program kesehatan anak, P2 (Pencegahan Penyakit) dan Gizi di tingkat Dinkes Provinsi & Kabupaten/Kota dalam penanganan balita sakit secara terpadu.

c) Penanggungjawab/pengelola program kesehatan anak, P2 dan Gizi mampu melakukan pembinaan teknis terhadap petugas Puskesmas dalam penanganan balita sakit secara terpadu melalui penerapan MTBS.

2) Sasaran

a) Di tingkat Provinsi: (1) Penanggungjawab/pengelola program kesehatan anak dengan

latar belakang dokter atau bidan. (2) Penanggungjawab/pengelola program kesehatan P2 dan Gizi

dengan latar belakang dokter / bidan/perawat. (3) Dokter dan bidan.

b) Di Tingkat Kabupaten/Kota:

(1) Bidan (2) Perawat (3) Dokter Puskesmas (4) Kepala Puskesmas Bidan, perawat, dokter Puskesmas dan Kepala Puskesmas di

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan diprioritaskan telah terlatih dan menerapkan MTBS.

3) Protap Penyelenggaraan Mengacu Pada Pedoman MTBS 4) Penggunaan Dana

a) Uang harian peserta dan fasilitator 7 hari. b) Biaya transport bagi peserta, panitia , fasilitator dan instruktur klinis. c) Honor mengajar bagi fasilitator dan instruktur klinik. d) Biaya penginapan hotel 6 hari. e) Biaya pembelian ATK. f) Biaya pembelian contoh obat. g) Biaya sewa ruang, sewa TV & VCD player untuk praktek klinik. h) Biaya praktek klinik di Puskesmas & RS. i) Biaya pembelian bahan kontak bagi balita sakit. j) Biaya Penggandaan. k) Biaya Sertifikat, komputer suplies. l) Biaya rapat persiapan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

5

Page 37: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

e. Pelatihan Standarisasi Stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) di Provinsi dan Kabupaten/Kota 1) Tujuan

a) Meningkatkan pengetahuan penanggungjawab/ pengelola program kesehatan anak, guru TK atau tenaga lain yang peduli anak dalam melaksanakan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak.

b) Penanggungjawab/pengelola program kesehatan anak mampu melakukan pembinaan teknis terhadap petugas Puskesmas dalam melaksanakan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak.

2) Sasaran

a) Tingkat Provinsi ( TOT SDIDTK) : (1) Penanggungjawab/pengelola program kesehatan anak. (2) Dokter Spesialis Anak di RS Kabupaten. (3) Dokter yang menangani tumbuh kembang anak di RS

Kabupaten. (4) Dokter dan bidan Puskesmas.

b) Di tingkat Kabupaten/Kota (Pelatihan SDIDTK):

(1) Dokter (2) Bidan, dan bidan desa (3) Perawat.

3) Protap penyelenggaraan mengacu pada pedoman SDIDTK 4) Penggunaan Dana

a) Uang harian untuk peserta dan fasilitator 3 hari b) Biaya transport bagi peserta, panitia dan fasilitator c) Honor mengajar fasilitator. d) Biaya penginapan hotel 2 hari. e) Biaya pembelian ATK. f) Biaya praktek klinik di Puskesmas/posyandu. g) Biaya pembelian bahan kontak bagi balita. h) Biaya komputer supplies dan biaya penggandaan. i) Biaya rapat persiapan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

f. Pelacakan Kasus Kesakitan dan Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten

/ Kota 1) Tujuan

• Menjamin jangkauan pelayanan kesehatan untuk seluruh neonatus, bayi dan balita dalam rangka menurunkan angka kematian bayi dan balita

• Terlacaknya kasus-kasus kematian dan kesakitan bayi dan balita • Teridentifikasinya jenis penyakit yang paling banyak diderita bayi dan

balita • Teridentifikasinya penyebab terbesar kematian bayi dan balita • Diketahuinya jumlah kematian bayi dan balita dalam periode waktu

tertentu

6

Page 38: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2) Sasaran a) Petugas Puskesmas

3) Penggunaan dana a) Biaya transport bagi petugas Puskesmas ke

Kecamatan/Kelurahan/Desa 4) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan

Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

g. Audit Maternal Perinatal Pembahasan Kasus Neonatal di Kabupaten /

Kota 1) Tujuan

Terselenggaranya Audit Maternal Perinatal pembahasan kematian neonatal sehingga dapat diketahui penyebab kematian untuk menentukan tindak lanjutnya.

2) Sasaran a) Penanggungjawab/pengelola program; kesehatan anak, kesehatan

ibu. b) Penanggulangan Penyakit, surveilans, gizi. c) Dokter Puskesmas / Kepala Puskesmas. d) Bidan Puskesmas, bidan di desa dan swasta. e) RS Pemerintah / Swasta, klinik swasta, Rumah Bersalin. f) Profesi : IDI, Dokter spesialis anak, IBI, PPNI.

3) Penggunaan dana a) Biaya transport bagi peserta, narasumber dan panitia. b) Biaya penyelenggaraan c) Honor narasumber. d) ATK, komputer supllies. e) Penggandaan (fotokopi).

4) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan

Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

h. Pertemuan Perencanaan/Evaluasi dalam Upaya Penurunan Angka

Kematian Bayi dan Balita di Provinsi atau Kabupaten/Kota 1) Tujuan

Tersusunnya rencana kegiatan yang terintegrasi dalam upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan anak balita di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang didasari atas analisa situasi (permasalahan, cakupan program dan cakupan lintas program terkait), indikator keberhasilan dan tindak lanjut.

2) Sasaran a) Penanggung jawab/pengelola program kesehatan anak Dinas

Kesehatan Provinsi/Kabupaten-Kota. b) Profesi; IDI, IDAI, POGI,IBI, PPNI. c) Kasubdin bina program Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten-Kota.

7

Page 39: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d) Penanggung jawab/pengelola yankesdas dan rujukan.

3) Penggunaan dana a) Uang harian bagi peserta, panitia dan narasumber Provinsi. b) Biaya transport bagi peserta, panitia dan narasumber Provinsi. c) Honor narasumber Provinsi dan Kabupaten/Kota. d) Biaya penginapan hotel. e) ATK, komputer suplies, surat menyurat. f) Biaya penggandaan. g) Biaya rapat persiapan.

4) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

i. Sosialisasi /Advokasi Upaya Penurunan AKB di Provinsi

1) Tujuan

Menurunkan kematian bayi melalui sosialisasi dan advokasi ke lintas program dan lintas sektor terkait.

2) Sasaran Lintas program di jajaran Dinas Kesehatan dan lintas sektor di Provinsi.

3) Penggunaan dana a) Biaya transport bagi peserta, narasumber, panitia. b) Honor narasumber. c) Honor representatif. d) Biaya pembelian ATK, penggandaan, komputer suplies. e) Biaya peyelenggaraan.

4) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

j. Pemantauan Pasca Pelatihan Asfiksia dan BBLR

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan petugas melalui pemantauan pasca pelatihan.

2) Sasaran Bidan/dokter yang telah mengikuti pelatihan asfiksia/BBLR

3) Protap penyelenggaraan Kegiatan ini berupa pemantauan ke lapangan oleh supervisor dan fasilitator.

4) Penggunaan dana a) Uang harian fasilitator. b) Biaya transport bagi peserta, fasilitator, panitia. c) Honor fasilitator/supervisor. d) Biaya penginapan. e) Biaya pembelian ATK, penggandaan.

8

Page 40: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

f) Biaya rapat pembahasan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

2. Upaya peningkatan kualitas hidup anak (Kegiatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota)

a. Pelatihan Dokter Kecil Dan Kader Kesehatan Remaja di Kabupaten/Kota

1) Tujuan

a) Terbentuknya fasilitator pelatihan dokter kecil di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

b) Terbentuknya fasilitator untuk pelatihan kader kesehatan remaja di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

c) Terbentuknya kader kesehatan (dokter kecil dan Kader kesehatan remaja).

2) Sasaran

a) Pengelola program usaha kesehatan sekolah (4 sektor terkait). b) Peserta didik kelas IV dan V untuk tingkat SD sederajat (sebagai

dokter kecil). c) Peserta didik kelas I dan II untuk tingkat SMP/SMA sederajat

(sebagai kader kesehatan remaja).

3) Lingkup kegiatan a) Pelatihan TOT dokter kecil (2 hari)

(1) Materi: (a) Sanitasi Makanan (b) Gizi (c) Kesehatan Gigi dan Mulut (d) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) (e) Pencegahan Penyakit Menular Bersumber Binatang (f) Imunisasi pada Siswa SD dan MI (g) Kesehatan Indera (h) NAPZA

b) Pelatihan TOT kader kesehatan remaja di sekolah (2 hari) (1) Materi:

(a) Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya (b) Kesehatan Reproduksi Remaja (c) Infeksi Menular Seksual/Infeksi Saluran Reproduksi (d) HIV/AIDS (e) Penyalahgunaan NAPZA (f) Pendidikan Keterampilan Hidup sehat (g) Komunikasi dan Konseling

4) Penggunaan dana a) Honor dan transport fasilitator. b) ATK, fotocopy, bantuan biaya penyelenggaraan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari

9

Page 41: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak. b. Pelatihan TOT PKPR di Provinsi

1) Tujuan

a) Meningkatkan kemampuan peserta sebagai fasilitator dalam pelatihan PKPR di Provinsi.

b) Terbentuknya tim fasilitator pelatihan PKPR di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

c) Tersedianya pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas.

2) Sasaran Fasilitator : a) Pengelola program kesehatan remaja tingkat Pusat/Provinsi. b) LP: gizi, promkes, P2M, yankes, jiwa, perencanaan dll. c) LS: Rumah Sakit, Kepolisian, Badan Narkotik Daerah dan KPAD. d) Organisasi profesi : IDAI, POGI, IDAJI dan Psikolog. e) LSM : pemerhati remaja. Peserta : Pengelola program kesrem tingkat Provinsi dan kabupaten/kota (dokter, bidan, perawat/perawat gigi, gizi, skm).

3) Penyelenggaraan a) Lama pelatihan 4 (empat) hari @ 10 jam pelatihan (perjampel 45

menit) b) Jumlah peserta dalam 1 kelas : maks 20 (dua puluh) orang. c) Fasilitator dalam 1 kelas : 2 (dua) orang. d) Metode : Parsipatori aktif/ VIPP. e) Sarana yang diperlukan (ATK penunjang kegiatan) f) Materi :

(1) Strategi Nasional kesehatan remaja (2) Standar PKPR (3) Jejaring PKPR

(a) Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya (b) Persiapan prs nikah (c) Proses Reproduksi Sehat (d) Infeksi Menular Seksual, HIV/ AIDS (e) Penyalahgunaan NAPZA (f) Kehamilan tidak diinginkan (g) Kekerasan dan penyimpangan perilaku seksual (h) KIE/ KIP dan K (i) Pengenalan gender (j) Pengenalan PKHS (Pendidikan Keterampilan Hidup

Sehat) (k) Peran RS dalam PKPR (l) Model PKPR di RS (m) Cara Belajar Orang Dewasa (n) Micro teaching (j) RTL (k) Pre-pos tes

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Pembelian ATK b) Penggandaan c) Transpor peserta, panitia dan fasilitator, narasumber Pusat d) Uang harian peserta dan panitia e) Biaya penginapan peserta dan panitia f) Honor fasilitator g) Honor Narasumber Pusat

10

Page 42: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

h) Honor Panitia i) Biaya sewa ruangan

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

c. Peningkatan Kemampuan Fasilitator (TOT) Konselor Sebaya Bagi

Petugas di Provinsi 1) Tujuan

a) Terlatih fasilitator peer counselor / kader kesehatan remaja. b) Peningkatan akses pelayanan kesehatan remaja melalui

Puskesmas PKPR.

2) Sasaran Fasilitator : a) Pengelola program kesehatan remaja tingkat pusat/Provinsi b) Lintas Program : pengelola program kesehatan remaja/ UKS, gizi,

kesehatan jiwa, P2M, yankes dll (tingkat Provinsi). c) Lintas Sektor : Kepolisian, KPAD, BND, LSM pemerhati kesehatan

remaja. Peserta : Pengelola program Provinsi dan kabupaten/ kota. Kriteria peserta : a) Mampu menjadi fasilitator. b) Kriteria peserta : bidan, perawat/ perawat gigi, ahli gizi, SKM.

3) Penyelenggaraan a) Lama pelatihan 4 (hari) hari @ 10 jam b) Jumlah peserta dalam1 kelas : maks ( 20 dua puluh) orang c) Fasilitator dalam 1 kelas : 2 (dua) orang (selalu ada ditempat) d) Metode : Parsipatori aktif/ VIPP e) Sarana yang diperlukan (ATK penunjang kegiatan) : f) Materi :

(1) Tumbuh Kembang Remaja (2) Kesehatan Reproduksi Remaja (3) Infeksi Menular Seksual/ Infeksi Saluran Reproduksi (4) HIV/ AIDS (5) Penyalahgunaan NAPZA (6) Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (7) Komunikasi dan Konseling (8) Simulasi fasilitasi konselor sebaya (9) Panduan Tehnik Konseling bagi petugas

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Pembelian ATK b) Penggandaan, bahan praktek habis pakai c) Transpor peserta, panitia dan fasilitator, narasumber Pusat d) Uang harian peserta dan panitia e) Biaya penginapan peserta dan panitia, f) Honor fasilitator g) Honor Narasumber Pusat h) Honor Panitia i) Biaya sewa ruangan

11

Page 43: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

d. Pelatihan Fasilitator dalam Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak

di Provinsi 1) Tujuan

Mendapatkan fasilitator yang siap melatih petugas kesehatan dalam penanggulangan kekerasaan terhadap anak di wilayah kerjanya.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan anak pada Dinas Kesehatan

Provinsi/Kabupaten/Kota terpilih. b) Petugas kesehatan di RS (Bagian Pusat Pelayanan Terpadu / IGD /

Bagian yang terkait ). c) Lintas program kesehatan terkait lainnya (Ibu, gizi, yankes dll).

3) Lingkup kegiatan Pelatihan di tingkat Provinsi, didukung oleh fasilitator dari tingkat Pusat dan Provinsi (yang telah dilatih) serta materi pokok adalah 1).Buku Pedoman Deteksi dini, Pelaporan dan rujukan Kasus Kekerasan dan Penelantaran Anak Bagi Tenaga Kesehatan” yang terdiri dari 2 bagian yaitu Panduan bagi fasilitator dan Bahan bacaan, 2) Buku Pedoman Rujukan Kasus Kekerasan terhadap anak bagi petugas kesehatan.

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Pembelian ATK, komputer suplies. b) Penggandaan/Fotokopi, sertifikat peserta. c) Transport peserta, panitia dan pembicara /narasumber. d) Uang harian peserta, panitia dan pembicara /narasumber. e) Biaya penginapan peserta, panitia dan pembicara. f) Honor panitia dan pembicara. g) Paket Meeting dan rapat persiapan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

e. Lomba Dokter Kecil di Provinsi

1) Tujuan

Untuk meningkatkan kualitas perilaku kesehatan anak usia sekolah dasar diperlukan kader-kader kesehatan yang lebih dikenal sebagai dokter kecil.

2) Sasaran Kader-kader kesehatan/murid-murid di sekolah dasar.

3) Lingkup kegiatan Lomba sekali setahun yang dilaksanakan di tingkat Provinsi, untuk mengkoordinasikan kegiatan unsur terkait serta menindak lanjuti kegiatan meningkatkan kualitas perilaku kesehatan anak usia sekolah dasar.

12

Page 44: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4) Penggunaan Dana

Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) ATK b) Konsumsi peserta c) Bahan praktek d) Sewa ruangan dan transport peserta.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

f. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah (SD dan SMP/SMA) di

Kabupaten/Kota 1) Tujuan

a) Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik. b) Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan

kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan program pembinaan kesehatan sekolah.

c) Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program pembinaan peserta didik.

2) Sasaran :

Peserta didik di kelas I : Sekolah Dasar/MI; SMP/MTs dan SMA / SMK / MA sekolah/Madrasah

3) Lingkup kegiatan a) Kegiatan penjaringan kesehatan merupakan kegiatan yang mutlak

harus dijalankan untuk memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan kesehatan dalam program UKS.

b) Penjaringan kesehatan anak usia sekolah yang bersangkutan dilakukan oleh suatu tim di bawah koordinasi Puskesmas.

c) Tim terdiri dari : guru sekolah yang bersangkutan (guru kelas/guru Pembina UKS) dan tenaga kesehatan (paramedic dan dokter/dokter gigi).

d) Pemerikasaan kesehatan dilakukan secara setahun sekali pada awal tahun ajaran.

e) Pelaksana pemerikasaan kesehatan dilakukan menurut tugas masing-masing (guru kelas/wali kelas; paramedis; dokter dan guru penjaskes).

f) Komponen yang diperiksa : (1) Pemeriksaan keadaan umum (2) Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi (3) Penilaian status gizi (4) Pemeriksaan gigi dan mulut (5) Pemeriksaan indera (penglihatan, pendengaran) (6) Pemeriksaan laboratorium (7) Pengukuran kesegaran jasmani (8) Deteksi dini penyimpangan mental emosional

4) Penggunaan Dana a) Biaya yang dikeluarkan untuk uang harian/transport petugas

mengunjungi Sekolah/Madrasah (besarnya uang harian disesuaikan kondis riil daerah setempat).

b) Biaya untuk pembelian bahan/reagens yang diperlukan untuk menunjang pemeriksaan Lab (seperti pemeriksaan Hb, tinja, bahan

13

Page 45: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

penambalan gigi dsbnya).

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan ( laporan kunjungan petugas mencakup nama Sekolah/Madrasah yang dikunjung, Petugas/guru yang ditemui, jumlah siswa yang diperiksa/dilayani kesehatannya, masalah yang ditemui baik berkaitan dengan kesehatan peserta didik maupun masalah kesehatan lainnya (misalnya lingkungan /kebersihan sekolah)), Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

g. Forkom UKS di Provinsi

1) Tujuan

Meningkatkan koordinasi dan komunikasi anggota TP UKS secara periodik.

2) Sasaran Seluruh Tim Pembina TP UKS disetiap jenjang administrasi yang terdiri dari minimal 4 unsur Departemen (Depkes, Diknas, Depag dan Depdagri) dan dapat juga ditambah dari lintas sektor lain yang terkait.

3) Lingkup kegiatan a) Kegiatan Forum Koordinasi ini dilakukan berupa pertemuan paling

sedikit 2 kali dalam setahun, tiap pertemuan selama 3 hari. b) Hal-hal yang dibahas misalnya:

(1) Menyusun rencana kegiatan program UKS. (2) Membuat kesepakatan peran masing-masing sektor (Depkes,

Diknas, Depag, Depdagri). (3) Mengidentifikasi masalah dan alternatif pemecahannya. (4) Mengevaluasi pelaksanaan Program UKS serta membuat

alternatif penyempurnaannya.

4) Penggunaan Dana Biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan forkom: a) Honor narasumber dan panitia. b) Transport narasumber Provinsi, panitia dan peserta. c) Uang harian narasumber Provinsi, panitia dan peserta. d) Biaya penginapan narasumber Provinsi, pantia dan peserta. e) ATK, spanduk, foto kopi, penggandaan, dokumentasi, konsumsi,

sewa ruang pertemuan. 5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan ( Setiap pelaksanaan forkom harus dibuat laporan pelaksanaan, isi laporan mencakup: tujuan, tanggal pelaksanaan, lokasi, peserta, hasil (hasil diskusi dan rekomendasi yang didapat) dan lampiran materi yang dipresentasikan (jika ada). Laporan disampaikan kepada Sekretariat TP UKS setempat), Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak. .

14

Page 46: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

h. Forum Komunikasi Penanganan Anak Jalanan di Provinsi 1) Tujuan

Meningkatnya koordinasi pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan lintas sektor/LSM terkait dalam pembinaan kesehatan bagi anak jalanan di wilayahnya.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan (Anak, Ibu, Gizi, Yankes, HIV/AIDS,

Remaja dll ) pada Dinas Kesehatan Provinsi. b) Psikolog. c) Lintas sektor terkait (Agama, Sosial, Pendidikan, Pemberdayaan

Perempuan, naker, Kepolisian, PKK, Legilatif, BPS, BKKBN, dll). d) LSM (LPA/pemerhati anak).

3) Lingkup kegiatan Pertemuan berkala yang dilaksanakan di tingkat Provinsi, untuk mengkoordinasikan kegiatan unsur terkait serta menindak lanjuti kegiatan pencegahan dan penanggulangan terhadap risiko kesehatan yang dialami oleh anak jalanan.

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Honor narasumber dan panitia. b) Transport narasumber Provinsi, panitia dan peserta. c) Uang harian narasumber Provinsi, panitia dan peserta. d) Biaya penginapan narasumber Provinsi, pantia dan peserta. e) ATK, spanduk, foto kopi, penggandaan, dokumentasi, konsumsi,

sewa ruang pertemuan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

i. Forum Komunikasi Penanggulangan Kekerasan terhadap anak (KtA) di

Provinsi 1) Tujuan

Meningkatnya kerjasama jejaring kemitraan pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan lintas sektor/LSM terkait dalam penanggulangan kekerasan terhadap anak (KtA) di Provinsi.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan (Anak, Ibu, Gizi, Yankes, Jiwa,

Promkes dll ) pada Dinas Kesehatan Provinsi. b) RSU, RS Bhayangkara. c) Lintas sektor terkait (Agama, Sosial, Pendidikan, Pemberdayaan

Perempuan, Kepolisian, dll). d) LSM (LPA/pemerhati anak).

3) Lingkup kegiatan Pertemuan 2 (dua) hari dilaksanakan secara berkala di tingkat Provinsi, untuk mengkoordinasikan kerjasama jejaring kemitraan serta menindak lanjuti kegiatan pencegahan dan penanggulangan terhadap risiko kesehatan yang dialami oleh anak korban kekerasan (KtA).

4) Penggunaan Dana

15

Page 47: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Honor narasumber dan panitia. b) Transport narasumber Provinsi, panitia dan peserta. c) Uang harian narasumber Provinsi, panitia dan peserta. d) Biaya penginapan narasumber Provinsi, pantia dan peserta. e) ATK, spanduk, foto kopi, penggandaan, dokumentasi, konsumsi,

sewa ruang pertemuan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

j. Forum Komunikasi Penanggulangan Kekerasan terhadap anak (KtA) di

Kabupaten/Kota 1) Tujuan

Meningkatnya kerjasama jejaring kemitraan pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan lintas sektor/LSM terkait dalam penanggulangan kekerasan terhadap anak (KtA) di Kabupaten/Kota.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan (Anak, Ibu, Gizi, Yankes, Jiwa,

Promkes dll ) pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b) RSUD. c) Lintas sektor terkait (Agama, Sosial, Pendidikan, Pemberdayaan

Perempuan, Kepolisian, dll). d) LSM (LPA/pemerhati anak).

3) Lingkup kegiatan Pertemuan 2 (dua) hari dilaksanakan secara berkala di tingkat Kabupaten/Kota, untuk mengkoordinasikan kerjasama jejaring kemitraan serta menindak lanjuti kegiatan pencegahan dan penanggulangan terhadap risiko kesehatan yang dialami oleh anak korban kekerasan (KtA).

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Honor narasumber dan panitia. b) Transport narasumber Kabupaten/Kota, panitia dan peserta. c) Uang harian narasumber Kabupaten/Kota, panitia dan peserta. d) Biaya penginapan narasumber Kabupaten/Kota, pantia dan peserta. e) ATK, spanduk, foto kopi, penggandaan, dokumentasi, konsumsi,

sewa ruang pertemuan.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

k. Sosialisasi Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) di

Kabupaten / Kota 1) Tujuan

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengelola program kesehatan / petugas kesehatan, lintas sektor / LSM terkait dalam

16

Page 48: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

penanggulangan kekerasaan terhadap anak di wilayahnya.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan (Anak, Ibu, Gizi, Promkes, Yankes dll

) pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b) Pimpinan RSUD dan petugas kesehatan di RS (Bagian Pusat

Pelayanan Terpadu/IGD/Bagian yang terkait ). c) Lintas sektor terkait (Agama, sosial, Pendidkkan, Pemberdayaan

Perempuan, Kepolisian, RS Bhayangkara, Kehakiman, PKK, Legilatif dll).

d) LSM (LPA/pemerhati anak).

3) Lingkup kegiatan Pertemuan yang dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, merujuk pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, mensinkronkan kegiatan masing-masing unsur terkait serta menindak lanjuti kegiatan pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam tim/jejaring.

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Pembelian ATK, komputer suplies, perlengkapan peserta,

komsumsi, sewa ruang, sewa LCD dan Laptop. b) Penggandaan/Fotokopi. c) Transport peserta dan narasumber. d) Uang harian narasumber. e) Biaya penginapan narasumber. f) Honor panitia dan narasumber.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

l. Sosialisasi Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) di

Provinsi 1) Tujuan

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengelola program kesehatan / petugas kesehatan, lintas sektor / LSM terkait dalam penanggulangan kekerasaan terhadap anak di wilayahnya.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan (Anak, Ibu, Gizi, Promkes, Yankes

dll) pada Dinas Kesehatan Provinsi. b) Pimpinan RSUD dan petugas kesehatan di RS (Bagian Pusat

Pelayanan Terpadu/IGD/Bagian yang terkait). c) Lintas sektor terkait (Agama, sosial, Pendidkkan, Pemberdayaan

Perempuan, Kepolisian, RS Bhayangkara, Kehakiman, PKK, Legilatif dll).

d) LSM (LPA/pemerhati anak).

3) Lingkup kegiatan Pertemuan yang dilaksanakan di tingkat Provinsi, dengan narasumber dari Depkes pusat dan Dinas Kesehatan Provinsi, merujuk pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, mensinkronkan kegiatan masing-masing unsur terkait serta menindak

17

Page 49: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

lanjuti kegiatan pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam tim/jejaring.

4) Penggunaan Dana Dana yang tersedia dipergunakan untuk : a) Pembelian ATK, komputer suplies, perlengkapan peserta,

komsumsi, sewa ruang, sewa LCD dan Laptop. b) Penggandaan/Fotokopi. c) Transport peserta, panitia dan narasumber. d) Uang harian peserta, panitia dan narasumber. e) Biaya penginapan peserta, panitia dan narasumber. f) Honor peserta, panitia dan narasumber.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

m. Pemantauan Pasca Pelatihan PKPR 1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan petugas melalui pemantauan pasca pelatihan.

2) Sasaran Pengelola program kesehatan remaja yang telah mengikuti pelatihan baik Pelatihan PKPR maupun Pelatihan fasilitator PKPR.

3) Protap penyelenggaraan Kegiatan ini berupa pertemuan pembahasan di provinsi/kabupaten/kota setelah pemantauan ke lapangan (pada saat pelayanan Puskesmas) dan bagi pelatih pada saat pelatihan. Pemantauan pelatihan dilaksanakan oleh narasumber pusat, Provinsi atau Kabupaten/Kota.

4) Penggunaan dana a) Uang harian narasumber, peserta dan panitia. b) Biaya transport bagi narasumber, peserta, panitia orientasi atau

pelatihan. c) Honor narasumber/supervisor (pemantau). d) Honor Panitia e) Biaya penginapan. f) Biaya pembelian ATK, penggandaan. g) Biaya sewa ruangan. h) Biaya sewa kendaraan

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

3. Penunjang Operasional Kegiatan (Kegiatan di Provinsi dan ke Kabupaten / Kota)

a. Administrasi Kegiatan ( di Provinsi ) terdiri dari

a) Tujuan Tujuan administrasi kegiatan adalah untuk mendukung kelancaran

18

Page 50: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen program dari aspek administratif.

b) Sasaran Penanggung jawab dan Pelaksana Anggaran Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Anak di tingkat Provinsi. c) Penggunaan Anggaran

1) Honorarium Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran, Penguji SPM, Staf Pengelola Kegiatan, Staf Administrasi, Pemegang Uang Muka di Kab/Kota, Pengelola Kegiatan di Kab/Kota, Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksaan & Penerima Barang dan Konsultasi ke Pusat.

2) Biaya fotokopi, penggandaan dokumen, surat-menyurat, dan komunikasi cepat.

3) Pemeliharaan dan kelengkapan komputer . 4) Belanja bahan alat tulis kantor (ATK). 5) Biaya pengumuman pengadaan barang dan jasa. 6) Biaya penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa

d) Laporan Kegiatan

Laporan hasil kegiatan dibuat secara periodik yang sudah termasuk dalam laporan SAI. Satu eksemplar dikirim ke Direktorat Bina Kesehatan Anak untuk dikompilasi bersama laporan dari Provinsi lainnya, sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Anak.

b. Pertemuan LP/LS ( di Provinsi )

1) Tujuan

a) Identifikasi masalah untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap program.

b) Faktor hambatan dan penunjang dalam program kesehatan anak tingkat Provinsi dan alternatif pemecahannya.

c) Peran masing-masing sektor terkait dalam menangani kesehatan anak di tingkat Provinsi.

d) Diseminasi informasi.

2) Sasaran a) Pengelola program kesehatan anak b) LP : gizi, promkes, yankes, jiwa, P2M, perencanaan, dll c) LS : Institusi/lembaga: DPRD, Bappeda, Diknas, Depag, Depsos

dan BKKBN, BND, KPAD d) Organisasi profesi e) Swasta : unilever, kimia farma dll f) LSM pemerhati kesehatan anak

3) Lingkup kegiatan a) Penyampaian permasalahan kesehatan anak dari masing-masing

sektor. b) Diskusi kelompok. c) Rencana tindak lanjut.

4) Penggunaan dana a) ATK b) Fotokopi c) Konsumsi rapat

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke

19

Page 51: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

c. Supervisi dan Bimbingan Teknis ( ke Kabupaten / Kota )

1) Tujuan

a) Identifikasi masalah, faktor hambatan dan penunjang kesehatan anak

b) Pendampingan dalam melakukan analisa hasil c) Tersusun/ disepakatinya alternatif pemecahan masalah setelah

bintek &/ supervisi.

2) Sasaran Pengelola program kesehatan anak kabupaten

3) Penyelenggaraan a) Meninjau Dinas Kesehatan, sekolah, dan atau sarana kesehatan

lainnya. b) Lama perjalanan 2 hari.

4) Penggunaan Dana a) Transport untuk transportasi Provinsi-kabupaten. b) Uang harian, untuk narasumber pelaksana program tingkat

Provinsi. c) Biaya penginapan untuk narasumber pelaksana program tingkat

Provinsi. d) ATK dan fotokopi.

5) Laporan Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut berupa Laporan

Kegiatan, Laporan Penyerapan Dana Dekonsentrasi, dan Laporan Cakupan Hasil Kegiatan Program Kesehatan Anak yang dikirimkan ke Direktorat Bina Kesehatan Anak setiap minggu ke 2 Desember untuk dikompilasi bersama laporan provinsi lainnya sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kesehatan Anak.

20

Page 52: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB IV

KEGIATAN BINA KESEHATAN KOMUNITAS

A. Latar Belakang Pemerataan pelayanan kesehatan selama ini relatif telah dicapai, tiap kecamatan rata-rata telah mempunyai sedikitnya 2 Puskesmas, tiap 3 desa mempunyai 1 Puskesmas Pembantu, namun kinerja fasilitas tersebut belum optimal, antara lain disebabkan oleh penataan kerja/sistem manajerial belum optimal, 47% gedung Puskesmas rusak, tenaga kurang, anggaran terbatas, alat logistik kurang.

Terdapat kelompok masyarakat yang belum mempunyai akses pelayanan kesehatan yang baik karena kondisi geografis dan (daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan) masalah ekonomi (masyarakat miskin tertinggal).

Masyarakat belum berperan secara optimal dalam penyelenggaraan berbagai program/yankesdas oleh fasilitas kesehatan dasar di sekitar mereka.

Berbagai program kesehatan masyarakat telah dikembangkan, namun terdapat program yang walaupun belum merupakan prioritas utama nasional perlu juga dikembangkan untuk memecahkan atau mengantisipasi masalah kesehatan spesifik daerah tertentu.

B. Tujuan 1. Meningkatkan manajemen Puskesmas dan jaringannya.

2. Meningkatkan jangkauan pelayanan terhadap sasaran masyarakat rentan dan risiko tinggi.

3. Menggerakkan dan memberdayakan peran serta masyarakat (Poskesdes, Poskestren, Posyandu dan UKBM lainnya).

4. Mengembangkan program/yankesmas prioritas nasional lain dan spesifik daerah (Kesehatan Usila, Kesehatan Indera, Kesehatan Paru, Kesehatan Perkotaan, Kesehatan Olahraga, Kesehatan Tradisional).

C. Sasaran Program 1. Seluruh sarana pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan kesehatan di Unit

Pelaksana Teknis (UPT).

2 Masyarakat dengan masalah kesehatan indera, lansia, paru, perkotaan dan olahraga serta tradisional.

3. Masyarakat daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

4. Masyarakat miskin.

5. Pemberdayaan masyarakat.

6. Tenaga kesehatan (pengelola program).

7. Lintas sektor/ lintas program/profesi.

D. Kegiatan-Kegiatan 1. Administrasi Kegiatan

a. Tujuan Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen program dari aspek administrasi.

b. Sasaran

Dinas Kesehatan Propinsi sebagai penanggung jawab kegiatan.

1

Page 53: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana 1) Pembayaran honor

a) Pejabat kuasa penggunaan anggaran. b) Pejabat pembuat komitmen. c) Pejabat penandatangan SPM. d) Bendahara pengeluaran. e) Staf pengelola keuangan termasuk pengelola SAI.

2) Pembelian bahan alat tulis kantor (ATK). d. Laporan kegiatan

2. Konsultasi Perencanaan Tingkat Pusat a. Tujuan

Untuk mengkonsultasikan perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar di daerah ke pusat dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.

b. Sasaran Dinas Kesehatan Propinsi sebagai penanggung jawab kegiatan.

c. Penggunaan Dana Kunjungan daerah ke pusat dalam rangka konsultasi perencanaan program pelayanan kesehatan dasar.

d. Laporan kegiatan

KEGIATAN REVITALISASI PUSKESMAS 3. Pertemuan koordinasi Program Kesehatan Masyarakat di Propinsi

a. Tujuan

Untuk mengetahui perkembangan program pada tahun sebelumnya serta menyusun perencanaan untuk periode mendatang.

b. Sasaran

Sasaran dari pertemuan ini adalah

1) Dinas Kesehatan Propinsi meliputi lintas program kesehatan masyarakat yang terdiri dari penanggung jawab antara lain:

a) Kesehatan ibu b) Kesehatan Anak c) Gizi d) Kesehatan Kerja e) Puskesmas f) Kesehatan spesifik lainnya (Usila, Indera, Tradisional, Perkotaan,

Olah Raga)

2) Dinkes Kabupaten/Kota, meliputi lintas program kesehatan masyarakat yang terdiri dari penanggungjawab :

a) Kesehatan Ibu - Anak, Kesehatan Spesifik Lainnya (Kerja, Usila, Indera. Tradisional, Perkotaan, Olah Raga)

b) Gizi c) Puskesmas d) Perencanaan

3) Nara sumber pusat

2

Page 54: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana

1) Transport (Peserta Propinsi, Peserta Kabupaten, Panitia) 2) Akomodasi (Peserta Propinsi, Panitia) 3) Penginapan Peserta Kabupaten/Kota 4) Uang harian Peserta Kabupaten/Kota 5) ATK 6) Fotokopi 7) Sewa Ruangan 8) Nara sumber pusat atas biaya masing-masing unit

d. Laporan kegiatan

4. Pertemuan Koordinasi Program UKBM di Propinsi

a. Tujuan

Untuk mengetahui tingkat perkembangan UKBM pada tahun sebelumnya serta menyusun perencanaan untuk periode mendatang.

b. Sasaran

Sasaran dari pertemuan ini adalah :

1) Dinas Kesehatan Propinsi, berjumlah 20 orang yang terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait dengan pengembangan UKBM.

2) Dinkes Kabupaten/Kota, masing-masing berjumlah 2 orang yang terdiri dari penanggungjawab pengembangan UKBM dan pelayanan dasar.

3) Narasumber pusat.

c. Penggunaan Dana

1) Transport (Peserta Propinsi, Peserta Kabupaten, Panitia) 2) Akomodasi (Peserta Propinsi, Panitia) 3) Penginapan Peserta Kabupaten 4) Uang Harian Peserta Kabupaten 5) ATK 6) Fotokopi 7) Sewa Ruangan 8) Nara sumber pusat atas biaya masing-masing unit

d. Laporan Kegiatan

5. TOT Manajemen Puskesmas bagi Kabupaten/Kota

a. Tujuan

Tersedianya tim pelatih manajemen Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

b. Sasaran

Adapun sasaran TOT adalah 2-3 Kabupaten/Kota percontohan sesuai dengan dana yang tersedia, masing-masing Kabupaten/Kota berjumlah 5-6 orang :

1) Penanggung jawab program terkait Puskesmas 2) Tidak dipindahtugaskan dalam kurun waktu 3 tahun 3) Apabila SDM Dinkes Kabupaten/Kota terbatas, dapat melibatkan Kepala

Puskesmas yang mampu.

3

Page 55: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana 1) Akomodasi panitia 2) Transport (peserta pelatihan, Pengajar, Panitia, Kunjungan lapangan 3) Uang harian peserta pelatihan 4) Honor (Panitia, MOT, Pengajar) 5) Sewa (Ruangan, Alat Peraga) 6) Perlengkapan Peserta 7) Fotokopi

d. Laporan Kegiatan mencakup : 1) Proses penyelenggaraan pelatihan 2) Peserta 3) Hasil pre-test dan post-test 4) Rencana tindak lanjut.

6. Pelatihan Manajemen Puskesmas a. Tujuan

Meningkatkan kinerja Puskesmas melalui pelatihan manajemen Puskesmas. b. Sasaran

Adapun sasaran Pelatihan Manajemen Puskesmas adalah seluruh Puskesmas dari Kabupaten/Kota yang telah di TOT , masing-masing Puskesmas berjumlah minimal 3 orang :

1) Petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas 2) Tidak dipindahtugaskan dalam kurun waktu 3 tahun

c. Penggunaan dana Penggunaan dana disesuaikan dengan yang tercantum dalam RKAKL (disesuaikan dengan MAK di RKAKL) :

1) Akomodasi (Panitia, Peserta Puskesmas) 2) Transport (Peserta Puskesmas, Pengajar, Panitia, Kunjungan

lapangan) 3) Uang saku peserta Puskesmas 4) Honor (Panitia, MOT, Pengajar) 5) Sewa (Ruangan, Alat Peraga) 6) Perlengkapan Peserta 7) Fotokopi

d. Laporan Kegiatan, mencakup : 1) Proses penyelenggaraan pelatihan 2) Peserta 3) Hasil pre-test dan post-test 4) Rencana tindaklanjut

7. Pelatihan Poskesdes bagi Petugas Puskesmas

a. Tujuan Meningkatkan kinerja Puskesmas dalam pencapaian Desa Siaga dan pengembangan Poskesdes.

b. Sasaran Adapun sasaran Pelatihan Poskesdes bagi petugas Puskesmas adalah 25% Puskesmas, masing-masing Puskesmas berjumlah 1 orang dengan kriteria :

1) Petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas 2) Tidak dipindahtugaskan dalam kurun waktu 3 tahun

4

Page 56: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana 1) Akomodasi (Panitia, Peserta Puskesmas) 2) Transport (peserta Puskesmas, Pengajar, Panitia, Praktek Kerja

lapangan) 3) Uang saku peserta Puskesmas 4) Honor (Panitia, MOT, Pengajar) 5) Sewa (Ruangan, Alat Peraga) 6) Perlengkapan Peserta 7) Fotokopi

d. Laporan Kegiatan, mencakup :

1) Proses penyelenggaraan pelatihan 2) Peserta 3) Hasil pre-test dan post-test 4) Rencana tindak lanjut

8. Supervisi dan Bimbingan Teknis

a. Tujuan 1) Mengetahui keberhasilan, permasalahan dan inovasi di daerah. 2) Memberikan masukan untuk upaya pemecahan dan pengembangan.

b. Sasaran Sasaran bimtek adalah seluruh Kabupaten/Kota. Dalam melakukan bimtek ke Kabupaten/Kota, tim Propinsi bersama dengan Kabupaten/Kota juga melakukan kunjungan ke Puskesmas dan UKBM sesuai dengan topik/ fokus bimtek.

c. Penggunaan Dana 1) Biaya Penginapan Tim Propinsi 2) Uang harian Tim Propinsi 3) Transport (Tim Propinsi, Pendamping Kabupaten)

d. Laporan Kegiatan, mencakup : 1) Lokasi Bimtek 2) Topik/ materi Bimtek 3) Hasil 4) Rekomendasi dan Rencana tindaklanjut

9. Konsultasi Teknis ke Pusat

a. Tujuan 1) Mengetahui perkembangan kebijakan dan program di Pusat. 2) Mendapatkankan masukan untuk upaya pemecahan dan

pengembangan di daerah.

b. Sasaran Sasaran konsultasi adalah penanggung jawab Puskesmas dan/atau UKBM Dinas Kesehatan Propinsi.

c. Penggunaan Dana 1) Penginapan 2) Uang harian 3) Transport

d. Laporan Kegiatan, meliputi : 1) Pertanggungjawaban, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Pelaksanaan konsultasi.

5

Page 57: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

KEGIATAN BALAI KESEHATAN PARU Dukungan kegiatan bagi Balai Kesehatan Paru Masyarakat diperuntukkan bagi BKPM UPT Propinsi yang berjumlah 20 yaitu:

1) BKPM Banda Aceh – NAD 2) BKPM Medan – Sumatera Utara 3) BKPM Lubuk Alung- Sumatera Barat 4) BKPM Cirebon – Jawa Barat 5) BKPM Pontianak – Kalimantan Barat 6) BKPM Klaten – Jawa Tengah 7) BKPM Pati – Jawa Tengah 8) BKPM Semarang – Jawa Tengah 9) BKPM Magelang – Jawa Tengah

10) BKPM Ambarawa – Jawa Tengah 11) BKPM Yogyakarta – DI Yogyakarta 12) BKPM Bantul – DI Yogyakarta 13) BKPM Kotagede – DI Yogyakarta 14) BKPM Wates – DI Yogyakarta 15) BKPM Sleman – DI Yogyakarta 16) BKPM Madiun – Jawa Timur 17) BKPM Surabaya – Jawa Timur 18) BKPM Pamekasan– Jawa Timur 19) BKPM Ambon – Maluku 20) BP4 Baladewa – DKI Jakarta

Rincian kegiatan dijabarkan pada penjelasan berikut ini :

10. Pertemuan Koordinasi LP/LS Perencanaan/ Evaluasi Balai Kesehatan Paru

Masyarakat - UPT Propinsi

a. Tujuan Untuk mengetahui perkembangan program pada tahun sebelumnya serta menyusun perencanaan untuk periode mendatang.

b. Sasaran Sasaran dari pertemuan ini adalah lintas sektor dan lintas program terkait dengan program kesehatan Paru di wilayah Kabupaten/Kota lokasi BKPM, antara lain penanggung jawab:

1) Program Penyakit menular (TBC, HIV-AIDS). 2) Perencanaan 3) Pelayanan kesehatan 4) Organisasi Profesi (PDPI) 5) PPTI – Daerah 6) BKPM

c. Penggunaan Dana 1) Transport 2) Akomodasi 3) Uang Harian 4) Penginapan 5) ATK 6) Fotokopi 7) Sewa Ruangan

6

Page 58: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d. Laporan kegiatan, mencakup : 1) Proses penyelenggaraan 2) Peserta 3) Rekomendasi dan rencana tindaklanjut

11. Supervisi dan Bimbingan Teknis Kegiatan BKPM UPT Propinsi a. Tujuan

1) Mengetahui keberhasilan, permasalahan dan inovasi di Balai Kesehatan Paru Masyarakat UPT Kabupaten dan Puskesmas.

2) Memberikan masukan untuk upaya pemecahan dan pengembangan.

b. Sasaran Sasaran bimtek adalah BKPM UPT Kabupaten/Kota dan Puskesmas. Dalam melakukan bimtek ke Kabupaten/Kota, tim Propinsi terdiri dari Dinkes Propinsi dan BKPM, bersama dengan Kabupaten/Kota juga melakukan kunjungan ke Puskesmas.

c. Penggunaan dana 1) Uang harian 2) Transport

d. Laporan Kegiatan, mencakup : 1) Lokasi Bimtek 2) Topik/ materi Bimtek 3) Hasil 4) Rekomendasi dan Rencana tindaklanjut

12. Konsultasi Kegiatan BKPM UPT Propinsi ke Pusat

a. Tujuan 1) Mengetahui perkembangan kebijakan dan program di Pusat 2) Mendapatkankan masukan untuk upaya pemecahan dan

pengembangan di daerah.

b. Sasaran Sasaran konsultasi adalah BKPM.

c. Penggunaan Dana 1) Penginapan 2) Uang harian 3) Transport

d. Laporan Kegiatan, meliputi : 1) Pertanggungjawaban, sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2) Pelaksanaan konsultasi

13. Forum Komunikasi Pengembangan Program Kesehatan Perkotaan

a. Tujuan

Meningkatkan penyelenggaraan program kesehatan perkotaan yang terkoordinasikan dengan program lain dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di Puskesmas Perkotaan.

b. Sasaran

1) Instansi terkait : Dinas Kesehatan Propinsi/Kota, Bappeda, DPRD, Dinas PU, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Puskesmas.

2) Perguruan Tinggi 3) Organisasi profesi 4) Organisasi masyarakat, dll

7

Page 59: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana

1) ATK 2) Fotokopi 3) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut

14. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan

a. Tujuan

Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan upaya kesehatan perkotaan di Puskesmas Perkotaan.

b. Sasaran

1) Instansi terkait : Dinas Kesehatan Propinsi/Kota, Bappeda, DPRD, Dinas PU, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Puskesmas

2) Perguruan Tinggi 3) Organisasi profesi 4) Penanggung jawab program kesehatan perkotaan di Dinas Kesehatan

Kota 5) Penanggung jawab program kesehatan perkotaan di Puskesmas yang

sudah melaksanakan program kesehatan perkotaan.

c. Penggunaan Dana

1) ATK 2) Fotokopi 3) Honor Narasumber 4) Uang harian 5) Biaya penginapan 6) Transport panitia

d. Laporan Kegiatan dan Rencanan Tindak Lanjut

15. Bimbingan Teknis Program Kesehatan Perkotaan

a. Tujuan Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan upaya kesehatan perkotaan yang berkualitas.

b. Sasaran 1) Penanggung jawab program kesehatan perkotaan di Dinas Kesehatan

Propinsi. 2) Pakar kesehatan perkotaan atau profesi lain yang terkait.

c. Penggunaan Dana 1) Uang harian 2) Biaya penginapan 3) Transport

d. Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak lanjut

16. Sosialisasi Advokasi Program Kesehatan Perkotaan

a. Tujuan Meningkatkan pemahaman pelaksana/pelaku pembangunan mengenai pentingnya upaya kesehatan perkotaan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

8

Page 60: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

b. Sasaran 1) Instansi terkait : Dinas Kesehatan Propinsi/Kota, Bappeda, DPRD, Dinas

PU, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rumah Sakit.

2) Perguruan Tinggi 3) Organisasi Profesi

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Honor : narasumber dan moderator

d. Laporan Kegiatan

17. Forum Komunikasi Pengembangan Program Kesehatan Olahraga

a. Tujuan Meningkatkan penyelenggaraan program kesehatan olahraga yang dikoordininasikan dengan program lain dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang setinggi-tingginya.

b. Sasaran 1) Instansi terkait : Dispora, Dinas Pendidikan 2) Perguruan Tinggi : FK, FIK 3) Organisasi profesi : IDI, PPKORI, ISORI, PERWOSI 4) Organisasi olahraga masyarakat : KONI, FOMI, YJI, PORPI, dll

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan

18. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Olahraga

a. Tujuan Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan upaya kesehatan olahraga dalam mewujudkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang setinggi-tingginya.

b. Sasaran 1) Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, Bappeda 2) LP/LS terkait : Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi 3) Penanggung jawab program kesehatan olahraga di Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. 4) Penanggung jawab program kesehatan olahraga di Puskesmas yang

sudah melaksanakan program kesehatan olahraga.

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Narasumber 4) Uang harian 5) Biaya penginapan 6) Transport panitia

d. Laporan Kegiatan

9

Page 61: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

19. Bimbingan Teknis Program Kesehatan Olahraga

a. Tujuan Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan upaya kesehatan olahraga yang berkualitas.

b. Sasaran 1) Penanggung jawab program kesehatan olahraga di Dinas Kesehatan

Propinsi. 2) Pakar kesehatan olahraga atau profesi lain yang terkait.

c. Penggunaan Dana 1) Uang harian 2) Biaya penginapan 3) Transport

d. Laporan Kegiatan

20. Seminar Pemberdayaan Masyarakat agar Bergerak untuk Sehat dan Bugar a. Tujuan

Meningkatkan budaya hidup beraktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan.

b. Sasaran 1) Dinas Propinsi 2) LP/LS terkait 3) Organisasi olahraga masyarakat : FOMI, Yayasan Jantung Indonesia, 4) Organisasi masyarakat : Forum Nasional Karang Taruna, 5) Organisasi kewanitaan 6) Lembaga swadaya masyarakat 7) Organisasi pelajar dan mahasiswa 8) Media massa 9) Masyarakat umum

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Seminar kit 4) Spanduk 5) Honor : narasumber dan moderator 6) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan

21. Workshop Pengembangan Jejaring Aktivitas Fisik Dalam Pencegahan dan Penanggulangan PTM

a. Tujuan Meningkatkan budaya masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga dalam kehidupan sehari-harinya guna mewujudkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang setinggi-tingginya.

b. Sasaran 1) Dinas Kesehatan Propinsi 2) LP/LS terkait 3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 4) Puskesmas

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Seminar kit 4) Spanduk

10

Page 62: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

5) Honor : narasumber dan moderator 6) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan

22. Pertemuan Penyusunan Program BKOM a. Tujuan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan olahraga di BKOM.

b. Sasaran 1) Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota 2) LP/LS : perguruan tinggi, organisasi profesi terkait

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Honor : narasumber dan moderator 4) Uang harian 5) Biaya penginapan 6) Transport

d. Laporan Kegiatan

23. Seminar Pemanfaatan Upaya Kesehatan Olahraga Bagi Fitness Center dan Sanggar Senam

a. Tujuan Meningkatkan budaya masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga dalam kehidupan sehari-harinya guna mewujudkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang setinggi-tingginya.

b. Sasaran 1) Dinas Kesehatan Propinsi 2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3) Puskesmas 4) Instruktur fitness center dan sanggar senam

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Seminar kit 4) Spanduk 5) Honor : narasumber dan moderator 6) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan dan Tindak Lanjut 24. Sosialisasi/Advokasi Upaya Kesehatan Olahraga Tingkat Propinsi

a. Tujuan Meningkatkan komitmen dan dukungan pemerintah daerah dalam pengembangan dan penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga di BKOM.

b. Sasaran 1) Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota 2) Kepala Puskesmas 3) Pemda/Bappeda 4) DPRD 5) Dinas Pendidikan 6) Perguruan tinggi 7) Organisasi profesi 8) Organisasi olahraga masyarakat

11

Page 63: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Penggunaan Dana 1) ATK 2) Fotokopi 3) Honor : narasumber dan moderator 4) Transport lokal

d. Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut

25. Bimbingan Teknis BKOM Program Kesehatan Olahraga a. Tujuan

Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan upaya kesehatan olahraga yang berkualitas.

b. Sasaran 1) Pelaksana pelayanan kesehatan olahraga di BKOM. 2) Pakar kesehatan olahraga atau profesi lain yang terkait.

c. Penggunaan dana 1) Uang harian 2) Biaya penginapan 3) Transport

d. Laporan Kegiatan dan Tindak Lanjut 26. Sosialisasi Program Kesehatan Indera (PGPK /PGPKT) ke Kabupaten/Kota di

Provinsi

a. Tujuan

Umum: Meningkatkan pemahaman Kabupaten/Kota mengenai pentingnya program kesehatan Indera Penglihatan/Pendengaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Khusus:

1). Tersosialisasinya program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran kepada Kabupaten/Kota

2). Diperolehnya komitmen/dukungan dari Kabupaten/Kota dalam pengembangan program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran.

b. Hasil Yang Diharapkan

Tersosialisasinya Program Kesehatan Indera ke Kabupaten/Kota.

c. Sasaran

Peserta pertemuan terdiri dari peserta propinsi dan peserta kabupaten/kota : • Peserta propinsi terdiri dari : unsur lintas program, profesi, LSM dan

lintas sektor terkait di tingkat Propinsi • Peserta kabupaten terdiri dari : pengelola program Dinkes

Kabupaten/Kota dan salah satu puskesmas di Kabupaten/Kota yang dikembangkan

d. Penggunaan Dana

1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan

12

Page 64: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

27. Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Indera Di Provinsi

a. Tujuan

Umum:

Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran di kabupaten/kota dan Puskesmas. Khusus: 1). Diketahuinya sejauh mana program kesehatan Indera penglihatan dan

pendengaran yang telah dilaksanakan di kabupaten/kota dan Puskesmas

2). Diketahuinya hambatan dalam pelaksanaan program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran.

3). Disepakatinya kesinambungan pengembangan program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran di provinsi dan kabupaten/kota.

4). Diperolehnya kesamaan persepsi dalam pengelolaan program Indera penglihatan dan pendengaran di propinsi, kabupaten/kota dan puskesmas

b. Hasil Yang Diharapkan

1). Diperolehnya masukan dari daerah tentang pengembangan dan pengelolaaan program kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.

2). Tersusunnya POA program kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di masing-masing Kabupaten/kota

c. Sasaran

Peserta pertemuan koordinasi terdiri dari peserta propinsi dan peserta kabupaten/kota : • Peserta propinsi terdiri dari : unsur lintas program, profesi, LSM dan lintas

sektor terkait di tingkat Propinsi • Peserta kabupaten terdiri dari : pengelola program Dinkes

Kabupaten/Kota dan salah satu puskesmas di Kabupaten/Kota yang dikembangkan

d. Penggunaan Dana

1) ATK dan foto copy 2) Honor Nara Sumber 3) Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi :

1) Proses Penyelenggaraan 2) Peserta 3) Kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan

28. Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Indera dengan LP/LS/LSM Tingkat Propinsi

a. Tujuan

Umum: Meningkatnya partisipasi Lintas Program, Lintas Sektor dan LSM dalam pengembangan program kesehatan Indera sesuai dengan peran dan bidang masing-masing.

13

Page 65: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Khusus: 1). Tersosialisasinya program kesehatan Indera kepada lintas program,

lintas sektor dan LSM 2). Diketahuinya kegiatan-kegiatan Lintas Program, Lintas Sektor, LSM

dalam menunjang penurunan prevalensi kebutaan dan ketulian di Provinsi.

3). Diketahuinya masalah dan hambatan dalam pengembangan program kesehatan Indera Penglihatan dan atau Pendengaran Tingkat Provinsi

4). Adanya kesepakatan kegiatan dalam PGPK dan PGP Ketulian dengan LP, LS dan LSM tingkat Provinsi

b. Hasil Yang Diharapkan

Diperolehnya kesepakatan dengan LP,LS,LSM tentang pengembangan program kesehatan indera penglihatan dan pendengaran Tingkat Provinsi.

c. Sasaran Peserta pertemuan koordinasi terdiri dari : Lintas program, Lintas Sektor, organisasi profesi terkait dan LSM di tingkat propinsi

d. Penggunaan Dana

1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan kegiatan, meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Rencana tindak lanjut pelatihan

29. Pelatihan Teknis Nakes (Dokter/Perawat) Untuk Program Kesehatan Indera

a. Tujuan

Umum: Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta memahami dan mampu melaksanakan pelayanan kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran yang berkualitas di Puskesmas

Khusus: 1) Peserta memahami:

a) Kebijakan Kesehatan Indera dan masalahnya. b) Empat penyakit penyebab gangguan penglihatan (mengenali gejala,

cara pemeriksaan, diagnose dan tatalaksana dll) c) Empat penyakit penyebab gangguan penglihatan (mengenali gejala,

cara pemeriksaan, diagnose dan tatalaksana dll) d) Pelayanan kesehatan Indera di dalam dan luar gedung

2) Peserta mampu melakukan pancatatan dan pelaporan mengenai program kesehatan Indera

b. Hasil yang diharapkan

Meningkatnya kemampuan dokter/perawat mengenai program kesehatan Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran.

14

Page 66: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Sasaran Peserta Pelatihan Teknis Kesehatan Indera untuk dokter/perawat Puskesmas terdiri dari: • 1 orang Dokter dan 1 orang perawat/pengelola program kesehatan

Indera dari beberapa Puskesmas yang dikembangkan

Nara Sumber terdiri dari: • Nara Sumber Provinsi : Lintas program Terkait, Profesi (Dokter Sp Mata

dan Sp THT) dari BKIM/RS

d. Penggunaan Dana 1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan kegiatan, meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Rencana tindak lanjut pelatihan

30. Pelatihan Tenaga Non Nakes (Guru Dan Kader ) Untuk Program Kesehatan

Indera

a. Tujuan

Umum: Meningkatkan kemampuan kader/guru UKS mengenai program kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran sehingga mampu mengenali gangguan penglihatan dan pendengaran di masyarakat/sekolah

Khusus:

1) Peserta memahami: a) Kebijakan Program Kesehatan Indera dan masalahnya. b) Empat penyakit penyebab gangguan penglihatan (mengenali gejala,

cara pemeriksaan sederhana, cara merujuk, pertolongan pertama yang dapat dilakukan, tindakan yang nanti akan diberikan petugas dll)

c) Empat penyakit penyebab gangguan penglihatan (mengenali gejala, cara pemeriksaan sederhana, cara merujuk, pertolongan pertama yang dapat dilakukan, tindakan yang nanti akan diberikan petugas dll)

d) Peran kader/guru UKS dalam PGPK dan PGPKt 2) Peserta mampu melakukan pemeriksaan sederhana mata dan telinga

3) Peserta mampu melakukan pancatatan mengenai program kesehatan Indera

b. Hasil Yang Diharapkan

Meningkatnya kemampuan kader/guru UKS mengenai program kesehatan Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran.

c. Sasaran

Peserta Pelatihan Teknis Kesehatan Indera untuk dokter/perawat Puskesmas terdiri dari: • 1 orang Dokter dan 1 orang perawat/pengelola program kesehatan

Indera dari beberapa Puskesmas yang dikembangkan

Nara Sumber terdiri dari: • Nara Sumber Provinsi : Lintas program Terkait, Profesi (Dokter Sp Mata

dan Sp THT) dari BKIM/RS

15

Page 67: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d. Penggunaan Dana 1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan kegiatan, meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Rencana tindak lanjut pelatihan

31. Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Program Kesehatan Indera

a. Tujuan

Umum

Meningkatnya penyelenggaran dan pengembangan Program Kesehatan Indera di Kabupaten/Kota dan Puskesmas

Khusus

1. Diketahuinya kemajuan-kemajuan yang dicapai berdasarkan hasil monev tahun sebelumnya.

2. Teridentifikasinya permasalahan program kesehatan Indera di Kabupaten/Kota .

3. Diperolehnya perkembangan maping data pelaksanaan program kesehatan indera mulai dari provinsi sampai ke puskesmas

b. Sasaran

Pelaksana : Pengelola Program Kesehatan Indera Provinsi

c. Penggunaan Dana Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan panitia

d. Laporan kegiatan, meliputi : 1. Proses Penyelenggaraan dan hasil pembinaan, monitoring dan evaluasi 2. Rencana tindak lanjut

KEGIATAN BALAI KESEHATAN MATA/INDERA MASYARAKAT (BKMM/BKIM) Dukungan kegiatan bagi Balai Kesehatan Mata/Indera Masyarakat (BKMM/BKIM) diperuntukkan bagi UPT Daerah (Provinsi/Kabupaten) yang berjumlah 8 yaitu :

1. BKMM Provinsi Sumatera Utara 2. BKMM Provinsi Sumatera Barat 3. BKIM Provinsi Jawa Tengah 4. BKMM Kabupaten Banyumas 5. BKMM Provinsi Jawa Timur 6. BKMM Provinsi Nusa Tenggara Barat 7. BKMM Provinsi Sulawesi Utara 8. BKMM Provinsi Sumatera Barat

16

Page 68: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Rincian Kegiatan adalah :

32. Pembinaan Teknis Program Kesehatan Indera Oleh Tenaga Kesehatan BKMM/BKIM Ke Puskesmas

a. Tujuan

Umum:

Terlaksananya transfer ilmu pengetahuan tentang teknis program kesehatan Indera dari tim teknis BKMM/BKIM ke Puskesmas.

Khusus:

1. Diketahuinya sejauh mana pelaksanaan pelayanan program kesehatan Indera Penglihatan dan atau Pendengaran telah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas oleh BKMM/BKIM

2. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan Puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan Indera penglihatan dan atau Pendengaran di Puskesmas.

3. Terlaksananya pelayanan program kesehatan Indera Penglihatan dan atau Pendengaran di luar gedung BKMM oleh dokter spesialis BKMM/BKIM

b. Sasaran

Pelaksana :

• Petugas kesehatan BKMM/BKIM • Petugas Puskesmas

c. Penggunaan Dana

Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan panitia

d. Laporan kegiatan, meliputi : 1. Proses Penyelenggaraan dan hasil pembinaan teknis 2. Rencana tindak lanjut

33. Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Usia Lanjut (Puskesmas Santun

Usia Lanjut) Di Provinsi

a. Tujuan

Umum:

Meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan program kesehatan Usia Lanjut dan Puskesmas Santun Usia Lanjut di Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

Khusus:

1. Diketahuinya sejauh mana program kesehatan Usia Lanjut (Puskesmas Santun Usia Lanjut) yang telah dilaksanakan di kabupaten/kota dan Puskesmas

2. Diketahuinya hambatan dalam pelaksanaan program kesehatan Usia Lanjut. 3. Disepakatinya kesinambungan pengembangan program kesehatan Usia

Lanjut di Provinsi dan Kabupaten/Kota. 4. Diperolehnya kesamaan persepsi dalam pengelolaan program Kesehatan

Usia Lanjut di propinsi, kabupaten/kota dan puskesmas

17

Page 69: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

b. Hasil yang Diharapkan

1. Diperolehnya masukan dari daerah tentang pengembangan dan pengelolaaan program kesehatan Usia Lanjut (Puskesmas Santun Usia Lanjut)

2. Tersusunnya POA program kesehatan Usia Lanjut di masing-masing Kabupaten/kota

c. Sasaran

Peserta pertemuan koordinasi terdiri dari peserta propinsi dan peserta Kabupaten/Kota : • Peserta Propinsi terdiri dari : unsur lintas program dan lintas sektor terkait di

tingkat propinsi • Peserta Kabupaten terdiri dari : pengelola program Dinkes Kabupaten/Kota

dan salah satu Puskesmas di Kabupaten/Kota yang dikembangkan

d. Penggunaan Dana

1. ATK dan foto copy 2. Honor Nara Sumber 3. Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi :

1. Proses Penyelenggaraan 2. Peserta 3. Kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan

34. Pertemuan Koordinasi Dengan LP/LS/LSM Program Kesehatan Usia Lanjut

Tingkat Propinsi

a. Tujuan

Umum:

Terwujudnya kemitraan dan meningkatnya partisipasi Lintas Program, Lintas Sektor dan LSM dalam pengembangan program kesehatan Usia Lanjut sesuai dengan peran dan bidang masing-masing.

Khusus:

1. Tersosialisasinya program kesehatan Usila kepada lintas program, lintas sektor dan LSM

2. Diketahuinya kegiatan-kegiatan Lintas Program, Lintas Sektor, LSM dalam menunjang pengembangan program kesehatan usila di Provinsi.

3. Diketahuinya masalah dan hambatan dalam pengembangan program kesehatan Usila Tingkat Provinsi

4. Adanya kesepakatan kegiatan dalam pengembangan program kesehatan usila dengan LP, LS dan LSM tingkat Provinsi

b. Hasil Yang Diharapkan

Diperolehnya kesepakatan dengan LP,LS,LSM tentang pengembangan program kesehatan Usila Tingkat Provinsi.

c. Sasaran

Peserta pertemuan koordinasi terdiri dari unsur: Lintas Program, Lintas Sektor, organisasi profesi dan LSM terkait di tingkat Propinsi

18

Page 70: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d. Penggunaan Dana

1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pertemuan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan

35. Pelatihan Program Kesehatan Usia Lanjut untuk Pengelola Program di

Kabupaten/Kota

a. Tujuan

Umum:

Meningkatnya pengelolaan dan pengembangan program kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten/Kota

b. Hasil Yang Diharapkan

Meningkatnya kemampuan pengelola program Kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten/Kota

c. Sasaran

Peserta Pelatihan terdiri dari: Pengelola program Kesehatan Usia Lanjut dari Kabupaten/Kota yang dikembangkan

Nara Sumber terdiri dari: Nara Sumber dari Provinsi : Lintas Program terkait dan Profesi (Dokter spesialis penyakit dalam, khususnya yang sudah mendapat pelatihan geriatric, dokter spesialis kes. jiwa) dari RS

d. Penggunaan Dana 1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pelatihan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 1). Proses Penyelenggaraan 2). Peserta 3). Rencana tindak lanjut pelatihan

36. Pelatihan Teknis Nakes (Dokter/Perawat) Untuk Program Kesehatan Usia

Lanjut (Puskesmas Santun Usia Lanjut)

d. Tujuan

Umum:

Terselenggaranya pelayanan Kesehatan Usia Lanjut yang berkualitas di Puskesmas khususnya di Puskesmas Santun Usia Lanjut

Khusus:

1) Peserta memahami: a) Kebijakan Program Kesehatan usia lanjut dan masalahnya. b) Konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut

19

Page 71: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c) Penyakit-penyakit yang sering dialami usia lanjut (mengenali gejala, cara pemeriksaan, diagnose dan tatalaksana dll)

d) Pelayanan kesehatan usia lanjut di dalam dan luar gedung 2) Peserta mampu menfasilitasi pembentukan kelompok usia lanjut

3) Peserta mampu melakukan pancatatan dan pelaporan mengenai program kesehatan usia lanjut

e. Hasil Yang Diharapkan

Meningkatnya kemampuan dokter/perawat mengenai program kesehatan Usia Lanjut.

f. Sasaran

Peserta Pelatihan Teknis Kesehatan Usia Lanjut untuk dokter/perawat Puskesmas terdiri dari: • 1 orang Dokter dan 1 orang perawat/pengelola program Kesehatan Usia

Lanjut dari beberapa Puskesmas yang dikembangkan

Nara Sumber terdiri dari: Nara Sumber dari Provinsi : Lintas Program terkait dan Profesi (Dokter spesialis penyakit dalam, khususnya yang sudah mendapat pelatihan geriatric, dokter spesialis kes. jiwa) dari RS

d. Penggunaan Dana 4). ATK dan foto copy 5). Honor Nara Sumber 6). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pelatihan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 4). Proses Penyelenggaraan 5). Peserta 6). Rencana tindak lanjut pelatihan

37. Pelatihan Tenaga Non Nakes (Kader ) Untuk Program Kesehatan Usia Lanjut

a. Tujuan

Umum:

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader mengenai mengenai program kesehatan usia lanjut sehingga dapat membantu pengembangan kesehatan usia lanjut di masyarakat, khususnya di kelompok usia lanjut

Khusus:

1) Peserta memahami: a) Kebijakan Program Kesehatan usia lanjut dan masalahnya. b) Penyakit-penyakit yang sering dialami usia lanjut (mengenali gejala,

cara pemeriksaan sederhana, cara merujuk, pertolongan pertama yang dapat dilakukan, tindakan yang nanti akan diberikan petugas dll)

c) Peran kader dalam pengembangan program kesehatan usia lanjut 2) Peserta mampu meningkatkan kegiatan kelompok usia lanjut

3) Peserta mampu melakukan pancatatan mengenai program kesehatan usia lanjut di kelompok usia lanjut

b. Hasil Yang Diharapkan

Meningkatnya kemampuan kader mengenai program kesehatan Usia Lanjut.

20

Page 72: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Sasaran

Peserta tenaga non nakes untuk program Kesehatan Usila terdiri dari: • Kader dari Kelompok Usila di beberapa Puskesmas yang dikembangkan

d. Penggunaan Dana 1). ATK dan foto copy 2). Honor Nara Sumber 3). Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pelatihan dan

panitia

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 1. Proses Penyelenggaraan Pelatihan 2. Peserta 3. Rencana tindak lanjut pelatihan

38. Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Program Kesehatan Usia Lanjut

a. Tujuan

Meningkatnya penyelenggaran dan pengembangan Program Kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten/Kota dan Puskesmas

b. Hasil Yang Diharapkan

1. Diketahuinya kemajuan-kemajuan yang dicapai berdasarkan hasil monev tahun sebelumnya.

2. Teridentifikasinya permasalahan program kesehatan Usila di Kabupaten/Kota .

3. Diperolehnya perkembangan maping data pelaksanaan Program Kesehatan Usia Lanjut mulai dari Provinsi sampai ke Puskesmas

c. Sasaran

Pelaksana : Pengelola Program Kesehatan Usia Lanjut Provinsi

d. Penggunaan Dana Uang harian, transport dan biaya penginapan pelaksana

e. Laporan Kegiatan, Meliputi : 1). Proses penyelenggaraan dan hasil pembinaan, monitoring dan evaluasi 2). Rencana tindak lanjut

39. Pertemuan Koordinasi LP/LS dalam rangka Pengembangan Program

Kesehatan Tradisional

a. Tujuan

Meningkatnya peran Lintas Program dan Lintas Sektor di daerah dalam rangka pengembangan program kesehatan tradisional.

b. Sasaran Penanggungjawab kegiatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

c. Penggunaan Dana Penggunaan dana untuk belanja bahan, sewa ruangan, sewa profesi, dan biaya perjalanan.

d. Laporan Kegiatan

21

Page 73: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

40. Operasional SP3T/BKTM

a. Tujuan

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan administratif, rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan LS terkait bimbingan teknis ke Kabupaten/Kota binaan.

b. Sasaran

1) Pelaksana kegiatan di SP3T dan UT-SP3T 2) Pengelola Program Kesehatan Tradisional di Dinas Kesehatan Provinsi 3) Lintas Sektor terkait

c. Penggunaan Dana (ATK, fotokopi), transport peserta rapat dan transport bimbingan teknis ke Kabupaten/Kota binaan.

d. Laporan Kegiatan

41. Bimbingan Teknis Pengelola Program Kestrad Propinsi ke Kabupaten/Kota

Binaan

a. Tujuan

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pengelola program kesehatan tradisional di Kabupaten/Kota binaan sehingga mereka mampu mengindentifikasi dan menginventarisasi hal-hal yang terkait dengan pengembangan program pelayanan kesehatan tradisional di wilayah masing-masing.

b. Sasaran : Kabupaten/Kota dan Puskesmas binaan.

c. Penggunaan Dana

Penggunaan dana untuk biaya perjalanan sampai ke sarana Battra di wilayah kerja Puskesmas.

d. Laporan Kegiatan

42. Orientasi Selfcare Batantra dalam pelaksanaan TOGA dan Akupunktur bagi Petugas Puskesmas. a. Tujuan Terlaksananya pelayanan kesehatan tradisional melalui tenaga pelaksana

program kesehatan tradisional yang terampil di Puskesmas binaan. b. Sasaran : Pemegang program Kesehatan Tradisional di Puskesmas binaan. c. Penggunaan Dana 1) Honor Nara Sumber (SP3T dan Asosiasi Profesi)

2) ATK dan foto copy 3) Sewa Ruang 4) Uang harian, transport dan biaya penginapan peserta pelatihan dan

panitia

d. Laporan kegiatan, meliputi : 1) Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2) Pelaksanaan Kegiatan 3) Laporan Pelaksanaan kegiatan

22

Page 74: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

43. Monev Pengobatan Tradisional Asing

a. Tujuan Meningkatnya peran LP dan LS terkait di Provinsi dalam melakukan pembinaan & pengawasan Pengobat Tradisional Asing yang bekerja sebagai konsultan di wilayah kerjanya.

b. Sasaran Para pengobat Tradisional asing yang bekerja sebagai konsultan

c. Penggunaan Dana Penggunaan dana untuk transport ke lokasi kegiatan Pengobat Tradisional

Asing. d. Laporan kegiatan

1) Proses penyelenggaraan dan hasil monitoring dan evaluasi 2) Rencana tindak lanjut

44. Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Tradisional di Provinsi

a. Tujuan Untuk melaksanakan koordinasi dan Evaluasi terhadap pengembangan

program kesehatan tradisional di daerah binaan serta melakukan konsultasi ke Pusat tentang permasalahan yang dihadapi.

b. Sasaran 1) LP & LS di tingkat Provinsi 2) Penanggungjawab program di Dinkes Kab/Kota 3) Puskesmas binaan c. Penggunaan Dana

Penggunaan dana untuk belanja bahan, ATK, penggandaan fotocopy dan transport/biaya perjalanan narasumber dan peserta.

d. Laporan kegiatan

23

Page 75: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Latar Belakang Upaya penyediaan data dan informasi, baik ditingkat pusat, Propinsi maupun kabupaten / kota, masih mengalami beberapa hambatan dalam alur pencatatan dan pelaporannya. Hal ini ditandai dengan tidak jelasnya kebutuhan jenis indikator dan data pendukung yang diperlukan di masing–masing tingkat administrasi, ketidakjelasan penanggung jawab data dan informasi Puskesmas di tingkat Propinsi dan kabupaten / kota serta ketidakjelasan mekanisme dan pembiayaan dalam pengelolaan data dan informasi.

Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah guna terselenggaranya Sistem Informasi Manajemen yang baik antara lain : Pembentukan Tim Pengelola Data dan Informasi Puskesmas di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota melalui koordinasi teknis dan pemutakhiran data, pengumpulan dan penyajian serta pendistribusian data dan informasi Puskesmas

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diselenggarakan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dalam upaya penyediaan data dan informasi Puskesmas.

B. Tujuan Tersedianya data dan informasi program, SP2TPT/SP3 dan data dasar Puskesmas secara periodik dan berkesinambungan di setiap tingkatan administrasi.

C. Sasaran

Tim Pengelola data dan informasi Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan Propinsi.

D. Luaran 1. Laporan Program, SP2TP/SP3 secara periodik

a. Puskesmas ke kabupaten b. Kabupaten/Kota ke Propinsi c. Propinsi ke pusat

2. Tersedianya data dasar Puskesmas yang dimutahirkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

E. Kegiatan-Kegiatan

1. Koordinasi Teknis dan Pemutakhiran Data Puskesmas

a. Tujuan

Teridentifikasinya kebutuhan data di tingkat Propinsi dan Kabupaten / Kota serta ter-updatenya data dasar dan data Program Puskesmas.

b. Sasaran

Pengelola Data dan Informasi Puskesmas di Kabupaten / Kota.

c. Jenis Kegiatan : Pertemuan

d. Uraian Pembiayaan

1) Transport 2) Biaya Penginapan 3) Uang Harian 4) ATK

24

Page 76: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

e. Luaran

Data dasar dan data program Puskesmas yang telah dimutakhirkan.

f. Laporan Kegiatan

2. Supervisi dan Bimbingan Teknis

a. Tujuan

Mengidentifikasi masalah penyediaan data Puskesmas di tingkat Kabupaten/Kota.

b. Sasaran

Pengelola Data dan Informasi Puskesmas di Kabupaten / Kota.

c. Jenis Kegiatan

Perjalanan Pengelola Data dan Informasi Propinsi ke Kabupaten/Kota.

d. Uraian Pembiayaan

Transport petugas Propinsi.

e. Luaran

Teridentifikasinya masalah penyediaan data Puskesmas di Kabupaten / Kota.

f. Laporan Kegiatan Perjalanan Dinas

3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

a. Tujuan Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi Puskesmas.

b. Sasaran Pengelola Data dan Informasi Puskesmas di Propinsi dan Kabupaten/Kota.

c. Jenis Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Puskesmas.

d. Uraian Pembiayaan 1) Transport Petugas Propinsi 2) Transport Petugas Kabupaten / Kota

e. Luaran Data dasar dan data program Puskesmas.

f. Laporan Kegiatan Dokumen data dan informasi Puskesmas.

4. Pengadaan ATK dan Komputer Supply

a. Tujuan

Melengkapi kebutuhan sarana penunjang pengelolaan data.

b. Sasaran

Pengelola Data dan Informasi Puskesmas di Propinsi dan Kabupaten / Kota.

c. Jenis Kegiatan

Penyediaan ATK dan Komputer Supply.

d. Uraian Pembiayaan

Komputer Supply Propinsi dan Kabupaten / Kota ATK Propinsi dan Kabupaten / Kota.

25

Page 77: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

e. Luaran

Terpenuhinya kebutuhan sarana penunjang pengelolaan data.

f. Laporan kegiatan

Pengelola Data dan Informasi Kabupaten Wajib Mengirim

Laporan Rekap Program, SP2TP/SP3 ke Propinsi, selanjutnya Propinsi ke Pusat sebagai Bentuk Pertanggungjawaban setiap

Pencairan Dana

26

Page 78: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB V KEGIATAN BINA KESEHATAN KERJA

A. Latar Belakang Perkembangan IPTEK dan industrialisasi memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif adalah tersedianya lapangan kerja, sedangkan dampak negatif adalah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan maupun lingkugannya. Selain itu dalam era globalisasi, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan persyaratan yang harus dipenuhi setiap tempat kerja. Jumlah angkatan kerja di Indonesia semakin meningkat, dari data BPS tahun 2008 diketahui bahwa jumlah angkatan kerja sebanyak 111,48 juta pekerja, sebagian besar dari jumlah tersebut bekerja di sektor informal (56.35%) dan 43.65% sektor formal yang tersebar pada berbagai lapangan pekerjaan. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja, perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, pengusaha, dan pekerja karena merupakan salah satu pra syarat dalam hubungan ekonomi antar negara. Seperti dalam perdagangan dunia yang mensyaratkan perusahan telah mendapat sertifikat ISO 14000 (Lingkungan) dan OSHAS 18001 (Kesehatan dan Keselamatan kerja). Disamping itu jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan dan keselamatan kerja jumlahnya sangat besar. PT Jamsostek (2008) yang memiliki anggota sebesar 26,3 juta pekerja formal, terpaksa membayar klaim asuransi sebesar Rp. 565 Milliar, yang terdiri dari pembayaran klaim kecelakaan dan penyakit sebesar Rp. 292,1 Milliar dan klaim kematian kepada anggota aktifnya sebesar Rp. 272,9 Milliar. Jika dilihat persentase anggota kepesertaan Jamsostek yang hanya 23,59 % dari seluruh pekerja di Indonesia, maka dapat diperkirakan bahwa kerugian akibat kecelakaan, gangguan kesehatan, dan kematian akibat kerja, akan mengeluarkan biaya yang cukup besar, bisa melebihi Rp 2 triliun sedangkan berdasarkan data DK3N biaya yang dikeluarkan untuk 50 trilyun kerugian akibat kecelakaan, gangguan kesehatan, dan kematian akibat kerja.

Saat ini, pekerja Indonesia masih menghadapi penyakit menular yang cenderung meningkat, penyakit degeneratif, dan news-emerging disease termasuk penyakit akibat kerja sebagai dampak dari berbagai bahaya potensial di tempat kerja. Di masa depan, beban pekerja semakin berat, mengingat pertumbuhan dan perkembangan industri berteknologi maju berlangsung sangat pesat. Begitu pula penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi semakin meningkat juga, baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Menurut profil masalah kesehatan pekerja di Indonesia tahun 2005 diketahui 40,5% pekerja mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Keluhan tersebut antara lain 16% musculo-skeletal disorders, 8% kardiovaskuler, 6% gangguan syaraf, 3% gangguan saluran pernapasan, 2,5% gangguan THT dan 1,3% gangguan kulit. Faktor risiko pekerjaan memberi kontribusi terhadap Global Burden Disease sebanyak 800 ribu dari 2,2 juta kematian setiap tahun adalah disebabkan oleh bahan-bahan kimia karsinogenik, partikulat yang ada di udara (airborne particulates), kebisingan, risiko ergonomik (misalnya, back pain), risiko dari luka traumatik, penyakit infeksi seperti HIV/AIDS, TBC dan lain lain. Faktor risiko Global Illness and Injury adalah 37% akibat back pain, 16% hearing loss, 13% COPD, 11% asma, 9% infeksi trachea, bronkus, dan kanker paru-paru, 8% luka-luka dan 2% leukemia.

Meskipun demikian, tingkat cakupan layanan kesehatan kerja telah mengalami sedikit perubahan pada beberapa dekade terakhkir. Akses ke pelayanan kesehatan masih terbilang rendah bagi sebagian besar pekerja, khususnya di Negara-negara berkembang. ILO memperkirakan bahwa cakupan layanan kesehatan kerja untuk keseluruhan tenaga kerja di Negara berkembang hanya mencapai sekitar 5% - 10%.

1

Page 79: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Padahal, meskipun di Negara berkembang, dengan sedikit pengecualian, cakupan yang seharusnya adalah 20% - 50%. (Regional Framework for Action for Occupational Health 2006-2010, WHO 2006)

Dengan berbagai masalah yang terjadi dan tantangan yang dihadapi, maka perlu dilakukan peningkatan Upaya Kesehatan Kerja melalui penguatan program kesehatan kerja di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas dan tempat kerja serta peningkatan kualitas SDM maupun dalam pelayanan kesehatan kerja.

B. Tujuan

Menurunnya angka kesakitan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga pekerja dapat terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pekerja sehat dan produktif.

C. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan cakupan Puskesmas di daerah industri yang melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja menjadi 60% pada tahun 2009.

2. Meningkatkan cakupan tempat kerja (formal) yang menerapkan Kesehatan Kerja menjadi 50% pada tahun 2009.

2

Page 80: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

D. Sasaran

1. Pengelola Program Kesehatan Kerja di Propinsi, Kabupaten/Kota 2. Penanggung Jawab kesehatan Kerja di Tempat Kerja 3. Sarana Kesehatan 4. Puskesmas Kawasan Industri dan Klinik Perusahaan 5. Lintas Sektor dan Lintas Program 6. Masyarakat Pekerja 7. Praktisi dan LSM

E. Kegiatan-Kegiatan

1. Peningkatan Kapasitas/Pelatihan SDM Kesehatan Kerja di Propinsi, Kabupaten/ Kota dan Puskesmas. a. Tujuan

Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan kerja baik di Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Propinsi dalam melaksanakan upaya kesehatan kerja.

b. Sasaran Penanggungjawab Program Kesehatan Kerja di Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas. Untuk pelatihan Dokter dalam Diagnosis PAK sasarannya adalah Dokter Puskesmas, Dokter Rumah Sakit.

c. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan Kerja di Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Propinsi meliputi : 1) Orientasi Kesehatan Kerja Bagi Petugas dan Kepala Puskesmas di

Kawasan/Sentra Industri 2) Pelatihan Petugas Kesehatan Kaupaten/Kota 3) Pelatihan Teknis Kesehatan Kerja bagi PetugasKabupaten/Kota dan

Puskesmas. 4) Pelatihan Dokter dalam Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK). 5) Pelatihan tanggap darurat (emergency respons) di tempat kerja

d. Penggunaan Dana 1) Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan dapat dipakai

untuk membiayai honor pengarah kegiatan. 2) Belanja Bahan meliputi ATK: dapat dipakai untuk pembelian alat tulis

kantor yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan, belanja bahan meliputi ATK : dapat dipakai untuk pembelian alat tulis kantor yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan.

3) Belanja Barang Non Operasional Lainnya, digunakan untuk rapat persiapan di Propinsi..

4) Belanja Jasa Lainnya dipakai untuk membiayai rapat persiapan di daerah dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.

5) Belanja Perjalanan Lainnya : dipakai untuk transport, uang harian dan biaya penginapan bagi narasumber pusat, narasumber Propinsi/Kabupaten/Kota, panitia dan peserta.

e. Laporan Kegiatan

2. Pengembangan Jejaring, Kelembagaan dan organisasi Kesehatan Kerja 2.a Pemberdayaan Klinik Perusahaan (Pelatihan Peningkatan Petugas Klinik

Perusahaan, sosialisasi sistim pelaporan, mapping kelompok kerja dan klinik perusahaan)

a. Tujuan Diperolehnya mekanisme kerjasama, jejaring dalam pelayanan kesehatan kerja antara Klinik Perusahaan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

3

Page 81: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

b. Sasaran Sasaran dalam Pemberdayaan Klinik perusahaan adalah : 1) Dinas Kesehatan Propinsi (PJ. Kesehatan Kerja dan Subdin Yankes). 2) Dinas kesehatan Kabupaten/Kota (Kesehatan Kerja dan Subdin

Yankes). 3) Puskesmas yang mempunyai Klinik Perusahaan di wilayah kerjanya. 4) Klinik Perusahaan.

c. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam Pemberdayaan Klinik Perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Tingkat Propinsi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

untuk Identifikasi Klinik Perusahaan yang ada di Kabupaten/Kota dan membahas tentang pembinaan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta permasalahan dan hambatan yang ditemui (kerjasama dengan subdin Yankes).

2) Pertemuan Sinkronisasi di Tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota dengan Klinik Perusahaan, manajemen perusahaan, dan Puskesmas serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mempunyai klinik perusahaan di wilayah kerjanya (kerjasama dengan Subdin Yankes)

3) Sosialisasi sistim pelaporan,maping kelompok kerja dan klinik perusahaan.

d. Penggunaan Dana 1) Belanja Bahan, digunakan untuk membiayai kelengkapan ATK kegiatan

dan penggandaan/fotokopi bahan-bahan pelatihan. 2) Belanja Barang Non Operasional Lainnya, digunakan untuk membiayai

rapat persiapan di Propinsi. 3) Belanja Perjalanan Dinas Lainnya, digunakan untuk membiayai transport

lokal pertemuan tingkat Propinsi dalam rangka mengidentifikasi klinik perusahaan, dan pertemuan sinkronisasi di tingkat Propinsi / Kabupaten / Kota digunakan untuk transport, uang harian dan biaya penginapan bagi narasumber pusat, narasumber daerah, panitia dan peserta.

e. Laporan Kegiatan

2.b. Pemberdayaan Masyarakat Pekerja Untuk mendukung Desa Siaga a. Tujuan

Meningkatnya kesadaran masyarakat pekerja untuk hidup sehat melalui pelatihan petugas kesehatan di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas serta kader Pos UKK untuk mendukung Desa Siaga.

b. Sasaran Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Kader.

c. Lingkup Kegiatan 1) Survey Mawas Diri (SMD) 2) Advokasi/Sosialisasi lintas sektor Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan

masyarakat pekerja untuk mendukung Desa Siaga 3) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 4) Pelatihan Tingkat Kabupaten/Kota untuk Petugas Puskesmas 3) Pelatihan Kader 5) Intervensi (stimulan) 6) Pembinaan

d. Penggunaan Dana Dana yang ada digunakan untuk melaksanakan pelatihan petugas Kabupaten/Kota, Puskesmas dan kader. Adapun Jenis Belanja yang digunakan meliputi: Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan, Belanja Bahan, Belanja Sewa, Barang Non-Opersaional Lainnya dan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya.

e. Laporan Kegiatan

4

Page 82: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2. c Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan kerja (Spesifik Daerah) a. Tujuan

Meningkatnya kualitas upaya kesehatan pada pekerja sesuai dengan spesifik daerah (daerah industri, atau kelompok pekerja tertentu).

b. Sasaran Propinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

c. Lingkup Kegiatan 1) Pertemuan Sosialisasi K3 dan Pelayanan Kesehatan Kerja Pos UKK di

tempat kerja 2) Fasilitasi/Pembinaan dan evaluasi Puskesmas pada kawasan/sentra

industri 3) Pemberian stimulan/intervensi untuk Puskesmas Percontohan. 4) Pengembangan SIM Kesehatan Kerja 5) Pengukuran tingkat paparan pestisida 6) Validasi data program kesehatan kerja di Perusahaan 7) Peningkatan kapasitas RR Puskesmas dan kab/kota dalam pengelolaan

data kesehatan kerja d. Penggunaan Dana

Dana yang tersedia meliputi: Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan, Belanja Bahan, Belanja Barang Non Operasional Lainnya, Belanja Jasa Profesi dan Belanja Perjalanan Lainnya.

e. Laporan Kegiatan

2.d. Pengembangan Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) a. Tujuan

Tersedianya informasi yang mendukung pembentukan dan pengembangan BKKM.

b. Sasaran Penanggungjawab Program Kesehatan Kerja di Propinsi, Kabupaten/Kota dan BKKM

c. Lingkup Kegiatan - Pengkajian lapangan untuk BKKM - Peningkatan kapasitas SDM BKKM - Seminar hasil survei di 2 kab/kota - Pertemuan dalam rangka sistim pencatatan dan pelaporan kesehatan kerja

bagi 3 BKKM dan Puskesmas d. Penggunaan Dana

1) Belanja Bahan digunakan untuk mebiayai ATK dan fotokopi kegiatan. 2) Belanja Perjalanan Dinas Lainnya digunakan untuk mebiayai trasnport,

uang harian dan biaya penginapan petugas. e. Laporan Kegiatan

2.e. Mendukung Pembentukan Kab/Kota Percontohan a. Tujuan

Mendukung terselenggaranya Kesehatan Kerja Paripurna di Kab/Kota Percontohan

b. Sasaran Kabupaten/Kota Percontohan, Sarana Kesehatan, Dan Tempat Kerja

c. Lingkup Kegiatan Koordinasi dan pengorganisasian Kesehatan Kerja di Tingkat administrasi 1) Pembentukan Forum Komunikasi 2) Rapat Lintas sektor lintas program

d. Penggunaan Dana Dana yang tersedia meliputi: Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan, Belanja Bahan, Belanja Barang Non Operasional Lainnya, Belanja Jasa Profesi dan Belanja Perjalanan Lainnya.

e. Laporan Kegiatan

5

Page 83: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2.f. Forum Komunikasi/koordinasi/sinkronisasi kesehatan kerja Lintas Sektor a. Tujuan

1) Tersusunnya Kesepakatan dan Rencana Kerja oleh seluruh lintas sektor terkait.

2) Tersosialisasi program dan kegiatan kesehatan kerja b. Sasaran Lintas sektor yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian,

Pemda, Dinas pertanian, Dinas Perikanan dan lain-lain. c. Lingkup Kegiatan

1) Rapat Persiapan 2) Pertemuan Pelaksanaan Forum Koordinasi 3) Laporan pelaksanaan

d. Penggunaan Dana Dana yang tersedia meliputi: Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan, Belanja Bahan, Belanja Barang Non Operasional Lainnya, Belanja Jasa Profesi dan Belanja Perjalanan Lainnya

e. Laporan Kegiatan

3. Penyusunan data dan informasi kesehatan kerja

3.1. Survei Cepat/Pemetaan Data Kesehatan Kerja/Risk Assesment di Puskesmas, Kabupaten/ Kota dan Propinsi

a. Tujuan Tersedianya data tentang kondisi kesehatan pada pekerja di wilayah kerja (Puskesmas, Kabupaten/Kota, dan Propinsi).

b. Sasaran Propinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

c. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam survei cepat meliputi tahapan sebagai berikut : 1) Rapat Persiapan 2) Penjajagan Lapangan 3) Pelatihan Pewawancara 4) Uji Coba Kuesioner 5) Pengumpulan Data 6) Seminar Hasil

d. Penggunaan Dana 1) Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan digunakan

untuk membiayai tenaga peneliti, pengumpul dan pengolah data. 2) Belanja Bahan digunakan untuk membiayai ATK, fotokopi, dan

konsumsi. 3) Belanja Jasa Profesi digunakan untuk membiayai pengajar, pembicara

dan moderator. 4) Belanja Perjalanan Dinas Lainnya digunakan untuk transport, uang

harian dan biaya penginapan petugas penjajagan lapangan, pelatihan pewawancara, uji coba kuesioner dan pengumpul data serta seminar hasil.

e. Laporan Kegiatan

4. Koordinasi, Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Kerja & Pembinaan ke Kabupaten/Kota dan konsultasi ke pusat

a. Tujuan Tersusunnya rencana kerja program kesehatan kerja di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta dengan lintas sektor dan lintas program secara terpadu dan berkesinambungan.

b. Sasaran Pusat, Propinsi, dan Kabupaten/Kota. c. Lingkup Kegiatan

6

Page 84: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Kegiatan koordinasi, perencanaan dan evaluasi dilaksanakan di tingkat Propinsi Koordinasi perencanaan dan evaluasi di Pusat dan di Propinsi, yang kegiatannya meliputi : 1) Rapat Persiapan 2) Pertemuan Perencanaan 3) Bimbingan teknis 4) Mengikuti pertemuan Konsultasi Regional 5) Pertemuan Evaluasi 6) Konsultasi ke Pusat 7) Penyusunan RKKAL

d. Penggunaan Dana Dana yang tersedia digunakan untuk kegiatan perencanaan, koordinasi, pembinaan dan evaluasi program. Adapun jenis belanja yang digunakan meliputi: Belanja Uang Honor Yang terkait dengan output kegiatan/Belanja Jasa Profesi, Belanja Bahan, Belanja Perjalanan Dinas Lainnya.

e. Laporan Kegiatan

5. Penunjang Operasional Kegiatan di Propinsi

o Administrasi Kegiatan o Belanja Uang Honor yang terkait dengan output kegiatan o Honor Pejabat Pembuat Komitmen o Honor Bendahara/Pemegang Uang Muka Kerja o Honor Staf Administrasi o Belanja Bahan (ATK dan Fotokopi) o Belanja Perjalanan Dinas Lainnya. o Pencetakan/penggandaan buku pedoman kesehatan kerja

7

Page 85: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

1

BAB VI KEGIATAN BINA GIZI MASYARAKAT

A. LATAR BELAKANG

Program perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 20%, tidak ada kasus kretin baru dan tidak ada kasus xeroftalmia pada balita. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya pada tahun 2010, maka didalam dokumen Rencana Strategi Departemen Kesehatan 2006-2010, upaya perbaikan gizi diarahkan pada pencapaian sasaran antara yaitu seluruh Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Ada 4 (empat) strategi utama untuk mencapai Kadarzi yaitu: (1). Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, (2). Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, (3). Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, (4). Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat di daerah mengacu pada Undang-undang no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan no.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan dan Sistem Penyelenggaraan Keuangan Negara. Sumber dana untuk pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat diperoleh dari APBN, APBD dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat.

B. TUJUAN

Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat pada ibu hamil, bayi dan balita, serta kelompok usia produktif.

C. SASARAN

Cakupan balita yang ditimbang menjadi 75 % 1. Cakupan bayi dan balita dapat kapsul vitamin A menjadi 80% 2. Cakupan ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet menjadi 60% 3. Cakupan bayi umur 6 bulan dapat ASI secara eksklusif menjadi 63% 4. Cakupan balita BGM umur 6-24 bulan GAKIN dapat MP-ASI menjadi 100 % 5. Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan menjadi 100 % 6. Persentase desa dengan garam beryodium baik 65% 7. Cakupan kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi (PWS, PSG, SKD-KLB, dan SKPG)

menjadi 100 % D. LINGKUP KEGIATAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI

a. Administrasi Kegiatan

1) Tujuan

Tujuan administrasi kegiatan adalah untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen program dari aspek administratif.

2) Pelaksana

Penanggungjawab dan Pelaksana Anggaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat di tingkat provinsi

Page 86: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2

3) Penggunaan Anggaran Anggaran Administrasi Kegiatan digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah, yang diperuntukkan: a) Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran, Penguji SPP,

Penandatangan SPM, PUMK, dan Staf Pelaksana b) Biaya fotokopi, penggandaan dokumen, surat-menyurat, dan komunikasi cepat. c) Pemeliharaan dan kelengkapan komputer d) Belanja Bahan Alat Tulis Kantor (ATK). e) Biaya Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa. f) Biaya Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa

4) Laporan Kegiatan

a) Laporan Hasil Kegiatan dibuat secara periodik yang sudah termasuk dalam laporan SAI.

b) Penanggungjawab dan pelaksana program gizi melaporkan realisasi keuangan kegiatan program perbaikan gizi ke Direktorat Bina Gizi Masyarakat melalui email [email protected]

b. Konsultasi Program Perbaikan Gizi Provinsi ke Pusat

1) Tujuan

Tujuan kegiatan konsultasi Program adalah untuk menyelaraskan antara kebijakan program perbaikan gizi masyarakat dari Pusat dengan kesiapan Daerah dalam pelaksanaan program.

2) Pelaksana Penanggungjawab dan Pelaksana program perbaikan gizi di tingkat provinsi 3) Penggunaan Anggaran

Anggaran Konsultasi digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah, yang diperuntukkan:

a) Biaya Transportasi b) Biaya Penginapan c) Uang Harian 4) Laporan Kegiatan

Laporan Hasil Konsultasi dibuat dengan memuat : Tanggal, Tujuan, Hasil Konsultasi, dan Rencana Tindak-Lanjut, diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

c. Konsultasi Program Perbaikan Gizi Kabupaten/Kota ke Propinsi

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota sehingga menjadi lebih harmonis.

2) Pelaksana Penanggungjawab dan Pelaksana program perbaikan gizi di tingkat kabupaten/kota 3) Penggunaan Anggaran

Anggaran konsultasi ini digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah, yang diperuntukkan: a) Biaya Transportasi (peserta, panitia, narasumber, pengajar) b) Biaya Penginapan (peserta, panitia, pengajar, narasumber) c) Uang Harian (peserta, panitia, pengajar, narasumber) d) Biaya ATK, fotokopi, dan kelengkapan peserta e) Dokumentasi, publikasi/spanduk, dll. f) Biaya sewa gedung pertemuan.

Page 87: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3

4) Laporan Kegiatan Laporan Hasil Konsultasi dibuat dengan memuat : Tanggal, Tujuan, Hasil Konsultasi, dan Rencana Tindak-Lanjut, dikirimkan kepada Kadinkes Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kadinkes Provinsi.

d. Pertemuan Evaluasi Program Perbaikan Gizi

1) Tujuan

Evaluasi kinerja dan pencapaian target sasaran program perbaikan gizi secara nasional.

2) Peserta

Peserta pertemuan ini meliputi penanggungjawab dan pelaksana program gizi di Dinas Kesehatan Provinsi, unsur lintas program dan lintas sektor terkait gizi sesuai dengan kebutuhan daerah.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran yang tersedia diperuntukkan:

1. Biaya Transportasi 2. Biaya Penginapan 3. Uang Harian

4) Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat dengan mengikuti format yang lazim dipakai, sesuai dengan Kerangka Acuan, disertai Rencana Tindak-Lanjut hasil pertemuan nasional.

e. Pertemuan Perencanaan, Pemantapan dan Evaluasi Program Perbaikan Gizi di

Provinsi 1) Tujuan

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan manajemen pengelolaan program perbaikan gizi masyarakat di provinsi dan kabupaten/kota.

2) Peserta

Peserta pertemuan ini terdiri dari penanggungjawab dan pelaksana program gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, unsur lintas program, serta unsur lintas sektor terkait sesuai dengan kebutuhan daerah.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran yang tersedia diperuntukkan: 1. Biaya Transportasi (peserta, panitia, narasumber, pengajar) 2. Biaya Penginapan (peserta, panitia, pengajar, narasumber) 3. Uang Harian (peserta, panitia, pengajar, narasumber) 4. Honorarium Pengajar, Narasumber, dan biaya makalah. 5. Biaya ATK, fotokopi, dan kelengkapan peserta 6. Dokumentasi, publikasi/spanduk, dll. 7. Biaya sewa gedung pertemuan.

4) Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat dengan mengikuti format yang lazim dipakai, sesuai dengan Kerangka Acuan, disertai Rencana Tindak-Lanjut, dikirimkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

f. Kursus Penyegaran Ilmu Gizi

1) Tujuan Meningkatkan kapasitas dan pengetahuan gizi mutakhir bagi ahli gizi di tingkat

provinsi.

Page 88: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4

2) Pelaksana Penanggungjawab/pelaksana program gizi dan ahli gizi dan organisasi profesi gizi (PERSAGI) di Provinsi.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran yang tersedia diperuntukkan:

1. Biaya Transportasi 2. Biaya Penginapan 3. Uang Harian

4) Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat dengan mengikuti format yang lazim dipakai, sesuai dengan Kerangka Acuan, disertai Rencana Tindak-Lanjut hasil kursus penyegar ilmu gizi nasional.

g. Sosialisasi Respon Cepat dan Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyelaraskan kebijakan daerah dalam mendukung program perbaikan gizi masyarakat, antara Dinas Kesehatan dengan Dinas terkait lainnya serta pemerintah daerah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Provinsi atau Kabupaten/Kota, sehingga menjadi lebih terarah.

2) Sasaran

Lembaga legislatif daerah, pimpinan instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang terkait sebagai pendukung program perbaikan gizi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran yang tersedia dapat digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah, yang diperuntukkan: a) Biaya Transportasi (peserta, panitia, narasumber, pengajar) b) Biaya Penginapan (peserta, panitia, pengajar, narasumber) c) Uang Harian (peserta, panitia, pengajar, narasumber) d) Honorarium Pengajar, Narasumber, dan biaya makalah. e) Biaya ATK, fotokopi, dan kelengkapan peserta f) Biaya dokumentasi, publikasi/spanduk, dll. g) Biaya sewa gedung pertemuan.

4) Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat dengan mengikuti format yang lazim dipakai, sesuai dengan Kerangka Acuan, disertai Rencana Tindak-Lanjut, dikirimkan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

h. Peningkatan Kapasitas Dalam Deteksi Dini Kasus Kurang Gizi

1) Tujuan Tujuan kegiatan adalah ditemukannya kasus kurang gizi dengan faktor penyebab timbulnya masalah, serta menindak lanjuti melalui koordinasi dengan program terkait oleh pengelola program perbaikan gizi di kabupaten/kota dan Puskesmas

2) Pelaksana

a. Pengelola program gizi kabupaten/kota b. Petugas gizi Puskesmas

Page 89: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

5

3) Penggunaan Dana

a. Belanja uang honor tidak tetap, meliputi : - Honor makalah, honor panitia, dan pengajar b. Belanja bahan : Bahan ATK, fotocopy, dan konsumsi c. Belanja perjalanan lainnya - Transport peserta, transport lokal pengajar, dan transport lokal panitia (sesuai

dengan daerah masing-masing) - Uang harian - Uang penginapan

4) Laporan Kegiatan

a. Laporan pelaksanaan pelatihan deteksi dini kasus kurang gizi b. Ada data kasus kurang gizi yang diketemukan

i. Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Perbaikan Gizi Kabupaten/Kota/Puskesmas

1) Tujuan

Meningkatkan kapasitas teknis dan administrasi pengelola program perbaikan gizi di Kabupaten/Kota/Puskesmas.

2) Sasaran

a. Pengelola program gizi kabupaten/kota b. Petugas gizi Puskesmas

3) Penggunaan Dana a. Belanja uang honor tidak tetap, meliputi : - Honor makalah, Panitia dan pengajar b. Belanja bahan : Bahan ATK, Foto Copy, Konsumsi c. Belanja perjalanan lainnya - Transport peserta, transport lokal pengajar, dan transport lokal panitia (sesuai

dengan daerah masing-masing) - Uang harian - Uang penginapan

4) Laporan Kegiatan

Dokumen laporan pertemuan.

j. Peningkatan Kapasitas Tatalaksana Gizi Buruk bagi Tim Asuhan Gizi Rumah Sakit.

1) Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tim asuhan gizi rumah sakit dalam pelayanan anak gizi buruk sesuai standar.

2) Peserta

a. Tim Asuhan Gizi Rumah Sakit (dokter, ahli gizi, perawat/bidan) b. Pengelola program gizi Dinkes Kabupaten/Kota

3) Penggunaan dana

Page 90: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

6

a) Belanja honor tidak tetap meliputi Honor pengajar dan Honor panitia; b) Belanja bahan meliputi bahan ATK dan komputer; c) Perjalanan : Transport peserta/panitia, Uang harian, Biaya penginapan d) Lain-lain : Surat menyurat, foto copy, Sewa kendaraan roda empat, Bahan

praktek, Home economic set, Sewa ruangan

4) Laporan Kegiatan - Laporan kegiatan peningkatan kapasitas tatalaksana gizi buruk tim asuhan gizi di

RS. - Laporan monitoring paska pelatihan untuk mengetahui pelaksanaan tatalaksana

gizi buruk di Rumah Sakit.

k. Peningkatan Kapasitas Konselor Menyusui.

1) Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tim Konselor ASI.

2) Peserta

- Pengelola program gizi Dinkes Kabupaten/Kota - Tenaga Gizi Puskesmas

3) Penggunaan dana

1. Belanja honor tidak tetap meliputi Honor pengajar dan Honor panitia; 2. Belanja bahan meliputi bahan ATK dan komputer; 3. Perjalanan : Transport narasumber, peserta/panitia, Uang harian, Biaya

penginapan 4. Lain-lain : Surat menyurat, foto copy, Sewa kendaraan roda empat, Bahan

praktek, Sewa ruangan.

4) Laporan Kegiatan Laporan kegiatan peningkatan kapasitas konselor ASI. Laporan monitoring paska pelatihan untuk mengetahui pelaksanaan konseling

ASI di RS dan Puskesmas.

l. Peningkatan Kapasitas Tim Asuhan Gizi Puskesmas Dalam Rangka Penanganan Gizi

Buruk

1) Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tim asuhan gizi Puskesmas dalam pelayanan kasus gizi buruk

2) Peserta

- Tim asuhan gizi Puskesmas (dokter, ahli gizi, perawat/bidan) - Pengelola program gizi Dinkes Kab/Kota

3) Penggunaan dana

a) Belanja honor tidak tetap meliputi Honor pengajar dan Honor panitia b) Belanja bahan meliputi Bahan ATK dan komputer c) Perjalanan : Transport peserta/panitia, Uang harian, Biaya penginapan d) Lain-lain : Surat menyurat, foto copy, Sewa kendaraan, Bahan praktek, bahan

kontak, home economic set, Sewa ruangan. 4) Laporan Kegiatan

- Laporan kegiatan peningkatan kapasitas tim asuhan gizi Puskesmas dalam rangka penanganan gizi buruk

- Laporan monitoring pasca pelatihan

Page 91: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

7

m. Pemantauan dan Pembinaan Program Perbaikan Gizi

1) Tujuan Meningkatkan kinerja pengelola program perbaikan gizi di tingkat kabupaten/kota melalui pembinaan teknis dan evaluasi pelaksanaan program gizi

2) Sasaran

Pelaksana dan penanggung jawab program perbaikan gizi di kabupaten/kota 3) Penggunaan dana Belanja perjalanan : Transport, Uang harian, Uang penginapan

4) Laporan Kegiatan

a. Laporan kegiatan Bintek - Laporan evaluasi hasil bintek sebagai bahan perencanaan program

n. Pemantauan status gizi (PSG-KADARZI) 1) Tujuan

Terlaksananya PSG-Kadarzi dan tersedianya informasi status gizi balita dan norma keluarga sadar gizi (KADARZI) secara berkala, cepat, tepat dan akurat.

2) Pelaksana

• Penanggung jawab dan pelaksana program perbaikan gizi Provinsi dan Kabupaten/Kota

• Petugas gizi Puskesmas

Pelaksanaan PSG : Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Status Gizi dan KADARZI harus mengacu pada petunjuk teknis Pemantauan Status Gizi dan KADARZI yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat tahun 2009 3) Penggunaan dana

a) Biaya transport pengambilan sampel b) Biaya transportasi : disesuaikan dengan aturan yang berlaku dan kondisi

setempat (disesuaikan dengan MAK yang tersedia). c) Uang Harian dan uang penginapan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku. d) Foto copy, ATK dan penggandaan formulir PSG e) Biaya entry data

4) Laporan Kegiatan Laporan hasil pelaksanaan PSG KADARZI dikirim ke Direktorat Bina Gizi Masyarakat melalui Pos dan email ke [email protected] .

o. Pemantauan dan Pembinaan dana Bantuan Sosial Gizi ke Kabupaten/Kota

1) Tujuan

Meningkatkan kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan dana bantuan sosial program gizi (Operasional Posyandu, Pengiriman dan penyimpanan MP-ASI, pengiriman dan penyimpanan susu cair dan dukungan operasaional pengelola bansos Kabupaten/Kota) .

2) Sasaran

Penanggung jawab dan pelaksana program gizi kabupaten/kota

Page 92: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

8

3) Penggunaan dana Belanja perjalanan : Transport, Uang harian, Uang penginapan

4) Laporan Kegiatan

a) Laporan kegiatan Bintek bantuan sosial b) Laporan evaluasi hasil bintek bantuan sosial sebagai bahan perencanaan

program c) Laporan tahunan pelaksanaan bansos Kabupaten/Kota meliputi laporan

keuangan, kegiatan dan hambatan/masalah Bansos

p. Penerbitan Majalah/Buletin gizi

1) Tujuan Tersedianya media informasi dan komunikasi tentang perkembangan program gizi untuk berbagai kalangan.

2) Pelaksana

a) Pelaku dan pemerhati masalah gizi b) Lintas sektor dan lintas program terkait dengan program gizi

3) Penggunaan dana

a) Belanja uang honor tidak tetap : - Honor tim teknis - Honor sekretariat

b) Belanja bahan : Bahan ATK, komputer, foto copy dan penggandaan bulletin JIPG. c) Belanja jasa profesi : honor penulis buletin

4) Laporan Kegiatan

a) Laporan kegiatan penerbitan majalah/buletin

q. Pelacakan Kasus Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas 1) Tujuan

Menemukan dan mengidentifikasi secara dini kasus gizi buruk dalam rangka menetapkan pemberian intervensi bagi penderita secara tepat dan cepat

2) Pelaksana a) Penanggung jawab dan pelaksana program gizi Kabupaten/Kota b) Petugas gizi Puskesmas

3) Penggunaan dana

a) Biaya transportasi : disesuaikan dengan aturan yang berlaku dan kondisi setempat (disesuaikan dengan MAK yang tersedia).

b) Uang Harian dan uang penginapan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.

4) Laporan Kegiatan Laporan kegiatan pelacakan kasus.

Page 93: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB VII

KEGIATAN PROYEK PHLN

I. KEGIATAN DHS-2

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan, telah menerima pinjaman dari ADB untuk membiayai proyek DHS2 dan sejak 29 Maret 2005 proyek dinyatakan efektif serta akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Proyek ini akan membantu meningkatkan status kesehatan masyarakat pada lokasi proyek, yang kinerjanya diukur dari indikator-indikator dari MDG’s, melalui peningkatan pelayanan dasar (PHC), dengan memberikan penekanan pada kebutuhan wanita, bayi, anak-anak dan keluarga miskin. Wilayah kerja proyek meliputi 90 kabupaten/kota yang berada di 9 provinsi (Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Tumur).

Pembiayaan dari kegiatan ini berasal dari dana pinjaman ADB (Loan 2074, 2075-INO) dan dana APBN (RMP dan RM), dengan pengaturan penggunaan berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Depkeu yang diterbitkan untuk kepentingan tersebut.

Pada tahun anggaran 2009 kegiatan ini merupakan tahun ke 5, dengan pagu untuk keseluruhan 9 provinsi sejumlah Rp. 96.621.522.000,00, yang dibiayai dari dana pinjaman ADB sebesar Rp.69.674.585.000,00, dan dana APBN sebesar Rp.26.946.937.000,00.

B. Tujuan Meningkatkan status kesehatan masyarakat di lokasi proyek, yang diukur dengan indikator kesehatan terkait dengan MDGs, difokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan Ibu, Bayi, Anak, dan Kelompok Miskin. Secara khusus Proyek bertujuan: 1. Meningkatkan kapasitas daerah dalam menjamin kualitas pelayanan kesehatan dan KB 2. Meningkatkan Pemerataan, Kualitas dan Sustainabilitas Pembiayaan Pelayanan

Kesehatan Daerah 3. Meningkatkan kapasitas Depkes dan BKKBN dlm mendukung pemerintah daerah dlm

penyelenggaraan pelayanan kesehatan

C. Komponen kegiatan 1. Komponen I:

Penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

2. Komponen II: Pemberdayaan masyarakat. dalam pelaksanaan Model Operasional Desa Siaga Dukungan sektor swasta bekerjasama dengan masyarakat untuk pencapaian target

MDG’s

3. Komponen III: Revitalisasi Program KB

4. Komponen IV:

Peningkatan kapasitas kabupaten/kota dalam desentralisasi

Page 94: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2

5. Komponen V: Peningkatan peranan pusat untuk mendukung desentralisasi pelayanan kesehatan

D. Kegiatan-kegiatan a. Administrasi Kegiatan (0002)

1) Tujuan

Tujuan administrasi kegiatan adalah untuk terlaksana dan lancarnya Pengelolaan Proyek DHS2, mempercepat jalannya komunikasi, onitoring dan evaluasi Proyek DHS2 di Kab/Kota Se Kalimantan Selatan, tersedianya sarana operasional pelaksanaan kegiatan Proyek DHS2.

2) Sasaran

Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan DHS-II ADB di tingkat provinsi dan kabupaten /kota.

3) Penggunaan Anggaran

a) Honorarium yang terkait dengan operasional Satker. b) Honorarium yang terkait dengan output kegiatan. c) Biaya jasa listrik,

4) Laporan Kegiatan

Laporan hasil kegiatan dibuat secara periodik yang sudah termasuk dalam laporan SAI, satu eksemplar dikirim ke Sekretariat Proyek Pusat untuk dikompilasi bersama laporan dari Propinsi lainnya.

b. Pendidikan dan Pelatihan Teknis (0012) 1) Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan/ kemampuan/ ketrampilan para tenaga kesehatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sasaran

Tenaga kesehatan di tingkat provinsi/kabupaten/kota.

3) Penggunaan Anggaran

a) Biaya bahan: ATK, fotokopi, supply komputer b) Biaya honor narasumber/pengajar/instruktur, c) Biaya lain-lain: konsumsi, penggandaan, d) Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya menginap.

d. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan segera disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi selaku Manajer Proyek DHS-2 Provinsi oleh Panitia Pelaksana Pelatihan.

Page 95: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3

c. Penyusunan Program & Rencana Kerja/Teknis/Program (0051)

1) Rapat Koordinasi Dewan Kesehatan Kab/Kota a) Tujuan

Untuk mendapat masukan dari kab/kota tentang pembiayaan kesehatan di daerah masing – masing

b) Sasaran Anggota Dewan Kesehatan Kabupaten/Kota

c) Penggunaan Anggaran Biaya operasional: fotocopy, pelaporan, komunikasi cepat, dll Biaya sewa: ruang pertemuan Biaya perjalanan: uang harian peserta pertemuan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

2) Sinkronisasi Kegiatan Proyek Tahun 2009 & Perencanaan Tahun 2010 a) Tujuan

Memberikan penjelasan dan pemahaman kepada kabupaten tentang program dan kegiatan di provinsi.

b) Sasaran Sekretariat proyek tk. Provinsi, kabupaten/kota, TRT

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, komputer suplly, spanduk Biaya operasional lain: penggandaan, pelaporan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan.

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

3) Sosialisasi Model Operasional Desa Siaga

a) Tujuan Menumbuhkan kemitraan dan partisipasi aktif masyarakat, lembaga sosial desa, TP-PKK, sektoral, dan kelompok potensial, guna mewujudkan desa siaga.

b) Sasaran Masyarakat, lembaga sosial desa, TP-PKK, sektoral, keompok potensial

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan:ATK, spanduk, fotocopy, penggandaan & pelaporan,

konsumsi, dll Biaya sewa: gedung Biaya perjalanan: transport.

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

Page 96: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

4

4) Pertemuan Evaluasi Akhir Tahun Proyek a) Tujuan

Mengevaluasi dan membahas masalah dan kendala kegiatan Proyek dan jalan kelaurnya.

b) Sasaran Pelaksana kegiatan proyek.

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, komputer supply, spanduk, fotocopy, penggandaan,

komunikasi cepat, dokumentasi & pelaporan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya penginapan

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

5) Konsinyasi Review Annual Plan tahun 2010 (TRT & PPIU) a) Tujuan

Menyusun annual plan tahun 2010 b) Sasaran

Anggota TRT dan Sekretariat Proyek Provinsi c) Penggunaan Anggaran

Biaya bahan: ATK, komputer suplly, spanduk Biaya operasional lain: penggandaan, pelaporan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan.

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

6) Pertemuan Antenatal Care Integrasi

a) Tujuan Meningkatkan pemahaman mengenai program ACT kepada pemegang program terkait.

b) Sasaran Tenaga kesehatan yang bertugas dibidang terkait.

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, komputer suplly, spanduk Biaya operasional lain: penggandaan, pelaporan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan.

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

7) Pertemuan Koordinasi LP/LS di Kabupaten a) Tujuan

Meningkatkan koordinasi antar lintas program/lintas sektor di tk. Kabupaten/ kota

b) Sasaran Lembaga/instansi LP/LS.

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, komputer suplly, spanduk Biaya operasional lain: penggandaan, pelaporan, dll

Page 97: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

5

Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan. d) Laporan Kegiatan

8) Pengembangan DHA a) Tujuan

Mengembangan kemampuan tenaga kesehatan dibidang penyusunan anggaran kesehatan daerah

b) Sasaran Tenaga perencanaan di kabupaten/kota

c) Penggunaan Anggaran Biaya lain-lain: penyusunan pelaporan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya penginapan.

d) Laporan Kegiatan

9) Pertemuan Kemitraan Bidan & Dukun a) Tujuan

Meningkatkan mutu yankes ibu hamil, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan, dan menurunnya kejadian kematian ibu maternal dan kematian bayi

b) Sasaran Dukun beranak/dukun bayi

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK Biaya honor Nara sumber Biaya lain-lain: Fotocopy, penggandaan, komunikasi cepat, dokumentasi

& pelaporan, spanduk, dll Biaya sewa: ruang pertemuan Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya penginapan.

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

d. Bantuan Beasiswa (0079) a) Tujuan

Tersedianya sumber daya manusia yang profesional dan dengan jumlah kwantity sesuai kebutuhan ketenagaan di Provinsi dan kabupaten/kota guna mempercepat terlaksananya pembangunan di bidang kesehatan di provinsi/kabupaten/kota

b) Sasaran

Tenaga kesehatan di tingkat provinsi/kabupaten/kota.

c) Penggunaan Anggaran

Dana bantuan sosial diberikan untuk: ATK, transport lokal, tunjangan buku & referensi, tunjangan biaya hidup, transport & uang harian pada awal & akhir program, SPP, biaya riset, biaya matrikulasi, biaya praktek, dll

d) Laporan Kegiatan

Laporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sesuai jadwal pendidikan (semester) kepada Kepala Dinas Provinsi selaku Manajer Proyek DHS-2 Provinsi oleh peserta tubel ybs.

Page 98: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

6

e. Kesekretariatan dan Kerja Sama Luar Negeri (0104)

1) Sekretariat di provinsi a) Tujuan

• Melaksanakan kegiatan administrasi kesekretariatan Proyek DHS2. • Mempercepat jalannya komunikasi, konsultasi, Monitoring dan Evaluasi

Proyek DHS2 di provinsi. • Menyediakan sarana operasional pelaksanaan kegiatan Proyek DHS2 • Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan secara periodik

b) Sasaran Sekretariat Proyek DHS-2 Provinsi

c) Penggunaan Dana

Biaya bahan: ATK, fotokopi, supply komputer Biaya operasional: Penggandaan, penyusunan laporan,dokumentasi,

surat menyurat, kegiatan pelelangan, dll Biaya jasa Konsultan: Honor Pengelola Proyek Tk. Provinsi Biaya jasa lainnya: telepon/fax, berlangganan fasilitas operasional

internet. Biaya langganan & jasa: listrik, dan telepon. Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya menginap, dalam rangka

konsultasi ke Pusat dan supervisi ke kabupaten/kota.

d) Laporan Kegiatan

2) Sekretariat di kabupaten/kota

a) Tujuan

Melaksanakan kegiatan administrasi kesekretariatan Proyek DHS2. Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan secara periodik

b) Sasaran

Sekretariat Proyek DHS-2 kabupaten/kota

c) Penggunaan Dana

Biaya bahan: ATK, fotokopi, supply komputer Biaya operasional: Penggandaan, penyusunan laporan,dokumentasi,

surat menyurat, dll Biaya jasa Konsultan: Honor Pengelola Proyek Tk. Kabupaten/Kota. Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya menginap, dalam rangka

konsultasi ke provinsi dan supervise/bintek ke desa siaga.

d) Laporan Kegiatan

Page 99: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

7

3) Koordinasi DHC kabupaten/kota a) Tujuan

Melaksanakan pertemuan koordinasi DHC di kabupaten/kota b) Sasaran

Anggota DHC kabupaten/kota c) Penggunaan Dana

Biaya pertemuan d) Laporan Kegiatan

4) Koordinasi JHC & TRT provinsi

a) Tujuan Melaksanakan pertemuan koordinasi antara JHC dengan TRT

b) Sasaran Anggota JHC dan TRT provinsi

c) Penggunaan Dana

Biaya bahan: ATK, dll

Biaya operasional: bantuan uang saku peserta, konsumsi

d) Laporan Kegiatan

f. Survey kesehatan (0143)

a) Tujuan Memperoleh lebih banyak jumlah penderita malaria yang terjaring di sarana kesehatan.

b) Sasaran Masyarakat pada daerah endemis..

c) Penggunaan Dana

Biaya jasa lainnya untuk pelaksanaan survey.

d) Laporan Kegiatan

g. Pembangunan Gedung (0164)

a) Tujuan Mendirikan bangunan gedung sebagai tempat/ sarana pelayanan kesehatan

b) Sasaran Terbangunnya bangunan gedung sebagai sarana kesehatan.

c) Penggunaan Dana

Biaya pembangunan sarana kesehatan.

d) Laporan Kegiatan

Page 100: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

8

h. Pelayanan kesehatan/perbaikan gizi ibu/anak & KB (0232) a) Tujuan

Menyediakan sarana/fsilitas pelayanan penulihan gizi buruk bagi bayi dan balita, dengan melaksanakan tata laksana Gizi Buruk Bayi dan Balita.

b) Sasaran Bayi dan balita yang menderita gizi buruk..

c) Penggunaan Dana:

Biaya bahan: ATK, komputer suplly, spanduk Biaya operasional lain: penggandaan, pelaporan, dll Biaya perjalanan : transport, uang harian, uang penginapan. Biaya pembangunan untuk gedung dan peralatan. Biaya lain-lain: penyelenggaraan pertemuan, bahan makanan, susu

energy tinggi, kelengkapan anak dan orangtua, dll.

d) Laporan Kegiatan

i. Pengadaan Meubelair (0273)

a) Tujuan

Mengadakan meubelair untuk kelancaran administrasi dan operasional bagi sekretariat dan satker DHS-2 Provinsi.

b) Sasaran

Tersedianya filling cabinet/ lemari arsip, dan meja kursi setengah biro.

c) Penggunaan Dana

Biaya pengadaan meubelair.

d) Laporan Kegiatan

j. Pengadaan Alat Pendidikan (0274)

a) Tujuan Melaksanakan pengadaan peralatan dimaksudkan untuk memberikan bantuan berupa peralatan pendidikan bagi tenaga-tenaga kesehatan yang dilatih di Bapelkes

b) Sasaran Terselenggaranya mekanisme pengadaan peralatan pendidikan yang sesuai dengan rambu – rambu ADB dan ketentuan pemerintah

c) Penggunaan Dana

Biaya pengadaan peralatan pendidikan.

d) Laporan Kegiatan

k. Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB (0275)

a) Tujuan

Mengadakan peralatan kesehatan untuk dipergunakan di sarana pelayanan

kesehatan.

b) Sasaran

Terselenggaranya mekanisme pengadaan peralatan kesehatan yang sesuai dengan rambu – rambu ADB dan ketentuan pemerintah.

Page 101: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

9

c) Penggunaan Dana

Biaya pengadaan peralatan kesehatan

d) Laporan Kegiatan

l. Pengadaan Alat Pengolah Data (0277) a) Tujuan

Untuk memenuhi sarana dan prasarana administrasi dan pelaporan baik oleh manajemen proyek maupun fasilitator desa siaga. Sehingga kegiatan maupun pelaporan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

b) Sasaran

Terpenuhinya alat pengolah data dan alat penunjang lainya untuk sekretariat DHS2 maupun fasilitator desa siaga.

c) Penggunaan Dana

Biaya pengadaan peralatan pengolah data

d) Laporan Kegiatan

m. Pengadaan Kendaraan Khusus (0291) a) Tujuan

Untuk mendukung dalam rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan terutama di daerah sulit atau terpencil.

b) Sasaran

Terdapatnya kendaraan roda 4 sebagai pendukung kelancaran akses pelayanan kesehatan daerah sulit / terpencil.

c) Penggunaan Dana

Biaya pengadaan kendaraanroda 4.

d) Laporan Kegiatan

n. Pengadaan Alat Angkutan Air (0294)

a) Tujuan

Agar mampu menjangkau daearah-daerah yang masih tergolong sangat terpencil sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta lebih optimal.

b) Sasaran

Adanya kendaraan untuk menunjang jangkauan pelayanan kesehatan

c) Penggunaan dana

Biaya modal & peralatan mesin: Pengadaan kendaraan air.

d) Laporan Kegiatan

Dokumen laporan kegiatan yang dilengkapi dengan hasil kerja panitia pengadaan, hasil kerja panitia penerimaan.

Page 102: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

10

o. Pengembangan Sistem Informasi (0656)

a) Tujuan

Menyediakan jaringan utnuk pengembangan SIK.

b) Sasaran

Paket jaringan untuk mendukung SIK

c) Penggunaan dana

Biaya pengadaan paket jaringan

d) Laporan Kegiatan

Dokumen laporan kegiatan yang dilengkapi dengan hasil kerja panitia pengadaan, hasil kerja panitia penerimaan.

p. Penyelenggaraan Sosialisasi/Workshop/Diseminasi/Seminar/Publikasi (0728)

1. Sosialisasi konsep DHA a) Tujuan

Mensosialisasikan kecukupan belanja kesehatan, besarnya alokasi dan realisasi pembiayaan kesehatan.

b) Sasaran Petugas kesehatan di tk. Provinsi, kabupaten, dan kota

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, fotocopy, pelaporan, dll Biaya lain-lain: Penggandaan, pelaporan, komsumsi peserta lokal Biaya sewa: ruang pertemuan Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

2. Workshop entry dan analisa data DHA a) Tujuan

Memberikan kemampuan tentang tata cara entri dan analisa DHA

b) Sasaran Petugas kesehatan tk. Provinsi, kabupaten, kota

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, fotocopy, pelaporan Biaya operasional: konsumsi peserta lokal Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

3. Sosialisasi kemitraan bidan dan dukun a) Tujuan

Meningkatkan jalinan kemitraan bidan desa dan dukun bayi di wilayah kerjanya dalam pelaksanaan yankes ibu dan anak.

b) Sasaran Bidan desa dan dukun bayi

Page 103: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

11

c) Penggunaan Anggaran

Biaya bahan: ATK, Biaya operasional: pelaporan, penggandaan, dll Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

4. Pertemuan Lintas Sektoral

a) Tujuan Untuk mendapat dukungan dari lintas sektor demi terlaksananya tujuan proyek.

b) Sasaran Lintas sektor & program di tk. Provinsi

c) Penggunaan Anggaran Biaya operasional: fotocopy, pelaporan, komunikasi cepat, dll Biaya sewa: ruang pertemuan Biaya perjalanan: uang harian peserta pertemuan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

q. Monitoring dan Evaluasi (0967)

d) Tujuan

Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program.

e) Sasaran

Pelaksana program

f) Penggunaan Dana

Biaya bahan: ATK, komputer supply, fotocopi, penggandaan, komunikasi cepat, dokumentasi & pelaporan, dll

Biaya honor nara sumber

Biaya perjalanan: transport, uang harian.

g) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut

Page 104: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

12

r. Pengadaan Peralatan Penunjang Operasional (1008) a) Tujuan

Menyediakan sarana kesehatan agar SIKDA berfungsi sesuai peruntukannya, berupa pembangkit tenaga listrik/genset.

b) Sasaran

SIKDA.

c) Penggunaan dana

Biaya pengadaan genset..

d) Laporan Kegiatan

s. Dukungan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1035) 1. Pengadaan peralatan kesehatan untuk Poskesdes

a) Tujuan Mengadakan peralatan kesehatan untuk Poskesdes dalam kegiatan Model

Operasional Desa Siaga. b) Sasaran

Poskesdes yang dibangun dalam rangka Model Operasional Desa Siaga. c) Penggunaan Anggaran

Biaya bantuan sosial untuk pengadaan peralatan kesehatan

d) Laporan Kegiatan Dokumen laporan kegiatan yang dilengkapi dengan hasil kerja panitia pengadaan, hasil kerja panitia penerimaan..

2. Pengadaan obat-obatan untuk Poskesdes

a) Tujuan Mengadakan obat-obatan untuk Poskesdes dalam kegiatan Model Operasional Desa Siaga.

b) Sasaran Poskesdes yang dibangun dalam rangka Model Operasional Desa Siaga

c) Penggunaan Anggaran Biaya bantuan sosial untuk pengadaan obat-obatan.

d) Laporan Kegiatan

Dokumen laporan kegiatan yang dilengkapi dengan hasil kerja panitia pengadaan, hasil kerja panitia penerimaan..

3. Pelatihan Bidan Desa

a) Tujuan Untuk menambah ketrampilan Bidan Desa yang bertugas di Poskesdes Model Opeaional Desa SIaga, dibidang teknis maupujn adiminisrasi..

b) Sasaran Bidan Desa yang bertugas di Model Operasional Desa Siaga,

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, fotocopy, pelaporan Biaya operasional: konsumsi peserta lokal, panitia & nara sumber provinsi Biaya perjalanan: transport, uang harian, uang penginapan

Page 105: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

13

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut.

t. Sosialisasi dan Koordinasi Upaya Kesehatan (1037) a) Tujuan

Untuk mendapatkan dukungan dari stake-holder dalam mendukung pelaksanaan desa siaga.

b) Sasaran

Pemerintah Daerah

c) Penggunaan dana

Biaya bahan: ATK

Biaya honor untuk nara sumber

Biaya lain-lain: fotokopi, penggandaan, komunikasi cepat, dokumentasi & pelaporan, spanduk, dll

Biaya sewa: ruang pertemuan

Biaya perjalanan: Transport, uang harian, biaya penginapan.

.

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut

u. Rehabilitasi Gedung (1139)

a) Tujuan

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan rehabilitasi sarana gedung kesehatan

b) Sasaran

Puskesmas dan RS yang perlu dilakukan rehabilitasi

c) Penggunaan dana

Biaya rehabilitasi untuk Puskesmas PONED dan RS

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan pengadaan paket feeding center.

v. Revitalisasi Puskesmas (4642) 1. Refreshing kapasitas Tim Feeding center Puskesmas

a) Tujuan Menyiapkan tenag kesehatan lini terdepan agar mampu menangani permalahan gizi bagi bumil dan balita.

b) Sasaran Tenaga kesehatan di Puskesmas.

c) Penggunaan Anggaran Biaya bahan: ATK, tas peserta, bahan praktek Biaya honor pengarah, panitia, fasilitator

Page 106: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

14

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut

2. Revitalisasi sarana/fasilitas Feeding Center

a) Tujuan Meningkatkan pelayanan gizi di Puskesmas melalui panti pemulihan gizi/ feeding center.

b) Sasaran Paket feeding center

c) Penggunaan Anggaran Biaya pengadaan paket feeding center

d) Laporan Kegiatan Berupa dokumen laporan kegiatan pengadaan paket feeding center.

3. Operasional kegiatan a) Tujuan

Meningkatkan status gizi bumil KEK dan balita kurang gizi b) Sasaran

Terlaksananya operasional feeding center. c) Penggunaan Anggaran

Biaya bahan: ATK, tas & seragam peserta Biaya sewa: ruang pertemuan, kendaraan R4 Biaya honor nara sumber Biaya jasa: pembuatan spanduk Biaya perjalanan: transport, uang harian, biaya penginapan

d) Laporan Kegiatan

Berupa dokumen laporan kegiatan dilampiri dengan TOR, jadwal, proses kegiatan, dokumen penyajian, realisasi pembiayaan, dan tindak lanjut

II. KEGIATAN NICE PROJECT

A. Latar Belakang

Proyek NICE diharapkan mencakup lebih kurang 4053 desa miskin di 24 kabupaten/kota, termasuk kelurahan di 6 kota di 6 propinsi: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kabupaten dan kota yang berpartisipasi dipilih dan disetujui bersama antara Pemerintah dan ADB berdasarkan pada kriteria-kriteria: (i) prevalensi gizi kurang, (ii) insiden kemiskinan and (iii) komitmen dari pemerintah setempat untuk kontribusi biaya. Proyek diharapkan mempunyai suatu efek demontrasi, yang dapat menyebabkan perluasan intervensi gizi ke propinsi-propinsi lainnya. Proyek akan mendukung kegiatan Pemerintah untuk mengurangi kekurangan gizi mikro seperti kurang zat gizi besi dan kurang vitamin A diantara 500.000 ibu hamil dan menyusui. Pengurangan prevalensi 1,48 juta anak balita dengan berat badan rendah dari 28% pada tahun 2005 menjadi di bawah 20% pada tahun 2009. Suatu daftar dari kontribusi-kontribusi gizi untuk pencapaian “Millennium Development Goals” seperti pada Lampiran 1. Manfaat-manfaat proyek yang penting termasuk pengurangan gizi kurang diantara anak-anak muda dan wanita, peningkatan akses pada zat gizi mikro dan penurunan dari penyakit infeksi yang berkaitan dengan gizi dan penurunan kurang darah dan kurang energi kronis pada wanita umur produktif, yang menuju pada hidup lebih produktif dan sehat. Hal ini akan mewujudkan manfaat sosial ekonomi yang positif, termasuk akan terhindar dari biaya yang terkait dengan kehilangan kesadaran dan produktivitas rendah, angka kesakitan dan kematian.

Page 107: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

15

B. Tujuan

Proyek NICE didisain untuk mencapai 5 (lima) tujuan yaitu: (i) memperkuat kapasitas untuk pengembangan kebijakan, program dan survailans gizi; (ii) peningkatan kualitas dan pelayanan gizi terpadu untuk ibu-ibu dan anak-anak di

daerah proyek; (iii) meningkatkan kemampuan masyarakat untuk upaya peningkatan gizi dan intervensi

kebersihan perorangan; (iv) memperluas program-program fortifikasi dan memperkuat komunikasi gizi dan (v) meningkatkan kapasitas pengelolaan proyek termasuk perencanaan, monitoring

dan evaluasi dari program gizi. C. Sasaran

Total sasaran yang akan dicakup oleh Proyek NICE adalah sebagai berikut:

No Sasaran Jumlah1. Anak balita 1.480.0002. Ibu hamil/menyusui 500.0003. SD/Madrasah 1.8004. Puskesmas 4685. Tenaga Kesehatan ± 5.0006. Desa 4.0537. Desa penerima paket 1.8008. Kelompok Gizi Masyarakat 1.8009. Fasilitator Gizi Masyarakat 900

10. Posyandu 13.65611. Kader posyandu 40.974

D. Ruang Lingkup Kegiatan NICE a. Pelatihan Pelatih Fasilitator Masyarakat (TOT)

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan Pelatih Fasilitator Masyarakat di setiap kabupaten/koat yang handal sebagai pelatih fasilitator yang akan diadakan di setiap kabupaten/kota

2) Pelaksana: Penangungjawab dan pelaksanakan Pelatihan Pelatih Fasilitator Masyarakat adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi Dinas Kesehatan Propinsi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Dinas Kesehatan Propinsi

3) Peserta

Peserta TOT adalah masing-masing 5 orang dari setiap kabupate/kota yang berasal dari Tim Teknis Kabupaten/Kota, dan atau Lintas sektor yang terkait.

4) Pelatih Narasumber pelatihan tenaga konsultan, dan CPMU dari Depkes, serta tenaga professional sesuai dengan keahlian yang diperlukan dari Propinsi.

Page 108: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

16

5) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Pelatihan Pelatih Fasilitator Masyarakat yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: 1) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, konsumsi rapat persiapan, surat

menyurat dll 2) Honor yang terkait dengan output kegiatan: Berupa honor narasumber untuk

narasumber dari luar (bukan berasal dari Satker Dinas Kesehatan, Propinsi/Kabupaten), honor Panitia yang berasal dari Dinas Kesehatan Propinsi sebagai tim pelaksana

3) Biaya transport: untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia 4) Transport local rapat persiapan 5) Uang harian untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia 6) Uang penginapan untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia 7) Sewa ruang pertemuan

6) Laporan Kegiatan

Laporan Pelatihan Pelatih Fasilitator Masyarakat harus dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan modul pelatihan, hasil pelatihan, dan peserta yang mengikuti pelatihan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

b. Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat

1) Tujuan : Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan Fasilitator Masyarakat yang handal sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan setiapmkabupaten/kota untuk memfasilitasi Kelompok Gizi Masyarakat dalam menyusun, melaksanakan dan melaporkan Paket Gizi Masyarakat.

2) Pelaksana: Penangungjawab dan pelaksanakan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Peserta: Peserta Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masayarakat adalah fasilitator/calon fasilitator yang telah diseleksi oleh masing-masing Dinkes Kabupaten/Kota serta tenaga pelaksana gizi dari puskesmas masing-masing 1 orang.

4) Pelatih: Pelatih adalah Tim Teknis dari masing-masing kabupaten/kota sebagai TOT dan pelati yang professional sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi dan atau Depkes.

5) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, konsumsi rapat persiapan, surat

menyurat dll b) Honor yang terkait dengan output kegiatan: Berupa honor narasumber untuk

narasumber dari luar (bukan berasal dari Satker Dinas Kesehatan, Propinsi/Kabupaten), honor Panitia yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Propinsi sebagai tim pelaksana

c) Biaya transport: untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia d) Transport local rapat persiapan e) Uang harian untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia

Page 109: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

17

f) Uang penginapan untuk narasumber dari pusat, peserta pelatihan, panitia g) Sewa ruang pertemuan

6) Laporan Kegiatan

Laporan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat harus dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan modul pelatihan, hasil pelatihan, dan peserta yang mengikuti pelatihan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

c. Pelatihan Review Proposal Kelompok Gizi Masyarakat

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan Tim yang nanti bertugas untuk mereview dan menilai proposal Paket Gizi Masyarakat yang diusulkan Kelompok Gizi Masyarakat.

2) Pelaksana Penangungjawab dan pelaksanakan Pelatihan Review Proposal Kelompok Gizi Masyarakat adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Peserta

Peserta Pelatihan Review Proposal Kelompok Gizi Masyarakat adalah Tim Teknis Dinkes Kabupaten/Kota berjumlah masing-masing 10 orang

4) Pelatih

Pelatih adalah Tim Teknis dari masing-masing kabupaten/kota sebagai TOT dan pelati yang professional sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi dan atau Depkes.

5) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Pelatihan Review Proposal Kelompok Gizi Masyarakat tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: 1) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, konsumsi rapat persiapan, surat

menyurat dll 2) Honor yang terkait dengan output kegiatan: Berupa honor narasumber untuk

narasumber dari luar (bukan berasal dari Satker Dinas Kesehatan, Propinsi/Kabupaten), honor Panitia yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Propinsi sebagai tim pelaksana

3) Biaya transport peserta, propinsi, narasumber dari pusat dan panitia 4) Uang harian untuk narasumber dari pusat, propinsi dan peserta pelatihan, panitia 5) Uang penginapan untuk narasumber dari pusat, propinsi peserta pelatihan, panitia 6) Sewa ruang pertemuan

6) Laporan Kegiatan

Laporan Pelatihan Review Proposal Kelompok Gizi Masyarakat dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan modul pelatihan, hasil pelatihan, dan peserta yang mengikuti pelatihan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

d. Peningkatan Kapasitas Kelompok Gizi Masyarakat (KGM)

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah mempersiapkan anggota KGM yang ada di setiap desa untuk menyusun proposal, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan Paket Gizi Masyarakat yang diusulkan KGM.

Page 110: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

18

2) Pelaksana Penangungjawab dan pelaksanakan Peningkatan Kapasitas KGM adalah Dinas Kesehatan Kabupaten cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Peserta

Peserta Peningkatan Kapasitas KGM adalah semua anggota KGM yang berjumlah 10 orang dari setiap desa terpilih yang akan mendapatkan Paket Gizi Masyarakat.

4) Pelatih

Pelatih Peningkatan Kapasitas KGM adalah tenaga pelaksana gizi dari setiap puskesmas yang telah mendapat pelatihan Fasilitator Masyarakat, dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

5) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Peningkatan Kapasitas KGM yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: 1) Belanja bahan untuk ATK, konsumsi pertemuan 2) Biaya transport petugas puskesmas, peserta desa 3) Uang harian untuk petugas puskesmas

6) Laporan Kegiatan

Laporan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat harus dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan modul pelatihan, hasil pelatihan, dan peserta yang mengikuti pelatihan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

e. Administrasi/Persiapan Bantuan Teknik Luar Negeri.

1) Tujuan Tujuan administrasi/Persiapan Bantuan Teknik Luar Negeri adalah intuk mendukung kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan Proyek NICE dari aspek administrasi

2) Pelaksana Penanggung Jawab dan Pelaksana kegiatan adalah masing-masing Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk administrasi/Persiapan Bantuan Teknik Luar Negeri tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan:

Tenaga Full Time Proyek NICE 1) Paket konsultan untuk 3 orang staf PPCU 2) Paket konsultan untuk 4 DPIU masing-masing 3 orang Pengelolaan Proyek NICE 1) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, surat menyurat dll 2) Honor yang terkait dengan output kegiatan: untuk koordinator, manajer dan staff full time

di propinsi dan 4 kabupaten/kota dan Tim Teknis Kabupaten/Kota 3) Biaya konsultasi dari pripinsi ke pusat, konsultasi dari kabupaten ke propinsi dan pusat 4) Biaya fasilitasi teknis dan manajemen ke kab, puskesmas. 4) Laporan Kegiatan

Laporan administrasi/Persiapan Bantuan Teknik Luar Negeri harus dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal hasil kegiatan, dan peserta. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

Page 111: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

19

f. Peningkatan Cakupan Posyandu 1) Tujuan

Menyediakan biaya operasional bagi posyandu terpilih di daerah NICE sehingga cakupan posyandu meningkat

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksanakan Peningkatan Cakupan Posyandu adalah Dinas Kesehatan Kabupaten cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Peningakatan Cakupan Posyandu tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah sebagai belanja Lembaga Sosial lainnya.

4) Laporan Kegiatan

Laporan Peningkatan Cakupan Posyandu dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

g. Pengadaan Kendaraan Roda 2 1) Tujuan

Menyediakan kendaraan operasional roda 2 untuk puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten di daerah NICE

2) Pelaksana Penangungjawab dan pelaksanakan Pengadaan Kendaraan Roda 2 adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Pengadaan Kendaraan Roda 2 adalah berupa belanja modal peralatan dan mesin digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah.

4) Laporan Kegiatan

Laporan Pengadaan Kendaraan Roda 2 dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pengadaan, tanggal pelaksanaan dan jumlah dan distribusi. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

h. Pengadaan Kendaraan Khusus Roda 4

1) Tujuan Menyediakan kendaraan khusus roda 4 untuk DPIU dan PPCU di daerah NICE 2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksanakan Pengadaan Kendaraan Khusus Roda 4 adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Pengadaan Kendaraan Khusus Roda 4 adalah berupa belanja modal peralatan dan mesin digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah.

Page 112: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

20

4) Laporan Kegiatan Laporan Pengadaan Kendaraan Khusus Roda 4 dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pengadaan, tanggal pelaksanaan dan jumlah dan distribusi. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

i. Pengadaan Fasilitator Masyarakat 1) Tujuan Menyeleksi dan merekrut tenaga fasilitator masyarakat yang akan memfasilitasi KGM 2) Pelaksana:

Mengingat proses rekruitmen ini menggunakan metode Qyality and Cost based selection (QCBS), dan telah mendapat persetujuan ADB, kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Dit. Bina Gizi Masyarakat.

j. Review Kegiatan NICE Propinsi

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah membahas pelaksanaan Proyek NICE tahun 2008 di propinsi dan masalah-masalah yang dihadapi

2) Pelaksana

Penangungjawab dan pelaksanakan Review Kegiatan NICE Propinsi adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Peserta

Peserta Review Kegiatan NICE Propinsi adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (DPIU), Dinas Kesehatan Propinsi (PPCU) dengan narasumber dari Dit. Bina Gizi Masyarakat Depkes

4) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Review Kegiatan NICE Propinsi tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, surat menyurat dll b) Biaya transport peserta kabupaten/kota, propinsi, dan narasumber pusat c) Uang harian untuk kabupaten/kota, propinsi, dan narasumber pusat d) Uang penginapan untuk kabupaten/kota, propinsi, dan narasumber pusat

5) Laporan Kegiatan Laporan Review Kegiatan NICE Propinsi dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan acara, hasil pertemuan dan peserta. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

k. Review Kegiatan NICE Kabupaten/Kota

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah membahas pelaksanaan Proyek NICE tahun 2008 di kabupaten/kota dan masalah-masalah yang dihadapi

2) Pelaksana

Penangungjawab dan pelaksanakan Review Kegiatan NICE Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

Page 113: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

21

3) Peserta Peserta Review Kegiatan NICE Kabupaten/Kota adalah Puskesmas, fasilitator masyarakat, dan propinsi

4) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Review Kegiatan NICE Kabupaten/Kota tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy, dokumentasi, surat menyurat dll b) Biaya transport peserta puskesmas, kabupaten propinsi, dan fasilitator

masyarakat c) Uang harian untuk puskesmas, kabupaten propinsi, dan fasilitator masyarakat d) Uang penginapan untuk puskesmas, kabupaten propinsi, dan fasilitator masyarakat

5) Laporan Kegiatan Laporan Review Kegiatan NICE Kabupaten dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan acara, hasil pertemuan dan peserta. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

l. Pembinaan Kelompok Gizi Masyarakat

1) Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah melakukan supervisi dan membina Kelompok Gizi Masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Paket Gizi Masyarakat

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksanakan Pembinaan Kelompok Gizi Masyarakat adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Peserta Peserta Pembinaan Kelompok Gizi Masyarakat adalah Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dan Puskesmas 4) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Pembinaan Kelompok Gizi Masyarakat yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, pelapora dan fotocopy, dan konsumsi KGM dll b) Biaya transport peserta puskesmas, kabupaten ke lokasi c) Uang harian untuk puskesmas, kabupaten ke lokasi

5) Laporan Kegiatan

Laporan Pembinaan Kelompok Gizi Masyarakat dibuat oleh Panitia Pelaksana yang berisikan tujuan pelatihan tanggal pelaksanaan, jadwal dan acara, hasil pertemuan dan peserta. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

Page 114: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

22

m. Pembuatan Formulir, Leaflet dan Poster 1) Tujuan Menyediakan formulir pencatatan dan pelaporan Proyek NICE dan bahan-bahan

penyuluhan 2) Pelaksana

Penangungjawab dan pelaksanakan Pengadaan Formulir, Leaftlet, Poster dll adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk Pengadaan Formulir, Leaftlet, Poster dll berupa belanja bahan yang akan digunakan untuk pencetakan digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah.

4) Laporan Kegiatan Laporan Pengadaan Formulir, Leaftlet, Poster dll dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pengadaan, tanggal pelaksanaan dan jumlah dan distribusi. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

n. Review Proposal KGM

1) Tujuan

Mereview dan menilai Proposal KGM yang masuk di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan mengusulkan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota layak atau tidaknya proposal tersebut.

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksana Review Proposal KGM adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Kegiatan akan dilaksanakan sebanyak 3 kali @ 3 hari.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Review Proposal KGM yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, surat menyurat dan konsumsi peserta dll b) Uang harian peserta c) Sewa ruangan

4) Laporan Kegiatan Laporan Review Proposal KGM dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pengadaan, tanggal pelaksanaan dan jumlah dan distribusi. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

o. Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Propinsi

1) Tujuan

Menghimpun usulan-usulan kegiatan Proyek NICE tingkat Propinsi dan mengkonsolidasikan dalam satu usulan kegiatan Proyek NICE 2010 untuk propinsi

2) Pelaksana Penangungjawab dan pelaksana Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Propinsi adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

Page 115: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

23

3) Penggunaan Anggaran: Anggaran untuk Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Propinsi yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, surat menyurat dll b) Sewa ruangan c) Transport narasumber pusat, peserta kabupaten dan propinsi d) Uang harian narasumber pusat, peserta kabupaten dan propinsi

4) Laporan Kegiatan

Laporan Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Propinsi dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

p. Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Kabupaten/Kota

1) Tujuan

Menghimpun usulan-usulan kegiatan Proyek NICE tingkat Kabupaten/Kotai dan mengkonsolidasikan dalam satu usulan kegiatan Proyek NICE 2010 untuk kabupaten/kota

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksana Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Kabupaten/Kota yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, surat menyurat dan konsumsi peserta kabupaten dll b) Sewa ruangan c) Transport puskesmas, narasumber propinsi, d) Uang harian narasumber propinsi, peserta puskesmas dan kabupaten/kota

4) Laporan Kegiatan Laporan Penyusunan Perencanaan Proyek NICE Tahun 2010 Tingkat Kabupaten/ Kota dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

q. Konsolidasi dan Koordinasi Propinsi 1) Tujuan

Melakukan konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat propinsi sehingga kegiatan Proyek NICE dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksana konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat propinsi adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran

Anggaran untuk konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat propinsi yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, surat menyurat dan konsumsi peserta kabupaten dll

Page 116: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

24

b) Transport lokal,

4) Laporan Kegiatan Laporan konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat propinsi dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

r. Konsolidasi dan Koordinasi Kabupaten 1) Tujuan

Melakukan konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat kabupaten sehingga kegiatan Proyek NICE dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana

2) Pelaksana: Penangungjawab dan pelaksana konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat kabupaten adalah Dinas Kesehatan Kabupaten cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat kabupaten yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, surat menyurat dan konsumsi peserta dll b) Transport local peserta,

4) Laporan Kegiatan

Laporan konsolidasi dan koordinasi antar pelaksana Proyek NICE di tingkat kabupaten dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

s. Rakontek NICE Propinsi

1) Tujuan

Melakukan rapat koordinasi teknis propinsi pada awal tahun anggaran untuk persamaa persepsi dan dan pelaksanaan Proyek NICE di tingkat propinsi sehingga kegiatan Proyek NICE dapat segera dilaksanakan sesuai jadwal

2) Pelaksana

Penangungjawab dan pelaksana rapat koordinasi teknis propinsi adalah Dinas Kesehatan Propinsi cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

3) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk rapat koordinasi teknis propinsi yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy dan surat menyurat dll b) Sewa ruang pertemuan c) Transport peserta kab, propinsi dan narasumber pusat d) Uang harian peserta kab, propinsi dan narasumber pusat

4) Laporan Kegiatan

Laporan rapat koordinasi teknis propinsi dibuat oleh Pelaksana yang berisikan tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

Page 117: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

25

t. Rakontek NICE Kabupaten/Kota 1) Tujuan Melakukan rapat koordinasi teknis propinsi pada awal tahun anggaran untuk persamaa

persepsi dan dan pelaksanaan Proyek NICE di tingkat kabupaten/kota sehingga kegiatan Proyek NICE dapat segera dilaksanakan sesuai jadwal

2) Pelaksana:

Penangungjawab dan pelaksana rapat koordinasi teknis kabupaten adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. Seksi Gizi atau Pelaksana Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 4) Penggunaan Anggaran Anggaran untuk rapat koordinasi teknis kabupaten/kotai yang tersedia digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan Pemerintah, dan diperuntukkan: a) Belanja bahan untuk ATK, fotocopy dan surat menyurat dll b) Transport peserta puskesmas, kabupaten dan propinsi c) Uang harian peserta puskesmas, kabupaten dan propinsi

4) Laporan Kegiatan Laporan rapat koordinasi teknis kabupaten/kota dibuat oleh Pelaksana yang berisikan

tujuan pertemuan, tanggal dan tempat pelaksanaan, peserta dan hasil pertemuan. Laporan ini dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan arsip yang disimpan oleh Seksi Gizi (Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat) untuk keperluan auditing.

u. Pengembangan dan Penyiaran Kampanye

1) Tujuan :

Menyeleksi dan merekrut Perusahaan yang akan melaksanakan pengembangan materi mass campaign dan menyiarkan melalui TV, Radio dan surat kabar

2) Pelaksana:

Mengingat proses rekruitmen ini menggunakan metode Qyality and Cost based selection (QCBS), dan telah mendapat persetujuan ADB, kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Dit. Bina Gizi Masyarakat.

Page 118: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

26

III. KEGIATAN PROYEK SECTOR PROGRAMME HEALTH (SPH)

A. LATAR BELAKANG

Keberadaan Project Sector Programme (SPH) di Indonesia berdasarkan Financing Agreement (Kerjasama Keuangan) antara Republik Federasi Jerman melalui KfW dengan Pemerintah Republik Indonesia tanggal 19 Januari 2005 No. 2003.66.401 dan Perjanjian Terpisah ( Separate Agreement) tanggal 19 Januari 2005. Bantuan hibah dari Pemerintah Jerman ini berjumlah € 9,000,000. Sedangkan kontribusi dari Pemerintah Indonesia yang diminta sebesar € 1,350,000. Kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh bantuan hibah ini berupa pengadaan peralatan untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Propinsi NTT dan NTB, Pelatihan Computer Based Inventory System (CBIS) dan Physical Asset Management ( Pusat-pusat perbaikan/bengkel alat kesehatan). Dalam Pasal 4 Perjanjian terpisah tentang Kesepakatan Khusus antara lain dinyatakan bahwa Project Ecxecuting Agency (PEA) dalam hal ini Departemen Kesehatan mempunyai kewajiban : • Memberikan biaya pendamping untuk pelaksanaan program (logistic, biaya transportasi local

untuk distribusi peralatan, biaya operasional CPCU, PPCU dan PIU, per diem untuk peserta pelatihan, dan sebagainya)

• Depkes akan menandatangani suatu perjanjian dengan Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten) yang mendapat bantuan program. Perjanjian ini harus termasuk spesifikasi dan kerjasama umum , kontribusi pendamping, pembentukan CPCU di tingkat pusat, PPCU di tingkat propinsi dan PIU di tingkat kabupaten/kota, kemauan menjalankan perbaikan dan sebagainya.

Pemerintah telah membentuk CPCU di tingkat Pusat, PPCU di tingkat Propinsi dan PIU di tingkat Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah proyek. Sedangkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah telah ditandatangani Perjanjian Kesepakatan Pelaksanaan Proyek antara Pemerintah Pusat dengan Gubernur dan Bupati/Walikota se Propinsi NTT dan NTB. Isi kesepakatan antara lain adalah Pemerintah Daerah akan memenuhi kewajiban sebagaimana dipersyaratkan dalam Separate Agreement antara lain, penyediaan biaya pemeliharaan Alat Kesehatan dan biaya operasional lainnya yang terkait dengan proyek SPH/HSSP. B. TUJUAN

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas/Puskesmas Pembantu di Propinsi NTT dan NTB dengan menyediakan peralatan Kesehatan Dasar

2. Meningkatkan kemampuan Petugas Puskesmas dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan inventarisasi peralatan kesehatan

3. Meningkatkan kemampuan Petugas PAM tingkat Kabupaten untuk dapat melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan.

C. SASARAN PROGRAM

1. Seluruh Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Propinsi Nusa Tenggara Timur 2. Seluruh Puskesmas di Propinsi Nusa Tenggara Barat 3. Seluruh Petugas Puskesmas di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 4. Seluruh Masyarakat di Propinsi NTB dan NTT terutama Masyarakat Miskin, Ibu dan

Anak-anak

Page 119: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

27

D. KEGIATAN-KEGIATAN

a. Administrasi Kegiatan

1) Tujuan Mengelola dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Proyek SPH/HSSP yang meliputi proyek SPH, Siskes Plus dan HRD dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2) Sasaran Provincial Project Coordination Unit (PPCU) dan Dinas Kesehatan Propinsi sebagai penanggung jawab kegiatan.

3) Penggunaan Dana 1) Pembayaran Honorarium

a) Honorarium Manajer Proyek b) Honorarium Sekretaris PPCU HSSP c) Tim Teknis Propinsi d) Koordinator Proyek tingkat Kab/Kota e) Sekretaris Proyek Tingkat Kab/Kota f) Staf Proyek tingkat Kab/Kota

2) Belanja Bahan untuk ATK, penggandaan laporan dan pengiriman surat/dokumen 3) Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Propinsi NTB) yaitu pembelian 1 (satu) unit

LCD Proyektor b. Pendidikan dan Pelatihan Teknis

a) Pelatihan Lanjutan CBIS bagi Petugas Propinsi dan Kabupaten/Kota

1) Tujuan • Menindak lanjuti Training of Trainer (ToT) yang telah dilaksanakan sebelumnya • Membekali petugas Propinsi dan Kab/Kota dengan pengetahuan teknis dalam

mengimplementasikan CBIS tingkat Kab/Kota dan Propinsi • Petugas Kab/kota mampu menganalisis data-data hasil input data di Puskesmas. 2) Sasaran • Staf Dinas Kesehatan Propinsi yang menangani inventarisasi barang • Staf dari Dinas Kesehatan Kab/Kota yang bertanggung jawab terhadap

inventarisasi peralatan kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu 3) Penggunaan Dana : • Belanja Bahan untuk membeli ATK dan fotocopy modul • Belanja Barang Non Operasional lainnya untuk biaya konsumsi peserta latih dari

propinsi dan kabupaten/kota dengan perjalanan kurang dari 8 jam • Belanja sewa untuk pembiayaan sewa tempat dan sewa computer dalam rangka

pelaksanaan pelatihan • Belanja perjalanan untuk membiayai transport peserta dari Kab/Kota ke Propinsi,

Transport local peserta propinsi dan Kab/Kota yang dekat dengan propinsi serta untuk membiayai uang harian serta penginapan peserta dari Kab/Kota.

b) Pelatihan Lanjutan CBIS bagi Petugas Puskesmas

1) Tujuan • Menindak lanjuti Training of User (ToU) yang telah dilaksanakan sebelumnya • Membekali petugas Puskesmas dengan pengetahuan teknis dalam

mengimplementasikan CBIS tingkat Puskesmas • Petugas Puskesmas mampu melakukan input data dengan menggunakan

Software yang disediakan serta dapat membuat laporan inventarisasi peralatan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu serta Polindes/Poskesdes

Page 120: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

28

2) Sasaran • Petugas Puskesmas yang menangani inventarisasi barang • Petugas Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap inventarisasi peralatan

kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dan Polindes/Poskesdes 3) Penggunaan Dana : • Belanja Bahan untuk membeli ATK dan fotocopy modul • Belanja Barang Non Operasional lainnya untuk biaya konsumsi pelatih dari

kabupaten/kota • Belanja sewa untuk pembiayaan sewa tempat dan sewa computer dalam rangka

pelaksanaan pelatihan • Belanja perjalanan untuk membiayai transport petugas dari Propinsi, Transport

local pelatih dari Kab/Kota yang serta untuk membiayai uang harian serta penginapan peserta dan pelatih dari Kab/Kota dan Propinsi

c) On The Job Training PAM ke Puskesmas

1) Tujuan

Terlatihnya petugas Puskesmas dalam pemeliharaan dan perbaikan asset fisik Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

2) Sasaran Petugas Puskesmas yang menangani peralatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu

3) Penggunaan Dana

Belanja Perjalanan Lainnya. Petuga PAM Center diberikan uang harian untuk melalukan pelatihan pemeliharaan kesehatan di Puskesmas serta memperbaiki peralatan yang perlu diperbaiki di Puskesmas/Pustu.

c. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

a) Rapat Koordinasi Tingkat Propinsi 1) Tujuan

• Diperolehnya masukkan dan saran tentang pelaksanaan dan perkembangan proyek

• Teridentifikasinya permasalahan dan dirumuskannya solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan

• Adanya dukungan dari semua fihak terkait dalam aspek pendanaan (dana pendamping APBD) dan aspek pelaksanaan program.

2) Sasaran

• Dinas Kesehatan Propinsi • Konsultan EPOS • Pemda Propinsi dan • Lintas Program/sector terkait.

3) Penggunaan Dana

• Belanja Bahan, digunakan untuk membeli Alat Tulis Kantor, Penggandaan serta untuk laporan kegiatan

• Belanja perjalanan lainnya, digunakan untuk membayar transport lokal peserta yang mengikuti rapat koordinasi

Page 121: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

29

b) Konsultasi Program HSSP ke Pusat

1) Tujuan Mendapatkan kejelasan dan solusi berbagai masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan proyek serta memperoleh masukkan, saran dan perbaikan secara tepat dan cepat dari tingkat pusat

2) Sasaran Koordinator Pelaksana PPCU dan Kepala Sub Dinas terkait dengan program 3) Penggunaan Dana

Belanja perjalanan digunakan untuk membiayai transport, uang harian dan biaya penginapan petugas yang melaksanakan konsultasi ke Jakarta.

d. Pemantauan Dan Evaluasi

a) Supervisi Kegiatan HSSP ke Kab/Kota

1) Tujuan Memantau pelaksanaan kegiatan proyek dan melakukan bimbingan teknis maupun administrative yang dianggap perlu dalam rangka pembinaan proyek secara keseluruhan.

2) Sasaran

• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota • Puskesmas dan Jaringannya

3) Penggunaan Dana Biaya Perjalanan digunakan oleh pelaksana Supervisi untuk membiayai transport dari Propinsi ke Kab/Kota, uang harian serta uang penginapan petugas.

e. Project Management / C&S

1) Tujuan Untuk mendukung kelancaran kegiatan proyek SPH/HSSP secara keseluruhan, mengelola dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan proyek HSSP yang meliputi proyek SPH, Siskes Plus dan HRD dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Masyarajkat terutama masuyarakat miskin.

2) Sasaran Petugas yang dikontrak oleh Dinas Kesehatan Propinsi untuk mengelola Proyek SPH/HSSP secara professional.

3) Penggunaan Dana Belanja Jasa Konsultan, digunakan untuk membiayai gaji pegawai yang dikontrak oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota. Pembayaran gaji dilaksanakan berdasarkan kontrak yang dibuat antara Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/kota dengan pegawai non PNS yang professional. Pembayaran dilaksanakan bila yang bersangkutan telah menyerahlan laporan pekerjaannya kepada pemberi kontrak.

Page 122: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

BAB VIII

MANAJEMEN PENGELOLAAN ANGGARAN

Pada tahun ini Departemen Kesehatan mengalokasikan dana Kementerian Kesehatan untuk kegiatan yang dilaksanakan di tingkat Propinsi, salah satu di antaranya adalah untuk Program UKM dan Program Perbaikan Gizi Masyarakat yang dilaksanakan di seluruh Propinsi diperuntukkan bagi pembiayaan kegiatan-kegiatan non fisik sampai ke tingkat Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

Untuk melaksanakan kegiatan dan pembiayaan penggunaan anggaran Kementerian Kesehatan di Tingkat Propinsi perlu ditetapkan penanggung jawab dan pengelola kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak, kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat.

A. Organisasi

Pengelolaan keuangan negara secara umum di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Peraturan Direktur Jenderal Perbandaharaan No.PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pengelolaan keuangan negara di Tingkat Propinsi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program pembangunan kesehatan, telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1160 / MENKES / SK / XII / 2008, tanggal 15 Desember 2008 tentang Pelimpahan Wewenang Penetapan Pejabat yang diberi Wewenang dan Tanggung Jawab Untuk Atas Nama Menteri Kesehatan selaku Pengguna Anggaran/Barang dalam Pengelolaan Anggaran Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan di tingkat Propinsi Tahun Anggaran 2009, yaitu Gubernur Kepala Daerah Propinsi untuk atas nama Menteri Kesehatan RI selaku Pengguna Anggaran / Barang menandatangani Surat Keputusan Penetapan Pejabat Pengelolaan Anggaran Kementerian Kesehatan (dekonsentrasi) di tingkat Propinsi;

Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pasal 17 ayat (1) – (3) yang mengatur :

(1) Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Pemerintah, Gubernur sebagai Wakil Pemerintah melakukan :

a. Sinkronisasi dengan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah;

b. Penyiapan perangkat daerah yang akan melaksanakan program dan kegiatan Dekonsentrasi;

c. Koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan dan pelaporan.

(2) Gubernur membentuk Tim Koordinasi yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri berkaitan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud ayat (1).

(3) Gubernur memberitahukan kepada DPRD terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

A. Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran Kementrian Kesehatan

Gubernur Kepala Daerah Propinsi penerima dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk atas nama Menteri Kesehatan RI selaku Pengguna Anggaran / Barang menandatangani Surat Keputusan Penetapan Pejabat Pengelolaan Anggaran Kementerian Kesehatan di tingkat Propinsi.

1

Page 123: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Gubernur Kepala Daerah Propinsi menetapkan :

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);

2. Unit akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA-W)

Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam pengelolaan keuangan negara dapat menunjuk dan menetapkan :

1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

2. Penandatangan SPM

3. Penguji Tagihan

4. Bendahara Pengeluaran

5. Panitia/Pengadaan dan Panitia Pemeriksaan /Penerimaan Barang / Jasa;

6. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran / Barang (SAK/SIMAK-BMN).

7. Pemegang Uang Muka Kerja (PUM) / Pembantu Bendahara Pengeluaran Propinsi.

B. Tugas Dan Wewenang Pejabat Pengelola Keuangan Negara

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

KPA adalah Penanggung Jawab pelaksana program dan pengelola anggaran pada Satker yang dipimpinnya. Pada Satker Dinas Kesehatan Propinsi, adalah Kepala Dinas Kesehatan.

Tugas-tugas KPA, antara lain :

a. Membina PPK dalam pelaksanaan program dan anggaran;

b. Mengesahkan POK dan RPK, yang dibuat oleh PPK;

c. Melakukan koordinasi dengan para penanggung jawab lintas program terkait;

d. Melakukan pemantauan/pengendalian pelaksanaan program dan anggaran serta pengadaan barang dan jasa;

e. Mengusulkan revisi RKAKL / DIPA bila diperlukan;

f. Menetapkan Panitia / Pejabat Pengadaan dan Panitia Pemeriksaan / Penerimaan Barang / Jasa;

g. Menetapkan Petugas Pengelola dan Penanggungj Jawab Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen & Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN);

h. Membentuk Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran / Barang (UAKPA/B);

i. Mengangkat PUM bila diperlukan.

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. Dalam satu satuan kerja PPK, dapat ditunjuk lebih dari satu PPK, sesuai dengan kebutuhan program. Bila PPK lebih dari satu, agar ditunjuk satu orang PPK sebagai koordinator.

2

Page 124: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

PPK mempunyai tugas :

a. Menyusun POK dan RPK.

b. Melakukan koordinasi dengan para Pelaksana / Penanggung jawab kegiatan terkait;

c. Melakukan koordinasi dengan panitia pengadaan barang / jasa serta panitia pemeriksa / penerima barang dalam hal :

1) Menyusun rencana pelaksanaan pengadaan barang / jasa;

2) Menelaah dan mengesahkan spesifikasi yang telah dibuat/disetujui oleh penanggung jawab program / kegiatan;

3) Menelaah dan mengesahkan dokumen pelelangan/RKS yang telah disusun oleh panitia pengadaan barang / jasa;

4) Menelaah draft kontrak yang akan dilampirkan dalam dokumen pelelangan;

5) Menelaah dan mengesahkan HPS/OE yang telah disusun oleh panitia barang / jasa.

d. Mengajukan SPP-UP; TUP; LS; GU; GUP kepada Pejabat Penandatangan SPM dalam rangka tindakan yang menyebabkan pengeluaran anggaran belanja negara;

e. Mengajukan surat permohonan persetujuan UP dan TUP kepada Kanwil Perbendaharaan Departemen Keuangan.

f. Menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran berupa laporan bulanan (SAI), semesteran dan tahunan atas pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai baik fisik dan keuangan kepada KPA dengan tembusan kepada Dirjen Bina Kesmas.

g. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran yang dipimpinnya serta pengadaan barang/jasa dengan menyiapkan kartu kendali.

h. Menandatangani dokumen pelelangan dan kontrak.

i. Mempertanggungjawabkan atas kebenaran materiil dan akibat yang timbul dari kontrak / keputusan yang dibuat.

j. Mengesahkan penutupan buku kas umum pada setiap akhir bulan; melakukan pemeriksaan kas intern Bendahara Pengeluaran dan membuat berita acara sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.

k. Melaporkan pelaksanaan pengadaan barang / jasa kepada KPA pada akhir tahun anggaran, untuk diteruskan kepada Gubernur.

3. Penandatangan SPM

Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan dan atau mendelegasikan pengujian SPP.

b. Menandatangani SPM untuk pengajuan pencairan dana ke KPPN.

c. Mengembalikan/Retur SPP bila ditemukan kekurangan atau kesalahan.

4. Penguji SPP

Mempunyai tugas membantu Penandatangan SPM dalam :

a. Mengisi check list kelengkapan berkas SPP.

b. Mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.

3

Page 125: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

c. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

d. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

e. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator kinerja.

f. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut:

1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang / perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank);

2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan / atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan);

3) Jadwal waktu pembayaran.

g. Memeriksa pencapaian tujuan dan atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak

5. Bendahara Pengeluaran Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan tugas kebendaharaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Menyetorkan pungutan pajak-pajak ke Kantor Kas Negara.

c. Membuat laporan keadaan kas bulanan untuk disahkan PPK dan mengirim ke KPA u/p Bagian Keuangan/Bagian Tata Usaha.

d. Memberi copy dokumen SPM dan SP2D kepada Petugas Unit Akuntansi KPA (UAKPA) dan SIMAK-BMN.

6. Pemegang Uang Muka ( PUM ) Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang dikelolanya kedalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu (Buku Pajak). Pembukuan menggunakan Bentuk I agar dapat diketahui secara cepat saldo tunai.

b. Mempertanggungjawabkan uang muka yang diterima dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak penyelenggaraan kegiatan selesai dilaksanakan dengan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran, laporan penyelenggaraan, termasuk jumlah anggaran dan biaya yang digunakan dalam kegiatan dimaksud serta pengembalian sisa uang muka yang tidak digunakan (bila ada).

c. Membuat laporan pada akhir bulan sebagai pertanggungjawaban atas Surat Keputusan sebagai PUM yang diterimanya.

7. Panitia Pengadaan & Penerimaan / Pemeriksaan Barang / Jasa

Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Panitia Pengadaan Barang / Jasa

1) Ketua Panitia agar menyusun rincian pekerjaan masing-masing anggota

4

Page 126: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2) Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan;

3) Menyusun dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

4) Menyiapkan dokumen pengadaan;

5) Mengumumkan pengadaan barang / jasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan jika memungkinkan melalui media elektronik;

6) Menilai kualifikasi penyedia melalui pasca kualifikasi atau prakualifikasi;

7) Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;

8) Mengusulkan calon pemenang;

9) Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pengguna barang / jasa;

10) Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang / jasa;

11) Membuat laporan pada akhir tahun sebagai pertanggungjawaban atas Surat Keputusan sebagai panitia yang diterimanya.

b. Panitia Penerimaan dan Pemeriksaan Barang / Jasa

1) Melakukan pemeriksaan / penerimaan barang dan jasa yang diserahkan oleh penyedia berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam kontrak serta dokumen lain yang berlaku;

2) Membuat Berita Acara hasil pemeriksaan / penerimaan barang / jasa yang diserahkan oleh penyedia dengan melampirkan :

a) Laporan pemeriksaan fisik barang (tahap-I);

b) Laporan pemeriksaan pemasangan dan uji fungsi barang (tahap-II bila diminta dalam kontrak);

c) Laporan hasil pelatihan operator/user dengan dilengkapi surat pernyataan dari operator bahwa telah mengikuti pelatihan dan diketahui Kepala Satker (bila diminta dalam kontrak).

3) Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai hasil pemeriksaan / penerimaan barang / jasa kepada pengguna barang / jasa;

4) Membuat laporan pada akhir tahun sebagai pertanggungjawaban atas Surat Keputusan sebagai panitia yang diterimanya.

8. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (SAK / SIMAK-BMN)

Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan akuntansi keuangan dan barang;

b. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan barang secara berkala (bulanan dan semesteran);

c. Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan dan barang;

d. Menyiapkan rencana dan jadual pelaksanaan SAK dan barang berdasarkan target yang ditetapkan;

e. Menunjuk dan menetapkan organisasi UAKPA sebagai pelaksana SAK dan barang di lingkungannya;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan Barang dengan Laporan Keuangan;

5

Page 127: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan;

h. Menelaah dan menandatangani Laporan Keuangan UAKPA;

i. Meneliti dan menganalisis laporan keuangan dan barang yang akan didistribusikan;

j. Menandatangani Laporan Keuangan UAKPA;

k. Menyampaikan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK ke KPPN dan UAPPA-W/E1;

l. Menerima data SIMAK-BMN dari petugas akuntansi barang;

m. Menyusun Laporan keuangan tingkat UAKPA Semester I dan II.

Bagan 1 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran

Satker Dinas Kesehatan Propinsi (03) TA.2008

Penandatangan SPM Penguji Tagihan

DIREKTUR JENDERAL

K.P.A Sesditjen / Direktur

Penanggung Jawab Kegiatan

PUM

BENDAHARA PENGELUARAN

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran / Barang (UAKPA/B)

Panitia Pengadaan dan Panitia Penerimaan/ Pemeriksaan

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

C. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Dan Pembayaran

1. Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Satuan Kerja T.A 2008

Berdasar SK Menkes No.1160 / MENKES / SK / XII / 2008 tanggal 15 Desember 2008; Peraturan Menteri Keuangan No.134/PKM.06/2005 dan Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan RI No.PER-66/PB/2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka mekanisme pelaksanaan anggaran pada Satuan Kerja Dekonsentrasi di Tingkat Propinsi, adalah sebagai berikut :

6

Page 128: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

a. Gubernur Kepala Daerah Propinsi

1) Menetapkan dengan Surat Keputusan Penunjukan KPA, PPK, Penandatangan SPM, Penguji SPP, Bendahara Pengeluaran, Panitia Pengadaan dan Panitia Penerimaan / Pemeriksaan Barang / Jasa;

2) Menyerahkan DIPA kepada para Kepala Satker (KPA)

b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

1) Menyampaikan Surat Keputusan yang berkaitan dengan pelaksana anggaran sebagaimana tersebut dalam butir 2 diatas kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan;

2) Mengajukan permohonan dispensasi TUP kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan;

3) Mengajukan dispensasi perubahan UP ke Kanwil Direktorat Jenderal Jenderal Perbendaharaan dan dispensasi pem-bayaran UP diatas Rp. 10 juta (untuk hal-hal tertentu);

4) Mengajukan revisi / perubahan DIPA / RKAKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

1) Mengajukan usulan permohonan dispensasi TUP, perubahan UP dan pembayaran UP diatas Rp.1 milyar kepada KPA;

2) Mengajukan SPP- UP, TUP, GUP dan LS kepada Pejabat Penandatangan SPM.

d. Penandatangan SPM

Menerbitkan SPP- UP, TUP, GUP dan LS setelah dilakukan pengujian oleh penguji SPP.

e. Bendahara Pengeluaran

Setelah diterbitkannya SP2D oleh KPPN, Bendahara Pengeluaran menindaklanjuti sesuai dengan tugas-tugas perbendaharaan :

1) Menerima, menyimpan dan membayar uang sesuai persetujuan PPK.

2) Melakukan pencatatan / pembukuan kedalam BKU dan BKP sesuai mutasi keuangan yang di-laksanakan.

3) Melakukan pungutan, penunjukan dan menyetor-kan pajak-pajak atas pembebanan yang dikenai pajak-pajak.

4) Mengeluarkan dana ke PUM (bila ada PUM)

f. Pemegang Uang Muka (PUM)

1) Menerima uang dari Bendahara Pengeluaran, membayar, mencatat / membukukan, mempertanggung-jawabkan;

2) Tata cara dan syarat pengajuan Uang Muka

a) Menyampaikan rencana kegiatan dengan melampirkan Kerangka Acuan Kerja/TOR beserta rincian biaya kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Induk untuk pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TUP) ke DJPBN/Kanwil Perbendaharaan/ KPPN.

7

Page 129: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

b) Dalam pengajuan uang muka Atasan Langsung PUM dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan surat permohonan uang muka kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen Induk dengan melampirkan Kerangka Acuan Kerja atau TOR.

c) Uang muka yang diberikan hanya bersifat untuk membiayai kegiatan bukan untuk keperluan sehari-hari.

d) Uang muka diberikan kepada PUM paling cepat 2 (dua) hari sebelum kegiatan dimulai.

Untuk lebih jelas dan rinci dapat dilihat pada alur berikut :

Bagan 2

Alur Mekanisme Hubungan Kerja Pelaksanaan Anggaran pada Satuan Kerja Dinas Kesehatan Propinsi (03) Tahun Anggaran 2008

2. Mekanisme Usulan Revisi Anggaran Berdasarkan surat Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan No. PR.01.5J.1.0078 tanggal 14 Januari 2008 tentang Surat Edaran Mekanisme Pencairan Bintang dan Revisi RKAKL, DIPA dan POK Tahun 2008 dengan mekanisme sebagai berikut :

a. Revisi DIPA /POK diusulkan oleh Kepala Satuan Kerja (Satker Kantor Pusat, Kantor Daerah/UPT Vertikal Pusat dan SKPD) kepada Pejabat Eselon I bidang terkait dengan tembusan Sekretaris Ditjen, Bagian Program & Informasi dan Bagian Keuangan.

b. Berdasarkan usulan Satker, revisi DIPA oleh Pejabat Eselon I diusulkan kepada Sekretaris jenderal dengan tembusan Biro Perencanaan & Anggaran

SPP Tidak Setuju

Penandatangan SPM Penguji SPP

K P P N SPM

Setuju

3 4

PUM & P’Jwb Kegiatan Bagian

1

SP2D 2

Dirjen DJP Kanwil DJP

K.P.A

PEJABAT PEMBUAT

KOMITMEN

5BENDAHARA

PENGELUARAN

8

Page 130: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Setjen. Depkes dan Ditjen. Anggaran Depkeu serta Satker yang bersangkutan.

c. Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dapat dijawab langsung oleh Pejabat Eselon I terkait dengan tembusan ke Biro Perencanaan & Anggaran Setjen. Depkes, Ditjen. Anggaran Depkeu, Bagian Keuangan dan Bagian Program & Informasi.

3. Mekanisme Pembayaran Pelaksanaan APBN T.A 2008

a. Penggunaan Rekening Pemerintah

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK.05/2007 dan No. 58/PKM.05/2007 tentang Penertiban Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, maka diatur sebagai berikut :

1) PPK bersama Bendahara pengeluaran membuka rekening denggan mengajukan persetujuan kepada KPPN setempat.

2) Dalam 1 (satu) satuan kerja hanya terdapat 1 (satu) rekening.

3) Setelah akhir tahun anggaran dilakukan penutupan rekening dan saldo disetor ke kas negara.

4) Bila rekening tersebut masih dipergunakan pada tahun anggaran berikutnya, harus dimintakan persetujuan KPPN setempat.

5) Untuk menampung dana non DIPA (bantuan / hibah) pembukaan rekening harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan.

b. Melalui Uang Persediaan (UP) dan Tambahan UP (TUP)

1) PPK mengajukan SPP-UP untuk keperluan kegiatan sehari-hari dan operasional. Bila UP tidak mencukupi, maka para Penanggungjawab Kegiatan mengajukan usulan pembiayaan disertai Kerangka Acuan dan Rencana Anggaran Biaya kepada PPK guna pengajuan TUP ke DJPBN / Kanwil DJPBN.

2) Selanjutnya Dirjen Perbendaharaan mengeluarkan Surat Persetujuan / rekomendasi Uang Persediaan / TUP yang ditujukan kepada PPK.

3) Atas dasar Surat Persetujuan tersebut, PPK mengajukan SPP guna penerbitan SPM-UP / TUP.

4) Pejabat Penandatangan SPM menyampaikan SPM-UP / TUP ke KPPN untuk penerbitan SP2D.

5) SP2D ditujukan ke Bendahara Pengeluaran untuk selanjutnya diproses pencairannya setelah proses transfer ke Bank Bendahara Pengeluaran.

6) Penanggungjawab Kegiatan mengajukan permintaan Uang Muka (TU / Persediaan) kepada PPK sesuai kebutuhan yang diajukan.

7) Setelah Uang Muka disetujui, PPK memerintahkan Bendahara Pengeluaran untuk membayar Uang Muka kepada Pemegang Uang Muka (PUM). Pembayaran dilakukan paling cepat 1 (satu) hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

8) PUM diwajibkan melakukan penyimpanan atas uang yang diterima ditempat yang dianggap aman di brankas sendiri dan atau menitipkan di brankas Bendahara Pengeluaran dengan dilengkapi BA Penitipan Uang.

9) Batas waktu pertanggungjawaban UP dan TUP, maksimal diselesaikan dalam waktu 1 bulan sejak diterimanya SP2D dan tidak menutup kemungkinan diselesaikan lebih cepat (< 1 bulan) untuk diproses lebih lanjut guna pengajuan GU dan TU berikutnya.

9

Page 131: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

10) Dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran agar tetap memperhatikan prinsip-prinsip hemat, efisiensi, disiplin dan tidak mewah.

c. Penggantian Uang Persediaan (GU)

1) Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan disampaikan oleh penanggung-jawab kegiatan kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan pembebanan dan pembayaran. Dokumen pertanggungjawaban terlebih dahulu dilakukan verifikasi oleh Pejabat / Petugas yang ditunjuk.

2) Dokumen pertanggungjawaban yang telah disetujui pembebanannya dengan cara membubuhkan tandatangan setuju dibayar pada kuitansi, diteruskan ke Bendahara Pengeluaran untuk:

a) Dicatat selanjutnya dibukukan dan dilakukan pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran;

b) Kompilasi / rekap pertanggungjawaban untuk draft SPP

3) Draft SPP tersebut disampaikan kepada Penguji SPP, untuk diuji meliputi

a) Keabsahan dokumen pendukung SPP

b) Ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA

c) Kesesuaian rencana kerja / kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator kinerja

d) Kebenaran atas hak tagih, antara lain pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran

e) Pencapaian tujuan atau sasaran sesuai dengan indikator kinerja atau spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak.

4) Bila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka SPP akan dikembalikan kepada PPK untuk diperbaiki. Bila SPP memenuhi syarat, maka berdasar SPP dibuat SPM.

5) SPM yang telah ditandatangani kemudian dikirim ke KPPN untuk penerbitan SP2D.

6) SP2D ditujukan ke Bendahara Pengeluaran untuk selanjutnya diproses pencairannya setelah proses transfer ke Bank Bendahara Pengeluaran.

7) Copy SP2D agar dikirim kepada Bagian Keuangan sebagai bahan Perhitungan Anggaran dan Sistem Akuntansi Instansi

8) PPK memberitahukan kepada Penanggungjawab kegiatan untuk mengajukan Uang Muka sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan di unit kerja masing-masing untuk satu bulan berikutnya.

9) Penanggungjawab kegiatan mengajukan UMK kepada PPK sesuai dengan kebutuhan.

10) PPK memerintahkan Bendahara Pengeluaran untuk membayar Uang Muka kepada PUM sebesar nilai yang disetujui PPK

11) Batas waktu pertanggungjawaban GU isi, maksimal diselesaikan dalam waktu 1 bulan sejak diterimanya SP2D dan tidak menutup kemungkinan diselesaikan lebih cepat (< 1 bulan) dan demikian seterusnya untuk pengajuan GU berikutnya.

12) Dalam pelaksanaan kegiatan agar tetap mem-perhatikan prinsip-prinsip hemat, efisiensi, disiplin dan tidak mewah.

10

Page 132: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

d. Pembayaran Langsung (LS)

1) Belanja Pegawai

a) Petugas pembuat daftar gaji/honor menyampai-kan daftar penerima gaji/honor pegawai kepada PPK.

b) PPK membuat SPP-LS serta dokumen pendukungnya dan menyampaikannya kepada Penguji SPP.

c) Penguji SPP melakukan pengujian dan diteruskan ke Pejabat Penandatangan SPM untuk diterbitkan SPM-LS serta dikirimkan ke KPPN guna penerbitan SP2D.

2) Belanja Non-Pegawai

a) Perjalanan Dinas

(1) Penanggungjawab kegiatan menyampaikan kerangka acuan, Surat tugas peserta dan daftar normatif yang berisi rincian biaya perjalanan dinas kepada PPK.

(2) PPK membuat SPP LS dan menyampaikannya kepada Penguji SPP.

(3) Penguji SPP melakukan pengujian dan diteruskan ke Pejabat Penandatangan SPM untuk diterbitkan SPM-LS serta dikirimkan ke KPPN guna penerbitan SP2D.

b) Pengadaan Barang/Jasa

(1) Setelah diterimanya DIPA oleh KPA / PPK, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan para Penanggungjawab kegiatan atas pelaksanaan anggaran.

(2) PPK menyampaikan POK dan RPK yang dirinci menurut kegiatan, jadual pengadaan barang/jasa untuk diproses pelaksanaannya oleh Panitia Pengadaan.

(3) Setelah proses pengadaan dilaksanakan oleh pihak penyedia atas dasar tagihan pihak penyedia, PPK membuat SPP-LS dilengkapi dengan resume kontrak dan bukti tagihan yang diajukan pihak penyedia dan menyampaikannya kepada Penguji SPP.

(4) Penguji SPP melakukan pengujian dan diteruskan ke Pejabat Penandatangan SPM untuk diterbitkan SPM-LS serta dikirimkan ke KPPN guna penerbitan SP2D.

(5) Pencairan dana langsung masuk ke rekening pihak ketiga dan tembusan SP2D diterima oleh Bendahara Pengeluaran untuk dicatat dalam pembukuan. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran menyampaikan copy SP2D ke Kepala Bagian Keuangan atau Kepala Bagian Tata Usaha guna perhitungan anggaran SAAT dan SAPP.

Alur Mekanisme Pembayaran Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2008 dapat dilihat pada bagan 3 dan 4

11

Page 133: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Bagan 3 Uang Persediaan, Tambahan UP dan GU-UP

P P K

DJPBN Kanwil DJPBN

Rekomendasi bilamana

perlu

SPM

Penandatangan /Penerbit SPM

Bendahara Pengeluaran

K P P N SP2D

SPP

Pertanggungjawaban

Verifikasi

P.Jawab Kegiatan / PUM

Penguji SPP

Ditolak / diperbaiki

SPP

Bagan 4 Pembayaran Langsung (LS)

Bendahara Pengeluaran

K P P N

Pihak Penyedia

Penandatangan S P M *

Penguji SPP

Bag.Keuangan u.p

Bag.Verifikasi

SP2D

SPM

Ya

Tidak

Tembusan SP2D

Copy SP2D

P P K

Tagihan

12

Page 134: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Pada saat pengajuan SPM ke KPPN tidak perlu dilampirkan SPP dan dokumen lainnya (Kontrak) tetapi dilampiri resume kontrak, SPTB dan SSP. SPP termasuk dokumen lampirannya disimpan pada Penandatangan / Penerbit SPM.

E. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja, Bendahara Pengeluaran di masing-masing satuan kerja wajib membuat pembukuan semua transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh satuan kerja dan berkewajiban pula menginventarisasi dokumen atas pelaksanaan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Sedangkan Pejabat Pembuat komitmen bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan di tingkat Propinsi, Kabupaten / Kota sebagai berikut :

1. Rapat bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan lampiran surat undangan, daftar hadir, bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan transpotasi dan notulen rapat.

2. Pertemuan bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi, surat undangan peserta, notulen rapat, kerangka acuan, jadual kegiatan, daftar penerimaan uang harian, penerimaan biaya transpotasi.

3. Uang harian, honorarium, transportasi narasumber dan fasilitator bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan lampiran daftar penerimaan transportasi.

4. Akomodasi hotel, sewa ruang pertemuan, sewa komputer & LCD bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan melampirkan kontrak / SPK.

5. Alat tulis kantor dan fotokopi bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan melampirkan faktur barang.

6. Monitoring dan Evaluasi.

7. Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi atau surat pernyataan biaya riil dengan lampiran surat tugas, SPPD, dan laporan monev.

8. Pelatihan.

9. Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan lampiran kerangka acuan (TOR), bukti-bukti pengeluaran (honorarium, bahan, penggandaan, sewa gedung, jadual pelatihan, daftar hadir peserta) laporan pelatihan.

Pertanggungjawaban uang dan barang agar dicatat dan disimpan secara tertib administrasi guna keperluan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas

Internal maupun Eksternal

F. Pelaporan

Setiap Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran wajib membuat laporan sebagai berikut:

1. Laporan Setiap Kegiatan

Pada setiap pelaksanaan kegiatan agar dibuat laporan dengan berpedoman pada format, sebagai berikut :

a. Format Laporan Perjalanan Dinas (lampiran 1)

b. Format Laporan Rapat (lampiran 2)

c. Format Laporan Penyelenggaraan Pertemuan (lampiran 3)

d. Format Laporan Tahunan (lampiran 4)

Laporan disimpan pada setiap pelaksana program (Propinsi) untuk kepentingan monitoring penanggungjawab program (Pusat) dan Auditor.

13

Page 135: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

2. Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kesehatan

Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Kepmenkes No.565/Menkes/ SK/VI/2007 tentang Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kesehatan.

Mekanisme Pelaporan Dana Dekon antara UKM & Perbaikan Gizi sebagai berikut:

a. Pejabat Pembuat Komitmen (PK) / Penanggung-jawab kegiatan Satker Dekonsentrasi Program UKM & Perbaikan Gizi di lingkungan Dinkes Propinsi menyampaikan laporan pemantauan pelaksanaan DIPA Dekonsentrasi Program UKM & Perbaikan Gizi dengan menyampaikan formulir A kepada Kepala Unit Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran setiap 5 (lima) hari kerja setelah triwulan berakhir.

b. Kepala Unit Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Evapor di Dinkes Propinsi melakukan rekapitulasi formulir A dengan menggunakan formulir B selanjutnya menyampaikan laporan pelaksanaan DIPA Dekon UKM & Perbaikan Gizi formulir A dan formulir B kepada Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat paling lambat tanggal 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan berakhir c.q. Kepala Bagian Program & Informasi Setditjen Bina Kesmas.

Bagan 5 Mekanisme Pelaporan Sesuai PP 39

Dirjen Bina Kesmas C.q. Kepala Bagian Program &

Informasi Sesditjen Bina Kesmas

Alamat Pengiriman :

Kepala Bagian Program & Informasi Setditjen Bina Kesmas (Blok B Ruang No 807) Jln. H.R Rasuna Said Blok X5 Kavling No. 4-9 Jakarta 12950 Telp/Fax : (021) 5279216 Email : 1. [email protected] 2. [email protected]

Penanggung-jawab kegiatan/PK Formulir A

Kepala Unit Kerja/KPA (oleh Pejabat Evapor Dinkes

Propinsi)

Formulir A & B (10 hr kerja stlh triwulan berakhir)

Formulir A (5 hr kerja stlh triwulan berakhir)

14

Page 136: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

3. Laporan Realisasi Anggaran a. Laporan Realisasi Anggaran Secara Manual

Dalam rangka pemantauan pelaksanaan anggaran satker secara tepat waktu, masing-masing satker menyampaikan laporan realisasi fisik dan keuangan sebagaimana format laporan di bawah ini :

Tabel 1

Realisasi Anggaran APBN yang di Daerahkan di Propinsi Tahun 2008

Program : Propinsi : Bulan :

Realisasi

Keuangan No Kegiatan Alokasi Rupiah

Fisik % (%)

1 2 3 4 5 6

b. Laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistim Informasi Manajemen & Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)

Satuan kerja sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (Propinsi dan Kabupaten / Kota) wajib menyampaikan laporan Realisasi Anggaran dan Neraca setelah melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setempat setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya, sesuai dengan Sistim Akuntansi Instansi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor : PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian / Lembaga.

15

Page 137: Masukan dari Subdit Bina Kesehatan Usia Sekolah sebagai ... · PDF fileBAGAN 3 BAGAN 4 BAGAN 5 BAGAN 6 Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran Satker ... upaya peningkatan kinerja Puskesmas

Bagan 6 Mekanisme Pelaporan SAI (SAK dan SIMAK-BMN)

TINGKAT KEMENTERIAN

UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

( UAPA / B )

TINGKAT WILAYAH

UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

WILAYAH (UAPPA/B-W)

TINGKAT ESELON-I

UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

ESELON-I (UAPPA/B-E1)

ADK & Laporan

TINGKAT SATKER

UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

WILAYAH (UAKPA/B)

Tem

busa

n

REKONSILIASI DENGAN KPPN

Keterangan : UAKPA/B menyampaikan Laporan secara berjenjang UAKPA/B dapat menyampaikan tembusan laporan langsung ke UAPA/B Tingkat Kementerian

c. Penyampaian / pengiriman laporan akan dilakukan sebagai berikut :

1 Semua satker akan dihubungi melalui telepon dan SMS

T a

4 Semua satker akan diingatkan kembali mengenai laporan

n g g a 5 Laporan dikirim ke Pusat l

Butir 3.a. dan 3.b. setelah diisi dan dikirimkan ke :

Sekretariat Ditjen. Bina Kesmas c/q Bag. Keuangan, Jl. HR Rasuna Said Kav. 4-9 Blok X5, Jakarta Selatan 12950 Lantai 8 Blok C Ruang 813 Telp / Fax : (021) 5277211 email : [email protected]

Setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

16