masterplan penanggulangan kebakaran & bencana lain provinsi dki jakarta

148
PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PEMADAM KEBAKARAN Pembuatan Master Plan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain Jakarta, 3 Mei 2006 Ruang Rapat Dinas Pemadam Kebakaran

Upload: fitri-indra-wardhono

Post on 14-Jun-2015

2.895 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

PROPINSI DKI JAKARTADINAS PEMADAM KEBAKARAN

Pembuatan Master PlanPenanggulangan Kebakaran dan

Bencana LainJakarta, 3 Mei 2006

Ruang RapatDinas Pemadam Kebakaran

Page 2: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 2

Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Master PlanSistem Layanan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana LainnyaSistem Diklat Penanggulangan Kebakaran dan Bencana LainnyaSistem Komunikasi dan Informasi Penanggulangan kebakaran dan Bencana lainnyaSistem Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lainnya

2. Detail PlanSarana dan Prasarana Penanggulangan Kebakaran dan Bencana lainnyaSistem Perawatan Kendaraan Operasional Pemadam Kebakaran

Page 3: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 3

Metodologi(1/3)

1. Metoda, pendekatan dan analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :1. Konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).2. Metoda Fire Cover.3. Pendekatan model STPI.4. Metoda analisis resiko bahaya kebakaran.

2. Analisis dilakukan terhadap :1. Prediksi pertumbuhan penduduk,2. Kesesuaian dengan RTRW,3. Kebutuhan air untuk pemadaman,4. Kebutuhan pos pemadam kebakaran di tiap wilayah,5. Kebutuhan SDM,6. Kebutuhan prasarana dan sarana yang didasarkan pada skenario pertumbuhan kota

Jakarta menuju 2025 yang berbasis tata ruang sebagaimana diatur dalam RTRW.3. Dengan menerapkan metoda WMK, dan analisis resiko bahaya kebakaran &

bencana lainnya disusun suatu peta jangkauan layanan di setiap wilayah DKI Jakarta yang menunjang efektivitas operasi penanggulangan khususnya dikaitkan dengan waktu tanggap (response time).

Page 4: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 4

Metodologi(2/3)

4. Selanjutnya dihitung kebutuhan air untuk pemadaman, kebutuhan pos pemadam kebakaran, jumlah personil serta kebutuhan akan prasarana dan sarana lainnya.

5. Dengan metoda fire cover dapat diidentifikasi :1. Waktu tanggap dan bobot serangan (weight of attack),2. Ketahanan bangunan dalam pencegahan kebakaran (fire prevention),3. Penaksiran resiko bahaya kebakaran dan sistem penanganan yang tepat (dilakukan melalui

pembuatan peta bahaya kebakaran dan bencana lainnya di setiap wilayah DKI Jakarta),4. Peningkatan sistem komunikasi dan informasi emergency, dan5. Kelengkapan prasarana dan sarana pendukungnya.

6. Melalui pendekatan model STPI (Science Technology and Policy Implementation) dapat diidentifikasi hal-hal yang menyangkut :1. Kebijakan (policy),2. Peraturan dan perundang-undangan,3. Kelembagaan,4. Mekanisme operasional dan pranata,

dalam mengantisipasi skenario perkembangan kota Jakarta menuju ke tahun 2025.7. Selanjutnya disusun program-program pokok peningkatan kinerja berdasarkan jenis

layanan dan pembidangan sesuai struktur organisasi yang berlaku.

Page 5: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 5

Metodologi(3/3)

PermukimanPengelompokanKDB & KLB

Karakteristik Zona/KawasanLand Use Industri Klasifikasi Tipologi Tingkat Resiko

Konstruksi Kebakaran & Kebakaran & Bencana Master PlanPusat dan Sub Bencana Lain Lain PenanggulanganPusat Faktor Bahaya Fire Cover

Bangunan PenyelamatanKondisi Jakarta Kawasan Pencegahan

Khusus Response time WMK

Sumber Air Air permukaan, Penseleksian Ketersediaan Perhitungan Pasokan Detail PlanHidran/Tandon kualitas sumber dan kebu tuhan Air Total & Delivery Perlengkapan

air pemadam Rate

Aksesibilitas Jaringan Jalur Arteri dan Tingkat Kecepatan maksimum Transportasi Kolektor Aksesibilitas kendaraan

Prediksi Perda 6/1999 RTRW Gambaran TingkatPerkembangan Jakarta 2010 Resiko Bencana 2025

Pengembangan Kepmen PU 11/ Ketentuan Teknis Manajemen Sistem Penanggu-KPTS/2000 Penanggulangan Kebakarandi Perkotaan langan Bencana

Jumlah yang Jumlah yang ideal utk PengembanganSK.Gub 9 tahun Organisasi dan SDM saat ini & belum memadai operasional yg Visi & Misi2002 Tata Kerja DPK permasalahan optimum Pengembangan

Kondisi DPK OrganisasiKualitas yang Spesialisasi Pengembanganperlu sesuai dg tututan SDMditingkatkan perkembangan

Perda DKI Peraturan pe Organisasi danNo.3/1992 nanggulangan Tata Kerja DPK Kebutuhan

Kebakaran dan Pengembangan danJenis Bangunan Program Detail

Rencana DetailPenanggulangan Terapan Sistem

dalam lingkupKodya

Tingkatkedalaman detailWMK/Kecamatan

Rincian HazardMapping per jenispenggunaanlahan

Page 6: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 6

Pertimbangan Dasar :Potret Kebakaran dan Bencana Lain :

Frekuensi Kejadian Kebakaran 1981-2000

0

200

400

600

800

1000

1200

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Pusat Utara Barat Selatan Timur

Page 7: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 7

0

200

400

600

800

1000

1200

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Lain-LainRokokListrikLampuKompor

Pertimbangan Dasar :Potret Kebakaran dan Bencana Lain :

Penyebab Kebakaran

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Lain-LainRokokListrikLampuKompor

Page 8: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 8

Pertimbangan Dasar :Potret Kebakaran dan Bencana Lain :

Jumlah Korban dan Victim per Million

0

50

100

150

20019

81

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Luka-LukaM ati

5.15

9 .27 9 .78

6 .95

3 .95

5 .864 .40

8 .68

0

2

4

6

8

10

1997 1998 1999 2000

M atiLuka-Luka

Page 9: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 9

0

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,0001981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Pertimbangan Dasar :Potret Kebakaran dan Bencana Lain :

Luas Kebakaran dan Jumlah Kerugian

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

Luas kebakaran dari tahun 1981-2000 di wilayah Jakarta (dalam m2)

Jumlah kerugian material kebakaran dari tahun1981-2000 di wilayah Jakarta (milyar rupiah)

Page 10: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 10

Pertimbangan Dasar :Kebijakan Tata Ruang DKI Jakarta Sebagai Landasan

Masterplan Kebakaran dan Bencana Lain

Rencana Garis Besar Tata Ruang Wilayah (RRTRW) Kecamatan yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No. 1516 Tahun 1997.

Kebijakan lain yang relevan,seperti : studi Rencana Induk Transportasi Terpadu SITRAMP, dll, yang mempunyai jangka waktu perencanaan sampai dengan 2020.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2010 yang telah disahkan menjadiPerda 6 tahun 1999.

Page 11: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 11

Pertimbangan Dasar :Dasar Kebijakan Masterplan

Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain

1. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan

2. Perda Nomor 3 tahun 1992 tentang Ketentuan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam Wilayah DKI Jakarta

Page 12: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 12

Pertimbangan Dasar :Variabel Tata Ruang Kota

Variabel pokok :1. Penduduk2. Karakter Land Use3. Koefisien Dasar

Bangunan (KDB)4. Koefisien Lantai

Bangunan (KLB)5. Tingkat aksesibilitas6. Ketersediaan sumber

air

1. Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

2. Angka Resiko Kebakaran3. Angka Klasifikasi Konstruksi (AKK)4. Faktor Bahaya (FB)

Page 13: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 13

Pertimbangan Dasar :Variabel Tata Ruang Kota

Variabel Tata Ruang DKIPerkembangan Tata Ruang DKI Jakarta

No. Variabel PenanggulanganJumlah

PendudukKarakter Landuse KDB-KLB Sumber Air Tingkat

Aksesibilitas5 Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta

Analisis Resiko Kebakaran/WMK2005 2010 2015 2020 2025

1 Pemadaman1 Informasi2 Evakuasi3 Pencarian Sumber Api4 Pemadaman2 Penyelamatan1 Bencana Tportasi dan Bangunan2 Bencana Air dan Ketinggian3 Bencana B34 Pertolongan Darurat3 Pencegahan1 Renstra Tindakan Darurat2 POS/SOP3 Pelatihan4 Pemeriksaan dan Pemeliharaan5 Action Plan6 Hubungan dg Lingkungan4 Pemberdayaan/ Koord.

( 3Pilar)1 Dinas Pemadam Kebakaran2 Instansi Terkait3 Masyarakat

C' ' ' '

D D' D' ' D' ' ' D' ' ' '

C C' C' ' C' ' '

A ' ' ' A ' ' ' '

B B' B' ' B' ' ' B' ' ' '

A A ' A ' '

Page 14: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 14

Variabel Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain :Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain

dalam Kerangka Penataan Kota

1. Manajemen penanggulangan kebakaran (MPK) perkotaan adalah bagian dari ”Manajemen Perkotaan” untuk mengupayakan kesiapan instansi pemadam kebakaran, pengelola, penghuni dan masyarakat terhadap kegiatan pemadaman kebakaran yang terjadi pada bangunan dan atau lingkungan di dalam kota.

2. Manajemen penanggulangan kebakaran (MPK) lingkungan adalah bagian dari ”Manajemen Estat”.

3. Manajemen penanggulangan kebakaran (MPK) bangunan gedung adalah bagian dari ”Manajemen Bangunan”.

Page 15: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 15

Variabel Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain :Manajemen Penanggulangan Kebakaran Kota

1. Manajemen Penanggulangan Kebakaran Kota1) Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)2) Sarana dan Prasarana Kebakaran Kota3) Organisasi Penanggulangan Kebakaran Kota 4) Tata Laksana Operasional5) Pengendalian Teknis 6) SDM7) Peran Serta Masyarakat 8) Pembinaan Teknis

2- Manajemen Penanggulangan Kebakaran Lingkungan1) Wilayah Manajemen Kebakaran Lingkungan2) Prasarana dan Sarana Penanggulangan Kebakaran Lingkungan3) Organisasi Penanggulangan Kebakaran Lingkungan4) Tata Laksana Operasional Lingkungan 5) Sumber Daya Manusia (SDM)6) Pembinaan dan Pelatihan

3- Manajemen Penanggulangan Kebakaran Bangunan Gedung1) Proteksi Bahaya Kebakaran dalam Bangunan Gedung2) Prasarana dan Sarana Penanggulangan Kebakaran dalam Gedung3) Organisasi Penanggulangan Kebakaran Bangunan Gedung4) Tata Laksana Operasional 5) Sumber Daya Manusia (SDM)

Page 16: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 16

Variabel Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain :Skenario Perkembangan Kota

Potret DKI Jakarta 2005

Kondisi Eksisting/Hasil Survey : Penduduk 7.452.270 jiwa Land use, KDB-KLB Program terealisasi (MRT, Monorail)

DKI Jakarta 2010RTRW DKI Jakarta 2010/Perda 6/’99 : Penduduk 12.500.000 jiwa & distribusi Rencana Land use, renc KDB-KLB Struktur ruang kota (sistem pusat) Rencana Sistem Transportasi

DKI Jakarta 2020Interpolasi/Prediksi : Penduduk melalui analisis trend pertumbuhan Gambaran Land use, KDB-KLB berdasarkan pola

kecenderungan dan arah perkembangan Struktur ruang kota (sistem pusat) & terapan pola

ruang modern (superblok, highrise building, dll) Renc Sistem Transportasi/terapan penuh Sitramp

2020 (sebagai kerangka ruang kota)

DKI Jakarta 2025Grand Scenario : Penduduk melalui analisis trend dan asistensi

Bapeda/BPS Gambaran Optimasi Land use, KDB-KLB Optimasi pengisian struktur ruang kota (sistem

pusat) Optimasi fungsi jaringan transportasi kota

KARAKTER PERKEMBANGAN KOTA

Identifikasi Potensi dan Permasalahan Sistem Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain

Formulasi Sistem dan Program Penanggulangan Sesuai Karakter Kota 2010 : Standar Sistem Program pokok Strategi penanggulangan

Formulasi Sistem dan Program Penanggulangan Sesuai Karakter Kota 2020 : Standar Sistem Program pokok Strategi penanggulangan

Formulasi Sistem dan Program Penanggulangan Sesuai Karakter Kota 2025 : Standar Sistem Program pokok Strategi penanggulangan

TAHAPAN MASTER PLAN

Peta Resiko Kebakaran 2005

Peta Resiko Kebakaran 2010

Peta Resiko Kebakaran 2020

Peta Resiko Kebakaran 2025

Page 17: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 17

Variabel Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain :Skenario Perkembangan Kota

Kondisi Eksisting/Hasil Survey : Penduduk 7.452.270 jiwa Land use, KDB-KLB Program terealisasi (MRT, Monorail)

RTRW DKI Jakarta 2010/Perda 6/’99 : Penduduk 12.500.000 jiwa & distribusi Rencana Land use, renc KDB-KLB Struktur ruang kota (sistem pusat) Rencana Sistem Transportasi

Interpolasi/Prediksi : Penduduk melalui analisis trend pertumbuhan Struktur ruang kota (sistem pusat) & terapan pola

ruang modern (superblok, highrise building, dll) Renc Sistem Transportasi/terapan penuh Sitramp

2020 ( kerangka ruang kota)

DKI Jakarta 2025

Grand Scenario : Penduduk melalui analisis trend dan asistensi

Bapeda/BPS Optimasi pengisian struktur ruang kota (sistem

pusat) Optimasi fungsi jaringan transportasi kota

KARAKTER PERKEMBANGAN KOTAMater Plan Penanggulangan Bencana :• Sistem Pencegahan• Fire cover• Sistem PenyelamatanDetail Plan :• Sumber Daya Manusia• Perlengkapan

Pengembangan Formulasi Sistem dan Program Penanggulangan Sesuai Tipologi dan Tingkat Resiko Bencana : Standar Sistem Program pokok Strategi penanggulangan

TAHAPAN MASTER PLAN

Peta Resiko Kebakaran 2005

Tingkat Resiko Kebakaran 2010

Tingkat Resiko Kebakaran 2015 -

2020

Tingkat Resiko Kebakaran 2025

Potret DKI Jakarta 2005

DKI Jakarta 2015 - 2020

DKI Jakarta 2010

Page 18: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 18

Resiko Bahaya Kebakaran

Resiko dalam konteks kebakaran diartikan sebagai kombinasi antara kecenderungan terjadinya kebakaran dan konsekwensi potensi yang ditimbulkannya

Risk

KecenderunganTerjadi

KonsekwensiPotensial

Data kejadian kebakaran

Penggunaan lahan / land use

Kepadatan penduduk

Stagnasi bisnis / usaha

Kerapatan bangunan

Level proteksi terpasang

Level kesiapan masyarakat

Kerugian materi

Korban luka atau meninggal

Page 19: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 19

Central Business District(CBD)

Central Business District(CBD)

KawasanKumuh

KawasanKumuh

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Area-Area Beresiko Tinggi Terhadap Bahaya Kebakaran

Zona/ Kawasan Industri dan Pergudangan

Zona/ Kawasan Industri dan Pergudangan

Lokasi Beresiko Ancaman

Kematian Tinggi

Lokasi Beresiko Ancaman

Kematian Tinggi

Page 20: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 20

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Area-Area Beresiko Tinggi Terhadap Bahaya Kebakaran

1. Central Business District (CBD) :Kawasan bangunan menengah dan tinggi (sebagai kegiatan perkantoran, perdagangan, pusat perbelanjaan/Mal, Hotel, dan apartemen)Bangunan dengan prototipe bangunan campuran ruko dan rukan.Kawasan tempat hiburan

2. Zona/Kawasan Industri dan Pergudangan :1. Jakarta Timur

Industri Barang dari Logam (21,37%),Industri Kimia (21,37%), danIndustri Tekstil Pakaian Jadi dan Kulit (13,70%).

2. Jakarta Baratindustri karet dan barang dari karet (17,74%),industri pakaian jadi (16,60%).

3. Jakarta Utaraindustri pakaian jadi (33%), danindustri konstruksi yang bergerak dalam pembangunan infrastruktur.

4. Jakarta Selatanindustri pakaian jadi dan kulit (35%),industri makanan dan minuman (18%).

5. Jakarta Pusatindustri pakaian jadi (31,51%),industri percetakan dan penerbitan (27,40%).

Central Business District(CBD)

Central Business District(CBD)

Zona/ Kawasan Industri dan Pergudangan

Zona/ Kawasan Industri dan Pergudangan

Page 21: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 21

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Area-Area Beresiko Tinggi Terhadap Bahaya Kebakaran

3. Kawasan KumuhKawasan kumuh adalah kawasan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk dan bangunan yang tinggi, minim infrastruktur, tata letak bangunan tidak beraturan, konstruksi bangunan bersifat temporer, dan sirkulasi udara bangunan dan lingkungan yang minim.

4. Lokasi Beresiko Ancaman Kematian TinggiLokasi-lokasi yang beresiko kematian tinggi merupakan tempat-tempat perawatan, seperti rumah sakit, panti jompo, panti dan asrama anak-anak, gedung hiburan, dan lain-lain yang sejenis.Analisis kawasan CBD, kawasan/zona industri dan lokasi/kawasan tertentu ini akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan karakter lingkup penanganan, pencegahan, dan penanggulangan (fire cover) wilayah-wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk pemaduan analisis dengan karakter tata guna lahan lainnya, sehingga dapat ditentukan :

standar operasional upaya pencegahan (prevention),proses penaksiran resiko bahaya (risk assesment process), dansistem penangangan yang tepat (robust measuring system).

KawasanKumuh

KawasanKumuh

Lokasi Beresiko Ancaman

Kematian Tinggi

Lokasi Beresiko Ancaman

Kematian Tinggi

Page 22: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 22

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Karakter dan Jenis Bencana Lain

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARANBagian Ketujuh : Subdinas PenyelamatanPasal 16, Ayat (1) : Subdinas Penyelamatan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha penyelamatan (1) transportasi, bangunan runtuh, (2) penyelamatan air, (3) ketinggian, (4) penyelamatan bahan berbahaya serta(5) pertolongan darurat.

BencanaBanjir

Bencana Bangunan

Tinggi

Bencana Bangunan

Runtuh

Bencana Transportasi

Jenis Bencana

Lain

Page 23: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 23

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Karakter dan Jenis Bencana Lain :

Pemetaan Lokasi Potensial Kejadian Bencana Lain di DKI Jakarta

1. Kawasan bandara / rawan bencana transportasi udara.

2. Kawasan rawan bencana bangunan tingi dan arson fire.

3. Kawasan rawan banjir.4. Kawasan rawan ledakan.5. Kawasan pelabuhan / rawan

bencana perairan.6. Kawasan perlintasan / rawan

kecelakaan kereta api.

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARANBagian Ketujuh : Subdinas PenyelamatanPasal 16, Ayat (1) : Subdinas Penyelamatan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha penyelamatan (1) transportasi, bangunan runtuh, (2) penyelamatan air, (3) ketinggian, (4) penyelamatan bahan berbahaya serta(5) pertolongan darurat.

Page 24: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 24

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Karakter dan Jenis Bencana Lain :

Lokasi Potensial Kejadian Bencana Lain di DKI Jakarta

Page 25: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 25

Langkah-langkah PenentuanWMK, Air, Pos

1. Menentukan kelompok bangunan berdasarkan fungsi yang sama2. Menentukan angka resiko kebakarann masing-masing3. Perhatian khusus pada kelompok bangunan yang mempunyai resiko kebakaran

tertinggi4. Dari kelompok bangunan tersebut, diambil sebagai obyek adalah satu bangunan

yang paling luas.5. Dari bangunan tersebut, ditentukan lantai satu yang beresiko paling tinggi untuk

diambil sebagai basis perhitungan kebutuhan air.6. Asumsi bengunan yang terbakar disesuaikan dengan Angka Resiko Kebakaran

(ARK) dan diambil “X” % dari total luas uji petik yang terbakar yaitu :

ANGKA RESIKO KEBAKARAN (ARK) ASUMSI YANG DIAMBIL (X%)*

7 10

6 25

5 40

4 55

3 70

Page 26: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 26

7. Kemudian menentukan kebutuhan air berdasarkan rumus :

PAT = Pasokan Air TotalV = Volume Total Bangunan (3)ARK = Angka Klasifikasi Resiko Bahaya KebakaranAKK = Angka Klasifikasi Konstruksi ResikoFB = Faktor Barbahaya dari Bangunan Yang Berdekatan

PAT =V

ARKx AKK x F

Langkah-langkah PenentuanWMK, Air, Pos

8. Asumsi bengunan yang terbakar di sesuaikan dengan Angka Resiko Kebakaran (ARK) dan diambil “X” % dari total luas uji petik yang terbakar yaitu :

PASOKAN AIR TOTAL YANG DIPERLUKAN LAJU PENGALIRAN YANG DIPERLUKAN

(Liter) (Galon) (Liter/Menit) (Galon/Menit)

< 9.459 < 2.499 946 250

9.460 – 37.849 2.500 – 9.999 1.893 500

37.850 – 75.699 10.000 – 19.999 2.839 750

> 75.700 > 20.000 3.785 1.000

Page 27: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 27

9. Menentukan laju penerapan air berdasarkan :(P x L x T) x asumsi % dari luas bangunan yang terbakar

100= ……. Cu feet

Langkah-langkah PenentuanWMK, Air, Pos

10. Menentukan jumlah mobil yang dibutuhkan berdasarkanlaju penerapan air, dengan asumsi mobil pemadam kebakaran dapat mengalirkan air 250 gpm. Asumsi lain adalah setiap lokasi kebakaran dapat dilayani oleh semua kendaraan yang ada pada WMK tersebut.

11. Setelah itu, menentukan sumber-sumber air yang dapat digunakan untuk pemadam kebakaran, dengan mempertimbangkan akses-akses yang ada. Adapun pasokan air tersebut untuk Jakarta hanya dapat diperoleh dari tangki/tandon air, mobil tangki dan hidran.

12. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah mobil dengan asumsi bahwa 1 pos = 2 mobil, maka dapat diketahui jumlah pos yang dibutuhkan.

13. Penentuan lokasi sub station, dilihat dari kelayakan luasan lahan minimal 400 m2.

Page 28: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 28

Kebutuhan AirV

PAT = X AKK X FB ARK

PAT : pasokan air totalV : volume total bangunanARK : angka klasifiksi resiko bahaya kebakaranAKK : angka klasifikasi konstruksi resikoFB : faktor berbahaya dari bangunan yang

berdekatan

Perhitungan Kebutuhan Air

(P x L x T)Laju = x asumsi % bangunan yg terbakar

100

Page 29: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 29

Laju Pengaliran Air

Pasokan Air Total yang diperlukan Laju pengaliran yang diperlukan

(liter) (galon) (liter/menit) (galon/menit)

< 9.456 < 2.499 946 250

9.460-37.849 2.500-9.999 1.893 500

37.850-75.699 10.000-19.999 2.839 750

>75.700 > 20.000 3785 1000

(P x L x T)Laju = x asumsi % bangunan yg terbakar

100

Page 30: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 30

Contoh Perhitungan Kebutuhan AirUntuk Jakarta Utara – Kecamatan Cilincing

CILINCING ( LUAS KECAMATAN )perumahanbangunan umumindustri jumlah penduduk jumlah rumahrata2 luasan

luas bangunan rumahvol tiap rumahPAT

application ratekebutuhan mobil

2010Luas Kecamatan Area

4,255.00 54.00 22,977,000.00 10.00 4,255,000.00 29.00 12,339,500.00

288,066.00 61,290.64

374.89

2,419.90 31,749.14 6,803.39

31.75 1.00

2015Luas kecamatan Area

4,255.00 48.50 20,636,750.00 11.20 4,765,600.00 31.90 13,573,450.00

338,356.00 71,990.64

286.66

1,850.39 24,277.17 3,468.17

24.28 1.00

2020Luas kecamatan Area

4,255.00 43.90 18,679,450.00 11.70 4,978,350.00 34.80 14,807,400.00

397,425.00 84,558.51

220.91

1,425.95 18,708.52

2,672.65

18.71 1.00

2025Luas kecamatan Area

4,255.00 43.00 18,296,500.00 12.60 5,361,300.00 34.80 14,807,400.00

466,806.00 99,320.43

184.22

1,189.13 15,601.35 2,228.76

15.60 1.00

CILINCING ( LUAS KECAMATAN )perumahanbangunan umumindustri jumlah penduduk jumlah rumahrata2 luasan

luas bangunan rumahvol tiap rumahPAT

application ratekebutuhan mobil

2005Luas Kecamatan Area

4,255.00 26.54 11,292,770.00 12.31 5,237,905.00 39.13 16,649,815.00

245,251.00 52,181.06

216.42

931.31 12,218.81 1,745.54

12.22 1.00

Page 31: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 31

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Perhitungan Angka Resiko Kebakaran :

Angka Resiko Kebakaran Provinsi DKI JakartaARK Hasil Perhitungan

2005 2010 2015 2020 20251 Jakarta Johar Baru 4.92 6.01 6.96 7.43 7.612 Pusat Kemayoran 4.85 5.74 7.02 7.4 7.873 Cempaka Putih 4.92 5.79 6.74 7.53 8.134 Senen 4.46 5.48 6.74 7.02 7.515 Menteng 4.83 5.91 6.78 6.83 6.986 Gambir 4.54 5.87 7.16 7.95 8.577 Tanah Abang 6.28 5.69 6.84 7.6 7.848 Sawah Besar 6.35 5.79 5.94 7.33 7.539 Jakarta Cilincing 2.11 6.33 6.88 6.89 7.2210 Utara Koja 6.45 5.91 6.22 6.2 7.0211 Kelapa Gading 6.32 6.24 6.98 6.99 7.7312 Tanjung Priok 6.56 5.9 6.98 7.2 7.3313 Pademangan 6.07 4.81 6.64 7.07 7.0214 Penjaringan 6.24 5.86 6.62 6.66 6.7215 Jakarta Cengkareng 6.25 6.26 6.09 6.11 6.1316 Barat Kalideres 6.7 6.36 6.34 6.36 6.3617 Tamansari 5.45 5.61 6.95 7.37 7.6118 Palmerah 6.22 6.2 6.73 6.81 7.5519 Tambora 5.96 5.53 6.63 7.04 7.220 Grogol Petamburan 6.43 5.97 6.73 6.82 7.1721 Kebon Jeruk 6.39 6.27 6.88 7.45 7.8122 Kembangan 6.52 6.4 7.33 7.54 7.7323 Jakarta Cilandak 6.65 6.74 7.55 7.75 8.0524 Selatan Kebayoran Baru 6.38 6.29 7.18 7.1 6.6125 Kebayoran Lama 6.39 6.44 7.4 7.78 8.426 Mampang Prapatan 6.48 6.58 6.5 6.44 6.3827 Pasar Minggu 6.72 6.64 7.52 8.08 8.3628 Pesanggrahan 6.68 6.32 7.21 7.39 7.4729 Setiabudi 6.61 4.78 6.64 6.93 7.1830 Jagakarsa 6.89 6.92 7.91 8.41 8.7631 Pancoran 6.66 6.48 7.08 7.17 7.9832 Tebet 6.42 6.01 6.7 6.83 6.9533 Jakarta Duren Sawit 5.04 3.23 6.49 6.3 6.6534 Timur Cipayung 6.78 1.87 6.96 7.17 6.8235 Pulo Gadung 6.23 3.14 6.26 6.05 6.1736 Cakung 6.28 2.84 5.95 5.55 5.8637 Jatinegara 6.38 3.3 6.4 5.89 6.338 Makasar 6.52 2.53 6.78 6.62 6.739 Kramat Jati 6.28 2.13 7.06 7.33 7.1440 Matraman 6.05 3.3 6.14 5.97 6.4341 Pasar Rebo 6.28 2.39 6.67 6.3 7.0942 Ciracas 6.23 2.53 6.63 6.19 6.55

No. Kotamadya KecamatanARK Hasil Normalisasi

2005 2010 2015 2020 20251 Jakarta Johar Baru 5 5 6 6 62 Pusat Kemayoran 5 5 6 6 63 Cempaka Putih 5 5 6 6 74 Senen 5 5 6 6 65 Menteng 5 5 6 6 66 Gambir 5 5 6 7 77 Tanah Abang 6 5 6 6 68 Sawah Besar 6 5 5 6 69 Jakarta Cilincing 3 6 6 6 6

10 Utara Koja 6 5 6 6 611 Kelapa Gading 6 6 6 6 612 Tanjung Priok 6 5 6 6 613 Pademangan 5 5 6 6 614 Penjaringan 6 5 6 6 615 Jakarta Cengkareng 6 6 5 5 516 Barat Kalideres 6 6 6 6 617 Tamansari 5 5 6 6 618 Palmerah 6 6 6 6 619 Tambora 5 5 6 6 620 Grogol Petamburan 6 5 6 6 621 Kebon Jeruk 6 6 6 6 622 Kembangan 6 6 6 6 623 Jakarta Cilandak 6 6 6 6 724 Selatan Kebayoran Baru 6 6 6 6 625 Kebayoran Lama 6 6 6 6 726 Mampang Prapatan 6 6 6 6 627 Pasar Minggu 6 6 6 7 728 Pesanggrahan 6 6 6 6 629 Setiabudi 6 5 6 6 630 Jagakarsa 6 6 7 7 731 Pancoran 6 6 6 6 732 Tebet 6 5 6 6 633 Jakarta Duren Sawit 5 4 6 6 634 Timur Cipayung 6 3 6 6 635 Pulo Gadung 6 4 6 5 536 Cakung 6 4 5 5 537 Jatinegara 6 4 6 5 638 Makasar 6 3 6 6 639 Kramat Jati 6 3 6 6 640 Matraman 5 4 5 5 641 Pasar Rebo 6 3 6 6 642 Ciracas 6 3 6 6 6

No. Kotamadya Kecamatan

Page 32: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 32

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Perhitungan Angka Resiko Kebakaran :

Peta Angka Resiko Kebakaran Provinsi DKI Jakarta

2005 2010 2015 2020 20251 Kotamadya Johar Baru Perumahan PAT 614.34 1,034.82 1,034.82 1,034.82 1,034.82

Jakarta Application Rate 4.30 4.83 4.83 4.83 4.83 Pusat Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Bangunan Umum PAT 1,856.13 2,041.74 2,654.26 3,266.78 3,470.95 Application Rate 51.04 56.15 72.99 89.84 95.45 Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Industri PAT - - - - - Application Rate - - - - - Kebutuhan Mobil - - - - -

2 Kotamadya Kemayoran Perumahan PAT 842.80 963.09 963.09 963.09 963.09 Jakarta Application Rate 5.90 4.49 4.49 4.49 4.49 Pusat Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Bangunan Umum PAT 165,749.87 182,324.85 255,254.79 291,719.76 309,952.25 Application Rate 4,558.12 5,013.93 7,019.51 8,022.29 8,523.69 Kebutuhan Mobil 2 3 3 4 4

Industri PAT 107,012.02 - - - - Application Rate 2,809.07 - - - - Kebutuhan Mobil 2 - - - -

No. Aspek PAT, Application Rate dan Kebutuhan M obilPeruntukan Lahan

KecamatanKotamadya

Page 33: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 33

Analisis Resiko Bahaya dan Gambaran Bahaya :Perhitungan Angka Resiko Kebakaran :

Peta Angka Resiko Kebakaran Provinsi DKI Jakarta

Page 34: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 34

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Tipologi Kebakaran (Suprapto, 2000)

Real Fire

Industrial fire

Perumahan

Perkantoran

Perhotelan / Apartmen

Pusat Perbelanjaan

Rumah Sakit

Bangunan Industri

Oil & Gases

Coal / Cement

Textile / Cotton

Electrical Power

Aviasi / Penerbangan

Building fireCompartment Fire

Open Fire

Suprapto (2004)

- mostly cellulosic fires- The danger of flashover or back draft

- mostly hydrocarbon fires- danger of explosion, bleve - Smoke cloud / awan asap

- Underground fires (nat.deep seat)Ada unsur kesengajaan

Peat fire

Forest fire

Arson Fire

Page 35: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 35

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Tipologi Kebakaran

Real Fire

Arson Fire

Kebakaran

Industrial Fire

Building FireCompartment Fire

Subway

Gedung-gedung/ Lokasi Tertentu

Peat Fire

Open Fire

Unsur Sengaja

Tekstil dan Kertas

Kelistrikan

Penerbangan

Basement

Rumah Sakit

Bangunan Industri

Minyak dan Gas

Bahan Bakar dan Semen

Perumahan

Perkantoran

Perhotelan/ Apartemen

Pusat perbelanjaan

Page 36: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 36

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Informasi

A larm Tipologi Tingkat Bahaya

Respond Time

PencegahanBobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Matriks Penanggulangan

Kebakaran Di Wilayah DKI Jakarta

Page 37: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 37

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan KebakaranInformasi A larm Tipologi Tingkat Bahaya

Respond Time

Gedung dengan tingkat bahaya r ingan (rumah tinggal dengan KDB dan KLB rendah,hunian usaha/jasa, industri kecil yang tertata baik)

Gedung dengan tingkat bahaya sedangKebakaran (apartemen, perkantoran, pertokoan, gedungGedung industri, dll) yang umumnya tidak

memerlukan kekuatan pemadaman dan atau penyelamatanekstensif

Gedung dengan tingkat bahaya t inggi(sekolah, RS, gedung perawatan, gedungtinggi, home industri, hunian kumuh)memerlukan kekuatan pemadaman danpenyelamatan ekstensif

Bencana Obyek Kebakaran Gedung atau kawasan dengan tingkat bahayaKebakaran Kebak aran Indust ri t inggi (kilang minyak pabrik yang

mengolah bahan mudah meledak, dangedung- gedung tertentu yang memilikipotensi kebakaran tinggi)

Gedung bawah tanah dengan tingkat bahaya sedang (basement/gudang, bungker, dll)yang umumnya tidak memerlukan kekuatan

Kebakaran pemadaman dan atau penyelamatanBawah ekstensifTanah

Lokasi atau ruang bawah tanah dengantingkat bahaya t inggi (ruang usaha berlevelbanyak, parkir kendaraan bermotor, laboratorium, subway, dll) yang memerlukankekuatan pemadaman dan penyelamatanyang ekstensif

10 menit

15 menit

15 menit

10 menit

10 menit

15 menit

Page 38: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 38

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Gedung dengan Pemetaan detail karakter Minimal 2 mobil pompa, 1 mobil Informasi jumlah dant ingkat bahaya permukiman tangga (atau kendaraan kombinasi posisir ingan (rumah Pembentukan Balakar pada yang memiliki kemampuan korban,Optimasi tinggal dengan setiap RW setara), 1 chief officer, dan evakuasi ke tempat KDB dan KLB Sosialisasi pola pencegahan dini kendaraan khusus yang aman,Optimasirendah, hunian Pengalokasian peralatan diperlukan, namun tidak kurang fungsi mobil tanggausaha/jasa, industri pemadam kecil pada tiap dari 12 fire fighter dan 1 chief untuk rescue padakecil yang tertata lingkungan perumahan (RW) officer bangunan tinggibaik)

15 menit

Page 39: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 39

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Gedung dengan Pemetaan hunian berlantai Minimal 3 mobil pompa, 1 mobil Informasi jumlah dant ingkat bahaya banyak danbangunan umum tangga (atau kombinasi kendaraan posisi korban,sedang Pembentukan sistem pemadam pemadam dengan kemampuan koordinasi antar(apartemen, sendiri/estate setara), 1 chief officer, dan sektor, perkantoran, Sosialisasi pentingnya kendaraan khusus yang optimasifungsi mobilpertokoan, gedung jalan/tangga darurat diperlukan namun tidak kurang tangga,industri, dll) yang Inspeksi rutin perlengkapan self dari 16 fire fighter dan 1 chief penyelamatan jiwaumumnya tidak protection gedung officer dan hartamemerlukankekuatan pemadaman danatau penyelamatanekstensif

15 menit

Page 40: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 40

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Gedung dengan Pemetaan fasilitas sosial, home Minimal 4 mobil pompa, 2 mobil Informasi jumlah dant ingkat bahaya industri, kaw kumuh tangga (atau kombinasi kendaraan posisi korban, t inggi (sekolah, RS, Sosialisasi tata cara yang memiliki kemampuan Koordinasi antargedung perawatan, penyelamatan diri setara), 2 chief officers 24 fire sektor, koordinasigedung tinggi, Penyusunan SOP gedung fighter, dan kendaraan khusus jalur penyelamatan,home industri, Membentuk Tim lainnya yang diperlukan untuk optimasi kombinasihunian kumuh) Penanggulangan Kebakaran menangani bahan-bahan mudah antara mobil tanggamemerlukan (TPK) terbakar yang terdapat dalam & snorkel, kekuatan kebakaran pasif bangunan atau lokasi kebakaran, penyelamatan jiwapemadaman dan Inspeksi rutin perlengkapan dan hartapenyelamatan self protection gedung ekstensif

10 menit

Page 41: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 41

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Gedung atau Pendataan daerah rawan Minimal 4 mobil pompa dengan Informasi jumlah dankawasan dengan kebakaran bahan baku pemadaman yang posisi korban, sertat ingkat bahaya Penyusunan Prefire Plan sesuai peruntukan dengan jenis lokasi-lokasit inggi (kilang Pengawasan dan bahan yang terbakar, 2 mobil berbahaya (B3,dll),minyak pabrik yang pengendalian bahan B3 tangga (atau kombinasi yang Koordinasi antarmengolah bahan Penyiapan dan penyiagaan setara), 2 chief officers 24 fire sektor dan dengan mudah meledak, tenaga pemadam/penyelamat fighter, kendaaran lainnya untuk sistem pemadaman dan gedung- penyiapan peralatan teknis menangani bahan-bahan mudah kawasan/estate, gedung tertentu operasional, bahan pemadam terbakar yang terdapat dalam Evakuasi ke ruang yang memiliki informasi lapangan dan bangunan atau lokasi kebakaran, terbuka, Koordinasipotensi kebakaran inspeksi rutin kelengkapan PK dengan RS. tinggi) Pembinaan Satlakar

Mulai menerapkan programclean industry Penerapan secara bertahapKDB 50%

10 menit

Page 42: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 42

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Gedung bawah Pemetaan gedung berlantai Minimal 3 mobil pompa, 1 mobil Informasi jumlah dantanah dengan bawah tanah tangga (atau kombinasi kendaraan posisi korban, t ingkat bahaya Pembentukan sistem pemadam dengan kemampuan Koordinasi antarsedang pemadam sendiri/estate setara), kendaraan khusus yang sektor, koordinasi(basement/gudang, Sosialisasi pentingnya diperlukan, 16 fire fighter dan 1 jalur penyelamatan,bungker, dll) yang jalan/tangga darurat chief officer. optimasi kombinasiumumnya tidak Inspeksi rutin perlengkapan antara mobil tanggamemerlukan self protection gedung & snorkel, kekuatan penyelamatan jiwapemadaman dan dan hartaatau penyelamatanekstensif.

15 menit

Page 43: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 43

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran

Tingkat Bahaya

Respond Time

Pencegahan Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Upaya Pe-nyelamatan

Lok asi atau ruang Pendataan daerah rawan Minimal 4 mobil pompa, 2 mobil Informasi jumlah danbawah tanah kebakaran tangga (atau kombinasi kendaraan posisi korban, serta dengan t ingkat Penyusunan Prefire Plan yang memiliki kemampuan lokasi sentral kontrolbahaya t inggi Pengawasan dan setara), 2 chief officers 24 fire mekanik, Koordinasi(ruang usaha pengendalian operasional fighter, dan kendaraan khusus antar sektor danberlevel banyak, kegiatan lainnya yang diperlukan untuk dengan sistemparkir kendaraan Penyiapan dan penyiagaan menangani bahan-bahan mudah pemadaman bermotor, labo tenaga pemadam/penyelamat terbakar yang terdapat dalam kawasan/estate, ratorium, subway, penyiapan peralatan teknis bangunan atau lokasi kebakaran. Evakuasi ke ruang dll) yang operasional, bahan pemadam terbuka, Optimasimemerlukan informasi lapangan dan fungsi tabungkekuatan inspeksi rutin kelengkapan PK oksigen, pemadaman dan Antisipasi lokasi-lokasi rawan Ambulancepenyelamatan yang kecelakaan ekstensif.

10 menit

Page 44: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 44

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan Kebakaran – Koordinasi Antar Lembaga

Dinas Tata Kota Proses perizinanPengawas bangunan Inspeksi bangunanBapedalda AmdalAsosiasi Register dan labelingAsuransi Kontrak pertanggungan

PLN, PN. Gas Koordinasi pemutusan aliran dan investigasiKepolisian Koordinasi pengamananDLLAJR Koordinasi pengamanan akses dan kecelakaanDinsos Koordinasi bantuanPMI dan Rumah Sak it Koordinasi evakuasi & pertolongan daruratBalakar Bantuan pemadaman dan evakuasi

Tim SAR Pencarian korban & evakuasiMUSPIKA Koordinasi rescueKepolisian Pengamanan lokasiRumah Sak it Evakuasi & Perawatan korban

Page 45: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 45

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Matriks Penanggulangan KebakaranInformasi A larm Tipologi Tingkat Bahaya Respon

Time

Gedung dg tingkat bahaya ringan(rumah tinggal dg KDB dan KLB rendah,hunian usaha/jasa, industri kecil yg tertatabaik)

Gedung dg tingkat bahaya sedang (apartemen,Kebakaran perkantoran, pertokoan, gedung industri, dll) ygGedung umumnya tidak memerlukan kekuatan

pemadaman dan atau penyelamatan ekstensif

Gedung dg tingkat bahaya tinggi (sekolah,RS, gedung perawatan, gedung tinggi, homeindustri, hunian kumuh) memerlukan kekuatanpemadaman dan penyelamatan ekstensif

Bencana Obyek Kebakaran Gedung atau kawasan dg tingkat bahayaKebakaran Kebakaran Indust r i tinggi (kilang minyak pabrik yg mengolah

bahan mudah meledak, dan gedung-gedungtertentu yg memiliki potensi kebakaran tinggi)

Gedung bawah tanah dg tingkat bahayasedang (basement/gudang, bungker, dll) yg

Kebakaran umumnya tidak memerlukan kekuatanBawah Tanah pemadaman dan atau penyelamatan ekstensif

Lokasi atau ruang bawah tanah dg tingkatbahaya tinggi (ruang usaha berlevel banyak,parkir kendaraan bermotor, laboratorium,subway, dll) yang memerlukan kekuatanpemadaman dan penyelamatan yangekstensif

15 menit

15 menit

10 menit

10 menit

15 menit

10 menit

Antisipasi lokasi-lokasi rawan kecelakaan

Pengawasan dan pengendalian operasional kegiatanPenyiapan dan penyiagaan tenaga pemadam/penyelamatpenyiapan peralatan teknis operasional, bahan pemadaminformasi lapangan dan inspeksi rutin kelengkapan PK

Inspeksi rutin perlengkapan self protection gedung

Pendataan daerah rawan kebakaranPenyusunan Prefire Plan

Pemetaan gedung berlantai bawah tanahPembentukan sistem pemadam sendiri/estateSosialisasi pentingnya jalan/tangga darurat

informasi lapangan dan inspeksi rutin kelengkapan PKPembinaan SatlakarMulai menerapkan program clean industryPenerapan secara bertahap KDB 50%

Penyusunan Prefire PlanPengawasan dan pengendalian bahan B3Penyiapan dan penyiagaan tenaga pemadam/penyelamatpenyiapan peralatan teknis operasional, bahan pemadam

Mulai menggunakan bahan2 kebakaran pasifInspeksi rutin perlengkapan self protection gedung

Pendataan daerah rawan kebakaran

Pemetaan fasilitas sosial, home industri, kaw kumuhSosialisasi tata cara penyelamatan diriPenyusunan SOP gedungMembentuk Tim Penanggulangan Kebakaran (TPK)

Pencegahan

Pemetaan detail karakter permukimanPembentukan Balakar pada setiap RWSosialisasi pola pencegahan diniPengalokasian peralatan pemadam kecil pada tiaplingkungan perumahan (RW)

Pemetaan hunian berlantai banyak danbangunan umum Pembentukan sistem pemadam sendiri/estateSosialisasi pentingnya jalan/tangga daruratInspeksi rutin perlengkapan self protection gedung

Bobot Serangan Dalam Upaya Pemadaman

Minimal 2 mobil pompa, 1 mobil tangga (ataukendaraan kombinasi yang memiliki kemampuansetara), 1 chief officer, dan kendaraan khusus yangdiperlukan, namun tidak kurang dari 12 fire fighterdan 1 chief officer

Minimal 3 mobil pompa , 1 mobil tangga (ataukombinasi kendaraan pemadam dengan kemampuansetara), 1 chief officer, dan kendaraan khusus yangdiperlukan namun tidak kurang dari 16 fire fighter dan1 chief officer

Minimal 4 mobil pompa, 2 mobil tangga (ataukombinasi kendaraan yang memiliki kemampuan setara), 2 chief officers 24 fire fighter, dan kendaraan khusus lainnya yang diperlukan untuk menangani bahan-bahan mudah terbakar yang terdapat dalambangunan atau lokasi kebakaran,

Minimal 4 mobil pompa dg bahan baku pemadaman ygsesuai peruntukan dg jenis bahan yg terbakar, 2 mobil tangga (atau kombinasi yg setara), 2 cief officers 24 fire fighter, kendaaran lainnya untuk menangani bahan-bahan mudah terbakar yang terdapat dalambangunan atau lokasi kebakaran,

Minimal 3 mobil pompa , 1 mobil tangga (ataukombinasi kendaraan pemadam dengan kemampuansetara), kendaraan khusus yang diperlukan,16 fire fighter dan 1 chief officer

Minimal 4 mobil pompa, 2 mobil tangga (ataukombinasi kendaraan yang memiliki kemampuan setara), 2 chief officers 24 fire fighter, dan kendaraan khusus lainnya yang diperlukan untuk menangani bahan-bahan mudah terbakar yang terdapat dalambangunan atau lokasi kebakaran,

Koordinasi antar lembaga

Rumah Sak it

Balakar

Tim SARM USPIKAKepolisian

DinsosPMI dan Rumah Sak it

PLN, PN. GasKepolisianDLLAJR

Asuransi

Dinas Tata KotaPengawas bangunanBapedaldaAsosiasi

Koordinasi pemutusan aliran dan investigasiKoordinasi pengamananKoordinasi pengamanan akses dan kecelakaanKoordinasi bantuanKoordinasi evakuasi & pertolongan daruratBantuan pemadaman dan evakuasi

Pencarian korban & evakuasiKoordinasi rescuePengamanan lokasiEvakuasi & Perawatan korban

Kontrak pertanggungan

Proses perizinanInspeksi bangunanAmdalRegister dan labeling

Page 46: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 46

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Penanggulangan Kebakaran

Tantangan Penanggulangan

Kebakaran di Wilayah Provinsi

DKI Jakarta

Gedung dengan tingkat bahaya sedang(apartemen, perkantoran, gedung industri, dan lain-lain), yang umumnya tidak memerlukan kekuatan pemadaman dan atau penyelamatan ekstensif.

Gedung dengan tingkat bahaya sedang(perumahan dengan kepadatan sedang, perkantoran dalam lingkungan perumahan), yang umumnya tidak memerlukan kekuatan pemadaman dan atau penyelamatan ekstensif.

Gedung dengan tingkat bahaya sedang(apartemen, perkantoran, gedung industri, dan lain-lain), yang umumnya tidak memerlukan kekauatan pemadaman dan atau penyelamatan ekstensif.

Gedung dengan tingkat bahaya tinggi(sekolah, RS, gedung pertemuan, gedung tinggi, home industry, hunian kumuh), yang memerlukankekuatan pemadaman dan penyelamatan ekstensif.

Gedung atau kawasan dengan tingkat bahaya tinggi (kilang minyak, pabrik yang mengolah bahan mudah meledak, dan gedung-gedung tertentu yang memiliki potensi kebakaran tinggi).

Page 47: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 47

Penerapan Konsep Dalam SistemWilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :

Penanggulangan Kebakaran

Page 48: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 48

Penerapan Konsep Dalam Sistem Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) :Prakiraan Realisasi Isu Pembangunan Sarana dan Prasarana Strategis

Kota Jakarta dan Pola Antisipasi Penanggulangan Bencana

No. Isue Program

Perk iraan Pelaksanaan

Karak ter Kegiatan Pola Ant isipasi

1 Realisasi 7 koridor Busway

Tahun 2006 Realisasi Koridor IV, V, VI, VII. Bahan bakar bus menggunakan Gas.

Antisipasi terhadap kemungkinan kebakaran bus atau kecelakaan yang menyangkut banyak korban.

2 Mono Rail Tahun 2008 Terbagi dalam 2 paket, Blue Line dan Green line. Transportasi ini banyak menggunakan tenaga listrik.

Penggunaan tenaga listrik yang cukup besar dapat menimbulkan kemungkinan bahaya kebakaran dan bencana lain yang beresiko banyak korban.

3 Menara Jakarta

Tahun 2010 Bangunan dg tinggi 558 m, puncak gedung adalah ruang konfrensi utk 10.000 pengunjung, Hotel 200 kamar, mall, perkantoran, restoran berputar, geladak observasi, ruang siaran, ruang serbaguna, dan lain-lain.

Antisipasi terhadap kegiatan yang banyak dan melibatkan orang banyak pada satu gedung tinggi. Optimasi tindakan prefentif kebakaran dan pola penyelamatan pada gedung yang super tinggi. Bandingkan dengan kemampuan mobil tangga saat ini maksimal 50 meter.

4 Water Front City

Tahun 2015 Untuk Kota Jakarta berlo kasi di Kodya jakarta Utara. Pengembangan konsep ini akan memberikan dam pak positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan.

Kondisi ini akan mempengaruhi turunnya resiko kebakaran kawasan ini, tetapi harus di imbangi dengan pola-pola prefentif dan penyelamatan yang lebih tinggi.

5 Sub Way Tahun 2020 Pengembangan transportasi bawah tanah sebagai alter natif mengatasi masalah kepadatan lalulintas di masa depan.

Antisipasi terhadap kemungkinan penanggulangan kebakaran bawah tanah dan sistem penyelamatan yang banyak membutuhkan perlengkapan khusus.

6 Megapolitan Tahun 2020 Wacana ini berkembang untuk koordinasi pengem bangan secara optimal bagi wilayah Jabodetabekjur.

Kemungkinan akan ada sistem koordinasi antar Dinas yang berada dimasing-masing wilayah terkait dengan upaya penanggulangan kebakaran dan bencana lain.

Page 49: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 49

Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap upa-ya pencegahan, pemadam-an, dan penyelamatan dari

kebakaran dan bencana lain.

Pengembangan Sistem Penanggulangan Selaras Pola Perkembangan Kota :Pokok-Pokok Program Jangka Pendek

Terwujudnya kualitas dan kuantitas pegawaiyang memadai sesuai

dengan tuntutan pekerjaan.

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas penanggulangan

kebakaran dan bencana lain.

Page 50: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 50

Pengembangan Sistem Penanggulangan Selaras Pola Perkembangan Kota :Gambaran Program Pokok Dinas Pemadam Kebakaran

Wilayah Sasaran Perkembangan M asa Datang Gambaran Program Pokok DPK

Kotamadya Jakarta Pusat

1 Mewujudkan pusat kota jasa terpadu dg mendorong pembangunan fisik secara vertikal dan terkendali

1 Mengantisipasi perkembangan fisik secara vertikal dan terkendali dg gambaran klasifikasi bahaya tinggi dan penyelamatan bencana bangunan tinggi.

2 Meningkatkan Jakarta Pusat sebagai pusat pemerintahan, perkantoran perdagangan dan

2 Mengantisipasi perkembangan bahaya pada faktor bencana yang terjadi pada bangunan umum dan penerapan self protection gedung secara

Kotamadya Jakarta Utara

1 Mengembangkan Jakarta Utara sebagai kota pantai dan kawasan wisata bahari dg menjaga kelestarian lingkungannya

1 Mengantisipasi perbaikan lingkungan yang dapat menurunkan tingkat bahaya, dan memusatkan konsentrasi pengembangan pada lokasi-lokasi kegiatan strategis

2 Mendukung pengembangan kawasan pelabuhan, industri selektif di bagian timur, pusat niaga terpadu berskala internasional di bagian tengah

2 Mengantisipasi pola penanggulangan bencana dengan karakter khusus, dan menganalisis lebih jauh jenis bahaya yang mungkin di timbulkan, serta menstandarkan pelayanan sesuai standar internasional

Kotamadya Jakarta Barat

1 Mengembangkan kawasan permukiman kepadatan sedang dan tinggi di wilayah bagian timur

1 Mengantisipasi titik-titik pemicu kebakaran dari dari permukiman kepadatan tinggi, terutama terhadap kecepatan rambat api yang tinggi dan kepadatan lingkungan

2 Mewujudkan pusat wisata budaya-sejarah, kota tua, serta melanjutkan pengembangan Sentra Primer Baru Barat sebagai pusat kegiatan

2 Mengantisipasi sistem pencegahan bencana pada bangunan-bangunan tua sebagai bentuk perlindungan dan waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bangunan tinggi pada pusat kegiatan wilayah.

Kotamadya Jakarta Selatan

1 Mempertahankan wilayah bagian selatan sebagai daerah resapan air

1 Memanfaatkan sumber air yang cukup banyak sebagai bahan baku pemadaman dan merencanakan sistem distribusi ke wilayah lain yang masih kurang sumber air

2 Mewujudkan wilayah bagian utara sebagai pusat niaga terpadu

2 Mengantisipasi jenis bencana pada bangunan tinggi dan tingkat bahaya tinggi

Kotamadya Jakarta Timur

1 Mengembangkan kawasan permukiman dan mempertahankan kawasan hijau sebagai daerah resapan

1 Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana pada lingkungan permukiman dan perubahan resiko kebakaran pada kawasan hijau.

2 Mengembangakan kawasan industri selektif dan melanjutkan pengembangan Sentra Primer Baru Timur di Pulo Gebang sebagai pusat kegiatan wilayah

2 Mengantisipasi jenis kebakaran pada kawasan industri dan Sentra Primer Baru Timur di Pulo Gebang sebagai pusat kegiatan wilayah.

Page 51: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 51

Pengembangan Sistem Penanggulangan Selaras Pola Perkembangan Kota :Prakiraan Realisasi Isu Strategis Jakarta

dan Antisipasi Penanggulangan Bencana

No.Isue

ProgramPerk iraan

PelaksanaanKarak ter Kegiatan Pola Ant isipasi

1 Realisasi 7 koridor Busway

Tahun 2006 Realisasi Koridor IV, V, VI, VII. Bahan bakar bus menggunakan Gas.

Antisipasi terhadap kemungkinan kebakaran bus atau kecelakaan yang menyangkut banyak korban.

2 Mono Rail Tahun 2008 Terbagi dalam 2 paket, Blue Line dan Green line. Transportasi ini banyak menggunakan tenaga listrik.

Penggunaan tenaga listrik yang cukup besar dapat menimbulkan kemungkinan bahaya kebakaran dan bencana lain yang beresiko banyak korban.

3 Menara Jakarta

Tahun 2010 Bangunan dg tinggi 558 m, puncak gedung adalah ruang konfrensi utk 10.000 pengunjung, Hotel 200 kamar, mall, perkantoran, restoran berputar, geladak observasi, ruang siaran, ruang serbaguna, dan lain-lain.

Antisipasi terhadap kegiatan yang banyak dan melibatkan orang banyak pada satu gedung tinggi. Optimasi tindakan prefentif kebakaran dan pola penyelamatan pada gedung yang super tinggi. Bandingkan dengan kemampuan mobil tangga saat ini maksimal 50 meter.

4 Water Front City

Tahun 2015 Untuk Kota Jakarta berlo kasi di Kodya jakarta Utara. Pengembangan konsep ini akan memberikan dam pak positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan.

Kondisi ini akan mempengaruhi turunnya resiko kebakaran kawasan ini, tetapi harus di imbangi dengan pola-pola prefentif dan penyelamatan yang lebih tinggi.

5 Sub Way Tahun 2020 Pengembangan transportasi bawah tanah sebagai alter natif mengatasi masalah kepadatan lalulintas di masa depan.

Antisipasi terhadap kemungkinan penanggulangan kebakaran bawah tanah dan sistem penyelamatan yang banyak membutuhkan perlengkapan khusus.

6 Megapolitan Tahun 2020 Wacana ini berkembang untuk koordinasi pengem bangan secara optimal bagi wilayah Jabodetabekjur.

Kemungkinan akan ada sistem koordinasi antar Dinas yang berada dimasing-masing wilayah terkait dengan upaya penanggulangan kebakaran dan bencana lain.

Page 52: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 52

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tantangan yang Dihadapi

1. Implementasi visi dan misi Dinas Pemadam Kebakaran ke depan yang mengemban public services.

2. Penyelenggaraan manajemen yang bersifat transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip good governance.

3. Penerapan manajemen berbasis sistem informasi.4. Kebutuhan SDM dengan berbagai kualifikasinya untuk menunjang efektivitas

operasi.5. Penerapan pola kemitraan dengan institusi terkait.6. Kebutuhan prasarana dan sarana operasional.7. Tuntutan penerapan standarisasi dan kelengkapan pendukungnya

(sertifikasi – akreditasi – labelisasi dan penandaan).8. Arson fire dan ancaman terorisme global.9. Tuntutan perlindungan hukum bagi implementasi visi dan misi Dinas Pemadam

Kebakaran.10. Antisipasi terbitnya UU Kebencanaan.

Page 53: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 53

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Visi, Misi, Nilai Moral dan Nama Lembaga di Mendatang

Visi :Menjadikan DKI Jakarta, kota berbudaya, aman dan nyaman melalui sistem penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya yang handal dan berstandar internasional.

Misi :Mewujudkan kualitas layanan yang profesional klas dunia dalam rangka menciptakan Jakarta yang aman terhadap bahaya kebakaran dan Bencana Lainnya.

Nilai moral :Integritas – profesionalisme – kedisiplinan – keberanian – kepedulian –kesetiakawanan – kemanusiaan dan kesetiaan.

Nama lembaga :Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan(Fire Safety dan Rescue)

Page 54: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 54

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tujuan dan Strategi

1. Tujuan :1. Kondisi yang aman

terhadap ancaman bahaya/bencana.

2. Membina penyelenggaraan sistem penanggulangan bencana.

3. Melaksanakansistem penanggulangan bencana secara efektif dan efisiendalam pemanfaatan sumber daya dandana.

2. Strategi :1. Penerapan sistem penanggulangan bencana berbasis

potensi bahaya melalui :penyusunan peta bahaya (hazards mapping), danpengembangan analisis resiko kebakaran (ARK).

2. Penerapan sistem penanggulangan kebakaran berbasis wilayah melalui konsep Fire Management Area (FMA)yang menghasilkan jangkauan layanan dan konsep fire cover yang menghasilkan peta bahaya untuk operasionalisasi tindakan penanggulangan.

3. Penerapan sistem penanggulangan bencana lain berbasis pembinaan dan pemberdayaan masyarakat

4. Penerapan administrasi sistem penanggulangan kebakaran yang berbasis pada teknologi informasi dan telematika

5. Penerapan tiga elemen proteksi kebakaran meliputi sistem proteksi aktif – pasif dan Fire Safety Management dalam analisis kehandalan bangunan dan industri.

Page 55: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 55

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tugas Pokok dan Fungsi

Misi Saat Ini

Misi ke Depan

Pemadam Kebakaran

Pencegahan

Pembinaan Masyarakat

Penyelamatan Terhadap Bencana Lainnya1. Penanganan Benda Berbahaya

(Hazmat)2. Pengelolaan resources/logistik3. Pemberdayaan/pembinaan

masyarakat4. Kemitraan dengan institusi lain

terkait

Implikasi :1. Reorientasi

Keberadaan Dinas Pemadam Kebakaran

2. Peningkatan Peran dan Kinerja

3. Pembinaan SDM4. Pembinaan

Sarana dan Prasarana

5. Peraturan Pendukung

Page 56: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 56

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tabulasi Perkembangan Organisasi Pemadam Kebakaran2005

(1) Sesuai Kep.Gub DKI Nomor 9 Tahun 2002

(2) Ada 6 Sub.Dinas, Bagian TU, Suku Dinas, Sektor, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional (Jafung)

2025

(1) EMS menjadi divisi tersendiri

(2) Terbentuknya Fire Academy

(3) Terbentuknya Basic Rescue Training Centre

2020

(1) Penambahan 1 (satu) divisi yakni Divisi Personel

(2) Dalam divisi baru ini masuk urusan mengenai kode etik, prsonal services, aspek kesejahteraan, kesehatan dan asuransi

(3) Penyiapan terbentuknya Fire Academy dan Basic Rescue Training Centre

(4) EMS masih masuk dalam divisi Operasi Rescue

2015

(1) Penambahan 2 (dua) divisi yakni Divisi Training dan Divisi Pemeliharaan

(2) Perubahan / penambahan pada beberapa divisi dalam rangka peningkatan kinerja

(3) Dalam support operation division masuk 2 (dua) sub-divisi yakni unit provost dan pengembangan teknologi

(4) Dalam divisi rescue ditambahkan Community Resource Planning (CRP)

(5) Divisi Pemeliharaan mencakup kendaraan, peralatan, bengkel, unit aviasi dan pusat aviasi.

2010

(1) Perubahan dalam tiap sub.divisi / dinas sesuai dengan perkembangan

(2) Dalam Bina Program muncul operation research dan hub. Internasional

(3) Dalam Divisi Prevention masuk hazardous material (HAZMAT)

(4) Dalam Divisi Pendukung Operasi (Support Operation) terdapat sub. Div Hazard Mapping

(5) Terdapat pula dalam sub-sub divisi : Central Supply base, Resource Mobilization, Transport Battalion dan info-communica-tion services yang bisa bergerak / mobile untuk membantu daerah lain.

(6) Dalam divisi operasi / pemadaman terdapat services untuk menanggulangi kejadian khusus

(7) Divisi Rescue dilengkapi dengan DART dan Emergency Medical Services atau EMS

(8) Dalam Bagian tata Usaha dimasukkan Management Information Systems (MIS) dan sub.divisi yang menangani Aspek Hukum.

Page 57: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 57

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Pencegahan

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdinas Subdinas SubdinasPencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiBintek dan Bina Teknik Bina Teknik Bina Teknik Bina TeknikPencegahan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiRekomendasi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiSertifikasi Hazmat Hazmat Hazmat Hazmat

Seksi Seksi Seksi SeksiFire Investigation Fire Investigation Fire Investigation Fire Investigation

Seksi Seksi Seksi SeksiRegulation / Code Regulation / Code Regulation / Code Regulation / Code

Page 58: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 58

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Operasi Penyelamatan

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdis Subdis SubdisPenyelamatan Operasi Operasi Operasi Operasi

Penyelamatan Penyelamatan Penyelamatan Penyelamatan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPenyelamatan DART DART DART DART

Transportasi danBangunan Runtuh

Seksi Seksi Layanan Seksi Layanan Seksi Layanan SeksiPenyelematan Air Medis Darurat Medis Darurat Medis Darurat Arson Fire

dan Ketinggian (Emergency (Emergency (EmergencyMedical Unit) Medical Unit) Medical Unit)

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPenyelamatan Industrial Industrial Industrial Industrial

B3 Hazard Hazard Hazard Hazard

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPertolongan Bangunan Tinggi Bangunan Tinggi Bangunan Tinggi Bangunan Tinggi

Darurat

Seksi Seksi Seksi SeksiBangunan Bangunan Bangunan BangunanTransport Transport Transport Transport

Seksi Seksi Seksi SeksiAir dan Ketingian Air dan Ketingian Air dan Ketingian Air dan Ketingian

Seksi Seksi SeksiCommunity Community CommunityResources Resources Resources

Planning (C RP) Planning (C RP) Planning (C RP)

Page 59: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 59

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Dukungan Operasi

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdis Subdis SubdisSarana Operasi Operation Support Operation Support Operation Support Operation Support

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPengadaan Hazard Mapping Hazard Mapping Hazard Mapping Hazard Mapping

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiDistribusi Central Supply Central Supply Central Supply Central Supply

Base Base Base Base

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiBahan Resource Resource Resource Resource

Pemadam Mobilization Mobilization Mobilization Mobilization

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiInventarisasi Battalion Battalion Battalion Battalion

Transportation Transportation Transportation Transportation

Seksi Seksi Seksi SeksiInformation Information Information Information

Communication Communication Communication CommunicationServices Services Services Services

Seksi Seksi SeksiProvost Provost Provost

Seksi Seksi SeksiTeknologi Teknologi Teknologi

Page 60: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 60

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Operasi Pemadaman

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdinas Subdinas SubdinasOperasi Operasi Operasi Operasi Operasi

Pemadaman Pemadaman Pemadaman Pemadaman

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiRencana Kontrol Komando Kontrol Komando Kontrol Komando Kontrol KomandoOperasi

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiKomunikasi Manajemen Air Manajemen Air Manajemen Air Manajemen Air

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPengawasan Koordinasi Koordinasi Koordinasi Koordinasi

Operasi Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPenyajian Special Incident Special Incident Special Incident Special IncidentOperasi

Seksi Seksi Seksi SeksiKomunikasi Komunikasi Komunikasi KomunikasiLapangan Lapangan Lapangan Lapangan

Seksi Seksi Seksi SeksiDukungan Layanan Dukungan Layanan Dukungan Layanan Dukungan Layanan

- Rumah Sakit - Rumah Sakit - Rumah Sakit - Rumah Sakit- Konstruksi - Konstruksi - Konstruksi - Konstruksi

Page 61: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 61

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Perencanaan

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdinas Subdinas SubdinasBina Program Bina Program Perencanaan Perencanaan Perencanaan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPendataan Basis Data Basis Data Basis Data Basis Data

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPenyusunan Program Program Program Program

Program

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPengendalian Evaluasi Kinerja Evaluasi Kinerja Evaluasi Kinerja Evaluasi Kinerja

Program

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPerencanaan dan Operator Operator Operator OperatorPengembangan Research Research Research Research

SDM

Seksi Seksi Seksi SeksiHubungan Hubungan Hubungan Hubungan

Internasional Internasional Internasional Internasional

Page 62: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 62

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Pembinaan Masyarakat

2005 2010 2015 2020 2025

Subdinas Subdinas Subdinas Subdinas SubdinasPartisipasi Pembinaan Pembinaan Pembinaan PembinaanMasyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiKetahanan Ketahanan Fire City Fire City Fire City

Kebakaran dan Kebakaran dan Campaign Campaign CampaignBencana Bencana Lain

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPublikasi dan Public Relation Public Relation Public Relation Public RelationDokumentasi

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiKerjasama Partisipasi Partisipasi Partisipasi Partisipasi

Penanggilangan Masyarakat Masyarakat Masyarakat MasyarakatBencana

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiPengaduan Pengaduan Industrial Sector Industrial Sector Industrial SectorMasyarakat Masyarakat Education Education Education

Seksi Seksi Seksi SeksiPublic Public Public Public

Education Education Education Education

Page 63: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 63

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Pelatihan

2005 2010 2015 2020 2025

Subdis Subdis SubdisPelatihan Pelatihan Pelatihan

Seksi Seksi SeksiJenjang Jenjang Jenjang

Seksi Seksi SeksiStruktural Struktural Struktural

Seksi Seksi SeksiModul Modul Modul

Seksi Seksi SeksiSarana Sarana Sarana

Seksi Seksi SeksiMetoda Metoda Metoda

Seksi Seksi SeksiKompetensi Kompetensi Kompetensi

Page 64: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 64

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Pemeliharaan

2005 2010 2015 2020 2025

Subdis Subdis SubdisPemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan

Seksi Seksi SeksiKendaraan Kendaraan Kendaraan

Seksi Seksi SeksiPeralatan Peralatan Peralatan

Seksi Seksi SeksiBengkel Bengkel Bengkel

Seksi Seksi SeksiUnit Aviasi Unit Aviasi Unit Aviasi

Seksi Seksi SeksiPusat Aviasi Pusat Aviasi Pusat Aviasi

Page 65: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 65

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Personalia

2005 2010 2015 2020 2025

Subdis SubdisPersonalia Personalia

Seksi SeksiKode Etik Kode Etik

Seksi SeksiPersonal PersonalServices Services

Seksi SeksiWelfare Welfare

Seksi SeksiKesehatan Kesehatan

Seksi SeksiAsuransi Asuransi

Page 66: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 66

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Subdinas Layanan Medis Darurat

2005 2010 2015 2020 2025

SubdisLayanan Medis

Darurat

SeksiAdministrasi

Layanan MedisDarurat

SeksiPelayanan

Layanan MedisDarurat

SeksiPendidikan

Layanan MedisDarurat

SeksiPraarana dan

Sarana

SeksiSumber Daya

Layanan MedisDarurat

Page 67: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 67

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi : Tahapan Perkembangan Organisasi

Akademi Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

2005 2010 2015 2020 2025

Akedemi AkedemiPenanggulangan Penanggulangan

Bencana BencanaKebakaran dan Kebakaran danBencana Lain Bencana Lain

Page 68: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 68

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Tahapan Perkembangan Organisasi Pusat Pendidikan dan Latihan

2005 2010 2015 2020 2025

Pusat PusatPendidikan dan Pendidikan dan

Latihan Latihan

Page 69: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 69

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Susunan Organisasi Menurut Kep. Gub. no 9 Tahun 20022005 Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas

Kelompok BagianJabatan Tata UsahaFungsional

Subdis Subdis Subdinas Subdinas Subdinas SubdinasPencegahan Penyelamatan Sarana Operasi Operasi Bina Program Partisipasi

Masyarakat

Seksi Seksi Penye- Seksi Seksi Seksi Seksi KetahananBintek dan lamatan Transp. Pengadaan Rencana Pendataan Kebakaran dan

Pencegahan dan Bgn. Runtuh Operasi Bencana

Seksi Seksi Penye- Seksi Seksi Seksi SeksiRekomendasi lematan Air Distribusi Komunikasi Penyusunan Publikasi dan

dan Ketinggian Program Dokumentasi

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi KerjasamaSertifikasi Penyelamatan Bahan Pengawasan Pengendalian Penanggilangan

B3 Pemadam Operasi Program Bencana Keterangan :

Seksi Seksi Seksi Seksi Perencana- Seksi Unit yang dibentukPertolongan Inventarisasi Penyajian an dan Pengem- Pengaduan berdasarkan SK Gubernur

Darurat Operasi bangan SDM Masyarakat No. 9 Tahun 2002.

Unit yang mengalamipenyesuaian tugas pokok danfungsi.

Unit yang telah mengalamipenyesuaian tugas pokok danfungsi pada periodesebelumnya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Task Force baru.

Pemadam Kebakaran Kotamadya

Sektor Pemadam Kebakaran

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian SubbagianKorps Musik

Unit bentukan baru

PerlengkapanKepegawaianKeuanganUmum

terbentuk sebelumnya.Task Force yang telah

Suku Dinas Pusdiklat Bengkel Laboratirium

Page 70: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 70

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :Susunan Organisasi Tahun 2010

2010 Kepala DinasWakil Kepala Dinas

Kelompok BagianJabatan Tata UsahaFungsional

Subdis Subdis Subdis Subdinas Subdinas SubdisPencegahan Operasi Operation Operasi Bina Program Pembinaan

Penyelamatan Support Pemadaman Masyarakat

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Ketahan-Bina Teknik DART Hazard Kontrol Basis Data an Kebakaran dan

Mapping Komando Bencana Lain

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiInspeksi Layanan Me- Central Supply Manajemen Air Program Public Relation

dis Darurat Base

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiHazmat Industrial Resource Koordinasi Evaluasi Kinerja Partisipasi

Hazard Mobilization Lapangan Masyarakat Keterangan :

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang dibentukFire Bangunan Battalion Special Incident Operator Pengaduan berdasarkan SK Gubernur

Investigation Tinggi Transportation Research Masyarakat No. 9 Tahun 2002.

Seksi Seksi Seksi Layanan Seksi Seksi Seksi Unit yang mengalamiHukum dan Bangunan Informasi Komunikasi Hubungan Public penyesuaian tugas pokok danPeraturan Transport dan Komunikasi Lapangan Internasional Education fungsi.

Seksi Seksi Unit yang telah mengalamiAir dan Dukungan La- penyesuaian tugas pokok dan

Ketinggian yanan RS dan fungsi pada periodeKonstruksi sebelumnya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Task Force baru.

Pemadam Kebakaran Kotamadya

Sektor Pemadam Kebakaran

PerlengkapanKepegawaianKeuanganUmumSubbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian

Korps Musik

Unit bentukan baru

Task Force yang telahterbentuk sebelumnya.

Suku Dinas Pusdiklat Bengkel Laboratirium

Page 71: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 71

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :Susunan Organisasi Tahun 2015

2015 Kepala DinasWakil Kepala Dinas

Kelompok BagianJabatan Tata UsahaFungsional

Subdis Subdis Subdis Subdinas Subdis Subdis Subdis SubdisPencegahan Operasi Operation Operasi Perencanan Pembinaan Pelatihan Pemeliharaan

Penyelamatan Support Pemadaman Masyarakat

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiBina Teknik DART Hazard Kontrol Basis Data Fire City Jenjang Kendaraan

Mapping Komando Campaign

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiInspeksi Layanan Me- Central Supply Manajemen Air Program Public Relation Struktural Peralatan

dis Darurat Base

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiHazmat Industrial Resource Koordinasi Evaluasi Kinerja Partisipasi Modul Bengkel

Hazard Mobilization Lapangan Masyarakat Keterangan :

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang dibentukFire Bangunan Battalion Special Incident Operator Industrial Sector Sarana Unit Aviasi berdasarkan SK Gubernur

Investigation Tinggi Transportation Research Education No. 9 Tahun 2002.

Seksi Seksi Seksi Layanan Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang mengalamiHukum dan Bangunan Informasi Komunikasi Hubungan Public Metoda Pusat Aviasi penyesuaian tugas pokok danPeraturan Transport dan Komunikasi Lapangan Internasional Education fungsi.

Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang telah mengalamiAir dan Provost Dukungan La- Kompetensi penyesuaian tugas pokok dan

Ketinggian yanan RS dan fungsi pada periodeKonstruksi sebelumnya.

Community Teknologi Unit Pelaksana Teknis Dinas Task Force baru.

Planning

(CRP) Pemadam Kebakaran Kotamadya

Sektor Pemadam Kebakaran

Seksi Seksi

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian SubbagianKorps Musik

Unit bentukan baru

Resources

PerlengkapanKepegawaianKeuanganUmum

Task Force yang telahterbentuk sebelumnya.

Suku Dinas Pusdiklat Bengkel Laboratirium

Page 72: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 72

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Susunan Organisasi Tahun 20202020 Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas

Kelompok BagianJabatan Tata Usaha

Fungsional

Subdis Subdis Subdis Subdinas Subdis Subdis Subdis Subdis Subdis Akedemi PusatPencegahan Operasi Operation Operasi Perencanan Pembinaan Pelatihan Personalia Pemeliharaan Penanggulangan Pendidikan dan

Penyelamatan Support Pemadaman Masyarakat Bencana Latihan

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Bencana LainBina Teknik DART Hazard Kontrol Basis Data Fire City Jenjang Kode Etik Kendaraan

Mapping Komando Campaign

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiInspeksi Layanan Me- Central Supply Manajemen Air Program Public Relation Struktural Personal Peralatan

dis Darurat Base Services

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiHazmat Industrial Resource Koordinasi Evaluasi Kinerja Partisipasi Modul Welfare Bengkel

Hazard Mobilization Lapangan Masyarakat Keterangan :

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang dibentukFire Bangunan Battalion Special Incident Operator Industrial Sector Sarana Kesehatan Unit Aviasi berdasarkan SK Gubernur

Investigation Tinggi Transportation Research Education No. 9 Tahun 2002.

Seksi Seksi Seksi Layanan Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang mengalamiHukum dan Bangunan Informasi Komunikasi Hubungan Public Metoda Asuransi Pusat Aviasi penyesuaian tugas pokok danPeraturan Transport dan Komunikasi Lapangan Internasional Education fungsi.

Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang telah mengalamiAir dan Provost Dukungan La- Kompetensi penyesuaian tugas pokok dan

Ketinggian yanan RS dan fungsi pada periodeKonstruksi sebelumnya.

Community Teknologi Unit Pelaksana Teknis Dinas Task Force baru.

Planning

(CRP) Pemadam Kebakaran Kotamadya

Sektor Pemadam Kebakaran

Resources

PerlengkapanKepegawaianKeuanganUmum

Kebakaran dan

Seksi Seksi

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian SubbagianKorps Musik

Unit bentukan baru

Task Force yang telahterbentuk sebelumnya.

Suku Dinas Pusdiklat Bengkel Laboratirium

Page 73: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 73

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :

Susunan Organisasi Tahun 20252025 Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas

Kelompok BagianJabatan Tata UsahaFungsional

Subdis Subdis Subdis Subdinas Subdis Subdis Subdis Subdis Subdis Subdis Akedemi PusatPencegahan Operasi Operation Operasi Perencanan Pembinaan Pelatihan Personalia Pemeliharaan Layanan Medis Penanggulangan Pendidikan dan

Penyelamatan Support Pemadaman Masyarakat Darurat Bencana Latihan

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Bencana LainBina Teknik DART Hazard Kontrol Basis Data Fire City Jenjang Kode Etik Kendaraan Administrasi

Mapping Komando Campaign

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiInspeksi Layanan Me- Central Supply Manajemen Air Program Public Relation Struktural Personal Peralatan Pelayanan

dis Darurat Base Services

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiHazmat Industrial Resource Koordinasi Evaluasi Kinerja Partisipasi Modul Welfare Bengkel Pendidikan

Hazard Mobilization Lapangan Masyarakat Keterangan :

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang dibentukFire Bangunan Battalion Special Incident Operator Industrial Sector Sarana Kesehatan Unit Aviasi Praarana dan berdasarkan SK Gubernur

Investigation Tinggi Transportation Research Education Sarana No. 9 Tahun 2002.

Seksi Seksi Seksi Layanan Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang mengalamiHukum dan Bangunan Informasi Komunikasi Hubungan Public Metoda Asuransi Pusat Aviasi Sumber Daya penyesuaian tugas pokok danPeraturan Transport dan Komunikasi Lapangan Internasional Education fungsi.

Seksi Seksi Seksi Seksi Unit yang telah mengalamiAir dan Provost Dukungan La- Kompetensi penyesuaian tugas pokok dan

Ketinggian yanan RS dan fungsi pada periodeKonstruksi sebelumnya.

Community Teknologi Unit Pelaksana Teknis Dinas Task Force baru.

Planning

(CRP) Pemadam Kebakaran Kotamadya

Seksi Sektor Pemadam KebakaranArson Fire

Subbagian

Unit bentukan baru

Kebakaran dan

Seksi Seksi

SubbagianKorps Musik

Resources

PerlengkapanKepegawaianKeuanganUmumSubbagian Subbagian Subbagian

Task Force yang telahterbentuk sebelumnya.

Suku Dinas Pusdiklat Bengkel Laboratirium

Page 74: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 74

Rencana Garis Besar :Aspek Kelembagaan / Institusi :Susunan Organisasi Fire Station

KepalaFire Stat ion

Tat a Usaha Pencegahan O perasi Pendukung Pemeliharaan Ket e-Pemadaman dan O perasi rampilan dan Komu-

Penyelamatan nikasi M asyarakat

Administ rasi Pemeriksaan Komunkasi Pet a B ahaya Pelat ihan SDMDarurat

Keuangan Hazmat Pemadaman Kendaraan Perbaikan M odul

Kepegawaian Pemb. Teknik Penyelamat an Peralatan Perbaika Sarana

Pendat aan Bent uk SKLK M edis Darurat Pemeliharaan Penyuluhan Publik

Perencanaan Penerapan Koordinasi SDM PembinaanAt uran Lapangan M asyarakat

Kerumah Penerimaan Rencana dan Pengembangan Pemeliharaan FisikTanggaan Pengaduan Evaluasi Kinerja Teknologi dan M ent al SDM

Page 75: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 75

Rencana Garis Besar :Struktur Usulan Program

Kelembagaan / Institusi (4)Peraturan Perundang-Undangan (30)Mekanisme Operasional (12)Pencegahan (23)Operasi Pemadaman (7)Operasi Penyelamatan (5)Operasi Layanan Medis Darurat (8)Peningkatan Kinerja Pengendalian B3 (8)Pengembangan SDM (18)Pemberdayaan Masyarakat (9)Prasarana dan Sarana Sistem Komunikasi dan Informasi (4)Prasarana dan Sarana Pemadaman, Penyelamatan dan Layanan Medis Darurat (6)Prasarana dan Sarana Pengembangan SDM (12)

Page 76: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 76

Rencana Garis Besar :Struktur Usulan Program

1. Kelembagaan / Institusi (4)2. Peraturan Perundang-Undangan (30)3. Mekanisme Operasional (12)4. Pencegahan (23)5. Operasi Pemadaman (7)6. Operasi Penyelamatan (5)7. Operasi Layanan Medis Darurat (8)8. Peningkatan Kinerja Pengendalian B3 (8)9. Pengembangan SDM (18)10. Pemberdayaan Masyarakat (9)11. Prasarana dan Sarana Sistem Komunikasi

dan Informasi (4)12. Prasarana dan Sarana Pemadaman,

Penyelamatan dan Layanan Medis Darurat (6)

13. Prasarana dan Sarana Pengembangan SDM (12)

1. Program2. Sasaran3. Kegiatan4. Wilayah5. Sub-Dinas/Unit

Terkait

Page 77: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 77

Rencana Garis Besar :Kelembagaan / Institusi :

Usulan Program

1. Meningkatkan ketahanan Dinas Pemadam Kebakaran melalui Nilai-Nilai Dasar yang tertanam kokoh

2. Kajian pengembangan kelembagaan (tupoksi, organisasi, sisitem dan prosedur, SDM, serta prasarana dan sarana) Dinas Pemadam Kebakaran sampai tahun 2025.

3. Pengembangan sistem mutakhir untuk inventarisasi dan pengelolaan aset.4. Penataan struktur organisasi Dinas Pemadam Kebakaran, untuk periode 2010,

2015, 2020 dan 2025.

Page 78: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 78

Rencana Garis Besar :Peraturan Perundang-Undangan :

Usulan Program (1/4)

1. Peraturan yang memberi kepastian hukum mengenai sistem layanan publik penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya.

2. Peraturan Daerah mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya di dalam DKI Jakarta.

3. Peraturan / ketentuan mengenai transportasi bahan B3 di DKI Jakarta.4. Peraturan mengenai sertifikasi laik fungsi bangunan gedung di DKI Jakarta.5. Ketentuan mengenai kewajiban melakukan audit keselamatan kebakaran (fire safety

audit) secara berkala.6. Ketentuan mengenai penyediaan ruang-ruang terbuka hijau sebagai barrier penjalaran

api apabila terjadi kebakaran.7. Ketentuan mengenai aksesibilitas bagi petugas pemadam kebakaran ke setiap lokasi

bangunan gedung dan industri.8. Ketentuan pembentukan sistem ketahanan lingkungan kebakaran (SKLK) di setiap

kecamatan dalam wilayah DKI Jakarta.9. Peraturan mengenai pembangunan dan pengelolaan hidran kota dan sumber-sumber air

untuk pemadaman kebakaran.

Page 79: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 79

Rencana Garis Besar :Peraturan Perundang-Undangan :

Usulan Program (2/4)

11. Ketentuan yang membolehkan pengambilan air dari taman-taman kota (pool) untuk keperluan pemadaman kebakaran dan bencana lainnya.

12. Ketentuan mengenai izin penggunaan ruangan / bangunan yang memakai bahan insula-si / lapis penutup dari bahan mudah terbakar seperti di studio, ruang karaoke, stasiun TV dsb.

13. Ketentuan mengenai keharusan memasang sistem alarm terpadu di lingkungan kecamatan dalam rangka efektivitas pemadaman secara dini.

14. Ketentuan mengenai kode panggilan Dinas Pemadam Kebakaran dalam kondisi emergency dan lain-lain.

15. Ketentuan mengenai pembinaan karir / jabatan fungsional di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran.

16. Sosialisasi peraturan yang memberi kepastian hukum mengenai sistem layanan publik penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya.

17. Sosialisasi Peraturan Daerah mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya di dalam Wilayah DKI Jakarta.

Page 80: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 80

Rencana Garis Besar :Peraturan Perundang-Undangan :

Usulan Program (3/4)

18. Sosialisasi Peraturan / ketentuan mengenai transportasi bahan B3 di wilayah DKI Jakarta.

19. Sosialisasi peraturan mengenai sertifikasi laik fungsi bangunan gedung di wilayah DKI Jakarta.

20. Sosialisasi ketentuan mengenai kewajiban melakukan audit keselamatan kebakaran(fire safety audit) secara berkala.

21. Sosialisasi ketentuan mengenai penyediaan ruang-ruang terbuka hijau sebagai barrierpenjalaran api ababila terjadi kebakaran.

22. Sosialisasi ketentuan mengenai aksesibilitas bagi petugas pemadam kebakaran ke setiap lokasi bangunan gedung dan industri.

23. Sosialisasi ketentuan pembentukan Sistem Ketahanan Lingkungan Kebakaran(SKLK) di setiap kecamatan dalam wilayah DKI Jakarta.

24. Sosialisasi peraturan mengenai pembangunan dan pengelolaan hidran kota dan sumber-sumber air untuk pemadaman kebakaran.

Page 81: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 81

Rencana Garis Besar :Peraturan Perundang-Undangan :

Usulan Program (4/4)

25. Sosialisasi ketentuan mengenai penggunaan jalur transportasi bus untuk jalur pencapaian kendaraan operasional pemadam kebakaran dan bencana lainnya.

26. Sosialisasi ketentuan yang membolehkan pengambilan air dari taman-taman kota (pool) untuk keperluan pemadaman kebakaran dan bencana lainnya.

27. Sosialisasi ketentuan mengenai izin penggunaan ruangan / bangunan yang memakai bahan insulasi / lapis penutup dari bahan mudah terbakar seperti di studio, ruang karaoke, stasiun TV dsb.

28. Sosialisasi ketentuan mengenai keharusan memasang sistem alarm terpadu di lingkungan kecamatan dalam rangka efektivitas pemadaman secara dini.

29. Sosialisasi ketentuan mengenai kode panggilan Dinas Pemadam Kebakaran dalam kondisi emergency dan lain-lain.

30. Sosialisasi ketentuan mengenai pembinaan karir / jabatan fungsional di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran.

Page 82: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 82

Rencana Garis Besar :Mekanisme Operasional :

Usulan Program (1/2)

1. Peningkatan kerjasama antar berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkait dengan upaya Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain.

2. Peningkatan kerjasama antar berbagai instansi di tingkat nasional (Batan, Polri, Kementerian Negara, Departemen, ABRI, dll) yang terkait dengan upaya Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain.

3. Peningkatan kerjasama dengan pihak swasta yang terkait dengan upaya Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Provinsi DKI Jakarta Jakarta.

4. Peningkatan kerjasama antar daerah di luar Provinsi DKI Jakarta yang berbatasan, dalam upaya Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Page 83: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 83

Rencana Garis Besar :Mekanisme Operasional :

Usulan Program (2/2)

5. Peningkatan kerjasama antar wilayah/kotamadya di dalam Provinsi DKI Jakarta dalam upaya Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain di kecamatan-kecamatan yang berada di dekat batas kotamadya.

6. Penyusunan SOP menyangkut Penyusunan SOP menyangkut penyelamatan (rescue), akibat transportasi dan keruntuhan bangunan, penyelamatan air dan ketinggian, bahan berbahaya dan beracun, serta pertolongan darurat.

7. Penyusunan SOP menyangkut operasi pemadaman.8. Penyusunan SOP menyangkut pencegahan.9. Penyusunan Protap koordinasi instansional.10. Penyusunan Sistem Ketahanan Lingkungan Kebakaran (SKLK).11. Kajian/pembentukan masyarakat profesi dan forum komunikasi kebakaran dan bencana

lain.12. Kajian/pembentukan pola kemitraan dengan lembaga terkait kaitan dengan masalah

kebakaran dan bencana lainnya.13. Kajian/pembentukan fire safety management pada bangunan dan industri.14. Peningkatan Koordinasi dan Konsolidasi Pusat-Pusat Komunikasi

Emergency

Page 84: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 84

Rencana Garis Besar :Pencegahan :

Usulan Program (1/2)

1. Peningkatan kesiapan Provinsi DKI Jakarta (warga dan instansi terkait) dalam pencegahan terjadinya Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

2. Pencegahan Awal Kebakaran3. Peningkatan Kesiapan Penanggulangan Kebakaran4. Pemberdayaan Response Darurat Tahap Awal5. Kajian dan Penerapan Pengembangan Manajemen Informasi6. Kajian dan Penerapan Upaya Pencegahan Meluasnya Kebakaran7. Kajian dan Penerapan Upaya Evakuasi dan Pasca Bencana8. Kajian dan Penerapan Upaya Inspeksi Sebelum Penggunaan Bangunan, Peralatan Api,

dan Peralatan Listrik9. Kajian dan Penerapan Pengaturan Pemasangan dan Perawatan Sistem 10. Kajian Penyusunan Panduan Bagi Ahli Perlindungan Kebakaran11. Kajian Pola Pelaksanaan Inspeksi/Pemeriksa Pencegahan Bencana Kebakaran dan

Bencana Lain12. Kajian Revisi dan Perumusan Peraturan Kebakaran (Fire Code) dan Pedoman Teknis

Page 85: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 85

Rencana Garis Besar :Pencegahan :

Usulan Program (2/2)

14. Peningkatan pembinaan teknis kepada masyarakat15. Pelaksanaan pre-fire plan dalam rangka pencegahan Kebakaran16. Peningkatan pendataan teknis kehandalan bangunan dan lingkungan terhadap bahaya

kebakaran dan Bencana Lainnya17. Penerapan sistem rekomendasi dan sertifikasi pada bangunan dan lingkungan kaitan

dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lain18. Revisi dan perumusan peraturan kebakaran (fire code) dan pedoman teknis19. Peningkatan pembinaan teknis kepada masyarakat20. Pelaksanaan pre fire plan dalam rangka pencegahan kebakaran21. Peningkatan pendataan teknis kehandalan bangunan dan lingkungan terhadap bahaya

kebakaran dan Bencana Lainnya22. Penerapan sistem rekomendasi dan sertifikasi pada bangunan dan lingkungan kaitan

dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran danbencana lain

23. Kajian dan Penerapan sistem Keamanan transportasi umum

Page 86: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 86

Rencana Garis Besar :Operasi Pemadaman :

Usulan Program

1. Penerapan sistem pemadaman kebakaran berbasis potensi bahaya2. Pengembangan sistem komunikasi dan informasi emergency3. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran gedung tinggi dan

bangunan-bangunan berukuran besar4. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran besar (conflagration)5. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran di bangunan bawah

tanah (terowongan, bismen, stasion bawah tanah / metro) dan di laut6. Pengembangan teknik dan strategi komando lapangan (fire command systems)7. Peningkatan apresiasi terhadap pemakaian bahan pemadam api ramah

lingkungan

Page 87: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 87

Rencana Garis Besar :Operasi Penyelamatan :

Usulan Program

1. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan akibat bangunan runtuh2. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan di sektor transportasi3. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan terkait dengan masalah air

dan tempat ketinggian4. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan (rescue) akibat bahan

berbahaya dan beracun.5. Peningkatan kemampuan penanganan

CBRE (Chemical – Biological –Radiological – Explosive)

Page 88: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 88

Rencana Garis Besar :Operasi Layanan Medis Darurat :

Usulan Program

1. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan dalam kaitannya dengan pertolongan medis darurat

2. Peningkatan pemahaman mengenai pertolongan medis darurat3. Peningkatan pemahaman utilitas / instalasi dan kelengkapan pertolongan medis

darurat4. Kajian sebaran fasilitas pertolongan medis darurat di wilayah DKI Jakarta5. Penyediaan peralatan teknis untuk pertolongan medis darurat6. Penyediaan peralatan diklat menghadapi bencana akibat bahan berbahaya dan

beracun7. Penyelengaraan diklat menghadapi

pertolongan medis darurat8. Penyusunan SOP

pertolongan medis darurat

Page 89: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 89

Rencana Garis Besar :Peningkatan Kinerja Pengendalian B3 :

Usulan Program

1. Identifikasi pemakaian benda-benda atau bahan berbahaya di dalam bangunan dan lingkungan dalam wilayah DKI Jakarta

2. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) pengendalian benda / bahan berbahaya (B3).3. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) penyelamatan terhadap dampak yang

ditimbulkannya4. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) pengaturan transportasi bahan/benda berbahaya

di wilayah Provinsi DKI Jakarta 5. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) kontrol pada Fasilitas B36. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) keamanan pada Fasilitas B37. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) kesiapan menghadapi kejadian bencana lain pada

Fasilitas B38. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) Kesiapan Terhadap Bencana Pada Fasilitas B3

Berskala Besar9. Penyusunan pedoman/panduan (SOP) Pencegahan Kebakaran dengan Material B3

berjumlah Kecil dan Material Mudah Terbakar

Page 90: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 90

Rencana Garis Besar :Pengembangan SDM :Usulan Program (1/2)

1. Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Diklat untuk Memperoleh Akreditasi

Internasional3. Peningkatan Tenaga-Tenaga Spesialis (Inspektur, Instruktur, Penye-lidik dsb)

melalui Sistem Kemitraan4. Peningkatan Pembinaan Perilaku Profesional yang mendukung visi dan misi

Dinas Pemadam Kebakaran5. Peningkatan kemampuan dan kesiapan aparat6. Peningkatan kemampuan Operasi7. Penyelenggaraan pelatihan8. Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Sistem Informasi9. Identifikasi pemakaian benda-benda atau bahan berbahaya di dalam

bangunan dan lingkungan di lam wilayah DKI Jakarta

Page 91: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 91

Rencana Garis Besar :Pengembangan SDM :Usulan Program (2/2)

10. Penyusunan pedoman/ panduan pengendalian benda / bahan berbahaya termasuk aspek penyelamatan terhadap dampak yang ditimbulkannya

11. Pengaturan transportasi bahan / benda berbahaya di wilayah Provinsi DKI Jakarta

12. Pengaturan Kontrol pada Fasilitas B313. Pengaturan Keamanan pada Fasilitas B314. Pengaturan Kesiapan terhadap Kejadian Bencana Lain pada Fasilitas B315. Pengaturan Kesiapan Terhadap Bencana Pada Fasilitas B3 Berskala Besar16. Pengaturan Pencegahan Kebakaran dengan Material B3 berjumlah Kecil dan

Material Mudah Terbakar17. Pengaturan Kemampuan penanggulangan bencana lain18. Penyediaan peralatan jenis baru

Page 92: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 92

Rencana Garis Besar :Pemberdayaan Masyarakat :

Usulan Program

1. Pembinaan dan pemantapan pembentukan Sistem Ketahanan Lingkungan Kebakaran (SKLK) di setiap kecamatan / kelurahan

2. Peningkatan kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran dan bencana lain3. Pengembangan pola kemitraan dalam upaya penanggulangan kebakaran dan bencana

umum lainnya4. Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat5. Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan6. Penyelenggaraan Kursus perkuliahan

untuk manajer pencegahan kebakaran7. Penyelenggaraan Kursus Perkuliahan

untuk Teknisi B38. Penyelenggaraan Kursus Perkuliahan

untuk Teknisi Perlindungan Kebakaran9. Penyelenggaraan Kursus Pelatihan untuk

Pegawai Pusat Keselamatan Bangunan

Page 93: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 93

Rencana Garis Besar :Prasarana dan Sarana Sistem Komunikasi dan Informasi :

Usulan Program

1. Pengembangan Pusat Komuni-kasi Pusat atau Sub-Communication Center Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lainnya

2. Pengembangan dan pemantapan sistem komunikasi radio Dinas Pemadam Kebakaran

3. Pemantapan Sistem Pelaporan Kebakarandan Emergency Lainnya4. Pemantapan Proses Komunikasi Internal antan unit di Dinas Pemadam

Kebakaran.

Page 94: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 94

Rencana Garis Besar :Prasarana dan Sarana Pemadaman, Penyelamatan dan Layanan Medis Darurat :

Usulan Program

1. Inventarisasi Resources (Sumber Daya Pemadaman Kebakaran) yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Pada Saat Ini dan Prediksi Hingga 2025

2. Penerapan sistem logistik sumber daya pemadaman berbasis pada resiko bahaya

3. Pemenuhan kebutuhan resources sesuai perkembangan(hingga 2025)

4. Pengembangan teknologi tepat guna mendukung operasi penang-gulangan kebakaran dan bencana lainnya

5. Penyediaan peralatan jenis baru6. Penyediaan kapal untuk keperluan simulasi

Page 95: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 95

Rencana Garis Besar :Prasarana dan Sarana Pengembangan SDM :

Usulan Program

1. Pembangunan bangunan diklat yang baru sesuai dengan standar-standar internasional2. Pemeliharaan bangunan dan fasilitas diklat secara periodik dan intensif3. Pembinaan perpustakaan di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran dan berlangganan jurnal-

jurnal mengenai fire fighting dan safety4. Pengembangan rumpun jabatan fungsional penanggulangan kebakaran5. Penetapan eksistensi jabatan fungsional penanggulangan kebakaran6. Penyiapan pranata administratif penyelenggaraan jabatan fungsional7. Penyusunan modul penilaian karya pejabat fungsional8. Pembentukan tim penilai jabatan fungsional penanggulangan kebakaran9. Pengembangan public / community education dalam bidang fire safety dan protection10. Penyusunan modul-modul untuk pendidikan keselamatan terhadap bahaya kebakaran untuk

berbagai lapisan masyarakat11. Penyusunan modul-modul untuk pendidikan keselamatan terhadap bahaya kebakaran untuk

berbagai usia12. Penyelenggaraan pendidikan menyangkut fire safety management

Page 96: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 96

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Kebutuhan Air dan Sumber Penyediaannya :

Besar Sediaan, Kebutuhan dan Penambahan Tandon

No. KOTAMADYA 2005 2010EKSISTING KEBUTUHAN PENAMBAHAN KEBUTUHAN PENAMBAHAN

I JAKARTA PUSAT1 Gambir - 19 19 21 2 2 Tanah Abang - 25 25 28 3 3 Sawah Besar - 25 25 34 9 4 Senen - 55 55 60 5 5 Cempaka Putih - 23 23 26 2 6 Johar Baru - 0 0 0 0 7 Kemayoran 1 39 38 43 4 8 Menteng - 7 7 8 1

Page 97: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 97

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Sarana Penangulangan :

Kegiatan Pemenuhan Kendaraan Mobil Pompa Pemadam Kebakaran

2005 2010 2015 2020 20251 Kotamadya Johar Baru Perumahan PAT 614.34 1,034.82 1,034.82 1,034.82 1,034.82

Jakarta Application Rate 4.30 4.83 4.83 4.83 4.83 Pusat Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Bangunan Umum PAT 1,856.13 2,041.74 2,654.26 3,266.78 3,470.95 Application Rate 51.04 56.15 72.99 89.84 95.45 Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Industri PAT - - - - - Application Rate - - - - - Kebutuhan Mobil - - - - -

No. Aspek PAT, Application Rate dan Kebutuhan M obilPeruntukan Lahan

KecamatanKotamadya

No. Kotamadya Sediaan Mobil

Pemadam Sediaan Pos

Pemadam Sebaran Sediaan Pos dan M obil Pemadam Kebakaran Eksist ingKebakaran Kebakaran Eksist ing Eksist ing

1 Jakarta Johar Baru - - Nomor POSPusat Mobil Pemadam Kebak.

Kecamatan / WMK

Kebutuhan Mobil Pompa Terbanyak2005 2010 2015 2020 2025

1 Jakarta Pusat Johar Baru 1 1 1 1 12 Kemayoran 2 3 3 4 43 Cempaka 1 1 2 2 24 Senen 2 2 3 3 45 Menteng 1 1 1 1 16 Gambir 1 1 2 2 27 Tanah Abang 1 1 1 2 28 Sawah Besar 2 2 3 3 3

No. KecamatanKot amadya

Tahapan Penyediaan M obilNo. Kotamadya Kecamatan M obil Pompa

2005 2010 2015 2020 20251 Jakarta Pusat Johar Baru 1 - - - -2 Kemayoran 1 1 - 1 -3 Cempaka Putih - - 1 - -4 Senen 1 - 1 - 1 5 Menteng - - - - -6 Gambir - - 1 - -7 Tanah Abang - - - 1 -8 Sawah Besar - - 1 - -

Page 98: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 98

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Sarana Penangulangan :

Kebutuhan Kendaraan Mobil Pompa Pemadam Kebakaran

Page 99: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 99

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

1. Mobil Pompa Cadangan2. Ambulan3. Pendeteksi Biologis4. Ventilation Vehicle5. Hazmat Support Vehicle6. Personnel Decontamination

Vehicle7. Dry Decontamination

Vacuum Oven8. PreHospital Care9. Light Wagon

10. Ventilated High Foam Generator

11. Movable Loader For High Foam Generation

12. Chemical Pumper13. Penyedian Foam Solution

Truck14. Fire Boat15. Rescue Boat16. Articulated Water Tower17. Helikopter Tanker

Page 100: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 100

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Pompa Cadangan

Mobil Pompa Cadangan1. Untuk mengantisipasi kasus terjadinya

kerusakan pumper (Mobil Pompa Pemadam Kebakaran), maka idealnya 1 (satu) mobil pompa cadangan harus dipersiapkan untuk setiap 8 pumper.

2. Untuk Jakarta, maka diusulkan agar mobil pompa cadangan ini hanya di sediakan di kecamatan yang merupakan pusat dari kotamadya.

3. Jika di suatu kecamatan sudah tersedia/dibutuhkan 8 (delapan) mobil pompa atau lebih, maka dimungkinkan untuk memiliki tambahan 1 mobil pompa cadangan.

Page 101: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 101

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Ambulan

Ambulan1. Untuk suatu wilayah dengan populasi

penduduk kurang dari 150.000 jiwa, sebuah ambulans harus ditempatkan setiap 50.000 jiwa.

2. Untuk wilayah dengan populasi lebih dari 150.000 jiwa, 3 ambulans dan satu ambulans ekstra untuk setiap 70.000 jiwa atau lebih. Juga untuk kasus sekarang, satu ambulans cadangan harus disediakan untuk setiap 6 ambulans.

3. Untuk Jakarta, pemenuhan ambulan tidak harus oleh Dinas Pemadam Kebakaran. Berbagai RS, klinik, atau instansi lainnya, dimungkinkan untuk turut berpartisisapi.

Page 102: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 102

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Sepeda Motor – Mobil Fire Rescue – Breathing Apparatus Refilling Unit

Sepeda Motor DamkarMinimal 2 (dua) buah untuk setiap satu pos. Namun, standar ini fleksibel, tergantung ada berapa kelompok rangers yang ada di tiap pos.

Mobil Fire Rescue1. Ragam mobil ini digunakan untuk

kecelakaan lalu lintas, kecelakaan tenaga kerja dan lainnya.

2. Mobil ini mempunyai sebuah derek, generator dan system penerangan yang fleksibel/dapat digerakkan.

3. Secara umum, penyediaan mobil ini adalah 1 (satu) untuk tiap kecamatan.

Breathing Apparatus Refilling Unit1. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu)

untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana kebakaran dan bencana lain yang berasal industri/kimia.

2. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/ WMK.

Page 103: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 103

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Komando

Mobil Komando1. Kendaraan ini dirancang sebagai

pendukung respon darurat, operasi pusat komando dan respon untuk area dengan persetujuan Dinas/Suku DInas Pemadam Kebakaran, berkaitan dengan pelayanan pemadaman kebakaran pada area yang luas.

2. Mobil 4 wd ini memiliki hydraulic concrete breaker, diamond chain saw/gergaji intan, dll.

3. Idealnya, minimal 1 (satu) untuk tiap kecamatan.

Page 104: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 104

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Tangga

Mobil Tangga1. Satu mobil tangga harus disediakan ketika sebuah pos pemadam meliputi lebih dari 10

bangunan dengan ketinggian 15 m atau lebih dalam area yang dipakai.2. Ketika terdapat lebih dari 5 bangunan dengan ketinggian 15 m atau lebih dan terbuka

untuk umum (teater, dept. store, hotel, rumah sakit, dll), atau ketika lebih dari 10 bangunan dengan ketinggian 15 m atau lebih di daerah perkotaan, pos pemadam harus dilengkapi dengan satu mobil tangga.

Page 105: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 105

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Pendeteksi Biologis

Pendeteksi Biologis1. Perlengkapan yang lebih canggih untuk

peralatan deteksi biologis perlu dimiliki kecamatan-kecamatan tertentu.

2. Peralatan ini akan memungkinkan diperolehnya hasil awal dalam waktu15 – 30 menit, dibanding teknik konvensional yang memakan waktu sampai 6 – 8 jam.

3. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 106: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 106

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Snorkel

Mobil Snorkel1. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu)

untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana kebakaran dan bencana lain yang berasal industri/kimia.

2. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 107: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 107

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Hazmat - Ventilation Vehicle

Mobil Hazmat1. Dilengkapi dengan detektor CBR (chemical-

biological-radiological), untuk memonitor zona bencana kebakaran dan bencana lain di atas permukaan tanah.

2. Alat ini sebaiknya juga terhubungkan de-ngan kantor pusat Dinas Pemadam Kebakar-an, melalui Hazmat Decision Support System.

3. Disediakan maksimal 1 (satu) untuk keca-matan-kecamatan yang memiliki potensi bencana kebakaran dan bencana lain yang berasal industri/kimia.

4. Penyediaannya disesuaikan dengan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Ventilation Vehicle1. Merupakan kendaraan pembawa blower

besar, yang berada di atas truk. Mampu menciptakan katup udara di pintu masuk dari sebuah struktur tertutup untuk mencegah keluarnya bahan kimia secara tiba-tiba lewat pintu masuk.

2. Dilengkapi dengan water-mist system, untuk melarutkan bahan-bahan kimia yang bocor bila bahan-bahan itu adalah jenis bahan yang dapat dilarutkan.

3. Disediakan maksimal 1 untuk kecamat-an potensial bencana kebakaran dan bencana lain dari industri/kimia.

4. Penyediaannya disesuaikan dengan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 108: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 108

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Hazmat Support Vehicle

Hazmat Support Vehicle1. Merupakan pembawa alat penyaring

udara yang dapat dipindahkan, yang akan diberikan kepada korban yang dalam keadaan terbaring atau berjalan di zona yang telah terkontaminasi oleh bencana kebakaran dan bencana lain, untuk meningkatkan peluang hidup.

2. Peralatan penyelamatan lain yang dibawa kendaraan ini termasuk monitor cuaca, system deteksi gamma dan unit gas panas untuk peralatan dekontami-nasi

3. Penyediaannya disesuaikan dengan per-untukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 109: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 109

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Personnel Decontamination Vehicle

Personnel Decontamination Vehicle1. Merupakan kendaraan yang dilengkapi

berbagai peralatan kimia-fisika-biologi untuk menghilangklan racun yang menempel pada petugas/korban bencana kebakaran dan bencana lain.

2. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana kebakaran dan bencana lain yang berasal industri/kimia. Karena itu penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 110: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 110

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Pre-Hospital Care/SWIFT

Pre-Hospital Care/SWIFT1. Dalam situasi tertentu FAP (first aid post) perlu dibangun di lokasi bencana, untuk

menangani dan menstabilkan korban-korban, sebelum dipindahkan ke rumah sakit.2. SWIFT (station with immediate first-aid treatment) adalah kendaraan yang dirancang

menyerupai rumah yang berfungsi seperti FAP yang berjalan.3. Kendaraan dapat dibuka dan diset dalam waktu 5 menit, memungkinkan tim medis

Dinas/Suku Dinas menangani dan mengoperasi korban secepatnya.4. Dilengkapi penerangan, unit

pompa penghisap, tabung oksigen dan air untuk membersihkan luka.

5. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan.

Page 111: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 111

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Dry Decontamination Vacuum Oven

Dry Decontamination Vacuum Oven1. Menggunakan sumber panas dari sinar

infra merah untuk menguapkan zat kontaminan. Oven dapat mendekontaminasi peralatan yang sensitive dan halus yang bisa ter-kontaminasi ketika terjadi bencana yang menimbulkan bahan berbahaya. Setelah pemanasan, dekontaminan yang telah diuapkan, dikeluarkan dari oven dan diletakkan di saringan yang akan menyerapnya.

2. Penyediaannya disesuaikan dengan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 112: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 112

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Light Wagon

Light Wagon1. Untuk bencana di malam hari.2. Pada jenis kebakaran umum/biasa, mobil ini

dikirimkan pada prioritas kedua. Sedangkan pada kebakaran gedung tinggi, kebakaran bawah tanah, gedung yang berbahaya/pabrik kimia, kebakaran kapal, kebakaran kendaraan, kebakaran pesawat, mobil ini dikirimkan pada prioritas pertama.Dikirimkan 1 unit mobil light wagon.

3. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana industri/kimia.

4. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 113: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 113

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Ventilated High Foam Generator

Ventilated High Foam Generator1. Merupaka mobil penyuplai foam.

Dikirimkan sebagai prioritas pertama pada jenis kebakaran bawah tanah sebanyak 1 unit, sedangkan untuk kebakaran kapal sebanyak 2 unit. Dan pada kebakaran bawah tanah, diperlukan cadangan 1 unit mobil, dikirimkan pada prioritas 4.

2. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana industri/kimia.

3. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 114: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 114

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Movable Loader For High Foam Generation

Movable Loader ForHigh Foam Generation

1. Merupaka mobil penyuplai foam yang dapat bergerak bebas. Mobil ini menjadi prioritas pertama dalam pengiriman pada jenis kebakaran bawah tanah (1 unit), kebakaran kapal (1 unit). Dan pada kebakaran bawah tanah, diperlukan cadangan 1 unit mobil, dikirimkan pada prioritas 4.

2. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana industri/kimia.

3. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 115: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 115

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Chemical Pumper

Chemical Pumper1. Menurut jumlah fasilitas yang menangani

4 grup bangunan dengan bahan-bahan berbahaya (pabrik, gudang dalam ruang, gudang penyimpanan luar, gudang luar, ruang pemeliharaan, dll) atau menurut jumlah bahan-bahan berbahaya dalam suatu area.

2. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana kebakaran dan bencana lain yang berasal industri/kimia.

3. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 116: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 116

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Foam Solution Truck

Foam Solution Truck1. Merupakan mobil/truk pengangkut zat

kimia.2. Dikirimkan pada kebakaran bangunan

berbahaya khusus dan menjadi prioritas pertama (1 unit). Kebakaran bangunan berbahaya khusus ini ditentukan oleh kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan dikategorikan berdasarkan kebutuhan air (kurang dari 5000 kl dan lebih dari 5000 kl).

3. Mobil ini disediakan maksimal 1 (satu) untuk kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi bencana industri/kimia.

4. Penyediaannya disesuaikan dengan kondisi dan estimasi perkembangan peruntukan lahan di tiap kecamatan/WMK.

Page 117: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 117

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Fire Boat

Fire Boat1. Sebuah fire boat harus diarahkan untuk menjangkau 3 – 5 km dari garis pantai terluar

dari daratan. Kapal ini untuk mengatasi kebakaran kapal dan kebocoran minyak di laut.2. Pada dek bagian depan terdapat dua ujung penyemprot air atau busa berkapasitas 7000

l/mnt, dan pada menara setinggi 15 m terdapat nozzle berkapasitas 5000 l/mnt. Kapal tersebut juga memiliki 4000 l wadah busa dan 1000 l wadah tumpahan minyak.

3. Penyediaannya diarahkan pada kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan laut, sungai, waduk, situ, dan memiliki kegiatan terkait dengan pelabuhan/industri/pergudangan.

Page 118: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 118

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Rescue Boat

Rescue Boat 1. Merupakan sarana transportasi perairan

yang ditujukan untuk menolong bencana dan kecelakaan di wilayah perairan.

2. Penyediaannya diarahkan pada kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan laut, sungai, waduk, dan situ.

Page 119: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 119

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Articulated Water Tower

Articulated Water Tower1. Dikirimkan pada kebakaran bangunan

berbahaya khusus pada prioritas pertama (2 unit). Kebakaran bangunan berbahaya khusus dikategorikan berdasarkan kebutuhan air (kurang dari 5000 kl dan lebih dari 5000 kl).

2. Untuk Jakarta, disarankan agar tiap kotamadya memiliki 1 (satu) unit.

Page 120: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 120

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Standar Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Helicopter Tanker

Helicopter Tanker 1. Helikopter tanker merupakan sarana yang

dilengkapi dengan tangki air 2000 l di bawah badan helicopter. Kendaraan ini akan merespon kebakaran berskala luas/tinggi dan menjatuhkan air dengan membuka pintu air dan dapat menyerang api secara berulang kali dengan memasukkan air melalui pompa pengisi tangki.

2. Untuk Jakarta, disarankan agar tiap kotamadya memiliki 1 (satu) unit.

Page 121: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 121

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya :

Mobil Pompa Cadangan dan Ambulan

Kebutuhan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

M obil Pompa CadanganNo. Kotamadya Kecamatan 2005 2010 2015 2020 2025

1 Jakarta Johar Baru - - - - - 2 Pusat Kemayoran - - - - - 3 Cempaka Putih - - - - - 4 Senen - - - - - 5 Menteng - - - - - 6 Gambir 1 1 1 1 1 7 Tanah Abang - - - - - 8 Sawah Besar - - - - -

Kebutuhan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

AmbulanNo. Kotamadya Kecamatan 2005 2010 2015 2020 2025

1 Jakarta Johar Baru 12 13 15 18 21 2 Pusat Kemayoran 14 17 19 22 25 3 Cempaka Putih 9 11 13 15 17 4 Senen 9 12 15 18 23 5 Menteng 13 17 19 22 26 6 Gambir 8 11 12 14 16 7 Tanah Abang 6 8 9 10 12 8 Sawah Besar 7 9 10 12 15

Page 122: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 122

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

Kebutuhan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

Sepeda M obil MobilNo. Kotamadya Kecamatan Motor Fire Komando

Damkar Rescue

1 Jakarta Johar Baru 2 1 1 2 Pusat Kemayoran 2 1 1 3 Cempaka Putih 2 1 1 4 Senen 2 1 1 5 Menteng 2 1 1 6 Gambir 2 1 1 7 Tanah Abang 2 1 1 8 Sawah Besar 2 1 1

KebutuhanBreathing

No. Kotamadya Kecamatan ApparatusRef illing

Unit

1 Jakarta Johar Baru2 Pusat Kemayoran 1 3 Cempaka Putih 1 4 Senen 1 5 Menteng 1 6 Gambir 1 7 Tanah Abang 1 8 Sawah Besar 1

KebutuhanM obil

No. Kotamadya Kecamatan Tangga

1 Jakarta Johar Baru2 Pusat Kemayoran 1 3 Cempaka Putih 1 4 Senen 1 5 Menteng 1 6 Gambir 1 7 Tanah Abang 1 8 Sawah Besar

Kebutuhan M obil dan Peralatan Jenis Lainnya

Pendeteksi Personnel Dry Decon-No. Kotamadya Kecamatan Biologis Deconta- taminat ion

minat ion VacuumVehicle Oven

9 Jakarta Cilincing 1 1 1 10 Utara Koja11 Kelapa Gading 1 1 1 12 Tanjung Priok 1 1 1 13 Pademangan 1 1 1 14 Penjaringan 1 1 1

Page 123: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 123

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

Kebut uhan M obil dan Peralatan Jenis Lainnya

M obil Vent ilat ion Hazmat Pre- Light Vent ilat ed M ovable Chemical Penyedian M obilNo. Kotamadya Kecamatan Hazmat Vehicle Support Hospit al Wagon High Loader Pumper Foam Snorkel

Vehicle Care Foam For High Solut ionGenerat or Foam Truck

Generat ion1 Jakarta Johar Baru2 Pusat Kemayoran3 Cempaka Putih4 Senen5 Menteng6 Gambir7 Tanah Abang8 Sawah Besar9 Jakarta Cilincing 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Utara Koja11 Kelapa Gading 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Tanjung Priok 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Pademangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Penjaringan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Jakarta Cengkareng 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Barat Kalideres 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Taman Sari18 Palmerah19 Tambora20 Grogol Petamburan21 Kebon Jeruk22 Kembangan

Page 124: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 124

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Penyediaan Mobil dan Peralatan Jenis Lainnya

Kebutuhan M obil dan Peralat an Jenis Lainnya

Fire Rescue Art iculat ed HelikopterNo. Kotamadya Kecamatan Boat Boat Water

Tower

1 Jakarta Johar Baru2 Pusat Kemayoran3 Cempaka Putih4 Senen5 Menteng6 Gambir 1 1 7 Tanah Abang8 Sawah Besar9 Jakarta Cilincing 1 1 10 Utara Koja 1 1 11 Kelapa Gading12 Tanjung Priok 1 1 13 Pademangan 1 1 14 Penjaringan 1 1 15 Jakarta Cengkareng16 Barat Kalideres17 Taman Sari18 Palmerah19 Tambora20 Grogol Petamburan 1 1 21 Kebon Jeruk22 Kembangan

Page 125: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 125

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Sarana Penangulangan :

Kebutuhan dan Pemenuhan Pos Pemadam Kebakaran

2005 2010 2015 2020 20251 Kotamadya Johar Baru Perumahan PAT 614.34 1,034.82 1,034.82 1,034.82 1,034.82

Jakarta Application Rate 4.30 4.83 4.83 4.83 4.83 Pusat Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Bangunan Umum PAT 1,856.13 2,041.74 2,654.26 3,266.78 3,470.95 Application Rate 51.04 56.15 72.99 89.84 95.45 Kebutuhan Mobil 1 1 1 1 1

Industri PAT - - - - - Application Rate - - - - - Kebutuhan Mobil - - - - -

No. Aspek PAT, Application Rate dan Kebutuhan M obilPeruntukan Lahan

KecamatanKotamadya

No. Kotamadya Sediaan Mobil

Pemadam Sediaan Pos

Pemadam Sebaran Sediaan Pos dan M obil Pemadam Kebakaran Eksist ingKebakaran Kebakaran Eksist ing Eksist ing

1 Jakarta Johar Baru - - Nomor POSPusat Mobil Pemadam Kebak.

Kecamatan / WMK

2005 2010 2015 2020 20251 Jakarta Pusat Johar Baru 1 1 1 1 1 2 Kemayoran 1 2 2 2 2 3 Cempaka 1 1 1 1 1 4 Senen 1 1 2 2 2 5 Menteng 1 1 1 1 1 6 Gambir 1 1 1 1 1 7 Tanah Abang 1 1 1 1 1 8 Sawah Besar 1 1 2 2 2

No. Kebutuhan PosKecamatanKotamadya

2007 2010 2015 2020 20251 Jakarta Pusat Johar Baru 1 - - - -2 Kemayoran - 1 - - -3 Cempaka Putih - - - - -4 Senen - - 1 - -5 Menteng - - - - -6 Gambir - - - - -7 Tanah Abang - - - - -8 Sawah Besar - - 1 - -

No. Tahapan Penyediaan Pos KecamatanKotamadya

Page 126: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 126

Rencana Rinci Penyediaan Prasarana dan Sarana :Sarana Penangulangan :

Kebutuhan dan Pemenuhan Bengkel Pemadam Kebakaran

1. Dengan total kebutuhan mobil, maka diusulkan agar tiap kotamadya memiliki 1 (satu) bengkel, sehingga untuk seluruh Jakarta akan terdapat 5 (lima) bengkel.

2. Kegiatan :1. Penyediaan Bengkel Prasarana dan Sarana Penanggulangan Bencana Kebakaran

dan Bencana Lain untuk Kotamadya Jakarta Utara sebanyak 1 unit.2. Penyediaan Bengkel Prasarana dan Sarana Penanggulangan Bencana Kebakaran

dan Bencana Lain untuk Kotamadya Jakarta Selatan sebanyak 1 unit.3. Penyediaan Bengkel Prasarana dan Sarana Penanggulangan Bencana Kebakaran

dan Bencana Lain untuk Kotamadya Jakarta Barat sebanyak 1 unit.4. Penyediaan Bengkel Prasarana dan Sarana Penanggulangan Bencana Kebakaran

dan Bencana Lain untuk Kotamadya Jakarta Pusat sebanyak 1 unit.

Page 127: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 127

Rencana Distribusi Sarana dan PrasaranaPenanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

Kecamatan Gambir

Page 128: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 128

Rencana Distribusi Sarana dan PrasaranaPenanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

Kecamatan Koja

Page 129: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 129

Rencana Distribusi Sarana dan PrasaranaPenanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

Kecamatan Grogol Petamburan

Page 130: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 130

Rencana Distribusi Sarana dan PrasaranaPenanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

Kecamatan Kebayoran Baru

Page 131: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 131

Rencana Distribusi Sarana dan PrasaranaPenanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Lain

Kecamatan Matraman

Page 132: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 132

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Alat-Alat Penting yang Diperlukan oleh Tiap Pos/Sektor

1. Alat-Alat Perkakas1. Satu set kunci pas.2. Tang pemotong/kombinasi.3. Alat pengukur jarak (feeler gage).4. Satu set kunci sok atau kunci cincin.5. Palu.6. Ceret minyak pelumas.7. Kikir.8. Sikat kawat.9. Pompa gemuk.10. Alat ukur tekenan ban.

3. Lain-Lain1. Lampu senter. 2. Sarung tangan.2. Bendera merah. 4. Kain terpal/tikar.3. Kotak P3K. 6. Air.4. Sabun. 8. Ganjal-ganjal roda.5. Ember. 10. Tali penarik.6. Sekop. 12. Kawat.7. Lap. 14. Kertas ampelas.8. Pita isolasi. 16. Pipa (karet/plastik).9. Payung. 18. Segi tiga pengaman.

2. Komponen-Komponen Cadangan1. Sekering-sekering (bermacam-macam, sesuai

dengan keperluannya).2. Lampu-lampu.3. Kabel-kabel listrik.4. Kabel baterei.5. Busi.6. Tali kipas udara.7. Minyak pelumas.8. Minyak rem.

Page 133: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 133

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Daftar Kerusakan Motor Bensin

No. Kondisi/ Komponen Kerusakan1 Mesin tidak dapat distart Motor starter tidak dapat bekerja.2 atau sukar distart Motor starter bekerja perlahan-lahan, tetapi mesin tidak dapat distart.3 Poros mesin tidak berputar, tetapi hanya terdengar bunyi yang tidak normal atau

janggal.4 Mesin tidak dapat distart

atau sukar distart. Motor Poros motor strater berputar tetapi tidak memutar poros mesin.

5 Strater bekerja, tetapi mesin tidak dapat bekerja.

Motor starter bekerja dengan baik, poros mesin berputar, tetapi mesin tidak dapat bekerja.

6 Mesin tidak bekerja dengan halus

Pengaturan putaran tanpa-beban kurang tepat (mesin cenderung untuk berhenti bekerja atau mati).

7 Akselerasi kurang baik8 Mesin tidak dapat menghasilkan daya penuh.9 Mesin tiba-tiba mati.10 Pedal gas tidak dapat kembali ke posisi semila (pada waktu pedal gas dilepaskan).11 Kerusakan dalam sistem Pemakaian minyak pelumas terlampau banyak.12 pelumasan Minyak pelumas menjadi encer.13 Minyak pelumas kotor.14 Pembakaran tidak normal Asap bas buang berwarna hitam.15 Asap bas buang berwarna putih.16 Detonasi ("ngelitik").17 Mesin bekerja terus (meskipun tombol penyalaan sudah dimatikan).18 Latupan-letupan di dalam saluran buang (knalpot).19 Bunyi yang tidak normal Terdengar bunyi mesin yang tidak normal.20 Baterei Bateri tidak bermuatan penuh.21 Air baterei terlalu cepat berkurang (habis).

Page 134: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 134

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Daftar Kerusakan Motor Diesel

No. Kondisi/ Komponen Kerusak an1 Mesin tidak dapat distart Bahan bakar habis (perioksalah tangki).

atau sukar distart. Saringan bakar bakar tersumbat.2 Pompa penyaluran bahan bakar rusak.3 Udara di dalam sistem penyaluran bahan bakar.4 Tuas penyetop darurat tidak dapat dilepaskan.5 Pompa penyemprot bahan bakar rusak.6 Saat penyemprotan kurang tepat.7 Tekanan kompresi kurang tinggi.8 Mesin tidak bekerja Nosel penyemprot bahan bakar rusak.9 dengan halus. Pompa penyemprot bahan bakar rusak.10 Saat penyemprotan bahan bakar kurang tepat.11 Udara/air di dalam saluran bahan bakar.12 Mesin tetap bekerja pada

putaran tinggi.Pipa vakum dari alat pengatur kecepatan ("speed governor") pada pompa penyemprot terlepas atau retak.

13 Diafragma dari governor pecah.

Page 135: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 135

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Daftar Kerusakan Sistem Transmisi Daya

No. Kondisi/ Komponen Kerusak an1 Kopeling Kopeling selip.2 Kopeling Menggesek (kopeling tidak terlepas dengan sempurna).3 Penyambungan kopeling kurang tepat.4 Bunyi yang tidak normal pada kopeling. Bunyi-bunyi yang tidak normal terdengar

pada waktu pedal kopeling dipijak atau dilepaskan.5 Bunyi yang tidak normal pada kopeling. Bunyi-bunyi yang tidak normal terdengar

pada waktu pedal kopeling sedang dilepaskan.6 Transmisi Kesukaran dalam memindahkan perseneling.7 Roda-roda gigi slip (terlepas dari hubungan dari roda gigi yang lain).8 Gigi dari roda gigi terjepit.9 Bunyi-bunyi yang tidak normal.10 Poros Propeler Getaran-getaran poros propeler pada kecepatan tinggi.11 Bunyi-bunyi terdengar pada waktu kendaraan sedang meluncur ("coasting").12 Diferensial Suara menderu dari bak roda gfigi diferensial.

Page 136: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 136

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Daftar Kerusakan Sasis (Tanpa Mesin dan Sistem Transmisi)

No. Kondisi/ Komponen Kerusakan1 Sistem kemudi Terlalu banyak gerak bebas pada setir.2 Setir terlalu berat.3 Kendaraan cenderung berbelok ke satu arah (terdengar bunyi mencicit dari ban rodak

depan, terutama pada waktu berbelok).4 Getaran pada setir ("shimmy").5 Suspensi Kendaraan miring ke satu sisi.6 Kendaraan bergoyang atau berpantulan.7 Ban Ban cepat kempis.8 Keausan sirip-sirip ban tidak sama (tidak merata). Keausan yang terlalu besar pada

bagian sebelah dalam dan luar dari sirip-sirip pundak.9 Keausan sirip-sirip ban tidak sama (tidak merata). Keausan yang terlalu besar pada

salah satu dari sirip-sirip pundak.10 Rem Rem tidak bekerja baik. Jarak antara lantai dan pedal rem pada waktu dipijak penuh

terlalu sempit.11 Rem tidak bekerja baik. Pedal rem kenyal.12 Rem tidak bekerja baik. Pedal rem dapat dipijak dengan baik, tetapi rem tidak bekerja.13 Rem tidak bekerja baik. Penggunaan rem tewrlalu banyak.14 Pengereman tidak merata.15 Rem menggesek. Sistem rem kaki.16 Rem menggesek. Sistem rem parkir.17 Rem berbunyi.18 Rem parkir tidak dapat bekerja dengan baik.

Page 137: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 137

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan Operasional Pemadam Kebakaran:Daftar Kerusakan

Badan Kendaraan, Sistem Listrik, dan Lain-Lain

No. Kondisi/ Komponen Kerusakan1 Sistem lampu-lampu : Sinar tidak terang.2 lampu besar Lampu berkeli-kelip.3 Lampu tidak dapat menyala.4 Sistem lampu-lampu :

lampu remLampu tidak dapat bekerja.

5 Sistem lampu-lampu : sekering

Sekering cepat putus.

6 Bermacam-macam instrumen dan lampu-lampu peringatan : lampu peringatan tekanan minyak pelumas

Lampu menyala terus.

7 Bermacam-macam instrumen dan lampu-lampu peringatan : alat pengukur kecepatan ("speedometer")

Jarum penunjuk pada sisi pengukur kecepatan tidak bekerja.

8 Lampu-lampu tanda belok Lampu tidak dapat berkedip atau hanya berkedip untuk beberapa saat saja.9 Klakson Klakson berbunyi sewaktu-waktu (meskipun tombol klakson tidak ditekan).10 Klakson Tidak berbunyi.11 Penyeka kaca depan Tidak bekerja.

Page 138: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 138

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran:

Prosedur Uji Lengkap

1. Penguji menjalankan kendaraan uji ke alat uji gas buang (kendaraan bermotor bensin ke pengujian CO-HC, kendaraan bermotor Diesel ke pengujian gas asap) dan melakukan pengukuran gas buang (lihat pedoman uji).

2. Penguji memindahkan kendaraan ke alat uji speedometer dan melakukan uji speedometer.

3. Penguji memindahkan kendaraan uji ke depan alat uji side slip dan menyerahkan kendaraan ke penguji berikutnya.

4. Penguji melakukan pengukuran side slip.5. Penguji memindahkan kendaraan ke alat uji

rem dan melakukan pengujian rem.6. Penguji memasangkan kendaraan uji pada

posisi pengujian lampu utama.7. Penguji memindahkan kendaraan ke alat ukur

suara dan melakukan pengukuran suara klakson.

8. Car lift dioperasikan, kendaraan diangkat.9. Penguji memeriksa dan mencatat adanya

cacat pada komponen berikut :1. Kolom stir, roda gigi stir, mekanisme stir, ball

joint, power steering.2. Suspensi roda depan, suspensi roda

belakang, poros, pegas, peredam, bantalan roda.

3. Cacat ban, kedalaman bunga ban, cacat roda.4. Chasis, batang bumper, keadaan karat body.5. Pedal rem utama dan rem tangan, kabel rem,

kebocoran saluran rem, sepatu rem.6. Mounting mesin, transmisi, saluran gas

buang, sistem ba-han bakar, sistem listrik.10. Car lift diturunkan11. Penguji mengeluarkan kendaraan dari ruang

uji dan memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan dan menyerahkan kendaraan kepada pos/sektor semula.

Page 139: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 139

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran :

Persiapan Kendaraan Yang Akan Menjalani Perawatan

1. Mesin1. Tangki bensin terisi lebih daripada setengah

kapasitasnya.2. Mesin kendaraan berfungsi dengan baik3. Kendaraan dalam keadaan kosong tanpa

muatan.4. Radiator terisi penuh air dan tangki

cadangannya harus terisi secukupnya5. Minyak pelumas mesin harus cukup.6. Tangki minyak rem harus terisi cukup.7. Fan belt tidak cacat dan tegangannya cukup.

2. Badan Kendaraan dan Chasis1. Badan kendaraan harus bersih2. Semua pintu harus dapat tertutup dengan

rapat.3. Kalau terdapat kekeroposan, tingkat

kekeroposan badan kendaraan masih dalam batas yang dapat ditolerir, dilihat dari segi keselamatan.

3. Lampu1. Semua lampu, yaitu lampu utama, lampu

kecil, lampu tanda belok, lampu rem dan lampu keadaan bahaya harus berfungsi dengan baik.

2. Semua kaca lampu bersih,4. Ban

1. Semua ban harus bersih2. Tidak ada ban yang gundul, termasuk ban

cadangan. Setidaknya, sepasang ban kiri dan kanan, mempunyai kembang yang sama dan tingkat kedalaman kembang yang sama.

3. Tekanan ban sesuai dengan tekanan yang disarankan pabrik pembuatnya.

4. Tidak ada keretakan pada ban5. Rem

1. Tangki minyak rem harus terisi cukup.2. Ketebalan sepatu rem cukup.3. Rem berfungsi dengan baik4. Rem tangan berfungsi dengan baik

Page 140: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 140

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran :

Pelaksanaan Perawatan

Pemeriksaan dan Perawatan Dalam Interval6 bulan 12 bulan 24 bulan

Sistem stir Roda gigi Stir Kebocoran MinyakBatang dan lengan stir 1. Kelonggaran dan kerusakan

2. Cacat pada ball jointAlat power steering Kerusakan belt Kebocoran minyak Kelonggaran

Sistem rem Pedal rem Efektifitas OperasiRem tangan Efektifitas OperasiKabel Rem KerusakanPipa dan hose KebocoranReservoir minyak Isi minyak cukupMaster cylinder Kebocoran minyak FungsiSepatu rem keausan Ganti

Roda 1. Tekanan ban Pengencangan baut atau mur roda 1. Kerusakan disk roda2. Keretakan ban 2. Semua bantalan3. Kedalaman kembang ban

Suspensi Pegas utama KerusakanPengikat KelongggaranLengan suspensi KerusakanShock absorber Kebocoran dankelonggaran pengikat

Komponen

Page 141: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 141

Rencana Sistem Perawatan Kendaraan OperasionalPemadam Kebakaran :

Pelaksanaan Perawatan

Pemeriksaan dan Perawatan Dalam Interval6 bulan 12 bulan 24 bulan

Transmisi Kopling Jarak longgar pedal Volume minyakTransmisi roda gigi Volume minyak dan kebocoran KelonggaranPoros gardan Kelonggaran dan cacat 1. Kelonggaran universal joint

2. Kelonggaran bantalanDifferensial Kebocoran minyak

Sistem penyalaan Sistem penyalaan 1. Busi 1. Circuit breaker 2. Platina 2. Distributor

3. Timing advance deviceBatere Level elektrolit 1. Densitas elektrolit

2. TerminalKabel Kerusakan sambungan

Mesin Mesin Kondisi idler Filter udaraSistem pelumas Level minyak KebocoranSistem bahan bakar Kebocoran 1. Karburator

2. Katup throttleKlakson, wiper, air wiper, kunci pintu OperasiMeter OperasiKnalpot Kelonggaran dan kerusakanTempat duduk Seat belt

Komponen

Page 142: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 142

Simpulan dan Rekomendasi :Simpulan (1/5)

1. Master Plan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lain ini disusun sebagai acuan bagi Dinas Pemadam Kebakaran dalam penyusunan rencana kerja atau program ke depan hingga tahun 2025.

2. Substansi Master Plan meliputi Rencana Garis Besar sistem layanan penanggulangan kebakaran dan bencana lain, sistem diklat SDM, sistem komunikasi dan informasi kebakaran dan bencana lain, serta sistem pemberdayaan masyarakat.

3. Sistem layanan penanggulangan kebakaran dan bencana lain meliputi : pencegahan, pemadaman, penyelamatan, pengendalian benda berbahaya dan pengelolaan resources

4. Program dalam aspek pencegahan meliputi :1. Revisi dan perumusan peraturan kebakaran (fire code) dan pedoman teknis pencegahan dan

penanggulangan kebakaran2. Peningkatan pembinaan teknis kepada masyarakat3. Pelaksanaan pre-fire plan dalam rangka pencegahan kebakaran4. Peningkatan pendataan teknis kehandalan bangunan dan lingkungan terhadap bahaya kebakaran dan

bencana umum lainnya5. Penerapan sistem rekomendasi dan sertifikasi pad bangunan dan lingkungan dikaitkan dengan pencegahan

dan penanggulangan kebakaran dan bencana umum lainnya

Page 143: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 143

Simpulan dan Rekomendasi :Simpulan (2/5)

5. Program dalam aspek pemadaman meliputi :1. Penerapan sistem pemadaman kebakaran berbasis potensi bahaya2. Pengembangan sistem komunikasi dan informasi emergency3. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran gedung tinggi dan bangunan

berukuran besar4. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran besar5. Pengembangan teknik dan strategi menghadapi kebakaran dalam bawah tanah dan terowongan

(tunnel fire)6. Program dalam aspek penyelamatan, meliputi :

1. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan terhadap bencana umum lainnya2. Pengembangan teknik dan strategi penyelamatan terhadap benda-benda berbahaya3. Pengembangan teknik dan strategi pertolongan medis darurat (EMS)4. Penyusunan SOP menyangkut penylematan dan pertolongan darurat5. Penyusunan Prosedur Tetap / koordinasi dengan instansi terkait

Page 144: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 144

Simpulan dan Rekomendasi :Simpulan (3/5)

7. Program dalam aspek pengelolaan resources, mencakup :1. Inventarisasi resources (sumber daya penanganan kebakaran & bencana lain) yang dimiliki

Dinas Pemadam Kebakaran pada saat ini dan prediksi hingga tahun 20252. Penerapan sistem logistik resources berbasis pada resiko bahaya kebakaran dan bencana

umum lainnya3. Perencanaan pemenuhan kebutuhan resources sesuai perkembangan dan kebutuhan termasuk

untuk dimobilisir membantu daerah / lokasi lain yang memerlukan4. Peningkatan apresiasi terhadap pemakaian bahan pemadam ramah atau akrab lingkungan5. Pengembangan teknologi tepat guna untuk mendukung operasi penanggulangan kebakaran

dan bencana umum lainnya8. Program dalam pengembangan sistem diklat meliputi :

1. Pengembangan sistem diklat berbasis kompetensi2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat untuk memperoleh akreditasi internasional3. Peningkatan tenaga-tenaga spesialis (inspektur, instruktur, penyelidik dsb) melalui sistem

kemitraan4. Peningkatan pembinaan perilaku profesional mendukung visi dan misi lembaga (Dinas

Pemadam Kebakaran)5. Pengembangan bangunan dan fasilitas diklat untuk mendukung penyelenggaraan diklat

profesional yang terakreditasi6. Peningkatan kinerja operasi melalui penyelenggaraan pelatihan yang kontinyu

Page 145: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 145

Simpulan dan Rekomendasi :Simpulan (4/5)

9. Program dalam sistem komunikasi dan informasi, mencakup :1. Pengembangan Pusat atau Sub-Pusat Komunikasi (Communication Centre) Penanggulangan

Kebakaran dan Bencana umum lainnya2. Pengembangan dan pemantapan sistem komunikasi radio Dinas Pemadam Kebakaran3. Peningkatan SDM bidang komunikasi dan sistem informasi4. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi Pusat-Pusat Komunikasi Emergency5. Pemantapan sistem pelaporan kebakaran dan emergency lainnya6. Pemantapan proses komunikasi internal antar unit di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran

10. Program dalam sistem pemberdayaan masyarakat, terdiri atas :1. Pembinaan dan pemantapan pembentukan Sistem Ketahanan Lingkungan Kebakaran (SKLK)

secara lengkap di setiap kecamatan / kelurahan2. Peningkatan kegiatan sosialisasi penanggulangan kebakaran dan bencana umum lainnya3. Pengembangan pola kemitraan dalam upaya penanggulangan kebakaran dan bencana umum

perkotaan lainnya

Page 146: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 146

Simpulan dan Rekomendasi :Simpulan (5/5)

11. Program untuk peningkatan kelembagaan, diusulkan sebagai berikut :1. Penerapan metodologi pelaksanaan manajemen yang didukung oleh penerapan sistem

informasi manajemen dan metoda baru yang lebih akseptabel dan akuntabel.2. Meningkatkan ketahanan lembaga (Dinas Pemadam Kebakaran) melalui penerapan dan

pengembangan nilai-nilai dasar yang telah tertanam kokoh3. Melakukan evaluasi organisasi dan kinerja-nya secara konsisten dan berkesinambungan4. Pengembangan sistem mutahir untuk inventarisasi dan pengelolaan aset

12. Rencana rinci (detailed plan) untuk pengelolaan prasarana dan sarana operasional termasuk pemeliharaan dan perawatannya, meliputi program-program sebagai berikut :1. Pemenuhan kebutuhan mobil pompa kebakaran sesuai perkembangan hingga tahun 20252. Pemenuhan kebutuhan mobil dan peralatan lainnya sesuai kebutuhan/ perkembangan hingga

20253. Pemenuhan kebutuhan akan bahan pemadam bukan air untuk upaya penanggulangan

kebakaran sesuai perkembangan / kebutuhan hingga 20254. Pemenuhan kebutuhan akan pos pemadam kebakaran hingga 20255. Pemenuhan kebutuhan akan hidran kota hingga 2025 yang memenuhi persyaratan.

13. Dalam Master Plan ini diusulkan antisipasi bentuk struktur organisasi(organigram) Dinas Pemadam Kebakaran tahun-tahun ke depan hingga 2025 dalam rangka pencapaian kinerja

Page 147: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

17 Mei 2006 147

Simpulan dan Rekomendasi :Rekomendasi

1. Diperlukan dukungan perangkat hukum berupa Keputusan atau Instruksi Gubernur terutama yang menyangkut koordinasi, kesepakatan atau perjanjian antara Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pemadam Kebakaran dengan institusi-institusi atau pihak-pihak terkait.

2. Diperlukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) dan masyarakat luas agar diketahui, dipahami dan disadari akan pentingnya upaya pencegahan, pemadaman dan penyelamatan terhadap bahaya kebakaran dan bencana lain.

3. Di masa masa yang akan datang diusulkan adanya Dewan Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Board) dalam jajaran pengambil keputusan di pemerintahan DKI Jakarta.

4. Master Plan ini dapat digunakan pula sebagai referensi dalam mengantisipasi diterbitkannya Undang Undang (U.U) Kebencanaan, U.U Standarisasi serta dukungan terhadap U.U Perlidungan Konsumen.

5. Master Plan ini perlu dievaluasi secara periodik.6. Selambat-lambatnya dalam 5 tahun ke depan perlu dilakukan penyempurnaan

menyeluruh dengan menerapkan sistem pemetaan berbasis komputer seperti Geographical Information System (GIS).

Page 148: Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta

PROPINSI DKI JAKARTADINAS PEMADAM KEBAKARAN

TerimaKasih