masalah korupsi di indonesia dan etika bisnis

25
Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Upload: shay-kim

Post on 03-Jan-2016

103 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis. Korupsi. Definisi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Masalah Korupsi di Indonesiadan Etika Bisnis

Page 2: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Korupsi

Page 3: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Definisi

Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 4: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Definisi

Berdasarkan itu, korupsi dirumuskan dalam 30 bentuk, yang dikelompokkan ke dalam kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.

Page 5: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Definisi

Masyarakat Transparansi Indonesia: Pengertian "korupsi" lebih ditekankan pada

perbuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk keuntungan pribadi atau golongan.

Page 6: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Peraturan

Internasional: UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST

CORRUPTION, 2003 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENENTANG KORUPSI, 2003)

Indonesia: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2OO3 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA ANTI KORUPSI, 2003)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Page 7: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Peraturan

Indonesia: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME

Page 8: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Komisi Pemberantasan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Page 9: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sebab-sebab Korupsi

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono: Dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan,

hasrat, kehendak, dan sebagainya) Rangsangan dari luar (dorongan teman-

teman, adanya kesempatan, kurang kontrol dan sebagainya)

http://www.transparansi.or.id/?pilih=lihataboutcorruption&id=4, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 10: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sebab-sebab Korupsi

Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam bukunya berjudul "Strategi Pemberantasan Korupsi," antara lain:

1. Aspek Individu Pelaku Sifat tamak manusia Moral yang kurang kuat Penghasilan yang kurang mencukupi Kebutuhan hidup yang mendesak Gaya hidup yang konsumtif Malas atau tidak mau kerja Ajaran agama yang kurang diterapkan

http://www.transparansi.or.id/?pilih=lihataboutcorruption&id=4, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 11: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sebab-sebab Korupsi

2. Aspek Organisasi Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan Tidak adanya kultur organisasi yang benar Sistim akuntabilitas yang benar di instansi

pemerintah yang kurang memadai Kelemahan sistim pengendalian manajemen Manajemen cenderung menutupi korupsi di

dalam organisasi

http://www.transparansi.or.id/?pilih=lihataboutcorruption&id=4, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 12: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sebab-sebab Korupsi

3. Aspek Tempat Individu dan Organisasi Berada Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya

korupsi Korupsi bisa ditimbulkan oleh budaya masyarakat.

Masyarakat kurang menyadari sebagai korban utama korupsi

Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi

Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif

Aspek peraturan perundang-undangan

http://www.transparansi.or.id/?pilih=lihataboutcorruption&id=4, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 13: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Akibat Korupsi

Korupsi mendelegetimasi proses demokrasi dengan mengurangi kepercayaan publik terhadap proses politik melalui politik uang.

Korupsi mendistorsi pengambilan keputusan pada kebijakan publik, membuat tiadanya akuntabilitas publik, dan menafikan the rule of law.

Korupsi meniadakan sistim promosi dan hukuman yang berdasarkan kinerja karena hubungan patron-client dan nepotisme.

Korupsi mengakibatkan proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga mengganggu pembangunan yang berkelanjutan.

Korupsi mengakibatkan kolapsnya sistem ekonomi karena produk yang tidak kompetitif dan penumpukan beban hutang luar negeri.

http://www.transparansi.or.id/?pilih=lihataboutcorruption&id=6, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 14: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Akibat Korupsi

Korupsi yang sistimatik menyebabkan: Biaya ekonomi tinggi oleh penyimpangan

insentif; Biaya politik oleh penjarahan terhadap suatu

lembaga publik; dan Biaya sosial oleh pembagian kesejahteraan

dan pembagian kekuasaan yang tidak semestinya.

Page 15: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Akibat Korupsi

Selama tiga tahun terakhir terdapat trend kenaikan kerugian keuangan negara yang menurut catatan akhir tahun Indonesian Corruption Watch (24/1/07) pada tahun 2004 mencapai Rp. 4,3 triliun, tahun 2005 mencapai Rp 5,3 triliun dan tahun 2006 meningkat tiga kali lipat menjadi Rp 14,4 triliun.

Page 16: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Modus Korupsi

Contoh Pemerasan Pajak Manipulasi Tanah Jalur Cepat Pembuatan KTP / SIM SIM Jalur Cepat Markup Budget/Anggaran Proses Tender Penyelewengan dalam Penyelesaian

Perkara

Page 17: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sejarah Korupsi di Indonesia

Era Sebelum Indonesia Merdeka Sejarah sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai

oleh "budaya-tradisi korupsi" yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan dan wanita.

Perilaku elit bangsawan yang korup, lebih suka memperkaya pribadi dan keluarga, dll

Gelaja korupsi dan penyimpangan kekusaan pada waktu itu masih didominasi oleh kalangan bangsawan, sultan dan raja, sedangkan rakyat kecil nyaris "belum mengenal" atau belum memahaminya. Kebiasaan mengambil ‘upeti’ dari rakyat kecil

http://asepsofyan.multiply.com/journal/item/20/Sejarah_Korupsi_di_Indonesia, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 18: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sejarah Korupsi di Indonesia

Era Pasca Kemerdekaan Orde Lama

Pada era di bawah kepemimpinan Soekarno, tercatat sudah dua kali dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi - Paran dan Operasi Budhi - namun ternyata pemerintah pada waktu itu setengah hati menjalankannya.

Sejarah kemudian mencatat pemberantasan korupsi pada masa itu akhirnya mengalami stagnasi.

http://asepsofyan.multiply.com/journal/item/20/Sejarah_Korupsi_di_Indonesia, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 19: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sejarah Korupsi di Indonesia

Era Pasca Kemerdekaan Orde Baru

Membentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung. Dianggap tidak serius dalam memberantas korupsi

Menunjuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan berwibawa

Membentuk Opstib (Operasi Tertib) derigan tugas antara lain juga memberantas korupsi. Kebijakan ini hanya melahirkan sinisme di masyarakat.

Praktek korupsi terus tumbuh subur

http://asepsofyan.multiply.com/journal/item/20/Sejarah_Korupsi_di_Indonesia, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 20: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sejarah Korupsi di Indonesia

Era Pasca Kemerdekaan Era Reformasi

Jika pada masa Orde Baru dan sebelumnya "korupsi" lebih banyak dilakukan oleh kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah terjangkit "Virus Korupsi".

Presiden BJ Habibie pernah mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN berikut pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN, KPPU atau lembaga Ombudsman

Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK).

http://asepsofyan.multiply.com/journal/item/20/Sejarah_Korupsi_di_Indonesia, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 21: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Sejarah Korupsi di Indonesia

Era Pasca Kemerdekaan Era Reformasi

KPK lembaga pemberantasan korupsi terbaru yang masih eksis

http://asepsofyan.multiply.com/journal/item/20/Sejarah_Korupsi_di_Indonesia, diakses tanggal 13 Mei 2007

Page 22: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Corruption Perception Index

Page 23: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Etika Bisnis

Page 24: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Definisi

Business ethics is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context (Carroll and Buchholtz, 2006)

Pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis (Muslich,1998:4).

Batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya (Amirullah & Hardjanto, 2005).

Page 25: Masalah Korupsi di Indonesia dan Etika Bisnis

Etika Bisnis dan Korupsi

Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis.

Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.

Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya.

Dunia usaha berperan menerapkan GCG dengan antara lain menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien, dan transparan.