masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

18
Masa Khulafa al-rasyidin (Usman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib) Disusun oleh: Yaya Hidayat (1122040085) PBI B semester IV, UIN Bandung 2012

Upload: agradjaya-agradjaya

Post on 06-Jul-2015

5.202 views

Category:

Presentations & Public Speaking


4 download

DESCRIPTION

Sejarah Peradaban Islam Masa Khulafa al-rasyidin (Usman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib)

TRANSCRIPT

Page 1: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

Masa Khulafa al-rasyidin (Usman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib)

Disusun oleh:

Yaya Hidayat (1122040085)

PBI B semester IV, UIN Bandung 2012

Page 2: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

I. Usman Ibn Affan (23-35 H/ 646-656 M)

A. Riwayat hidup khalifah usman ibn affan

1. Proses pengangkatan khalifah usman ibn affan

2. Keberhasilan yang di capai pada masa khalifah usman

ibn affan

a. Ekspansi wilayah

b. Pengkodifikasian al-qur’an

c. Otonomi daerah

3. Nepotisme

4. Pemberontakan

II. Ali Ibn Abi Thalib (35-40 H/ 656-661)

A. Riwayat hidup khalifah Ali ibn abi thalib

1. Proses pengangkatan khalifah Ali ibn abi thalib

2. Keberhasilan yang di capai pada masa khalifah Ali ibn

abi thalib

3. Perang unta (harb al-jamal)

4. Perang shiffin

5. Perang nahrawan

Materi diskusi

PENDAHULUAN

Page 3: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

PENDAHULUAN

Setelahnya Nabi Muhammad wafat, proses pergantikan kepemimpinan terus terjadi, setelah Abu

Bakar berakhir memimpin sebagai khalifah, kemudian digantikan dengan Umar Ibn Khatab. Kedua

pemimpin besar ini telah menamcapkan pengaruhnya dengan mengeluarkan berabgai kebijakan yang

sangat strategis demi kemajuan umat Islam, hingga akhirnya khalifah Umar Ibn Khatab meninggal dunia.

Sepeningalnya Umar ibn Khatab proses pergantian kepemimpinan Negara pun tidak berhenti, maka

dilanjutkan dengan para penerusnya. Mereka ini termasuk dalam golongan khulafaurrasyidun, yakni

khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Page 4: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

A. USMAN IBN AFFAN (23-35 H/ 646-656 M)

I. Riwayat Hidup Usman bin Affan

Utsman bin Affan merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin

affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah, lima tahun

lebih muda dari Rasullulah SAW. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang

punya dua cahaya). Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal. Utsman adalah seorang yang

saudagar yang kaya tetapi dermawan. Utsman bin Affan juga seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi

jiwa sosial beliau tinggi.

Page 5: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

1. Proses pengangkatan khalifah usman ibn Affan

Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam,

yang anggotanya dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Saat itu ada dua calon khalifah

terkuat yaitu ali dan utsman, namun sebagian besar warga cenderung memilih Utsman. Sidangpun

memutuskan Ustman sebagai khalifah. Maka Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga dan yang tertua.

Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24 H.

Pengumuman dilakukan setelah selesai Shalat dimasjid Madinah. Masa kekhalifannya merupakan masa

yang paling makmur dan sejahtera.

Page 6: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

2. Keberhasilan yang di Capai pada Masa Khalifah Usman Ibn Affan

Usman ibn affan menduduki jabatan khalifah ke tiga selama 13 tahun, Selama kepemimpinanya, keberhasilan yang

dicapai di antaranya:

a. Perluasan Wilayah

Setelah Khalifah Umar bin Khattab berpulang ke rahmatullah terdapat daerah-daerah yang membelot terhadap

pemerintah Islam. Akan tetapi dengan kekuatannya, pemerintahan Islam berhasil memusnahkan gerakan

pemberontakan sekaligus melanjutkan perluasan ke negeri-negeri Persia lainnya, sehingga beberapa kota

besar seperti Hisrof, Kabul, Gasna, Balkh dan Turkistan jatuh menjadi wilayah kekuasaan Islam.

Page 7: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

b. Pengkodifikasian al-qur’an, Mushhaf Ustmani

Penyebaran Islam bertambah luas dan para Qori‘ pun tersebar di berbagai daerah, sehinga perbedaanbacaan pun terjadi yang diakibatkan berbedanya qiro‘at dari qori‘ yang sampai pada mereka. Sebagianbacaan itu tercampur dengan kesalahan tetapi masing-masing berbekal dan mempertahankan bacaannya. Bahkan mereka saling mengkafirkan satu sama lain.

Mengetahui hal ini Ustman mengirim surat pada Hafsah yang isinya kirimkanlah pada kami lembaran-lembaran yang bertuliskan Al-Qur‘an, kami akan menyalinnya dalam bentuk mushhaf. Selanjutnya iamenyebarkan mushhaf yang yang telah di salinnya ke seluruh daerah dan memerintahkan agar semuabentuk lembaran mushhaf yang lain dibakar.

Al-Mushhaf ditulis lima buah, empat buah dikirimkan ke daerah-daerah Islam supaya disalin kembali dansupaya dipedomani, satu buah disimpan di Madinah untuk Khalifah Ustman sendiri dan mushhaf inidisebut mushhaf Al-Imam dan dikenal dengan mushhaf Ustmani.

Page 8: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

c. Otonomi daerah

Pada zaman khalifah Abu Bakar dan Umar, wilayah dibedakan menjadi dua: wilayah yang pemimpinnya

memiliki otonomi penuh dan pemimpinnya disebut amir,dan wilayah yang tidak memiliki otonomi penuh yang

pemimpinnya disebut wali.

No. Wilayah Amir

1 Makkah Nafi Ibn Abd al-Harits al-Khuza’i

2 Tha’if Sufyan ibn Abdullah al-Tsaqafi

3 Shan’a Ya’la ibn Munbih

4 Jand Abdullah ibn abi rabi’ah

5 Bahrain Utsman ibn Abi ai’Ash al-tsaqafi

6 Kuffah Al-Mugirah ibn Syubah al-Tsaqafi

7 Bashrah Abu Musa Abduullah ibn Qaish al-ay’ari

8 Damaskus Mu’awiyah ibn Abi Sufyan

9 Himsh’ Amir ibn Sa’d

10 Mesir Amr ibn al-Ash

Page 9: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

3. Nepotisme

Dalam manajemen pemerintahannya Utsman menempatkan beberapa anggota keluarga dekatnya

menduduki jabatan publik strategis. Hal ini memicu penilaian ahli sejarah untuk menekankan telah terjadinya

proses dan motif nepotisme dalam tindakan Utsman tersebut.

Kemudian Khalifah Utsman juga diisukan telah menyerahkan masing-masing 100.000 dirham dari Baitul Mal

kepada Harits Ibn Hakkam dan Marwan Ibn Hakkam. Desas-desus tersebut pada dasarnya merupakan fitnah

belaka.

Page 10: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

4. Pemberontakan dan Terbunuhnya Utsman Ibn Affan

Dalam pemerintahan Khalifah Utsman tergolong sukses pada enam tahun awal dari pemerintahannya, namunsesuai dengan catatan sejarah bahwa enam tahun kedepan banyak terjadi perubahan-perubahann termasuktuntutan rakyat, dimana adanya Nepotisme ditubuh pemerintahan Utsman sangat meresahkan kehidupanrakyat.

Pergolakan semakin memanas saat itu, Abdullah Ibn Saba’ seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam, memotori para sahabat untuk membuat gerakan-gerakan pemberontakan.

Kemudian Para pemberontak yang terhasut mengepung rumah Utsman selama kurang lebih 40 hari. Meskipunrumah itu dijaga oleh Putra Ali dan Zubeir mereka tetap masuk dan membunuh Utsman yang sedang membaca Al-qur’an sehabis shalat, istrinya Nailah-pun menjadi korban keganasan orang-orang ini. Hingga Wardan bin Samurahberhasil membunuh beliau. Kejadian ini berlangsung pada hari jum’at 8 dzul hijjah 35 H

Page 11: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

B. ALI IBN ABI THALIB (35-40 H/ 656-661)

I. Riwayat hidup khalifah Ali ibn abi thalib

Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah.

Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib, paman Rasulullah SAW. Haydar yang berarti Singa adalahharapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan diseganidiantara kalangan Quraisy Mekkah.

Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan bagi Rasulullah SAW karena beliau tidak punya anaklaki-laki. Ali pun di didik oleh rasulullah dan Khadijah, Didikan langsung dari Rasulullah SAW kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik aspek zhahir (exterior)atau syariah dan bathin (interior) atau tasawufmenggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak, fasih dalam berbicara, dan salah satu orang yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah SAW.

Page 12: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

1. Proses Pengangkatan Khalifah Ali Ibn Abi Thalib

Setelah terbunuhnya Utsman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Mereka

beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Usman.

Dengan terbaiatnya Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah menggantikan Usman bin Affan, sebagian orang yang

masih terpaut keluarga Usman mulai beranggapan bahwa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib akan mengurangi

kesenangan mereka

Dalam menjalankan kepemerintahan Ali melakukan beberapa kebijakan politik. Akibatnya pada Masa

pemerintahan Ali yang kurang lebih selama lima tahun (35-40 H/656-661 M) tidak pernah sunyi dari pergolakan

politik.

Page 13: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

2. Kemajuan yang di Capai pada Masakhalifah Ali Ibn Abi Thalib

Setelah di angkatnya ali sebagai khalifah ke empat, ali ibn abi thalib segera mengeluarkan beberapa

keputusan berkaitan dengan masyarakat politik yaitu:

a. Memecat para pejabat yang di angkat oleh utsman, termasuk di dalamnya beberapa gubernur,

dan menunjuk penggantinya.

b. Mengambil kembali tanah yang telah dibagikan oleh utsman kepada keluarga dan kaum

kerabatnya tanpa alasan yang benar.

c. mengatur tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat.

d. Meninggalkan kota madinah dan menjadikan kufah sebagai pusat pemerintahan.

Page 14: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

3. Perang Jamal/unta

Dinamakan perang Jamal, karena dalam peristiwa tersebut, janda Rasulullah SAW dan putri Abu Bakar

Shiddiq, Aisyah ikut dalam peperangan dengan mengendarai unta. Perang ini berlangsung pada lima hari

terakhir Rabi’ul Akhir tahun 36H/657M. Ikut terjunnya Aisyah memerangi Ali sebagai khalifah dipandang

sebagai hal yang luar biasa, sehingga orang menghubungkan perang ini dengan Aisyah dan untanya,

walaupun menurut sementara ahli sejarah peranan yang dipegang Aisyah tidak begitu dominan.

Page 15: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

4. Perang Siffin

Pemberontakan terhadap khalifah Ali bin Abi Tahlib juga tidak hanya terjadi pada perang Jamal, tetapi

juga terjadi pada perang Siffin. Perang ini dilatarbelakangi oleh pembangkangan Muawiyah bin Abi Sufyan

terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluaran oleh Ali bin Abi Thalib yang didukung oleh bekas pejabat

tinggi yang meras kehilangan kedudukan dan kejayaan, yang pada akhirnya melahirkan konflik bersenjata

antara pasukan Ali dengan Muawiyah. Perang ini kemudian dinamakan perang Siffin.

Page 16: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

5. Perang nahrawan

Kaum hawarij menentang keras penyelesaian perang shiffin melalui tahkim, mereka menginginkan perang

tetap di lanjutkan, terlebih hasil keputusanya sangat mengecewakan. Mereka Mulai melakukan propaganda

untuk menentang ali, dengan semboyan yang amat terkenal ”tidak ada hukum selain allah”. Mereka

beranggapan bahwa di luar kelompokya adalah kufur dan kaum bid’ah. Ali berhasil menumpas mereka pada

pertempuran tahun 38H/659M di suatu tempat bernama nahrawan, terletak di pinggir sungai tigris (al-dajlah).

Ali berhasil mengalahkan mereka, Kekalahan khawarij dalam perang nahrawan, menambah kebencian mereka

terhadap ali. Mereka menyusun rancana pembunuhan secara serempak pada dini hari saat shalat subuh

tanggal 17 ramadhan tahun 40H/661M. ali ibn abi thalib wafat pada tanggal 19 ramadhan 40H/661M dalam

usia 63 tahun.

Page 17: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

KESIMPULAN

proses pengangkatan khalifah Utsman bin Afan dilakukan melalui pemilihan melalui pembentukan timformatur yang dibentuk oleh pendahulunya, khalifah Umar ibn Khatab. Sedangkan proses pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah dilakukan dengan cara dibaiat oleh umat Islam secara langsung.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh khalifah Utsman bin Affan dimulai dengan perluasan wilayah Islam, perluasan masjidil haran dan nabawi, penyeragaman penulisan mushaf al-Quran. Akan tetapi karena kebijakanyang diambilnya cenderung mengedepankan keluarga

Adapun pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib tidak ada kebijakan khalifah yang strategis, hal ini disebabkanpada masa pemerintahannya tidak ada sedikitpun masa pemerintahan yang stabil. Sehingga menimbulkanpeperangan

Page 18: Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)

Terimakasi atas perhatianya