masa umur baterai gardu induk
DESCRIPTION
Contoh proposal TATRANSCRIPT
ANALISA HUBUNGAN HASIL PENGUJIAN KAPASITAS BATERAI SAAT PENGOSONGAN BATERAI SUPLAI DC GARDU INDUK
DENGAN MASA UMUR BATERAI
Proposal Penelitian untuk Tugas Akhir S-1Program Studi Teknik Elektro
Diajukan olehMukhlas Alfajar Nur Hidayatulloh
5140721002
KepadaPROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA2016
Proposal Penelitian untuk Tugas Akhir S-1
ANALISA HUBUNGAN HASIL PENGUJIAN KAPASITAS BATERAI SAAT PENGOSONGAN BATERAI SUPLAI DC GARDU INDUK
DENGAN MASA UMUR BATERAI
Diajukan olehMukhlas Alfajar Nur Hidayatulloh
5140721002
Telah disetujui oleh
Yogyakarta, ........................
Dosen Penguji I
___________________
Yogyakarta, ........................
Dosen Penguji II
___________________NIP _______________ NIP _______________
Mengetahui
Yogyakarta, ........................
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Satyo Nuryadi, M.Eng . NIP 197011302005011001
1. Latar Belakang
Dalam pengoprasian tenaga listrik terdapat dua macam sumber tenaga
untuk kontrol di dalam Gardu Induk, ialah seumber arus searah (DC) dan
sumber arus bolak-balik (AC). Sumber tenaga untuk kontrol selalu harus
mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi. Karen persyaratan inilah
dipakai baterai sumber arus searah. Catu daya sumber DC digunakan
kebutuhan operasi relai proteksi dan kontrol serta untuk scadatel.
Catu Daya DC bersumber dari rectifier dan baterai terpasang pada
instalasi secara pararel dengan beban, sehingga dalam pengoprasianya disebut
sistem DC. Tujuan pemeliharaan sistem DC adalah : untuk mengusahakan
agar rectifier dan baterai berikut rangkaianya selalu bekerja sesuai
karakteristiknya, sehingga diharapkan sistem DC memepunyai keandalan
yang tinggi terutama pada baterai.
Baterai merupakam komponen pendukung sebuah Gardu Induk yang
memiliki peran dan fungsi yang vital yaitu sebagai sumber tenaga DC bagi
berbagai komponen penyusun Gardu Induk terutama komponen proteksi.
Pemeliharaan terhadap baterai dilakukan secara berkala yaitu dalam skala
harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Pemeliharaan baterai dalam skala
tahunan dilakuakn untuk mengetahui sel baterai dengan prosedur utama
pemeliharaan yang melalui teknik pengosongan dan pengisian ulang kapasitas
baterai, di sinilah penentuan masih tidaknya baterai untuk terus dipakai
karena pada saat pengujian penurunan kualitas batereai terlihat. Namun dalam
prosedur yang ada, belum ada metode untuk mendeteksi masa umur baterai.
Untuk itu dalam pemeliharaan baterai jika terdapat salah satu sel mengalami
penurunan kualitas maka penggantian dan perbaikan dilakukakan dengan
mendadak dan menambah lagi masa pemeliharaannya, belum lagi jika terjadi
gangguan secara mendadak.
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka dapat ditentukan
rumusan masalah tentang Analisa Hubungan Hasil Pengujian Kapasitas
Baterai Saat Pengosongan Baterai Suplai DC Gardu Induk Dengan Masa
Umur Baterai, sebagai berikut:
a. Perbedaan apa saja hasil pengujian kapasitas baterai normal tiap skala
pemeliharaan tiap bulanya?
b. Perbedaan apa saja hasil pengujian kapasitas baterai dari normal menjadi
abnormal tiap skala pemeliharaan tiap bulanya?
c. Tolak ukur apa saja yang mempengaruhi penurunan masa pakai baterai?
3. Batasan Masalah
Dalama penelitian yang akan dilakukan peneliti terkait tentang Analisa
Hubungan Hasil Pengujian Kapasitas Baterai Saat Pengosongan Baterai
Suplai DC Gardu Induk Dengan Masa Umur Baterai, agar pembahasan yang
meluas maka penelitian memfokuskan penelitian terhadap unsur tegangan,
kapasitas, dan suhu elektrolit baterai tanpa mengurai faktor penyebab yang
ada.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tentang Analisa Hubungan Hasil Pengujian Kapasitas
Baterai Saat Pengosongan Baterai Suplai DC Gardu Induk Dengan Masa
Umur Baterai adalah dapat terumuskan secara sistematis masa umur layak
pakainya baterai untuk suplai DC gardu induk terhadap unsur tegangan,
kapasitas, dan suhu elektrolit baterai.
5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengefektifkan prosedur
pemeliharaan baterai untuk suplai DC gardu induk. Sehingga masa umur
baterai dapat diperkirakan dan segala persiapan atau gangguan dapat
tertangani secara dini.
6. Tinjauan Pustaka
Penelitian Pemeliharaan Tahunan Sistem DC (Baterai 48 Volt) Gardu
Induk 150 KV Srondol pernah dilakukan oleh Cahyo Andhi Nugroho. Dalam
jurnal tersebut bertujuan mengetahui prinsip kerja sistem DC yang ada di
gardu induk 150 kV Srondol Semarang dan mengetahui proses pemeliharaan
Sistem DC di Gardu Induk 150 kV Srondol Semarang. Secara terperinci
dibahas proses pemeliharaan tahunan baterai 48 unit II merek Saft Nife, tipe
SBL 167-2 di Gardu Induk 150 kV Srondol, Semarang. Dimana saat
pemeliharaan dilaksanakan proses Charging, Uji kapasitas, Uji Elektrolit dan
rekondisi.
Dokumen nomor: PDM/PGI/19:2014 yaitu Buku Pedoman Pemeliharaan
Sistem Suplai AC/DC adalah buku pedoman prosedur standar pemeliharaan
Sistem Suplai AC/DC. Dalam buku ini Secara terperinci terdapat penjelasan
mengenai Sistem Suplai AC/DC, Pedoman Pemeliharaan standar yang
dilakukan oleh PT. PLN dan evaluasi mengenai masalah yang ada.
7. Landasan Teori
a. Sumber Suplai DC Gardu Induk
1) Rectifier
Rectifier adalah suatu rangkaian alat listrik untuk mengubah arus
listrik bolak- balik (AC) menjadi arus searah (DC). Rectifier yang
terpasang di Gardu Induk berfungsi untuk mengisi muatan baterai,
memasok daya secara kontinu ke beban dan menjaga baterai agar
tetap dalam kondisi penuh.
Mode Operasi Pengisian Rectifier/Charger
Jenis pengisian pada rectifier adalah: Floating, Equalizing dan
Boosting.
- Floating Charge
Floating adalah jenis pengisian baterai untuk menjaga baterai
dalam keadaan penuh (full charge). Pada kondisi normal rectifier
beroperasi pada sistem floating.
- Equalizing Charge
Equalizing adalah jenis pengisian yang bertujuan untuk
menyamakan atau meratakan tegangan setiap cell baterai.
- Boosting Charge
Boosting adalah jenis pengisian cara cepat (high rate) yang
digunakan pada saat initial charge atau pengisian kembali setelah
baterai mengalami pengosongan yang besar.
2) Baterai
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan)
dengan efesiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses
elektrokimia reversible adalah didalam baterai dapat berlangsung
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia
(Proses Pengisian), pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel
baterai terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan yaitu
elektroda positif dan elektroda negative yang dicelupkan dalam suatu
larutan kimia.
Bagian utama baterai
- Elektroda
Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua) elektroda, yaitu elektroda
positif dan negatif, direndam dalam suatu larutan kimia yang
berfungsi sebagai media perpindahan elektron pada saat
berlangsung charge discharg. Elektroda positif dan negatif
tersusun dari beberapa Grid yang berupa rangka besi berfungsi
sebagai tempat material aktif. Material aktif berfungsi sebagai
material yang bereaksi secara kimia untuk menghasilkan energi
listrik.
- Elektrolit
Elektrolit adalah cairan atau larutan senyawa kimia yang berfungsi
menghantarkan arus listrik, larutan tersebut dapat menghasilkan
muatan listrik positif dan negatif. Bagian yang bermuatan positif
disebut ion positif dan bagian yang bermuatan negatif disebut ion
negatif. Makin banyak ion – ion yang dihasilkan suatu elektrolit
maka makin besar daya hantar listriknya. Jenis cairan elektrolit
baterai terdiri dari 2 (dua) macam yaitu: Larutan Asam Sulfat
(H2SO4) digunakan pada baterai asam dan Larutan Kalium
Hidroxide (KOH) digunakan pada baterai alkali.
- Sel Baterai
Sel baterai berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan elektrolit
dan elektroda. Bahan bejana (container) yang digunakan terdiri
dari 2 (dua) macam:
Steel Container
Sel baterai dengan bejana (container) terbuat dari steel
ditempatkan dalam rak kayu, hal ini untuk menghindari terjadi
hubung singkat antar sel baterai dan hubung tanah.
Plastic Container
Sel baterai dengan bejana (container) terbuat dari plastik
ditempatkan dalam rak besi yang diisolasi, hal ini untuk
menghindari terjadi hubung singkat antar sel baterai atau hubung
tanah apabila terjadi kerusakan/kebocoran elektrolit baterai.
- Terminal dan penghubung baterai
Terminal dan klem pada sel baterai berfungsi untuk
menghubungkan kutub-kutub sel baterai, mengunakan bahan
nickel plated steel atau cooper sedangkan penghubung antar unit
atau grup baterai menggunakan bahan nickel plated atau berupa
kabel yang terisolasi (Insulated Flexible Cable).
8. Cara Penelitian
a. Objek Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka objek
penelitian dalam penyususnan Tugas Akhir ini meliputi :
1. Data hasil uji kapasitas baterai di Gardu Induk Gejayan dari awal
pengadaan baterai sampai adanya oenggantian baterai baru
2. Komponen utama sel baterai yang digunakan di Gardu Induk Gejayan.
3. Proses Pemeliharaan rutin baterai tiap bulannya.
b. Lokasi
Dalam penyususnan Tugas Akhir ini dilakukan berbagai penelitian yang
akan dilaksanakan di Gardu Induk Gejayan
c. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan mulai dari tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan
30 Mei 2016
d. Metode Pengumpulan data
1) Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi, di
Gardu Induk Gejayan untuk diketahui cara kerja dan dilakukan
pengembangan pada sistem Pemeliharaan baterai.
2) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung dengan pihak
pihak terkait maupun yang ahli dalam hubungannya dengan sistem
penelitian.
3) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan menuliskan hasil penelitian ke dalam
suatu laporan yang tersusun secara jelas berdasarkan data dan hasil
pengamatan.
e. Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan menuliskan dan menganalisis hasil
pengujian kapasitas baterai dari awal baterai dipakai sampai dengan
baterai yang diganti. Data yang diambil adalah data hasil pengujian
kapasitas baterai yang terindikasi normal dan abnormal. Kemudian diteli
hubungannya dengan unsur tegangan, kapasitas dan suhu elektrolit baterai
dengan masa umur baterai.
9. Jadwal penelitian
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan penelitian ini secara lengkap dapat
dilihat di bawah ini.
Recana
KegiatanFebruari Maret April Mei
Pengajuan
Proposal
Identifikasi
Masalah
Analisa Data
Pengkajian
Pembuatan
Laporan
10. Daftar Pustaka
Amin, M. Mustaghfirin. 2013. Gardu Induk. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Repulik Indonesia.