masa kolonial -...

2
Pikiran Rakyat o Senin ~'~-=~'~__ ~'-=S~Bb __ ~~:::=::=:;::=~ o 3elasa Rabu ":'i Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu 4 5 5 7 8 9 10 11 12 @ 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 () Mar (I Apr 0 Mei 0 Jun -0 Jul 0 Ags 0 Sep Okt 0 Nov .••.•• -"""""'=-""""""="""""'==-=~ --0 '_ .•__ ••••".,... ••••••••••••••• ,,=.'"'_ Partai Politil~ pad Masa Kolonial 23 13 19 OPeb D I Indonesia, awal mula kemuncul- an partai politik tidak bisa dilepas- kan dari situasi kolonialisme yang berlangsung lebih dari 350 tahun. Partai politik menjadi alat bagi bumiputra untuk merespons kolonialisme. Partai politik di Indonesia menjadi kelanjutan perkem- bangan dari organisasi-organisasi massa yang cenderung terikat pada kesukuan dan profesi dalam merespons kolonialisme, (Shiraishi, 199T341) Populernya sistem parlemen dan ber- munculannya partai politik di Eropa me- mang membawa imbas pada negeri-negeri jajahan Eropa di Asia maupun Afrika, War- ga negara yang menjadi anggota partai po- litik dapat dicalonkan menjadi anggota par- lemen. Sebagaimana yang dialami Tan Ma- laka ketika dirinya oleh Partai Komunis Be- 'landa dicalonkan menjadi calon nomor tiga untuk duduk-bukan di Volksraad-di par- lemen Belanda. Tan Malaka dicalonkan pa- da nomor urut tiga. la tidak berhasil men- duduki parlemen Belanda lantaran Partai Komunis Belanda hanya mampu menda- patkan dua kursi. Selain itu Tan Malaka ju- ga terganjal masalah belum cukup umur. (Alfian, 1977:64) Di Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu), sebagai wujud dari politik etis, perne- rintah kolonial Be1anda membangun parle- men bagi kaum bumiputra yakni Volk- sraad. Meskipun begitu, Kahin mencatat bahwa didirikannya parlemen Hindia-Be- landa ini tak lepas dari kepentingan peme- rintah kolonial untuk mendeteksi perkem- bangan komunitas-komunitas (perlawan- an) kaum bumiputra.(Kahin, 1995:52) Sela- ma Volksraad ada sebagian besar pemim- pin nasionalis menolak bekerja melalui lembaga tersebut. Mereka ini tergolong da- lam golongan non cooperasi. Para kaum nasionalis yang bekerja melalui Volksraad umumnya adalah kaum nasionalis yang percaya bahwa kemerdekaan nasional dan pemerintahan sendiri dapat diraih melalui kerjasama dengan Belanda. Mereka ini adalah golongan cooperasi.(Kahin, 1995:53) Volksraad didirikan pada tahun 1917. Ke- wenangannya hanya terbatas pada membe- ri nasehat kepada Gubernur Jenderal Hin- dia Belanda. Barn sepuluh tahun kemudi- an, yakni 1927, Volksraad memiliki kewe- nangan membuat undang-undang bersama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Meski- pun kewenangan ini sama sekali tak mem- beri implikasi Volksraad semakin memiliki posisi yang kuat, mengingat Gubernur Jen- deral memiliki hak veto dalam penyusunan undang-undang, ** PARTAI politik yang pertama muncul di Hindia adalah Indische Partij (IP) yang de- ngan terang-terangan menyatakan perla- wanannya terhadap pemerintahan kolonial lewat semboyannya yang terkenal: Hindia hanya untuk orang Hindia. Partai ini berdi- ri pada 1912. Didirikan oleh dorongan yang kuat dari E.F.E Douwes Dekker, seorang jurnalis indo De Express. Dekker mernim- pin partai ini sebagai ketua dengan didam- pingi Tjipto Mangoenkoesoemo sebagai wakilnya.Dekkermenyebutkan,pendirian IP adalah "pernyataan perang" terhadap pemerintah kolonial, "Sinar yang terang melawan kegelapan, kebaikan melawan ke- jahatan, peradaban melawan tirani, budak pembayar pajak kolonial melawan negara pemungut pajak Belanda." (Shiraisi, 1997: 79)· Alasan penolakan Dekker terhadap sis- tern kolonial dapat ditemukan dalam tulis- annya yang berjudul "Over Het Koloniale Ideaal" (Kolonialis menguasai). Dalam tu- ,lisannya itu Dekker mengemukakan bahwa penolakannya itu karena sistem kolonial itu berwatak serakah dan mengisap pribumi. Hukum yang ada dalam sistem kolonial di- buat hanya untuk melindungi kepentingan penjajah. Hukum dibuat dengan kesadaran untuk melakukan diskriminasi antara ka- urn penjajah dan kaum terjajah (pribumi). Hukum ada demi melindungi kepemilikan Kliping Humas Unpad 2010 bangsa kulit putih. (De r, 1913) IP merupakan partai p itik yang mern- perjuangkan nasionalism Hindia. Karena sikap politiknya yang an . olonialisme, IP tidak mendapatkan penge an badan hu- kum dari pemerintah kolo ial. IP bubar dan banyak anggotanya suk Insulinde, sebuah perkumpulan non litis yang dido- minasi orang-orang Indo. Pada 1914 berdiri ISDV, Hendrik Sneevli- et adalah pendiri sekali tokohnya (Kahin, 1995:92). ISDVdi .. . di Sema- rang. Pada awalnya ISDV yalah sebuah perkumpulan debat. yang terlibat dalam perkumpulan ini adalah 0 g-orang sosia- lis Belanda. Di masa awal ndiriannya IS- DVsudah menunjukkan . wa organisasi ini bakal menjadi sebuah 0 ganisasi yang radikal. Di awal pertumbuhannya ISDV te- lah mengadvokasi Mas Marco Kartodikro- mo yang saat itu ditahan erintah. lni disebabkan oleh artikelnya di Doenia Ber- gerak yang menyerang pe rerintah. Pada tubuh ISDV ternyata terdapat per- bedaan pemahaman dalam memaknai marxisme. Sneevlit lebih melihat ajaran Marx dari sisi radikalisme ya, sedangkan ada kelompok lain yang le ih melihatnya dari sisi revisionisnya. Nah, karena tidak bertemunya pandangan ini maka kernudi- an mereka melepaskan k tggotaan dari ISDV dan membuat partai endiri yakni IS- DP. hal ini terjadi pada bulan Mei 1917. (Rambe, 2008:112) ISDVkemudian dalam upayanya me- ngembangkan gerakan politiknya, kemudi- an mulai masuk ke tubuh ekat Islam Se- marang. Sneevliet kemudi 1 berhasil men- dapatkan kader pribumi y g berpengarnh di Sarekat Islam (SI) Semarang, yang di ke- mudian hari menjadi seorang tokoh PKI ternama. Semaoen adalah kader pribumi pertama yang direkrut Sne liet. Semaoen direkrut pada tahun 1915. Sebelum menjadi orang y g berpenga- ruh di SI Semarang dan tokoh ISDV sema- rang, Semaoen tinggal di Su abaya. la ada-

Upload: lethuan

Post on 21-Jun-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Kolonial - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...partaipolitikpadamasakolonial.pdf · wanannya terhadap pemerintahan kolonial lewatsemboyannya yangterkenal: Hindia

Pikiran Rakyato Senin

~'~-=~'~__~'-=S~Bb __ ~~:::=::=:;::=~o 3elasa • Rabu ":'i Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

4 5 5 7 8 9 10 11 12 @ 14 1520 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

() Mar (IApr 0Mei 0 Jun-0 Jul 0 Ags 0 Sep • Okt 0Nov.••.••-"""""'=-""""""="""""'==-=~ --0 '_ .•__ ••••".,... •••••••••••••••,,=. '"'_

Partai Politil~padMasa Kolonial

2 313 19

OPeb

D I Indonesia, awal mula kemuncul-an partai politik tidak bisa dilepas-kan dari situasi kolonialisme yang

berlangsung lebih dari 350 tahun. Partaipolitik menjadi alat bagi bumiputra untukmerespons kolonialisme. Partai politik diIndonesia menjadi kelanjutan perkem-bangan dari organisasi-organisasi massayang cenderung terikat pada kesukuan danprofesi dalam merespons kolonialisme,(Shiraishi, 199T341)Populernya sistem parlemen dan ber-

munculannya partai politik di Eropa me-mang membawa imbas pada negeri-negerijajahan Eropa di Asia maupun Afrika, War-ga negara yang menjadi anggota partai po-litik dapat dicalonkan menjadi anggota par-lemen. Sebagaimana yang dialami Tan Ma-laka ketika dirinya oleh Partai Komunis Be-'landa dicalonkan menjadi calon nomor tigauntuk duduk-bukan di Volksraad-di par-lemen Belanda. Tan Malaka dicalonkan pa-da nomor urut tiga. la tidak berhasil men-duduki parlemen Belanda lantaran PartaiKomunis Belanda hanya mampu menda-patkan dua kursi. Selain itu Tan Malaka ju-ga terganjal masalah belum cukup umur.(Alfian, 1977:64)Di Indonesia (Hindia Belanda pada saat

itu), sebagai wujud dari politik etis, perne-rintah kolonial Be1anda membangun parle-men bagi kaum bumiputra yakni Volk-sraad. Meskipun begitu, Kahin mencatatbahwa didirikannya parlemen Hindia-Be-landa ini tak lepas dari kepentingan peme-rintah kolonial untuk mendeteksi perkem-bangan komunitas-komunitas (perlawan-an) kaum bumiputra.(Kahin, 1995:52) Sela-ma Volksraad ada sebagian besar pemim-pin nasionalis menolak bekerja melaluilembaga tersebut. Mereka ini tergolong da-lam golongan non cooperasi. Para kaumnasionalis yang bekerja melalui Volksraadumumnya adalah kaum nasionalis yangpercaya bahwa kemerdekaan nasional danpemerintahan sendiri dapat diraih melaluikerjasama dengan Belanda. Mereka ini

adalah golongan cooperasi.(Kahin,1995:53)Volksraad didirikan pada tahun 1917. Ke-

wenangannya hanya terbatas pada membe-ri nasehat kepada Gubernur Jenderal Hin-dia Belanda. Barn sepuluh tahun kemudi-an, yakni 1927, Volksraad memiliki kewe-nangan membuat undang-undang bersamaGubernur Jenderal Hindia Belanda. Meski-pun kewenangan ini sama sekali tak mem-beri implikasi Volksraad semakin memilikiposisi yang kuat, mengingat Gubernur Jen-deral memiliki hak veto dalam penyusunanundang-undang,

**PARTAI politik yang pertama muncul di

Hindia adalah Indische Partij (IP) yang de-ngan terang-terangan menyatakan perla-wanannya terhadap pemerintahan koloniallewat semboyannya yang terkenal: Hindiahanya untuk orang Hindia. Partai ini berdi-ri pada 1912. Didirikan oleh dorongan yangkuat dari E.F.E Douwes Dekker, seorangjurnalis indo De Express. Dekker mernim-pin partai ini sebagai ketua dengan didam-pingi Tjipto Mangoenkoesoemo sebagaiwakilnya.Dekkermenyebutkan,pendirianIP adalah "pernyataan perang" terhadappemerintah kolonial, "Sinar yang terangmelawan kegelapan, kebaikan melawan ke-jahatan, peradaban melawan tirani, budakpembayar pajak kolonial melawan negarapemungut pajak Belanda." (Shiraisi, 1997:79)·Alasan penolakan Dekker terhadap sis-

tern kolonial dapat ditemukan dalam tulis-annya yang berjudul "Over Het KolonialeIdeaal" (Kolonialis menguasai). Dalam tu-,lisannya itu Dekker mengemukakan bahwapenolakannya itu karena sistem kolonial ituberwatak serakah dan mengisap pribumi.Hukum yang ada dalam sistem kolonial di-buat hanya untuk melindungi kepentinganpenjajah. Hukum dibuat dengan kesadaranuntuk melakukan diskriminasi antara ka-urn penjajah dan kaum terjajah (pribumi).Hukum ada demi melindungi kepemilikan

Kliping Humas Unpad 2010

bangsa kulit putih. (De r, 1913)IP merupakan partai p itik yang mern-

perjuangkan nasionalism Hindia. Karenasikap politiknya yang an . olonialisme, IPtidak mendapatkan penge an badan hu-kum dari pemerintah kolo ial. IP bubardan banyak anggotanya suk Insulinde,sebuah perkumpulan non litis yang dido-minasi orang-orang Indo.Pada 1914 berdiri ISDV, Hendrik Sneevli-

et adalah pendiri sekali tokohnya(Kahin, 1995:92). ISDV di .. . di Sema-rang. Pada awalnya ISDV yalah sebuahperkumpulan debat. yang terlibat dalamperkumpulan ini adalah 0 g-orang sosia-lis Belanda. Di masa awal ndiriannya IS-DV sudah menunjukkan . wa organisasiini bakal menjadi sebuah 0 ganisasi yangradikal. Di awal pertumbuhannya ISDV te-lah mengadvokasi Mas Marco Kartodikro-mo yang saat itu ditahan erintah. lnidisebabkan oleh artikelnya di Doenia Ber-gerak yang menyerang pe rerintah.Pada tubuh ISDV ternyata terdapat per-

bedaan pemahaman dalam memaknaimarxisme. Sneevlit lebih melihat ajaranMarx dari sisi radikalisme ya, sedangkanada kelompok lain yang le ih melihatnyadari sisi revisionisnya. Nah, karena tidakbertemunya pandangan ini maka kernudi-an mereka melepaskan k tggotaan dariISDV dan membuat partai endiri yakni IS-DP. hal ini terjadi pada bulan Mei 1917.(Rambe, 2008:112)ISDV kemudian dalam upayanya me-

ngembangkan gerakan politiknya, kemudi-an mulai masuk ke tubuh ekat Islam Se-marang. Sneevliet kemudi 1berhasil men-dapatkan kader pribumi y g berpengarnhdi Sarekat Islam (SI) Semarang, yang di ke-mudian hari menjadi seorang tokoh PKIternama. Semaoen adalah kader pribumipertama yang direkrut Sne liet. Semaoendirekrut pada tahun 1915.Sebelum menjadi orang y g berpenga-

ruh di SI Semarang dan tokoh ISDV sema-rang, Semaoen tinggal di Su abaya. la ada-

Page 2: Masa Kolonial - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...partaipolitikpadamasakolonial.pdf · wanannya terhadap pemerintahan kolonial lewatsemboyannya yangterkenal: Hindia

lah anak seorang pegawai jawatan keretaapi, terlahir pada tahun 1899. Lulus seko-lah bumiputra kelas satu tahun 1912,ke-mudian menjadi juru tulis di staatspoor.Tahun 1914 Semaoen menjadi anggota SISurabaya dan menjabat sebagai sekretaris-nya.

Masuknya Semaoen ke ISDV awalnya ka-rena tertarik pada pribadi Sneevliet. Seo-rang Belanda yang berbeda dengan belan-da-belanda lainnya yang ada di negerinya.Setelah direkrut Sneevliet, Semaoen kemu-dian masuk menjadi anggota VSTP Suraba-ya. Pada tahun 1916, Semaoen keluar daristaatspoor dan pindah ke Semarang untukmenjadi propagandis VSTP Semarang.

Tidak menunggu waktu lama. Semaoenkemudian menjadi salah satu pimpinanVSTP di di bawah kendali Sneevliet danH.W. Dekker. Sejak itu Semaoen mengor-ganisirvergadering-vergadering sambil be-lajar memimpin sarekat buruh. Semaoenadalah tokoh fenomenal. Di usianya yangrelatif muda, yakni tujuh belas tahun Se-maoen telah berhasil menjadi salah seo-rang pimpinan VSTP dan memiliki penga-ruh yang besar di SI Semarang.(Rambe,2008: 95)

Selain Semaoen, Sneevlit juga mendidikkader-kader pribumi lainnya, antara lainMarco, Darsono, dan H. Misbach. Marcoadalah seorang jurnalis radikal. Kemahiranmenulisnya ia dapatkan ketika ia magangdi surat kabarnya Tirto Adhi Soerjo, MedanPrijaji. Radikalisme yang dimilikinya keti-ka menulis mengikuti tadisi yang dipraktik-kan Tirto Adhi Soerjo.

Pada tahun 1914. la mendirikan surat ka-bar Doenia Bergerak yang pengelolaannyadi bawah Inlandsche Journalisten Bond(JIB): Marco yang terkenal radikal dalamtulisannya kemudian mendapat masalah.la terkena pers delicten yang mengakibat-kannya dipenjara tujuh bulan. Marco samaseperti Semaoen. Adalah warga SI. Marcoaktif di SI Afdeling Surakarta di akhir-akhirkejayaannya, sekitar tahun 1914. Setelah

r