marah harus dikendalikan

14

Upload: helmon-chan

Post on 22-Jul-2015

148 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Marah harus dikendalikan
Page 2: Marah harus dikendalikan

Marah ialah bergejolaknya darah dalam hati untuk menolak gangguan yang dikhawatirkan terjadi atau karena ingin balas dendam kepada orang yang menimpakan gangguan yang terjadi padanya

Marah adalah bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam sehingga iamudah emosi, dadanya membara, urat sarafnya menegang, wajahnya memerah, dan terkadang ungkapan dan tindakannya tidak masuk akal

Ja’far bin Muhammad rahimahullah mengatakan, “Marah adalah pintu segalakejelekan.” Dikatakan kepada Ibnu Mubarak rahimahullah , “Kumpulkanlah untuk

kami akhlak yang baik dalam satu kata!” Beliau menjawab, “Meninggalkanamarah.” Demikian juga Imam Ahmad rahimahullah dan Ishaq rahimahullahmenafsirkan bahwa akhlak yang baik adalah dengan meninggalkan amarah

Page 3: Marah harus dikendalikan

"Sesungguhnyaa marah itu bara api yang dapat membakar lambung anak adam.Ingatlah bahwa sebaik baik orang adalah orang yang melambatkan (menahan) amarah dan mempercepat keridhaan, dan sejelek-jelek orang adalah orang yang mempercepat amarah dan dan melambatkan ridha" (HR. Ahmad dari Abu Sa' id al-Khudriy)

Page 4: Marah harus dikendalikan

Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairoh," Bukanlah disebut kuat orang yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang

kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika ia marah"

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepadaNabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkaujangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudianNabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri]

Page 5: Marah harus dikendalikan

Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam denganmemohon perlindungan kepada Allah

Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas

syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 6: Marah harus dikendalikan

Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

Page 7: Marah harus dikendalikan

tiga karakter marah dalam Islam

Pertama, yaitu rendah, dimana kemarahan yang mempunyai tingkat ekstrim rendah ini ditandai dengan ketidak mampuan seseorang untuk marah, pun disaat yang sebenarnya mengharuskan orang tersebut marah. Seperti saat menghadapi kemungkaran dan musuh-musuh Allah. (QS. AL-Fath: 29 dan At-Taubat:73).

Yang kedua dari karakter marah adalah tinggi. Kemarahan yang mempunyaitingkat ekstrim yang berlawanan dengan yang pertama ini ditandai denganadanya sifat marah yang tidak terkontrol dan keluar dari akal sehat serta normaagama. Suatu hal yang sepele bisa menimbulkan kemarahan yang sangat bagiorang yang memiliki karakter kedua ini. Atau dalam Psikologi disebut sebagaiorang tempremental

Yang terakhir dan yang paling baik adalah karakter marah moderat. yaitusuatu sikap yang terpuji yaitu tetap berada dalam kendali akal sehat dankesadaran agama, sekalipun dalam keadaan marah

Page 8: Marah harus dikendalikan

Kiat Mengendalikan Marah

Meluapkan kemarahan apalagi yang berlebihan, merupakan salah satu ekspresimemanjakan ego yang cenderung bersifat negatif, atau dalam al-Qur'an sering

disebutdengan nafsu amarah

Nabi dalam hadits Abu Dawud, " Duduk ketika sedang berdiri, tiduran ketikasedang duduk, jika masih marah, berwudhu atau mandilah dengan air dingin

Memaafkan, sikap lembut dan tegar dengan mengharap ridha dan balasan baikdariAllah (QS. Al-Alraf.199, Ali Imran:134)

Mengingat qishas di akherat, jika kita melampiaskan kemarahan. Riwayat Abu Ya'laketika merasa kesal dengan Washif yang lambat melaksanakan tugas. Rasulullah

menegurnya secara bijak seraya berkata, " Kalaulah tidakmencemaskan pembalasan di akhirat, niscaya aku beri engkau pelajaran"

Page 9: Marah harus dikendalikan

Memikirkan kembali dengan tenang, tentang faktor yang menjadi pemicu marah, apakahmemang sepatutnya disikapi dengan marah atau tidak

Positif thinking (husnudzon) dan mencoba memahami alasan sikap dan prilakuorang lain

Membaca taawwudz seraya berdoa kepada Allah agar terhindar dari provokasisyetandan jebakan fitnah yang menyesatkan." Allahumma Rabban Nabi

Muhammad, ighfirlii dzambi wa adzbib ghaiddha qoIbii wa ajimii min mudhilatilfitan

Kiat Mengendalikan Marah

Berlatih menunda amarah, dengan tidak mealampiaskan marah secara spontandanrefleks

Page 10: Marah harus dikendalikan

Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR.

Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat,

sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Page 11: Marah harus dikendalikan

"Ya Lathif, lembutkanlah hati kami, sehingga menjadi lembut pula setiaptindakanyang kami lakukan. Lembutkanla hati kami untuk mudah menerima

setiap ketetapan-Mu, lembutkanlah hati kami untuk mudah menerima segalaperintah-Mu, sehinggga ia dapat kami jadikan sebagai penerang dalam hidup,

sebagai pembimbing dalam langkah kami

Ya Lathif, lembutkanlah hati kami, agar kami dapat memahami dan menjalanitakdirmu dengan keikhlasan dan kelapangan Karena tiada yang dapat

membuatnya menjadi lapang selain Engkau wahai menguasa jagad

Ya Ghofar, ampunilah segala dosa kami dan kedua orang tua kami, ampunilahsegalakehilafan dan kemarahan yang pernah kami lakukan, kemarahan yang

pernah kami luapkan pada kedua orang tua kami, kemarahan yang pernah kami luapkan pada suami kami, anak-anak tak berdosa kami, teman-teman

kami, tetangga-tetangga kami, guru-guru kami, murid-murid kami dan yang lainnya

Page 12: Marah harus dikendalikan

Ya Shabur, berikanlah kesabaran pada kami dalam menghadapi setiap cobaanyang engkau berikan, sehingga tidak ada kemarahan dalam menghadapi cobaan

tersebut

Ya Muqalibal Qulub, tetapkanlah hati kami, tetapkan ia untuk tetap komitmen dalamikatanMu, tetapkan ia untuk terus mencari ridhaMu, sehingga setiap detik dari waktu yang kami lalui, setiap desah dari nafas yang terbuang, setiap tapak dari jalan yang kami susuri adalah ladang amal kebaikan, tetapkanlah hati kami, tetapkanlah ia pada jalan yang telah kau gariskan, tetapkanlah ia berpegang pada Qur'an dan SunahMu, sehingga kami tidak akan sesat pada jalan yang salah. Bersihkanlah ia dari penyakit-penyakit yang akan menggerogoti keimanan kamiYa Lathif, Ya Ghofar, Ya Shobur, Ya Muqolibal qulub, Amien Ya robbal `alamin.

Page 13: Marah harus dikendalikan

Marah Aspek medis tubhuh kita

kemarahan dapat menimbulkan hipertensi, maag, gaugguan fungsi jantung, insomnia, kelelahan bahkan serangan jantung

luapan kemarahan mungkin dapat "menenangkan atau melegakan", tetapiefek lain dari luapan ini adalah dapat memutuskan tali cinta kasih, silaturahmi,

dan mengacaukan komunikasi yang terjalin

Seseorang yang marah cenderung mengedepankan nafsunya danmengesampingkan akal sehat dan agama. Maka berhati-hatilah karma ledakan

amarah dapat menimbulkan permusuhan dan berefek buruk terhadap kesehatanmental kita

Page 14: Marah harus dikendalikan

Demikianlah dampak dari emosi yang bernama kemarahan ini. Seseorang yang pemarah, akan mendapatkan kesulitan

di semua wilayah kehidupan. Dalam pergaulan sosial, kebanyakan orang akan

menjauh, karena tak satupun orang yang suka menjadi obyek kemarahan. Dalam kehidupan rumah tangga, bara dan perpecahan rumah tangga akan

terjadi, karena amarah dari salah satu pihak akan memancing amarah dari

pihak lainnya. Dan perang antar suami istri di dalam rumah tangga tak akan

kalah dahsyat dari perang dunia manapun. Dalam dunia bisnis,

kemarahan juga merusak.

Orang-orang terbaik akan pergi karena mereka tak akan mau bersama sosok

pemarah yang membuat suasana kerja menjadi tak nyaman. Loyalitas tak akan terbentuk; siapa yang mau loyak pada

sosok yang sering menyakit, kekurangan rasa cinta dan lebih peduli

pada perasaannya sendiri? Sebuah perusahaan tak akan berkembang

menjadi perusahaan yang solid dan berkelas di tangan orang yang pemarah

dan senang menjadikan berbagai hal sepele sebagai alasan untuk meledak