masih ciamik - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2978/d81d76c4_jun17-bankandara.pdf ·...

1
Kontan, 14 Agustus 2017

Upload: ngocong

Post on 17-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masih Ciamik - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2978/d81d76c4_Jun17-BankAndara.pdf · Kenaikan harga bubur kertas memengaruhi ... ngutip data IBISWorld, harga pulp kayu

PORTOFOLIO 9Kontan Senin, 14 Agustus 2017

Teknologi membuat penggunaan kertas

berkurang sehingga bisnis ini mulai redup.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri

■REKOMENDASI SAHAM ■AKSI EMITEN

Emiten KertasMasih CiamikKenaikan harga bubur kertas memengaruhi kinerja

JAKARTA. Harga bubur kertas (pulp) tengah menanjak. Me-ngutip data IBISWorld, harga pulp kayu diperkirakan masih akan naik sekitar 5,1% per ta-hun hingga 2019 mendatang. Kenaikan harga pulp disebab-kan pasokan yang tak bisa mengikuti peningkatan per-mintaan. Sentimen ini pun bakal memengaruhi prospek emiten pulp dan kertas.

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menyatakan, kenaikan harga ini bisa dinikmati emiten pulp dan kertas jika permintaan kertas meningkat. "Untuk itu, produsen kertas biasanya akan berupaya mengatur pro-duksi," katanya. Menjaga sup-lai jadi strategi untuk menjaga harga pulp tetap tinggi.

Menurut Reza, kenaikan harga pulp bisa mendongkrak penjualan bubur kertas. Emi-ten yang bakal menikmati un-tung paling besar adalah pro-dusen dengan skala usaha serta pangsa pasar besar. Mi-salnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

Apalagi, INKP juga memiliki beragam olahan kertas se-hingga punya nilai tambah pada produknya. Cuma untuk tahun ini, INKP belum akan menambah kapasitas produk-si. Tapi, mereka sedang mer-ampungkan pembangunan pabrik di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, yang bisa meningkatkan pendapatannya dalam jangka panjang.

Sementara PT Kertas Basu-ki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) justru tengah mencari tambahan modal kerja untuk meningkatkan kapasitas pro-duksi kertas mereka.

Penuh tantangan

Meski begitu, Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandi-ri, bilang, kenaikan harga pulp bisa membebani ongkos pro-duksi kertas. Selain itu, ia menilai, industri ini terbebani oleh tren paper less. Perkem-bangan teknologi juga mem-buat penggunaan kertas ber-kurang. "Sehingga bisnis ini mulai redup," ujarnya.

Memang, William Surya Wi-jaya, Vice President of Re-search Indosurya Mandiri Se-

kuritas, mengatakan, industri pulp dan kertas di tanah air masih penuh tantangan. Ter-lebih, beberapa saham di sek-tor ini kurang likuid.

Tapi, menurut Reza, per-alihan penggunaan kertas te-lah diantisipasi produsen de-ngan mengalihkan produk ke segmen lain. Sebab, kebutuh-an kertas terutama di industri kreatif masih besar.

Hans menambahkan, per-usahaan dengan pangsa pasar besar, seperti, Asia Pulp and Paper (APP) yang merupakan holding dari INKP, dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), lebih prospektif. Kinerja kedua sa-ham ini juga lebih baik diban-ding emiten kertas lain.

Reza memberi rekomendasi overweight untuk saham INKP, dengan target harga Rp 4.700 per saham. Lalu, ia me-rekomendasikan hold saham PT Fajar Surya Wasesa Tbk (FASW) yang pasang target harga Rp 4.900 dan neutral untuk saham KBRI.

Tapi, Reza merekomendasi-kan buy saham TKIM, dengan target harga Rp 1.400. Saham ini tengah didorong aktivitas harga yang meningkat. ■

Dede Suprayitno

Putusan MA Bisa Mengerek Prospek APLNJAKARTA. Kasus Reklamasi Pulau G memasuki babak baru. Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Per-kumpulan Koalisi Rakyat un-tuk Keadilan Perikanan (Kia-ra) atas PT Muara Wisesa Sa-mudera. Putusan ini bisa jadi angin segar bagi kelanjutan reklamasi Pulau G.

Sebelumnya, anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) ini juga meraih ber-kah atas putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

(PTTUN) yang memenangkan Pemerintah Provinsi DKI Ja-karta dalam perkara yang sama, di tingkat banding.

Dengan kata lain, APLN meraih restu secara hukum untuk melanjutkan reklamasi Pulau G, sebuah pulau buatan dengan luas 161 hektare dan berlokasi di wilayah Utara Ja-karta. Mengutip laporan ke-uangan APLN per Juni 2017, nilai aset reklamasi Pulau G mencapai Rp 2,54 triliun.

Dalam laporannya, APLN telah membahas putusan itu dengan konsultan hukum me-

reka. Selain pelaksanaan re-klamasi yang tertunda, tidak terlihat dampak merugikan secara material terhadap kegi-atan operasional. Selain itu, Muara Wisesa dan APLN ber-keyakinan proyek reklamasi tetap bisa dilanjutkan.

Menanggapi putusan terba-ru MA ini, manajemen APLN masih enggan berkomentar. "Silakan ditanyakan kepada pembuat kebijakan. Sebagai pengembang, kami hanya mengikuti," ungkap Wibisono, Investor Relations APLN ke-pada KONTAN kemarin.

Direktur Investa Saran Man-diri Hans Kwee menilai, de-ngan berlanjutnya reklamasi Pulau G, maka prospek saham APLN ke depan akan semakin baik dan berdampak positif bagi saham emiten ini. "Positif karena adanya kepastian pro-yek," ungkap dia kepada KON-TAN, Minggu (13/8).

Pada penutupan Jumat lalu, saham APLN ditutup turun 0,88% jadi Rp 226 per saham. Sejak awal tahun, harga APLN sudah merosot 7,62%.

Elisabet Lisa Listiani

PERKARA HUKUM■

Pergerakan Indeks Sektoral Periode 11 Juli–11 Agustus 2017

1.782,5511 Jul '17 1.738,16

11 Ags '17

Perubahan : -2,49%

Agrikultur

Sumber: Bloomberg

616,2911 Jul '17 608,22

11 Ags '17

Perubahan : -1,31%

Industri Dasar

2.491,1211 Jul '17

2.367,8711 Ags '17

Perubahan: -4,95%

Barang Konsumer

947,0811 Jul '17

973,3511 Ags '17

Perubahan : 2,77%

Keuangan

1.183,8411 Jul '17

1.222,4011 Ags '17

Perubahan : 3,26%

Infrastruktur

1.395,5111 Jul '17

1.485,7811 Ags '17

Perubahan : 6,47%%

Tambang

1.468,3311 Jul '17

1.329,7511 Ags '17

Perubahan : -9,44%

Industri Lain-lain

489,7011 Jul '17

500,4311 Ags '17

Perubahan: 2,19%

Konstruksi & Properti

905,1411 Jul '17

914,4111 Ags '17

Perubahan : 1,02%

Perdagangan

Peresmian Patung Banteng Wulung

KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Dari Kiri: Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengamati patung Banteng Wulung usai diresmikan di halaman Gedung BEI, Jakarta, Ahad (13/8). Harapannya, patung Banteng Wulung bisa menjadi ikon pasar modal Indonesia sekaligus destinasi wisata fi nansial di negara kita.

Kontan, 14 Agustus 2017