marjin pemasaran

22
MARJIN PEMASARAN Menurut Rahim Hastuti (2007) dalam Manggopa (2013) marjin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Besar kecilnya margin pemasaan akan mempengaruhi tinggi rendahnya harga komoditas tersebut. Secara sistematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut : MP = Pr – Pf, dimana MP = margin pemasaran, Pr= harga di tingkat pengecer, dan Pf,= harga di tingkat petani. Menurut Sudiyono (2004) dalam Widayanti apabila dalam pemasaran produk pertanian, terdapat lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran, maka margin pemasaran secara matematis dapat ditulis : Pada survey pasar yang telah dilakukan di pasar Sukun dan Superindo untuk komoditas kacang hijau dan kentang, data yang didapatkan hanya berupa volume pembelian, harga beli, dan harga jual. Sementara pada pasar modern Superido, hanya didapatkan data berupa harga jual produk. Karena data yang didapat seperti yang telah disebutkan di atas, maka untuk penghitungan margin pada komoditas kacang hijau dan kentang digunkan rumus MP = Pr – Pf. Berikut merupakan analisis margin pemasaran komoditas kentang dan kacang hijau pada pasar tradisional Sukun dan pasar modern Superindo :

Upload: stella-oktavia

Post on 24-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

marjin pemasaran

TRANSCRIPT

MARJIN PEMASARANMenurut Rahim Hastuti (2007) dalam Manggopa (2013) marjin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Besar kecilnya margin pemasaan akan mempengaruhi tinggi rendahnya harga komoditas tersebut. Secara sistematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :MP = Pr Pf, dimana MP = margin pemasaran, Pr= harga di tingkat pengecer, dan Pf,= harga di tingkat petani. Menurut Sudiyono (2004) dalam Widayanti apabila dalam pemasaran produk pertanian, terdapat lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran, maka margin pemasaran secara matematis dapat ditulis : Pada survey pasar yang telah dilakukan di pasar Sukun dan Superindo untuk komoditas kacang hijau dan kentang, data yang didapatkan hanya berupa volume pembelian, harga beli, dan harga jual. Sementara pada pasar modern Superido, hanya didapatkan data berupa harga jual produk. Karena data yang didapat seperti yang telah disebutkan di atas, maka untuk penghitungan margin pada komoditas kacang hijau dan kentang digunkan rumus MP = Pr Pf.Berikut merupakan analisis margin pemasaran komoditas kentang dan kacang hijau pada pasar tradisional Sukun dan pasar modern Superindo : Margin pemasaran di pasar tradisonal1. Komoditas kentang di Pasar Sukun

Dari hasil survey yang telah dilakukan di pasar Sukun untuk komoditas kentang pada enam pedagang yang ada di pasar tersebut didapatkan seperti pada table di atas. Untuk margin pemasarannya akan diuraikan di bawah ini :a. Pedagang 1 (Ibu Sri)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu Sri di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 300 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 8000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 9000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 9000 8000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 300.000b. Pedagang 2 ( ibu summi)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu Summi di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 30 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 7.500/kg. dan dijual dengan harga Rp. 9000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 9000 7.500 = 1500Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 45.000c. Pedagang 3 ( ibu jamilah)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu Jamilah di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 500 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 7.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 9000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 9000 7.000 =2000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 1.000.000d. Pedagang 4 (ibu nining)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu Nining di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 30 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 7.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 9000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 9000 7.000 = 2000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 60.000e. Pedagang 5 (ibu Fatimah)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu Fatimah di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 300 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 7.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 8000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 8000 7.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 300.000f. Pedagang 6 (mbak fitri)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber mbak fitri di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 20 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 6.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 8000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 8000 6.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 40.000

2. Komoditas kacag hijau di pasar Sukun

Dari hasil survey yang telah dilakukan di pasar Sukun untuk komoditas kacang hijau pada enam pedagang yang ada di pasar tersebut didapatkan seperti pada table di atas. Untuk margin pemasarannya akan diuraikan di bawah ini :a) Pedagang 1 (ibu sri)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu sri di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 20 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 17.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 18.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 18.000-17.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 20.000b) Pedagang 2 (ibu iyah)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu iyah di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 20 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 17.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 18.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 18.000-17.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 20.000c) Pedagang 3 (ibu heni)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu iyah di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 7.5 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 14.800/kg. dan dijual dengan harga Rp. 17.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 17.000-14.800 = 2.200Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 16.500d) Pedagang 4 (bapak toyib)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber bapak toyib di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 150 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 16.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 17.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 17.000 16.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 150.000e) Pedagang 5 (ibu ani)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu ani di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 25 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 17.000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 18.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 18.000 17.000 = 1000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 25.000f) Pedagang 6 (ibu mariyah)Dari data survey yang dilakukan dengan narasumber ibu mariyah di dapatkan data berupa volume penjualan per bulan sebesar 25 kg. pedagang ini membeli kentang dari Pasar Gadang dengan harga beli Rp. 14..000/kg. dan dijual dengan harga Rp. 18.000/kg. dengan data tersebut margin pemasarannya sebesar :MP = Pr- PfMP = 18.000 14.000 = 4000Untuk margin pemasaran perbulan dapat diketahui sebesar Rp. 100.000Dari hasil analisis margin pemasaran pada pasar tradisional Sukun, untuk komoditas kentang margin pemasaran rata-rata sebesar 1000- 2000. Untuk komoditas kentang margin pemasaran rata-rata 1000, namun terapat juga pedagang yang memperoleh margin pemasaran yang cukup tinggi yaitu sebesar 2.200 dan 4000. Margin pemasaran di pasar Modern SuperindoDari hasil survey yang dilaksanakan di pasar modern Superindo, pada Rabu 26 November 2014, data yang diperoleh untuk dapat menentukan margin pemasaran hanyalah data harga jual yang ada di Superindo baik untuk komoditas kentang maupun kacang hijau. Untuk harga beli maupun kuantitas pembelian tidak diketahui. Menurut manager Superindo yang bernama Rois (30 th) untuk kegiatan pemesanan produk ada bagian atau divisi tersendiri. Divisi tersebutlah yang mengetahui secara rinci seberapa banyak produk yang harus dipesan atau dibeli per bulan beserta harganya. Sementara untuk Superindo sendiri merupakan bagian celling atau penjualan saja. Jadi informasi mengenai harga beli maupun kuantitas pembelian bukan merupakan kewenangan dari pihak Superindo Dieng yang kami temui. Oleh karena itu, penghitungan margin pemasaran komoditas kentang dan kacang hijau pada pasar modern Superindo tidak bisa dilakukan karena kurangnya data yang mendukung.

SALURAN PEMASARANsaluran pemasaran merupakan suatu tindakan ekonomi yang mendasarkan pada kemampuannya untuk membantu dalam penciptaan nilai ekonomi ( Swasta, 1979). Dari hasil survey yang telah dilakukan pada pasar Sukun dan Superindo, yang dapat diketahui saluran pemasarannya hanyalah komoditas yang ada di pasar Sukun sedangkan di Superindo tidak diketahui slauran pemasaran produknya.Di pasar Sukun mayoritas membeli produk atau komoditas kentang dari pedangang besar yang ada di Pasar Gadang, sementara untuk komoditas kacang hijau disuplai dari pedagang besar yang mengirim produk langsung ke pedagang di pasar Sukun. Kemudian komoditas tersebut di jual kembali di pasar Sukun. saluran pemasaran dari komoditas kentang dan kacang hijau adalah sebagai berikut : Kentang Pedagang besar / grosir(ada di pasar Gadang)

Pedagang pengecer(pedagang pasar sukun)

konsumen

Kacang hijauPedagang besar / grosir(ada di pasar Gadang)

Pedagang pengecer(pedagang pasar sukun)

konsumen

Dari bagan di atas dapat diketahui jika untuk sampai kepada konsumen komoditas kentang dan kacang hijau melewati 2 lembaga pemasaran. Yaitu pedagang besar dang pedangan pegecer yang ada di pasar sukun. Saluran pemasaran yang ada pada komoditas kentang maupun kacang hijau di pasar sukun belum bisa dikatakan efisien maupun tidak efisien, dikarenakan informasi harga di tingkat produsen (petani) tidak diketahui. Namun jika dilihat dari margin pemasaran dari antar pedagang yang rata-rata 1000 dan termasuk rendah bisa dikatakan saluran pemasaran tersebut efisien. Seperti yang dikemukan oleh Widayanti (2009) saluran pemasaran yang pendek akan menyebabkan nilai margin yang rendah sehingga harga akhir konsumen tidak jauh berbeda dengan harga di produsen. Selain itu Soekartwai (1987) dalam Widayanti (2009) juga mengungkapkan jika pemasaran dapat dikatakan efisien jika share keuntungan antara lembaga pemasaran yang terlibat dalam satu saluran pemasaran relative merata.

SHARE HARGA YANG DITERIMA PEDAGANGShare harga yang diterima pedagang adalah biaya yang dikeluarkan dalam produksi ditambah dengan keuntungan yang diterima dari usaha/usaha taninya. Dan dalam hal ini, saluran pemasaran produk akan menyebabkan besarnya share harga yang diterima produsen berbeda pula. Share harga secara matematis dapat dirumuskan sebagai SPf= x100%.Dari survey yang telah dilaksanakan maka share harga pada masing-masing pedagang kacang hijau dan kentang di pasar sukun maupun superindo adalah sebagai berikut : Share harga kentang di pasar sukunSHARE HARGA KENTANG DI TINGKAT PEDAGANG

NONAMA PEDANGANGHARGA BELI/kg (Pf)HARGA JUAL/kg (Pr)SHARE HARGA

1sri (Pdg. 1) IDR 8,000.00 IDR 9,000.00 88.89%

2summi (Pdg.2) IDR 7,500.00 IDR 9,000.00 83.33%

3jamilah (Pdg.3) IDR 7,000.00 IDR 9,000.00 77.78%

4nining (Pdg.4) IDR 7,000.00 IDR 9,000.00 77.78%

5fatimah (Pdg.5) IDR 7,000.00 IDR 8,000.00 87.50%

6fitri (Pdg.6) IDR 6,000.00 IDR 8,000.00 75.00%

Dari table di atas dapat diketahui share harga pada masing-masing pedagang kentang di pasar Sukun. pada pedagang pertama yaitu ibu Sri diketahui share harganya sebesar 88.89%. share harga pada pedagang pertama ini merupakan share harga yang paling besar dibanding dengan kelima pedagang yang lain. pada pedagang 2 yaitu ibu summi share harga tidak terlalu jauh dari pedagang pertama yaitu sebesar 83.33%. untuk pedagang ketiga ibu jamillah share harganya sebesar 77.78% dan share harga ini sama dengan share harga pada pedagang keempat yaitu ibu nining. Pada pedagang kelima yaitu ibu fatimah share harganya sebesar 87.50%. untuk pedagang keenam yaitu mbak firi, share harganya sebesar 75%.Nilai share harga yang diterima pedagang 1 sebesar 88.89% artinya adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk dari pedagang besar ditambah dengan keuntungan yang diterima adalah sebesar 88.89%. demikian seterusnya sampai pedagang ke 6. Share harga kacang hijau di pasar sukunSHARE HARGA YANG DITERIMA PEDAGANG

NONAMA PEDANGANGHARGA BELI(kg)HARGA JUAL (kg)SHARE HARGA

1Sri IDR 17,000.00 IDR 18,000.00 94.44 %

2iyah IDR 17,000.00 IDR 18,000.00 94.44 %

3heni IDR 14,800.00 IDR 17,000.00 87.06 %

4toyib IDR 16,000.00 IDR 17,000.00 94.12 %

5ani IDR 17,000.00 IDR 18,000.00 94.44 %

6mariyah IDR 14,000.00 IDR 18,000.00 77.78 %

Dari table di atas dapat diketahui jika share harga pada masing-masing pedagang kacang hijau pada pasar sukun. pada pedagang 1 (ibu sri) share harganya sebesar 94.44%, nilai ini sama dengan pedangan 2 (ibu iyah), dan pedagang 5 (ibu ani). Untuk pedagang 3(ibu heni) share harganya sebesar 87.06%. pada pedagang 4 (bapak toyib) sebesar 94.12%. dan pedagan 6 (ibu mariyah sebesar 77.78%. dari keenam pedagang tersebut share harga yang paling besar ada pada pedaganr 1 (ibu sri), pedagang 2 (ibu iyah), dan pedagang 5 (ibu ani) yaitu sebesar 94.44%Nilai share harga yang diterima pedagang 1 sebesar 94.44% artinya adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk dari pedagang besar ditambah dengan keuntungan yang diterima adalah sebesar 94.44 %. demikian seterusnya sampai pedagang ke 6. Share harga di Superindo pada komoditas kentang dan kacang hijauDari hasil survey yang dilaksanakan di pasar modern Superindo, pada Rabu 26 November 2014, data yang diperoleh untuk dapat menentukan share harga yang diterima pedagang hanyalah data harga jual yang ada di Superindo baik untuk komoditas kentang maupun kacang hijau. Untuk harga beli maupun kuantitas pembelian tidak diketahui. Menurut manager Superindo yang bernama Rois (30 th) untuk kegiatan pemesanan produk ada bagian atau divisi tersendiri. Divisi tersebutlah yang mengetahui secara rinci seberapa banyak produk yang harus dipesan atau dibeli per bulan beserta harganya. Sementara untuk Superindo sendiri merupakan bagian celling atau penjualan saja. Jadi informasi mengenai harga beli maupun kuantitas pembelian bukan merupakan kewenangan dari pihak Superindo Dieng yang kami temui. Oleh karena itu, penghitungan share harga yang diterima pedagang pada komoditas kentang dan kacang hijau pada pasar modern Superindo tidak bisa dilakukan karena kurangnya data yang mendukung.

Tingkat Kelayakan Usaha (R-C ratio)R-C ratio merupakan alat analisis untuk mengetahui apakah suatu usaha layak atau tidak layak untuk dijalankan. Rumus matematis untuk menghitung nilai R-C ratio adalah sebagai berikut R-C ratio=Dari penghitungan R/C ratiotersebut, akan dicapai kriteria sebagai berikut:1. R-C ratio > 1, maka usaha tersebut layak diusahakan dan menguntungkan,2. R-C ratio = 1, maka usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidakmerugikan (impas),3. R-C ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak dan merugikan.

Dari survey yang telah dilaksanakan di pasar sukun dan superindo, R/C ratio pada komoditas kentang dan kacang hijau adalah sebagai berikut :

R/C ratio komoditas kentang di pasar sukun

Pada table di atas, pedagang 1 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 2.400.000 dan total revenue (TR) sebesar 2.700.000. dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.13. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 2 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 225.000 dan total revenue (TR) sebesar 270.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.20. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 3 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 3.500.000 dan total revenue (TR) sebesar 4.500.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.29. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 4 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 210.000 dan total revenue (TR) sebesar 270.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.29. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 5 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 2.100.000 dan total revenue (TR) sebesar 2.400.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.14. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 6 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 120.000 dan total revenue (TR) sebesar 160.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.33. nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan.Dari analisis data di atas dapat diketahui jika usaha komoditas kentang di pasar sukun memilik nilai R/C ratio lebih besar dari 1 semua. Yang artinya usaha dari ke enam pedagang kentang di pasar sukun layak untuk dikembangkan.

R/C Ratio komoditas kacang hijau di pasar sukun

Pada table di atas, pedagang 1 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 340.000 dan total revenue (TR) sebesar 360.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.06 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Pada table di atas, pedagang 2 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 340.000 dan total revenue (TR) sebesar 360.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.06 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan Pada table di atas, pedagang 3 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 111.000 dan total revenue (TR) sebesar 127.500 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.15 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan Pada table di atas, pedagang 4 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 2.400.000 dan total revenue (TR) sebesar 2.550.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.06 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan Pada table di atas, pedagang 5 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 425.000 dan total revenue (TR) sebesar 450.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.06 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan Pada table di atas, pedagang 6 diketahui memiliki total cost (TC) sebesar 350.000 dan total revenue (TR) sebesar 450.000 dengan nilai TR dan TC seperti tersebut didapatkan R/C ratio sebesar 1.29 nilai R/C ratio ini lebih besar daripada 1 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkanDari analisis data di atas dapat diketahui jika usaha komoditas kacang hijau di pasar sukun memilik nilai R/C ratio lebih besar dari 1 semua. Yang artinya usaha dari ke enam pedagang kentang di pasar sukun layak untuk dikembangkan. R/C ratio di SuperindoDari hasil survey yang dilaksanakan di pasar modern Superindo, pada Rabu 26 November 2014, data yang diperoleh untuk dapat menentukan R/C ratio yang diterima pedagang hanyalah data harga jual yang ada di Superindo baik untuk komoditas kentang maupun kacang hijau. Untuk harga beli maupun kuantitas pembelian tidak diketahui. Menurut manager Superindo yang bernama Rois (30 th) untuk kegiatan pemesanan produk ada bagian atau divisi tersendiri. Divisi tersebutlah yang mengetahui secara rinci seberapa banyak produk yang harus dipesan atau dibeli per bulan beserta harganya. Sementara untuk Superindo sendiri merupakan bagian celling atau penjualan saja. Jadi informasi mengenai harga beli maupun kuantitas pembelian bukan merupakan kewenangan dari pihak Superindo Dieng yang kami temui. Oleh karena itu, penghitungan R/C ratio untuk menilai kelayakan usaha pada komoditas kentang dan kacang hijau pada pasar modern Superindo tidak bisa dilakukan karena kurangnya data yang mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

Manggopa, Chrisandi Jordan. 2013. Efisiensi Pemasaran Nanas Di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Fakultas Pertanian Universitas Gorontalo.Widayanti, Ely. 2009. Analisis Pemasaran Bunga Potong Anthurium (Studi Kasus Di Desa Sidomulyo Kabupaten Batu). Fakultas Pertanian Universtias Brawijaya.