masa perayaan paskah dan pentakosta 2019 · web viewmengingat masa perayaan paskah dan pentakosta...

147
Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja. Berkat pertolongan-Nya Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta tahun 2019 dapat hadir kembali menjumpai jemaat- jemaat di wilayah sinode GKSBS. Adapun tema perayaan kita tahun ini adalah; “PELAYAN PERDAMAIAN ”. Melalui tema ini diharapkan seluruh anggota jemaat dapat berperan dalam mewujudkan perdamaian di tengah keluarga, gereja, masyarakat, dan lingkungan sekitar sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing jemat. Panduan ini berisi : 1. Bahan khotbah untuk digunakan ibadah minggu maupun ibadah hari raya. Bahan khotbah sengaja disajikan dalam bentuk khotbah jadi, namun demikian sangat diharapkan setiap pengkhotbah dapat melengkapinya dengan contoh-contoh dan penerapan serta menyesuaikan khotbah ini dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masing-masing jemaat. Sangat baik jika di jemaat ada persiapan bersama ( sermon). 2. Bahan Sarasehan Paskah dan Bahan Sarasehan Pentakosta. Diharapkan bahan sarasehan Paskah bisa digunakan dalam minggu pertama MPPP, sedangkan bahan sarasehan Pentakosta digunakan untuk minggu terakhir MPPP. 3. Bahan Renungan keluarga/kelompok. Bahan ini bisa digunakan untuk renungan di masing-masing keluarga atau bagi yang tidak terbiasa melakukan renungan keluarga, bisa dilakukan dalam kelompok atau blok, bisa juga dilaksanakan dalam acara Pertsekutuan doa. 4. Bahan Pemahaman Alkitab. Bahan ini dapat digunakan untuk PA kategorial (Pemuda, Remaja, Ibu, Bapak], bisa juga digunakan untuk PA kelompok/blok. Silahkan disesuaikan dengan situasi kondisi masing-masing jemaat. Pertanyaan-pertanyaan disertakan untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut. Lagu-lagu bisa dipilih sendiri sesuai dengan keberadaan masing-masing kelompok/blok. 5. Panduan Aktivitas MPPP, yang pelaksanaannya diharapkan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing jemaat. 1 | Sinode GKSBS

Upload: vuhanh

Post on 12-May-2019

332 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PengantarPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja. Berkat pertolongan-Nya Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta tahun 2019 dapat hadir kembali menjumpai jemaat- jemaat di wilayah sinode GKSBS. Adapun tema perayaan kita tahun ini adalah; “PELAYAN PERDAMAIAN ”. Melalui tema ini diharapkan seluruh anggota jemaat dapat berperan dalam mewujudkan perdamaian di tengah keluarga, gereja, masyarakat, dan lingkungan sekitar sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing jemat.

Panduan ini berisi :1. Bahan khotbah untuk digunakan ibadah minggu maupun ibadah hari raya. Bahan khotbah

sengaja disajikan dalam bentuk khotbah jadi, namun demikian sangat diharapkan setiap pengkhotbah dapat melengkapinya dengan contoh-contoh dan penerapan serta menyesuaikan khotbah ini dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masing-masing jemaat. Sangat baik jika di jemaat ada persiapan bersama ( sermon).

2. Bahan Sarasehan Paskah dan Bahan Sarasehan Pentakosta. Diharapkan bahan sarasehan Paskah bisa digunakan dalam minggu pertama MPPP, sedangkan bahan sarasehan Pentakosta digunakan untuk minggu terakhir MPPP.

3. Bahan Renungan keluarga/kelompok. Bahan ini bisa digunakan untuk renungan di masing-masing keluarga atau bagi yang tidak terbiasa melakukan renungan keluarga, bisa dilakukan dalam kelompok atau blok, bisa juga dilaksanakan dalam acara Pertsekutuan doa.

4. Bahan Pemahaman Alkitab. Bahan ini dapat digunakan untuk PA kategorial (Pemuda, Remaja, Ibu, Bapak], bisa juga digunakan untuk PA kelompok/blok. Silahkan disesuaikan dengan situasi kondisi masing-masing jemaat. Pertanyaan-pertanyaan disertakan untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut. Lagu-lagu bisa dipilih sendiri sesuai dengan keberadaan masing-masing kelompok/blok.

5. Panduan Aktivitas MPPP, yang pelaksanaannya diharapkan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing jemaat. aktivitas ini bisa ditambahkan atau dikurangi. Di dalam panduan aktivitas tersebut, salah satunya berisi tentang Aksi Puasa Paskah (APP). Konsep puasa Paskah masih sama dengan panduan tahun-tahun sebelumnya. Amplop Aksi Puasa Paskah dibagikan kepada jemaat dalam ibadah pembukaan (Ibadah Rabu Abu tanggal 6 Maret 2019) dan dikumpulkan pada Ibadah Paskah (tanggal 21 April 2019) Sedangkan penggunaan hasil APP diatur sebagai berikut: 50% dikelola oleh jemaat setempat untuk berdiakonia kepada anggota jemaat yang membutuhkan, 25 % dikelola klasis untuk program diakonia dan 25% dikirimkan ke kantor sinode GKSBS.

Adapun jadwal kegiatan MPPP adalah sebagai berikut:1. Pembukaan dilakukan pada ibadah Rabu Abu, tanggal 6 April 2019 dengan menggunakan

bahan khotbah pembukaan. Pada ibadah pembukaan dibagikan amplop Aksi Puasa Paskah (APP).

2. Sarasehan Paskah dilaksanakan pada minggu-minggu awal MPPP sedangkan saresehan Pentakosta dilakukan diakhir kegiatan MPPP 2019 dengan jadwal ditetapkan dan disesuaikan oleh jemaat masing-masing.

1 | S i n o d e G K S B S

Page 2: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

3. Renungan dilaksanakan satu minggu sekali bisa dalam keluarga, persekutuan doa atau dalam kelompok/blok.

4. Ibadah Kamis Suci atau Kamis Putih diselenggarakan tanggal 18 April 2019 dengan menggunakan panduan .

5. Ibadah Jumat Agung dilaksanakan tanggal 19 April 2019 pada ibadah ini sebaiknya dilayankan Perjamuan Kudus.

6. Ibadah Sabtu sunyi dilaksankan ibadah Taize.7. Ibadah Paskah dilaksanakan tanggal 21 April 2019. Bagi jemaat yang tidak melaksanakan

Perjamuan Kudus pada hari Jumat Agung bisa melaksanakan Perjamuan Kudus pada Hari Raya Paskah. Pada ibadah ini juga dikumpulkan persembahan Aksi Puasa Paskah (APP).

8. Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Ke sorga dilaksanakan tanggal 30 Mei 2019. Bila memungkinkan ibadah bisa dilakukan di alam terbuka atau didalam ruangan yang didekorasi sedemikian rupa sehingga dapat menolong umat menghayati peristiwa kenaikan Tuhan Yesus.

9. Sarasehan Pentakosta dilaksanakan pada hari Kamis atau Jumat, tanggal 13/14 Juni 2019 dengan menggunakan panduan sarasehan Pentakosta yang sudah disediakan.

10. Hari Raya Pentakosta, sekaligus penutupan MPPP 2019 dilasanakan pada tanggal 9 Juni 2019. Akan baik jika setelah ibadah dilakukan jamuan kasih sesuai dengan kemampuan masing-masing jemaat. Pada ibadah ini juga bisa dilakukan pengumpulan persembahan unduh-unduh. Untuk itu sebaiknya diberitakan terlebih dahulu kepada seluruh anggota jemaat, supaya semua jemaat terlibat.

Dalam proses penerbitan materi ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada MPK TULANG BAWANG BARAT dan MPK TULANG BAWANG yang telah memfasiltasi penulisan ini. Demikian juga dengan para penulis, yaitu; Pdt. Ardyo Wiyoso, S.Th, Pnt.Y.Suyanto,S.Pd.,M.Pd (YS), Pdt. Pornomo Sidi, S.Si (Por), Pdt. Kuswanto, S.PAK (Kus), Pdt. Y.Anang Wijokangko,S.Th.(YAW), Pdt Tresia TT, S.Si (Tere), Pdt. Darmawan Ginting Suka,S.Th (DGS), Pnt. Supadmi Handayani, S.Th (SH), C.Pdt. Eri Rahmanto,S.Th (Eri), Pdt. Rekso Darmojo, S.Si, Pdt. Joko Nawanto, S.Th. Kiranya pelayanan Bapak/Ibu/Saudara menjadi berkat bagi banyak orang di Sinode GKSBS ini.

Akhirnya terima kasih atas dukungan semua pihak, kiranya panduan ini menjadi berkat bagi kita sekalian. Selamat merayakan Paskah dan Pentakosta 2019, Tuhan Yesus memberkati.

Metro, Januari 2019Salam & Doa

Majelis Pimpinan Sinode GKSBS

Pdt. A.T. Hariyanto, S.Pd., M. Div.Sekretaris

2 | S i n o d e G K S B S

Page 3: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

DAFTAR ISI

Pengantar , hal 1Kegiatan MPPP, hal 4Kotbah Pembukaan MPPP, 6 Maret 2019, hal 6Sarasehan MPPP, hal 9

Kotbah Pra Paskah I, 10 Maret 2019, hal 12Renungan Pra Paskah I, hal 14PA Pra Paskah I, hal 15

Kotbah Pra Paskah II, 17 Maret 2019, hal 16Renungan Pra Paskah II, hal 18PA Pra Paskah II, hal 19

Kotbah Pra Paskah III, 24 Maret 2019, hal 20Renungan Pra Paskah III, hal 23PA Pra Paskah III, hal 24

Kotbah Pra Paskah IV, 31 Maret 2019, hal 25Renungan Pra Paskah IV, hal 28PA Pra Paskah IV, hal 29

Kotbah Pra Paskah V, 7 April 2019, hal 31Renungan Pra Paskah V, hal 35PA Pra Paskah V, hal 36

Kotbah Pra Paskah VI, 14 April 2019, hal 37Kotbah Kamis Putih, 18 April 2019, hal 39Kotbah Jumat Agung, 19 April 2019, hal 42Liturgi Ibadah Sabtu Sunyi, TAIZE, hal 45

Kotbah Paskah I, 21 April 2019, hal 50Renungan Paskah I, hal 53PA Paskah I, hal 55

Kotbah Paskah II, 28 April 2019, hal 57Renungan Paskah II, hal 60PA Paskah II, hal 62

Kotbah Paskah III, 5 Mei 2019, hal 64Renungan Paskah III, hal 67PA Paskah III, hal 69

Kotbah Paskah IV, 12 Mei 2019, hal 71Renungan Paskah IV, hal 73PA Paskah IV, hal 74

Kotbah Paskah V, 19 Mei 2019, hal 75Renungan Paskah V, hal 77PA Paskah V, hal 78

Kotbah Paskah VI, 26 Mei 2019, hal 79Renungan Paskah VI, hal 82PA Paskah VI, hal 83

KENAIKAN YESUS KRISTUS, Kamis 30 Mei 2019, hal 85

Kotbah Paskah VII, 2 Juni 2019, hal 85Renungan Paskah VII, hal 90PA Paskah VII, hal 91

Minggu PENTAKOSTA, 9 Juni 2019, hal 92Sarasehan PENTAKOSTA, hal 95

KEGIATAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019

3 | S i n o d e G K S B S

Page 4: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Dalam Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019, selain diisi dengan materi pembinaan yang disampaikan melalui bahan saresehan, kotbah, PA maupun renungan, Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta juga diisi dengan kegiatan atau aksi jemaat yang mengarah pada tema. Setiap jemaat GKSBS diperkenankan menyusun aksinya selama Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta sesuai dengan situasi jemaat, dapat berupa lomba-lomba, unduh-unduh atau yang lainnya disamping usulan yang disampaikan oleh tim MPPP 2019. Beberapa usulan kegiatan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 yang dapat dilakukan oleh jemaat GKSBS adalah sebagai berikut:

1. Aksi Puasa Paskah Aksi ini sebenarnya sudah mulai mentradisi di lingkungan GKSBS. Aksi puasa dilakukan dalam rangka untuk merendahkan hati dan semakin mendekatkan diri di hadapan Allah. Aksi puasa idealnya dibarengi dengan doa dan perenungan. Misalnya fokus berdoa untuk bangsa dan negara yang akan, sedang dan telah melakukan pesta demokrasi baik pemilihan legeslatif maupun pemilihan presiden Republik Indonesia supaya bangsa dan negara Indonesia tetap dalam keadaan damai. Aksi puasa dilakukan oleh GKSBS dengan cara yakni setiap warga jemaat mengurangi atau bahkan meniadakan kebiasaan hidupnya dan kemudian diwujudkan melalui persembahan Aksi Puasa Paskah. Persembahan tersebut adalah wujud dari hasil puasa selama 40 hari. Misalnya : Berpuasa dengan berpantang atau mengurangi konsumsi: makan, minum, merokok, uang jajan, dsb, selama 40 hari, kecuali hari minggu. Pengurangan konsumsi bisa diwujudkan dalam bentuk persembahan yang dikumpulkan pada saat Paskah. Aksi Puasa Paskah ini dimulai dari Rabu Abu sampai Paskah. Anggota majelis diharapkan menyediakan amplop bagai warga jemaat untuk pengumpulan aksi puasa.

2. Kegiatan Pasang Spanduk Seruan menciptakan DamaiMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan kekacauan, untuk itu jemaat sesinode dapat membuat spanduk yang isinya menyejukan dan mengajak untuk menciptakan damai, misalnya mengajak masyarakat supaya tidak terprovokasi dan tidak mudah menerima kabar hoaks atau menyebarkan kabar Hoaks.

3. Kampanye Perdamaian.Di era melenial sekarang ini sebagian besar warga jemaat sudah mempunyai handPhone, smartPhone dengan segala fasilitasnya. Untuk itu pada Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019, warga jemaat dihimbau untuk mengkampanyekan perdamaian melalui media sosial yang dimilikinya.

4. Peduli KasihMasa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 juga dapat diisi dengan kegiatan peduli kasih, Misalnya: mengunjungi dan memberi bantuan kepada sesama yang menderita, baik itu saudara seiman maupun bukan seiman. Selain itu dapat juga dilakukan dengan berkunjung ke Panti Jompo, Panti Asuhan maupun di Rumah Tahanan. Dengan demikian Perayaan Paskah dan Pentakosta menjadi lebih bermakna.

4 | S i n o d e G K S B S

Page 5: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Demikian usulan kegiatan pada Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019. Dengan kegiatan ini diharapkan semakin menambah semangat anggota jemaat dalam menghayati dan merayakan Paskah dan Pentakosta tahun 2019 untuk mewujudkan damai. Tuhan memberkati.

KHOTBAH PEMBUKAAN MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019RABU ABU, 06 MARET 2019

5 | S i n o d e G K S B S

Page 6: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Warna Liturgi: UnguBacaan: Matius 6:16-18

PUASA SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN SPRITUALITAS PERDAMAIAN

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Tradisi puasa dalam perjalanan gereja reformatoris belum terlalu dikembangkan. Misalnya saja Ibadah untuk mengawali minggu pra-paskah/ Rabu Abu saja belum banyak dilakukan. Salah satu hal yang mendasar mengapa tidak melakukan praktek puasa adalah yang terpenting adalah pembinaan dan pengembangan spiritualitas jemaat. Atau istilah lainnya yang penting adalah isi bukan bentuk. Namun kalau kita boleh kritis terhadap hal yang mendasar tersebut, apakah kita telah mampu mewujudkan harapan tersebut? Apakah anggota cepat tanggap terhadap penderitaan sesama? Apakah kita sudah menghadirkan damai dalam kehidupan ini?. Nampaknya kita masih jauh dari hal tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan media untuk mengembangkan kehidupan keimanan kita. Sehingga sangat tepatlah pada hari raya Abu ini kita sebagai komunitas jemaat yang telah ditebus ini mulai berpuasa. Dalam teks bacaan pada saat ini, kita akan belajar memahami arti puasa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus adalah sebagai berikut:

Dalam Teks Matius 6:1-18 Yesus mengajarkan kehidupan keimanan tentang tiga hal: Besedekah, Berdoa dan Berpuasa. Adapun tahapan penjelasan adalah sebagai berikut:

Matius 6:2 >...apabila engkau memberi sedekah, janganlah... Matius 6:5 >...apabila kamu berdoa, janganlah... Matius 6:16>...apabila kamu berpuasa, janganlah......

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Ketiga panggilan tersebut di atas bukanlah panggilan demonstratif yang memiliki pesan yang sejajar. Ketiga panggilan tersebut di atas sebagai bentuk panggilan tersembunyi, tanpa harus ditunjukan/ dipamerkan kepada orang lain.

Selanjutnya bagaimana kita melihat di Matius 6:16-18; pertama: Yesus mengajarkan kepada para murid untuk menjalankan praktik puasa supaya tidak menjadi orang yang munafik (penuh dengan kepura-puraan). Hal ini dilakukan banyak orang pada waktu itu untuk mencari pujian lewat puasa. Puasa menjadi praktik kehidupan untuk mencari kedudukan yang terhormat. Saat berpuasa mereka menunjukan raut muka yang muram, susah dan tidak carah sehingga orang lain akan maklum bahwa mereka sedang berpuasa. Berbeda dengan sikap Yesus terhadap para murid ketika mereka berpuasa:meminyaki kepala, cuci muka, supaya mereka tampak segar dan terhalang malakukan aktifitas keseharian mereka.

Kedua: Puasa adalah upaya membangun kehidupan pribadi dengan Allah. Puasa bukan upaya untuk dipamerkan kepada orang lain, tatapi suatu sikap yang dilakukan diam-diam supaya tidak diketahui oleh orang lain. Dengan demikian hanya Allah yang mengetahui sehingga sikap kita adalah ketulusan bukan untuk mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain.

6 | S i n o d e G K S B S

Page 7: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Ketiga: Puasa bukan sekedar menjalankan sikap kewajiban tetapi sebagai sebuah ketulusan untuk beribadah kepada Tuhan. Sekalipun tidak ada orang yang tahu bahwa seseorang tersebut berpuasa, Yesus menegaskan bahwa Bapa melihat yang tersembunyi itu dan memperhitungkannya. Artinya adalah bahwa apa yang dilakukan oleh para murid tidak luput dari perhatian Allah.

Dalam teks Alkitab kita dapat menemukan berbagai praktik puasa, baik yang dilakukan secara pribadi ataupun komunal:

Sebagai ungkapan permohonan umat untuk mendapat belas kasih Allah ( 2 Samuel 1:11-12, Ezra 8:21)

Sebagai ketetapan agar umat semakin serius mendekatkan diri kepada Allah (Im 16:29-31) Sebagai ungkapan keseriusan diri dalam memelihara dan mengembangkan hidup rohani

bersama dengan Allah (Mat 4:2)

Secara garis besar spiritualitas umat Isrel dalam berpuasa hanya bertujuan mencari pujian dan perhatian publik. Itu sebabnya mereka sering memamerkan puasanya dihadapan orang lain. Mereka tidak menjadikan puasa sebagai media untuk secara serius merendahkan diri dihadapan Allah. Karena itu Tuhan Yesus mengajar agar menerapkan tindakan berpuasa secara tersembunyi atau tanpa pamer. Puasa dipahami bukan sekedar berpantang makan dan minum tetapi menjadi suatu bentuk disiplin rohani guna merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengendalikan diri pemusatan nafsu kedagingan. Puasa dijalani sebagai bentuk ibadah yang muncul dari hati yang tulus, bukan sekedar mengikuti kewajiban keagamaan. Puasa juga bukan merupakan ukuran kedalaman iman atau kesalehan seseorang. Melainkan sebagai aktifitas yang tersembunyi, tenang, dan tidak demontratif atau tidak mencari pujia-pujian. Dengan menghadirkan atau membawa suasana kesalehan yang demikian akan tentu menebarkan sikap dan prilaku yang membawa damai.

Jemaat yang mengasihi Tuhan,

Praktik puasa saat ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk:

Pantang makan dalam waktu tertantu, menahan diri atau mengurangi/ tidak jajan, mengurangi main game online, menahan diri tidak ber social media, dll.

Puasa juga bukan sekedar tidak melakukan hal-hal tertentu, tetapi mendorong kita melakukan apa yang selama ini lalai atau belum kita lakukan: menolong sesama dan menolong korban bencana melalui dukungan dana hasil berpantang dan menahan diri dari pemuasan kepentingan diri yang biasa sering kita lakukan dan mendekatkan diri kepada Tuhan melaui ibadah dan hidup yang menjadi berkat bagi sesama.

Dalam kehidupan saat ini ada beberapa orang yang jatuh pada tindakan yang formalitas. Melakukan tindakan baik supaya dipuji dan disanjung orang lain. Puasa seolah menjadi ukuran kesalehan hidup. Puncak prestasi keimanan yang jika bisa menjalani puasa. Dengan demikian banyak orang akan melihat mereka supaya mereka dihargai dan dihormati. Status sosial seolah berubah jika sudah menunaikan ritual keagamaan ini. Padahal ini akan menjebak kita pada rutinitas ibadah yang terlepas dengan pembaharuan hidup. Selanjutnya bisa juga membuat kita terjatuh pada sikap egoisme diri dan tidak peka terhadap penderitaan, pergumulan dan kesusahan sesama.

Jemaat yang mengasihi Tuhan,7 | S i n o d e G K S B S

Page 8: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Dalam hidup bersama dengan orang lain, kita juga dapat melihat praktek orang-orang yang berpuasa disekeliling kita yang dengan mudah berubah menjadi beringas dan gemar menghakimi sesama yang dianggap sebagai “penggoda iman”. Menuntut orang untuk tidak berjualan makanan dan minuman pada saat berpuasa, dengan alasan pengganggu ibadah puasa. Padahal puasa adalah bertujuan agar manusia belajar mengendalikan nafsu. Karena apabila semua “godaan” ditiadakan atau disingkirkan dengan ancaman dan kekerasan, sesungguhnya kita tidak akan pernah berhasil mengendalikan diri. Tepatnya puasa tersebut hanya menghasilkan suatu konflik, sebab sama sekali praktik yang demikian tidak menghasilkan pembaharuan hidup.

Puasa yang dijalankan dengan ketulusan, tersembunyi dan hanya Allah yang mengetahui maka hasil dari puasa dapat digunakan untuk pembaharuan diri-sesama akan menuai bingkai-bingkai kehidupan damai. Kesalehan hidup terjadi tanpa harus menyakiti dan melukai sesama. Dengan berpuasa akan semkin mengembangkan dan meningkatkan kehidupan damai.

Akhirnya pada perayaaan Rabu Abu; dimana dahi kita ditoreh dengan abu melambangkan gema pertobatan yang dinyatakan dalam kehidupan kita semua. Setiap kita adalah manusia yang tidak pernah luput dari kekurangan dan dosa. Dengan ini kita berefleksi diri, kita dipanggil untuk berpuasa dan menghadirkan damai ditengah kehidupan. Akhirnya Hanya Allah yang melihat. Dan kita yakin apa yang kita lakukan tidak luput dari perhatian Allah. Tuhan memberkati. Amin ( Por)

Liturgi:Pembimbing : Yoel 2:12-17Berita Anugerah : 2 Korintus 5: 19-21Persembahan : Maz 51:18-19

Nyanyian Pembukaan : KJ 144a Pujian : PKJ 127 Penyesalan : KJ 29 Peneguhan : PKJ 15 Responsif : KJ 242 Persembahan ; KJ 363 Pengutusan : KJ 445

BAHAN SARASEHAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019Dilaksanakan minggu awal Prapaskah

PELAYAN PERDAMAIAN

8 | S i n o d e G K S B S

Page 9: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

MPPP tahun ini mengambil tema"Pelayan Perdamaian". Berdasarkan tema tersebut,kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelayan dan perdamaian.

I. Pelayan

Pertama-tama kita akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pelayan. Pelayan merupakan subyek atau pelaku pelayanan,maka beberapa aspek pelayanan akan kita pelajari bersama di sini.

A. Apakah Pelayanan itu?

Dalam Perjanjian Lama, pelayanan adalah tugas yang diemban oleh para imam dalam ibadah keagamaan. Dalam Septuaginta dipakai kata "Leitourgein" dan "Latrenein" (bandingkan dengan Ensiklopedi Alkitab Masa Kini/EAMK).

Dalam Perjanjian Baru kata pelayanan (Leitourgia) digunakan untuk menerangkan pekerjaan keimaman ibadah Yahudi (Luk.1:23;Ib.9:21) dan menjelaskan pelayanan Yesus Kristus yang lebih jauh, lebih agung (Ib.8:6)-EAMK.

Kata diakonia yang diterjemahkan kedalam Alkitab bahasa Indonesia dengan istilah pelayanan, bukan lagi berkaitan dengan golongan imam, tetapi pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang percaya pada umumnya. Bukan pelayanan dalam ibadah-ibadah atau persekutuan-persekutuan melainkan pelayanan kasih. Misalnya: memberi bantuan kepada para janda dan yatim piatu.

B. Bagaimana pelayanan Yesus Kristus di dunia ini?

Yesus Kristus yang bersama Allah Bapa dan Roh Kudus menciptakan alam semesta, Raja di atas segala raja yang berkuasa di sorga dan di bumi mau merendahkan diri datang ke dunia dalam rupa manusia. Selama tiga setengan tahun Yesus mengajarkan kebenaran, kebaikan dan berbuat kasih. Yesus Kristus datang ke dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Mat.20:28). Dia tidak hanya berkata-kata tapi menjadi teladan utama manusia dalam melayani dengan kasih. Dia yang selayaknya dilayani, malah melayani. Yesus pernah membasuh kaki murid-murid-Nya, suatu pekerjaan yang biasa dilakukan oleh budak/hamba pada waktu itu (lihat Yohanes 13:1-17). Tanpa membeda-bedakan,Yesus melepaskan orang-orang yang terikat oleh kuasa kegelapan, menyembuhkan orang-orang yang sakit serta memberi kelegaan kepada orang-orang yang tertekan/berbeban berat. Dia melayani dengan kasih yang sempurna. Pada puncak pelayanan-Nya,Yesus rela menderita sengsara dan mati di kayu salib untuk menebus dosa dunia dan membebaskan dunia dari penderitaannya. Dengan penuh ketaatan, Dia melaksanakan kehendak Bapa di surga.

II. Perdamaian

Perdamaian merupakan kebutuhan umat manusia dari zaman ke zaman. Semua orang merindukan perdamaian. Perdamaian adalah sesuatu yang sangat “mahal”. Dalam sarasehan MPPP kita akan

9 | S i n o d e G K S B S

Page 10: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

bersama-sama bertukar pikiran dan pengalaman bagaimana penghayatan kita akan perdamaian . Oleh sebab itu ada beberapa hal yang akan kita dalami bersama antara lain: Apakah perdamaian itu? Bagaimana Yesus menjadi pendamai? Mengapa perdamaian itu penting bagi kita? Siapa yang terpanggil untuk mewujudkan perdamaian tersebut? Bagaimana melayani perdamaian dalam kehidupan kita saat ini?

A. Apakah Perdamaian itu?

Dalam KBBI perdamaian berarti penghentian permusuhan, perselisihan,dsb. Jadi damai berarti terjadinya hubungan yang baik, rukun. Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata damai berasal dari bahasa Ibrani kpr ("mengadakan pendamaian",lihat Im.17:11) dan kata Yunani hilaskomai ("Ia adalah pendamaian",lihat 1 Yoh.2:2). Secara umum, pendamaian mengacu kepada karya Kristus yang menyelesaikan semua soal akibat dosa manusia, dan yang memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan (-EAMK).

B. Bagaimana Yesus Menjadi Pendamai?

Penyebab ketidak-damaian adalah kejahatan dan dosa kita. Kejahatan dan dosa manusia menyebabkan manusia tidak hidup berdamai dengan Allah dan sesama dan lingkungan alam sekitarnya. Umat manusia tidak sanggup untuk melepaskan diri dari dosa dan kejahatannya dengan segala daya upayanya sendiri. Oleh sebab itu Allah berinisiatif memberikan pertolongan kepada umat manusia. Karena kasihNya yang begitu besar kepada dunia ini, maka dengan cara yang unik dan luar biasa Allah melepaskan kita dari dosa dan kejahatan kita (Yoh.3:16). Dia mengutus Yesus Kristus,AnakNya yang Tunggal ke dalam dunia. Yesus harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan dunia.Melalui kematianNya, kasih karuniaNya disediakan bagi dunia. Barang siapa yang percaya kepada Yesus Kristus mendapatkan pengampunan dosa, pelepasan dan pemulihan. Yesus rela mati untuk kita ketika kita masih berdosa (Roma 5:6). Dengan pengampunan tersebut kita diperdamaikan dengan Allah dan sesama kita. Orang yang benar-benar percaya bahwa Allah telah berdamai dengannya,akan dimampukan untuk berdamai dengan sesama dan segala makhluk serta lingkungan sekitarnya. Jadi kedatangan Yesus ke dunia sangatlah penting,karena Dia membawa misi "perdamaian".

C. Mengapa perdamaian itu penting bagi kita?

Perdamaian sangat penting bagi kita karena itulah wujud kehidupan yang tertinggi dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama, bahkan makhluk yang lain dan alam ciptaan Tuhan. Kedamaian adalah kebutuhan hakiki segala makhluk. Tanpa kedamaian hidup ini terasa hampa. Oleh karena itu setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Allah sejak awal sudah merancang jalan penyelamatan agar hubungan yang rusak dipulihkan kembali (band.Kej.3:15). Dan keselamatan kekal yang Allah janjikan kepada umat manusia itu adalah agar semuanya dalam keadaan damai yang sempurna. Damai itu mulai di bumi sampai di surga dalam kekekalan selama-lamanya.

D. Siapa yang terpanggil untuk mewujudkan perdamaian tersebut?

Setiap orang percaya atau orang Kristen seharusnya sudah yakin dirinya diperdamaikan dengan Allah. Kita semua yang sudah menerima pendamaian itu terpanggil untuk

10 | S i n o d e G K S B S

Page 11: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

mewujudkan perdamaian di dunia ini. Kita adalah agen-agen perdamaian Tuhan. Kitalah yang seharusnya menjadi pionir/yang pertama menjadi pelayan perdamaian.

E. Bagaimana Melayani Perdamaian Saat ini?

Saat ini kita sebagai bangsa, sedang menghadapi pemilu legislatif dan pilpres. Para calon pemangku jabatan penting di negeri ini berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai kemenangan yang diinginkannya. Demi mencapai kemenangan pribadi atau orang-orang yang didukungnya banyak pihak yang membaut dan menyebarkan fitnah dan berita hoax, kata-kata kasar serta ujaran kebencian melalui media mainstream,seperti televisi dan surat kabar maupun melalui gedged. Banyak orang yang menanggapi hal-hal tersebut dengan arif dan bijaksana,namun tidak sedikit yang meresponnya dengan ejekan,sindiran,kritik pedas,tekanan dan kemarahan. Berbagai macam tanggapan dan opini publik/masyarakat dapat menimbulkan kejengkelan,kemarahan,dendam dan tindakan-tindakan kejahatan. Juga ada yang menimbulkan hubungan retak bahkan putus serta kemarahan massal. Banyak juga yang menimbulkan isu "sara"(suku,antar golongan,agama dan ras). Dapat juga menimbulkan terkikis atau hilangnya rasa aman,nyaman dan damai di tengah masyarakat.

Dalam situasi seperti ini, Kita harus meresponi dengan benar dan tepat. Kita terpanggil untuk menjadi pembawa damai, menjadi pelayan perdamaian di mana dan kapan saja,terlebih pada saat ini. Selamat menghayati Paskah dengan melaksanakan misi perdamaian. Amin.

Untuk pendalaman sarasehan disediakan pertanyaan-pertanyaan diskusi:

1. Apakah Saudara pernah menyadari sebagai seorang yang jahat dan berdosa di hadapan Tuhan? Jelaskan.

2. Apakah Saudara sudah benar-benar percaya bahwa Saudara sebagai orang berdosa sudah mendapatkan pengampunan atau penebusan dosa dari Tuhan Yesus? Jelaskan.

3. Apakah Saudara sudah mengalami pendamaian dengan Tuhan? Dan bagaimana dampaknya dalam hubungan Saudara dengan Tuhan dan sesama saudara? Jelaskan (dapat diberi contoh-contoh pengalaman hidup Saudara).

4. Bagaimana pengalaman saudara sehubungan dengan adanya ujaran kebencian dan berita hoax di TV,HP,dll.? Jelaskan.

5. Apaka yang akan saudara lakukan agar perdamaian dalam kehidupan keluarga,Jemaat dan masyarakat semakin terwujud? Jelaskan.

Khotbah Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019MINGGU PRAPASKAH I, 10 MARET 2019WARNA LITURGI UNGUBacaan Leksionari : Ulangan 26 : 1-11, Masmur 91: 1-2,9-16; Roma 10: 8b-13;Lukas 4 :1-13Bacaan Khotbah : Ulangan 26 : 1-11

11 | S i n o d e G K S B S

Page 12: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

BERSYUKURLAH KARENA ALLAH PENOLONGMU

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan,

Dalam berbagai bencana yang menimpa negeri kita ini, gempa bumi di sertai tsunami, gunung meletus, angin puting beliung, banjir bandang, tanah longsor, kapal tenggelam, kecelakaan pesawat terbang, dan sebagainya. Kita sering menjumpai berbagai kisah yang mengharukan dari mereka yang tertimpa bencana. Kisah tentang orang-orang yang masih bisa bertahan dalam situasi yang berat, penderitaan dan kehilangan sanak-saudaranya serta harta bendanya. Orang-orang yang bertahan atau yang selamat tentunya harus mengucap syukur kepada Tuhan, karena mereka lolos dari maut. Meraka harus mampu mengingat dan mengakui dan mengucap syukur atas pertolongan Tuhan Allah dalam peristiwa yang menimpanya.

Dalam Ulangan 26 : 1-11, mengingatkan kepada umat Tuhan yaitu umat Israel, bahwa orang-orang Israel yang telah di selamatkan dari penderitaan di tanah perbudakan dan bertahan serta lolos dalam perjalanan menuju negeri yang janjikan oleh Tuhan, dan di perbolehkan masuk dan menduduki negeri yang di janjikan Tuhan Allah. Mereka harus mengelola tanah perjanjian itu maka mereka harus menanggapi kebaikan Tuhan itu dengan memberikan persembahan hasil pertama dari bumi yang di berikan Tuhan sebagai ucapan syukur. Mengapa umat Tuhan itu harus mempersembahkan syukur dari hasil pertama? Karena Umat Tuhan harus mengingat dan mengakui imannya di hadapan umum dan dihadapan Tuhan Allah tentang kasih dan pertolongan Tuhan. Yaitu ketika mereka mengalami penganiayaan, penindasan, kesengsaraan dan kesukaran di tanah Mesir selama bertahun-tahun. Bagaimana dulunya kehidupan mereka yang hidup diperbudak di tanah mesir. Umat Israel berseru kepada Tuhan dan seruan tersebut di dengar oleh Tuhan. Tuhan melakukan perkara yang sungguh luar biasa, yaitu membebaskan mereka dari penderitaan di Mesir, bahkan membawa mereka ke tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu. Ada beberapa ketetapan, pesan atau perintah dari Tuhan Allah yang mengingatkan kembali bangsa Israel, setelah menduduki tanah kanaan di harapkan tetap menunjukan sikap setia dan beriman Kepada Tuhan Allah. Tuhan Allah yang telah memelihara dan menjamin masa depan yang pasti bagi mereka yang setia dan percaya. Pesan tersebut sebagi berikut :

1. BersyukurSetelah umat Israel memasuki tanah kanaan diberikan tanggung jawab untuk mengelola negeri itu, di mana kondisi alamnya sangatlah subur. Sehingga mayoritas Umat Israel mata pencahariannya adalah bercocok tanam atau bertani. Artinya sektor utama di negri itu adalah pertanian yang merupakan andalan dan memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian umat Israel. Dalam hal pertanian hasil panen pertama pada umumnya adalah hasil yang terbaik. Hasil pertama atau yang sulung, Itulah yang harus mereka persembahkan terlebih dahulu kepada Tuhan. Yaitu yang pertama dan yang terbaik. Mereka harus menyadari bahwa Tuhan adalah pemilik negeri itu, sedangkan status mereka hanyalah sebagai pengelola, yaitu mengelola negeri yang dipercayakan kepadanya. Tuhan telah menyediakan tanah itu kepada umatNya menyediakan benih dan memberikan pertumbuhan. Maka Tuhan Allah berhak menerima hasil pertama atau persembahan sulung dari umatnya. Setiap pekerjaan yang mereka kerjakan dan hasil pengelolaan negeri itu dipersembahkan kepada Tuhan sebagai tanda rasa syukur, bukti kesetiaan dan ketaatan

12 | S i n o d e G K S B S

Page 13: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

kepada Tuhan atas pemeliharaan Tuhan. Hal ini harus di lakukan dan Tuhanlah yang harus di utamakan oleh umatNya. (ay 1,2)

2. Hormat dan hidup kudusKanaan sebagai Tempat tinggal dan pekerjaan umat Israel adalah pemberian Tuhan. Sebab itu umat Israel harus menunjukkan sikap hidup yang baik yaitu sikap taat, hormat, hidup dalam kebenaran dan kekudusan di hadapan Allah. Secara kusus dalam memberikan persembahan kepada Tuhan. Sebab persembahan bukanlah untuk membujuk Tuhan. Maka memberikan persembahan harus dengan penuh rasa hormat, sopan santun, rendah hati dan tidak sembarangan. Motivasi memberikan persembahan adalah memuliakan dan mengagungkan Tuhan yang telah memimpin dan memberkati mereka. Persembahan sebagai wujud sembah dengan memberikan harta kepada Allah yang mahatinggi, mahakuasa dan mahakasih. Oleh karena itu sepatutnya umat Israel bersyukur, memberi hormat dan hidup kudus.

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan,

Sebagai orang percaya kepada Kristus, kita juga telah mengalami karya Tuhan sepanjang kehidupan kita. Yaitu kita telah memperoleh hidup dan keselamatan oleh kemurahan Allah melalui Kristus. Kita telah di tebus dan di beli oleh kematian dan kebangkitanNya, sekarang kita menjadi milikNya. Tanpa pertolongan Tuhan tidak ada seorangpun yang dapat menjadi umatNya dan menikmati berkat-berkat dari Tuhan dalam kehidupan ini. Oleh karena itu kita harus bertanggung jawab mengelola kehidupan kita, Selanjutnya kita harus hidup dengan rasa syukur, hormat dan hidup kudus sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan. Mari kita mengingat dan mengakui bahwa Allah telah menolong kita dari sejak kecil hingga dewasa hingga saat ini. Kita dapat membuka mata dan hati kita untuk menghitung berkat Tuhan satu persatu, maka kita kagum oleh kasihNya. Mari kita bersyukur atas pertolongan Tuhan dalam hidup kita sehari-hari dengan memberikan persembahan syukur. Mari kita beribadah kepadaNya dengan penuh rasa hormat dan selalu berjuang untuk hidup sesuai dengan FirmanNya. Tuhan memberkati kita. Amin. (Ardyo)

Liturgi:Nat Pembimbing : Ibrani 4 : 16Berita Anugerah : Yesaya 41 : 10Nat Persembahan : Mazmur 30 : 4Pujian :1. PKJ 22. KJ 64 : 1-23. KJ 438 : 1-34. PKJ 282 : 1-25. KJ 439 : 1 –6. PKJ 258 :1-2

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PRAPASKAH I Bacaan : Mazmur 91 : 1-2; 9-16

13 | S i n o d e G K S B S

Page 14: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

AMAN DAN DAMAI DALAM LINDUNGAN TUHAN

Bacaan kita hari ini merupakan ungkapan pemazmur tentang janji Tuhan untuk setiap orang percaya kepadaNya. Mazmur berbicara tentang perlindungan Tuhan kepada bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah perjanjian. Kalau kita mau belajar dari perjalanan bangsa Israel, kita tahu mereka banyak mengalami halangan, rintangan dan tantangan yang di hadapi ketika berada dalam perjalanan di padang gurun. Musa mengakui dan menyakini bahwa Tuhan menjadi pelindungnya. Ungkapannya Mazmur 91 : 1-2 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai” Musa atau pemazmur sungguh percaya bahwa kehidupannya secara pribadi maupun bangsa Israel hidup dalam perlindungan Tuhan. Musa meyakini bahwa Lindungan Yang Mahatinggi dan naungan Yang Mahakuasa adalah lebih besar dari pada halangan, rintangan, masalah atau tantangan dan pergumulan yang di hadapi bangsa Israel. Tuhan itu Mahatinggi dan Mahakuasa melebihi apapun yang bangsa Israel alami.

Perlindungan Allah itu sungguh luar biasa, pada ayat 9-16 Tuhan memberikan janji tentang lindunganNya. Tidak ada perlindungan yang lebih sempurna di banding dengan perlidungan Tuhan. PerlindunganNya membuat hidup kita aman dan damai, karena Tuhan tempat perteduhan dan kita tidak akan tertimpa malapetaka (ay 9,10) . Tuhan akan menyertai, meluputkannya, memuliakannya, dipanjangkan umur kita, dicukupkannya serta di selamatkan(ay 15-16). Karena janji Tuhan itu sangat nyata dan di wujudkan dengan diprintahkan malaikat-malaikatNya untuk mejaga perjalanan hidup kita, menatang kita jangan terantuk kepada batu. Dengan perlindungannya kita berani atau tidak takut untuk mengahadapi kehidupan (ay 11-13). Sungguh perlindungan Tuhan itu membuat hidup kita aman dan damai.

Bagaimana supaya perlindungan Tuhan itu ada dalam kehidupan kita? Kalau kita menginginkanNya maka hidup kita harus melekat dan berseru kepadaNya “Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku” (ay 14). “Bila ia berseru KepadaKU, Aku akan menjawab,Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.” Aman dan damai hidup kita jika kita mau hidup intim dengan Allah, memiliki hubungan atau persekutuan yang kuat dengan Allah. Andalkan kekuatan dan kuasa Tuhan, Janganlah mengandalkan kekuatan manusia atau kekuatan sendiri, maka perlindungan Tuhan akan selalu nyata dalam setiap hidup kita. Kita harus berseru minta perlindunganNya. Kita harus sadar bahwa halangan, rintangan, tantangan hidup kita selalu ada. Dalam kondisi bangsa kita yang tidak menentu, kejahatan di mana-mana, bencana alam yang terjadi ledakan bom yang masih mengancam, kerusuhan bisa terjadi kapan saja, apa lagi kita telah merasakan tahun politik dan semakin dekat pelaksanaan pesta demokrasi dengan berbagai persoalannya. Kita tidak perlu takut karena Allah kita menjadi pelindung kita, aman dan damai jika kita mau berlindung kepadaNya (Ardyo)

PEMAHAMAN ALKITAB MASA PRAPASKAH I GKSBS 2019PA PRAPASKAH I, MARET 2019Bacaan : Lukas 4 : 1-13

14 | S i n o d e G K S B S

Page 15: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pengantar

Sebelum Firman Tuhan dibacakan , peserta diharapkan bisa berbagi pengalaman dengan dipandu pertanyaan sebagai berikut :

Pernahkan hidup saudara dicobai oleh iblis? Apakah pada saat itu saudara tahu bahwa saudara di cobai oleh iblis? Apa yang anda lakukan? Silahkan berbagi cerita.

(Pemandu memberikan kesempatan untuk 2- 3 peserta untuk menjawab atau berbagi pengalaman)

Pembacaan Firman: Lukas 4 : 1-13

Pertanyaan untuk Diskusi:

1. Menurut saudara apakah iblis juga punya kuasa? Jelaskan!2. Apa yang di lakukan Tuhan Yesus ketika di cobai oleh iblis? Jelaskan!3. Apa yang menjadi senjata Tuhan Yesus dalam menangkis semua cobaan dari iblis?4. Bagaimana supaya kita bisa menang melawan pencobaan dari iblis dan komitmen apa

untuk bisa memperoleh kekuatan melawan pencobaan?Untuk mengakhiri Pendalaman Alkitab ini, pemandu membacakan tambahan teks

Tambahan pendalam teks

Selama hidup kita tidak akan terlepas dari ujian dan pencobaan, karena dunia ini telah di kuasai oleh dosa. Sudah sangat jelas bahwa sifat-sifat dosa itu bertentangan dengan kehendak Allah. Oleh sebab itu setia orang percaya harus berjuang melawan pencobaan-pencobaan dan godaan dari iblis. Untuk melawan pencobaan-pencobaan itu tidak mudah karena iblis juga punya kuasa. (.. roh memang penurut, tetapi daging lemah (Matius 26 : 41)).

Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan orang percaya itu bebas dari segala pencobaan, tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan berjanji untuk selalu memberikan jalan keluar yaitu; “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ilah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu di cobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu di cobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya”. (Korintus 10 : 13)

Bagaimana kita bisa menang melawan pencobaan dari iblis? Cara terbaik adalah harus melekat pada Tuhan dan senantiasa tinggal di dalam FirmanNya. Tuhan Yesus telah memberi teladan yang luar biasa bagaimana melawan pencobaan. Ketika di cobai tidak henti-hentinya Yesus menggunakan Firman Allah sebagai senjata untuk mangalahkan setiap tipu muslihat iblis. Tiga kali iblis berusaha menjatuhkan Yesus dengan harapan Yesus gagal dalam menggenapi rencana Allah Bapa dalam hidupNya. Dan tiga kali pula Yesus membalas serangan iblis dengan Firman Tuhan. ( Ardyo)

Khotbah Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019MINGGU PRAPASKAH II, 17 MARET 2019WARNA LITURGI UNGUBacaan : Kejadian 15 : 1 – 12, 17 – 18

15 | S i n o d e G K S B S

Page 16: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

JANGANLAH KUATIR

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Kekuatiran adalah awal kegagalan. Karena kuatir orang berhenti, tidak mau memulai dan tidak berinisiatif. Di dalam kekuatiran, iman bisa menjadi hilang, hati menjadi tawar dan pastinya mudah gelisah. Itulah sebabnya firman Tuhan berkata, “jangan takut” merupakan kalimat yang menentukan di dalam Alkitab. Jaman yang semakin berkembang banyak hal yang menjadikan manusia kuatir. Rasa kuatir menyerbu dari berbagai arah. Mulai dari hoaks, ketidakadilan, SARA, ekonomi, kebersamaan dan bahkan menjelang pemilu 2019 nanti. Semua yang dulu dianggap aman, kini penuh ancaman.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Kekuatiran juga pernah dialami oleh Abram, ketika sampai usia lanjut ‘belum’ juga diberikan keturunan. Sempat terpikir olehnya bahwa yang akan mewarisi rumah dan kekayaannya adalah Eliezer, orang Damsyik.

Rasa kuatir yang dialami Abram ini juga melingkupi banyak orang percaya. Rasa kuatir itu membuat orang beriman menjadi ragu terhadap Tuhan yang diimani.Karena itu, apa yang harus kita lakukan agar kekuatiran itu tidak menghalangi kita? Melalui kisah perjanjian Allah dengan Abram kita diajar untuk mengatasi kekuatiran itu.

1. Percaya sepenuhnya.Abram percaya sepenuhnya kepada firman yang didengar dan yang tampak dalam penglihatannya (4–6). Saat firman disampaikan dan saat penglihatan ditampakkan, Abram percaya, kemudian rasa kuatirnya lenyap.

Salah satu alasan kita beribadah adalah untuk mendengar firman Tuhan. Tujuannya ialah agar iman kita tumbuh kuat. Dengan mendengar firman kita kembali menyadari Kemahakuasaan Allah. Dan melalui firman itu kita kembali diingatkan tentang janji pemeliharaan Tuhan. Kecemasan berubah menjadi kepastian, kesesakan berubah menjadi kelegaan. Itulah sebabnya saat firman Tuhan disampaikan, kita diberi waktu, hati, pikiran supaya kita dapat konsentrasi. Ingat, kuasa gelap bekerja keras saat firman disampaikan. Dia menggerakkan kita agar menutup hati dan menolak firmanNya. Dengan mengajak kita untuk berpaling ke gadget dan medsosnya dan merampas pikiran kita. Itulah sebabnya, gadget harus dimatikan saat beribadah. Kita bersyukur lahir dan hidup dijaman yang modern dengan teknologi komunikasi yang canggih. Modernisasi diberbagai aspek membuat hidup kita menjadi mudah. Namun mari kita ingat, produk modernisasi juga bisa menjadi berhala tatkala kita tidak mampu mengendalikannya.

2. Taat melakukan firmanAbram dengan totalitas taat melakukan firman yang didengarkan (7 – 11). Tuhan meminta lembu betina, bukan lembu jantan. Selain dagingnya empuk sebentar lagi akan masuk usia kawin dan menghasilkan anak-anak lembu. Lembu betina yang dipersembahkan Abram adalah simbol persembahan terbaik. Abram tidak menawar, tetapi taat. Secara logika mungkin Abram

16 | S i n o d e G K S B S

Page 17: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

dan Sarai menghendaki korban lembu jantan. Tetapi sebagai suami dan kepala keluarga, Abram sadar, jika dia taat, hartanya akan bertambah banyak, istrinya sehat bahagia dan perkenanan Tuhan akan semakin berlimpah.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,Mempersembahkan yang terbaik merupakan salah satu cara mensyukuri berkat Tuhan. Mempersembahkan dengan berkorban merupakan bukti mempercayai pemeliharaan Tuhan sekaligus cara terbaik melenyapkan ketakutan.

Peristiwa saat banyak berkat, kemudian lenyap tanpa kita sadari, dan hasil besar yang sudah di depan mata tetapi tiba-tiba lenyap tanpa sebab yang jelas, dapat kita pakai sebagai cermin yang memotivasi kita agar lebih sungguh-sungguh taat pada firmanNya yang kita dengarkan. Abram taat dan dia mengalami mukjizat. Kandungan istrinya sehat dijamah Tuhan dan menghasilkan keturunan.

Marilah di masa Pra-paskah ke II ini, kita diajar tidak boleh kuatir karena Tuhan selalu melindungi umatNya. Oleh karena itu, selayaknya kita pun dituntut untuk mempunyai hubungan yang intim dengan Dia. Abraham menunjukkan hal itu disaat dia peka mendengar suara Allah. Allah telah menentukan terlebih dahulu apa yang akan terjadi di masa mendatang dalam setiap kehidupan orang yang percaya kepadaNya.

Bila Tuhan telah menyertakan beberapa tanda dalam janjiNya kepada Abram, dan janjinya selalu ditepati. Demikian juga dalam kehidupan kita pada saat ini. Tuhan juga akan tetap setia kepada umatNya. Oleh karena itu jangan takut dan jangan kuatir, karena Kekuatiran akan menghambat setiap berkat Tuhan yang akan diberikan bagi kita. Yakinilah bahwa Tuhan pasti menolong. Kiranya pertolongan dan berkat Tuhan semakin memupuk tekat semangat kita dalam menyongsong masa depan. Amin. (YAW)

Liturgi :Nats Pembimbing : Maz. 62 : 6 – 9 Berita Anugerah : Mat. 3 : 8 – 10.Nats Persembahan : Mat. 6 : 19 – 21 Nyanyian :

1. Pembukaan : Kj. 161 2. Pujian : Pkj. 2583. Penyesalan : Pkj. 434. Peneguhan : Pkj. 1255. Rensponsoria : Pkj. 2416. Persembahan : Pkj. 2717. Pengutusan : Kj. 163

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PRASPASKAH IIBacaan : Mazmur 27 : 1 – 14

NANTIKANLAH TUHAN

17 | S i n o d e G K S B S

Page 18: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Salah satu kegiatan hidup yang kurang menyenangkan adalah menanti. Sebab dengan menanti membuat pikiran menjadi gelisah. Namun dalam hal ini justru Daud mengajak kita untuk menantikan Tuhan. Di tengah pelariannya karena mau dibunuh oleh Saul dan pemberontakan oleh Absalom serta perang tujuh tahun antara suku Yehuda dengan suku-suku di Israel lainnya, ia tetap menantikan pertolongan Tuhan. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan, ada perasaan kuatir dan ketidakadilan yang dialaminya, pikirannya dan menantikan Tuhan (ay. 8). Baginya, Tuhan adalah terang dan keselamatannya, benteng hidup yang mampu menyertai dan melindungi Daud (ay. 1, 4,5).

Saudara, banyak kita jumpai kesaksian para tokoh dalam Alkitab yang punya pengalaman dalam menunggu pertolongan Tuhan. Sebagaimana Abraham dan Sara dalam menantikan keturunannya, dan pertolonganNya dinyatakan hingga umur mereka lanjut. Sebenarnya Tuhan bisa saja memberinya secara langsung, namun itu tidak dilakukanNya. Demikian halnya dengan pengalaman Daud. Pertolongan Tuhan tidak dilakukanNya secepat kilat, namun butuh waktu Daud harus menunggunya. Pastinya, dibalik pertolongan Tuhan yang harus dinantikan, Ia ingin umatNya tetap optimis dalam menatap masa depan. Bagaimana dengan kita selama ini? Mampukah pikiran kita tetap menantikan pertolongan Tuhan di tengah kegiatan hidup yang kita jalani? Amin. (YAW)

Tata Ibadah :1. Pujian : Pkj. 41

Doa : Pembukaan2. Pujian : Kj. 445

Renungan :Doa : Syafaat, Penutup, Bapa Kami

3. Pujian : Pkj. 241

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PRA PASKA IIBacaan : Lukas 13 : 31 – 35

1. Penjelasan teks

18 | S i n o d e G K S B S

Page 19: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Saat menuju Yerusalem, Yesus sudah mendapatkan ‘julukan’ Sang Pembuat Onar. Hal itu terjadi karena sepertinya Herodes tidak suka kotanya dimasuki oleh Yesus. Maka untuk mencegahnya, ia mengirim untuk menyampaikan nada yang berisi ancaman kepada Yesus agar Ia membatalkan niatnya ke Yerusalem. Ancaman yang didengar Yesus tidaklah menggetarkan hatiNya, Ia tetap menuju Yerusalem. Tekad dan semangat Yesus tidak mudah dihentikan oleh ancaman sekalipun. Dia memberi tahu kepada para utusan Herodes bahwa tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mencegahNya, sekalipun Dia harus mati Yerusalem.

Perkataan Yesus ini juga menyiratkan kesedihan yang mendalam. Dia rindu mengumpulkan penduduk kota itu seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya. Yerusalem adalah kota megah, sebuah mahkota dari Tuhan yang dijanjikan kepada keturunan Abraham. Jika ada tempat yang semestinya peka terhadap kehadiran Tuhan, tempat itu seharusnya Yerusalem. Sayangnya tidak demikian. Yerusalem mempunyai sejarah panjang yakni membunuh nabi-nabi yang memberitakan firman Tuhan. Kota yang seharusnya menjadi tanda kehadiran Tuhan justru diubah menjadi simbol kekuasaan duniawi yang tidak dapat mentolelir nubuat penghakiman dan panggilan pertobatan. Namun, Yesus bukan sebesar nabi yang memberitakan Kabar Baik. Dia adalah firman Allah yang menjelma. Dia datang bukan hanya untuk memberitakan penghakiman dan pertobatan, tetapi untuk menjadi penduduk tetap yang mewakili kehadiran ilahi. Allah sekarang tinggal di antara manusia. (YAW)

2. Diskusia. Mengapa Yesus tetap melanjutkan perjalanannya ke Yerusalem sekalipun Ia diancam oleh

utusan Herodes? b. Bagaimana respon Yesus menanggapi ancaman itu? c. Apa yang akan kita lakukan di masa kini jika diperhadapkan sebagaimana yang dialami Yesus?d. Pesan apa saja yang dapat kita peroleh untuk kita terapkan pada saat ini?

Susunan acara:Pembukaan

Nyanyian : Kj. 155DoaNyanyian responsoria : PKJ. 79Persembahan : Pkj. 131Doa syafaat

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PRAPASKAH III, 24 MARET 2019WARNA LITURGI UNGUBACAAN: Yesaya 55:1-9

19 | S i n o d e G K S B S

Page 20: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

DENGARKANLAH TUHAN AGAR KAMU HIDUP

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,Mulai pertengahan hingga akhir tahun 2018 lalu kemarau terjadi sampai beberapa bulan. Beberapa daerah terjadi kekeringan dan kebakaran. Tidak sedikit orang menengadah ke langit, ada apa di atas? tentu berharap segera turun hujan. Karena kemarau menimbulkan masalah dalam hidup sehari-hari, pertumbuhan tanaman terganggu, sulit mendapatkan air untuk kebutuhan masak, mencuci, dsb.

Pada saat masih menghadapi masalah kemarau, terjadi bencana secara beruntun. Dimulai gempa bumi di daerah Lombok, kemudian gempa bumi lebih besar lagi karena Tsunami di Palu. Mengakibatkan ribuan orang mati, bangunan dan infastruktur lainnya hancur. Aktivitas kehidupan lumpuh di daerah ini. Derita akibat bencana alam belum berakhir pesawat Lion Air JT 610 jatuh ke dalam laut Tanjung Karawang pada akhir oktober. Semua penumpang mati tenggelam mengenaskan. Dan pada akhir 2018 Gunung Anak Krakatau ‘batuk-batuk’ menimbulkan gelombang Tsunami menerjang dan menyapu daerah Banten dan Lampung. Juga menimbulkan banyak korban dan menyisakan penderitaan. Segenap bangsa Indonesia sedih, prihatin atas bencana yang terjadi. Kita kembali menengadah ke atas, merenung dalam hati “apa makna dari semua kejadian yang memilukan ini?”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Penderitaan yang dialami bangsa kita pada akhir 2018 lalu juga pernah dialami oleh bangsa Israel. Mereka menderita dalam waktu yang sangat lama ketika dibuang ke Babel. Pada saat-saat menderita, Allah menawarkan keselamatan. Secara keseluruhan pasal 55 ini berbicara tentang keselamatan yang terkait dengan penebusan, pembebasan, kebenaran dan keadilan. Tuhan memberikan keselamatan secara cuma-cuma agar bangsa Israel menjadi saksi tentang kebaikan dan menunjukkan bahwa kasih Tuhan tetap berlaku selama Ia mengikat perjanjian dengan nenek moyang mereka.

Allah tidak membiarkan bangsa Israel menderita dalam pembuangan di Babel dengan menawarkan kemurahan secara cuma-cuma. Ini adalah bukti kebaikan dan kesetiaan janji Tuhan. Nabi Yesaya menyerukan undangan Tuhan kepada bangsa Israel yang sedang haus agar datang kepada sumber air hidup: “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dst...(1-3). Yesaya menggambarkan pertolongan Tuhan sebagaimana air yang sangat dibutuhkan pada saat haus. Karena kekeringan merupakan “sesuatu” yang menakutkan bagi bangsa Israel. Mengingat daerah Israel bergunung-gunung batu meskipun pada bagian timur tanah Israel di aliri sungai Yordan, tetapi tetap sulit untuk mendapatkan air.

Kalau kemarau kemana mereka mendapatkan air? Tidak ada selain menengadah ke langit, mohon pada Allah agar diberi hujan, tanaman dapat tumbuh baik menghasilkan panenan yang berlimpah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan semua itu akan terpenuhi jika mereka tetap setia mentaati perintah dan ketetapan Tuhan Allah. Kalau tidak, mereka akan mendapat kutukan. (bdk.Ul. 28:15). Sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman nabi Elia dan raja Ahab. Allah mendatangkan kekeringan dan kelaparan karena kejahatan dan dosa bangsa Israel yang sudah tidak lagi setia kepada Tuhan, karena mereka menyembah kepada baal.20 | S i n o d e G K S B S

Page 21: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,Sebagaimana makanan dan minuman sebagai kebutuhan dasar manusia agar tetap hidup. Demikian juga Nabi Yesaya menyerukan Firman Tuhan untuk menyadarkan bangsa Israel dalam penderitaan. Mereka yang sedang lapar dan haus spiritual, kehilangan relasi dengan Tuhan. Jiwa-jiwa mereka yang sedang mengalami kelaparan dan merasa dahaga merindukan pembebasan dari Tuhan.

Perhatikan, Nabi Yesaya hingga dua kali menyerukan “dengarkanlah”: “...Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik...(ay.2) dan “...dengarkanlah, maka kamu akan hidup!...(ay.3). Artinya “mendengarkan Allah”, penting. Karena cara mendapatkan makanan yang berasal dari Tuhan bukan dengan membayar bukan pula dengan bekerja tetapi dengan mendengarkan. Jika bangsa Israel mau mendengarkan Allah maka mereka mendapatkan kepuasan, kedamaian bagi jiwa yang haus dan lapar. Mereka akan hidup jika bersedia mendengarkan Tuhan. Allah memberikan dengan cuma-cuma.

Sesuatu yang dapat diperoleh secara cuma-cuma adalah keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel pada masa itu. Melalui peristiwa ini Allah hendak meneguhkan ikatan perjanjian abadi dengan nenek moyang bangsa Israel. Dan perjanjian tersebut kembali diteguhkan kepada Daud (ay.3,4). Janji keselamatan ini menunjuk pada Kristus, Anak Daud, yang berpengaruh dan berkuasa pada zaman yang akan datang. Nabi Yesaya bernubuat bahwa bangsa-bangsa lain akan bertobat dan akan begabung dengan Israel yang sudah ditebus Allah.

Perjanjian ini berbeda dengan Hukum Taurat yang telah diturunkan di gunung Sinai kepada nenek moyang Israel. Saat itu Allah meminta agar mereka mendengar dan mentaatinya (Ul.6:3). Tetapi perjanjian yang akan datang adalah suatu perjanjian kasih setia, suatu perjanjian kekal yang telah dijanjikan Tuhan kepada Daud. Ketika Tuhan berjanji kepada Daud, perjanjian itu belum terjadi. Bahwa melalui keturunan Daud akan datang perjanjian kasih setia yang bersifat kekal.

Saudara, bagaimanakah seharusnya bangsa Israel agar mendapatkan keselamatan, agar dibebaskan dari penderitaan dalam pembuangan itu ? Tuhan masih memberi kesempatan. Mereka harus segera mencari Tuhan dan berseru mohon ampun. Tuhan masih berkenan menerima dan mengampuni (6,7). Bangsa Israel harus segera bertobat di hadapan Tuhan. Mereka harus segera menghentikan segala kejahatan. Mereka harus berubah menjadi taat dan setia kepada Tuhan. Walaupun hidup mereka banyak kesalahan dan dosa yang sangat menjijikkan dan tidak layak lagi bagi Tuhan. Tetapi karena kemurahan hati Tuhan, bangsa Israel masih diampuni. Sebab Tuhan merencanakan dan menghendaki umat-Nya tetap selamat. Sungguh kebaikan Allah tidak terselami oleh pikiran manusia (8-9) .

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,MPPP 2019 ini mari kembali menghayati kesengsaraan Yesus untuk membebaskan kita dari dosa. Akhir-akhir ini bangsa kita mengalami beberapa kejadian yang memprihatinkan secara beruntun. Gempa bumi, Tsunami, kecelakanan, kekerasan dan tindak kejahatan lainnya membuat banyak orang yang menderita. Mungkin saat ini kita pun menderita terdampak semua masalah tersebut.

21 | S i n o d e G K S B S

Page 22: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Kapankah semua itu akan berakhir? Apakah masih menengadahkan ke atas berharap akan pertolongan Tuhan?

Pada saat menghadapi situasi yang sulit, kita berusaha menyelesaikan dengan cara yang tepat dan benar jika tidak, akan menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Firman Tuhan ini memberi secercah pengharapan, maka dengarkanlah Tuhan. Sebab janji keselamatan telah digenapi oleh Yesus Kristus. Tuhan berkuasa membebaskan manusia dari cengkraman kuasa dosa dan maut yang diberika-Nya secara gratis. Inilah bentuk cinta kasih Allah kepada manusia. Kita diundang untuk menikmati anugerah-Nya tanpa bayaran.

Undangan ini mengingatkan bahwa di tengah kepenatan, susahnya hidup, banyaknya tantangan baik dari dalam dan dari luar diri agar memberi waktu kepada kita untuk bersekutu denganTuhan. Dengarkanlah Tuhan. Nabi Yesaya memberitahukan bahwa kasih setia Tuhan, kekal selama-lamanya untuk mereka yang membutuhkan keselamatan. Tuhan memanggil kita menjadi saksi bagi orang lain yang belum mengenal Kristus agar juga dapat menerima dan menikmati anugerah Allah.

Saudaraku, terkadang Tuhan mengingatkan kita melalui berbagai permasalahan hidup dan kejadian yang memilukan hati. Namun, Tuhan masih memberi kesempatan kepada setiap orang yang telah meninggalkan-Nya. Kembalilah kepada Tuhan dengan mengakui semua dosa-dosa kita dan mohon belas kasihan untuk pengampunan-Nya, sebab Dia masih dekat. Sebab rencana dan kehendak Tuhan adalah semua umat yang dikasihi tetap berada di dalam keselamatan-Nya. Kasih dan kemurahan Allah melampaui akal dan pikiran kita. Bahkan kuasa Tuhan jauh lebih hebat dibandingkan gempa Tsunami sekalipun dan kasih pertolongan-Nya jauh lebih besar dari semua permasalahan kita. Dengarkanlah Tuhan agar kita hidup. Amin. (DGS)

No. Nyanyian Nas Pembimbing Mazmur 42 : 2 – 41 KJ. 15 : 1, 3 Berita Anugerah Matius 11: 28 – 302 KJ. 27 : 1 – 3 Nas Persembahan Ulangan 6: 33 KJ. 53 : 1 – 34 KJ. 344 :1 – 45 PKJ. 1456 PKJ. 187 : 1, 4

Renungan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019RENUNGAN PRAPASKAH IIIBACAAN: Matius 21:28-32

22 | S i n o d e G K S B S

Page 23: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENDENGAR DAN MELAKUKAN FIRMAN

Satu lagi pengajaran tentang kehidupan yang disampaikan Yesus melalui perumpaan tentang dua orang anak. Si bapa menyuruh anak sulung bekerja di kebun anggur. Anak sulung mengiyakan, tetapi tidak melakukan. Kemudian bapa menyuruh anak kedua. Namun anak kedua membantah, tidak mau. Tetapi kemudian anak kedua ini menyesal selanjutnya melakukan yang disuruh bapanya.

Perumpamaan ini merupakan gambaran kehidupan manusia sejak zaman Yesus dan saat ini. Ada orang dengan mudah mengiyakan, namun tidak melakukan. Ada juga orang yang selalu saja protes atau membantah lebih dulu, walau akhirnya menyadari dan menyesal kemudian melakukannya. Inilah kenyataan hidup, lain yang dikatakan lain juga yang dilakukan.

Kehendak Bapa, mutlak dilakukan oleh segenap orang Kristen. Sebab bukti dari iman kita kepada Yesus adalah melakukan kehendak-Nya. Oleh karena itu Yohanes mengajarkan tentang “jalan kebenaran” yang harus dimengerti, dihayati dan diikuti. Meskipun hal ini sudah diketahui para ahli Taurat, namun mereka tidak mempercayainya. Sebab iman mereka diperhadapkan dengan logika, cara berpikir dan hal yang pasti, demikian penjelasan Yesus selanjutnya.

Penyesalan yang mengarah pada keinginan untuk melakukan apa yang dikatakan “Sang Guru” adalah sikap yang sangat kita butuhkan saat ini. Mari koreksi diri: seberapa sering kita mengamini perkataan-perkataan Tuhan Yesus, namun enggan melakukannya. Sudah saatnya manusia menyesali sikap dan tindakan yang membangkang terhadap Tuhan. Sudah waktunya melihat yang baik dan mendengar yang benar yang disampaikan Tuhan dalam kehidupan ini. Penyesalan yang sungguh atas tindakan kemunafikan bahkan keberdosaan kita akan membuat kita merasa damai. Serahkan seluruh hidup kita kepada pengasihan Tuhan untuk memimpin hidup kita. Berbahagialah, karena sudah mau mendengar dan melakukan firman Tuhan. Amin. (DGS).

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PRA PASKAH IIIBacaan : Keluaran 20:17

23 | S i n o d e G K S B S

Page 24: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

BUKAN IRI HATI MELAINKAN INGIN BERPRESTASI

Hukum ke-10 dari dasa titah diawali dengan kata “jangan mengingini” . Hukum ini tidak dapat dipisahkan dari hukum-hukum sebelumnya. Sebagai hukum penutup, justru hukum ini berkaitan dan merupakan akar masalah dari hukum-hukum yang lain. Bangsa Israel pernah berbuat kesalahan. Karena ‘mengingini’ maka mereka membuat lembu emas untuk disembah. Karena ‘mengingini’ maka orang membunuh, berzinah, mencuri. Karena ‘mengingini’ jabatan maka melakukan penyuapan dengan uang atau money politik, Karena ‘mengingini’ diluluskan maka membayar mahal, karena ‘mengingini’ gelar (titel) maka membeli ijazah palsu, dan sebagainya.

Apakah ‘mengingini’ itu dapat disebut sebagai iri hati? Tidak selamanya. Dalam Yakobus 3:14 dan 16 ditunjukkan bahwa iri hati bukan sekedar ‘ingin’. Sebab Iri hati mengandung sikap mementingkan diri sendiri yang diikuti oleh dusta, perlawanan terhadap kebenaran, kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Maka tidak heran, ada anak tega memukul kawannya sendiri karena iri hati dan ingin memiliki hp yang dimiliki kawannya tersebut. Ada pria tega membunuh suami dari perempuan ‘yang diingininya’. Jelas segala perbuatan tersebut dilarang oleh Tuhan Allah dan perbuatan yang melangggar hukum.

Tetapi milikilah semangat untuk berprestasi. Karena semangat berprestasi berangkat dari keinginan untuk selalu menghasilkan yang terbaik tanpa merasa terganggu (baca: iri hati) bila orang lain lebih baik. Tidak ada niat untuk menjatuhkan orang lain, tetapi justru tetap semangat untuk membangun orang lain. Seseorang yang ingin atau mempunyai semangat berprestasi, ia akan berusaha mempertahankan keberhasilan yang telah dicapainya. Dan juga selalu siap membantu temannya yang mengalami kesulitan tanpa rasa takut maupun iri hati jika suatu saat temannya lebih unggul dari dirinya.

Mengingat ingin berprestasi dengan iri hati, beti (beda tipis) maka kita harus selalu waspada. Jangan sampai keinginan untuk berprestasi berbelok menjadi iri hati. Untuk menjaga agar tetap fokus pada prestasi yang diinginkan, milikilah petunjuk Yakobus, yaitu menggunakan hikmat Tuhan yang melahirkan lemah lembut, kemurnian, damai, keramahan, penurut, belas kasihan, kebaikan, kejujuran dan keadilan (Yak.3:3,17). Berbahagilah karena punya keinginan untuk berprestasi bukan iri hati, mampu selalu bersaing dengan gembira bahkan selalu siap untuk menolong para pesaing. Tuhan memberkati. Amin.

Pertanyaan diskusi:1. Keluaran 20:17 dan Ulangan 5:21, menyebutkan “jangan mengingini rumah sesamamu,.. atau

apapun yang dipunyai sesamamu” apakah akibatnya jika larangan Tuhan ini dilanggar?2. Apa beda ‘ingin berprestasi’ dengan ‘iri hati’?3. Berdasarkan Yakobus 3:13-17, sebutkan apa saja yang mengiringi iri hati dan yang tidak

mengiringi iri hati.4. Bagaimana caranya agar keinginan untuk berprestasi tidak berbelok menjadi iri hati?

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PRAPASKAH IV, 31 MARET 201924 | S i n o d e G K S B S

Page 25: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

WARNA LITURGI UNGUBacaan: II Korintus 5:11-21

CIPTAAN BARU UNTUK MENJADI PELAYAN PENDAMAIAN

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Hasil teknologi telah banyak membantu manusia khususnya untuk berkomunikasi. Tetapi jika tidak cerdas penggunaannya dapat berakibat buruk, misalnya melalui medsos (media sosial) manusia saling menghujat dan mencela untuk memburukkan diri sesamanya. Bukankah sebagai mahkluk sosial kita harus saling menghargai dan saling mengasihi? Ujaran kebencian semakin seru memicu permusuhan antar sesama. Tuhan menghendaki umat-Nya agar dalam hidup bersama saling berdamai.

Sebab Allah sudah menebus dan membeli kita dengan darah-Nya, bukan karena kita sudah cukup baik, tetapi karena Tuhan mau menciptakan manusia yang baru di dalam diri kita. Paulus menegaskan “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor.5:17). Ciptaan baru di dalam Kristus merupakan anugerah yang Allah berikan kepada setiap orang yang tinggal di dalam Kristus. Namun, pertanyaannya: apakah anugerah ini sudah kita nyatakan di dalam hidup kita sehar-hari?”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Mari kita pahami makna hidup baru menurut Paulus. Jika dicermati surat kedua kepada jemaat Korintus ini, Paulus bersaksi tentang dirinya bahwa dia rasul Kristus yang sejati (lih: 2 Korintus 2:14-17; 4:1-2; 5:20; 6:4-10 dan 11:22-12:10). Penegasan Paulus ini bukan untuk menyombongkan diri tetapi untuk membela diri terhadap orang-orang yang memfitnah dan menjelekkan dirinya. Kelompok ini berusaha menghasut dan mempengaruhi umat Kristen agar menolak ajaran dan diri Paulus. Dan Paulus menyebut mereka sebagai rasul-rasul palsu dan para pekerja curang yang menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor.11:13-14) karena mencari keuntungan bagi diri mereka dari firman Allah (2 Kor.2:17).

Paulus mengakui bahwa Allah mengetahui secara jelas seluruh isi hatinya, maka ia takut kepada Tuhan. Dia meyakinkan jemaat Korintus agar dengan jernih menilai dirinya sebagai pelayan Injil Kristus. Sebab semua yang dilakukan dengan tulus sebagai rasul Kristus, bukan untuk memuji dirinya sendiri. Bukan pula untuk memegahkan diri secara lahiriah (sombong). Melainkan untuk menyatakan diri sebagai tanda persekutuan secara batiniah dengan para rasul agar jemaat Korintus mengetahui jati dirinya dan dapat memegahkan diri Paulus ketika jemaat berhadapan dengan orang-orang yang memfitnah dan memburukkan dirinya.

Meskipun demikian Paulus menyadari bahwa dirinya dapat saja lepas kendali dalam melaksanakan tugas yang diiembannya. Oleh karena itu dalam koridor pelayanan Allah ia selalu berusaha untuk mengendalikan dirinya. Sebab tujuan pelayanannya bukan untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan jemaat. Dan alasan yang mendasari semua tindakannya tersebut adalah karena kasih Kristus yang menyelamatkan. Sebab peristiwa kematian Kristus merupakan karya yang membawa kehidupan baru kepada semua orang. Maka dengan peristiwa tersebut Paulus berharap

25 | S i n o d e G K S B S

Page 26: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

agar setiap orang yang telah memperoleh hidup baru, bukan lagi hidup untuk diri sendiri melainkan untuk Kristus yang telah bangkit.

Dalam hal memandang atau menilai orang lain Paulus memberikan dasar pemikiran baru yaitu bertitik tolak dari Kristus. Jika sebelumnya Kristus dinilai menurut ukuran manusia, maka sekarang Yesus dinilai menurut ukuran iman. Demikianlah seharusnya setiap orang menilai sesamanya yaitu menurut ukuran iman. Arti menurut ukuran iman dalam hal ini bukan menunjuk pada iman orang yang dinilai, tetapi pada kualitas iman dari orang yang menilai. Jelasnya demikian: “aku memandang sesamaku (entah ia seiman atau tidak seiman dengan aku) tetapi menurut imanku.” Sebagaimana yang diajarkan Yesus tentang sesama, yaitu kisah orang Samaria yang baik hati (Luk.10:25-37). Contoh yang lain: Kristus memandang manusia untuk dikasihi walaupun berdosa, demikian juga dengan orang beriman cara pandangnya pun harus demikian, yaitu mengasihi orang berdosa. Tidak seperti yang terjadi pada orang yang tidak beriman yang menggunakan ukuran manusia, misalnya; orang berdosa dijauhi dan dihukum.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Ciptaan baru memampukan kita untuk menilai dan bertindak sesuai menurut Kristus. Paulus dengan yakin menyatakan bahwa siapapun yang ada (tinggal) di dalam Kristus, ia adalah cipataan baru. Perhatikan: kata ‘adalah’ di sini bukan kata ‘menjadi’ atau ‘akan’ tetapi sudah terjadi. Paulus menunjukkan keyakinan imannya yang penuh rahmat Allah bahwa melalui Yesus Kristus yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya yang baru sudah datang. Keyakinan iman yang penuh ini merupakan daya kekuatan yang mampu mengubah dan memperbaharui kehidupan kita.

Karena pembaharuan hidup di dalam Kristus sudah nyata terungkap melalui karya pendamaian baik antara Allah dan dunia, maupun antara manusia dengan sesamanya. Karya pendamaian inilah yang diberitakan oleh Paulus sebagai pelayan pendamaian. Oleh karena itu Paulus menegaskan bahwa ia dan para rasul adalah utusan-utusan Kristus yang dipanggil untuk menjadi pelayan pendamaian agar setiap orang yang sudah hidup baru memberi diri dalam karya pendamaian Allah di dalam Yesus Kristus.

Makna ‘ciptaan baru di dalam Kristus’ merupakan keyakinan iman yang penuh atas peristiwa Yesus Kristus, terutama kematian dan kebangkitan-Nya. Dengan keyakinan iman ini, kita sadar bahwa pembaharuan yang telah terjadi di dalam hidup kita adalah karena karya Kristus semata. Oleh karena itu kata kunci yang harus dipahami yakni “ada” atau “tinggal” di dalam Kristus. Hal ini menegaskan perbedaan antara ‘orang yang memeluk agama Kristen’ dengan ‘pengikut Yesus Kristus’. Banyak orang yang mengaku beragama Kristen tetapi belum tentu menjadi pengikut Yesus yang sejati. Hal ini tampak dalam sikap, kata dan perbuatannya sehari-hari. Oleh karena itu jadilah Pengikut Yesus yang membiasakan kebenaran Tuhan Yesus dan janganlah membenarkan kebiasan buruk. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,Pada masa sekarang ini banyak berita-berita bohong hoak , ujaran kebencian. Membenarkan diri sendiri, kelompok sendiri atau pilihan sendiri dengan menjelek-jelekkan orang lain atau pihak lain yang dianggap saingan. Tindakan yang demikian jelas menumbuhkan kebencian permusuhan antar sesama dan pada gilirannya memecah belah keutuhan bangsa. Ingat, kita pengikut Yesus 26 | S i n o d e G K S B S

Page 27: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

yang sejati, jangan mau ikut-ikutan melakukan tindakan tersebut. Teladanilah sikap dan tindakan Paulus, tetap mampu menguasai diri dengan takut kepada Tuhan untuk menyatakan kebenaran.

Jika Kristus telah mendamaikan manusia dengan Allah maka kita pun diutus menjadi pendamai bagi sesama kita. Sebab hakikat diri sebagai ‘ciptaan baru’ sesunggungnya sudah mewujudnyata pada kehidupan masa kini dan akan menjadi sempurna pada kehidupan masa depan dalam persekutuan yang lestari dengan Allah Bapa di surga. Amin. (DGS).

No. Nyanyian Nas Pembimbing Mazmur 34:12-151 KJ.17:1,3 Berita Anugerah 1 Petrus 1:3-52 KJ.467:1-3 Nas Persembahan 1 Yohanes 3:16-183 KJ.376:1-34 KJ.329:1-25 PKJ.1466 PKJ.216:1-3

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PRA PASKAH IV

27 | S i n o d e G K S B S

Page 28: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Bacaan: Roma 12:17-21

AZAS TIMBAL BALIK

Wajar dan adil jika membalas dengan tindakan yang sama kepada orang yang ‘kurang ajar’. Memang, jika mengikuti naluri sebagai manusia wajar dan adil kalau kita memperlakukan orang lain setimpal (sama) dengan perbuatannya kepada kita. Jika orang itu bersikap baik kepada kita maka kita pun membalasnya dengan kebaikan. Demikian pula, jika dia berbuat jahat, maka kita pun boleh memperlakukannya dengan jahat. Singkatnya, kebencian dibalas dengan kebencian, dst. Awas...! ini prinsip duniawi jangan diikuti karena kita orang Kristen hidup berdasarkan ajaran Tuhan Yesus.

Ajaran Kristen terkadang memang tidak masuk akal. Contohnya jika ditampar pipi kiri berikan pipi kanan. Jika engkau dianiaya, ampuni dan berdoalah baginya. Demikian juga dalam setiap ibadah minggu, kita sebagai jemaat Tuhan dituntun liturgi GKSBS untuk menjalankan hukum kasih agar damai sejahtera Allah dapat dirasakan oleh sahabat maupun juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang memusuhi kita. Ajaran kejahatan harus dibalas kebaikan, memang tidak logis sama sekali karena tidak ada rasa keadilan.

Bicara Kristen adalah bicara tentang Yesus Kristus. Bicara Yesus Kristus berarti bicara kasih, penebusan, pengampunan dan keselamatan. Agar tercipta kedamaian berarti kita harus saling mengasihi dan mau membalas dengan kebaikan pada setiap orang sekalipun kita diperlakukan buruk. Satu hal yang unik dari Roma 12:21 “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” ini adalah sebuah ajakan membalas dengan tindakan nyata yaitu kebaikan. Jika kita tulus mau mengampuni maka permusuhan pun segera berakhir.

Kalau mau jujur kadang-kadang hati kita sering dihinggapi perasaan jengkel dan marah. Ketika orang lain berbuat jahat terhadap kita, kita tidak bisa terima dan ingin sekali membalasnya. Ketika kita ditegur Firman Tuhan, kita malah bersungut-sungut. Jika hal ini terjadi lagi, jauhkanlah niat kita untuk balas dendam. Itu bukan urusan kita, melainkan urusan Tuhan. Ampunilah dan doakan mereka supaya Tuhan menjadikan mereka baik menurut cara-Nya, karena itulah perintah Tuhan yang harus kita lakukan. Memang sangat sulit memaafkan orang yang memperlakukan kita dengan buruk, tetapi jika kita sungguh-sungguh mau memaafkan, itu jauh lebih berharga di mata Tuhan. Amin. (DGS)

PEMAHAMA ALKITAB MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PRAPASKAH IV

28 | S i n o d e G K S B S

Page 29: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Bacaan : I Petrus 3:8-12

KASIH DAN DAMAI

Bahaya disintegrasi sudah kian nyata, kesatuan dan persatuan bangsa saat ini terancam. Jika kita tidak waspada bangsa yang kita cintai ini akan jatuh kedalam kehancuran. Karena sikap egois pribadi dan golongan semakin menguat. Sementara sikap seia-sekata, seperasaan, kasih sayang, kerendahan hati (solidaritas) sebagai anak bangsa sudah mulai luntur. Satu terhadap yang lain bukan lagi dilihat sebagai saudara atau kawan melainkan saingan, bahkan musuh yang harus dimusnahkan. Oleh karena itu mari kita terima dan berlakukan nasihat Rasul Petrus ini.

Surat ini merupakan surat penggembalaan ditujukan kepada orang-orang Kristen yang mengalami penderitaan tersebar di beberapa daerah. Rasul Petrus mengajar dan menasihati bagaimana orang Kristen harus hidup untuk tetap ‘tunduk’ kepada Penguasa dan semua peraturannya yang dipahaminya sebagai dari Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan (1 Ptr.2:13-17). Diharapkan orang-orang Kristen senantiasa hidup berpengharapan membuktikan kemurnian iman dalam bersikap dan berbuat baik pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan 1 Petrus 3:8-12 ini ada tiga catatan penting, yaitu:1. Ajakan, agar orang Kristen hidup sebagai pribadi khususnya dalam komunitas maupun di

tengah masyarakat, agar: Seia sekata: mengutamakan kesatuan dan menghindari segala bentuk perpecahan agar tetap

dapat bersatu untuk memuliakan Tuhan. Seperasaan: simpati dalam konteks bersama menderita sebagai anggota tubuh Kristus. Mengasihi dan menyayangi antar saudara sebagai bukti sebagai murid Yesus untuk

menunjukkan bahwa orang-orang percaya sudah dipindahkan dari kematian kepada hidup. Rendah hati sebagai sifat dasar orang percaya dengan meneladani Yesus Kristus yang telah

merendahkan diri-Nya untuk mengikat hubungan antar sesama dan untuk dapat membangun kehidupan persekutuan.

2. Menerapkan teladan dari hidup Yesus, yaitu: tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki. Tetapi memberkati, karena untuk itulah kita dipanggil.

3. Hidup yang bermakna diwujudkan dalam mencintai kehidupan dengan cara: Menunjukkan kualitas hidup yang berguna baik bagi diri sendiri maupun berguna bagi

orang lain. Mengendalikan diri agar tidak mengucapkan perkataan yang jahat dan yang menipu, tidak

membalas kejahatan sehingga dapat mencegah kekerasan dan suasana damai dapat diwujudkan sebagaimana yang diajarkan Tuhan Yesus (bdk.Mat.5:9).

Keadaan bangsa kita sekarang ini sungguh memprihatinkan. Kekerasan terjadi dimana-mana. Harga hidup manusia semakin rendah. Harkat dan martabat masyarakat kita telah tercabik-cabik oleh ulah sebagian masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai kemanusiaan tidak lagi dijunjung, sementara benih-benih kebencian terus bertaburan dimana-mana. Tuhan menentang setiap orang yang berbuat jahat. Tetapi Tuhan senantiasa berkenan pada orang yang benar dan mendengarkan setiap orang yang bermohon kepada-Nya. Amin. (DGS)

29 | S i n o d e G K S B S

Page 30: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pertanyaan diskusi:1. Pernahkah Saudara sangat membenci seseorang? Mengapa Saudara membencinya? Pada

saat itu, apa yang saudara harapkan pada diri orang tersebut?2. Pada ayat 8 merupakan kesimpulan agar kita menindaklanjutinya. Sebutkan langkah

kongkrit yang akan Saudara lakukan terhadap orang yang Saudara benci.3. Menjelang Pemilu dan Pileg ini dalam pemberitaan dari berbagai sumber, muncul hoax ,

ujaran kebencian untuk menjatuhkan pihak tertentu. Pada ayat 12 menunjukkan peran dan fungsi kita sebagai orang Kristen dan warga negara yang baik. Sebutkan langkah-langkah yang akan Saudara lakukan dalam rangka mesukseskan pesta demokrasi tersebut.

KOTBAH MASA PENGHAYATAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PRA-PASKAH V, 7 APRIL 2019WARNA LITURGI UNGU

30 | S i n o d e G K S B S

Page 31: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Bacaan : Mazmur 126.Tujuan : Jemaat memiliki sikap optimis terhadap masa depan berbangsa dan bernegara.

TUHAN TELAH MELAKUKAN PERKARA BESAR.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Ada tiga orang guru di sekolah mempunyai pandangan yang berbeda terhadap pekerjaannya sebagai seorang guru. Apabila ditanya dengan pertanyaan yang sama, akan ada jawabannya berbeda. Pertanyaannya adalah Apa yang anda lakukan pada saat anda mengajar di sekolah ?. Dari pertanyaan ini, ada yang menjawab : aku sedang menjelaskan mata pelajaran kepada anak-anak supaya mereka tidak kesulitan saat mereka ujian kelak. Guru yang lain menjawab aku sedang mencari duit. Karena dengan mengajar aku dapat menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarga kami. Guru yang lain lagi menjawab aku sedang mecerdaskan anak bangsa sebagai pengganti generasi tua. Hal itu berarti aku sedang melakukan perkara besar, yaitu mempersiapkan masa depan bangsa.Dari beberapa jawaban, ternyata pekerjaan seorang guru tidak sekedar menjelaskan mata pelajaran atau mencari uang. Tetapi lebih dari pada itu, melakukan perkara besar, yaitu mempersiapkan masa depan bangsa.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Mazmur 126 ini merupakan Nyanyian Ziarah dan terdapat dalam Mazmur 120 -134. Kata Ziarah ini berarti naik, yaitu naik ke Yerusalem. Karena kota Yerusalem didirikan dan dibangun di atas bukit dan Bait Allah berada di bukit yang bernama bukit Sion. Karena itu, Mazmur ini digunakan oleh umat Israel khususnya laki-laki ketika mereka naik ke Yerusalem atau bukit Sion. Penggunaan Mazmur ini dilakukan pada saat mereka beribadah merayakan salah satu dari tiga hari raya yang harus dihadiri oleh seluruh orang laki-laki Israel. Pada saat umat Israel -khususnya laki-laki- beribadah merayakan salah satu dari hari raya itu, dalam Mazmur 126 ini, diawali dengan keadaan hati yang sukacita. Karena Tuhan telah memperlihatkan kekuasaan dan kebesaranNya kepada umat Israel dan disaksikan oleh bangsa-bangsa sehingga ada orang yang berkata : TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini! (ayat 2). Umat Israelpun mengaku bahwa Tuhan telah memulihkan mereka dan melakukan perkara besar kepada umat Israel (ayat 3). Mazmur 126:2-3 dengan ungkapan Tuhan telah melakukan perkara besar, pemazmur hendak menceritakan tentang kembalinya umat Israel dari pembuangan di Babel dan membangun kembali kota Yerusalem. Demikian juga pemazmur mengenang dan mengaku bahwa pembebasan dari Mesir dan penyeberangan yang aman di laut Teberau merupakan perbuatan Allah yang besar dan ajaib. Karena itulah mereka bersukacita yang diungkapkan dengan kata : Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan mereka seperti orang bermimpi, mulut mereka penuh dengan tertawa dan lidah mereka bersorak-sorai (ayat 1 dan 2 a)

Pada Mazmur 126 ini juga menceritakan tentang umat Israel yang berdoa dan berjuang pada saat mereka memenuhi kehendak Allah untuk keluar dari penindasan bangsa-bangsa, yaitu peristiwa penindasan Mesir dan peristiwa pembuangan Babel. Dalam doanya, pemazmur memohon kepada Tuhan agar Tuhan memulihkan mereka seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb (ayat 4). Dalam konteks jaman itu, pada musim hujan, batang air yang kering secara tiba-tiba dapat

31 | S i n o d e G K S B S

Page 32: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

menjadi aliran air. Tentu saja, peristiwa ini merupakan peristiwa yang indah, besar dan ajaib. Apabila kita renungkan doa pemazmur ini, maka di dalam doanya ini pemazmur telah mengungkapkan pengakuannya bahwa Tuhan sanggup dan berkuasa melakukan perkara besar, ajaib dan indah. Demikian juga dalam hal berjuang. Dalam perjuangan ini, pemazmur membuat dua perumpamaan (ayat 5-6). Pertama diumpamakan seperti orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata. Tetapi dengan iman dan keyakinan yang penuh kepada Allah, orang-orang yang menabur itu akan menuai dengan bersorak sorai. Kedua diumpamakan seperti orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih. Maka pasti orang itu pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Kedua perumpamaan dari pemazmur ini mengingatkan umat Israel bahwa dengan iman dan keyakinan kepada Allah, pada saat perjuangan yang penuh dengan penderitaan saat itu, umat Allah akan tetap hidup dalam penantian dan pengharapan. Kini, pengharapan itu telah menjadi kenyataan bahwa Israel sudah kembali ke negeri mereka dan membangun kembali Bait Allah serta beribadah kepada Allah. Dalam peristiwa pembebasan Allah terhadap Israel baik peristiwa kembalinya Israel dari Mesir dan kembalinya Israel dari pembuangan Babel bukan sekedar mengembalikan atau memulangkan umat atau membuat sengsara umat di perjalanan. Tetapi, Tuhan Allah telah melakukan perkara besar kepada umatNya (Israel). Bahwa Tuhan Allah akan menggenapi perjanjianNya tentang datangnya juru selamat dan menjadikan umat Israel merdeka, ber-otoritas di antara bangsa-bangsa dan hidup damai sejahtera serta beribadah kepada Allah.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Firman Tuhan saat ini menegur, mengingatkan dan meneguhkan kita bahwa sekecil apapun yang kita lakukan apabila kita hayati, sebenarnya kita telah melakukan perkara besar. Sesuai dengan keadaan kita saat ini bahwa tahun 2019 ini adalah tahun politik. Karena itu ada beberapa hal yang dapat kita renungkan saat ini :1. Berdoa merupakan hal yang penting dalam hidup kita. Bahwa dalam doa tidak sekedar

mengucapkan kata-kata indah yang didengar Tuhan Allah, tidak sekedar rutinitas bahwa orang percaya itu wajib berdoa. Tetapi, doa akan dapat mengubah segala keadaan ketika Tuhan mengabulkan doa kita. Dengan dikabulkannya doa kita, maka sesungguhnya Tuhan telah melakukan perkara besar dalam hidup kita. Karena itu, saat kita berdoa untuk siapapun juga hendaklah kita lakukan dengan sepenuh hati kita. Karena dengan doa, Tuhan melalui doa kita, Ia telah melakukan perkara besar.

2. Pada saat yang sudah dijadwalkan, kita akan memilih pemimpin bangsa kita dengan cara mencoblos gambar calon pemimpin bangsa, yaitu presiden-wakil presiden dan wakil rakyat. Pada saat mencoblos itu kita tidak sekedar mencoblos gambar calon pejabat, tidak sekedar melaksanakan amanat undang-undang. Tetapi kita telah melakukan perkara besar, yaitu menentukan kehidupan masa depan bangsa. Makmur dan tidaknya suatu bangsa, aman dan tidaknya suatu bangsa, kuat dan lemahnya suatu bangsa salah satunya adalah tergantung dari pemimpinnya. Karena mencoblos gambar calon pejabat adalah sikap yang menentukan kehidupan masa depan bangsa. Maka hendaklah kita tetap menggunakan hak pilih dan cerdik ataupun bijak dalam memilih calon pemimpin bangsa atau pejabat negara.

3. Dengan hangatnya situasi politik saat ini, hendaklah kita melakukan perkara besar, yaitu menciptakan dan menjaga kedamaian dan kebersamaan dalam masyarakat. Agama dan suku boleh beda, partai boleh beda, apapun boleh beda. Tetapi kita tetap satu dalam Negara kesatuan Republik Indonesia. Kekuatan suatu bangsa juga terletak pada kerukunan dan kesatuan bangsa.

32 | S i n o d e G K S B S

Page 33: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Saudara-saudaraku..Tuhan sanggup melakukan segala perkara besar. Pada saat ini, kita dipanggil untuk berjuang melakukan segala perkara besar dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. ( Rekso)

Bacaan Liturgi :Nats Pembimbing : Filipi 3:10 -11.Berita Anugerah : Yesaya 1:18-20.Persembahan : Yohanes 7:47.Nyanyian:

1. Pembukaan : PKJ 132. Pujian : KJ 341 3. Penyesalan : KJ 27.4. Peneguhan : PKJ 2055. Responsif : KJ 4086. Persembahan : PKJ 1487. Pengutusan : KJ 410.

RENUNGAN MASA PENGHAYATAN PASKAH DAN PENTAKOSTA GKSBS 2019RENUNGAN PRA PASKAH VBacaan : 1 Korintus 13:4-5.

33 | S i n o d e G K S B S

Page 34: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

MEMENDAM SAKIT HATI DALAM WAKTU YANG LAMA, MENYIKSA BATIN SENDIRI.

Saudara-saudarikuPada umumnya, setiap orang pernah mengalami kekecewaan. Apakah kekecewaan itu berat ataupun ringan, kecil atau besar. Seseorang yang mengalami kekecewaan yang berat pada akhirnya akan mengalami sakit hati. Karena, kekecewaan itu masalah hati, yang berawal dari kecil hati, seiring dengan berjalannya waktu, pada akhirnya menjadi sakit hati. Ada beberapa penyebab sakit hati ataupun kekecewaan yang berat dalam diri seseorang.a. Kurangnya menghayati akan firman dan kuasa Tuhan dalam hidupnya. Mungkin ada orang

yang aktif dalam kegiatan gereja. Tetapi, kurang dalam menghayati firman Tuhan dan kuasaNya. Keaktifan di gereja hanya dijadikan sebagai rutinitas belaka. Dampak yang terjadi adalah kecewa, sakit hati, ngambek, putus asa dan lain sebagainya. Apalagi, kalau ada orang yang tidak aktif dalam kegiatan gereja. Ia berpotensi mudah kecewa ataupun sakit hati.

b. Berharap kepada seseorang atau kepada sesuatu yang berlebihan. Karena harapannya sungguh-sungguh ditanamkan dalam hatinya, sementara harapan itu tidak menjadi sebuah kenyataan ataupun harapan tinggal harapan. Lalu berputus asa atau putus harapan. Saat terjadi putus harapan inilah seseorang akan mengalami kekecewaan ataupun sakit hati.

c. Cinta juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kekecewaan ataupun sakit hati. Karena cinta dapat membuat seseorang menangis dan tertawa, karena cinta seseorang bisa semangat dan merana, karena cinta seseorang bisa berduka dan bahagia dan lain sebagainya. Dengan demikian, cinta ternyata bisa membuat seseorang kecewa dan sakit hati.

d. Kekecewaan ataupun sakit hati dapat terjadi karena seseorang belum bisa menerima kelemahan, kekurangan dan keberadaan orang lain dengan apa adanya. Seseorang itu masih berpikiran sempit ataupun belum dapat berpikir luas dengan legowo menerima orang lain dengan apa apanya. Lebih jelasnya, hal ini dapat digambarkan demikian : orang yang berpikiran sempit digambarkan seperti segelas air rebusan sirih merah atau segelas air brotowali. Pasti rasanya pahit. Demikianlah gambaran orang yang berpikiran sempit yang pada akhirnya mudah sakit hati. Sebaliknya, orang yang berpikiran luas dapat digambarkan seperti segelas air rebusan sirih merah atau segelas air brotowali dimasukkan ke dalam kolam renang yang berukuran 10mX25 m. Pasti rasa pahit itu tidak ada lagi. Demikianlah gambaran orang yang berpikiran luas yang tidak mudah sakit hati.

Sebenarnya masih banyak penyebab sakit hati tetapi tidak saya masukkan ke dalam renungan ini. Bagi, pengguna renungan ini dapat menambahkan sendiri penyebab sakit hati lainnya. Yang perlu kita perhatikan adalah, bahwa di dunia ini ada begitu banyak penyebab kekecewaan ataupun sakit hati. Dampak dari sakit hati yang berlarut-larut ataupun berlama-lama akan mengakibatkan tidak semangat dalam menjalani hidup, frustasi, penyakit badani, tidak damai sejahtera, berkurangnya relasi, bahkan hidup ini terasa hampa. Dengan demikian, orang yang sakit hati berlama-lama menyiksa batinnya sendiri. Karena itu, kita perlu “move on”, yaitu dengan sungguh menghayati firman dan kuasa Tuhan Allah, memaafkan orang yang bersalah dengan kita, menerima orang lain dengan apa adanya, berpikir luas dan hati yang legowo, dan lain sebagainya.

Saudara-saudariku...

34 | S i n o d e G K S B S

Page 35: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus dalam bacaan kita saat ini mengatakan : Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Berdasarkan Firman Tuhan, marilah kita menghayati karya Tuhan Yesus dalam Masa penghayatan paskah dan pentakosta ini. Biarlah hidup kita semakin hari akan semakin menjadi pribadi yang sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Dengan harapan kita akan memperoleh hati yang damai dan sejahtera. Kiranya, kehidupan yang damai dan sejahtera itu dapat menjadikan orang lain di sekitar kita akan merasakan damai dan sejahtera juga. Tuhan Yesus memberkati. Amin. (Rekso)

Tata ibadah

Pujian : PKJ 14. Doa Pujian : KJ 400 Renungan Doa Pujian PKJ 216

PEMAHAMAN ALKITAB MASA PENGHAYATAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019.PA PRA PASKAH VBacaan : Kejadian 41: 17-30.

35 | S i n o d e G K S B S

Page 36: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

MASA KELIMPAHAN DAN MASA KEKURANGAN

1. Penjelasan teksDalam bacaan kita saat ini mengisahkan tentang Yusuf yang mengartikan mimpi Firaun, raja Mesir. Ada dua mimpi Firaun itu,

Pertama ada tujuh lembu keluar dari sungai Nil yang gemuk badannya dan indah bentuknya. Lembu-lembu ini makan rumput di tepi sungai itu (ayat 18). Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain, kulit pemalut tulang, sangat buruk bangunnya dan kurus badannya; tidak pernah Firaun melihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir (19). Kemudian lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula. Lembu-lembu gemuk ini masuk ke dalam perutnya. Tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya : bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu Firaun terbangun atau terjaga dari tidurnya .

Kedua Setelah bangun, Firaun tidur lagi dan bermimpi lagi. Firaun melihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Firaun telah menceritakan hal ini kepada semua ahli. Tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadanya." Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketujuh ekor lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama. Bahwa akan ada tujuh tahun masa kelimpahan. Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan.

Inilah maksud perkataan Yusuf kepada Firaun : Allah telah memperlihatkan kepada Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Bahwa akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir. Karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.

2. Bahan diskusi.a. Kapan ada masa kelimpahan bagi kita dan kapan ada masa kekurangan bagi kita ?b. Apa yang perlu kita lakukan pada masa kelimpahan dan apa yang kita lakukan pada masa

kekurangan ?.c. Adakah program yang perlu dilakukan oleh gereja untuk menjawab persoalan kelimpahan

dan kekurangan ? Jelaskan?d. Apakah ada pesan-pesan lain yang ditemukan dalam pembacaan teks untuk kita terapkan

dalam kehidupan kita pada saat ini selain yang sudah kita bicarakan di atas? Silahkan berbagi cerita.

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PRA PASKAH VI, 14 APRIL 2019Warna Liturgi: MerahBacaan: Lukas 19:28-4036 | S i n o d e G K S B S

Page 37: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

YESUS YANG RENDAH HATI DAN TIDAK BERAMBISI

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Pada kesempatan ibadah kita saat ini kita dapat menyatakan syukur kita atas setiap pertolongan dan penyertaan Tuhan atas kehidupan kita. Di hari minggu ini kita memasuki minggu prapakah ke VI dan pada minggu ini kita akan bersama-sama merenungkan Firman Tuhan dengan tema Yesus yang rendah hatu tidak berambisi

Berdasarkan tujuan dan survey Lukas bacaan kita saat ini adalah masa terakhir Yesus di Yerusalem baik sebelum maupun sesudah Yesus di salibkan dan dibangkitkan, sehingga peristiwa tersebut disebut sebagai pembukaan pekan suci. Dalam perayaan gerejawi minggu tersebut dikenal sebagai minggu palma. Dengan memakai simbol daun palem dan melambai-lambaikannya sambil berseru Hosana diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi! Peristiwa tersebut merupakan kegembiraan bagi para murid ketika Yesus dan para murid telah sampai di dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari bukit Zaitun.

Sukacita yang mendalam mengiringi perjalanan Yesus masuk ke Yerusalem hal ini terjadi karena mujizatNya terus dinyatakan kepada para muridNya baik dimasa pelayananNya sampai pada saat hendak memasuki Yerusalem. Yesus memerintahkan dua orang murid untuk mengambil seekor keledai yang tertambat di sebuah kampung. Keledai itu jelas bukan keledai liar tetapi pasti ada pemiliknya, menariknya bahwa yang mempuyai keledai tersebut dapat merelakan keledainya di bawa karena Tuhan memerlukannya. Dalam Injil yang lain menerangkan bahwa keledai itu hanya di pinjam. Namun demikian tidak berarti bahwa itu bukan sebuah mujizat. Merelakan keledai yang belum pernah ditunggangi oleh siapapun lalu di pinjam dan di tunggangi orang lain tentu tidak mudah merelakannya, namun karena Tuhan memerlukannya maka hal itu terjadi. Lalu bagaimana jika peristiwa itu terjadi dalam kehidupan kita saat ini? Dapatkah kita merelakan apa yang kita miliki untuk dipakai Tuhan?

Jemaat yang dikasihi Tuhan.

Dalam ayat selanjutnya, Tuhan Yesus menaiki keledai yang dibawa oleh muridNya. Tuhan Yesus datang ke Yerusalem dengan naik keledai, tidak dengan kuda yang adalah binatang kuat dan cepat yang biasa di gunakan untuk berperang. Berbeda dengan keledai, yang lamban jalannya dan tidak gagah. Hal ini mau menunjukan bahwa Yesus datang sebagai Raja yang rendah hati, sabar dan tidak suka berperang. Sementara Yesus mengendarai keledai itu para murid menghamparkan pakaiannya di jalan. Ketika Yesus dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Murid-murid berteriak dengan berkata: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!". Pada saat itu ada berapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak dan berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." tetapi Yesus menjawab: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak." Dari jawaban Yesus ini, sebenarnya Yesus sangat sadar dan mengerti, bahwa diri-Nya mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk melakukan sebuah tindakan pemberontakan ataupun perlawanan,

37 | S i n o d e G K S B S

Page 38: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

baik kepada orang farisi maupun kepada pemerintah Roma yang menjajah. Mengapa? Karena Yesus pada waktu itu mempunyai massa atau pengikut yang jumlahnya sangat banyak. Dengan mengatakan” Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak” hal ini mau menjelaskan bahwa sekali komando saja oleh Yesus, maka orang farisi akan dilempari batu oleh para pengikutNya. Tetapi walaupun ada kesadaran dalam diri Yesus yang mempunyai banyak kesempatan untuk melawan dan mengadakan pemberontakan secara politik. Tetapi Yesus tidak menggunakan kesempatan itu untuk memprovokasi atau menghasut pengikutnya untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Yesus tidak berambisi menjadi pemimpin politik, dan tidak bernafsu menjadi penguasa politik pada waktu itu, walaupun para murid dan pengikutnya menyambut dan mengatakan bahwa Yesus adalah Raja yang datang dalam nama Tuhan. Tetapi Yesus tidak tergoda untuk menjadi Raja di dunia secara politis, Yesus hanya berfokus pada visi dan misi Allah pada diri-Nya, yaitu melaksankan karya keselamatan Allah, melalui peristiwa penderitaan, kematian dan kebangkitanNya untuk keselamatan umat manusia. Sehingga ditengah hiruk pikuk orang-orang yang mendukung-Nya, kedatangan-Nya ke Yerusalem tidak mendatangkan keributan dan kekacauan, melainkan dengan sikap rendah hati dan mengendalikan diri-Nya, Yesus datang di Yerusalem, suasanapun terkendali.

Jemaat yang dikasihi Tuhan

Dari apa yang telah dilakukan Yesus tentu dapat kita contoh. Sebuah sikap rendah hati, sabar dan mau mengendalikan diri serta tidak berambisi akan dapat menolong kita dalam menciptakan suasana yang baik dan kondusif. Oleh karena itu dalam situasi hingar bingarnya perpoltikan di Indonesia, kita juga diajar supaya mau bersikap sabar dan tidak mudah terhasut untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, serta mau mengendalikan diri. Yesus datang ke dalam dunia untuk melaksankan Karya keselamatan Allah, membawa damai sejahtera melalui penembusan-Nya di kayu salib. Mari kita sambut sang Raja damai dengan hati yang tulus, mari kita wartakan kepada dunia bahwa Yesus adalah Raja damai dengan cara hidup mewujudkan damai di sekitar kita, mulai dari keluarga, gereja, masyarakat dan di tengah bangsa dan bernegara yang sedang sakit ini. Tuhan memberkati. (Eri)

Liturgi:Pembimbing : Yesaya 50:4-9aBerita Anugerah : Mazmur 31:10-17Persembahan : Yunus 2:9Nyanyian

Pembukaan : KJ 161 Pujian :KJ 162 Penyesalan : PKJ 46 Peneguhan : PKJ 198 Responsif : PKJ 79 Persembahan : PKJ 147 Pengutusan : PKJ 131

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019KAMIS PUTIH, 18 APRIL 2019Warna Liturgi: PutihBacaan: Yohanes 13:1-1738 | S i n o d e G K S B S

Page 39: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Meneladan Sikap Yesus Membuahkan Kebersamaan

Apa yang kita pikirkan ketika kita membicarakan soal kebersamaan? Sebagian besar dari kita akan berfikir bahwa kebersamaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan kegiatan itu menyenangkan. Padahal kebersamaan dalam persekutuan bukan sekedar duduk atau melakukan kegiatan bersama saja. Kebersamaan mengandaikan adanya kasih di dalamnya. Kebersamaan yang indah akan terjalin ketika anggota-anggotanya mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati satu terhadap yang lain. Kebersamaan hanya akan menjadi sebuah kata yang indah kalau didalamnya tidak ada kerendahanhati dan penghargaan. Dari teks Yohanes 13:1-17 ini kita belajar sikap Yesus sehingga berdampak bagi kebersamaan kita.

Kisah ini diawali dengan Yesus yang sudah tahu bahwa sudah saatnya Yesus kembali kepada Bapa dan Yesus tetap mengasihi para murid-Nya sampai kesudahannya. Hal ini menununjukkan bahwa kasih Yesus tidak dibatasi oleh kematian-Nya. Pemberitaan tentang kasih dan penderitaan Yesus demi kasih-Nya menjadi kisah inti dari Injil Yohanes.

Kasih Yesus kepada para murid-Nya “dirusak” oleh iblis yang membisikkan rencana jahat kepada Yudas Iskariot. Tindakan kontras Yesus dan Yudas merupakan kisah yang menarik karena sebenarnya Yesus juga mengetahui apa yang akan dialami-Nya yakni pengkhianatan murid-Nya (Yohanes 13:3). Dan sekalipun Yesus tahu akan hal itu, Yesus tidak mengurungkan niat-Nya untuk tetap mengasihi.

Kasih yang sejati ditunjukkan dalam bentuk kerendahan hati. Bentuk kerendahan hati Yesus diwujudkan dengan pembasuhan kaki para murid. Di dalam suasana seperti itu (Yesus tahu “nasib-Nya” dengan penghianatan murid-Nya), Ia menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkan pada pinggang-Nya, menuangkan air ke dalam basi dan membasuh kaki para murid-Nya dan menyeka kaki mereka dengan kain di pinggang-Nya. Di dalam tradisi orang Yahudi, pembasuhan kaki biasanya dilakukan oleh hamba kepada tuannya. Dan Tuhan Yesus tidak melakukan pekerjaan ini dengan setengah-setengah saja; seperti seorang pelayan yang sempurna, Tuhan Yesus tidak hanya “membasuh” tetapi juga “menyeka” sampai bersih. Bila Yesus sebagai guru dan Tuhan melakukan hal itu, berarti Ia menunjukkan sikap kehambaan. Ia memberi teladan agar para murid saling merendahkan hati karena kerendahan hati adalah wujud kasih yang tulus.

Kisah pembasuhan kaki diwarnai dengan penolakan Petrus. Penolakan itu terjadi karena ia tidak mengetahui makna pembasuhan itu. Yesus menjelaskan bahwa apa yang dilakukan-Nya itu akan menjadi jelas pada akhir karya-Nya yakni seseorang baru menjadi murid-Nya bila sudah dibasuh. Mendengar hal itu Petrus meminta agar ia tidak hanya dibasuh tetapi juga dimandikan. Akan tetapi, Yesus menolak karena apa yang dilakukan-Nya merupakan pembasuhan ilahi pada siapa yang bersama-sama dengan Dia sampai saat ini dan sepanjang waktu ini telah mengalami. Akan tetapi, murid yang berhianat kepada-Nya tidak akan merasakan pembersihan itu. Oleh karena itu, Yesus berkata, ”Tidak semua kamu bersih”.

Tindakan Yesus dalam perjalanan teks ini sering disebut sebagai “Kitab Kemuliaan” apa yang dipahami orang pada umumnya tentang kemuliaan? Simaklah permintaan Yakobus dan Yohanes dalam Markus 10:35-45! Kemuliaan identik dengan kebesaran, posisi dan kekuasaan. Itulah yang disebut dengan kemuliaan oleh dunia ini. Jika dalam Injil lain Yesus menegaskan pemahamannya

39 | S i n o d e G K S B S

Page 40: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

dengan kata-kata, dalam Yohanes penegasan itu disampaikan dalam sebuah tindakan simbolis. Lewat tindakan pembasuhan itu, kemulian dipahami justru dalam perendahan diri. Pembasuhan yang telah dilakukan Yesus itu adalah keteladanan Tuhan yang melayani. Yesus adalah Guru dan Tuhan, tetapi sebagai Guru dan Tuhan Ia merelakan diri untuk melayani dengan sungguh dan tulus. Bila sang Guru telah melakukan hal itu terlebih dahulu, maka para murid juga harus meneladaninya. Sang Guru telah melayani, para murid pun dipanggil untuk saling melayani dalam kerendahan hati. Dalam hal ini bukan berarti status sang Guru akan menjadi hilang. Justru pada saat itu Yesus menambahkan dan memperkaya dengan sikap seorang hamba. Pada akhirnya Yesus mengatakan : “ Aku telah memberikan teladan kepada kamu, suapaya kamu berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (ayat 15).

Apa yang kita teladani dari ajaran Yesus tersebut adalah salah satu contoh sikap rendah hati. Rendah hati apakah itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rendah hati adalah sifat seseorang yang tidak sombong, tidak angkuh. Orang yang sombong atau angkuh adalah orang yang senang menghargai diri secara berlebihan. Dengan demikian jelas bila orang sombong pasti tidak mau menghargai orang lain? Bila tidak menghargai orang lain berarti tidak mengasihi dan melayani orang lain pula.

Sering kali dalam kehidupan keberhasilan program-program pembangunan jemaat diliputi dengan nilai kesombongan. Mislanya: dalam program pembangunan gereja: ketika sebuah program renovasi atau pembangunan gereja sudah dilaksanakan dan hasilnya bangunan berdiri megah dan indah, ada yang mengatakan “kalau tidak aku ini tentunya tidak terjadi”. Atau pun program persekutuan jika kehadiran dan keterlibatan anggota jemaat semakin meningkat maka ada yang mengatakan “kalau tidak aku ini tentunya tidak terjadi”. Kecendrungan dari perkatan ini adalah mengabaikan anggota jemaat yang lain. Mengagungkan diri sendiri. Namun kalau program gereja kurang berhasil kecendrungan menyalahkan orang lain. Atau ada yang iri atau dendam akan keberhasilan dengan enggan bersedia memuji atau memberi penghargaan kalau ada karya atau pekerjaan orang lain berhasil.

Pada suatu ada seorang pendeta yang bernama Dr Spence. Dia sangat populer dan gerejanya penuh. Tetapi beberapa tahun kemudian anggota jemaat digereja tersebut mulai berkurang. Di gereja yang berdekatan dengan gereja Dr Spence ternyata telah ada seorang pendeta muda yang mulai menarik perhatian banyak orang. Pada suatu kebaktian petang hari di gereja Dr Spence hanya melihat beberapa orang saja yang hadir. Pendeta Spence melihat warga yang sedikit itu serta bertanya: “Kemanakah semua orang yang lain?” mereka terdiam dan ada hal yang seolah disembunyikan. Kemudian sang pelayan gereja menjawab, “saya kira mereka telah pergi ke gereja tetangga untuk mendengarkan pendeta muda yang baru itu” . Pendeta Spence diam sejenak, lalu ia tersenyum dan berkata. “ Ya saya kira kita perlu ikut mereka.” Lalu ia turun dari mimbar dan mengajak semua yang hadir waktu itu untuk masuk ke gereja tetangganya tersebut.

Diperlukan sikap rendah hati agar kita tidak terjebak dalam iri hati, panas hati dan dendam, kalau kita mau mengingat bahwa keberhasilan orang lain adalah pemberian Allah kepadanya.

Kerendahan hati tentu sangat diperlukan dalam kehidupan saat ini. Dalam keseharian kita banyak disesaki dengan orang-orang yang merasa diri lebih hebat dari yang lain. Prestasi diukur dengan

40 | S i n o d e G K S B S

Page 41: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

bisa manyampaikan kritik pedas yang menjatuhkan, melecehkan, memfitnah, dan lain sebagainya. Demi terpilihnya dirinya untuk jadi pemimpin rela untuk merendahkan orang lain dengan tidak mengatakan hal sebenarnya. Mulut akan terkunci untuk menyampaikan dan mendukung sebuah prestasi orang lain.

Akhirnya mari kita menumbuhkan semangat teladan kerendahan hati yang ditunjukan Yesus ini. Buah dari kerendahan hati dari masing-masing anggota jemaat akan mendorong semangat kebersamaan yang utuh. Selanjunya jika kita mau dikatakan Pemimpin yang melayani dan rendah hati beranilah dengan jujur mengakui dan bersedia memberikan pengharggan akan prestasi-prestasi orang lain. Tuhan memberkati kita semua. (Por)

Liturgi:Pembimbing : Keluaran 12:1-14Berita Anugerah : 2 Korintus 5: 19-21Persembahan : Maz 51:18-19

Nyanyian Pembukaan : KJ 144a Pujian : PKJ 127 Penyesalan : KJ 29 Peneguhan : PKJ 15 Responsif : KJ 242 Persembahan ; KJ 363 Pengutusan : KJ 445

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019JUM’AT AGUNG, 19 APRIL 2019Warna Liturgi: PutihBacaan: Ibrani 10:19-25

41 | S i n o d e G K S B S

Page 42: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

DENGAN PENGORBANAN TUHAN YESUS MENGAJAK KITA UNTUK TEKUN BERSEKUTU

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Surat Ibrani merupakan suatu surat dalam Perjanjian Baru yang paling banyak memiliki misteri. Kalau surat-surat lain secara spesifik menyebut siapa penulisnya dan kepada siapa surat ini ditujukan, maka surat Ibrani tidaklah demikian. Kalau kita memperhatikan seluruh isi surat Ibrani, maka kita akan banyak mendapati kutipan Perjanjian Lama. Jadi tampaknya, penulisnya dan juga orang-orang yang kepadanya surat ini di alamatkan memiliki pengetahuan yang baik terhadap perjanjian Lama.

Dari isi surat ini kita dapat mereka-reka pemahaman penulisnya mengenai kehidupan keagamaan. Kehidupan keagamaan adalah jalan masuk kepada Allah atau jalan untuk berjumpa kepada Allah. Agama merupakan sesuatu yang menyingkirkan rintangan sekaligus membuka pintu masuk ke hadirat Allah yang kudus. Dan penulis dari Kitab Ibrani ini nampaknya yakin bahwa Yesus Kristus adalah orang yang dapat membawa manusia masuk ke dalam hadirat Allah. Bagi penulis ada suatu ungkapan yang sangat pokok yaitu: “marilah kita menghadap Allah”. Mari kita mencoba mencermati tiap bagian teks ini:

Ayat 19-21,” ...oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk kedalam tempat yang kudus”. Penulis nampaknya ingin menyampaikan perbandingan bahwa perkara menghadap dahulu dalam tradisi Perjanjian Lama bukan hal yang mudah. Bagi orang Ibrani atau Yahudi “menghadap Allah” bukalah perkara yang mudah. Kita dapat membaca sulitnya dan takutnya umat Israel menemui Allah yang maha kudus. Mereka takut hangus dan terbakar kalau bertemu muka dengan muka dihadapan Allah. Maka kemudian dibutuhkan seorang imam yang bertugas menjadi penghubung antara Allah dengan manusia. Imam inilah yang akan menyampaikan korban bakaran dari manusia kepada Allah untuk memohonkan pengampunan dosa dan menaikan doa syafaat bagi kebaikan umat. Imam juga menjadi penyambung lidah Allah untuk menyampaikan apa yang dikehendaki untuk dilakukan umatNya. Hanya Imamlah yang dianggap orang yang dekat dan tidak melanggar hukum Tuhan. Umat yang sering kali melanggar atau berdosa. Dosa sebagai penghalang perjumpaan dengan Allah.

Namun perkara yang semula sangat sulit dan menakutkan itu kini berubah setelah Yesus Kristus datang ke dunia dan berkarya bagi manusia. Allah telah berinisiatif lewat kematian anakNya yang Tunggal, Yesus Kristus. Penghalang dosa dapat disiingkirkan. Karena darah Yesus sekarang kita dapat menyingkirkan penghalang itu. Sehingga kita dapat bertemu langsung menghadap Allah tanpa ketakutan tapi penuh dengan keberanian. Ingat bahwa saat Yesus dikayu salib apa yang terjadi? Tirai Bait Allah terkoyak dan terbelah menjadi dua. Itulah tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudus, penghalang yang memisahkan Allah dengan manusia. Dengan darah Yesus, tirai itu sudah terkoyak. Hal ini menjadi perlambang: tidak ada lagi sekat yang menghalangi perjumpaan manusia dengan Allah.

Penulis Ibrani menggambarkan Yesus, sebagai tabir dan Imam Besar yang baru. Seorang yang ingin bertemu dengan dengan Allah dapat menyingkapkan tabir, yaitu diri Yesus yang sudah 42 | S i n o d e G K S B S

Page 43: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

dikorbankan menjadi penebus dosa. Kalau dulu manusia harus membawa korban bakaran sebagai jalan bertemu dengan Allah, kini kita memiliki jalan yang baru yaitu Yesus Kristus yang sudah menjadi “korban bakaran” bagi dosa-dosa kita. Selanjutnya sebagai Imam Besar yang baru: kalau dulu Imam besar membawa darah korban bakaran untuk menghapus dosanya dan dosa umat, kini Yesus membawa darahNya sendiri sebagai korban penebusan dosa. Kalau dulu, seorang imam besar setiap tahun harus melakukan persembahan itu, dengan Yesus maka melakukan sekali untuk selamanya. Dengan demikian kini kita punya pengantar yang begitu hebat yang mewakili kita menghadap Allah, yang mempersembahkan tubuhnya sendiri sebagai korban yang menebus dosa-dosa kita. Dengan demikian tidak ada lagi kesukaran, ketakutan dan kengerian akan murka Allah bagi kita yang mau berjumpa dan beribadah kepada Allah.

Pada ayat 22: “...marilah kita menghadap Allah..” disini kita diajak untuk berbakti kepada Allah. Betul sekarang ada kemudahan, bukan berarti kita melalaikannya. Selain itu, kini kita tidak perlu lagi diliputi oleh ketakutan dan kecemasan ketika kita menghadap Allah, kita juga tidak diminta untuk membawa korban bakaran sebagai penebusan dosa, tapi kini kita cukup dengan membawa hati yang iklas dan keyakinan iman yang teguh.

Kita diajak untuk menyediakan waktu bagi Allah. Kini setiap saat kita dapat menghampiri dan berjumpa denganNya, tidak lagi harus melalui imam-imam, tidak perlu menunggu setahun sekali ketika imam besar memasuki ruang maha kudus. Setiap hari, pada akhir kerja atau ditengah-tengah kesibukan kita bekerja, kita diingakkan untuk tidak lupa menghadap kepada Allah.

Ayat 23:” Marilah kita teguh berpegang pada pengharapan kita....”. Pada kalimat ini ingin mengajak kepada kita agar kita jangan sampai melepaskan diri dari apa yang kita imani. Suara-suara yang penuh ejekan dan kesinisan bisa saja datang karena kepercayaan kita kepada Yesus Kristus, penderitaan dan kesusahan sebagai pengikut Kristus tentunya boleh datang silih berganti dalam hidup kita, tetapi kita diminta tetap berpegang teguh dan mendatangkan kebaikan bagi umatNya.

Ayat 24: “Dan marilah kita saling memperhatikan....”. artinya kita diingatkan untuk hidup bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi sebagai orang Kristen, kita juga hidup untuk orang lain. Saling memperhatikan disini ditekankan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik: jika ada teman yang lemah dan memerlukan pertolongan, maka kita wajib menolongnya dan tidak melupakan begitu saja. Tentu ada harga yang harus dibayar, kita tidak dapat lagi memuaskan keiingan kita pribadi sebebas-bebasnya, tetapi kita diminta untuk berkorba bagi sesama (waktu, tenaga, uang, dll).

Ayat 25: “ Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah.....”. Disini kita diingatkan bahwa betul kita tidak perlu datang menghadap Tuhan di bait Allah setiap kali melakukan dosa untuk membawa korban penghapusan dosa, tetapi itu tidak berarti kemudian kita tidak perlu lagi datang bersekutu dengan sesama di rumahNya yang kudus. Nampaknya ada beberapa orang yang diingatkan dalam surat Ibrani ini yang telah meninggalkan kebiasaan bersukutu. Mereka berfikir, kini mereka bisa langsung secara pribadi menghadap Allah , tidak perlu datang ke rumah Tuhan, tidak perlu perlu pelayanan anggota majelis ataupun komisi.

Jemaat yang dikasihi Tuhan

43 | S i n o d e G K S B S

Page 44: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Penulis surat Ibrani ini mengingatkan kepada kita juga bahwa tidak dipungkuri perkembangan media sosial yang menayangkan khotbah-khotbah, kesaksian dan renungan sehingga seolah-olah kalau sudah membaca Alkitab atau menyaksikan hal yang demikian tidak perlu lagi ibadah. Akhirnya yang kita lupakan adalah semangat untuk bersekutu.

Selanjutnya bermunculan persekutuan-persekutuan di rumah-rumah dengan nuansa yang lebih santai dan rileks, akhirnya ada anggota jemaat yang nampaknya sulit membedakan kebaktian di gereja (Minggu). Semua dianggap bernuasa rohani dan dengan hadir di persekutuan rumahan sudah tidak perlu lagi datang bersekutu- beribadah dan bergereja. Akhirnya bangku-bangku gereja menjadi kosong dan ibadah minggu tidak diminati. Nampaknya ini pemisahan yang kurang tepat. Baik ibadah di rumah ataupun gereja itu merupakan persekutuan umat Allah selama dilakukan didalamnya adalah ibadah kepada Allah. Jadi ibadah minggu adalah salah satu bentuk persekutuan.

Ada juga beberapa alasan lainya mengapa ada anggota jemaat yang enggan datang bersekutu dengan sesamanya: malu, (merasa dihakimi), pilih-pilih (termasuk siapa yang khotbah) malas dan bosan.

Disini kita diingatkan bahwa salah satu tugas gereja adalah selain bersaksi dan melayani adalah bersekutu. Dengan bersekutu banyak hal yang didapat ditanggung bersama: saling mengenal, saling memperhatikan, saling membantu, saling melengkapi, saling menasehati dan menegur.

Dengan bersekutu umat Allah menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan dan penderitaan dalam hidup pribadi maupun hidup sebagai anak Allah. Dalam persekutan itu terjadi saling memberi dan menerima sehingga kelebihan kita dapat menutupi kekurangan yang lain. Demikian juga kelebihan rekan-rekan kita dapat menutupi kekurangan kita. Amin (Por)

Liturgi:Pembimbing : Masmur 22:1-6Berita Anugerah : Yesaya 52: 13-15Persembahan : Ibrani 13: 15-16

Nyanyian Pembukaan : PKJ 5 Pujian : KJ 169 Penyesalan : PKJ 179 Peneguhan : KJ 183 Responsif : KJ 177 Persembahan ; PKJ 264 Pengutusan : PKJ 282

LITURGI IBADAH SABTU SUNYIMalam Perenungan Kesengsaraan Kristus

Ibadah Meditatif dengan Nyanyian Taize

44 | S i n o d e G K S B S

Page 45: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pra Ibadah

-          Penjelasan Ibadah

-          Latihan lagu-lagu

-          Persiapan Pribadi

Nyanyian Pembuka

KJ 183:1-2

Solo Menjulang nyata atas bukit kala t’rang benderang salibMu, Tuhanku.Dari sinarnya yang menyala-nyala memancar kasih agung dan restu. Seluruh umat insan menengadah Ke arah cahya kasih yang mesra.Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah.

Semua SalibMu, Kristus, tanda pengasihan mengangkat hati yang remuk redam,membuat dosa yang tak terperikan di lubuk cinta Tuhan terbenam.Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri,teruras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.

Doa Pembuka

Yesus Kristus, Engkau datang untuk mengubah kami dalam citra BapaMu dan Bapa kami, kiranya bukalah pintu gerbang kerajaanMu bagi kami. Yesus Kristus, cahaya hati kami, Engkau mengetahui bagaimana hausnya dan keringnya kami, bukalah pintu gerbang kerajaanMu bagi kami. Agar kami mendapat damaiMu, sehingga damaiMu dapat ku pancarkan. Dan perkenankanlah kami untuk memujiMu dalam kesederhanaan kami. Amin.

Nyanyian Umat        

45 | S i n o d e G K S B S

Page 46: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pembacaan Mazmur 31:2-5 + Alleluia 7

            

46 | S i n o d e G K S B S

Page 47: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Nyanyian Umat                                

Pembacaan Injil                   

Matius 27:57-66

Nyanyian Respon Injil                                 

47 | S i n o d e G K S B S

Page 48: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Saat Hening (3-4 menit)

Nyanyian Umat

Doa Pribadi

(Umat dapat berdoa dari tempat masing-masing)

Doa Umat (Syafaat)

Doa Bapa Kami

Nyanyian Umat        

48 | S i n o d e G K S B S

Page 49: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Doa Penutup

Ya Kristus, Engkau telah berkenan menanggung segala beban kami, sehingga segala yang membebani kami menjadi hilang. Kami dapat mulai menapaki jalan baru dengan langkah yang disinari oleh kasihMu. Kami berpaling dari kecemasan menuju kepercayaan, dari bayang-bayang menuju aliran air yang jernih, dari keinginan kami menuju gambaran kerajaan surgawi yang Engkau tunjukkan. Berkati kami dengan sumber cahayaMu agar kami mampu menjadi pantulan wajahMu. Dan Tuhan, ingatlah kami dengan nama kami ketika nanti Engkau datang kembali dalam kerajaanMu. Amin

Nyanyian Penutup   

49 | S i n o d e G K S B S

Page 50: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH I, 21 APRIL 2019Warna Liturgi: PutihBacaan: Yohanes 20: 1-18

PASKAH MENYAMANGATI KITA UNTUK PEDULI

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Apakah yang kita rasakan ketika kita kehilangan sesuatu yang kita suka? Apakah itu perhiasan, hewan, baik ayam, burung atau hewan lainnya yang kita punya? Apakah yang kita rasakan ketika anak atau saudara kita hilang di tengah keramaian pasar? Tentu kita akan bingung, panik dan sedih. Kitapun akan menceritakan kepada orang lain dan berjuang keras mencarinya supaya yang hilang itu dapat ditemukannya kembali. Demikian pula yang terjadi pada diri Maria Magdalena dalam peristiwa Paskah.

Dalam perikop bacaan kita pada saat ini dijelaskan bahwa hari pertama minggu itu ketika hari masih gelap, Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus. Ia melihat batu telah diambil dari kubur. Kemungkinan besar Maria Magdalena masuk ke dalam kubur dan meihat bahwa mayat Yesus tidak ada di tempat. Dalam benaknya ia berpikir bahwa Yesus telah hilang diambil orang. Situasi ini menjadikan Maria Magdalena panik, sehingga ia berlari mendapatkan Petrus dan murid yang lain. Ia menceritakan kepada Petrus dan Yohanes bahwa Tuhan telah diambil orang dari kubur dan ia tidak tahu di mana mayat Yesus diletakkan

Mendengar cerita itu kemudian Petrus dan Yohanes berlari menuju ke kebur Yesus untuk mencari kebenaran berita yang disampaikan oleh Maria Magdalena. Merekapun tidak menemukan mayat Yesus di dalam kubur. Mereka hanya melihat kain kafan yang terletak di tanah dan juga kain peluh yang dipakaikan di kepala Yesus, hanya kain peluh itu letaknya agak jauh dan menyamping dari kain kafan dan sudah tergulung (sudah rapi). Ketika kita mengamati ada yang janggal dalam peristiwa ini, mayat Yesus hilang tetapi kain peluh dalam keadaan tergulung (rapi). Ketika pencuri datang melakukan aksinya biasanya situasi yang ditinggalkan adalah berantakan, tetapi tidak demikian dengan situasi yang ada di kubur Yesus. Kain peluh dalam kondisi tergulung ( kondisi rapi). Tetapi para murid Yesus percaya bahwa mayat Yesus telah hilang diambil orang, mereka belum mengerti kalau Yesus telah bangkit. Mereka berpikir seperti itu karena selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Kemudian kedua murid itu pulang ke rumah meninggalkan dan membiarkan Maria seorang diri berada di dekat kubur. Maria sangat terpukul dan berduka kehilangan mayat Yesus, sambil menangis Maria menjenguk ke dalam kubur itu.

Dalam suasana hati yang sangat berduka dan berbeban berat, Maria Magdalena disapa oleh dua malaikat Tuhan yang menampakan diri dengan berpakaian putih yang duduk di tempat mayat Yesus pernah dibaringkan. Maria Magdalena hanyut dalam kesedihan yang membuatnya tidak mengetahui siapa yang ada di sekelilingnya. Ketika malaikat bertanya kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maria tidak tahu bahwa ada malaikat Tuhan di situ. Bahkan kehadiran

50 | S i n o d e G K S B S

Page 51: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Yesus yang di dekatnya pun juga tidak diketahuinya. Walaupun ia melihat Yesus tetapi ia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Ketika Yesus menyapanya, Maria masih belum mengerti bahwa itu adalah Yesus. Mengapa Maria masih belum bisa melihat Yesus? Pertama karena Maria hanyut dalam kesedihan atau keputus asaan yang mendalam yang membuat pikiran dan cara pandangnya menjadi tertutup, sehingga ia tidak menghiraukan kehadiran orang lain. Kedua karena Maria belum memahami kitab suci bahwa Yesus akan bangkit dari kematian, sehingga ketika Yesus menyapa Maria dengan berkata: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria tidak tahu bahwa itu Yesus, Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Dalam benak Maria, orang yang disangka penunggu taman ini kemungkinan tahu di mana Yesus diletakan, sehingga dia berharap mendapatkan mayatNya kembali, sehingga Ia berkata: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Ada sebuah perubahan besar yang terjadi pada diri Maria Magdalena, suasana duka berubah menjadi sukacita. Ketika Yesus menyapa Maria Magdalena untuk kedua kalinya, sapaan tidak dengan menyebut ibu, yang sifatnya adalah umum, tetapi sapaan yang kedua menyebut identitas nama” Maria!”. Dengan menyebut nama Maria, menandakan bahwa yang menyapa sudah mengenal yang disapa, demikian pula sebaliknya. Dengan sapaan ini, membuat Maria berpaling dan berkata kerpada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Di sini nampak jelas bahwa Maria Magdalena terkejut dan takjub ada perasaan gembira, sehingga ia ingin memegang Yesus yang hidup, yang telah bangkit dari kematian. Tetapi Yesus melarang Maria memegang diriNya, karena Yesus belum pergi kepada Bapa. Tetapi Yesus memerintahkan kepada Maria untuk pergi kepada saudara-saudara-Nya dan mau mengatakan kepada mereka bahwa Yesus akan pergi kepada Allah Bapa. Dalam ayat 17, Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Setelah mengalami perjumpaannya dengan Tuhan yang bangkit dan hidup, suasana suka cita melingkupi Maria Magdalena, dan ia membawa suka cita itu kepada murid-murid Yesus. Maria pergi dan berkata kepada murid-murid bahwa ia telah melihat Tuhan. Kata Maria: "Aku telah melihat Tuhan!" selain itu Maria juga menceritakan perjumpaannya dengan Yesus yang telah bangkit.

Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan.

Peristiwa Paskah adalah persitiwa kemenangan Tuhan atas maut. Kubur kosong yang disaksikan oleh Maria Magdalena dan para murid menunjukan bahwa mayat Yesus tidak ada di tempat. Sedangkan perjumpaan Yesus dengan Maria Magdalena mau menunjukan bahwa Yesus hidup, Yesus bangkit dari kematian dan Yesus menang atas kematian. Inilah berita suka cita yang besar. Kematian Yesus dan “hilangnya” mayat Yesus menjadi peristiwa yang mendukakan, seolah Yesus tidak ada dan tidak berdaya, tetapi kebangkitan Yesus membawa kebahagian yang besar, karena Yesus yang mati dan tidak berdaya itu telah menunjukan kuasaNya, Dia bangkit dari kematian-Nya dan hidup. Yesus berkuasa atas maut !

Dalam peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian, juga mau mengajar kepada kita untuk mau peduli kepada mereka yang mengalami penderitaan, kesedihan dan keputusasaan. Ketika Yesus

51 | S i n o d e G K S B S

Page 52: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

bangkit pada hari minggu, mengapa pada waktu itu Dia hanya mau menampakan diriNya kepada Maria Magdalena? Mengapa Yesus tidak mau menampakan diri kepada Petrus dan Yohanes yang pada saat itu juga berada di dalam kubur Yesus? Kita semua tahu bahwa dalam peristiwa kematian dan “hilangnya” mayat Yesus yang paling terpukul dan sedih hatinya adalah Maria Magdalena. Apa yang dilakukan oleh para murid Yesus melihat Maria sedih dan menangis? Mereka pergi meninggalkan Maria Magdalena seorang diri di makam Yesus. Para murid Yesus tidak menghiraukan kepedihan hati dan tangisan seorang perempuan. Mereka meninggalkan Maria begitu saja, mereka hanya berfokus kepada peristiwa “hilangnya” mayat Yesus. Para murid Yesus lupa bahwa dalam peristiwa itu ada seorang yang sedang shok karena kesedihan dan berbeban berat yang mendalam, sampai dia tidak tahu ada yang hadir di dekat dirinya.

Kesedihan dan jeritan hati yang pedih dan menangis ternyata Tuhan yang mau mendengar. Tuhan mau menghiraukannya. Kepedulian Tuhan yang bangkit ditunjukannya dengan hadir dan menyapa Maria Magdalena. Sapaan Tuhan ini, menguatkan, menghibur dan mengubah situasi duka menjadi suka cita. Inilah bentuk kepedulian Tuhan kepada mereka yang sedang berduka dan mengalami penderitaan sehingga mereka mempunyai pengharapan dan mengalami damai sejahtera.

Bapak, ibu, saudara saudariku yang dikasihi Tuhan.

Melalui peristiwa paskah pada saat ini, kita diajak untuk semakin mengimani bahwa Tuhan Yesus yang mati telah bangkit dan hidup kembali. Kebangkitan Yesus membawa hidup kita dalam pengharapan. Tuhan kita adalah Tuhan yang menang dan bukan Tuhan yang hilang. Yesus yang hidup dan menang atas kematian senantiasa mau mendengar apa yang menjadi pergumulan hidup kita. Tuhan yang hidup tentu dapat kita andalkan. Yesus yang hidup mengalahkan kuasa dosa yaitu maut. Oleh karena itu mari kita senantiasa membawa Yesus di dalam kehidupan kita yang senantiasa mengubah hidup kearah yang semakin baik, Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang menang dan bukan Tuhan yang hilang. Demikian juga dalam peristiwa paskah pada saat ini, kita diajar supaya kita menjadi pribadi yang peka terhadap mereka yang menderita seperti yang dilakukan Yesus melalui kebangkitanNya, sehingga kehadiran kita boleh mendatangkan damai dan suka cita bagi sesama. Dan orang lainpun juga melihat Tuhan berkarya melalui kita, sehingga nama Tuhanlah yang dimuliakan. Selamat Paskah Tuhan memberkati. Amin. (JN)

Liturgi:Pembimbing : Mazmur 118: 14-17Berita Anugerah : Kisah Para Rasul 10: 37- 43Persembahan : I Petrus 2: 5

Nyanyian Pembukaan :KJ 202: 1+4 Pujian : KJ 194 Penyesalan : KJ 27 Peneguhan : PKJ 87 Responsif : PKJ 91 Persembahan : PKJ 145

52 | S i n o d e G K S B S

Page 53: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pengutusan : PKJ 432RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKAH IBacaan: I Korintus 15:8- 10

DAMPAK KEBANGKITAN YESUS

Orang yang telah mati lalu bangkit hidup lagi secara nalar tidak bisa diterima, karena dianggap tidak masuk akal. Pada umumnya kalau seseorang sudah mengalami kematian, maka tidak akan hidup, karena organ tubuhnya tidak lagi berfungsi. Demikian juga dengan berita kebangkitan Yesus dari kematian banyak yang menolaknya. Mengingat kematian Yesus terjadi dengan cara yang sadis. Dianiaya, disiksa, digantung di atas kayu salib dan mati. Bukan hanya sampai disitu, Yesus yang telah mati dan tubuhNya masih tergantung di kayu salib, perutnya lalu ditombak untuk memastikan bahwa Dia telah mati, sehingga lambungnya berlobang dan mengeluarkan darah.

Tuhan Yesus Sang Mesias pernah bernubuat kepada para murid bahwa Anak Manusia harus mengalami penderitaan, disalibkan, mati dan akhirnya bangkit pada hari ketiga terdengar jelas oleh para Murid Yesus pada waktu itu. Kemudian apa yang telah dinubuatkan Yesus itu terjadi. Para murid Yesus yang awalnya ragu dengan kebangkitan Yesus dengan mata kepala sendiri melihat bahwa Yesus telah bangkit. Karena itu para murid Yesus bersaksi bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Apa yang diberitakan oleh para murid Yesus tentu tidak mudah diterima oleh orang lain, karena dianggap mustahil. Pikiran banyak orang tentang murid Yesus yang menyaksikan bahwa para murid melihat Tuhan yang bangkit, hal itu dianggap halusinasi, dianggap kethok-kethoken (basa jawa), karena para murid Yesus mempunyai ikatan emosi yang kuat dengan guru-Nya. Mengingat Tuhan Yesus hidup bersama dengan para murid dianggap cukup lama, sehingga bayangan hidup Yesus dalam pikirannya sangatlah kuat.

Lalu bagaimana dengan Rasul Paulus? Rasul Paulus juga memberitakan Yesus yang bangkit dari kematian. Paulus memberitakan Yesus yang hidup. Siapa Rasul Paulus? Paulus adalah bukan salah satu dari murid Yesus, Paulus yang dulunya bernama Saulus adalah penganiaya orang-orang Kristen. Lalu mengapa dirinya bisa berubah arah, berbalik 180 derajad? Ya, karena Rasul Paulus melihat dan menyaksikan sendiri bahwa Yesus itu hidup dan menampakan diri kepadanya. Oleh karenanya dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus rasul Paulus kembali menguatkan anggota jemaat Korintus yang meragukan kebangkitan Yesus dari kematian. Dengan mengajarkan bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosa, kemudian bangkit dari kematian dan menampakan diri kepada para rasul dan banyak orang, serta menampakan diri juga kepadanya. Penampakan diri kepadanya dipahami sebagai penampakan yang terakhir kalinya.

Dampak dari kebangkitan Yesus bagi Rasul Paulus dimana Yesus telah menampakan diri kepadanya dihayati sebagai kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah inilah yang menjadikan Rasul Paulus berubah arah mau mengikut Yesus dan mau bekerja keras dalam memberitakan Injil kepada banyak orang. Rasul Paulus mengimani bahwa melalui Injil, keselamatan itu terjadi. Injil bercerita tentang kematian Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia. Yesus yang mati akhirnya bangkit sehingga Yesus menang atas maut. Percaya atau beriman kepada Yesus bukanlah menjadi sia-sia, karena pengampunan dosa itu terjadi dan kehidupan yang kekal telah disediakan oleh Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dalam melakukan tugas dan karyanya Rasul Paulus

53 | S i n o d e G K S B S

Page 54: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

menghayati bahwa kasih karunia itu yang menyertainya sehingga dirinya menjadi hebat. Dan Kasih Karunia itu adalah Yesus yang hidup yang telah memampukan dirinya.

Percaya dan beriman kepada Yesus bagi kita tidak menjadi sia-sia. Hanya satu orang tokoh agama di dunia yang bangkit dari kematian, yaitu Yesus. Yakinlah bahwa Yesus benar-benar hidup hingga saat ini. Dia hidup dan menyertai hidup kita orang-orang yang percaya kepadaNya. Keyakinan kita akan kebangkitan Yesus hendaklah membawa dampak perubahan hidup yang semakin baik, seperti yang dialami oleh Rasul Paulus. Mau dan semakin semangat terlibat dalam pelayanan gereja Tuhan. Karena melakukan pekerjaan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Tuhan memberkati. Amin. (JN)

Tata Ibadah

Pujian : PKJ 91Doa : Pembukaan

Pujian : PKJ 90 Renungan : I Korintus 15:1- 10Doa : Syafaat, Penutupan, Bapa Kami

Pujian : KJ 188

54 | S i n o d e G K S B S

Page 55: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH IBACAAN : Roma 6:3-11

MATI DAN BANGKIT BAGI KRISTUS

1. Penjelasan TeksYesus telah bangkit dan menang, apakah yang hendak kita lakukan? Dalam kebangkitan-Nya, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang baru sebab manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya. Namun ada satu perintah yang di sampaikan oleh rasul Paulus agar setiap orang tidak lagi menghambakan diri lagi kepada dosa. Tidak menghambakan diri kepada dosa ini berarti bahwa kita mau untuk menyerahkan hidup kita kepada Allah. Praktik hidup berserah kepada Allah adalah kehidupan yang menolak kehidupan dalam dosa. Sebab hidup yang diserahkan pada dosa berarti hidup yang dikuasai oleh dosa.

Sebaliknya jika hidup tidak lagi menghamba kepada dosa maka yang harus dilakukan adalah menjauh dari dosa dan melakukan tugas dan panggilannya sebagai milik Kristus yakni; hidup dalam kebenaran, keadilan dan perdamaian. Keadilan dan perdamaian adalah kehendak Allah bagi umat-Nya. Walaupun pada kenyataannya kehendak yang baik ini sering dirusak oleh keinginan-keinginan dan hasrat manusia untuk memuaskan diri sendiri. Atas hal inilah, Allah berinisiatif menyelamatkan umatNya. Melalui Yesus Kristus, pengorbanan,dan kebangkitan-Nya menjadi pertanda bahwa Ia menang terhadap kekerasan, kejahatan, kalaliman, kekejian, fitnah dan hal-hal lain yang disebut sebagai dosa.

Kita telah dibangkitkan dari dosa yang telah kita lakukan lalu apa yang harus kita lakukan? Tugas kita adalah membawa berita perdamaian dan keadilan. Untuk menyampaikan perdamaian yang pertama harus dilakukan adalah berdamai dengan diri sendiri yakni dengan menjauhkan pikiran, perkataan, perbuatan yang menyimpang dari kebenaran.

Sebab sesungguhnya kita semua telah menang atas kuasa dosa. Sebab barangsiapa telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dan setiap orang yang telah dibaptis dalam kematian-Nya turut dalam kebangkitan-Nya. Keselamatan hanya ada dalam Kristus Yesus. ( Eri)

2. Diskusi1. Apa yang dimaksud dengan baptis dalam perikop ini? 2. Bagaimana pendapat saudara mengenai ayat 7 dan 8? Bagaimana jika di luar Kristus?3. Kebenaran seperti apa yang harus dilakukan mulai saat ini? 4. Apakah ada pesan lain yang kita tangkap melalui firman Tuhan pada saat ini, selain yang

kita diskusikan di atas?

Liturgi:

1. Pembukaan2. Sambutan tuan rumah

55 | S i n o d e G K S B S

Page 56: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Sebelum PA dimulai pemadu/pemimpin PA memberikan kesepatan kepada tuan rumah untuk memberikan sambutan.

3. Prakata pembawa PAPemandu memberikan tanggapan atas sambutan tuan rumah, lalu PA dimulai dengan di awali doa atau menyanyi

4. Nyanyian: KJ 185. Doa6. Pembacaan Firman Tuhan: Roma 6:3-117. Nyanyian Respon: PKJ 2558. Persembahan9. Doa Syafaat

56 | S i n o d e G K S B S

Page 57: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH II, 28 APRIL 2019Bacaan Leksionari :Mazmur118;14-29, Wahyu 1;4-8, Yohanes 20;19-31Warna Liturgi :PutihBACAAN :Yohanes 20;19-29

‘’DIUTUS UNTUK MENDATANGKAN DAMAI SEJAHTERA’’

Saudara-saudara yang tekasih dalam Yesus Kristus,Dalam ibadah Minggu ini kita sama-sama akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca dari Yohanes 20;19-29, dalam terang tema‘’ DIUTUS UNTUK MENDATANGKAN DAMAI SEJAHTERA’’ Saudara saudaraku pernahkah saudara mendengar kabar yang datang tiba-tiba dan sangat mengejutkan misal saja ‘’Mas, garwo panjenengan nembeh dipun tabrak Trek!‘’ atau ‘’Mas bojomu mau ditabrak trek nembeh wae, tenan lo aku ra ngapusi!‘’. Seandainya yang mendapat kabar ini adalah Bapak ibu saudara sekalian apakah langsung percaya ? apalagi orang tersebut meyakinkan kita ‘’Sumpah Mas aku ra ngapusi ! ‘’

Saya sangat yakin tidak mungkin saudara saudara langsung percaya! pasti akan mencari bukti atau kebenaranya, apalagi kalau kenyataannya tidak terbukti. Apa yang kita rasakan? Sukacita! ya pasti Sukacita! Demikian juga dengan murid Tuhan Yesus, mereka belum meyakini kebangkitan Yesus sebelum mereka melihat Yesus. Berita dari Maria Magdalena tidak begitu diyakini oleh para murid yang menjadikan mereka mengalami situasi terpuruk, Demikian juga ketika para murid memberitakan kepada Tuhan bahwa Yesus telah bangkit, Thomas juga tidak percaya. Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan,Sebelum kita bicara tentang kebangkitan Yesus yang menampakan diri kepada para murid-Nya, kita akan belajar sedikit tentang kondisi kejiwaan para murid pada waktu itu. Mereka mengalami titik lemah yaitu satu titik dimana mereka merasakan kepedihan, luka-hati, kecewa, patah semangat, sedih dan ketakutan yang bercampur aduk menjadi satu dalam hati mereka, mengapa ?Alasanya adalah ;

1. Seseorang yang selama ini mereka Puja,mereka agungkan ,mereka harapkan harus pergi meninggalkan mereka, harus mengalami kematian dan yang lebih melukai mereka, Yesus harus mati dianiaya, disiksa, disalib.

2. Bagi mereka Yesus adalah juru selamat dunia tetapi mengapa Yesus tidak mampu menyelamatkan diri Nya dari siksaan,dari aniaya? mengapa?

3. Para murid mengalami ketakutan terhadap orang –orang Yahudi yang telah menyalibkan guru mereka, karena mereka adalah pengikut-Nya yang kemungkinan besar juga dapat perlakukan sama oleh orang Yahudi yang membenci Yesus.

Pertanyaan pertanyaan inilah yang mungkin muncul di dalam hati para murid pada waktu itu. Mereka benar-benar “Semplah” atau patah hatinya. Mereka lupa bahwa Yesus pernah mengatakan kepada mereka bahwa Yesus akan menderita sengsara, mati dan bangkit pada hari ketiga untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Mereka juga belum begitu percaya dengan berita yang disampaikan oleh Maria Magdalena bahwa ia telah melihat Tuhan yang telah bangkit dari kematian.

57 | S i n o d e G K S B S

Page 58: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Saudara- saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Dalam Perikop bacaan kita hari ini dijelaskan, para murid mengalami ketakutan. Ketika hari mulai malam pada hari pertama minggu itu para murid berkumpul dalam sebuah rumah dengan pintu-pintu dalam kondisi terkunci rapat. Dalam situasi seperti ini kemudian hadirlah Yesus menampakan diri kepada mereka dengan menyapa “ Damai Sehatera bagi kamu”. Situasi ini tentu sangat mengejutkan mereka, mengapa? Karena dalam kondisi pintu yang tertutup rapat, Yesus bisa masuk menjumpai mereka. Apakah Yesus berubah menjadi hantu, yang bisa menembus dinding? Tentu tidak, karena Yesus mempunyai kuasa. Tetapi kemungkinan para murid mengalami keraguan, apakah itu Tuhan atau hantu? Untuk meyakinkan bahwa yang hadir itu adalah Yesus, maka Iapun juga menunjukan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Ketika para murid melihat bahwa itu adalah Tuhan Yesus, mereka langsung mengalami suka cita yang luar biasa, mereka mengalami kelegaan. Kemudian sekali lagi Yesus berkata kepada mereka "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Kehadiran Yesus mendatangkan damai sejahtera bagi para murid. Damai sejahtera itu terjadi karena pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah melalui peristiwa pengorbanan dan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Damai sejahtera itu terjadi karena ada pemulihan relasi antara manusia dengan Allah. Damai sejahtera itu terjadi karena kuasa maut telah dikalahkan oleh kebangkitan Yesus. Ketika para murid mendapatkan damai sejahtera dari Tuhan, merekapun diutus oleh Tuhan. Diutus untuk mendatangkan damai sejahtera bagi yang lain. Mereka diutus untuk mengabarkan berita tentang kebangkitan Tuhan yang membawa kepada damai sejahtera. Selanjutnya dalam rangka pengutusan itu, para murid diperlengkapi oleh Yesus dengan kuasa Roh Kudus yang diberikan kepada mereka, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Dan Roh Kudus inilah yang akan memberikan petunjuk kepada para murid, bagaimana mereka harus bersikap kepada yang lain.

Bapak ibu dan saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan,Dalam perikop selanjutnya dijelaskan bahwa kabar kebangkitan Tuhan disampaikan oleh para murid kepada Tomas yang tidak ada bersama-sama dengan mereka pada saat Yesus menampakan diri-Nya. Mendengar berita itu Tomas tidak percaya sebelum ia membuktikan sendiri dengan melihat bekas paku pada tangan Tuhan dan mencucukan jari pada lambungNya. Di lain kesempatan ketika mereka berkumpul kembali dan Tomas ada bersama mereka. Tuhan Yesus menampakan diri kepada mereka dan secara khusus Dia menyapa Tomas yang meminta bukti. Ketika Tomas melihat Tuhan, maka ia berucap” Ya. Tuhanku dan Allahku” sebuah pengakuan yang disampaikan Tomas menjadi sebuah pengakuan Iman dalam gereja hingga saat ini.

Saudara- saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Melalui kotbah minggu ini kita dikuatkan kembali bahwa Yesus telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, sehingga damai sejahtera Allah boleh senantiasa ada dalam hidup kita. Damai sejahtera yang diberikan Tuhan untuk diberikan juga untuk dunia ini, oleh karena itu kita semua diutus untuk mewartakan dan mewujudkan damai sejahtera di tengah-tengah lingkungan kita. Bila kebangkitan Tuhan boleh menguatkan dan menyemangati kehidupan para murid. Demikian juga kebangkitan Tuhan yang menguatkan iman kita membawa pada sikap hidup yang menguatkan dan menyemangati mereka yang lemah dan sedang mengalami keputus asaan. Yakinilah bahwa ketika

58 | S i n o d e G K S B S

Page 59: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

kita diutus oleh Tuhan, Dia tidak membiarkan diri kita berjalan sendiri, tetapi Tuhan akan memperlengkapi melalui kuasa Roh Kudus. Tuhan memberkati. Amin . (SH}.

LITURGINats Pembimbing : Mazmur 117 : 1-2Berita Anugerah : Matius 28 : 18-20Nats Persembahan : Mazmur 52 : 11

Nyanyian ; 1. Pujian PKJ 04:1-2 2. Pengakuan dosa KJ 26:1-33. Peneguhan KJ 404. Respon PKJ 203 5. Persembahan PKJ 1456. Pengutusan PKJ 185

59 | S i n o d e G K S B S

Page 60: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKAH IIBACAAN : Wahyu 1: 4-8

ALLAH ADALAH ALFA DAN OMEGA

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus,

Wahyu 1:4-6Kitab Wahyu dialamatkan kepada tujuh jemaat yang ada di Asia {yang berlokasi di daerah Turki bagian barat yang sekarang} Setiap jemaat tertentu terdiri atas kumpulan berbagai jemaat. Barangkali jemaat ini telah dipilih karena mereka mewakili keseluruhan jemaat pada masa itu. Karena kata ‘’Tujuh’’makna suatu keseluruhan yang lengkap. Apa yang telah difirmankan kepada mereka telah dimaksudkan untuk segenap jemaat. Dengan kata kata lain “tujuh jemaat” itu mewakili semua jemaat sepanjang jaman gereja ini. Bisa jadi “tujuh roh” itu mewakili kesempurnaan dan pelayanan Roh kudus kepada jemaat (bd. Why 4:5; wahy 5:6; yes 11:2-3). Yesus menjadi saksi yang setia dari seluruh kebenaran Allah yang pertama berkaitan akan kebangkitanya yang sulung dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja dan Yesus mengasihi kita dan menebus kita oleh darah-Nya menjadikan iman dan mempersembahkan semua untuk kemulyaan –Nya.

Wahyu 1:7-8Tujuan utama kitab wahyu adalah menggambarkan kemenangan kerajaan Allah ketika Kristus datang kembali untuk mendirikan kerajaanNya di bumi. Peristwa –peristiwa akhir jaman sekitar kedatanganNya itu juga dipaparkan (bd. Dan 7:13; Mat 24:29-30). Ini menyampaikan suatu kemenangan eskatologis (akhir zaman) bagi orang yang setia, sambil mengajarkan bahwa sejarah akan berakhir dengan jatuhnya hukuman atas sistem iblis dalam dunia ini (pasal Wahy 17:1-18:24) dan dalam pemerintahan Kristus yang kekal dengan umat-Nya. (Wahyu 20:4,Wahyu 21:1-22), Alfa adalah huruf pertama dari alfabet Yunani dan Omega adalah huruf terakhir. Allah itu kekal, dan penciptaan sampai kesudahannya,Ia adalah Tuhan diatas semuanya ,Ialah yang akhirnya menang atas kejahatan dan memerintah segala sesuatu (bd.Wahyu 22:13). Allah adalah Alfa dan Omega, Allah itu kekal dari penciptaan sampai kesudahanya. Ia adalah Tuhan diatas segalanya,Ia menang atas segala kejahatan dan memerintah atas segala sesuatu dari dulu sekarang dan selama-lamanya.

Saudara –saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus,Dalam kitab Wahyu ini Yohanes ingin mengajak kita semua untuk terus merenungkan betapa Yesus Kristus begitu mengasihi kita dengan karya keselamatan yang dikerjakan diatas Kayu salib, dan menang atas kematian /maut. Dia adalah Allah yang berkuasa ,Allah yang perkasa Allah yang hebat atas segala apa yang di dunia,segala sesuatu ada dalam otoritas Allah. Kasih Allah terus melimpah atas kita ,Dia mencipta,memberkati,memelihara,melindungi.bahkan terus memberi hidup bagi kita,kita harus terus bersyukur dalam keadaan apapun.Agar kita terus bersyukur dalam setiap keadaan ,hendaknya kit terus belajar :

60 | S i n o d e G K S B S

Page 61: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

1. Selalu mengingat Kasih Karunia Yesus Kristus.Tuhan Yesus begitu mengasihi kita Dia merelakan diri dihina,disiksa,dan mati dikayu salib karena dosa-dosa kita pengorbanan-Nya tidak ternilai, kasih-Nya tak terukur, cinta-Nya besar tiada taranya.

2. Yesus Kristus telah menang, Yesus meraih kemenangan kerajaan Allah ini dapat menjadi penghiburan bagi kita saat menghadapi segala penderitaan dalam hidup kita.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus,Melalui renungan hari ini kiranya kita dapat mendapat kekuatan yang baru di dalam Tuhan Yesus Kristus, dengan Kuasa kebangkitan-Nya kita dimampukan untuk terus berjuang dengan sukacita, karena Dialah Yesus Kristus Tuhan kita sebagai Alfa dan Omega yang selalu menyertai kita sampai selamanya. Amin. (SH)

.

61 | S i n o d e G K S B S

Page 62: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PEMAHAMAN ALKITAB MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH II BACAAN : Mazmur 118 :14-29

TUHAN YESUS ITU BAIK DAN SETIA

PENGANTARDidalam kitab Mazmur berisi nyanyian pujian ,doa untuk pertolongan Allah.Dikitab ini juga dinyatakan berbagai perasaan yang ada di hati manusia.antara lain dukcita, sukacita, keraguan dan kepercayaan, hati yang terlukadan terhibur, keputusasaan dari pengharapan, kemarahan dan ketenangan, keinginan balas dendam dan mengampuni, sebagai contoh doa dan pujian. Kitab Mazmur ini mengajak para pembaca untuk berbagi di setiap kehidupanya. Kitab Mazmur ini ditulis lebih dari satu orang dan dikumpulkan untuk digunakan dalam ibadat umat. Kitab Mazmur menjadi kitab pujian dan buku doa yang pertama kali dipakai dalam ibadat di bait Allah di Yerusalem. Kemudian kitab Mazmur digunakan dalam sinagoge sinagoge atau rumah ibadat orang Yahudi juga digunakan oleh komunitas komunitas Kristen yang ada pada waktu itu. Mazmur mungkin ditulis awal sejarah Israel tetapi ada yang ditulis setelah pembuangan di Babel. Ada tujuh puluh tiga mazmur menyebutkan bahwa Daud penulisnya (masa pemerintahanya sekitar tahun 1010-970 SM) sebagian lagi ditulis oleh orang lain sesudah pemerintahan Daud.

Saudara saudaraku yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus,

Ayat 14-17Berisi bagaimana Bangsa Israel merasakan pertolongan Tuhan dengan menyanyikan pujian yang mengungkapkan Tuhan sebagai kekuatanku keselamatanku setelah ditolong mereka mengulangi pujian yang dilantunkan Musa,Miriam,dan orang Ibrani ketika Allah menyelamatkan mereka dari orang Mesir (Kolose 15:2)dan (Yesaya 12:2).

Ayat 18Makna dari tidak menyerahkan aku kepada maut Tuhan tidak membiarkan Umat Tuhan kalah oleh bangsa Mesir tetapi Tuhan menolong mereka dengan memberi kemenangan bagi mereka.

Ayat 19-20Bukakanlah pintu gerbang kebenaran inilah pintu gerbang Tuhan yang dimaksud disini adalah jalan masuk ke Bait Allah melakukan kebenaran oleh sebab itu disebut pintu masuk itu pintu gerbang kebenaran .

Ayat 21-24Nyanyian syukur atas atas pertolongan Tuhan yang memberi keselamtan,dan umat Kristen mula-mula memandang Yesus sebagai contoh penting dalam hidup walaupun Dia sudah dibuang oleh tukang- tukang bangunan tetapi umat menjadikan Yesus sebagai batu penjuru,batu yang diletakkan pada pondasi bangunan.Apa yang dialami Yesus merupakanpenggenapan dari apa yang Allah Rancangkan bagi dunia.

62 | S i n o d e G K S B S

Page 63: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Ayat 25-26Menaikan permohonan keselamatan ,kemujuran,berkat.

Ayat 27-29Mezbah adalah tempat memberikan persembahan kepada Tuhan Pemazmur memberikan persembahan kepada Tuhan atas pertolongan Tuhan.

Saudara saudaraku yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus,Setelah kita belajar dari konteks mazmur ini kita dibukakan banyak hal mengenai Allah yang menolong ,menyelamatkan,penolong bagi umat Kristen mula-mula,yang kemudian mereka ungkapkan melalui nyanyian dan pujian kepada Tuhan sebagai wujud syukur mereka. ( SH)

Pertanyaan Diskusi1. Pernahkah saudara bersyukur kepada Tuhan ? Kapan ?, Dimana?, Mengapa ?2. Mengapa kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan ?3. Apa yang kita rasakan saat kita mampu bersyukur dalam setiap keadaan ?4. Bagaimana cara kita mendidik putra putri kita bersyukur ?5. Menurut bapak ibu dan saudara, apakah Allah yang dipuji umat Kristen mula-mula adalah

Allah yang sama yang kita puji dan sembah sekarang ?

63 | S i n o d e G K S B S

Page 64: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH III, 5 MEI 2019Bacaan leksionari : Mazmur 30:1-13 , Wahyu 5:1-14, Yohanes 21 : 1-19,Kis 19:1-20. Warna Liturgi: PutihBACAAN : Yohanes 21 :1-14

TUHAN HIDUP DAN BANGKIT MEMBERIKAN PENGHARAPAN

Jemaat yang dikasih Tuhan Yesus Kristus,Dalam ibadah minggu ini bacaan kita terambil dari injil Yohanes 21: 1-14,, merupakan peristiwa kebangitan Tuhan Yesus yang dapat membawa perubahan bagi kehidupan para murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Ketika Yesus disalib dan mati lalu dikuburkan, kehidupan para murid-muridNya, mengalami kemunduran, mereka bingung dan merasa ketakutan, oleh karena itu mereka berkumpul dengan sembunyi pada suatu tempat. Tetapi keadaan mulai berubah ketika Tuhan Yesus menampakkan diri yang pertama kepada murid-murid tampa Thomas diruangan tertutup dan terkunci (Yoh 20 :19-23). Para murid merespon penampakan Yesus ini dengan berkata kepada Tomas bahwa mereka telah melihat Tuhan Yesus bangkit dan hidup.Tuhan Yesus menghendaki agar Tomas percaya bahwa Yesus benar-benar sudah bangit dari antara orang mati, sebagai responnya atas penampakan Yesus ini, Tomas berkata “ya Tuhanku dan Allahku” (Yohanes 20:28).Tomas benar-benar melihat Tuhan dan percaya bahwa Yesus telah bangit dan Hidup.Bacaan kita minggu ini menceritakan tentang penampakkan Yesus yang ketiga kalinya. Penampakkan ini terjadi di pantaindanau Tiberias yang akan kita renungkan dalam ibadah minggu ini.Setiap penampakkan Yesus mempunyai tujuan dimana membuktikan bahwa Yesus sunggguh-sungguh telah bangkit dan hidup dan memberikan pengharapan yang besar.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus.Penampakan Tuhan Yesus di danau Tiberias adalah penampakkan Yesus yang ketigakalinya yang dicatat oleh Yohanes. Murid-murid Yesus yaitu Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael, dan dua anak-anak Zebedeus dan dua orang muridNya yang lain berkumpul di danau Tiberias sebagai ketaatan dan kesetiaan pada peritah Tuhan bahwa mereka sebenarnya merindukan kehadiran penampakkan diri Yesus pada mereka. Ayat 2 ini Yohanes memberikan kesan pada nas ini bahwa keberadaan murid-murid di tepi danau Tiberias sudah berlangsung lama. Akan tetapi mereka belum melihat penampakkan diri Yesus.Akhirnya Simon Petrus mengambil inisiatif untuk pergi kedanau menagkap ikan.Hal ini disambut oleh murid-murid yang lainnya, akhirnya mereka pergi ketengah danau untuk menangkap ikan.Mereka dengan semangat menangkap ikan, tetapi semalaman mereka ditengah mengkap ikan, tidak mendapatkan apa-apa.Padahal mereka sudah bekerja keras semalaman dalam menjala tidak satupun ikan yang didapatkannya. Menjelang hari mulai siang mereka akan mendarat ketepi pantai, tiba-tiba Yesus menampakkan diriNya dan berkata Hai anak-anak adakah kamu mempunyai Laup pauk?, jawab mereka “ tidak ada “.Lalu Yesus memerintahkan mereka untuk menebarkan jalanya dan akhirnya jala mereka penuh dengan ikan-ikan yang sangat banyak sekali.Peristiwa penagkapkan ikan yang banyak ini mengingatkan kembali kepada murid-murid ketika dulu Yesus menunjukkan mujijatnya dengan memenuhi jala mereka dengah banyak ikan dan menyuruh mereka untuk menjadi penjala manusi (Lukas 5:10). Maka dari itu ketika murid-murid melihat jala mereka penuh dengan ikan serta buka kebetulan, begitu mereka menarik jala ke daratantelah tersedia api arang dan atasnya ada roti dan ikan (ayat 64 | S i n o d e G K S B S

Page 65: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

9), mereka sebenarnaya diingatkan kepada Yesus, maka dari itu ketika Yesus berkata “”marilah dan sarapanlah” tidak ada satupun yang berani bertanya”siapakah Engaku?” karena sebenarnaya mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan (ayat 12).Mereka merasakan bahwa yang ada diantara mereka itu adalah Yesus Tuhan yang telah bangkit dan Hidup yang memberikan harapan kepada mereka.

Jemaat yang dikasihi TuhanFirman Tuhan yang kita renungkan ini memberikan pelajaran bagi kita semua sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Tuhan adalah sebagaiberikut:

1. Tuhan Yesus Peduli kepada semua umat Tuhan.Kehidupan yang penuh dengan tantangan sering membutakan hati dan pikiran kita untuk merasakan dan melihat kasih dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus.Sering sekali banyangan kegagalan, ketidakmampuan mengusai hidup, sehingga kita tidak lagi memiliki keberanian untuk mengambil keputusan untuk hidup mengandalkan pengharapan pada Tuhan. Yang biasa dilakukan orang pada umumnya bila orang sedang putus asa , mengalami kekecewaan, orang akan menarik diri dari komunitasnya, orang tidak mau berkomunikasi dengan Tuhan dan enggan datang kepada Tuhan.Hal ini yang dirasakan para murid-murid Yesus, ketika mereka menyaksikan Yesus disalib mati, mereka benar-benar merasa ketakutan, merasa putus asa, akan tetapi Tuhan Yesus Allah yang baik itu, bangit dan hidup menampakkan diriNya kepada mereka dan membuat mereka percaya dan memiliki pengaharapan yang besar kepada Yesus.Seperti yang dirasakan para murid karena campaur tangan Tuhan sehingga mereka merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah dan kehidupan. Orang yang dalam komunitas Kristus akan menjadi baru. Menjadi manusia baru berarti mempunyai hati yang baru dan pikiran yang baru, untuk memandang hidup ini dengan segala persoalan, dengan cara yang memandang Tuhan Yesus yang penuh dengan harapan. Sebab setiap orang yang yang berpengharapan kepada Tuhan tidak akan kecewa. Tuhan itu peduli kepada semua umat manusia. Untuk itu dalam keadaan letih,lesu, kecewa sekalipun dengan berbagai persoalan hidup kita mari kita tetap berpengharapan kepada Tuhan, karena Tuhan Yesus telah bangkit dan hidup akan selalu menolong dan memberkati kita serta memberikan pengharapan.

2. PERCAYA PADA KUASA TUHAN.Disetiap aspek kehidupan pada umumnya manusia sering mengandalkan kemampuannya sendiri, merasa paling hebat, merasa mampu melakukan semuanya, padahal tanpa campur tangan Tuhan manusia sebenarnya tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Orang biasanya mudah terpengaruh percaya terhadap kuasa-kuasa dunia yang terkadang bertentangan dengan kuasa Tuhan. Peristiwa penampakkan Yesus di danau Tiberias ini mengingatkan kembali kepada para murid-murid Yesus agar disetiap aspek kehidupan selalu mengandalkan kuasa Tuhan. Yesus menyuruh mereka untuk menebarkan jalanya kekanan, ketika murid-murid menebarkan jalanya ternyata jalanya penuh dengan ikan. Hal ini membuktikan karena kuasa Tuhan maka jala itu penuh dengan ikan. Dengan peristiwa itu Tuhan Yesus ingin menunjukan kepada para murid-murid agar mereka sadar percaya bahwa Yesus yang bangkit dan menampakkan diri itu adalah Tuhan yang berkuasa. Hanya karena kuasa Tuhanlah maka jala itu penuh dengan ikan. Dan dapat kita lihat karena kuasaNya, para murid mendapatkan

65 | S i n o d e G K S B S

Page 66: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

berkat ikan yang banyak. Hal ini bisa terjadi karena para murid pecaya taat dan setia terhadapa perintah Tuhan, sehingga kuasa Tuhan Menjadi nyata. Kita sebagai orang percaya melalui firman Tuhan ini juga diingatkan agar dalam segala aspek kehidupan kita, janganlah kita mengandalkan kemampuan kita sendiri, akan tetapi mari kita selalu mengandalakan Tuhan.Kuasa Tuhan akan menjadi nyata kalau orang percaya bersedia taat dan setia terhadap Firman Tuhan dalam kehidpan sehari-hari.Berbahagialah orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan merenungkan taurat itu siang dan malam.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,Kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bahwa orang yang bertekun dalam kesetiaan kepada Tuhan akan dimampukan untuk menjadi saksi atas kebangkitannya dengan mempersembahkan hidupnya menjadi pewarta kabar baik bagi semua orang. Penampakkan Tuhan Yesus di danau Tiberias ini juga mendorong dan mengingatkan kita sebagai orang percaya agar dalam setiap aspek kehidupan selalu mengandalkan pada kuasa Tuhan dan berpengharapan hanya kepada Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. Amin. ( Kus)

LITURGI

Ayat Pembimbing : Mazmur 30:1-4

Berita Anugerah : Mazmur 1:1-3

Persembahan : Mazmur 30 :5-6.

Nyanyian

KJ 15: 1-2

PKJ 219 :1-2

PKJ 160 : 1-2.

KJ 340 :1-2.

PKJ 230 : 1 -4

KJ 438 :1-2.

66 | S i n o d e G K S B S

Page 67: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKAH IIIBACAAN Wahyu 5:11-14

YESUS ADALAH ANAK DOMBA YANG LAYAK DIPUJI

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus

Bacaan Firman Tuhan dalam Wahyu 5 ayat 12 “katanya dengan suara nyaring :”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian”. Yohanes memperlihatkan pada orang percaya tentang kuasa, kemuliaan, dan kekayaan Tuhan yang tak terjangkau. Kunci kehidupan hanya ada pada Anak Domba yang disembelih yaitu Yesus Kristus. Maka kita tidak akan henti-hentinya memanjatkan puji-pujian kepadaNya, dan segala mahluk menyembah dan memuliyakan Tuhan Yesus sampai selama-lamanya.

Penglihatan ini diperhadapkan dengan kondisi jemaat mula-mula, maka mereka diharapkan untuk kuat dan tabah menghadapi tekanan dan penganiayaan dari orang-orang anti Kristus. Sebab yang dimiliki oleh orang kristen hanya kepada Dia penguasa kehidupan. Jika penglihatan ini diperhadapkan dengan jaman sekarang kita harus dapat merenungkan keberadaan Tuhan dalam hidup kita. Dalam pergumulan hidup yang kita hadapi , dalam usaha kehidupan kita, dalam mencapai cita-cita, untuk meraih kebahagiaan. Apakah Tuhan yang menjadi dasar, sumber dan tujuan kehidupan kita. Inilah yang bisa kita renungkan melalui nas ini. Bagaimanapun kuatnya penolakan bahkan dengan berbagai cara dapat dilakukan oleh para anti Kristus yang mengikuti perintah iblis merajalela dalam hidup ini, orang kristen tetaplah harus kuat dalam imannya kepada Kristus. Sekalipun kita ini adalah orang kristen, namun dalam prakteknya bisa saja kita telah mengesampingkan Tuhan dalam hidup ini. Bisa jadi diri kita yang kita puja, bukan Tuhan,. Bisa pula orang mencari kebenaran menurut dirinya sendiri, bukan kebenaran Tuhan. Firman ini ingin menegaskan kembali kepada kita agar kita yang percaya kepada Kristus ini dalam setiap pergumulan tetap mengarah kepada kuasa dan kemuliaan Tuhan, sehingga kita dimampukan untuk menyembah dan menghormati serta memuliakan Tuhan dalam hidup ini.

Jemaat yang dikasihi Tuhan

Yohanes melihat dan mendengar sejumlah besar malaikat-malaikat, mahluk-mahluk dan tua-tua yang memuji Kristus, sebagai Anak Domba yang disembelih. Nyanyian pujian mereka adalah seperti ini : Engkau layak menerima pengakuan dari segala sesuatu bahwa Engkau mempunyai kuasa dan kekayaan dan hikmat dan kekuatan dan hormat dan kemuliaan dan puji-pujian. Kristus yang menampakkan diri sebagai ‘” Anak Domba “Allah membawa tanda-tanda bahwa Ia telah disembelih, dikorbankan, sebagai tanda penyerahan dirinya mati disalibkan semata-mata hanya untuk menebus dosa-dosa manusia. Maka hanya Dialah yang layak dan yang berkuasa serta menang oleh karena kematiaanNya sebagai korban bagi manusia yang berdosa.

Penglihatan ini juga dinyatakan pada kita saat ini supaya kita dapat melihat kembali kehidupan yang sedang kita jalani. Agar kita kembali kejalan yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan yang berkuasa. Tuhan Yesus melalui pengorbanNya telah membuka jalan damai yaitu berdamai dengan Allah, berdamai dengan sesama . Semuanya itu hanya melalui pertolongan kuasa Roh

67 | S i n o d e G K S B S

Page 68: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Kudus, sudah seharusnya terjadi tranformasi dalam kehidupan setiap pribadi, dalam keluarga, Jemaat sebagai tanda Allah telah hadir di dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus melalui pengorbananNya telah mendamaikan kita semua, Dialah yang layak kita sembah, kita puji dan kita muliakan kekal selama-lamnya. AMIN. ( Kus)

68 | S i n o d e G K S B S

Page 69: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PEMAHAMAN ALKITAB MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019PA PASKAH IIIBacaan: MAZMUR 30 :1-13

Perhatian, jadilah pemandu yang menghidupkan partisipasi peserta PA untuk berbicara!I. Pertanyaan pengantar

Sebelum Firman dibacakah pemandu PA bertanya:1) Sebutkan beberapa pergumulan hidup saudara? 2) Bagaimana perasaan saudara ketika saudara ditolong oleh orang lain?

II. Pembacaan Firman: MAZMUR 30:1-13Pemandu PA mengajak peserta untuk membaca Mazmur 30:1-13 secara bergantian.

TUHAN ADALAH PENOLONG

PENJELASAN TEKS

Mazmur 30, berisi tentang ratapan dari seorang yang yang mengalami sakit parah. “Tuhan , Allahku, kepadaMu aku berteriak minta tolong ..., kepadaMu Tuhan aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon: apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke lobang kubur?. Dapatkah debu bersyukur kepadaMu dan memberitakan kesetiaanMu? Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan jadilah penolongku! (ayat 3a, 9-11). Pertolongan Tuhan yang pernah dialami oleh pemazmur, itu menjadi kesaksian untuk meninggikan dan memuliakan nama Tuhan. Melalui Mazmur ini, ia menceritakan betapa besar dan ajaibnya Tuhan didalam menolong hidupnya. Dalam sejarah kehidupan pemazmur tercatat Tuhan membela dan menolongnya. Dalam kelemahan dan kerendahan hatinya ia selalu memohon kepada Tuhan. Pemazmur berkata bahwa hanya Tuhan satu-satunya penolong yang layak untuk dipuji.

Seiring dengan waktu berjalan, penderitaan menyentuh kehidupan pemazmur. Pemazmur dihinggapi penyakit. Betapa beratnya penyakit yang dideritanya, sampai ia memposisikan bagaikan orang yang sudah mati ( 4a). Bahkan melalui penyakit itu, ia menganggap dirinya seperti orang yang berada di liang kubur (4b).Namun melalui kasih karunia Tuhan Pemazmur mengalami pertolongan Tuhan dan disembuhkan oleh Tuhan. Hal ini terjadi karena pemazmur mengimani bahwa Tuhan adalah penolong yang sejati, yang selalu mendengar seruan umatnya yang percaya kepadanya.Namun dengan pertolongan Tuhan, pemazmur mengalami pemulihan dan kesembuhan sehingga pemazmur bersaksi dan bersyukur. Pemazmur bersama dengan Tuhan, pemazmur semakin menyadari bahwa kalau dia masih hidup itu merupakan kasih karunia Tuhan saja. Pemazmur mengakui dan membuat suatu komitmen dalam dirinya, Tuhan adalah satu-satunya penyelamat hidupnya.

Sekalipun Daud seorang raja, ia juga juga mengalami pergumulan dan kesulitan dalam hidupnya. Hal ini menjadi contoh bahwa pergumulan dan kesulitan hidup dapat datang kepada siapa saja, tanpa memandang kedudukan dan jabatan. Tetapi kita sebagai orang percaya jangan takut sebab Tuhan menyertai kita dan akan selalu menjadi penolong yang setia.Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan dan membiarkan kita. Tuhan sanggup membela, dan memberikan kesembuhan serta memberikan suka cita kepada kita. Apapun yang kita alami, persoalan yang terjadi,

69 | S i n o d e G K S B S

Page 70: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

pergumulan ,kesulitan hidup ini, mari kita serahkan kepada Tuhan dengan segala kerendahan hati, Tuhan sanggup menyelesaikan dan menolong kita. Amin. (Kus)

III.Diskusi

1. Ceritakanlah kesaksian saudara bahwa Tuhan selalu menolong dalam kehidupan saudara? 2. Bagaimana sikap saudara, jika saudara sakit tidak kunjung sembuh?3. Sebutkan pergumulan dalam keluarga yang saudara hadapi dimasa sekarang ini, dan

ceritakan bagaimana solusinya.

70 | S i n o d e G K S B S

Page 71: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH IV, 12 MEI 2019Warna Liturgi: PutihBacaan: Kisah Para Rasul 9: 36-43

HATI BERPENGASIHAN

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Banyak orang berusaha mengejar dan ingin mendapatkan kekayaan, pengaruh dan kekuasaan. Juga dibidang spiritual, misalnya mujizat-mujizat Tuhan. Tetapi ada hal lain yang sangat penting sekalipun nampaknya sederhana tetapi justru lebih manusiawi, yaitu hati yang berpengasihan. Orang yang memiliki hati yang berpengasihan adalah orang yang memiliki kasih dan kebaikan, penuh kepeduliaan/peka terhadap kebutuhan orang lain. Hidup yang sedemikian, tumbuh karena memahami dan menghayati bahwa ia terlebih dahulu telah mengalami kebaikan dan dikasihi Tuhan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Hati yang baik, peka, kasih kepada sesama, penting untuk Tuhan pakai menjadi saluran berkat-Nya untuk orang lain yang membutuhkan. Seperti perikop yang kita baca hari ini mengenai seorang perempuan di Yope yang bernama Tabita (dalam bahasa Yunani disebut Dorkas). Alkitab tidak menyatakan apakah ia lajang, menikah atau menjanda, kaya atau miskin, atau apakah ia memiliki anak; alkitab juga tidak menyebutkan silsilahnya. Tabita atau Dorkas adalah seorang murid yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tabita dikenal baik oleh para janda yang menjahit pakaian mereka. Pada masa itu, memesan dan membeli bahan, memotong, memasang, mengubah dan menjahit pakaian atau jubah adalah usaha yang sederhana, kurang disukai dan membosankan karena membutuhkan ketekunan dan memakan waktu yang lama. Walaupun demikian, dia rela memberikan waktu dan usahanya untuk membantu orang lain. Tabita adalah seorang perempuan yang memiliki hati berpengasihan, fisik dan spiritual yang kuat untuk secara konsisten, serta pribadi yang mau peduli akan kebutuhan orang lain.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Dari kisahnya, Tabita yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah, tentunya Tabita adalah seorang yang jauh dari konflik dengan orang disekitarnnya. Memperjuangkan dan menjaga kedamaian dengan cara melayani kebutuhan orang lain. Oleh karena itu dapat dimaklumi, warga Yope begitu mengasihi dan merasa sangat kehilangan ketika Tabita jatuh sakit dan meninggal. Sehingga mereka menyuruh dua orang ke kota Lida untuk menjumpai Petrus dan meminta segera datang ke Yope, meskipun jarak tempuh Yope ke Lida kurang lebih 17 km. Ketika Petrus tiba, dia melihat bahwa para janda sangat sedih dengan kematian Tabita. Mereka menunjukkan kepada Petrus pakaian yang dia buat untuk mereka dan memberi tahu tentang perbuatan baiknya. Lalu Petrus menanggapi hal tersebut dengan meminta semua orang keluar dari ruangan dan kemudian berlutut berdoa kepada Tuhan. Setelah berdoa, Petrus berpaling kepada Tabita dan berkata, “Tabita bangunlah”. Tuhan secara ajaib memulihkannya menjadi hidup dan kemudian Petrus membawa Tabita kepada orang-orang kudus dan janda. Hal itu tersiar ke seluruh Yope, sehingga banyak orang yang menjadi percaya kepada Tuhan

71 | S i n o d e G K S B S

Page 72: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Tabita melayani kebutuhan para janda dengan menjahit pakaian untuk mereka. Dia memiliki hati yang baik, welas asih, hati yang berpengasihan dan lembut untuk kebutuhan mereka. Melakukan banyak sekali kebaikan dan memberi sedekah. Riwayat hidup dan mati Tabita merupakan inspirasi dan teladan bagi kita untuk berusaha melayani orang lain, dengan talenta apapun yang telah dikaruniakan Tuhan. Memperjuangkan dan menjaga kedamaian dengan cara melayani kebutuhan orang lain sesuai talenta kita masing-masing. Walaupun talenta yang ada pada kita mungkin sangat sederhana, asalkan dilakukan dengan sukacita dan ketulusan, akan berharga di mata Tuhan dan sesama. Hidup dan mati kita untuk memuliakan nama Tuhan sebagai kesaksian iman yang berbuah (berdampak), sehingga menjadikan Yesus Kristus nyata bagi orang dan mendorong mereka untuk percaya kepada Tuhan. Oleh karena itu, tetaplah berbuat baik walaupun kebaikan kita tidak diingat bahkan tidak disukai oleh orang. Kita adalah murid-murid Tuhan juga. Sebagai murid Tuhan, mari kita jalani hidup ini sesuai dengan ajaran dari sang Guru kita dengan pertolongan Roh Kudus. Tuhan Yesus memberkati. Amin. ( TTT)

Liturgi:Nast Pembimbing : Galitia 6:9-10Berita Anugerah : Yesaya 1:16-18Persembahan : Ibrani 13:15-16

Nyanyian Pembukaan : KJ 3: 1,3 Pujian : KJ 424: 1,2 Penyesalan : KJ 467:1-3 Peneguhan : KJ 39:1,2 Responsif : PKJ 274:1-3 Persembahan : PKJ 264: 1-3 Pengutusan : PKJ 185: 1-3

72 | S i n o d e G K S B S

Page 73: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKAH IVBacaan: Mazmur 23

SYUKUR

Mazmur 23 mengungkapkan perilaku beriman yang paling mendasar. Orang beriman hidupnya akan aman karena berserah pada Tuhan. Pemazmur menjadikan dirinya domba dan Tuhan sebagai gembala. Pemazmur bersaksi bahwa Tuhan membuatnya tidak berkekurangan. Tuhan senantiasa mencukupkan kebutuhan akan makanan dan minuman. Tuhan sebagai gembala juga membuat jiwanya segar. Artinya pemazmur mengalami hidup yang bahagia, karena Tuhan menuntunnya berjalan di jalan yang benar. Tuhan menolong pemazmur hidup di dalam kebenaran-Nya. Tuhan juga senantiasa menjaga dari bahaya dan selalu memberkati dengan kebajikan dan kemurahan sepanjang hidupnya. Sehingga pemazmur bersyukur dengan janji iman akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Karena itu, pemazmur tidak takut ketika berada dalam keadaan hidup yang buruk.

Dalam hidup, pasti ada pergumulan. Ibarat domba, terkadang kita melewati semak belukar, masuk jurang, berbelok untuk mencoba memakan tanaman beracun yang indah namun memabukan dan mematikan. Namun Sang Gembala tidak pernah terlambat mengangkat kita sebelum kita dimangsa oleh kuasa-kuasa dunia ini. Tuhan sebagai Sang Gembala selalu berpikir tentang rumput yang hijau dan air yang jernih bagi gembalaan-Nya, asal domba-domba itu berada dibelakang-Nya saat meretas jalan. Sebagai gembala, Tuhan tentu senantiasa menjaga dan merawat kita. Karena itu, kita tidak perlu khawatir, termasuk saat menghadapi kesulitan. Tuhan tetap memelihara dan menjaga.

Tuhan memberikan keteduhan dan berkat sampai berkelimpahan. Kita keliru jika memandang berkat Tuhan hanya sebagai harta secara fisik (materi). Sukses dipekerjaan, anak-anak yang diberkati Tuhan, cucu-cucu yang menjadi kebanggaan, kesehatan, umur panjang, keluarga yang rukun dan damai, serta masih banyak lagi dan semuanya adalah berkat Tuhan. Dalam keadaan yang bagaimanapun kebajikan dan kemurahan Tuhan selalu mengikuti kita. Oleh karena itu, sebagai janji iman akan beribadah kepada Tuhan sepanjang hidup kita: kehadiran kita harus jadi berkat, yang mendatangkan kebajikan dan kemurahan Tuhan bagi orang lain juga. Tetaplah berjalan mengikuti kehendak Tuhan, maka Tuhan menjadi gembala, kita menjadi domba-domba-Nya dan hidup dalam jaminan-Nya. Bukan nabi, bukan malaikat, tetapi Tuhan sendiri yang menjamin hidup kita. Ini teramat luar biasa. Oleh karena itu, hanya ada satu kata, yang kita ucapkan bukan hanya di bibir saja tetapi dari kedalaman hati: Syukur! Tuhan memberkati, amin. ( TTT)

Tata Ibadah Pujian : PKJ 7

Doa : Pembukaan Pujian : KJ 57

Renungan Doa : Syafaat, Penutupan, Bapa Kami

Pujian : KJ 415

73 | S i n o d e G K S B S

Page 74: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH IVBacaan : Yohanes 10: 22-30

JANGANLAH BIMBANG MELAINKAN PERCAYALAH

PENJELASAN TEKSBacaan Alkitab hari ini melanjutkan pengajaran Yesus tentang dirinya sebagai Gembala yang baik (Yoh.10:1-20). Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem. Hari raya Pentahbisan Bait Allah adalah perayaan untuk memperingati bagaimana Allah telah menolong bangsa Yahudi membebaskan negeri mereka dari Antiokhus IV Epifanes, raja Siria yang menindas, yang mendirikan patung dirinya sebagai dewa di bait Allah, di Yerusalem pada tahun 168 SM. Pentahbisan Bait Allah dilakukan setahun sekali. Yesus datang mengunjungi Bait Allah dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Serambi Salomo adalah tempat umum atau pendopo yang dibuat dari tiang-tiang dan batu besar di sebelah timur dan selatan wilayah Bait Allah. Ketika orang-orang Yahudi melihat Yesus, mereka mengelilinginya dan mengutarakan kebimbangan mereka atas jati diri Yesus sebagai Mesias yang dinantikan (ay. 24). Di sini Yesus menjawab orang-orang Yahudi yang bimbang akan jati diri-Nya.. Yesus telah menjawab dimana Kemesiasan-Nya dapat dilihat dari karya-karya ilahi-Nya, namun mereka tidak percaya. Menurut Yesus, kebimbangan itu disebabkan karena mereka bukan domba-domba milik-Nya, sehingga tidak mengenal Yesus sebagai gembala mereka.

Mereka adalah orang yang berada di luar anugerah Allah. Di luar anugerah Allah, tidak seorang pun dapat mengenal dan percaya kepada Yesus Padahal domba biasanya mengenal gembalanya. Domba tahu dan mengerti suara gembalanya, karena itu domba mau mengikuti gembalanya. Yesus ingin menyadarkan mereka bahwa mereka adalah domba yang perlu mengenal, percaya dan mematuhi diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Yesus ingin agar domba-domba-Nya tidak hanya hidup untuk mencari makan atau memenuhi kepentingan diri sendiri, melainkan mau digembalakan dan menaati-Nya (ay. 25-27). Karya dan karsa Yesus hanya bisa dimengerti oleh domba-domba milik-Nya sendiri, hanya mampu dimengerti oleh orang-orang yang dianugerahi Allah untuk mengerti kebenaran rohani tersebut karena mereka adalah milik Allah yang dipercayakan pemeliharaanya kepada Tuhan Yesus. Maka umat Allah akan terjamin keselamatannya oleh karena Bapa dan Anak adalah satu (ay.28-30). ( TTT)

Pertanyaan Diskusi:1. Mengapa orang-orang Yahudi bimbang akan jati diri Yesus dan dalam menantikan Mesias

padahal Yesus adalah Sang Mesias?2. Pada saat apa saudara bimbang akan Yesus Kristus? Mengapa?3. Darimana saudara tahu bahwa saudara adalah salah satu dari domba-Nya dan mengenal

Sang Gembala Agung? 4. Bilamana saudara mendengar suara-Nya, apa yang saudara lakukan?

Nyanyian:PKJ 22; PKJ 198; PKJ 256; PKJ 149

74 | S i n o d e G K S B S

Page 75: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH V, 19 Mei 2019WARNA LITURGI : PUTIHBACAAN : Yohanes 13: 31-35

“SALING MENGASIHI CIRI KEHIDUPAN KRISTEN”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 985) kata ‘saling‘ merupakan kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan. Sedangkan, kata ‘kehidupan’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 400) berarti cara ( keadaan, hal ) hidup. Sedangkan kata ‘kristen’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 601) berati agama yang disampaikan oleh Kristus (Nabi Isa). Jadi, secara harfiah “Saling Mengasihi Ciri Kehidupan Kristen” berarti perbuatan kasih yang berbalas-balasan merupakan ciri cara hidup Kristen (ciri cara hidup pengikut Kristus).

Namun, ‘Lain di bibir, lain di hati’. Artinya, apa yang dikatakan, berbeda dengan apa yang dirasakan. Maksudnya, perbuatan kasih itu hanya pura-pura. Seperti yang dilakukan Yudas Iskariot terhadap Yesus. Yang pada akhirnya Yudas Iskariot sebagai bendahara itu menjual Yesus kepada orang Farisi dan para Imam untuk dibunuh. Di sini, terlihat jelas bahwa kasih Yesus bertepuk sebelah tangan. Kasih Yesus yang tulus itu dibalas dengan kejahatan oleh Yudas Iskariot.

Kasih pura-pura juga dilakukan oleh Simon Petrus. Di depan Yesus dia mengatakan bahwa dia ingin menyerahkan nyawanya untuk Yesus (Yoh 13: 37b), tetapi ketika Yesus ditangkap dan dianiaya, Petrus tidak mengakui Yesus sebagai Gurunya. Bahkan dia mengatakan tidak mengenal Yesus. Kasih Yesus yang tulus itu kembali hanya bertepuk sebelah tangan karena Simon Petrus menyangkalnya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Di antara dua peristiwa inilah Tuhan Yesus kemudian memberikan “Perintah Baru” kepada murid-murid-Nya. Perintah baru itu berbunyi:”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (ayat 34). Jelas sekali bahwa Yesus menghendaki murid-murid-Nya hidup saling mengasihi. Dan hidup saling mengasihi ini tidak boleh ditawar-tawar lagi, karena Yesus mengatakan harus dalam perintah baru tersebut. Mengapa Yesus mengatakan harus dalam perintah baru itu? Karena Yesus meyakini bahwa dengan hidup saling mengasihi itu semua orang akan mengetahui bahwa mereka murid Yesus. Seperti yang Yesus katakan dalam ayat 35 :”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus kristus,Hidup saling mengasihi itu seperti apa? Dalam hal ini, Yesus memberikan contoh hidup saling mengasihi pada ayat 31 dan 32 :”Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di

75 | S i n o d e G K S B S

Page 76: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.”

Yesus disebut sebagai Anak Manusia, yang diutus Allah Bapa untuk menjadi penebus dosa dunia. “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan” artinya, melalui proses penjualan Yesus kepada orang Farisi oleh Yudas Iskriot, kemuliaan dari Allah diperoleh oleh Yesus. Nah, di dalam kemuliaan Yesus tersebut, Allah dipermuliakan. Selanjutnya, Karena Allah dipermuliakan di dalam Yesus maka Allah pun akan memuliakan Yesus di dalam diri-Nya. “Memuliakan Dia dengan segera”, artinya, hal ini menunjuk kepada salib. Dan Tuhan Yesus melihat salib ini sebagai kemenangan-Nya, meskipun seolah-olah Dia kalah karena mati di kayu salib itu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Jelas sekali bahwa hidup saling mengasihi itu merupakan perbuatan kasih yang berbalas-balasan. Kasih yang tulus dan tidak mementingkan diri sendiri. Kasih yang menjunjung tinggi harkat dan martabat yang dikasihi. Kasih yang saling menjaga, kasih yang saling menghargai, kasih yang saling menghormati, kasih yang saling memberi dan menerima, kasih yang saling melindungi, dan saling memotivasi dengan tanpa pamrih. “Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya.”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Pada minggu Paskah V ini, kita diingatkan kembali oleh Tuhan Yesus, bahwa kita mempunyai cara hidup yang berbeda dengan cara hidup kelompok yang lain. Cara hidup yang dimaksud adalah perintah baru dari Tuhan Yesus, yaitu hidup saling mengasihi. Diyakini, bahwa dengan kasih segala kesulitan yang kita hadapi pasti akan memperoleh jalan keluar yang terbaik. Dengan cara hidup saling mengasihi ini menjadikan sesuatu yang berat menjadi ringan, sesuatu yang sulit menjadi mudah. Ibarat sebuah pepatah, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Artinya, mengahadapi segala sesuatu, kita selalu bersama-sama dan saling percaya. “Saling Mengasihi Ciri Kehidupan Kristen” A M I N [ YS ]

Liturgi Nast Pemimbing : I Korintus 13: 4-8Berita Anugerah : Yohanes 3: 16Persembahan : Galatia 6: 1-2Nyanyian

1. Pembukaan : KJ 14: 1-32. Pujian : PKJ 4: 1-23. Penyesalan : KJ 27: 1-24. Peneguhan : PKJ 19: 1-35. Responsif : PKJ 179: 1-26. Persembhn : KJ 403: 1-7. Pengutusan : PKJ 165: 1-2

76 | S i n o d e G K S B S

Page 77: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019 RENUNGAN PASKAH VBacaan : Roma 12: 9-21

“MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Pada masa sekarang ini kejahatan manusia marak terjadi di mana-mana. Di rumah, di jalan, di kantor, di pasar, di tempat-tempat bermain anak, di sekolah, dan masih banyak lagi tempat lain yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan. Kejahatan tersebut dilakukan oleh orang tua, orang muda, maupun anak-anak. Baik laki-laki maupun perempuan. Dan dengan berbagi macam jenis dan bentuk kejahatan. Hal seperti ini tentu saja membuat masyarakat menjadi resah, sehingga damai sejahtera tidak dapat dirasakan.

Mengapa kejahatan terjadi? Kejahatan terjadi karena manusia atau seseorang telah dikuasai oleh keinginan daging atau hawa nafsu, sehingga cara berpikirnya tidak sehat lagi, akhirnya dalam kehidupannya mengutamakan dirinya sendiri ketimbang orang lain. Selanjutnya, orang yang seperti itu cenderung melakukan sesuatu yang membuat orang lain tersinggung dan tidak nyaman hidup bersama dengannya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Lalu bagaimana menghadapi orang yang berbuat jahat kepada kita? Dalam Roma 12: 19-21 memberikan nasihat kepada kita agar kita hidup dalam kasih. Dengan kasih segala kesulitan akan mendapatkan solusi. Kita sebagai orang kristen janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan (ayat 17). Kita sebagai orang kristen hidup dalam perdamaian dengan semua orang (ayat 18). Jika orang yang jahat terhadap kita lapar, baiklah kita memberinya makan, kalau dia haus kita memberinya minum. Dengan berbuat demikian, kita memupukkan bara api di atas kepalanya (ayat 20). Artinya, orang yang jahat terhadap kita itu akan menjadi malu karena kebaikan yang kita berikan kepadanya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan (ayat 21). A M I N. [YS]

Tata IbadahPujian : PKJ 27: 1-2Doa : Pembukaan

Pujian : PKJ 15: 1

Renungan : Roma 12: 19-21Doa : Syafaat, Penutup, Bapa KamiPujian : PKJ 128: 1-2

77 | S i n o d e G K S B S

Page 78: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH VBacaan : Filipi 2: 1-11

“BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI”

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-4. Paulus membicarakan kebutuhan akan kesatuan yang lebih besar dan persekutuan yang lebih kuat. dalam gereja Filipi, dan untuk seruannya itu, ia mengemukakan 4 alasan: (1) Dalam Kristus ada segala nasihat menuju kesatuan; perpecahan adalah penolakan terhadap kehendak dan tujuan Kristus. (2) Mereka yang telah mengenal berkat kasih wajib menwujudkannya terhadap orang lain tanpa batas atau pandang bulu (band 1 Yoh 4:7-12). (3) Semua orang (percaya) memiliki Roh yang sama, justru wajib bersama-sama menjadi satu. (4) Pengertian tentang belas dan kasihan Allah harus mendorong mereka untuk menyatakannya kepada orang lain dalam kasih mesra dan belas kasihan.

Ayat 5-8. Mengenai teladan Kristus. Paulus mengatakan bahwa untuk mengajarkan perihal kerendahan hati ialah dengan memalingkan pikiran kawan-kawannya di Filipi kepada teladan Kristus, supaya pikiran tentang Kristus yang merendahkan dan mengorbankan diri itu membentuk sikap mereka. Pada ayat 7, Paulus menceritakan tiga langkah dalam perendahan Dirinya, yakni (1) mengosongkan diri dari kemuliaan-Nya, (2) memilih bertindak sebagai hamba ketimbang sebagai Tuhan atas segala sesuatu, dan (3) walaupun sungguh-sungguh Allah, mengenakan pada Dirinya kemanusiaan kita.

Ayat 9-11. Tiga bait terakhir bicara tentang kemuliaan-Nya oleh Bapa sebagai imbalan dari perendahan dan pengorbanan Dirinya (bnd.Ibrani 2: 9). Kepada-Nya diberikan nama di atas segala nama. Yang dimaksud bukanlah gelar, melainkan kehormatan dan kekuasaan tertinggi atas segala makhluk (bad Efesus 1:20-22).

Pertanyaan Diskusi

1. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, mengapa kita perlu bersatu?2. Manfaat apa yang dapat kita petik jika kita bersatu?3. Apa maksud Paulus mengatakan: “sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu

sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan?”4. Sampai saat ini, sejauh mana persatuan dalam jemaat Saudara?5. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah ada hubungan antara bersatu dan merendahkan diri?

[ YS ]

Liturgi

1. Pembukaan a. Sambutan tuan rumahb. Prakata Pembawa PA

2. Nyanyian : PKJ 13:1-3; KJ 453:1-3

78 | S i n o d e G K S B S

Page 79: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH VI, 26 Mei 2019Bacaan : Kisah Para Rasul 16:9-15

“BUAH KETAATAN PAULUS PADA PETUNJUK TUHAN”

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Dalam sejarah Alkitab,rasul Paulus tiga kali mengadakan perjalanan penginjilan. Dalam perjalanan kedua,Paulus dan kawan-kawan merencanakan akan mengadakan kerjalanan penginjilan ke Woilayah Asia. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Mereka melintasi saja tanah Frigia dan Galatia,

Dan setelah sampai di Misia, mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia,tetapi Roh Kudus melarangnya. Maka mereka tidak singgah di Misia,tetapi langsung meneruskan perjalanan ke Troas. Di Troas,Paulus mendapat penglihatan dari Tuhan. Dalam penglihatan itu paulus melihat ada seorang makedonia berdiri dan berseru kepadanya,katanya,”Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami”. Dari penglihatan tersebut mereka menyimpulkan bahwa Tuhan mengutus mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di Makedonia.Ya,dengan berbagai cara Tuhan dapat menyatakan kehendak-Nya. Bahkan kehendak yang khusus/spesifik. Roh Kudus yang ada pada kita akan meneguhkannya. Hati yang selalu dekat dengan Roh Kudus akan membuat keberanian kita melangkah dengan tanpa bimbang dan ragu. Bagaimana respon Paulus dan kawan-kawan terhadap kehendak Tuhan? Mereka menanggapi dengan sigap. Mereka membatalkan keberangkatan ke Wilayah Asia dan mereka segera mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia.Segera…tidak berlambat-lambat. Ada kegairahan dalam melayani karena ada petunjuk yang jelas dari Tuhan. Ada suka cita menyambut panggilan Tuhan.Melalui penglihatan tersebut mereka melihat kebutuhan yang mendesak akan berita Injil bagi orang-orang di sana. “…tolonglah kami!” Jadi para rasul peka pada kebutuhan orang-orang di Makedonia. Bukan kebutuhan tentang hal sepele,tetapi kebutuhan yang sangat amat penting yaitu Injil.

Injil adalah berita suka cita tentang kasih Allah kepada dunia dalam Yesus Kristus.Injil memerdekakan,memperdamaikan : memerdekakan manusia dari belenggu dosa,dari hukuman kekal;memperdamaikan manusia dengan Tuhan dan dengan sesama serta segenap ciptaan.

Pertama-tama dalam perjalanan penginjilan ke Makedonia,sampailah mereka di kota Filipi,yang adalah kota perantauan orang Roma.Banyak pensiunan militer Romawi yang tinggal di Filipi. Dan mereka tinggal beberapa hari di sana. Di luar pintu gerbang kota itu mereka menyusuri sungai dan menemukan tempat sembahyang orang Yahudi lalu mereka masuk dan duduk bersama-sama perempuan-perempuan yang sedang ada di tempat itu. Mereka memberitakan Injil kepada mereka. Diantara para perempuan itu ada seseorang yang bernama Lidia,dia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira. Jadi Lidia adalah seorang yang kaya,karena menjual kain ungu yang sangat mahal. Kain ini dicetak dengan tinta dari kulit kerang yang berwarna ungu,yang biasanya dicetak dalam kain wool yang mahal. Kemungkinan besar dia simpatisan agama Yahudi, orang Yunani Romawi yang beribadah kepada Allah yang disembah oleh orang Yahudi. Tuhan mengetahui ketulusan hatinya dalam menyembah Allah sehingga Tuhan menolongnya agar dapat mengetahui lebih

79 | S i n o d e G K S B S

Page 80: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

dalam kasih Allah kepadanya.Maka Tuhan membuka hatinya sehingga pada saat Paulus berbicara tentang Injil Yesus Kristus,Lidia memperhatikannya dengan seksama. Apa yang diberitakan Paulus dia dengarkan dengan sungguh-sungguh dan dapat meresap sampai ke dalam hatinya sehingga dia mempercayai Injnil yang disampaikan oleh paulus. Terbukti sesudah itu, Lidia dibaptis. Ternyata bukan hanya Lidia yang emenerima baptisan tetapi juga seisi rumahnya. Tidak dijelaskan di sini berapa banyak yang dibaptis saat itu dan siapa saja mereka. Mungkin yang dimaksud seisi rumahnya adalah anak-anaknya dan atau para pekerjanya,karena Lidia adalah penjual kain ungu. Nama suaminya tidak disebutkan di sini,jadi kemungkinan pada saat itu dia tidak menikah atau sebagai seorang janda.

Melalui pemberitaan Injil yang disampaikan rasul paulus ,Lidia percaya kepada Yesus Kristus sehingga serta merta dia menerima dan mengalami kasih Kristus dalam hatinya. Dan dia merespon kasih Yesus dengan berbuat kasih juga. Dia mendesak Paulus dan rombongan pelayan Tuhan ini agar mau menumpang di rumahnya. Selama mereka tinggal beberapa hari di Filipi,mereka tinggal di rumah lidia dan tentu dia juga dengan senang hati mencukupi segala keperluan hidup mereka, khususnya kebutuhan makan dan minumnya. Jadi rumahnya menjadi pos pelayanan Paulus dan kawan-kawan selama berada di kota itu. Kesungguhan hatinya untuk menyatakan kasihnya diungkapkan dalam ajakannya,”Jika kamu berpendapat,bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan,marilah menumpang di rumahku.” Lidia mengetahui potensi /kemampuan yang dia miliki dan dia mau mempergunakan dengan sebaik-baiknya pada saat dibutuhkan. Itulah buah yang nyata dari imannya kepada Yesus Kristus,yang baru seumur jagung. Bagaimana dengan kita?

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,

Apa makna kisah ini bagi kita saat ini? Kita sebagai bangsa Indonesia pada tanggal 17 April yang lalu sudah melaksanakan pemilu kada dan pilpres. Dalam pemilu tersebut diwarnai dengan berbagai berita hoax, ujaran-ujaran kebencian dan kata-kata kotor yang mengakibatkan, kejengkelan, kemarahan, pertikaian, meskipun sebagian besar terjadi di medsos. Meskipun demikian hal tersebut dapat menimbulkan rasa ketidak-damaian di hati banyak orang. Dan hal-hal seperti di atas tidak berhenti hanya pada saat pemilu saja,namun nampaknya sudah “meracuni” kehidupan banyak orang di Indonesia. Karena hal ini dilakukan terus-menerus menjadikan terbentuknya karakter yang buruk. Marilah kita yang sudah dimerdekakan dan diperdamaikan oleh Kristus melaui kematianNya di kayu salib,kita benar-benar mau terus-menerus menerima kasih karunia tersebut. Dengan demikian dari dalam hati kita semakin dipenuhi dengan kasih dan damai sejahtera Kristus. Jika kita sungguh-sungguh percaaya apa yang diberikan kepada kita,maka hal itu akan nyata dalam hidup kita. Dalam bermedsos kita akan berbuahkan kasih dan perdamaian. Marilah kita mau menjadi agen-agen kasih dan perdamaian di dunia medsos yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita setiap hari. Jadilah pembawa damai dengan ujaran-ujaran yang bembangun dan membawa damai! Amin. (Endar)

Bacaan Liturgi : Nats Pembimbing : Mazmur 67 Berita Anugerah : I Petrus 1: 3-4 Persembahan : Amsal 3: 9-10

80 | S i n o d e G K S B S

Page 81: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Nyanyian

Pembukaan : PKJ 13 Pujian : KJ 19 Penyesalan :KJ 29 Peneguhan : PKJ 129 Responsif : KJ 260 Persembahan : PKJ 264 Pengutusan : PKJ 177

81 | S i n o d e G K S B S

Page 82: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKAH VIBacaan: I Korintus 15: 55-48

HAI MAUT DI MANAKAH SENGATMU

Ketika kita merenung, siapakah manusia dihadapan Tuhan? Kita tahu bahwa Manusia pertama diciptaan Tuhan dalam keadaan baik, tetapi karena dosa, manusia yang baik menjadi rusak. Apakah dosa itu? dosa adalah sebuah sikap atau tindakan melawan Allah. Manusia dikatakan berdosa ketika dirinya melanggar Firman Allah. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa kecenderungan manusia selalu berbuat dosa. Dosa itu mencengkram kuat dan manusia tidak dapat melepaskannya dengan kekuatan sendiri. Ketika dosa berkuasa maka hidup manusia tidak berpengharapan, karena kuasa dosa adalah maut. Allah adalah kasih, Allah tidak menghendaki manusia ditimpa oleh kebinasaan. Dengan jalan mengutus anakNya yang tunggal ke dalam dunia, yaitu: Yesus Kristus yang melakukan penebusan dengan jalan menderita sengsara, disalibkan, mati dan bangkit dari kematian. Kebangkitan Yesus inilah yang menjadi pengharpan hidup manusia yang percaya. Sehingga melalui kebangkitan Yesus Rasul Paulus mengatakan” Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Bagi kita yang telah menerima dan mengimani kemenangaan Tuhan atas maut. Kemenangan Tuhan adalah kemenangan kita kita. Kita dipanggil untuk tetap berpegang teguh kepada iman kita kepada Yesus Kristus yang telah bangkit, kita jangan mudah goyah oleh ajaran lain. Tetapi kita harus membangun iman kita dengan jalan terus melakukan pekerjaan Tuhan serta selalu persekutuan. Karena dengan demikian maka kehidupan iman kita akan terjaga dan berkat Tuhan pun senantiasa ada mengiringnya. Tuhan memberkati. ( Eri)

Tata Ibadah

Pujian : PKJ 14Doa : Pembukaan

Pujian : PKJ 198Renungan : Doa : Syafaat, Penutupan, Bapa Kami

Pujian : PKJ 258

82 | S i n o d e G K S B S

Page 83: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PEMAHAMAN ALKITAB MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH VIBacaan : Wahyu 21:10,22 – psl.22:5

Pengantar

Roh Kudus menguasai Yohanes dan dalam rohnya dia melihat suatu penglihatan. Dari atas sebuah gunung yang tinggi dan besar dia melihat kota Yerusalem baru turun dari surga,dari Allah. Allah hadir di kota itu bukan di gedung Bait Allah seperti pada zaman Perjanjian Lama Allah menyatakan diri ,hadir di Bait Allah. Di Yerusalem baru itu, Bait Allah adalah Allah sendiri beserta Anak Domba,yaitu Yesus Kristus. Kemuliaan Allah dan Anak Domba menyinari kota itu sehingga tidak diperlukan lagi cahaya matahari dan bulan. Mereka tidak memerlukan lampu karena Tuhan sendiri yang menjadi terangnya.

Yerusalem baru menjadi berkat bagi bangsa-bangsa karena mereka berjalan dalam cahaya-Nya. Mereka ikut menikmati cahaya kasih Tuhan. Karena kasih dan kebesaran Tuhan yang mereka alami, Raja-raja mereka datang dengan penuh hormat kepada Allah. Mereka memmaba kekayaan mereka untuk mengagungkan Allah.

Kehadiran Allah yang terus menerus sehingga cahaya kemuliaan Allah terus menerangi kota itu,maka tidak ada kegelapan sama sekali. Pintu gerbang kota terus terbuka karena dalam terang Allah yang sempurna tidak ada lagi kejahatan di sana. Penduduk kota itu hanya lah orang-orang yang namanya tercantum di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Mereka adalah orang-orang percaya dalam Yesus Kristus yang sudah menerima pembenaaran dan pengudusan serta pengampunan dosa oleh darah-Nya yang sudah tercurah di kayu salib. Mereka sudah didaftar namanya oleh Yesus Kristus agar masuk ke kota Yerusalem baru. Sedangkan orang-orang yang tidak percaya dan mengikut Anak Domba,Yesus Kristus,tidak diperbolehkan masuk ke kota itu. Yaitu mereka yang tetap dalam keberdosaannya :yang najis,yang melakukan kekejian atau dusta.

Keberadaan dalam kota tersebut semuanya sempurna. Dari takhta Allah dan Anak Domba mengalir sungai dngan air kehidupan yang sangat jernih bagaikan kristal,jadi dapat dilihat kejernihannya sampai ke dasarnya. Ada kehidupan yang abadi –di jalan-jalan ada pohon-pohon yang terus berbuah dan bahkan dedaunannya dipergunakan untuk menyembuhkan bangsa-bangsa,artinya bangsa-bangsa dipulihkan oleh kuasa dari surga.

Di sana tidak ada lagi laknat atau kutuk karena mereka tidak berbuat dosa lagi. Mereka senantiasa dekat dan akrab dengan Tuhan. Mereka senantiasa menyembah Tuhan bahkan mereka dapat melihat wajah-Nya. Mereka tidak tertekan dan tertindas,serta menderita,tapi mereka akan memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya.

Itulah penghiburan Tuhan bagi Yohanes dan Jemaat-jemaat yang teraniaya, tertekan, tertindas bahkan terancam maut karena mengikut Kristus dan memberitakan Injil Yesus Kristus. Mereka diteguhkan untuk tetap percaya dan tidak goyah imannya karena kemuliaan sempurna menanti mereka yang tetap setia sampai akhirnya.(Endar)

83 | S i n o d e G K S B S

Page 84: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Pertanyaan-pertanyaan diskusi

1. Apakah Saudara sedang atau pernah mengalami tekanan,penindasan karena mengikut Kristus? Jelaskan.

2. Apakah yang Saudara lakukan jika Saudara mengalami tekanan, penindasan atau aniaya karena mengikut Kristus? Jelaskan.

3. Coba terangkan suasana Yerusalem baru yang digambarkan dalam perikop ini.4. Apakah Saudara berpengharapan masuk ke dalam Yerusalem baru?Jelaskan.

84 | S i n o d e G K S B S

Page 85: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KOTBAH MASA PENGHAYATAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019KENAIKAN TUHAN YESUS, KAMIS 30 MEI 2019WARNA LITURGI PUTIH

Bacaan : Kisah Para Rasul 1:5-11.Tujuan : Jemaat terlibat membangun perdamaian.

Menjadi saksi Tuhan Yesus.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saksi adalah seorang yang melihat dan mengetahui sendiri suatu peristiwa. Berdasarkan penglihatan dan pengetahuan terhadap peristiwa yang dimiliki itu, saksi dapat menceritakan atau memberitahukan kepada orang lain dengan benar sesuai yang dilihat dan diketahui. Dalam sidang di pengadilan, saksi juga dibutuhkan untuk menceritakan atau memberikan keterangan tentang peristiwa yang sebenarnya sebagai alat bukti yang sah. Keterangan saksi dibutuhkan oleh hakim sebagai pertimbangan untuk menjatuhbkan vonis kepada tersangka. Karena itu, saksi mempunyai peranan penting dalam memberikan keterangan terhadap suatu peristiwa yang sebenarnya. Ada syarat menjadi saksi :1. Melihat, mendengar dan mengetahui sendiri terhadap peristiwa yang sebenarnya. Kalau tidak

melihat, mendengar dan mengetahui sendiri serta paham terhadap peristiwa yang sebenarnya, bagaimana saksi dapat memberi keterangan yang benar kepada orang lain. Ketika saksi menyampaikan keterangan kepada orang lain melalui ucapan, tulisan dan tindakan. Maka penerima informasi atau kesaksian dapat memahami dan percaya akan kesaksian itu. Pada akhirnya, kesaksian itu menjadi dapat disaksikan kepada orang lain.

2. Saksi juga harus sehat jasmani dan rohani. Dengan sehat jasmani dan rohani, saksi dapat menangkap apa yang mereka lihat, dengar dan mereka tahu serta menyampaikan keterangan kepada pihak lain.

Dalam dunia hukum, kita juga mengenal saksi ahli, yaitu saksi yang tidak terlibat dalam perkara yang disampaikan. Tetapi, saksi yang menyampaikan keterangan berdasarkan keahliannya untuk menguatkan kebenaran suatu peristiwa.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Para murid Tuhan Yesus atau rasulNya menjadi saksi Tuhan Yesus Kristus. Bahwa para murid Tuhan Yesus, telah melihat dan mengetahui sendiri akan karya Tuhan Yesus Kristus. Kesebelas murid Tuhan Yesus dengan setia mengikuti perjalanan Tuhan Yesus selama berkarya di dunia ini. Kemanapun Tuhan Yesus pergi melayani umatNya, para murid selalu ada dan pasti ada bersama Tuhan Yesus. Dengan kesetiaan para murid Tuhan Yesus ini, mereka dapat melihat, mendengar dan mengetahui sendiri terhadap apa yang terjadi, misalnya :a. Mendengar

Para murid Tuhan Yesus mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Pada saat Tuhan Yesus mengajar orang banyak, para murid Tuhan Yesus pasti mendengar bahkan mendiskusikan dengan sesama murid juga dengan Tuhan Yesus. Para murid mendengar sendiri secara langsung firman yang diberikan Tuhan Yesus kepada umatNya.

85 | S i n o d e G K S B S

Page 86: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

b. MelihatPara murid Tuhan Yesus tidak hanya mendengar firmanNya, tetapi juga melihat karya Tuhan Yesus. Pada saat Tuhan Yesus menyembukan orang sakit, dari sakit demam sampai dengan sakit kusta, para murid Tuhan Yesus melihat sendiri. Bahkan, pada saat Tuhan Yesus membangkitkan orang mati, para muridpun melihat sendiri dan menyaksikan sendiri. Tidak hanya itu saja, pada saat Tuhan Yesus disalibkan dan mati, mereka melihat sendiri dan merasakan bagaimana ditinggal mati oleh seorang guru, merasakan tercerai berai dengan teman-temannya. Tetapi pada saat Tuhan Yesus bangkit pada hari yang ketiga, para muridpun melihat dan merasakan sendiri. Mereka bersukacita karena Tuhan Yesus hidup kembali dan menampakkan diriNya kepada para muridNya. Bahkan karena kuasa kebangkitan Tuhan Yesus, merekapun bersatu kembali sebagaimana layaknya saudara.

c. MengetahuiDalam perjalanan para murid bersama Tuhan Yesus, mereka sering kali bertanya dan Tuhan Yesus menjawab. Dengan seringnya mereka berdiskusi dengan Tuhan Yesus, mereka menjadi tahu tentang firman dan karya Tuhan Yesus. Bahkan dalam percakapan terakhir, menjelang Tuhan Yesus naik ke Sorga, para muridpun bertanya kepada Tuhan Yesus. Mereka bertanya : Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Tuhan Yesupun menjawab : "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (ayat 6-7). Dari percakapan akhir antara Tuhan Yesus dengan para muridNy, menjelang Tuhan Yesus naik ke Sorga ini, menjadi jelas bahwa Tuhan Yesus menjadikan para muridNya untuk menjadi saksi Tuhan Yesus. Mereka diutus untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi dengan dilengkapi kuasa Roh Kudus. Karena, mereka sudah mendengar, melihat dan mengetahui sendiri tentang firman dan karya Tuhan Yesus.

Setelah percakapan itu, terangkatlah Tuhan Yesus ke Sorga. Pada saat itu, para muridNya menatap ke langit. Tetapi, ada dua orang berpakaian putih beridiri di dekat mereka dan berkata : "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.". Perkataan dua orang ini hendak mengingatkan kembali tentang tugas dan tanggung jawab mereka sebagai saksi Tuhan Yesus. Kesaksian itu tidak hanya tentang firman, karyaNya, kematian dan kebangkitanNya. Tetapi, mereka juga menjadi saksiNya bahwa Tuhan Yesus yang naik ke sorga, kelak akan datang kembali dengan cara yang sama seperti para MuridNya melihat Dia naik ke sorga."

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.Sebagai murid Yesus kita sudah menerima kesaksian para RasulNya yang tertulis di dalam Alkitab. Karena itu, pada jaman sekarang ini, kita dipanggil untuk menjadi saksi Tuhan Yesus sekalipun dalam konteks yang berbeda. Dalam konteks jaman itu, para muridNya memberi kesaksian dengan menyampaikan kepada orang banyak, dari daerah satu ke daerah lainnya dan ditulis menjadi kitab suci. Pertanyaan kita : Bagaimana menjadi saksi Tuhan Yesus yang bersumber dari kesaksian Para Rasul dalam konteks sekarang ? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan memperhatikan cerita singkat berikut ini :

86 | S i n o d e G K S B S

Page 87: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Sebut saja namanya Dugel. Mohon maaf kalau ada di antara kita yang bernama Dugel. Mas Dugel adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan. Ia seorang Kristen yang aktip di gereja, ia tidak pernah absen dalam ibadah minggu, PA dan ibadah lainnya. Bahkan Mas Dugel mempunyai talenta pandai berkata-kata dan keberanian untuk menyampaikan cerita yang bersumber dari Alkitab kepada siapapun dan kapanpun. Pada siang hari, ia bercerita tentang kisah Tuhan Yesus di perjalanan, di pasar, di rumah teman. Bahkan ia aktif meng-Up load-ayat kitab suci di media sosial. Sungguh….walaupun namanya Mas Dugel, tetapi penampilannya nampak rohani baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Demikian juga, pada saat di kantor, setiap hari Mas Dugel sering bercerita tentang Tuhan Yesus dari kelahiran sampai dengan kenaikanNya ke sorga. Talenta pandai berkata-kata ia manfaatkan di kantornya. Karena seringnya bercerita di kantor, tugas Mas Dugel sering tidak selesai, laporan yang dibuat banyak yang salah dan laporannya sering ditolak oleh atasannya. Pada akhirnya, Mas Dugel menjadi bahan perbincangan di kantornya : banyak cerita, sedikit kerja dengan hasil yang tidak memuaskan atasannya. Karena sering keluar rumah untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus di luar rumah, anak dan isteri Mas Dugel tidak mendapat perhatian penuh. Akibatnya, keluarga Mas Dugel berantakan dan nyaris tercerai-berai. Bahkan isteri yang sekarangpun adalah isteri yang kedua setelah cerai dengan isteri pertamanya.

Dari kisah singkat ini, ternyata menjadi saksi itu tidak harus banyak berkata-kata. Tetapi, yang lebih mengena dan kesaksian itu dapat tertulis dalam loh hati orang lain dengan perbuatan nyata, hasil kerja yang baik, pelayanan yang baik, penuh kasih dan mengutamakan kualitas hidup. Menjadi saksi Tuhan Yesus dengan cara tidak melupakan persekutuan jemaat dan mewujudkan perbuatan nyata yang berguna bagi Tuhan Yesus dan sesama. Jika ada yang sedih, kita siap menghibur, kalau kita menjumpai orang yang sedang berseteru, kita siap mendamaikan, kalau ada yang kesulitan, kita siap memberi kemudahan, kalau ada yang lemah, kita siap memberi kekuatan, kalau ada yang kekurangan-kita siap mencukupkan dan lain sebagainya.Pada peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga saat ini, kita diingatkan untuk menjadi saksi Tuhan Yesus yang setia dalam persekutuan dan setia mewujudkan perbuatan nyata bagi Tuhan Yesus dan sesama. Amin. (Rekso)

Bacaan Liturgi : Nats Pembimbing : Lukas 24:48 Berita Anugerah : Yohanes 14:1-3. Persembahan : Ksah Para Rasul 2:44-45.

Nyanyian

Pembukaan : PKJ 02 Pujian : KJ 222B Penyesalan : PKJ 37. Peneguhan : PKJ 282 Responsif : KJ 426 Persembahan : PKJ 216 Pengutusan : KJ 406

87 | S i n o d e G K S B S

Page 88: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KHOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019MINGGU PASKAH VII, 2 JUNI 2019Warna Liturgi : PutihBacaan : Kisah Para Rasul 16 : 16 – 34 Tujuan : Warga jemaat mampu bekerjasama dengan baik kepada semua pihak dalam menyampaikan Kabar Baik.

BEKERJA SAMA DALAM MEWARTAKAN KABAR BAIK

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus KristusDalam hidup sehari-hari ada ungkapan bijak yang berbunyi demikian : “Orang bodoh membuang peluang, orang biasa menunggu peluang sedangkan orang pintar mencari peluang”. Ungkapan ini sepertinya cocok untuk menyemangati setiap kita dalam melayani Tuhan. Bersama kita akan belajar dari keteladanan Paulus dalam membangun kerjasama yang baik sebagaimana dalam bacaan firman Tuhan saat ini.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus KristusTeks fiman Tuhan ini menceritakan awal mula pelayanan Paulus dalam mengabarkan Kabar Baik (berita Injil) di kota Filipi. Sebuah kota penting dibagian Makedonia dan berpenduduk orang Roma. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dalam kisahnya, diantaranya :1. Membangun jembatan penghubung.

Pertama-tama yang dilakukannya adalah membangun jembatan penghubung agar Paulus bisa masuk dan diterima di kota Filipi. Sebagai pribadi yang taat pada Tuhan setibanya di Filipi Paulus dan Silas pergi ketempat sembahyang Yahudi. Di sana mereka menemukan seorang perempuan yang bernama Lidia penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang adalah sama-sama akan beribadah kepada Allah. Pertemuan ini menghasilkan buah yang baik, yakni Tuhan membuka hati Lidia untuk mendengar apa yang dikatakan Paulus. Keterbukaan hati Lidia dibuktikan ketika ia meminta Paulus untuk membaptis bersama seisi rumahnya.

2. Paulus memanfaatkan dukungan jemaat.Ketika Lidia meminta Paulus dan Silas untuk menginap di rumahnya, mereka menyambutnya dengan baik. Baginya hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik, di mana ada orang yang bersedia menjadi ‘jembatan’ dalam pekerjaan untuk mewartakan Kabar Baik.

3. Siap menghadapi tantangan.Dalam pekerjaan Tuhan, cepat atau lambat pasti akan ada tantangan yang dihadapi. Kali ini Iblis memakai seorang perempuan yang mempunyai roh tenung untuk mengganggu pelayanan Paulus dan Silas. Sepintas memang apa yang dikatakan oleh roh tenung itu benar dan mengkonfirmasikan pelayanan Paulus. Namun roh jahat tidak dapat ditolelir karena mereka tidak mau percaya dan menyembah Yesus. Dan pada akhirnya, Paulus mengusir roh jahat tersebut.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus

88 | S i n o d e G K S B S

Page 89: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Di tengah nilai-nilai kebersamaan semakin berkurang hari ini kita disemangati bahwa Yesus yang bangkit mengutus kita untuk menjadi Paulus-paulus di masa kini. Oleh karena itu, mari kita peka pada setiap kesempatan yang baik dengan mau membangun relasi dan melibatkan semua pihak dalam melakukan pewartaan. Dengan tetap mengimani bahwa kebangkitanNya menguatkan kita untuk siap menghadapi tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Kiranya kita dimampukan, amin. (YAW)

Liturgi :Nats Pembimbing : Maz. 51 : 12 – 13 Berita Anugerah :2 Tim. 4 : 2Nats Persembahan :Rm. 12 : 1 – 2 Nyanyian :

1. Pembukaan :Pkj. 12. Pujian :Kj. 3403. Penyesalan :Pkj. 924. Peneguhan :Kj. 4265. Rensponsoria :Pkj. 1836. Persembahan :Kj. 2357. Pengutusan :240a

89 | S i n o d e G K S B S

Page 90: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

RENUNGAN MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019RENUNGAN PASKA VIIBacaan :Yohanes 17 : 20 – 26

MENJADI PRIBADI YANG MEMPERSATUKAN

Bacaan kita ini merupakan bagian dari doa Yesus untuk para muridNya di sepanjang jaman. Beberapa kali dalam doaNya, Yesus mendoakan agar setiap muridNya bersatu. Dari hal ini jelas bahwa Yesus sangatlah memperhatikan apa yang akan dilakukan para murid di kemudian hari. Kesatuan yang dimaksud bukanlah keseragaman atau semua orang Kristen harus berpikir dan melakukan hal yang sama. Kesatuan justru akan terlihat indah di tengah keberagaman.

Pada umumnya, orang memang senang berkumpul dengan orang yang sama dengan mereka, namun Tuhan memanggil kita bukan supaya kita merasa nyaman di tengah orang lain melainkan untuk menyesuaikan diri dengan keberagaman tersebut. Betapa indahnya kesaksian gereja yang mempunyai warga jemaatnya yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan struktur sosial.

Kesatuan sebagai murid-muridNya bukan hanya untuk dipraktekkan di dalam gereja dan klasisnya sendiri. Kesatuan yang dikehendaki Tuhan adalah kesatuan global yang mencakup luasnya dunia. Jika kita mendengar adanya orang Kristen yang terkena bencana, janganlah kita tinggal diam. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah satu dengan orang yang tertimpa bencana itu. Maka seharusnya kita, bersama dengan orang Kristen lainnya, memberikan bantuan sebagai sebuah pelayanan kepada saudara seiman yang tinggal disana. Kita harus bersukacita dengan mereka yang bersukacita, menangis dengan mereka yang menangis dan melayani mereka yang membutuhkan, entah mereka anggota gereja kita atau orang yang tidak kenal. Mari kita bersama mewujudkan kesatuan orang percaya bagi pujian dan kemuliaan Tuhan. YAWTata Ibadah :

1. Pujian : Pkj. 7Doa : Pembukaan

2. Pujian : Kj. 249Renungan :Doa : Syafaat, Penutup, Bapa Kami

3. Pujian : Kj. 188

90 | S i n o d e G K S B S

Page 91: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

PANDUAN PA MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019PA PASKAH VIIBacaan : Mazmur 97

TUHAN ADALAH RAJA1. Penjelasan teks

Dalam hidup sehari-hari yang dipahami tentang raja adalah (Jw. Gusti). Sebuah jabatan yang mempunyai kekuasaan tertinggi pada suatu kerajaan. Dengan kekuasaan itu seorang raja mempunyai pengaruh yang besar dalam lingkungan tertentu. Misalnya seperti di Jogjakarta dan Surakarta.

Perikop bacaan kita ini adalah bagian dari doa Musa abdi Allah yang mengungkapkan bahwa Tuhan adalah Raja yang Kudus. Raja yang kekuasaanNya melebihi raja bangsa-bangsa di dunia ini.

Musa memerintahkan agar umat manusia : memuji dengan nyanyian syukur (3), dan sujud menyembah hanya kepadaNya (5, 9). Mengapa kita harus sujud menyembah dan sujud hanya kepadaNya? Karena Dia Raja yang mencintai hukum, menegakkan kebenaran dan memberikan keadilan bagi umatNya (6 – 8).

2. Diskusia. Mengapa Musa memerintahkan kita agar memuji dan menyembah hanya kepada

Tuhan? b. Bagaimana menegakkan keadilan dan memberi keadilan di masa kini? Jelaskan dan

berikan contohnya.c. Apa dampaknya bagi kehidupan ketika keadilan itu ditegakkan? Berikan contoh

konkritnya!d. Apakah ada pesan-pesan lain yang ditemukan dalam penggalian teks pada saat ini

selain yang sudah kita bicarakan? Kalau ada Silahkan dibagikan (YAW)

91 | S i n o d e G K S B S

Page 92: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

KOTBAH MASA PERAYAAN PASKAH PENTAKOSTA 2019MINGGU PENTAKOSTA, 9 JUNI 2019WARNA LITURGI MERAHBacaan Leksionari : Kejadian 11 : 1-9; Mazmur 104 : 24-34, 35b; Kisah Para Rasul 2 : 1-21; Yohanes 14 : 8-17, 25- 27

Bacaan Khotbah : Yohanes 14 : 8-17, 25-27

BERSATU MEMBAWA DAMAI SEJAHTERA KRISTUS

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan,

Kita patut mengucapsyukur melihat keadaan bangsa kita Indonesia yang semakin dikenal di dunia luar karena kekayaan alam, kekayaan budaya, destinasi wisata, segala pertumbuhan ekonomi, yang kita alami sekarang tentu sangat membahagiakan hati. Jika bangsa kita bisa bersatu mengelola bangsa ini maka rakyat akan mengalami damai sejahtera. Namun bersama dengan itu, kenyataan yang menyedihkan di tengah bangsa ini bahwa bangsa kita terpecah belah terjadi intoleransi dari beberapa kelompok sangat tinggi, ketidakadilan bahkan hingga di pimpinan tertingginya, kekuasaan politis yang diperebutkan demi keuntungan diri dan kelompoknya, kekayaan bangsa kita dikuasi dan di nikmati oleh orang tertentu, jelas membuat kita sekaligus bersedih dengan sangat mendalam. Kesejahteraan bangsa kita semakin hilang, kesatuan dan persatuan semakin terkikis bahkan menjadi hilang. Damai sejahtera itu di butuhkan oleh kita semua.

Di tengah semua kenyataan yang ada, di manakah posisi gereja? Pertanyaan tentang posisi gereja ini perlu dijawab, dan untuk menemukan jawaban, ada dua pertanyaan penting dalam kehidupan ini: ‘Siapakah aku?’ dan ‘Mengapa aku di sini?’ Dalam hal ini: Siapakah Gereja? Dan Mengapa gereja ada di dunia?

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan,

Semua orang memiliki cara pandang yang bisa jadi sangat berbeda-beda tentang bagaimanakah keadaan damai sejahtera itu. Perbedaan itu membuat orang mengupayakan damai sejahtera dengan cara yang mereka kenal. Maka bisa dimengerti untuk tujuan mulia demikian dengan cara yang bahkan sangat bertentangan. Jalan yang berbeda untuk tujuan yang sama. Tidak jarang di tengah upaya untuk mengupayakan damai sejahtera sesuai dengan yang mereka pahami, satu dengan yang lain akhirnya malah menjadi bertentangan, bahkan sempat berkonflik.

Bacaan kita hari ini menunjukkan kepada kita bahwa Yohanes 14:27 “ Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang di berikan oleh dunia kepadamu...... Peran dan hakikat Yesus Kristus sebagai damai sejahtera yang telah memberikan damai sejahtera kepada kita diwujudkan secara nyata dalam karya penebusan-Nya. Dalam kurban salib-Nya Ia menumpahkan darah bukan hanya untuk sekelompok orang melainkan untuk seluruh umat manusia. Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus mengasihi semua manusia tanpa membeda-bedakan. Dengan demikian, Ia melalui roh kudus mempersatukan semua orang di dalam diri-Nya agar mereka dapat hidup bersama dalam damai sejahtera. Damai sejahtera yang di berikan oleh Tuhan Yesus harus di wujudkan secara

92 | S i n o d e G K S B S

Page 93: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

nyata oleh gerejaNya atau setiap orang percaya. Orang percaya atau Gereja harus bersatu untuk memahami dan membawa damai sejahtera itu ke dalam dunia ini. Dengan peristiwa Pentakosta atau turunya Roh kudus setiap orang percaya digerakan oleh kuasa Roh Kudus untuk bersatu menjadi saksi Kristus yaitu membawa damai sejahtera Kristus. Pada ayat 12 mengatakan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan , bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. ......”. Setiap orang percaya harus melakukan pekerjaan-pekerjaan Kristus yaitu membawa damai sejahtera kristus di dunia ini. Karena Damai sejahtera yang berasal dari Kristus tidak sama dengan yang di berikan dunia. Damai sejahtera dunia ini adalah damai sejahtera untuk diri sendiri, kelompok tertentu dengan mengorbankan yang lainnya.

Ada Beberapa hal yang dapat kita pahami tentang damai sejahtera Kristus yaitu:

1. Damai sejahtera bukan untuk sekelompok orang saja, tetapi untuk semuanya, bahkan untuk mereka yang sangat berbeda dengan kita. Ketika seseorang hanya mengupayakan damai sejahtara untuk dirinya sendiri atau kelompoknya saja, bisa saja yang terjadi adalah saling menjadi lebih tinggi daripada yang lain. Damai sejahtera bukan kontes atau perlombaan adu hebat adu kekuatan, yang hebat dan kuat merasakan damai sehatera, sementara yang lemah tertindas dan tersisih. Damai sejahtera justru adalah kesadaran untuk menjadi lebih rendah, bahkan kerelaan menderita, demi kebaikan bersama tanpa kehilangan tujuan mulianya. Hidup dalam kebersamaan,senasip dan sepenaggungan. Tidak merasa damai sejahtera jika orang lain mengalami penderitaan, dan penndasan.

2. Upaya awal mengupayakan damai sejahtera adalah dengan menyadari siapakah diri kita. Seperti Yesus tahu siapa diriNya, ...Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaaNya(Ayat 10). Bagi orang Kristen, hal ini jelas: mereka atau kita adalah milik Kristus, sang juru selamat. Mereka yakin bahwa Yesus adalah jalan menuju damai sejahtera. Maka apa yang di kerjakan oleh Kristus harus di kerjakan oleh setiap orang percaya atau GerejaNya.

3. Dengan demikian setiapa orang percaya harus memiliki kesadaran tentang siapakah diri kita tersebut, dan kesadaran berikutnya: Untuk apa saya hadir di dunia ini? Karena kita adalah milik Kristus, maka yang harus kita upayakan pertama kali bukan kenyamanan diri atau damai sejahtera diri sendiri, tetapi terwujudnya kehendak Kristus. Bukan apa yang kita dapat, karena kita sudah mendapatkan kehidupan ketika kita mengenal Kristus. Dan Kristus menjamin semuanya. Damai sejahtera bagi semua orang selalu lebih besar daripada diri kita sendiri. Hal ini termasuk kemungkinan bahwa kita akan dianggap mungkin bukan siapa-siapa, seperti apa yang dilakukan oleh Yesus tetapi Filipus tidak mengetahuinya (ay 8-9) tetapi kehadiran kita membuat situasi damai sejahtera. Dan dengan itu pun kita tidak merasa lebih rendah, tetapi justru bahagia, karena tujuan hidup kita tercapai. Kehadiran kita mendatangkan berkat. Kristus yang hadir di dunia bahkan hingga disalibkan dan dianggap lebih rendah daripada penjahat, bahkan mati. Namun dengan itu orang akhirnya mengenal Allah lebih baik. Bahwa Allah adalah kasih. Segala upaya perjuangan keadilan penting didasari semangat ‘karena aku mengasihimu’ bukan semata-mata supaya perjuanganku berhasil.

93 | S i n o d e G K S B S

Page 94: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

4. Dari dua kesadaran besar tersebut, maka akan lahir kesadaran berikutnya: Apakah yang harus saya lakukan dalam waktu yang saya miliki? Jawabannya sederhana: wujudkan ekumene dengan segenap ciptaan. Ekumene bukan sekadar tentang gereja dengan gereja, tetapi juga gereja dengan umat beragama lain, dengan alam, dengan semua yang tinggal beratap langit. Masing-masing mempunyai kelebihan, gunakan kelebihan itu bukan hanya untuk hidup kita sendiri, tetapi gunakan kelebihan itu untuk kebaikan bersama. Jalan pertama kali: duduklah bersama membicarakan apa yang baik untuk semua dan wujudkan itu dengan cara melibatkan semuanya sesuai dengan bagiannya masing-masing.  Tidak ada yang menguasai dan dikuasai, semua berjalan untuk tujuan mulia. Damai sejahtera tidak akan bisa kita wujudkan sendiri, tetapi bersama.

5. Selain itu kita juga harus mengimanai bahwa permintaan Tuhan Yesus kepada Bapa, supaya memberikan seorang Penolong yang lain untuk menyertai murid-murid-Nya sudah dikabulkan. Penolong itu adalah Roh Kebenaran yang sudah dicurahkan melalui peristiwa Pentakosta. Roh Kudus inilah yang akan menyertai para murid dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, termasuk di dalamNya mewujudkan damai sejahtera Allah.

Dengan Firman Tuhan yang kita renungkan saat ini, mari kita bangkit, semangat Pentakosta ini menjiwai kita kembali di tengah keadaan bangsa kita yang demikian, di sinilah peran orang percaya atau gerejaNya. Gereja perlu bersatu di dalam dirinya. Selama gereja terus bertentangan untuk hal-hal kecil, maka tujuan yang lebih besar itu tidak akan terwujud. Gereja juga perlu bersatu dengan yang ada di luar dirinya. Batas antara gereja dan dunia melebur untuk tujuan kehidupan. Bukan melebur untuk memberikan keuntungan bagi diri kita sendiri, tetapi melebur supaya setiap orang bisa merasakan damai sejahtera, lahir dan batin di tanah Indonesia tercinta ini. Setelah duduk bersama, caranya bisa dilakukan sesuai kekuatan masing-masing dan selalu dimulai dari: karena aku telah dikasihi Tuhan, maka aku pun mengasihimu. Damai sejahtera Kristus ada pada kita semua. Amin. ( Ardyo)

Nat Pembimbing : Mazmur 85 : 8-14Berita Anugerah : Matius 5 : 9Nat Persembahan : Kolose 3 : 15

Nyanyian :

1. PKJ 8 : 1-22. KJ 15 : 1,2,33. PKJ 100 : 1,2,34. PKJ 97 : 1-25. PKJ 265 : 1-6. PKJ 274 : 1-2

94 | S i n o d e G K S B S

Page 95: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

SARASEHAN MASA PENGHAYATAN PASKAH DAN PENTAKOSTA 2019SARASEHAN PENTAKOSTA

Tujuan: Jemaat dapat memahami dan menerapkan model pendekatan menjadi pelaku perdamaian dalam segala kasus dan peristiwa.

PELAYAN PERDAMAIAN

A. Makna pelayan perdamaian.Sebenarnya kita semua sudah seringkali mendengar istilah Pelayan perdamaian. Karena, dalam pembahasan Sarasehan Paskah, kita juga sudah membahas tentang tema ini. Tetapi, tidak ada salahnya apabila kita saat ini kembali untuk membahas tentang pelayan perdamaian. Untuk melakukan pembahasan istilah ini, kita awali dengan membahas kata Pelayan. Bahwa pelayan itu adalah orang yang melayani sesuatu ataupun orang lain dengan cara tertentu. Bisa juga diartikan bahwa pelayan adalah orang yang melakukan sesuatu bagi pihak lain dengan cara yang tepat. Ada beberapa contoh untuk memperjelas tentang maksud istilah tersebut :1. Pelayan toko, yaitu orang yang melayani para pembeli di tokonya atau melayani orang

yang sedang belanja. Dengan penuh keramahan dan sapaan lembut, orang yang sedang belanja akan merasa nyaman dan krasan di tokonya. Dengan pelayanan yang dilakukan, ada banyak orang yang datang untuk belanja kembali di tokonya.

2. Pelayan makanan dan minuman, yaitu orang yang melayani para tamu yang akan makan dan minum di suatu tempat (rumah makan, di tempat pesta, dan lainnya). Dalam melayani para tamu yang akan makan dan minum tentu saja tidak sekedar melayani. Tetapi, ada cara yang dilakukan, yaitu berpakaian menarik dan sopan, ramah, tempatnya bersih, higienis, dan lain sebagainya.

3. Pelayan Firman, yaitu orang yang melayani Tuhan untuk menyampaikan firmanNya kepada jemaatNya. Tentu dalam menyampaikan Firman Tuhan dilakukan dengan cara yang menarik agar firman yang disampaikan dapat menarik hati pendengarnya dan diterima dengan sukacita. Cara yang dilakukan biasanya diawali dengan ilustrasi, dengan gaya bicara yang khas, jika dimungkinkan menggunakan alat peraga. Tujuannya adalah firman yang disampaikan dapat diterima dan dilakukan oleh JemaatNya.

Dari ketiga contoh tersebut, menjadi jelas bahwa pelayan perdamaian itu adalah orang yang melayani perdamaian atau orang yang melakukan sesuatu untuk perdamaian. Mengapa perlu dilakukan pelayanan perdamaian? Karena, dalam kehidupan kita masih dijumpai umat manusia milik Tuhan yang mengalami keadaan kurang atau tidak damai. Apalagi, jikalau di dalam kehidupan kita ini terdapat orang-orang yang suka tengkar ataupun berselisih dengan memaksakan kehendaknya sendiri kepada orang lain. Karena itu, dalam melayani perdamaian dibutuhkan model pendekatan yang tepat supaya pelayanan perdamaian itu dapat tercapai. Tingkat pencapaiannya adalah banyak orang yang tertolong dalam mewujudkan perdamaian di dalam hidupnya. Tentu, kita belajr dari Tuhan Yesus. Bahwa Tuhan Yesus menjadi pelayan perdamaian sudah mendamaikan antara Allah dengan umatNya dengan cara mengorbankan diriNya sebagai tebusan yang sempurna bagi banyak orang.

95 | S i n o d e G K S B S

Page 96: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

B. Peristiwa seputar hari Pentakosta.Dalam Bahasa Yunani, Pentakosta berarti lima puluh atau hari raya Tujuh Minggu. Karena dirayakan tujuh Minggu setelah Paskah (Ulangan 16:9-10). Hari raya Paskah dan Pentakosta dalam perayaan Yahudi merupakan perayaan pengumpulan panen. Dalam hari raya paskah, umat Yahudi mempersembahkan hasil jelai yang pertama kepada Tuhan dan pada hari raya pentakosta, umat Yahudi mempersembahkan roti yang dibuat dari gandum yang baru dituai. Karena itu, pentakosta disebut hari raya pengumpulan hasil (Keluaran 23:16).

Pada hari Pentakosta inilah, para murid yang percaya kepada Tuhan Yesus kira-kira seratus duapuluh orang termasuk para Rasul (Kis 1:14) berkumpul dalam suatu rumah di Yerusalem milik salah satu dari antara mereka. Di dalam rumah inilah, mereka berkumpul dengan bersama-sama menantikan kedatangan penghibur yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yesus. Penulis Kisah Para Rasul, yaitu Lukas menceritakan bahwa para murid itu terlihat dalam suasana rukun dan damai. Rasa cemburu dan mudah tersinggung seperti yang pernah terjadi di masa lalu, sudah tidak ada lagi. Karena kuasa kabangkitan Tuhan Yesus dan janji Tuhan Yesus tentang turunnya Penghibur, yaitu Roh Kudus, mereka penuh cinta kasih, mereka sepakat, sehati sepikir dan persatuan dalam doa. Sikap yang demikian inilah menjadi nyata bahwa tindakan tersebut adalah pekerjaan Roh Allah.

Pada saat mereka berkumpul pada hari Pentakosta itu, Tuhan Yesus menggenapi janjiNya, yaitu mencurahkan Roh Kudus kepada para muridNya. Roh Kudus dicurahkan dalam rupa angin dan api. Sekalipun terasa ada angin dan api, tetapi tidak ada benda-benda yang rusak dan terbakar. Sebab, angin dan api itu bersifat rohani, yaitu Roh Kudus yang memenuhi hati dan pikiran para muridNya. Para muridNya, “penuh” dengan Roh Kudus. Seluruh hati dan pikiran mereka yang bersifat egois dan duniawi telah dilebur dan dilenyapkan oleh kekuatan Roh yang maha kuasa dan kudus itu. Dengan kekuatan Roh Kudus itu, para muridNya sudah tidak lagi memikirkan kebahagiaan sendiri, kepentingan mereka sendiri. Tetapi, memikirkan kepeduliannya bagi Tuhan dan sesama mereka. Tiupan angin Roh Kudus itu sudah mengubah cara pandang, cara berpikir dan merasakan serta bertindak dalam kehidupan mereka. Pada masa lalu mereka melayani pikiran, hati dan kehendaknya sendiri. Tetapi kini, mereka melayani pikiran, perasaan dan kehendak Kristus, yaitu melayani perdamaian dan kasih kepada Allah dan sesama.

Pada masa lalu mereka pernah hidup tercerai berai dan egois yang pada akhirnya tidak ada damai. Tetapi kini mereka damai dan sukacita karena pimpinan Roh Kudus, mereka menjalani kehidupan dengan cara bersatu dan bersama-sama dengan ikatan kasih Kristus. Perkataan dan prilaku mereka mencerminkan pikiran, perasaan dan kehendak Kristus, seperti pada Kisah Para Rasul 2:42-47 :1. Secara pengajaran para Rasul, mereka bertekun.2. Secara jasmani (ekonomi) membangi-bagikan kepunyaan mereka, secara rohani, mereka

berdoa bersama.3. Mereka tidak egois dan kompak. Karena, kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.

96 | S i n o d e G K S B S

Page 97: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

4. Mereka gembira, memuji Allah dan tulus hati dalam persatuan dan kesatuan jemaat/perkumpulan/komunitas.

Pada Masa Paskah dan Pentakosta 2019 ini, kita dapat menghayati dan menemukan bahwa Paskah dan Pentakosta membuahkan sikap hidup yang rukun-damai, sepakat, kasih-sukacita, kepedulian dan kesatuan di dalam Tuhan Yesus. Sikap hidup yang demikian mencerminkan sikap hidup yang penuh dengan damai dan sejahtera dengan Tuhan dan sesama. Karena itu, pada akhir Masa Penghayatan Paskah dan Pentakosta ini kita dipanggil untuk menjadi pelayan perdamaian di dalam setiap sendi kehidupan kita. Bagaimana menjadi pelayan perdamaian itu ?

C. Metode pendekatan untuk menjadi pelayan pendamaian.Menjadi pelayan perdamaian bukanlah hal yang mudah tetapi juga tidak terlalu sulit jikalau kita bersedia belajar dan berlatih. Sulit dan tidaknya menangani kasus perdamaian, tergantung bobot persoalan atau kasus yang terjadi. Karena itu, perlu menggunakan metode pendekatan yang tidak hanya melihat apa yang terjadi. Tetapi perlu menganalisa apa penyebab utama peristiwa itu terjadi dan bagaimana kita menyelesaikan persoalan tersebut. Metode pendekatan untuk menjadi pelayan perdamaian yang kami usulkan adalah metode pendekatan memahami batang, buah dan akar, yaitu :

a. Menentukan batang, yaitu menyebutkan siapa dan bagaimana ?b. Buah, yaitu prilaku orang yang terlibat dalam cerita itu.c. Akar, yaitu hasil analisa apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama persoalan itu dan

pembelajaran (refleksi)?. Dalam bagian ini dapat disebut juga mencari akar masalahnya. Setelah mengetahui akar masalahnya, baru kita dapat menentukan jalan keluarnya.

Contoh persoalan yang mungkin dapat membantu kita untuk memahami akar permasalahan, sebagai berikut :

Kisah ini adalah kisah fiktif, tetapi dapat mewakili beberapa kasus di sekitar kita. Ada seorang anak yang nakal. Sebut saja namanya Dedek usia 11 tahun yang ditinggal oleh ayah dan ibunya ke luar negeri sudah tiga tahun. Dedek tinggal bersama neneknya. Karena, ayah dan ibunya menjadi tenaga kerja di luar negeri dengan memperpanjang kontrak. Maka Dedek harus menambah waktunya untuk tinggal bersama neneknya.

Kenakalan Dedek terlihat, kalau jajan setiap hari menghabiskan uang sampai Rp 15.000. Walaupun usia masih 11 tahun, sepulang sekolah Dedek bermain di lingkungan pasar di sore hari sampai jam 18.30 wib dalam keadaan belum mandi. Karena rumahnya dekat pasar dan pulangnya selalu agak malam. Kalau diingatkan neneknya, Dedek selalu membentak neneknya dan semakin nakal. Dalam menjalankan tugasnya sebagai siswa, Dedek sering tidak masuk sekolah bahkan enggan untuk melanjutkan sekolah. Peristiwa yang menimpa Dedek ini tentu tidak membuat sang nenek damai, ada semecam perseteruan antara nenek dan cucu bahkan antara nenek-cucu dengan kedua orang tua Dedek. Sang nenek takut dianggap tidak mampu mendidik cucu dan nenek takut kalau dimarah ayah dan Ibunya Dedek

Melihat perilaku cucunya, sang nenek hanya melihat Dedek yang boros, Dedek yang sering bermain sampai pulang malam, Dedek yang jarang sekolah. Pandangan nenek ini bukan

97 | S i n o d e G K S B S

Page 98: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

memandang masalah yang sebenarya. Tetapi masih dipermukaan permasalahan. Karena melihat permukaannya, maka sang nenek hanya dapat berkata pada cucunya; kalau pulang jangan malam-malam, uang jajannya di hemat dan seterusnya. Usaha dan nasihat nenek ini sia-sia karena tidak menyentuh pada akar masalahnya.Untuk memahami masalah yang sebenarnya, kita dapat memetakkan ciri-ciri peristiwa yang terjadi. Dalam kasus ini kita dapat menentukan :

Batangnya adalah Dedek tinggal bersama neneknya. Buahnya adalah bermain sampai malam, boros, enggan sekolah dan semakin nakal.

Sementara sang nenek takut dan selalu cemas, Akarnya adalah krisis perhatian dari ayah dan ibunya. Dedek tidak tinggal dengan

ayah dan ibunya. Di mata Dedek, ayah dan ibunya hanya sibuk mencari duit dan tidak peduli dengan anaknya.

Dengan menemukan akar masalah yang terjadi, maka dalam kasus ini, jalan keluar (solusi) yang dilakukan adalah ayah dan ibunya pulang dan memberi perhatian kepada anaknya. Pembelajaran (Refleksinya) adalah Kehadiran orang tua yang memperhatikan anaknya dapat memberi kehangatan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Perhatian tidak diukur dengan banyaknya harta atau materi.

D. Bahan diskusi sebagai alat berlatih menarapkan metode pendekatan batang, buah dan akar. Agar lebih cepat, diskusi dapat dibuat menjadi dua kelompok.

1. Masih ingatkah kita dengan peristiwa yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 2018 yang lalu tentang kampanye Pilpres pak Prabowo Subianto di Boyolali. Saat itu, pak Prabowo Subianto Capres nomor urut 2 yang sedang kampanye dan berpidato di Boyolali. Dalam pidatonya sekitar satu jam, pak Prabowo Subianto menyinggung soal “Tampang Boyolali”. Dalam sepotong ucapannya, beliau mengatakan bahwa “Wajah Boyolali” tak bisa masuk hotel mewah. Kata-kata ini didengar oleh orang banyak yang jumlahnya sekitar 400 orang. Pada saat mendengar perkataan ini, muncul berbagai reaksi dari berbagai pihak, antara lain : Bupati Boyolali, yaitu pak Seno Samodro merasa tersinggung dan dihina oleh pak

Prabowo Subianto. Karena itu, pak Bupati Boyolali menyerukan agar masyarakat Boyolali tidak memilih pak Prabowo Subianto saat Pilpres nanti. Pada akhirnya, kubu pak Prabowo Subianto melaporkan Bupati Boyolali ke Bawaslu. Karena sudah mempengaruhi warganya.

Reaksi juga muncul dari kubu Pak Jokowi yang mengatakan bahwa politik Prabowo adalah politik “Sontoloyo”. Karena, dalam masa Pilpres ini seharusnya adu gagasan, adu prestasi tetapi yang terjadi bernuansa Sara, yaitu menghina salah satu golongan.

Dari partai pendukung kedua kubu juga terjadi pro-kontra. Dari pendukung Jokowi mengatakan bahwa ucapan Prabowo itu ucapan penghinaan yang seharusnya tidak diucapkan oleh seorang pemimpin. Pak Prabowo itu tidak dapat menjaga lidahnya sendiri, lalu bagaimana beliau bisa menjaga masyarakat Indonesia. Demikian juga, dari kubu Prabowo yang mengatakan bahwa ucapan Prabowo adalah ucapan canda supaya tidak tegang. Jadi, ucapan itu merupakan bahasa komunikasi bukan bermaksud menghina.

98 | S i n o d e G K S B S

Page 99: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Suasana politik saat itu memanas dan kegaduhan tak dapat dielakkan lagi bahkan mungkin juga muncul kebencian yang dimulai dari ucapan seorang Prabowo dengan kalimat : “Wajah Boyolali” tak bisa masuk hotel mewah. Pertanyaan :a. Apa batang dari cerita di atas ?b. Apa buahnya dari cerita diatas ?c. Apa akarnya dari cerita di atas ?d. Apa solusi yang perlu dilakukan dan pembelajaran (refleksi) apa yang kita

dapatkan?

2. Pak Dika Rojanta usia 70 tahun mempunyai dua orang anak. Ia seorang pengusaha properti yang punya rumah mewah, belasan hektare tanah di berbagai daerah strategis di Bali, berbagai usaha besar lainnya, hingga kini cuma tinggal di rumah kontrakan. Semua hartanya habis akibat ulah dua anaknya yang menjadi pecandu  narkoba kelas berat. Dika Rejonta terkejut saat melihat anaknya tidak ada di rumah pagi itu. Padahal, semalam pintu dan pagar rumahnya sudah digembok.

Dika kemudian mengetahui anaknya nekat loncat keluar rumah dari kamarnya yang berada di lantai dua. “Waktu itu pertama ia merasakan ada yang aneh dengan anaknya. Kok bisa dia loncat dari lantai dua ke luar. Dika Rejonta memang terkenal orang yang sangat mapan. Usaha properti dan bisnis jual beli tanah, serta berbagai usaha lainnya membuat kehidupan keluarga ini bisa dikatakan sangat mewah. Anaknya yang pertama bernama Donnie (alm) dan anak keduanya Astrid Adriana ke sekolah mengendarai mobil pribadi. Saat itu perilaku aneh tak hanya ditunjukkan anaknya yang masih SMP, tetapi anak sulung Dika (alm Donnie Prawira) juga menunjukkan sikap yang aneh kepada ayahnya. Awal mula ia mengetahui karena pak Dika sempat dipanggil oleh Kepala Sekolah di tempat anaknya sekolah. Karena anaknya sudah lama tidak sekolah. Padahal waktu itu akan ujian nasional. Pada akhirnya, ia mengajak anaknya untuk sekolah lagi sampai lulus ujian.

Tetapi Dika benar-benar tidak menyadari anaknya menggunakan narkoba. Yang dapat ia ingat bahwa uang yang ia taruh dalam sebuah tas sering berkurang. Mobil yang dikendarai anaknya digadaikan. “Setelah dia lulus lalu kuliah, ternyata anaknya semakin parah. Kemudian Dika dan isteri memanggil dan menanyai anaknya satu-persatu. Pada akhirnya kedua anaknya mengakui bahwa mereka konsumsi dan benar-benar kecanduan narkoba jenis heroin. Setelah tahu, mereka bingung apa yang harus dilakukan. Karena perasaan gundah saat Dika tahu kedua anaknya menjadi pecandu berat heroin, Dika dan isteri kemudian memutuskan untuk menghentikan seluruh kesibukannya untuk masa depan anaknya. Mereka akhirnya mulai membawa Donnie Prawira dan Astrid Adriana ke dokter-dokter dengan harapan kedua anaknya bisa sembuh dari kecanduan narkoba. Karena tingkat kecanduan sudah sangat tinggi, dua anak Dika tak juga lepas dari jeratan narkotika.

Sekitar tahun 1992, Dika kemudian mengajak kedua anaknya untuk menjalani proses rehabilitasi. Waktu itu, satu-satunya tempat rehabilitasi yang sudah ada yaitu Yayasan

99 | S i n o d e G K S B S

Page 100: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

Kesehatan Bali (Yakeba). Setahun lamanya mereka dirawat di yayasan milik orang Australia tersebut. Dika kemudian merasakan kedua anaknya sudah mulai membaik. Untuk menghindari anaknya terjerat kembali ke dunia kelam, Dika kemudian membawa kedua anaknya ke Melbourne University untuk kuliah dan sekolah. Dengan tujuan agar anaknya tidak terkena pergaulan aneh lagi. Kemudian anaknya yang kedua juga sekolah SMA di sana (Mebourne).” Tetapi, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Donnie rupanya sering bermain judi, sehingga kerap menghabiskan duit kiriman orangtuanya. Akhirnya setelah diketahui, Dika mengajak anak pertamanya pulang ke Bali. Seiring dengan kondisi kekayaan yang sudah semakin menipis, Dika mencoba memberikan hak untuk anaknya mengelola usaha rent car mobil dan supliyer beras. Kedua usaha yang dikelola Donnie bangkrut karena setiap modal yang diberikan kerap dibelikan narkoba untuk pesta bersama teman-temannya. “Mobil-mobil semua habis digadaikan bahkan anak keduanya yang masih sekolah di Melbourne masuk rumah sakit karena over dosis. Ia kemudian memutuskan menengok anaknya yang kedua ke Melbourne. Pada akhirnya anak keduanya kembali diajak ke Bali.

Downie dan Astrid kembali dibawa ke tempat rehabilitasi narkoba di Yayasan Peduli Keluarga. Kegiatan di yayasan tersebut telah dilalui, tetapi yang namanya narkoba ternyata bukan perkara mudah. Meski anaknya telah direhabilitasi, namun Dika kembali merasakan ada yang aneh. Barang-barangnya di rumah satu persatu habis, mulai dari tabung gas, televisi, tape, lemari, dan seluruh koleksi lukisannya dijual oleh anak-anaknya untuk membeli narkoba. Kedua anaknya ternyata masih kecanduan berat. Dika kemudian mengajak kedua anaknya ke berbagai yayasan, namun tetap tak berhasil untuk menyembuhkan anaknya saat itu.

Dari 1994 sampai 2011, kedua anaknya masih menjadi pemakai narkoba. Harta kekayaan Dika perlahan mulai habis, Donnie anak pertamanya yang kerap bermain judi dan mentraktir teman-temannya pesta narkoba ternyata banyak memiliki utang di sana sini. Karena itu, ia terpaksa menjual rumahnya di Jalan Wijaya Kusuma, Denpasar. Rumahnya besar di sana. Parkirnya saja 5 hektare, karena kepepet rumahnya seharga Rp 1 miliar. Karena semuanya memang sudah habis untuk biaya sekolah, perawatan, dan rehabilitasi anaknya. Tahun 2011, anak sulungnya tiba-tiba jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Waktu itu, Donnie yang sudah dalam keadaan koma masih bisa meminta obat, namun ayahnya tidak memberikan. Setelah Donnie meninggal, dua bulan kemudian giliran anak keduanya yang sakit dan dirawat di rumah sakit selama setahun. Lepas dari rumah sakit pun anak keduanya mesti dirawat di rumahnya yang cuma tempat kontrakan karena rumahnya telah dijual. (Sumber : Rumah Kontrakan, Rabu, 25 Juli 2018 09:49. tribun bali/I Wayan Erwin Widyaswara. Dika Rejonta saat ditemui di Denpasar, Senin (23/7/2018). TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR –

Dari kisah diatas, tentu membuat keluarga pak Dika Rojanta berduka dan bergundah gulana bahkan menderita lahir dan batin. Pertanyaannya :

a. Apa batang dari cerita di atas ?b. Apa buahnya dari cerita diatas ?

100 | S i n o d e G K S B S

Page 101: Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 · Web viewMengingat Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019 terjadi pada masa pemilu di mana eskalasi politik memanas dan dapat menimbulkan

Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2019

c. Apa akarnya dari cerita di atas ?d. Apa solusi yang perlu dilakukan dan pembelajaran (refleksi) apa yang kita dapatkan?

101 | S i n o d e G K S B S