masalah jamban didaerah pesisir

Upload: sayalupa

Post on 18-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ARTIKEL MASALAH JAMBAN DIDAERAH PESISIR

Sumber daya pantai dan laut dikenal sebagai sumberdaya multi fungsi. Wilayah perairan pantai yang kaya akan sumber daya alam telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan, utamanya protein sejak berabad-abad lamanya. Selain itu pemanfaatan sumber energy seperti hidrokarbon dan mineral khususnya daerah pesisir dan laut telah dilakukan untuk menunjang pembangunan ada sektor ekonomi. Fungsi lain yang dimiliki oleh wilayah pesisir dan lautan digunakan untuk berbagai kegiatan untuk seperti transportasi,pelabuhan, industry, agrobisnis dan agroindustri, rekreasi dan periwisata, serta kawasan pemukiman dan tempat pembuangan limbah. Dengan semakin menipisnya sumberdaya alam didaratan karena kegiatan pembangunan dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka sumber daya kelautan akan menjadi tumpuan harapan bagi kesinambungan pembangunan ekonomi nasional dimasa mendatang. Menyadari adanya karakteristik dan dinamika alamiah ekosistem pesisir dan lautan yang secara ekologis saling terkait dengan satu dan lainnya, demikian pula dengan ekosistem lahan atas serta keanekaragaman sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan sebagai potensi pembangunan yang pada umumnya terdapat pada suatu hamparan ekosistim pesisir, mensyaratkan bahwa pembangunan sumber daya pesisir dan lautan secara optimal dan berkelanjutan haya dapat diwujudkan melalui pendekatan terpadu dan holistic (menyeluruh). Permasalahan jamban yang semakin memburuk dikawasan permukiman pesisir khususnya permukiman nelayan tidak dapat ditangani secara baik . latar belakang penyebabnya adalah 1. kebiasaan social budaya yang sulit berubah 2. topogtafi yang sangat rendah bahkan sebagian berada dibawah ketinggian pasang air laut(karena abrasi) 3. perkembangan pemukiman yang kian memadat dan tidak tertata dan 4. kegagalan penerapan standar teknis pembuangan tinja.

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau wc.syarat jamban yang yang sesuai kaidah-kaidah kesehatan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tidak mencemari sumber air minum Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun tikus Air seni,air bersih dan air penggelintor todak mencemari tanah sekitar Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya Dilengkapi dengan dinding dan penutup Cukup penerangan dan sirkulasi udara Luas ruangan yang cukup Tersedia air dan alat pembersih.

Pemanpaatan jamban keluarga sanagt dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat .Tujuan program jamban keluarga yaitu tidak membuang tinja ditempat terbuka melainkan membangun jamban untuk diri dan keluarga agar kesehatn keluarga dapat terjaga dengan baik. Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapat prioritas.Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Sebanyak 19,67 % (data thn 2007) warga tidak memiliki jamban . sangat menyedihkan, karena membuang begitu saja kotoran ke sungai( Wisjnuprapto guru besar teknik penyehatan institute teknologi bandung, selasa (11/8/2009)). Hal mendasar yang yang menyebabkan sulitnya pelaksanaan upaya sanitasi lingkungan didaerah pesisir adalah rendahnya pemahaman mengenai pentingnya upaya sanitasi lingkungan serta kemampuan financial yang kurang mencukupi bagi setiap rumah tangga untuk mengupayakan sanitasi lingkungan rumah tangga yang memenuhi syarat. Dampak fisik yang dapat dilihat langsung akibat buruknya sanitasi lingkungan didaerah pesisir adalah lingkungan yang kotor, tidak tertur, dan tentunya berbau. Hal inilah yang menjadi penyumbang timbulnya gangguan ekosistem didaerah pesisir dan pantai. Selama ini mereka yang belum memiliki jamban membuang tinja ditempat terbuka seperti kebun,sawah, sungai, dan laut. Parahnya hal ni menjadi kebiasaan yan g terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan.Tidak hanya itu minimnya penghasilan dan sumber mata pencaharian membuat sebagian besar mereka berfikir bahwa lebih baik mencari

yang hemat dan efisien disbanding harus mengeluarkan biaya untuk membuat jamban .Toh mereka juga jarang sakit , anggapan inilah membuat upata sanitasi berjalan kurang maksimal. Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare typus, muntaber, disentri, cacingan, dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.

Nama NIM Semester

: A r n i e. k : 594 10 05 030 : VII ( kes-ling)

Tugas A M D A L