manusia, sebuah mikrokosmos bergerak dan berpikir · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu...

178
MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR (Dari Mana dan Hendak Ke mana?) Syeikh. K.H. Sahib Sultan Editor: Dra. Hj. Muzdalifah Sahib, M.Hum. Penerbit YALMAH Makassar 2014

Upload: dinhanh

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR (Dari Mana dan Hendak Ke mana?)

Syeikh. K.H. Sahib Sultan

Editor: Dra. Hj. Muzdalifah Sahib, M.Hum.

Penerbit YALMAH Makassar

2014

Page 2: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

ii

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun termasuk dengan cara menggunakan mesin foto copy, tanpa izin syah dari penulis.

All Rights Reserved

Manusia, Sebuah Microcosmos Bergerak dan Berpikir

(Dari Mana dan Hendak Ke mana?)

Penulis:

K.H. Sahib Sultan

Editor:

Hj. Muzdalifah Sahib

Cetakan pertama, 2014

xii- 165 halaman, 16.51 cm x 21.59 cm

Bibliografi hlm. 161-165

ISBN: 978 - 602- 1347 – 13 - 3

Penerbit YAlMAH Makassar

Page 3: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah, Rabb al-‘Alamin, Pemilik tinta dan pena ini, atas hidayah-Nya jualah, akhirnya buku kecil dan sederhana ini dapat selesai.

Dalam buku ini dikemukakan pendapat-pendapat tentang manusia makhluq hidup bergerak dan berpikir, sebagai alam kecil yang menyerupai alam besar dan hal-hal yang berkaitan dengan keistimewaan manusia diciptakan oleh Allah, Tuhan Maha Pencipta, juga bagaimana manusia dalam melalui berbagai alam hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan Tuhan dalam keridhaan-Nya atau dalam kemurkaan-Nya, sebagai jawaban dari pertanyaan dari mana dan hendak ke mana manusia itu?

Rencana penulisan buku ini sudah sejak lama. Bahan-bahannya sudah tersedia, berhubung satu dan lain hal, telah lama terbengkalai sehingga semangat untuk meneruskannya telah pudar. Namun ketika tiba-tiba datang seorang teman yang baik hati, demikian pula atas dorongan puteri kami yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengedit buku ini, menggugah semangat untuk menulis dan menyusun kembali ditambah kesediaan penerbit Yayasan al-Mahasin (YALMAH) Makassar sehingga

Page 4: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

iv

buku ini dapat diteruskan ke alam wujud seperti ini, meskipun isinya masih jauh dari rencana semula. Karena itu, harapan kami agar sudilah kiranya para pembaca dapat menerima apa adanya, dan mohon ma’af atas segala kekurangan.

Akhirnya, kepada teman kami yang baik hati itu dan kepada puteri kami serta penerbit di atas beserta stafnya, dengan ini kami sampaikan terima kasih atas dorongan dan bantuannya. Semoga buku kecil dan sederhana ini dapat membawa berkah dan manfaat bagi para pembaca, amin.

Makassar, 3 Januari 2014

Penulis

Page 5: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

v

PENDAHULUAN

Penciptaan adalah perbuatan Tuhan. Ia adalah penomena yang teratur, suatu cosmos (alam semesta) yang bertujuan. Ia tunduk pada tujuan ummat manusia. Ia dikelola oleh sebuah hukum kesatuan, yakni Tuhan. Firman-Nya dalam Alqur’an:

öθ s9 tβ% x. !$ yϑÍκ� Ïù îπ oλÎ;#u āωÎ) ª!$# $s?y‰|¡xs9 4 z≈ysö6 Ý¡sù «!$# Éb>u‘ Ä ö� yèø9 $#

$ £ϑtã tβθ àÅÁtƒ ∩⊄⊄∪

“Sekiranya di langit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah pastilah keduanya itu telah hancur-binasa. Maka Maha Suci Allah, Pemilik Arasy, dari segala anggapan mereka.” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 22)

t� ¤‚y™uρ }§ôϑ¤±9 $# t� yϑs)ø9 $#uρ ( @≅ä. “Ì� øgs† 9≅y_L{ ‘wΚ|¡•Β 4 ã� În/y‰ãƒ t� øΒ F{$#

ã≅Å_ÁxムÏM≈ tƒFψ$# Νä3=yès9 Ï!$ s)Î=Î/ öΝä3În/u‘ tβθ ãΖÏ%θ è? ∩⊄∪

“... Allah menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluk-Nya, menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Al-Ra’du [13]: 2)

Page 6: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

vi

Seperti halnya alam semesta tunduk di bawah pengawasan Tuhan, manusiapun sebagai alam kecil berada dibawah perintah-Nya, yang kekuasaanNya membayang pada alam semesta. Alqur’an mengungkapkan fakta ini sebagai berikut:

āā āāχχχχ ÎÎ ÎÎ)))) ’’’’ ÎÎ ÎÎûûûû ÈÈ ÈÈ,,,, ùù ùù==== yy yyzzzz ÏÏ ÏÏNNNN≡≡≡≡ uu uuθθθθ≈≈≈≈ yy yyϑϑϑϑ ¡¡ ¡¡¡¡¡¡9999 $$ $$#### ÇÇ ÇÇÚÚÚÚ öö öö‘‘‘‘ FF FF{{{{ $$ $$#### uu uuρρρρ ÉÉ ÉÉ####≈≈≈≈ nn nn==== ÏÏ ÏÏFFFF ÷÷ ÷÷zzzz $$ $$#### uu uuρρρρ ÈÈ ÈÈ≅≅≅≅ øø øøŠŠŠŠ ©© ©©9999 $$ $$#### ÍÍ ÍÍ‘‘‘‘$$$$ pp ppκκκκ ¨¨ ¨¨]]]]9999 $$ $$#### uu uuρρρρ

;; ;;MMMM≈≈≈≈ tt ttƒƒƒƒ UU UUψψψψ ’’’’ ÍÍ ÍÍ<<<< '' ''ρρρρ TT TT [[ [[{{{{ ÉÉ ÉÉ====≈≈≈≈ tt tt6666 øø øø9999 FF FF{{{{ $$ $$#### ∩∩∩∩⊇⊇⊇⊇⊃⊃⊃⊃∪∪∪∪

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang yang berakal.” (QS. Ali Imran [3]: 190)

ª!$# “Ï% ©!$# t, n=y{ ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# uÚö‘F{$#uρ $ tΒ uρ $yϑßγuΖ÷�t/ ’Îû Ïπ−GÅ™ 5Θ$ −ƒ r&

¢ΟèO 3“uθ tGó™$# ’ n?tã Ä ö� yèø9 $# (

“Allahlah yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas “Arasy”. (QS. Al- Sajdah [32]: 4)

Manusia adalah bahagian dari ciptaan ini. Ia terbentuk dari elemen-elemen empiris, karena itu ia bergantung padanya. Elemen-elemen material seperti disebutkan dalam Alqur’an secara gamblang dalam bentuk sulalah min thin (saripati tanah), nabat (tetumbuhan), nuthfah (mani = sperma dan ovum),

Page 7: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

vii

‘alaqah (hewan micro = ovusperma) janin (jasad kecil) dan sebagainya, merupakan sifat rendah manusia. Sifat tinggi atau mulianya adalah manipestasi roh Tuhan di dalam dirinya. Manusia tidak bebas sepenuhnya dari sifat material, karena iapun ditentukan oleh kekuatan-kekuatan alam empiris. Namun ia bebas dalam sifat immaterialnya atau essensialnya, yakni roh yang datang dari Tuhan, seperti firman-Nya dalam Q.S Al-Hijr: 29

... àM ÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘ ... ∩⊄∪

“... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). (QS. Al-Hijr [15]: 29).

Seandainya tidak ada roh tersebut, jasad manusia tadi tetap saja hidup secara alami dan hewani, tetapi tidak akan dapat berpikir atau hidup secara aqli dan insani. Manusia bertanggung jawab karena ia memiliki ruh insani atau jiwa yang bebas, berakal dan diciptakan sesuai dengan agama Allah.

Firman Tuhan dalam QS. Al-Rum: 30

óΟÏ%r' sù y7 yγô_uρ È Ïe$#Ï9 $ Z‹ÏΖym 4 |Nt� ôÜÏù «!$# ÉL©9 $# t� sÜ sù } $ ¨Ζ9$# $ pκö� n=tæ 4

“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Allah) dengan lurus, itulah fitrah Allah, yang dengan Dia menciptakan manusia.” (QS. Al-Ruum [30]: 30)

Manusia sebagai alam kecil (microcosmos) adalah makhluk yang paling mulia dalam ciptaan

Page 8: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

viii

Tuhan (QS. Al-Isra [17}: 70), ia menyerupai alam besar (macrocosmos). Bahkan makhluk roh-murni, para malaikat harus bersujud kepadanya (QS. Al-Baqarah [2]: 34). Tuhan tidak meragukan manusia sebagai khalifah-Nya di bumi walaupun para malaikat mendesaknya bahwa manusia akan menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi (QS. Al-Baqarah [2]: 30). Jadi manusia adalah ciptaan utama Tuhan yang harus melaksanakan kewajiban-kewajiban tertentu kepada Penciptanya Yang Maha Tinggi, pelaksanaan kewajiban yang merupakan ketaatannya kepada Yang Maha Tinggi ini dan dengan demikian merupakan pengakuan atas ke-Esaannya.

Tuhan, Sang Pencipta, adalah Esa, dan dari ke Esaan-Nya sebagai konsekswensi yang pasti, mengikutlah kesatuan cipta, kesatuan manusia, kesatuan hidup dan alam semesta. Jadi, seluruh umat manusia adalah satu persaudaraan universal. Lebih lanjut, hidup adalah sebuah kesatuan yang tidak mengenal dikhotomi material dan spiritual. Kealpaan terhadap salah satu atau ketidak seimbangan antara keduanya sangat berbahaya dan tidak diterima Tuhan. Kebutuhan manusia normal haruslah dipenuhi agar ia dapat mencapai tujuan jiwanya.

Walaupun jiwa sangat berbeda dengan jasad, namun antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat, sehingga tidak mungkin salah satunya bertindak tanpa yang lain. Dalam hal ini, jiwa adalah pengendali jasad dan jasad adalah alatnya. Kedudukan

Page 9: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

ix

jiwa dalam jasad seperti walikota dalam kotaprajanya. Jasad adalah kantor besar jiwa di mana daya-dayanya

merupakan pegawai dan pekerja. Daya berpikir ( ة القوطقةالنا ) seperti penasehat, dan daya keinginan ( ة القو

seperti pekerja yang membawa kebutuhan (الشهوانية

kewarga kota dan daya keberanian ( ة االغضبية القو ) seperti

penjaga keamanan.

Kendatipun kerjanya banyak, jiwa itu satu dalam jasad, jasad dan jiwa seperti pakaian dengan badan. Badanlah sebagai pemakai pakaian, atau jiwalah sebagai pemakai jasad. Jiwa yang menggerakkan jasad melalui daya-dayanya,syahwat, ghadhab dan nathiqah. Daya-daya ini tampak pada berbagai anggota jasad, tetapi jiwa sendiri adalah satu.

Jadi, hubungan jiwa dengan jasad tidaklah bersifat essensial, tetapi bersifat aksidental karena jiwa adalah jauhar rohani yang berdiri sendiri, sehingga ia akan kekal ketika jasad mengalami kematian.

Proses penciptaan alam kecil atau manusia dari mana dan hendak ke mana manusia itu, dibahas dengan menampilkan pendapat-pendapat filosof dan ahli fikir dalam Islam. Akhirnya manusia sebagai ciptaan akan sampai ke alam akhirat ketemu dengan sang Pencipta Allah swt. Yang beriman lagi bertaqwa ketemu Allah dalam keridhaan-Nya, tetapi yang kafir

Page 10: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

x

dan semacamnya ketemu Allah dalam kemurkaan-Nya.

Page 11: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

xi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................. iii PENDAHULUAN ..................................................... v DAFTAR ISI ............................................................. xi

I. KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN ISINYA ............................................................. 1-20 A. Makhluq Awwal dan Ruhaniyat ....................... 1 B. Tertib Kejadian Alam Semesta ........................... 3 C. Pembagian Alam Semesta ................................. 6 D. Penciptaan Langsung atau Tidak Langsung ... 9

II. KEJADIAN MANUSIA ................................ 21-52 A. Proses Penciptaan Manusia ................................ 21 B. Sebelum Kejadian Manusia Asal ...................... 24 C. Unsur-Unsur Kejadian Adam, A.S. ................... 25 D. Penghormatan Terhadap Manusia Pertama .... 29 E. Dalam Surga dan Akibat Pelanggaran ............. 32 F. Diturunkan Ke dalam Dunia.............................. 34 G. Pertemuan Adam dan Hawa ............................. 36 H. Dzurriyat Adam dan Perjanjian Asal................ 36 I. Manusia Cabang dan Tangga Evolusi .............. 42 III. KEHIDUPAN ALAM KECIL ...................... 53-134 A. Manusia dan Penyerupaan ................................. 53 B. Antara Ruh dan Jiwa dalam Raga ..................... 54 C. Asal-Usul Ruh dan Jiwa ...................................... 64 D. Daya-Daya Jiwa.................................................... 74 E. Hubungan Jiwa dengan Raga (Jasad) ............... 80 F. Perbedaan Ruh dan Jiwa..................................... 92

Page 12: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

xii

G. Jiwa Dipegang, Ditahan dan Dilepas ............... 102 H. Keabadian Ruh, Nafs dan Kehancuran Jasad . 110 I. Kebangkitan Jasmani .......................................... 119 J. Janji dan Ancaman .............................................. 126

IV. KEHIDUPAN DI ALAM AKHIRAT ..... 135-160 A. Hendak Ke Mana Manusia? ............................ 135 B. Ajal Manusia ...................................................... 136 C. Alam Barzakh .................................................... 137 D. Bi’tsah dan Mahsyar ........................................ 139 E. Syafa’at .............................................................. 141 F. Hisab .................................................................. 143 G. Mizan ................................................................... 145 H. Buku Catatan ..................................................... 147 I. Shirath ................................................................ 148 J. Syurga dan Neraka .......................................... 149 K. Ahli Syurga ........................................................ 153 L. Bertemu dengan Allah ..................................... 154 DAFTAR KEPUSTAKAAN ........................... 161-165

Page 13: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan
Page 14: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan
Page 15: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

1

I

KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN ISINYA

A. Makhluq Awwal dan Ruhaniyyat

1. Makhluq Awwal

Dari beberapa hadits, timbul berbagai pendapat ulama tentang makhluq apakah yang pertama-tama diciptakan Allah. Ada yang berpendapat bahwa makhluq yang pertama-tama diciptakan Allah ialah Nur-Muhammad. Ada pula yang berpendapat bahwa makhluq yang pertama adalah qalam dan lauh mahfudz sementara yang lain berpendapat hakikat akal.

Hadits-hadits tersebut berbunyi sebagai berikut:

اول ما خلق اهللا نوري وفي رواية روحي -

اول ما خلق اهللا القلم -

اول ما خلق اهللا اللوح المحفوظ -

اول ماخلق اهللا العقل -

Bagaimanapun pendapat - pendapat ulama tentang hal ini namun yang jelas ialah bahwa hakikat akal itu adalah termasuk kejadian yang istimewa di mana hanya kepada manusia, malaikat

Page 16: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

2

dan jin akal itu diberikan. Dengan akal ini manusia mendapat kedudukan yang mulia dibanding dengan makhluq lain. Dalam Islam, akal mendapat tempat yang utama.

Karena itu, manusia wajib bersyukur atau berterima kasih kepada Allah, yaitu dengan cara memelihara kemuliaan dan keutamaan yang telah dikaruniakan-Nya sesuai dengan ketentuan-ketentuannya dan tuntunan yang diberikan-Nya dan memelihara akal serta menggunakannya kepada apa-apa yang diridhai-Nya.

2. Makhluq Ruhaniyyat

Setelah kejadian makhluq pertama, lalu diciptakanlah ruhaniyyat yang juga disebut dengan malaikat dan termasuk makhluq ghaib. Kejadian itu adalah semata-mata iradat (kehendak) Allah sendiri, tidak menurut yang selain-Nya. Malaikat itu diciptakan dari nur (cahaya).

Selain itu ada lagi yang disebut jin yang juga termasuk makhluq ghaib. Jin itu diciptakan dari nar (api) seperti yang diungkapkan dalam sebuah hadits:

تخلق: عن عا ئشة رضي اهللا عنها قال رسول اهللا صعمرواه مسلم... المال ئكة من النور وخلق الجن من مارج من النار

Page 17: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

3

“Dari ‘Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Malaikat dijadikan dari nur, dan jin dijadikan dari nyalaan api.1

B. Tertib Kejadian Alam Semesta Firman Tuhan dalam QS. Yunus [10]: 3

¨βÎ) ÞΟä3−/u‘ ª!$# “ Ï%©!$# t, n=y{ ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# uÚö‘F{$#uρ ’ Îû Ïπ −GÅ™ 5Θ$ −ƒr&

§ΝèO 3“uθ tGó™$# ’ n?tã Ä ö� yèø9 $# ( ã� În/y‰ãƒ t�øΒ F{ $# (

“Sesungguhnya Tuhanmu, Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam tempo enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan.

Menurut riwayat Thabrani dari Sa’id bahwa Abdullah bin Salam r.a., menjelaskan sabda Nabi saw:”Bahwa Allah mulai menjadikan segala sesuatu itu dari hari Ahad, lalu Ia jadikan bumi itu pada hari Ahad dan Senin dan menjadikan segala makanan dan tetumbuhan serta gunung-gunung pada hari Selasa dan Rabu, dan langit-langit pada hari Kamis dan Jum’at, dan ketika itu pula dijadikan Adam yang bersifat tergesah-gesah.

Sudah barang tentu yang dimaksud dengan kejadian-kejadian itu ialah anasir-anasir yang dalam keadaan sempurna, yang menunjukkan sangat lebih

1H.R. Muslim

Page 18: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

4

sempurna-Nya dzat Allah, Tuhan yang menciptakannya. Jika terdapat kekurangan-kekurangan pada makhluk, maka kekurangan-kekurangan itu terjadi pada susunannya, dan bukan pada anasir-anasirnya.

Menurut Ibnu Rusydi yang disadur oleh Harun Nasution,2 “Bahwa alam dijadikan bukanlah dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah

uu uuθθθθ èè èèδδδδ uu uuρρρρ ““““ ÏÏ ÏÏ%%%% ©© ©©!!!! $$ $$#### tt tt,,,, nn nn==== yy yy{{{{ ÏÏ ÏÏNNNN≡≡≡≡ uu uuθθθθ≈≈≈≈ yy yyϑϑϑϑ ¡¡ ¡¡¡¡¡¡9999 $$ $$#### uu uuÚÚÚÚ öö öö‘‘‘‘ FF FF{{{{ $$ $$#### uu uuρρρρ ’’’’ ÎÎ ÎÎûûûû ÏÏ ÏÏππππ −− −−GGGG ÅÅ ÅÅ™™™™ 55 55ΘΘΘΘ$$$$ −− −−ƒƒƒƒ rr rr&&&&

šš ššχχχχ%%%% ŸŸ ŸŸ2222 uu uuρρρρ ………… çç ççµµµµ ää ää©©©© öö öö���� tt ttãããã ’’’’ nn nn???? tt ttãããã ÏÏ ÏÏ !! !!$$$$ yy yyϑϑϑϑ øø øø9999 $$ $$####

“Dan Ia-lah yang menciptakan langit-langit dan bumi dalam enam hari dan takhta-Nya (pada waktu itu) berada di atas air,...”.3

Ayat ini, menurut Ibnu Rusydi, mengandung arti bahwa sebelum adanya wujud langit-langit, dan bumi telah ada wujud yang lain, yaitu wujud ma’ (air0 yang di atasnya terdapat ‘arsy (takhta) kekuasaan Tuhan. Tegasnya sebelum langit-langit dan bumi diciptakan telah ada air dan takhta.

§§ §§ΝΝΝΝ èè èèOOOO ## ##““““ uu uuθθθθ tt ttGGGG óó óó™™™™ $$ $$#### ’’’’ nn nn<<<< ÎÎ ÎÎ)))) ÏÏ ÏÏ !! !!$$$$ uu uuΚΚΚΚ ¡¡ ¡¡¡¡¡¡9999 $$ $$#### }} }}‘‘‘‘ ÉÉ ÉÉδδδδ uu uuρρρρ ×× ××ββββ%%%% ss ss{{{{ ßß ßߊŠŠŠ tt tt

2 Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta,

Bulan Bintang: 1978), h.50-52 3 QS.Hud [11]: 7

Page 19: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

5

“Kemudian Iapun naik ke langit sewaktu ia masih merupakan uap”. 4

Ayat-ayat sebelum ayat ini mengatakan bahwa Tuhan menciptakan bumi dalam dua hari, yang dihiasi-Nya dengan gunung-gunung dan diisinya berbagai macam makanan, kemudian barulah Tuhan naik ke langit yang pada waktu itu masih merupakan uap. Ibnu Rusydi menafsirkan ayat ini mengandung arti bahwa kangit diciptakan dari sesuatu yaitu uap.

óΟ s9uρr& t� tƒ t Ï%©!$# (#ÿρã�xx. ¨βr& ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# uÚö‘F{ $#uρ $ tFtΡ% Ÿ2 $Z)ø?u‘

$ yϑßγ≈ oΨø)tF xsù ( $ oΨù=yèy_uρ z ÏΒ Ï !$ yϑø9 $# ¨≅ä. > óx« @c yr (

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.”5

Ayat ini diberi interpretasi bahwa langit dan bumi pada mulanya berasal dari unsur yang sama dan kemudian baru dipecah menjadi dua benda yang berlainan.

C. Pembagian Alam Semesta

4 QS. Fushilat [41]: 11

5 QS. Al- Anbiyaa’ [21]: 30

Page 20: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

6

Menurut garis besarnya, sekalian alam ini terbagi atas dua bagian:

1. ‘Alam ‘ulwi ( (alam atas = ��م ا�ويا�

2, ‘Alam sufli ( � (alam bawah = ا���م ا��

‘Alam ‘ulwi (alam atas) dengan segala isinya, hanya dapat diketahui dengan wahyu, dan dapat pula sebahagiannya dengan akal. Akan tetapi, meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi modern sudah berjalan jauh dalam meneliti benda-benda alam bagian atas sampai segala macam sputnik dan lain-lain, tetap masih banyak lagi jumlahnya benda-benda alam tersebut yang belum dapat dicapai ilmu pengetahuan manusia, seperti apa dan bagaimana yang dinamaakn Bait al-makmur, Sidrat al-Muntaha, lauh Mahfudz, qalam, ‘Arasy, Kursi dan lain-lain.

‘Alam sufli’ (alam bawah sebagian besar dapat disaksikan dengan al-hawas (panca indera). Dalam ‘Alam sufli’ ini, Allah telah menjadikan empat macam jenis yang menjadi bagian-bagiab pokoknya:

Pertama, Jamad sebagai makhluq beku, yang hidupnya tidak bersifat tumbuh atau berkembang, seperti benda gas, benda cair, benda padat dan lain-lain. Tetapi menurut ahli fisika, bahwa pada dasarnya setiap benda jamad yang hidup punya potensi untuk berkembang. Namun pada saat tertentu perkembangan itu akan terhenti.

Page 21: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

7

Perkembangan benda jamad akan terhenti setelah terjadi perkembangan yang spesifik.

Kedua, nabat sebagai makhluq yang hidupnya bersifat tumbuh dan berkembang, seperti segala macam tetumbuhan dan tanaman.

Ketiga, hayawan sebagai makhluq hidup, bergerak, mempunyai syahwat (keinginan), dan ghadab (keberanian), seperti segala macam binatang darat, laut dan udara.

Keempat, insan (manusia) sebagai makhluq hidup bergerak, mempunyai syahwat, ghadab dan nathiqah (akal).

Sebenarnya jenis yang terakhir ini, yaitu insan termasuk jenis yang keriga, hayawan, tetapi karena keistimewaannya, maka di sini ia dipisahkan. Keistimewaan mana ialah antara lain yang diberikan dari alam ‘ulwi adalah akal yang denganya dapat berpikir dan dari alam sufli yang diberikan kepadanya ialah asal kejadian jasadnya.

Karena itu menurut ahli manthiq, manusia ialah

binatang yang pandai bercakap dan berpikir ( اإلنسانقطاحيوان الن ) Adapun makhluq-makhluq yang lain, segalanya diserahkan oleh Allah untuk kebutuhan dan kepentingan manusia itu sendiri seperti yang dijelaskan ayat-ayat berikut:

Page 22: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

8

t� ¤‚y™uρ / ä3s9 $ ¨Β ’ Îû ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# $tΒ uρ ’ Îû ÇÚ ö‘F{ $# $ Yè‹ÏΗsd çµ÷ΖÏiΒ

“Allah telah jadikan untuk kamu, segala apa yang ada pada langit dan bumi, semuanya itu dari pada-Nya.”6

óΟ s9r& (#÷ρt� s? ¨βr& ©!$# t� ¤‚y™ Νä3s9 $ ¨Β ’Îû ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# $ tΒ uρ ’Îû ÇÚö‘F{ $#

x1t7 ó™r&uρ öΝä3ø‹n=tæ …çµ yϑyèÏΡ Zοt� Îγ≈ sß Zπ uΖÏÛ$ t/uρ 3

“Apakah tidak kamu lihat, bahwa Allah telah menyerahkan kepada kamu, apa-apa yang ada di lapisan-lapisan langit dan bumi serta telah meratakan atas kamu nikmat-Nya, lahir dan batin”7

Dari segi lain, dapat pula alam itu dibagi kepada alam jasmani dan alam ruhani.

1. ‘Alam jasmani ( مانيالعا لم الجس ) ialah alam yang

dapat dilihat dan disaksikan oleh panca indera, seperti benda-benda yang ada pada alam sufli di atas.

2. Alam Ruhani ( لعا لم الروحا نيا ), ialah alam yang tidak

dapat dilihat dan disaksikan dengan pancaindera tetapi dapat dirasakan dan diketahui bekas-bekasnya, seperti ruh atau akal dapat dirasakan dan

6 QS. Al-Jatsiyah [45]: 13

7 QS.Luqman [21]: 20

Page 23: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

9

diketahui bekas-bekasnya ialah umpamanya kepandaian berpikir dapat mengetahui sesuatu, merasa enang atau susah dan lain-lain.

D. Penciptaan Langsung atau Tidak Langsung Dalam Alqur’an terdapat ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan sekalian alam, baik alam rohani maupun alam jasmani, atau baik alam atas maupun alam bawah, atau baik di langit maupun di bumi. Sebagai Pencipta, Alqur’an telah menyebut sejumlah nama Allah, antara lain: al-Khaliq, al-Bari’u, al-Mushawwiru, al-Badi’u, al-Khallaq, dan lain-lain8. Karena itu ummat Islam telah sepakat bahwa Allah itu adalah Pencipta (Khaliq) dan alam semesta ini adalah ciptaan-Nya (makhluq). Namun demikian, mereka tidak berhenti pada batas ini saja, tetapi mereka mempertanyakan apakah Allah menciptakan alam ini

secara langsung dari tidak ada (االيحاد من العدم = creatio

ex nihilo), sehingga alam ini merupakan makhluq yang

baharu (حديث) ataupun dari tidak langsung , yakni dari

sesuatu bahan yang telah ada, sehingga alam ini

merupakan makhluq yang ada sejak dahulu (قديم). Dalam hal ini ummat Islam terpecah ke dalam dua golongan: golongan yang mengatakan alam ini baharu dan golongan yang mengatakan alam ini qadim.

8 QS. Ali Imran [3]:5; al-‘Aam [6]:10; al-‘Ankabuut [29]:19;

Yaasin [36]: 81, dan al- Hasyr [59]:24

Page 24: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

10

Golongan pertama terdiri dari Ahlusunnah sedang golongan yang kedua terdiri dari al-Mu’tazilah, al-Farabi dan Ibn Sina.9

Golongan ahlusunnah yang diwakili oleh al-Ghazali, menjadikan iradah Allah sebagai sebab penciptaan alam ini. Karena itu, alam terjadi dalam waktu dan wujud yang setelah ditentukan oleh iradhah-Nya yang azali secara bebas dari tidak ada.10

Adapun Mu’tazilah cenderung mengaitkan masalah penciptaan alam dengan aqidah tauhid yang ditafsirkan dalam wujud kesatuan shifat dan dzat Tuhan. Tetapi, penafsiran yang demikian telah mendorong mereka mengatakan bahwa alam ini dijadikan Allah secara tidak langsung, yakni dari bahan yang telah ada (دة ا�و�� Penciptaan langsung dari .(ا�tidak ada kata mereka, mengandung pengertian adanya hubungan langsung antara Allah yang Maha Esa dengan alam yang beraneka, sehingga dapat mengakibatkan perubahan pada dzat Allah, karena itu mereka mengatakan alam ini telah dijadikan Allah dari

ma’dum ialah syaiun wa dzatun wa ‘ainum ( شئ و ذات و

sesuatu, dzat dan hakekat). Malah ada yang = عين

9 Al-Ghazali, Tahaful al-Falasifah, ed, Sulaiman Dunya (Kairo:

Dar al-Ma’arif, 1961), h. 80 10

Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam (Jakarta: Bulan Bintang,

1986), h. 37

Page 25: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

11

berpendapat bahwa alam ma’dum itu menyerupai alam empiris ini, hanya saja belum mempunyai wujud.11

Dengan demikian, konsep penciptaan alam ini dari Mu’tazilah menunjukkan bahwa alam ini qadim karena ia telah ada lebih dahulu dalam betum tertentu sebelum wujud dalam kenyataan ini.12

Tidak berbeda dengan itu, hanya penciptaan tidak langsung bagi al-Farabi dan Ibn Sina dengan cara melimpah (faidh= emanasi). Penciptaan yang seperti ini berasal dari Plotinus sebagai yang mula-mula menggunakan teori emanasi dalam upayanya menafsirkan kejadian alam yang beragam ini dari Yang Esa (The One). Seperti halnya cahaya melimpah dari matahari dan panas melimpah dari api, begitu pula alam ini melimpah dari Yang Esa tidak menjadi saasaran perubahan.13

Dengan alasan yang serupa, al-Farabi dan Ibn Sina mengatakan alam ini telah dijadikan Allah dengan melimpah, karena pluralitas alamiah ini tidak mungkin dijadikan Allah secara langsung dari tidak ada, tetapi dari ada, yaitu: “dari Yang Esa hanya satu yang melimpah”. Untuk itu mereka menggambarkan adanya ‘Akal Pertama’ yang berperan sebagai perantara antara Yang Esa (Allah) dengan alam ini,

11

Abd. Kadir al-Baghdhadi, al-Farq ban al-Fira,. ed. M.M Abd.

Hamid (Kairo, 1964), h. 179 12

Ahmad Daudy, op.cit., h. 38 13

Lihat Ibn Rusydi, Tahafut al-Tahafut, ed. Sulaiman Dunya

(Qairo, 1964), h. 134-146.

Page 26: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

12

sehingga dapat tercegah hubungan langsung dari keduanya. ‘Akal Pertama’ ini adalah Esa pada dzat, tetapi banyak pada pengertian akal. Ia berbeda dengan

Yang Esa karena essensinya (الماهية) berbeda dengan

eksistensinya ( جودالو ). Karena itu ia adalah sebab yang

langsung bagi terwujudnya keragaman empiris ini. ‘Akal Pertama’ melimpah dari Allah karena Allah

adalah akal, berpikir dan juga obyek pemikiran ( - عقللمعقو -عاقل ). Karena Allah berpikir dan yang dipikirkan

adalah dzat-Nya sendiri, maka melimpahlah ‘Akal Pertama’ atau ‘Wujud Pertama’ dalam kenyataan ini.14

Dari ‘Akal Pertama’ melimpah tiga makhluq yang lain: yakni karena ia memikirkan Allah yang di atas, maka melimpah dari Akal I Akal II; karena ia memikirkan dirinya sebagai suatu kenyataan yang ada

( يرهد بغواجب الوجو ), maka melimpahlah darinya jiwa falak

yang tertinggi (نفس الفلك األقصي), dan karena ia

memikirkan essensinya (الماهية) sebagai sesuatu yang

mungkin ( جود لذاتهممكن الو ), maka melimpahlah darinya

jisim falak tersebut. Selanjutnya dengan cara yang sama melimpah dari Akal II tiga makhluq pula: Akal III, jiwa

14

Al-Farabi, ‘Ujun al-Masa’il dalam Majmu’ah al-Rasa’il

(Qairo. 1325 H/1938 M), h. 24-26 dan Ibn Sina, al-Isayarat wa al-

Tanbihat (ed) Sulaiman Dunya (Qairo, 1948, III), h. 191-192

Page 27: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

13

dan jisim falak Kawakib (bintang-bintang). Dari Akal III melimpah akal IV dan jiwa serta jisim falak Zuhal (Saturnus). Dari Akal IV melimpah Akal V dan Akal VI dan jiwa serta Marikh (Mars). Dari Akal VI melimpah Akal VII dan jiwa serta Syams (Matahari). Dari Akal VII melimpah Akal VIII dan jiwa serta Zahrah (Venus). Dari Akal VIII melimpah Akal IX dan jiwa serta Utharid (Mercuri). Dari Akal IX melimpah Akal X dan jiwa serta Qamar (Bulan). Limpahan itu berakhir pada Akal

X yang disebut al-Farabi sebagai Akal Aktif (العقل الفعال) atau (واجب الصور) atau terkadang juga dinamakan

Jibrail. Demikian pula jisim itu berhenti melimpah pada

falak kesembilan yang disebut falak bulan (القمر) yang

merupakan falak terendah dalam lingkungan alam samawi. Semua jism samawi selalu bergerak melingkar yang merupakan gerakan yang paling sempurna. Karena itu kata al-Farabi, ia tidak mengalami pertumbuhan dan kefanaan (kekal). Sedangkan jisim yang terletak di bawah falak bulan selalu mengalami pertumbuhan dan kehancuran, dan karena itu ia

disebut “Alam Kaun wa al-Fashad” (عالم الكون و الفساد).15

Akal kesepuluh yang disebut akal aktif ( العقل

adalah yang bertanggung jawab terhadap (الفعال

15

Al-Farabi, Ara’u Ahl al-Madinah al-Fadhilah (Qairo, 1948), h.

24-25

Page 28: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

14

segala apa yang terjadi dalam alam empiris ini. Dialah yang merupakan sebab adanya jiwa-jiwa

di bumi ( ةضيفس األر ناأل ) dari satu pihak dan sebab bagi

adanya empat unsur: (api, udara, air dan tanah) melalui falak-falak dari pihak lain.16 Makhluk yang paling rendah dalam alam ini adalah materia in prima

dan di atasnya (الصورة) yang tidak mempunyai forma (ا� �و �)

berturut-turut terdapat benda-benda beku (جمادات),

tetumbuhan تنباتا( ), binatang (حيوانات), dan manusia

.(النا س) Demikian teori emanasi ( �� ا��ض�ظر ) yang dpergunakan al-Farabi dan Ibnu Sina, 17 untuk menafsirkan penciptaan alam ini beserta kerangka

susunan alam tinggi ( لم العلوياالع ) dan alam rendah ( ا��

) dan alam sirna (���م ا����ء) atau alam abadi (لم السفلي عالم

.(الفناء Menurut al-Ghazali, teori emanasi ini tidak benar, baik dilihat dari segi agama maupun dari segi falsafah. Teori emanasi sangat bertentangan dengan ajaran Islam, antara lain:

16

Ibid, h. 26. ‘Uyun, h. 25. Ibnu Sina, al-Najah, ed. Muhyiddin

al-Kurdi (Qairo, 1331), h. 280-283. 17

Lihat al-Najah, h. 274 dst.

Page 29: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

15

1. Bahwa jika alam ini melimpah dari Allah sebagai suatu kemestian tanpa kehendak-Nya, maka alam ini serupa dengan Allah pada dzatNya. Dalam hal ini, alam merupakan kenyataan penomena dari Allah dan keduanya adalah sama pada hakekat. Inilah aliran yang mirip dengan Pantaisme.

2. Bahwa ‘Akal Pertama’ itu sebelum melimpah dari Allah bertempat dalam dzat-Nya tanpa hilang cirinya atau sebagian dari-Nya. Kedua kemungkinan ini dapat menafikan keesaan dzat-Nya.

3. Bahwa alam ini qadim karena melimpah dari yang qadim dan juga meniadakan sifat iradah dan ikhtiar dari Allah.

Selanjutnya al-Ghazali mengatakan: “Apa yang anda sebut bahwa akal-akal itu melimpah dari Allah adalah khayalan yang dibuat-buat (ت ��) yang pada hakekatnya merupakan kegelapan dalam kegelapan. Jika hal itu diceritakan oleh orang yang sedang tidur, maka itu pertanda bahwa tempramennya sudah rusak. Penganut teori ini telah mengingkari apa yang telah menjadi konsensus ummat Islam seluruhnya, yaitu Allah adalah pencipta alam semesta, segalanya dengan langsung, tanpa memerlukan pencipta-pencipta lain yang turut mencipta sesamanya. Adapun orang yang mengatakan penciptaan dengan melalui limpahan yang gradual bagi akal-akal dan falak-falak, maka mereka dengan gamblang mengakui ada pencipta-pencipta lain

Page 30: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

16

yangs berperan sebagai perantara antara Pencipta pertama dengan makhluk-Nya yang beragam ini. Hal ini hampir sama dengan mengatakan bahwa Allah tidak menciptakan alam ini selagi para pengikut teori emanasi itu mengakui ke Esaan Allah dan keragaman realita ini, disamping mereka juga mengakui bahwa dari yang satu hanya satu yang melimpah. Selanjutnya bagaimana dapat mengatakan bahwa Allah hanya bisa mengetahui dirinya sedangkan ‘Akal Pertama’ yang melimpah dari-Nya dapat mengetahui lebih dari itu: dirinya dan pencipta-Nya. Bukankah hal ini berarti ‘Akal Pertama’ lebih sempurna dari pada Allah? Barang siapa yang merasa puas bahwa Allah berada pada tingkat yang serupa ini, maka ia telah menjadikan-Nya lebih hina dari pada makhluk-Nya yang tidak hanya memikir dirinya tetapi juga yang lain-lain, sedangkan Allah hanya terbatas berpikir pada diri-Nya saja. Mereka berupaya memperdalam pemikiran tentang kebesaran Allah begitu rupa sehingga meniadakan semua pengertian kebesaran Tuhan dan membuat-Nya mendekati orang mati yang bedanya hanya karena mengetahui diri-Nya saja…. Seharusnya mereka mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Mengetahui, Berkuasa dan Berkehendak. Ia mengetahui apa yang dikehendaki-Nya dan menciptakan alam sesuai dengan kehendak-Nya. Hal ini semua tidak mustahil dalam pandangan akal, dan hal ini telah diajarkan oleh para Nabi yang dikukuhkan Allah dengan berbagai mu’jizat, sehingga kita wajib menerimanya. Adapun tentang bagaimana

Page 31: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

17

akal itu melimpah dari Allah dengan kehendak-Nya, maka itu adalah keinginan tahu dan kelobaan yang tidak pada tempatnya. Hendaklah kita menerima semua prinsip-prinsip itu semua dari Nabi, karena akal itu sendiri tidak memandang mustahil. Kita tinggalkan pembahasan tentang caranya, jumlahnya dan hakekatnya karena hal itu tidak terjangkau oleh akal manusia. Itulah sebabnya Nabi saw, bersabda: “Berpikirlah anda tentang makhluk Allah tetapi jangan berpikir tentang dzat-Nya.”18

Ibn Rusydi kemudian merasakan kebenaran sanggahan al-Ghazali tersebut, namun ia mengajukan argument lain tentang penciptaan lain yang tidak langsung, dalam arti alam diciptakan Allah dari anazir-anazir yang sudah ada sejak zaman azali, sebagai telah disebutkan di muka.

Al-Ghazali sendiri telah mengemukakan dua jenis istilah dalam hubungan dengan penciptaaan alam. Pertama: ia mempergunakan istilah yang mirip dengan teori emanasi, seperti al-Wahid (Yang Esa), al-‘aql (akal), al-nafs (jiwa) dan al-Maddah (materi). Kedua: Allah, Malakut (al-Amr), al-Jabarut dan al-Mulk.

Menurut Al-Ghazali, akal adalah makhluk pertama yang keluar dari Yang Esa (Allah) yang menciptakan dengan qudratNya (amr-Nya). Akal ini mendahului materi dan zaman, tetapi kemudian dari kudrat Allah (amr Allah) dari sisi dzat, bukan zaman.

18

Al-Ghazali, Tahafut al- Falasifah, h. 132 dst

Page 32: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

18

Di bawah akal terdapat jiwa, akal mendahului jiwa dari sisi dzat, bukan zaman, tempat atau materi.

Susunan alam yang demikian mengingatkan kita kepada teori emanasi Plotinus, hanya al-Ghazali tetap berpegang pada ajaran dasar dari agama Islam bahwa pencipta satu-satunya hanyalah Allah.

Selanjutnya al-Ghazali mengatakan: “Ketahuilah bahwa sekalian alam ini ada tiga:

1. alam mulk dan syahadah;

2. alam malakut;

3. alam jabarut.

Alam jabarut terletak antara alam mulk dan malakut. Alam malakut diciptakan Allah dengan amr (qudrat)-Nya yang azali, dan karenanya alam ini tidak mengalami susut dan lebih. Alam jabarut menempati antara dua alam, dari satu sisi ia berhubungan dengan alam mulk dan syahadah (alam empiris) dan dari sisi lain, ia berhubungan dengan alam malakut.19 Dari istilah lain, al-ghazali mengatakan bahwa ala mini dua jenis: alam rohani dan alam jasmani, atau alam akal dan alam empiris, atau alam atas dan alam bawah. Alam pertama, alam malakut adalah alam hakiki dan alam mulk adalah alam bayangan. Segala apa yang nyata dalam ala mini merupakan dari idea-idea yang telah ada secara hakiki di alam malakut.

19

Al-Fakhuri dan Khalil jar, Tarikh al-Falsafah al Arabiyah

(Beirut, t.t), h. 289

Page 33: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

19

Namun demikian, ia tidak mengakui adanya wujud hakiki selain Allah. Alam malakut dipandang sebagai alam hakiki, karena alam mulk sebagai alam bayangan, tetapi jika dilihat dari sisi Allah, maka yang selain-Nya adalah bayangan belaka. Katanya: hanya Allah yang ada dalam wujud ini, dan yang selain-Nya akan hancur musnah sewaktu-waktu, malah ia sirna sejak azali dan tiada, karena demikianlah yang dapat terpikirkan. Segala sesuatu yang selain-Nya jika dilihat dari sisi dzatnya semata, maka ia ketiadaan semata dan jika dilihat dari sisi atas mengalir wujud dari yang pertama, Yang Maha Besar, maka terlihat ia ada, bukan pada dzat-Nya, tetapi dari sisi pemberi wujudnya. Dengan demikian yang ada hanya dzat Allah semata.20

Selanjutnya al-Ghazali menjelaskan, alam malakut juga disebut lauh mahfuzh atau alam malakut. Segala sesuatu yang ada di alam mulk ini sudah tercatat sebelumnya di lauh-mahfuzh. Diibaratkan seperti ahli yang merencanakan suatu bangunan dalam gambar, lalu dilaksanakan dilapangan sesuai rencana tersebut. Demikian pula halnya dengan Yang Maha Kuasa, merencanakan alam ini dan segala isinya di lauh mahfuzh, kemudian diciptakan sesuai rencana tersebut.

Seperti yang tersebut dalam Alqur’an surat al-Hadid ayat 4, al-Ghazali menjelaskan bahwa alam ini diciptakan dalam masa enam hari: empat hari untuk langit (materi, forma, bintang-bintang dan jiwanya),

20

Al-Ghazali, Misykat al-Anwar (Cairo, 1914), h. 121-122

Page 34: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

20

dua hari untuk bumi: materi, forma, dan segala jenis makhluk sebagai kelengkapan alam, seperti jamád (benda-benda) nabát (tetumbuhan), hayawán (binatang) dan insan (manusia)

II

KEJADIAN MANUSIA

A. Proses Penciptaan Manusia

Page 35: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

21

Allah swt, telah menentukan empat macam penciptaan manusia, yakni:

1. Penciptaan langsung dari Allah. Artinya, bukan melalui sebuah hubungan laki-laki dengan perempuan, yaitu Adam a.s., disebut manusia pertama dan asal tanpa ayah dan ibu.

2. Penciptaan melalui seorang laki-laki tanpa sebab hubungan dengan perempuan, yaitu Hawwa’, disebut manusia kedua dan cabang tanpa ibu. Ia diciptakan dari tulang rusuk Adam a.s. sebagai dijelaskan firman Tuhan:

$ pκš‰r' ¯≈ tƒ â¨$ ¨Ζ9$# (#θ à)®?$# ãΝä3−/u‘ “ Ï%©!$# / ä3s)n=s{ ÏiΒ <§øΡ

;οy‰Ïn≡ uρ t, n=yzuρ $ pκ÷]ÏΒ $ yγy_÷ρy— )...ء��١:ا��(

“Hai sekalian Manusia, bertaqwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dari satu diri (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa)21

3. Penciptaan melalui seorang perempuan saja tanpa sebab hubungan dengan laki-laki. Ia adalah Isa a.s., disebut manusia cabang tanpa ayah. Allah swt. Menghadirkan proses penciptaan semacam ini tidak lain untuk menunjukan betapa sempurna-Nya kekuasaan-Nya. Firman Tuhan:

21

QS. Al-Nisa [4]: 1

Page 36: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

22

āχÎ) Ÿ≅sVtΒ 4|¤ŠÏã y‰ΖÏã «!$# È≅ sVyϑx. tΠyŠ#u ( … çµs)n=yz ÏΒ

5>#t� è? ¢ΟèO tΑ$ s% … çµs9 ä. ãβθä3u‹ sù ∩∈∪

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa disisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia”. 22

4. Penciptaan melalui seorang laki-laki dan seorang perempuan, yaitu semua anak cucu Adam kecuali dua orang di atas (Hawa dan Isa a.s.), disebut manusia cabang berayah ibu yang diciptakan melalui hukum kausalitas (sebab akibat). Di sini Allah menciptakan manusia melalui sebab hubungan antara laki-laki dan perempuan (ayah dan ibu). Namun hukum kausalitas ini tidak bekerjas endiri. Artinya, kekuasaan Allah tetap terlibat di dalamnya, yakni sebagai penyebab (musabbab). Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat realitas, bahwa tidak semua perkawina dapat membuahkan keturunan. Perhatikan firman Allah:

22

QS. Ali Imran [3]: 59

Page 37: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

23

°! Û�ù=ãΒ ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# ÇÚö‘F{$#uρ 4 ß,è=øƒs† $ tΒ â !$t±o„ 4 Ü= pκu‰ yϑÏ9

â !$ t±o„ $ ZW≈tΡÎ) Ü=yγtƒ uρ yϑÏ9 â !$ t±o„ u‘θ ä.—%!$# ∩⊆∪ ÷ρr& öΝßγ ã_Íiρt“ãƒ

$ ZΡ#t� ø.èŒ $ ZW≈ tΡÎ)uρ ( ã≅ yèøgs†uρ tΒ â !$ t±o„ $ ¸ϑ‹ É)tã 4 …çµ ¯ΡÎ) ÒΟŠÎ=tæ Ö�ƒÏ‰s%

“Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laiki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau (Dia) menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”23

Begitulah Allah swt., dengan kekuasan-Nya Dia telah menciptakan empat macam proses kejadian manusia: Manusia tanpa ayah dan ibu, manusia ada ayah tanpa ibu, manusia ada ibu tanpa ayah, dan manusia berayah-ibu.

Dari empat macam proses penciptaan manusia ini terbagi kepada dua bahagian:

1. Manusia Asal ialah Adam a.s.

23QS. Al-Syura’ [42]: 49-50

Page 38: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

24

2. Manusia cabang yaitu sekalian keturunan Adam tersebut yang silih berganti turun temurun sampai hari kiamat.

Dalam hal ini Hawa digolongkan ke dalam manusia cabang karena mengingat terwujudnya beliau itu adalah dari Adam sendiri.

B. Sebelum Kejadian Manusia Asal Sebelum Allah swt. menciptakan Adam a.s. sebagai manusia asal lebih dahulu Allah mengadakan musyawarah dengan para malaikat, sebagai isyarat ajaran halus kepada golongan manusia itu sendiri bahwa segala urusan hendaknya dilaksanakan dengan musyawarah, apalagi dalam urusan penting dan besar seperti kejadian Adam tersebut, padahal Allah swt. mengetahui segala sesuatu dan dengan Qudrat-IradatNya tetap berlaku mengandung hikmah dan rahasia yang kadang-kadang tidak atau belum dapat dijangkau oleh manusia.

Permusyawaratan itu diceritakan dalam Alqur’an surah Al-Baqarah ayat 30:

øŒ Î)uρ tΑ$ s% š�•/u‘ Ïπs3Í× ¯≈ n=yϑù=Ï9 ’ÎoΤÎ) ×≅Ïã%y ’Îû ÇÚö‘F{ $# Zπ x‹Î=yz ( (#þθä9$ s%

ã≅ yèøg rBr& $pκ� Ïù tΒ ß‰Å¡øム$ pκ� Ïù à7 Ïó¡o„ uρ u !$tΒ Ïe$!$# ßøtwΥ uρ ßxÎm7 |¡çΡ

x8ωôϑpt¿2 â Ïd‰s)çΡuρ y7 s9 ( tΑ$ s% þ’ÎoΤ Î) ãΝn=ôãr& $tΒ Ÿω tβθ ßϑn=÷ès? ∩⊂⊃∪

Page 39: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

25

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Seungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, yakni Adam. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menajdikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanay dan menumpahkan darah, padahal kami senatiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfiman: “Sesungguhnya Aku mengathui apa yang tidaka kamu ketahui.”24

C. Unsur-Unsur Kejadian Adam a.s. Seperti telah disebutkna di muka, bahwa pada akhir saat hari Jumat dari hari yang keenam, Allah swt menjadikan Adam a.s.

Kejadian Adam a.s terdiri dari dua unsur: jasmani dan rohani.

1. Unsur jasmani, terdiri dari bermacam-macam tanah:

a. Dari turab, yakni tanah biasa, disebutkan dalam surat Fathir [35] ayat 11:

ª!$#uρ / ä3s)n=s{ ÏiΒ 5>#t�è? ...

b. Dari thin, yakni tanah yang bercampur dengan air

c. Dari lazib, yakni tanah liat atau tanah yang sempurna adukannya.

24

QS. Al-Baqarah [2]: 30

Page 40: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

26

Thin dan lazib, keduanya disebutkan dalam surah al-Shaffat [37] ayat 11:

$ ¯ΡÎ) Νßγ≈ oΨø)n=s{ ÏiΒ &ÏÛ ¥>Η āω ∩⊇⊇∪

d. Dari hamaun, yakni tanah yang bercampur dengan udara

e. Dari masnun, yakni tanah yang diberi bentuk dan berasal dari lumpur hitam. Hamaun dan masnun, masing-masing diungkapkan dalam surah al-Hijr [15] ayat 26:

ô‰s)s9uρ $oΨø)n=yz z≈ |¡ΣM}$# ÏΒ 9≅≈|Á ù=|¹ ô ÏiΒ :*uΗxq 5βθ ãΖó¡Β

f. Dari shal-shal, yakni bangunan tanah yang setengah kering

g. Dari fakhkhar, yakni tanah tembikar yang sempurna bentuknya dan mempunyai kekuatan panas, atau api.

Kedua anasir terakhir di atas disebutkan dengan jelas dalam surah al-Rahman [55] ayat 14:

šYn=y{ z≈ |¡ΣM}$# ÏΒ 9≅≈|Á ù=|¹ Í‘$ ¤‚xø9 $% x. ∩⊇⊆∪

2. Unsur rohani, adalah roh yang telah ditiupkan Allah ke dalam badan jasmani Adam, sehingga

Page 41: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

27

sempurnalah kejadian Adam a.s., seperti firman-Nya:

#sŒ Î*sù … çµçF ÷ƒ §θ y™ àM÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘ …

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadian (jasmani)nya dan Aku tiupkan padanya (Adam) akan roh (ciptaan)Ku…25

Untuk perkembangan selanjutnya Tuhan mengajarinya pengetahuan tentang benda-benda, seprti dijelaskan dalam firman-Nya:

zΝ=tæuρ tΠyŠ#u u !$ oÿôœF{ $# $ yγ ¯=ä. §ΝèO öΝåκyÎz÷tä ’ n?tã Ïπ s3Í×≈ n=yϑø9 $#

tΑ$ s)sù ’ÎΤθ ä↔Î6/Ρr& Ï !$ yϑó™r' Î/ ÏIωàσ≈ yδ βÎ) öΝçFΖä. tÏ%ω≈ |¹ ∩⊂⊇∪

(#θ ä9$s% y7oΨ≈ ysö6 ß™ Ÿω zΝù=Ïæ !$ uΖs9 āωÎ) $ tΒ !$ oΨtFôϑ=tã ( y7 ¨ΡÎ) |MΡr&

ãΛ Î=yèø9 $# ÞΟŠÅ3ptø: $# ∩⊂⊄∪ tΑ$ s% ãΠyŠ$ t↔≈ tƒ Νßγ ÷∞ Î;/Ρr& öΝÎηÍ←!$ oÿôœr' Î/ ( !$ £ϑn=sù

Νèδr' t6/Ρr& öΝÎηÍ←!$ oÿôœr' Î/ tΑ$ s% öΝs9r& ≅ è%r& öΝä3©9 þ’ ÎoΤÎ) ãΝn=ôãr& |=ø‹ xî

ÏN≡ uθ≈ uΚ¡¡9 $# ÇÚö‘F{$#uρ ãΝn=÷ær& uρ $ tΒ tβρ߉ö7 è? $ tΒ uρ öΝçFΨä.

tβθ ãΚçF õ3s?

25

QS. Al-Hijr [15]: 29

Page 42: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

28

“Allah mengajari Adam semua nama-nama benda, kemudian didemonstarsikan dihadapan para malaikat, lalu berfirman:”Sebutkanlah kepada-Ku semua nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar (dalam pengakuan ketika memberikan saran pendapat pada musyawarah di atas). Para malaikat menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau jarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Ynag Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana. Allah berfirman: “hai Adam beritahukanlah kepada mereka semua nama-nama benda itu”, maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepAdamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa ayng kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”26

Jadi kejadian Adam ini, adalah semata-mata Qudrat dan Iradat Allah swt. sejak dari mula kejadian anasir-ansirnya hingga kesempurnaan jasmaninya, rohaninya, dan pengetahuannya, sedikitpun tidak dengan campur tangan atau bantuan makhluk lain seperti firman-Nya:

… y‰àfó¡n@ $ yϑÏ9 àM ø)n=yz £“y‰u‹ Î/ (

26

QS. Al- Baqarah [2]: 31-33

Page 43: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

29

“… Adam yang telah kujadikan dengan kedua tanganKu (qudrat dan iradatKu) ….” 27

D. Penghormatan terhadap Manusia Pertama

Setelah kejadian tersebut di atas, Allah swt menjadikan Adam sebagai ujian kepada para Malaikat dan Iblis yang termasuk barisan Malaikat dari golongan bangsa Jin, agar melakukan sujud penghormatan terhadap Adam a.s., seprti firmanNya:

øŒ Î)uρ $ oΨù=è% Ïπ s3Í×≈ n=uΚ ù=Ï9 (#ρ߉àfó™$# tΠyŠKψ (#ÿρ߉yf|¡sù HωÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4’ n1r&

u�y9 õ3tF ó™$#uρ tβ% x.uρ z ÏΒ šÍ� Ï≈ s3ø9 $# ∩⊂⊆∪

“Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, sujudlah kamu kepada Adam, lalu mereka itu semuanya sujud, kecuali Iblis, ia enggan dan berlaku sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir.28

Berbeda dengan para Malaikat, Iblis dengan kesombongannya itu menjadikan ia tidak tulus dalam ujian tersebut dan menyebabkan ia diturunkan dari jabatannya dab menjadi mush yang sebesar-besarnya bagi Adam dan anak cucunya sampai akhir zaman. Hal ini diceritakan Alquran dalam surah al-A’raf ayat 12-18:

27

QS. Shaad [38]: 75 28

QS. Al-Baqarah [2]: 34

Page 44: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

30

ttΑ$ s% $ tΒ y7 yèuΖtΒ āωr& y‰àfó¡n@ øŒ Î) y7è?ó÷s∆r& ( tΑ$ s% O$ tΡr& ×�ö�yz çµ÷ΖÏiΒ Í_ tF ø)n=yz

ÏΒ 9‘$ ¯Ρ … çµtGø)n=yzuρ ÏΒ &ÏÛ ∩⊇⊄∪ tΑ$ s% ñÝÎ7 ÷δ $$sù $ pκ÷]ÏΒ $ yϑsù ãβθ ä3tƒ

y7 s9 βr& t� ¬6 s3tF s? $ pκ� Ïù ól ã� ÷z$$ sù y7 ¨ΡÎ) z ÏΒ tÌ� Éó≈¢Á9 $# ∩⊇⊂∪ tΑ$s%

þ’ÎΤ ö�ÏàΡr& 4’n<Î) ÏΘ öθ tƒ tβθ èWyèö7ム∩⊇⊆∪ tΑ$s% y7 ¨ΡÎ) z ÏΒ tÌ� sàΖßϑø9 $# ∩⊇∈∪

tΑ$ s% !$ yϑÎ6 sù ‘ÏΖoK÷ƒ uθ øîr& ¨βy‰ãèø%V{ öΝçλm; y7 sÛ≡ u�ÅÀ tΛ É)tFó¡ãΚ ø9 $# ∩⊇∉∪ §ΝèO

Οßγ ¨Ψu‹ Ï?Uψ .ÏiΒ È ÷t/ öΝÍκ‰É‰÷ƒ r& ôÏΒ uρ öΝÎγ Ïù=yz ôtãuρ öΝÍκÈ]≈ yϑ÷ƒ r& tãuρ

öΝÎγ Î=Í←!$ oÿw¬ ( Ÿωuρ ߉Åg rB öΝèδt� sVø.r& šÌ� Å3≈ x© ∩⊇∠∪ tΑ$ s% ól ã�÷z$# $ pκ÷]ÏΒ

$ YΒρâõ‹ tΒ #Y‘θ ãmô‰Β ( yϑ©9 y7 yèÎ7s? öΝåκ÷]ÏΒ ¨βV|øΒ V{ tΛ© yγy_ öΝä3ΖÏΒ

tÏèuΗød r& ∩⊇∇∪

“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada (Adam) di waktu aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab: “Saya lebih baik dari padanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari syurga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. Iblis menajwab: “Beritangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.

Page 45: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

31

Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”. Iblis menajwab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (mengahalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka. Dan Engkau tidaka akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at). Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari syurga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya.”29

Kemudian dalam surah al-Isra Allah swt berfirman:

ø— Ì“øtFó™$#uρ ÇtΒ |M ÷èsÜtGó™$# Νåκ÷]ÏΒ y7 Ï?öθ |Á Î/ ó=Î=ô_r& uρ ΝÍκö� n=tã y7 Î=ø‹ sƒ¿2

š�Î=Å` u‘uρ óΟßγ ø.Í‘$ x©uρ ’ Îû ÉΑ≡ uθ øΒF{ $# ω≈ s9 ÷ρF{$#uρ öΝèδô‰Ïãuρ 4 $tΒ uρ

ãΝèδ ߉Ïètƒ ß≈sÜ ø‹¤±9 $# āωÎ) #·‘ρã� äî ∩∉⊆∪

“Dan hasunglah siapa yang engakau sanggupi di antara mereka dengan ajakan-mu, dan kerahkanlah terahdap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.”30

E. Dalam Syurga dan Akibat Pelanggaran

29

QS. Al-A’raaf [7]: 12-18 30QS. Al-Isra [17]: 64

Page 46: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

32

Kasih sayang Allah swt terahdap Adam a.s sebagai manusia pertama sedemikian rupa istimewanya,s ehingga ia ditempatkan di dalam taman yang indah yang penuh dengan segala macam kesenangan yang dinamakan jannah (syurga), dilengkapi pula dengan manusia kedua, seorang wanita yang sangat cantik jelita sebagai pasangan yang paling serasi dan ideal yaitu Hawwa’

… / ä3s)n=s{ ÏiΒ <§øΡ ;οy‰Ïn≡ uρ t,n=yzuρ $pκ÷]ÏΒ $yγy_÷ρy— ...

“Allah telah menjadikan kamu dari diri yang satu (Adam) lalu dijadikan daripadanya isterinya (Hawwa’)”. 31

$ uΖù=è%uρ ãΠyŠ$t↔≈ tƒ ô ä3ó™$# |MΡr& y7ã_÷ρy— uρ sπΨpg ø:$# Ÿξä.uρ $ yγ ÷ΖÏΒ #‰xîu‘

ß]ø‹ ym $ yϑçF ø⁄Ï© Ÿωuρ $ t/t� ø)s? ÍνÉ‹≈yδ nοt� yf¤±9$# $ tΡθ ä3tF sù z ÏΒ tÏΗÍ>≈ ©à9 $#

“Kami berfirman hai Adam, tinggallah engkau bersama isterimu (Hawwa’) di dalam syurga dan makanlah kamu berdua apa-apa yang di dalamnya semuanya baik lagi istimewa yang mana saja kamu sukai dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, jika kamu dekati, niscaya kamu termasuk orang-orang yang zhalim”.32

“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak

31

QS. Al-Nisa [4]: 1 32

QS. Al-Baqarah [2]: 35

Page 47: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

33

melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam syurga)”.Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu,” maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun syurga. Kemudian Tuhan menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepAdamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”. Keduanya berkata: Ya Tuhan kami: kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.33

F. Diturunkan ke dalam Dunia Sebagai hukuman atas pelanggaran itu, Adam a.s. dan isterinya diperintahkan oleh Allah turun dari syurga dan bertempat tinggal di bumi.

33QS. Al-A’raaf [7]: 24-25

Page 48: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

34

tΑ$ s% (#θ äÜ Î7÷δ $# ö/ ä3àÒ ÷èt/ CÙ÷èt7 Ï9 Aρ߉tã ( ö/ ä3s9uρ ’ Îû ÇÚö‘F{ $# @� s)tGó¡ãΒ

ìì≈ tF tΒ uρ 4’n<Î) & Ïm ∩⊄⊆∪ tΑ$ s% $ pκ�Ïù tβöθ u‹øtrB $ yγ‹ Ïùuρ tβθ è?θ ßϑs? $ pκ÷]ÏΒ uρ

tβθ ã_t�øƒéB ∩⊄∈∪

“Allah berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu, sedang kamu satu sama lain bermush-musuhan. Dan tinggallah di muka bumi dengan ria, hingga sampai ajalmu. Allah berfirman (lagi): Di bumi itulah kamu hidup dan di sanalah kamu mati dan dari padanya kamu keluar nanti (pada hari berbangkit kelak).”34

Demikianlah, keduanya turun dan keluar dari syurga kesenangan, pindah ke dalam dunia mengharungi gelombang hidup yang penuh dengan cobaan, suka dan duka silih berganti, tipu daya iblis dan syaitan tidak berhenti-hentinya, yang sampai sekarang diwarisi oelh anak cucunya dari generasi kegenerasi hingga akhir zaman.

Menurut Ust. Mahmud Yunus, manusia purbakala pada mulanya hidup dalam kesenangan, memakan buah-buahan sekehendak-Nya saja, sedang mereka pada waktu itu tidak memerlukan bahan pakaian apa-apa, seperti halnya anak-anak diwaktu kecilnya, di dalam kesenangan, tidak menaruh kesusahan seolah-olah hidup di dalam syurga.

34

QS. al-A’raaf [7]: 24-25

Page 49: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

35

Kemudian setelah mereka bertambah besar dan telah ada padanya sifat-sifat kedewasaan, pikiran dan perasaan mulai tumbuh, telah ingat dan malu bertelanjang. Karena itu, mereka mulai memakai pakaian yang diambil dari daun-daun kayu, kulit binatang, dan lain-lain. Tidak diketahui berapa lama keadaan seperti itu berlangsung, tetapi perkembangan selanjutnya ialah setelah memakai pakaian yang ditenun dari kapas, sutra, bulu-bulu domba dan lain-lain. Tatkala manusia telah cukup besar atau dewasa, barulah ia mengarungi gelombang hidup, mengalami bermacam-macam keadaan seolah-olah mereka keluar dari syurga kesenangan anak-anak, lalu memasuki dunia dewasa yang penuh dengan liku-liku, berusaha dan bekerja mencari penghidupan.

G. Pertemuan Adam dan hawa Menurut riwayat, bahwa tatkala Adam dan Hawa diturunkan ke dalam dunia, keduanya berpisah, sehingga satu sama lain saling cari mencari selama dua ratus tahun, akhirnya bertemu kembali keduanya disuatu padang yang tandus, di dekat suatu bukit. Alangkah girangnya masing-masing dalam pertemuan tersebut, susah dilukiskan dengan kata-kata. Padang itu disebut dengan padang perkenalan, atau lebih di kenal dengan padang Arafah, sedang bukit itu disebut dengan bukit kasih sayang, atau dikenal dengan Jabal Rahmah, yaitu karena arti pertemuan antara Adam dan Hawa yang sekian lama saling merindukan menimbulkan rasa kasih sayang antara keduanya.

Page 50: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

36

H. Dzurriyat Adam dan Perjanjian Asal Menyambung cerita di atas, maka disebelah Jabal Rahmah tersebut, ada suatu lembah yang tidak kurang luasnya dengan padang Arafah itu sendiri. Lembah itu dinamakan ‘Wadin-Nu’man.’

Adam a.s. pada waktu itu dibawa oleh malaikat ketengah-tengah lembah tersebut, lalu dengan Qudrat Allah swt. dikeluarkanlah dari tulang belakangnya, seluruh ruh dari dzurriyat anak cucunya atau keturunannya, satu persatu (yang bakal lahir dari awal dunia hingga berakhirnya, termasuk anak yang keluar karena keguguran). Ruh-ruh itu diatur sedemikian rupa, hingga padang lembah tersebut penjadi penuh sesak.

Pemandangan itu menakjubkan para malaikat, karena sekiranya ruh-ruh itu berjasad, tentu sempitlah bumi ini untuk tempatnya. Maka timbullah pertanyaan malaikat kepada Allah sebagai berikut:

Malaikat: “Wahai Tuhan kami, bumi ini akan tidak cukup luas untuk tempat domisili ummat manusia ini”.

Allah: “Aku akan menjadikan diantara mereka mati, sehingga dengan demikian dunia ini akan tetap saja cukup untuk tempat domisili mereka”.

Malaikat: “Jika demikian, mereka itu tidak akan tenang dalam kehidupannya”.

Page 51: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

37

Allah: “Nanti akan kujadikan masing-masing mereka itu mempunyai cita-cita dan harapan yang dikejar oleh mereka”.

Kemudian Allah mengambil perjanjian dengan ruh-ruh dari dzurriyat tadi yang isi perjanjian itu ialah: Mengakui dan bersaksi akan ketuhanan Allah dan keesaan-Nya, yakni taat kepada-Nya dan mengingat segala titah perintah-Nya serta menjauhi segala macam larangan-Nya.

Setelah selesai upacara pengambilan janji, lau ruh-ruh itu dikembalikan lagi ketempat asalnya, yaitu ketulang belakang Adam a.s untuk nanti kelak pada saat dan tempat tertentu, akan diwujudkan dan dikeluarkan ke dunia ini sebagai manusia cabang yang telah pernah mengikat perjanjian asal dengan Allah, Tuhan yang menjadikannya, agar dapat dipenuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Upacara pengambilan janji itu sangat sederhana. Kata-kata janjinya pun sangat ringkas, Hanyalah terdiri dari:

Pertanyaan Allah: “Bukankah Aku ini Tuhan kamu?”

Jawaban jiwa-jiwa dari dzurriyat seluruhnya serentak: “Benar, kami bersaksi.”

Namun demikian, adalah sangat sulit dan rumit dalam pelaksanaanya. Karena itu manusia setelah lahir ke dalam dunia ini, hendaknya selalu ingat akan perjanjian asalnya, agar ia senantiasa siap memenuhi, menaati dan menunaikannya.

Page 52: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

38

Demikianlah kejadian yang sesungguhnya, telah dikisahkan Allah dalam Al-quran: surah al-A’raf [7] 172-174:

øŒ Î)uρ x‹ s{r& y7 •/u‘ .ÏΒ ûÍ_ t/ tΠyŠ#u ÏΒ óΟÏδ Í‘θ ßγàß öΝåκtJ−ƒ Íh‘èŒ öΝèδy‰pκô−r& uρ

#’ n?tã öΝÍκŦ àΡr& àMó¡s9r& öΝä3În/t� Î/ ( (#θ ä9$s% 4’ n?t/ ¡ !$ tΡô‰Îγx© ¡ χ r& (#θä9θ à)s?

tΠ öθ tƒ Ïπyϑ≈ uŠÉ)ø9 $# $ΡÎ) $Ζà2 ô tã #x‹≈yδ t, Î#Ï≈ xî ∩⊇∠⊄∪ ÷ρr& (#þθä9θ à)s? !$ oÿ©ςÎ)

x8s�õ°r& $ tΡäτ !$ t/#u ÏΒ ã≅ ö7s% $Ζà2uρ Zπ −ƒÍh‘èŒ . ÏiΒ öΝÏδ ω÷èt/ ( $ uΖä3Î=öκçJsùr& $ oÿÏ3

Ÿ≅ yèsù tβθè=ÏÜ ö7 ßϑø9 $# ∩⊇∠⊂∪ y7 Ï9≡x‹ x.uρ ã≅ Å_ÁxçΡ ÏM≈tƒ Fψ$# öΝßγ ¯=yès9uρ

šχθãèÅ_ö� tƒ ∩⊇∠⊆∪

“Ingatlah ketika Tuhanmu menjadikan keturunan anak Adam dari tulang punggung mereka, akan dzurriyat keturunan mereka dan Dia mengambil persaksian atas diri mereka sendiri, seraya berfirman:”Bukankah Aku ini Tuhan kamu?” Sahut mereka dengan serempak, ya, benar, kami telah naik saksi.” (Sebabnya diadakan ikatan perjanjian demikian) yaitu supaya kamu tiada lagi dapat mengatakan, pada hari kiamat kelak, bahwa sesungguhnya kami, lengah dan tiada mengetahui tentang hal perjanjian ini. Atau supaya kamu jangan sampai dapat mengatakan lagi, bahwasanya hanyalah bapak-bapak kami dahulu itu, yang telah melakukan syirik (mempersatukan Engkau) sedang

Page 53: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

39

kami adalah keturunan yang dating kemudian dari pada mereka. Maka apakah patut kami Engkau binasakan, disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang yang salah itu? Demikianlah kami terangkan satu-persatu ayat-ayat itu, moga-moga mereka itu kembali insaf dan sadar.”35

Peristiwa itu terjadi dalam suatu alam yang disebut alam arwah. Artinya ruh-ruh manusia cabang ini seluruhnya dijelmakan dan diikat dengan suatu perjanjian. Atau alam itu dinamakan juga dengan ‘alam Dzar,’ artinya, yang dijelmakan waktu itu masih merupakan dzat-dzat halus sebagai substansi-substansi cahaya bertaburan diseluruh padang wadin nu’man di atas, jauh sebelum kelahiran masing-masing ke alam dunia sebagai anak cucu Adam, namun telah diberi perjanjian, untuk dipenuhi sebagai suatu aqidah atau prinsip pokok yang tak dapat ditawar-tawar lagi.

Dalam diri manusia cabang masing-masing terdapat cahaya yang ditiupkan Tuhan kepada Adam. Cahaya mana ialah yang memberikan kehidupan kepada manusia itu. Karenanya, kehidupan merupakan mata rantai yang berkesinambungan. Jika terputus, maka teputuslah kehidupan. Telah diketahui, bahwa anak berasal dari ayah. Tanpa ayah, anak tidak mungkin ada. Ayah berasal dari kakek. Dengan demikian manusia cabang yang ada sekarang dan yang akan datang hidup dari sebuah kehidupan yang sudah ada sebelumnya, Yakni kehidupan sang ayah. Demikian juga sang ayah berasal dari kehidupan sang

35QS. Al-A’raf [7]:172-174

Page 54: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

40

kakek dan seterusnya, yang jika dihubungkan bakal sampai kepada Adam a.s. Seandainya Adam tidak hidup, maka tidak ada keturunannya. Keturunanya inilah dari sel-sel yang hidup dalam sulbi-Adam. Demikianlah, kehidupan ini berlangsung sesuai dengan kehendak Allah swt. hingga sampai kepada kita, anak dan cucu kita hingga hari kiamat.

Sejak awal Allah swt. telah memperlihatkan dzat-Nya kepada semua makhluk-Nya yang dikehendaki-Nnya, termasuk manusia. Tanpa kesaksian ini, manusia tidak akan mampu mencerna pemahaman iman terhadap sesuatu yang gaib, lebih-lebih kepada Allah. Sebabnya, akal manusia tidak mungkin bisa menangkap makna sesuatu sebelum sesuatu itu dapat dilihat oleh inderanya.

Seseorang tidak akan mengenal akan gunung sebelum melihat dan mendakinya. Seseorang tidak akan mengetahui arti lautan sebelum menyaksikan langsung atau melihat gambarnya. Berbeda dengan Allah swt. Dia tidak dapat dilihat oleh manusia dan akal manusia memang tidak mampu mencapai hal itu. Namun, ketika menyebut nama-Nya, kita tidak mengalami kesulitan untuk menangkap makna-Nya. Itulah kekuatan besar Sang Pencipta dan Pemberi karunia. Ketika kita beribadah kepada Allah, kita merasakan kedamaian yang mengisi hati kita. Semua ini artinya Allah, kita merasakan kedamaian yang mengisi hati kita. Semua ini artinya Allah telah memperlihatkan dzat-Nya kepada kita. Peristiwa itu

Page 55: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

41

terjadi sejak kita berada di alam Dzar (substansi), yakni ketika terciptanya Adam a.s.

Dari awal kejadian tersebut sebenarnya manusia sudah meyakini bahwa Allah itu ada sebagai Pencipta segala sesuatu. Inilah yang disebut fithrah iman. Fithrah yang senantiasa mendekatkan hati atau jiwa dengan Sang Pencipta Yang Maha Tinggi, ini terus melekat pada diri manusia hingga ia dilahirkan. Sebagaimana sabda Nabi saw:

رة فأبواه يـهود كل مولود و يمجسانه انه او يـنصرانه ا يـولد على الفتـ“Tiap anak yang dilahirkan membawa fithrah.

Kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani atau Majuzi”.

I. Manusia Cabang dan Tangga Evolusi

Kejadian manusia cabang sejak dari belum ada hingga lahir kedunia, yang mana melewati tangga evolusi dalam tujuh tingkatan.

1. Mula-mula asal kejadian manusia cabang juga dari tanah, yaitu sari-sari atau zat-zat yang ada di dalam tanah dengan melalui persenyawaan antara zat arang (karbon dioksida) dengan zat pembakar (oksigen), zat lemas (nitrogen) dengan zat air (hydrogen), di mana proses ini dinamakan protenisati. Inilah yang dijelaskan firman Tuhan yang tertera dalam surah al-Mukminun berikut ini:

Page 56: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

42

ô‰s)s9uρ $ oΨø)n=yz z≈|¡Σ M}$# ÏΒ 7' s#≈ n=ß™ ÏiΒ &ÏÛ ∩⊇⊄∪

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati yang (berasal) dari tanah.”36

2. Sari pati yang ada dalam tanah lalu diisap oleh tumbuh-tumbuhan,maka berobahlah ia menjadi zat yang berisi hidup,sebagai tangga kedua untuk sampainya ke dalam diri manusia. Firman Tuhan:

ª!$#uρ / ä3tF u;/Ρr& z ÏiΒ ÇÚö‘F{ $# $ Y?$ t7 tΡ ∩⊇∠∪

“Dan Allah yang telah menumbuhkan kamu sebagai nabati (tumbuh-tumbuhan”)37

3. Setelah Zat hidup tadi sampai ke dalam tubuh manusia, maka berobahlah ia menjadi zat yang berisikan iradat, bergerak, dinamakan nuthfah (sperma laki-laki dan ovum wanita).

4. Dari nuthfah Tuhan jadikan ia ‘alaqah (makhluk micro), yaitu setelah terjadi perkawinan sperma dengan ovum yang masuk ke dalam rahim ibu (sperma + ovum = ovusperma). Makhluk micro atau ovusperma ini sangat halus yang hanya dapat dilihat dengan microskop, ia hidup

36

QS. Al-Mu’minun [23]:12 37QS. Nuh [71]: 17

Page 57: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

43

bergerak seperti lintah. Maka itulah sebabnya disebut ‘alaq (lintah), sesuai firman Tuhan:

Ì� ÝàΨu‹ ù=sù ß≈ |¡ΡM}$# §ΝÏΒ t, Î=äz ∩∈∪ t, Î=äz ÏΒ & !$Β 9, Ïù#yŠ ∩∉∪

ßl ã�øƒs† .ÏΒ È÷ t/ É=ù=÷Á9 $# É=Í←!#u�©I9 $#uρ ∩∠∪

“Maka perhatikanlah dari mana manusia itu diciptakan. Diciptakan dari air yang terpancar (sperma dan ovum) yang keluar dari sulbi (laki-laki) dan taraib (wanita).38

Dan Firman-Nya:

t, n=y{ z≈|¡Σ M}$# ô ÏΒ @, n=tã ∩⊄∪

“Allah telah menciptakan manusia dari lintah (makhluk micro=ovusperma).”39

5. Dari ‘alaqah lalu menjadi mudghah (segumpal daging), yakni setelah beberapa hari mengalami pertumbuhan dalam rahim ibunya.

6. Kemudian mudhghah (segumpal daging) yang dalam pertumbuhan bertulang untuk menguatkannya dan dinamakanlah ia embrio.

7. Akhirnya tulang-tulang itu di balut dengan daging menjadi berbentuk (janin). Lalu jadilah

38

QS. Al-Thariq [86]: 5-7 39 QS. al-‘Alaq [96]: 2

Page 58: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

44

ciptaan baru dari Allah (khalqan akhara), dan juga berarti bahwa janin itu telah siap menerima roh yang ditiupkan Allah kepadanya seperti dalam Alquran”.

¢ΟèO çµ1 §θ y™ y‡xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ ÏµÏmρ•‘ (

“Kemudian dia menyempurnakan (janin) itu dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya.”40

Kejadian itu menurut hadits terjadi ketika janin empat bulan sepuluh hari dalam kandungan ibu. Dan setelah menelan waktu lebih kurang sembilan bulan dalam kandungan tersebut barulah ia lahir kedunia ini.

Hal ini dapat dilihat dalam Alquran surah al-Mukminun berikut:

ô‰s)s9uρ $ oΨø)n=yz z≈|¡Σ M}$# ÏΒ 7' s#≈ n=ß™ ÏiΒ &ÏÛ ∩⊇⊄∪ §ΝèO

çµ≈oΨù=yèy_ ZπxôÜ çΡ ’Îû 9‘#t� s% & Å3Β ∩⊇⊂∪ ¢Ο èO $uΖø)n=yz sπ xôÜ ‘Ζ9$#

Zπ s)n=tæ $ uΖø)n=y‚sù sπ s)n=yèø9 $# ZπtóôÒ ãΒ $ uΖø)n=y‚sù sπ tóôÒ ßϑø9 $# $ Vϑ≈ sà Ïã

40

QS. Al-Sajdah [32]:9

Page 59: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

45

$ tΡöθ |¡s3sù zΟ≈ sàÏèø9 $# $Vϑøtm: ¢Ο èO çµ≈tΡù' t±Σ r& $ ¸)ù=yz t� yz#u 4 x8u‘$ t7tF sù

ª!$# ß |¡ômr& t É)Î=≈ sƒø: $# ∩⊇⊆∪

“Dan sesunguhnya kami telah menjadikan manusia dari saripati yang berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan ia dari nuthfah (mani= sperma dan ovum) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh. Kemudian mani itu kami jadikan ‘alaqah (lintah=ovusperma=makhluk micro), lalu kami jadikan ‘alaqah itu mudghah (segumpal daging), lalu segumpal daging itu kami jadikan bertulang, maka tulang itu kami balut daging, Kemudian kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain, Maka Maha Berkatlah Allah yang telah membaguskan segala ciptaan-Nya.”41

Selanjutnya firman Tuhan:

ü“Ï% ©!$# z |¡ômr& ¨≅ä. > ó x« …çµ s)n=yz ( r&y‰t/uρ t,ù=yz Ç≈|¡ΣM}$#

ÏΒ &ÏÛ ∩∠∪ ¢ΟèO Ÿ≅yèy_ …ã& s#ó¡nΣ ÏΒ 7' s#≈ n=ß™ ÏiΒ &!$ ¨Β &Îγ ¨Β

∩∇∪ ¢ΟèO çµ1§θ y™ y‡xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ ÏµÏmρ•‘

“Yang membentuk segala sesuatu yang Dia ciptakan yang sebaik-baiknya dan yang memulai ciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia

41 QS. al- Mu’minun [23]:12-14

Page 60: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

46

menjadikan keturunanya dari sari pati yang (berasal) dari air yang hina (mani) kemudian Dia menyempurnakan (menjadikannya janin) dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan) Nya……”)42

Demikian pula firman-Nya:

÷ρr& öΝßγ ã_Íiρt“ム$ ZΡ#t� ø.èŒ $ ZW≈tΡÎ)uρ ( ã≅ yèøgs†uρ tΒ â !$ t±o„ $ ¸ϑ‹ É)tã 4 …çµ ¯ΡÎ) ÒΟŠÎ=tæ Ö�ƒ ωs% ∩∈⊃∪

“Atau dianugerahkan-Nya anak-anak laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang di kehendaki-Nnya). Dan menjadikan mandul siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Tahu dan Maha Kuasa”. 43

Sesuai dengan keterangan ayat di atas, banyak di kalangan pasangan-pasangan suami istri yang tidak memperoleh turunan karena kemandulan.

Orang awam sampai saat ini di manapun di dunia ini berpendapat bahwa kemandulan itu terutama disebabkan oleh si isteri mandul, namun ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa kemandulan terletak pada sebab-sebab yang kedapatan pada:

Laki-laki 25%

Wanita 45%

42QS. al-Sajdah [32]: 7-9 43QS. Al-Syura [42]: 50

Page 61: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

47

Sebab-sebab yang tidak diketahui 30%

Sebab-sebab kemandulan pada suami diantaranya terlatak terutama pada:

a. Apakah mani berisi benih jantan, spermatozoa cukup banyak paling sedikt 70 juta per cc.

b. Apakah bentuk spermatozoa itu normal, kepalanya, ekornya.

c. Apakah geraknya normal.

d. Apakah spermatozoa dapat bertemu dengan telur, ovum wanita.

Sedang pada isteri:

a. Apakah isteri betul-betul mengeluarkan telur, ovumnya tiap bulan.

b. Apakah tuba, saluran ovum kerahim, terbuka atau tersumbat sehingga sperma tidak bisa bertemu dengan ovum.

c. Apakah permukaan vagina terlalu asam, sehingga membunuh spermatozoa.

d. Apakah lobang leher rahim yang berisi lender dapat di tembus oleh spermatozoa.

e. Apakah permukaan rahim sehat dapat menerima ovum yang dibuahi ovusperma.

Demikianlah, dan apakah ovusperma, ’alaqah dapat tumbuh menjadi mudghah, segumpal daging dan seterusnya. Dalam surah al-haj ayat 5 dijelaskan

Page 62: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

48

bahwa gumpalan daging itu akan menjadi atau tidaknya dan bahwa peredaran kejadian-kejadian tercipta dan di tetapkan di dalam rahim, alam arham sampai beberapa masa yang dikehendaki Allah, barulah dikeluarkan ke dalam dunia, alam syahadah ini sebagai bayi dan seterusnya ayat itu berbunyi:

$ yγ •ƒ r'≈ tƒ â¨$Ζ9$# βÎ) óΟçFΖä. ’ Îû 5= ÷ƒ u‘ z ÏiΒ Ï]÷èt7 ø9 $# $ ¯ΡÎ*sù / ä3≈ oΨø)n=yz ÏiΒ

5>#t� è? §ΝèO ÏΒ 7πxõÜ œΡ §ΝèO ôÏΒ 7πs)n=tæ ¢Ο èO ÏΒ 7π tóôÒ•Β 7πs)=sƒ’Χ Î�ö� xîuρ

7π s)=sƒèΧ t Îi t7ãΨÏj9 öΝä3s9 4 ”� É)çΡuρ ’ Îû ÏΘ% tnö‘F{ $# $ tΒ â!$ t±nΣ #’ n<Î) 9≅ y_r& ‘wΚ |¡•Β

§ΝèO öΝä3ã_Ì� øƒéΥ Wξ øÏÛ ¢ΟèO (#þθ äóè=ö7 tFÏ9 öΝà2£‰ä© r& ( Νà6ΖÏΒuρ ¨Β

4†û uθ tGムΝà6ΖÏΒ uρ Β –Št� ム#’n<Î) ÉΑsŒ ö‘r& Ì� ßϑãèø9 $# Ÿξ ø‹x6 Ï9 zΝn=÷ètƒ .ÏΒ

ω÷èt/ 8Νù=Ïæ $ \↔ø‹x© 4 “t� s?uρ š⇓ö‘F{$# Zοy‰ÏΒ$ yδ !#sŒ Î*sù $ uΖø9t“Ρr& $ yγ øŠn=tæ

u !$ yϑø9 $# ôN”tI÷δ $# ôM t/u‘uρ ôMtF t6 /Ρr& uρ ÏΒ Èe≅ à2 £l÷ρy— 8kŠÎγt/ ∩∈∪

“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, (maka ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari nuthfah, setetes mani (sperma dan ovum) dan kemudian ‘alaqah (ovusperma), dan kemudian dari mudghah segumpal daging (embrio), yang sempurna kejadiaanya dan yang tidak sempurna, agar kami

Page 63: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

49

jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam al-arham (alam rahim), apa yang kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, diantara kamu ada yang (cepat,tengah-tengah) diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya ia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya……….”44

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia cabang dijadikan oleh Tuhan dari dan lewat tangga evolusi yaitu: alam jamad, sulalah minthin (saripati tanah), nabati (tumbuh-tumbuhan), hayawan (hewan seperti lintah=ovusperma=makhluk micro yang hidup bergerak) masuk ke dalam rahim ibu, alam arham melalui tuba, hingga menjadi janin dan dengan roh yang ditiupkan Allah ke dalamnya menjadi ciptaan air, yakni insan sebagai bentuk lain dari hewan.

Roh insan pun yang ditiupkan kepadanya itu lain dari roh (jiwa) hewan (jiwa dasar) yang telah ada sejak ketika bersamaan bibit manusia mulai tumbuh. Menurut sebagian ‘ulama, seandainya tidak ada ruh dari Allah yang selanjutnya disebut ruh insan, maka jasad kecil itu jika lahir kedunia tetap saja bisa hidup bertumbuh secara alami dan hewani dengan jiwa dasarnya, tetapi tidak akan dapat berpikir atau hidup secara akli dan insani.

44

QS. Al-Haj [22]: 5

Page 64: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

50

Manusia dengan ruh itulah yang menyebabkan jiwa dasarnya menjadi jiwa yang dapat berpikir yang diciptakan sesuai dengan agama Allah.

óΟÏ%r' sù y7 yγô_uρ È Ïe$#Ï9 $ Z‹ÏΖym 4 |Nt� ôÜÏù «!$# ÉL©9 $# t� sÜ sù } $ ¨Ζ9$# $ pκö� n=tæ

“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Allah) dengan lurus, itulah fithrah Allah, yang dengan Dia menciptakan manusia....” 45

Agama Allah ini mengandung perintah, suruhan untuk menempuh jalan kebaikan atau ketaqwaan dan larangan untuk sebaliknya, seperti firmanNya:

<§øtΡuρ $tΒ uρ $ yγ1 §θ y™ ∩∠∪ $ yγyϑoλ ù; r'sù $ yδu‘θ èg ée $ yγ1uθ ø)s?uρ ∩∇∪ ô‰s%

yx n=øùr& tΒ $yγ8©.y— ∩∪ ô‰s%uρ z>%s{ tΒ $ yγ9¢™yŠ ∩⊇⊃∪

“Dan jiwa serta penyempurnaan (kejadian)nya, maka Allah mengilhamkan kepada (jiwa itu jalan)nya kejahatan dan ketaqwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan (jiwa)nya (dengan ketaqwaan). Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan kejahatan). 46

Akhirnya, jiwa manusia yang telah disucikan dengan ketaqwaan di dunia ini, kelak akan dipanggil

45

QS. Al-Rum [30]: 30 46

QS. Al-Syam [91]: 7-10

Page 65: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

51

oleh Tuhan kehadirat-Nya dengan panggilan jiwa muthmainnah, seperti firman-Nya:

û ÉëÅ_ö‘$# 4’n<Î) Å7În/u‘ Zπ uŠÅÊ#u‘ ZπŠÅÊ ó÷£∆ ∩⊄∇∪ ’ Í?ä{÷Š $$ sù ’ Îû “ω≈ t6 Ïã ∩⊄∪

’Í? ä{÷Š $#uρ ÉLΖy_ ∩⊂⊃∪

“Hai jiwa mutmainnah! kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Dan masuklah ke dalam golongan hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku”47 (QS. Al-Fajr [89]:28-30)

Sebaliknya jiwa yang telah dikotori dengan keburukan dan kejahatan di dunia ini, dan tidak pernah ditobatkan sampai mati, kelak akan dijatuhkan ke dalam neraka.

Hal ini akan dilanjutkan pada bahagian pembahasan tentang keabadian jiwa, kebangkitan jasmani, tanggung jawab dan pembalasan di alam akhirat.

47

QS. Al-Fajr [89]: 28-30

Page 66: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

52

III

KEHIDUPAN ALAM KECIL

A. Manusia dan Penyerupaan Manusia merupakan alam kecil (microcosmos)

yang dalam alam besar terdapat persamaan-persamaan dengan apa yang ada dalam alam besar (macrocosmos). Karena itu, manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna dan mulia, bahkan makhluk ruhani murni, yakni para malaikat harus bersujud kepadanya, seperti yang telah dijelaskan di muka.

Dalam pada itu, al-Ghazali menyatakan adanya persamaan manusia dengan Tuhan berdasarkan suatu hadits:

اهللا خلق آدم على صورته إن “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam

sesuai rupa-Nya.”

Persamaan itu meliputi tiga hal: dzat, shifat dan fi’il. Dari segi dzat, maka dzat roh adalah berdiri sendiri,bukan jisim (materi), bukan ‘aradh (aksident, bukan jauhar (substansi), tidak menempati tempat atau arah, tidak berhubungan dan berpisah dengan badan dan alam. Demikian pula halnya shifat dzat Allah. Dari segi shifat, manusia diciptakan sebagai makhluk hidup, berkuasa, berkehendak, mengetahui, demikian pula Allah SWT. Dari segi fi’il (perbuatan),maka sumber gerak pada perbutan manusia adalah kehendak yang

Page 67: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

53

menimbulkan pengaruhnya pada hati lalu menyebar pada anggota badan lainnya. Demikian pula halnya perbuatan Allah yang berbuat berdasarkan kehendak-Nya dalam menjadikan makhluk dibumi ini melalui gerak bintang, dan langit melalui malaikat. Disini jelas kelihatan persamaan tindakan manusia dalam alamnya dengan perbuatan tuhan di alam semesta.

Selanjutnya, manusian adalah microcosmos yang menyerupai macrocosmos. Jika penyerupaan ini tak ada, manusia tidak mungkin mengetahui alam ketuhanan, dan alam ghaib lainnya. Jiwa yang ada dalam diri manusian merupakan tangga untuk mengenal Allah, seperti perkataan berikut:

من عرف نـفسه فـقد عرف ربه “Barang siapa yang mengenal jiwanya/dirinya,

maka sesungguhnya ia mengenai Tuhannya.”

B. Antara Ruh dan Jiwa dalam Raga Para filosof Islam menyamakan pengertian roh

dengan nafsu (Jiwa). Disebut roh hanya sebelum masuk berhubungan atau sesudah keluar berpisah dengan jasad firman Tuhan:

... y àM ÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘ ...

Page 68: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

54

“Dan Aku tiupkan padanya (Adam) akan roh (ciptaan-Ku).” 48 Dan firmanNya:

( È≅ è% ßyρ”�9$# ôÏΒ Ì� øΒ r& ’În1u‘ !...

“Katakanlah, bahwa roh itu urusan Tuhanku.”49 Sedangkan sewaktu berada dalam jasad (raga) dinamakan nafsu (jiwa). Firman Tuhan:

<§øtΡuρ $ tΒ uρ $ yγ1 §θ y™ ∩∠∪ $ yγyϑoλ ù;r' sù $yδu‘θ ègée $ yγ1 uθ ø)s?uρ ∩∇∪

“Dan jiwa serta penyempurnaan (kejadian)Nya, maka Allah mengilhamkan kepada (jiwa itu jalan)Nya kejahatan dan ketaqwaan.”50 Dan Firmannya:

$ pκçJ−ƒ r' ¯≈ tƒ ߧøΖ9$# èπΖÍ× yϑôÜßϑø9 $# ∩⊄∠∪ û Éë Å_ö‘$# 4’ n<Î) Å7În/u‘

“Hai jiwa yang tenteram kembalilah kepada Tuhanmu….”51

Adapun qalb (hati) tidak dibicarakan oleh mereka, sedangkan ‘aql (akal) diartikan sebagai daya dari nafsu insan atau nafsu nathiqah yang bercabang kepada ‘aql’amaliy (akal praktis) dan ‘aql nazhariy (akal teoritis).

48

QS. Al-Hijr [15]: 29 49

QS. Al-Isra [17]: 89 50

QS. Al-Syam [91]: 7-8 51

QS. Al-fajr [89]: 27-28

Page 69: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

55

Al-Ghazali menjelaskan perbedaan arti kata-kata tersebut secara terperinci sebagai berikut:

Kata nafs mempunyai dua arti: arti khusus dan arti umum. Arti khusus ialah yang dianut oleh para ahli shufi, yakni sumber akhlak yang buruk atau sifat-sifat yang tercela yang harus diperangi52. Sedangkan dalam arti yang umum dimaksudkan sebagai suatu jauhar yang merupakan hakekat manusia, dan oleh para hukama disebut nafs nathiaah.

و القلب والروح و النفس المطمئنة كلها اسامي النفس الناطقة هي أو القلب الجوهر الحي الفعال المدرك وحينمانقول الروح المطلق

فإنما نعني هذا الجوهر

“Qalbu, ruh dan nafs muthmainnah semuanya adalah nama-nama lain dari nafs nathiqah, dan ia sendiri adalah jauhar yang hidup, aktif lagi mengetahui, maka yang kami maksudkan adalah jauhar tersebut.”53

Kata qalb (hati) juga mempunyai dua arti. Arti pertama ialah daging sanubari yang terletak di lambung manusia sebelah kiri. Dalam arti yang demikian juga terdapat pada semua hewan, dan inilah di sebut ruh hewan. Daging inilah yang merupakan

52

Al-Ghazali, “Risalah al-Ladunniyah” dalam al-‘uqud’ Wa al-

La’ali’u min Rasa’il Imam Ghazali, Kairo, tt., h. 7 Selanjutnya disebut al-

Risalah al-Ladunniyah 53

Al-Ghazali, Ma’arij al-quds fi Madarij Ma’rifati al-Nafs, ed

Muhyiddin al-Kurdi, 1327 H, h. 14. Selanjutnya disebut Ma’arij.

Page 70: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

56

sebab dari leburnya pancaindera. Sedangkan dalam arti yang kedua adalah ruh insani yang memikul amanah Allah yang tersimpan dalam dirinya ilmu fithri dan yang mula-mula bersaksi dan mengakui ke-Esaan Allah dengan menjawab “bala” (benar) terhadap pertanyaan Allah:

àM ó¡s9r& öΝä3În/t� Î/ ( (#θä9$ s% 4’ n? t/ ¡ !$ tΡô‰Îγx© ¡

“Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab: ”Benar”Engkau Tuhan Kami.”54

Adapun kara roh, seperti halnya kata nafs dan qalb juga mempunyai dua arti. Arti pertama adalah ruh hewani, yakni jisim yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani (jantung) dan merupakan sumber hidup, rasa (hiss), gerak, pendengaran, penglihatan dan penciuman dengan melimpahkannya keseluruh anggota tubuh, seperti cahaya yang melimpah (bersinar) dari pelita keseluruh ruangan rumah55. Sedangkan dalam arti kedua adalah nafs nathigah, yakni sesuatu yang amat halus yang memungkinkan manusia mengetahui sesuatu. Dalam hal ini sama artinya dengan roh insani sebagai sirr (rahasia) Tuhan. Inilah yang dimaksud dalam firman Tuhan:

( È≅ è% ßyρ”�9$# ôÏΒ Ì� øΒ r& ’În1u‘

54

QS. Al-A’raf [7]: 172 55

Al-Ghazali, Ihya’Ulmi al-Din III (Kairo, 1958), h. 2.

Selanjutnya disebut Ihya

Page 71: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

57

“Katakanlah bahwa roh itu urusan (rahasia) Tuhanku”.

Tentang ‘aql (akal), al-Ghazali juga memberi dua arti. Arti pertama adalah ilmu tentang hakekat sesuatu. Dengan arti ini, maka akal itu merupakan sifat ilmu yang terletak dalam hati. Terkadang disebut ilmu, sedangkan yang dimaksud adalah akal, mengingat ilmu itu hasil dari akal. Adapun arti kedua adalah yang mengetahui ilmu (al-mudrik, al-‘ulum). Dalam hal ini, akal sama artinya dengan qalb. Akal inilah yang dimaksud dengan hadits berikut:

خلق اهللا العقلمااول “Yang mula-mula dijadikan Allah adalah akal.”

Mengingat ilmu itu merupakan sesuatu yang accidentif, maka tidak mungkin ia yang mula-mula dijadikan. Atas dasar ini, akal sama artinya dengan nafs nathiqah atau daya teoritis pada jiwa manusia56.

Dengan demikian, maka jelaslah bahwa perbedaan arti yang diberikan oleh al-Ghazali kepada kata-kata roh, qalb, nafs dan ‘aql terletak pada martabat dan fungsi, tidak pada hakekat, karena semuanya adalah jauhar rohani yang halus sebagai unsur ‘alam amr atau alam ‘ulwi.

Seperti halnya al-Ghazali, dan mungkin karena pengaruhnya, maka sebagian kaum shufi juga mempergunakan empat kata-kata yang sangat

56

Al-Risalah, h. 100

Page 72: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

58

berkaitan dalam masalah ini, yaitu ruh, qalb, nafs , dan ‘aql. Kata ruh misalnya: pertama mempunyai arti sebagai roh hewani yang dijadikan dari alam khalq (jasmani) dan darinya timbul nafs hewani dan syaithani yang selalu menggoda manusia untuk mengikuti hawa nafsunya. Sedangkan arti kedua ialah roh insani, suatu jauhar yang berasal dari alam amr (rohani) dan yang selalu menghimbau manusia untuk membersihkan nafs (diri)-nya dan rindu kepada alam itu.

Kata qalb juga mempunyai dua arti, pertama adalah hati sanubari yang berupa daging segumpal yang dijadikan dari alam khalq (jasmani). Sedangkan arti kedua adalah hati nurani, suatu jauhar yang berasal dari alam rohani dan yang ditempati terbit iman atau kufur.

Hati dalam pengertian kedua ini ada lima namanya, yaitu qalb, shadr, fuad dan syagaf. Adapun hati itu disebur qalb karena ia tempat terbit iman, kufur dan syirik, berdasarkan firman Allah:

y7 Í×≈ s9 'ρé& |=tF Ÿ2 ’Îû ãΝÍκÍ5θ è=è% z≈ yϑƒ M}$#

“mereka itu orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam qalb (hati) mereka.”57

‘É)ù=ãΖy™ ’ Îû É>θ è=è% š Ï%©!$# (#ρã� xx. |=ôã”�9 $# !$ yϑÎ/ (#θ à2u�õ°r& «!$$ Î/

57

QS. Al-Mujaadilah [58]: 21

Page 73: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

59

“Akan kami masukkan ke dalam hati orang kafir ketakutan (ketidak tenangan) disebabkan mereka mempersukutukan Allah….”58

Demikian pula qalb itu disebut shadr karena ia tempat terbit nur (iman) dan kekufuran, berdasarkan firman Allah:

yϑsùr& yy u�Ÿ° ª! $# … çνu‘ô‰|¹ ÉΟ≈n=ó™M∼ Ï9 uθ ßγsù 4’ n? tã 9‘θ çΡ ÏiΒ Ïµ În/§‘ 4

“Adakah sama orang yang dibukakan Allah shadr (hati)nya untuk menerima Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (dengan yang tidak)?” 59

Å3≈ s9uρ … ¨Β yy u�Ÿ° Ì� øä3ø9 $$ Î/ #Y‘ô‰|¹ óΟ ÎγøŠn=yèsù Ò= ŸÒxî š∅ÏiΒ «!$#

óΟßγs9uρ ëU#x‹tã ÒΟŠÏàtã ∩⊇⊃∉∪

“… Tetapi orang yang melapangkan shadr (hati)nya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar”60

Selanjutnya qalb itu disebut fuad karena ia tempat terbit ma’rifat dan tempat berbalik kepada kekufuran dan kesesatan, berdasarkan firman tuhan:

58

QS. Ali Imran [3]: 151

59

(QS. Al-Zumar [39]: 22)

60 QS. Al-Nahl [16]: 106

Page 74: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

60

$ tΒ z>x‹ x. ߊ#xσàø9 $# $ tΒ #“ r&u‘ ∩⊇⊇∪

“Fuad (hati) itu tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.”61

Ü=Ïk=s)çΡuρ öΝåκsEy‰Ï↔øùr& öΝèδt�≈|Á ö/r&uρ $yϑx. óΟs9 (#θ ãΖÏΒ ÷σムÿϵÎ/ tΑρr& ;ο§÷s∆

öΝèδ â‘x‹tΡuρ ’ Îû óΟ Îγ ÏΖ≈ uŠøóèÛ tβθ ßγyϑ÷ètƒ ∩⊇⊇⊃∪

“Dan kami membalikkan fuad (hati) dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Alquran) pada permulaan, dan kami biarkan mereka dalam kesesatan yang sangat.”62

Juga qalb disebut lubb karena sumber tauhid, berdasarkan firman Allah:

¨βÎ) ’Îû š�Ï9≡ sŒ 3“t� ø.Ï%s! ’ Í<'ρT{ É=≈ t7ø9 F{ $# ∩⊄⊇∪

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran (tentang adanya Allah) bagi orang-orang yang mempunyai lubb (akal=hati).”63

61 QS. Al-Najm [53]: 11

62

QS. Al-An’am [6]: 110

63

QS. Al-Zumar [39]: 21

Page 75: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

61

Akhirnya qalb itu disebut syaqaf karena ia sumber mahabbah (cinta) sesama makhluk-Ku, berdasarkan firman Allah:

( ô‰s% $ yγxtóx© $ ‰7ãm (

“Sesungguhnya hubb (cinta dari hati)nya kepada (Yusuf) sangat mendalam”64

Demikian pula kata nafs mempunyai dua arti: arti pertama sama dengan roh hewani, yaitu suatu jisim halus, mengandung daya hidup, gerak, keinginan, keberanian dan semacam pengetahuan. Nafs ini terdapat dalam jantung. Sedangkan arti kedua adalah nafs nathigah, suatu jauhar rohani dan merupakan hakikat insani (roh insani) yang berasal dari Allah.

Juga kata ‘aql mempunyai dua arti: pertama adalah otak manusia yang memperoleh pengetahuan lewat pancaindera. ‘Aql ini terdapat di kepala. Sedangkan arti kedua adalah suatu nur rohani yang berasal dari alam ‘ulwi. Jadi akal dalam pengertian ini sama dengan ruh insani atau nafs nathigah, yakni suatu jauhar rohani yang berasal dari Allah, seperti firman-Nya:

y‡xtΡuρ... ϵŠÏù ÏΒ ÏµÏmρ•‘ (

64 QS. Yusuf [12]: 30

Page 76: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

62

“dan Allah meniupkan kedalam (jasad)nya dari roh-nya."65

Kalau para filosof Islam membagi akal kepada daya praktis (‘amali) dan daya teoritis (nazhari), maka ahli shufi membagi akal kepada ‘aql haqiqi, ‘aql ilhami, ‘aql ’azizi dan ‘aql majazi.

Adapun yang dimaksud dengan ‘aql haqiqi ialah akal pertama yang mula-mula dijadikan oleh Allah, seperti yang tersebut pada sebuah hadits yang dinisabkan kepada Nabi, yaitu

اول ماخلق اهللا العقل

“Yang mula-mula dijadikan Allah adalah akal.”

Sedangkan akal ilhami ialah gerakan dari malaikat yang terjadi pada setiap saat pada hati manusia, sehingga ia dapat mengetahui bahwa segala perbuatan Allah dan manusia hanya terjadi karena takdir-Nya semata.

Yang dimaksud dengan ‘aql ’azizi ialah ilmu yang diberikan Allah kepada insan, sehingga ia dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Sedangkan ‘aql majazi ialah suatu idrak (pengetahuan) yang dijadikan Allah dalam qalb, dan qalb itu selalu bolak-balik dengan iradah Allah kepada yang qahr (kekerasan) dan kepada luthf (kehalusan) sehingga ia terkadang lalai, tidak tetap dalam taat kepada Allah.

65

QS. Al-Sajdah {32]: 9

Page 77: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

63

C. Asal Usul Ruh dan Jiwa Dalam kalangan filosof Yunani, maka Platolah

yang mengatakan bahwa jiwa manusia telah hidup sebelumnya di alam idea sebelum turun dan masuk kedalam jasad. Di alam itu, ia telah mempunyai pengetahuan atau ma’rifat tentang hakekat sesuatu. Tetapi, karena sesuatu sebab ia menjadi tidak mampu ikut serta bersama-sama jiwa falak (bintang) di alam idea, sehingga ia turun kedalam jasad sebagai hukuman atas kelemahan itu. Selama dalam jasad ia sudah lupa akan apa yang dahulu telah diketahuinya di alam idea. Tetapi hal-hal tersebut dapat diketahui kembali dengan mengingat atau tafakkur. Jika telah berpisah dengan jasad karena meninggal dunia, jiwa yang telah bersih dari dosa akan langsung kembali kea lam idea, sedangkan yang belum akan berinkarnasi dalam berbagai jasad di dunia ini. Karena itu, Plato mengatakan bahwa jiwa manusia itu qadim66.

Berbeda dengan Plato, Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah bahagian dari alam ini yang terdiri dari dua unsure: materi dan forma. Materi adalah badan dan forma adalah jiwa. Sebagaimana materi tidak dapat dipisahkan dari forma, demikian pula badan tidak dapat berpisah dengan jiwa, yakni kedua unsur ini membentuk suatu kesatuan essensial. Atas dasar itu Aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah: “Kesempurnaan pertama bagi benda alami

66

Y Qunain, Ushul al-Falsafah al-‘Arabiyyah (Beirut, 1958)

h. 66

Page 78: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

64

yang organis lagi mempunyai hidup dalam bentuk potensial.”67 Jiwa adalah kesempurnaan pertama, karena wujud jiwa itu merupakan kehormatan dan kesempurnaan bagi badan yang memang tidak dapat berfungsi tanpa adanya jiwa. Adapun yang dimaksud dengan “yang mempunyai hidup dalam bentuk potensial “ialah karena jiwa bukanlah jauhar (subtansi) hakiki yang berdiri sendiri pada insane (manusia) dan yang turun dari alam idea lalu bertempat dalam badan serta membuatnya hidup, seperti yang dikatakan Plato. Tetapi, jiwa itu itu berwatak substansial dalam badan dan ia berada dalam keadaan potensial. Jiwa tidak dapat membuat badan hidup, kecuali sekedar membuat hidup itu muncul dari keadaannya yang potensial menjadi actual. Jiwa itu baharu.

Oleh karena manusia terdiri dari dua unsur yang bersatu secara essential, maka jiwa itu akan binasa dengan binasanya badan, seperti halnya forma akan hancur dengan sebab hancurnya materi. Dalam hal ini,

Aristoteles mengecualikan jiwa berpikir ( النفس الناطقة ) dari kebinasaan karena ia mengandung dalam dirinya unsur ketuhanan (Ilahi), yakni akal. Pada waktunya ia menyamai akal Ilahi dalam kemampuan mengetahui hal-hal yang metafisis secara langsuing, sehingga ia tidak terikat dengan badan dan tidak binasa dengan binasanya badan.

67

Al-Farabi, “Uyun al-Masail “dalam Majmu’ah al-Rasail al-

Farabiyyah, Kairo, 1325 H/1938 M, h. 30, Selanjutnya disebut ‘Uyun.

Page 79: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

65

Definisi jiwa dari Aristoteles di atas secara harfiah diterima dan diikuti oleh al-Farabi. Ia mengatakan, “Jiwa adalah kesempurnaan pertama bagi jisim alami yang organis yang memiliki kehidupan dalam bentuk potensial”. Demikian juga ia menerima konsep Aristoteles yang mengatakan bahwa jiwa adalah forma bagi jasad, Tetapi ia menafsirkan forma

dalam arti substansi (الجوهر) yang berdiri sendiri dan

berasal dari akal aktif (العقل الفعال) Dengan demikian hubungan jiwa dengan jasad

tidak essensial tetapi aksidental, sehingga jiwa tidak essensial tetapi aksidental, sehingga jiwa tidak akan dengan sebab kematian jasad, seperti yang dikatakan Plato, dan dalam hal ini sesuai pula dengan ajaran Islam.

Namun demikian, al-Farabi menolak pendapat palto tentang adanya jiwa sebelum adanya badan, dan juga teorinya tentang inkarnasi. Sebab menurut al-

Farabi, jiwa berasal dari akal aktif (العقل الفعال) yang

telah memberikan forma kepada jasad tatkala jasad telah siap menerimanya dalam kandungan.

Kebanyakan para ulama, ahli shufi dan filosof Islam berpendapat seperti Aristoteles, yakni jiwa itu baharu, dan menolak pendapat Plato yang mengatakan sebaliknya68. Tampaknya mereka memilih pendapat ini

68

Uyun, h. 63. 64.

Page 80: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

66

karena sesuai dengan ajaran Islam. Firman Tuhan dalam surah al-isra ayat 85:

( È≅è% ßyρ”�9 $# ô ÏΒ Ì� øΒ r& ’În1u‘

“Katakanlah ruh itu amr Tuhanku.” 69

Adapun yang dimaksud dengan amr kata kebanyakan ulama dalam ayat tersebut adalah perbuatan atau penciptaan. Kata amr dipakai untuk menciptakan ruh, sedangkan kata khalaq untuk penciptaan alam.70 Bagaimana dengan firman Tuhan dalam surah al- Hijr ayat 29:

àM÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘

“Dan aku tiupkan ke dalamya ruh-Ku.”71Mereka menjawab bahwa hal-hal yang dinisbatkan kepada Allah ada dua macam: Yang pertama, halphal yang tidak dapat berdiri sendiri yang dalam hal ini memang bukan makhluq (qadim) seperti sifat-sifat Allah: Qudrah, Iradah, Kalam dan sebagainya. Yang kedua, hal-hal yang dapat berdiri sendiri, sepeti baiat Allah, ruh Allah dan lain-lain. Hal-hal tersebut adalah makhlu (baharu), dan dinisbatkan kepada Allah karena

69

QS. zl-Isra [17]: 85 70

Ibnu Qayyim al-jauziyyah, al Ruh (kairo, 1959), h,224.

Selanjutnya disebut al-Ruh.

71

QS. Al-Hijr [15]: 29

Page 81: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

67

bersifat pemuliaan daripada dinisbatkan kepada selain-Nya, dan tentunya ia tidak qadim.

Tentang apakah jiwa itu diciptakan sebelum jasad atau sesudahnya. Dalam ini terdapat dua pendapat di kalangan ummat Islam: ada yang mengatakan sebelum jasad dan ada pula yang mengatakan sesudahnya.

Golongan yang mengatakan bahwa jiwa manusia itu diciptakan sebelum jasad, seperti ibn’ Atha dan Ibn Hazm, berdalil dengan ayat Al-quran dan hadits, antara lain:

1. Firman Allah:

ô‰s)s9uρ öΝà6≈ oΨø)n=yz §ΝèO öΝä3≈ tΡö‘§θ |¹ §ΝèO $ uΖù=è% Ïπs3Í× ¯≈ n=yϑù=Ï9 (#ρ߉àfó™$#

tΠyŠ Kψ

“Dan sesungguhnya telah kami jadikan kamu, kemudian kami beri bentuk kepadamu, kemudian kami katakan kepada malaikat sujudlah sekalian kepada alam….”72

Kata “tsumma” disini adalah untuk tertib dan urutan waktu. Mendahului perintah Allah kepada malaikat untuk sujud kepada Adam. Sedangkan jasad sesudah itu73

72 QS. Al-A’raf [7]: 11

73 Al-Suhrawardi, ‘Awarif al-ma’arif(kairo,a), h. 359. selanjutnya

disebut’Awarif. Ibn Hazm al-Fishal fi al-milal wa al-ahwa’ wa al-nihal, v,

(kairo, 1317 h.), 85.

Page 82: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

68

2. Hadits Nabi yang artinya:”Allah telah menjadikan arwah dua ribu tahun sebelum jasad.”

Adapun golongan yang mengatakan bahwa jiwa mengatakan bahwa jiwa manusia itu dijadikan sesudah jasad, seperti ibn Qayyim dan suhrawardi serta par filosof Islam, mereka juga berdalil dengan ayat Al-quran dan Hadits, antaram lain :

1. Firman Allah :

øŒ Î) tΑ$ s% y7 •/u‘ Ïπs3Í× ¯≈ n=yϑù=Ï9 ’ÎoΤ Î) 7,Î=≈ yz #Z�|³o0 ÏiΒ &ÏÛ ∩∠⊇∪ #sŒ Î*sù

…çµ çG÷ƒ §θ y™ àM÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘ (#θãès)sù …çµ s9 tωÉf≈ y™ ∩∠⊄∪

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat sesunguhnya aku akan menjadikan manusia dari tanah, maka apabila telah aku sempurnakan kejadiaanya dan aku tiupkan kepadanya ruh-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.74

2. Hadits Nabi, yang maksudnya bahwa seseorang dijadikan dalam perut ibunya selama 40 hari sebagai setitik mani 40 hari sebagai segumpal darah 40 hari sebagai segumpal daging, kemudian allah mengirim kepadanya malaikat, lalu ditiupkan ruh kepadanya75.

3. Jika ruh dijadikan sebelum jasad, sedangkan ia hidup mengetahui, berpikir dan sebagainya maka tentunya

74 QS. Shad [38]: 71-72

75Al-Ruh, h. 257-8, ‘Awarif, h. 307-8.

Page 83: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

69

ia akan ingat hal itu pada waktu ini. Hal ini tidak benar karena Allah berfirman :

ª!$#uρ Νä3y_t� ÷zr& . ÏiΒ Èβθ äÜç/ öΝä3ÏF≈yγ ¨Β é& Ÿω šχθßϑn=÷ès? $ \↔ø‹x©

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu kamu, sedang kamu tidak mengetahui apa-apa.”76

4. Ulama hadist menolak hadist yang dikemukan golongan pertama cinta karena sanadnya dianggap sebagai lemah77. Walaupun Al-Ghazali sendiri tidak menolaknya, namun karena ia termasuk golongan kedua, sehingga ia mengatakan bahwa yang dimaksud dengan arwah adalah arwah malaikat, bukan arwah manusia dan jasad itu adalah jasad alam, bukan jasad manusia.

D. Daya-Daya Jiwa 1. Menurut Al-Farabi

Jiwa manusia padsa hakikatnya timbul sebagai

pancaran dari Yang Maha Esa ( واخدال ), jiwa ( نفسال )

berasal dari akal aktif (العقل الفعال) yang telah memberi

forma ( صورةال ) kepada jasad tatkala jasad telah siap

76QS. al-Nahl [16]: 78 77 Al-Ruh, op. cit., h. 257

Page 84: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

70

menerimanya dalam kandungan. Nafs nathiqah (jiwa berpikir) merupakan hakekat manusia sesungguhnya78.

Sama dengan Aristoteles, Al-Farabi juga berpendapat bahwa jiwa manusia mempunyai daya-

daya makan ( غاذيةال ) , memelihara ( مربيةال ) dan

berkembang biak ( مولدةال ) tersimpul dalam daya gerak

( محركةال ). Selanjutnya dengan daya merangkap dengan

pancaindera ( حسةال ) dan imajinasi ( تخيلةمال ) yang

tersimpan dalam daya mengetahui ( مدركةال ). Lebih

lanjut lagi terdapat pula daya akal praktis ( عملىالعقل ال )

yang menunjukkan perhatian kebawah, yaitu alam

materi dan akal teoritis ( نظريالعقل ال ) yang menunjukkan

perhatian keatas yaitu alam spiritual. Akal praktis dan akal teoritis merupakan dua bahagian dari daya

berpikir ( ناطقةال ).

Akal teoritis mempunyai tiga tingkatan: material

( هيوالنيال ), aktual (بالفعل) dan perolehan ( مستفادال ). Akal

material mempunyai potensi untuk berpikir secara abstrak, yaitu dengan melepaskannya mahiyyah dari materinya. Kalau akal material telah berpikir tentang hal-hal abstrak yang lepas dari materinya, ia meningkat

78

Harun Nasution, Falsafah Agama, (Jakarta : Bulan Bintang),

h. 85.

Page 85: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

71

menjadi akal actual. Dan kalau akal ini telah sanggup berpikir tentang hal-hal yang murni abstrak, yang tak pernah ada dalam materi, seperti malaikat dan Tuhan, maka ia meningkat menjadi akal perolehan. Akal perolehan inilah yang sanggup menangkap cahaya

ilmu pengetahuan yang dipancarkan akal aktif ( العقلفعالال ). Akal aktif ini disebut juga roh setia ( روح األمينال )

dan roh suci ( روح القدوسال ).

Roh telah mempunyai daya perolehan ini, menurut al-Farabi, yang akan kekal. Adapun jiwa yang masih dalam tingkatan material, itu akan hancur dengan hancurnya badan. Pendapat Al-Farabi tentang kekekalan roh sebenarnya aneh, seperti yang akan dikemukakan pada bahagian keabadian ruh.

2. Menurut Ibn Sina

Seperti halnya Al-Farabi, Ibn Sina mengatakan bahwa

dari akal kesepuluh (akal aktif = فعال لعقل ال ) berjalan

terus pancaran benda-benda dan roh-roh yang ada dibawah bulan, termasuk di dalamnya roh manusia.

Sejalan dengan Aristoteles dan Al-Farabi, ia membagi roh dalam tiga bahagian: roh tumbuh-

tumbuhan ( نفس النباتيةال ) dengan daya makan ( غاذيةال ),

daya tumbuh ( ناميةمال ) dan daya berkembang ( مولدةال ).

Kemudian roh binatang ( نفس الحيوانيةال ) dengan daya

Page 86: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

72

gerak ( محركةال ) dan daya mengetahui ( مدركةال ). Daya

mengetahui ini terbagi dua: mengetahui dari luar ( من Mengetahui dari luar .(من الدخل) dan dari dalam (الخارج

dengan panca indera luar yang dikenal ( حواس الظاهريةال )

dan dari dalam dengan panca indera dalam ( حواس ال : yaitu (الباطنية

a. Indera bersama ( حس المشتركال ) yang menerima dan

meyalurkan segala apa yang ditangkap dengan pancaindera luar.

b. Indera khayal ( الخيال ) yang menyimpan apa yang

diterukan kepadanya, oleh indera bersama.

c. Indera imajinasi ( تخيلةمال ) yang menyusun apa yang

diterimanya dari indera khayal.

d. Indera wahmiyah ( يةموهال ) yang melepaskan arti dari

gambaran-gambaran yang diperolehnya dari imajinasi seperti keharusan lari bagi kambing karena melihat serigala.

e. Indera pemelihara ( حافظةال ) yang menyimpan arti-

arti yang diteruskan oleh indera wahmiyah kepadanya.

Page 87: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

73

Selanjutnya roh manusia ( نفس الناطقةال )

mempunyai dua daya: praktis ( ةلعام ) danm teoritis

( ةلمع ) atau (نظرية). .Daya praktis hubungannya ialah

dengan badan sedang daya teoritis dengan hal-hal yang abstrak.

Daya teoritis mempunyai empat tingkatan :

a. Akal material ( هبوالنيالعقل ال ) yang semata-mata

mempunyai potensi absolute untuk berpikir secara abstrak.

b. Akal malakah ( ملكةالبالعقل ) yang telah mulai dilatih

untuk berpikir secara abstrak.

c. Akal aktual ( فعلالبالعقل ) yang telah dapat berpikir

secara abstrak.

d. Akal perolehan ( مستفادالعقل ال )yang telah sanggup

berpikir secara abstrak tanpa daya upaya. Akal ini telah terlatih begitu rupa sehingga hal-hal yang abstrak selamanya terdapat di dalamnya. Dan akal inilah yang sanggup menerima pancaran ilmu

pengetahuan yang berasal dari akal aktif ( فعالالعقل ال ). Sifat seseorang bergantung pada roh mana dari

ketiga macam roh-roh tumbuhan, binatang dan manusia yang berpengaruh pada dirinya. Jika roh tumbuh-tumbuhan dan binatang yang berkuasa pada

Page 88: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

74

dirinya, maka orang itu dekat menyerupai binatang. Tetapi jika roh manusia yang mempunyai pengaruh atas dirinya maka orang itu dekat menyerupai malaikat dan dekat kepada kesempurnaan.

Dalam hal ini daya praktis mempunyai kedudukan penting. Daya praktis inilah yang berusaha mengontrol badan manusia sehingga hawa nafsu yang terdapat dalam badan tidak menjadi halangan bagi daya teoritis untuk membawa manusia kepada tingkatan yang tinggi dalam usaha mencapai kesempurnaan.

Bagi Ibn Sina, roh manusia itu merupakan suatu unit yang tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan. Roh manusia timbul dan tercipta tiap kali ada badan yang sesuai dan dapat menerima roh, lahir di dunia ini. Sesungguhnya roh manusia tidak mempunyai fungsi-fungsi fisik dan sesungguhnya roh manusia tidak berhajat pada badan untuk menjalankan tugasnya sebagai daya berpikir. Kecuali roh berhajat pada badan, karena pada permulaan wujudnya badanlah yang menolong roh manusia untuk dapat berpikir. Pancaindera yang lima dan daya-daya batin dari roh binatang seperti indera wahmiyah dan indera pemelihara yang menolong roh manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan idea-idea dari alam sekelilinya.dan jika roh manusia itu telah mencapai kesempurnaannya dengan memperoleh konsep-konsep dasar yang perlu baginya, ia tidak berhajat lagi pada pertolongan badan, malahan badan dengan daya-daya

Page 89: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

75

roh binatang yang terdapat di dalamnya akan menjadi halangan bagi roh manusia untuk mencapai kesempurnaan. Karena roh manusia merupakan satu unit tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan maka roh manusia tidak hancur dengan hancurnya badan. Tetapi kedua roh lainnya, roh tumbuh-tumbuhan dan roh binatang yang ada dalam diri manusia, karena hanya mempunyai fungsi-fungsi yang bersifat fisik dan jasmani akan mati dengan matinya badan dan tak akan dihidupkan kembali pada hari kiamat. Balasan-balasan yang ditentukan bagi kedua roh ini diwujudkan dalam dunia ini juga. Roh manusia sebaliknya, karena bertujuan dengan hal-hal yang abstrak, tidak akan memperoleh balasan yang akan diterimanya, di dunia ini, tetapi kelak hidup kedua di akhirat. Berbeda dengan roh binatang dan roh tumbuh-tumbuhan, roh manusia adalah kekal. Jika roh ,manusia telah mencapai kesempurnaan sebelum ia berpisah dengan badan, maka selamanya akan berada dalam kesengsaraan dan jika ia berpisah dengan badan dalam keadaan tidak sempurna, karena semasa bersatu dengan badan selalu dipengaruhi hawa nafsu badan, maka ia akan hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk untuk selama-lamanya di akhirat79.

79

Ibid, h. 86-89

Page 90: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

76

3. Menurut Al-Ghazali

Roh atau jiwa terbagi tiga: jiwa tumbuhan ( لنفس ا(النباتية , jiwa binatang ( نفس الحيوانيةال ) dan jiwa insani

( نفس اإلنسانيةلا ). Manusia mempunyai dua macam jiwa

tersebut. Binatang dibawahnya manusia karena hanya mempunyai dua macam jiwa, tetapi di atasnya jiwa tumbuhan. Tumbuhan hanya mempunyai satu macam jiwa saja. Jika manusia tidak mempunyai jiwa insani, maka manusia hanya terbatas pada perbuatan-perbuatan yang hanya terdapat dalam binatang. Sebaliknya jika binatang mempunyai jiwa insani, maka binatang akan dapat berpikir dan dengan demikian mesti mempunyai kewajiban-kewajiban seperti manusia sendiri. Singkatnya, manusia mempunyai jiwa tumbuhan, jiwa hewan dan jiwa insani, sedang binatang hanya mempunyai jiwa tumbuhan dan hewan.

Jiwa hewan mempunyai dua daya: gerak

( محركةال ) dan mengetahui ( مدركةال ). Daya gerak terbagi

dua: dari luar yakni pancaindera ( حواسال ) dan dari

dalam yakni terdiri dari tiga bagian: khayal ( يةلاخي ) yang

menangkap gambaran-gambaran dari benda yang

dilihat itu dan berpikir ( فكرةال ) menyusun dan

mengatur gambaran-gambaran tersebut.

Page 91: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

77

Jiwa insani mempunyai dua daya: praktis ( ةلعاما )

yang menggerakkan badan manusia dalam perbuatan-

perbuatan dan teoritis ( مةلعا ) yang menangkap

pengetahuan-pengetahuan yang terlepas dari materinya. Dialah yang disebut akal yang menerima ilmu dari malaikat. Akal hanya mempunyai potensi untuk malaikatlah yang mengeluarkan potensi yang mengetahui ini ke dalam hakikat. Dengan kata lain malaikatlah yang membuat akal mengetahui dengan

aktual ( فعللبا ). Daya yang dapat menerima pengetahuan

dan malaikat ini, tidak sama bagi semua manusia. Ada manusia yang dayanya itu baginya kuat dan ada pula manusia yang daya itu baginya lemah. Substansi akal teoritis serupa dengan substansi malaikat dengan demikian akal teoritis dapat mengadakan kontak dengan malaikat.

Seperti halnya dengan Ibnu Sina, Al-Ghazali berpendapat bahwa tugas daya praktis ialah berusaha mengontrol badan manusia. Kalau daya praktis berhasil dalam daya tugasnya, maka daya teoritis akan dapat memusatkan perhatian kepada hal-hal yang tidak bersifat materi, yaitu hal-hal yang dapat mendekatkan manusia kepada Tuhan. Dalam hal serupa ini manusia akan dapat mencapai kesempurnaan; jalan mencapai kesempurnaan ini ialah mengerjakan ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah. Manusia yang serupa inilah yang akan mencapai kesempurnaan.

Page 92: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

78

Roh insan kata Al-Ghazali adalah jauhar rohani (substansi) yang berdiri sendiri. Roh insani ini diciptakan oleh Tuhan setiap kali ada badan siap menerimanya yakni diciptakan dari alam amr, seperti firman-Nya (artinya): “Katakanlah roh itu amr Tuhanku.”80 (Alqur’an: 17 : 85) dan “ Maka ketika Aku telah menyelesaikan (jasad)nya dan Aku tiupkan padanya roh (ciptaan)Ku…..”81 (Alqur’an, 15 : 29)

Namun demikian, roh insani itu tidak diciptakan Allah secara langsung, tetapi kata Al-Ghazali : “Melalui akal-akal dan jiwa serta gerak falak, kemurahan Ilahi memberikan setiap benda kesiapannya (isti’dad) bagi forma yang khas. Dan roh insani tidak terjadi dengan sebab kesiapan khusus, tetapi ketika adanya kesiapan itu. “Artinya, badan bukan sebab pembuat bagi roh, tetapi sebab penerima roh”82.

Sesungguhnya roh insani ini dijadikan artinya mempunyai permualaan, tetapi bersifat kekal dan tak

akan lenyap ( هي باقية ). Kalau roh insani bersifat kekal

dan tak akan lenyap dengan hancurnya badan, roh binatang akan lenyap dengan matinya badan.

Nafs atau jiwa insani yang mempunyai kesempurnaan akan hidup senang (masuk syurga) di

80

QS. Al-Isra [17]: 85 81

QS. Al-Hijr [15]: 29 82

Hanna al-Fakhuri dan Khalil al-Jar, Tarikh al-Falsafa al-

Arabiyyah, (Beirut, t.t), h. 289

Page 93: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

79

akhirat. Adapun jiwa yang berpisah dengan badan sebelum mencapai kesempurnaan, jiwa yang masih terikat pada kehendak jasmaninya atau syahwat dan ghadapnya semata, akan mengalami kesusahan (masuk neraka) kelak di akhirat.

E. Hubungan Jiwa dengan Raga (Jasad) Aristoteles memandang jasad dan roh seperti

materi dan forma, serta hubungan antara keduanya bersifat essensial (dzati), karena kedua unsur ini secara bersama membentuk apa yang disebut manusia. Sebaliknya adalah pendapat Plato yang mengatakan hubungan jasad dengan roh adalah bersifatb accidental, karena kedua unsur tersebut adalah dua jauhar yang berdiri sendiri. Para filosof Islam menolak pendapat Aristoteles di atas, karena dapat mengakibatkan pengingkaran kekekalan roh yang bertentangan dengan ajaran Islam. Jika hubungan jasad dengan roh adalah essensial, maka roh akan fana dengan sebab kehancuran jasad. Karena itu kebanyakan para filosof Islam, mutakallimin dan kaum shufi lebih cenderung kepada Plato yang mengatakan hubungan accidental antara kedua unsur tersebut.

Perbedaan pendapat antara Aristoteles dan Plato tentang hubungan tersebut mendorong al-Farabi untuk memadukannya. Roh itu, katanya merupakan forma bagi jasad (materi) disatu pihak dan jauhar rohani (immateri) dipihak lain. Namun, ia masih dalam bayangan Aristoteles karena roh selalu bekerja melalui

Page 94: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

80

orang jasad83. Dan jasad selalu membentuk sasaran bagi roh, dan sasaran yang terpenting adalah roh hewani yang terdapat pada hati (jantung)84. Hubungan antara keduanya adalah jelas karena hanya dengan hati (jantung) dapat terwujud daya makan dan kecendurungan kelangit, dan hanya dengan pancaindera dapat terwujud perasaan (ihsasat). Malah roh itu sendiri tidak akan ada jasad tidak bersedia menerimanya. Jasad itu lebih merupakan satu kota yang mempunyai peraturan dan diperintah oleh seorang kepala yang tunduk kepada kepala tertinggi85.

Kesulitan hubungan jasad dengan ruh juga telah dicoba selesaikan oleh al-Ghazali dengan membedakan ruh dalam dua arti : Arti material (ruh hewani) dan arti immaterial (ruh insani). Dalam arti yang pertama, ruh (nafs) itu adalah adat al-jasad (organ jasad) yang bekerja padanya sebagai perantara, baik pada waktu

kerja daya penggerak ( محركةللقوة اا ) ataupun daya

mengetahui ( مدركةللقوة اا ) sebagaimana dorongan-

dorongan ( بواعثال ) hanya muncul lewat ruh ini, begitu

pula ia melakukan peranannya yang serupa pada

waktu pengamatan inderawi ( دراك الحسىاإل ). Sedangkan

dalam arti kedua ialah ruh (nafs ) insani ( نقس ال

83

Uyun , h. 63. 84

Ibid 85

Fakhuri, op cit, h. 127

Page 95: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

81

dan (عملى) dengan dua dayanya: praktis (اإلنسانية

teoritis ( نظري). Namun tentang sifat hubungan antara dua

macam ruh tersebut (ruh hewani dan ruh insani), al-Ghazali mengakui sebagai suatu yang sulit diketahui. Katanya: “Kebanyakan akal manusia menjadi heran dan bingung untuk mengetahui hubungan ini. Sesungguhnya hubungan puncak jasmani dengan rohani sama upamanya hubungan accident dengan materi, sifat dengan yang disifatkan86.

Oleh karena itu, ia menunjukkan ilmu mukasyafah atau ilham sebagai ilmu yang dapat membuka tabir hakikat hubungan antara dua macam roh tersebut.87 Sebab kesulitan terletak pada perbedaan hakikat antara jasad dan ruh. Ruh sebagai jauhar rohani berasal dari alam amr (‘ulwi), sedang jasad dari alam khalq (sufli).

Namun demikian, pendapat al-Ghazali jelas bahwa jasad itu bukan tempat ruh insani atau nathigah, karena sesuatu yang bersifat jauhar tidak mendiami sesuatu tempat tertentu. Jasad itu adalah alat dan juga kendaraan bagi jiwa tersebut. Jiwa itu tidak berhubungan dengan badan, sebahagian atau seluruhnya, malah ia mendatangi jasad sebagai

86

Ihya, 111, h. 3. 87

Ibid

Page 96: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

82

substansi yang juga diperlukan oleh jasad akan bantuannya88.

Jiwa iu mengatur dan bertasarruf pada jasad, seperti halnya raja dalam kerajaanya. Jasad adalah kerajaan jiwa dan tempat menetapnya. Anggota dan dayanya merupakan tukang dan pekerja, sedangkan daya akal yang berpikir adalah seperti penasehat yang jujur89.

Selanjutnya al-Ghazali menggambarkan keperluan jiwa kepada jasad dengan memperbandingkan keharusan adanya bekal bagi musafir. Jasad adalah kendaraan jiwa, dan seseorang hamba Allah tidak akan sampai kepada Allah selama tidak mendiami jasad dan hidup di dunia. Tingkat yang rendah haruslah di alami untuk dapat sampai kepada tingkat yang lebih tinggi. Dunia adalah ibarat kebun bagi akhirat dan juga suatu tempat bimbingann dan tuntunan, ia disebut dunia karena yang terendah dari dua tingkat90.

Kesimpulannya, antara jasad dan ruh mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Hanya cara terwujudnya hal ini tidak begitu jelas. Untuk ini, al-Ghazali menunjukkan kepada adanya hubungan maknawi antara hati dalam arti ruh (immateri) dengan hati dalam arti jasad (materi). Dan nampaknya apa yang ditekankannya tentang adanya

88

Al-Risalah, h. 26 89

Ihya , 111 , h. 6 90

Ibid , h. 5

Page 97: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

83

saling mempengaruhi itu didasarkan pada ajaran Islam yang tidak membagikan diri manusia dan kenyataan hidup ini kepada aspek jisim, jiwa dan daya akal, tetapi diperlukannya dalam tingkat yang setaraf dan saling berkaitan antara aspek-aspek tersebut. Jiwa serta daya akal dan jisim merupakan mata kerangka yang saling berhubungan dan mengikat, dan itu dinamakan manusia, dan semuanya bekerja dalam kenyataan hidup ini sebagai suatu kebersamaan yang saling berkaitan.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para filosof tentang apakah jiwa dalam jasad itu satu atau terdiri dari beberapa bahagian. Plato berpendapat bahwa segala perbuatan manusia dapat dikembalikan kepada tiga dasar, yaitu nathiqah (akal), ghadab (kemarahan) dan syahwat (keinginan). Ia mempersoalkan apakah kerja-kerja kita terjadi dengan sebab satu daya yang masing-masing bekerja sendiri: yang satu belajar, yang kedua marah dan yang ketiga ingin kepada makanan dan minuman yang enak dan segar. Ia mengatakan tidak mungkin kerja ini dilakukan oleh satu daya saja karena hal yang satu daya saja karena hal yang satu tidak dapat mengumpulkan yang saling berlawanandalam waktu yang sama. Jiwa tidak mungkin menerima dan menolak, senang dan susah dalam satu saat. Karena itu, ia menegaskan tentang adanya tiga jiwa: nathigah (akal), ghadab (kemarahan) dan syah wat (keinginan). Daya kemarahan dan daya keinginan adalah dua daya

Page 98: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

84

dasar yang berbeda, sedang daya akal bukan jiwa tetapi bahagian dari jiwa91.

Berbeda dengan Plato, Aristoteles mengganti jenis-jenis jiwa yang dikatakan oleh Plato di atas dengan daya-daya jiwa yang merupakan sebab adanya perbedaan kerja-kerja jiwa yang ia sendiri adalah satu dalam jasad. Ia mengatakan bahawa gejala-gejala jiwa yang berlainan itu seperti keinginan, makan, tumbuh, berkembang, marah, merasa, gerak, khayal dan mengetahui hanyalah merupakan daya-daya yang silih berurutan. Terkadang daya-daya ini berkumpul pada satu makhluk, seperti halnya pada manusia dan terkadang hanya sebahagian saja pada makhluk tertentu, seperti halnya pada hewan dan tumbuh-tumbuhan sebagai contoh, daya merasa dan daya gerak terdapat pada hewan dan manusia, tidak pada tumbuh-tumbuhan92.

Pendapat Aristoteles tersebut diterima dan diikuti oleh para filosof Islam menurut al-Farabi, pada setiap jasad itu hanya ada satu jiwa. Jiwa ini memiliki beberapa daya yang melakukan kerjanya melalui organ tubuh, disamping adanya daya lain yang bekerja tanpa menggunakan organ tersebut93.

91

Yusuf Karam, Tarikh al-Falsafah al-Yunaniyyah (Kairo,

1953), h.89. 92

Mahmud kasim, fi al-nafs wa al’aql li falasifat al-ighrig wa al-

islam (kairo, 1954), h.123 93

Ibn Arabi, Anauahl al-Madinah al-Fadhilah (Kairo, 1948), h.

52. selanjutnya disebut Ara’u

Page 99: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

85

Dalam tulisannya yang lain menjelaskan bahwa semua daya jiwa itu diletakkan dalam satu susunan fungsionalis: yang satu merupakan materi bagi daya

yang di atasnya dan merupakan forma (الصورة) bagi

daya yang dibawahnya, seperti: “Daya makan yang utama merupakan materi bagi daya merasa yang utama dan daya merasa adalah forma bagi daya makan. Daya merasa yang utama merupakan materi bagi daya khayal dan adanya khayal adalah forma pada daya merasa yang utama. Daya khayal utama adalah materi bagi daya berpikir yang utama dan daya berpikir adalah forma pada daya khayal dan ia bukan materi bagi daya-daya lain. Ia adalah forma bagi setiap forma yang terdahulu94.

Demikianlah daya-daya jiwa merupakan gejala yang berbeda dan yang saling berkaitan daripada satu hakikat, yakni jiwa.

Sama dengan al-Farabi, Ibn Sina juga berpendapat bahwa adanya berbagai daya bagi jiwa itu memerlukan adanya satu daya pengikat. Sebab jika setiap daya itu berdiri sendiri-sendiri, maka kita tidak dapat mengembalikan apa yang kita alami, seperti berbagai hal-ihwal tanggapan akali dan hissi kepada dzat. Daya yang mempersatukan itu tidak lain kecuali jiwa itu sendiri yang darinya terbagilah daya yang

94

Mahmud Kasim, Fi al-Nafs wa al-‘alaq li Falasifat al-Ighriq

Wa al-Islam, (Kairo, 1945), h. 123.

Page 100: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

86

masing-masing melakukan tugas yang telah ditentukan95.

Sejalan dengan itu adalah pendapat Ikhwan al-Shafa, bahwa jiwa itu satu, hanya dayanya yang banyak. Mereka berkata: “Sesungguhnya jiwa itu tidak pada dzatnya.” Hanya nama-nama ini terpakai untuknya adalah menurut kerja-kerja yang lahir darinya. Sebab bila ia melakukan pada jisim dan tumbuh, maka ia disebut al-nafs al-namiyyah. Dan jika ia melakukan pada jisim merasa, gerak dan pindah, maka ia disebut nafs al-hayawaniyyah. Dan kalau ia berpikir dan menimbang-nimbang, maka ia disebut al-nafs al-nathiqah96.

Malah al-Ghazali kemudian memperkuat pendapat tersebut di atas dengan beberapa dalil dan contoh yang dapat dilihat sebagai berikut:

Bahwa dasar dari semua pekerjaan manusia itu adalah satu tidak terbagi-bagi. Jika jiwa itu terbagi-bagi ke dalam bahagian-bahagian maka pekerjaan manusia saling bertentangan. Jisim dibandingkan dengan jiwa seperti pakaian dibandingkan dengan badan. Sebagaimana jisim menggerakkan pakaian lewat anggotanya, demikian pula jiwa berbuat pada badan97.

95

Mahmud Kasim, Op-Cit, h. 81 96

Ikhwanul al-Shafa, Rasail Ikhwan al-Shafa II (Kairo, 1928), h.

323-326. Selanjutnya disebut Rasail Ikhwan. 97

Ma’rij, h. 25

Page 101: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

87

Semua daya jiwa berasal dari satu jiwa. Gerak misalnya, tidak akan terjadi tanpa mengetahui (idrak) dan karena itu kerja jiwa selalu saling berhubungan. Manakala idrak telah ada, maka keinginan (syahwat) pun muncul, sehingga melahirkan gerak untuk mencarinya jika disenangi atau lari bila ditakuti. Yang mengikat ini semua adalah jiwa98.

Seperti halnya raja dalam kerajaannya, begitu pula jiwa dalam badan. Warga kerajaan seperti daya-daya jiwa, bekerja sama dibawah satu komando dan sebagai rakyat dan tentara mareka melakukan tugasnya sesuai perintah99.

Meskipun al-Ghazali menyebut tiga jiwa dalam diri manusia, yaitu: al-nafs al ammarah, al-nafs al- lawwamah dan al-nafs al-muthmainnah, namun tidak menimbulkan kesan pertentangan dengan pendiriannya yang tersebut di atas. Karena yang dimaksud oleh al-Ghazali dengan nama-nama jiwa itu adalah sifat-sifatnya sehingga tidak ada perbedaan dengan hal tersebut di atas. Hal ini dikuatkan oleh al-Zubaidi, pensyarah kitab Ihya ‘Ulum al-Din dengan mengatakan sebagai berikut: “Demikianlah Allah menyebutkan jiwa dalam kalam-Nya yang qadim (Alqur’an) dengan tiga lafazh, sedangkan ia mempunyai satu jiwa yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Ketenangan adalah tambahan iman dan

98

Al-Ghazali, Maqashid al-Falasifah, ed. Sulaiman Dunya

(Kairo, t.t), h. 76 Selanjutnya disebut Maqashid. 99

Ma’rij, h. 36.

Page 102: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

88

dengan itulah terwujud muthmainnah dan hati meningkat ke dalam ruh dan nafs naik ke dalam hati. Maka dengan begitu ada thama’ninahnya, karena itu ia adalah al-muthmainnah. Dan manakala jiwa itu gelisah pada tempat tetapnya dan menoleh ke tempat thama’ninah, maka ia al-lawwamah. Dan jika pada tempatnya itu tidak pernah terlimpahi nur ma’rif dan ilmu, maka ia adalah al-ammarah bi al-sui100.

Menurut Syeikh Muhammad Mutawalli Syahrawi, ada lima macam sifat nafsu yang tercantum dalam Alqur’an, yaitu:

1. Ammarah bissu; yang selalu mendorong kepada pelanggaran dan kejahatan.

2. Lawwamah; yang mengingatkan, menggugah, mengoreksi dan menyalahkan perbuatan buruk.

3. Muthmainnah; yang tenang dan tentram.

4. Radhiyah; yang selalu ridha dan puas.

5. Mardhiyah; yang memperoleh keridhaan Allah.

Sifat-sifat nafsu ammarah, lawwamah dan muthmainnah berkaitan dengan ajaran Allah dalam kehidupan dunia. Sedangkan radhiyah dan mardhiyah berkaitan dengan kehidupan di akhirat. Jadi fisik atau jasad tidak berdiri sendiri dalam mengemban tugas perintah atau larangan-Nya, tetapi ditentukan pula oleh faktor nafs. Jasad juga tidak punya pilihan. Ia

100

Al-Zubaidi, Ithaf al-Salati al-Muttaqim VII (Kairo, t.t), h.

207. Selanjutnya disebut Itha.

Page 103: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

89

diciptakan untuk patuh, taat dan selalu penurut. Embrio dalam kandungan sebelum datangnya ruh, begitu pula sebelum menyentuh tubuh, selalu bersyukur, beriman dan tunduk kepada Allah.

Jadi nafs adalah gabungan ruh denga jasad. Salah dan keliru sekali bila ada yang berkata: “Ruhnya baik hanya jasadnya yang jahat”. Sebenarnya tidak ada ruh yang baik dan ruh yang jahat, atau jasad yang baik atau jasad yang jahat.

Bila ruh bergabung dengan jasad, itulah nafs dan lahirlah kehidupan yang diliputi kebaikan dan keburukan. Adapun nafs tinggal memilih diantara yang meliputi: kehidupannya, kebaikan atau keburukan.

Jasad tidak dapat hidup tanpa ruh dan tidak akan tampak kecuali dari jasad. Jasad memerlukan ruh dan ruh memerlukan jasad untuk penampakannya.

Nafs yang tunduk dan patuh kepada ajaran dan bimbingan Allah Yang Maha Pencipta, itulah nafsu muthmainnah.

Nafs yang sesekali patuh, sesekali melanggar dan menentang, kemudian sadar lagi dan menyesal, bertobat dan kembali kepada tuntunan ajaran Allah, itulah nafsu lawwamah.

Nafs yang membangkang dan menentang petunjuk dan ajaran Allah itulah nafsu ammarah.

Page 104: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

90

Adanya pengertian bahwa ruh pada dasarnya baik dan pada dasarnya selalu buruk atau muthmainnah, lawwamah dan ammarah adalah pemahaman yang salah.

Ini dapat diumpamakan dengan lampu listrik. Jasad ibarat lampu dan ruh ibarat listrik yang menyebabkan lampu menyala, nafs ibarat nyala listrik dalam jasad. Bila lampu dipecah, maka tidak akan ada listrik dalam balon lampu, tetapi hakikat nyala itu tetap ada dalam listrik itu sendiri.

Begitu pula bila jasad manusia dirusak (terpotong-potong misalnya), maka jasad itu tidak akan mampu menampung fungsinya ruh itu dinamakan mati akibat pembunuhan atau penganiayaan. Berbeda antara mati akibat pembunuhan dengan mati yang wajar. Karena mati secara wajar adalah berpisahnya ruh, nafs dengan jasad tanpa merusak jasadnya101.

Jadi yang merasakan mati dalam keadaan tenang dan tentram atau gelisah dan kesakitan adalah jiwa, bukan ruh. Bahkan jasad itu sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi bila sudah tidak ada jiwanya.

Firman Tuhan:

‘≅ä. <§øtΡ èπs)Í←!#sŒ ÏNöθ yϑø9 $# ( §ΝèO $ uΖø‹ s9 Î) šχθãèy_ö�è? ∩∈∠∪

101

Muhammad Mutawalli Syahrawi. Anda Bertanya Islam

Menjawab. Diterjemahkan oleh Abu Abdillah Al-Mansyur (Jakarta :

Gema Insani Press, 19 22), h. 126-128.

Page 105: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

91

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”102

Firman-Nya lagi:

$ pκçJ−ƒ r' ¯≈ tƒ ߧøΖ9$# èπ ¨ΖÍ× yϑôÜßϑø9 $# ∩⊄∠∪ û ÉëÅ_ö‘$# 4’ n<Î) Å7 În/u‘ ZπuŠÅÊ#u‘

ZπŠÅÊ ó÷£∆ ∩⊄∇∪ ’ Í?ä{÷Š $$ sù ’ Îû “ω≈ t6 Ïã ∩⊄∪ ’Í? ä{÷Š $#uρ ÉL ¨Ζy_ ∩⊂⊃∪

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam syurga-Ku.”103

F. Perbedaan Ruh dengan Jiwa Kebanyakan para filosof dan ulama di

atas tidak membedakan antara ruh dan nafs (jiwa), kecuali Mutawalli Syahrawi termasuk dalam golongan ulama yang membedakan antara keduanya. Bahwa ruh adalah penyebab kehidupan jasad, sedang nafs (jiwa0 adalah akibat dari kehidupan itu. Dengan kata lain, jiwa adalah akibat dari bergabungnya ruh dengan jasad.

Informasi tentang ruh di dalam Alqur’an jauh lebih sedikit dibanding nafas-

102

QS. Al-Ankabut [29]: 57 103

QS. Al-Fajr [89]: 27-30

Page 106: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

92

anfus-nufũs. Kata ruh hanya sepuluh kali difirmankan oleh Allah swt., sedangkan kata nafas-anfus-nufũs tidak kurang dari 31 kali difirmankan Allah swt., dalam arti jiwa dan 279 kali dalam arti diri. Dalam jumlah yang sedikit itupun, kata ruh digunakan untuk menggambarkan beberapa hal yang berbeda.

Diantaranya adalah untuk menggambarkan sesuatu yang menyebabkan lahirnya kehidupan pada benda-benda yang tadinya mati, sekaligus menggambarkan sifat-sifat ketuhanan kepadanya. Selain itu, kata ruh juga dugunakan untuk menggambarkan malaikat dalam rangkaian kata al-Qudus dan Ruh al-Amin. Ayat-ayat yang menggambarkan fungsi kehidupan antara lain:

¢ΟèO çµ1§θ y™ y‡xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Ïµ Ïmρ•‘ ( Ÿ≅ yèy_uρ ãΝä3s9 yìôϑ¡¡9 $#

t�≈ |Áö/F{ $#uρ nοy‰Ï↔øùF{ $#uρ 4 Wξ‹Î=s% $ ¨Β šχρã� à6ô±n@ ∩∪

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”104

104

QS. Al-Sajdah [32]: 9

Page 107: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

93

Sedikitnya ada tiga hal yang menyebabkan ruh dan jiwa berbeda. Yang pertama karena substansinya. Yang kedua karena fungsinya. Yang ketiga karena sifatnya.

Perbedaan yang pertama, pada subtansinya. Ruh dan jiwa berbeda dari segi kualitas dzatnya. Ruh digambarkan sebagai dzat yang tetap,, stabil dan suci, berkualitas tinggi, bahkan digambarkan sebagai nur dari dzat ketuhanan. Sedangkan jiwa digambarkan sebagai dzat yang berubah-ubah kwalitasnya; naik atau turun, baik atau buruk, bersih atau kotor dan seterusnya. Ayat berikut ini menggambarkan kwalitas ruh.

#sŒ Î*sù … çµçF ÷ƒ §θ y™ àM÷‚xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Çrρ•‘ (#θ ãès)sù … çµs9 tωÉf≈ y™ ∩⊄∪

“Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”105

Dari ayat ini bisa dipahami, bahwa tingginya kualitas ruh itu tergambar dari dua hal sebagai berikut:

Yang pertama ditunjukkan oleh tunduknya malaikat kepada manusia. Kita tahu, bahwa malaikat sujud kepada Adam setelah Allah meniupkan ruh kepadanya, atau setelah Allah menyempurnakan kejadian Adam sebagai seorang manusia. Jadi kualitas

105

QS. Al-Hijr [15]: 29

Page 108: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

94

ruh itulah yang menyebabkan meningkatnya kualitas seorang manusia, sehingga menjadikan para malaikat menghormatinya.

Yang kedua, ditunjukkan oleh penggunaan kata ganti “Ku” yang menggambarkan bahwa Allah mengakui betapa dekat dzat yang dinamakan ruh itu dengan dzat-Nya sendiri. Kemudian ruh itu terlihat dari bagaimana Allah mengatakan sebagai ruh-Ku. Tidak pernah Allah menggunakan dalam firman-Nya menggunakan kata kepunyaan-Ku untuk nafs (jiwa).

Misalnya mengatakan نفسي (jiwa-Ku), tetapi Allah

hanya menggunakan kata ganti itu untuk

menggambarkan ruh روحي (ruh-Ku).

Penggunaan kata ruh-Ku ini jangan diartikan ruh Allah yang masuk ke dalam manusia, melainkan milik (ciptaan) Allah. Meskipun di ayat lain, Allah juga mengatakan sebagian dari ruh-Ku, Allah juga mengatakan sebagian dari ruh-Ku, yang membawa kita pada pemahaman bahwa Allah menurunkan sebagian sifat-sifat-Nya kepada manusia lewat ruh itu.

Dengan ruh itulah manusia mempunyai iradat (kehendak). Dengan ruh itu pula manusia dapat memiliki pengetahuan. Dengan ruh itu pulalah manusia menjadi bijaksana, mempunyai perasaan kasih sayang, serta berbagai sifat ketuhanan, dalam skala manusia. Jadi ruh itu dzat yang menjadi media penyampai sifat-sifat ketuhanan ke dalam kehidupan manusia.

Page 109: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

95

Isa adalah ‘Ruhullah’, bagian dari ruh-Allah yang ditiupkan kedalam rahim Maryam bin Imran dan memiliki sifat-sifat ketuhanan di dalam kehidupannya sebagai seorang manusia.

Firman Allah:

zΝtƒ ó÷s∆uρ |MoΨö/$# tβ≡t� ôϑÏã ûÉL ©9 $# ôM oΨ|Áômr& $ yγy_ö�sù $ sΨ÷‚xoΨsù ϵŠÏù ∅ÏΒ

$ oΨÏmρ•‘ ôM s%£‰|¹uρ ÏM≈ yϑÎ=s3Î/ $ pκÍh5u‘ ϵ Î7çF ä.uρ ôM tΡ% x.uρ z ÏΒ tÏF ÏΖ≈ s)ø9 $#

“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabb-Nya dan Kitab-Kitab-Nya, dan Dia adalah termasuk orang-orang yang taat.”106

āχÎ) Ÿ≅sVtΒ 4|¤ŠÏã y‰ΖÏã «!$# È≅ sVyϑx. tΠyŠ#u ( … çµs)n=yz ÏΒ 5>#t� è? ¢Ο èO

tΑ$ s% …çµ s9 ä. ãβθ ä3u‹ sù ∩∈∪

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah,

adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam

dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"

(seorang manusia), Maka jadilah Dia.”107

Jadi kejadian Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam dan keturunannya. Dari segi ini,

106

QS. Al-Tahrim [66]: 12 107

QS. Ali Imran [3]: 59

Page 110: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

96

semua manusia sama di sisi Allah. Jasad yang diciptakan dari tanah memerlukan ruh untuk hidup sebagai manusia dan ruh memerlukan jasad untuk penampakannya di dalam kehidupan manusia. Firman Allah:

¢ΟèO çµ1§θ y™ y‡xtΡuρ ϵŠÏù ÏΒ Ïµ Ïmρ•‘ ( Ÿ≅ yèy_uρ ãΝä3s9 yìôϑ¡¡9 $#

t�≈ |Áö/F{ $#uρ nοy‰Ï↔øùF{ $#uρ 4 Wξ‹Î=s% $ ¨Β šχρã� à6ô±n@ ∩∪

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”108

Dalam hubungannya dengan jasad, Allah menjelaskan bahwa Ruh itulah yang menjadikan fungsi-fungsi kehidupan seperti penglihatan, pendengaran dan hati seorang manusia dapat dipahami oleh jiwa. Seandainya bukan karena ruh, maka fungsi penglihatan, pendengaran dan hati tidak menghasilkan kepahaman sebagai layaknya seorang manusia melainkan seperti seekor binatang saja. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

108

QS. Al-Sajdah [32]: 9

Page 111: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

97

ô‰s)s9uρ $ tΡù& u‘sŒ zΟΨyγyfÏ9 #Z�� ÏWŸ2 š∅ÏiΒ Çd Ågø: $# ħΡM}$#uρ ( öΝçλ m; Ò>θè=è%

āω šχθßγs)øtƒ $ pκÍ5 öΝçλ m; uρ × ãôãr& āω tβρç�ÅÇö7 ム$pκÍ5 öΝçλ m; uρ ×β#sŒ#u āω tβθ ãèuΚó¡o„ !$pκÍ5 4 y7 Í×≈ s9 'ρé& ÉΟ≈ yè÷ΡF{ $% x. ö≅ t/ öΝèδ ‘≅ |Ê r& 4 y7 Í×≈ s9 'ρé& ãΝèδ

šχθè=Ï≈ tóø9 $# ∩⊇∠∪

“Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Jadi kita dapat merasakan betapa mulianya ruh. Ruh-ruh yang menjadikan kita sebagai manusia seutuhnya, yang menurunkan sifat-sifat Allah yang serba sempurna dalam skala kehidupan manusia. Karena begitu tingginya kualitas ruh itu, sehingga pada ayat lain ditegaskan bahwa ruh adalah urusan Allah. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Page 112: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

98

š�tΡθ è=t↔ó¡o„ uρ Çtã Çyρ”�9 $# ( È≅è% ßyρ”�9 $# ô ÏΒ Ì� øΒ r& ’În1u‘ !$ tΒuρ ΟçF�Ï?ρé& zÏiΒ

ÉΟù=Ïèø9 $# āωÎ) WξŠÎ=s% ∩∇∈∪

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."109

Perbedaan yang kedua antara ruh dan jiwa terletak pada fungsinya. Ruh dipahami sebagai penyebab berfungsinya kehidupan manusia, sedangkan nafs digambarkan sebagai sosok yang menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Karena itu, jiwalah yang bertanggung jawab atas segala perbuatan kemanusiaannya, bukan ruh.

Ruh adalah dzat yang berkualitas tinggi dan tetap menjadi media kebaikan, sebaliknya hawa nafsu adalah dzat yang berkualitas rendah dan selalu mengajak kepada kejahatan. Sedangkan jiwa adalah dzat yang dapat memilih kebaikan atau kejahatan tersebut. Karena itu, jiwa harus bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Setiap jiwa akan menerima resiko atau imbalan dari perbuatan baiknya atau perbuatan jahatnya. Ia terkena pahala dan dosa. Sedangkan ruh, selalu menjadi penyampai kebaikan dan bukan sebaliknya. Ini juga ada hubungannya dengan istilah ruh yang

109

QS. Al-Isra [17]: 85

Page 113: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

99

digunakan untuk menyebut malaikat. Malaikat adalah agen kebaikan. Sebaliknya iblis dan syetan adalah agen kejahatan. Firman Allah:

ÏM≈n=y™ö� ßϑø9 $#uρ $]ùó�ãã ∩⊇∪

“Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,”110

Dan yang ketiga, perbedaan itu ada pada sifatnya. Ruh bersifat stabil dalam menyampaikan kebaikan tanpa mengenal perbandingan, sedangkan jiwa bersifat labil dalam mengalami perasaan, bias merasakan kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan dan bias merasakan kekecewaan, kesusahan dan kesedihan.

Dengan kata lain, ruh juga digambarkan bagaikan malaikat yang mengarahkan kepada cahaya yang terang benderang, melepaskan diri dari dunia kegelapan hawa nafsu. Sejaln dengan substansi malaikat yang tercipta dari cahaya.

Sedangkan jiwa adalah sosok yang bergerak dan kualitasnya naik turun di antara kutub cahaya-ruh yang seiring malaikat dengan kutub kegelapan-hawa nafsu yang seiring syetan.

Jadi jika digambarkan secara ringkas, Allah menjadikan jasad manusia mula-mula dari ‘alam jamad atau dari sari pati yang ada di dalam tanah.111 Sari pati

110

Qs. Al-Mursalat [77]: 1 111

QS. Al-Mukminun [23]: 12

Page 114: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

100

itu lalu dihisap oleh tumbuh-tumbuhan, atau menumbuhkannya dari tanah sebagai tumbuh-tumbuhan di alam nabat,112 dan sebagai tangga untuk sampainya di dalam kehidupan seperti hewan, menjadi nuthfah (sperma dan ovum), ‘alaqah (ovum yang telah dibuahi oleh sperma=hewan micro) berkembang menjadi janin (insane micro) yang terdiri dari raga (jasad) yang masih sangat kecil dan jiwa (nafs) yang masih sangat rendah lagi dasar, dan kemudian meniupkan sebagian ruh-Nya ke dalam jasad itu. Maka hiduplah jasad manusia itu menjadi lebh sempurna, disebabkan oleh adanya ruh. Dan akibat dari bergabungnya ruh dengan jasad, sejak saat itu pula aktiflah jiwa manusianya, yang sebelumnya jiwanya masih seperti hewan.

Jadi jiwa tersebut adalah akibat, bukan penyebab. Penyebab utama adalah ditiupkannya ruh kedalam jasad, kemudian muncullah daya baru (nathiqah) dalam jiwa itu sebagai hasil interaksi antara ruh dengan jasad. Menurut ahli-manthiq, manusia adalah hewan yang nathiq, cakap atau pandai berpikir

(اإلنسان حيوان الناطق) Di dalam jasad yang sudah ada ruhnya

disitulah jiwa berkembang mencapai bentuknya yang tertinggi. Ada dua kutub yang saling tarik menarik di dalam diri manusia, yaitu ruh dan hawa nafsu. Ruh mmewakili sifat-sifat malaikat yang menggambarkan

112

QS. [71]: 17

Page 115: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

101

kehidupan spiritualistik, ketaatan, keikhlasan, keikhlasan, kesucian, akal sehat dan kesempurnaan. Sedangkan hawa nafsu mewakili sifat-sifat syetan yang menggambarkan kehidupan materialistik, keserakahan, kesombongan dan segala tipu daya kehidupan.

Ruh menggambarkan akhirat sebagai kehidupan yang sesungguhnya, sedangkan hawa nafsu menggambarkan dunia sebagai kehidupan sementara ysng penuh dengan kepura-puraan. Ruh adalah kesempurnaan hidup alias akal sehat, sedang hawa nafsu adalah godaan hidup alias syetan. Nafs (jiwa) manusia di antara ruh dan hawa nafsu.

G. Jiwa Dipegang, Ditahan dan Dilepaskan Allah memberikan gambaran tentang jiwa

sebagai sesuatu yang kualitasnya bisa naik dan bisa turun. Rendah kualitasnya pada saat masih bayi, dan kemudian menjadi semakin sempurna pada saat ia sudah dewasa. Hal ini diuraikan Allah swt., pada beberapa firman-Nya:

øŒ Î)uρ x‹ s{r& y7•/u‘ . ÏΒ ûÍ_ t/ tΠyŠ#u ÏΒ óΟÏδ Í‘θßγ àß öΝåκtJ−ƒ Íh‘èŒ

öΝèδy‰pκô−r& uρ #’ n? tã öΝÍκŦ àΡr& àM ó¡s9r& öΝä3În/t�Î/ ( (#θ ä9$ s% 4’ n? t/ ¡ !$tΡô‰Îγx© ¡ χ r& (#θ ä9θà)s? tΠ öθ tƒ Ïπ yϑ≈ uŠÉ)ø9 $# $ ¯ΡÎ) $ ¨Ζà2 ôtã #x‹≈ yδ t, Î#Ï≈ xî ∩⊇∠⊄∪

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya

Page 116: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

102

berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."113

Sejak pertama kali manusia dilahirkan oleh ibunya, Allah swt., sudah mengaktifkan jiwanya. Digambarkan ia telah memiliki naluri ketauhidan. Sehingga pada dasarnya ia telah memberikan kesaksian awal bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Pencipta.

Bahkan nalurinya bisa lebih awal dari saat kelahiran. Sebab kalimat dikeluarkan dari tulang sulbi itu menunjukkan saat pertama kali terjadi konsepsi, yaitu pembuahan ovum (sel telur) oleh sperma.

Ketika sel telur dan sperma dilepaskan dari sumbernya, dari indung telur dan testinya dan kemudian dipertemukan dan ditempatkan di dalam rahim. Saat itulah jiwa manusia mulai terbentuk. Meskipun kualitasnya yang masih sangat rendah lagi dasar, namun fitrahnya telah bertauhid kepada Allah sang Pencipta.

Secara fitrah, manusia telah mengakui adanya Allah swt., sebagai Tuhannya. Jadi, kalau seseorang mau mendengarkan kata hatinya atau fitrah jiwanya, sebenarnya ia akan selalu menyadari bahwa ada Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta.

Dengan kata lain, orang yang menyebutkan dirinya atheis (tidak berTuhan), sesungguhnya telah

113

QS. Al- A’raf [7]: 172

Page 117: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

103

mengingkari fitrah jiwanya dan melawan kata hatinya sendiri. Karena semua orang pada dasarnya mengakui adanya suatu kekuatan yang luar biasa di luar kemampuan diri manusia. Dialah Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuat.

Akan tetapi ada yang menyebutnya sebagai faktor x atau kekuatan supranatural, atau kebetulan, atau apapun mereka menyebutkannya. Tetapi intinya, setiap orang bisa merasakan dan mengakui adanya kekuatan di atas kekuatan segalanya. Mengakui dan meyakini bahwa kekuatan manusia sangatlah terbatas. Kekuatan yang tak terbatas itu dimiliki oleh yang selalu ikut campur dalam urusan manusia, siapa lagi kalau bukan Tuhannya manusia dan alam semesta.

Di ayat lain Allah swt. Memberikan gambaran bahwa ketika anak baru saja lahir dari perut ibunya, jiwanya masih sangat lemah dan belum tahu apa-apa kecuali naluri ketauhidan atau fitrahnya. Jiwa yang masih sangat lemah itu selanjutnya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai dewasa lewat berbagai pembelajaran dan pengalaman hidupnya. Lewat interaksi panca indera dan hatinya. Firman Allah:

ª!$#uρ Νä3y_t�÷zr& .ÏiΒ Èβθ äÜ ç/ öΝä3ÏF≈yγ ¨Β é& Ÿω šχθßϑn=÷ès? $\↔ø‹ x©

Ÿ≅ yèy_uρ ãΝä3s9 yìôϑ¡¡9 $# t�≈ |Á ö/F{$#uρ nοy‰Ï↔øùF{ $#uρ   öΝä3ª=yès9 šχρã�ä3ô±s?

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia

Page 118: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

104

memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”114

Jadi jiwa adalah sesuatu di dalam diri manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan kualitas sejalan pertumbuhan dan perkembangan kedewasaan seorang manusia. Semakin dewasa ia, semakin dewasa pula kualitas jiwanya. Firman Allah:

$ £ϑs9uρ x1n=t/ ÿ… çν£‰ä© r& çµ≈oΨ÷�s?#u $ Vϑõ3ãm $Vϑù=Ïãuρ 4 y7 Ï9≡x‹ x.uρ “Ì“øg wΥ

tÏΖÅ¡ósßϑø9 $# ∩⊄⊄∪

“Dan tatkala Dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya Hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”115

Begitulah ketika tumbuh menjadi dewasa, jiwa

semakin tinggi pula kemampuannya menangkap ilmu dan hikmah, terutama mereka yang memproses pengalaman jiwanya ke arah yang baik dan positif.

Jiwa adalah sesuatu di dalam diri manusia yang mempunyai kemampuan untuk menangkap ilmu dan hikmah.

Jiwa dapat memahami makna yang tersimpan di dalam sesuatu informasi. Bahkan dia juga mampu mengendalikan dirinya dan menentukan pilihannya.

Tentang proses penyempurnaan jiwa itu, Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa manusia pada

114

QS. Al-Nahl [16]: 78 115

QS. Yusuf [12]: 22

Page 119: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

105

mulanya berasal dari sesuatu yang tidak bisa disebut. Kemudian sesuatu yang tidak bisa disebut itu diproses secara bertingkat-tingkat di dalam diri manusia. Dari ayah sampai kepada ibu kandungnya, sehingga menjadi seorang manusia yang masih terbatas tempat kehidupannya. Dan kemudian di luar rahim sebagai seorang bayi sampai menjadi dewasa.

Firman Allah:

ö≅ yδ 4’ tAr& ’ n? tã Ç≈ |¡ΣM}$# ×Ïm zÏiΒ Ì�÷δ ¤$!$# öΝs9 ä3tƒ $\↔ø‹ x© #·‘θ ä.õ‹Β

∩⊇∪ $ ¯ΡÎ) $ oΨø)n=yz z≈ |¡ΣM}$# ÏΒ >π xôÜœΡ 8l$ t±øΒr& ϵ‹Î=tGö6 ¯Ρ çµ≈oΨù=yèyfsù

$ Jè‹Ïϑy™ #·�� ÅÁt/ ∩⊄∪ $ΡÎ) çµ≈uΖ÷ƒ y‰yδ Ÿ≅‹Î6 ¡¡9 $# $Β Î) #[� Ï.$x© $ ¨ΒÎ)uρ #·‘θàx.

“ Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (sperma dan ovum) yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”116

Firman Allah:

116

QS. Al-Insan [76]: 1-3

Page 120: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

106

: <§øtΡuρ $ tΒ uρ $yγ1 §θ y™ ∩∠∪ $ yγyϑoλ ù;r' sù $ yδu‘θèg ée $ yγ1 uθ ø)s?uρ ∩∇∪ ô‰s%

yx n=øùr& tΒ $yγ8©.y— ∩∪ ô‰s%uρ z>%s{ tΒ $ yγ9¢™yŠ ∩⊇⊃∪

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”117

Dengan tegas Allah menjelaskan bahwa jiwa

mengalami penyempurnaan. Ia diwujudkan dalam kondisi yang lemah, jauh dari sempurna. Sesudah melewati proses kehidupan, pengalaman dan pembelajaran, maka jiwa akan sempurna pada usia dewasanya.

Dalam proses penyempurnaan itu, termasuk diberikannya kekuatan untuk dapat membersihkan jiwanya atau mengotorinya. Dengan kata lain, bahwa dalam proses tersebut, jiwa itu diberi kemampuan untuk bias memilih kebaikan atau keburukan.

Beruntunglah manusia yang dapat membersihkan jiwanya karena akan memberikan manfaat dalam kehidupannya di dunia maupun di akhirat kelak. Sebaliknya merugilah manusia yang mengotori jiwanya, karena akan menghadapi banyak masalah dan penderitaan sepanjang kehidupannya di dunia hingga di akhirat.

117

QS. Al-Syam [91]: 7-10

Page 121: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

107

Ketika masih anak-anak, jiwanya masih sangat bersih. Pada usia remaja, apalagi setelah menjadi dewasa, kualitas jiwanya bisa naik dan bisa turun sesuai proses dan pengalaman hidupnya. Ibarat kertas masih putih bersih belum ada tulisan dan goresan apapun. Orang tua dan lingkungan hidupnyalah yang bakal memberikan tulisan dan goresan lembaran-lembaran jiwa anak itu.

Rasulullah saw., telah bersabda:

كل مولود يو لد على الفترة فأبواه يهودانه إو ينصرانه أو يمجسا نه “Setiap anak yang dilahirkan menurut fitrah (masih

bersih). Kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nashrani ataupun Majuzi.”

Kecenderungan jiwa untuk melakukan yang baik dan yang buruk itu telah di masukkan Allah sejak awal sebagai suatu pilihan. Setiap jiwa diberi kebebasan untuk memilih jalan kebaikan ataukah jalan keburukan.

Jelas sekali ayat di atas bahwa Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan. Terserah kepada jiwa itu untuk memilih di antara dua jalan tersebut. Membersihkan jiwa itu berarti melalui jalan ketaqwaan menuju kepada keberuntungan. Sebaliknya mengotori jiwa itu berarti melalui jalan kefasikan menuju kepada kerugian.

Page 122: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

108

Karena itu, jiwa dapat mengalami rasa senang, susah, gembira, sedih, puas, kecewa, tentram, sengsara atau bahagia.

Lebih jauh, Alqur’an mengimformasikan bahwa jiwa adalah sesuatu di dalam diri manusia yang diprogramkan Allah “bebas terkendali,” artinya untuk keluar dan masuk jiwa itu pada diri seseorang tetap dikendalikan atau dipegang oleh Allah swt. Firman-Nya:

ª!$# ’®û uθ tGtƒ }§àΡF{$# tÏm $yγ Ï?öθ tΒ ÉL ©9 $#uρ óΟs9 ôM ßϑs? ’Îû $ yγÏΒ$ oΨtΒ ( Û�Å¡ôϑçŠsù ÉL ©9 $# 4 |Ó s% $ pκö� n=tæ |Nöθ yϑø9 $# ã≅Å™ö� ムuρ #“ t�÷zW{ $# #’n<Î) 9≅ y_r&

‘‡Κ |¡•Β 4 ¨βÎ) ’ Îû š�Ï9≡ sŒ ;M≈tƒ Uψ 5Θ öθ s)Ïj9 šχρã� ©3xtGtƒ ∩⊆⊄∪

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”118

Ayat di atas dan ayat-ayat sebelumnya memberikan pemahaman, bahwa setiap jiwa diberi kebebasan untuk memilih kebaikan diberi kebebasan untuk memilih kebaikan atau keburukan. Bisa

118

QS. Al-Zumar [39]; 42

Page 123: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

109

merasakan kegembiraan, kesedihan dan lain sebagainya. Bisa ada di dalam jasad dan bisa tidak ada, atau bisa keluar dan masuk pada diri seorang manusia yang masih hidup.

Seseorang yang sedang terjaga dalam keadaan sadar ia memiliki jiwa di dalam dirinya. Pada saat seseorang itu tertidur atau mati, Allah memegang, mengendalikan, menjaga jiwa itu. Dan kemudian Allah menahan jiwa manusia ketika pisah dari jasadnya alias dinyatakan telah mati. Sedangkan pada seseorang yang tertidur jiwanya dilepaskan kembali kejasadnya. Sehingga seseorang itu terjaga dan terbangun dari tidurnya.

H. Keabadian Ruh dan Kehancuran Jasad

Yang dimaksud dengan keabadian disini ialah

bahwa ruh itu tetap abadi ( قاءب ) setelah berpisah dengan

jasad. Dalam masalah ini terdapat dua golongan dalam kalangan filosofi: Pertama, golongan yang memandang bahwa roh itu adalah forma yang secara essensial melekat pada jasad (materi) menolak keabadian ruh,

karena sifat forma harus hancur ( ءفنا ) dengan fananya

materi. Kedua, golongan yang berpendapat bahwa ruh itu adalah jauhar ruhani (subtansi, immateri) yang berbeda secara essensial dengan jasad atau jisim, menerima serta mengakui keabadian dan kekekalan ruh setelah jisim itu mati atau fana.

Page 124: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

110

Para filosofi berpendapat bahwa ruh itu kekal, karena ia adalah jauhar ruhani. Dalam hal ini mereka dipengaruhi oleh Plato karena teorinya tentang keabadian ruh sesuai dengan ajaran Islam tentang pahala dan siksa. Mereka menolak konsepsi Aristoteles, karena jika ruh itu merupakan forma yang tidak berpisah dengan jasad, maka tentunya ruh akan fana karena fana jisim. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurut al-Kindi, sesungguhnya kita dating kedunia ini bagaikan titian atau jembatan yang dilalui oleh para penyebrang tidak mempunyai tempat yang lama. Tempat tetap yang kita harapkan adalah alam

tinggi yang luhur ( العالم األعلى الشريفةبقاء ) ke mana jiwa

kita akan berpindah setelah mati119.

Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa al-Kindi mengakui keabadian jiwa. Dan dikuatkan lagi oleh pernyataannya yang lain: “Wahai insan jahil! Tidaklah engkau tahu bahwa tempatmu di alam ini hanya sebentar, kemudian engkau akan pergi ke alam hakiki di mana engkau akan tinggal dan kekal selama-lamanya120.

Namun demikian, pendapat al-Farabi dalam masalah ini amat aneh. Karena ia membagi jiwa manusia itu kepada tiga golongan:

119

Fakhuri, Op-Cit, h. 77 120

Ibid.

Page 125: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

111

1. Golongan yang mengetahui kebahagiaan dan telah mencapai tingkat akal mustafad (intelectus acquisitus), maka jiwa mereka akan kekal dalam kebahagiaan. Manakala jiwa itu telah berpisah dengan jasad, maka ia akan bergabung dengan sesamanya. Bilamana jiwa baru yang sejenis dengannya dating bergabung, maka kebahagiannya akan bertambah tanpa akhirnya. Demikian halnya jiwa warga negara utama (al-Madinah al-Fadhillah)121.

2. Golongan yang telah mengenal kebahagiaan, tetapi berpaling, tidak berusaha memperolehnya, maka jiwa mereka akan kekal dalam kesengsaraan. Dan kesengsaraan itu akan bertambah tanpa akhir, ketika bergabung kepadanya jiwa lain yang sejenis.

Demikian halnya jiwa warga negara fasik (al-Madinah al-Fasiqah)122

3. Golongan yang tidak sempurna dan tidak mengenal kebahagiaan serta tidak sampai pada tingkat akal mustafad, maka jiwanya akan fana’ bersama jasadnya seperti halnya hewan, ular dan lain-lain. Demikianlah jiwa warga-warga Negara jahil (al-Madinah al-Jahilah).123

Pendirian al-Farabi yang amat aneh ini disebabkan oleh pengaruh konsepsi Plato dan

121

Ara’u, h. 95-96. 122

Ibid, h. 101. 123

Ibid, h. 99-100

Page 126: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

112

Aristoteles disatu pihak dan pengaruh ajaran Islam dianutnya dipihak lain. Plato mengatakan keabadian

itu bagi jiwa pikir (النفس الناطقة) yang berasal dari alam

idea. Adapun dua jenis jiwa lagi: jiwa emosi ( النفس yang berasal (النفس الشهوانية) dan jiwa keinginan (الغضبية

dari jasad ini, akan hancur seperti halnya jasad. Demikian pula Aristoteles mengatakan kehancuran jiwa. Kecuali bahagian yang Ilahi yang disebut akal aktif

-Karena terpengaruh dengan filosofi ini, al .(العقل الفعال)

Farabi mengatakan keabadian jiwa yang telah mencapai akal mustafad dank arena ajaran Islam yang diyakininya, ia mengatakan keabadian jiwa yang fasik dalam kesengsaraan. Dalam hal ini berbeda dengan dua filosifi Yunani tersebut, sedangkan jiwa yang jahil ia mengatakan kefanaannya, mengikuti Plato dan Aristoteles dengan meremehkan ajaran Islam.

Selain tersebut di atas, al-Farabi menyanggah keabadian jiwa perorangan, dan keabadian itu hanya dalam bentuk kolektif, baik dalam kebahagiaan maupun dalam kesengsaraan. Dalam hal ini, ia terpengaruh lagi Aristoteles, bahwa materi adalah sebab bagi adanya perbedaan sesame individu. Untuk tidak terlalu jauh perbedaannya dengan ajaran Islam, ia menerima konsep Plato tentang keabadian seperti di atas. Namun ia menolak Plato yang mengatakan

Page 127: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

113

adanya inkarnasi bagi jiwa yang masih kotor dengan dosa124.

Menurut Ibn Maskawih, jiwa itu adalah jauhar ruhani yang kekal, tidak hancur dengan sebab kematian jasad. Dan jiwa itu akan menerima balasan di akhirat nanti. Dalam hal ini, Ibn Maskawaih berpendapat bahwa kebahagiaan dan kesengsaraan di akhirat hanya di alami oleh jiwa saja. Karena kelezatan jasmani bukan kelezatan hakiki, demikian pula kesengsaraan125.

Ibnu Sina juga mengatakan keabadian jiwa. Walaupun jiwa itu merupakan forma bagi jasad, tetapi ia tidak fana dengan fananya jasad. Jiwa itu dapat dipandang sebagai kesempurnaan jasad dalam arti yang khas dan akan kekal dalam bentuk individual setelah berpisah dengan jasad126. Ia menolak keabadian kollektif yang dikatakan oleh al-Farabi127.

Demikian pula halnya ikhwan al-Shafa’, mereka juga mengatakan keabadian jiwa, hanya jiwa yang sesat dan jahil itu fana, tetapi akan berinkernasi sebagai yang dikatakan Plato128.

124

‘Uyun, h. 30. 125

Ibnu Maskawaih, al-Fauz al-Azhqar (Beirut, 1319 H), h. 49,

80-83. 126

Ibnu Sina, al-Najab, ed. Muhyiddin al-Kurdi, (Kairo, 1331H),

h. 185-186. 127

Ibid. 128

Kasail I, h. 90-2, 90-7.

Page 128: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

114

Ibnu Rusydi dalam masalah ini lebih cenderung membicarakannya dari segi wahyu dari pada segi akal atau filsafat. Ia mengatakan, “manakala wahyu telah mengajarkan dalam syariat seluruhnya bahwa jiwa itu akan kekal setelah jasad mati, bahwa ia terbebas dari berbagai syahwat jasmani, maka jika ia bersih akan berlipat ganda kebersihannya dan bila ia kotor akan bertambah pula kotornya oleh perpisahannya (dengan jasad) karenanya ia akan sengsara oleh kekejian yang dilakukan (diwaktu hidupnya).129

Terlepas dari perbedaan-perbedaan sekitar dalil keabadian jiwa, maka para filosofi Islam, mutakallimin, ahli shufi dan ahli hadist sepakat dan iman (percaya) akan keabadian jiwa, baik dalam kebahagiaan maupun kesengsaraan.130

Al-Ghazali menyerang habis-habisan para filosofi

alam mengatakan bahwa daya akal (القوة الناطقة) dari

manusia mengikuti tempramennya (ميزاج) itu131. Ruh

adalah jauhar rohani yang tidak akan hancur dan akan kembali ke dalam jasad pada hari akhirat seperti yang diajarkan dalam agama132. Mati itu sendiri tidak mengenal ruh, tetapi merupakan perubahan hal keadaan jiwa. Adapun dzat-ruh itu sendiri akan tetap

129

Ibnu Rusyidi, Manahij al-Adillah fi ‘Aqaid ahl-al Millah, ed.

Mahmud Kasim (Kairo, 1995), h. 240-1. 130

Al-Fishal V, h. 88. 131

Ihya, IV, h. 278 132

Al-Risalah, h. IC

Page 129: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

115

abadi setelah berpisah dengan jasad dan jiwa itu berhenti mengendalikan jasad dengan sebab kematian karena jasad tidak lagi menuruti perintahnya133. Seperti halnya Ibnu Sina, al-Ghazali juga mengatakan keabadian jiwa individu, bukan keabadian kollektif seperti yang dikatakan al-Farabi.

Keabadian jiwa individu, perorangan lebih sesuai dengan kandungan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa tiap-tiap jiwa manusia akan merasa mati (berpisah) dengan jasadnya dan jiwa itu tetap abadi, kembali kepada Tuhannya, yakni untuk mempertanggung jawabkan sekalian amal, perbuatannya selama hidup dan kehidupannya di dunia.

‘≅ä. <§øtΡ èπs)Í←!#sŒ ÏNöθ yϑø9 $# ( §ΝèO $ uΖø‹ s9 Î) šχθãèy_ö�è? ∩∈∠∪

“Tiap-tiap jiwa akan mengalami mati, kemudian mereka itu akan kembali kepada Kami.”134

Keabadian dan tanggung jawab masing-masing di alami oleh jiwa individu, demikian juga kebahagiaan atau kesengsaraan akan di alaminya di akhirat. Berbahagialah manusia itu kelak di dalam syurga, jika jiwanya telah dapat disucikan dengan ketaqwaan di dunia ini dan sengsaralah mereka di dalam neraka, jika di dunia ini hanya mengotori jiwanya dengan kejahatan. Firman Tuhan:

133

Ihya, IV, h. 477 134

QS. Al-Ankabut [29]: 57

Page 130: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

116

<§øtΡuρ $tΒ uρ $ yγ1 §θ y™ ∩∠∪ $ yγyϑoλ ù; r'sù $ yδu‘θ èg ée $ yγ1uθ ø)s?uρ ∩∇∪ ô‰s%

yx n=øùr& tΒ $yγ8©.y— ∩∪ ô‰s%uρ z>%s{ tΒ $ yγ9¢™yŠ ∩⊇⊃∪

“Dan jiwa serta penyempurnaan (kejadian)nya, maka Allah mengilhamkan kepada (jiwa itu jalan)nya kejahatan dan ketaqwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan (jiwa)nya (dengan ketaqwaan) dan sesungguhnya merugilah, orang yang mengotorinya (dengan kejahatan).”135

Jiwa manusia menurut teori Alqur’an ini tidaklah ia baik saja dan bukan pula ia jelek saja manurut tabiatnya, namun manusia itu setelah lahir ke dalam dunia dari rahim ibunya, dengan semata-mata karena iradat Allah dan penuh kebebasan berjalan di atas jalan kebaikan dan kejahatan, karenanya timbullah pahala atau siksa dan sahlalah pula taklif pembebanan di atas manusia dengan segala macam kewajiban-kewajiban. Dari itulah manusia tidak boleh hanya menyerahkan diri saja kepada nasib qadha dan qadar, tetapi wajiblah disampingnya berusaha dan berikhtiar. Dengan itu timbullah pula pertanggung jawabnya atas segala perbuatannya.

‘≅ä. y7 Í× ¯≈ s9'ρé& tβ% x. çµ÷Ψtã Zωθ ä↔ó¡tΒ ∩⊂∉∪

135

QS. Al-Syam [91]: 7-10

Page 131: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

117

“Semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.136

Namun yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatannya sepanjang hidupnya ialah keinginan hendak memenuhi hasrat hawa nafsunya atau menentang keinginan-keinginan itu, dalam mana agama Allah mengajarkan agar manusia senantiasa tegak berdiri menentang syahwat (kecenderungan) yang berlebih-lebihan dan ghadab (marah) yang tak mengenal batas dan melaksanakan syahwat (keinginan-keinginan) dan qhadab (keberanian-keberanian) yang perlu saja yang memberi faedah dan manfaat kepada hidup dan kehidupan.

Suatu hal yang membedakan manusia dari binatang selain akal dan penerimaannya beragam ialah bahwa manusia itu dapat menahan hawa nafsunya dan cepat mengendalikan jiwanya atau dirinya.

$ ¨Βr& uρ ô tΒ t∃%s{ tΠ$ s)tΒ ÏµÎn/u‘ ‘yγtΡuρ }§øΖ9$# Ç tã 3“uθ oλ ù;$# ∩⊆⊃∪ ¨βÎ*sù

sπ ¨Ψpgø: $# }‘Ïδ 3“ uρù' yϑø9 $# ∩⊆⊇∪

“Adapun orang yang takut (taqwa) dihadapan kebebasan Tuhannya dan dapat menahan hawa nafsunya (jiwanya) dari hawa (kecenderungan buruk)nya, maka sesungguhnya syurga tempat kembali (kediaman)nya.”137

136

(Q.S. Al-Isra [17]: 36 137

QS. Al-Nazi’at [79]: 40-41

Page 132: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

118

Sebaliknya binatang tidak dapat melakukan itu semua, malahan ia menjadi hamba hawa nafsunya dan tujuan hidupnya hanyalah perutnya belaka. Karena itu, keabadian, tanggung jawab dan pembalasan berupa kebahagiaan atau kesengsaraan di akhirat tidak diperuntukkan kepadanya. Artinya, bagi binatang tidak ada hari akhirat karena ia akan fana untuk selama-lamanya.

I. Kebangkitan Jasmani Dalam Tahafut al-Falasifah, al-Ghazali

mengkafirkan para filosofi yang mengatakan bahwa di akhirat nanti manusia akan dibangkitkan kembali dalam wujud ruhani saja, tidak dalam wujud jasmani. Alasannya, karena banyak sekali ayat-ayat dalam Alqur’an yang dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa manusia akan mengalami berbagai macam kenikmatan jasmani dalam syurga atau kesengsaraan jasmani dalam neraka. Ajaran Alqur’an dalam masalah ini tidak dapat ditakwilkan.

Menanggapi tuduhan tersebut, Ibn Rusydi mengatakan bahwa masalah kebangkitan jasmani di akhirat merupakan kepercayaan klassik yang terdapat dalam agama samawi. Yang mula-mula mengatakan adalah para Nabi Bani Israil, kemudian juga diajarkan dalam agama Masehi dalam Islam. Kepercayaan itu sendiri merupakan sesuatu yang wajib diimani, sehingga orang yang mengingkarinya dapat dipandang kufur yang berhak memperoleh hukuman dalam neraka. Namun, perlu disadari bahwa maksud dari

Page 133: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

119

syariat itu pada dasarnya adalah mengimbau manusia untuk senantiasa melakukan perbuatan yang terpuji, sehingga ajaran yang dibawa oleh agama harus selamanya sesuai dengan pemahaman dan pemikiran orang awam. Karena itu, kebangkitan di akhirat harus disampaikan dalam wujud jasmani. Apa yang sesuai dengan orang awam tidak perlu harus sesuai dengan orang khusus (filosof) yang telah lebih mendalami maksud dan tujuan syariat. Untuk itu, dalam Tahafut al-Tahafut Ibn Rusydi menunjukkan sebuah hadist Nabi tentang syurga sebagai berikut:

, قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم,عن ابي هريرة رضي اهللا عنه قالماال عين والسمعت وال خطر أعددةلعبادي الصالحين:قال عز وجل

)رواه البخاري و مسلم(بشر ببال“Dari Abu huraerah r.a berkata: Rasulullah saw.

bersabda: Allah berfirman: Kusediakan hamba-Ku yang shaleh, apa yang tidak pernah didengar telinga dan yang tidak pernah terlintas pada hati manusia.”138

Ini berarti kata Ibn Rusydi bahwa dalam syurga, manusia tidak dalam wujud jasad, dan apa yang diajarkan Alquran tentang syurga dan isinya harus dipahami secara metaforis. Demikian pula Ibnu Abbas mengatakan bahwa hanya nama-nama yang di dunia saja yang ada di akhirat. Artinya persamaan hanya pada nama saja tidak pada bendanya. Maka bagaimana

138

HR. Bukhari dan Muslim.

Page 134: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

120

orang dapat menuduh para filosof Islam sebagai orang-orang yang tidak berpegang pada aqidah yang benar para ulama duniawi. Karena itu, kebangkitan di akhirat kata Ibn Rusydi lebih merupakan masalah teoritis dari pada masalah agama. Sehingga karenanya para filosof Islam tidak mesti memegang apa yang dipercayai oleh orang-orang awam.

Para ahli, hukum dan theolog Islam berpendapat dalam hal adanya kebangkitan. Hal ini merupakan suatu prinsip yang telah digariskan oleh syara’dengan tegas sekali. Perbedaan pendapat terletak pada caranya kebangkitan itu. Kebangkitan dalam wujud ruhani akan sangat kecil pengaruhnya dalam merangsang jiwa orang awam, sedangkan kebangkitan jasmani akan lebih besar dampaknya dalam menghimbau mereka untuk mengerjakan amal saleh dan tingkah laku yang terpuji. Karena itu, selagi masalah ini merupakan persoalan teoritis dari sekedar persoalan praktis dari syara’ maka tidak tepat bagi para filosof Islam membuat orang awam menjadi bingung dalam masalah ini, dan sebaliknya tidak wajar bagi orang awam mangkafirkan para filosof Islam karena kepercayaan mereka terhadap kebangkitan ruhani saja.

Menurut al-Ghazali jiwa manusia tetap ada sesudah berpisah dengan badan karena merupakan substansi yang berdiri sendiri. Dalam hal ini tidak bertentangan dengan syara’ dan memang disebutkan dalam Alquran surah Ali Imran ayat 169 yang artinya:

Page 135: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

121

”Jangan engkau kira bahwa mereka yang terbunuh pada jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya, mendapat rizki dan gembira”.

Juga disebutkan dalam hadits-hadits Nabi, antara lain yang menyatakan bahwa roh-roh itu merasakan adanya kebaikan dan pemberian sedekah, pertanyaan malaikat munkar dan nakir, dan hadits-hadits lain yang menunjukkan adanya keabadian.

Kemudian ada nash-nash lain yang menyatakan adanya kebangkitan jasad. Kebangkitan ini suatu hal yang mungkin yaitu dengan mengembalikan jiwa kepada jasad, jasad apapun, baik dari jasad-jasad yang pertama ataupun jasad-jasad lainnya, atau jasad-jasad baru dijadikan sama sekali sebab manusia disebut manusia, karena jiwanya bukan jasadnya. Bahagian-bahagian jasad manusia dapat berganti-ganti atau berubah-ubah dari kecil menjadi besar, sebab kurus atau gemuk, karena pergantian makanan atau karena perubahan susunan kimia jasadnya, ia tetap juga manusia.

Yang penting ialah kembalinya suatu alat kepada manusia, yang memungkinkan ia merasakan kelezatan atau kepedihan jasmani. Kalau alat itu sudah dikembalikan seperti semula, yaitu, bagaimanapun macamnya alat itu, maka itu artinya ia benar-benar kembali (kebangkitan).

Tentang terbatasnya benda dan tidak terbatasnya ruh, tidak dapat dibenarkan. Sebab, menurut golongan filosof, alam itu qadim, sedangkan

Page 136: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

122

ruh manusia itu baru, jadi ruh tidak mungkin lebih banyak, apakah mustahil bagi Tuhan untuk membuat lagi benda yang baru untuk menjadi tempat ruh?

Tentang perpindahan jiwa dari satu jasad ke jasad yang lain, memang tidak dibenarkan oleh al-Ghazali. Tetapi tentang kebangkitan jasmani di akhirat, yang berarti bahwa jiwa bertempat pada jasad yang lain, dipercainya, baik disebuit transmigrasi jiwa atau bukan selama hal itu disebut oleh agama (syara’).

Dari nuthfah (sperma dan ovum) yang ada di rahim wanita, Tuhan begitu kuasa membuat anggota-anggota badan bermacam-macam, berupa daging, urat saraf, tulang-tulang, lemak dan sebagainya. Kemudian mata, lidah, gigi yang kesemuanya berbeda keadaan sifat dan fungsinya, meskipun saling berdekatan dan berhubungan satu sama lain. Apakah Tuhan yang demikian kekuasaanNya tidak sanggup membuat manusia yang sempurna dari tulang belulangnya yang telah rusak?

Banyak ayat-ayat Alqur’an yang menunjukkan adanya kebangkitan jasmani dan ruhani di akhirat , antara lain, sebagai berikut:

* $ pκ÷]ÏΒ öΝä3≈ oΨø)n=yz $ pκ� Ïùuρ öΝä.߉‹ ÏèçΡ $ pκ÷]ÏΒ uρ öΝä3ã_Ì�øƒéΥ ¸οu‘$ s? 3“t� ÷zé&

“Dari padanya (bumi) itulah kami menjadikan (jasad) kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan (jasad)

Page 137: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

123

kamu dan dari padanya kami akan mengeluarkan (membangkitkan) kamu pada kali yang lain.”139

ÏΒ uρ... ΝÎγ Í←!#u‘uρ îˆ y— ö�t/ 4’ n<Î) ÏΘ öθ tƒ tβθ èW yèö7ム∩⊇⊃⊃∪

“... dan dari belakang (sesudah mati) mereka ada (alam) barkhzah sampai mereka dibangkitkan.”140

Ÿωuρ ¨ t|¡øtrB tÏ% ©!$# (#θ è=ÏF è% ’Îû È≅‹Î6 y™ «! $# $ O?≡ uθ øΒ r& 4 ö≅t/ í!$ uŠômr& y‰ΨÏã

óΟÎγ În/u‘ tβθ è%y— ö�ム∩⊇∉∪

“Dan jangan kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan (arwah) mareka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”141 (QS. 3 : 169)

¨βr&uρ sπ tã$ ¡¡9$# ×πuŠÏ?#u āω |=÷ƒ u‘ $ pκ� Ïù āχr& uρ ©! $# ß]yèö7 tƒ tΒ ’Îû

Í‘θ ç7à)ø9 $# ∩∠∪

139

QS. Thaha [20]: 55 140

QS. Al-Mukminun [23]: 100 141

QS. Ali Imran [3]: 169

Page 138: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

124

“Sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan padanya dan bahwa sesungguhnya Allah akan membangkitkan orang-orang yang dikubur.”142

Ü= |¡øts†r& ß≈|¡ΡM}$# ©9r& yìyϑøgªΥ …çµ tΒ$sà Ïã ∩⊂∪ 4’ n? t/ t͑ω≈ s% #’n? tã βr&

y“Èhθ |¡kΣ …çµ tΡ$ uΖt/ ∩⊆∪

“Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?” Bahkan sebenarnya Kami Kuasa menyusur. Kembali jemari-jemarinya dengan sempurna.”143

§ΝèO / ä3ΡÎ) y‰÷èt/ y7Ï9≡ sŒ tβθ çF Íh‹yϑs9 ∩⊇∈∪ ¢Ο èO ö/ ä3ΡÎ) tΠ öθ tƒ Ïπ yϑ≈ uŠÉ)ø9 $#

šχθèW yèö7è? ∩⊇∉∪

“Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. “Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) dihari kiamat”144

tΑ$ s%… tΒ Ä ÷∏ムzΝ≈ sàÏèø9 $# }‘Éδuρ ÒΟŠÏΒu‘ ∩∠∇∪ ö≅ è% $ pκ�Í‹ ósムü“ Ï%©!$#

!$ yδr't±Σ r& tΑρr& ;ο§� tΒ ( uθ èδuρ Èe≅ä3Î/ @,ù=yz íΟŠÎ=tæ ∩∠∪

142

QS. Al-Haj [22]: 7 143

QS. Al-Qiyamah [75]: 3-4 144

QS. Al-Mukminun [23]: 15-16

Page 139: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

125

“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh? “Katakanlah: ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala mahkluk.”145 (QS. 36 : 78-79)

J. Janji dan Ancaman Janji dan ancaman dalam istilah Arab dikenal

dengan al-Wa’d Wa al-Wa’id. Sebagai diketahui, janji dan ancaman merupakan salah satu dari lima dasar kepercayaan kaum Mu’tazilah. Hal ini erat kaitannya dengan dasar kedua, yaitu keadilan. Tuhan akan bersifat tak adil, jika ia tidak menepati janji untuk memberi pahala kepada orang yang beramal saleh dan jika tidak menjalankan ancaman untuk memberi siksaan kepada orang yang berbuat jahat. Juga, seperti kata Abdul Jabbar, hal ini akan menjadikan Tuhan mempunyai sifat bohong146. Sifat yang demikian mustahil bagi Tuhan. Oleh karena itu menepati janji dan menjalankan ancaman adalah wajib bagi Tuhan.

Bagi kaum Asy’ariyah, faham ini tidak dapat disesuaikan dengan kepercayaan mereka tentang kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan dan tentang

145

QS. Yasin [36]: 78-79 146

Abd. Jabbar, Syarh al-Ushul al-Khamsah, ed. Dz., Abd

Karim ‘Usman, (Kairo : Maktabah, Wabhah, 1995), h. 135. Selanjutnya

disebut al-Ushul.

Page 140: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

126

tidak adanya kewajiban-kewajiban bagi Tuhan. Tuhan tidak mempunyai kewajiban menepati janji dan menjalankan ancaman yang disebut dalam Alqur’an dan Alhadist.

Maturidiyah dari golongan Samarkand dalam hal ini mempunyai pendapat yang sama denga kaum Mu;tazilah.

Muturidiyah dari golongan Bukhara dalam hal ini tidak seluruhnya sefaham dengan kaum Asy’ariyah. Sebagai yang dapat dilihat dalam penjelasan al-Bazdawi, bahwa tidak mungkin Tuhan melanggar janji-Nya untuk memberi upah kepada orang yang berbuat baik, tetapi sebaliknya bukan tidak mungkin Tuhan membatalkan ancaman untuk memberi hukuman kepada orang yang berbuat jahat147. Oleh karena itu nasib orang yang berdosa besar ditentukan oleh kehendak mutlak Tuhan. Jika Tuhan berkehendak untuk memberi ampun kepada orang yang berdosa, Tuhan akan memasukkannya bukan dalam neraka, tetapi ke dalam syurga dan jika Tuhan berkehendak memberi hukuman kepadanya Tuhan akan memasukkannya ke dalam neraka buat sementara atau selama-lamanya.148 Bukan bahwa tidak mungkin Tuhan memberi ampun kepada seseorang tetapi dalam

147

Al-Bazdawi, Kitab Ushuluddin (Kairo Isa al-Babi al_Halabi,

1963). H. 131. Selanjutnya disebut Ushuluddin. 148

Ibid.

Page 141: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

127

pada itu tidak memberi ampun kepada orang lain sungguhpun dosanya sama149.

Kontra indikasi yang terdapat dalam pandangan al-Bazdawi ini mungkin timbul dari keinginannya untuk mempertahankan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, tetapi dalam pada itu ingin pula mempertahankan keadilan Tuhan. Mengatakan bahwa Tuhan dapat memasukkan orang yang berbuat jahat ke dalam syurga, tidaklah bertentangan dengan rahmat Tuhan.

Dapat ditambahkan, bahwa kaum Maturidiyah dengan kedua kelompoknya menolak faham “al-Manziiah bain al-Manzilaatin” (posisi menengah = bukan mukmin dan bukan kafir) yang diberikan Mu’tazilah kepada orang Islam yang berdosa besar. Sama dengan kaum Asy’ariyah, baginya orang Islam yang mengerjakan dosa besar masih tetap mukmin dan soal imbalannya atau ganjarannya akan ditentukan Tuhan kelak dihari kemudian.

Janji dan ancaman adalah suatu perbuatan lain dari Tuhan. Sama dengan Mu’tazilah, Muhammad Abduh juga berpendapat bahwa janji dan ancaman Tuhan mesti terjadi.150 Jadi, wajib bagi Tuhan menepati janji dan ancamanNya151. Tidak menepati janji dan

149

Ibid, h. 155. 150

Muhammad Abduh, Risalah al-Tauhid (Kairo, Damal al-

Manar, 1366 H), h. 57. Selanjutnya disebut Risalah. 151

Ibid.

Page 142: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

128

melaksanakan ancaman berarti ketidaksempurnaan dalam pengetahuan dan kehendak Tuhan.

Terlepas dari wajib dan tidaknya Tuhan menepati janji dan ancaman-Nya, namun yang pasti ialah syurga dan neraka telah disediakan Tuhan untuk manusia.

Syurga adalah negeri kenikmatan yang abadi, perdagangan yang menguntungkan dan mahal tidak dapat dicapai kecuali dengan iman dan amal saleh, bukan dengan angan-angan batil yang diiringi kelalaian dan kemalasan.

Orang-orang Yahudi mengaku bahwa mereka, sekalipun berbuat kebohongan dan kejahatan tidak akan dijamah api neraka kecuali selama empat puluh hari, yakni selama nenek moyang mereka menyembah anak sapi.

Dengan tegas Allah memberikan bantahan terhadap angan-angan mereka itu dengan firman-Nya:

(#θ ä9$s%uρ s9 $ uΖ¡¡yϑs? â‘$ ¨Ψ9$# HωÎ) $YΒ$ −ƒ r& ZοyŠρ߉÷èΒ 4 ö≅è% öΝè?õ‹ sƒªBr& y‰ΖÏã

«!$# #Y‰ôγtã n=sù y#Î=øƒä† ª!$# ÿ… çνy‰ôγtã ( ÷Πr& tβθ ä9θ à)s? ’ n? tã «! $# $ tΒ Ÿω šχθßϑn=÷ès? ∩∇⊃∪ 4’ n? t/ tΒ |= |¡x. Zπ y∞ÍhŠy™ ôM sÜ≈ ymr& uρ ϵÎ/ …çµ çGt↔ÿ‹ ÏÜyz

š�Í×≈ s9 'ρé' sù Ü=≈ysô¹r& Í‘$ ¨Ζ9$# ( öΝèδ $ yγŠÏù tβρà$Î#≈ yz ∩∇⊇∪

Page 143: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

129

“Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah tidak akan memungkiri janjiNya, ataukah kamu hanya mengatakan tentang Allah berdasarkan apa yang kamu tidak ketahui?”(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka: mereka kekal di dalamnya.”152

Neraka adalah tempat tinggal orang yang mendustakan dan berpaling dari agama, sekalipun dia seorang merdeka dan keturunan Quraisy. Syurga adalah tempat tinggal orang beriman dan bertaqwa, sekalipun ia seorang budak Habsyi.

Bilal dan Abu Lahab merupakan contoh yang tepat, bahwa dalam hubungan antara Allah dengan makhlukNya, tidak ada pertimbangan keturunan. Seorang ayah, sekalipun dia seorang Nabi, tidak dapat mengampuni dan memberikan pahala, sedikitpun kepada anaknya yang kafir. Allah SWT berfirman kepada Nabi Nuh a.s. tentang anaknya:

tΑ$ s% ßyθãΖ≈ tƒ … çµΡÎ) }§øŠs9 ô ÏΒ š�Î=÷δr& ( … çµΡÎ) î≅ uΗxå ç�ö� xî 8xÎ=≈ |¹ ( …

152

QS. Al-Baqarah [2]: 80-81

Page 144: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

130

“Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan dan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak saleh. …” 153

Neraka dipersiapkan untuk orang-orang kafir. Mereka kekal di dalamnya. Demikian pula, neraka akan dimasuki oleh orang-orang beriman sebab berbuat dosa dan tidak bertobat, namun kemudian mereka akan dikeluarkan dari sana setelah disucikan. Sesuai sabda Rasulullah saw.:

يخرج من النار من قال الإله إال اهللا و في قلبه شعيرة من )رواه البخاري(اإليمان

“Akan keluar juga akhirnya dari neraka orang yang mengatakan tidak ada Tuhan melainkan Allah dan di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi”154

Sedangkan orang-orang yang berbuat dosa, kemudian memperoleh pengampunan Ilahi, maka mereka tidak akan menempati neraka. Allah berfirman:

¨βÎ) ©!$# Ÿω ã� Ïøótƒ βr& x8u�ô³ç„ ϵ Î/ ã�Ïøótƒ uρ $ tΒ šχρߊ š�Ï9≡ sŒ yϑÏ9

â !$ t±o„ 4 tΒ uρ õ8Î�ô³ç„ «!$$ Î/ ô‰s)sù ¨≅ |Ê Kξ≈ n=|Ê #‰‹ Ïèt/ ∩⊇⊇∉∪

153

QS. Hud [11]: 46). 154

HR. Bukhari

Page 145: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

131

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mereka yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia dan Dia mengampuni dosa yang lain dari itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”155

Sebagaimana halnya penyakit ada yang dapat disembuhkan dengan obat-obatan ada pula yang tidak dapat disembuhkan seperti kanker yang sudah sangat kronis maka demikian pula halnya dengan dosa. Ada dosa yang dapat terhapuskan dengan api neraka, ada yang terhapuskan dengan pengampunan Allah. Tetapi ada pula dosa yang tidak mendapatkan pengampunan, melainkan mendapatkan balasan penjara abadi di dalam neraka; dosa itu adalah kekufuran. Kekufuran adalah kezaliman dan dosa besar. Sesungguhnya diantara penguasa terkadang memaafkan atau meringankan sanksi atas sebagian rakyatnya yang membuat kesalahan atau pelanggaran.

Diantara manusia ada yang menganggap Allah bersekutu dan beranak atau mengingari wujud-Nya secara mutlak. Ada yang mengejek Allah, atau menganggapnya lemah, lalu mempresekutukan-Nya dengan yang lain. Bahkan ada yang menganggap Allah takut kepada kematian sehingga perlu melahirkan anak untuk menggantikan kedudukan-Nya. Berkenaan dengan itu Allah berfirman:

155QS. An-Nisaa [4]: 116

Page 146: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

132

…çµ oΨ≈ ysö7ß™... 4’n?≈ yès?uρ $ £ϑtã šχθàÅÁtƒ ∩⊇⊃⊃∪

“Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari sifat-sifat yang mereka berikan.”156

Perbuatan manusia dinilai menurut sifatnya, bukan berdasarkan pertimbangan masanya. Perbuatan orang-orang kafir tetap dipandang jahat, karena niatnya selamanya didasarkan atas kekufuran dan penentangan kepada Tuhan, sekalipun mereka hidup di dunia dalam waktu yang lama. Karena itulah, di akhirat mereka kekal di dalam neraka dan akan diperlakukan secara adil. Allah berfiman :

...3 Ÿωuρ ÞΟÎ=ôà tƒ y7•/u‘ #Y‰tn r& ∩⊆∪

“Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.”157 (QS. Al-Kahfi : 49)

Adapun orang-orang mukmin, sekalipun mereka hidup sebentar saja di dunia, mereka akan tetap diganjar dengan kekekalan di dalam syurga dan diperlakukan dengan baik, karena niatnya selalu didasarkan atas ketaatan dan keimanan kepada Tuhannya. Allah berfirman:

156

QS. Al-A’am [6]: 100 157

QS. Al-Kahfi [18]: 49

Page 147: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

133

ãΝåκu‰Ì“ôfu‹ Ï9 ª! $# z|¡ômr& $ tΒ (#θ è=ÏΗxå Νèδy‰ƒ Ì“tƒ uρ ÏiΒ Ï& Î#ôÒsù 3 ª! $#uρ ä−ã— ö� tƒ

tΒ â !$ t±o„ Î�ö�tóÎ/ 5>$ |¡Ïm ∩⊂∇∪

“(Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan dan supaya Allah menambah karuniaNya kepada mereka. Dan Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendakiNya, tanpa putus.”158

158

QS. An-Nur [24]: 38

Page 148: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

134

IV. KEHIDUPAN DI ALAM AKHIRAT

A. Hendak ke Msana Manusia? Dari mana dan hendak ke mana manusia?

Manusia itu dari Allah, diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada Allah, mempertanggung jawabkan sekalian amalannya semasa hidupnya di dunia.

Beberapa alam yang sedang dan yang akan di alami manusia terbagi atas :

1. Alam Arwah, berwujud ruh dan alam Nufũs yang berwujud jiwa dasar atau dzurriyah

2. Alam Arham dalam kandungan ibu 3. Alam Hayat hidup di dunia 4. Alam Muhtadhar, sakaratul maut dan Barzakh dalam

kubur. 5. Alam Bi’tsah, dibangkitkan dan Mahsyar tempat

dikumpulkan. 6. Alam Akhirat, tempat terakhir.

Menurut sebagian ulama, pertama-tama manusia itu berada di alam arwah, yang berwujud ruh dan alam nufũs yang berwujud jiwa dasar atau dzurriyah saja dan belum berjasad atau belum ada raganya.159

Suatu ketika ia (jiwa dasar sudah ada raganya yang masih sangat kecil, bertumbuh menjadi janin) berada dalam alam arham yaitu dalam kandungan ibu

159

Lihat QS. Al-A’raf [7]: 172-174

Page 149: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

135

dan setelah sampai waktunya, ditiupkan oleh Allah ruh kepadanya.160

Apabila sampai saatnya lahirlah ia dan berada di alam hayat, hidup di dunia.

Sesuai dengan ajalnya, maka ia pada suatu saat mengalami muhtadhar, yaitu sakaratul maut.

Setelah menghembuskan nafas yang terakhir, maka berpisah ruh dengan jasadnya, jasadnya dikebumikan sedangkan ruhnya berada di alam barzakh.

Apabila malaikat Israfil telah meniup sangkakala kedua, maka manusia ke alam bi’tsah yaitu dibangkitkan dari kuburnya.

Kebangkitan ini akan di alami manusia dan setelah melalui acara-acara penyelesaian dipadang mahsyar, seperti syafa’at, hisab, mizan, catatan dan sirath, maka manusia berada di alam akhirat, tempat terakhir untuk menerima kenikmatan di syurga atau siksaan di neraka sebagai akibat dari amal perbuatannya di dunia.

B. Ajal Manusia Setiap manusia mempunyai ajal, yaitu ketentuan

waktu meninggal dunia atau suatu batas hidup.

Baik manusia itu meninggal dunia karena sakit tua, dianggap mati biasa atau karena tenggelam atau

160

Lihat QS. Al-Sajdah [32]: 9

Page 150: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

136

tertembak atau akibat kecelakan, semuanya itu meninggal dunia berdasarkan ajal yang telah ditentukan Allah swt.

Ajal itu tiba tepat pada waktunya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt., tidak terdahulu atau kemudian walaupun sesaat sekalipun.

Suatu yang menyebabkan seseorang itu meninggal dunia, hanyalah merupakan sebab belaka, karena ajal itu hanyalah satu saja, tidak lebih dan tidak kurang.

Yang bertugas mencabut roh seseorang adalah malaikat Izra’il alias malak al-maut.161

C. Alam Barzakh

Telah diketahui bahwa jasad ini dapat hidup sebagai seorang manusia tanpa ruh, melainkan hidup sebagai seekor binatang saja atau hidup dengan naluri

syahwat dan ghadab saja (النفس الحيوانية) dan ruh tidak

akan nampak kecuali dengan jasad. Jasad memerlukan ruh untuk hidup dan ruh memerlukan jasad untuk penampakannya.

Bila ruh bergabung dengan jasad muncullah nathiqah menjadikan jiwa dapat berpikir dan lahirlah

kehidupan manusia ( نسانيةالنفس اإل ) yang selanjutnya

diliputi oleh kebaikan dan keburukan. Adapun jiwa

161

Lihat QS. Al-Sajdah [32]: 11

Page 151: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

137

tinggal memilih di antara yang meliputi kehidupannya, kebaikan atau keburukan.

Nafs (jiwa) yang tunduk, patuh kepada ajaran dan bimbingan Allah swt. itulah nafsu muthmainnah.

Nafs (jiwa) yang patuh, sesekali melanggar dan menentang, kemudian sadar lagi dan menyesal, bertobat dan kembali kepada tuntunan dan ajaran Allah swt., itulah nafsu lawwamah.

Nafs (jiwa) yang membangkang dan menentang petunjuk dan ajaran Allah swt., itulah nafsu ammarah.

Baik dan buruknya atau muthmainnah, lawwamah dan ammarahnya adalah karena pilihan nafsu (jiwa).

Manusia itu dapat hidup karena ada ruh pada jasadnya dan dapat melakukan kebaikan atau keburukan karena nafsunya dan manusia itu mati apabila ruh berpisah dari jasadnya.

Orang yang telah meninggal dunia, jiwanya berada di alam barzakh. Barzakh adalah batas dinding di antara dua alam yaitu waktu sesudah meninggal sampai datangnya hari kiamat.

Diantara keduanya, barzakh yang tak dapat bercampur dengan salah satu dari kedua alam tersebut, atau barzakh adalah alam pembatas dari keduanya.

Dinamakan dengan barzakh oleh karena ia yang mendindingi keduanya atau membatasi dunia dan akhirat.

Page 152: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

138

D. Bi’tsah dan Mahsyar Sesudah manusia dibangkitkan, dikumpulkan

disuatu padang yang sangat luas, mahsyar namanya, didirikan mizan, timbangan.

Setelah dihisab segala kebaikan dan keburukan manusia, diberikanlah pembalasan yang setimpal dengan seadil-adilnya.

Hari bi’tsah itu ialah: hari manusia dibangkitkan dari kubur untuk digiring ke mahsyar tempat mereka dikumpulkan sementara belum lagi ditentukan tempat terakhir bagi mereka di alam akhirat, syurga atau neraka.

Dikatakan hari itu hari akhirat, karena hari itu hari penghabisan, yaitu penghabisan hari yang ditunggu, dinantikan oleh para makhluk, tidak ada lagi hari yang ditunggu sesudah itu, oleh karena itu tiada lagi berkesudahan, tiada lagi berpenghabisan, tiada lagi berujung seperti hari di dunia ini.

Permulaan hari itu ialah: sejak malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua atau dikatakan juga bahwa permulaan hari itu ialah: dari mulai manusia itu meninggal dunia, dengan meninggalnya seseorang itu, berarti ia telah pindah dari alam dunia ke alam akhirat.

Rasulullah saw. bersabda:

Page 153: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

139

ما بين النفختين اربعون ثم ينزل اهللا من السماء فينبتون كما ينبت , شيء إال عظما واحدا وهو عجب الذنب البقل وليس من اإلنسان

رواه مسلم. ومنه يركب الخلق يوم القيامة“Jarak antara dua tiupan sangkakala adalah empat

puluh (hari atau bulan, atau tahun), kemudian Allah menurunkan hujan dari langit kemudian manusia tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Tidak diuji, kecuali satu tulang, yaitu tulang di bawah. Dari tulang tersebut, manusia disusun pembentukannya pada hari kiamat.”162

Adapun nama-nama hari kiamat itu adalah:

a. Yaumul Asier = Hari yang sulit b. Yaumul Ba’ats = Hari Kebangkitan c. Yaumul Khulud = Hari yangh kekal d. Yaumud Dien = Hari perhitungan e. Yaumul Djam’i = Hari Pengumpulan f. Yaumul Jaza = Hari Pembalasan g. Yaumul Fashl = Hari Keputusan h. Yaumul Haqqah = Hari Kepastian i. Yaumul Hasrah = Hari Penyesalan j. Yaumul Mahȃsabah = Hari Perhitungan k. Yaumul Madȃmah = Hari Penyesalan l. Yaumun Nusyur = Hari Kebangkitan m. Yaumul Qaariah = Hari Kepanikan n. Yaumul Qiyȃmah = Hari Kiamat o. Yaumus Sȃqah = Hari kegoncangan

162

HR. Muslim

Page 154: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

140

p. Yaumut Talȃq = Hari pertemuan q. Yaumut Tamȃd = Hari Panggilan r. Yaumut Thȃmmah = Hari Kesulitan s. Yaumul Waaqi’ah = Hari kejatuhan t. Yaumul Wa’ied = Hari Ancaman u. Yaumul Wazn = Hari Pertimbangan v. Yaumul Hisab = Hari Penghisaban

E. Syafa’at Syafa’at ialah: minta dihapuskan dosa dan

kesalahan seseorang. Musyaffa: orang yang diterima syafa’atnya. Musyaffi: orang yang menerima syafa’at.

Syafa’at di dunia dan di akhirat. Sudah tetap bahwa Rasulullah saw. memberi syafa’atnya kepada segala orang yang mukmin di dunia ini dan di akhirat nanti.

Syafaat di dunia adalah segala doa yang dilakukan Nabi semasa hidup beliau untuk seseorang, baik dalam sembahyang jenazah ataupun dilain ketika atau masa, semuanya dinamai syafa’at.

Syafa’at seperti ini, di dunia boleh diminta kepada Nabi dimasa hidup beliau, bukan setelah wafatnya.

Syafa’at di hari kiamat, Nabi Muhammad saw. akan melekaskan urusan hisab dan itu dinamakan syafa’at kubro.

Jelasnya, syafa’at yang ditetapkan bagi Nabi saw ialah:

Page 155: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

141

Do’a mustajab di akhirat, dilahirkan Allah swt., sesudah Nabi berdo’a apa yang memang Allah swt akan lahirkan untuk memuliakan pendo’a yang mengemukakan syafa’at.

Hakekat syafa’at ialah: Allah swt memberi karunia kepada ahli ikhlash lalu mengampuni mereka dengan wasithah do’a orang yang diizinkan memberikan syafa’at untuk memuliakannya dan memberi maqam yang terpuji.

Syafa’at sekali-kali tidak memberi bekas atas ilmu dan iradat Allah swt. Oleh karena hadits (baharu) tidak dapat memberi bekas kepada yang qadim.

Rasulullah saw besabda :

شفاعة ألمتيلكل نبي دعوة قد دعاها ألمته واني اختبات دعوني “Setiap Nabi mempunyai doa dan ia telah berdoa

dengannya untuk ummatnya. Sedang aku merahasiakan doaku sebagai syafa’at untuk ummatku.” 163

Rasulullah saw besabda :

رواه ابن (تي يوم القيامة حق فمن لم يؤمن بها لم يكن من اهلها شفاع )قاميع عن زيد بن ار من

163

HR. Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad,

Malik, al-Darimi, Ibnu Hibban dan al-Hakim

Page 156: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

142

“Syafa’atku pada hari kiamat itu benar, maka barang siapa yang tidak beriman dengannya tidaklah ada dia dari pada ahlinya.” 164

)رواه البخار ومسلم(إنما أنا أول شافع واول مشفع وال فخر شفاعة

“Sesungguhnya saya yang pertama memberi syafa’at dan yang pertama diterima syafa’atnya.”165.

F. Hisab Pengertian

Hisab artinya perkiraan amal maksudnya ialah: “Allah swt. menerangkan kepada segala makhluk kadar pembalasan tehadap amalan mereka dan memperingatkan apa yang telah mereka lupakan”.

Jelasnya, hisab ialah: Allah swt. memberitahukan kepada para makhluk akan segala amalan-amalan mereka, baik atau buruk secara jelas selain dari mereka yang dikecualikan sebelum mereka pergi dari mahsyar.166

Pendapat

Tentang hisab ini ada beberapa pendapat, antara lain ialah :

164H.R. Ibn Mani dari Zaid bin Arqam

165 Muh. Hasbi Ash Shiddiqy, Al-Islam, Bulan Bintang, Jakarta,

cetakan kedua. 1956, hal 292. 166

Lihat QS. Al-Ghasyiyah [88]: 25-26

Page 157: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

143

Pendapat I : Allah swt memberi tahu kepada hambanya apa yang harus mereka terima dan apa yang akan dituntut dari mereka.

Pendapat II : Allah swt menyeru pada hambanya dan menyerahkan kepada mereka kitab-kitab amalan.

Pendapat III : Allah swt berbicara dengan hambanya mengenai amalan mereka dan apa yang harus diterima sebagai hasil amalan-amalannya.

Setiap hamba akan ditanya tentang:

- Umur, di mana dihabiskan?

- Ilmu, apa yang telah diamalkan dengannya?

- Harta, dari mana dipereoleh dan ke mana dibelanjakan?

- Anggota, di mana dipergunakan?167

Teknik

Orang yang mula-mula dihisab amalannya ialah para ulama dan para pejuang.

Materia

Permulaan soal yang dihisabkan ialah: sembahyang.

Beberapa pendapat:

167

Lihat QS. Al-Hijr [15]: 92-93

Page 158: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

144

- Yang ditanyakan waktu itu ialah tentang : Laa ilaaha illal laah.

- Yang ditanya adalah segala kesalahan.

- Yang ditanya adalah segala perkataan dan segala perbuatan.

Tidaklah semua orang akan mengalami hisab ini, karena ada sejumlah orang yang masuk syurga tanpa melalui hisab.

G. Mizan

Pengertian Ba’ats ialah: bangkit sesudah mati, yaitu pada

hari yang sudah dijanjikan di mana jasad-jasad manusia yang telah mati dibangkitkan.

Nasyar ialah: hidup kembali sesudah mati, yaitu dihari yang telah dijanjikan.

Hasyar ialah: mengumpulkan segala bahagian tubuh manusia yang telah bercerai berai itu, kemudian dihidupkan menjadi jasad (tubuh) sesudah mati dahulu.

Martabat Ma’ad ialah: ba’ats-nasyar-hasyar, sesudah itu qiyam untuk Allah swt., sesudah itu dikemukakan kepada Allah swt., sesudah itu beterbangan shuhuf kitab catatan amal lalu mereka mengambilnya dengan tangan kanan atau tangan kiri,

Page 159: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

145

sesudah itu soal dan hisab, sesudah itu barulah mizan ditimbang.

Kita percaya bahwa mizan yang dengannya ditimbang segala kebaikan dan segala keburukan.168

Pendapat :

- Mizan adalah neraca yang sebenarnya.

- Mizan adalah keadilan.

Apabila selesai dihisab, barulah ditimbanmg amal, karena ditimbang itu adalah untuk diberi pembalasan.

Perkiraan untuk menetapkan amalan dan timbangan untuk melahirkan kadarnya dan menurut inilah diberi pembalasan.

Jumlah :

Pendapat I : Mizan itu satu saja untuk segala ummat dan untuk segala amal.

Pendapat II : Setiap ummat mempunyai satu mizan.

Pendapat III : Setiap orang mempunyai mizan.

Yang ditimbang itu ialah amalan, tetapi ada yang berpendapat bahwa yang ditimbang itu shuhufnya.

168

QS. Al-Anbiya’ [21]: 47.

Page 160: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

146

Hikmah :

Allah swt. mengetahui segala sesuatu, diadakan mizan gunanya untuk melahirkan atau menunjukkan keadilan dan keutamaan serta untuk menerangkan kepada para hamba, pembalasan yang harus mereka terima.

Kita percaya adanya mizan, tidak usah kita analisa sifat dan kaifiatnya, jadi di akhirat ada timbangan amalan dan kita tetapkan bahwa amalan-amalan itu ditimbang dengan timbangan yang layak dan sesuai dengan situasi dan kondisi alam akhirat.

Seperti di dalam hisab, maka tidaklah semua orang akan mengalami mizan ini, karena ada sejumlah dari mereka yang masuk syurga tanpa melalui mizan.

H. Buku Catatan Kita percaya bahwa ada buku catatan sebagai

pembuktian terhadap mukallaf. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan menerima buku catatan dengan tangan kanannya. Mereka akan gembira selamanya dan akan masyuk ke dalam syurga. Adapun orang-orang kafir dan pelaku kejahatan akan menerima buku catatan dengan tangan kirinya. Mereka akan sengsara selamanya dan akan masuk ke dalam neraka.169

169

Lihat QS. Al-Insyiqaq [84[: 7-12

Page 161: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

147

I. Shirath.

Kita percaya bahwa ada shirath, yaitu jembatan yang dibentangkan atas belakang jahannam yang dilalui oleh segala manusia.

Shirat ini lebih halus dari rambut, lebih tajam dari pedang dan lebih panas dari bara api.

Setiap orang yang melalui shirath akan menerima tujuh pertanyaan bagaimana sikap atau realisasi amalnya semasa di dunia yaitu tentang:

1. Iman, yakin dengan dua kalimat syahadat.

2. Shalat lima waktu sehari semalam.

3. Puasa pada bulan Ramadhan.

4. Zakat fitrah dan zakat mal

5. Haji dan umrah.

6. Mandi dan wudhu.

7. Penganiayaan yang dilakukan terhadap manusia.

Mereka yang beramal shaleh semasa di dunia, akan dengan mudah dapat melalui shirath ini.

Rasulullah saw. bersabda:

عن عمره فيما : ال تزول قدما عبد يوم القيامة حتqي يسأل عن أربعو ,وعن عمله من أين أكتسبه وفيما أنفقه,وعن عمله ماعمل به, أفناه

.عن جسمه فيما أباله

Page 162: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

148

فهل تذكرون أهلكم يوم القيامة؟ ,ذكرت النارفبكيت:يبكيك؟قالتماحتى يعلم عندالميزان : أما في ثلثة مواطن فال يذكر أحد أحدا: فقال

أيخف ميزانه أم يثقل؟ وعندتطاير الصحف حتى يعلم أين يقع كتابه م في شماله أم وراءظهره؟وعند الصراط إذا وضع بين ظهري في يمينه أ

.جهنم حتى يجوز“Kenapa engkau menangis?”Aisyah menjawab: “Aku

ingat neraka, maka aku menangis. Apa engkau ingat pada keluargamu pada hari kiamat?” Rasulullah saw. bersabda: “Adapun di tiga tempat, maka setiap orang tidak ingat pada orang lain: di timbang hingga ia tahu apa timbangannya ringan atau berat? Di saat buku-buku catatan beterbangan hingga ia tahu di mana buku catatannya jatuh di tangan kanannyakah atau di tangan kirinya, ataukah di belakang punggungnya? Dan di titian jika di pasang di antara tepi jahannam hingga ia berhasil menyeberanginya.”170

J. Syurga dan Neraka Sesudah pembangkitan dan pengumpulan,

kemudian syafa’at, hisab, mizan dan shirath, maka manusia memperoleh satu dari dua tempat terakhir masing-masing.

Pertama ialah: syurga atau negeri pahala atau Daruts Tsawab atau Darun Na’im bagi mereka yang shaleh di kala hidupnya di dunia.

170

HR. Abu Daud

Page 163: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

149

Kedua ialah: Neraka atau negeri siksa atau ‘Darul ‘iqab’ atau ‘Darun Nar’ bagi mereka yang durhaka di kala hidupnya di dunia.

Jadi, syurga dan neraka adalah tempat yang disediakan bagi manusia sebagai pembalasan yang layak bagi amal perbuatannya di dunia.

Syurga sebagai tempat kenikmatan yang disediakan bagi orang-orang yang shaleh.

Neraka sebagai tempat siksaan yang disediakan bagi orang-orang yang durhaka.

Syurga itu terbagi atas tiga bahagian, yaitu:

1. Jannatul Ikhtishas.

2. Jannatul Mirats.

3. Jannatul A’mal.

Jannatul Ikhtishas

Jannatul ikhtisah ialah: syurga yang disediakan untuk:

a. Anak-anak kecil yang meninggal sebelum dikenakan kewajiban.

b. Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah swt.

c. Mereka yang hilang akalnya, yaitu yang baik kelakuannya ketika masih normal kemudian menderita sakit ingatan sampai meninggal dunia.

d. Mereka yang percaya akan ke Esaan Tuhan berdasarkan penyelidikannya sendiri terhadap

Page 164: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

150

bukti-bukti yang bertebaran di alam ini. Artinya, bukan disebabkan dari hasil da’wah ahli tauhid’

e. Mereka yang hidup dalam periode antara dua rasul, ahli fathrah yang tidak sampai da’wah rasul kepadanya.

f. Mereka yang sampai da’wah ahli tauhid kepadanya, tetapi da’wah yang sampai kepada mereka itu tidak sebagaimana mestinya dan tidak sebenarnya atau tidak orisinil.

Jannatul Mirats

Jannatul mirats ialah: syurga yang disediakan untuk orang–orang kafir kalau kiranya mereka beriman.

Oleh karena tempat-tempat yang disediakan itu tidak jadi diisi oleh orang-orang yang tidak beriman, maka tempat-tempat itu dibagikan kepada ahli syurga sebagai tambahan atau warisan, selain tempat-tempat yang telah ditentukan sendiri bagi mereka masing-masing.

Jannatul A’mal

Jannatul A’mal ialah: syurga yang disediakan untuk orang-orang mukmin berdasarkan pada amal-amalnya.

Syurga ini tidak sama buat setiap orang, tetapi menurut amalnya masing-masing.

Nama-nama dari jannatul A’mal ialah :

Page 165: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

151

a. Jannatul Firdaus (جنة الفردوس)171

b. Jannatul ‘Adnin (جنة العدن)172

c. Jannatul Khuld (جنة الخلد)173

d. Jannatul Na’im (جنة النعيم)174

e. Jannatus Salam ( ساالمجنة ال )175

f. Jannatul Jalal ( جاللجنة ال )176

g. Jannatul Ma’wa atau Jannatul Maqam Wal Qarȃr.

( القرارو مأوى أوجنة المقام جنة ال )177

Nama-nama dari neraka ialah:

a. Jahannam ( من هج )178

b. Ladza (لظى)179

171

QS. Al-Kahfi [18]: 107 172

QS. Al-Bayyinah [98]: 8 173

QS. Al-Furqan [26]: 15 174

QS. Al-Qalam [68]: 34 175

QS. Al-An’am [6]: 127 176

QS. Al-Rahman [55]: 78 177

QS. Al-Nazi’at [79]: 41; QS. Al-Sajdah [32]: 19; QS. Al-

Najmi [53]: 15; QS. Al-Mu’min [40]: 39 178

QS. Al-Bayyinah [98]: 6 179

QS. Al-Ma’arij [70]: 15

Page 166: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

152

c. Huthamah (حطمة)180

d. Sa’ir (سعير)181

e. Saqar (سقر)182

f. Jahim ( حيمج )183

g. Hawiyah ( اويةه )184

Orang-orang kafir tetap selamanya berada dalam neraka, sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi lebih banyak amal buruknya-walaupun mengerjakan ma’shiyat atau mengadakan bid’ah, atau berdosa, sekalipun dosa besar dan matinya dalam keadaan beriman mereka ini tidak kekal dalam neraka.

Mereka dimasukkan ke dalam neraka hanya untuk membersihkan dosa-dosa mereka, mereka berada dineraka selama atau sebanyak dosanya dan mereka akan dikeluarkan dari neraka adakalanya dengan syafa’at, adakalanya dengan rahmat Allah yang Maha Penyayang.

K. Ahli Syurga

Adapun klasifikasi orang yang masuk syurga ialah:

180

QS. Al-Humazah [104]: 4 181

QS. Al-Insyiqaq [84]: 12 182

QS. Al-Mudatsir [74]: 42 183

QS. Al-Takatsur [102]: 6 184

QS. Al-Qari’ah [101]: 9

Page 167: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

153

1. Mereka yang masuk syurga tanpa diperiksa sama sekali, yaitu: para Rasul dan para Nabi.

2. Mereka yang masuk syurga melalui pemeriksaan terlebih dahulu, tetapi pemeriksaan itu sepintas lalu saja sebab telah kelihatan lebih banyak amall kebaikannya daripada kejahatannya, yaitu: para shalihin seperti para sahabat Nabi, para syuhada. Para wali Allah atau mereka yang dikasihi Allah karena sungguh-sungguh taat kepada-Nya.

3. Mereka yang masuk syurga melalui pemeriksaan lebih dahulu dengan teliti dan dalam pemeriksaan itu ternyata lebih banyak perbuatan buruknya daripada kebaikannya, tetapi Allah memaafkannya.

Tiga golongan ini adalah mereka yang masuk syurga tanpa mendapat siksaan terlebih dahulu.

4. Mereka yang masuk syurga dengan melalui pemeriksaan itu tampak lebih banyak perbuatan buruknya daripada kebaikannya, sedangkan Allah swt tidak memaafkannya.

Mereka ini dimasukkan lebih dahulu ke dalam neraka selama atau sebanyak dosanya, kemudian di masukkan ke dalam syurga.

L. Bertemu dengan Allah swt.

Orang mukmin melihat Allah swt. dihari akhirat dengan mata kepala mereka dan Allah swt. berkata-kata dengan mereka dihari itu.

Page 168: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

154

Kita percaya bahwa orang mukmin akan bertemu dengan Allah swt atau ru’yah. Bila kaifa = melihat dengan tidak mengetahui kaifiatnya.

Pendapat

Tentang bertemu atau melihat Tuhan ini ada beberapa pendapat antara lain:

I. Menurut Mu’tazillah, Tuhan tak dapat dilihat dengan mata kepala, karena Tuhan bersifat immateri, sebagai dijelaskan Abd. Jabbar, bahwa Tuhan tak mengalami tempat dan dengan demikian tak dapat dilihat hanyalah yang mengambil tempat185. Dan juga kalau Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala, Tuhan dapat dilihat sekarang dalam dunia ini juga186. Dan tak ada yang melihat Tuhan di dunia ini.

II. Menurut Asy’ariyah, Tuhan akan dapat dilihat oleh manusia dengan mata kepala di akhirat nanti. Menurut al-Asyari sendiri yang tak dapat dilihat hanyalah yang tak mempunyai wujud. Yang mempunyai wujud mesti dilihat. Tuhan berwujud dan oleh karena itu dapat dilihat.187 Seterusnya ia mengatakan Tuhan melihat apa yang ada dan dengan demikian melihat diri-Nya juga: kalau Tuhan melihat diri-Nya, ia akan dapat membuat

185

Al-Ushul, h, 248-252. 186

Ibid 187

Al-asyari, kitab al-ibanah ushuli al-diniyah

(hyderabat5)h. 16

Page 169: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

155

manusia melihat Tuhan.188 Dalil Alquran yang dibawa kaum Asyariyah antara lain adalah ayat 22, 23 dari surat al-Qiyamah :

×νθ ã_ãρ 7‹Í× tΒöθ tƒ îοu�ÅÑ$ ¯Ρ ∩⊄⊄∪ 4’ n<Î) $ pκÍh5u‘ ×οt� Ïß$tΡ ∩⊄⊂∪

“Wajah-wajah yang pada ketika itu berseri-seri memandang kepada Tuhan-Nya.”189 (QS.75: 22-23)

Menurut kaum Asy’ari kata “nadzirah” mesti berarti melihat dengan mata kepala dan kerena wajah yang berseri-seri terdapat dibagian kepala.

III. Menurut al-Maturudi dank arena mengikuti Asy’ariyah, Tuhan dapat dilihat karena ia memiliki wujud190. Dan menurut al-Basdawi, Tuhan dapat dilihat sungguhpun tidak mempunyai bentuk, tidak mengambil tempat dan tak terbatas191.

III. Menurut Muhammad Abduh, karena Tuhan berbeda dengan segala sesuatu dan tidak ada yang menyerupai-Nya, maka menurut akal, tuhan tak dapat dilihat dengan mata kepala. Dalam risalah al-Tauhid, Muhammad Abduh tidak

188

Ibid. 189

QS. Al-Qiyamah [75]: 22-23 190

Al-Asy’ari, kitab al-Ibanahan Ushuli al-‘aqaid,ed.yz.

yorukan(istambul : Ankara university,1953), h.10 191

Ushuluddin,h.77.

Page 170: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

156

menjelaskan pendapatnya apakah Tuhan yang Laesa Kamislihi Syai’ itu dapat dilihat oleh manusia dengan mata kepalanya di hari penghisapan kelak. Ia hanya menyinggung bahwa orang yang percaya pada “tanzih” (tidak ada yang menyamai Tuhan) sepakat mengatakan bahwa Tuhan tak dapat digambarkan ataupun dijelaskan dengan kata-kata. Ke manapun melihat Tuhan dianugerahkan Tuhan hanya kepada orang-orang tertentu di akhirat.192 Berbeda yang terdapat dalam Risalah al-Tauhid, dalam Hasyiah ia jelaskan bahwa Tuhan akan dapat dilihat kelak bukan dengan mata kepala, tetapi dengan suatu daya yang ada pada manusia, ataupun daya yang baru akan diciptakan dalam dirinya dengan mata kepala, tetapi dapat dilihat dengan daya baru yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia, demikian pendapat Muhammad Abduh.

V. Menurut sebagian ulama, orang yang benar-benar ma’rifatullah, mengetahui Allah dengan sesungguhnya, maka hatinya melihat Tuhan. Di akhirat kekuatan ma’rifat dalam diri manusia itu akan meliputi seluruh badan jasmaninya dan dengan sendirinya termasuk mata kepalanya. Sehingga tidak ada salahnya jika mengatakan bahwa Tuhan akan dapat dilihat kelak dengan mata kepala, seperti yang dikatakan kaum Asy’ariyah dari Maturidiyah.

192

Risalah, h. 23

Page 171: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

157

Berbeda dengan orang-orang yang beriman, orang-orang yang kafir wajahnya muram karena tidak akan pernah melihat Tuhan, di dalam neraka tertutup dari rahmat Tuhan.

×νθ ã_ãρuρ ¥‹Í× tΒ öθ tƒ ×οu�Å $ t/ ∩⊄⊆∪ ÷Ýà s? βr& Ÿ≅yèøム$ pκÍ5 ×οt� Ï%$ sù ∩⊄∈∪

“Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin bahwa akan dilimpahkan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat (dalam neraka).”193

tΒuρ šχ% x. ’Îû ÿÍνÉ‹≈yδ 4‘yϑôãr& uθ ßγsù ’Îû Íοt� ÅzFψ$# 4‘yϑôãr&

‘≅ |Êr& uρ Wξ‹Î6 y™ ∩∠⊄∪

“Dan barang siapa yang buta (hatinya di dunia) ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).”194

Hξ x. öΝåκΞÎ) tã öΝÍκÍh5§‘ 7‹Í×tΒ öθ tƒ tβθ ç/θàfóspR °Q ∩⊇∈∪

193

QS. Al-Qiyamah [75]: 24-25 194

QS. Al-Isra [17]: 72

Page 172: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

158

“Sesekali-kali tidak demikian, sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka”195 (QS. 83 : 15).

Pendapat

Pendapat I: Orang kafir kelak tidak melihat Tuhan, karena di dalam neraka tertutup dari rahmat Tuhan.

Pendapat II: Orang kafir karena di dunia ini buta mata hatinya, tidak melihat Tuhan, maka di akhirat akan lebih buta dan lebih sesat lagi, tersiksa untuk selama-lamanya.

195

QS. Al-Muthaffifȋ [83]: 15

Page 173: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

159

Page 174: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

160

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abduh, Muhammad. 1958. Hasyiah ‘ala-syah al-Dawwani li al-‘Aqaid al-Adabiyyah. Ed. Sulaiman Dunya dalam al-Syeikh Muhammad Abduh bain al-Falasifah wa al-Kalamiyin. Kairo: Isa al-Babi al-Halabi.

-----------, 1366 H. Risalah al-Tauhid. Kairo: Dar al-Manar.

Abu Raidah, Muh. A. Hadi. 1950. Rasail al-Kindi al-Falasafiyyah. Kairo

al-Asy’ari, Abu Hasan 1955. al-Luma’. Ed. Hamudah Ghorabah, Kairo.

------------, tt. Kitab al-Ibana ‘an Ushuli al-Diniyyah. Hyderabat

al-Baghdadi, A.K. 1964 al Farq baina al-Firaq. Ed. M.M. Abd. Hamid. Kairo. 1964.

al-Bazdawi A.Y.M. 1963. Kitab Ushul al-Din. Ed. Dr. Hans Peter Linss. Kairo

Daudy, Ahmad, 1986. Kuliah Filsafat Islam. Jakarta: Bulan Bintang

al-Fakhuri, Hanna dan Khalil al-Jar. tt. Tarikh al-Falsafah al-“Arabiyyah. Beirut.

al-Farabi, Abu al-Nashr, 1948. Ara’u Ahli al-Madinah al-Fadhilah. Kairo.

Page 175: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

161

------------, 1325H/1938M. Maqalat fi Ma’ani al-‘Aqli dalam Majmu’ah al-Rasa’il al-Farabiyyah. Kairo

-------------, “Uyun al-Masa’il dalam dalam Majmu’ah al-Rasa’il al-Farabiyyah. Kairo

-------------, 1926. Al-Siasat al-Madanaiyyah, dalam Rasa’il al-Farabiyyah. Hyderabat.

-------------, 1926 Fushus al-Hikam, dalam Rasa’il al-Farabiyyah. Hyderabat.

------------- 1926. al-Masa’il al-Mutafarriqah, dalam Rasa’il al-Farabiyyah. Hyderabat.

------------- 1926. al-Taliqat, dalam Rasa’il al-Farabiyyah. Hyderabat.

al-Ghazali, Abu Hamid, tt. Al-Iqtishad fi al-I’tiqad. Kairo

-------------,1377H/1957M Ihya Ulumi al-Din. Kairo.

-------------,1934. Kimiya’u al-Sa’adah, dalam Muhyiddin al-Kurdi (ed.), al-Jawahir al-Ghawali Kairo

-------------,1327H. Ma’arij al-Quds fi Madarij al-nafs. Ed. Muhyiddin al-Kurdi

-------------, tt. Al-Risalah al-Laduniyyah, dalam al-‘Uqud wa al-La’ali’u min Rasail al-Imam al-Ghazali. Kairo

-------------,1961. Tahafuat al-Falasifah. Ed. Sulaiman Dunya. Kairo

-------------,1914. Misykat al-Anwar. Kairo

Page 176: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

162

-------------,1961. Maqashid al-Falasifah. Ed. Sulaiman Dunya. Kairo.

al-Ghurabi, A. M. 1949. Abu al-Hudzail al-‘Allaf. Kairo.

Ibn Hazm. 1317 H. Al-Fishal fi al-Milal wa al-Ahwa’ wa al-Nihal. Jilid 5. Kairo.

Ibn Khaldum, Abd. Rahman. 1311 H. Muqaddimah. Kairo.

Ibn Maskawaih. 1319 H. Al-Fauz al-Ashqar. Beirut.

--------------,1326 H. Tahdzib al-Akhlaq. Kairo.

Ibn Rusydi. 1955. Manahij al-Adillah fi ‘Aqa’id ahl al-Millah. Ed. Mahmud Kasim. Kairo.

Ibn Sina. 1908. “Fi al-Quwa al-Insaniyyah” dalam Tis’u Rasail fi al-Hikmati wa al-Thabi’iyyah. Kairo.

--------------, 1331 H. Al-Najah. Ed. Muhyiddin al-Kurdi. Kairo.

Ikhwan al-Shafa. 1928. Rasail Ikhwan al-Shafa. Kairo

al-Jauzi, Ibn Qayyim. 1967. Al-Ruh. Kairo

al-Juwani, Abu al-Ma’ali. 1950. Kitab al-Irsyad ila qawath al-Adillah fi Ushul al-I’tiqad. Ed. M. Yunus Musa dan A.A. Abd. Hamid. Kairo.

al-Jabbar, Abd. 1995. Syarah al-Ushul al-khamzah. Ed. Dr. Abd. Karim Usman. Kairo.

Karam, Yusuf. 1953. Tarikh al-Falsafah al-Yunaniyyah. Kairo.

Page 177: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

163

Kasim, Mahmud. 1954. Fi al-Nafs wa al-Aql li Falasifah al-Ighriq wa al-Islam. Kairo

Madkur, Ibrahim. 1976. Fi al-Falsfah Islamiyah: Manhaj wa tathbiquhu. Dar al-Ma’arif. Kairo.

Mahmud, A.K.tt. Al-Falsafah al-Shufiyyah fi al-Islam. Kairo.

al-Maturidi, Abu Manshur. 1953. Risalah fi al-‘Aqaid. Ed. Y-Z Yarukan Istambul.

Nasution Harun. 1972. Falsafat Agama. Bulan Bintang, Jakarta.

-------------, 1978. Falsafat dan Mistisime dalam Islam. Bulan Bintang Jakarta.

Qumair, Y. 1958. Ushul al-Falsafi al-Arabiyyah. Beirut.

al-Qusyairi, Abd. Karim. 1948. Al-Risalah al-Qusyairiyyah. Kairo.

Russel, Bertrand, 1957. History of Western Philosophy. Terj. Arab Z.N. Mahmud dan Ahmad Amin. Kairo.

al-Shiddiqy. Muhammad Hasbi. 1956. Al-Islam. Bulan Bintang, Jakarta.

al-Suhrawardi. tt. Awarif al-Ma’arif. Kairo

Syahrawi, Muhammad Mutawalli. 1992. Anda Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan oleh Abu Abdillah al-Manshur. Gema Insani Press. Jakarta.

Page 178: MANUSIA, SEBUAH MIKROKOSMOS BERGERAK DAN BERPIKIR · hingga sampai di alam akhirat dan bertemu dengan ... dan Aku tiupkan ke dalamnya dari roh (ciptaan-Ku). ... hubungan jiwa dengan

164

Thawil Taufiq. 1964. Ushul al-Falsafah. Kairo.

Weber A. 1928. History of Philosophy. New York

al-Zubaidi, Muhammad Ibn Muhammad al- Husaini. tt. Ithaf al-Sadat al-Muttaqin. Kairo