martina elizabeth

9
Martina ELIZABETH 41614010061 PEMETAAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN SYSTEM INTERRELATIONSHIP MODEL Made Widiadnyana Wardiha1) dan Pradwi Sukma Ayu Putri2) Email: 1)[email protected]; 2)[email protected] diterima 21 Februari 2013, diterima setelah perbaikan 3 April 2013 disetujui untuk diterbitkan 4 April 2013

Upload: martina-elizabeth

Post on 29-Jul-2015

70 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Martina elizabeth

Martina ELIZABETH41614010061

PEMETAAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM

DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DENGAN SYSTEM INTERRELATIONSHIP MODEL

Made Widiadnyana Wardiha1) dan Pradwi Sukma Ayu Putri2)Email: 1)[email protected]; 2)[email protected] diterima 21 Februari 2013, diterima setelah perbaikan 3 April 2013 disetujui untuk diterbitkan 4 April 2013

Page 2: Martina elizabeth

Penyediaan air bersih di Indonesia cukup bermasalah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini dikarenakan ketersediaan sumber air, curah hujan rendah, kondisi tanah, sosial budaya, serta masih belum baiknya manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Permasalahan ini perlu dipetakan untuk dapat diambil langkah perbaikan terintegrasi. Data permasalahan penyediaan air di Provinsi NTT diperoleh dari diskusi dengan pemangku kebijakan kemudian diolah secara deskriptif dan dipetakan dengan system interrelationship model (SIM), komponen-komponen permasalahan yang dipetakan tersebut dianalisis. Hasil menunjukkan komponen-komponen yang berpengaruh yaitu curah hujan, tanah, vegetasi, sumber air, lokasi permukiman, embung, kualitas air, sarana dan prasarana penunjang, dan masyarakat.

Kata kunci: nusa tenggara timur, penyediaan air, pemetaan, dan system interrelationship model.

ABSTRAK

Page 3: Martina elizabeth

Pendahuluan

Penyediaan air bersih ataupun air minum di indonesia saat ini masih menjadi masalah. (Tahun 2010, indonesia untuk air minum layak 49,19%). Masalah ini terjadi di perkotaan besar juga berbagai daerah yang tersebar di indonesia. Di ntt penyediaan dilakukan oleh perusahaan daerah air minum (pdam), sumur gali, sungai, pompa, dan lain-lain. Tapi belum menjangkau seluruh penduduk disebabkan berbagai masalah mulai dari ketersediaan sumber air yang kurang memadai, jumlah curah hujan yang rendah, kondisi tanah, serta sosial budaya masyarakatnya. Masalah-masalah yang disebutkan perlu dicarikan solusi. Namun, solusi dari permasalahan tersebut terkadang tidak terintegrasi yang mungkin disebabkan belum adanya alur yang jelas mengenai ujung dan pangkal dari permasalahan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memetakan permasalahan penyediaan air minum di provinsi Ntt.

Page 4: Martina elizabeth

Data yang didapat dari hasil diskusi pemangku kebijakan di Provinsi NTT yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTT dan Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi dan Kabupaten, serta konsultan bidang penyediaan air. Kumpulan data yang ada kuantitatif dan kualitatif yang diolah secara deskriptif dan dipetakan dengan system interrelationship model (SIM).

Adalah penjabaran dari interaksi dunia-nyata yang terdiri dari komponen-komponen yang terikat secara interdependen dalam suatu ikatan yang kuat. Komponen ini disusun dalam penyusun suatu sistem dengan spesifikasi masing-masing ,dianalisis keterkaitan masing-masing komponen dan selanjutnya disusun dalam suatu diagram dimana komponen-komponen tersebut dihubungkan berdasarkan hubungan sebab akibat, kronologi, proses, ataupun deskripsi dan ditampilkan dalam bentuk daigram.

Metode

Page 5: Martina elizabeth

Hasil dan pembahasan : Permasalahan Penyediaan Air di

Provinsi NTT

Permasalahan dalam hal penyediaan air di Provinsi

NTT pada kajian ini dikaji berdasarkan tiga sumber

yaitu hasil diskusi dengan pemangku kebijakan,

hasil diskusi dengan masyarakat di permukiman

tradisional, serta dari literature.

Ada yang masih mengkonsumsi air sumur

yang kualitasnya payau serta tercemar bakteri E-

coli.

Permukiman tradisional masyarakat di NTT

kebanyakan berada di bukit atau pegunungan dan

jauh dari sumber air.

Serta rendahnya tingkat curah hujan. Hal ini

menyebabkan menyebabkan krisis air pada musim

kemarau yaitu pada bulan April – Oktober.

Pemetaan Permasalahan Penyediaan Air di Provinsi NTT dengan System Interrelationship ModelData disusun menjadi komponen-komponen

dengan spesifikasi tertentu serta dijabarkan aliran

interaksinya dengan komponen-komponen yang

lain. Spesifikasi dari komponen-komponen yang

akan disusun dalam satu sistem mengenai

permasalahan penyediaan air di NTT.

Usaha untuk mempengaruhi

aspek-aspek/komponen-komponen yang

berpengaruh disebut intervensi. Intervensi adalah

usaha mengubah data atau property suatu

komponen dengan tujuan mengubah

kesetimbangan interaksi antara komponen yang

diintervensi dengan komponen lain yang

berhubungan langsung.

Page 6: Martina elizabeth

Kesimpulan

Permasalahan penyediaan air di Provinsi NTT disebabkan

oleh banyak faktor, namun secara umum komponen-

komponen yang berpengaruh terhadap permasalahan

dipetakan dengan system interrelationship model yaitu

diantaranya curah hujan, tanah, vegetasi, sumber air, lokasi

permukiman, embung, kualitas air, sarana dan prasarana

penunjang, dan masyarakat. Komponen-komponen tersebut

memiliki hubungan sebab akibat sehingga pilihan untuk

mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan

melakukan intervensi terhadap komponen-komponen yang

berpengaruh diantaranya komponen vegetasi, sarana dan

prasarana penunjang, dan masyarakat.

Page 7: Martina elizabeth

Saran

Hasil dalam tulisan ini lebih bersifat kajian sehingga

hasil kajian ini perlu dilakukan penelitian tersendiri

terhadap pengaruh komponen-komponen tersebut

serta pengaruh intervensi yang dilakukan terhadap

perubahan nyata di masyarakat.

Page 8: Martina elizabeth

Daftar pustaka

1. Algamar, Setia Budhy, dkk. Sanitasi, Bukan Hanya Sekedar Urusan Belakang, Jakarta: Majalah Kiprah Volume 50/Tahun XII, Kementerian Pekerjaan Umum, 2012.

2. Berita Daerah. NTT Berpotensi Untuk Dibangun Waduk Penampung Air, 2012. (http://www.beritadaerah.com, diakses tanggal 6 Juni 2012).

3. Kanaf, Petrus, Andreas Umbu Moto, dan Petrus Fallo. Community Based Water Supply, A Handbook Describing The ProAir Implementation of The Indonesian Policy, Community Based Drinking Water and Environmental Sanitation, Jakarta: Deutsche Gesellsohaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), 2011.

4. Laka, Fransiskus dan Wahyono Hadi. “Strategi Pengelolaan Air Bersih Perdesaan di Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka Provinsi NTT.” Abstrak Seminar Nasional Manajemen Teknologi IX, Surabaya, 2009.

5. Nainiti, Nikodemus P.P.E, Sahid Susanto, dan Putu Sudira. “Prediksi Sumberdaya Air Di Pulau Kecil: Studi Kasus Di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.”, Jurnal Manusia & Lingkungan XI (2004): 55-63.

6. Provincial Department of Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia, 2008. Nusa Tenggara Timur. (http://www.goseentt.com/Photos/NTT%20map%202.jpg, diakses tanggal 22 Maret 2013).

7. Rahardjo, P. Nugro. “Masalah Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Tiga Desa di Kabupaten Ende.” Jurnal Air Indonesia 4 (2008): 22-27.8. Suara Pembaruan. Enam Kabupaten Krisis Air Bersih di NTT. 2012. (http://www.suarapembaruan.com, diakses tanggal 7 Februari

2012).9. Susilawati. “Konservasi Tanah dan Air di Daerah Semi Kering Propinsi Nusa Tenggara Timur.” Jurnal Teknik Sipil Universitas

Soegijapranata 3 (2006): 33-43.10. Sudjono, Priana. “Introducing System Interrelation Model to Transform Risk Management System for Safety of Water Resources into

Object Oriented Programming.” Proceeding of International Seminat on Climate Change, Enviromental Insight for Climate Change Mitigation, Solo, 2011.

11. Sudjono, Priana. “Pengembangan Sanitasi dan Air Bersih di Perumahan Tradisional.” Presentasi pada Seminar Nasional Jelajah Arsitektur Tradisional IV: Menemukenali Kearifan Lokal Perumahan Tradisional di Kawasan Bahari, Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar, (2012).

Page 9: Martina elizabeth

Thank you for attention