massa tiroid

Upload: siska-friedman

Post on 28-Feb-2018

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    1/16

    Massa Tiroid (Struma dan

    Keganasan pada Tiroid)

    Kelenjar tiroid berada di inferior laring dan berbentuk seperti kupu-

    kupu. Kelenjar tiroid terdiri dari lobus lateral kanan dan kiri yang

    dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terdapat

    lobus berbentuk piramid berukuran kecil yang terkadang meluas keatas

    dari isthmus. Berat tiroid normal adalah sekitar 30 g. Kelenjar tiroid

    memperoleh asupan darah dalam jumlah besar dan menerima sekitar

    80-12 mL darah setiap menitnya.1,2Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang

    membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri

    dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel.

    Membran dasar mengelilingi setiap folikel. Ketikel sel folikular tidak

    aktif, bentuknya menjadi kuboid sampai skuamosa, tapi dengan

    rangsangan dari TSG sel ini menjadi aktif menyekresi dan berubah

    menjadi kuboid sampai kolumnar. Sel folikular memproduksi dua

    hormone, yaitu thyroxine yang disebut juga tetraiodothyronine atau T4

    karena terdiri dari 4 atom dan triiodothyronine atau T3yang terdiri dari

    3 atom iodine. T3dan T4inilah yang disebut sebagai hormone tiroid.

    Beberapa sel yang disebut sel parafolikular atau sel C berada diantara

    folikel. Sel-sel ini memproduksi hormon kalsitonin yang membantu

    regulasi kalsium.1

    Sintesis hormon tiroid distimulasi oleh thyrotropin-releasing hormone

    (TRH) dan thyroid-stimulating hormone(TSH) yang diproduksi oleh

    kelenjar pituitari anterior. Jumlah T3dan T4di darah atau metabolisme

    yang rendah menstimulasi hipotalamus untuk menyekresi TRH. TRHmasuk ke vena porta hipofisis dan mengalir ke pituitari anterior yang

    menyekresi TSH. TSH menstimulasi aktivitas sel folikular, yaitu

    pengambilan iodine, sintesis dan sekresi hormone, dan pertumbuhan sel

    folikular. Sel folikular tiriod melepaskan T3dan T4ke darah sampai

    tingkat metabolisme kembali ke normal. Peningkatan T3menghambat

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    2/16

    pengeluaran TRH dan TSH (umpan balik negatif). Kondisi yang

    meningkatkan kebutuhan ATP, seperti lingkungan yang dingin,

    hipoglikemi, dataran tinggi, dan kehamilan, juga meningkatkan sekresi

    hormon tiroid.1

    Anatomi Kelenjar Tiroid

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    3/16

    Histologi Kelenjar Tiroid

    Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang

    membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri

    dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel.

    Membran dasar mengelilingi setiap folikel. Ketikel sel folikular tidakaktif, bentuknya menjadi kuboid sampai skuamosa, tapi dengan

    rangsangan dari TSG sel ini menjadi aktif menyekresi dan berubah

    menjadi kuboid sampai kolumnar. Sel folikular memproduksi dua

    hormone, yaitu thyroxine yang disebut juga tetraiodothyronine atau T4

    karena terdiri dari 4 atom dan triiodothyronine atau T3yang terdiri dari

    3 atom iodine. T3dan T4inilah yang disebut sebagai hormone tiroid.

    Beberapa sel yang disebut sel parafolikular atau sel C berada diantara

    folikel. Sel-sel ini memproduksi hormon kalsitonin yang membanturegulasi kalsium.1

    Sintesis hormon tiroid distimulasi oleh thyrotropin-releasing hormone

    (TRH) dan thyroid-stimulating hormone(TSH) yang diproduksi oleh

    kelenjar pituitari anterior. Jumlah T3dan T4di darah atau metabolisme

    yang rendah menstimulasi hipotalamus untuk menyekresi TRH. TRH

    masuk ke vena porta hipofisis dan mengalir ke pituitari anterior yang

    menyekresi TSH. TSH menstimulasi aktivitas sel folikular, yaitu

    pengambilan iodine, sintesis dan sekresi hormone, dan pertumbuhan sel

    folikular. Sel folikular tiriod melepaskan T3dan T4ke darah sampaitingkat metabolisme kembali ke normal. Peningkatan T3menghambat

    pengeluaran TRH dan TSH (umpan balik negatif). Kondisi yang

    meningkatkan kebutuhan ATP, seperti lingkungan yang dingin,

    hipoglikemi, dataran tinggi, dan kehamilan, juga meningkatkan sekresi

    hormon tiroid.1

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    4/16

    Regulasi Hormon Tiroid

    Evaluasi Massa Tiroid

    Anamnesis

    Dalam anamnesis, perlu ditanyakan riwayat keluarga mengenai

    keganasan tiroid jinak maupun ganas. Penyakit terdahulu yang

    mengikutsertakan leher (iradiasi kepala dan leher saat masa anak-

    anak), riwayat kehamilan, dan kecepatan onset dan tingkat

    pertumbuhan benjolan di leher harus ditanyakan. Adanya benjolan di

    leher selama masa kanak-kanak dan remaja harus diperhatikan karena

    memiliki kemungkinan keganasan tiga sampai empat kali lebih besar

    daripada di orang dewasa. Risiko kanker tiroid juga meningkat padausia tua dan laki-laki.3,4

    Pasien dengan nodul tiroid biasanya tidak terlalu tampak atau tidak

    bergejala. Seringkali, tidak ada hubungan yang jelas antara gambaran

    histologist dengan gejala pada pasien. Pada pasien dengan gejala,

    riwayat penyakit lengkap penting ditanyakan. Pertumbuhan benjolan

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    5/16

    yang lambat tapi progresif (minggu sampai bulan) mengarahkan pada

    keganasan.3,4

    Nyeri yang tiba-tiba biasanya diakibatkan perdarahan pada nodul kistik.

    Pasien dengan pembesaran yang progresif disertai nyeri perlu dicurigai

    adanya limpoma primer atau anaplastik karsinoma. Gejala sepertisensasi tersedak, leher tegang atau nyeri, disfagia, atau suara serak

    dapat menyertai penyakit tiroid, tetapi seringkali diakibatkan oleh

    kelainan non-tiorid. Gejala servikal dengan onset yang lambat dapat

    diakibatkan oleh penekanan struktur vital leher dan rongga dada atas.

    Gejala ini muncul jika nodul tiroid tertanam dalam goiter yang besar.

    Jika tidak terdapat goiter multinodular, gejala kompresi trakea (batuk

    dan perubahan suara) dapat mengarahkan pada keganasan. Karsinoma

    tiroid terdiferensiasi jarang menyebabkan obstruksi saluran napas,paralisis pita suara, ataupun gejala esofageal. Oleh karena itu,

    ketidakadaan gejala lokal tidak menyingkirkan kemunhkinan tumor

    ganas.3

    Pemeriksaan Fisik

    Kanker tiroid terdiferensiasi yang berukuran kecil seringkali tidak

    memiliki karakteristik yang mencurigakan pada pemeriksaan fisik.

    Namun, nodul tiroid baik yang keras ataupun berbatas tegas, dominan

    maupun soliter yang dapat dibedakan dari kelenjar lainnya

    meningkatkan kemungkinan keganasan. Oleh karena itu, penting untukmelakukan inspeksi dan palpasi yang teliti dari kelenjar tiroid serta

    kompartemen anterior dan lateral nodul pada leher.3

    Pemeriksaan kelenjar tiroid secara umum terdiri dari inspeksi, palpasi,

    dan auskultasi. Pada inspeksi perlu diperhatikan apakah terdapat

    pergeseran trakea. Untuk dapat melihat kelenjar tiroid dengan jelas,

    pasien diminta untuk sedikit mendangak, kemudian perhatikan daerah

    dibawah kartilago krikoid. Minta pasien untuk menelan, perhatikan

    gerakan ke atas kelenjar tiroid, simetrisitas, dan konturnya. Palpasikelenjar tiroid dilakukan dengan pemeriksa berdiri di belakang pasien.

    Pasien diminta mendangak. Jari-jari kedua tangan diletakan di leher

    pasien tepat dibawah kartilago krikoid. Minta pasien untuk menelan,

    rasakan gerakan isthmus yang naik ke atas, tetapi tidak selalu teraba.

    Geser trakea ke kanan dnegan jari-jari tangan kiri. Jari-jari tangan

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    6/16

    kanan meraba lobus kanan pada ruang diantara trakea dan

    sternomastoid. Temukan lateral margin. Dengan cara yang sama,

    periksa lobus kiri.5 Pada massa di tiroid pelaporan terdiri dari adalah

    lokasi, konsistensi, ukuran nodul, ketegangan leher, nyeri, dan

    adenopati servikal.3,5Pemeriksaan Penunjang

    1. Laboratorium

    Kadar TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang rendah dihubungkan

    dengan berkurangnya kemungkinan keganasan sehingga tidak perlu

    dilakukan pemeriksaan sitologi karena insiden keganasan sangat

    rendah.3

    1.1. Pencitraan

    Ultrasonografi resolusi tinggi merupakan tes yang paling sensitif untukmendeteksi lesi tiroid, mengetahui dimensi, struktur, dan mengevaluasi

    perubahan difus pada kelenjar tiroid. Jika hasil palpasi normal,

    ultrasonografi hanya dilakukan jikan ada faktor risiko keganasan. Jika

    ditemukan pada pemeriksaan fisik adenopati leher yang mencurigakan,

    perlu dilakukan ultrasonografi kedua nodus limfa dan kelenjar tiroid

    karena terdapat risiko metastasis dari mikrokarsinoma papiler yang

    tidak disadari sebelumnya.3

    Pada semua pasien dengan nodul tiroid dan multinodular stroma teraba,

    ultrasonografi perlu dilakukan untuk membantu diagnosis, mencarikoinsidental nodul tiroid atau perubahan kelenjar tiroid difus,

    mendeteksi keganasan dan lesi untuk dilakukan FNAB, memilih

    panjang jarum biopsi, mendapatkan pengukuran objektif volume

    kelenjar tiroid dan lesi yang akan dilakukanfollow-up. Pelaporan

    ultrasonografi mencakup posisi, bentuk, ukuran, batas, isi, dan

    ekogenik serta gambaran vaskular pada nodul. Gambaran

    ultrasonografi yang mengarah pada keganasan diantaranya

    hipoekogenitas, mikrokalsifikasi (kecil, intranodular, punktata, titikhiperekoik denganposterior acoustic shadow minim atau tidak ada),

    batas irregular atau microlobulated, dan gambaran vaskularisasi

    intranodular yang berantakan. Tumor berukuran besar dengan

    perubahan degeneratif dan beberapa area yang terisi cairan kadang

    ditemukan pada mikrokarsinoma. Walaupun kebanyakan nodul tiroid

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    7/16

    dengan dominasi komponen cairan bersifat jinak, ultrasonografi tetap

    harus dilaukan karena karsinoma tiroid papiler sebagian dapat

    berbentuk kistik. Lesi hipoekoik yang melebar hingga ke kapsul,

    menginvasi otot pretiroid, dan menginfiltraasi saraf laring jarang

    ditemukan tetapi memerlukan pemeriksaan sitologi segera. Adanyapembesaran kelenjar limfa tanpa hilum, perubahan kistik, dan

    mikrokalsifikasi meningkatkan kemungkinan ke arah keganasan.

    Gambaran melingkar dan hipervaskularisasi yang berantakan lebih

    sering ditemukan, tetapi tidak spesifik.3

    1.2 Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)

    FNAB pada nodul tiroid lebih baik jika dikombinasikan dengan guided

    ultrasonografi. Hasil FNAB ini digunakan untuk pemeriksaan sitologi.

    Hasil dari FNAB dikategorikan menjadi diagnostik dan non-diagnostik.Dikatakan diagnostik bila terdiri dari minimal 6 grup sel epitelial tiroid

    yang baik dan setiap grup terdiri dari 10 sel. Klasifikasi hasil

    pemeriksaan sitologi dibagi menjadi lima, yaitu nondiagnostik, jinak,

    lesi folikular, mencurigakan, dan ganas.3,6

    Alur Diagnosis Pasien dengan Nodul Tiroid

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    8/16

    StrumaStruma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh

    karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat

    berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan

    morfologinya.

    Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar

    tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya.

    Di bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan

    esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong

    trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas

    dan disfagia. Hal tersebut akan berdampak terhadap gangguan

    pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit. Bila pembesaran

    keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris

    atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.7

    Struma dapat terjadi akibat kekurangan yodium yang dapatmenghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga

    terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis

    anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH

    dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel

    tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    9/16

    dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar.

    Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan

    pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan

    kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar 300-500 gram.7

    Selain itu, struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yangmenghambat sintesa hormon tiroid, penghambatan sintesa hormon oleh

    zat kimia (goitrogenic agent), proses peradangan atau gangguan

    autoimun, seperti penyakit Graves. Pembesaran yang didasari oleh

    suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid

    oleh obat-obatan misalnya thiocarbamide, sulfonylurea dan litium,

    gangguan metabolik, misalnya struma koloid dan struma non toksik

    (struma endemik).7

    a. Klasifikasi Struma1. Berdasarkan Fisiologisnya7,8

    Berdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan menjadi

    eutiroidisme, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme. Hipotiroidisme dapat

    disebabkan kelainan pada hipotalamus, kerusakan hipofisis, defisiensi

    iodium, penggunaan antitiroid, dan tiroiditis. Terdapat pula keadaan

    yang dikenal sebagai hipotiroidisme iatrogenik yang terjadi

    pascatiroidektomi atau pascapengobatan iodium radioaktif.

    Hipertiroidisme dapat terjadi pada struma difus toksik (penyakit

    Graves), struma nodosa toksik, pengobatan berlebihan dengan tiroksin,permulaan tiroiditis, struma ovarium, dan pada metastasis ekstensif

    karsinoma tiroid berdiferensiasi baik. Gejala hipertiroidisme berupa

    berat badan menurun, nafsu makan meningkat, keringat berlebihan,

    kelelahan, leboh suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga

    terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian

    atas, mata melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut

    rontok, dan atrofi otot.

    2. Berdasarkan KlinisnyaSecara klinis pemeriksaan klinis struma toksik dapat dibedakan

    menjadi:

    A. Struma Toksik 7,8

    Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu struma difus toksik dan

    struma nodusa toksik. Istilah difus dan nodusa lebih mengarah kepada

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    10/16

    perubahan bentuk anatomi dimana struma difus toksik akan menyebar

    luas ke jaringan lain. Jika tidak diberikan tindakan medis sementara

    nodusa akan memperlihatkan benjolan yang secara klinik teraba satu

    atau lebih benjolan (struma multinoduler toksik).

    Struma difus toksik (tiroktosikosis) menunjukkan gejalahipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon

    tiroid yang berlebihan dalam darah. Penyebab tersering adalah penyakit

    Graves.

    B. Struma Non Toksik7,8

    Struma non toksik sama halnya dengan struma toksik yang dibagi

    menjadi struma difus nontoksik dan struma nodusa nontoksik. Struma

    nontoksik disebabkan oleh kekurangan iodium yang kronik. Struma ini

    disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid yangsering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali

    mengandung iodium atau terpapar goitrogen yang bisa menghambat

    sintesa hormon.

    Struma Nodusa Nontoksik7,8Apabila dalam pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul, maka

    pembesaran ini disebut struma nodusa. Struma nodusa tanpa disertai

    tanda-tanda hipertiroidisme dan hipotiroidisme disebut struma nodusanontoksik. Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda,

    awalnya difus, dan berkembang menjadi multinodular.

    Struma multinodosa biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut dan

    perubahan yang terdapat pada kelenjar berupa kombinasi bagian yang

    hiperplasia dan berinvolusi. Pada awalnya, sebagian struma

    multinodosa dapat dihambat pertumbuhannya dengan pemberian

    hormon tiroksin.

    Biasanya penderita struma nodosa tidak mempunyai keluhan karena

    tidak mengalami hipo- atau hipertiroidisme. Degenerasi jaringanmenyebabkan terbentuknya kista atau adenoma. Karena pertumbuhan

    terjadi secara perlahan, struma dapat membesar tanpa memberikan

    gejala selain adanya benjolan di leher, yang dikeluhkan terutama alasan

    kosmetik.

    Walaupun sebagian besar struma nodosa tidak mengganggu pernapasan

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    11/16

    karena pertumbuhannya ke arah lateral atau ke anterior, sebagian lain

    dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral.

    Struma nodosa unilateral dapat menyebabkan pendorongan trakea ke

    arah kontralateral tanpa menimbulkan gangguan akibat obstruksi

    pernapasan. Penyempitan yang hebat dapat menyebabkan gangguanpernapasan dengan gejala stridor inspiratoar. Secara umum, struma

    adenomatosa benigna hanya menimbulkan keluhan rasa berat di leher,

    adanya benjolan yang bergerak naik turun waktu menelan, dan alasan

    kosmetik. Jarang terjadi hipertiroidisme pada struma adenomatosa.

    Sekitar 5% struma nodosa mengalami degenerasi maligna. Berbagai

    tanda keganasan yang dapat dievaluasi meliputi perubahan bentuk,

    pertumbuhan lebih cepat, dan tanda infiltrasi pada kulit dan jaringan

    sekitar. Dapat terjadi penekanan pada nervus rekurens, trakea, atauesofagus. Adanya nodul tunggal harus tetap mendapat perhatian karena

    dapat merupakan nodul koloid, kistik, adenoma tiroid, atau suatu

    karsinoma tiroid. Nodul maligna sering ditemukan pada pria usia muda

    dan lanjut.

    Struma nodosa yang berlangsung lama biasanya tidak dapat lagi

    dipengaruhi oleh pengobatan supresi hormon atau pemberian hormon

    tiroid. Penanganan struma lama adalah dengan tiroidektomi subtotal

    atas indikasi yang tepat (kosmetik, eksisi nodulus tunggal suspek ganas,

    struma multinodular yang berat, struma yang menyebabkan kompresilaring atau struktur leher lain, struma retrosternal yang mengompresi

    trakea).

    Struma dapat meluas sampai ke mediastinum anterior superior,

    terutama pada bentuk nodulus yang disebut struma retrosternum.

    Umumnya, struma retrosternum tidak turun naik pada gerakan menelan

    karena apertura toraks terlalu sempit. Seringkali struma ini berlangsung

    lama dan bersifat asimptomatik, sampai terjadi penekanan pada organ

    atau struktur sekitarnya. Penekanan ini akan memberikan gejala dantanda penekanan trakea atau esofagus. Diagnosis ditegakkan dengan

    pemeriksaan foto rontgen atau iodium radioaktif. Biasanya

    pembedahan struma retrosternum dapat dilakukan melalui insisi di

    leher dan tidak memerlukan torakotomi karena perdarahan berpangkal

    pada pembuluh di leher. Jika letaknya di dorsal arteri subklavia,

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    12/16

    pembedahan dilakukan dengan cara torakotomi.

    Diagnosis banding struma nodosa ialah tumor mediastinum anterior,

    superior, seperti timoma, limfoma, tumor dermoid, dan metastasi

    keganasan paru pada kelenjar getah bening.

    Karsinoma TiroidKarsinoma tiroid merupakan keganasan terbanyak ke-9 di antara 10

    kanker terbanyak. Insidensnya lebih tinggi di negara endemik struma,

    terutama jenis folikular dan jenis berdiferensiasi buruk/anaplastik.

    Nodul tiroid dapat dijumpai pada semua usia. Insidensnya meningkat

    seiring dengan meningkatnya usia dengan puncaknya pada usia antara

    21-40 tahun. Wanita 2-4 kali lebih sering mengalami nodul ini daripada

    laki-laki. 7,8

    Keganasan tiroid berasal dari sel folikel tiroid dan dapat

    diklasifikasikan menjadi berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papilar,

    folikular, atau campuran keduanya, medular yang berasal dari sel

    parafolikular dan mengeluarkan kalsitonin, serta berdiferensiasi

    buruk/anaplastik. Perubahan dari struma menjadi karsinoma anaplastik

    biasa terjadi pada usia lanjut.

    Radiasi daerah leher merupakan salah satu faktor risiko yang penting.

    Risiko menderita karsinoma tiroid akibat radiasi biasanya jugabergantung pada usia. Bila radiasi terjadi pada usia lebih dari 20 tahun,

    korelasi risikonya menjadi kurang bermakna.

    Terdapat beberapa kriteria klinis yang dapat menunjukkan bahwa suatu

    tumor tiroid bersifat ganas, antara lain usia 50 tahun,

    riwayat terpapar radiasi leher pada masa kanak-kanak, pembesaran

    kelenjar tiroid yang cepat, struma dengan suara parau, disfagia, nyeri

    spontan, riwayat keluarga menderita kanker, struma hiperplasia yang

    tetap membesar setelah diberikan tiroksin, dan sesak napas.

    2.5.1 Patologi7

    Tumor dapat berupa nodul lunak, tetapi sering pula tumor keras.

    Adenokarsinoma papilar biasanya bersifat multisentrik dan 50%

    penderita memperlihatkan sarang ganas di lobus homolateral dan

    kontralateral. Tumor ini mula-mula bermetastasis ke kelenjar limfa

    regional dan akhirnya dapat menjadi metastasis hematogenik.

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    13/16

    Sebaliknya adenokarsinoma folikular biasanya bersifat unifokal dan

    jarang bermetastasis ke kelenjar limfa leher. Jenis ini lebih menyebar

    secara hematogenik, antara lain tulang dan paru.

    Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan (10%) merupakan

    tumor yang agresif, bertumbuh cepat, dengan infiltrasi masif kejaringan sekitarnya. Pada tahap dini sudah terjadi penyebaran

    hematogen dan penyembuhan jarang dicapai. Karsinoma anaplastik

    sering menyebabkan kesulitan bernapas karena infiltrasi ke trakea

    sampai ke lumen yang ditandai dengan dispnea dengan stridor inspirasi.

    Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, laring, faring,

    esofagus, nervus rekurens, pembuluh darah karotis, vena jugularis, dan

    struktur lain dalam leher dan kulit. Metastasis limfogenik dapat

    meliputi semua regio leher, sedangkan metastasis hematogenditemukan, terutama di paru, tulang, otak, dan hati.

    2.5.2 Diagnosis7

    Kebanyakan karsinoma tiroid bermanifestasi sebagai struma

    mononodular dan multinodular. Sekitar 25% nodul tunggal yang

    muncul merupakan karsinoma tiroid. Oleh karena itu, jika menghadapi

    penderita dengan nodul tiroid tunggal, perlu dipertimbangkan faktor

    risiko dan ciri keganasan lain. Diagnosis pasti ditegakkan dengan

    dengan biopsi jarum halus, kecuali pada karsinoma folikular.

    Diagnosis Banding Nodul Tiroid Ganas dan Jinak

    Untuk menentukan stadium karsinoma tiroid, biasanya digunakan

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    14/16

    klasifikasi TNM yang menggambarkan pertumbuhan dan

    penyebarannya.

    Klasifikasi TNM Kelenjar Tiroid

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    15/16

    Daftar Pustaka

    1 Tortora G J, Bryan D. Principles of anatomy and physiology. 12th.River street: John Wiley & Sons Inc; 2009.p.658-61.

    2 Marieb E N, Hoehn K. Human anatomy & physiology. 7thed.

    Boston: Benjamin-Cummings Publishing Company; 2007. [e-

    book]

    3 Gharib H, Papini E, Paschke R, Duick D S, Valcavi E, Hegediis L,

    et al. Association medical guidelines for clinical practice for the

    diagnosis and management of thyroid nodules. Endocr Pract. 2006;

    12 (1): 63-102.4 Cooper D S, Doherty G M, Haugen B R, Kloos R T, Lee S L,

    Mandel S J, et al. Revised American thyroid association

    management guidelines for patients with thyroid nodules and

    differentiated thryroid cancer. Thyroid. 2009; 19 (1): 1-48.

    5 Bickley L S. Bates guide to physical examination and history

    taking. 11 ed. Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins; 2013.

    P.252-3.

    6 British thyroid association. Guidelines for the management of

    thyroid cancer. 2nded. Report of the thyroid cancer guidelines

    update group. London: Royal Collage of Physicians, 2007.

    7 R. Sjamsuhidajat, Karnadihardja W, Prasetyono TOH, Rudiman R.

    Buku Ajar Ilmu Bedah. 1st. Jakarta: EGC; 2012.p807-11.

  • 7/25/2019 Massa Tiroid

    16/16

    8 Acosta J, et al. Sabiston Textbook of Surgery. 18th. USA: Elsevier

    Saunders; 2007.chap.36.

    Easy Plugin for AdSense V8.60 [leadout: 1 urCount: 1 urMax: 0]