marketing plan s-krim

78
Marketing Plan S‐KRIM (Loved Ice Dream) Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG 1.1.1. Sejarah Es Krim Banyak versi tentang awal mula munculnya makanan yang kemudian ngetop dengan sebutan ice cream ini. Salah satunya menyebutkan Kaisar Nero dari Roma (3768 SM) yang memerintahkan untuk membuat makanan dari salju yang ada di puncak pegunungan, dihidangkan bersama buahbuahan segar di atasnya. Referensi lain menyebutkan es krim yang sebenarnya dibawa dari Cina ke Eropa oleh King Tang of Shang, yang pada 618 97 SM menemukan metode pembuatan ramuan es dan susu. Dengan berjalannya waktu, resep es krim berkembang menjadi hidangan mewah yang mampu disantap oleh kaumkaum fashionable Italia dan keluarga kerajaan Prancis. Adalah Marcopolo yang dipercaya membawa resep sederhana es krim ke daratan Eropa dan Amerika. Sejumlah legenda Amerika pun disebutsebut pernah menghidangkan es krim untuk tamu tamunya: George Washington, Thomas Jefferson dan Dolly Madison, juga Gubernur Bladen of Maryland pada 1700. Pda 1774, seorang

Upload: indra-ariefandi

Post on 15-Jun-2015

986 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

1.1.1. Sejarah Es Krim

Banyak versi tentang awal mula munculnya makanan yang

kemudian ngetop dengan sebutan ice cream ini. Salah satunya

menyebutkan Kaisar Nero dari Roma (37­68 SM) yang

memerintahkan untuk membuat makanan dari salju yang ada di

puncak pegunungan, dihidangkan bersama buah­buahan segar di

atasnya. Referensi lain menyebutkan es krim yang sebenarnya

dibawa dari Cina ke Eropa oleh King Tang of Shang, yang pada 618­

97 SM menemukan metode pembuatan ramuan es dan susu. Dengan

berjalannya waktu, resep es krim berkembang menjadi hidangan

mewah yang mampu disantap oleh kaum­kaum fashionable Italia dan

keluarga kerajaan Prancis.

Adalah Marcopolo yang dipercaya membawa resep sederhana

es krim ke daratan Eropa dan Amerika. Sejumlah legenda Amerika

pun disebut­sebut pernah menghidangkan es krim untuk tamu­

tamunya: George Washington, Thomas Jefferson dan Dolly Madison,

juga Gubernur Bladen of Maryland pada 1700. Pda 1774, seorang

Page 2: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 2

warga London yang biasa

menyelenggarakan pesta, Phillip Lenzi,

mengiklan ramuan es krim­nya di surat kabar New York.

Di balik kelezatan aktual es krim yang bisa kita nikmati ini, ada

sejarah menarik di baliknya.

1. Sebutan ice cream berasal dari para kolonis Amerika; berasal dari

frase iced cream.

2. Kedai es krim pertama dibuka di New York City, pada 1776.

3. Terobosan besar dalam pembuatan es krim menjadi ramuan dasar

yang kita kenal sekarang, terjadi ketika ramuan es dicampur dengan

garam. Gunanya untuk menurunkan, sekaligus mengontrol temperatur

ramuan. Terobosan ini diperkuat dengan ditemukannya freezer yang

terbuat dari ember kayu dengan pedal pemutar.

4. Seorang pembuat permen dari Philadelphia, Augustus Jackson,

menemukan resep dan metode pembuatan es krim pada 1832.

5. Nancy Johnson, wanita asal New England, membuat mesin es krim

manual pada 1846. Pada 1848, penemuannya ini kemudian

dipatenkan oleh William G. Young dengan nama "Johnson Patent Ice­

Cream Freezer".

6. Sendok scoop untuk meyendok es krim ke dalam wadah, ditemukan

Alfred L. Cralle pada 2 Februari 1897.

7. Es krim Conelo ditemukan dan populer di dunia sejak 1904.

Page 3: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 3

8. Orang Amerika paling banyak

mengomsumsi es krim, rata­rata setiap

orang 15­20 liter per tahun.

9. Di Amerika es krim merupakan makanan penutup yang paling

digemari, apalagi bila ditambahkan dengan biskuit.

10.Sebanyak 800.000 galon es krim diproduksi oleh orang Amerika setiap

tahunnya.

11. Pada 1812 es krim dikreasikan menjadi aneka citarasa, dan pertama

kalinya dihidangkan di Gedung Putih sebagai makanan penutup.

12.Freezer yang lebih modern untuk mengawetkan es krim ditemukan

Clarence Vogt pada 1926.

13.Reuben Mattus mendirikan Haagen Dazs pada 1960. Ia memilih nama

itu karena terdengar Denmark.

1.1.2. Kandungan Es Krim

Everybody loves ice cream! Rasanya kalimat itu tidak

berlebihan. Sepertinya tidak ada anak yang tak suka es krim.

Jangankan menikmatinya, dengan membayangkannya saja mereka

sudah bisa merasakan kelezatannya.

Saat dijilat dan meleleh di lidah, lembutnya es krim memberi

sensasi tersendiri. Rasanya yang enak dan dingin, semakin mantap

terutama bila dinikmati saat matahari sedang terik bersinar. Tak heran

Page 4: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 4

kalau segala lapisan usia sangat

menyukai es krim, terlebih lagi anak­

anak.

Pemandangan anak­anak yang merengek minta dibelikan es

krim, sering terlihat di berbagai tempat. Godaan untuk mengonsumsi

es krim memang cukup besar, tak hanya bagi anak­anak. Oleh karena

itu, jumlah produsen es krim semakin bertambah, walau masih relatif

lebih sedikit bila dibandingkan di negara­negara Barat.

Meski begitu, orang tua umumnya enggan memberi es krim

kepada anaknya. "takut pilek dan batuk," begitu alasannya.

Sesungguhnya, es krim tidak menyebabkan pilek. "Viruslah yang

menyebabkan pilek," ujar Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, MS, ahli gizi dari

Fakultas Pertanian IPB.

Memang, es krim sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang

sedang mengalami radang tenggorokan, asma, mengalami alergi

susu, ataupun mempunyai masalah intoleransi laktosa. Kalau tidak

ada gangguan, siapa saja bisa mengonsumsinya. Bahkan, anak pasca

operasi amandel dianjurkan minum es krim.

1.1.3. Padat kalori

Di Amerika Serikat, saat musim dingin, masyarakatnya lebih

banyak mengonsumsi es krim. Sebab, es krim merupakan sumber

kalori padat yang bisa dan dapat menghangatkan tubuh. Untuk

Page 5: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 5

diketahui, energi yang diberikan es krim

sekitar tiga kali lipat dibandingkan

dengan susu.

Sekitar 200 kalori terkandung pada 100 gram es krim. Jumlah

kalori yang cukup tinggi ini bila masuk ke tubuh anak terus menerus,

berpotensi memicu obesitas, Hal inilah yang membuat banyak ahli tidak

menganjurkan untuk mengonsumsi es krim dalam jumlah banyak.

"Cukup 2­3 kali per minggu," kata Prof Ali.

Mengonsumsi es krim sebaiknya tidak setiap hari. Jangan pula

mensubstitusi susu dengan es krim, walaupun es krim merupakan

produk olahan susus. Sebab, selain banyak menyumbang kalori, harga

es krim masih relatif mahal.

Konsumsi es krim di Indonesia masih sedikit dibandingkan

dengan negara Barat, hanya sekitar 0,5 ­ 1 liter per kapita per tahun.

Masih sangat sedikit. Es krim belum dianggap sebagai bagian dari gaya

hidup seperti yang terjadi di AS. Meski begitu, karena kasus obesitas di

Negara Paman Sam sudah cukup banyak, orang pun mulai sadar untuk

mengonsumsi es krim tanpa lemak atau rendah kalori.

Es krim rendah kalori juga mempunyai indeks glikemik yang lebih

rendah dibanding es krim biasa. Indeks glikemik mengacu pada gula

yang dilepaskan ke dalam aliran darah. Makin rendah indeks glikemik

suatu makanan, makin lambat gula dilepaskan ke aliran darah. Kondisi

ini masih bisa ditolerir pada anak yang mengalami diabetes.

Page 6: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 6

1.1.4. Tinggi Lemak Jenuh

Di Indonesia masih jarang ditemui

es krim nonfat atau rendah kalori. begitu juag dengan es krim kedelai.

Sejauh ini Prof. Ali belum pernah melihat es krim berbahan kedelai.

Selain karena teknologinya rumit, belum banyak orang yang senang

mengonsumsi es krim kedelai.

Es krim dibuat dengan susu bersama bahan lainnya, misalnya

pemanis dan perasa seperti buah, kacang, atau butiran coklat.

Penstabil atau pengemulsi juga kerap digunakan untuk mendapatkan

tekstur yang baik dan memperkuat rasa.

Karena terbuat dari susu, kandungan lemak yang ada pada es

krim kebanyakan adalah lemak jenuh. Menurut Catrinel Stanciu, ahli

gizi dan pangan dari LSU AgCenter, Lousiana, AS. "Sekitar 48 persen

kalori berasal dari lemak, tapi para ahli juga berpendapat positif akan es

krim. Sebab, es krim merupakan sumber yang baik bagi kalsium."

Kurang lebih 130­140 mg kalsium terkandung dalam 100 gram es krim.

Dalam 100 gram es krim juga terdapat 10 gram lemak. Selain itu,

kandungan gulanya sekitar 20 gram atau 4 sendok teh.

Kalau ditotal, kalori yang dihasilkan cukup tinggi, sekitar 200

kalori lebih. Jika saja kebutuhan kalori yang diperlukan oleh anak

sekitar 1.300 kalori, es krim sudah mengambil sekitar 15 persen dari

total kalori yang dibutuhkan. Kandungan seratnya yang rendah bisa

Page 7: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 7

disiasati dengan menambahkan buah

atau sayuran ke dalamnya. Dengan

begitu kebutuhan seratnya bisa ditingkatkan.

Kandungan gula pada es krim kerap dilupakan orang tua. Oleh

karena itu, Prof. Ali mewanti­wanti agar anak segera diberi minum air

putih atau menyikat gigi setelah mengonsumsi es krim. Maksudnya,

tentu saja supaya gigi anak tidak rusak. (Diana Yunita Sari)

1.1.5. Manfaat Es Krim

Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang

sudah tersaji sejak zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata

mampu menyembuhkan influenza, serta mengandung zat anti tumor.

Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling populer

di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari

satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.

Merupakan kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi

padat. Berdasarkan komposisinya, es krim digolongkan menjadi tiga

kategori, yaitu ekonomis, good average, dan deluxe. Nah, es krim

komersial yang biasanya Anda beli pada umumnya berjenis ekonomi.

Mutu es krim biasanya ditentukan oleh bahan bakunya yang bermutu

tinggi serta proses pembuatannya yang higienis. Komposisi gizi per 100

gram es krim yang menonjol adalah energi (207 kkal), protein (4,0 g),

dan lemak (12,5 g).

Page 8: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 8

Siapa sih yang tidak menyukai es

krim (ice cream)? Hidangan beku

dengan aneka tampilan ini, selain memiliki rasa yang lezat ternyata juga

mengandung unsur gizi yang cukup lumayan tinggi. Sumbangan nilai

gizi terbesar pada es krim berasal dari bahan baku dasarnya, yaitu

susu. Itu sebabnya es krim memiliki nilai gizi tinggi dibandingkan

dengan jenis minuman lainnya. Pantas saja, tak hanya ibu hamil, anak­

anak balita pun juga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

Bahkan dalam kondisi si kecil sakit sekalipun, es krim boleh

dikonsumsi. Namun dengan catatan, si kecil tak memiliki alergi dingin.

1.1.5.1. Gizi tinggi

Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki

tekstur semi padat, Banyak fakta menyebutkan bahwa es krim

merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim

sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan­bahan yang

digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu

tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan

pencitaa rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran

bahan, pasteurisasi, homogenasi, aging di dalam refrigerator,

pembekuan sekaligus pengadukan di dalam votator, dan terakhir

adalah pengerasan (hardening) di dalam freezer.

Page 9: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 9

Di dalam bahan dasar es krim,

yaitu susu terdapat lebih dari 100.000

jenis molekul. Selain air dan lemak, molekul­molekul tersebut

mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim­enzim, gas, serta

vitamin A. C dan D. Selain itu juga susu mengandung beberapa

komponen bioaktif berupa protein susu, laktosa, asam­asam lemak dan

mineral, terutama kalsium. Itu sebabnya produk­produk turunan susu,

termasuk es krim juga memiliki kontribusi yang tinggi bagi kesehatan

tubuh.

Salah satu komponen dari golongan karbohidrat yang terdapat

pada es krim adalah laktosa. Laktosa, selain dapat menambah cita rasa

ternyata juga dapat mempertahankan palatabilitas (rasa enak) pada es

krim. Sedangkan fungsi asam lemak dan asam linoleat pada es krim

adalah untuk meningkatkan aktivitas antipatogenik, antibakteri, dan

antiviral. Kandungan kalsium pada es krim bermanfaat untuk menjaga

kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta

hipertensi.

1.1.5.2. Antitumor

Di balik kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti

memiliki beberapa fakta gizi yang tak terduga. Keunggulan es krim

didukung oleh bahan baku utamanya, yaitu susu tanpa lemak dan

lemak susu. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna

Page 10: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 10

karena kandungan zat gizi yang lengkap.

Para peneliti menemukan lebih dari

100.000 jenis molekul yang terkandung di dalam susu, Selain air dan

lemak, molekul­molekul tersebut mencakup protein, karbohidrat,

mineral, enzim­enzim, gas, serta vitamin A, C dan D. Terdapat

beberapa peneliti yang menyatakan bahwa susu termasuk dalam

golongan pangan fungsional.

Sebagian besar komponen dalam susu telah diketahui

fungsinya secara biologis bagi tubuh. Komponen yang telah diketahui

fungsinya adalah protein terutama dari bagian whey, termasuk di

dalamnya alfalaktalbumin, betaktoglobulin, imunoglobulin, laktoferin,

dan glikomakropeptida. Alfalaktalbumin berperan serta dalam

metabolisme karbohidrat. Enzim ini memiliki kemampuan berinteraksi

dengan enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut

mentransportasikan galaktosa ke pool glukosa. Beberapa penelitian

membuktikan alfalaktalbumin sebagai zat antitumor.

1.1.6. Anggapan Salah Tentang Es Krim:

1.1.6.1. Penyebab kegemukan

Komposisi es krim bermutu tinggi sarat dengan energi, protein,

dan lemak, terutama lemak jenuh. Jadi, tak heran jika selama ini es

krim kerap dituding sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau

obesitas. Padahal, kontribusi energi es krim per takaran saji (satu

Page 11: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 11

cangkir) hanya sakitar 10 persen dari

total kebutuhan energi dan kontribusi

lemaknya sekitar 15 persen dari total kebutuhan lemak perhari. Jumlah

tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika es krim dituduh

sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas

Dengan alasan takut bobot tubuh janin menjadi besar, ibu hamil

tidak boleh mengkonsumsi es krim. Padahal, anggapan ini salah besar!

Es krim adalah makanan yang dikonsumsi sebagai kudapan. Itu

sebabnya, es krim tidak akan menambah energi terlalu banyak jika

dikonsumsi secara wajar. Jumlah konsumsi es krim yang wajar untuk

ibu hamil adalah dua hingga tiga cangkir per minggu.

1.1.6.2. Penyebab batuk pilek

Banyak anggota masyarakat menyangka es krim sebagai

penyebab batuk pilek. Hal ini sama sekali tidak benar. Sebab, ketika

masuk ke mulut, es krim dengan segera akan meleleh. Pelelehan es

krim dengan cepaaat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh sehingga saat

es krim masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

Meskipun demikian, es krim sebaiknya dihindari oleh penderita radang

tenggorokan, amandel, atau asma. Ketiga penyakit tersebut dapat

kambuh apabila terinduksi oleh suhu dingin.

Tak boleh minum es krim dikala sakit. Anggapan ini juga salah

besar. Ketika si kecil sakit, kadangkala tubuhnya membutuhkan banyak

Page 12: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 12

cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

Es krim yang juga mengandung air

dapat digunakan sebagai penyedia cairan tubuh. Apalagi rasa dan

teksturnya yang lezat pasti sangat disukai oleh anak­anak, sehingga

mengkonsumsinya akan sangat membantu penyembuhan sakit si kecil.

Meskipun demikian, es krim sebaiknya dihindari oleh penderita radang

tenggorokan, amandel, atau asma. Sebab, ketiga penyakit ini dapat

kambuh apabila terkena oleh suhu dingin.

1.1.6.3. Penyebab gigi berlubang

Penyebab utama terjadinya gigi berlubang adalah

difermentasikan sisa­sisa karbohidrat, terutama gula sederhana, yang

tertinggal dan menempel pada gigi. Fermentasi yang dilakukan oleh

bakteri­bakteri dalam mulut adalah mengubah gula menjadi asam­asam

organik yang dapat melubangi gigi dalam jangka waktu yang lama.

1.1.7. Konsep Pemberdayaan berbasis Kewirausahaan

Dewasa ini, dunia kewirausahaan (kewiraswastaan) tampaknya

sudah mulai diminati oleh masyarakat luas. Namun, karena kurangnya

informasi, banyak orang merasa masih belum jelas tentang aspek­

aspek apa saja yang melingkupi dunia wiraswasta. Sebagian orang

beranggapan bahwa kewiraswastaan adalah dunianya kaum

pengusaha besar dan mapan, lingkungannya para direktur dan pemilik

Page 13: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 13

PT, CV serta berbagai bentuk

perusahaan lainnya. Oleh karena itu,

kewirawastaan sering dianggap sebagai wacana tentang bagaimana

menjadi kaya. Sedang kekayaan itu sendiri seakan­akan merupakan

simbol keberhasilan dari kewiraswastaan.

Bukan hanya sebagian masyarakat awam yang berpikir

demikian, karena ternyata beberapa lembaga pembinaan

kewiraswastaan juga mempunyai persepsi yang mirip dengan itu.

Pada beberapa kesempatan, lembaga­lembaga tersebut menampilkan

figur tokoh­tokoh sukses yang katanya berhasil menjadi kaya, dengan

jalan berwiraswasta. Figur sukses itu antara lain terdiri dari tokoh­

tokoh pengusaha besar yang masyarakat mengenalnya sebagai

orang­orang terkemuka yang dekat dengan para pejabat

pemerintahan. Terlepas dari siapa tokoh­tokoh sukses dan kaya yang

ditampilkan itu, serta bagaimana cara mendapatkan kekayaannya,

marilah kita kembali ke inti persoalan : “Benarkah kewiraswastaan

merupakan wacana tentang bagaimana caranya utk menjadi kaya?”

Kewiraswastaan atau kewirausahaan sebenarnya bukanlah

bertujuan untuk menjadi kaya. Setidaknya inilah yang dekemukakan

oleh para perintis kewiraswastaan di Indonesia sejak 3 dekade yang

lalu. Merintis masa depan dengan belajar menjadi pengusaha lebih

mirip dengan belajar bagaimana mengemudikan kendaraan.

Page 14: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 14

kewiraswastaan lebih melihat

bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan serta menjalankan usaha dari sesuatu

yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan bahkan mungkin

tidak ada sama sekali. Seberapa kecil pun ukuran suatu usaha,

jika dimulai dengan niat baik, cara­cara yang bersih, keberanian

dan kemandirian, sejak dari nol dan kemudian bisa berjalan

dengan baik, maka nilai kewiraswastaannya jelas lebih berharga,

daripada sebuah perusahaan besar yang dimulai dengan bergelimang

fasilitas, penuh kolusi serta sarat dengan keculasan dalam

kewiraswastaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya

merupakan produk bawaan (by­product) dari sebuah usaha yang

berorientasi kearah prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin

mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri. Ada

pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah

menampilkan diri sebagai orang yang hidup bermewah­mewah, dan

ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun

berpenampilan begitu glamor dengan pakaian dan perhiasan yang

amat mencolok. Maka soal kekayaan pada akhirnya terpulang kepada

masing­masing individu. Keadaan kaya­miskin, sukses­gagal, naik

dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalam

kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya dia.

Kewiraswastaan hanya menggariskan bahwa seorang wiraswastawan

Page 15: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 15

yang baik adalah sosok pengusaha

yang tidak sombong pada saat jaya,

dan tidak berputus asa pada saat jatuh.

Tidak ada satu suku kata pun dari kata “wiraswasta” yang

menunjukkan arti kearah pengejaran uang dan harta benda, tidak pula

kata wiraswasta itu menunjuk pada salah satu strata, kasta, tingkatan

sosial, golongan ataupun kelompok elit tertentu.

Terkadang orang tidak menyadari bahwa “wiraswasta” tidak

sama dengan “swasta” dan “orang swasta” tidak dengan sendirinya

merupakan wiraswastawan sejati, meskipun mungkin yang

bersangkutan menyatakan diri begitu.. Ini disebabkan “wiraswasta”

mengandung kata “wira”, yang mempunyai makna luhurnya budi

pekerti, teladan, memiliki karakter yang baik, berjiwa kstaria dan

patriotik.

Oleh sebab itu dapat dipastikan bahwa seorang wiraswastawan

sejati selalu memegang.etika.sebaik­baiknya.dalam.berbisnis.

Orang swasta yang berhasil mengumpulkan harta berlimpah, tidak

dapat dikatakan sebagai wiraswastawan sejati, selama harta yang

dikumpulkannya itu didapat dengan jalan yang tidak benar seperti

kolusi, memeras, menipu, mafia­isme dll. aktivitas sejenis.

Saya menemukan bahwa kadang­kadang terjadi salah pengertian

tentang istilah “kewiraswastaan” yang merupakan terjemahan dari

kata asing “entrepreneurship”. Ada pendapat bahwa kewiraswastaan

Page 16: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 16

tidak hanya terjadi dikalangan orang

atau perusahaan swasta saja, tetapi

juga ada dilingkungan perkoperasian, lingkungan pendidikan bahkan

dilingkungan badan­badan usaha milik pemerintah (BUMN). Oleh

karenanya, “entrepreneurship” bukan monopoli kelompok perusahaan

swasta saja. Maka kemudian timbul istilah “wirausaha” yang

dianggap lebih universal dalam penerapannya.

Gejala ini berlanjut lebih spesifik lagi dengan munculnya istilah

“kewira­koperasian” untuk. para.aktivis. koperasi. Kita berpendapat,

istilah “wiraswasta” tidak hanya menunjuk kepada orang­orang dari

kalangan perusahaan swasta. Sebagai istilah yang mewakili kata

“entrepreneurship”, penggunaannnya sudah sangat universal,

sehingga sebetulnya tidak perlu lagi direvisi. Secara etimologi,

sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Suparman Sumahamidjaya, arti

kata.wiraswasta.bisa.diuraikan.lebih.kurang.sebagai.berikut.:

wira..=..luhur,.berani,.jujur,.ksatria.

swa.=.sendiri.

sta.=.berdiri.

Jadi, maksud dari kata wiraswasta adalah, mewujudkan aspirasi

kehidupan berusaha yang mandiri dengan landasan keyakinan dan

watak yang luhur. Lebih spesifiknya, kaum wiraswastawan sejati

adalah mereka yang berani memutuskan untuk bersikap, berpikir dan

bertindak secara mandiri, mencari nafkah dan berkarir dengan jalan

Page 17: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 17

berusaha di atas kemampuan sendiri,

dengan cara yang jujur dan adil,

jauh.dari.sifat­sifat.keserakahan.dan.kecurangan.

1.1.7.1. Konsep kewirausahaan ini dalam Kegiatan belajar

Konsep kewirausahaan ini dalam konsep belajar mengajar

terintegrasi dalam beberapa kegiatan belajar mengajar di sekolah

kami, salah satunya adalah dalam Mata Pelajaran Ekonomi,

dikembangkan dalam rangka meningkatkan kecakapan hidup ‘llife

skill’ meski sekolah kami adalah Sekolah Umum akan tetapi

dikembangkan menjadi suatu konsep Pemberdayaan Keahlian

Kemandirian Siswa dengan nama CSR (Cinus School

Responsibility), mencoba mengembangkan keahlian siswa SMP

dan SMA dalam meningkatkan beberapa keterampilan dan

menelurkan keahliannya menjadi sebuah pemberdayaan terhadap

siswa lainnya.

Pada Konsep pembelajar Life skill ini telah meliputi

beberapa mata Pelajaran yaitu, Mata Pelajaran TIK (Teknologi

Informasi dan Komunikasi ) dalam bidang disain Disain Grafis,

Workshop digital, mata pelajaran Informatika (Mulok Informatika)

dalam bidang maintenance dan perakitan Komputer, Mata

Pelajaran Ekonomi dan Akuntansi dalam bidang produksi dan

pemasaran produk kreasi siswa, dalam mata pelajaran Seni dan

Page 18: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 18

Budaya, dalam bidang membuat

kreasi seni yang produktif dan

bernilai ekonomis.

Berdasarkan berbagai sumber yang melatar belakangi hal tersebut

kami mewakili tim Marketing Plan SMA Unggulan Citra Nusa mencoba

merencanakan dan menyusun sebuah Proposal dengan Nama “LOVED ICE

DREAM” (Cintai Mimpimu seperti Kamu Mencintai S­Krim), semata­mata

bukan hanya sekedar nama saja, akan tetapi menjadi sebuah konsep

pemasaran kreatif yang kami kembangkan

1.2.RUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam memproduksi dan memasarkan es krim ini di

analisis sebagai berikut :

1. Kurangnya minat pelajar dalam mengembangkan keterampilan

wirausaha

2. Harga Ekonomis Es krim yang kadang kala tidak seiring dengan

kualitas yang sebanding

3. Cara memasarkan yang kurang kreatif, dan inovatif dalam

penguasaan kualitas serta potensi produk yang di jual, dan

media informasi yang terbatas

Page 19: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 19

1.3.TUJUAN PERENCANAAN

Tujuan di susunnya Marketing Plan ini

adalah untuk :

1. Mengembangkan Konsep Pembelajaran Keterampilan Hidup

(life skill) pada mata pelajaran Ekonomi

2. Mencoba membuat Es krim dengan kualitas baik, sehat, dan

harga yang terjangkau oleh berbagai kelompok lapisan

konsumen

3. Merancang sebuah konsep memasarkan produk dengan kreatif

dan inovatif dengan analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang

dan Tantangan produk Es krim

1.4.MANFAAT YANG DIHARAPKAN

Manfaat yang diharapkan dari Marketing Plan ini adalah :

1. Tercapainya Kegiatan Belajar Mengajar melalui pengalaman

belajar yang berharga melalui proses analisis pasar, proses jual

beli dan pengelolaan Keuangan

2. Mampu Belajar untuk memiliki kompetensi dalam memilih jenis

bahan dan kualitas Es krim dengan harga yang terjangkau

3. Mampu Membuat suatu konsep pemasaran berdasarkan

proses survey dan analisis dari berbagai sumber terhadap

potensi pasar yang potensial untuk Es krim

Page 20: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 20

1.5.METODOLOGI PERENCANAAN

1.5.1. Subyek Perencanaan

Perencanaan Pemasaran Pemasaran kami adalah Es Krim yang

dibuat secara ‘Home Made’, dengan nama merek “S­Krim” yang

dibuat oleh salah seorang guru kami yang baru memulai usahanya :

1. Produk Es Krim ini dibuat secara sederhana dan menggunakan

peralatan pengolahan yang sederhana pula berdasarkan resep

salah seorang warga keturunan belanda di jawa tengah

2. Tempat Produksi Es Krim ini bertempat di Jl. Mayjend H.E. Edi

Sukma Km.3,5. No.17 ciawi, dengan contact person pemilik :

Indra Ariefandi + 628111106311

3. Sementara ini telah berjalan 2 (dua) bulan dipasarkan melalui

jaringan pemberdayaan kewirausahaan, dengan lokasi cilebut,

Ciawi dan SMA Unggulan Citra Nusa

4. Produk Eskrim merek S­Krim ini di buat dalam kemasan dan

harga sebagai berikut :

A. Kemasan cup kecil ukuran 50 ml Rp. 1.500

B. Kemasan mangkok cup ukuran 350 ml Rp.10.000

C. Kemasan Kotak cup ukuran 750 ml Rp.20.000

D. Kemasan Liter Ember (minimal 4 liter) Rp.80.000

Page 21: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 21

1.5.2. Pengumpulan Data

Seiring dengan proses pemberdayaan

yang telah diberikan kami telah melakukan aktifitas pengumpulan data

:

1. Data Awal : Merupakan hasil observasi di dunia maya tentang

Es Krim untuk mengenal Es Krim lebih jauh sekaligus bahan­

bahan yang dibutuhkan

2. Data Primer : Data ini kami himpun berdasarkan metode :

1. Kuesioner : Membuat dan menyebarkan angket secara acak

untuk mendapatkan respon tentang produk yang di jual

2. Presentasi : Melakukan presentasi akan manfaat yang

hendak tawarkan oleh penjual yang fungsinya adalah

sebagai “Ice Counsellor”

3. Analisis Data : Menghitung Biaya produksi, tingkat

keuntungan dang mentabulasi hail survey kuesioner yang

telah tersebar

1.6.KERANGKA PEMIKIRAN

Begitu besarnya pasar potensial yang dimiliki oleh Es krim dengan

data yang telah kami dapat dari berbagai sumber yang realistis dan logis

melalui proses seleksi tentang kehebatan sebuah produk yang namanya Es

Krim atau lebih di kenal dalam bahasa inggris “Ice Cream”. Ternyata Es

krim memiliki banyak manfaat dan kelebihan yang dapat dijadikan potensi

Page 22: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 22

untuk mendongkrak penjualan yaitu dengan

cara bukan sekedar transaksi jual beli saja,

akan tetapi juga dapat dijadikan media informasi yang menarik dan unik

terhadap minimnya pengetahuan orang tentang produk hebat ini.

Berdasarkan informasi yang dimiliki ini dapat menepis keraguan

konsumen akan mitos­mitos atau pemahaman yang salah terhadap Es Krim

sebagai pengetahuan atau media informatif yang dikemas oleh para penjual

atau kami sebut disini bukan “Sales” tapi “Ice Counsellor”, yang bertugas

memberikan informasi dan saran­saran penting untuk konsumen

Es Krim ini kami jadikan sebagai sarana pemberdayaan siswa dalam

melatih keterampilan kewirausahaan, yang nantinya akan dikembangkan

secara bertahap sebagai keahlian sebagai bekal hidupnya nanti, selain

sekedar mendapatkan uang tambahan, keterampilan hidup yang

dikembangkan disekolah kelak akan menjadi salah satu solusi mendidik

dan melatih kemandirian

Proses Survey dan Presentasi yang dilakukan bermanfaat sekali

dalam melatih keterampilan komunikasi dan memberikan informasi yang

bermanfaat terhadap satu hal yakni Es Krim, selanjutnya data yang

dihimpun dari sebuah kuesioner di olah sebagai bahan referensi menilai

perilaku konsumen berdasarkan minat, kecenderungan dan Tren pasar.

Pemilihan Produk dan Nama adalah berdasarkan seleksi yang

dilakukan berdasarkan potensi produk, keunikan serta manfaat yang dapat

Page 23: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 23

dihasilkan. Sebagai suatu aktualisasi diri

atas kemampuan yang telah di dapat dari

proses pembinaan yang dilakukan di sekolah kami.

Pemilihan Nama “Loved Ice Dream” memiliki makna dalam, karena

telah di integrasikan dalam 3 (tiga) Konsep Menjual kami yaitu :

1. Dream Ice : adalah konsep menjual dengan berbagai

harapan dan impian orang tentang menikmati

Es Kirm dan apa yang bisa di dapat dari Es

Krim itu Sendiri

2. Everybody Ice : adalah Konsep Menjual dengan berdasarkan

berbagai lapisan konsumen yang menikmati

Es Krim

3. Ice Lover : adalah Konsep menjual dengan berdasarkan

kelas konsumen penggemar Eskrim

Ketiga hal ini diharpkan dapat menjadi konsep yang menarik dalam

memasarkan Es Krim ini sebagai produk kualitas baik, sehat dan

bermanfaat serta bernilai ekonomis.

Page 24: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 24

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2. 1. Segmentasi Pasar, Target Pasar, dan Posisi Pasar

2.1. 1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam

kehidupan ini. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk

memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin

pasar, merumuskan pesan­pesan komunikasi, melayani lebih baik,

menganalisis prilaku konsumen maupun mendesain produk.

Segmentasi A­Priori, adalah penentuan segmentasi pasar berdasarkan

pendekatan yang dilakukan sebelum suatu survei dilakukan. Pendekatan a­

priori dalam segmentasi pasar pada dasarnya adalah pendekatan

berdasarkan atribut­atribut konsumen (Kasali:2005:348), antara lain:

1. Segmentasi Geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit

secara geografik seperti negara, regional, negara bagian regional, negara

bagian, kota atau kompleks perumahan (Kotler dan Amstrong:1997:237).

2. Segmentasi Demografik, yaitu membagi pasar menjadi kelompok

berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

daur kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras

dan kebangsaan (Kotler dan Amstrong:1997:239).

Page 25: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 25

3. Segmentasi Psikografik, yaitu membagi

pembeli menjadi kelompok berbeda

berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian

(Kotler dan Amstrong:1997:241). Alasan pemilihan segmentasi ini karena

seseorang yang membeli produk yang berbeda dengan yang dibeli orang

lain tergantung pada tingkat kepuasan dan citra dirinya dimana citra diri

pada hakekatnya adalah suatu kombinasi yang kompleks antara sikap

terhadap diri sendiri dan hal­hal yang mencerminkan peranan yang

dibawakan seseorang dalam masyarakat lingkungannya.

4. Segmentasi Tingkah Laku, yaitu mengelompokkan pembeli berdasarkan

pada pengetahuan, sikap penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu

produk (Kotler dan Amstrong:1997:242). Alasan pemilihan segmentasi ini

karena variabel tingkah laku merupakan awal yang paling baik untuk

membentuk segmen pasar untuk meningkatkan pemakaian produk kita.

5. Segmentasi Post­Hoc, adalah penentuan segmentasi pasar dimana tidak

mengkotak­kotakan pasar sebelum data dikumpulkan dan dianalisis.

Segmen­segmen dibuat setelah data dikumpulkan dan dianalisis sesuai

dengan atribut­atribut yang dianggap penting, pendekatan ini berdasarkan

atribut­atribut produk dan empat pendekatan produk yang dapat

dikembangkan untuk perumusan segmentasi post­hoc, yaitu: kuantitas

pemakaian, pola pemakaian, manfaat produk dan kebutuhan­kebutuhan

yang belum terpenuhi (Kasali:2005:348). Alasan mempergunakan

segmentasi ini adalah kita akan mendapatkan informasi tentang produk

Page 26: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 26

yang benar­benar dibutuhkan oleh

konsumen melalui suatu survei yang tetap

berdasarkan segmentasi geografik dan demografik sehingga produsen

akan dapat menguasai pasar disamping itu akan membantu para petugas

periklanan untum memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan

konsumen terhadap spesifik produk.

2.1.2. Target Pasar

Menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis

segmentasi. Produk dari targeting adalah target market, yaitu satu atau

beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan­kegiatan

pemasaran. Kadang­kadang targeting juga disebut selecting karena marketer

harus menyeleksi. Sebuah pasar sasaran yang dipilih tidak dengan segera

menjanjikan potensi yang optimal. Pada dasarnya konsumen memerlukan

waktu untuk mengkonsumsi suatu produk Mata rantai konsumsi itu dikenal

dengan proses AIDA, yaitu awareness (konsumen sadar terhadap keberadaan

suatu produk/merek), interest (menaruh minat), desired (menghendaki,

merasa membutuhkan) dan action(membeli). Mata rantai AIDA ini dalam

strategi pasar sasaran diterjemahkan kedalam rangkaian tindakan

(Kasali:2005:377).

Page 27: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 27

2.1.3. Posisi Produk

Ries dan Trout (1986) menyatakan

bahwa positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi

sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan (Kasali:2005:506).

Untuk memenuhi janji yang tercantum dalam rumusan positioning maka harus

dibangun diferensiasi yang kokoh. Diferensiasi didefinisikan sebagai upaya

kita untuk membedakan diri dengan pesaing. Perbedaan ini diciptakan melalui

tiga aspek, yaitu dari sisi kontennya atau apa yang ditawarkan (what to offer),

dari sisi konteksnya atau bagaimana cara kita menawarkannya (how to offer)

dan dari sisi infrastrukturnya yaitu faktor pemungkinnya (enabler) baik

teknologinya, sumber daya manusianya, maupun fasilitas yang dipunyai

(Kartajaya:2005:12).

Setelah pasar sasaran dipilih dan produk yang dibutuhkan dirancang kini

tiba gilirannya memposisikan produk itu kedalam otak calon konsumen

sehingga harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah

yang tepat.. Menentukan posisi produk merupakan strategi komunikasi untuk

memasuki jendela otak konsumen agar produk/merek/nama mengandung arti

tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap

produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.

Membangun positioning tak lain adalah soal bagaimana kita mencari

kepercayaan, positioning menyangkut penciptaan “being” di dalam benak

pelanggan dan mengarahkan mereka dengan penuh

Page 28: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 28

kredibilitas. Positioning pada hakekatnya

merupakan sebuah janji yang dibuat

perusahaan kepada pelanggannya. Positioning

2.2. Bauran Pemasaran

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang

berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing

foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”.

Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam

bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah : “Marketing mix is

the term that is used to described the combination of the four inputs that

constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements

are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the

distribution system”.

Dari definisi­definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa marketing

mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem

pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif

mungkin.

Variabel­variabel tersebut dapat dikelompokkan menajdi empat kelompok

utama yang dikenal dengan 4 p’s yaitu :

a. Product (Produk)

b. Price (Harga)

Page 29: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 29

c. Promotion (Promosi)

d. Place (Tempat)

Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui

penjelasan masing­masing sebagai berikut :

2.2.1. Product (Produk)

Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing

that can be offered to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah

sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan.

2.2.2. Price (Harga)

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of

money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of

all the value that consumers exchange for the benefits of having or using

the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan

untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah

keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan

keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of

money and or goods needed to acquire some combination of another

goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti

Page 30: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 30

bahwa harga adalah sejumlah uang dan

atau barang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan

pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang

bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu

tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun

dan juga merupakan satu­satunya elemen yang menghasilkan

pendapatan dari penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan

pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih

diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Cost­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)

A. Cost­Plus­Pricing (Penetapan harga biaya plus)

Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling

sederhana, dimana metode ini menambah standar mark­up

terhadap biaya produk.

B. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang

pokok dan penetapan harga laba sasaran).

Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan

harga apakah akan break even atau membuat target laba yang

akan dicari.

2. Value­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)

Page 31: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 31

Metode ini menggunakan satu persepsi

nilai dari pembeli (bukan dari biaya

penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

3. Competition­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan

persaingan)

A. Going­rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang

berlaku)

Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan

kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan

dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah

dan pesaing utamanya.

B. Scaled­Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)

Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan

hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan akan

tetapi berdasarkan jumlah order yang dilakukan setiap pengiriman.

2.2.3. Promotion (Promosi)

Definisi menurut Stanton adalah :

“Promotion mix is the combination of operasional selling, sales person,

public relation. These are the promotional tools that help an organization

to achieve its marketing objective”.

Page 32: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 32

Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud

dengan promosi adalah : “Promotion

includes all the activities the company undertakes to communicate and

promote its product the target market”.

Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :

1.Advertising (Periklanan)

Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal

dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

2.Personal selling (Penjualan perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang

mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

3.Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan

konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu

perusahaan.

4.Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk

atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

2.2.4. Place (Tempat atau distribusi)

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The

various the company undertakes to make the product accessible and

available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan

Page 33: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 33

perusahaan untuk membuat produknya

mudah diperoleh dan tersedia untuk

konsumen sasaran.

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk

memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang

bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada

pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus

dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat

ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat

bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan

organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat

dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan

atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat

mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar

luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi

mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu

perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi

adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan

oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Page 34: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan mengambil data pada tiga lokasi yaitu daerah distribusi

dan penjualan Eskrim yang dilakukan oleh Produk S­Krim yaitu Kampung Ranji

di ciawi, Kampung Bojong Jengkol Cilebut dan SMA Unggulan Citra Nusa,

tempat ini dilpilih selain wilayah distribusi S­Krim tetapi juga wilayah

Pemberdayaan Remaja berbasis Kewirausahaan. Survey ini dilakukan selama 1

(satu) Hari yaitu dari tanggal 4 Februari 2010 sebagai alat sampel 200 kuesioner,

dalam rangka mempersiapkan lomba Marketing Plan di STIE Kesatuan.

Walaupun sebelumnya telah kami lakukan penjualan dengan cara standar, tanpa

analisis pasar dan konsep penjualan berbasis “benefit” (Manfaat) dengan hasil

penjualan yang belum mencapai hasil yang di harapkan

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Awal dan Data

Primer. Data Awal diperoleh dari kumpulan data yang dimiliki pihak pemilik,

bahan­bahan pustaka, situs internet, laporan penelitian, Data primer diperoleh

melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pemilik dan pengelola

usaha, obeservasi lapangan melalui penyebaran kuesioner

Page 35: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 35

3.3 Metode Pengumpulan Data

a. Data Awal : Merupakan hasil observasi di dunia maya tentang Es Krim

untuk mengenal Es Krim lebih jauh sekaligus bahan­bahan yang

dibutuhkan

b. Data Primer : Data ini kami himpun berdasarkan metode :

i. Kuesioner : Membuat dan menyebarkan angket secara acak untuk

mendapatkan respon tentang produk yang di jual

ii. Presentasi : Melakukan presentasi akan manfaat yang hendak

tawarkan oleh penjual yang fungsinya adalah sebagai “Ice Counsellor’

iii. Analisis Data : Menghitung Biaya produksi, tingkat keuntungan dang

mentabulasi hail survey kuesioner yang telah tersebar

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukam secara

kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dan informasi yang telah dikumpulkan

diolah dengan menggunakan komputer program Microsoft Excel dan disajikan

dalam bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta

mempermudah dalam melakukan analisis data. Data kuantitatif meliputi biaya­

biaya yang dikeluarkan perusahaan mencakup biaya investasi dan biaya

operasional serta penerimaan dari hasil penjualan Es Krim merek S­Krim.

Sedangkan untuk data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif

Page 36: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 36

merupakan analisis terhadap aspek pasar, aspek

teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan

aspek finansial.

3.4.1Analisis Pesaing melalui SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Tantangan)

Salah satu komponen marketing plan yang sangat penting adalah

analisis pesaing dan analisis isu­isu yang sedang berkembang saat ini.

Tujuan analisis pesaing adalah agar kita dapat menjelaskan secara detail

pengaruh faktor­faktor eksternal, seperti peluang dan ancaman terhadap

bisnis yang sedang kita hadapi. Selain itu, dalam analisis pesaing ini dapat

dijelaskan juga secara menyeluruh tantangan yang dihadapi akibat adanya

perubahan faktor lingkungan eksternal, serta peluang yang dapat

dimanfaatkan dalam bisnis yang sedang kita laksanakan. Meskipun untuk

melakukan analisis ini diperlukan persiapan yang sangat lama, namun

hasilnya sangat bermanfaat. Keuntungan yang akan diperoleh adalah:

a. Kita dapat mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan

pesaing.

b. Alasan pelanggan menggunakan produk yang kita hasilkan serta

alasan pelanggan menggunakan produk yang dihasilkan oleh pesaing.

c. Kita dapat melakukan komunikasi terhadap faktor­faktor keunggulan

kompetitif (competitive advantage) secara efektif kepada pelanggan

yang potensial.

d. Analisis terhadap isu­isu yang sedang berkembang saat ini, serta

Page 37: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 37

analisis terhadap produk pesaing,

dapat menyebabkan kita berfikir kreatif

dan inovatif untuk melakukan perubahan peningkatan terhadap

produk yang kita hasilkan tersebut.

e. Ada beberapa kategori dari pelanggan yang tidak terpenuhi.

Contohnya, apabila kita merencanakan untuk menjual dan mengirim

makanan untuk santap siang di Jakarta, pasti ada beberapa tempat

yang tidak dapat memenuhi seluruh keinginan dan selera konsumen.

Untuk memenuhi keinginan dan selera konsumen tersebut, kita dapat

menerapkan strategi market niche. Caranya adalah dengan

melakukan pengamatan terhadap apa yang diinginkan konsumen dan

apa saja yang telah dilakukan oleh pesaing­pesaing kita. Berdasarkan

hal ini, kita dapat mengetahui lebih detail mengenai kondisi pasar.

Contohnya, apakah pesaing berhasil karena mereka menjual produk

dengan harga lebih murah pada waktu­waktu tertentu? Apabila

jawabannya ya, faktor­faktor apa saja yang mempengaruhi pelanggan,

sehingga pola belanjanya berubah­ubah pada waktu­waktu tertentu?

Seandainya kita mengetahui bahwa pasar sudah demikian jenuh

dengan munculnya banyak pesaing, kita dapat menghindari

meningkatnya biaya yang diakibatkan oleh kesalahan melakukan

suatu bisnis yang permintaannya sangat kecil. Kita dapat meninjau

ulang dengan melakukan penelitian atau pengamatan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah di suatu daerah sudah terdapat jasa

Page 38: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 38

penyediaan makan siang yang telah

dilakukan oleh pesaing.

A. Faktor­faktor Ancaman dan Peluang Datang dari Berbagai Sumber:

1 Kondisi ekonomi wilayah/negara di tempat kita melakukan bisnis.

2 Inovasi produk: bagaimana pengaruh perubahan produk pesaing

terhadap produk yang kita hasilkan?

3 Bagaimana perubahan teknologi dapat mempengaruhi produk yang

kita hasilkan?

4 Apakah produk yang kita hasilkan bersahabat dengan lingkungan?

5 Apakah peraturan­peraturan yang ada mendukung bisnis yang kita

jalankan?

6 Apakah ada penghalang untuk masuk ke dalam pasar?

B. Faktor­Faktor Kekuatan dan Kelemahan

Idenfikasikan berbagai faktor­faktor kekuatan dan kelemahan internal

bisnis yang sedang kita jalankan, seperti:

1 Tingkat pendidikan, pengalaman, keterampilan atau reputasi dalam

bisnis ini.

2 Pengalaman supervisor (karyawan).

3 Pelajari isu yang paling penting yang dapat mempengaruhi bisnis

yang sedang kita jalankan ini. Contoh isu yang harus diperhatikan oleh

perusahaan yang bergerak di bidang public relation adalah:

a. Barriers to entry untuk masuk kedalam bisnis ini relatif rendah,

Page 39: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 39

karena perusahaan ini hanya

memerlukan fasilitas telepon dan

komputer.

b. Pengalaman sangat dibutuhkan untuk bisnis ini (semakin

berpengalaman, semakin baik reputasinya).

c. Manajer profesional merupakan kunci terpenting untuk bisnis ini.

d. Pendekatan kepada pelanggan dengan sistem pelayanan yang baik

merupakan isu terpenting untuk bisnis ini.

3.4.2 Analisis Kelayakan Finansial

Untuk mengetahui kelayakan usaha susu kuda, maka dilakukan

perbandingan antara biaya dan manfaat. Kriteria kelayakan investasi yang

digunakan antara lain

Page 40: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 40

3.4.2.1. ANALISIS EKONOMIS PERENCANAAN USAHA

Tujuan utama dari suatu usaha adalah memperoleh keuntungan

atau laba finansial. Karena itu, penentuan layak tidaknya suatu rencana

usaha akan ditentukan oleh perhitungan­perhitungan dalam analisis

ekonomis. Apabila analisis kelayakan dilakukan dengan benar dan

hasilnya menunjukkan layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya

jarang mengalami kegagalan. Kecuali analisis kelayakan usaha dilakukan

dengan data yang tidak benar dan atau karena adanya factor yang tidak

terkontrol misalnya terjadi bencana alam. Sebelum menguraikan berbagai

hal tentang analisis ekonomis perencanaan usaha, perlu terlebih dahulu

memahami masalah pembiayaan, pendapatan, dan penyusutan.

A. Pembiayaan

Untuk mampu menghitung pembiayaan, terlebih dahulu Anda

memahami pengelompokan dalam pembiayaan. Biaya dikelompokan

menjadi 2, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel

cost).

1. Fixed Cost (biaya tetap),

yaitu biaya yang besarnya tidak berubah walaupun terjadi

penambahan pada volume produksi. Termasuk dalam kelompok ini

adalah: gaji dan tunjangan, biaya penyusutan (depreciation), biaya

Page 41: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 41

perawatan mesin dan gedung,

bunga kredit, asuransi, pajak

perusahaan, dan biaya tak terduga, dan lain­lain.

2. Variabel Cost (biaya tidak tetap),

yaitu biaya yang besarnya berubah sesuai dengan

penambahan dari volume produksi. Termasuk dalam kelompok ini

adalah: bahan baku, bahan penolong, packing, dan bahan untuk

laboratorium, bahan bakar dan pelumas, pajak penjualan, sales

promotion, biaya lembur, dan lain­lain.

Selain kedua kelompok pembiayaan diatas, dalam penerapannya

masih terdapat pengeluaran pembiayaan lain seperti halnya untuk

pengadaan tanah, bangunan, peralatan, maupun pembiayaan

lainnya. Sehingga apabila dikelompokan, maka kelompok

pembiayaan ini masuk kedalam kelompok Modal Investasi dan

Modal Kerja.

1). Modal investasi,

yaitu modal yang dipergunakan untuk keperluan

pengadaan atau pembelian fasilitas yang tidak langsung habis

pakai, namun apablia akan digantipun dalam waktu relatif lama.

Termasuk kedalam kelompok modal investasi adalah: tanah,

bangunan, mesin, peralatan pabrik, pembelian lisensi/hak patent,

perijinan, pengadaan alat­alat transportasi, peralatan kantor,

perabot kantor, instalasi air dan listrik. Ataupun merupakan

Page 42: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 42

modal ketrampilan berupa

pelatihan pegawai, pembiayaan

produksi percobaan, biaya perencanaan, dan lain­lain.

2). Modal kerja,

yaitu modal yang dipergunakan untuk membiayai

keseluruhan kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai dengan

rencana setelah investasi dianggap memadai. Termasuk

kedalam kelompok modal kerja antara lain: bahan baku, bahan

penolong, bahan bakar dan bahan pelumas, bahan pembungkus

(packing), bahan untuk pembersih air (zat kimia), gaji, lembur,

biaya administrasi, dan lain­lain.

B. Pendapatan

Pendapatan suatu usaha meliputi semua produk atau unsur yang

dapat dijual dari kegiatan usaha tersebut. Produk atau unsur yang

dapat dijual tidak hanya produk utama, namun dapat juga produk afkiir

atau produk ikutan yang dapat berupa limbah. Untuk dapat menghitung

pendapatan haruslah mampu menghitung harga pokok per unit dan

harga jual.

Perkiraan Laba Perusahaan

1. Harga pokok/unit = Fixed Cost + Variabel Cost

Kapasitas Normal

2. Harga jual = Harga pokok + Biaya Overhead

Page 43: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 43

Biaya Overhead, meliputi:

­ Bahan penolong/pembantu

­ Biaya pemeliharaan

­ Biaya tenaga kerja tak langsung

­ Biaya penyusutan (Depresiasi)

­ Kapasitas Normal, diperkirakan 10% lebih kecil dari hasil yang

diramalkan.

Pada tahun pertama sejak beroperasi komersial misalkan mula­

mula perusahaan bekerja dengan kapasitas 50% untuk triwulan

pertama, 75% untuk triwulan kedua dan 100% untuk keempat dan

seterusnya.

Laba untuk pertama, pajak pendapatan = X%

= (75% ramalan) (% pajak) (Harga jual ­ Harga pokok)

Laba untuk tahun kedua dan seterusnya.

= (kapasitas normal) (% pajak) (Harga jual ­ Harga pokok).

Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan? Untuk

menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak (feasible) atau tidak

dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara,

C. Break Even Point (titik pulang pokok)

BEP (Break Even Point) atau titik Pulang Pokok yaitu suatu

keseimbangan di mana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama

dengan jumlah biaya­biaya yang dikeluarkan sehingga perusahaan

Page 44: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 44

yang bersangkutan pada tingkat omzet

dan biaya­biaya tersebut di atas tidak

memperoleh laba maupun rugi.

Rumus

B E P dalam unit = Fixed Cost

Harga jual persatuan – Harga persatuan

Prosentase B E P:

Nilai pada BEP x 100 %

Jumlah penghasilan

Page 45: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 45

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan

Salah satu komponen marketing plan yang sangat penting adalah analisis

pesaing dan analisis isu­isu yang sedang berkembang saat ini. Tujuan analisis

pesaing adalah agar kita dapat menjelaskan secara detail pengaruh faktor­faktor

eksternal, seperti peluang dan ancaman terhadap bisnis yang sedang kita

hadapi. Selain itu, dalam analisis pesaing ini dapat dijelaskan juga secara

menyeluruh tantangan yang dihadapi akibat adanya perubahan faktor lingkungan

eksternal, serta peluang yang dapat dimanfaatkan dalam bisnis yang sedang kita

laksanakan. Meskipun untuk melakukan analisis ini diperlukan persiapan yang

sangat lama, namun hasilnya sangat bermanfaat. Keuntungan yang akan

diperoleh adalah:

a. Kita dapat mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan

pesaing.

b. Alasan pelanggan menggunakan produk yang kita hasilkan serta alasan

pelanggan menggunakan produk yang dihasilkan oleh pesaing.

c. Kita dapat melakukan komunikasi terhadap faktor­faktor keunggulan

kompetitif (competitive advantage) secara efektif kepada pelanggan yang

potensial.

d. Analisis terhadap isu­isu yang sedang berkembang saat ini, serta analisis

Page 46: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 46

terhadap produk pesaing, dapat

menyebabkan kita berfikir kreatif dan

inovatif untuk melakukan perubahan peningkatan terhadap produk yang

kita hasilkan tersebut.

e. Ada beberapa kategori dari pelanggan yang tidak terpenuhi. Contohnya,

apabila kita merencanakan untuk menjual dan mengirim makanan untuk

santap siang di Jakarta, pasti ada beberapa tempat yang tidak dapat

memenuhi seluruh keinginan dan selera konsumen. Untuk memenuhi

keinginan dan selera konsumen tersebut, kita dapat menerapkan strategi

market niche. Caranya adalah dengan melakukan pengamatan terhadap

apa yang diinginkan konsumen dan apa saja yang telah dilakukan oleh

pesaing­pesaing kita. Berdasarkan hal ini, kita dapat mengetahui lebih

detail mengenai kondisi pasar. Contohnya, apakah pesaing berhasil karena

mereka menjual produk dengan harga lebih murah pada waktu­waktu

tertentu? Apabila jawabannya ya, faktor­faktor apa saja yang

mempengaruhi pelanggan, sehingga pola belanjanya berubah­ubah pada

waktu­waktu tertentu? Seandainya kita mengetahui bahwa pasar sudah

demikian jenuh dengan munculnya banyak pesaing, kita dapat menghindari

meningkatnya biaya yang diakibatkan oleh kesalahan melakukan suatu

bisnis yang permintaannya sangat kecil. Kita dapat meninjau ulang dengan

melakukan penelitian atau pengamatan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah di suatu daerah sudah terdapat jasa penyediaan makan siang yang

telah dilakukan oleh pesaing.

Page 47: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 47

Adapun hasil analisis SWOT tersebut dapat

dilihat melalui table perbandngan produk S­Krim

terhadap produk Lain

Internal Produk Eksternal Produk

1. Harga Terjangkau 2. Rasa dapat dibuat sesuai order 3. Kualitas Produk dapat Bersaing 4. Tanpa bahan Pengawet 5. Pengemulsi menggunakan

Cortina (Lemak Nabati+Telur), artinya aman dari resiko ketidak halal­an

6. Menggunakan stabilizer Kimia organic import dari jerman lengkap dengan sertifikasi Halal

7. Dapat di buat hanya dengan peralatan sederhana

1. Harga Lebih Tinggi 2. Variasi Rasa Lebih Banyak 3. Kualitas Terjamin 4. Kemungkinan memakai

Pengawet 5. Pengemulsi mengandung Gelatin

(lemak hewan) harus diteliti apakah mengandung lemak hewan yang tidak halal (lemak babi)

6. Penggunaan stabilizer yang harus diteliti apakahmengandung zat berbahaya atau tidak (melamin)

7. Dibuat dengan perlatan dan teknologi yang mahal harganya

KEKUATAN PELUANG

1. Kemasan Belum ada Label 2. Distribusi masih terbatas karena

seiring dengan konsep pemberdayaan kewirausahaan

3. Produksi Masih terbatas karena masih industry Rumah dan penyimpanan yang juga terbatas

4. Daya Tahan Maksimum 2 (dua) Bulan (kondisi Beku)

5. Kesulitan ketersediaan bahan baku di beberapa tempat

6. Sarana promosi yang terbatas

1. Kemasan Label Menarik 2. Distribusi Luas dengan Brand

yang sudah dikenal lengkap dengan fasilitas Freezer dan tenaga sales yang handal

3. Produksi tidak terbatas karena memiliki sarana penyimpanan yang layak

4. Daya Tahan hingga 1 (satu) Tahun (kondisi Beku)

5. Memiliki supplier bahan dari departemen quality control

6. Konsep promosi yang menarik meliputi berbagai media

KELEMAHAN TANTANGAN

Page 48: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 48

Berdasarkan analisis tersebut maka harus

dilakukan upaya­upaya sebagai berikut :

1. Membandingkan antara Kekuatan produk S­Krim dengan Peluang yang ada

di pasaran sehingga produk kita dapat menempatkan diri sesuai dengan

keunggulan yang dimiliki

2. Membalikkan kondisi atau menyesuaikan produk S­Krim yang memiliki

Kelemahan dengan cara meminimalisir atau menghindari kelemahan

tersebut menjadi potensi yang memungkinkan untuk dijadikan suatu

kekuatan

4.2.Segmentasi Pasar, Target Pasar, dan Posisi Pasar

4.2.1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam

kehidupan ini. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk

memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin

pasar, merumuskan pesan­pesan komunikasi, melayani lebih baik,

menganalisis prilaku konsumen maupun mendesain produk.

Hasil analisis ini di dapat melaui survey yang dilakukan melalui

penyebaran kuesioner pada saat penjualan yang dilaksanakan pada Hari

Kamis tanggal 4 Februari 2010 dengan cara menyebarkan 140 kuesironer dan

menjual 140 buah Eskrim cup ukuran 50 ml.

Variabel­variabel yang akan dipilih untuk mensegmentasi pasar Eskrim

merek S­krim adalah Segmentasi A­Priori, adalah penentuan segmentasi

Page 49: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 49

pasar berdasarkan pendekatan yang dilakukan

sebelum suatu survei dilakukan. Pendekatan a­

priori dalam segmentasi pasar pada dasarnya adalah pendekatan

berdasarkan atribut­atribut konsumen (Kasali:2005:348), antara lain:

1. Segmentasi Geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit

secara wilayah pasar yaitu ciawi, cilebut dan SMA Unggulan Citra Nusa.

Alasan pemilihan segmentasi ini dikarenakan setiap wilayah memiliki

karakter yang berbeda dengan wilayah lainnya. Melalui kecederungan

masyarakat atas Rasa dan selera orang setempat yang menyukai rasa

tertentu, dengan mengabaikan rasa baru, ataupun ukuran yang di

inginkan.

Dapat dilihat melalui table selera konsumen terhadap rasa dan Ukuran

Wilayah Coklat Strawberry Durian Lain Total SMA Unggulan Citra Nusa 26 42 15 17 100 Kp. Bojong Jengkol Cilebut 11 5 3 1 20 Kp. Ranji Ciawi 5 6 6 3 20 Jumlah 42 53 24 21 140

Page 50: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 50

2. Segmentasi Demografik, yaitu membagi pasar menjadi kelompok

berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin. Alasan pemilihan

segmentasi ini adalah segmentasi dengan cara apapun harus selalu

dilihat dari kacamata demografi dan informasi demografi merupakan

informasi yang paling mudah dijangkau dan paling murah untuk

mengidentifikasi target pasar. Segmentasi yang disasar oleh Es krim

adalah anak­anak sampai manula atau mulai 2 tahun sampa di atas 60

tahun. Segmen ini dipilih karena mereka merupakan pasar potensial yang

sangat memperhatikan kesehatan dan manfaat Es Krim

Dapat dilihat melalui table minat konsumen berdasarkan kelompok usia

Kelompok Usia Laki‐Laki Perempuan Total 2‐5 Tahun 10 12 22 6‐12 Tahun 5 3 8 13‐17 Tahun 22 28 50 18‐25 Tahun 8 13 21 26‐35 Tahun 13 15 28 36‐50 Tahun 2 5 7 51‐60 Tahun 1 1 2 > 60 Tahun 0 2 2 Jumlah 61 79 140

Page 51: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 51

3. Segmentasi Psikografik, yaitu membagi pembeli menjadi kelompok

berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau

kepribadian. Alasan pemilihan segmentasi ini karena seseorang yang

membeli produk yang berbeda dengan yang dibeli orang lain tergantung

pada tingkat kepuasan dan citra dirinya dimana citra diri pada hakekatnya

adalah suatu kombinasi yang kompleks antara sikap terhadap diri sendiri

dan hal­hal yang mencerminkan peranan yang dibawakan seseorang

dalam masyarakat lingkungannya.

Dapat dilihat melalui table minat Konsumen berdasarkan Alasan Menyukai

eskrim berdasarkan Manfaat

Page 52: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 52

Kelompok Usia Murah Sehat Bergizi Gaya Jumlah

2‐5 Tahun 15 3 2 2 22

6‐12 Tahun 5 0 2 1 8

13‐17 Tahun 15 21 12 2 50

18‐25 Tahun 4 11 6 0 21

26‐35 Tahun 2 15 7 4 28

36‐50 Tahun 3 2 2 0 7

51‐60 Tahun 2 0 0 0 2

> 60 Tahun 0 2 0 0 2

Jumlah 46 54 31 9 140

Page 53: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 53

4. Segmentasi Tingkah Laku, yaitu mengelompokkan pembeli berdasarkan

pada pengetahuan, sikap penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu

produk. Alasan pemilihan segmentasi ini karena variabel tingkah laku

merupakan awal yang paling baik untuk membentuk segmen pasar untuk

meningkatkan pemakaian produk kita.

Dapat Dilihat melalui table minat Konsumen berdasarkan Kemampuan

Membeli dihitung dari jumlah cup kecil yang tersedia dalam kemasan

Kelompok Usia 1‐2 cup 3‐4 cup > 5 cup Kadang‐2 Jumlah 2‐5 Tahun 15 2 1 4 22 6‐12 Tahun 3 0 0 5 8 13‐17 Tahun 35 2 1 12 50 18‐25 Tahun 12 3 0 6 21 26‐35 Tahun 10 5 2 11 28 36‐50 Tahun 2 0 0 5 7 51‐60 Tahun 1 0 0 1 2 > 60 Tahun 1 0 0 1 2 Jumlah 79 12 4 45 140

Page 54: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 54

4.2.2. Target Pasar

Menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis

segmentasi. Produk dari targeting adalah target market, yaitu satu atau

beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan­kegiatan

pemasaran. Kadang­kadang targeting juga disebut selecting karena marketer

harus menyeleksi. Sebuah pasar sasaran yang dipilih tidak dengan segera

menjanjikan potensi yang optimal. Pada dasarnya konsumen memerlukan

waktu untuk mengkonsumsi suatu produk Mata rantai konsumsi itu dikenal

dengan proses AIDA, yaitu awareness (konsumen sadar terhadap keberadaan

Page 55: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 55

suatu produk/merek), interest (menaruh

minat),desired (menghendaki, merasa

membutuhkan) dan action(membeli).

1. Pasar sasaran jangka pendek adalah pasar ditekuni saat ini yang

direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat, yaitu pasar di tingkat usia

a. Remaja atau anak sekolah yaitu kelompok usia 13­17 tahun dan anak­

anak balita atau anak sekolah Taman kanak­kanak yaitu Kelompok usia

2­5 tahun dengan Alasan Harga yang terjangkau, berarti pada pangsa

pasar ini dijual S­krim dengan harga kemasan murah

b. Remaja yaitu kelompok usia 13­17 tahun, Remaja Dewasa 18­25 tahun

dan Dewasa muda 26­35 tahun dengan alasan Manfaat karena

Kesehatan, berarti pada pangsa pasar ini di jual dengan menawarkan

Manfaat Kesehatan

c. Rasa yang paling laku dari beberapa wilayah dan minat konsumen

adalah rasa Strawberry di SMA unggulan Citra Nusa, rasa Coklat di

Kp. Bojong Jengkol dan di Kp. Ranji ciawi adalah rasa Strawberry dan

Durian

d. Mencoba inovasi baru dengan menciptakan rasa baru yang unik, dan

laku di pasaran sesuai tren yang ada pada saat itu berdasarkan riset

pasar

2. Pasar sasaran masa depan adalah pasar tiga atau lima tahun kedepan

dengan tujuan untuk mendeteksi dan memenuhi perubahan prioritas

Page 56: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 56

konsumen, mengatasi persaingan dan

mencegah bermigrasinya konsumen kepada

para pesaing,

a. Berdasarkan minat konsumen terhadap kemampuan financial dan

kapasitas pembelian dalam jumlah banyak atau kemasan lebih besar

adalah kelompok usia 26­35 Tahun yaitu akan dijual dalam kemasan

350 ml atau 750 ml

b. Mengingat pangsa pasar potensial di eceran cup ekonomis senilai

Rp.1.500, di kelompok usia anak sekolah Taman kanak­kanak dan

Remaja SMP­SMA maka perlu disediakan tempat penyimpanan yang

memadai di sekolah dengan perhitungan biaya listrik dan penyewaan

tempat

c. Memperbaiki tampilan merek dan kemasan agar lebih menarik dan

memiliki daya tarik pasar

3. Luasnya potensi penjualan sehingga semakin besar pasar sasaran maka

semakin besar nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah

populasi tetapi juga daya beli dan keiinginan pasar untuk memiliki produk

tersebut. Untuk menciptakan keinginan membeli Es Krim merek S­krim

dengan mempertimbangkan faktor­faktor seperti kesiapan masyarakat,

kelayakan produk maupun meningkatkan kepuasan pelanggan.

a. Berdasarkan Minat tinggi terhadap kebiasan memakan eskrim di tingkat

usia sekolah remaja SMP­SMA, maka peran sosialisasi terhadap

manfaat es krim dalam kesehatan

Page 57: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 57

b. Karena Minat yang tinggi terhadap

kebiasan memakan eskrim di tingkat usia

sekolah anak­anak Taman kanak­Kanak yang membeli karena harga

yang murah, maka untuk meningkatkan penjualan adalah peran

sosialisasi terhadap manfaat es krim dalam kesehatan dan kandungan

gizi yang tinggi di sekolah Taman Kanak­kanak.

4. Menjaga agar pertumbuhan produk memadai maka Es Krim merek S­krim

menggiatkan kegiatan periklanan, mengefektifkan kinerja distributor.

a. Media informasi yang disiapkan sebagai “Kartu Sehat” dan “Kartu

Gizi” menikmati S­Krim, dengan dilengkapi “Ice Cream Counsellor”

akan sangat efektif dalam meningkatkan penjualan

b. Pasar potensial di sekolah­sekolah ternyata belum terjangkau secara

optimal, maka perlu diperluas jalur distribusi di sekolah­sekolah lainnya

dan dilakukan riset yang sama dengan peran “Ice Cream Counsellor”

c. Menyiapkan penjualan outlet, dengan mempertimbangkan biaya

transportasi “Ice Cream Counsellor” dan mekanisme pembagian

keuntungan antara outlet dan “Ice Cream Counsellor”

Page 58: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 58

4.2.3. Posisi Produk

Untuk memenuhi janji yang tercantum

dalam rumusan positioning maka harus dibangun diferensiasi yang kokoh.

Diferensiasi didefinisikan sebagai upaya kita untuk membedakan diri dengan

pesaing. Perbedaan ini diciptakan melalui tiga aspek, yaitu dari sisi kontennya

atau apa yang ditawarkan (what to offer), dari sisi konteksnya atau bagaimana

cara kita menawarkannya (how to offer) dan dari sisi infrastrukturnya yaitu

faktor pemungkinnya (enabler) baik teknologinya, sumber daya manusianya,

maupun fasilitas yang dipunyai

Setelah pasar sasaran dipilih dan produk yang dibutuhkan dirancang kini

tiba gilirannya memposisikan produk itu kedalam otak calon konsumen

sehingga harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah

yang tepat. Untuk itu Es Krim merek S­krim harus paham bagaimana

konsumen memproses informasi, bagaimana konsumen membentuk persepsi

dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya. Es Krim

merek S­krim sebagai barang­barang konsumsi (mass consumer goods) yang

tingkat persaingannya sudah sangat tinggi maka dalam pemasarannya

positioning menjadi sangat penting. Menentukan posisi produk merupakan

strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar

produk/merek/nama mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi

mencerminkan keunggulan terhadap produk/ merek/ nama lain dalam bentuk

hubungan asosiatif. Membangun positioning tak lain adalah soal bagaimana

kita mencari kepercayaan, positioning menyangkut penciptaan “being” di

Page 59: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 59

dalam benak pelanggan dan mengarahkan

mereka dengan penuh

kredibilitas. Positioning pada hakekatnya merupakan sebuah janji yang dibuat

perusahaan kepada pelanggannya. Positioning yang disusun untuk Es Krim

merek S­krim yaitu:

1. Menyusun strategi penjualannya yang tidak semata­mata melakukan

aktivitas menjual produk kepada pelanggan tapi disini mempergunakan

taktik menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan sehingga

dalam menjual berorientasi jangka panjang melalui penciptaan hubungan

yang harmonis dan bukan semata­mata hubungan yang sifatnya

transaksional jangka pendek yaitu dengan menjelaskan manfaat produk

berdasarkan kelas sasaran calon konsumen berdasarkan kebutuhannya,

Setelah menentukan basis diferensiasi diatas maka langkah selanjutnya

adalah mengidentifikasi target segmen yang relevan, yaitu pasar potensial

mengenai informasi yang diberikan dengan menawarkan dan menjelaskan

kandungan gizi dan produk yang sehat dan berkualitas baik. Jadi jangan

pernah bermimpi lagi memakan Eskrim Merek S­Krim dengan tema

“Dream Ice” yaitu tidak ada alasan lagi untuk tidak makan Eskrim karena

takut Gemuk, bisa menyebabkan Flu, dan manfaat lainnya

2. Menentukan “frame of reference” pelanggan dengan jelas, “frame of

reference” seperti “Kelompok Umur” kita boleh mengetahui dengan baik

target pasar kita tetapi positioning yang kita tampilkan harus dengan jelas

Page 60: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 60

menunjukkan “siapa” kita sebenarnya.

Merumuskan “point of differentiation”, disini

untuk menentukan “kenapa” konsumen harus memilih shampo Cemerlang

dibandingkan dengan pesaing. “Point of Differentiation” ala Eskrim Merek

S­Krim yaitu membidik pangsa pasar Yaitu dengan “brand image” produk

yang dapat dinikmati oleh semua kalangan yaitu harga yang terjangkau

dan dapat dinikmati oleh kalangan usia dari 2 (dua) sampai diatas 60

tahun dan terjangkau. Jadi jangan khawatir Semua orang siapapun dapat

merasakan dan menikmati Eskrim merek S­krim dengan Tema

“Everybody Ice” yaitu tidak ada batasan untuk alasan mahal

membelinya.

3. Menetapkan keunggulan kompetitif produk, disini diferensiasi bukan hanya

dipermukaan saja tetapi benar­benar bisa dinikmati sebagai sesuatu yang

berbeda. “Point of Differentiation” harus didukung dengan competitive

edge disini “Point of Differentiation” perbedaan inilah yang mendasari S­

Krim sebagai produk yang dapat mengambil alih para penggemar Es krim

yang selama ini telah di dominasi oleh merek­merek terkenal, pada

umumnya berdasarkan survey para penggemar Eskrim ini adalah

kelompok usia Remaja Dewasa dan Anak­anak kecil. jadi konsep “Ice

Lover” dapat menjadikan S­krim merebut pasar berdasarkan perbedaan

dari kualitas dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi

Page 61: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 61

4.3. Bauran Pemasaran

4.3.1. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang

dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Page 62: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 62

Berdasarkan Posisi pasar maka

produk ini layak disebut sebagai produk

berkualitas dengan harga murah berdasarkan analisis SWOT maka bisa

dilihat potensi Kekuatan Produk S­Krim ini dapat bersaing yaitu

1. Harga Lebih terjangkau dibandingkan beberapa merek sekelas

karena dari segi harga lebih murah, dapat dibeli oleh siapa saja

2. Rasa dan ukuran dapat dibuat sesuai order, Karena keterbatasan

produksi rasa dapat dibuat berdasarkan pesanan

3. Kualitas Produk dapat Bersaing, karena memiliki tekstur lebih

padat, sehingga otomatis kandungan susu dan cream lebih tinggi

dibandingkan produk sekelas, dan sangat mempengaruhi tekstur

yang ada pada S­krim menjadi lebih lembut di bandingan

komptetitor sekelas

4. Tanpa bahan Pengawet, karena kesehatan yang di tonjolkan dan

cara pengolahan yang tepat, menjadikan tanpa bahan pengawet

pun S­Krim dapat dinikmati dalam keadaan beku hingga 2 (dua)

bulan,

5. Pengemulsi menggunakan Cortina (Lemak Nabati+Telur), artinya

aman dari resiko ketidak halal­an, mengingat Negara kita sangat

memperhatikan kualitas kehalalan suatu produk, yang biasanya

mengandung gelatin, walau harganya lebih murah namun perlu di

teliti kembali kandungan zat dalam gelatin tersebut berasal dari

lemak hewan yang di haramkan.

Page 63: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 63

6. Menggunakan stabilizer Kimia organic

import dari jerman lengkap dengan

sertifikasi Halal, selain itu juga menghindari resiko penggunaan zat

kimia berbahaya (Melamin) seperti yang pernah dikandung oleh

salah satu merek terkenal

7. Dapat di buat hanya dengan peralatan sederhana, jadi dengan

konsep pemberdayaan kewirausahaan dapat dibuat hanya dengan

peralatan rumah tangga standar untuk mengolah kue

4.3.2. Price (Harga)

Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat

fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi

dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga

merupakan satu­satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari

penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan

pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih

diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Cost­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)

A. Cost­Plus­Pricing (Penetapan harga biaya plus)

Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling

sederhana, dimana metode ini menambah standar mark­up

terhadap biaya produk.

Diketahui :

Page 64: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 64

1. Fixed Cost:

a. Biaya Listrik Rp. 1.000

b. Tenaga Kerja Rp. 2.500

Jumlah Rp. 3.500

2. Kapasitas Normal = setiap produksi per adonan adalah maksimal

2300 ml, dan diperkirakan mengalami penyusutan produksi

sebesar 1 %, kemudian di kemas dalam cup kecil ukuran 50 ml

3. Variable Cost:

A. Biaya Bahan Baku

a. Susu sapi Segar Rp. 2.250

b. Cortina Rp. 600

c. Stabilizer Rp. 255

d. Full cream bubuk Rp. 3.600

e. Gula Halus Rp. 660

f. Garam (secukupnya) Rp. 10

g. Pasta + selai buah Rp. 1.000

h. Whipping Cream cair Rp. 9.750

Jumlah Rp.18.125

B. Biaya Kemasan

a. Cup + tutup Rp.5,850

b. Sendok Kayu Rp.1.575

Jumlah Rp.7.425

Total Rp.25.550

Page 65: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 65

4. Biaya Overhead

a. Transportasi (setiap box 45

cup) Rp.5.000

Uraian :

1. Harga pokok/unit = Fixed Cost + Variabel Cost

Kapasitas Normal

Harga pokok/unit = Rp. 3.500 + Rp. 25.550

(99% x 2300 ml) : 50 ml

Harga pokok/unit = Rp. 29.050

45.54

Harga Pokok Produksi per unit = Rp.637.90

2. Harga Pokok Penjualan = Harga pokok + Biaya Overhead

Harga Pokok Penjualan = Rp.637.90 + (Rp.5000:45)

Harga Pokok Penjualan = Rp.637.90 + (Rp.5000:45)

Harga Pokok Penjualan = Rp. 749

Harga Distributor = Rp.1.000

Keuntungan Produksi = Rp.251 / unit

Page 66: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 66

hari Kamis tanggal 4 Februari 2010 pada

Penjualan di 3 (tiga tempat) yaitu SMA

Unggulan Citra Nusa, Kampung Bojong Jengkol Cilebut dan Kampung

Ranji Ciawi adalah

Keuntungan Produksi (total) = Keuntungan perunit x Jumlah Unit

Produksi

Keuntungan Produksi (total) = Rp.251 x 140

Keuntungan Produksi (total) = Rp.35.140

B. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis

peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).

Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan

harga apakah akan break even atau membuat target laba yang

akan dicari.

B E P dalam unit = Fixed Cost

Harga jual persatuan – Harga persatuan

B E P dalam unit = Rp.3500

Rp.1.000 – Rp.749

B E P dalam unit = Rp.3500

Rp.251

B E P dalam unit = 13,94 Unit

Page 67: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 67

Prosentase B E P:

Nilai pada BEP x 100 %

Jumlah penghasilan

13,94 x 100% = 9,96 %

140

2. Value­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)

Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari

biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

Untuk memudahkan pemasaran, maka di bawah program pembinaan

kemandirian siswa yang kami adakan yaitu program Cinus School

Responsibility (CSR) berbasis kewirausahaan. Maka tenaga penjual

yang telah dilatih teknik menjual berdasarkan manfaat (benefit) yang

kami sebut disini sebagai “Ice Cream Counsellor” yang memiliki fungsi

sebagai distributor tetap yang memiliki hak untuk menjual secara

langsung kepada calon pembeli, segala ketentuan tentang harga telah

ditentukan berdasarkan survey harga pesaing.

Adapun tingkat keuntungan yang diperoleh sebagai ““Ice Cream

Counsellor” adalah sebagai berikut :

Harga Jual = Rp.1.500

Harga Distributor = Rp.1.000

Keuntungan Penjualan Eceran = Rp. 500

Keuntungan total pada penjualan hari Kamis tanggal 4 Februari

2010 pada Penjualan di 3 (tiga tempat) yaitu SMA Unggula Citra Nusa,

Page 68: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 68

Kampung Bojong Jengkol Cilebut dan

Kampung Ranji Ciawi adalah sebagai

berikut :

Distributor SMA

Unggulan Citra Nusa

Kp. Bojong Jengkol Cilebut

Kp. Ranji Ciawi Total

Jumlah Penjualan 100 20 20 140

Total Keuntungan Rp. 50.000 Rp.10.000 Rp.10.000 Rp.70.000

3. Competition­Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan

persaingan)

A. Going­rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang

berlaku)

Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan

kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan

dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah

dan pesaing utamanya.

Page 69: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 69

Adapun table di bawah ini dapat di

lihat harga S­Krim disbanding 2

merek lainnya

Harga S­Krim Campina Walls

A. Kemasan cup kecil ukuran 50 ml

B. Kemasan mangkok cup ukuran 350 ml

C. Kemasan Kotak cup ukuran 750 ml

D. Kemasan Liter Ember (minimal 4 liter)

Rp. 1.500

Rp.10.000

Rp.20.000

Rp.80.000

Rp. 3.200

Rp.17.000

Rp.24.000

­

Rp. 2.700

Rp.15.000

Rp.26.000

­

B. Scaled­Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)

Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan

hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan akan

tetapi berdasarkan jumlah order yang dilakukan setiap pengiriman.

Adapun table harga berdasarkan jumlah pemesanan adalah

sebagai berikut :

Kemasan 1­50 50 ­100 101­200 >200

Kemasan cup kecil ukuran 50 ml Rp.1.500 Rp.1.400 Rp.1.300 Rp.1.200

Page 70: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 70

Kemasan 1­5 5 ­10 10­20 >20

Kemasan mangkok cup ukuran 350 ml Rp.10.000 Rp.9.500 Rp.9.000 Rp.8.500

Kemasan 1­3 4 ­10 11­20 >20

Kemasan Kotak cup ukuran 750 ml Rp.20.000 Rp.19.000 Rp.18.000 Rp.17.000

4.3.3. Promotion (Promosi)

1. Advertising (Periklanan)

Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal

dilakukan oleh sponsor yang diketahui. Dengan membuat media

informatif dan memiliki daya tarik yaitu :

1. Kartu Sehat dan Menikmati Eskrim lengkap dengan manfaat

yang mengurangi kekhawatiran konsumen dalam menikmati

S­Krim yang berisi tentang manfaat Eskrim sebagai anti tumor

dan mencegah penyakit. Para peneliti menemukan lebih dari

100.000 jenis molekul yang terkandung di dalam susu, Selain

air dan lemak, molekul­molekul tersebut mencakup protein,

karbohidrat, mineral, enzim­enzim, gas, serta vitamin A, C dan

D. Terdapat beberapa peneliti yang menyatakan bahwa susu

termasuk dalam golongan pangan fungsional. Sebagian besar

Page 71: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 71

komponen dalam susu telah

diketahui fungsinya secara

biologis bagi tubuh. Komponen yang telah diketahui fungsinya

adalah protein terutama dari bagian whey, termasuk di

dalamnya alfalaktalbumin, betaktoglobulin, imunoglobulin,

laktoferin, dan glikomakropeptida. Alfalaktalbumin berperan

serta dalam metabolisme karbohidrat. Enzim ini memiliki

kemampuan berinteraksi dengan enzim galaktotransferase.

Fungsi enzim tersebut mentransportasikan galaktosa ke pool

glukosa. Beberapa penelitian membuktikan alfalaktalbumin

sebagai zat antitumor atau informasi lain dari ahli

Sesungguhnya, es krim tidak menyebabkan pilek. "Viruslah

yang menyebabkan pilek," ujar Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, MS,

ahli gizi dari Fakultas Pertanian IPB.

2. Kartu Gizi yang berisi tentang Komposisi gizi per 100 gram

es krim yang menonjol adalah energi (207 kkal), protein (4,0

g), dan lemak (12,5 g). Kurang lebih 130­140 mg kalsium

Selain itu, kandungan gulanya sekitar 20 gram atau 4 sendok

teh. Sehingga berdasarkan informasi ini S­Krim merupakan

makanan yang bergizi tinggi dan padat Gizi karena dapat

memenuhi kebutuhan gizi minimal 10 % yang dibutuhkan oleh

manusia setiap harinya yakni sekitar 2000 kkal

Page 72: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 72

2. Personal selling (Penjualan

perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang

mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

Pada konsep penjualan ini kami menggunakan tenaga yang

sebelumnya telah dibina oleh program pemberdayaan

kewirausahaan untuk menjadi “Ice Cream Counsellor” yakni

konsultan yang dapat menjelaskan berbagai manfaat dari S­Krim

serta kelebihan produk ini dibandingkan produk lainnya, tugasnya

adalah mensosialisasikan manfaat es krim seluas­luasnya sambil

membawa produk S­Krim di sekolah dan di sekitar rumahnya tidak

tertutup kemungkinan dari penjualan pribadi ini adalah pesanan

rekanan atau keluarga yang belum tersedia jalur distribusi produk ini.

3. Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan

konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu

perusahaan. Promosi awal dalam membeli produk ini adalah

mendapatkan pin “Loved Ice Dream” setiap pembelian minimal 6 cup

mendapatkan 1 (satu) buah pin cantik

4. Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk

atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

Sementara ini media komunikasi masih lebih di dominasi melalui

Page 73: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 73

verbal dengan tenaga “Ice Cream

Counsellor”, dan sarana flyer yang

disebarkan pada saat menawarkan produk ketika terjalin interaksi

dengan calon konsumen

4.3.4. Place (Tempat atau distribusi)

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk

memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang

bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada

pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus

dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat

ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat

bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan

organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat

dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan

atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat

mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar

luas.

Adapun Tempat yang strategis sangat menentukan ketika melihat

tren suatu daerah akan minat yang tinggi terhadap S­Krim, hal ini dapat

di identifikasikan sebagai berikut :

1. Rumah atau tempat yang memiliki fasilitas Kulkas, disekitarnya

banyak anak­anak yang tersedia tempat bermain ataupun dekat

Page 74: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 74

dengan Sekolah, sehingga

memungkinkan untuk menjadi

daya tarik yang tinggi

2. Di dalam Sekolah Citra Nusa, tepatnya di Pojok persimpangan

antara meja piket guru, Mushola dan kelas XII (dua belas) IPS 2,

dengan disediakan meja dan kursi, dan dinamakan “Pojok Usaha

Siswa”. Karena hal ini merupakan “pilot project”, pemberdayaan

kewirausahaan yang selama ini hanya di jangkau oleh mata

pelajaran tertentu ternyata dapat menjadi sarana efektif untuk

pemberdayaan kemandirian siswa

3. Kantin sekolah dengan system penawaran investasi berupa

Freezer seharga Rp.2.700.000 maka freezer akan menjadi milik

Sekolah atau dengan minimal penjualan 150 cup perhari atau

Rata Penjualan 3750 cup dalam sebulan, akan tetapi freezer

tetap milik distributor atau dipijamkan

4. Depan Pintu Gerbang sekolah pada saat jam istirahat atau

pulang sekolah, mengingat tidak semua sekolah menyediakan

jajanan yang sehat dan bergizi tinggi serta terjangkau harganya

5. Tempat Keramaian umum seperti puskesmas, Pasar kaget

ataupun pusat jajanan pinggir jalan yang ramai oleh pedagang

lainnya dengan cara media penyimpanan portable yang mudah

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Page 75: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Produk S­Krim ini dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan kreatifitas

dan kemampuan siswa dan Pemuda dalam memberdayakan dirinya dalam

bidang kewirausahaan dan kemandirian, karena memang menghasilkan

dan menjajikan sebagai sumber pendapatan, selain itu pula dapat menjual

secara kreatif dan inovatif yaitu menawarkan beragam manfaat dari S­Krim

sebagai produk berkualitas dan terjangkau

2. Analsis yang tepat dalam melihat Kelebihan, Kekurangan, peluang dan

tantangan produk maka akan memudahkan kita melihat dan

memaksimalkan infomasi yang dapat dijadikan modal untuk bersaing

dengan produk lainnya

3. Pemilihan Segmentasi Pasar, Target Pasar dan posisi pasar, dapat

meyakinkan bahwa kelebihan produk miiki dapat masuk atau diterima oleh

masyarakat berdasarkan hasil survey penyebaran kuesioner dan analisis

kebutuhan konsumen

4. Analisis bauran Pemasaran yaitu dari segi Produk dengan mengedepankan

kelebihan yang membedakan produk S­Krim dengan produk lain, dari segi

Harga yang sangan kompetitif dan ekonomis serta memiliki tingkat rabat

tinggi di tingkat eceran. Dari segi promosi yang di dukung oleh “Ice Cream

Page 76: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 76

Counsellor” yang dapat memberika

informasi tentang berbagai macam “benefit”

(manfaat), serta tempat yang tepat dan dapat dijadikan sumber penjualan

yang memiliki tingkat produktif tinggi dengan menjangkau kalangan pelajar

baik anak­anak, remaja, maupun di tempat­tempat umum lainnya

5. Informasi yang diberikan oleh tenaga “Ice Cream Counsellor” ternyata

sangat efektif dalam meningkatkan penjualan hal ini terbukti dalam satu hari

di beberapa tempat dapat menghasilkan penjualan sampai 100 unit, dan itu

pun hanya dilakukan dalam 1 jam saja pada saat jam istirahat di SMA

Unggulan Citra Nusa, 20 unit di Kampung Bojong jengkol Cilebut dan

20 unit di Kampung ranji ciawi pada hari kamis, tanggal 4 Februari 2010.

6. Produk S­Krim ini sangat menarik di kembangkan karena minat yang tinggi

di semua kalangan, dan dapat dikembangkan lebih besar lagi. Mengingat

biaya produksi yang dihabiskan ternyata terjangkau yaitu hanya Harga

Pokok Produksi per unit = Rp.637.90, Harga Pokok Penjualan = Rp.

749, dan Harga Distributor Rp.1.000, dan Harga Jual Rp.1.500 per cup

kecil ukuran 50 ml, maka rabat (selisih) dari harga jual yang tinggi yaitu

50% maka potensi untuk mendapatkan keuntungan sangat besar

6.1. SARAN

1. Produk ini dapat menjadi salah satu produk pilihan utama dalam

pemberdayaan kewirausahaan, mudah­mudahan dapat memacu produk

lainnya untuk tampil sebagai media kemandirian siswa

Page 77: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 77

2. Kemasan yang masih sederhana sebaiknya

dapat di tingkatkan karena akan memiliki

daya tarik dari segi penampilan ketika pertama kali konsumen melihatnya

3. Saluran distribusi yang terbatas perlu ditingkatkan dan di tambah jumlahnya

karena ini akan meningkatkan jumlah omset setiap hari, bahkan untuk di

kembangkan lagi outlet di sekolah­sekolah lain, bukan hanya di SMA

Ungulan Citra Nusa

4. Jumlah produksi yang terbatas, pastinya akan mempengaruhi jumlah S­

Krim yang dihasilkan, maka harus disiapkan pemberdayaan tahap kedua

yaitu pemberdayaan dalam mengolah dan membuat S­krim sesuai dengan

standar yang di tetapkan atau mengganti kapasitas alat dan mesin yang

lebih besar

Page 78: Marketing Plan S-KRIM

Marketing Plan

S‐KRIM (Loved Ice Dream)

Cintai mimpimu seperti kamu mencintai S‐Krim Page 78

DAFTAR PUSTAKA

1. Guiltinan, Joseph P. dan Paul, Gordon W (Alih Bahasa: Agus Maulana), 1994,

Strategi dan Program Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Erlangga,

Jakarta.

2. Kartajaya, Hermawan, 2005, Positioning, Diferensiasi dan Brand, PT.

Gramedia, Jakarta.

3. Kasali, Rhenald, 2005, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,

Positioning, PT. Gramedia, Jakarta.

4. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary (Alih Bahasa: Alexander Sindoro), 1997,

Dasar­Dasar Pemasaran, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

5. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary (Alih Bahasa: Alexander Sindoro), 1997,

Dasar­Dasar Pemasaran, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta.

6. Kotler, Philip (Alih Bahasa: Hendra Teguh, dkk), 2000, Manajemen

Pemasaran Edisi Milenium, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

7. Kotler, Philip (Alih Bahasa: Hendra Teguh, dkk), 2000, Manajemen

Pemasaran Edisi Milenium, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta.

8. Koespeno ( Dinas.Perindag Kab. Semarang), KEWIRAUSAHAAN, SEBAGAI

SEBUAH NILAI

9. Winardi, 1992, Harga dan Penetapan Harga, Citra Aditya Bakti Bandung